Anda di halaman 1dari 7

TUGAS STATISTIKA TERAPAN TRANSPORTASI

TABEL Z DISTRIBUSI NORMALISASI

NAMA : AGUSTINA TRI DAMAYANTI


NOTAR : 2202013
KELAS : MTJ 1.6

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT ( PTDI – STTD BEKASI )


D-III MANAJEMEN TRANSPORTASI JALAN
A. Pengertian Tabel Z
Z tabel atau Tabel Z adalah tabel statistik untuk uji Z. Z tabel dapat diartikan adalah
sebagai tabel pembanding untuk mengetahui apakah sebuah nilai berada di bawah
area kurva normal atau tidak. Dengan menggunakan prinsip standarisasi. Sedangkan
standarisasi adalah proses membuat serangkaian data yang banyak dan luas menjadi
sebuah rangkaian data yang terpusat dengan nilai mean menjadi 0. Suatu distribusi
data dikatakan berada pada kurva normal jika menyerupai lonceng, di mana nilai rata-
rata akan dekat dengan nilai mediannya. Selain itu, data yang bernilai besar atau kecil
relatif sedikit atau mengumpul di tengah.

Contoh Gambar Kurva Normal

B. Pengertian Uji Z
Uji Z adalah salah satu uji statistik yang tujuannya adalah untuk memastikan sebuah
hipotesis mendekati distribusi normal. Uji Z dapat digunakan untuk menguji data
yang sampelnya berukuran besar umumnya patokan dari sampel yang berukuran besar
itu minimal 30 sampel ke atas. Uji Z juga digunakan untuk menganalisis data yang
varians dari populasinya diketahui. Bila sebuah varians dari populasi tidak diketahui
maka sebagai penggantinya bisa menggunakan varians dari sampel.

C. Jenis – jenis Tabel Z


 Tabel Z Cumulative from Mean
Jenis tabel ini menunjukkan luasan daerah yang berada di bawah kurva normal
dan dimulai dari rata-rata pada sumbu x. Rata-rata distribusi normal
standarnya adalah 0. Dari rata-rata di sumbu x kemudian menuju ke kanan
sampai z score yang diinginkan. Bisa juga dikatakan nilai peluangnya antara 0
dan z.
 Tabel Z Cumulative
Jenis tabel ini menunjuk pada luasan daerah yang ada di bawah kurva normal
dari negatif tak terhingga ke sebelah kanan sampai nilai z yang diinginkan.
Bisa dikatakan, peluang nilainya kurang dari z. Tabel ini berisi nilai z positif
dan negatif.
 Tabel Z Complementary Cumulative
Jenis terakhir ini adalah tabel yang menunjukkan luas daerah yang ada di
bawah kurva normal, mulai dari nilai z yang diinginkan ke sebelah kanan
sampai tak terhingga. Dengan kata lain, peluang nilainya lebih dari z

D. Langkah – langkah Penggunaan Tabel Z


Untuk menggunakan tabel z, terdapat beberapa langkah yang harus diikuti :
1) Tentukan Hipotesis Nol dan Alternatif
Langkah pertama adalah menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif.
Hipotesis nol adalah hipotesis yang diajukan untuk diuji kebenarannya,
sedangkan hipotesis alternatif adalah hipotesis yang diajukan sebagai alternatif
jika hipotesis nol ditolak
2) Tentukan Tingkat Signifikans
Langkah kedua adalah menentukan tingkat signifikansi yang digunakan.
Tingkat signifikansi adalah tingkat kesalahan yang dapat diterima dalam
menolak hipotesis nol. Tingkat signifikansi yang umum digunakan adalah 0,05
atau 0,01.
3) Hitung Statistik Uji
Langkah ketiga adalah menghitung statistik uji. Statistik uji adalah suatu nilai
yang digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis nol. Statistik uji yang
digunakan tergantung pada jenis data yang digunakan.
4) Tentukan Daerah Kritis
Langkah keempat adalah menentukan daerah kritis. Daerah kritis adalah
daerah yang berisi nilai-nilai statistik uji yang cukup besar sehingga hipotesis
nol dapat ditolak dengan tingkat signifikansi yang telah ditentukan
sebelumnya.
5) Tentukan Nilai P
Langkah kelima adalah menentukan nilai p. Nilai p adalah probabilitas
mendapatkan nilai statistik uji yang lebih ekstrem daripada nilai yang
diobservasi jika hipotesis nol benar.
6) Ambil Keputusan
Langkah terakhir adalah mengambil keputusan berdasarkan nilai p yang
diperoleh. Jika nilai p kurang dari tingkat signifikansi yang telah ditentukan
sebelumnya, maka hipotesis nol dapat ditolak. Namun, jika nilai p lebih besar
dari tingkat signifikansi yang telah ditentukan sebelumnya, maka hipotesis nol
tidak dapat ditolak.

E. Cara Membaca Tabel Z


Untuk setiap jenis tabel z, maka cara membacanya juga berbeda-beda. Pada kali ini,
akan diberikan contoh bagaimana cara membaca tabel z cumulative yang telah dibuat
berdasarkan langkah-langkah sebelumnya. Sebagai contoh jika ingin dicari nilai dari
P(Z ≤ 2,56).

Langkah pertama yang harus dilakukan yaitu dengan menentukan letak nilai 2,5 pada
kolom pertama (pada tabel contoh yang telah dibuat sebelumnya, nilai 2,5 terletak di
sel A61), lalu tarik garis ke arah kanan.

Langkah berikutnya, kamu menentukan letak nilai 0,04 pada baris pertama
(berdasarkan tabel contoh, nilai 0,04 terletak di sel F1). Setelah itu tarik garis ke
bawah sampai menemukan titik pertemuan dengan hasil langkah pertama.

Dengan demikian diperoleh nilai dari P(Z ≤ 2,56) adalah 0,9945.

F. Cara Menggunakan Tabel Z


Tabel Z sebenarnya digunakan menghitung peluang (kerapatan probablitas)
dari distribusinormal. Rumus fungsi kerapatan probabilitas dari distribusi normal
adalah

Dimana μ adalah rata-rata, σ adalah standar deviasi dan π = 3,14159. Grafik fungsi
distribusi normalnya sendiri seperti di bawah ini
Grafik fungsi distribusi normal tersebut di atas membentang dari minus tak hingga
hingga takhingga. Hanya saja, semakin jauh dengan rata-rata (M1), nilai probabilitas
akan semakinmendekati nol.
Contoh soal distribusi normal :
Rata-rata produktivitas padi di Aceh tahun 2009 adalah 6 ton per ha, dengan
simpangan baku 0,9 ton. Jika luas sawah di Aceh 100.000 ha dan produktivitas padi
berdistribusi normal(data tentatif), kira-kira. Berapa luas sawah yang
produktivitasnya lebih dari 8 ton ?

Disinilah kegunaan tabel Z. Kita hitung dulu nilai z dari soal di atas dengan rumus

Setelah itu tinggal kita gunakan tabel Z untuk menentukan probabilitasnya.


Caramenggunakan tabel Z nya sebagai berikut :
1) Caranya buka Tabel Z dan lihat sel pada perpotongan baris 2,20 dan kolom
0,02.
2) Kita akan menemukan sebuah angka yaitu 0,98679 dan bila dijadikan persen
menjadi 98,679%.
3) Angka yang ditemukan di tabel z tersebut menunjukkan luas di bawah kurva
normal baku dari titik 2,22 ke kiri kurva yaitu 98,679%. Karena luas seluruh di
bawah kurva normal adalah 100%, maka luas dari titik 2,22 ke kanan kurva
adalah 100%
G. CONTOH SOAL

1) Berapakah luas daerah kurva distribusi normal standar pada Z > -0,56?
Pembahasan :
Karena yang digunakan adalah tabel z cumulative maka kamu harus
mengubah bentuk probabilitasnya menjadi P(Z ≤ z)

P (Z > -0,54) = 1 – P(Z ≤ -0,54)

Berdasarkan tabel z cumulative nilai dari P(Z ≤ -0,54) adalah 0,2946 sehingga

P (Z > -0,54) = 1 – P(Z ≤ -0,54) = 1 – 0,2946 = 0,7054

2) Diketahui suatu distribusi normal dengan mean 60 dan standar deviasi 16.
Berapa luasan daerah di bawah kurva normal antara 68 sampai 84?

Pembahasan :

Distribusi yang diketahui adalah distribusi normal, sedangkan tabel z


merupakan tabel distribusi z (tabel transformasi z score). Oleh karena itu,
perlu dilakukan transformasi.

Transformasi x = 68 ke z

Transformasi x = 84 ke z

Sehingga diperoleh :

P(68 ≤ X ≤84) = P(0,5 ≤ Z ≤ 1,5)

P(68 ≤ X ≤84) = P(Z ≤ 1,5) – P(Z ≤ 0,5)


P(68 ≤ X ≤84) = 0,9332 – 0,6915 = 0,2417

P(68 ≤ X ≤84) = 0,2417

3) Rata-rata produktivitas padi di provinsi A tahun 2017 adalah 6 ton per ha


(hektar), dengan standar deviasi 0,9 ton. Jika luas sawah di provinsi A adalah
100.000 ha dan produktivitas padi berdistribusi normal, berapa luas sawah
yang produktivitasnya lebih dari 8 ton?

Pembahasan :

Diketahui data berdistribusi normal dengan rata-rata 6 ton dan standar deviasi
0,9. Akan dicari luas sawah yang produktivitasnya lebih dari 8 ton atau dapat
dinotasikan dengan P(X > 8). Agar dapat memanfaatkan tabel distribusi z
(tabel transformasi z score) dilakukan transformasi x = 8 ke dalam bentuk z.

Sehingga :

P(X > 8) = P(Z > 2,22) = 1 – P(Z ≤ 2,22) = 1 – 0,9868 = 0,0132

Dapat diinterpretasikan bahwa 0,0132 dari luas sawah di provinsi A memiliki


produktivitas lebih dari 8 ton. Diketahui luas sawah di provinsi A adalah
100.000 ha, maka luas sawah di provinsi A yang memiliki produktivitas lebih
dari 8 ton adalah 0,0132 x 100.000 = 1320 ha.

Anda mungkin juga menyukai