Silvika 3
Silvika 3
KLASIFIKASI POHON
NIM : 2323805007
JURUSAN : KEHUTANAN
KELOMPOK : 3 A
2023/2024
BAB 1
PENDAHULUAN
Dalam pengertian silvika itu sendiri kita ketahui bahwa ilmu yang mempelajari
sifat hutan dan pohon hutan, bagaimana mereka tumbuh berproduksi dan
bereaksi dengan lingkungannya. Dalam suatu ekosistem tersebut masing-masing
individu pohon pasti mengalami yang namanya persaingan guna
mempertahankan kehidupan masing individu pohon tersebut, dimana kita ketahui
bahwa adanya kelas tajuk yaitu, dominan, kodominan, intermediate (tengahan),
dan tertekan.
Namun hutan juga dapat dikatakan sebagai suatu asosiasi kehidupan yang
didominasi oleh pohon-pohon atau vegetasi berkayu menempati areal yang luas
dengan kerapatan tertentu sehingga dapat menciptakan iklim mikro setempat.
Dalam perkembangan pohon yang ada dihutan tentunya mengalami proses
kehidupan yang bertahap, dimana dimulai dari biji, semai, pancang, tiang dan
terakhir adalah pohon.
Selain itu, perlu diketahui bahwa pohon-pohon yang dianggap berkuasa atau
dominan dalam suatu tegakan hutan menduduki posisi tajuk (kanopi) paling atas.
Di dalam hutan ada kelompok-kelompok pohon yang dapat dibedakan
berdasarkan fase pertumbuhannya dan posisi tajuknya. Pengelompokan
(klasifikasi) pohon tersebut sangat penting dalam pengelolaan hutan, terutama
sebagai pertimbangan untuk menerapkan system budi daya hutan (sistem
silvikultur) yang tepat. Variable lain yang perlu diperhatikan adalah komposisi
jenis pohon yang menyusun tegakan hutan, struktur tegakan hutan, kerapatan
tegakan hutan, faktor tempat tumbuh, dan sifat toleransi pohon yang berimplikasi
terhadap kondisi tegakan hutan. Hal itu dijadikan landasan untuk praktik budi
daya hutan secara baik dalam usaha mengelola hutan alam maupun hutan
tanaman.
1.2 Tujuan
BAB II
DASAR TEORI
Struktur Hutan terbagai menjadi dua bagian yaitu struktur hutan secara vertikal
maupun horisontal. Dalam komunitas hutan selalu terjadi kehidupan bersama
saling ketergantungan maupun persaingan sehingga dikenal adanya lapisan-
lapisan bentuk kehidupan. Daniel at al.(1992), menyatakan struktur tegakan atau
hutan menunjukkan sebaran umur dan atau kelas diameter dan kelas tajuk.
Sementara itu dinyatakan struktur hutan menunjukkan stratifikasi yang tegas
antara stratum A, stratum B dan stratum C yang tingginya secara berurutan
sekitar 40, 20 dan 10 meter. Struktur suatu tegakan terdiri dari individu-individu
yang membentuk tegakan dalam suatu ruang. Komunitas tumbuhan terdiri dari
kelompok atumbuh-tumbuhan yang masing-masing individu mempertahankan
sifatnya. Menurut Kershaw (1974) struktur suatu vegetasi tegakan hutan terdiri
atas 3 komponen yaitu :
2.2 Silvika
BAB III
METODOLOGI
Bahan
-Pohon-pohon dalam hutan
-Kertas militer
-Alat tulis menulis
4.1 Hasil
1. Lamtoro 2m 2m 15 cm
2. Flamboyan 57cm 20 m 4m 3m
3. Jati 39,5 20 m 5m 3m
4. Mahoni 27 m 12 m 3m 30 cm
5. Sengon 1 cm 30 cm
6. Kapuk 3 cm 2m 9 cm
7. Gmelian 33,5 cm 10 m 5m 30 cm
4.2 Pembahasan
Semai pemudaan mulai dari kecambah sampai anakan tingginya kurang dari 1.5 ,
pancang pemudaan dengan tinggi 1,5 m hinnga diameter kurang dari 10 cm, tiang
pohon muda berdiameter 10 cm sampai kurang dari 20 cm, pohon pada dewasa
berdiameter 20 cm dan lebih.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan