1. Program Tahunan
2. Program Semester
3. KKM
4. Pengembangan Silabus
5. RPP
6. Daftar Hadir Siswa
7. Analisis Hasil Belajar
8. Program Remedial
9. Daftar Nilai
Disusun Oleh
0
No.130 Telpon (0261) 202714 Sumedang
ADMINISTRASI PEMBELAJARAN
1. Program Tahunan
2. Program Semester
3. KKM
4. Pengembangan Silabus
5. RPP
6. Daftar Hadir Siswa
7. Analisis Hasil Belajar
8. Program Remedial
9. Daftar Nilai
Disusun Oleh,
DRS. DEDENG KUSNANDAR
NIP. 150 262 433
1. Program Tahunan
2. Program Semester
3. KKM
4. Pengembangan Silabus
5. RPP
6. Daftar Hadir
7. Analisis Hasil Belajar
8. Program Remedial
9. Daftar Nilai
Disusun Oleh:
Disahkan di Sumedang,
Pada Tanggal, 05 Juli 2010
Yang Mengesahkan:
Pengawas Pendais Kabupaten Sumedang,
2
Drs. ABDUL AJID M.Ag.
NIP. 150 263 779
Semester 1
Minggu dan
Minggu Tidak Efektif
Jumlah Minggu jam efektif
No. Bulan
Minggu Ke.. Minggu Jml Jam
Kegiatan Jumlah
Efektif Efektif
1 Libur Kenaikan Kelas 1 0 0
2 Libur Kenaikan Kelas 1 0 0
MOS/Minggu Pertama
3 1 0 0
1 Juli 5 Masuk Sekolah
4 0 1 4
5 0 1 4
1 0 1 4
2 Libur awwal Romadlan 1 0 0
2 Agustus 4
3 0 1 4
4 Kegiatan Ramadlan 1 0 0
1 Libur Idul Fitri 1 0 0
2 Libur Idul Fitri 1 0 0
3 September 4
3 0 1 4
4 0 1 4
1 0 1 4
2 0 1 4
4 Oktober 4
3 0 1 4
4 0 1 4
1 0 1 4
2 0 1 4
5 Nopember 4
3 0 1 4
4 0 1 4
1 0 1 4
2 0 1 4
6 Desember 5 3 UAS Semester I 1 0 0
4 Pembagian Raport 1 0 0
5 Libur Semester I 1 0 0
64 = 32
Jumlah 26 10 16
pertemuan
Keterangan :
3
1. Minggu efektif digunakan untuk KBM (Kegiatan Belajar Mengajar), Ulangan/Penilaian,
Kegiatan Remedial, dan atau Pengayaan
1. Jumlah Jam pelajaran Sosiologi per minggu untuk kelas XI = 4 jam/mingg, 1 pertemuan =
2 jam
PROGRAM SEMESTER
5
Satuan Pendidikan : MAN
IS SUMEDANG
Mata Pelajaran :
SOSIOLOGI
Kelas/Program : XI /
Ilmu Sosial
Semester : 1
SKBM : 75
Standar Kompetensi : 1. Memahami Struktur social serta berbagai factor
penyebab konplik dan mobilitas sosial
No. Kompetensi Dasar Materi pokok/ pembelajaran Indi
1.1. Mendeskripsikan Struktur sosial dan
bentuk-bentuk struktur Diferensiasi 1. Menjelaskan dasar terjadinya
sosial dalam fenomena Stratifikasi sosial. Soerjono Sukanto.
kehidupan masyarakat. 2. Menunjukkan perwujudan str
3. Mengartikan stratifikasi socia
4. Menyebutkan macam-macam
dengan sendirinya.
5. Menjelaskan pengertian strati
stratification)
6. Menjelaskan pengertian strati
stratification)
7. Menyebutkan 4 ciri kasta di I
Ulangan KD 1 / Remidial
6
1.2. Menganalisis faktor Konflik sosial 1. Menyebutkan 4 bentuk peng
penyebab konflik sosial startifikasi sosial
dalam masyarakat. 2. Menjelaskan pengertian prim
3. Menjelaskan 3 faktor yang m
primordialisme
7
JUMLAH JAM KD1
3. Mencontohkan Mobilitas So
4. Menjelaskan pengertian Mob
5. Menjelaskan 2 jenis mobilit
Ulangan KD
PROGRAM SEMESTER
Satuan Pendidikan : MAN
IS SUMEDANG
Mata Pelajaran :
SOSIOLOGI
Kelas/Program : XI /
Ilmu Sosial
Semester : 2
Tahun Pelajaran : 2013-
2014
SKBM : 75
8
Materi pokok/
No. Kompetensi Dasar Indik
pembelajaran
2.1. Mendeskripsikan Kelompok sosial dalam 1. Menyebutkan dua hasrat atau k
berbagai kelompok masyarakat sebagai makhluk social sejak m
sosial dalam multikultural 2. Menuliskan salah satu definisi
masyarakat pandangan para ahli sosiolog.
multikultural 3. Menyebutkan 3 ciri kelompok
Ulangan KD
JUMLAH JAM KD 1
2.2. Menganalisis Kelompok sosial dalam 1. Menjelaskan maksud dari masya
perkembangan masyarakat pendapat Clifford Geertz
kelompok sosial dalam multikultural
masyarakat 2. Menjelaskan maksud dari masya
multikultural pendapat Furnival
3. Membedakan masyarakat majem
multicultural
9
4. Menyebutkan 6 ciri/karakteristik
Indonesia sesuai pendapat Pierre
JUMLAH JAM KD 2
Ulangan KD
JUMLAH JAM KD 3
Ulangan Blok (Seluh KD) + Remidial
Cadangan Waktu
TOTAL JAM
10
PROGRAM SEMESTER
Satuan Pendidikan : MAN
IS SUMEDANG
Mata Pelajaran :
SOSIOLOGI
Kelas/Program : XI
Ilmu Sosial
Semester : 1
Tahun Pelajaran : 2013-
2014
SKBM : 75
Standar Kompetensi : Memahami struktur sosial serta berbagai faktor penyebab konflik dan
mobilitas sosial
PROGRAM SEMESTER
Satuan Pendidikan : MAN
IS SUMEDANG
Mata Pelajaran :
SOSIOLOGI
Kelas/Program : XI
Ilmu Sosial
11
Semester : 2
Tahun Pelajaran : 2013-
2014
SKBM : 75
Libur Semester 1
multikultural
Ulangan KD 2 / Remidial 4 jam/ 2P
3 2.3 Menganalisis keanekaragaman
kelompok sosial dalam masyarakat 12 jam/6P
multikultural
Ulangan KD 3 / Remidial 4 jam/2P
PENGEMBANGAN SYLABUS
Mata Pelajaran :
Sosiologi
Kelas / Program :
X1 / Ilmu Sosial
Semester : I
(Satu)
Standar Kompetensi : Memahami struktur sosial serta berbagai faktor penyebab konflik
dan mobilitas sosial .
1.1 Mendiskripsika Mendiskripsikan Struktur social Secara individu mengamati Tugas Por
n bentuk – diferensiasi Diferensiasi deferensisasi sosial dalam individu
benruk struktur social dan statifikasi kehidupan masyarakat.
12
sosial dalam Mendiskripsikan sosial. Secara individu mengamati
fenomena stratifikasi stratifikasi sosial dalam
kehidupan social kehidupan masyarakat.
masyarakat .
Mengidentifikasi Secara kelompok Tugas Lap
deferensiasi mendiskusikan diferensiasi kelompok ter
sosial sosial berdasarkan ras, etnis,
berdasarkan ras, agama dan jender
etnis , agama
dan jender.
Mengidentifikasi Secara kelompok Tugas Lap
macam-macam mendiskusikan macam-macam kelompok ha
kriteria stratifi- kriteria stratifikasi sosial di dis
kasi sosial di masyarakat.
masyarakat.
Mendiskripsikan
berbagai Secara klasikal mendiskusikan Tugas Lap
pengaruh berbagai pengaruh kelompok
diferensiasi dan diferensiasi dan stratifikasi
stratifikasi sosial sosial yang terdapat di
yang terdapat di masyarakat
masyarakat.
Konflik
1.2 Menganalisis Mengidentifik Sosial . Secara kelompok mengkaji Tugas Lap
faktor asi berbagai contoh kasus konflik yang kelompok
penyebab konflik dalam terjadi di masyarakat
konflik sosial masyarakat Berdiskusi secara kelompok
dalam untuk mengklasifikasikan
masyarakat . berbagai konflik dalam
masyarakat
PENGEMBANGAN SYLABUS
Mata Pelajaran :
Sosiologi
Kelas / Program : X1 /
Ilmu Sosial
Semester : 2 (dua)
15
16
RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : MAN I SUMEDANG
Mata Pelajaran : SOSIOLOGI
Kelas/Sem./Prog. : XI / 1 / Ilmu Sosial
Pertemuan Ke : 1 – 7 (Tujuh Pertemuan)
Alokasi Waktu : 14 x 45 Menit
KKM : 75
Indikator :
Pertemuan Pertama:
1. Menjelaskan dasar terjadinya stratifikasi social menurut Soerjono Sukanto.
2. Menunjukkan perwujudan stratifikasi social dalam masyarakat.
3. Mengartikan stratifikasi social menurut salah seorang sosiolog.
Pertemuan Kedua :
4. Menyebutkan macam-macam stratifikasi social yang terjadi dengan sendirinya.
5. Menjelaskan pengertian stratifikasi social terbuka (open social stratification)
6. Menjelaskan pengertian stratifikasi social tertutup (close social stratification)
7. Menyebutkan 4 ciri kasta di India.
Pertemuan Ketiga:
8. Menyebutkan 4 macam criteria atau ukuran yang dipakai untuk menggolong-
golongkan masyarakat menurut Soerjono Soekanto.
9. Membedakan statifikasi social berdasarkan tipe kasta dengan tipe demokratis sesuai
pendapat Max Weber.
Pertemuan Keempat:
10. Menyebutkan 4 fungsi dari stratifikasi social.
Pertemuan Kelima:
11. Menjelaskan pengertian diferensiasi social
12. Menjelaskan pengertian Ras.
13. Membedakan antara etnis dengan ras
Pertemuan Keenam:
14. Menjelaskan pengertian profesionalisme
15. Dapat menyebutkan 4 isi dari suatu agama.
16. Menjelaskan perbedaan antara Poliytheisme dengan Monotheisme.
Pertemuan Ketujuh:
17. Membedakan antara jenis kelamin dengan gender
18. Mendefinisikan suku bangsa.
19. Menyebutkan cirri yang paling mendasar dari suatu suku bangsa.
20. Menjelaskan pengertian klan.
17
I. Tujuan Pembelajaran :
Pertemuan Pertama:
1. Menjelaskan dasar terjadinya stratifikasi social menurut Soerjono Sukanto.
2. Menunjukkan perwujudan stratifikasi social dalam masyarakat.
3. Mengartikan stratifikasi social menurut salah seorang sosiolog.
Pertemuan Kedua :
4. Menyebutkan macam-macam stratifikasi social yang terjadi dengan sendirinya.
5. Menjelaskan pengertian stratifikasi social terbuka (open social stratification)
6. Menjelaskan pengertian stratifikasi social tertutup (close social stratification)
7. Menyebutkan 4 ciri kasta di India.
Pertemuan Ketiga:
8. Menyebutkan 4 macam criteria atau ukuran yang dipakai untuk menggolong-
golongkan masyarakat menurut Soerjono Soekanto.
9. Membedakan statifikasi social berdasarkan tipe kasta dengan tipe demokratis sesuai
pendapat Max Weber.
Pertemuan Keempat:
10. Menyebutkan 4 fungsi dari stratifikasi social.
Pertemuan Kelima:
11. Menjelaskan pengertian diferensiasi social
12. Menjelaskan pengertian Ras.
13. Membedakan antara etnis dengan ras
Pertemuan Keenam:
14. Menjelaskan pengertian profesionalisme
15. Dapat menyebutkan 4 isi dari suatu agama.
16. Menjelaskan perbedaan antara Poliytheisme dengan Monotheisme.
Pertemuan Ketujuh:
17. Membedakan antara jenis kelamin dengan gender
18. Mendefinisikan suku bangsa.
19. Menyebutkan cirri yang paling mendasar dari suatu suku bangsa.
20. Menjelaskan pengertian klan.
Pertemuan Pertama
A. Stratifikasi Sosial
Menurut Soerjono Soekanto, bahwa dasar dari terjadinya pelapisan dalam masyakat
adalah adanya ketidakseimbangan pembagian anatara hak dan kewajiban serta antara
kewajiban dan tanggung jawab sosial sehingga berpengaruh tehadap anggota
masyarakat.
Perwujudan dari adanya stratifikasi sosial atau pelapisan sosial adalah adanya
perbedaan penggolongan tingkat kedudukan atau kelas dari kelas tertinggi sampai kelas
terendah.
1. Pengertian stratifikasi sosial :
Beberapa pengertian stratifikasi sosial menurut para ahli antara lain sebagai
berikut :
18
a. Menurut M.Z. Lawang, statifikasi sosial adalah penggolongan orang-orang
yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan
hierarkis menurut dimensi kekuasaan, previlize, dan prestise.
b. Menurut Horton dan Hunt, stratifikasi sosial adalah sistem perbedaan status
yang berlaku dalam suatu masyarakat.Menurut Soerjono Soekanto dengan
mengutif pendapat Pitirim A. Sorikin, stratifikasi sosial aalah pembedaan
penduduk atau anggota masyarakat secara bertingkat.
c. Menurut Bruce J. Johen, stratifikasi sosial adalah sistem yang menempatkan
seseorang sesuai dengan kualitas yang dimiliki dan menempatkan pada mereka
pada kelas sosial yang sesuai.
d. Menurut Astrid Susanto, stratifikasi sosial adalah hasil kebiasaan hubungan
anatar manusia secara teratu dan tersusun sehingga setiap orang setiap saat
mempunyai situasi yang menentukan hubungannya dengan orang secara
vertikal maupun secara hoizontal dalam masyarakatnya.
Pertemuan Kedua
Pertemuan Ketiga
c. Stratifikasi sosial dilihat dari segi dasar-dasar pelapisan sosial
1) Dasar pelapisan menurut Astrid Susanto adalah pembagian kerja, yaitu
spesialisasi dan diversifikasi pekerjaan. Spesialisasi adalah
pengelompokkan berdasarkan keahlian khusus yang dimiliki setiap individu
atau pekerja.
2) Menurut Soerjono Soekanto kriteria atau ukuran yang dipakai untuk
menggolong-golongkan anggota masyarakat adalah:
a) Kekayaan.
Kriteria kekayaan berkaitan erat erat dengan pendapatan. Semakin besar
pendapatan seseorang, semakin besar pula kesempatan baginya
memiliki sebanyak mungkin harta benda.
Masyarakat menempatkan orang kaya pada lapisan atas. Kriteria umum
yang digunakan menempatkan seseorang pada lapisan ini adalah rumah
dan perabot yang mewah, mobil mewah, kepemilikan tanah yang luas
dan nilai pajak yang besar.
b) Kekuasaan
Kekuasaan berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk menentukan
kehendaknya terhadap orang lain (yang dikuasainya). Kekuasaan
didukung oleh unsur lain, seperti: kedudukan atau posisi dalam
masyarakat, kekayaan yang dimiliki, kepandaian bahkan kelicikan.
Anggota masyarakat yang meiliki kekuasaan dan wewenang terbesar
akan menempati lapisan sosial yang paling atas.
c) Kehormatan
Orang yang dihormati atau disegani menempatai lapisan teratas dan
ukuran seperti ini banyak dijumpai pada masyarakat tradisional.
Biasanya mereka adalah golongan tua atau mereka yang pernah berjasa
besar kepada masyarakat.
d) Pendidikan
20
Orang yang berpendidikan tinggi merupakan golongan yang lebih
daripada orang yang berpendidikan rendah. Terkadang pengaruh ini
membawa pengaruh negatif karena sering kali bukan mutu ilmu
pengetahuannya yang dijadikan sebagai ukuran melainkan gelarnya.
Sehingga dapat mengakibatkan segala macam usaha dilakukan untuk
mendapatkan gelar tersebut walaupun tidak halal.
3) Menurut Max Weber, dasar pelapisan sosial didasarkan pada piamida
kekuasaan yang terdiri dari tipe kasta, tipe oligarki, dan tipe demokratis.
a) Tipe Kasta : merupakan sistem lapisan kekuasaan dengan garis
pemisahan yang tegas dan kaku. Lapisan diperoleh melalui kelahiran
(ascrebed status). Masyarakat dengan tipe kasta hampir-hampir tidak
pernah terjadi gerak vertikal ke atas.
Lapisan pertama/tertinggi adalah raja, ksatria, dan pendeta.
Lapisan kedua terdiri atas para petani dan buruh tani
Lapisan ketigaterendah adalah budak-budak
b) Tipe olgigarki : Merupakan sistem lapisan kekuasaan dengan garis
pemisahan yang tegas, namun adanya kesempatan bagi setiap individu
untuk naik lapisan, meskipun pada tipe ini lapisan diperoleh berdasarkan
kelahiran (ascrebed status).
c) Tipe Demokratis : merupakan sistem lapisan kekuasaan dengan garis
pemisah antar lapisan yang bersifat sangat dinamis. Ascrebed status
tiidak memegang peranan penting karena faktor kemampuan dan
keberuntungan seseorang lebih dominan pada sistem lapisan ini.
Sifatnya terbuka, atinya memberikan kekuasaan kepada siapa saja untuk
naik atau turun dari satu lapisan ke lapisan lain.
Pertemuan Keempat
3. Fungsi Stratifikasi Sosial:
Stratifikasi sosial berfungsi untuk :
a. Distribusi hak-hak istimewa yang objektif, seperti menentukan penghasilan,
tingkat kekayaan, dan wewenang.
b. Menjadi sistem pertanggaan pada strata yang berhubungan dengan kewibawaan
dan penghargaan.
c. Kriteria sistem pertentangan, yaitu apakah didapat melalui kualitas pribadi,
keanggotaan kelompok, kerabat tertentu, milik, wewenang, atau kekuasaan.
d. Penentu lambang-lambang (simbol status) atau kedudukan. Seperti tingkah
laku, cara berpakaian, dan bentuk rumah.
e. Penentu tingkat mudah sukarnya bertukar kedudukan.
f. Alat solidaritas di antara individuatau kelompok yang menduduki sistem sosial
yang sama dalam masyarakat.
Pertemuan Kelima
PertemuanKeenam:
3. Diferensiasi Berdasarkan Profesi
Seorang profesional hanya menekuni dan mengembangkan satu jenis pekerjaan saja
dan bidang pekerjaan tersebut diakui secara luas oleh masyarakat, misalnya hakim,
dokter, guru, sosiolog, dsb. Karena suatu profesi bersifat khusus maka dia akan
melahirkan diferensiasi sosial, artinya tidak ada perbedaan tinggi rendah, terhormat
tidak terhormat di antara profesi tersebut.
22
yang hebat, tetapi tidak meiliki konsep lengkap tentang Tuhan. Seperti suku
Enuit dan Eskimo.
b. Animisme : merupakan suatu bentuk agama yang meyakini bahwa semua
bentuk kehidupan dan segala sesuatu yang ada di bumi ini didiami oleh
kekeuatan supranatural atau kekuatan gaib. Misalnya kebudayaan orang Indian
dan beberapa suku terasing di Afika.
c. Theisme, merupakan sutu bentuk agama yang percaya bahwa Tuhan terpisah
dari manusia dan makhluk hidup bumi lainnya. Theisme terdiri atas:
Politheisme (Hindu, Budha) dan Monotheisme (Islam, Katolik, Kristen)
d. Teladan Abstrak (Abstract Ideal) : merupakan suatu agama atau kepercayaan
yang memusatkan perhatiannya tentang hal yang ideal dalam hal spiritualnya
dan tingkah lakunya. (Kongfucionisme dan Budha)
Pertemuan Ketujuh
5. Diferensiasi Berdasarkan Jenis Kelamin dan Gender
Menurut William Kornblum, yang dimaksud dengan :
a. Perbedaan Jenis kelamin disebut juga perbedaan seks adalah perbedaan
anatara perempuan dan laki-laki secara biologis. Perbedaan tersebut adalah
karakteristik seks primer seperti alat kelamin antara laki-laki dan perempuan
dan karakteristik sekunder yang akan muncul kemudian seperti bentuk tubuh
atau bentuk suara.
b. Perbedaan Gender adalah cara berprilaku yang berbeda bagi laki-laki dan
perempuan yang sudah ditentukan oleh kebudayaan yang kemudian merupakan
bagian dari kepribadiannya.
6. Diferensiasi Berdasarkan Suku Bangsa
Menurut Kuntjaraningrat, Suku bangsa adalah suatu golongan manusia yang
terikat kesadaran dan identitas akan esatuan kebuadayaan” dimana kesadaran dan
identitas tadi sering (tetapi tidak selalu) dikuatkan oleh kesatuan bahasa.
Ciri yang paling mendasar dari suatu suku bangsa adalah :
a. Tipe fisik yang sama, seperti warna kulit atau ambut
b. Bahasa daerah yang sama
c. Adat istiadat yang sama
d. Kesenian yang sama
7. Diferensiasi Berdasarkan Klan
Klan atau Clan berarti kaum, suku, atau marga. Klan adalah kelompok kekeabatan
dengan cara menarik garis keturunan secara unilateral, baik dari ibu maupun dari
pihak ayah. Jika kelompok kekerabatan tersebut menarik garis keturunan dari pihak
ibu disebut matrilineal, sedangkan bila menarik garis keturunan dari pihak ayah
disebut patrilineal. Klan di Batak disebut Marga, sedangkan di Minangkabau
disebut Caniago, Piliang, dan Salo.
23
IV. Langkah-Langkah Pembelajaran :
Pertemuan Pertama s.d. Ketujuh :
A. Kegiatan Pendahuluan ( 10 Menit)
1. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran,
2. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengkaitkan pengetahuan
sebelumnya dengan dengan materi yang dipelajari,
3. Menjelaskan tujuan pembelajaran yaitu menjelaskan fungsi sosiologi sebagai
ilmu yang mengkaji hubungan masyarakat dan lingkungan
4. Menyampaikan cakupan materi pembelajaran yang meliputi :
Pertemuan Pertama:
Dasar terjadinya stratifikasi social menurut Soerjono Sukanto, Perwujudan
stratifikasi social dalam masyarakat. Dan Pengertian stratifikasi social
menurut salah seorang sosiolog.
Pertemuan Kedua :
Macam-macam stratifikasi social yang terjadi dengan sendirinya.pengertian
stratifikasi social terbuka (open social stratification), pengertian stratifikasi
social tertutup (close social stratification), ciri kasta di India.
Pertemuan Ketiga:
Macam criteria atau ukuran yang dipakai untuk menggolong-golongkan
masyarakat menurut Soerjono Soekanto. Perbedaan statifikasi social
berdasarkan tipe kasta dengan tipe demokratis sesuai pendapat Max Weber.
Pertemuan Keempat:
Fungsi dari stratifikasi social.
Pertemuan Kelima:
pengertian diferensiasi social, pengertian Ras, antara etnis dengan ras
Pertemuan Keenam:
pengertian profesionalisme, isi dari suatu agama. perbedaan antara
Poliytheisme dengan Monotheisme.
Pertemuan Ketujuh:
Perbedaan antara jenis kelamin dengan gender, Definisi suku bangsa, ciri
yang paling mendasar dari suatu suku bangsa.serta pengertian klan.
B. Kegiatan Inti ( 65 menit )
1. Eksplorasi,
Dalam kegiatan eksplorasi guru :
a. Melibatkan peserta didik untuk mencari informasi yang luas mengenai
Pertemuan Pertama:
Dasar terjadinya stratifikasi social menurut Soerjono Sukanto, Perwujudan
stratifikasi social dalam masyarakat. Dan Pengertian stratifikasi social
menurut salah seorang sosiolog.
Pertemuan Kedua :
Macam-macam stratifikasi social yang terjadi dengan sendirinya.pengertian
stratifikasi social terbuka (open social stratification), pengertian stratifikasi
social tertutup (close social stratification), ciri kasta di India.
Pertemuan Ketiga:
Macam criteria atau ukuran yang dipakai untuk menggolong-golongkan
masyarakat menurut Soerjono Soekanto. Perbedaan statifikasi social
berdasarkan tipe kasta dengan tipe demokratis sesuai pendapat Max Weber.
24
Pertemuan Keempat:
Fungsi dari stratifikasi social.
Pertemuan Kelima:
pengertian diferensiasi social, pengertian Ras, antara etnis dengan ras
Pertemuan Keenam:
pengertian profesionalisme, isi dari suatu agama. perbedaan antara
Poliytheisme dengan Monotheisme.
Pertemuan Ketujuh:
Perbedaan antara jenis kelamin dengan gender, Definisi suku bangsa, ciri
yang paling mendasar dari suatu suku bangsa.serta pengertian klan.
b. Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara
peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya mengenai
topik pembelajaran.
2. Elaborasi,
Dalam kegiatan elaborasi guru:
a. Memberikan tugas kepada peserta didik untuk menanyakan hal-hal tertentu
dari topik pembelajaran.
b. Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas sesuai dengan poin a,
untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis
c. Memberi kesempatan untuk berfikir, menganalisis, menyelesaikan
masalah, dan bertindak tanpa rasa takut tentang topik pembalajaran yang
telah dibaca.
d. Memfasilitasi peserta didik dalam pelajaran kooperatif dan kolaboratif
e. Memfasilitasi peserta didik berkompetensi secara sehat untuk
meningkatkan prrestasi belajar
f. Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual
masing-masing
g. Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan
kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik
3. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi guru:
a. Memberikan umpan balik yang positif dan penguiatan dalam bentuk lisan,
tulisan, isyarat maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
b. Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta
didik melalui berbagai sumber.
c. Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah dilakukan
d. Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang
bermakna dalam mencapai kompetensi dasar, maka kegiatan guru :
1) Berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab
pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan
menggunakan bahasa yang baku dan benar,
2) Membantu menyelsaikan masalah,
3) Memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil
eksplrorasi,
4) Memberi informasi untuk melakukan eksplorasi lebih jauh
5) Memberi moyivasi kepada peserta didik yang kurang atau yang
belum berpartisifasi akstif
25
C. Kegiatan Penutup : ( 15 Menit ):
Dala kegiatan Penutup ini, guru :
1. Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau diri sendiri membuat
rangkuman pelajaran
2. Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram
3. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
4. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remidi,
program pengayaan, layanan konseling, dan atau memberikan tugas individul
atau kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik
5. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
V. Alat/Bahan/Sumber :
Dedeng Kusnandar, 2008. Modul Sosiologi, Kelas X I MA semester 1, MAN I
Sumedang.
Edi Purwito, 2005. Dinamika Sosiologi untuk SMA/MA Kelas XII. Surakarta:
Widya Duta.
Idianto Muin, 2006. Sosiologi SMA/MA untuk Kelas X. Jakarta: Erlangga.
Kiswandi, dkk., 1994. Bahan Acuan Kegiatan Belajar Mengajar Antropologi
Sekolah Menengah Umum Kelas 3. Jakarta: Rakaditu.
Kun Maryati dan Juju Suryawati, 2004. Sosiologi SMA untuk Kelas X. Jakarta:
Esis.
Kun Maryati dan Juju Suryawati, 2007. Sosiologi untuk SMA dan MA Kelas XI.
Jakarta: Esis.
Kun Maryati dan Juju Suryawati, 2005. Sosiologi SMA untuk Kelas XII. Jakarta:
Esis.
Janu Mrdiyatmoko, 2007. Sosiologi Memahami dan Mengkaji Masyarakat
untuk Kelas XI SMA/MA Program IPS. Bandung: Grafindo.
Muhammad Arif, 2004. Sosiologi 2 Untuk Sekolah Menengah Atas dan
Madrasah Aliyah Kelas XI. Bandung: Habsa Jaya.
Saptono dan Bambang Suteng, 2007. Sosiologi untuk SMA Kelas XI. Jakarta:
Phibeta.
Soerjono Soekanto, 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta, PT Raja Grafindo
Persada.
VI. Penilaian :
A. Jenis Tagihan : Penugasan, ulangan harian
B. Tindak Lanjut : - Siswa dinyatakan berhasil jika tingkat pencapaiannya 75%
atau lebih
- Memberikan program remidi untuk siswa yang tingkat
pencapaiannya kurang dari 75%
- Memberikan program pengayaan untuk siswa yang tingkat
pencapaiannya lebih dari 75 %
26
INSTRUMEN PENILAIAN
Indikator :
1. Menjelaskan dasar terjadinya stratifikasi social menurut Soerjono Sukanto.
2. Menunjukkan perwujudan stratifikasi social dalam masyarakat.
3. Mengartikan stratifikasi social menurut salah seorang sosiolog.
4. Menyebutkan macam-macam stratifikasi social yang terjadi dengan sendirinya.
5. Menjelaskan pengertian stratifikasi social terbuka (open social stratification)
6. Menjelaskan pengertian stratifikasi social tertutup (close social stratification)
7. Menyebutkan 4 ciri kasta di India.
8. Menyebutkan 4 macam criteria atau ukuran yang dipakai untuk menggolong-
golongkan masyarakat menurut Soerjono Soekanto.
9. Membedakan statifikasi social berdasarkan tipe kasta dengan tipe demokratis sesuai
pendapat Max Weber.
10. Menyebutkan 4 fungsi dari stratifikasi social.
11. Menjelaskan pengertian diferensiasi social
12. Menjelaskan pengertian Ras.
13. Membedakan antara etnis dengan ras
14. Menjelaskan pengertian profesionalisme
15. Dapat menyebutkan 4 isi dari suatu agama.
16. Menjelaskan perbedaan antara Poliytheisme dengan Monotheisme.
17. Membedakan antara jenis kelamin dengan gender
18. Mendefinisikan suku bangsa.
19. Menyebutkan cirri yang paling mendasar dari suatu suku bangsa.
20. Menjelaskan pengertian klan.
27
d. adanya ketidakseimbangan pembagian anatara hak dan kewajiban namun terdapat
keseimbangan antara kewajiban dan tanggung jawab
e. adanya keseimbangan pembagian anatara hak dan kewajiban tetapi terdapat
ketidakseimbangan antara kewajiban dan tanggung jawab
2. Perwujudan stratifikasi social dalam masyarakat ditunjukkan oleh adanya ….
1. perbedaan penggolongan tingkat kedudukan atau kelas dari kelas tertinggi sampai
kelas terendah
2. penggolongan tingkat kedudukan atau kelas dari kelas tertinggi sampai kelas
terendah secara horizontal
3. persamaan penggolongan tingkat kedudukan atau kelas yang ada di masyarakat
4. tingkat kedudukan atau kelas di masyarakat yang tidak bertingkat
5. tingkat penghasilan yang sama antar anggota masyarakat
3. Stratifikasi social adalah pembedaan penduduk atau anggota masyarakat secara
bertingkat. Definisi tersebut dikemukakan oleh ….
a. M.Z. Lawang c. Pitirim A. Sorikin e. Astrid Susanto
b. Horton dan Hunt d. Bruce J. Johen
4. Perhatikan pernyataan berikut:
1. kepandaian 5. jenis kelamin
2. kehormatan 6. kekuasaan
3. tingkat umur 7. keturunan
4. kepandaian
macam-macam stratifikasi social yang terjadi dengan sendirinya ditunjukkan sesuai
dengan nomor ….
a. 1, 2, 3, dan 4 c. 4, 5, 6, dan 7 e. 2, 4, 6, dan 7
b. 2, 3, 4, dan 5 d. 1, 3, 5, dan 7
5. Setiap anggota masyarakat memiliki kesempatan untuk berusaha naik ke lapisan yang
lebih tinggi atau kalau kurang beruntung dapat jatuh ke lapisan bawah. Pernyataan
tersebut merupakan pengertian dari ….
a. interaksi social c. integritas social e. stratifikasi social tertutup
b. diferensiasi sosial d. stratifikasi social terbuka
6. Membatasi kemungkinan berpindahnya seseorang dari suatu lapisan ke lapisan lain,
baik yang bergerak ke atas atau ke bawah. Pernyataan tersebut merupakan pengertian
dari ….
a. interaksi social c. integritas social e. stratifikasi social tertutup
b. diferensiasi sosial d. stratifikasi social terbuka
7. Perhatikan pernyataan berikut:
1. Keanggotaanyaberdasarkan kelahiran. Anak yang lahir memiliki kedudukan sama
dengan orang tuanya.
2. Keanggotaanya berlaku seumur hidup. kecuali jika dikeluarkan dari kastanya
3. Perkawinan bersifat endogami, artinya harus dipilih dari orang di luar kasta
4. Perkawinan bersifat endogami, artinya harus dipilih dari orang yang sekasta
5. Hubungan dengan kelompok-kelompok lain bersifat bebas
Ciri –ciri kasta di India ditunjukkan oleh nomor….
a. 1, 2, dan 3 b. 2, 3, dan 4 c. 3,4, dan 5 d. 4, 5, dan 1 e. 5, 1, dan 2
8. Kriteria atau ukuran yang dipakai untuk menggolong-golongkan masyarakat menurut
Soerjono Soekanto terdiri dari ….
a. kekayaan, jenias kelamin, kehormatan, dan pendidikan
b. agama, kekuasaan, kehormatan, dan pendidikan
c. kekayaan, kekuasaan, kehormatan, dan pendidikan
d. kekayaan, kekuasaan, kehormatan, dan suku bangsa
28
e. kekayaan, profesi , kehormatan, dan pendidikan
9. Perbedaan antara statifikasi social berdasarkan tipe kasta dengan tipe demokratis
sesuai pendapat Max Weber yaitu ….
a. sistem lapisan kekuasaan dengan garis pemisahan yang tegas dan kaku, lapisan
diperoleh melalui kelahiran (ascrebed status)
b. sistem lapisan kekuasaan dengan garis pemisahan yang tegas dan kaku, Ascrebed
status tidak memegang peranan penting karena faktor kemampuan dan
keberuntungan seseorang lebih dominant
c. memberikan kekuasaan kepada siapa saja untuk naik atau turun dari satu lapisan ke
lapisan lain, masyarakat hampir-hampir tidak pernah terjadi gerak vertikal ke atas.
d. lapisan diperoleh melalui kelahiran (ascrebed status), masyarakat hampir-hampir
tidak pernah terjadi gerak vertikal ke atas
e. sistem lapisan kekuasaan dengan garis pemisahan yang tegas dan kaku, masyarakat
hampir-hampir tidak pernah terjadi gerak vertikal ke atas
10. Pernyataan berikut yang bukan merupakan fungsi dari stratifikasi social adalah ….
a. Distribusi hak-hak istimewa yang objektif, seperti menentukan penghasilan, tingkat
kekayaan, dan wewenang.
b. Menjadi sistem pertanggaan pada strata yang berhubungan dengan kewibawaan dan
penghargaan.
c. Kriteria sistem pertentangan, yaitu apakah didapat melalui kualitas pribadi,
keanggotaan kelompok, kerabat tertentu, milik, wewenang, atau kekuasaan.
d. Penentu lambang-lambang (simbol status) atau kedudukan. Seperti tingkah laku,
cara berpakaian, dan bentuk rumah.
e. Alat pertentangan di antara individuatau kelompok yang menduduki sistem sosial
yang sama dalam masyarakat.
11. Suatu proses perolehan hak dan kewajiban seseorang dalam yang berbeda satu sama
lain atas dasar-dasar tertentu seperti ras, etnis, gender, dan suku bangsa yang tidak
menunjukkan adanya tingkatan lebih tinggi atau lebih rendah merupakan pengertian
dari …..
a. interaksi social c. integritas social e. stratifikasi
social tertutup
b. diferensiasi sosial d. stratifikasi social terbuka
12. Pengertian Ras adalah ….
a. suatu populasi yang memliki identitas (ciri khusus) kelompok berdasarkan
kebudayaan tetentu dan biasanya memiliki leluhur yang secara pasti atau dianggap
pasti sama
b. katagori individu yang secara turun temurun terdapat ciri-ciri fisik dan biologis
tertentu yang khas
c. Seorang profesional hanya menekuni dan mengembangkan satu jenis pekerjaan saja
dan bidang pekerjaan tersebut diakui secara luas oleh masyarakat
d. suatu sistem kepercayaan beserta prakteknya, serta berkenaan dengan hal-hal sakral
yang menyatukan pengikutnya dalam suatu komunitas moral
e. suatu proses perolehan hak dan kewajiban seseorang dalam yang berbeda satu sama
lain atas dasar-dasar tertentu seperti ras, etnis, gender, dan suku bangsa yang tidak
menunjukkan adanya tingkatan lebih tinggi atau lebih rendah
13. Perbedaan antara etnis dengan ras adalah ….
a. Ras adalah suatui kelompok manusia yang agak berbeda dengan kelompok-
kelompok lainnya dalam segi ciri-ciri fisik bawaan, sedang etnis suatu populasi
yang memliki identitas (ciri khusus) kelompok berdasarkan kebudayaan tetentu dan
biasanya memiliki leluhur yang secara pasti atau dianggap pasti sama
29
b. Ras adalah katagori individu yang secara turun temurun terdapat ciri-ciri fisik dan
biologis tertentu yang khas,sedangkan etnis suatu proses perolehan hak dan
kewajiban seseorang dalam yang berbeda satu sama lain atas dasar-dasar tertentu
seperti ras, etnis, gender, dan suku bangsa yang tidak menunjukkan adanya
tingkatan lebih tinggi atau lebih rendah
c. Ras suatu populasi yang memliki identitas (ciri khusus) kelompok berdasarkan
kebudayaan tetentu dan biasanya memiliki leluhur yang secara pasti atau dianggap
pasti sama, sedangkan etnis suatu sistem kepercayaan beserta prakteknya, serta
berkenaan dengan hal-hal sakral yang menyatukan pengikutnya dalam suatu
komunitas moral
d. Ras suatu populasi yang memliki identitas (ciri khusus) kelompok berdasarkan
kebudayaan tetentu dan biasanya memiliki leluhur yang secara pasti atau dianggap
pasti sama, sedangkan etnis suatu proses perolehan hak dan kewajiban seseorang
dalam yang berbeda satu sama lain atas dasar-dasar tertentu seperti ras, etnis,
gender, dan suku bangsa yang tidak menunjukkan adanya tingkatan lebih tinggi
atau lebih rendah
e. Ras adalah penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial
tertentu ke dalam lapisan-lapisan hierarkis menurut dimensi kekuasaan, previlize,
dan prestise, sedangkan etnis suatu proses perolehan hak dan kewajiban seseorang
dalam yang berbeda satu sama lain atas dasar-dasar tertentu seperti ras, etnis,
gender, dan suku bangsa yang tidak menunjukkan adanya tingkatan lebih tinggi
atau lebih rendah
14. Pengertian profesionalisme adalah ….
a. suatu populasi yang memliki identitas (ciri khusus) kelompok berdasarkan
kebudayaan tetentu dan biasanya memiliki leluhur yang secara pasti atau dianggap
pasti sama
b. katagori individu yang secara turun temurun terdapat ciri-ciri fisik dan biologis
tertentu yang khas
c. Seorang profesional hanya menekuni dan mengembangkan satu jenis pekerjaan saja
dan bidang pekerjaan tersebut diakui secara luas oleh masyarakat
d. suatu sistem kepercayaan beserta prakteknya, serta berkenaan dengan hal-hal sakral
yang menyatukan pengikutnya dalam suatu komunitas moral
e. suatu proses perolehan hak dan kewajiban seseorang dalam yang berbeda satu sama
lain atas dasar-dasar tertentu seperti ras, etnis, gender, dan suku bangsa yang tidak
menunjukkan adanya tingkatan lebih tinggi atau lebih rendah
15. Perhatikan pernyataan berikut :
1. Sesuatu yang dianggap sakral, melebihi kehidupan duniawi dan menimbulkan rasa
kekaguman dan kehormatan.
2. kepercayaan tanpa adanya suatu aktivitas keagamaan
3. Sekumpulan kepercayaan tentang kepercayaan yang dianggap sacral
4. Suatu keyakinan yang lebih mengutamakan kehidupan duniawi daripadaukhrawi
5. penegasan kepercayaan dengan melaksanakan ritual, yaitu aktivitas keagamaan.
Menurut Emille Durkheim isi dari suatu agama sesuai dengan nomor ….
a. 1,2, dan 3 b. 2,3, dan 4 c. 3,4, dan5 d. 1, 3, dan 5 e. 1,4, dan 5
16. Perhatikan pernyataan berikut :
1. Islam 4. Hindu
2. Kristen Protestan 5. Budha
3. Kristen Katholik
Dari pernyataan di atas, yang termasuk contoh agama yang menganut system
monotheisme adalah nomor…
30
a. 1,2, dan 3 b. 2,3, dan 4 c. 3,4, dan5 d. 1, 3, dan 5 e. 1,4, dan 5
17. Menurut William Kornblum, Jenis kelamin disebut juga perbedaan seks adalah
perbedaan anatara perempuan dan laki-laki secara biologis. Perbedaan tersebut adalah
karakteristik seks primer seperti alat kelamin antara laki-laki dan perempuan dan
karakteristik sekunder yang akan muncul kemudian seperti bentuk tubuh atau bentuk
suara, sedangkan gender adalah ….
a. suatu populasi yang memliki identitas (ciri khusus) kelompok berdasarkan
kebudayaan tetentu dan biasanya memiliki leluhur yang secara pasti atau dianggap
pasti sama
b. katagori individu yang secara turun temurun terdapat ciri-ciri fisik dan biologis
tertentu yang khas
c. Seorang profesional hanya menekuni dan mengembangkan satu jenis pekerjaan saja
dan bidang pekerjaan tersebut diakui secara luas oleh masyarakat
d. suatu sistem kepercayaan beserta prakteknya, serta berkenaan dengan hal-hal sakral
yang menyatukan pengikutnya dalam suatu komunitas moral
e. cara berprilaku yang berbeda bagi laki-laki dan perempuan yang sudah ditentukan
oleh kebudayaan yang kemudian merupakan bagian dari kepribadiannya
18. Menurut Kuntjaraningrat, Suku bangsa adalah .
a. suatu populasi yang memliki identitas (ciri khusus) kelompok berdasarkan
kebudayaan tetentu dan biasanya memiliki leluhur yang secara pasti atau dianggap
pasti sama
b. katagori individu yang secara turun temurun terdapat ciri-ciri fisik dan biologis
tertentu yang khas
c. Seorang profesional hanya menekuni dan mengembangkan satu jenis pekerjaan saja
dan bidang pekerjaan tersebut diakui secara luas oleh masyarakat
d. suatu sistem kepercayaan beserta prakteknya, serta berkenaan dengan hal-hal sakral
yang menyatukan pengikutnya dalam suatu komunitas moral
e. suatu golongan manusia yang terikat kesadaran dan identitas akan esatuan
kebuadayaan” dimana kesadaran dan identitas tadi sering (tetapi tidak selalu)
dikuatkan oleh kesatuan bahasa
19. Perhatikan pernyataan berikut:
1. Tipe fisik yang sama, seperti warna kulit atau ambut 4. teknologi yang sama
2. Pengetahuan yang sama 5. adapt istiadat yang
sama
3. Bahasa daerah yang sama
Menurut Kuntjaraningrat cirri yang paling mendasar dari suatu suku bangsa,
ditunjukkan sesuai nomor…
a. 1,2, dan 3 b. 2,3, dan 4 c. 3,4, dan5 d. 1, 3, dan 5 e. 1,4, dan 5
20. Pengertian klan adalah ….
a. kelompok kekeabatan dengan cara menarik garis keturunan secara unilateral, baik
dari ibu maupun dari pihak ayah
b. suatu populasi yang memliki identitas (ciri khusus) kelompok berdasarkan
kebudayaan tetentu dan biasanya memiliki leluhur yang secara pasti atau dianggap
pasti sama
c. katagori individu yang secara turun temurun terdapat ciri-ciri fisik dan biologis
tertentu yang khas
d. Seorang profesional hanya menekuni dan mengembangkan satu jenis pekerjaan saja
dan bidang pekerjaan tersebut diakui secara luas oleh masyarakat
e. suatu sistem kepercayaan beserta prakteknya, serta berkenaan dengan hal-hal sakral
yang menyatukan pengikutnya dalam suatu komunitas moral
31
B. Kunci Jawaban
1. b 11. b
2. a 12. b
3. c 13. a
4. d 14. c
5. d 15. a
6. e 16. a
7. a 17. e
8. c 18. e
9. b 19. d
10. e 20. a
C. Bobot Penilaian
Tiap item soal bobot nilainya = 0,5.
Betul 20 = 20/2 = 10
32
PROGRAM REMIDIAL
Indikator :
A. Instrumen Penilaian ( Soal Test Tertulis Uraian ) diberikan kepada siswa yang
mendapatkan nilai di bawah 75, sesuai dengan tingkat kesalahan menjawab pada
soal pertama.
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!
1. Jelaskan dasar terjadinya stratifikasi social menurut Soerjono Sukanto!
2. Perwujudan stratifikasi social dalam masyarakat ditunjukkan oleh adanya ….
3. kemukakan pengertian stratifikasi social menurut salah seorang sosiolog!
4. Sebutkan 4 macam stratifikasi social yang terjadi dengan sendirinya!
5. Apa yang dimaksud dengan stratifikasi social terbuka (open social stratification) ?
6. Apa yang dimaksud dengan stratifikasi social tertutup (close social stratification)?
7. Sebutkan 4 ciri kasta di India!
8. Sebutkan 4 macam criteria atau ukuran yang dipakai untuk menggolong-golongkan
masyarakat menurut Soerjono Soekanto!
9. Jelaskan perbedaan antara statifikasi social berdasarkan tipe kasta dengan tipe
demokratis sesuai pendapat Max Weber!
10. Sebutkan 4 fungsi dari stratifikasi social!
11. Jelaskan pengertian diferensiasi social!
12. Jelaskan pengertian Ras!
13. Tulislah perbedaan antara etnis dengan ras!
14. Jelaskan pengertian profesionalisme!
15. Sesutkan 4 isi dari suatu agama sesuai dengan pendapat Kuncoroningrat!
16. Jelaskan dan beri contoh perbedaan antara Poliytheisme dengan Monotheisme!
17. Jelaskan perbedaan antara jenis kelamin dengan gender!
18. Tulislah definisi dari suku bangsa!
19. Sebutkan 4 cirri yang paling mendasar dari suatu suku bangsa!
20. Jelaskan pengertian klan!
B. Kunci Jawaban
1. Jelaskan dasar terjadinya stratifikasi social menurut Soerjono Sukanto adalah
adanya ketidakseimbangan pembagian anatara hak dan kewajiban serta antara
33
kewajiban dan tanggung jawab sosial sehingga berpengaruh tehadap anggota
masyarakat.
2. Perwujudan stratifikasi social dalam masyarakat ditunjukkan oleh adanya
perbedaan penggolongan tingkat kedudukan atau kelas dari kelas tertinggi sampai
kelas terendah
3. Menurut M.Z. Lawang, statifikasi sosial adalah penggolongan orang-orang yang
termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hierarkis
menurut dimensi kekuasaan, previlize, dan prestise .
4. Stratifikasi social yang terjadi dengan sendirinya terdiri dari Kepandaian, tingkat
umur, jenis kelamin, keturunan, sifat keaslian anggota kerabat seorang kepala,
harta.
5. Stratifikasi social terbuka (open social stratification) adalah setiap anggota
masyarakat memiliki kesempatan untuk berusaha naik ke lapisan yang lebihtinggi
atau kalau kurang beruntung dapat jatuh ke lapisan bawah
6. Stratifikasi social tertutup (close social stratification) adalah membatasi
kemungkinan berpindahnya seseorang dari suatu lapisan ke lapisan lain, baik yang
bergerak ke atas atau ke bawah.
7. Ciri-ciri kasta di India terdiri dari :
1. Keanggotaanyaberdasarkan kelhiran. Anak yang lahi
memiliki kedudukan sama dengan orang tuanya.
2. Keanggotaany berlaku seumur hidup. kecuali jika
dikeluarkan dari kastanya
3. Perkawinan bersifat endogami, artinya harus dipilih dari
orang yang sekasta
4. Hubungan dengan kelompok-kelompok lain bersifat terbatas
5. Adanya kesadaran pada keanggotaan suatu kasta misalnya
nama kasta dan identifikasi anggota pada kastanya
6. terikat pada kedudukan-kedudukan
7. Prestise suatu kasta benar-benar diperhatikan.
8. Kriteria atau ukuran yang dipakai untuk menggolong-golongkan masyarakat
menurut Soerjono Soekanto terdiri dari kekayaan, kekuasaan, kehormatan,
pendidikan.
9. Perbedaan antara statifikasi social berdasarkan tipe kasta dengan tipe demokratis
sesuai pendapat Max Weber: Tipe Kasta : merupakan sistem lapisan kekuasaan
dengan garis pemisahan yang tegas dan kaku. Lapisan diperoleh melalui kelahiran
(ascrebed status). Masyarakat dengan tipe kasta hampir-hampir tidak pernah terjadi
gerak vertikal ke atas. Tipe Demokratis : merupakan sistem lapisan kekuasaan
dengan garis pemisah antar lapisan yang bersifat sangat dinamis. Ascrebed status
tiidak memegang peranan penting karena faktor kemampuan dan keberuntungan
seseorang lebih dominan pada sistem lapisan ini
10. Fungsi dari stratifikasi social terdiri dari :
a. Distribusi hak-hak istimewa yang objektif, seperti menentukan penghasilan,
tingkat kekayaan, dan wewenang.
b. Menjadi sistem pertanggaan pada strata yang berhubungan dengan kewibawaan
dan penghargaan.
c. Kriteria sistem pertentangan, yaitu apakah didapat melalui kualitas pribadi,
keanggotaan kelompok, kerabat tertentu, milik, wewenang, atau kekuasaan.
d. Penentu lambang-lambang (simbol status) atau kedudukan. Seperti tingkah
laku, cara berpakaian, dan bentuk rumah.
e. Penentu tingkat mudah sukarnya bertukar kedudukan.
34
f. Alat solidaritas di antara individuatau kelompok yang menduduki sistem sosial
yang sama dalam masyarakat.
11. Diferensiasi social adalah suatu proses perolehan hak dan kewajiban seseorang
dalam yang berbeda satu sama lain atas dasar-dasar tertentu seperti ras, etnis,
gender, dan suku bangsa yang tidak menunjukkan adanya tingkatan lebih tinggi
atau lebih rendah. Perbedaan yang demikian disebut pebedaan secara horizontal
12. Ras adalah katagori individu yang secara turun temurun memiliki ciri-ciri fisik dan
biologis tertentu yang sama
13. Perbedaan antara etnis dengan ras: kelompok etnis adalah suatu populasi yang
memliki identitas (ciri khusus) kelompok berdasarkan kebudayaan tetentu dan
biasanya memiliki leluhur yang secara pasti atau dianggap pasti sama, sedangkan
ras katagori individu yang secara turun temurun memiliki ciri-ciri fisik dan biologis
tertentu yang sama.
14. Profesionalisme adalah Seorang profesional hanya menekuni dan mengembangkan
satu jenis pekerjaan saja dan bidang pekerjaan tersebut diakui secara luas oleh
masyarakat
15. Isi dari suatu agama sesuai dengan pendapat Kuncoroningrat terdiri dari :
a. Sesuatu yang dianggap sakral, melebihi kehidupan duniawi dan menimbulkan
rasa kekaguman dan kehormatan.
b. Sekumpulan kepercayaan tentang kepercayaan yang dianggap sakral
c. penegasan kepercayaan dengan melaksanakan ritual, yaitu aktivitas
keagamaan.
d. Sekumpulan kepercayaan yang ikut dalam kepercayaan yang sama.
16. Perbedaan antara Poliytheisme dengan Monotheisme. Poltheisme adalah
kepercayaan terhadap banyak tuhan contoh Hindu dan Budha, sedangkan
monotheisme : kepercayaan terhadap satu tuhan (Islam, Kristen)
17. Perbedaan antara jenis kelamin dengan gender : Jenis kelamin adalah perbedaan
anatara perempuan dan laki-laki secara biologis. Perbedaan tersebut adalah
karakteristik seks primer seperti alat kelamin antara laki-laki dan perempuan dan
karakteristik sekunder yang akan muncul kemudian seperti bentuk tubuh atau
bentuk suara. Sedangkan gender adalah cara berprilaku yang berbeda bagi laki-laki
dan perempuan yang sudah ditentukan oleh kebudayaan yang kemudian merupakan
bagian dari kepribadiannya
18. Definisi dari suku bangsa adalah suatu golongan manusia yang terikat kesadaran
dan identitas akan kesatuan kebuadayaan” dimana kesadaran dan identitas tadi
sering (tetapi tidak selalu) dikuatkan oleh kesatuan bahasa.
19. Ciri yang paling mendasar dari suatu suku bangsa terdiri dari :
a. Tipe fisik yang sama, seperti warna kulit atau ambut
b. Bahasa daerah yang sama
c. Adat istiadat yang sama
d. Kesenian yang sama
20. Klan adalah kelompok kekeabatan dengan cara menarik garis keturunan secara
unilateral, baik dari ibu maupun dari pihak ayah
C. Bobot Penilaian
Tiap item soal nilainya 0.5. Betul 20 = 20/10 = 10 Sumedang, Juli 2010
Kepala MAN I Sumedang, Guru Mata Pelajaran,
Indikator :
Pertemuan Kesebelas:
1. Menyebutkan 4 bentuk pengaruh negatif dari diferensiasi dan startifikasi sosial
2. Menjelaskan pengertian primordialisme
3. Menjelaskan 3 faktor yang menyebabkan timbulnya primordialisme
Pertemuan keduabelas:
4. Menjelaskan pengertian etnosentrisme
5. Menyebutkan 3 dampak positif dari primordialisme/etnosentrisme
Pertemuan ketigabelas:
6. Mencontohkan maksud dari politik aliran
7. Mengartikan istilah konsolidasi
8. Menjelaskan dampak negatif dari konsolidasi
Pertemuan Keempatbelas:
9. Menjelaskan pengertian konplik secara sosiologis
10. Menuliskan pengertian konplik menurut pendapat Soerjono Soekanto
11. Membedakan anatara konplik dengan kekerasan
Pertemuan Kelimabelas:
12. Menyebutkan 3 prasyarat agar tidak terjadi kekerasan antara kelompok-kelompok yang
saling bertentangan.
13. Menjelaskan perbedaan antara arbitrasi dengan mediasi sebagai media akomodasi
14. Menyebutkan faktor-faktor penyebab tejadinya konplik meurut teori Disorgnisasi dan
Integrasi
Pertemuan Keenambelas:
15. Menyebutkan faktor-faktor penyebab tejadinya konplik meurut Soerjono Sukanto
16. Menjelaskan Bentuk-bentuk konplik menurut Lewis A. Croser
17. Menjelaskan Bentuk-bentuk konplik menurut Dahrendorf
18. Menjelaskan Bentuk-bentuk konplik menurut Soerjono Soekanto
19. Menjelaskan Bentuk-bentuk konplik menurut Ursula Lehr
Pertemuan Ketujuhbelas
20. Menyebutkan 4 Segi positif dari konplik
36
21. Menyebutkan 4 segi negatif dari konplik
22. menjelaskan pengertian Integrasi sosial
23. Menyebutkan 3 syarat terjadinya integrasi sosial menurut William Ogburn dan Mayer
Nimkof
Pertemuan Kedelapanbelas:
24. Menjelaskan 4 faktor yang mempengaruhi cepat lambatnya suatu integrasi sosial
25. Menyebutkan 5 syarat yang mempengaruhi suatu kebudayaan asing mudah diteraima
masyarakat
26. Menjelaskan 3 bentuk integrasi sosial
27. Menjelaskan 7 faktor pendorong Integrasi sosial
I. Tujuan Pembelajaran :
Pertemuan Kesebelas:
1. Menyebutkan 4 bentuk pengaruh negatif dari diferensiasi dan startifikasi sosial
2. Menjelaskan pengertian primordialisme
3. Menjelaskan 3 faktor yang menyebabkan timbulnya primordialisme
Pertemuan keduabelas:
4. Menjelaskan pengertian etnosentrisme
5. Menyebutkan 3 dampak positif dari primordialisme/etnosentrisme
Pertemuan ketigabelas:
6. Mencontohkan maksud dari politik aliran
7. Mengartikan istilah konsolidasi
8. Menjelaskan dampak negatif dari konsolidasi
Pertemuan Keempatbelas:
9. Menjelaskan pengertian konplik secara sosiologis
10. Menuliskan pengertian konplik menurut pendapat Soerjono Soekanto
11. Membedakan anatara konplik dengan kekerasan
Pertemuan Kelimabelas:
12. Menyebutkan 3 prasyarat agar tidak terjadi kekerasan antara kelompok-kelompok
yang saling bertentangan.
13. Menjelaskan perbedaan antara arbitrasi dengan mediasi sebagai media akomodasi
14. Menyebutkan faktor-faktor penyebab tejadinya konplik meurut teori Disorgnisasi dan
Integrasi
Pertemuan Keenambelas:
15. Menyebutkan faktor-faktor penyebab tejadinya konplik meurut Soerjono Sukanto
16. Menjelaskan Bentuk-bentuk konplik menurut Lewis A. Croser
17. Menjelaskan Bentuk-bentuk konplik menurut Dahrendorf
18. Menjelaskan Bentuk-bentuk konplik menurut Soerjono Soekanto
19. Menjelaskan Bentuk-bentuk konplik menurut Ursula Lehr
Pertemuan Ketujuhbelas
20. Menyebutkan 4 Segi positif dari konplik
21. Menyebutkan 4 segi negatif dari konplik
22. menjelaskan pengertian Integrasi sosial
23. Menyebutkan 3 syarat terjadinya integrasi sosial menurut William Ogburn dan Mayer
Nimkof
Pertemuan Kedelapanbelas:
24. Menjelaskan 4 faktor yang mempengaruhi cepat lambatnya suatu integrasi sosial
25. Menyebutkan 5 syarat yang mempengaruhi suatu kebudayaan asing mudah diteraima
masyarakat
37
26. Menjelaskan 3 bentuk integrasi sosial
27. Menjelaskan 7 faktor pendorong Integrasi sosial
Pertemuan Keduabelas:
2. Etnosentrisme
Etnosentrisme merupakan suatu sikap menilai kebudayaan masyarakat lain dengan
mempergunakan ukuran-ukuran yang berlaku di masyarakatnya. Karena yang dipakai
ukuran masyarakatnya, maka orang akan selalu menganggap kebudayaannya memiliki
nilai lebih daripada kebudayaan masyarakat lain.
Etnosentrisme lebih bersifat subjektif, berdasarkan perasaan dan bukan berdasarkan
pemikiran yang rasional. Oleh karena itu etnosentrisme dapat menghambat hubungan
antar kebuadayaan atau bangsa, dapat menghambat proses asimilasi, dan integritas
sosial.
Namun, primordalisme juga dapat berdampak postif, yaitu:
a. dapat menjaga keutuhan dan kestabilan budaya.
b. dapat memperyinggi patriotisme dan kestiaan kepada bangsa
c. dapat memperteguh rasa cinta terhadap kebudayaan atau bangsa.
Pertemuan Ketigabelas:
3. Politik Aliran
Politik aliran adalah keadaan dimana sebuah kelompok atau organisasi tertentu
dikelilingi oleh sejumlah organisasi massa baik formal maupun informal. Contoh : NU
diikuti oleh Geragan pemuda Anshor, PMII, IPNU.
38
Berkembangnya politik aliran dalam suatu masyarakat majemuk dapat mengakibatkan
jurang perbedaan antara kelompok aliran yang berbeda. Kenyataan ini dapat menjadi
potensi konplik jika tidak diolah dengan baik.
4. Konsolidasi
Konsolidasi adalah usaha untuk menata kembali atau memperkuat suatu himpunan atau
organisasi yang dinilai terancam pepecahan. Usaha yang dapat dilakukan adalah
dengan cara mengganggap kelompok lain sebagai musuh bersama. Dengan cara ini
akan timbul rasa senasib, seperjuangan, dan solidaritas yang dapat memperkuat ikatan
antar anggota himpunan.
Konsolidasi dapat dilihat dari dua sisi, yaitu kedalam yang akan memperkuat
solidaritas kedalam suatu organisasi atau himpunan. Sedangkan ke luar dapat
menimbulkan sikap antipati dan kecurigaan terhadap oganisasi lain. Situasi ini dapat
mendorong potensi konplik.
PertemuanKeempat Belas:
B. Konplik Sosial
1. Pengertian Konplik
a. Secara Etimologi, kata konplik berasal dari bahasa latin yaitu configere yang
artinya saling memukul.
b. Secara Sosiologis, konplik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang
atau lebih atau juga kelompok yang berusaha menyingkirkan pihak lain dengan
cara menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya.
c. Soerjono Soekanto, konplik sebagai suatu proses sosial individu atau kelompok
yang berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang
disertai dengan ancaman dan atau kekerasan.Menurutnya, “perasaan” memegang
peranan penting dalam mempertajam perbedaan ciri badaniah, emosi, kebudayaan,
kebutuhan, kepentingan, atau pola prilaku antar individu atau kelompok dalam
masyarakat. Perasaan seperti amarah dan rasa benci mendorong masing-masing
pihak untuk menekan atau menghancurkan individu atau kelompok pihak lawan.
d. Gillin dan Gillin, konplik sebagai bagian dari proses interaksi sosial manusia
yang saling berlawanan (oppositional process) artinya, konplik adalah bagian dari
sebuah interaksi sosial yang tejadi karena adanya perbedaan-perbedaan fisik, emosi,
kebudayaan, dan prilaku.
e. Randal Collins, dia mengatakan bahwa ketika konplik tidak terjadi secara terbuka
yang adalah proses dominasi.
f. Ralf Dahrendorf, mengemukakan beberapa anggapan dasar berkenaan dengan
konplik, yaitu:
1) Setiap masyarakat senantiasa berada dalam proses perubahan yang tiada akhi
2) Setiap masyarakat mengandung konplik-konplik di dalam dirinya, dengan kata
lain konplik adalah gejala yang melekat dalam setiap masyarakat
3) Setiap unsu di dalam masyarakat memberikan sumbangan bagi terjadinya
disintegrasi dan perubahan sosial.
4) Setiap masyarakat terintegrasi di atas penguasaan atau dominasi oleh sejumlah
orang atas sejumlah orang yang lain.
g. Robert M.Z. Lawang, Konplik adalah perjuangan untuk memperoleh hal-hal yang
langka, contohnya nilai, status, kekuasaan, dan otoritas. Sementara tujuan dari
mereka yang berkonplik itu tidak hanya untuk memperoleh keuntungan tetapi juga
untuk menundukkan saingannya.
39
h. Karl Mark, dalam masyarakat terdapat dua kelompok kelas, yaitu kelas yang
memiliki kepentingan untuk mempertahankan sistem sosial (para penguasa atau
Borjuis) dan kelas yang memiliki kepentingan untuk mengubahnya (proletar).
i. Simmel, konplik adalah cara untuk mencapai persatuan walaupun demi untuk
mencapai itu harus mengabaikan, mengeliminasi, atau bahkan membinasakan salah
satu pihak yang berkonplik.
2. Konplik dan Kekerasan
Konplik selalu disertai dengan luapan-luapan perasaan tidak suka, benci, dan
amarah. Dari luapan perasaan-perasaan itu timbul keinginan untuk menghancurkan
pihak lawan. Apabila keinginan tersebut diwujudkan dalam bentuk tindakan,
‘menghancurkan pihak lawan”, maka pada saat itulah terjadi kekerasan. Kekerasan
adalah bentuk lanjutan dari konplik. Kekerasan adalah konplik-konplik sosial yang
tidak terkendali oleh masyarakat atau mengabaikan sama sekali norma dan nilai nilai
sosial yang ada sehingga berwujud tindakan merusak (destruktif).
Kekerasan terdiri dari :
a. Direct Violence atau kekerasan langsung seperti membunuh atau memperkosa.
b. Indirect Violence atau kekerasan tidak langsung seperti mengekang, mengurangi,
meniadakan hak seseorang, mengintimidasi, memfitnah, meneror orang lain.
Pertemuan Kelimabelas:
Pertemuan Keenambelas:
Pertemuan Ketujuhbelas:
C. Integrasi Sosial
1. Pengertian Integrasi Sosial
Integrasi sosial adalah proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam
masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan. Unsur-unsur yang berbeda tersebut dapat
meliputi perbedaan kedudukan sosial, ras, etnik, agama, bahasa, kebiasaan-kebiasaan
sistem nilai, dan norma.
2. Syarat –syarat terjadinya Integrasi Sosial
Menurut William F. Obburn dan Mayer Nimkoff, syarat terjadinya integrasi sosial
adalah :
a. Anggota-anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi
kebutuhan mereka.
b. Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan (konsensus) bersama mengenai
nilai-nilai dan norma sosial yang dilestarikan dan dijadikan pedoman dalam
berinteraksi antara satu dengan yang lainnya, termasuk menyepakati hal-hal yang
dilaang menurut kebudayaannya.
43
c. Norma-norma dan nilai sosial itu berlaku cukup lama, tidak mudah berubah, dan
dijalankan secara konsisten oleh seluuh anggota masyarakat.
Pertemuan Kedelapanbelas:
45
dengan mediasi sebagai media akomodasi, faktor-faktor penyebab tejadinya
konplik meurut teori Disorgnisasi dan Integrasi
47
V. Alat/Bahan/Sumber :
Dedeng Kusnandar, 2008. Modul Sosiologi, Kelas X I MA semester 1, MAN I
Sumedang.
Edi Purwito, 2005. Dinamika Sosiologi untuk SMA/MA Kelas XII. Surakarta:
Widya Duta.
Idianto Muin, 2006. Sosiologi SMA/MA untuk Kelas X. Jakarta: Erlangga.
Kiswandi, dkk., 1994. Bahan Acuan Kegiatan Belajar Mengajar Antropologi
Sekolah Menengah Umum Kelas 3. Jakarta: Rakaditu.
Kun Maryati dan Juju Suryawati, 2004. Sosiologi SMA untuk Kelas X. Jakarta:
Esis.
Kun Maryati dan Juju Suryawati, 2007. Sosiologi untuk SMA dan MA Kelas XI.
Jakarta: Esis.
Kun Maryati dan Juju Suryawati, 2005. Sosiologi SMA untuk Kelas XII. Jakarta:
Esis.
Janu Mrdiyatmoko, 2007. Sosiologi Memahami dan Mengkaji Masyarakat untuk
Kelas XI SMA/MA Program IPS. Bandung: Grafindo.
Muhammad Arif, 2004. Sosiologi 2 Untuk Sekolah Menengah Atas dan
Madrasah Aliyah Kelas XI. Bandung: Habsa Jaya.
Saptono dan Bambang Suteng, 2007. Sosiologi untuk SMA Kelas XI. Jakarta:
Phibeta.
Soerjono Soekanto, 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta, PT Raja Grafindo
Persada.
VI. Penilaian :
A. Jenis Tagihan : Penugasan, ulangan harian
B. Tindak Lanjut : - Siswa dinyatakan berhasil jika tingkat pencapaiannya 75%
atau lebih
- Memberikan program remidi untuk siswa yang tingkat
pencapaiannya kurang dari 75%
- Memberikan program pengayaan untuk siswa yang tingkat
pencapaiannya lebih dari 75%
48
a. Bentuk Soal (Uraian)
INSTRUMEN PENILAIAN
49
RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Indikator :
1. Menjelaskan pengertian Mobilitas Sosial (Social Mobility) menurut salah satu
sosiolog
2. Membedakan anatara gerakan sosial (soscialmovement) dengan Mobilitas Sosial
(Social Mobility).
3. Mencontohkan Mobilitas Sosial (Social Mobility) horizontal
4. Menjelaskan pengertian Mobilitas Sosial vertikal
5. Menjelaskan 2 jenis mobilitas sosial vertikal
6. Menjelaskan maksud dari mobilitas sosial antargenerasi
7. Menjelaskan maksud dari mobilitas sosial intragenerasi
8. Menjelaskan 6 faktor pendorong mobilitas sosial
9. Menjelaskan 5 faktor penghambat mobilitas sosial
10. Menjelaskan cara-cara melakukan mobilitas sosial
11. Menyebutkan 7 saluran mobilitas sosial
12. Menyebutkan 5 dampak negatif dari mobilitas sosial
13. menyebutkan 2 dampak negatif dari mobilitas sosial
50
I. Tujuan Pembelajaran:
Pertemuan Pertama
1. Menjelaskan pengertian Mobilitas Sosial (Social Mobility) menurut salah satu
sosiolog
2. Membedakan anatara gerakan sosial (soscialmovement) dengan Mobilitas Sosial
(Social Mobility).
Pertemuan Kedua
3. Mencontohkan Mobilitas Sosial (Social Mobility) horizontal
4. Menjelaskan pengertian Mobilitas Sosial vertikal
5. Menjelaskan 2 jenis mobilitas sosial vertikal
Pertemuan Ketiga
6. Menjelaskan maksud dari mobilitas sosial antargenerasi
7. Menjelaskan maksud dari mobilitas sosial intragenerasi
Pertemuan Keempat
8. Menjelaskan 6 faktor pendorong mobilitas sosial
9. Menjelaskan 5 faktor penghambat mobilitas sosial
Pertemuan Kelima
10. Menjelaskan cara-cara melakukan mobilitas sosial
11. Menyebutkan 7 saluran mobilitas sosial
Pertemuan Keenam
12. Menyebutkan 5 dampak negatif dari mobilitas sosial
13. menyebutkan 2 dampak negatif dari mobilitas sosial
51
2). Pengertian Mobilitas Geografis, yaitu perpindahan seseorang dari suatu lokasi
ke lokasi lain.
3). Pengertian Gerakan Sosial (Sosial Movement)
Gerakan Sosial (Sosial Movement) adalah gerakan yang dilakukan oleh
kelompok tertentu untuk mendorong atau mencegah terjadinya perubahan sosial.
Tugas 2 : Buat 2 bentuk Gerakan Sosial (Sosial Movement)
Pertemuan Kedua :
Pertemuan Ketiga:
Pertemuan Kelima:
PertemuanKeenam:
53
Contoh : Konplik antara kelompok yang menguasai perekonomian dengan
kelompok lain.
3). Konplik antar generasi
Contoh : Benturan antara pandangan generasi tua dengan pandangan generasi
muda.
4). Penyesuaian kembali/akomodasi
Terjadi jika antara kedua belah pihak atau lebih menyadari bahwa adanya
konplik merugikan keduanya, sehingga timbul penyesuaian kembali yang
didasari rasa toleransi atau rasa menghargai. Cara ini ini disebut akomodasi.
F. Dampak Negatif dari Mobilitas Sosial:
1. Masyarakat yang aktif menciptakan harapan-harapan yang tidak selamanya
dapat dipenuhi. Kondisi semacam ini dapat melahirkan ketidakpuasan atau
ketidakstabilan.
2. Masyarakat yang mengalami kegagalan dalam meningkatkan status sosialnya
akan mengalami kekecewaan dan kecemasan
3. Konsekuensi mengalami perpindahan ststus ke yang lebih rendah sangat
berpengaruh secara psikologis terhadap laju mobilitas individu atau kelompok
yang mengalami kegagalan.
4. Perubahan jenjang status dapat mengakibatkan kecemburuan pada sebagian
masyarakat yang kurang aktif.
5. Mobilitas sosial serng kali mengakibatkan adanya mobilitas geografis yang
disertai dengan kerugian yang menyatukan. Dalam hal ini jalinan yang sudah
lama terjalin, menjadi retak atau lenyap.
54
2. Memotivasi peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran secara
sungguh-sungguh.
3. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengkaitkan pengetahuan
sebelumnya dengan dengan materi yang dipelajari,
4. Menjelaskan tujuan pembelajaran yaitu menjelaskan fungsi sosiologi sebagai
ilmu yang mengkaji hubungan masyarakat dan lingkungan
5. Menyampaikan cakupan materi pembelajaran yang meliputi :
Pertemuan Pertama
Menjelaskan pengertian Mobilitas Sosial (Social Mobility) menurut salah satu
sosiolog, Membedakan anatara gerakan sosial (soscialmovement) dengan
Mobilitas Sosial (Social Mobility).
Pertemuan Kedua
Mencontohkan Mobilitas Sosial (Social Mobility) horizontal, Menjelaskan
pengertian Mobilitas Sosial vertikal, Menjelaskan 2 jenis mobilitas sosial
vertikal
Pertemuan Ketiga
Menjelaskan maksud dari mobilitas sosial antargenerasi, Menjelaskan
maksud dari mobilitas sosial intragenerasi
Pertemuan Keempat
Menjelaskan 6 faktor pendorong mobilitas sosial, Menjelaskan 5 faktor
penghambat mobilitas sosial
Pertemuan Kelima
Menjelaskan cara-cara melakukan mobilitas sosial, Menyebutkan 7 saluran
mobilitas sosial
Pertemuan Keenam
Menyebutkan 5 dampak negatif dari mobilitas sosial, menyebutkan 2 dampak
negatif dari mobilitas sosial
B. Kegiatan Inti ( 65 menit )
1. Eksplorasi,
Dalam kegiatan eksplorasi guru :
a. Melibatkan peserta didik untuk mencari informasi yang luas mengenai:
55
Pertemuan Pertama: pengertian Mobilitas Sosial (Social Mobility)
menurut salah satu sosiolog, perbedaan anatara gerakan sosial
(soscialmovement) dengan Mobilitas Sosial (Social Mobility).
Pertemuan Kedua : Contoh Mobilitas Sosial (Social Mobility) horizontal,
pengertian Mobilitas Sosial vertikal, Menjelaskan 2 jenis mobilitas sosial
vertikal
Pertemuan Ketiga : maksud dari mobilitas sosial antargenerasi, serta
maksud dari mobilitas sosial intragenerasi
Pertemuan Keempat : faktor pendorong mobilitas sosial, faktor
penghambat mobilitas sosial
Pertemuan Kelima : cara-cara melakukan mobilitas sosial, dan mencari 7
saluran mobilitas sosial
Pertemuan Keenam : dampak negatif dari mobilitas sosial, menyebutkan 2
dampak negatif dari mobilitas sosial
b. Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara
peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya
mengenai topik pembelajaran.
2. Elaborasi,
Dalam kegiatan elaborasi guru:
a. Memberikan tugas kepada peserta didik untuk menanyakan hal-hal tertentu
dari topik pembelajaran.
b. Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas sesuai dengan poin a,
untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis
c. Memberi kesempatan untuk berfikir, menganalisis, menyelesaikan
masalah, dan bertindak tanpa rasa takut tentang topik pembalajaran yang
telah dibaca.
d. Memfasilitasi peserta didik dalam pelajaran kooperatif dan kolaboratif
e. Memfasilitasi peserta didik berkompetensi secara sehat untuk
meningkatkan prrestasi belajar
d. Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual
masing-masing
e.Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan
kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik
56
3. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi guru:
a. Memberikan umpan balik yang positif dan penguiatan dalam bentuk lisan,
tulisan, isyarat maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
b. Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta
didik melalui berbagai sumber.
c. Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah dilakukan
d. Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang
bermakna dalam mencapai kompetensi dasar, maka kegiatan guru :
1) Berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab
pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan
menggunakan bahasa yang baku dan benar,
2) Membantu menyelsaikan masalah,
3) Memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil
eksplrorasi,
4) Memberi informasi untuk melakukan eksplorasi lebih jauh
5) Memberi moyivasi kepada peserta didik yang kurang atau yang belum
berpartisifasi akstif
C. Kegiatan Penutup : ( 15 Menit ):
Dala kegiatan Penutup ini, guru :
1. Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau diri sendiri membuat
rangkuman pelajaran
2. Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram
3. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
4. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remidi,
program pengayaan, layanan konseling, dan atau memberikan tugas individul
atau kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik
V. Alat/Sumber/Bahan Ajar :
Edi Purwito, 2005. Dinamika Sosiologi untuk SMA/MA Kelas XII. Surakarta:
Widya Duta.
Idianto Muin, 2006. Sosiologi SMA/MA untuk Kelas X. Jakarta: Erlangga.
57
Kiswandi, dkk., 1994. Bahan Acuan Kegiatan Belajar Mengajar Antropologi
Sekolah Menengah Umum Kelas 3. Jakarta: Rakaditu.
Kun Maryati dan Juju Suryawati, 2004. Sosiologi SMA untuk Kelas X. Jakarta:
Esis.
Kun Maryati dan Juju Suryawati, 2007. Sosiologi untuk SMA dan MA Kelas XI.
Jakarta: Esis.
Kun Maryati dan Juju Suryawati, 2005. Sosiologi SMA untuk Kelas XII. Jakarta:
Esis.
Janu Mrdiyatmoko, 2007. Sosiologi Memahami dan Mengkaji Masyarakat untuk
Kelas XI SMA/MA Program IPS. Bandung: Grafindo.
Muhammad Arif, 2004. Sosiologi 2 Untuk Sekolah Menengah Atas dan
Madrasah Aliyah Kelas XI. Bandung: Habsa Jaya.
Saptono dan Bambang Suteng, 2007. Sosiologi untuk SMA Kelas XI. Jakarta:
Phibeta.
Soerjono Soekanto, 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta, PT Raja Grafindo
Persada.
Modul Sosiologi, Kelas X Semester 2 MA, Dedeng Kusnandar, MAN I Sumedang,
2008
58
Indikator :
a. Soal Uraian :
Jawablah pertanyaan di bawah ini secara singkat dan jelas!
1. Jelaskan pengertian Mobilitas Sosial (Social Mobility) menurut salah satu sosiolog
2. Bedakan anatara gerakan sosial (soscialmovement) dengan Mobilitas Sosial (Social
Mobility).
3. Buat salah satu contoh Mobilitas Sosial (Social Mobility) horizontal
4. Jelaskan pengertian Mobilitas Sosial vertikal
5. Jelaskan 2 jenis mobilitas sosial vertikal
6. Jelaskan maksud dari mobilitas sosial antargenerasi
7. Jelaskan maksud dari mobilitas sosial intragenerasi
8. Jelaskan 6 faktor pendorong mobilitas sosial
9. Jelaskan 5 faktor penghambat mobilitas sosial
10. Jelaskan cara-cara melakukan mobilitas sosial
11. Sebutkan 7 saluran mobilitas sosial
12. Sebutkan 5 dampak negatif dari mobilitas sosial
13. Sebutkan 2 dampak negatif dari mobilitas sosial
b. Kunci Jawaban (Disesuaikan dengan materi ajar tentang Mobilitas
Sosial)
c. Bobot Penilaian:
No 1 :1
No 2 :1
No 3 :1
No 4 :1
No 5 :1
No 6 :1
No 7 :1
No 8 :2
No 9 :2
No 10 : 2
No 11 : 2
No 12 : 2
No 13 : 1 +
59
Jumlah : 20
2. Tindak Lanjut :
1. Siswa dinyatakan berhasil jika tingkat pencapaiannya 75% atau
lebih
2. Memberikan program remidi untuk siswa yang tingkat
pencapaiannya kurang dari 75%
3. Memberikan program pengayaan untuk siswa yang tingkat
pencapaiannya lebih dari 75%
60
PROGAM REMEDIAL
61
62
1