Terbit Jumlah : halaman UPT Ratna Tiurlan, SKM Puskesmas NIP. Muara Lawai 196906101991032010 Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif sehingga bila suatu saat terpapan 1. Pengertian dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan. 1. Turunnya angka kesakitan, kecacatan dan kematian akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). 2. Tujuan 2. Sebagai pedoman kerja petugas imunisasi dalam melakukan pelayanan imunisasi baik di puskesmas maupun di posyandu Surat Keputusan Kepala Puskesmas Muara Lawai Nomor 3. Kebijakan 445/ / /PKM-ML/2023/ tentang Imunisasi. 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 55 tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Perekam Medis. 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomr 42 tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Imunisasi. 4. Referensi 3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. 4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi. 5. Langkah- 1. Sehari sebelum pelayanan, petugas memasukan pelarut Vaksin langkah ke dalam lemari es. /Prosedur 2. Petugas menyiapkan buku pencatatan hasil imunisasi. Pastikan semua vaksin dan logistik dalam kondisi baik dan tidak kadaluarsa. 3. Petugas mengambil Vaksin dan pelarut dari lemari es sesuai dengan perkiraan kebutuhan, dan masukkan kedalam Vaksin canier yang telah berisi cool pack. 4. Petugas harus meletakkan Vaksin carrier pada meja yang tidak terpapar sinar matahari langsung, disebelahnya diletakkan alat suntik, kapas, air 5. melakukan skrinning setiap sasaran meliputi umur, riwayat imunisasi sebelumnya, KIPI yang pernah dialami, riwayat penyakit, keadaan kesehatan saat ini. 6. Petugas menginformasikan kepada orang tua jenis dan manfaat imunisasi yang akan diberikan saat ini. 7. Petugas mengambil vaksin yang akan diberikan dan pastikan kondisi VVM, tidak beku dan tidak kadaluarsa, serta tulis tanggal dan waktu pertama kali digunakan. Untuk vaksin yang membutuhkan pelarutan, larutkan vaksin terlebih dahulu. 8. Petugas mengambil alat suntik, memastikan bahwa tidak kadaluarsa, mengeluarkan dari plastik kemasan, dan membuang kemasan kedalam plastik sampah. 9. Petuga membuka tutup jarum suntik, menusukkan jarum suntik kedalam botol vaksin, memastikan ujung jarum selalu berada di dalam cairan vaksin, sedot vaksin sesuai dengan dosis yang dibutuhkan, apabila terdapat gelembung pada alt suntik atau kelebihan dosis, buang gelembung atau kelebihan dosis yang ada tanpa mencabut jarum dari botol vaksin. 10.Petugas melepaskan alat suntik dari botol vaksin. 11.Petugas membersihkan lokasi penyuntikkan dengan kapas basah, dan menunggu hingga kering. 12.Petugas memberikan vaksin sesuai pada lokasi penyuntikan. a. Untuk BCG disuntikkan secara intakutan di daerah lengan kanan atas (insertion musculus deltoideus), dengan dosis ADS 0,05 ml. b. Untuk MR disuntikkan secara subkutan pada lengan kiri atas, pada usia 9- 11 bulan. Dan ulangan (booster) pada usia 2-3 tahun dengan dosis ADS 0,5 ml. c. Untuk DPT-HB/Hin vaksin harus disuntikkan secara intamuscular pada anterolateral paha atas, dengan dosis ADS 0,5 ml. d. Untuk TT secara intramuscular pada lengan atas, dengan dosis ADS 0,5 ml 13.Petugas membuang langsung alat suntik yang telah digunakan ke dalam safety box. 13. Petugas memberikan informasi kepada orang tua tentang kapan kunjungan berikutnya, dan kemungkinan efek samping yang akan dialami oleh anak sesudah imunisasi serta cara penanggulangannya. 14. Petugas mencatat hsil imunisasi sesuai dengan kolom yang tersedia pada buku kohort bayi-baduta dan buku register. 15. Petugas menyimpan kembali vaksin pantabio sisa dan vaksin lain yang belum digunakan kedalam lemari es pada tempat yang terpisah dan diberi tanda. 16. Petugas menyerahkan catatan hasil imunisasi dan pemakaian logistic kepada koordinator imunisasi. Petugas sampai di tempat posyandu dan menyiapkan vaksin serta logistic lain
Petugas memanggil kilen
yang akan di imunisasi dan melakukan
Setelah melakukan skrining
petugas menyiapkan vaksin apa saja yang akan diberikan (jika ada BCG dan MR vaksin harus dilarutkan terlebih dahulu
Petugas memakai APD dan memasukan
vaksin kedalam spuit (BCG spuit 0.005 ml 6. Bagan Alir dan MR, DPT spuit 0,5 ml)
Petugas membersihkan lokasi penyuntikkan lalu melakukan
injeksi a. Untuk BCG disuntikkan secara intakutan di daerah lengan kanan atas (insertion musculus deltoideus), bersamaan dengan polio tetes b. Untuk MR disuntikkan secara subkutan pada lengan kiri atas, pada usia 9-11 bulan c. Untuk DPT-HB/Hin vaksin harus disuntikkan secara intamuscular pada anterolateral paha atas, bersamaan dengan polio tetes Setelah melakukan penyuntikan, petugas membuang ADS kedalam safety bok lalu memberikan KIE tentang imunisasi yang diberikan
7. Unit 1. Pendaftaran terkait 2. Poli Imunisas,posyandu