PEMBERIAN IMUNISASI IPV

No. Dokumen : SOP/UKM/PKM-JM/099

No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 10 Maret 2021
Halaman : 1/3
UPT Puskesmas Aisah, SKM
Jurang Mangu NIP. 19660902 198803 2 003

Vaksin adalah antigen berupa mikroorganisme yang sudah mati, masih hidup
lagi tapi dilemahkan, masih utuh atau bagiannya, yang telah diolah, berupa
1. Pengertian toksin mikroorganisme yang telah diolah menjadi toksoid, protein rekombinan
yang bila diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik
secara aktif terhadap penyakit infeksi tertentu.

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk petugas imunisasi dalam

2. Tujuan pemberian pelayanan imunisasi IPV agar sasaran mempunyai daya tahan
terhadap penyakit polio
Surat Keputusan Kepala Puskesmas UPTD Puskesmas Jurang Mangu
3. Kebijakan Nomor 445.4/022/PKM-JM/2021 tentang Penyelenggaraan Imunisasi di UPT
Puskesmas Jurang Mangu
1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12 Tahun 2017 tentang
Penyelenggaraan Imunisasi
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat

4. Referensi 3. Modul pelatihan tenaga pelaksana Imunisasi Puskesmas Direktorat

Jenderal PP & PL dan Pusdiklat SDM Kesehatan Depkes RI tahun
2006.
4. Modul materi dasar I Kebijakan program Imunisasi : Pelatihan
tenaga pelaksana imunisasi Puskesmas.
1. ATK (alat tulis kerja)
2. Timbangan
3. Pengukur panjang badan
4. Termometer
5. Vaksin IPV
5. Alat dan 6. ADS 0.5 ml
Bahan 7. Vaksin carier
8. Cool pack
9. Handscoon
10. Kapas steril kering dan basah
11. KIPI KIT
12. Safety box
13. Inform consent

1
 1. Petugas mencuci tangan sebelum melakakukan pemberian imunisasi IPV
2. Petugas memakai handscoon setelah mencuci tangan
3. Petugas memastikan vaksin IPV dalam keadaan baik (VVM dalam
keadaan A atau B)
4. Petugas memastikan vaksin IPV tidak melewati tanggal kadaluarsa
5. Petugas memastikan suhu vaksin IPV dalam keadaan pada suhu 2-8°
6. Petugas memasukan vaksin IPV kedalam vaksin carier yang telah di isi
coolpack
7. Petugas melakukan edukasi tentang terjadinya KIPI
8. Petugas menjelaskan tentang kontraindikasi imunisasi
- Bila ada riwayat alergi tidak boleh di imunisasi
- Penderita HIV tidak boleh di berikan imunisasi BCG (Vaksin mati)
- Jika ibu tegas menolak untuk imunisasi anaknya
9. Petugas melakukan inform consent kepada ibu bayi/balita
10. Petugas mengambil dan membuka vaksin dengan menggunakan pinset /
6. Prosedur gunting kecil ambil vaksin dengan menggunakan ADS 0.5 ml ( sebelum
digunakan vaksin harus dikocok terlebih dahulu agar suspensi menjadi
homogen )
11. Petugas menyiapkan vaksin IPV
12. Petugas membersihkan lengan kanan atas dengan kapas yang telah
dibasahi air bersih, jangan menggunakan alkohol/desinfektan sebab akan
merusak vaksin tersebut.
13. Petugas menyuntikan vaksin IPV paha anteroseptal secara Intra muskuler
(IM)
14. Petugas melakukan aspirasi terlebih dahulu, bila ada darah obat jangan
dimasukan
15. Petugas merapikan alat dan menyimpan lagi vaksin yang sudah dipakai
ke tempat vaksin. Serta membuang spuit bekas tanpa menutupnya (non
recapping) kedalam safety box
16. Petugas memberikan obat antipiretik dan diberikan hanya jika anak panas
17. Petugas mencuci tangan setelah melakukan pemberian imunisasi IPV
18. Petugas mencatat hasil kegiatan di buku KIA/KMS dan pencatatan
register imunisasi.Petugas mencatat hasil imunisasi di buku KIA dan KMS

Cuci Tangan

7. Bagan Alur Memastikan Masukan kedalam daftar

kondisi Vaksin vaksin rusak/musnahkan
Tidak

Baik
Masukan Kedalan Vaksin Carier

2
 Melakukan
Tidak Dilakukan Imunisasi
Informed Consent Tidak

Setuju

Menyiapkan Vaksin IPV

Ambil vaksin menggunakan

ADS 0,5 ml

Disinfekten/Bersihkan area
yang akan di suntik

Suntik vaksin di anterolateral

paha atas Secara IM

Rapihkan alat

Berikan antipiretik,
diberikan jika demam
Dokumentasi di buku
KIA/KMS

Pasien Pulang

1. Ruang KIA
8. Unit Terkait
2. Posyandu/Pelayanan luar gedung

1. Buku Kohort bayi/balita

9. Dokumen
2. Buku visum/laporan kegiatan
Terkait
3. Buku KMS

Tanggal mulai
10. Rekaman NO Yang diubah Isi Perubahan
diberlakukan
Historis
Perubahan