1. TUJUAN
Competition Rules
semua pertandingan Taekwondo di seluruh dunia, baik di tingkat
WT atau CU atau MNA.
(Interpretasi).
Tujuan dari artikel 1 adalah memastikan standarisasi dari segala
pertandingan Taekwondo di seluruh dunia.
Pertandingan yang tidak mengikuti prinsip-prinsip dasar dari
peraturan ini, tidak diakui sebagai suatu pertandingan
Taekwondo.
2. PENERAPAN
1. Peraturan pertandingan ini harus diterapkan pada semua
pertandingan yang diselenggarakan oleh WT, CU dan MNA.
Bila ada MNA yang ingin melakukan penyesuaian terhadap
sebagian peraturan pertandingan ini, maka harus terlebih
dahulu memperoleh persetujuan dari WT (Red. 1 bulan
sebelumnya).
Continental Unions
Competition Rules
mendapatkan persetujuan WT, maka WT mempunyai
wewenang untuk membatalkan pertandingan internasional
tersebut. WT juga dapat mengambil tindakan kepada
Continental Unions
2. Semua pertandingan yang diselenggarakan atau disetujui
oleh WT harus mengacu kepada aturan WT tentang
penyelesaian sengketa, sanksi dan semua hal yang terkait
dengan peraturan tersebut.
3. Semua pertandingan yang diselenggarakan atau disetujui
oleh WT harus mematuhi aturan medis WT dan aturan Anti
Dopping WT.
3. AREA KOMPETISI
1. Competition Area harus memiliki permukaan rata tanpa hal-
hal yang dapat menghambat dan beralaskan matras yang
elastis dan tidak licin. Competition Area dapat diletakkan
diatas panggung (Platform) setinggi 2 meter dari lantai, jika
diperlukan.
Demi keselamatan kontestan, tepi luarnya dibuat menurun
dengan kemiringan tidak lebih dari 30 derajat.
Salah satu bentuk berikut ini dapat digunakan untuk
Competition Area.
1.1. Bentuk Segi Empat Sama Sisi (Bujur Sangkar).
Competition Area terdiri dari Contest Area dan Safety
Area. Contest Area bentuk persegi berukuran 8mx8m.
Daerah sekitar Competition Area dengan ukuran yang
sama di semua sisi menjadi Safety Area.
Ukuran Competition Area (yang meliputi Contest Area
dan Safety Area) harus tidak lebih kecil dari 10x10 meter
dan tidak lebih besar dari 12x12 meter.
Jika Competition Area di atas Platform, Safety Area d
apat diperluas sesuai kebutuhan untuk menjamin
keselamatan Kontestan.
Contest Area dan Safety Area harus memiliki warna yang
berbeda, sebagaimana ditentukan dalam Pedoman
Teknis kejuaraan yang bersangkutan.
4. KONTESTAN
1. Persyaratan kontestan :
1.1. Warga Negara dari negara peserta.
1.2. Direkomendasikan oleh National Taekwondo Association
Negara peserta.
1.3. Pemegang sertifikat Dan/Poom yang dikeluarkan
Kukkiwon/ WT.
1.4. Pemegang WTF Global Athlete License (GAL).
1.5. Usia dihitung berdasarkan tahun penyelenggaraan
kejuaraan. Usia untuk Olimpiade remaja/pelajar
mungkin berbeda tergantung pada keputusan IOC.
(Penjelasan)
Batasan usia dihitung berdasarkan tahun, bukan berdasarkan
tanggal kejuaraan diselenggarakan. Contoh: Jika kejuaraan
Yunior diselenggarakan tanggal 11 Juni 2013, maka atlet yang
lahir dari tanggal 1 Januari 1996 hingga tanggal 31 Desember
1998 dapat berpartisipasi.
(Penjelasan 1).
Kewarganegaraan Peserta.
Dalam kasus peserta mengubah kewarganegaraannya, dia
diperbolehkan mewakili negara yang lain hanya jika 36 bulan
telah berlalu setelah peserta mewakili sebuah negara di
Kejuaraan berikut:
10 | Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018)
Pengurus Taekwondo Indonesia Provinsi Jawa Timur
a. Olimpiade.
b. Turnamen Kualifikasi untuk Olimpiade.
c. Pertandingan multi-event continental, siklus 4 Tahunan.
d. Kejuaraan Continental, siklus 2 Tahunan.
e. Kejuaraan Dunia yang dipromosikan oleh WT.
Periode ini dapat dikurangi atau bahkan dibatalkan dengan
persetujuan dari NOC dan WT. WT dapat mengambil tindakan
disiplin sewaktu-waktu terhadap atlet MNA yang melanggar
pasal ini termasuk bukan prestasi.
(Penjelasan 2).
Direkomendasikan oleh National Taekwondo Association.
Setiap Federasi Nasional bertanggung jawab untuk mengontrol
ketidak-hamilan dan jenis kelamin peserta, serta harus
memastikan bahwa semua anggota tim telah mendapat
pemeriksaan medis yang menunjukkan bahwa mereka berada
dalam keadaan sehat dan layak untuk berpartisipasi dalam
kejuaraan tersebut. Masing-masing Federasi Nasional juga
bertanggungjawab penuh atas jaminan asuransi kecelakaan dan
kesehatan serta kewajiban lain untuk atlet dan officialnya selama
kejuaraan berlangsung.
(Penjelasan 3).
Mouth Guard /Pelindung Mulut.
Warna Mouth Guard ditentukan putih atau transparan.
Atlet yg menggunakan kawat gigi dan perlu menggunakan
pelindung gigi khusus yang direkomendasikan oleh dokter gigi,
harus menyertakan surat keterangan dari dokter gigi yang
menyatakan atlet tersebut aman menggunakan pelindung gigi yg
direkomendasikan.
(Penjelasan 4).
Head Gear / Pelindung Kepala.
Warna pelindung kepala selain biru atau merah tidak
diperkenankan untuk bertanding.
(Penjelasan 6).
Taping .
Taping pada kaki dan tangan akan benar-benar diperiksa selama
proses pemeriksaan atlet. Bagian pemeriksaan dapat meminta
persetujuan dokter untuk penambahan Taping.
5. PEMBAGIAN KELAS
Kelas dibagi dalam dua divisi, Putra dan Putri, dan
dikelompokkan sebagai berikut:
1. Pembagian kelas Senior :
KELAS PUTRA NO KELAS PUTRI
UNDER 54 kg Max. 54,0 kg 1 UNDER 46 kg Max. 46,0 kg
UNDER 58 kg 54,1 58,0 kg 2 UNDER 49 kg 46,1 49,0 kg
UNDER 63 kg 58,1 63,0 kg 3 UNDER 53 kg 49,1 53,0 kg
UNDER 68 kg 63,1 68,0 kg 4 UNDER 57 kg 53,1 57,0 kg
UNDER 74 kg 68,1 74,0 kg 5 UNDER 62 kg 57,1 62,0 kg
UNDER 80 kg 74,1 80,0 kg 6 UNDER 67 kg 62,1 67,0 kg
UNDER 87 kg 80,1 87,0 kg 7 UNDER 73 kg 67,1 73,0 kg
OVER 87 kg Min. 87,1 kg 8 OVER 73 kg Min. 73,1 kg
(Interpretasi)
Bila 2 atau lebih tim mendapat jumlah poin yang sama, maka
ranking
ditentukan oleh:
1. Jumlah medali emas, perak, dan perunggu secara berurutan.
2. Jumlah kontestan (yang lebih banyak) dalam team.
3. Nilai yang lebih tinggi pada kelas-kelas yang lebih berat
Penjelasan :
Pada Team Competition, hasilnya ditentukan oleh hasil individual
masing-masing tim.
(Red).
Team kompetisi : Jumlah atlet setiap tim adalah 5 atlet. Aturan
masuk lapangan adalah Coach, atlet satu, atlet dua, atlet tiga,
atlet empat, atlet lima, kedua tim saling hormat.
Ronde Satu.
atlet 1 vs atlet 1; atlet 2 vs atlet 2; atlet 3 vs atlet3; Atlit 4 vs atlit
4; atlet 5 vs atlet5.
Referee tidak diganti selama ronde ke 1 untuk 5 atlet.
Ronde Tiga.
Coach dapat menentukan atlet mana dari 5 atlet yang akan
bertanding, tanpa harus sesuai nomor urut atlet.
(Interpretasi)
WT "World Cup Team Championships" akan diatur berdasar
pada prosedur tetap terbaru dari WT "World Cup Team
Championships".
7. DURASI PERTANDINGAN
1. Tiga (3) ronde x dua (2) menit, dengan waktu istirahat
antar ronde selama satu (1) menit. Bila terjadi seri setelah
tiga (3) ronde, maka setelah diberikan istirahat selama
satu (1) menit, dilanjutkan dengan ronde ke-4 (The Golden
Round) selama satu (1) menit.
8. PENGUNDIAN
1. Tanggal pengundian harus dicantumkan dalam proposal
(Outline) kejuaraan. Sekurangnya 1 perwakilan dari tiap
team harus menghadiri pengundian, dan team yg
berpartisipasi bertanggung jawab mengkonfirmasikan
kehadirannya. Jika tidak ada perwakilan, maka team wajib
menunjuk 1 perwakilan (dari team lain) serta
memberitahukan kepada Technical Delegate atau Panitia
sebelum undian berlangsung.
2. Pengundian dapat dilakukan dengan pengacakan
menggunakan komputer atau secara manual. Pengaturan
dan metoda pengundian ini akan ditentukan oleh
Technical Delegate.
3. Sejumlah kontestan harus diunggulkan (Seeded)
berdasarkan ranking WT. Jumlah kontestan yang
diunggulkan harus dicantumkan dalam petunjuk
(Handbook) kejuaraan atau dalam proposal (Outline)
kejuaraan.
Pada kejuaraan Continental Union (Red. Misalnya
Kejuaraan Asia) atau kejuaraan WT G2, minimal 25 persen
kontestan harus menjadi unggulan.
9. PENIMBANGAN
1. "General Weigh In" dilaksanakan satu hari sebelum jadwal
pertandingan bagi kontestan di kelas bersangkutan.
Waktunya ditentukan oleh OC dan diinformasikan ke
penanggung jawab "Head of Team Meeting" (Red.
Lamanya penimbangan maksimal 2 jam).
2. "Random Weight In" dilakukan setiap pagi di hari
pertandingan. Seluruh Kontestan yang lulus penimbangan
harus datang maksimal 2 jam sebelum pertandingan
dimulai.
2.1. Jumlah seleksi untuk "Random Weight In" harus
ditentukan pada proposal kejuaraan atau pada saat
"Head of Team Meeting" dan Subyek akan diacak
18 | Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018)
Pengurus Taekwondo Indonesia Provinsi Jawa Timur
menggunakan sistem komputer maksimal 2 jam
sebelum pertandingan dimulai (Red. Random Weight
In harus selesai paling lambat 30 menit sebelum
pertandingan).
2.2. "Random Weight In" harus dilakukan dengan
toleransi 5 persen dari kategori berat Kontestan.
Kasus "Underweight" tidak akan dikenakan.
3. Saat penimbangan, Kontestan putra mengenakan celana
dalam, Kontestan putri mengenakan Bra (Penutup Dada)
dan celana dalam. Penimbangan dapat dilakukan dalam
keadaan bugil atas keinginan kontestan bersangkutan.
3.1. Peserta Cadet dan Junior harus menggunakan celana
dalam sewaktu menimbang dan ada toleransi
tambahan 100 gram. (red. Toleransi 5% + 100 gr).
4. "General Weigh In" dilaksanakan maksimal dua kali (Satu
kesempatan lagi diberikan bagi kontestan yang tidak lolos
penimbangan pertama). Sementara "Random Weight In"
dilaksanakan hanya satu kali.
5. Sebagai upaya pencegahan terkena diskualifikasi, maka
alat timbang yang sama dengan alat timbang yang dipakai
resmi disediakan untuk penimbangan percobaan, dan
ditempatkan di tempat akomodasi Kontestan atau di
arena.
(Penjelasan)
1. Penimbangan dilaksanakan sehari menjelang hari
pertandingan kontestan yang jadwalnya telah ditentukan
oleh Panitia Pelaksana atau WT dalam rapat Head of Team
(Technical Meeting). Waktu penimbangan ditentukan
maksimum 2 jam (Dianjurkan sore hari).
2. Tempat penimbangan harus dipisahkan antara Kontestan
putra dan putri. Untuk Kontestan putri, penimbangan
disaksikan oleh petugas wanita.
3. Bila Kontestan terkena diskualifikasi karena tidak lolos dalam
penimbangan, maka kontestan tersebut tidak mendapatkan
poin partisipasinya.
Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018) | 19
Pengurus Taekwondo Provinsi Jawa Timur
4. Alat timbang percobaan harus sama tipe dan kalibrasinya
dengan alat timbang resmi. Hal ini harus diverifikasi sebelum
kejuaraan oleh Panitia Pelaksana.
(Penjelasan #1)
Dokter tim atau seorang "Physiotherapist" Trainer atau
"Chiropractor" (Orang yg melakukan pengobatan alternatif pada
pengkoreksian tulang belakang, otot dan persendian), pada
waktu pendaftaran (Red. Entry By Name) untuk "Official Team ,
harus dilampiri copy dari Lisensi/Dokumen yang tepat, atas
dokter atau "physiotherapist Trainer atau "Chirop
tersebut, yang diterjemahkan kedalam bahasa Inggris. Setelah
diperiksa, barulah dapat diterbitkan "Accreditation Card" bagi
mereka. Tanpa "Accreditation Card", mereka tidak diizinkan
masuk ke dalam "Competition Area".
(Pedoman bertugas)
Bila menggunakan Electronic Body Protector (EBP) / Elektronik
Head Protector (EHP), maka Referee terlebih dahulu harus
memeriksa apakah sistem EBP/EHP dan kaos kaki bersensor yang
dipakai oleh kedua kontestan bekerja dengan baik.
(Interpretasi).
Tujuan diterapkan larangan dan penalti :
1. Menjaga keselamatan kontestan.
2. Memastikan pelaksanaan pertandingan yang Fair.
3. Mengembangkan teknik-teknik yang baik dan ideal.
(Penjelasan 2)
Dalam hal seorang atlet melancarkan tendangan yang sah ke
arah kepala tepat sebelum lawan melancarkan tendangan ke
arah badan, tetapi tendangan ke arah badan tersebut yang
nilainya muncul, maka pelatih dari atlet yang menyerang kepala
dapat meminta IVR. Jika Review Jury menentukan bahwa
tendangan kepala tersebut sah dan lebih cepat dari tendangan
ke arah badan, Referee akan membatalkan poin tendangan ke
arah badan dan menyatakan atlet yang menyerang ke arah
kepala sebagai pemenang.
(Penjelasan)
Ad. 1. Menang karena RSC.
Referee menyatakan kemenangan RSC pada keadaan berikut ini
:
a. Jika Kontestan lawan Knocked Down akibat serangan sah
yang menghasilkan poin dan tidak dapat melanjutkan
pertandingan setelah hitungan ke-8 "Yeo-dul", atau bila
Referee memutuskan Kontestan yang Knock Down tersebut
tidak mampu melanjutkan pertandingan dan keputusannya
dapat diambil sebelum waktu 10 detik.
b. Jika Kontestan 3 kali tidak mematuhi perintah Referee untuk
melanjutkan pertandingan.
c. Jika Referee menganggap pertandingan harus dihentikan
untuk melindungi keselamatan kontestan.
d. Ketika Dokter menyatakan bahwa pertandingan harus
dihentikan karena kontestan mengalami cedera.
(Penjelasan)
Walau tidak terdapat tanda-tanda tersebut di atas, Referee
dapat menghentikan pertandingan bila terjadi serangan yang
sangat telak dan menyimpulkan kontestan tersebut knocked
down karena dikhawatirkan keselamatannya (akan berbahaya)
jika pertandingan diteruskan.
(Pedoman bertugas)
Referee harus selalu waspada untuk terjadinya situasi knock
down yang tiba-tiba dimana kontestan terhuyung-huyung, yang
biasanya ditandai dengan serangan kuat yang menimbulkan
dampak. Referee segera menghentikan pertandingan dengan
aba- Kal-yeo melakukan hitungan tanpa keraguan.
(Penjelasan #3)
Referee harus merasa yakin atas kemampuan kontestan
melanjutkan pertandingan pada saat menghitung sampai 8,
setelah itu dengan cepat mengkonfirmasikan kesiapan tersebut
dan melanjutkan pertandingan tanpa membuang waktu.
(Pedoman bertugas)
1. Referee harus terus mengamati kondisi kontestan pada saat
menghitung, sehingga setelah hitungan ke-8 tidak
membuang banyak waktu untuk mengkonfirmasikan
kesiapan kontestan tersebut.
2. Bila kontestan yang terkena knock down dengan jelas
menyatakan kesiapannya sebelum hitungan ke-8, namun
kontestan tersebut terluka yang membutuhkan tindakan
medis, maka Referee terlebih dulu melanjutkan
Kye-sok
menghentikannya dengan aba- Kal-yeo
Kye-shi
prosedur pada artikel 19.
(Penjelasan #1)
Bila Referee beranggapan bahwa pertandingan tidak dapat
diteruskan karena terdapat cidera berat atau situasi darurat,
maka Referee dapat bertindak sebagai berikut:
1. Bila situasi sangat kritis (kontestan pingsan atau cidera
berat/terluka parah), Referee tidak boleh membuang waktu
untuk segera menghentikan pertandingan dan memanggil
pertolongan medis. Pertandingan ditutup (dianggap selesai)
dengan hasil sebagai berikut:
a. Bila penyebabnya adalah pelanggaran berat (Gamjeom)
lawannya, maka lawannya dinyatakan kalah.
b. Bila hal tersebut akibat serangan yang sah atau karena
(Penjelasan #2)
Pada situasi yang menuntut penghentian pertandingan di luar
kasus-kasus di atas akan berlaku ketentuan sebagai berikut :
1. Bila timbul situasi yang tak terkendali, maka Referee segera
menghentikan pertandingan dan mengikuti petunjuk dari
Panitia Pelaksana.
2. Bila pertandingan dihentikan setelah ronde II (ke-2) berakhir
dan tidak dapat di lanjutkan, maka hasilnya diputuskan
berdasarkan skor terakhir sebelum pertandingan dihentikan.
3. Bila pertandingan dihentikan sebelum ronde II (ke-2)
berakhir, maka harus dilakukan pertandingan ulang (3
ronde).
3. Refereeing Official:
3.1. Persyaratan : Pemegang sertifikat International Referee
yang diterbitkan oleh WT.
3.2. Tugas:
3.2.1.Referee (Wasit tengah)
3.2.1.1. Referee mengendalikan jalannya
pertandingan.
3.2.1.2. Referee Shi-jak Keu-man
Kal-yeo Kye-sok Kye-shi Shi-gan
istirahat, peringatan, penambahan poin,
dan pemenang.
3.2.1.3. Referee berwenang memutuskan secara
independen sesuai dengan peraturan
pertandingan.
3.2.1.4. Referee pada dasarnya tidak memberikan
poin. Namun apabila terjadi salah-satu
Judge mengangkat tangannya karena ada
poin yang tidak muncul, maka Referee akan
mengumpulkan seluruh Judge untuk
mengkonfirmasi, bila 2 Judge (dari 3
Judges) menyatakan poin, maka Referee
harus mengkoreksi dan memberi tambahan
poin. Bila menggunakan sistem 2 Judge,
poin akan dikoreksi apabila kedua Judge
dan Referee setuju atas koreksi tersebut.
3.2.1.5. Bila terjadi kasus seperti yang didefinisikan
oleh artikel 15, pemenang diputuskan
berdasarkan kriteria superioritas oleh
Refereeing Officials setelah akhir ronde
empat (4) apabila diperlukan.
(Interprestasi)
Penjelasan rinci tentang persyaratan, penugasan & pengaturan
lain- Refereeing Official WT
Regulations on the Administration of IR
IR).
(Interpretasi)
Technical Delegate dapat mengganti atau menghukum
"Refereeing Officials" dengan konsultasi kepada CSB, bila :
Terjadi kesalahan penempatan /penugasan. Refereeing Officials
diindikasikan melakukan kecurangan/ketidakadilan atau
membuat suatu kesalahan yang keterlaluan (Nyata nyata
keliru).
23. SANKSI
1. Presiden, Sekretaris jendral WT atau Technical Delegate
dapat meminta sidang Komisi Disiplin Luar Biasa bila
tindakan yang tidak pantas dilakukan oleh Coach, kontestan,
official dan/atau anggota dari MNA.
2. Komisi Disiplin Luar Biasa akan membahas masalah tersebut
dan dapat memanggil oknum terkait untuk dimintai
keterangan dan konfirmasi tentang kejadiannya.
3. Komisi Disiplin Luar Biasa akan membahas masalah tersebut
dan menentukan tindakan disiplin. Hasil sidang harus segera
diumumkan kepada publik dan dilaporkan secara tertulis,
berikut fakta-fakta yang relevan dan rasional, kepada
Presiden WT dan/atau Sekretaris Jenderal
3.1. Pelanggaran yang biasa dilakukan kontestan :
3.1.1.Menolak perintah Referee untuk menyelesaikan
prosedur akhir pertandingan, termasuk namun
tidak terbatas pada, menolak melakukan
penghormatan pada lawannya di akhir
pertandingan atau tidak mengikuti prosedur
pengangkatan pemenang.
3.1.2.Melempar barang miliknya (pelindung kepala,
gloves, dll) sebagai ungkapan ketidakpuasan atas
keputusan pemenang.
3.1.3.Tidak meninggalkan Competition Area setelah
selesai pertandingan
3.1.4.Tidak kembali bertanding setelah Referee
memanggilnya berulang- ulang.
4. Tindakan Disiplin :
Tindakan Disiplin yang dikeluarkan oleh Komisi Disiplin Luar
Biasa dapat bervariasi sesuai dengan tingkat
pelanggarannya. Sangsi yang dapat diberikan seperti :
4.1. Diskualifikasi.
54 | Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018)
Pengurus Taekwondo Indonesia Provinsi Jawa Timur
4.2. Peringatan dan perintah untuk mengeluarkan
permintaan maaf resmi.
4.3. Penghapusan akreditasi.
4.4. Melarang untuk berada di tempat pertandingan selama 1
hari atau selama berlangsungnya kejuaraan.
4.5. Pembatalan hasil baik hasil pertandingan maupun
pembatalan poin ranking WT.
4.6. Skorsing atlet, pelatih, dan/atau official tim dari semua
kegiatan WT (termasuk CU dan kegiatan di tingkat MNA)
selama 6 bulan, 1 tahun, 2 tahun, 3 tahun atau 4 tahun.
4.7. Melarang MNA tersebut untuk berpartisipasi dalam
kejuaraan yang diselenggarakan atau disetujui oleh WT,
baik pada kejuaraan tertentu maupun pada seluruh
kejuaraan dalam jangka waktu tertentu selama
maksimal 4 tahun.
4.8. Denda berupa uang sebesar USD 100 hingga USD 5.000
untuk tiap pelanggaran yang dilakukan.