3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Kuala Pembuang I Nomor: 1.1.5.2 / UPTD PKM -
KP I / SK – KAPUS / I / 2023 Tentang
4. Referensi a. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 Tahun 2014 Tentang
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.
b. Peraturan Menteri Lungkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia
Nomor: P.56/MENLHK-SETJEN/2015 Tentang Tata Cara Dan Persyaratan
Teknis Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun dari Fasilitas
Pelayanan Kesehatan
5. Prosedur a. Petugas mencuci tangan.
b. Petugas memasang Bio Hazard wet Floor.
c. Petugas mengambil SPILL KIT
d. Petugas membuka kotak spill kit dan meletakkan 2 kantong plastik coklat
dengan posisi terbuka
e. Petugas memakai alat pelindung diri (APD) : masker, apron, kaca mata,
sarung tangan latex dan nurse cap.
f. Petugas menuangkan air untuk menurunkan konsentrat cairan B3 dan
menutup menggunakan kain lap/koran bekas selama 5-10 menit kemudian
memasukkan ke dalam plastik coklat pertama menggunaksn sapu dan
serok kecil.
g. Petugas menuangkan deterjen dan mengelap bekas tumpahan cairan
infeksius, setelah selesai kemudian memasukkan kain lap/koran bekas
tersebut ke dalam kantong plastik coklat pertama.
h. Petugas membersihkan kembali bekas tumpahan cairan infeksius tersebut
menggunakan chlorin 0,5 % dan kain lap/koran.
i. Masukkan kain lap/koran bekas tersebut ke dalam kantong plastik coklat
pertama
j. Letakkan sapu dan serok ke dalam kantong plastik coklat kedua
k. Petugas melepas APD (masker, handscoone, nurse cap, dan apron)
kemudian memasukkan ke kantong plastik coklat pertama dan di ikat
dengan kencang dan masukkan dalam tempat sampah infeksius
l. Petugas memasukkan kaca mata ke dalam plastik coklat ke dua
m. Rapikan kembali SPILL KIT
n. Ikat kantong plastik kuning kedua
o. Petugas mencuci tangan
6. Diagram Alir
8. Rekaman Historis