Anda di halaman 1dari 2

PEMBERIAN IMUNISASI IPV

(POLIO)
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal :
Terbit
Halaman :
Kepala
UPT Puskesmas Garum
PEMERINTAH DAERAH  
KABUPATEN BLITAR  
DINAS KESEHATAN  
UPT PUSKESMAS GARUM  
dr.ARNE PUTRI MAHARGIANI
NIP.19830305 201101 2 015
PENGERTIAN Pemberian Imunisasi Polio adalah tata cara pemberian imunisasi Polio/IPV
untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit Polio. Diberikan pada bayi
umur 2-11 bulan dengan tidak adakontra indikasi

TUJUAN Sebagai acuan petugas dalam memberikan Imunisasi IPV

KEBIJAKAN SK Kepala Puskesmas No 440/03/409.104.13/SK/207 tentang Jenis


Pelayanan Yang Disediakan di UPT Puskesmas Garum

REFERENSI 1. PERMENKES RI NOMOR 42 TAHUN 2013 Tentang Penyelenggaraan


Imunisasi

2. Modul Pelatihan Tenaga Pelaksanan imunisasi puskesmas dan Diklat

SPM Kesehatan Departemen Kesehatan RI tahun 2016

ALAT & BAHAN 1. Vaksin Polio IPV dalam Vaksin Carier


2. Spuit 0,5cc
3. Kapas DTT
4. Air Matang
5. Safety Box
6. Termometer
7. Handscoon
8. Masker
TAHAPAN 1. Petugas melakukan anamnesa dengan cara :
1.1. Melihat keadaan umum pasien.
1.2. Melakukan pengukuran suhu tubuh
1.3. Menunda pemberian imunisasi, apabila ada demam .
1.4. Melakukan rujukan internal pada pasien yang demam dan
rujukan external pada anak dengan riwayat alergi dan
kejang.
1.5. Apabila kondisi baik dan tidak ada kontra indikasi,
lakukan langkah selanjutnya.
1.6. Petugas melakukan inform consent, membuatkan lembar
persetujuan medis jika baru pertama kali berkunjung
Imunisasi
2. Petugas mencuci tangan.
3. Petugas mengambil vaksin dari dalam termos es penyedotan
dengan spuit ADS/yang tersedia dengan dosis 0,5 cc, jangan
meninggalkan jarum pada botol vaksin.
4. Petugas mempersiapkan posisi yang aman untuk bayi ;
5.1. Meletakkan bayi dengan posisi miring diatas pangkuan ibu
dengan seluruh kaki telanjang.
5.2. Orang tua sebaiknya memegang kaki.
5.3. Memegang paha dengan ibu jari dan jari telunjuk.
5. Petugas membersihkan daerah penyuntikan dengan kapas air
matang.
6. Petugas menyuntikan vaksin didaerah paha tengah luar kaki kanan
bayi secara IM dengan sudut jarum 90 o . Menekan seluruh jarum
langsung kebawah melalui kulit sehingga masuk kedalam otot.
Melakukan aspirasi dan suntikan secara pelan-pelan untuk
mengurangi rasa sakit.
7. Petugas menekan bekas suntikan dengan kapas air matang.
8. Petugas membuang spuit dalam safety box tanpa melakukan
recaping, kapas dibuang di sampah medis.
9. Petugas melihat reaksi KIPI syock anafilaksis dan apabila terjadi
lakukan pertologan pertama pada reaksi KIPI syock anafilaksis.
10. Petugas membereskan alat.
11. Petugas mencuci tangan.
12. Petugas mencatat dan mendokumentasikan hasil pelayanan
UNIT TERKAIT - Poskesdes
- Polindes
- Puskesmas Pembantu
- Posyandu
DOKUMEN TERKAIT - Blangko Inform consent
- Buku KIA
- Register Kohort Bayi
- Blangko KIPI
BAGAN ALIR JIKA DIPERLUKAN

Rekaman Historis Perubahan

No Yang dirubah Isi perubahan Tanggal mulai


diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai