Anda di halaman 1dari 64

ADMINISTRASI PEMBELAJARAN

1. Program Tahunan
2. Program Semester
3. KKM
4. Pengembangan Silabus
5. RPP
6. Daftar Hadir Siswa
7. Analisis Hasil Belajar
8. Program Remedial
9. Daftar Nilai

Disusun Oleh

DRS. DEDENG KUSNANDAR


NIP. 196611171993031002

Satuan Pendidikan : MAN I SUMEDANG


Mata Pelajaran : SOSIOLOGI
Kelas/Program : XI Ilmu Sosial
Semester : 1 dan 2
Tahun Pelajaran : 2013-2014

MADRASAH ALIYAH NEGERI I


(MAN I SUMEDANG)
2013-2014

Alamat : Jln. Raya Cimalaka – Tanjungkerta Km.01

0
No.130 Telpon (0261) 202714 Sumedang

ADMINISTRASI PEMBELAJARAN

1. Program Tahunan
2. Program Semester
3. KKM
4. Pengembangan Silabus
5. RPP
6. Daftar Hadir Siswa
7. Analisis Hasil Belajar
8. Program Remedial
9. Daftar Nilai

Disusun Oleh,
DRS. DEDENG KUSNANDAR
NIP. 150 262 433

Satuan Pendidikan : MAN I SUMEDANG


Mata Pelajaran : SOSIOLOGI
Kelas/Program : XI Ilmu Sosial
Semester : 1 dan 2
Tahun Pelajaran : 2013-2014

Sumedang, Juli 2014


Guru Mata Pelajaran,

Drs. Dedeng Kusnandar


NIP. 196611171993031002
Wakil Kepala
Kepala MAN I Sumedang, Bidang Kurikulum,

Dra. Hj. Euis Damayanti, M.Pd. Drs. H. Heru Gunawan, S.H.


NIP. 196807301994032002
NIP. 196805111995121002
1
ADMINISTRASI PEMBELAJARAN
SOSIOLOGI MA KELAS XI IS

1. Program Tahunan
2. Program Semester
3. KKM
4. Pengembangan Silabus
5. RPP
6. Daftar Hadir
7. Analisis Hasil Belajar
8. Program Remedial
9. Daftar Nilai

Disusun Oleh:

Drs. DEDENG KUSNANDAR


NIP. 196611171993031002

Disahkan di Sumedang,
Pada Tanggal, 05 Juli 2010

Yang Mengesahkan:
Pengawas Pendais Kabupaten Sumedang,

2
Drs. ABDUL AJID M.Ag.
NIP. 150 263 779

RINCIAN MINGGU EFEKTIF


TAHUN PELAJARAN 2013-2014

Semester 1
Minggu dan
Minggu Tidak Efektif
Jumlah Minggu jam efektif
No. Bulan
Minggu Ke.. Minggu Jml Jam
Kegiatan Jumlah
Efektif Efektif
1 Libur Kenaikan Kelas 1 0 0
2 Libur Kenaikan Kelas 1 0 0
MOS/Minggu Pertama
3 1 0 0
1 Juli 5 Masuk Sekolah
4 0 1 4
5 0 1 4
1 0 1 4
2 Libur awwal Romadlan 1 0 0
2 Agustus 4
3 0 1 4
4 Kegiatan Ramadlan 1 0 0
1 Libur Idul Fitri 1 0 0
2 Libur Idul Fitri 1 0 0
3 September 4
3 0 1 4
4 0 1 4
1 0 1 4
2 0 1 4
4 Oktober 4
3 0 1 4
4 0 1 4
1 0 1 4
2 0 1 4
5 Nopember 4
3 0 1 4
4 0 1 4
1 0 1 4
2 0 1 4
6 Desember 5 3 UAS Semester I 1 0 0
4 Pembagian Raport 1 0 0
5 Libur Semester I 1 0 0
64 = 32
Jumlah 26 10 16
pertemuan

Keterangan :

3
1. Minggu efektif digunakan untuk KBM (Kegiatan Belajar Mengajar), Ulangan/Penilaian,
Kegiatan Remedial, dan atau Pengayaan
1. Jumlah Jam pelajaran Sosiologi per minggu untuk kelas XI = 4 jam/mingg, 1 pertemuan =
2 jam

RINCIAN MINGGU EFEKTIF


TAHUN PELAJARAN 2013-2014
Semester 2
Minggu dan
Minggu Tidak Efektif
Jumlah Minggu jam efektif
No. Bulan
Minggu Ke.. Minggu
Kegiatan Jumlah Jml Jam Efektif
Efektif
1 Libur Semester 1 1 0 0
2 0 1 4
1 Januari 4
3 0 1 4
4 0 1 4
1 0 1 4
2 0 1 4
2 Pebruari 4
3 0 1 4
4 0 1 4
1 0 1 4
2 0 1 4
3 Maret 5 3 UTS Semester 2 1 0 0
4 UN kelas XII 1 0 0
5 UN kelas XII 1 0 0
1 Ujian Madrasah Kelas XII 1 0 0
2 0 1 4
4 April 4
3 0 1 4
4 0 1 4
1 0 1 4
2 0 1 4
5 Mei 4
3 0 1 4
4 0 1 4
1 0 1 4
2 UAS Semester 2 1 0 0
6 Juni 4
3 Pembagian Raport 1 0 0
4 Libur Semester 2 1 0 0
68 jam =
Jumlah 25 8 17
34 pertemuan
4
Keterangan :
2. Minggu efektif digunakan untuk KBM (Kegiatan Belajar Mengajar), Ulangan/Penilaian,
Kegiatan Remedial, dan atau Pengayaan
3. Jumlah Jam pelajaran sosiologi per minggu untuk kelas XI = 4 jam/minggu, 1 pertemuan =
2 jam
PROGRAM TAHUNAN

Mata Pelajaran : Sosiologi


Kelas : XI ILMU SOSIAL
Tahun Pelajaran : 2010 - 2011
Alokasi Waktu/
Smt Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Ket.
Pertemuan
Mendeskripsikan bentuk-
1.1. 14 jam (7 P)
bentuk struktur sosial dalam
fenomena
kehidupan masyarakat.
Ulangan KD 1/Remedial 6 jam (3P)
Menganalisis faktor penyebab
Memahami 1.2. konflik sosial dalam 16 jam (8 P)
I 1. sturktur sosial serta masyarakat
berbagai faktor Ulangan KD 2/Remedial 4 jam (2P)
penyebab konplik Menganalisis hubungan antara 12 jam (6 P)
1.3
dan mobilitas sistem
sosial sosial dalam masyarakat.
Ulangan KD 3/ Remedial 4 jam (2 P)
* UH/U Blok Seluruh KD /Remedial 4 jam (2 P )
* Cadangan waktu 4 Jam (2P)
Jumlah Waktu Semester I 64 Jam = ( 32 P)
Mendeskripsikan berbagai
2.1 kelompok sosial dalam 16 jam (8 P)
masyarakat multikultural.
Ulangan KD 1/Remedial 4 jam (2P)
Menganalisis perkembangan
II 2 Menganalisis 2.2. kelompok sosial masyarakat 16 jam (8 P)
kelompok
multikultural
Ulangan KD 2/Remedial 4 jam (2 P)
Menganalisis keanekaragaman
12 jam (6 P)
2.3 kelompok sosial dalam
masyarakat multikultural
Ulangan KD 2/Remedial 4 jam (2 P)
* UH/U Blok Seluruh KD
6 jam (3 P )
/Remedial
* Cadangan waktu 6 jam (3 P )
Jumlah Waktu Semester II 68 Jam= (34 P)
Jumlah Waktu Semester I dan Semester II 112 Jam = (66 P)

PROGRAM SEMESTER
5
Satuan Pendidikan : MAN
IS SUMEDANG
Mata Pelajaran :
SOSIOLOGI
Kelas/Program : XI /
Ilmu Sosial
Semester : 1
SKBM : 75
Standar Kompetensi : 1. Memahami Struktur social serta berbagai factor
penyebab konplik dan mobilitas sosial
No. Kompetensi Dasar Materi pokok/ pembelajaran Indi
1.1. Mendeskripsikan  Struktur sosial dan
bentuk-bentuk struktur Diferensiasi 1. Menjelaskan dasar terjadinya
sosial dalam fenomena  Stratifikasi sosial. Soerjono Sukanto.
kehidupan masyarakat. 2. Menunjukkan perwujudan str
3. Mengartikan stratifikasi socia

4. Menyebutkan macam-macam
dengan sendirinya.
5. Menjelaskan pengertian strati
stratification)
6. Menjelaskan pengertian strati
stratification)
7. Menyebutkan 4 ciri kasta di I

8. Menyebutkan 4 macam criter


menggolong-golongkan masy
Soekanto.
9. Membedakan statifikasi socia
tipe demokratis sesuai pendap

10. Menyebutkan 4 fungsi dari st

11. Menjelaskan pengertian difer


12. Menjelaskan pengertian Ras.
13. Membedakan antara etnis den

14. Menjelaskan pengertian profe


15. Dapat menyebutkan 4 isi dar
16. Menjelaskan perbedaan antar
Monotheisme.

17. Membedakan antara jenis kel


18. Mendefinisikan suku bangsa.
19. Menyebutkan cirri yang palin
bangsa.
20. Menjelaskan pengertian klan.

Ulangan KD 1 / Remidial

JUMLAH JAM KD-1

6
1.2. Menganalisis faktor  Konflik sosial 1. Menyebutkan 4 bentuk peng
penyebab konflik sosial startifikasi sosial
dalam masyarakat. 2. Menjelaskan pengertian prim
3. Menjelaskan 3 faktor yang m
primordialisme

4. Menjelaskan pengertian etno


5. Menyebutkan 3 dampak posi
primordialisme/etnosentrism

6. Mencontohkan maksud dari


7. Mengartikan istilah konsolid
8. Menjelaskan dampak negatif

9. Menjelaskan pengertian konp


10. Menuliskan pengertian konp
Soekanto
11. Membedakan anatara konpli

12. Menyebutkan 3 prasyarat aga


kelompok-kelompok yang sa
13. Menjelaskan perbedaan anta
sebagai
14. Menyebutkan faktor-faktor p
meurut teori Disorgnisasi dan

15. Menyebutkan faktor-faktor p


meurut Soerjono Sukanto
16. Menjelaskan Bentuk-bentuk
17. Menjelaskan Bentuk-bentuk
18. Menjelaskan Bentuk-bentuk
Soekanto
19. Menjelaskan Bentuk-bentuk

20. Menyebutkan 4 Segi positif d


21. Menyebutkan 4 segi negatif
22. Menjelaskan pengertian Inte
23. Menyebutkan 3 syarat terjad
William Ogburn dan Mayer

24. Menjelaskan 4 faktor yang m


suatu integrasi sosial
25. Menyebutkan 5 syarat yang m
asing mudah diteraima masy
26. Menjelaskan 3 bentuk integr
27. Menjelaskan 7 faktor pendor
Ulangan KD

7
JUMLAH JAM KD1

1.3. Menganalisis hubungan  Hubungan antara struktur 1. Menjelaskan pengertian Mob


antara struktur sosial sosial dengan mobilitas menurut salah satu sosiolog
dengan mobilitas sosial. 2. Membedakan anatara geraka
sosial. dengan Mobilitas Sosial (Soc

3. Mencontohkan Mobilitas So
4. Menjelaskan pengertian Mob
5. Menjelaskan 2 jenis mobilit

6. Menjelaskan maksud dari mo


7. Menjelaskan maksud dari mo

8. Menjelaskan 6 faktor pendor


9. Menjelaskan 5 faktor pengha

10. Menjelaskan cara-cara melak


11. Menyebutkan 7 saluran mob

12. Menyebutkan 5 dampak nega


13. menyebutkan 2 dampak nega

Ulangan KD

JUMLAH JAM KD-3


Ulangan Blok (Seluh KD) + Remidial
Cadangan Waktu
TOTAL JAM SEMESTER 1

PROGRAM SEMESTER
Satuan Pendidikan : MAN
IS SUMEDANG
Mata Pelajaran :
SOSIOLOGI
Kelas/Program : XI /
Ilmu Sosial
Semester : 2
Tahun Pelajaran : 2013-
2014
SKBM : 75

Standar Kompetensi : 2. Menerapkan nilai dan norma dalam proses


pengembangan kepribadian.

8
Materi pokok/
No. Kompetensi Dasar Indik
pembelajaran
2.1. Mendeskripsikan  Kelompok sosial dalam 1. Menyebutkan dua hasrat atau k
berbagai kelompok masyarakat sebagai makhluk social sejak m
sosial dalam multikultural 2. Menuliskan salah satu definisi
masyarakat pandangan para ahli sosiolog.
multikultural 3. Menyebutkan 3 ciri kelompok

4. Menjelaskan 5 syarat kelompo


Soekanto
5. Menyebutkan 3 ciri kelompok
mekanik
6. Menyebutkan 3 ciri kelompok

7. Menejelaskan cirri-ciri masyar


menurut klasifikasi Ferdinand
8. Menunjukkan masing-masing
paguyuban

9. Menjelaskan pengertian Gesels


10. Membedakan anatara kelompo
sekunder sesuai pendapat Char
Farris
11. Membedakan in group dengan
Summer
12. Membedakan antara kerumuna

13. Menjelaskan 4 kriteria dimensi


sesuai pendapat Kinlock

14. Menjelaskan beberapa pola hu


pendapat Banton
15. Menjelaskan maksud dari pate
16. Menjelaskan maksud dari integ

17. Menjelaskan maksud dari plura


18. Membedakan anatara migrant
indigenous superordination ber

Ulangan KD

JUMLAH JAM KD 1
2.2. Menganalisis  Kelompok sosial dalam 1. Menjelaskan maksud dari masya
perkembangan masyarakat pendapat Clifford Geertz
kelompok sosial dalam multikultural
masyarakat 2. Menjelaskan maksud dari masya
multikultural pendapat Furnival
3. Membedakan masyarakat majem
multicultural

9
4. Menyebutkan 6 ciri/karakteristik
Indonesia sesuai pendapat Pierre

5. Menjelaskan 3 faktor yang meny


social dalam kemajemukan masy

6. Membedakan masyarakat eksklu


yang merupakan dua bentuk mas
dari sikap pergaulannya terhadap

7. Membedakan masyarakat konser


yang merupakan dua bentuk mas
dari sikap pergaulannya terhadap
Ulangan KD 2

JUMLAH JAM KD 2

2.3 Menganalisis  Kelompok sosial dalam 1. Menyebutkan ciri-ciri masyaraka


keanekaragaman masyarakat
kelompok sosial dalam multikultural 2. Menyebutkan cirri-ciri masyarak
masyarakat
multikultural 3. Menyebutkan cirri-ciri masyarak

4. Mendeskripsikan cara-cara untuk


sering timbul sebagai akibat perb

5. Menjelaskan 5 manfaat yang dap


multikultural

Ulangan KD

JUMLAH JAM KD 3
Ulangan Blok (Seluh KD) + Remidial
Cadangan Waktu
TOTAL JAM

10
PROGRAM SEMESTER
Satuan Pendidikan : MAN
IS SUMEDANG
Mata Pelajaran :
SOSIOLOGI
Kelas/Program : XI
Ilmu Sosial
Semester : 1
Tahun Pelajaran : 2013-
2014
SKBM : 75

Standar Kompetensi : Memahami struktur sosial serta berbagai faktor penyebab konflik dan
mobilitas sosial

Bulan/ Minggu JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTO


NO KOMPETENSI DASAR Ke 3 4 5 1 3 3 4 1 2
Jml Pertemuan/
2 2 2 2 2 2 2 2
Jumlah Jam
1 Mendeskripsikan bentuk-
bentuk struktur sosial dalam
14 jam/ 7P 1
fenomena kehidupan
masyarakat
Ulangan KD 1 / Remidial 6 jam/ 3P 1
Libur Semester 1

Menganalisis faktor 16 jam/ 8 P


2 penyebab konflik sosial
dalam masyarakat
Ulangan KD 2 Remidial 4 jam/ 2P
Menganalisis hubungan
3 antara struktur sosial dengan 12 jam/6P
mobilitas sosial
Ulangan KD 3/ Remidial 4 jam/2P
Ulangan Blok (seluruh KD) /
4 jam/2P
Remidial
Cadangan Waktu 4 jam/2P
JUMLAH 64 jam/17P
1/ 3/ 5/ 7/ 9/ 11/ 13/ 15/
Pertemuan Ke 2 4 6 8 10 12 14 16

PROGRAM SEMESTER
Satuan Pendidikan : MAN
IS SUMEDANG
Mata Pelajaran :
SOSIOLOGI
Kelas/Program : XI
Ilmu Sosial

11
Semester : 2
Tahun Pelajaran : 2013-
2014
SKBM : 75

Standar Kompetensi : menganalisis kelompok sosial dalam masyarakat multikultural

Bulan / Minggu JANUARI PEBRUARI MARET


Ke 2 3 4 1 2 3 4 1 2
NO KOMPETENSI DASAR
Jmlah
2 2 2 2 2 2 2 2 2
Pertemuan/Jam
2.1 Mendeskripsikan berbagai
1 kelompok sosial dalam masyarakat 16 jam/ 8P
multikultural
Ulangan KD 1 / Remidial 4 jam/ 2P
2 2.2 Menganalisis perkembangan 16 jam/ 8 P
kelompok sosial dalam masyarakat

Libur Semester 1
multikultural
Ulangan KD 2 / Remidial 4 jam/ 2P
3 2.3 Menganalisis keanekaragaman
kelompok sosial dalam masyarakat 12 jam/6P
multikultural
Ulangan KD 3 / Remidial 4 jam/2P

Ulangan Blok (seluruh KD) / Remidial 6 jam/3P

Cadangan Waktu 6 jam/3P


JUMLAH 64 jam/17P
1/ 3/ 5/ 7/ 9/ 11/ 13/ 15/ 17/
PERETEMUAN KE 2 4 6 8 10 12 14 16 18

PENGEMBANGAN SYLABUS

Mata Pelajaran :
Sosiologi
Kelas / Program :
X1 / Ilmu Sosial
Semester : I
(Satu)
Standar Kompetensi : Memahami struktur sosial serta berbagai faktor penyebab konflik
dan mobilitas sosial .

Kompetensi Materi pokok/ Penilaia


No Indikator Kegiatan Pembelajaran
Dasar Pembelajaran Metode B

1.1 Mendiskripsika  Mendiskripsikan  Struktur social  Secara individu mengamati Tugas Por
n bentuk – diferensiasi Diferensiasi deferensisasi sosial dalam individu
benruk struktur social dan statifikasi kehidupan masyarakat.

12
sosial dalam  Mendiskripsikan sosial.  Secara individu mengamati
fenomena stratifikasi stratifikasi sosial dalam
kehidupan social kehidupan masyarakat.
masyarakat .
 Mengidentifikasi  Secara kelompok Tugas Lap
deferensiasi mendiskusikan diferensiasi kelompok ter
sosial sosial berdasarkan ras, etnis,
berdasarkan ras, agama dan jender
etnis , agama
dan jender.
 Mengidentifikasi  Secara kelompok Tugas Lap
macam-macam mendiskusikan macam-macam kelompok ha
kriteria stratifi- kriteria stratifikasi sosial di dis
kasi sosial di masyarakat.
masyarakat.

 Mendiskripsikan
berbagai  Secara klasikal mendiskusikan Tugas Lap
pengaruh berbagai pengaruh kelompok
diferensiasi dan diferensiasi dan stratifikasi
stratifikasi sosial sosial yang terdapat di
yang terdapat di masyarakat
masyarakat.

 Membedakan  Secara individu menggali Tugas Por


konsolidasi dan informasi melalui pengamatan individu
interseksi yang tentang konsolidasi dan
terjadi di dalam interseksi yang ada di dalam
masyarakat masyarakat
 Secara individu
mengklasifikasikan konsolidasi
dan interseksi yang terjadi di Ulangan PG
dalam masyarakat Ur

 Konflik
1.2 Menganalisis  Mengidentifik Sosial .  Secara kelompok mengkaji Tugas Lap
faktor asi berbagai contoh kasus konflik yang kelompok
penyebab konflik dalam terjadi di masyarakat
konflik sosial masyarakat  Berdiskusi secara kelompok
dalam untuk mengklasifikasikan
masyarakat . berbagai konflik dalam
masyarakat

 Membedakan  Secara klasikal mendiskusikan Tugas Per


konflik dengan konflik dan kekerasan kelompok
kekerasan  Secara individu menyimpulkan
hasil diskusi tentang konflik
dan kekerasan.

 Mengidentifikasi  Secara klasikal mengkaji Tugas Ber


sebab-sebab sebab-sebab terjadinya konflik kelompok pe
terjadinya di masyarakat
konflik dalam  Secara kelompk
masyarakat mensimulasikan sebab – sebab
terjadinya konflik dalam
13
masyarakat PG
Ulangan Ur

1.3 Menganalisis  Membedakan  Hubungan  Secara klasikal mengamati Tugas Por


hubungan jenis-jenis antara srtuktur Visual tentang hubungan individu
antara struktur mobilitas sosial. social dengan struktur sosial dengan
sosial dengan mobilitas mobilitas sosial.
mobilitas social .  Mendiskusikan secara
sosial. kelompok tentang hasil
pengamatan Visual.
 Mendeskripsika  Menyimpulkan hasil diskusi
n proses dari visual tentang hubungan
terjadinya antara struktur sosial dengan
mobilitas sosial mobilitas sosial

 Mengidentifikasi  Secara individu mengkaji Tugas Por


dampak dampak mobilitas sosial pada idividu
mobilitas social kehidupan masyarakat kota
melalui visual yang
ditayangkan.
 Secara individu
mengungkapkan dalam bentuk
tulisan tentang dampak
mobilitas sosial.
Ulangan PG
ura

PENGEMBANGAN SYLABUS
Mata Pelajaran :
Sosiologi
Kelas / Program : X1 /
Ilmu Sosial
Semester : 2 (dua)

Standar Kompetensi : menganalisis kelompok sosial dalam masyarakat multikultural .

Materi pokok/ Penilaia


No Kompetensi Indikator Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
Metode
Dasar
14
2.1 Mendeskripsi  Mengidentifikasi  Kelompok  Secara individu menggali Tugas P
kan berbagai ciri – ciri sosial dalam informasi melalui studi individu
kelompok masyarakat . masyarakat kepustakaan dan media massa dan
sosial dalam multikultural. multikultural tentang masyarakat kelompok
masyarakat  Mengidentifikasi multikultural
multikultural. faktor-faktor yang  Secara kelompok merumuskan
menyebabkan pengertian dan ciri-ciri
terbentuknya masyarakat multikultural.
masyarakat
multikultural.
Ulangan P
2.2 Menganalisis  Mendiskripsikan U
perkembanga keaneka ragaman  Secara kelompok membuat
n kelompok suku bangsa di tulisan melalui studi pustaka Tugas
sosial dalam Indonesia bagian tentang keanekaragaman suku kelompok L
masyarakat barat, tengah dan bangsa di Indonesia bagian
multikultural. timur . barat, tengah dan timur.
 Secara klasikal mendiskusikan
hasil tulisan tentang
keanekaragaman suku bangsa
di Indonesia bagian barat,
tengah dan timur.

 Menjelaskan  Secara klasikal menguraikan Tugas P


konsekuensi konsekuensi perubahan sosial individu
perubahan sosial ekonomi, politik, budaya
ekonomi, politik, terhadap perkembangan
budaya terhadap kelompok sosial
perkembangan
kelompok sosial
Ulangan P
U

2.3 Menganalisis  Menjelaskan  Secara individu Tugas P


keanekaraga dengan contoh mengungkapkan satu contoh individu
man kasus keaneka - kasus keanekaragaman
kelompok ragaman kelompok sosial.
sosial dalam kelompok sosial.  Secara individu
masyarakat mengemukakan gagasan dalam
multikultural penangan kasus yang
. diakibatkan dari keanekaraman
kelompok sosial.
P
Ulangan u

15
16
RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : MAN I SUMEDANG
Mata Pelajaran : SOSIOLOGI
Kelas/Sem./Prog. : XI / 1 / Ilmu Sosial
Pertemuan Ke : 1 – 7 (Tujuh Pertemuan)
Alokasi Waktu : 14 x 45 Menit
KKM : 75

1. Standar Kompetensi : Memahami Struktur social serta berbagai factor


penyebab konplik dan mobilitas sosial
1.1. Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan bentuk-bentuk struktur sosial dalam
fenomena kehidupan masyarakat.
1.1.1 Materi Pokok : Struktur sosial dan Diferensiasi

Indikator :
Pertemuan Pertama:
1. Menjelaskan dasar terjadinya stratifikasi social menurut Soerjono Sukanto.
2. Menunjukkan perwujudan stratifikasi social dalam masyarakat.
3. Mengartikan stratifikasi social menurut salah seorang sosiolog.
Pertemuan Kedua :
4. Menyebutkan macam-macam stratifikasi social yang terjadi dengan sendirinya.
5. Menjelaskan pengertian stratifikasi social terbuka (open social stratification)
6. Menjelaskan pengertian stratifikasi social tertutup (close social stratification)
7. Menyebutkan 4 ciri kasta di India.
Pertemuan Ketiga:
8. Menyebutkan 4 macam criteria atau ukuran yang dipakai untuk menggolong-
golongkan masyarakat menurut Soerjono Soekanto.
9. Membedakan statifikasi social berdasarkan tipe kasta dengan tipe demokratis sesuai
pendapat Max Weber.
Pertemuan Keempat:
10. Menyebutkan 4 fungsi dari stratifikasi social.
Pertemuan Kelima:
11. Menjelaskan pengertian diferensiasi social
12. Menjelaskan pengertian Ras.
13. Membedakan antara etnis dengan ras
Pertemuan Keenam:
14. Menjelaskan pengertian profesionalisme
15. Dapat menyebutkan 4 isi dari suatu agama.
16. Menjelaskan perbedaan antara Poliytheisme dengan Monotheisme.
Pertemuan Ketujuh:
17. Membedakan antara jenis kelamin dengan gender
18. Mendefinisikan suku bangsa.
19. Menyebutkan cirri yang paling mendasar dari suatu suku bangsa.
20. Menjelaskan pengertian klan.

17
I. Tujuan Pembelajaran :
Pertemuan Pertama:
1. Menjelaskan dasar terjadinya stratifikasi social menurut Soerjono Sukanto.
2. Menunjukkan perwujudan stratifikasi social dalam masyarakat.
3. Mengartikan stratifikasi social menurut salah seorang sosiolog.
Pertemuan Kedua :
4. Menyebutkan macam-macam stratifikasi social yang terjadi dengan sendirinya.
5. Menjelaskan pengertian stratifikasi social terbuka (open social stratification)
6. Menjelaskan pengertian stratifikasi social tertutup (close social stratification)
7. Menyebutkan 4 ciri kasta di India.
Pertemuan Ketiga:
8. Menyebutkan 4 macam criteria atau ukuran yang dipakai untuk menggolong-
golongkan masyarakat menurut Soerjono Soekanto.
9. Membedakan statifikasi social berdasarkan tipe kasta dengan tipe demokratis sesuai
pendapat Max Weber.
Pertemuan Keempat:
10. Menyebutkan 4 fungsi dari stratifikasi social.
Pertemuan Kelima:
11. Menjelaskan pengertian diferensiasi social
12. Menjelaskan pengertian Ras.
13. Membedakan antara etnis dengan ras
Pertemuan Keenam:
14. Menjelaskan pengertian profesionalisme
15. Dapat menyebutkan 4 isi dari suatu agama.
16. Menjelaskan perbedaan antara Poliytheisme dengan Monotheisme.
Pertemuan Ketujuh:
17. Membedakan antara jenis kelamin dengan gender
18. Mendefinisikan suku bangsa.
19. Menyebutkan cirri yang paling mendasar dari suatu suku bangsa.
20. Menjelaskan pengertian klan.

II. Materi Ajar :

Pertemuan Pertama
A. Stratifikasi Sosial
Menurut Soerjono Soekanto, bahwa dasar dari terjadinya pelapisan dalam masyakat
adalah adanya ketidakseimbangan pembagian anatara hak dan kewajiban serta antara
kewajiban dan tanggung jawab sosial sehingga berpengaruh tehadap anggota
masyarakat.
Perwujudan dari adanya stratifikasi sosial atau pelapisan sosial adalah adanya
perbedaan penggolongan tingkat kedudukan atau kelas dari kelas tertinggi sampai kelas
terendah.
1. Pengertian stratifikasi sosial :
Beberapa pengertian stratifikasi sosial menurut para ahli antara lain sebagai
berikut :

18
a. Menurut M.Z. Lawang, statifikasi sosial adalah penggolongan orang-orang
yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan
hierarkis menurut dimensi kekuasaan, previlize, dan prestise.
b. Menurut Horton dan Hunt, stratifikasi sosial adalah sistem perbedaan status
yang berlaku dalam suatu masyarakat.Menurut Soerjono Soekanto dengan
mengutif pendapat Pitirim A. Sorikin, stratifikasi sosial aalah pembedaan
penduduk atau anggota masyarakat secara bertingkat.
c. Menurut Bruce J. Johen, stratifikasi sosial adalah sistem yang menempatkan
seseorang sesuai dengan kualitas yang dimiliki dan menempatkan pada mereka
pada kelas sosial yang sesuai.
d. Menurut Astrid Susanto, stratifikasi sosial adalah hasil kebiasaan hubungan
anatar manusia secara teratu dan tersusun sehingga setiap orang setiap saat
mempunyai situasi yang menentukan hubungannya dengan orang secara
vertikal maupun secara hoizontal dalam masyarakatnya.

Pertemuan Kedua

2. Macam macam stratifikasi sosial :


a. Stratifikasi sosial dilihat dari segi proses
1) Sratifikasi yang terjadi dengan sendirinya
- kepandaian
- tingkat umur
- jenis kelamin
- keturunan
- sifat keaslian anggota kerabat seorang kepala
- harta
2) Stratifikasi yang terjadi dengan sengaja unutk tujuan bersama :
pembagian kekuasaan dan wewenang yang resmi dalam organisasi-
organisasi formal seperti pemerintahan, perusahaan, partai politik, angkatan
bersenjata atau perkumpulan.
b. Stratifikasi Sosial dilihat darisegi sifatnya.
1) Stratifikasi sosial terbuka (Open social stratification) : setiap anggota
masyarakat memiliki kesempatan untuk berusaha naik ke lapisan yang
lebihtinggi atau kalau kurang beruntung dapat jatuh ke lapisan bawah.
Kelebihan dari stratifikasi terbuka adalah adanya rangsangan bagi setiap
orang untuk mengejar kemajuan, sedangkan kelemahannya, adanya
kemungkinan perasaan was-was karena khawatir tergeser kedudukannya ke
lapisan bawah.
2) Stratifikasi sosial tertutup (Closed Social Stratification) : membatasi
kemungkinan berpindahnya seseorang dari suatu lapisan ke lapisan lain,
baik yang bergerak ke atas atau ke bawah. Contoh Stratifikasi sosial tertutup
adalah masyarakat India yang memakai sistem kasta dan masyarakat feodal.
Kasta di India memiliki cii-cii sebagai berikut:
a) Keanggotaanyaberdasarkan kelhiran. Anak yang lahi memiliki
kedudukan sama dengan orang tuanya.
b) Keanggotaany berlaku seumur hidup. kecuali jika dikeluarkan dari
kastanya
c) Perkawinan bersifat endogami, artinya harus dipilih dari orang yang
sekasta
d) Hubungan dengan kelompok-kelompok lain bersifat terbatas
19
e) Adanya kesadaran pada keanggotaan suatu kasta misalnya nama kasta
dan identifikasi anggota pada kastanya
f) terikat pada kedudukan-kedudukan
g) Prestise suatu kasta benar-benar diperhatikan.
Contoh lain stratifikasi tertutup adalah masyarakat Bali, yang mempunyai
empat lapisan yaitu Brahmana, Satria, waisya, dan sudra. Ketiga lapisan
pertama disebut Triwangsa, dan lapisan terakhir disebut Jaba. Gelar dari
masing-masing lapisan adalah :
- Brahmana : Ida Bagus
- Satria : Tjokorda, Dewa, dan Ngurah
- Waisya : Bagus, I Gusti, dan Gusti
- Sudra : Pande, Kbon, Pasek.
Dalam masyarakat feodal, anggota masyarakat dari keluarga raja atau kaum
bangsawan akan menempati lapisan atas. Contoh :
Gelar Andi pada masyarakat Bugis
Gelar Raden pada masyarakat Jawa
Gelar Tengku pada masyarakat Aceh
Kraeng Raja atau Kraeng Dalu pada masyarakat manggarai

Pertemuan Ketiga
c. Stratifikasi sosial dilihat dari segi dasar-dasar pelapisan sosial
1) Dasar pelapisan menurut Astrid Susanto adalah pembagian kerja, yaitu
spesialisasi dan diversifikasi pekerjaan. Spesialisasi adalah
pengelompokkan berdasarkan keahlian khusus yang dimiliki setiap individu
atau pekerja.
2) Menurut Soerjono Soekanto kriteria atau ukuran yang dipakai untuk
menggolong-golongkan anggota masyarakat adalah:
a) Kekayaan.
Kriteria kekayaan berkaitan erat erat dengan pendapatan. Semakin besar
pendapatan seseorang, semakin besar pula kesempatan baginya
memiliki sebanyak mungkin harta benda.
Masyarakat menempatkan orang kaya pada lapisan atas. Kriteria umum
yang digunakan menempatkan seseorang pada lapisan ini adalah rumah
dan perabot yang mewah, mobil mewah, kepemilikan tanah yang luas
dan nilai pajak yang besar.
b) Kekuasaan
Kekuasaan berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk menentukan
kehendaknya terhadap orang lain (yang dikuasainya). Kekuasaan
didukung oleh unsur lain, seperti: kedudukan atau posisi dalam
masyarakat, kekayaan yang dimiliki, kepandaian bahkan kelicikan.
Anggota masyarakat yang meiliki kekuasaan dan wewenang terbesar
akan menempati lapisan sosial yang paling atas.
c) Kehormatan
Orang yang dihormati atau disegani menempatai lapisan teratas dan
ukuran seperti ini banyak dijumpai pada masyarakat tradisional.
Biasanya mereka adalah golongan tua atau mereka yang pernah berjasa
besar kepada masyarakat.
d) Pendidikan

20
Orang yang berpendidikan tinggi merupakan golongan yang lebih
daripada orang yang berpendidikan rendah. Terkadang pengaruh ini
membawa pengaruh negatif karena sering kali bukan mutu ilmu
pengetahuannya yang dijadikan sebagai ukuran melainkan gelarnya.
Sehingga dapat mengakibatkan segala macam usaha dilakukan untuk
mendapatkan gelar tersebut walaupun tidak halal.
3) Menurut Max Weber, dasar pelapisan sosial didasarkan pada piamida
kekuasaan yang terdiri dari tipe kasta, tipe oligarki, dan tipe demokratis.
a) Tipe Kasta : merupakan sistem lapisan kekuasaan dengan garis
pemisahan yang tegas dan kaku. Lapisan diperoleh melalui kelahiran
(ascrebed status). Masyarakat dengan tipe kasta hampir-hampir tidak
pernah terjadi gerak vertikal ke atas.
Lapisan pertama/tertinggi adalah raja, ksatria, dan pendeta.
Lapisan kedua terdiri atas para petani dan buruh tani
Lapisan ketigaterendah adalah budak-budak
b) Tipe olgigarki : Merupakan sistem lapisan kekuasaan dengan garis
pemisahan yang tegas, namun adanya kesempatan bagi setiap individu
untuk naik lapisan, meskipun pada tipe ini lapisan diperoleh berdasarkan
kelahiran (ascrebed status).
c) Tipe Demokratis : merupakan sistem lapisan kekuasaan dengan garis
pemisah antar lapisan yang bersifat sangat dinamis. Ascrebed status
tiidak memegang peranan penting karena faktor kemampuan dan
keberuntungan seseorang lebih dominan pada sistem lapisan ini.
Sifatnya terbuka, atinya memberikan kekuasaan kepada siapa saja untuk
naik atau turun dari satu lapisan ke lapisan lain.

Pertemuan Keempat
3. Fungsi Stratifikasi Sosial:
Stratifikasi sosial berfungsi untuk :
a. Distribusi hak-hak istimewa yang objektif, seperti menentukan penghasilan,
tingkat kekayaan, dan wewenang.
b. Menjadi sistem pertanggaan pada strata yang berhubungan dengan kewibawaan
dan penghargaan.
c. Kriteria sistem pertentangan, yaitu apakah didapat melalui kualitas pribadi,
keanggotaan kelompok, kerabat tertentu, milik, wewenang, atau kekuasaan.
d. Penentu lambang-lambang (simbol status) atau kedudukan. Seperti tingkah
laku, cara berpakaian, dan bentuk rumah.
e. Penentu tingkat mudah sukarnya bertukar kedudukan.
f. Alat solidaritas di antara individuatau kelompok yang menduduki sistem sosial
yang sama dalam masyarakat.

Pertemuan Kelima

B. Deferensiasi Sosial dengan parameter


Diferensiasi sosial adalah suatu proses perolehan hak dan kewajiban seseorang
dalam yang berbeda satu sama lain atas dasar-dasar tertentu seperti ras, etnis, gender,
dan suku bangsa yang tidak menunjukkan adanya tingkatan lebih tinggi atau lebih
rendah. Perbedaan yang demikian disebut pebedaan secara horizontal.
Diferensiasi sosial sebagai perwujudan pembagian secara horizontal dapat dibagi
berdasarkan ras, profesi, etnis, agama, gender dan suku bangsa.
21
1. Diferensiasi Berdasarkan Ras
Ras adalah katagori individu yang secara tuun temurun terdapat ciri-ciri fisik dan
biologis tertentu yang khas. Berikut ini merupakan definisi Ras menurut beberapa
ahli :
a. Bruce J. Cohen : Ras adalah katagori individu yang secara turun temurun
memiliki ciri-ciri fisik dan biologis tertentu yang sama.
b. Horton dan Hunt : Ras adalah suatui kelompok manusia yang agak
berbeda dengan kelompok-kelompok lainnya dalam segi ciri-ciri fisik bawaan.
c. Alex Thio : Ras adalah sekelompok orang yang dianggap oleh
masyarakat memiliki ciri-ciri biologis yang berbeda.
d. Stepen K. Sanderson : Ras adalah suatu kelompok atau katagori orang-orang
yang mengidentifikasikan diri mereka sendiri, dan diidentifikasikan oleh orang
lain sebagai perbedaan sosial yang dilandasi oleh ciri-ciri fisik atau biologi.
Menurut A.L. Kroeber, negara-negara Asia Tenggara termasuk Indonesia di
dalamnya, termasuk ras Malayan Mongoloid.
Menurut Bruce J. Kohen, rasialisme adalah suatu faham yang meyakini bahwa
kelompok ras yang dimiliki oleh seseorang adalah lebih tinggi daripada kelompok
ras yang dimiliki oang lain.
2. Diferensiasi Berdasarkan Etnis
Menurut William Kornblum, kelompok etnis adalah suatu populasi yang memliki
identitas (ciri khusus) kelompok berdasarkan kebudayaan tetentu dan biasanya
memiliki leluhur yang secara pasti atau dianggap pasti sama. Antara etnis dan ras
berbeda, karena kelompok etnis digunakan untuk mengacu kepada suatu kelompok
atau katagori sosial yang perbedaannya terletak pada kriteria kebudayaan,
sedangkan ras katagorinya biologis atau cii fisik.

PertemuanKeenam:
3. Diferensiasi Berdasarkan Profesi
Seorang profesional hanya menekuni dan mengembangkan satu jenis pekerjaan saja
dan bidang pekerjaan tersebut diakui secara luas oleh masyarakat, misalnya hakim,
dokter, guru, sosiolog, dsb. Karena suatu profesi bersifat khusus maka dia akan
melahirkan diferensiasi sosial, artinya tidak ada perbedaan tinggi rendah, terhormat
tidak terhormat di antara profesi tersebut.

4. Diferensiasi Berdasarkan Agama


Menurut Emille Durkheim, agama adalah suatu sistem kepercayaan beserta
prakteknya, serta berkenaan dengan hal-hal sakral yang menyatukan pengikutnya
dalam suatu komunitas moral. Agama berisi tentang:
a. Sesuatu yang dianggap sakral, melebihi kehidupan duniawi dan menimbulkan
rasa kekaguman dan kehormatan.
b. Sekumpulan kepercayaan tentang kepercayaan yang dianggap sakral
c. penegasan kepercayaan dengan melaksanakan ritual, yaitu aktivitas
keagamaan.
d. Sekumpulan kepercayaan yang ikut dalam kepercayaan yang sama.

Klasifikasi agama / kepercayaan menurut William Kornblum, yaitu :


a. Simple Naturalisme, yaitu suatu bentuk agama yang tidak mengaitkan antara
pikiran dan hal supranatural, karena semua fenomena alam adalah bagian dari
suatu kekuatan. Dengan kata lain mereka percaya akan adanya satu kekuatan

22
yang hebat, tetapi tidak meiliki konsep lengkap tentang Tuhan. Seperti suku
Enuit dan Eskimo.
b. Animisme : merupakan suatu bentuk agama yang meyakini bahwa semua
bentuk kehidupan dan segala sesuatu yang ada di bumi ini didiami oleh
kekeuatan supranatural atau kekuatan gaib. Misalnya kebudayaan orang Indian
dan beberapa suku terasing di Afika.
c. Theisme, merupakan sutu bentuk agama yang percaya bahwa Tuhan terpisah
dari manusia dan makhluk hidup bumi lainnya. Theisme terdiri atas:
Politheisme (Hindu, Budha) dan Monotheisme (Islam, Katolik, Kristen)
d. Teladan Abstrak (Abstract Ideal) : merupakan suatu agama atau kepercayaan
yang memusatkan perhatiannya tentang hal yang ideal dalam hal spiritualnya
dan tingkah lakunya. (Kongfucionisme dan Budha)

Pertemuan Ketujuh
5. Diferensiasi Berdasarkan Jenis Kelamin dan Gender
Menurut William Kornblum, yang dimaksud dengan :
a. Perbedaan Jenis kelamin disebut juga perbedaan seks adalah perbedaan
anatara perempuan dan laki-laki secara biologis. Perbedaan tersebut adalah
karakteristik seks primer seperti alat kelamin antara laki-laki dan perempuan
dan karakteristik sekunder yang akan muncul kemudian seperti bentuk tubuh
atau bentuk suara.
b. Perbedaan Gender adalah cara berprilaku yang berbeda bagi laki-laki dan
perempuan yang sudah ditentukan oleh kebudayaan yang kemudian merupakan
bagian dari kepribadiannya.
6. Diferensiasi Berdasarkan Suku Bangsa
Menurut Kuntjaraningrat, Suku bangsa adalah suatu golongan manusia yang
terikat kesadaran dan identitas akan esatuan kebuadayaan” dimana kesadaran dan
identitas tadi sering (tetapi tidak selalu) dikuatkan oleh kesatuan bahasa.
Ciri yang paling mendasar dari suatu suku bangsa adalah :
a. Tipe fisik yang sama, seperti warna kulit atau ambut
b. Bahasa daerah yang sama
c. Adat istiadat yang sama
d. Kesenian yang sama
7. Diferensiasi Berdasarkan Klan
Klan atau Clan berarti kaum, suku, atau marga. Klan adalah kelompok kekeabatan
dengan cara menarik garis keturunan secara unilateral, baik dari ibu maupun dari
pihak ayah. Jika kelompok kekerabatan tersebut menarik garis keturunan dari pihak
ibu disebut matrilineal, sedangkan bila menarik garis keturunan dari pihak ayah
disebut patrilineal. Klan di Batak disebut Marga, sedangkan di Minangkabau
disebut Caniago, Piliang, dan Salo.

III. Metode Pembelajaran :


1. Metode : Ceramah, Tanya jawab, Penugasan/Portopolio, Diskusi
2. Media : Peta Konsep
3. Model Pembelajaran : CTL (Permendiknas No. 41 Tahun 2007 tentang
Standar Proses)

23
IV. Langkah-Langkah Pembelajaran :
Pertemuan Pertama s.d. Ketujuh :
A. Kegiatan Pendahuluan ( 10 Menit)
1. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran,
2. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengkaitkan pengetahuan
sebelumnya dengan dengan materi yang dipelajari,
3. Menjelaskan tujuan pembelajaran yaitu menjelaskan fungsi sosiologi sebagai
ilmu yang mengkaji hubungan masyarakat dan lingkungan
4. Menyampaikan cakupan materi pembelajaran yang meliputi :
Pertemuan Pertama:
Dasar terjadinya stratifikasi social menurut Soerjono Sukanto, Perwujudan
stratifikasi social dalam masyarakat. Dan Pengertian stratifikasi social
menurut salah seorang sosiolog.
Pertemuan Kedua :
Macam-macam stratifikasi social yang terjadi dengan sendirinya.pengertian
stratifikasi social terbuka (open social stratification), pengertian stratifikasi
social tertutup (close social stratification), ciri kasta di India.
Pertemuan Ketiga:
Macam criteria atau ukuran yang dipakai untuk menggolong-golongkan
masyarakat menurut Soerjono Soekanto. Perbedaan statifikasi social
berdasarkan tipe kasta dengan tipe demokratis sesuai pendapat Max Weber.
Pertemuan Keempat:
Fungsi dari stratifikasi social.
Pertemuan Kelima:
pengertian diferensiasi social, pengertian Ras, antara etnis dengan ras
Pertemuan Keenam:
pengertian profesionalisme, isi dari suatu agama. perbedaan antara
Poliytheisme dengan Monotheisme.
Pertemuan Ketujuh:
Perbedaan antara jenis kelamin dengan gender, Definisi suku bangsa, ciri
yang paling mendasar dari suatu suku bangsa.serta pengertian klan.
B. Kegiatan Inti ( 65 menit )
1. Eksplorasi,
Dalam kegiatan eksplorasi guru :
a. Melibatkan peserta didik untuk mencari informasi yang luas mengenai
Pertemuan Pertama:
Dasar terjadinya stratifikasi social menurut Soerjono Sukanto, Perwujudan
stratifikasi social dalam masyarakat. Dan Pengertian stratifikasi social
menurut salah seorang sosiolog.
Pertemuan Kedua :
Macam-macam stratifikasi social yang terjadi dengan sendirinya.pengertian
stratifikasi social terbuka (open social stratification), pengertian stratifikasi
social tertutup (close social stratification), ciri kasta di India.
Pertemuan Ketiga:
Macam criteria atau ukuran yang dipakai untuk menggolong-golongkan
masyarakat menurut Soerjono Soekanto. Perbedaan statifikasi social
berdasarkan tipe kasta dengan tipe demokratis sesuai pendapat Max Weber.

24
Pertemuan Keempat:
Fungsi dari stratifikasi social.
Pertemuan Kelima:
pengertian diferensiasi social, pengertian Ras, antara etnis dengan ras
Pertemuan Keenam:
pengertian profesionalisme, isi dari suatu agama. perbedaan antara
Poliytheisme dengan Monotheisme.
Pertemuan Ketujuh:
Perbedaan antara jenis kelamin dengan gender, Definisi suku bangsa, ciri
yang paling mendasar dari suatu suku bangsa.serta pengertian klan.
b. Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara
peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya mengenai
topik pembelajaran.
2. Elaborasi,
Dalam kegiatan elaborasi guru:
a. Memberikan tugas kepada peserta didik untuk menanyakan hal-hal tertentu
dari topik pembelajaran.
b. Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas sesuai dengan poin a,
untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis
c. Memberi kesempatan untuk berfikir, menganalisis, menyelesaikan
masalah, dan bertindak tanpa rasa takut tentang topik pembalajaran yang
telah dibaca.
d. Memfasilitasi peserta didik dalam pelajaran kooperatif dan kolaboratif
e. Memfasilitasi peserta didik berkompetensi secara sehat untuk
meningkatkan prrestasi belajar
f. Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual
masing-masing
g. Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan
kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik
3. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi guru:
a. Memberikan umpan balik yang positif dan penguiatan dalam bentuk lisan,
tulisan, isyarat maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
b. Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta
didik melalui berbagai sumber.
c. Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah dilakukan
d. Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang
bermakna dalam mencapai kompetensi dasar, maka kegiatan guru :
1) Berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab
pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan
menggunakan bahasa yang baku dan benar,
2) Membantu menyelsaikan masalah,
3) Memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil
eksplrorasi,
4) Memberi informasi untuk melakukan eksplorasi lebih jauh
5) Memberi moyivasi kepada peserta didik yang kurang atau yang
belum berpartisifasi akstif

25
C. Kegiatan Penutup : ( 15 Menit ):
Dala kegiatan Penutup ini, guru :
1. Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau diri sendiri membuat
rangkuman pelajaran
2. Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram
3. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
4. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remidi,
program pengayaan, layanan konseling, dan atau memberikan tugas individul
atau kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik
5. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

V. Alat/Bahan/Sumber :
 Dedeng Kusnandar, 2008. Modul Sosiologi, Kelas X I MA semester 1, MAN I
Sumedang.
 Edi Purwito, 2005. Dinamika Sosiologi untuk SMA/MA Kelas XII. Surakarta:
Widya Duta.
 Idianto Muin, 2006. Sosiologi SMA/MA untuk Kelas X. Jakarta: Erlangga.
 Kiswandi, dkk., 1994. Bahan Acuan Kegiatan Belajar Mengajar Antropologi
Sekolah Menengah Umum Kelas 3. Jakarta: Rakaditu.
 Kun Maryati dan Juju Suryawati, 2004. Sosiologi SMA untuk Kelas X. Jakarta:
Esis.
 Kun Maryati dan Juju Suryawati, 2007. Sosiologi untuk SMA dan MA Kelas XI.
Jakarta: Esis.
 Kun Maryati dan Juju Suryawati, 2005. Sosiologi SMA untuk Kelas XII. Jakarta:
Esis.
 Janu Mrdiyatmoko, 2007. Sosiologi Memahami dan Mengkaji Masyarakat
untuk Kelas XI SMA/MA Program IPS. Bandung: Grafindo.
 Muhammad Arif, 2004. Sosiologi 2 Untuk Sekolah Menengah Atas dan
Madrasah Aliyah Kelas XI. Bandung: Habsa Jaya.
 Saptono dan Bambang Suteng, 2007. Sosiologi untuk SMA Kelas XI. Jakarta:
Phibeta.
 Soerjono Soekanto, 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta, PT Raja Grafindo
Persada.
VI. Penilaian :
A. Jenis Tagihan : Penugasan, ulangan harian
B. Tindak Lanjut : - Siswa dinyatakan berhasil jika tingkat pencapaiannya 75%
atau lebih
- Memberikan program remidi untuk siswa yang tingkat
pencapaiannya kurang dari 75%
- Memberikan program pengayaan untuk siswa yang tingkat
pencapaiannya lebih dari 75 %

26
INSTRUMEN PENILAIAN

Satuan Pendidikan : MAN I SUMEDANG


Mata Pelajaran : SOSIOLOGI
Kelas/Sem./Prog. : XI / 1 / Ilmu Sosial
Pertemuan Ke : 8
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
KKM : 75

1. Standar Kompetensi : Memahami Struktur social serta berbagai factor


penyebab konplik dan mobilitas sosial
1.1. Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan bentuk-bentuk struktur sosial
dalam fenomena kehidupan masyarakat.
1.1.1 Materi Pokok : Struktur sosial dan Diferensiasi

Indikator :
1. Menjelaskan dasar terjadinya stratifikasi social menurut Soerjono Sukanto.
2. Menunjukkan perwujudan stratifikasi social dalam masyarakat.
3. Mengartikan stratifikasi social menurut salah seorang sosiolog.
4. Menyebutkan macam-macam stratifikasi social yang terjadi dengan sendirinya.
5. Menjelaskan pengertian stratifikasi social terbuka (open social stratification)
6. Menjelaskan pengertian stratifikasi social tertutup (close social stratification)
7. Menyebutkan 4 ciri kasta di India.
8. Menyebutkan 4 macam criteria atau ukuran yang dipakai untuk menggolong-
golongkan masyarakat menurut Soerjono Soekanto.
9. Membedakan statifikasi social berdasarkan tipe kasta dengan tipe demokratis sesuai
pendapat Max Weber.
10. Menyebutkan 4 fungsi dari stratifikasi social.
11. Menjelaskan pengertian diferensiasi social
12. Menjelaskan pengertian Ras.
13. Membedakan antara etnis dengan ras
14. Menjelaskan pengertian profesionalisme
15. Dapat menyebutkan 4 isi dari suatu agama.
16. Menjelaskan perbedaan antara Poliytheisme dengan Monotheisme.
17. Membedakan antara jenis kelamin dengan gender
18. Mendefinisikan suku bangsa.
19. Menyebutkan cirri yang paling mendasar dari suatu suku bangsa.
20. Menjelaskan pengertian klan.

A. Instrumen Penilaian ( Soal Test Tertulis Pilihan Ganda )


Pilihlah Salah Satu jawaban yang paling tepat!
1. Dasar terjadinya stratifikasi social menurut Soerjono Sukanto disebabkan oleh ….
a. adanya keseimbangan pembagian anatara hak dan kewajiban serta antara
kewajiban dan tanggung jawab
b. adanya ketidakseimbangan pembagian anatara hak dan kewajiban serta antara
kewajiban dan tanggung jawab
c. tidak ada hubungan antara hak dan kewajiban serta antara kewajiban dan tanggung
jawab

27
d. adanya ketidakseimbangan pembagian anatara hak dan kewajiban namun terdapat
keseimbangan antara kewajiban dan tanggung jawab
e. adanya keseimbangan pembagian anatara hak dan kewajiban tetapi terdapat
ketidakseimbangan antara kewajiban dan tanggung jawab
2. Perwujudan stratifikasi social dalam masyarakat ditunjukkan oleh adanya ….
1. perbedaan penggolongan tingkat kedudukan atau kelas dari kelas tertinggi sampai
kelas terendah
2. penggolongan tingkat kedudukan atau kelas dari kelas tertinggi sampai kelas
terendah secara horizontal
3. persamaan penggolongan tingkat kedudukan atau kelas yang ada di masyarakat
4. tingkat kedudukan atau kelas di masyarakat yang tidak bertingkat
5. tingkat penghasilan yang sama antar anggota masyarakat
3. Stratifikasi social adalah pembedaan penduduk atau anggota masyarakat secara
bertingkat. Definisi tersebut dikemukakan oleh ….
a. M.Z. Lawang c. Pitirim A. Sorikin e. Astrid Susanto
b. Horton dan Hunt d. Bruce J. Johen
4. Perhatikan pernyataan berikut:
1. kepandaian 5. jenis kelamin
2. kehormatan 6. kekuasaan
3. tingkat umur 7. keturunan
4. kepandaian
macam-macam stratifikasi social yang terjadi dengan sendirinya ditunjukkan sesuai
dengan nomor ….
a. 1, 2, 3, dan 4 c. 4, 5, 6, dan 7 e. 2, 4, 6, dan 7
b. 2, 3, 4, dan 5 d. 1, 3, 5, dan 7
5. Setiap anggota masyarakat memiliki kesempatan untuk berusaha naik ke lapisan yang
lebih tinggi atau kalau kurang beruntung dapat jatuh ke lapisan bawah. Pernyataan
tersebut merupakan pengertian dari ….
a. interaksi social c. integritas social e. stratifikasi social tertutup
b. diferensiasi sosial d. stratifikasi social terbuka
6. Membatasi kemungkinan berpindahnya seseorang dari suatu lapisan ke lapisan lain,
baik yang bergerak ke atas atau ke bawah. Pernyataan tersebut merupakan pengertian
dari ….
a. interaksi social c. integritas social e. stratifikasi social tertutup
b. diferensiasi sosial d. stratifikasi social terbuka
7. Perhatikan pernyataan berikut:
1. Keanggotaanyaberdasarkan kelahiran. Anak yang lahir memiliki kedudukan sama
dengan orang tuanya.
2. Keanggotaanya berlaku seumur hidup. kecuali jika dikeluarkan dari kastanya
3. Perkawinan bersifat endogami, artinya harus dipilih dari orang di luar kasta
4. Perkawinan bersifat endogami, artinya harus dipilih dari orang yang sekasta
5. Hubungan dengan kelompok-kelompok lain bersifat bebas
Ciri –ciri kasta di India ditunjukkan oleh nomor….
a. 1, 2, dan 3 b. 2, 3, dan 4 c. 3,4, dan 5 d. 4, 5, dan 1 e. 5, 1, dan 2
8. Kriteria atau ukuran yang dipakai untuk menggolong-golongkan masyarakat menurut
Soerjono Soekanto terdiri dari ….
a. kekayaan, jenias kelamin, kehormatan, dan pendidikan
b. agama, kekuasaan, kehormatan, dan pendidikan
c. kekayaan, kekuasaan, kehormatan, dan pendidikan
d. kekayaan, kekuasaan, kehormatan, dan suku bangsa
28
e. kekayaan, profesi , kehormatan, dan pendidikan
9. Perbedaan antara statifikasi social berdasarkan tipe kasta dengan tipe demokratis
sesuai pendapat Max Weber yaitu ….
a. sistem lapisan kekuasaan dengan garis pemisahan yang tegas dan kaku, lapisan
diperoleh melalui kelahiran (ascrebed status)
b. sistem lapisan kekuasaan dengan garis pemisahan yang tegas dan kaku, Ascrebed
status tidak memegang peranan penting karena faktor kemampuan dan
keberuntungan seseorang lebih dominant
c. memberikan kekuasaan kepada siapa saja untuk naik atau turun dari satu lapisan ke
lapisan lain, masyarakat hampir-hampir tidak pernah terjadi gerak vertikal ke atas.
d. lapisan diperoleh melalui kelahiran (ascrebed status), masyarakat hampir-hampir
tidak pernah terjadi gerak vertikal ke atas
e. sistem lapisan kekuasaan dengan garis pemisahan yang tegas dan kaku, masyarakat
hampir-hampir tidak pernah terjadi gerak vertikal ke atas
10. Pernyataan berikut yang bukan merupakan fungsi dari stratifikasi social adalah ….
a. Distribusi hak-hak istimewa yang objektif, seperti menentukan penghasilan, tingkat
kekayaan, dan wewenang.
b. Menjadi sistem pertanggaan pada strata yang berhubungan dengan kewibawaan dan
penghargaan.
c. Kriteria sistem pertentangan, yaitu apakah didapat melalui kualitas pribadi,
keanggotaan kelompok, kerabat tertentu, milik, wewenang, atau kekuasaan.
d. Penentu lambang-lambang (simbol status) atau kedudukan. Seperti tingkah laku,
cara berpakaian, dan bentuk rumah.
e. Alat pertentangan di antara individuatau kelompok yang menduduki sistem sosial
yang sama dalam masyarakat.
11. Suatu proses perolehan hak dan kewajiban seseorang dalam yang berbeda satu sama
lain atas dasar-dasar tertentu seperti ras, etnis, gender, dan suku bangsa yang tidak
menunjukkan adanya tingkatan lebih tinggi atau lebih rendah merupakan pengertian
dari …..
a. interaksi social c. integritas social e. stratifikasi
social tertutup
b. diferensiasi sosial d. stratifikasi social terbuka
12. Pengertian Ras adalah ….
a. suatu populasi yang memliki identitas (ciri khusus) kelompok berdasarkan
kebudayaan tetentu dan biasanya memiliki leluhur yang secara pasti atau dianggap
pasti sama
b. katagori individu yang secara turun temurun terdapat ciri-ciri fisik dan biologis
tertentu yang khas
c. Seorang profesional hanya menekuni dan mengembangkan satu jenis pekerjaan saja
dan bidang pekerjaan tersebut diakui secara luas oleh masyarakat
d. suatu sistem kepercayaan beserta prakteknya, serta berkenaan dengan hal-hal sakral
yang menyatukan pengikutnya dalam suatu komunitas moral
e. suatu proses perolehan hak dan kewajiban seseorang dalam yang berbeda satu sama
lain atas dasar-dasar tertentu seperti ras, etnis, gender, dan suku bangsa yang tidak
menunjukkan adanya tingkatan lebih tinggi atau lebih rendah
13. Perbedaan antara etnis dengan ras adalah ….
a. Ras adalah suatui kelompok manusia yang agak berbeda dengan kelompok-
kelompok lainnya dalam segi ciri-ciri fisik bawaan, sedang etnis suatu populasi
yang memliki identitas (ciri khusus) kelompok berdasarkan kebudayaan tetentu dan
biasanya memiliki leluhur yang secara pasti atau dianggap pasti sama
29
b. Ras adalah katagori individu yang secara turun temurun terdapat ciri-ciri fisik dan
biologis tertentu yang khas,sedangkan etnis suatu proses perolehan hak dan
kewajiban seseorang dalam yang berbeda satu sama lain atas dasar-dasar tertentu
seperti ras, etnis, gender, dan suku bangsa yang tidak menunjukkan adanya
tingkatan lebih tinggi atau lebih rendah
c. Ras suatu populasi yang memliki identitas (ciri khusus) kelompok berdasarkan
kebudayaan tetentu dan biasanya memiliki leluhur yang secara pasti atau dianggap
pasti sama, sedangkan etnis suatu sistem kepercayaan beserta prakteknya, serta
berkenaan dengan hal-hal sakral yang menyatukan pengikutnya dalam suatu
komunitas moral
d. Ras suatu populasi yang memliki identitas (ciri khusus) kelompok berdasarkan
kebudayaan tetentu dan biasanya memiliki leluhur yang secara pasti atau dianggap
pasti sama, sedangkan etnis suatu proses perolehan hak dan kewajiban seseorang
dalam yang berbeda satu sama lain atas dasar-dasar tertentu seperti ras, etnis,
gender, dan suku bangsa yang tidak menunjukkan adanya tingkatan lebih tinggi
atau lebih rendah
e. Ras adalah penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial
tertentu ke dalam lapisan-lapisan hierarkis menurut dimensi kekuasaan, previlize,
dan prestise, sedangkan etnis suatu proses perolehan hak dan kewajiban seseorang
dalam yang berbeda satu sama lain atas dasar-dasar tertentu seperti ras, etnis,
gender, dan suku bangsa yang tidak menunjukkan adanya tingkatan lebih tinggi
atau lebih rendah
14. Pengertian profesionalisme adalah ….
a. suatu populasi yang memliki identitas (ciri khusus) kelompok berdasarkan
kebudayaan tetentu dan biasanya memiliki leluhur yang secara pasti atau dianggap
pasti sama
b. katagori individu yang secara turun temurun terdapat ciri-ciri fisik dan biologis
tertentu yang khas
c. Seorang profesional hanya menekuni dan mengembangkan satu jenis pekerjaan saja
dan bidang pekerjaan tersebut diakui secara luas oleh masyarakat
d. suatu sistem kepercayaan beserta prakteknya, serta berkenaan dengan hal-hal sakral
yang menyatukan pengikutnya dalam suatu komunitas moral
e. suatu proses perolehan hak dan kewajiban seseorang dalam yang berbeda satu sama
lain atas dasar-dasar tertentu seperti ras, etnis, gender, dan suku bangsa yang tidak
menunjukkan adanya tingkatan lebih tinggi atau lebih rendah
15. Perhatikan pernyataan berikut :
1. Sesuatu yang dianggap sakral, melebihi kehidupan duniawi dan menimbulkan rasa
kekaguman dan kehormatan.
2. kepercayaan tanpa adanya suatu aktivitas keagamaan
3. Sekumpulan kepercayaan tentang kepercayaan yang dianggap sacral
4. Suatu keyakinan yang lebih mengutamakan kehidupan duniawi daripadaukhrawi
5. penegasan kepercayaan dengan melaksanakan ritual, yaitu aktivitas keagamaan.
Menurut Emille Durkheim isi dari suatu agama sesuai dengan nomor ….
a. 1,2, dan 3 b. 2,3, dan 4 c. 3,4, dan5 d. 1, 3, dan 5 e. 1,4, dan 5
16. Perhatikan pernyataan berikut :
1. Islam 4. Hindu
2. Kristen Protestan 5. Budha
3. Kristen Katholik
Dari pernyataan di atas, yang termasuk contoh agama yang menganut system
monotheisme adalah nomor…
30
a. 1,2, dan 3 b. 2,3, dan 4 c. 3,4, dan5 d. 1, 3, dan 5 e. 1,4, dan 5
17. Menurut William Kornblum, Jenis kelamin disebut juga perbedaan seks adalah
perbedaan anatara perempuan dan laki-laki secara biologis. Perbedaan tersebut adalah
karakteristik seks primer seperti alat kelamin antara laki-laki dan perempuan dan
karakteristik sekunder yang akan muncul kemudian seperti bentuk tubuh atau bentuk
suara, sedangkan gender adalah ….
a. suatu populasi yang memliki identitas (ciri khusus) kelompok berdasarkan
kebudayaan tetentu dan biasanya memiliki leluhur yang secara pasti atau dianggap
pasti sama
b. katagori individu yang secara turun temurun terdapat ciri-ciri fisik dan biologis
tertentu yang khas
c. Seorang profesional hanya menekuni dan mengembangkan satu jenis pekerjaan saja
dan bidang pekerjaan tersebut diakui secara luas oleh masyarakat
d. suatu sistem kepercayaan beserta prakteknya, serta berkenaan dengan hal-hal sakral
yang menyatukan pengikutnya dalam suatu komunitas moral
e. cara berprilaku yang berbeda bagi laki-laki dan perempuan yang sudah ditentukan
oleh kebudayaan yang kemudian merupakan bagian dari kepribadiannya
18. Menurut Kuntjaraningrat, Suku bangsa adalah .
a. suatu populasi yang memliki identitas (ciri khusus) kelompok berdasarkan
kebudayaan tetentu dan biasanya memiliki leluhur yang secara pasti atau dianggap
pasti sama
b. katagori individu yang secara turun temurun terdapat ciri-ciri fisik dan biologis
tertentu yang khas
c. Seorang profesional hanya menekuni dan mengembangkan satu jenis pekerjaan saja
dan bidang pekerjaan tersebut diakui secara luas oleh masyarakat
d. suatu sistem kepercayaan beserta prakteknya, serta berkenaan dengan hal-hal sakral
yang menyatukan pengikutnya dalam suatu komunitas moral
e. suatu golongan manusia yang terikat kesadaran dan identitas akan esatuan
kebuadayaan” dimana kesadaran dan identitas tadi sering (tetapi tidak selalu)
dikuatkan oleh kesatuan bahasa
19. Perhatikan pernyataan berikut:
1. Tipe fisik yang sama, seperti warna kulit atau ambut 4. teknologi yang sama
2. Pengetahuan yang sama 5. adapt istiadat yang
sama
3. Bahasa daerah yang sama
Menurut Kuntjaraningrat cirri yang paling mendasar dari suatu suku bangsa,
ditunjukkan sesuai nomor…
a. 1,2, dan 3 b. 2,3, dan 4 c. 3,4, dan5 d. 1, 3, dan 5 e. 1,4, dan 5
20. Pengertian klan adalah ….
a. kelompok kekeabatan dengan cara menarik garis keturunan secara unilateral, baik
dari ibu maupun dari pihak ayah
b. suatu populasi yang memliki identitas (ciri khusus) kelompok berdasarkan
kebudayaan tetentu dan biasanya memiliki leluhur yang secara pasti atau dianggap
pasti sama
c. katagori individu yang secara turun temurun terdapat ciri-ciri fisik dan biologis
tertentu yang khas
d. Seorang profesional hanya menekuni dan mengembangkan satu jenis pekerjaan saja
dan bidang pekerjaan tersebut diakui secara luas oleh masyarakat
e. suatu sistem kepercayaan beserta prakteknya, serta berkenaan dengan hal-hal sakral
yang menyatukan pengikutnya dalam suatu komunitas moral
31
B. Kunci Jawaban

1. b 11. b
2. a 12. b
3. c 13. a
4. d 14. c
5. d 15. a
6. e 16. a
7. a 17. e
8. c 18. e
9. b 19. d
10. e 20. a

C. Bobot Penilaian
Tiap item soal bobot nilainya = 0,5.
Betul 20 = 20/2 = 10

Sumedang, Juli 2010


Kepala MAN I Sumedang, Guru Mata Pelajaran,

Drs. H. Ma’mun Khoer Drs. Dedeng Kusnandar


NIP.196202011987031001 NIP. 196611171993031002

32
PROGRAM REMIDIAL

Satuan Pendidikan : MAN I SUMEDANG


Mata Pelajaran : SOSIOLOGI
Kelas/Sem./Prog. : XI / 1 / Ilmu Sosial
Pertemuan Ke : 9 - 10
Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit
KKM : 75

1. Standar Kompetensi : Memahami Struktur social serta berbagai factor


penyebab konplik dan mobilitas sosial
1.1. Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan bentuk-bentuk struktur sosial dalam
fenomena kehidupan masyarakat.
1.1.1 Materi Pokok : Struktur sosial dan Diferensiasi

Indikator :

A. Instrumen Penilaian ( Soal Test Tertulis Uraian ) diberikan kepada siswa yang
mendapatkan nilai di bawah 75, sesuai dengan tingkat kesalahan menjawab pada
soal pertama.
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!
1. Jelaskan dasar terjadinya stratifikasi social menurut Soerjono Sukanto!
2. Perwujudan stratifikasi social dalam masyarakat ditunjukkan oleh adanya ….
3. kemukakan pengertian stratifikasi social menurut salah seorang sosiolog!
4. Sebutkan 4 macam stratifikasi social yang terjadi dengan sendirinya!
5. Apa yang dimaksud dengan stratifikasi social terbuka (open social stratification) ?
6. Apa yang dimaksud dengan stratifikasi social tertutup (close social stratification)?
7. Sebutkan 4 ciri kasta di India!
8. Sebutkan 4 macam criteria atau ukuran yang dipakai untuk menggolong-golongkan
masyarakat menurut Soerjono Soekanto!
9. Jelaskan perbedaan antara statifikasi social berdasarkan tipe kasta dengan tipe
demokratis sesuai pendapat Max Weber!
10. Sebutkan 4 fungsi dari stratifikasi social!
11. Jelaskan pengertian diferensiasi social!
12. Jelaskan pengertian Ras!
13. Tulislah perbedaan antara etnis dengan ras!
14. Jelaskan pengertian profesionalisme!
15. Sesutkan 4 isi dari suatu agama sesuai dengan pendapat Kuncoroningrat!
16. Jelaskan dan beri contoh perbedaan antara Poliytheisme dengan Monotheisme!
17. Jelaskan perbedaan antara jenis kelamin dengan gender!
18. Tulislah definisi dari suku bangsa!
19. Sebutkan 4 cirri yang paling mendasar dari suatu suku bangsa!
20. Jelaskan pengertian klan!

B. Kunci Jawaban
1. Jelaskan dasar terjadinya stratifikasi social menurut Soerjono Sukanto adalah
adanya ketidakseimbangan pembagian anatara hak dan kewajiban serta antara

33
kewajiban dan tanggung jawab sosial sehingga berpengaruh tehadap anggota
masyarakat.
2. Perwujudan stratifikasi social dalam masyarakat ditunjukkan oleh adanya
perbedaan penggolongan tingkat kedudukan atau kelas dari kelas tertinggi sampai
kelas terendah
3. Menurut M.Z. Lawang, statifikasi sosial adalah penggolongan orang-orang yang
termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hierarkis
menurut dimensi kekuasaan, previlize, dan prestise .
4. Stratifikasi social yang terjadi dengan sendirinya terdiri dari Kepandaian, tingkat
umur, jenis kelamin, keturunan, sifat keaslian anggota kerabat seorang kepala,
harta.
5. Stratifikasi social terbuka (open social stratification) adalah setiap anggota
masyarakat memiliki kesempatan untuk berusaha naik ke lapisan yang lebihtinggi
atau kalau kurang beruntung dapat jatuh ke lapisan bawah
6. Stratifikasi social tertutup (close social stratification) adalah membatasi
kemungkinan berpindahnya seseorang dari suatu lapisan ke lapisan lain, baik yang
bergerak ke atas atau ke bawah.
7. Ciri-ciri kasta di India terdiri dari :
1. Keanggotaanyaberdasarkan kelhiran. Anak yang lahi
memiliki kedudukan sama dengan orang tuanya.
2. Keanggotaany berlaku seumur hidup. kecuali jika
dikeluarkan dari kastanya
3. Perkawinan bersifat endogami, artinya harus dipilih dari
orang yang sekasta
4. Hubungan dengan kelompok-kelompok lain bersifat terbatas
5. Adanya kesadaran pada keanggotaan suatu kasta misalnya
nama kasta dan identifikasi anggota pada kastanya
6. terikat pada kedudukan-kedudukan
7. Prestise suatu kasta benar-benar diperhatikan.
8. Kriteria atau ukuran yang dipakai untuk menggolong-golongkan masyarakat
menurut Soerjono Soekanto terdiri dari kekayaan, kekuasaan, kehormatan,
pendidikan.
9. Perbedaan antara statifikasi social berdasarkan tipe kasta dengan tipe demokratis
sesuai pendapat Max Weber: Tipe Kasta : merupakan sistem lapisan kekuasaan
dengan garis pemisahan yang tegas dan kaku. Lapisan diperoleh melalui kelahiran
(ascrebed status). Masyarakat dengan tipe kasta hampir-hampir tidak pernah terjadi
gerak vertikal ke atas. Tipe Demokratis : merupakan sistem lapisan kekuasaan
dengan garis pemisah antar lapisan yang bersifat sangat dinamis. Ascrebed status
tiidak memegang peranan penting karena faktor kemampuan dan keberuntungan
seseorang lebih dominan pada sistem lapisan ini
10. Fungsi dari stratifikasi social terdiri dari :
a. Distribusi hak-hak istimewa yang objektif, seperti menentukan penghasilan,
tingkat kekayaan, dan wewenang.
b. Menjadi sistem pertanggaan pada strata yang berhubungan dengan kewibawaan
dan penghargaan.
c. Kriteria sistem pertentangan, yaitu apakah didapat melalui kualitas pribadi,
keanggotaan kelompok, kerabat tertentu, milik, wewenang, atau kekuasaan.
d. Penentu lambang-lambang (simbol status) atau kedudukan. Seperti tingkah
laku, cara berpakaian, dan bentuk rumah.
e. Penentu tingkat mudah sukarnya bertukar kedudukan.
34
f. Alat solidaritas di antara individuatau kelompok yang menduduki sistem sosial
yang sama dalam masyarakat.

11. Diferensiasi social adalah suatu proses perolehan hak dan kewajiban seseorang
dalam yang berbeda satu sama lain atas dasar-dasar tertentu seperti ras, etnis,
gender, dan suku bangsa yang tidak menunjukkan adanya tingkatan lebih tinggi
atau lebih rendah. Perbedaan yang demikian disebut pebedaan secara horizontal
12. Ras adalah katagori individu yang secara turun temurun memiliki ciri-ciri fisik dan
biologis tertentu yang sama
13. Perbedaan antara etnis dengan ras: kelompok etnis adalah suatu populasi yang
memliki identitas (ciri khusus) kelompok berdasarkan kebudayaan tetentu dan
biasanya memiliki leluhur yang secara pasti atau dianggap pasti sama, sedangkan
ras katagori individu yang secara turun temurun memiliki ciri-ciri fisik dan biologis
tertentu yang sama.
14. Profesionalisme adalah Seorang profesional hanya menekuni dan mengembangkan
satu jenis pekerjaan saja dan bidang pekerjaan tersebut diakui secara luas oleh
masyarakat
15. Isi dari suatu agama sesuai dengan pendapat Kuncoroningrat terdiri dari :
a. Sesuatu yang dianggap sakral, melebihi kehidupan duniawi dan menimbulkan
rasa kekaguman dan kehormatan.
b. Sekumpulan kepercayaan tentang kepercayaan yang dianggap sakral
c. penegasan kepercayaan dengan melaksanakan ritual, yaitu aktivitas
keagamaan.
d. Sekumpulan kepercayaan yang ikut dalam kepercayaan yang sama.
16. Perbedaan antara Poliytheisme dengan Monotheisme. Poltheisme adalah
kepercayaan terhadap banyak tuhan contoh Hindu dan Budha, sedangkan
monotheisme : kepercayaan terhadap satu tuhan (Islam, Kristen)
17. Perbedaan antara jenis kelamin dengan gender : Jenis kelamin adalah perbedaan
anatara perempuan dan laki-laki secara biologis. Perbedaan tersebut adalah
karakteristik seks primer seperti alat kelamin antara laki-laki dan perempuan dan
karakteristik sekunder yang akan muncul kemudian seperti bentuk tubuh atau
bentuk suara. Sedangkan gender adalah cara berprilaku yang berbeda bagi laki-laki
dan perempuan yang sudah ditentukan oleh kebudayaan yang kemudian merupakan
bagian dari kepribadiannya
18. Definisi dari suku bangsa adalah suatu golongan manusia yang terikat kesadaran
dan identitas akan kesatuan kebuadayaan” dimana kesadaran dan identitas tadi
sering (tetapi tidak selalu) dikuatkan oleh kesatuan bahasa.
19. Ciri yang paling mendasar dari suatu suku bangsa terdiri dari :
a. Tipe fisik yang sama, seperti warna kulit atau ambut
b. Bahasa daerah yang sama
c. Adat istiadat yang sama
d. Kesenian yang sama
20. Klan adalah kelompok kekeabatan dengan cara menarik garis keturunan secara
unilateral, baik dari ibu maupun dari pihak ayah

C. Bobot Penilaian
Tiap item soal nilainya 0.5. Betul 20 = 20/10 = 10 Sumedang, Juli 2010
Kepala MAN I Sumedang, Guru Mata Pelajaran,

Drs. H. Ma’mun Khoer 35 Drs. Dedeng Kusnandar


NIP.196202011987031001 NIP. 196611171993031002
RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Satuan Pendidikan : MAN I SUMEDANG


Mata Pelajaran : SOSIOLOGI
Kelas/Sem./Prog. : XI / 1 / Ilmu Sosial
Pertemuan Ke : 11 s.d. 18
Alokasi Waktu : 12 x 40 Menit
KKM : 75

1. Standar Kompetensi : Memahami Struktur social serta berbagai factor


penyebab konplik dan mobilitas sosial
1.2. Kompetensi Dasar : Menganalisis faktor penyebab konflik sosial dalam
masyarakat.
1.2.1 Materi Pokok : Konflik sosial

Indikator :
Pertemuan Kesebelas:
1. Menyebutkan 4 bentuk pengaruh negatif dari diferensiasi dan startifikasi sosial
2. Menjelaskan pengertian primordialisme
3. Menjelaskan 3 faktor yang menyebabkan timbulnya primordialisme
Pertemuan keduabelas:
4. Menjelaskan pengertian etnosentrisme
5. Menyebutkan 3 dampak positif dari primordialisme/etnosentrisme
Pertemuan ketigabelas:
6. Mencontohkan maksud dari politik aliran
7. Mengartikan istilah konsolidasi
8. Menjelaskan dampak negatif dari konsolidasi
Pertemuan Keempatbelas:
9. Menjelaskan pengertian konplik secara sosiologis
10. Menuliskan pengertian konplik menurut pendapat Soerjono Soekanto
11. Membedakan anatara konplik dengan kekerasan
Pertemuan Kelimabelas:
12. Menyebutkan 3 prasyarat agar tidak terjadi kekerasan antara kelompok-kelompok yang
saling bertentangan.
13. Menjelaskan perbedaan antara arbitrasi dengan mediasi sebagai media akomodasi
14. Menyebutkan faktor-faktor penyebab tejadinya konplik meurut teori Disorgnisasi dan
Integrasi
Pertemuan Keenambelas:
15. Menyebutkan faktor-faktor penyebab tejadinya konplik meurut Soerjono Sukanto
16. Menjelaskan Bentuk-bentuk konplik menurut Lewis A. Croser
17. Menjelaskan Bentuk-bentuk konplik menurut Dahrendorf
18. Menjelaskan Bentuk-bentuk konplik menurut Soerjono Soekanto
19. Menjelaskan Bentuk-bentuk konplik menurut Ursula Lehr
Pertemuan Ketujuhbelas
20. Menyebutkan 4 Segi positif dari konplik
36
21. Menyebutkan 4 segi negatif dari konplik
22. menjelaskan pengertian Integrasi sosial
23. Menyebutkan 3 syarat terjadinya integrasi sosial menurut William Ogburn dan Mayer
Nimkof
Pertemuan Kedelapanbelas:
24. Menjelaskan 4 faktor yang mempengaruhi cepat lambatnya suatu integrasi sosial
25. Menyebutkan 5 syarat yang mempengaruhi suatu kebudayaan asing mudah diteraima
masyarakat
26. Menjelaskan 3 bentuk integrasi sosial
27. Menjelaskan 7 faktor pendorong Integrasi sosial

I. Tujuan Pembelajaran :
Pertemuan Kesebelas:
1. Menyebutkan 4 bentuk pengaruh negatif dari diferensiasi dan startifikasi sosial
2. Menjelaskan pengertian primordialisme
3. Menjelaskan 3 faktor yang menyebabkan timbulnya primordialisme
Pertemuan keduabelas:
4. Menjelaskan pengertian etnosentrisme
5. Menyebutkan 3 dampak positif dari primordialisme/etnosentrisme
Pertemuan ketigabelas:
6. Mencontohkan maksud dari politik aliran
7. Mengartikan istilah konsolidasi
8. Menjelaskan dampak negatif dari konsolidasi
Pertemuan Keempatbelas:
9. Menjelaskan pengertian konplik secara sosiologis
10. Menuliskan pengertian konplik menurut pendapat Soerjono Soekanto
11. Membedakan anatara konplik dengan kekerasan
Pertemuan Kelimabelas:
12. Menyebutkan 3 prasyarat agar tidak terjadi kekerasan antara kelompok-kelompok
yang saling bertentangan.
13. Menjelaskan perbedaan antara arbitrasi dengan mediasi sebagai media akomodasi
14. Menyebutkan faktor-faktor penyebab tejadinya konplik meurut teori Disorgnisasi dan
Integrasi
Pertemuan Keenambelas:
15. Menyebutkan faktor-faktor penyebab tejadinya konplik meurut Soerjono Sukanto
16. Menjelaskan Bentuk-bentuk konplik menurut Lewis A. Croser
17. Menjelaskan Bentuk-bentuk konplik menurut Dahrendorf
18. Menjelaskan Bentuk-bentuk konplik menurut Soerjono Soekanto
19. Menjelaskan Bentuk-bentuk konplik menurut Ursula Lehr
Pertemuan Ketujuhbelas
20. Menyebutkan 4 Segi positif dari konplik
21. Menyebutkan 4 segi negatif dari konplik
22. menjelaskan pengertian Integrasi sosial
23. Menyebutkan 3 syarat terjadinya integrasi sosial menurut William Ogburn dan Mayer
Nimkof
Pertemuan Kedelapanbelas:
24. Menjelaskan 4 faktor yang mempengaruhi cepat lambatnya suatu integrasi sosial
25. Menyebutkan 5 syarat yang mempengaruhi suatu kebudayaan asing mudah diteraima
masyarakat
37
26. Menjelaskan 3 bentuk integrasi sosial
27. Menjelaskan 7 faktor pendorong Integrasi sosial

II. Materi Ajar :


Pertemuan Kesebelas:
A. Pengaruh Diferensiasi dan Stratifikasi Sosial
Pengaruh positif dari diferensiasi dan stratifikasi sosial yaitu mendorong terjadinya
integritas sosial. Sedangkan pengaruh negatifnya yaitu:
1. Primordialisme
Primordialisme merupakan pandangan atau faham yang menunjukkan sikap berpegang
teguh pada hal-hal yang sejak semula melekat pada diri individu yang dibawa sejak
lahir , seperti suku bangsa, klan, asal usul kedaerahan, dan agama.
Salah satu istilah lain yang berkaitan erat dengan dengan primordialisme adalah
nepotisme, yaitu kecenderungan untuk memilih sanak sodara dan teman untuk
memangku jabatan tertentu.
Primordialisme lahir karena hal-hal sebagai berikut:
c. Adanya sesuatu yang dianggap istimewa oleh individu dalam suatu kelompok atau
perkeumpulan sosial
d. Adanya suatu sikap untuk memprtahankan keutuhan suatu kelompok atau kesatuan
sosial dari ancaman luar
e. Adanya nilai-nilai yang berkaitan dengan sistem keyakinan, seperti nilai agama dan
pandangan.
Primordialisme sebagai sebagai identitas sebuah kelompok sosial merupakan faktor
penting untuk memperkuat ikatan golongan atau kelompok yang bersangkutan. Namun
seiring dengan itu, primordialisme juga dapat membangkitkan prasangka dan
permusuhan terhadap golongan atau kelompok sosial lain. Hal ini tentu merupakan
potensi konplik yang dapat mengganggu integritas sosial.

Pertemuan Keduabelas:
2. Etnosentrisme
Etnosentrisme merupakan suatu sikap menilai kebudayaan masyarakat lain dengan
mempergunakan ukuran-ukuran yang berlaku di masyarakatnya. Karena yang dipakai
ukuran masyarakatnya, maka orang akan selalu menganggap kebudayaannya memiliki
nilai lebih daripada kebudayaan masyarakat lain.
Etnosentrisme lebih bersifat subjektif, berdasarkan perasaan dan bukan berdasarkan
pemikiran yang rasional. Oleh karena itu etnosentrisme dapat menghambat hubungan
antar kebuadayaan atau bangsa, dapat menghambat proses asimilasi, dan integritas
sosial.
Namun, primordalisme juga dapat berdampak postif, yaitu:
a. dapat menjaga keutuhan dan kestabilan budaya.
b. dapat memperyinggi patriotisme dan kestiaan kepada bangsa
c. dapat memperteguh rasa cinta terhadap kebudayaan atau bangsa.

Pertemuan Ketigabelas:
3. Politik Aliran
Politik aliran adalah keadaan dimana sebuah kelompok atau organisasi tertentu
dikelilingi oleh sejumlah organisasi massa baik formal maupun informal. Contoh : NU
diikuti oleh Geragan pemuda Anshor, PMII, IPNU.

38
Berkembangnya politik aliran dalam suatu masyarakat majemuk dapat mengakibatkan
jurang perbedaan antara kelompok aliran yang berbeda. Kenyataan ini dapat menjadi
potensi konplik jika tidak diolah dengan baik.
4. Konsolidasi
Konsolidasi adalah usaha untuk menata kembali atau memperkuat suatu himpunan atau
organisasi yang dinilai terancam pepecahan. Usaha yang dapat dilakukan adalah
dengan cara mengganggap kelompok lain sebagai musuh bersama. Dengan cara ini
akan timbul rasa senasib, seperjuangan, dan solidaritas yang dapat memperkuat ikatan
antar anggota himpunan.
Konsolidasi dapat dilihat dari dua sisi, yaitu kedalam yang akan memperkuat
solidaritas kedalam suatu organisasi atau himpunan. Sedangkan ke luar dapat
menimbulkan sikap antipati dan kecurigaan terhadap oganisasi lain. Situasi ini dapat
mendorong potensi konplik.

PertemuanKeempat Belas:

B. Konplik Sosial
1. Pengertian Konplik
a. Secara Etimologi, kata konplik berasal dari bahasa latin yaitu configere yang
artinya saling memukul.
b. Secara Sosiologis, konplik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang
atau lebih atau juga kelompok yang berusaha menyingkirkan pihak lain dengan
cara menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya.
c. Soerjono Soekanto, konplik sebagai suatu proses sosial individu atau kelompok
yang berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang
disertai dengan ancaman dan atau kekerasan.Menurutnya, “perasaan” memegang
peranan penting dalam mempertajam perbedaan ciri badaniah, emosi, kebudayaan,
kebutuhan, kepentingan, atau pola prilaku antar individu atau kelompok dalam
masyarakat. Perasaan seperti amarah dan rasa benci mendorong masing-masing
pihak untuk menekan atau menghancurkan individu atau kelompok pihak lawan.
d. Gillin dan Gillin, konplik sebagai bagian dari proses interaksi sosial manusia
yang saling berlawanan (oppositional process) artinya, konplik adalah bagian dari
sebuah interaksi sosial yang tejadi karena adanya perbedaan-perbedaan fisik, emosi,
kebudayaan, dan prilaku.
e. Randal Collins, dia mengatakan bahwa ketika konplik tidak terjadi secara terbuka
yang adalah proses dominasi.
f. Ralf Dahrendorf, mengemukakan beberapa anggapan dasar berkenaan dengan
konplik, yaitu:
1) Setiap masyarakat senantiasa berada dalam proses perubahan yang tiada akhi
2) Setiap masyarakat mengandung konplik-konplik di dalam dirinya, dengan kata
lain konplik adalah gejala yang melekat dalam setiap masyarakat
3) Setiap unsu di dalam masyarakat memberikan sumbangan bagi terjadinya
disintegrasi dan perubahan sosial.
4) Setiap masyarakat terintegrasi di atas penguasaan atau dominasi oleh sejumlah
orang atas sejumlah orang yang lain.
g. Robert M.Z. Lawang, Konplik adalah perjuangan untuk memperoleh hal-hal yang
langka, contohnya nilai, status, kekuasaan, dan otoritas. Sementara tujuan dari
mereka yang berkonplik itu tidak hanya untuk memperoleh keuntungan tetapi juga
untuk menundukkan saingannya.

39
h. Karl Mark, dalam masyarakat terdapat dua kelompok kelas, yaitu kelas yang
memiliki kepentingan untuk mempertahankan sistem sosial (para penguasa atau
Borjuis) dan kelas yang memiliki kepentingan untuk mengubahnya (proletar).
i. Simmel, konplik adalah cara untuk mencapai persatuan walaupun demi untuk
mencapai itu harus mengabaikan, mengeliminasi, atau bahkan membinasakan salah
satu pihak yang berkonplik.
2. Konplik dan Kekerasan
Konplik selalu disertai dengan luapan-luapan perasaan tidak suka, benci, dan
amarah. Dari luapan perasaan-perasaan itu timbul keinginan untuk menghancurkan
pihak lawan. Apabila keinginan tersebut diwujudkan dalam bentuk tindakan,
‘menghancurkan pihak lawan”, maka pada saat itulah terjadi kekerasan. Kekerasan
adalah bentuk lanjutan dari konplik. Kekerasan adalah konplik-konplik sosial yang
tidak terkendali oleh masyarakat atau mengabaikan sama sekali norma dan nilai nilai
sosial yang ada sehingga berwujud tindakan merusak (destruktif).
Kekerasan terdiri dari :
a. Direct Violence atau kekerasan langsung seperti membunuh atau memperkosa.
b. Indirect Violence atau kekerasan tidak langsung seperti mengekang, mengurangi,
meniadakan hak seseorang, mengintimidasi, memfitnah, meneror orang lain.

Pertemuan Kelimabelas:

Cara pengendalian konplik atau kekerasan/ Kekerasan tidaka akan muncul


apabila kelompok-kelompok yang saling bertentangan mampu memenuhi 3 macam
prasyarat, yaitu :
a. Masing-masing yang terlibat dalam konplik harus menyadari akan adanya
situasi konplik di anatara mereka, karena itu perlu dilaksanakan prinsip-prinsip
keadilan secara jujur bagi semua pihak
b. Pengendalian konplik hanya mungkin dilakukan apabila berbagai kekuatan
sosial yang saling bertentangan terorganisasi dengan jelas.
c. Setiap kelompok yang terlibat konplik harus mematuhi aturan-aturan
permainan tertentu.
Berikut ini beberapa bentuk pengendalian konplik :
a. Konsiliasi : merupakan bentuk pengendalian konplik sosial yang utama, yang
dilakukan melalui lembaga-lembaga tertentu yang memungkinkan tumbuhnya
pola diskusi dan pengambilan keputusan-keputusan di antara pihak-pihak yang
berlawanan mengenai persoalan-persoalan yang mereka pertentangkan.
b. Mediasi : penyelesaian konplik melalui pihak ketiga yang akan memberikan
nasihat untuk dapat menyelesaikan konplik tanpa adanya paksaan.
c. Arbitrasi : penyelesaian konplik melalui pihak ketiga, dimana pihak yang
berkonplik bersepakat untuk menerima atau ‘terpaksa” menerima keputusan pihak
ketiga.
Teori-Teori Kekerasan:
a. Teori Faktor Individual, setiap prilaku kelompok termasuk prilaku kekerasan
selalu berawal dari prilaku individu. Faktor penyebabnya terdiri dari :
- Faktor pribadi meliputi : kelainan kejiwaan dan pengaruh obat bius.
- Faktor-faktor yang bersifat sosial seperti : konplik rumah tangga, faktor
budaya, atau media massa.
b. Teori Faktor Kelompok, Menurut teori ini, bahwa individu cenderung
membentuk kelompok dengan mengedapankan identitas berdasarkan ras, agama,
atau etnik. Identitas kelompok inilah yang cenderung dibawa ketika seseorang
40
berinteaksi dengan orang lain. Benturan antara identitas kelompok yang berbeda
sering menjadi penyebab kekerasan.
c. Teori Dinamika Kelompok, menurut teori ini kekerasan timbul karena adanya
Depivasi Relatif (kehilangan rasa memiliki) yang terjadi dalam kelompok atau
masyarakat. Artinya, perubahan-perubahan yang terjadi demikian cepat dalam
sebuah masyarakatsehingga tidak mampu ditanggap dengan seimbang oleh sistem
sosial dan nilai masyarakatnya.

3. Sebab-Sebab Terjadinya Konplik (SKL)


Pada prinsipnya suatu konplik dapat terjadi apabila seseorang atau kelompok orang
terhalang upayanya dalam mencapai tujuan. Yang diesebabkan oleh perbedaan : fisik,
kepentingan, kebutuhan, pengetahuan, adat istiadat, dan keyakinan. Jika perbedaan
antara tujuan individu atau kelompok terlalu besar dalam pelaksanaannya akan
melahirkan Disorganisasi (Keretakan). Disorganisasi yang tidak dapat diatasi akan
melahirkan Disintegrasi (Perpecahan).
a. Gejala Disorgnisasi dan Disintegrasi dalam masyarakat adalah sebagai
berikut:
1) ketidaksepahaman anggota masyarakat terhadap tujuan yang semula menjadi
pegangan masyarakat.
2) Norma-norma sosial sudah tidak dapat membantu anggota masyarakat dalam
mencapai tujuan
3) Adanya pertentangan norma antara kelompok dan anggotanya
4) Sanksi sudah tidak dapat dilaksanakan secara konsekuen
5) Tindakan anggota masyarakat sudah bertentangan dengan norma-norma
masyarakat.

Pertemuan Keenambelas:

b. Faktor Penyebab Konplik menurut Soerjono Soekanto


Soerjono Soekanto mengemukakan empat faktor yang menyebabkan konplik,
yaitu :
1) Perbedaan antar individu
Hal ini menyangkut perbedaan pendirian dan perasaan antar individu dengan
yang lainnya.
Contoh: Kondisi belajar yang bagaimana yang dianggap menyenangkan
menurut pendirian anda?
2) Perbedaan Kebudayaan
Perbedaaan kepribadian seseorang tergantung dari pola-pola kebudayaan yang
menjadi latar belakang pembentukan dan perkembangan kepribadian orang
tersebut. Interaksi sosial antar individu atau antar kelompok dengan pola
kebudayaan yang cenderung berlawanan dapat menimbulkan rasa marah dan
rasa benci sehingga berakibat konplik.
Contoh : Apakah semua siswa jika berinteraksi dengan orang lain yang
bersikap sopan cenderung mengabaikan atau sebaliknya?
3) Perbedaan Kepentingan
Setiap individu tentu memiliki kebutuhan atau kepentingan yang berbeda
dalam melihat atau mengerjakan sesuatu, kepentingan itu dapat menyangkut
kepentingan politik, ekonomi, sosial, ekonomi, atau budaya.
Contoh : Terdapat perbedaan antara Petani, Pengusaha, Pecinta
Lingkungan dalam hal pemanfaatan hutan?
41
4) Perubahan Sosial yang cepat untuk sementara waktu mengubah nilai-
nilai yang ada dalam masyarakat.
Masyarakat merupakan kelompok manusia yang terus berubah seiring dengan
berkembanganya kebutuhan dan pengetahuannya. Perubahan tersebut tentu
akan mempengaruhi cara pandang sebagian anggota masyarakat terhadap
nilai, norma, dan pola prilaku masyarakatnya.
Contoh : Konplik anatara kaum muda dan kaum tua. Biasanya kaum
muda cenderung ingin merombak pola prilaku atau tradisi
masyarkatnya sedangkan kaum tua ingin tetap mempertahankan pola
tradisi nenek moyangnya.

4. Bentuk-Bentuk Konplik (ESIS) : SKL


a. Lewis A. Coser
Menurut Lewis A. Coser, berdasarkan bentuknya, konplik dibedakan atas :
1) Konplik Realistis, yaitu konplik yang berasal dari kekecewaan individu atau
kelompok terhadap sistem dan tuntutan yang terdapat dalam hubungan sosial.
Contoh : para karyawan yang mengadakan pemogokkan melawan
managemen perusahaan .
2) Konplik Non-Realistis : yaitu konplik yang bukan berasal dari tujuan-tujuan
persaingan yang antagonistis (berlawanan), melainkan berasal dari
kebutuhan-kebutuhan pihak tertentu untuk meredakan ketegangan.
Contoh : pembalasan dendam lewat ilmu gaib dalam masyarakat tradisional
atau upaya mencari kambing hitam dalam masyarakat modern.
b. Dahrendorf
Dia membedakan konplik atas empat (4) macam, yaitu :
1) Konplik-konplik di antara peranan sosial : konplik antar peranan-peranan
dalam keluarga atau profesi, seperti peranan seorang suami istri dalam
mendapatkan penghasilan.
2) Konplik-kelompok di antara kelompok sosial
3) Konplik-kelompok di antara kelompok-kelompok yang terorganisasi dan
tidak terorganisasi
4) Konplik-kelompok di antara satuan nasional : antar partai politik, antar
negara-negara, antar organisasi internasional.
c. Soerjono Soekanto
Dia mengemukakan lima bentuk khusus konplik atau pertentangan yang terjadi
dalam masyarakat, yaitu:
1) Konplik atau pertentangan pribadi : Terjadi anatara dua individu atau lebih
karena perbedaan pandangan dan sebagainya.
2) Konplik atau pertentangan rasial : timbul akibat perbedaan ras/ciri badaniah
3) Konplik atau pertentangan antara kelas-kelas sosial : Disebabkan karena
perbedaan kepentingan, misalnya antara buruh dan majikan.
4) Konplik atau pertentangan politik : contohnya konplik antar partai politik
dalam suatu negara.
5) Konplik atau pertentangan yang bersifat internasional : terjadi karena
perbedaan kepentingan yang kemudian berpengaruh kepada kedaulatan
negara, Misalnya : konplik antar negara mengenai suatu wilayah eksplrorasi
minyak di daerah perbatasan.
d. Ursula Lehr
Dia mengemukakan bentuk-bentuk konplik dari sudut psikologi sosial, yaitu
sebagai berikut:
42
1) Konplik dengan orang tua sendiri :
2) Konplik dengan anak sendiri :
3) Konplik dengan keluarga
4) Konplik dengan orang lain
5) Konplik dengan suami atau dengan istri
6) Konplik di sekolah
7) Konplik dalam pemilihan pekerjaan
8) Konplik agama
9) Konplik pribadi

Pertemuan Ketujuhbelas:

5. Dampak Sebuah Konplik


a. Segi positif sebuah konplik :
1) Konplik dapat memperjelas aspek-aspek kehidupan yang belum jelas atau
masih belum tuntas.
2) Konplik memungkinkan adanya penyesuaian kembali norma-norma, nilai-
nilai, serta hubungan-hubungan sosial dalam kelompok bersangkutan dengan
kebutuhan individu atau kelompok.
3) Konplik meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok yang sedang
mengalami konplik dengan kelompok lain.
4) Konplik merupakan jalan mengurangi ketergantungan antar individu dan
kelompok.
5) Konplik dapat menghidupkan kembali norma-norma lama dan menciptakan
norma-norma baru.
6) Konplik dapat menjadi sarana untuk mencapai keseimbangan antara
kekuatan-kekuatan yang ada dalam masyarakat.
7) Komplik memunculkan sebuah kompromi baru, apabila pihak yang
berkomplik berada dalam kekuatan yang seimbang.
b. Segi Negatif Sebuah Konplik
1) Keretakan individu dan kesatuan kelompok
2) Kerusakan harta benda dan hilangnya nyawa manusia
3) Berubahnya kepribadian para individu
4) Munculnya dominasi kelompok pemenang atas kelompok yang kalah

C. Integrasi Sosial
1. Pengertian Integrasi Sosial
Integrasi sosial adalah proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam
masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan. Unsur-unsur yang berbeda tersebut dapat
meliputi perbedaan kedudukan sosial, ras, etnik, agama, bahasa, kebiasaan-kebiasaan
sistem nilai, dan norma.
2. Syarat –syarat terjadinya Integrasi Sosial
Menurut William F. Obburn dan Mayer Nimkoff, syarat terjadinya integrasi sosial
adalah :
a. Anggota-anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi
kebutuhan mereka.
b. Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan (konsensus) bersama mengenai
nilai-nilai dan norma sosial yang dilestarikan dan dijadikan pedoman dalam
berinteraksi antara satu dengan yang lainnya, termasuk menyepakati hal-hal yang
dilaang menurut kebudayaannya.
43
c. Norma-norma dan nilai sosial itu berlaku cukup lama, tidak mudah berubah, dan
dijalankan secara konsisten oleh seluuh anggota masyarakat.
Pertemuan Kedelapanbelas:

3. Faktor-Faktor yang mempengaruhi cepat lambatnya suatu Integrasi sosial


a. Homogenitas kelompok. Dalam kelompok atau masyarakat yang tingkat
kemajemukannya rendah integrasi sosial akan mudah dicapai, sebaliknya dalam
kelompok atau masyarakat majemuk integrasi sosial akan sulit dicapai dan
memakan waktu yang cukup lama.
b. Besar kecilnya kelompok. Dalam kelompok yang kecil, tingkat kemajemukan
anggotanya relatif rendah sehingga integrasi sosial mudah tercapai. Sebaliknya
dalam kelompok besar yang tingkat kemajemukannya yang relatif tinggi integrasi
sosial akan sulit tercapai.
c. Mobilitas Geografis. Semakin sering anggota masyarakat datang dan pergi akan
semakin sulit tercapainya proses integrasi sosial, sebaliknya dalam masyarakat
yang mobilitasnya rendah, seperti daerah terisolasi, integrasi sosial akan mudah
terjadi.
d. Efektivitas Komunikasi. Semakin efektif komunikasi berlangsung semakin mudah
terjadinya integrasi sosial. Sebaliknya, semakin tidak efektif komunikasi yang
berlangsung antar anggota masyarakat, semakin lambat dan sulit terjadinya
integrasi.
4. Faktor yang mempengaruhi suatu kebudayaan asing mudah diterima
Kebudayaan asing akan mudah diterima apabila memenuhi syarat berikut:
a. Tidak ada hambtan geografis, seperti daerah yang sulit dijangkau
b. Kebudayaan yang datang memberi manfaat yang besar bila dibanding kebudayaan
yang lama.
c. Adanya persamaan dengan unsur-unsur kebudayaan yang lama
d. Adanya kesiapan pengetahuan dan keteampilan tertentu
e. Kebudayaan itu bersifat kebendaan.
5. Bentuk-Bentuk Integrasi Sosial
Integrasi sosial dapat terjadi ke dalam tiga bentuk, yaitu :
a. Integrasi Normatif, yaitu sebagai sebuah bentuk integrasi yang terjadi akibat
adanya norma-norma yang berlaku di masyarakat. Contoh : Norma Bhineka
Tunggal Ika, befungsi untuk mengintegrasikan perbedaan yang ada pada bangsa
Indonesia
b. Integrasi Fungsional, Integasi fungsional terbentuk karena ada fungsi-fungsi
tetentu dalam masyarakat. Sebuah integrasi dapat terbentuk dengan
mengedapankan fungsi dari masing-masing pihak yang ada dalam sebuah
masyarakat.
Contoh :
Suku Bugis yang suka melaut, difungsikan sebagai penyedia hasil laut.
Suku Minang yang pandai berdagang, difungsikan sebagai penjual hasil laut. dsb.
c. Integrasi Koersif, Integrasi ini terbentuk berdasarkan kekuasaan yang dimilki
penguasa. Dalam hal ini penguasa menerapkan cara koersif (kekerasan). Contoh :
Perusuh berhenti mengacau, karena polisi menembakkan gas air mata.
Menurut Emille Durkheim, bentuk-bentuk integrasi dapat dilihat dari dua teori:
a. Integrasi Tinggi : Dalam kelompok yang mempunyai tingkat integrasi tinggi,
anggota-anggota kelompoknya lebih kompak dan solid atau memperlihatkan
perasaan sebagai anggota kelompok yang tinggi. Contohnya : masyarakat Yahudi
di Eropa mempunyai integrasi tinggi, karena golongan minoritas.
44
b. Integrasi Rendah : Dalam anggota kelompok yang mempunyai integritas rendah,
anggota-anggota kelompoknya cenderung individualistis yang mengurangi
perasaan kelompok. Jika terjadi permasalahan semuanya menjadi tanggung jawab
pribadi. Oleh karena itu sebagai jalan keluar mengatasi masalah dengan jalan bunuh
diri. Contoh : Angka bunuh diri (suicide) yang tertinggi ditemukan di agama
Potestan.
6. Faktor –Faktor Pendorong Integrasi Sosial
a. Toleransi terhadap kelompok-kelompok manusia dengan kebudayaan yang
berbeda.
b. Kesempatan yang seimbang dalam bidang ekonomi bagi berbagai golongan
masyaakat dengan latar belakang kebuadayaan yang berbeda .
c. Sikap saling menghargai orang lain dengan kebudayaannya.
d. Sikap terbuka dari golongan penguasa dalam masyarakat.
e. Persamaan dalam unsur-unsur kebuadayaan.
f. Perkawinan campuran (amalgamansi)
g. Adanya musuh bersama dari luar.

III. Metode Pembelajaran :


1. Metode : Ceramah, Tanya jawab, Penugasan/Portopolio, Diskusi
2. Media : Peta Konsep
3. Model Pembelajaran : CTL (Permendiknas No. 41 Tahun 2007 tentang Standar
Proses)

IV. Langkah-Langkah Pembelajaran :


(Pertemuan Ke 11 s.d. 18)
A. Kegiatan Pendahuluan ( 10 Menit)
1. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran,
2. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengkaitkan pengetahuan
sebelumnya dengan dengan materi yang dipelajari,
3. Menjelaskan tujuan pembelajaran yaitu menjelaskan fungsi sosiologi sebagai
ilmu yang mengkaji hubungan masyarakat dan lingkungan
4. Menyampaikan cakupan materi pembelajaran yang meliputi :
Pertemuan Kesebelas: bentuk pengaruh negatif dari diferensiasi dan
startifikasi sosial, pengertian primordialisme, faktor yang menyebabkan
timbulnya primordialisme
Pertemuan keduabelas: pengertian etnosentrisme, dampak positif dari
primordialisme/etnosentrisme
Pertemuan ketigabelas: maksud dari politik aliran, istilah konsolidasi,
dampak negatif dari konsolidasi
Pertemuan Keempatbelas: pengertian konplik secara sosiologis, pengertian
konplik menurut pendapat Soerjono Soekanto, Perbedaan antara konplik
dengan kekerasan
Pertemuan Kelimabelas: prasyarat agar tidak terjadi kekerasan antara
kelompok-kelompok yang saling bertentangan, perbedaan antara arbitrasi

45
dengan mediasi sebagai media akomodasi, faktor-faktor penyebab tejadinya
konplik meurut teori Disorgnisasi dan Integrasi

Pertemuan Keenambelas: faktor-faktor penyebab tejadinya konplik meurut


Soerjono Sukanto, Bentuk-bentuk konplik menurut Lewis A. Croser, Bentuk-
bentuk konplik menurut Dahrendorf, Bentuk-bentuk konplik menurut
Soerjono Soekanto, serta Bentuk-bentuk konplik menurut Ursula Lehr
Pertemuan Ketujuhbelas : Segi positif dari konplik, segi negatif dari konplik
menjelaskan pengertian Integrasi sosial, syarat terjadinya integrasi sosial
menurut William Ogburn dan Mayer Nimkof
Pertemuan Kedelapanbelas: faktor yang mempengaruhi cepat lambatnya
suatu integrasi sosial, syarat yang mempengaruhi suatu kebudayaan asing
mudah diteraima masyarakat, bentuk integrasi sosial, faktor pendorong
Integrasi sosial

B. Kegiatan Inti ( 65 menit )


1. Eksplorasi,
Dalam kegiatan eksplorasi guru :
a. Melibatkan peserta didik untuk mencari informasi yang luas mengenai:
Pertemuan Kesebelas: bentuk pengaruh negatif dari diferensiasi dan
startifikasi sosial, pengertian primordialisme, faktor yang menyebabkan
timbulnya primordialisme
Pertemuan keduabelas: pengertian etnosentrisme, dampak positif dari
primordialisme/etnosentrisme
Pertemuan ketigabelas: maksud dari politik aliran, istilah konsolidasi,
dampak negatif dari konsolidasi
Pertemuan Keempatbelas: pengertian konplik secara sosiologis, pengertian
konplik menurut pendapat Soerjono Soekanto, Perbedaan antara konplik
dengan kekerasan
Pertemuan Kelimabelas: prasyarat agar tidak terjadi kekerasan antara
kelompok-kelompok yang saling bertentangan, perbedaan antara arbitrasi
dengan mediasi sebagai media akomodasi, faktor-faktor penyebab tejadinya
konplik meurut teori Disorgnisasi dan Integrasi
Pertemuan Keenambelas: faktor-faktor penyebab tejadinya konplik meurut
Soerjono Sukanto, Bentuk-bentuk konplik menurut Lewis A. Croser,
Bentuk-bentuk konplik menurut Dahrendorf, Bentuk-bentuk konplik
menurut Soerjono Soekanto, serta Bentuk-bentuk konplik menurut Ursula
Lehr
Pertemuan Ketujuhbelas : Segi positif dari konplik, segi negatif dari
konplik
menjelaskan pengertian Integrasi sosial, syarat terjadinya integrasi sosial
menurut William Ogburn dan Mayer Nimkof
Pertemuan Kedelapanbelas: faktor yang mempengaruhi cepat lambatnya
suatu integrasi sosial, syarat yang mempengaruhi suatu kebudayaan asing
mudah diteraima masyarakat, bentuk integrasi sosial, faktor pendorong
Integrasi sosial
b. Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara
peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya mengenai
topik pembelajaran.
46
2. Elaborasi,
Dalam kegiatan elaborasi guru:
a. Memberikan tugas kepada peserta didik untuk menanyakan hal-hal tertentu
dari topik pembelajaran.
b. Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas sesuai dengan poin a,
untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis
c. Memberi kesempatan untuk berfikir, menganalisis, menyelesaikan
masalah, dan bertindak tanpa rasa takut tentang topik pembalajaran yang
telah dibaca.
d. Memfasilitasi peserta didik dalam pelajaran kooperatif dan kolaboratif
e. Memfasilitasi peserta didik berkompetensi secara sehat untuk
meningkatkan prrestasi belajar
f. Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual
masing-masing
g. Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan
kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik
3. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi guru:
a. Memberikan umpan balik yang positif dan penguiatan dalam bentuk lisan,
tulisan, isyarat maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
b. Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta
didik melalui berbagai sumber.
c. Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah dilakukan
d. Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang
bermakna dalam mencapai kompetensi dasar, maka kegiatan guru :
1) Berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab
pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan
menggunakan bahasa yang baku dan benar,
2) Membantu menyelsaikan masalah,
3) Memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil
eksplrorasi,
4) Memberi informasi untuk melakukan eksplorasi lebih jauh
5) Memberi moyivasi kepada peserta didik yang kurang atau yang
belum berpartisifasi akstif

C. Kegiatan Penutup : ( 10 Menit ):


Dala kegiatan Penutup ini, guru :
1. Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau diri sendiri membuat
rangkuman pelajaran
2. Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram
3. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
4. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remidi,
program pengayaan, layanan konseling, dan atau memberikan tugas individul
atau kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik
5. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

47
V. Alat/Bahan/Sumber :
 Dedeng Kusnandar, 2008. Modul Sosiologi, Kelas X I MA semester 1, MAN I
Sumedang.
 Edi Purwito, 2005. Dinamika Sosiologi untuk SMA/MA Kelas XII. Surakarta:
Widya Duta.
 Idianto Muin, 2006. Sosiologi SMA/MA untuk Kelas X. Jakarta: Erlangga.
 Kiswandi, dkk., 1994. Bahan Acuan Kegiatan Belajar Mengajar Antropologi
Sekolah Menengah Umum Kelas 3. Jakarta: Rakaditu.
 Kun Maryati dan Juju Suryawati, 2004. Sosiologi SMA untuk Kelas X. Jakarta:
Esis.
 Kun Maryati dan Juju Suryawati, 2007. Sosiologi untuk SMA dan MA Kelas XI.
Jakarta: Esis.
 Kun Maryati dan Juju Suryawati, 2005. Sosiologi SMA untuk Kelas XII. Jakarta:
Esis.
 Janu Mrdiyatmoko, 2007. Sosiologi Memahami dan Mengkaji Masyarakat untuk
Kelas XI SMA/MA Program IPS. Bandung: Grafindo.
 Muhammad Arif, 2004. Sosiologi 2 Untuk Sekolah Menengah Atas dan
Madrasah Aliyah Kelas XI. Bandung: Habsa Jaya.
 Saptono dan Bambang Suteng, 2007. Sosiologi untuk SMA Kelas XI. Jakarta:
Phibeta.
 Soerjono Soekanto, 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta, PT Raja Grafindo
Persada.

VI. Penilaian :
A. Jenis Tagihan : Penugasan, ulangan harian
B. Tindak Lanjut : - Siswa dinyatakan berhasil jika tingkat pencapaiannya 75%
atau lebih
- Memberikan program remidi untuk siswa yang tingkat
pencapaiannya kurang dari 75%
- Memberikan program pengayaan untuk siswa yang tingkat
pencapaiannya lebih dari 75%

Sumedang, Juli 2010


Kepala MAN I Sumedang, Guru Mata Pelajaran,

Drs. H. Ma’mun Khoer Drs. Dedeng Kusnandar


NIP.196202011987031001 NIP. 196611171993031002

48
a. Bentuk Soal (Uraian)

INSTRUMEN PENILAIAN

Satuan Pendidikan : MAN I SUMEDANG


Mata Pelajaran : SOSIOLOGI
Kelas/Sem./Prog. : XI / 1 / Ilmu Sosial
Pertemuan Ke : 19 dan 20
Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit
KKM : 75
1. Standar Kompetensi : Memahami Struktur social serta berbagai factor
penyebab konplik dan mobilitas sosial
1.2. Kompetensi Dasar : Menganalisis faktor penyebab konflik sosial dalam
masyarakat.
1.2.1 Materi Pokok : Konflik sosial

Jawablah Pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!


1. Sebutkan 4 bentuk pengaruh negatif dari diferensiasi dan startifikasi sosial
2. Jelaskan pengertian primordialisme
3. Jelaskan 3 faktor yang menyebabkan timbulnya primordialisme
4. Jelaskan pengertian etnosentrisme
5. Sebutkan 3 dampak positif dari primordialisme/etnosentrisme
6. Jelaskan maksud dari politik aliran
7. Pengertian konsolidasi adalah...
8. Jelaskan dampak negatif dari konsolidasi
9. Jelaskan pengertian konplik secara sosiologis
10. Tulislah pengertian konplik menurut pendapat Soerjono Soekanto
11. Bedakan anatara konplik dengan kekerasan
12. Sebutkan 3 prasyarat agar tidak terjadi kekerasan antara kelompok-kelompok yang
saling bertentangan.
13. Jelaskan perbedaan antara arbitrasi dengan mediasi sebagai
14. Jelaskan faktor-faktor penyebab tejadinya konplik meurut teori Disorgnisasi dan
Integrasi
15. Sebutkan faktor-faktor penyebab tejadinya konplik meurut Soerjono Sukanto
16. Jelaskan Bentuk-bentuk konplik menurut Lewis A. Croser
17. Jelaskan Bentuk-bentuk konplik menurut Dahrendorf
18. Jelaskan Bentuk-bentuk konplik menurut Soerjono Soekanto
19. Jelaskan Bentuk-bentuk konplik menurut Ursula Lehr
20. Sebutkan 4 Segi positif dari konplik
21. Sebutkan 4 segi negatif dari konplik
22. Jelaskan pengertian Integrasi sosial
23. Sebutkan 3 syarat terjadinya integrasi sosial menurut William Ogburn dan Mayer
Nimkof
24. Jelaskan 4 faktor yang mempengaruhi cepat lambatnya suatu integrasi sosial
25. Sebutkan 5 syarat yang mempengaruhi suatu kebudayaan asing mudah diteraima
masyarakat
26. Jelaskan 3 bentuk integrasi sosial
27. Sebutkan 7 faktor pendorong Integrasi sosial

49
RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : MAN I SUMEDANG


Mata Pelajaran : SOSIOLOGI
Kelas/Sem./Prog. : XI / 1 / Ilmu Sosial
Pertemuan Ke : 21 – 26 (6 Pertemuan)
Alokasi Waktu : 12 x 45 Menit
KKM : 75

Standar Kompetensi : Memahami Struktur social serta berbagai factor penyebab


konplik dan mobilitas sosial
Kompetensi Dasar : Menganalisis hubungan antara struktur sosial dengan
mobilitas sosial
Materi Pokok : Hubungan antara struktur sosial dengan mobilitas sosial

Indikator :
1. Menjelaskan pengertian Mobilitas Sosial (Social Mobility) menurut salah satu
sosiolog
2. Membedakan anatara gerakan sosial (soscialmovement) dengan Mobilitas Sosial
(Social Mobility).
3. Mencontohkan Mobilitas Sosial (Social Mobility) horizontal
4. Menjelaskan pengertian Mobilitas Sosial vertikal
5. Menjelaskan 2 jenis mobilitas sosial vertikal
6. Menjelaskan maksud dari mobilitas sosial antargenerasi
7. Menjelaskan maksud dari mobilitas sosial intragenerasi
8. Menjelaskan 6 faktor pendorong mobilitas sosial
9. Menjelaskan 5 faktor penghambat mobilitas sosial
10. Menjelaskan cara-cara melakukan mobilitas sosial
11. Menyebutkan 7 saluran mobilitas sosial
12. Menyebutkan 5 dampak negatif dari mobilitas sosial
13. menyebutkan 2 dampak negatif dari mobilitas sosial

50
I. Tujuan Pembelajaran:
Pertemuan Pertama
1. Menjelaskan pengertian Mobilitas Sosial (Social Mobility) menurut salah satu
sosiolog
2. Membedakan anatara gerakan sosial (soscialmovement) dengan Mobilitas Sosial
(Social Mobility).
Pertemuan Kedua
3. Mencontohkan Mobilitas Sosial (Social Mobility) horizontal
4. Menjelaskan pengertian Mobilitas Sosial vertikal
5. Menjelaskan 2 jenis mobilitas sosial vertikal
Pertemuan Ketiga
6. Menjelaskan maksud dari mobilitas sosial antargenerasi
7. Menjelaskan maksud dari mobilitas sosial intragenerasi
Pertemuan Keempat
8. Menjelaskan 6 faktor pendorong mobilitas sosial
9. Menjelaskan 5 faktor penghambat mobilitas sosial
Pertemuan Kelima
10. Menjelaskan cara-cara melakukan mobilitas sosial
11. Menyebutkan 7 saluran mobilitas sosial
Pertemuan Keenam
12. Menyebutkan 5 dampak negatif dari mobilitas sosial
13. menyebutkan 2 dampak negatif dari mobilitas sosial

II. Materi Ajar :


Pertemuan Pertama
A. Pengertian Mobilitas Sosial
1). Pengertian Mobilitas Sosial (Social Mobility) atau Gerak Sosial
a) Secara Etimologi, mobilitas berasal dari bahasa Latin, yaitu Mobilis yang
artinya gerak atau perpindahan.
b) Menurut Paul B. Horton dan Raymond W. Mack , Mobilitas Sosial (Social
Mobility) diartikan sebagai suatu gerak dalam, yaitu pola-pola tertentu yang
mengatur organisasi suatu kelompok sosial.
c) Robert M.Z. Lawang, mobilitas sosial adalah perpindahan posisi dari lapisan
yang satu ke lapisan yang lain atau dari suatu dimensi ke dimensi lain
d) Horton dan Hunt, mobilitas sosial adalah suatu gerak perpindahan dari suatu
kelas ke kelas yang lain.

51
2). Pengertian Mobilitas Geografis, yaitu perpindahan seseorang dari suatu lokasi
ke lokasi lain.
3). Pengertian Gerakan Sosial (Sosial Movement)
Gerakan Sosial (Sosial Movement) adalah gerakan yang dilakukan oleh
kelompok tertentu untuk mendorong atau mencegah terjadinya perubahan sosial.
Tugas 2 : Buat 2 bentuk Gerakan Sosial (Sosial Movement)

Pertemuan Kedua :

B. Bentuk Mobilitas Sosial


1). Mobilitas Sosial Horizontal : Merupakan peralihan individu atau objek-objek
sosial dari suatu kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya yang sederajat.
Dalam mobilitas sosial ini tidak terjadi perubahan dalam derajat kedudukan
seseorang, misalnya kewarganegaraan atau pekerjaan. Mobilitas sosial horizontal
diperlukan untuk penyegaran sehingga peran peran-pern sosial dapat dilakukan
lebih efektif dan efisien (Tour of duty dan tour of area)
Tugas 3 : Buat 2 contoh mobilitas sosial horizontal!
2). Mobilitas Sosial Vertikal : Perpindahan individu atau objek-objek sosial dari
suatu kedudukan tertentu ke kedudukan sosial lainnya yang tidak sederajat.
Terdapat dua jenis mobilitas sosial vertikal:
1). Mobilitas Sosial Vertikal ke atas (social climbing)
Mobilitas Sosial Vertikal ke atas (social climbing) mempunyai dua bentuk
yang utama, yaitu:
1) Masuk ke dalam kedudukan yang lebih tinggi
2) Membentuk kelompok baru
Terjadinya mobilitas vertikal naik adalah sebagai promosi atau pengangkatan
dimaksudkan untuk peremajaan, mendapatkan tenaga dengan peranan yang
lebih aktif, dinamis, dan kreatif sesuai untuk jabatan yang lebih tinggi.
2). Mobilitas Sosial Vertikal ke bawah (Social sinking)
Mobilitas Sosial Vertikal ke bawah (Social sinking), mempnyai dua bentuk
yang utama:
1) Turunya kedudukan
2) Turunya derajat kelompok
Terjadinya mobilitas vertikal turun adalah sebagai tindakan preventif dan atau
refresif dimaksudkan guna penyelamatan.

Pertemuan Ketiga:

3). Mobilitas Antargenerasi


Secara umum, Mobilitas Antargenerasi berarti mobilitas dua generasi atau
lebih, misalnya generasi ayah-ibu, generasi anak, generasi cucu. Mobilitas ini
ditandai dengan perkembangan taraf hidup baik naik maupun turiun dalam suatu
generasi.
4). Mobilitas Intragenerasi
Mobilitas Intragenerasi adalah peralihan status sosial yang terjadi dalam satu
generasi yang sama.

5). Gerak Sosial Geografis


Gerak Sosial Geografis perpindahan individu atau kelompok dari suatu daerah ke
daerah yang lain, misalnya transmigrasi, urbanisasi, dan migrasi.
52
Pertemuan Keempat:

C. Faktor yang Mempengaruhi Mobilitas Sosial (Faktor Pendorong dan


Penghambat Mobilitas Sosial)
1). Faktor Pendorong Mobilitas Sosial
1). Perubahan Kondisi sosial
2). Ekspansi Teritorial (Perluasan daerah) dan gerak populasi
3). Komunikasi yang bebas
4). Pembagian kerja
5). Tingkat fertilitas (kelahiran yang berbeda)
6). Situasi Politik

2). Faktor Penghambat Mobilitas Sosial


1). Perbedaan Rasial dan agama
2). Diskriminasi kelas dalam sistem kelas terbuka
3). Kelas-kelas sosial
4). Kemiskinan
5). Perbedaan jenis kelamin (gender) dalam masyarakat.

Pertemuan Kelima:

D. Cara Melakukan Mobilitas Sosial dan Salurannya


1). Cara Melakukan Mobilitas Sosial:
1). Perubahan standar hidup
2). Perubahan tempat tinggal
3). Perubahan tingkah laku
4). Perubahan nama
5). Pernikahan
6). Bergabung (berafiliasi) dengan assosiasi tertentu

2). Saluran Mobilitas Sosial


a. Angkatan bersenjata
b. Lembaga-lembaga keagamaan
c. Lembaga Pendidikan
d. Organisasi politik
e. Organisasi ekonomi
f. Organisasi keahlian
g. Saluran pernikahan

PertemuanKeenam:

E. Hubungan Mobilitas Sosial Dengan Struktur Sosial


Gejala naik dan turunnya status sosial tentu memberikan konsekuensi-konsekuensi
tertentu terhadap struktur sosial masyarakat. Konsekuensi tersebut dapat berbentuk
konplik. Berikut ini berbagai macam konplik yang bisa muncul dalam masyarakat
akibat terjadinya mobilitas.
1). Konplik antar kelas sosial
Contoh : Konplik antar majikan dengan pembantu
2). Konplik antar kelompok sosial

53
Contoh : Konplik antara kelompok yang menguasai perekonomian dengan
kelompok lain.
3). Konplik antar generasi
Contoh : Benturan antara pandangan generasi tua dengan pandangan generasi
muda.
4). Penyesuaian kembali/akomodasi
Terjadi jika antara kedua belah pihak atau lebih menyadari bahwa adanya
konplik merugikan keduanya, sehingga timbul penyesuaian kembali yang
didasari rasa toleransi atau rasa menghargai. Cara ini ini disebut akomodasi.
F. Dampak Negatif dari Mobilitas Sosial:
1. Masyarakat yang aktif menciptakan harapan-harapan yang tidak selamanya
dapat dipenuhi. Kondisi semacam ini dapat melahirkan ketidakpuasan atau
ketidakstabilan.
2. Masyarakat yang mengalami kegagalan dalam meningkatkan status sosialnya
akan mengalami kekecewaan dan kecemasan
3. Konsekuensi mengalami perpindahan ststus ke yang lebih rendah sangat
berpengaruh secara psikologis terhadap laju mobilitas individu atau kelompok
yang mengalami kegagalan.
4. Perubahan jenjang status dapat mengakibatkan kecemburuan pada sebagian
masyarakat yang kurang aktif.
5. Mobilitas sosial serng kali mengakibatkan adanya mobilitas geografis yang
disertai dengan kerugian yang menyatukan. Dalam hal ini jalinan yang sudah
lama terjalin, menjadi retak atau lenyap.

G. Dampak Positif dari mobilitas Sosial adalah :


1. Orang akan berusaha untuk berprestasi atau berusaha untuk maju kaena adanya
kesempatan untuk pindah strata. Sehingga mendorong orang untuk mau
bersaing dan bekerja keras agar dapat naik ke strata yang lebih atas.
Contoh : Pilkada, atau Pilkades dsb.
2. Akan lebih mempercepat tingkat perubahan sosial masyarakat ke arah yang
lebih baik.
Perubahan dari sektor Pertanian ke agraris, harus didukung oleh majunya
pendidikan.

III. Metode Pembelajaran :


A. Metode Pembelajaan : Ceramah, Tanya Jawab, Penugasan, Diskusi.
B. Media Pembelajaran : Peta Konsep
C. Model Pembelajaran : CTL

IV. Langkah-langkah Pembelajaran :


Pertemuan Pertama :
A. Kegiatan Pendahuluan ( 10 Menit)
1. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran,

54
2. Memotivasi peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran secara
sungguh-sungguh.
3. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengkaitkan pengetahuan
sebelumnya dengan dengan materi yang dipelajari,
4. Menjelaskan tujuan pembelajaran yaitu menjelaskan fungsi sosiologi sebagai
ilmu yang mengkaji hubungan masyarakat dan lingkungan
5. Menyampaikan cakupan materi pembelajaran yang meliputi :
Pertemuan Pertama
Menjelaskan pengertian Mobilitas Sosial (Social Mobility) menurut salah satu
sosiolog, Membedakan anatara gerakan sosial (soscialmovement) dengan
Mobilitas Sosial (Social Mobility).
Pertemuan Kedua
Mencontohkan Mobilitas Sosial (Social Mobility) horizontal, Menjelaskan
pengertian Mobilitas Sosial vertikal, Menjelaskan 2 jenis mobilitas sosial
vertikal
Pertemuan Ketiga
Menjelaskan maksud dari mobilitas sosial antargenerasi, Menjelaskan
maksud dari mobilitas sosial intragenerasi
Pertemuan Keempat
Menjelaskan 6 faktor pendorong mobilitas sosial, Menjelaskan 5 faktor
penghambat mobilitas sosial
Pertemuan Kelima
Menjelaskan cara-cara melakukan mobilitas sosial, Menyebutkan 7 saluran
mobilitas sosial
Pertemuan Keenam
Menyebutkan 5 dampak negatif dari mobilitas sosial, menyebutkan 2 dampak
negatif dari mobilitas sosial
B. Kegiatan Inti ( 65 menit )
1. Eksplorasi,
Dalam kegiatan eksplorasi guru :
a. Melibatkan peserta didik untuk mencari informasi yang luas mengenai:

55
Pertemuan Pertama: pengertian Mobilitas Sosial (Social Mobility)
menurut salah satu sosiolog, perbedaan anatara gerakan sosial
(soscialmovement) dengan Mobilitas Sosial (Social Mobility).
Pertemuan Kedua : Contoh Mobilitas Sosial (Social Mobility) horizontal,
pengertian Mobilitas Sosial vertikal, Menjelaskan 2 jenis mobilitas sosial
vertikal
Pertemuan Ketiga : maksud dari mobilitas sosial antargenerasi, serta
maksud dari mobilitas sosial intragenerasi
Pertemuan Keempat : faktor pendorong mobilitas sosial, faktor
penghambat mobilitas sosial
Pertemuan Kelima : cara-cara melakukan mobilitas sosial, dan mencari 7
saluran mobilitas sosial
Pertemuan Keenam : dampak negatif dari mobilitas sosial, menyebutkan 2
dampak negatif dari mobilitas sosial
b. Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara
peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya
mengenai topik pembelajaran.
2. Elaborasi,
Dalam kegiatan elaborasi guru:
a. Memberikan tugas kepada peserta didik untuk menanyakan hal-hal tertentu
dari topik pembelajaran.
b. Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas sesuai dengan poin a,
untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis
c. Memberi kesempatan untuk berfikir, menganalisis, menyelesaikan
masalah, dan bertindak tanpa rasa takut tentang topik pembalajaran yang
telah dibaca.
d. Memfasilitasi peserta didik dalam pelajaran kooperatif dan kolaboratif
e. Memfasilitasi peserta didik berkompetensi secara sehat untuk
meningkatkan prrestasi belajar
d. Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual
masing-masing
e.Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan
kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik

56
3. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi guru:
a. Memberikan umpan balik yang positif dan penguiatan dalam bentuk lisan,
tulisan, isyarat maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
b. Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta
didik melalui berbagai sumber.
c. Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah dilakukan
d. Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang
bermakna dalam mencapai kompetensi dasar, maka kegiatan guru :
1) Berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab
pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan
menggunakan bahasa yang baku dan benar,
2) Membantu menyelsaikan masalah,
3) Memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil
eksplrorasi,
4) Memberi informasi untuk melakukan eksplorasi lebih jauh
5) Memberi moyivasi kepada peserta didik yang kurang atau yang belum
berpartisifasi akstif
C. Kegiatan Penutup : ( 15 Menit ):
Dala kegiatan Penutup ini, guru :
1. Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau diri sendiri membuat
rangkuman pelajaran
2. Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram
3. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
4. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remidi,
program pengayaan, layanan konseling, dan atau memberikan tugas individul
atau kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik
V. Alat/Sumber/Bahan Ajar :
Edi Purwito, 2005. Dinamika Sosiologi untuk SMA/MA Kelas XII. Surakarta:
Widya Duta.
Idianto Muin, 2006. Sosiologi SMA/MA untuk Kelas X. Jakarta: Erlangga.

57
Kiswandi, dkk., 1994. Bahan Acuan Kegiatan Belajar Mengajar Antropologi
Sekolah Menengah Umum Kelas 3. Jakarta: Rakaditu.
Kun Maryati dan Juju Suryawati, 2004. Sosiologi SMA untuk Kelas X. Jakarta:
Esis.
Kun Maryati dan Juju Suryawati, 2007. Sosiologi untuk SMA dan MA Kelas XI.
Jakarta: Esis.
Kun Maryati dan Juju Suryawati, 2005. Sosiologi SMA untuk Kelas XII. Jakarta:
Esis.
Janu Mrdiyatmoko, 2007. Sosiologi Memahami dan Mengkaji Masyarakat untuk
Kelas XI SMA/MA Program IPS. Bandung: Grafindo.
Muhammad Arif, 2004. Sosiologi 2 Untuk Sekolah Menengah Atas dan
Madrasah Aliyah Kelas XI. Bandung: Habsa Jaya.
Saptono dan Bambang Suteng, 2007. Sosiologi untuk SMA Kelas XI. Jakarta:
Phibeta.
Soerjono Soekanto, 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta, PT Raja Grafindo
Persada.
Modul Sosiologi, Kelas X Semester 2 MA, Dedeng Kusnandar, MAN I Sumedang,
2008

VI. Penilaian (15 menit)


a. Jenis Tagihan: Penugasan, ulangan harian
1. Contoh Soal :
Satuan Pendidikan : MAN I SUMEDANG
Mata Pelajaran : SOSIOLOGI
Kelas/Sem./Prog. : XI / 1
Pertemuan Ke :
Alokasi Waktu : menit
KKM : 75

Standar Kompetensi : Memahami Struktur social serta berbagai factor penyebab


konplik dan mobilitas sosial
Kompetensi Dasar : Menganalisis hubungan antara struktur sosial dengan
mobilitas sosial
Materi Pokok : Hubungan antara struktur sosial dengan mobilitas sosial

58
Indikator :
a. Soal Uraian :
Jawablah pertanyaan di bawah ini secara singkat dan jelas!
1. Jelaskan pengertian Mobilitas Sosial (Social Mobility) menurut salah satu sosiolog
2. Bedakan anatara gerakan sosial (soscialmovement) dengan Mobilitas Sosial (Social
Mobility).
3. Buat salah satu contoh Mobilitas Sosial (Social Mobility) horizontal
4. Jelaskan pengertian Mobilitas Sosial vertikal
5. Jelaskan 2 jenis mobilitas sosial vertikal
6. Jelaskan maksud dari mobilitas sosial antargenerasi
7. Jelaskan maksud dari mobilitas sosial intragenerasi
8. Jelaskan 6 faktor pendorong mobilitas sosial
9. Jelaskan 5 faktor penghambat mobilitas sosial
10. Jelaskan cara-cara melakukan mobilitas sosial
11. Sebutkan 7 saluran mobilitas sosial
12. Sebutkan 5 dampak negatif dari mobilitas sosial
13. Sebutkan 2 dampak negatif dari mobilitas sosial
b. Kunci Jawaban (Disesuaikan dengan materi ajar tentang Mobilitas
Sosial)
c. Bobot Penilaian:
No 1 :1
No 2 :1
No 3 :1
No 4 :1
No 5 :1
No 6 :1
No 7 :1
No 8 :2
No 9 :2
No 10 : 2
No 11 : 2
No 12 : 2
No 13 : 1 +

59
Jumlah : 20

2. Tindak Lanjut :
1. Siswa dinyatakan berhasil jika tingkat pencapaiannya 75% atau
lebih
2. Memberikan program remidi untuk siswa yang tingkat
pencapaiannya kurang dari 75%
3. Memberikan program pengayaan untuk siswa yang tingkat
pencapaiannya lebih dari 75%

Sumedang, Juli 2010


Kepala MAN I Sumedang, Guru Mata Pelajaran,

Drs. H. Ma’mun Khoer Drs. Dedeng Kusnandar


NIP.196202011987031001 NIP. 196611171993031002

60
PROGAM REMEDIAL

Satuan Pendidikan : MAN I SUMEDANG


Mata Pelajaran : SOSIOLOGI
Kelas/Sem./Prog. : XI / 2
Pertemuan Ke :
Alokasi Waktu : 1 x 45 menit
KKM : 75

Standar Kompetensi : Memahami Struktur social serta berbagai factor penyebab


konplik dan mobilitas sosial
Kompetensi Dasar : Menganalisis hubungan antara struktur sosial dengan
mobilitas sosial
Materi Pokok : Hubungan antara struktur sosial dengan mobilitas sosial

1. Indikator Instrumen Penilaian diberikan kepada siswa sesuai tingkat


kesalahannya dalam menjawab soal ulangan utama
2. Kunci Jawaban (sama dengan kunci jawaban pada ulangan pertama)
3. Bobot Penilaian (Sama dengan bobot penilaian pada ulangan pertama.
4. Tindak Lanjut :
a. Siswa dinyatakan berhasil jika tingkat pencapaiannya 75% atau lebih
b. Memberikan program remidi untuk siswa yang tingkat pencapaiannya
kurang dari 75%
c. Memberikan program pengayaan untuk siswa yang tingkat pencapaiannya
lebih dari 75%

Sumedang, Juli 2010


Kepala MAN I Sumedang, Guru Mata Pelajaran,

Drs. H. Ma’mun Khoer Drs. Dedeng Kusnandar


NIP.196202011987031001 NIP. 196611171993031002

61
62
1

Anda mungkin juga menyukai