Puji dan rasa syukur kami haturkan kepada Allah SWT Tuhan
Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya, buku pedoman
pelaksanaan “Invitasi Olahraga Tradisional Tingkat SD Se- Kabupaten
Pangandaran Tahun 2023” ini dapat disusun untuk digunakan
sebagai pedoman pelaksanaan, baik peserta maupun panitia
pelaksana.
Pekan Olahraga Tradisional Tingkat SD Kabupaten
Pangandaran Tahun 2023 yang diselenggarakan oleh Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bidang Pemuda dan
Olahraga (Bidpora) sebagai ajang evaluasi sekaligus memantau minat
dan bakat peserta didik ,selanjutnya dapat dipilih dan dibina untuk
dipersiapkan menuju ajang Invitasi Olahraga Tradisional tingkat
Provinsi tahun 2023 mendatang. Cabang olahraga tradisional yang
akan diperlombakan pada pelaksanaan Invitasi Olahraga Tingkat SD
Kabupaten Pangandaran Tahun 2023 adalah sebagai berikut :
1. Hadang Putri.
2. Dagongan Putra.
3. Egrang Putra
4. Terompah Panjang Putri.
5. Sumpitan Putra dan Putri.
6. Boy-boyan Putra
7. Baren / Bentengan Putri
Rangkaian penyelenggaraan kegiatan sebagai wujud nyata
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pangandaran
dalam upaya mengarahkan kegiatan ini untuk mencapai peningkatan
dan pemberdayaan olahraga tradisional,serta peningkatan kesehatan
mental,jasmani dan rohani sebagai modal dasar dalam mencapai
produktifitas kerja tinggi.
Dengan terlaksananya kegiatan ini, kami berharap agar
seluruh peserta dapat memberikan penampilan terbaiknya. Semoga
lomba ini dapat menambah semangat berolahraga, rasa sportivitas
yang tinggi dan berjiwa besar dalam berkompetisi, serta dapat
menumbuhkan dan memberikan semangat kepada masyarakat serta
mendorong generasi muda untuk ikut berperan aktif dalam
mengembangkan keberadaan Olahraga Tradisional.
PANDUAN ORTRAD KAB.PANGANDARAN 2023 |2
Pada kesempatan ini pula menyampaikan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada seluruh peserta,wasit/juri, dan khususnya
kepada panitia yang selalu berupaya untuk berbenah diri dalam
menghadapi tantangan pada masa yang akan datang.
Demikian juknis Invitasi Olahraga Tradisional Tingkat SD Se-
Kabupaten Pangandaran Tahun 2023 kami terbitkan dan saya
ucapakan Selamat berlomba, junjung sportifitas, semoga olahraga
tradisional Kabupaten Pangandaran dapat menjadi tali silaturahmi
dan menambah rasa persaudaraan antar sesama serta dapat
terlaksana dengan sukses dan lancar sesuai dengan harapan kita
semua.
A. LATAR BELAKANG
Dalam upaya melestarikan, mengembangkan dan
menjaga kelangsungan serta kesinambungan olahraga
tradisional, Dinas Kepemudaan dan Olahraga akan
menyelenggarakan Pekan Olahraga Tradisional Tingkat SD
Kabupaten Pangandaran Tahun 2023 pada tanggal 15 Maret
2023 di Pangandaran. Olahraga tradisional merupakan warisan
budaya bangsa dan dapat menciptakan kondisi bugar. Hidup
bugar harus dibangun dan diimbangi dengan peningkatan
kesegaran jasmani sehingga memungkinkan seseorang
memiliki tingkat daya tahan untuk mampu melakukan aktivitas
sehari-hari tanpa terasa lelah dan biaya besar serta
menghasilkan kerja fisik atau non fisik secara maksimal.
Agar pelaksanaan Invitasi Olahraga Tradisional
Kabupaten Pangandaran Tahun 2023 dapat berjalan dengan
sukses dan lancar, maka dipandang perlu menyusun rencana
persiapan kegiatan dimaksud secara cermat yang kami
tuangkan dalam juknis Invitasi Olahraga Tradisional Tingkat
Kabupaten Pangandaran Tahun 2023.
B. DASAR PEMIKIRAN
1. Undang undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah;
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2005
tentang Sistem Keolahragaan Nasional;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2007 tentang
Penyelenggaraan Keolahragaan;
2. Tujuan Khusus.
a) Meningkatkan Prestasi dan Prestise antar Sekolah Dasar yang ada di
Kabupaten Pangandaran dalam bidang keolahragaan.
b) Memupuk dan mempererat persaudaraan, solidaritas dan sportiFitas
antara pelajar khususnya Sekolah Dasar.
c) Sebagai sarana apresiasi dan evaluasi keberhasilan kegiatan
ekstrakurikuler, khususnya bidang olahraga.
d) Meletakan dasar karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai –
nilai yang terkandung didalam Pendidikan Jasmani, olahraga dan
kesehatan.
e) Melahirkan bibit Olahraga potensial yang dapat dibanggakan dimasa
depan khususnya sebagai TIM Atlet andalan Kabupaten Pangandaran
yang mampu bersaing dan menjadi juara di Invitasi Olaharaga
Tradisional Tingkat Provinsi.
D. PERATURAN
Peraturan perlombaan mengacu pada juknis Pekan Olahraga
Tradisional yang diterbitkan oleh Kementerian Pemuda dan
Olahraga Republik Indonesia.
G. PENYELENGGARAAN
Hari / Tanggal : Rabu, 15 Maret
2023 Tempat : Kecamatan Cimerak.
H. PERTEMUAN TEKNIK
Pertemuan teknik/Technical meeting akan dilaksanakan pada
: Hari/Tanggal : Selasa, 14 Maret 2023
Pukul : 10.00 WIB
Tempat : (menyusul)
I. PENDAFTARAN
Pendaftaran ditunggu maksimal pada saat pelaksanaan
tekhnikal meeting.
PERATURAN PERMAINAN
OLAHRAGA TRADISIONAL DAGONGAN
A. PENDAHULUAN
Secara mudah, bermain Dagongan adalah kebalikan dari
bermain tarik tambang setidaknya dalam cara bermain. Dalam
permainan tarik tambang, kedua regu saling tarik sekuat
tenaga, sedangkan pada dagongan kedua regu saling dorong
untuk mencari kemenangan.
B. TUJUAN
Berolahraga, memupuk semangat kerjasama dan bersosialisasi.
C. MANFAAT
Meningkatkan kualitas kebugaran jasmani, meningkatkan
semangat kerjasama dan menurunkan ketegangan.
D. SASARAN
Peserta Didik SD di Lingkungan DISDIKPORA Kabupaten Pangandaran
5. Durasi Permainan
Permainan menggunakan sistem 2 kali menang (2 :0) atau
(2:1) Interval antara sesi pertama dan kedua adalah 3 menit,
sedangkan apabila terjadi draw atau seri waktunya
tenggang 5 menit.
6. Jalannya Permainan
a. Sebelum permainan dimulai, wasit memanggil
kedua kapten regu untuk melakukan undian (tos);
b. Kedua hakim garis menghitung jumlah pemain,
dan memeriksa
silang dari kedua regu, selanjutnya melaporkan ke
pencatat nilai dan wasit;
7. Larangan
Pemain dilarang :
a. Memakai sepatu bola, sepatu golf, spike dan
yang serupa;
b. Memakai sarung tangan;
c. Mengubah posisi pada saat mendorong;
d. Apabila 3 (tiga) orang pemain salah satu kakinya
keluar dari garis samping;
e. Pemain paling belakang tidak diperbolehkan
menahan ujung bambu dengan tangan dan dadanya;
f. Regu yang melanggar ketentuan tersebut
dikenakan diskualifikasi.
(…………………………..)
HARI/TANGGAL : LAPANGAN :
PUKUL : JENIS
: KELAMIN
REGU V REGU
S
Pemenang
: Regu
Skore :
…………………………
.
Menyetujui,
Kapten Kapten
……………….. ………………..
Menyetujui,
Wasit
Utama
PERATURAN PERMAINAN
OLAHRAGA TRADISIONAL TEROMPAH PANJANG
A. PENDAHULUAN
Permainan Terompah Panjang sejak dulu sudah ada di daerah
sepanjang perairan sungai rokan, baik rokan kiri maupun rokan
kanan, Kabupaten Kampar, maupun di rokan bagian hilir seperti
di Bagan Siapi-api, Bengkalis, Riau. Kini Terompah Panjang
sudah merakyat.
B. TUJUAN
Berolahraga, mengisi waktu luang dan memupuk sikap
kerjasama (kekompakan tim).
C. MANFAAT
Meningkatkan kebugaran, menurunkan ketegangan, dan
meningkatkan kemampuan kerjasama.
D. SASARAN
Peserta Didik SD di Lingkungan DISDIKPORA Kabupaten Pangandaran
E. PERATURAN PERMAINAN
a. Lapangan dan Peralatan
Permainan Terompah Panjang diadakan di lapangan terbuka
dan rata, seperti di stadion, lapangan umum, jalan raya (bila
memungkinkan). Lapangan dibuat sedemikian rupa agar
dalam pelaksanaannya tidak menghadap matahari.
Panjang lintasan : 50 meter dengan lebar 7,5 meter yang
dibagi dalam 5 lintasan (masing-masing lintasan lebar 1,5
meter). Antara lintasan diberi garis dari kapur atau tali rafia.
Ujung lintasan diberi garis start dan garis finish.
G. JENIS PERLOMBAAN
Yang diperlombakan adalah beregu 3 orang dengan jarak 50
meter x 2 (bolak balik). Pada saat tiba di garis sasaran, ujung
terompah belakang melewati garis, kembali ke awal dengan cara
mengangkat sepasang terompah ke atas dan meletakkan ujung
terompah dibelakang garis kemudian berjalan sampai garis
finish.
H. JALANNYA PERLOMBAAN
a. Seluruh peserta dikelompokan atau dibagi dalam seri. Setiap
seri maksimal 3 regu sesuai dengan jumlah lintasan
(disesuaikan dengan jumlah regu peserta).
b. Selanjutnya diadakan undian untuk menentukan lintasan
masing-masing regu, dan untuk menentukan urutan
pemberangkatan dalam perlombaan. Undian sebaiknya
dilakukan pada Technical Meeting.
c. Sebelum perlombaan dimulai, semua peserta dari masing-
masing regu berdiri di samping kiri terompahnya. Ujung
depan terompah diposisikan dibelakang garis start.
d. Aba-aba dalam perlombaan diberikan oleh juri
pemberangkatan adalah : “ bersedia.... , siap , ya “ (
peluit dibunyikan atau bendera dikibarkan ).
e. Pada aba-aba “ bersedia “ seluruh peserta berdiri di atas
terompah panjang masing-masing, dengan jari-jari kaki
masuk ke dalam setengah lingkaran sabuk terompah,
dengan berpegangan satu sama lain pada bahu atau
pinggang. Sebaiknya para peserta memakai sepatu olahraga
agar kaki tidak lecet.
f. Aba-aba “ siap “ peserta konsentrasi untuk melakukan jalan.
g. Aba-aba “ ya “ peluit dibunyikan atau bendera di kibarkan,
seluruh regu peserta berjalan atau berlari secepat-cepatnya
menuju kearah 50 meter pertama. Setelah ujung belakang
lewat garis, balik dengan mengangkat terompahnya keatas
bukan memutar kearah samping kanan atau kiri, ujung
PANDUAN ORTRAD KAB.PANGANDARAN 2023 | 17
terompah diletakan dibelakang garis dan jalankan kearah
awal
I. PEMENANG
Regu dinyatakan sebagai pemenang, apabila regu tersebut
paling cepat memasuki garis finish. Juara 1,2 dan 3 diputuskan
dengan berdasarkan perolehan waktu tercepat.
J. PETUGAS
Petugas terdiri dari :
1) Juri pemberangkatan = 1 orang.
2) Pengawas Lintasan = 3 orang ( disesuaikan jumlah lintasan).
3) Koordinator = 1 orang.
K. PETUNJUK PERWASITAN
Untuk melancarkan jalannya permainan terompah panjang,
diperlukan petugas sebagai juri, pengawas lintasan, juri
NAMA REGU :
JENIS KELAMIN : Putra/Putri *coret
salah satu
NO NAMA NO. DADA KETERANGAN
1
2
3
4
5
6
7
CP :
…………………
Mengetahui,
Pelatih /
Official
(……………………)
……………………
Ketua Juri
(…………………….)
PERATURAN PERMAINAN
OLAHRAGA TRADISIONAL EGRANG
A. PENDAHULUAN
Egrang adalah permainan tradisional Indonesia yang belum
diketahui secara pasti dari daerah mana asalnya, tetapi dapat
dijumpai di berbagai daerah dengan nama berbeda seperti :
sebagian wilayah Sumatera Barat dengan nama Tengkak-
tengkak, dari kata Tengkak (pincang). Ingkau yang dalam
bahasa Bengkulu berarti sepatu bambu. Egrang berasal dari
bahasa Lampung berarti terompah pancung yang terbuat dari
bambu bulat panjang. Sedang Jawa Tengah dengan nama
Jangkungan yang berasal dari nama burung berkaki panjang.
B. TUJUAN
Mengisi waktu luang, bermain dan meningkatkan kemampuan
motorik.
C. MANFAAT
Gembira, kualitas kebugaran meningkat, kemampuan motorik
meningkat dan bersosialisasi.
D. SASARAN
Peserta Didik SD di Lingkungan DISDIKPORA Kabupaten Pangandaran
E. PERATURAN PERMAINAN
1. Lapangan dan Bahan Baku
a. Lapangan.
Lapangan yang dipergunakan disarankan datar dan luas
(bisa di stadion, lapangan umum, bahkan jalan raya jika
memungkinkan). Ukuran lapangan untuk perlombaan
adalah panjang lintasan 50 meter, dibagi dalam 3 lintasan
masing-masing 1,5 meter.
2. Pemain
a. Permainan egrang dimainkan oleh pria dengan
mengenakan pakaian olahraga yang pantas.
b. Umur : Maksimal Kelas V.
3. PeralatanPerlombaan
a. Meteran gulung, minimal ukuran 50 meter.
b. Palu, paku payung besar.
c. Tali rafia, kapur/tepung terigu untuk penanda garis
lintasan atau garis start dan finish.
d. Peluit.
e. Formulir dan Alat Tulis Kantor (ATK).
f. White Board untuk Bagan perlombaan.
g. Meja dan kursi untuk kesekretariatan.
5. Pemenang
Regu Pemenang atau juara ditentukan berdasarkan hasil
kemenangan pada setiap seri/babak dari bagan
perlombaan.
6. Tugas Wasit, juri, pencatat keberangkatan dan
kedatangan, juri lintasan
a. Wasit bertugas mengawasi seluruh jalannya perlombaan;
b. Juri bertugas memberi aba-aba keberangkatan (start);
c. Pencatat setiap seri pada keberangkatan dan kedatangan
dan mencatat regu yang berhak mengikuti babak berikutnya;
a. Juri lintasan bertugas mengawasi lintasan apakah ada
pemain yang menginjak garis atau jatuh menyentuh lantai.
Petugas lintasan berada di samping kanan dan kiri lintasan
dalam posisi zigzag pada tempat yang telah disediakan.
Petugas lintasan mengankat bendera hijau setelah peserta
melintasi wiayah pengawasannya jika peserta tidak
melakukan pelanggaran. Jika pemain melakukan
pelanggaran atau terjatuh, bendera warna merah diangkat
tinggi sebagai tanda regu tersebut dinyatakan didiskualifikasi
atau tidak boleh melanjutkan perlombaan.
NAMA REGU :
JENIS KELAMIN : Putra/Putri *coret
salah satu
NO NAMA NO. DADA KETERANGAN
1
2
3
4
5
6
7
CP :
…………………
Mengetahui,
Pelatih /
Official
(……………………)
……………………
Ketua Juri
(…………………….)
PERATURAN PERMAINAN
OLAHRAGA TRADISIONAL HADANG
A. PENDAHULUAN
Meski dimainkan hampir seluruh anak di Jakarta, tetapi tidak
ada petunjuk bahwa permainan hadang berasal dari Jakarta.
Permainan ini ada disebagian besar provinsi di Nusantara. Anak-
anak desa pada masa dahulu sering memainkan permainan
hadang di malam hari saat bulan purnama.
B. TUJUAN
Mengisi waktu luang, bermain, meningkatkan kekompakan tim.
C. MANFAAT
Gembira, meningkatkan kebugaran jasmani dan bersosialisasi.
D. SASARAN
Peserta Didik SD di Lingkungan DISDIKPORA Kabupaten Pangandaran .
2. Peralatan :
a. Bendera untuk hakim garis dengan ukuran 30 x 30 cm,
panjang tangkai 40 cm. Bendera berwarna Hijau dan
berwarna Merah berbentuk segi empat.
b. White Board/papan nilai untuk mencatat nilai.
c. Kapur/tepung terigu/cat/line paper. Kapur atau tepung
terigu digunakan apabila lapangan permainan di rumput
atau tanah. Cat dan paper line digunakan apabila
lapangan di atas lantai semen dan jalan beraspal.
d. Peluit diperuntukan pada kedua wasit yang akan
memimpin pertandingan.
e. Stop Watch.
f. Meja dan kursi untuk kesekretariatan.
g. Alat tulis kantor (ATK).
h. Formulir pertandingan, susunan pemain dan
hasil pertandingan.
4. Seragam Pemain:
Setiap regu diharuskan memakai kostum bernomor dada
dan punggung ukuran 15 cm dari nomor 1 sampai 7.
Kapten regu diberi tanda lengan kanan berbentuk pita
melingkar.
5. Lamanya permainan :
Permainan berlangsung 2 x 10 menit bersih. Waktu Time
Out jam/stop watch dimatikan. Time out satu kali untuk
satu regu, masing-masing satu menit selama pertandingan.
Time out diberikan atas permintaan pelatih atau manajer
kepada petugas meja. Waktu time out posisi dicatat.
Setelah time out posisi pemain seperti sebelum time out.
6. Petugas Pertandingan :
7. Jalannya permainan
a. Sebelum permainan dimulai diadakan undian regu, yang
kalah sebagai penjaga dan yang menang sebagai
penyerang.
b. Regu penjaga menempati menempati garis jaganya
masing-masing dengan kedua kaki berada di atas garis,
sedangkan regu penyerang siap untuk masuk.
c. Permainan di mulai setelah wasit membunyikan peluit.
d. Penyerang berusaha melewati garis di depannya
dengan menghindari tangkapan, atau sentuhan dari
penjaga.
e. Setiap pemain penyerang yang telah berhasil melewati
seluruh garis, dari garis depan sampai garis belakang,
dan dari garis belakang sampai garis depan langsung
dapat melanjutkan permainannya seperti semula.
Demikian seterusnya permainan berjalan tanpa
berhenti, kecuali kalau diberhentikan oleh wasit karena
penyerang tersentuh/tertangkap, waktu istirahat,
pemain membuat kesalahan dan waktu time out.
f. Kaki penyerang tidak boleh keluar dari garis samping
kiri atau kanan. Jika salah satu kaki penyerang keluar
dari garis tersebut dinyatakan mati, tetapi di
perbolehkan bila anggota tubuh lainnya yang keluar di
H. PENENTUAN PEMENANG
Pemenang ditentukan dari besarnya nilai setelah pertandingan
berakhir selama 2 x 10 menit. Apabila kedua regu memperoleh
nilai yang sama, maka penentuan pemenang ditentukan dari
regu yang memperoleh nilai yang tertinggi pada jumlah nilai di
garis depan.
I. ABA-ABA PERMAINAN
1. Wasit : Peluit dibunyikan pada saat dimulainya
pertandingan, pelanggaranpemain, dan
berakhirnya permainan.
a. Peserta dikumpulkan untuk memperoleh penjelasan,
peluit dibunyikan 2 (dua) kali diikuti kedua telapak tangan
melambai kedalam.
b. Permainan dimulai, peluit dibunyikan 1 (satu) kali diikuti
tangan kiri lurus menunjuk kedalam/ke lapangan.
c. Penjaga menyentuh penyerang, peluit dibunyikan 1 (satu)
kali diikuti kedua lengan menggulung di depan dada dan
diakhiri kedua lengan mengarah ke awal garis lintasan.
d. Kaki penyerang keluar garis samping kiri/kanan lapangan,
tangan kiri menunjuk penyerang yang dimaksud peluit
dibunyikan 1 (satu) kali lalu diikuti gerakan lengan seperti
nomor c.
e. Penyerang berbalik masuk petak di belakang yang telah
dilaluinya, atau penyerang yang telah menginjak garis di
depannya dan menarik lagi kakinya, perlakukan sama
seperti diatas.
f. Kuncian 2 menit. Penyerang berada 2 orang dalam satu
petak dengan arah yang sama, disebut terkunci. Bila
NAMA REGU :
JENIS KELAMIN : Putri
NO NAMA NO. DADA KETERANGAN
1
2
3
4
5
6
7
CP :
…………………
Mengetahui,
Pelatih /
Official
(……………………)
HASIL PERTANDINGAN
PERMAINAN OLAHRAGA TRADISIONAL HADANG
TANGGAL :
BABAK :
JENIS KELAMIN : PUTRA/PUTRI
REGU : REGU :
PEMENANG REGU :
KAPTEN REGU
WASIT UTAMA KAPTEN REGU
……………………………
…………………………… ………………………..
PERATURAN PERMAINAN
OLAHRAGA TRADISIONAL SUMPITAN
A. PENDAHULUAN
Salah satu permainan tradisional Indonesia yang telah
menjadi permainan olahraga yang dilestarikan adalah sumpitan
atau menyumpit, menyumpit atau sumpit pada jaman dahulu
digunakan oleh suku-suku tertentu di pedalaman khususnya
kalimantan, sebagai senjata, baik untuk berburu atau
mempertahankan diri, biasanya sumpitan ini memiliki mata anak
sumpit tajam yang diberi racun untuk melumpuhkan segera
binatang buruannya
B. TUJUAN
Mengisi waktu luang, bermain, meningkatkan fokus dan konsentrasi.
C. MANFAAT
Gembira, meningkatkan kebugaran jasmani dan bersosialisasi.
D. SASARAN
Peserta Didik SD di Lingkungan DISDIKPORA Kabupaten Pangandaran
.
5. Petugas Pertandingan :
a. Wasit
melakukan undian dalam menentukan seri
memimpin jalannya pertandingan
menentukan pemenang
b. Pembantu wasit
mengawasi penyumpit sesuai dengan jarak
yang ditentukan
meneliti perkenaan yang sebenarnya
melaporkan hasil kepada pencatat nilai
c. Pencatat (Scorer)
Mencatat hasil/nilai yang diperoleh penyumpit atas
laporan pembantu wasit.
6. Peralatan
F. Sumpitan
Terbuat dari kayu, bambu, stainless atau logam dengan
panjang 150 - 250 cm.
G. Kaliber
Kaliber sumpit tidak ada standarnya tergantung kepada
besar kecilnya besi untuk boor/ besar kecilnya lobang
bambu, biasanya sebesar pensil.
H. Pisir / paser / mata sumpit
Untuk meluruskan pembidikan, di sisi atas dari ujung
batang sumpit dipasang sepotong kawat yang sejajar
dengan batang sumpit. Kawat tersebut berfungsi sebagai
pisir pada seperti pada senjata api yang meluruskan
tembakan peluru. Pisir biasanya diikat dengan
menggunakan rotan.
I. Anak sumpitan
Panjang 15-25 cm terbuat dari bambu atau kalam
(lidi enau).
NAMA REGU :
JENIS KELAMIN : PUTRA
NO NAMA NO. KETERANGAN
DADA
1
2
3
4
5
6
7
CP :
…………………
Mengetahui,
Pelatih /
Official
(……………………)
PERATURAN PERMAINAN
OLAHRAGA TRADISIONAL BOY-BOYAN
A. PERATURAN
1. Peserta
Peserta terdiri dari 2 regu, dengan jumlah pemain 5
Orang (Setiap regu) dan cadangan 3 Orang.
Tim penyerang adalah tim yang bermain dan menyusun
pawit untuk mendapatkan point atau nilai.
Tim jaga adalah tim yang bertugas menggagalkan
penyusunan pawit.
2. Alat
Pecahan genting berjumlah 10 Buah dengan ukuran 3-5 Cm
yang disebut pawit.
Bola menggunakan Bola tenis Lapang ataupun
yang dimodifikasi.
3. Waktu
Waktu pertandingan yaitu 2x10 Menit dengan waktu istirahat
selama 3 Menit
4. Lapangan 18 m
Penalty
Area
9m 2m
4m
a. Awalan
Permainan dimulai dengan lemparan oleh
tim penyerang, sebanyak 5 kali lemparan /
jumlah peserta.
Dinyatakan bermain jika ada pawit yang terjatuh (minimal 1
pion)
b. Pergantian Tim
Bila 5 kali lemparan tim penyerang tidak mengenai
sasaran/pawit.
Bila 1 pemain penyerang terkena lemparan bola dari timjaga,
Perkenaan bola yaitu seluruh anggota badan kecuali kepala.
c. Pergantian Pemain
Dalam 1 babak maksimal 3 pemain, dan pemain yang
telah diganti dapat bermain kembali.
Pergantian pemain dapat dilakukan saat
berjalannya permainan.
d. Pelanggaran
Tim penyerang berlari keluar garis lapang ( Sanksi :
Pergantian tim)
Tim penyerang melempar melewati/melebihi batas garis
( Sanksi : Tembakan tidak sah meskipun terkena pawit, dan
disahkan sebagai 1 lemparan dari timpenyerang)
Penguasan bola lebih dari 1 langkah kaki, ( Sanksi :
Tim jaga dikenakan sanksi “freeze time” selama 3
detik)
Jika pemain jaga sengaja atau tidak sengaja, menggangu
pawit contoh menendang atau melemparkan pawit. ( Sanksi
: tim jaga dikenakan sanksi“freeze time” selama 5 detik)
Pemain Tim jaga melempar bola ke pemain tim penyerang
di area penalty . ( Sanksi : Perkenaan bola menjadi tidak
sah)
Pemain dari tim penyerang dengan sengaja menyundul
bola yang sedang dikuasai oleh tim bertahan (sanksi:
pergantian tim).
Bola pantulan yang mengenai tim penyerang dinyatakan
tidak sah.
f. Pemenang
Tim pemenang adalah tim yang paling banyak
mendapatkan poin selama pertandingan berlangsung.
Jika pada akhir permainan terjadi nilai/poin sama, maka
dilakukan 3 kali lemparan penalty terhadap pion/sasaran
hingga diperoleh selisih 1 poin lemparan.
g. Wasit/Juri
Wasit utama 1 orang, Hakim garis 2 orang dan 1 orang
sebagai pencatat skor.
A. PERATURAN
1. Peserta
Peserta terdiri dari 2 regu, dengan jumlah pemain 5 Orang
(Setiap regu) dan cadangan 3 Orang
2. Waktu
Waktu pertandingan yaitu 2x10 Menit dengan waktu istirahat
selama 3 Menit
3. Lapangan
A. Bermain
Sebelum permainan dimulai diadakan undian. Yang menang dapat
memilih tempat atau lebih dulu memancing.
Permainan di mulai setelah wasit membunyikan peluit.
Pemain yang keluar lebih awal dari gawang disebut
(Kolot) dan yang keluar setelahnya disebut (Ngora)
Pemain yang lebih kolot bisa “ditangkap” setelah
disentuh oleh pemain dari tim lawan yang lebih ngora
Anggota tim yang tertangkap atau yang keluar dari lapangan
permainan akan menjadi tawanan dari pihak lawan. Cara
menangkap lawan cukup dengan menyentuh bagian tubuh lawan
dengan tangan terbuka. Bagian tubuh termasuk
kostum/kelengkapan.
Tawanan yang berkumpul di daerah tawanan dapat bebas
kembali apabila teman satu tim yang belum tertangkap dapat
membebaskan dengan jalan menyentuh bagian tubuh
temannya. Tawanan yang lebih dari satu orang, semuanya
dapat dibebaskan dengan jalan menyentuh salah seorang
dari tawanan itu dengan ketentuan satu sama lain dalam
keadaan berpegangan/bergandengan.
Pemain yang baru dibebaskan dari tawanan boleh dikenakan
kembali oleh tim lawannya, pemain yang baru dibebaskan
harus berlari ke bentengnya agar tidak terkena oleh
lawannya.
Tim yang berhasil melewati garis benteng/gawang lawan dari arah
depan mendapat 1 poin dan permainan diulang kembali dari posisi
awal (tawanan kembali ke benteng/gawang).
Jika tidak ada pergerakan dari tim penyerang selama 30
detik (mengulur waktu) maka tim penyerang dikenakan
sanksi yaitu penambahan 1 poin untuk tim lawan.
B. Pergantian Pemain
Pergantian pemain dapat dilakukan maksimal 3 kali dalamsatu
babak, dan pemain yang telah diganti dapat bermainkembali
pada babak berikutnya. Penggantian pemain diadakan pada
C. Pelanggaran
Memukul, mendorong dengan sengaja atau menggaet kaki
lawan (diberikan 2 kali peringatan, jika masih terjadi hal serupa
maka wasit berhak mengeluarkan pemain dari permainan)
Mengolok-olok wasit/lawan dengan berlebihan
menggunakan perkataan/gerakan tubuh yang tidak pantas
(diberikan 2 kali peringatan, jika masih terjadi hal serupa maka
wasit berhak mengeluarkan pemain dari permainan)
Menyerang wasit atau membuat keributan mendapata kartu
merah langsung.
D. Pemenang
Pemenang permainan adalah regu/tim yang memperoleh
poin paling banyak.
Jika terjadi poin sama maka ditentukan oleh
perbedaanjumlah pemain aktif
Jika masih terdapat poin yang sama ditentukan dengan
sudden death yaitu pemain yang lebih dulu menjadi
tawanan dinyatakan kalah.
E. Wasit/Juri
Wasit utama 1 orang, Hakim garis 2 orang dan 1 orang
sebagai pencatat skor.
8. PENUTUP