Halaman : 1/4
UPTD PUSKESMAS
PELABUHAN EDWIN S. ARITONANG
SAMBAS NIP. 19840423 200604 1
002
1. Pengertian Imunisasi BCG (Bacillus Calmette Guerin) merupakan imunisasi yang digunakan
untuk mencegah terjadinya penyakit TBC yang berat dan
untuk pemberian kekebalan aktif terhadap tuberculosis.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah bagi petugas untuk pemberian imunisasi
BCG
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. / / Tahun 2018 tentang Jenis-jenis Pelayanan
di UPTD Puskesmas Pelabuhan Sambas
4. Referensi 1. UU RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Permenkes RI no. 42 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Imunisasi
3. Modul Penyelenggaraan Imunisasi Kemenkes RI tahun 2012
4. Direktorat Jenderal PP & PL Dan Pusdiklat SDM Kesehatan Departemen
Kesehatan R.I (2006). Modul Materi Dasar 1 Kebijakan Program Imunisasi:
Pelatihan tenaga pelaksana imunisasi puskesmas.
5. Prosedur Alat dan bahan:
1. Termos/Vaksin carrier
2. Cool Pack/kotak dingin cair
3. Spuit 0,5cc dan jarum yang sesuai
4. Spuit 5cc dan jarum yang sesuai
5. Masker
6. Kartu Imunisasi/KMS anak
7. Safety box
8. Alat tulis
Bahan:
1. Pelarut Vaksin
2. Vaksin BCG
3. Kapas dan air bersih
4. Sarung Tangan
6. Langkah-langkah 1. Petugas memanggil pasien masuk ke rung KIA
2. Petugas melakukan verifikasi rekam medis pasien dengan identitas pasien
3. Petugas melakukan pengukuran TB, BB dan suhu tubuh pasien
4. Petugas memeriksa status imunisasi dalam KMS
5. Dokter menanyakan keadaan bayi kepada orang tuanya
6. Dokter melakukan pemeriksaan fisik bayi
7. Petugas menjelaskan tentang manfaat imunisasi BCG dan memberikan KIE
tentang efek samping pasca imunisasi kepada orang tua bayi
8. Petugas meminta persetujuan orang tua untuk dilakukan imunisasi (informed
consent)
9. Jika anak sehat dan bisa diimunisasi, petugas mengarahkan pasien ke ruang
imunisasi
10. Petugas imunisasi melakukan persiapan penyuntikan
10.1. Campur vaksin dengan pelarut
10.2. Amati VVM dan masa kadaluarsa pada botol atau ampul vaksin
10.3. Kocok secara perlahan botol atau ampul vaksin dan pastikan semua bubuk
ada pada dasar botol
10.4. Pastikan suhu vaksin dan pelarut sama (2-8C) saat pelarutan
10.5. Baca label pada ampul atau botol pelarut, pastikan berasal dari pabrik yang
sama dengan vaksin dan masa kadaluarsa belum lewat
10.6. Mencuci tangan 6 langkah sebelum melakukan kegiatan
10.7. Menggunakan sarung tangan
10.8. Membuka ampul kaca (pelarut)
10.9. Sedot pelarut ke dalam spuit 5cc
10.10.Suntikkan cairan pelarut ke dalam vial vaksin dengan menggunakan ADS,
kemudian disedot pelan-pelan sehingga masuk ke dalam spuit dan
suntikkan lagi ke dalam vial. Ulangi 3 kali
10.11.Sebelum vaksin digunakan, putar vial vaksin untuk mencegah abses drug
stone
10.12.Buang spuit dan ampul pencampur yang telah digunakan ke dalam safety
box
11. Petugas membuka pakaian bayi hingga lengan atas kanan terbuka
12. Petugas mengatur posis bayi yaitu Ibu memegang bayi dengan kepala bayi
disangga dan dimiringkan ke belakang, tangan kanan ibu memegang tangan
kanan bayi dan tangan kiri ibu memegang kaki bayi
13. Petugas mementukan lokasi penyuntikan yaitu sepertiga bagian lengan kanan
atas (tepatnya pada insertio musculus deltoideus)
14. Petugas mengambil 0.05 cc vaksin BCG yang telah kita larutkan tadi
15. Petugas membersihkan lengan dengan kapas DTT
16. Petugas menyuntikkan vaksin pada lokasi yang telah ditentukan secara intrakutan
(ic) / dibawah kulit dengan sudut 10-20
17. Petugas mengusap lokasi penyuntikan dengan kapas yang kering / steril
18. Petugas membuang spuit yang telah digunakan ke safety box
19. Petugas membuka sarung tangan dan mencuci tangan
20. Petugas melakukan dokumentasi pada rekam medis, buku register imunisasi dan
buku KMS bayi
7. Diagram Alir FLOW CHART
8. Hal-hal yang perlu 1. Pilih dan kaji lokasi penyuntikan, pastikan lokasi bebas dari penyakit kulit yang
diperhatikan berat seperti:eksim, furunkulosis,dan sebagainya
2. Jangan menggunakan alkohol / desinfektan sebab akan merusak vaksin tersebut
3. Vaksin yang sudah dilarutkan harus digunakan sebelum lewat 3 jam
4. Penyuntikan imunisasi BCG dilakukan pada bayi usia 0-4 bulan. Pada usia bayi
lebih dari 4 bulan, terlebih dahulu dilakukan mantoux test
9. Unit Terkait Loket pendaftaran
Ruang KIA
Ruang Imunisasi
Ruang Farmasi
10. Dokumen Terkait Rekam Medis
Buku Register KK
Buku Registrasi Pendaftaran
Buku register imunisasi
Kartu KMS Anak
11. Rekam historis No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai
perubahan dilakukan