Anda di halaman 1dari 2

TIM DARI UNOSSC KOREA SELATAN BERIKAN MATERI SISTEM BIOGAS

KEPADA MAHASISWA POLBANGTAN

Tim UNOSSC memaparkan materi mengenai sistem biogas kepada mahasiswa Polbangtan

Perwakilan United Nations Office for South-South Cooperation (UNOSSC) sebagai salah satu unit
dari PBB yang mengelola kerjasama selatan selatan kembali mengunjungi kampus Politeknik
Pembangunan Pertanian Bogor pada Senin, 23/09/2019.

Diketahui, bahwa kerjasama antara lembaga Jurusan Peternakan Politeknik Pembangunan


Pertanian Bogor dengan UNOSSC telah berlangsung dalam lingkup yang meliputi riset biogas
dan pengabdian di masyarakat yang berlokasi di Kabupaten Bogor dan Kabupaten Sukabumi.

Berbeda pada kunjungan-kunjungan sebelumnya, kali ini, tim UNOSSC secara langsung
bertatapan dengan mahasiswa dan memaparkan materi mengenai sistem biogas.

Kim Sung-Rae selaku pemateri menjelaskan bahwa sistem biogas di Indonesia dan di Korea
Selatan itu tidak perlu sama.

“Kalo di Korea itu lahannya sempit, berbeda dengan di Indonesia yang memiliki lahan yang luas,
selain itu, di Korea telah memiliki regulasi yang mengatur pembuangan limbah terpusat, sementara
di Indonesia tidak ada, Sehingga skala Biogas industri seperti yang ada di Korea itu tidak perlu
diikuti oleh Indonesia, karena akan lebih efektif apabila pengembangan biogas di Indonesia
dilakukan dalam skala rumah tangga.”

Kim Sung-Rae juga menjelaskan bahwa dengan adanya penyampaian materi kepada mahasiswa
ini, timnya meminta agar mahasiswa juga ikut dilibatkan dalam tim riset.
“Untuk bisa mengembangkannya, tentu kita membutuhkan tenaga mahasiswa. Karena kegiatan ini
berbasis data, harus diukur, seperti berapa kg feses yang masuk per harinya, berapa temperaturnya,
untuk itu kami meminta mahasiswa yang melakukannya”. Imbuhnya

Mustawan, selaku dosen Polbangtan Bogor, berharap nantinya mahasiswa dapat dilibatkan untuk
berperan aktif dalam kegiatan ini.

“Tadi kita sudah mengobrol dengan Tim UNOSSC, mereka meminta agar mahasiswa berperan
aktif, dan untuk mahasiswa yang terlibat, nanti akan diberikan beasiswa”. Ujar Mustawan

Sementara itu, Mulyana, selaku mahasiswa yang menerima materi merasa sangat beruntung bisa
mendapatkan pelajaran sistem biogas dari seorang lulusan Seoul National University itu.

“Dari sini, Kita belajar banyak hal tentang sistem biogas dan mengenal bagaimana sistem biogas
yang telah dikembangkan di Korea Selatan. Tentu ini menarik sekali, karena di Korea itu kan
iklimnya subtropis yang memiliki 4 musim, jadi tadi kita dijelaskan bahwa pada wilayah dengan
suhu yang dingin, sistem biogas dikembangkan dengan pemanas”.

Mulyana menambahkan bahwa sebagai mahasiswa peternakan, ia terus berusaha untuk menambah
pengetahuan dan keterampilan agar nantinya di masyarakat bisa ikut serta dalam mengembangkan
sistem biogas yang memiliki potensi besar di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai