Anda di halaman 1dari 5

IMUNISASI

No. Dokumen:
No revisi :

SOP Tanggal : Januari 2023


Terbit
Jumlah :
halaman
UPT Ratna Tiurlan, SKM
Puskesmas NIP.
Muara Lawai 196906101991032010
Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan
kekebalan seseorang secara aktif sehingga bila suatu saat terpapan
1. Pengertian
dengan penyakit
tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.
1. Turunnya angka kesakitan, kecacatan dan kematian akibat
penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).
2. Tujuan 2. Sebagai pedoman kerja petugas imunisasi dalam melakukan
pelayanan
imunisasi baik di puskesmas maupun di posyandu
Surat Keputusan Kepala Puskesmas Muara Lawai Nomor
3. Kebijakan
445/ / /PKM-ML/2023/ tentang Imunisasi.
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 55
tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Perekam Medis.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomr 42
tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Imunisasi.
4. Referensi 3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75
tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 12
tahun 2017
tentang Penyelenggaraan Imunisasi.
5. Langkah- 1. Sehari sebelum pelayanan, petugas memasukan pelarut Vaksin
langkah ke dalam lemari es.
/Prosedur 2. Petugas menyiapkan buku pencatatan hasil imunisasi. Pastikan
semua vaksin dan logistik dalam kondisi baik dan tidak
kadaluarsa.
3. Petugas mengambil Vaksin dan pelarut dari lemari es sesuai
dengan perkiraan kebutuhan, dan masukkan kedalam Vaksin
canier yang telah berisi cool pack.
4. Petugas harus meletakkan Vaksin carrier pada meja yang tidak
terpapar
sinar matahari langsung, disebelahnya diletakkan alat suntik,
kapas, air
5. melakukan skrinning setiap sasaran meliputi umur, riwayat
imunisasi sebelumnya, KIPI yang pernah dialami, riwayat penyakit,
keadaan kesehatan saat ini.
6. Petugas menginformasikan kepada orang tua jenis dan manfaat
imunisasi yang akan diberikan saat ini.
7. Petugas mengambil vaksin yang akan diberikan dan pastikan
kondisi VVM, tidak beku dan tidak kadaluarsa, serta tulis tanggal
dan waktu pertama kali digunakan. Untuk vaksin yang
membutuhkan pelarutan, larutkan vaksin terlebih dahulu.
8. Petugas mengambil alat suntik, memastikan bahwa tidak
kadaluarsa, mengeluarkan dari plastik kemasan, dan membuang
kemasan kedalam plastik sampah.
9. Petuga membuka tutup jarum suntik, menusukkan jarum suntik
kedalam botol vaksin, memastikan ujung jarum selalu berada di
dalam cairan vaksin, sedot vaksin sesuai dengan dosis yang
dibutuhkan, apabila terdapat gelembung pada alt suntik atau
kelebihan dosis, buang gelembung atau kelebihan dosis yang ada
tanpa mencabut jarum dari botol vaksin.
10.Petugas melepaskan alat suntik dari botol vaksin.
11.Petugas membersihkan lokasi penyuntikkan dengan kapas
basah, dan menunggu hingga kering.
12.Petugas memberikan vaksin sesuai pada lokasi penyuntikan.
a. Untuk BCG disuntikkan secara intakutan di daerah lengan
kanan atas (insertion musculus deltoideus), dengan dosis
ADS 0,05 ml.
b. Untuk MR disuntikkan secara subkutan pada lengan kiri
atas, pada usia 9- 11 bulan. Dan ulangan (booster) pada
usia 2-3 tahun dengan dosis ADS 0,5 ml.
c. Untuk DPT-HB/Hin vaksin harus disuntikkan secara
intamuscular pada anterolateral paha atas, dengan
dosis ADS 0,5 ml.
d. Untuk TT secara intramuscular pada lengan atas, dengan
dosis ADS 0,5 ml 13.Petugas membuang langsung alat
suntik yang telah digunakan ke dalam safety box.
13. Petugas memberikan informasi kepada orang tua tentang kapan
kunjungan berikutnya, dan kemungkinan efek samping yang
akan dialami oleh anak sesudah imunisasi serta cara
penanggulangannya.
14. Petugas mencatat hsil imunisasi sesuai dengan kolom yang
tersedia pada buku kohort bayi-baduta dan buku register.
15. Petugas menyimpan kembali vaksin pantabio sisa dan vaksin
lain yang belum digunakan kedalam lemari es pada tempat yang
terpisah dan diberi tanda.
16. Petugas menyerahkan catatan hasil imunisasi dan pemakaian
logistic kepada koordinator imunisasi.
Petugas sampai di tempat
posyandu dan menyiapkan
vaksin serta logistic lain

Petugas memanggil kilen


yang akan di imunisasi dan
melakukan

Setelah melakukan skrining


petugas menyiapkan vaksin apa
saja yang akan diberikan (jika ada
BCG dan MR vaksin harus
dilarutkan terlebih dahulu

Petugas memakai APD dan memasukan


vaksin kedalam spuit (BCG spuit 0.005 ml
6. Bagan Alir dan MR, DPT spuit 0,5 ml)

Petugas membersihkan lokasi penyuntikkan lalu melakukan


injeksi
a. Untuk BCG disuntikkan secara intakutan di daerah lengan
kanan atas (insertion musculus deltoideus), bersamaan
dengan polio tetes
b. Untuk MR disuntikkan secara subkutan pada lengan kiri atas,
pada usia 9-11 bulan
c. Untuk DPT-HB/Hin vaksin harus disuntikkan secara
intamuscular pada anterolateral paha atas, bersamaan dengan
polio tetes
Setelah melakukan penyuntikan,
petugas membuang ADS kedalam
safety bok lalu memberikan KIE
tentang imunisasi yang diberikan

7. Unit 1. Pendaftaran
terkait 2. Poli Imunisas,posyandu

Anda mungkin juga menyukai