Anda di halaman 1dari 112

COMPETITION RULES & INTERPRETATION

In Force As Of June 1, 2018

PENGURUS PROVINSI TAEKWONDO INDONESIA


JAWA TIMUR
2018
Pengurus Taekwondo Indonesia Provinsi Jawa Timur

1. TUJUAN
Competition Rules
semua pertandingan Taekwondo di seluruh dunia, baik di tingkat
WT atau CU atau MNA.

(Interpretasi).
Tujuan dari artikel 1 adalah memastikan standarisasi dari segala
pertandingan Taekwondo di seluruh dunia.
Pertandingan yang tidak mengikuti prinsip-prinsip dasar dari
peraturan ini, tidak diakui sebagai suatu pertandingan
Taekwondo.

2. PENERAPAN
1. Peraturan pertandingan ini harus diterapkan pada semua
pertandingan yang diselenggarakan oleh WT, CU dan MNA.
Bila ada MNA yang ingin melakukan penyesuaian terhadap
sebagian peraturan pertandingan ini, maka harus terlebih
dahulu memperoleh persetujuan dari WT (Red. 1 bulan
sebelumnya).
Continental Unions
Competition Rules
mendapatkan persetujuan WT, maka WT mempunyai
wewenang untuk membatalkan pertandingan internasional
tersebut. WT juga dapat mengambil tindakan kepada
Continental Unions
2. Semua pertandingan yang diselenggarakan atau disetujui
oleh WT harus mengacu kepada aturan WT tentang
penyelesaian sengketa, sanksi dan semua hal yang terkait
dengan peraturan tersebut.
3. Semua pertandingan yang diselenggarakan atau disetujui
oleh WT harus mematuhi aturan medis WT dan aturan Anti
Dopping WT.

Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018) |1


Pengurus Taekwondo Provinsi Jawa Timur
(Penjelasan).
MNA yang ingin merubah sebagian peraturan pertandingan
harus menyerahkan kepada WT bagian peraturan yang ingin
dirubah dan alasannya.
Persetujuan perubahan ini harus diperoleh dari WT 1 (Satu)
bulan sebelum jadwal pertandingan.

pertandingan yang diselenggarakan oleh WT, atas keputusan


Technical Delegate yang telah disetujui President WT.

3. AREA KOMPETISI
1. Competition Area harus memiliki permukaan rata tanpa hal-
hal yang dapat menghambat dan beralaskan matras yang
elastis dan tidak licin. Competition Area dapat diletakkan
diatas panggung (Platform) setinggi 2 meter dari lantai, jika
diperlukan.
Demi keselamatan kontestan, tepi luarnya dibuat menurun
dengan kemiringan tidak lebih dari 30 derajat.
Salah satu bentuk berikut ini dapat digunakan untuk
Competition Area.
1.1. Bentuk Segi Empat Sama Sisi (Bujur Sangkar).
Competition Area terdiri dari Contest Area dan Safety
Area. Contest Area bentuk persegi berukuran 8mx8m.
Daerah sekitar Competition Area dengan ukuran yang
sama di semua sisi menjadi Safety Area.
Ukuran Competition Area (yang meliputi Contest Area
dan Safety Area) harus tidak lebih kecil dari 10x10 meter
dan tidak lebih besar dari 12x12 meter.
Jika Competition Area di atas Platform, Safety Area d
apat diperluas sesuai kebutuhan untuk menjamin
keselamatan Kontestan.
Contest Area dan Safety Area harus memiliki warna yang
berbeda, sebagaimana ditentukan dalam Pedoman
Teknis kejuaraan yang bersangkutan.

2 | Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018)


Pengurus Taekwondo Indonesia Provinsi Jawa Timur
1.2. Bentuk Oktagonal
Competition Area terdiri dari Contest Area dan Safety
Area. Competition Area berdiameter 8 meter.
Competition Area harus berbentuk persegi dan harus
berukuran tidak lebih kecil dari 10x10 meter dan tidak
lebih besar dari 12x12 meter.
Ditengah-tengah Competition Area terdapat Contest
Area berbentuk oktagonal. Contest Area memiliki
diameter sekitar 8 meter dan setiap sisi oktagonal
tersebut memiliki panjang sekitar 3,3 meter.
Safety Area berada antara garis luar Competition Area
dan garis batas Contest Area.
Competition Area dan Safety Area harus memiliki warna
yang berbeda, sebagaimana ditentukan dalam Pedoman
Teknis kejuaraan yang bersangkutan.
2. Posisi (Marka)
2.1. Garis luar Contest Area disebut Boundary Line dan garis
luar Competition Area disebut Outer Line .
2.2. Outer Line bagian depan yang berdekatan dengan
meja Recorder disebut Outer Line 1, searah jarum jam
dari Outer Line 1, garis lain secara berurutan disebut
Outer Line 2, 3 dan 4.
Garis Batas yang berdekatan dengan Outer Line 1
disebut Boundary Line 1, searah jarum jam dari
Boundary Line 1, garis lain secara berurutan disebut
Boundary Line 2, 3 dan 4.
Untuk Contest Area dengan bentuk Oktagonal,
Boundary Line yang berdekatan dengan Outer Line 1
disebut Boundary Line 1, searah jarum jam dari
Boundary Line 1, garis lain secara berurutan disebut
Boundary.
2.3. Posisi Referee dan Kontestan pada awal dan akhir
Pertandingan:
Posisi kedua Kontestan berada pada dua titik yang
berlawanan, berjarak 1 meter dari titik tengah Contest
Area pada posisi sejajar dengan Outer OuterLine 1.
Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018) |3
Pengurus Taekwondo Provinsi Jawa Timur
Posisi Referee berada pada jarak 1,5 meter dari titik
tengah Competition Area ke arah Outer Line 3.
2.4. Judge (Wasit Sudut)
Posisi Judge dapat dirubah sesuai kebutuhan untuk
dapat memfasilitasi media penyiaran dan/atau
pemberitaan olahraga.
2.5. Recorder dan IVR
Terletak 2 m di belakang Outer Line 1 menghadap ke
Contest Area. Posisi Recorder dapat dirubah untuk
mengakomodir tempat dan persyaratan dari media
penyiaran dan/atau pemberitaan olahraga.
2.6. Coach
Terletak 1 m atau lebih dari titik tengah Outer Line
menurut posisi kontestannya masing-masing. Posisi
Coach dapat dirubah untuk mengakomodir tempat
dan persyaratan dari media penyiaran dan/atau
pemberitaan olahraga.
2.7. Inspection Desk
Posisinya harus dekat pintu masuk Competition Area
untuk pemeriksaan perlengkapan pelindung
kontestan.
(Penjelasan).
Derajat elastisitas dan kelicinan matras harus memenuhi
ketentuan (standar) WT.
Warna matras harus dihindari yang menyilaukan atau
menyebabkan
kelelahan mata bagi Kontestan, penonton, dan lainnya. Dan
posisi Referee serta kontestan ditandai dengan warna yang
berbeda dengan warna matras.
Petugas Inspection Desk memeriksa apakah perlengkapan
kontestan sesuai dengan standar WT (By PSS Merk). Jika tidak
sesuai, maka kontestan diminta untuk menggantinya.

4 | Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018)


Pengurus Taekwondo Indonesia Provinsi Jawa Timur
Glossary :
TD : Technical Delegate
CSB : Competition Supervisory Board
OVR : On Venue Result
CR : Center Referee
J1 - J2 - J3 : Corner Judge 1, 2 and 3
RJ : Review Jury
TA : Technical Assistance
C1 - C2 - C3 : Camera 1, 2 and 3
M1 - M2 - M3 : Scoreboard Monitor 1, 2, 3 and 4

Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018) |5


Pengurus Taekwondo Provinsi Jawa Timur

6 | Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018)


Pengurus Taekwondo Indonesia Provinsi Jawa Timur

4. KONTESTAN
1. Persyaratan kontestan :
1.1. Warga Negara dari negara peserta.
1.2. Direkomendasikan oleh National Taekwondo Association
Negara peserta.
1.3. Pemegang sertifikat Dan/Poom yang dikeluarkan
Kukkiwon/ WT.
1.4. Pemegang WTF Global Athlete License (GAL).
1.5. Usia dihitung berdasarkan tahun penyelenggaraan
kejuaraan. Usia untuk Olimpiade remaja/pelajar
mungkin berbeda tergantung pada keputusan IOC.

(Penjelasan)
Batasan usia dihitung berdasarkan tahun, bukan berdasarkan
tanggal kejuaraan diselenggarakan. Contoh: Jika kejuaraan
Yunior diselenggarakan tanggal 11 Juni 2013, maka atlet yang
lahir dari tanggal 1 Januari 1996 hingga tanggal 31 Desember
1998 dapat berpartisipasi.

2. Seragam dan Perlengkapan Pelindung Kontestan.


2.1. Pada pertandingan yang terdaftar dalam kalendar Event
WT, seragam kontestan dan semua peralatan
pertandingan sejenisnya, tidak terbatas pada matras,
PSS, IVR dan peralatan pelindung, harus peralatan yang
disetujui oleh WT (WT Approved).
2.1.1. Spesifikasi dobok atau seragam pertandingan,
alat pelindung dan peralatan lain ditetapkan
secara terpisah.
2.2. Sebelum memasuki Competition Area, Kontestan harus
memakai "WT Approve" Trunk / Body Protector (
Pelindung Badan ), HeadProtector (Pelindung Kepala ),
Groin Guard ( Pelindung Kemaluan ), Fore-arm Guards (
Pelindung Lengan ), Shin Guards ( Pelindung Tulang
Kering ), Hand Protector ( Pelindung Tangan ), E - Shock (
Kaos Kaki Elektronik ) yang dilengkapi sensor ( bila

Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018) |7


Pengurus Taekwondo Provinsi Jawa Timur
menggunakan PSS) dan Mouth Guard (Pelindung
Mulut).
Sebelum masuk Competition Area , Head Protector
dikepit di tangan kiri, lalu dikenakan di kepala sesuai
perintah Referee, sebelum aba- - .
2.3. Pelindung kemaluan, lengan dan tulang kering harus
dipakai di dalam dobok. Kontestan harus membawa
seluruh perlengkapan pelindung masing-masing untuk
keperluan sendiri. Pemakaian benda apapun diatas
kepala selain dari pelindung kepala tidak diperbolehkan,
kecuali Jilbab yang harus dikenakan di dalam Head
Protector dan tidak berpotensi membahayakan atau
mengganggu lawan.
2.4. Peserta harus membawa sendiri peralatan pelindung
(WT Approved) dan perlengkapan yang bersifat
Glove, Mouth-Guard.
Pelindung Kepala bagi Cadet harus ada tambahan
Pelindung Wajah tembus pandang.
Jilbab/Hijab, harus dipakai didalam Pelindung Kepala
dan tidak boleh membahayakan dirinya sendiri atau
lawannya
2.5. Tanggung jawab Panitia Pelaksana untuk peralatan
pertandingan
2.5.1.Panitia pelaksana Kejuaraan (WT Promoted),
bertanggung jawab dalam menyediakan peralatan
dan perlengkapan (WT Approved) dengan biaya
sendiri juga termasuk membiayai personel dalam
instalasi dan pengoperasian peralatan yang
dibutuhkan dalam kejuaraan tersebut
a. Pelindung Badan (EBP/Trunk PSS); Pelindung
Kepala (EHP/Head PSS); untuk Cadet digunakan
Pelindung Kepala khusus dengan Penutup Wajah
Transparan.

8 | Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018)


Pengurus Taekwondo Indonesia Provinsi Jawa Timur
b. Matras.
c. Kaos Kaki Elektronik; Hand Gloves; Pelindung
Lengan; Pelindung Tulang Kering; Pelindung
Kemaluan; Dobok.
d. Sistem IVR beserta peralatan pendukungnya;
Kamera; (3-4 buah termasuk di posisi atas); ada
juga kamera khusus keperluan Broadcast pada
Layar
untuk tayangan IVR (Red. bagi Review Jury) yang
terkoneksi dengan Screen (Red. yang dapat
dilihat oleh Penonton); Semua Kejuaraan
dengan Grade G-12 keatas, Kamera dan Sistem

e. Giant / Big Screen, dalam arena untuk


menayangkan; Progress dari Bagan
Pertandingan; Profil Atlet; dan lain - lain.
f. Scoring Board, yang dapat dilihat dengan jelas
(Red. Referee, Judges, Coach dan CSB. 2 - 4
buah per arena).
g. Real Time Display System (RTDS) di arena
pemanggilan dan pemanasan atlet.
h. Real Time Referee Calling System ( RTRCS) di
area tunggu wasit, termasuk layar TV yang
menayangkan pertandingan (Live).
i. Peralatan dan perlengkapan pertandingan yang
belum disebut dalam artikel 2.5.1 ini dapat
Competition Operasional
.
2.5.2.Panitia kejuaraan yang diselenggarakan atau
disetujui oleh WT bertanggung jawab untuk
menyiapkan peralatan dan bahan-bahan berikut ini
di tempat latihan (Pemanasan) dengan biaya
sendiri:
a. EBP & EHP (Trunk & Head Protector) beserta
kelengkapannya.

Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018) |9


Pengurus Taekwondo Provinsi Jawa Timur
b. Matras.
c. Es batu dan tempatnya (Cooler).
- Sepeda Statis (Stationary Bicycle).
- Mesin Lari / Treadmill (Running Machine).
- Perlengkapan untuk keadaan darurat (tidak
hanya P3K) - untuk lebih jelasnya silahkan
lihat pada medical code.
- Air dalam kemasan botol.
- Kulkas / Lemari Pendingin.
2.5.3.Merupakan tanggung jawab panitia untuk
mendapatkan persetujuan WT atas jumlah
peralatan yang harus disiapkan.
3. Anti Doping Test.
3.1. Peraturan anti doping WT, harus diterapkan pada
seluruh kejuaraan resmi WT, sedangkan untuk
kejuaraan "Olympic Games atau Multi Sports Games",
yang berlaku adalah peraturan "WADA Anti-doping
Code".
WT dapat melaksanakan pemeriksaan/tes medis bila
dianggap perlu untuk memastikan apakah seorang
kontestan telah melanggar peraturan ini.
Kontestan pemenang yang menolak permintaan tes ini
atau yang terbukti melanggar, akan dicopot dari
posisinya dan digantikan oleh Kontestan dalam posisi
berikutnya.
3.2. Panitia bertanggung jawab atas pelaksanaan tes medis
ini.
3.3. Detail peraturan "WT Anti-doping" dijadikan suatu
produk hukum.

(Penjelasan 1).
Kewarganegaraan Peserta.
Dalam kasus peserta mengubah kewarganegaraannya, dia
diperbolehkan mewakili negara yang lain hanya jika 36 bulan
telah berlalu setelah peserta mewakili sebuah negara di
Kejuaraan berikut:
10 | Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018)
Pengurus Taekwondo Indonesia Provinsi Jawa Timur
a. Olimpiade.
b. Turnamen Kualifikasi untuk Olimpiade.
c. Pertandingan multi-event continental, siklus 4 Tahunan.
d. Kejuaraan Continental, siklus 2 Tahunan.
e. Kejuaraan Dunia yang dipromosikan oleh WT.
Periode ini dapat dikurangi atau bahkan dibatalkan dengan
persetujuan dari NOC dan WT. WT dapat mengambil tindakan
disiplin sewaktu-waktu terhadap atlet MNA yang melanggar
pasal ini termasuk bukan prestasi.

(Penjelasan 2).
Direkomendasikan oleh National Taekwondo Association.
Setiap Federasi Nasional bertanggung jawab untuk mengontrol
ketidak-hamilan dan jenis kelamin peserta, serta harus
memastikan bahwa semua anggota tim telah mendapat
pemeriksaan medis yang menunjukkan bahwa mereka berada
dalam keadaan sehat dan layak untuk berpartisipasi dalam
kejuaraan tersebut. Masing-masing Federasi Nasional juga
bertanggungjawab penuh atas jaminan asuransi kecelakaan dan
kesehatan serta kewajiban lain untuk atlet dan officialnya selama
kejuaraan berlangsung.

(Penjelasan 3).
Mouth Guard /Pelindung Mulut.
Warna Mouth Guard ditentukan putih atau transparan.
Atlet yg menggunakan kawat gigi dan perlu menggunakan
pelindung gigi khusus yang direkomendasikan oleh dokter gigi,
harus menyertakan surat keterangan dari dokter gigi yang
menyatakan atlet tersebut aman menggunakan pelindung gigi yg
direkomendasikan.

(Penjelasan 4).
Head Gear / Pelindung Kepala.
Warna pelindung kepala selain biru atau merah tidak
diperkenankan untuk bertanding.

Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018) | 11


Pengurus Taekwondo Provinsi Jawa Timur
(Penjelasan 5).
Sistem Instant Video Replay (IVR) .
Panitia kejuaraan bertanggung jawab untuk memastikan
tersedianya cuplikan kejadian untuk peninjauan Instant Video
Replay dari partai yang diminta oleh WT.

(Penjelasan 6).
Taping .
Taping pada kaki dan tangan akan benar-benar diperiksa selama
proses pemeriksaan atlet. Bagian pemeriksaan dapat meminta
persetujuan dokter untuk penambahan Taping.

5. PEMBAGIAN KELAS
Kelas dibagi dalam dua divisi, Putra dan Putri, dan
dikelompokkan sebagai berikut:
1. Pembagian kelas Senior :
KELAS PUTRA NO KELAS PUTRI
UNDER 54 kg Max. 54,0 kg 1 UNDER 46 kg Max. 46,0 kg
UNDER 58 kg 54,1 58,0 kg 2 UNDER 49 kg 46,1 49,0 kg
UNDER 63 kg 58,1 63,0 kg 3 UNDER 53 kg 49,1 53,0 kg
UNDER 68 kg 63,1 68,0 kg 4 UNDER 57 kg 53,1 57,0 kg
UNDER 74 kg 68,1 74,0 kg 5 UNDER 62 kg 57,1 62,0 kg
UNDER 80 kg 74,1 80,0 kg 6 UNDER 67 kg 62,1 67,0 kg
UNDER 87 kg 80,1 87,0 kg 7 UNDER 73 kg 67,1 73,0 kg
OVER 87 kg Min. 87,1 kg 8 OVER 73 kg Min. 73,1 kg

2. Pembagian kelas Olympic Games :


KELAS PUTRA NO KELAS PUTRI
UNDER 58 kg Max. 58,0 kg 1 UNDER 49 kg Max. 49,0 kg
UNDER 68 kg 58,1 68,0 kg 2 UNDER 57 kg 49,1 57,0 kg
UNDER 80 kg 68,1 80,0 kg 3 UNDER 67 kg 57,1 67,0 kg
OVER 80 kg Min. 80,1 kg 4 OVER 67 kg Min. 67,1 kg

12 | Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018)


Pengurus Taekwondo Indonesia Provinsi Jawa Timur
3. Pembagian kelas Yunior:
KELAS PUTRA NO KELAS PUTRI
UNDER 45 kg Max. 45,0 kg 1 UNDER 42 kg Max. 42,0 kg
UNDER 48 kg 45,1 48,0 kg 2 UNDER 44 kg 42,1 44,0 kg
UNDER 51 kg 48,1 51,0 kg 3 UNDER 46 kg 44,1 46,0 kg
UNDER 55 kg 51,1 55,0 kg 4 UNDER 49 kg 46,1 49,0 kg
UNDER 59 kg 55,1 59,0 kg 5 UNDER 52 kg 49,1 52,0 kg
UNDER 63 kg 59,1 63,0 kg 6 UNDER 55 kg 52,1 55,0 kg
UNDER 68 kg 63,1 68,0 kg 7 UNDER 59 kg 55,1 59,0 kg
UNDER 73 kg 68,1 73,0 kg 8 UNDER 63 kg 59,1 63,0 kg
UNDER 78 kg 73,1 78,0 kg 9 UNDER 68 kg 63,1 68,0 kg
OVER 78 kg Min. 78,1 kg 10 OVER 68 kg Min. 68,1 kg

4. Pembagian kelas Youth Olympic Games :


KELAS PUTRA NO KELAS PUTRI
UNDER 48 kg Max. 48,0 kg 1 UNDER 44 kg Max. 44,0 kg
UNDER 55 kg 48,1 55,0 kg 2 UNDER 49 kg 44,1 49,0 kg
UNDER 63 kg 55,1 63,0 kg 3 UNDER 55 kg 49,1 55,0 kg
UNDER 73 kg 63,1 73,0 kg 4 UNDER 63 kg 55,1 63,0 kg
OVER 73 kg Min. 73,1 kg 5 OVER 63 kg Min. 63,1 kg

5. Pembagian kelas Kadet:


KELAS PUTRA NO KELAS PUTRI
UNDER 33 kg Max. 33,0 kg 1 UNDER 29 kg Max. 29,0 kg
UNDER 37 kg 33,1 37,0 kg 2 UNDER 33 kg 29,1 33,0 kg
UNDER 41 kg 37,1 41,0 kg 3 UNDER 37 kg 33,1 37,0 kg
UNDER 45 kg 41,1 45,0 kg 4 UNDER 41 kg 37,1 41,0 kg
UNDER 49 kg 45,1 49,0 kg 5 UNDER 44 kg 41,1 44,0 kg
UNDER 53 kg 49,1 53,0 kg 6 UNDER 47 kg 44,1 47,0 kg
UNDER 57 kg 53,1 57,0 kg 7 UNDER 51 kg 47,1 51,0 kg
UNDER 61 kg 57,1 61,0 kg 8 UNDER 55 kg 51,1 55,0 kg
UNDER 65 kg 61,1 65,0 kg 9 UNDER 59 kg 55,1 59,0 kg
OVER 65 kg Min. 65,1 kg 10 OVER 59 kg Min. 59,1 kg

Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018) | 13


Pengurus Taekwondo Provinsi Jawa Timur
(Penjelasan)
1. Under:
Penimbangan berat badan menggunakan angka sampai 1
desimal.
Contoh:
Under 50 kg, berarti sampai dengan 50,0 kg, tapi tidak termasuk
50,1 kg (diskualifikasi).
2. Over:
Over 50 kg, berarti minimum 50,1 kg, tidak termasuk 50,0 kg dan
dibawahnya (diskualifikasi).

14 | Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018)


Pengurus Taekwondo Indonesia Provinsi Jawa Timur

6. KLASIFIKASI DAN METODE PERTANDINGAN


1. Pertandingan dibagi menjadi:
1.1. Individual competition: pada umumnya antara kontestan
di kelas yang sama atau (jika diperlukan) dalam kelas
gabungan. Kontestan tidak boleh mengikuti lebih dari
satu (1) kelas dalam satu (1) event.
1.2. Team competition: Metode dan pembagian kelas untuk
team competition tersendiri prosedur tetap untuk
diatur dalam WT World Cup Taekwondo Team
Championships.
2. Sistem pertandingan dibagi menjadi:
2.1. Sistem Gugur.
2.2. Sistem Round Robin.
3. Pertandingan taekwondo pada Olympic Games mengikuti
Individual Competition, dengan kombinasi antara Sistem
gugur dan siste Repechage
4. Seluruh pertandingan tingkat internasional yang diakui WTF
mensyaratkan peserta minimum 4 negara dan setiap kelas
minimum diikuti oleh 4 kontestan. Kelas yang diikuti oleh
kurang dari 4 kontestan hasilnya tidak dapat diakui sebagai
hasil resmi (red.: medali tidak dihitung/eksebisi).
5.
berdasar pada prosedur tetap terbaru dari WT World
Taekwondo Grand Prix Series.

(Interpretasi)

didasarkan pada hasil kemenangan per individu pada


keseluruhan pertandingan.

Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018) | 15


Pengurus Taekwondo Provinsi Jawa Timur
* Team Standing.
Kemenangan team ditentukan oleh total nilai poin berdasarkan
kriteria
dibawah ini :
a. Satu (1) poin awal diberikan untuk kontestan pada saat
pertama
b. turun bertanding setelah lolos penimbangan.
c. Satu (1) poin untuk setiap kali menang (termasuk menang
"Bye").
d. Tambahan Seratus Dua Puluh (120) poin jika meraih medali
emas.
e. Tambahan Lima Puluh (50) poin jika meraih medali perak.
f. Tambahan Dua Puluh (20) poin jika meraih medali
perunggu.

Bila 2 atau lebih tim mendapat jumlah poin yang sama, maka
ranking
ditentukan oleh:
1. Jumlah medali emas, perak, dan perunggu secara berurutan.
2. Jumlah kontestan (yang lebih banyak) dalam team.
3. Nilai yang lebih tinggi pada kelas-kelas yang lebih berat

Penjelasan :
Pada Team Competition, hasilnya ditentukan oleh hasil individual
masing-masing tim.

(Red).
Team kompetisi : Jumlah atlet setiap tim adalah 5 atlet. Aturan
masuk lapangan adalah Coach, atlet satu, atlet dua, atlet tiga,
atlet empat, atlet lima, kedua tim saling hormat.

Ronde Satu.
atlet 1 vs atlet 1; atlet 2 vs atlet 2; atlet 3 vs atlet3; Atlit 4 vs atlit
4; atlet 5 vs atlet5.
Referee tidak diganti selama ronde ke 1 untuk 5 atlet.

16 | Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018)


Pengurus Taekwondo Indonesia Provinsi Jawa Timur
Ronde Dua.
Coach dapat menentukan atlet mana dari 5 atlit yang akan
bertanding, tanpa harus sesuai nomor urut atlet.

Untuk ronde ke 2 ini Referee ganti dengan Judge 1.

Ronde Tiga.
Coach dapat menentukan atlet mana dari 5 atlet yang akan
bertanding, tanpa harus sesuai nomor urut atlet.

Untuk ronde ke 3 ini Referee ganti ke Judge 2.

Durasi 1 menit perbabak per Atlet.

(Interpretasi)
WT "World Cup Team Championships" akan diatur berdasar
pada prosedur tetap terbaru dari WT "World Cup Team
Championships".

7. DURASI PERTANDINGAN
1. Tiga (3) ronde x dua (2) menit, dengan waktu istirahat
antar ronde selama satu (1) menit. Bila terjadi seri setelah
tiga (3) ronde, maka setelah diberikan istirahat selama
satu (1) menit, dilanjutkan dengan ronde ke-4 (The Golden
Round) selama satu (1) menit.

Technical Delegate dapat merubah lamanya pertandingan


menjadi :
- 1 minute x 3 rounds.
- 1 minute 30 seconds x 3 rounds.
- 2 minutes x 2 rounds.
- 5 minutes x 1 round..

Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018) | 17


Pengurus Taekwondo Provinsi Jawa Timur

8. PENGUNDIAN
1. Tanggal pengundian harus dicantumkan dalam proposal
(Outline) kejuaraan. Sekurangnya 1 perwakilan dari tiap
team harus menghadiri pengundian, dan team yg
berpartisipasi bertanggung jawab mengkonfirmasikan
kehadirannya. Jika tidak ada perwakilan, maka team wajib
menunjuk 1 perwakilan (dari team lain) serta
memberitahukan kepada Technical Delegate atau Panitia
sebelum undian berlangsung.
2. Pengundian dapat dilakukan dengan pengacakan
menggunakan komputer atau secara manual. Pengaturan
dan metoda pengundian ini akan ditentukan oleh
Technical Delegate.
3. Sejumlah kontestan harus diunggulkan (Seeded)
berdasarkan ranking WT. Jumlah kontestan yang
diunggulkan harus dicantumkan dalam petunjuk
(Handbook) kejuaraan atau dalam proposal (Outline)
kejuaraan.
Pada kejuaraan Continental Union (Red. Misalnya
Kejuaraan Asia) atau kejuaraan WT G2, minimal 25 persen
kontestan harus menjadi unggulan.

9. PENIMBANGAN
1. "General Weigh In" dilaksanakan satu hari sebelum jadwal
pertandingan bagi kontestan di kelas bersangkutan.
Waktunya ditentukan oleh OC dan diinformasikan ke
penanggung jawab "Head of Team Meeting" (Red.
Lamanya penimbangan maksimal 2 jam).
2. "Random Weight In" dilakukan setiap pagi di hari
pertandingan. Seluruh Kontestan yang lulus penimbangan
harus datang maksimal 2 jam sebelum pertandingan
dimulai.
2.1. Jumlah seleksi untuk "Random Weight In" harus
ditentukan pada proposal kejuaraan atau pada saat
"Head of Team Meeting" dan Subyek akan diacak
18 | Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018)
Pengurus Taekwondo Indonesia Provinsi Jawa Timur
menggunakan sistem komputer maksimal 2 jam
sebelum pertandingan dimulai (Red. Random Weight
In harus selesai paling lambat 30 menit sebelum
pertandingan).
2.2. "Random Weight In" harus dilakukan dengan
toleransi 5 persen dari kategori berat Kontestan.
Kasus "Underweight" tidak akan dikenakan.
3. Saat penimbangan, Kontestan putra mengenakan celana
dalam, Kontestan putri mengenakan Bra (Penutup Dada)
dan celana dalam. Penimbangan dapat dilakukan dalam
keadaan bugil atas keinginan kontestan bersangkutan.
3.1. Peserta Cadet dan Junior harus menggunakan celana
dalam sewaktu menimbang dan ada toleransi
tambahan 100 gram. (red. Toleransi 5% + 100 gr).
4. "General Weigh In" dilaksanakan maksimal dua kali (Satu
kesempatan lagi diberikan bagi kontestan yang tidak lolos
penimbangan pertama). Sementara "Random Weight In"
dilaksanakan hanya satu kali.
5. Sebagai upaya pencegahan terkena diskualifikasi, maka
alat timbang yang sama dengan alat timbang yang dipakai
resmi disediakan untuk penimbangan percobaan, dan
ditempatkan di tempat akomodasi Kontestan atau di
arena.

(Penjelasan)
1. Penimbangan dilaksanakan sehari menjelang hari
pertandingan kontestan yang jadwalnya telah ditentukan
oleh Panitia Pelaksana atau WT dalam rapat Head of Team
(Technical Meeting). Waktu penimbangan ditentukan
maksimum 2 jam (Dianjurkan sore hari).
2. Tempat penimbangan harus dipisahkan antara Kontestan
putra dan putri. Untuk Kontestan putri, penimbangan
disaksikan oleh petugas wanita.
3. Bila Kontestan terkena diskualifikasi karena tidak lolos dalam
penimbangan, maka kontestan tersebut tidak mendapatkan
poin partisipasinya.
Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018) | 19
Pengurus Taekwondo Provinsi Jawa Timur
4. Alat timbang percobaan harus sama tipe dan kalibrasinya
dengan alat timbang resmi. Hal ini harus diverifikasi sebelum
kejuaraan oleh Panitia Pelaksana.

10. PROSEDUR PERTANDINGAN


1. Pemanggilan Kontestan. Nama kontestan dipanggil ke meja
pemanggilan sebanyak tiga (3) kali dimulai tiga puluh (30)
menit menjelang jadwal pertandingannya. Jika kontestan
tidak melapor atau datang kemeja pemanggilan setelah
panggilan ketiga, kontestan akan didiskualifikasi, dan
diskualifikasi ini harus diumumkan (Red. Diskualifikasi
dilakukan di Inspection Desk).
2. Pemeriksaan fisik dan perlengkapan. Setelah pemanggilan
pertama, kontestan harus segera mendatangi Inspection
Desk untuk menjalani pemeriksaan fisik, kostum, serta
perlengkapannya oleh petugas yang ditunjuk oleh WT.
Kontestan tidak boleh menunjukkan sikap menolak atau
menghindar untuk diperiksa, dan Kontestan dilarang
memakai barang yang berpotensi membahayakan/melukai
Kontestan lawannya.
3. Setelah menjalani pemeriksaan, kontestan melanjutkan
bersiap di Coach's Area dengan seorang Coach (Dan seorang
dokter tim atau seorang Physiotherapist jika ada), sambil
menunggu panggilan memasuki Competition Area.
4. Prosedur memulai dan mengakhiri pertandingan:
4.1. Sebelum pertandingan dimulai, Referee akan
memanggil "Chung, Hong" ("Biru, Merah"), lalu kedua
Kontestan segera memasuki Competition Area dengan
pelindung kepala dikepit di bawah lengan kirinya. Bila
seorang Kontestan tidak siap berada di dalam Coach's
Zone atau belum siap perlengkapannya pada saat
Referee memanggil "Chung-Hong", maka Kontestan
tersebut dianggap mengundurkan diri dan Referee
menyatakan lawannya yang sudah siap sebagai
pemenangnya.

20 | Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018)


Pengurus Taekwondo Indonesia Provinsi Jawa Timur
4.2. Kontestan memasuki Competition Area saling
berhadapan dan bersikap sempurna pada saat Referee
memberi aba - aba "Charyeot", lalu saling memberi
hormat saat aba - aba "Kyeong-rye". Sewaktu
menghormat badan dibungkukkan lebih dari 30 derajat
dan kepala di tundukkan lebih dari 45 derajat dengan
tangan mengepal di sisi paha. Setelah saling memberi
hormat, kontestan memakai pelindung kepalanya.
4.3. Referee memulai pertandingan dengan aba-aba "Joon-
bi" (siap) dan"Shi-jak" (mulai).
4.4. Pertandingan di tiap ronde dimulai dengan aba-aba
"Shi-jak" (mulai) oleh Referee.
4.5. Pertandingan di tiap ronde diakhiri dengan aba-aba
"Keu-man" (Stop) oleh Referee. Walau pun Referee
belum menyatakan "Keuman" (Stop), pertandingan
dianggap usai bila waktunya telah Gam-
jum sistem,
walau waktu telah habis.
4.6. Referee dapat menghentikan pertandingan sementara
dengan menyatakan "Kal-yeo" dan melanjutkan
pertandingan dengan perintah "Kye-sok". Ketika
Referee menyatakan "Kal-yeo" Recorder harus segera
menghentikan waktu pertandingan. Ketika Referee
menyatakan "Kye-sok" Recorder harus segera memulai
kembali waktu pertandingan.
4.7. Setelah ronde terakhir selesai, Referee menyatakan
pemenang dengan mengangkat tangan ke arah
pemenang. Kontestan (Red. Secara otomatis) memberi
hormat satu sama lain setelah Referee menyatakan
pemenang.
4.8. Kontestan meninggalkan Competition Area.

Setelah akhir putaran terakhir, Referee harus


menyatakan pemenang dengan mengangkat tangannya
ke samping pemenang. Para Kontestan akan bertukar

Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018) | 21


Pengurus Taekwondo Provinsi Jawa Timur
hormat dengan satu sama lain setelah deklarasi
pemenang oleh Referee.
5. Prosedur bertanding untuk Team Competition:
5.1. Kedua tim berbaris sesuai susunan kontestan dalam
daftar yang diserahkan, saling berhadapan.
5.2. Prosedur sebelum memulai dan setelah berakhirnya
pertandingan sama seperti pada poin 4 di atas.
5.3. Kedua tim meninggalkan Competition Area menuju
tempat menunggu yang telah ditentukan sampai pada
gilirannya bertanding.
5.4. Kedua tim kembali berbaris berhadapan dalam
Competition Area setelah partai terakhir
dipertandingkan.
5.5. Referee menyatakan pemenangnya dengan mengangkat
tangannya ke arah tim pemenang.

(Penjelasan #1)
Dokter tim atau seorang "Physiotherapist" Trainer atau
"Chiropractor" (Orang yg melakukan pengobatan alternatif pada
pengkoreksian tulang belakang, otot dan persendian), pada
waktu pendaftaran (Red. Entry By Name) untuk "Official Team ,
harus dilampiri copy dari Lisensi/Dokumen yang tepat, atas
dokter atau "physiotherapist Trainer atau "Chirop
tersebut, yang diterjemahkan kedalam bahasa Inggris. Setelah
diperiksa, barulah dapat diterbitkan "Accreditation Card" bagi
mereka. Tanpa "Accreditation Card", mereka tidak diizinkan
masuk ke dalam "Competition Area".

(Pedoman bertugas)
Bila menggunakan Electronic Body Protector (EBP) / Elektronik
Head Protector (EHP), maka Referee terlebih dahulu harus
memeriksa apakah sistem EBP/EHP dan kaos kaki bersensor yang
dipakai oleh kedua kontestan bekerja dengan baik.

22 | Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018)


Pengurus Taekwondo Indonesia Provinsi Jawa Timur

11. TEKNIK DAN AREA SASARAN YANG


DIPERBOLEHKAN
1. Teknik yang diperbolehkan (Permitted Techniques)
1.1. Teknik Tangan : memukul dengan kepalan tinju yang
erat. (red. Toleransi kelurusan lengan 80%).
1.2. Teknik Kaki : menendang dengan bagian di bawah
tulang mata kaki.
2. Area Sasaran yang diperbolehkan (Permitted Areas)
2.1. Badan: Serangan menggunakan teknik tangan dan kaki
di daerah badan yang dilindungi body protector
(pelindung badan) diperbolehkan. Dan tidak
diperbolehkan menyerang daerah sepanjang tulang
belakang.
2.2. Kepala: Seluruh bagian di atas tulang selangka (collar
bone), dan hanya boleh dengan menggunakan
teknik kaki.

12. POIN YANG SAH


1. Area sasaran yang mendapat poin (Scoring Areas)
1.1. Badan : area yang diwarnai biru atau merah pada trunk
protector.
1.2. Kepala : seluruh bagian kepala yang dilindungi oleh head
protector (red.: plus muka).
2. Kriteria Poin yang sah :
2.1. permitted techniques
scoring area pada trunk protector dengan tingkat
kekuatan sesuai dengan level tertentu.
2.2. permitted techniques
ke scoring area kepala.
2.3. Bila menggunakan PSS, penentuan teknik yang sah,
tingkat kekuatan tendangan, dan/atau perkenaan yang
sah ke scoring area, ditentukan oleh sistem PSS.
Penentuan poin berdasarkan sistem PSS ini tidak dapat
dipertanyakan melalui Instant Video Replay (IVR).

Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018) | 23


Pengurus Taekwondo Provinsi Jawa Timur
2.4. Komite Teknis WT harus menentukan level kekuatan dan
sensitivitas PSS, menggunakan level kekuatan yang
berbeda dengan pertimbangan kategori berat badan,
jenis kelamin, dan kelompok umur. Dalam keadaan
tertentu yang dianggap perlu Technical Delegate dapat
mengkalibrasi ulang level kekuatan yang digunakan.
3. Kategori poin yang Sah:
3.1. Satu poin untuk pukulan yang sah ke pelindung badan.
3.2. Dua poin untuk tendangan yang sah ke pelindung badan.
3.3. Empat poin untuk tendangan memutar yang sah ke
pelindung badan
3.4. Tiga poin untuk tendangan yang sah ke kepala
3.5. Lima poin untuk tendangan memutar yang sah ke kepala
3.6. Satu -
diberikan oleh lawan.

(Red, tendangan berputar : Definisinya jika dilancarkan dengan


suatu kesatuan gerakan berputar tanpa jeda walaupun sesaat).

Deskripsi Poin Poin Poin


Dasar Teknikal Total
Poin Pukulan Sah Badan 1 - 1
Poin Tendangan Sah Badan 2 - 2
Poin Tendangan Sah Kepala 3 - 3
Poin Tendangan Sah Badan (Putar) 2 2 4
Poin Tendangan Sah Kepala (Putar) 3 2 5

4. Nilai akhir adalah jumlah poin dari tiga ronde.


5. Pembatalan poin : Saat Kontestan mendapatkan poin dengan
didahului suatu pelanggaran (Red. Pelanggaran tersebut
berperan dalam perolehan poin; Pembatalan point harus
selalu disertai pemotongan).
5.1. Jika pelanggaran tersebut berperan dalam menghasilkan
poin, Referee harus memberikan pinalti untuk

24 | Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018)


Pengurus Taekwondo Indonesia Provinsi Jawa Timur
pelanggaran tersebut dan membatalkan poin yang
dihasilkan.
5.2. Namun jika pelanggarannya tidak berperan dalam
menghasilkan poin, Referee dapat memberikan pinalti
untuk pelanggaran tersebut tetapi tidak membatalkan
poin yang dihasilkan.

13. SCORING DAN PUBLIKASINYA


1. Pencatatan poin yang sah terutama ditentukan dengan
menggunakan sistem penilaian elektronik yang dipasang
pada alat Protector and Scoring dan System (PSS).
Poin untuk teknik pukulan dan tambahan poin untuk
tendangan putar harus diberikan oleh Judge secara manual.
Jika tidak menggunakan PSS, semua penilaian diberikan oleh
Judge secara manual.
2. Jika tidak menggunakan alat PSS untuk headguard, poin
untuk teknik tendangan ke kepala harus diberikan oleh
Judge secara manual. (Red. Tendangan ke kepala yang
mendapatkan nilai harus keras / telak / ada impact , kalau
hanya menyerempet, Judge jangan memberikan nilai).
3. Poin tambahan yang diberikan untuk tendangan putar harus
dibatalkan jika tendangan putar tersebut tidak tercatat
sebagai poin yang sah oleh PSS.
4. Bila menggunakan 3 Judge, poin akan muncul jika 2 Judge
atau lebih menyatakan sebagai poin yang sah (Red. Dengan
menekan tombol poin).
5. Bila menggunakan 2 Judge, poin akan muncul jika 2 Judge
menyatakan sebagai poin yang sah (Red. Dengan menekan
tombol poin).
6. Jika Referee melihat Kontestan Knocked Down, goyah,
pendarahan, karena tendangan ke kepala dan mulai
menghitung, tetapi serangan tersebut poinnya tidak muncul
baik oleh PSS maupun Judge, Referee dapat meminta
Instant Video Review (Red. Untuk Referee = Review ; Untuk

Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018) | 25


Pengurus Taekwondo Provinsi Jawa Timur
Coach = Replay ) untuk memutuskan akan memberikan poin
atau tidak setelah menghitung.

Pedoman bertugas (6) :


ang menyebabkan
atlet knockdown, Referee dapat melakukan Instant Video
Review.

kepala (head/muka), Atlet masih


kondisi siap (tidak keras/tidak ada impact), maka Referee
melanjutkan pertandingan, tanpa harus menghitung.

14. PELANGGARAN DAN PENALTI


1. Penalti atas suatu pelanggaran diberikan oleh Referee.
2. .
3.
kontestan lawan.
4. Jenis Pelanggaran
4.1. Jenis tindakan berikut ini merupakan bentuk
-
4.1.1. Keluar Boundary Line.
4.1.2. Jatuh.
4.1.3. Menghindari dan atau memperlambat
pertandingan.
4.1.4. Mencengkeram, memegang, atau mendorong
lawan.
4.1.5. Mengangkat lutut untuk memblokir dan/atau
menghambat tendangan lawan, atau
mengangkat kaki lebih dari 3 detik tanpa
melaksanakan serangan, untuk menghambat
gerakan menyerang lawan. dan/atau menendang
dengan sasaran dibawah pinggang.
4.1.6. Menyerang bagian di bawah pinggang.
4.1.7. Menyerang lawan setelah aba- -
4.1.8. Memukul kepala lawan dengan tangan.

26 | Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018)


Pengurus Taekwondo Indonesia Provinsi Jawa Timur
4.1.9. Menyerang dengan kepala atau lutut.
4.1.10. Menyerang lawan yang sudah jatuh.
4.1.11. Menendang badan dengan menggunakan bagian
samping/ bawah kaki dan pada posisi Clinch atau
rapat badan. Contoh : Monkey kick / Fish kick.
4.1.12. Tindakan tidak pantas oleh kontestan atau Coach
(Red.: Lihat penjelasan dibawah, ad. 4.11).
4.2. Ketika Coach atau kontestan melakukan tindakan tidak
terpuji atau tidak mau mengikuti perintah Referee,
maka Referee memberikan sanksi dengan mengangkat
kartu kuning. Dalam hal ini CSB segera melakukan
investigasi kepada pelatih atau kontestan dan
memutuskan apakah tindakan tersebut pantas untuk
mendapatkan hukuman atau tidak.
5. Jika kontestan sengaja dan ber-ulangkali menolak atau
mengabaikan Competition Rules atau Perintah Referee, maka
Referee dapat menyudahi pertandingan dengan
mengeluarkan kartu kuning dan mendeklarasikan lawan
sebagai pemenang.
6. Jika Referee yang bertugas di Inspection Desk atau petugas
lapangan (dengan support teknisi alat PSS) menemukan
kecurangan berupa manipulasi sensitivitas sensor PSS yg
mempengaruhi pertandingan, maka kontestan harus di
diskualifikasi.
7. Gam-Jeom Referee
dapat menyatakan kontestan tersebut kalah dengan PUN
(Punitive Declaration).

(Interpretasi).
Tujuan diterapkan larangan dan penalti :
1. Menjaga keselamatan kontestan.
2. Memastikan pelaksanaan pertandingan yang Fair.
3. Mengembangkan teknik-teknik yang baik dan ideal.

Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018) | 27


Pengurus Taekwondo Provinsi Jawa Timur
(Penjelasan 1)

Ad. 4.1.1 Keluar Boundary Line.


Bila satu kaki kontestan keluar Boundary Line, termasuk pada
saat bertukar teknik atau terkena serangan , maka langsung
dikenakan"Gam-jeom", kecuali diakibatkan oleh pelanggaran
lawan.
(Red. Untuk kasus tertentu. Lihat skenario lapangan)

Ad. 4.1.2 Jatuh.


"Gam-jeom" harus diberikan kepada kontestan yg jatuh .Namun
-
a. Seorang atlet jatuh karena pelanggaran lawan, maka
- diberikan kepada lawannya.
b. Kedua atlet jatuh, karena tabrakan incidental, maka
keduanya tidak -

Ad. 4.1.3. Menghindari atau memperlambat pertandingan.


a. Bila tidak ada niat untuk menyerang, maka kontestan yang
lebih terlihat bertahan atau mundur diberikan "Gam-
jeom". Bila dalam kurun waktu lima (5) detik setelah aba-
aba "Shi-jak" atau "Kye-sok" tidak terlihat suatu serangan,
maka Referee akan memberikan tanda "Fight" dengan
kedua tangannya, dan bila lima (5) detik kemudian masih
belum tampak serangan, maka kontestan yang terlihat
bertahan atau mundur dikenakan "Gam-jeom", dan bila
kedua Kontestan tidak memperlihatkan inisiatif
menyerang, maka kedua Kontestan tersebut dikenakan
"Gam-jeom". Referee harus mampu menilai apakah
Kontestan menghindar karena sengaja atau merupakan
taktik pertahanan yang tidak dapat dikenakan "Gam-jeom"
penalti.
b. Membelakangi lawan untuk menghindari serangan lawan :
Tindakan ini harus dihukum karena tidak sesuai dengan
semangat "Fair Play" dan dapat mengakibatkan cedera
28 | Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018)
Pengurus Taekwondo Indonesia Provinsi Jawa Timur
yang serius. Termasuk pelanggaran ini adalah menghindari
serangan lawan dengan cara membungkuk sampai batas
pinggang atau berjongkok.
c. Mundur hanya untuk menghindari serangan lawan dan
mengulur waktu akan diberikan potongan "Gam-jeom".
d. Pura - pura cedera : Harus dihukum karena tidak sesuai
dengan semangat "Fair Play". Termasuk di dalamnya
adalah melebih-lebihkan cedera atau mengekspresikan
kesakitan pada bagian tubuh yang tidak terkena serangan,
dengan tujuan memperlihatkan bahwa lawannya telah
melakukan pelanggaran, serta membesar - besarkan rasa
sakit dengan tujuan mengulur-ulur waktu, akan diberikan
potongan "Gam-jeom". Namun Referee dapat meminta
Instant Video Replay untuk review, untuk klarifikasi
Gam-jeom
e. Gam-jeom
meminta "Time Out" kepada Referee untuk memperbaiki
peralatan pelindungnya (Red. Referee seharusnya dapat
mengetahui apabila ada peralatan pelindung kontestan
yang terlepas sehingga kontestan tidak perlu meminta
time out kepada Referee).

Ad. 4.1.4 Mencengkeram, memegang atau mendorong


lawan.
Memegang dengan bagian tangan terhadap bagian tubuh lawan,
dobok atau PSS Body, termasuk memegang /mengait kaki lawan,
menggunakan bagian lengan. Tindakan mendorong seperti
dibawah ini akan diberikan penalti :
a. Mendorong lawan keluar Boundary Line.
b. Mendorong lawan dengan tujuan mencegah tendangan /
serangan lawan.

Ad. 4.1.5 Mengangkat lutut atau kaki


Mengangkat lutut untuk memblokir dan/atau menghambat
tendangan lawan, atau mengangkat tanpa melaksanakan
serangan tendangan atau pukulan.
Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018) | 29
Pengurus Taekwondo Provinsi Jawa Timur
(Red. Apabila gerakan tersebut diikuti dengan pukulan atau
teknik tendangan dalam satu rangkaian gerakan, tidak perlu
diberikan penalti).

Ad. 4.1.6 Menyerang bagian di bawah pinggang.


Tindakan ini berlaku untuk serangan pada setiap bagian bawah
pinggang. Bila terjadi dikarenakan tindakan lawannya sendiri
atau tidak secara sengaja saat bertukar teknik, maka tidak
dikenakan penalti. Pelanggaran ini termasuk menendang keras
atau menginjak ke arah paha, lutut atau tulang kering lawan
dengan tujuan menghalangi gerakan teknik lawan.

Ad. 4.1.7 Menyerang lawan setelah aba- -


a. Menyerang lawan setelah aba-aba "Kal-yeo".
Menyerang setelah aba-aba "Kal-yeo" artinya hingga
benar-benar terjadi kontak fisik dengan tubuh lawannya.
b. Bila serangan berawal sebelum aba-aba "Kal-yeo", maka
tidak diberikan potongan.
c. Dalam melihat Instant Video Replay, aba- Kal-yeo
berarti tangan Referee harus dalam keadaan lurus penuh
ke depan. Awal serangan berarti kaki yang menyerang
telah sepenuhnya meninggalkan lantai atau tidak lagi
menyentuh lantai.
d. Jika serangan setelah aba- Kal-yeo
tubuh lawan tetapi dilakukan dengan sengaja dan
berbahaya, maka Referee dapat memberikan "Gam-jeom"
atas tindakan tersebut.

Ad. 4.1.8 Memukul kepala lawan dengan tangan.


Termasuk memukul muka lawan dengan tinju, pergelangan
tangan, lengan atau sikut. Namun tidak dikenakan penalti, bila
kejadian tidak dapat dihindarkan karena lawannya terlalu
menundukkan kepalanya atau ceroboh saat memutar badannya.

Ad. 4.1.9 Menyerang dengan kepala atau lutut.

30 | Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018)


Pengurus Taekwondo Indonesia Provinsi Jawa Timur
Sengaja menyerang lawan dengan kepala atau lutut dalam jarak
dekat. Namun dalam hal sebagai berikut, tidak dikenakan
penalti:
a. Bila lawan tiba-tiba maju saat kontestan sedang akan
melancarkan tendangan.
b. Tidak dapat dihindarkan (tanpa sengaja) saat serangan
dalam jarak terlalu dekat.

Ad. 4.1.10 Menyerang lawan yang sudah jatuh.


Tindakan yang sangat membahayakan ini beresiko tinggi
menciderai lawannya, karena :
a. Lawan yang sudah jatuh tidak berada dalam keadaan siap
(terlindung).
b. Dampak serangan yang diterima kontestan dalam keadaan
jatuh lebih besar, mengingat hal tersebut juga tidak
sesuai dengan semangat Taekwondo. Dalam hal ini,
potongan harus tetap diberikan tanpa melihat dampak
dari serangan tersebut.

Ad. 4.1.11 Tindakan tidak pantas oleh kontestan atau Coach.


a. Tidak mematuhi perintah atau keputusan Referee.
b. Tindakan tidak pantas dalam memprotes keputusan
Referee.
c. Tindakan tidak pantas untuk mengganggu atau
mempengaruhi hasil pertandingan.
d. Memprovokasi atau menghina official/pelatih dan
kontestan lawan
e. Hanya dokter/fisioterapis yang terdaftar yang diijinkan
duduk pada kursi dokter. Bila diketahui Dokter/fisioterapis
yang tidak terdaftar atau ofisial lain duduk pada kursi
dokter, maka akan diperintahkan meninggalkan FOP dan
kont -
f. Perilaku lain yang tidak pantas atau tindakan tidak sportif
dari kontestan atau pelatih
g. Coach berdiri atau meninggalkan area yang ditentukan.
h. Coach memberi instruksi terlalu keras (suara red.)
Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018) | 31
Pengurus Taekwondo Provinsi Jawa Timur
(red: Bila terjadi saat istirahat antar ronde, Referee dapat
langsung memberikan penaltinya dan akan dicatat pada ronde
berikutnya).

15. GOLDEN ROUND DAN PENENTUAN


SUPERIORITAS
1. Bila terjadi nilai seri setelah 3 ronde, maka setelah istirahat
selama satu (1) menit dilanjutkan dengan ronde ke-4
(Golden Point Round), yang lamanya hanya 1 (satu) menit.
2. Skor maupun penalti dalam 3 ronde sebelumnya sudah tidak
berlaku lagi (diabaikan).
3. Pada ronde Golden, kontestan yang terlebih dahulu
mendapatkan 2 poin atau lebih, atau yang lawannya
menerima 2 (dua) gamjeom akan dinyatakan sebagai
pemenang.
4. Bila terjadi skor akhir seri (tanpa poin) setelah Golden
Round, pemenangnya akan ditentukan berdasarkan
superioritas dengan kriteria :
4.1. Kontestan yang memperoleh point lewat serangan
pukulan pada ronde ke-4 .
4.2. Jika tidak ada poin karena serangan pukulan atau
keduanya sama-sama mendapatkan poin dari pukulan,
maka pemenang ditentukan oleh "Hit Level" tertinggi
dan teregistrasi di sistem.
4.3. Jika "Hit Level" juga masih seri, maka pemenang dilihat
dari Kontestan yang unggul di 3 ronde sebelum ronde
Golden Round.
4.4. Bila Jumlah unggul 3 ronde masih sama. Maka
Kontestan yang menang adalah yang menerima jumlah
Gam-jeom lebih sedikit pada keseluruhan
ronde.
4.5. Bila ketiga kriteria di atas masih sama, Referee dan
Judge harus menentukan pemenang berdasarkan
superioritas pada ronde ke-4 / ronde Golden Round. (
Red. Woo-si-gi-rok).

32 | Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018)


Pengurus Taekwondo Indonesia Provinsi Jawa Timur
(Penjelasan 1)
Penentuan superioritas oleh Referee dan Judge harus
berdasarkan kriteria secara berurutan sebagai berikut:
1. Dominasi teknik terhadap lawannya melalui agresivitas
bertanding.
2. Frekuensi serangan yang dilancarkan.
3. Penggunaan teknik yang lebih tinggi dalam hal kesulitan dan
kompleksitas.
4. Sikap bertanding yang lebih baik.

(Penjelasan 2)
Dalam hal seorang atlet melancarkan tendangan yang sah ke
arah kepala tepat sebelum lawan melancarkan tendangan ke
arah badan, tetapi tendangan ke arah badan tersebut yang
nilainya muncul, maka pelatih dari atlet yang menyerang kepala
dapat meminta IVR. Jika Review Jury menentukan bahwa
tendangan kepala tersebut sah dan lebih cepat dari tendangan
ke arah badan, Referee akan membatalkan poin tendangan ke
arah badan dan menyatakan atlet yang menyerang ke arah
kepala sebagai pemenang.

Jika satu atlet yang sudah mendapatkan 1 (satu) poin, kemudian


menghasilkan 1 (satu) poin kembali, sebelum masuknya
tendangan lawan ke Body, namun yang teregister adalah
tendangan lawan ke Body, maka Coach dapat melakukan Instant
Video Replay. Jika Review Jury menilai pukulan lebih dulu
menyerang (daripada tendangan), maka Referee wajib
menanyakan kepada Judge apakah ada poin atau tidak.
Jika 2 (dua) atau lebih Judge menilai ada poin pukulan, maka
Referee harus menggugurkan poin tendangan lawan, dan
menyatakan poin pukulan yang masuk dan keluar sebagai
pemenang.

Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018) | 33


Pengurus Taekwondo Provinsi Jawa Timur
(Pedoman bertugas)
Prosedur pengambilan keputusan berdasarkan superioritas:
1. Sebelum pertandingan, seluruh Refereeing Officials sudah
harus menyiapkan kartu superioritasnya (Superiority Card).
(red: disimpan di saku kemeja).
2. Bila terjadi situasi tersebut, Referee -
se-gi-
3. Segera kemudian seluruh wasit sudut (Judge) termasuk
Referee langsung mengambil Superiority Card-nya dan
menuliskan pemenangnya dalam waktu sepuluh (10) detik,
menandatanganinya, lalu menyerahkan kepada Referee.
(red: kartu diserahkan kepada Referee dalam posisi
dibalik/dilipat).
4. Referee lalu membuka satu-persatu dan mencatatkannya di
lembar Superiority Card-nya. Setelah diperiksa hasilnya,
Referee menyatakan pemenangnya berdasarkan suara
terbanyak dari keputusan Refereeing Officials. Masing-
masing anggota (termasuk Referee) memiliki suara yang
sama nilainya.
5. Setelah menyatakan pemenangnya, Referee harus
menyerahkan seluruh kartu tersebut kepada Recorder untuk
diteruskan kepada Technical Delegate.

16. KEPUTUSAN PEMENANG


1. Menang karena Referee Stop Contest (RSC).
2. Menang karena Nilai Akhir / Final Score (PTF).
3. Menang karena Selisih Poin / Point Gap (PTG).
4. Menang karena Golden Round (GDR).
5. Menang berdasarkan superioritas (SUP).
6. Menang karena lawan mengundurkan diri /Withdrawal
(WDR).
7. Menang karena lawan terkena diskualifikasi (DSQ).
8. Menang karena lawan terkena hukuman Referee(PUN).
9. Menang karena lawan terkena diskualifikasi akibat
"Unsportman like Behaviour"/ Perilaku Tidak Sportif (DQB).

34 | Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018)


Pengurus Taekwondo Indonesia Provinsi Jawa Timur

(Penjelasan)
Ad. 1. Menang karena RSC.
Referee menyatakan kemenangan RSC pada keadaan berikut ini
:
a. Jika Kontestan lawan Knocked Down akibat serangan sah
yang menghasilkan poin dan tidak dapat melanjutkan
pertandingan setelah hitungan ke-8 "Yeo-dul", atau bila
Referee memutuskan Kontestan yang Knock Down tersebut
tidak mampu melanjutkan pertandingan dan keputusannya
dapat diambil sebelum waktu 10 detik.
b. Jika Kontestan 3 kali tidak mematuhi perintah Referee untuk
melanjutkan pertandingan.
c. Jika Referee menganggap pertandingan harus dihentikan
untuk melindungi keselamatan kontestan.
d. Ketika Dokter menyatakan bahwa pertandingan harus
dihentikan karena kontestan mengalami cedera.

Ad. 2. Menang karena Selisih Poin / Point Gap (PTG).


Dalam hal terjadi selisih 20 poin antara 2 atlet, pada akhir ronde
ke 2 (dua) dan/atau di menit kapan pun di ronde ke-3 (tiga),
maka Referee akan menghentikan pertandingan dan
menyatakan pemenang.
(red: Selisih poin Tidak berlaku untuk Partai Semifinal & Final)

Ad. 3. Menang karena lawan mengundurkan diri (WDR).


a. Bila lawan mengundurkan diri karena cidera atau alasan
lain.
b. Bila lawan tidak kembali melanjutkan pertandingan setelah
istirahat antar ronde atau tidak datang setelah panggilan
dimulainya pertandingan.
c. Bila Coach lawan melempar handuk ke arena tanda
kontestannya menyerah.

Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018) | 35


Pengurus Taekwondo Provinsi Jawa Timur
Ad. 4. Menang karena lawan terkena diskualifikasi (DSQ).
Bila lawan tidak lolos penimbangan atau kehilangan status
keikutsertaannya sebelum kejuaraan dimulai :
a. Bila kontestan tidak lolos penimbangan atau tidak muncul
saat penimbangan, maka dalam bagan harus dicantumkan

berkepentingan, seperti panitia bidang pertandingan &


koordinator wasit. Dalam hal ini tidak perlu penugasan
Refereeing Officials untuk partai tersebut dan kontestan
lawan tidak perlu muncul di arena untuk bertanding.
b. Bila kontestan lolos penimbangan namun tidak muncul di
arena pemanggilan inspection desk (Red. Sampai panggilan
ke - 3), maka inspection desk dapat mengumumkan
diskualifikasi atlet tersebut.

Ad. 5. Menang karena lawan terkena hukuman Referee (PUN).


Referee menyatakan kemenangan PUN, jika kontestan lawan
mengakumulasi potong Gam-jeom .

Ad 6. Menang karena Lawan Terkena Diskualifikasi Akibat


Unsportsmanlike Behaviour (DQB).
DQB harus dinyatakan, jika terdapat situasi dibawah ini.
- Ketika Kontestan atau anggota team nya kedapatan
memanipulasi sensor
- atau Scoring System PSS.
- Ketika Kontestan curang pada saat process
penimbangan.
- Ketika Kontestan ditemukan bersalah dari sisi aturan WT
- anti doping.
- Ketika Kontestan atau Coach melakukan tindakan yang
sangat tidak pantas, seperti yang tercantum dalam Art.
23.3.1. dan Art. 23.3.2.
Semua catatan hasil pertandingan kontestan yg kalah karena
DQB, akan dihapus dan hasil kontestan lainnya yang terkena
dampak keputusan DQB harus dialokasikan kembali.

36 | Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018)


Pengurus Taekwondo Indonesia Provinsi Jawa Timur
Ad. 7 . Invalid Result Mark (IRM).
- Diskualifikasi Ganda (DDQ).
- Penarikan Ganda (DWR).
- Diskualifikasi untuk perilaku yg tidak sportif ganda (DDB).

17. KNOCK DOWN


1. Bila bagian tubuh kontestan selain telapak kaki menyentuh
lantai akibat terkena kekuatan serangan lawan yang sah
(menghasilkan poin).
2. Bila kontestan terguncang/terhuyung dan menunjukkan
ketidakmampuan untuk langsung melanjutkan pertandingan
akibat serangan yang sah (menghasilkan poin).
3. Bila Referee menyimpulkan kontestan tidak dapat
melanjutkan pertandingan akibat terkena serangan yang sah
(menghasilkan poin).

(Penjelasan)
Walau tidak terdapat tanda-tanda tersebut di atas, Referee
dapat menghentikan pertandingan bila terjadi serangan yang
sangat telak dan menyimpulkan kontestan tersebut knocked
down karena dikhawatirkan keselamatannya (akan berbahaya)
jika pertandingan diteruskan.

18. PROSEDUR BILA TERJADI KNOCK DOWN


1. Bila seorang kontestan knocked down akibat serangan
lawannya (sah), maka:
1.1. Referee Kal-yeo
lawannya (penyerang).
1.2. Referee dengan cepat memeriksa kondisi kontestan
tersebut dan menghitung dengan suara lantang 1 (ha-
nah) sampai 10 (yeol) sambil menunjukkan dengan
gerakan tangan ke arah kontestan tersebut dengan
interval satu (1) detik.
1.3. Bila saat Referee menghitung, kontestan tersebut berdiri
dan menyatakan kesiapan untuk melanjutkan

Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018) | 37


Pengurus Taekwondo Provinsi Jawa Timur
pertandingan, maka Referee tetap harus melanjutkan
hitungan sampai 8 (yeo-dul), tanpa terkecuali, untuk
memberikan kesempatan pemulihan bagi kontestan
tersebut. Lalu Referee memeriksa apakah kontestan
tersebut betul-betul siap, bila siap, maka Referee
segera melanjutkan pertandingan dengan aba- Kye-
sok
1.4. Bila kontestan tersebut tidak dapat menunjukkan
kemampuan untuk melanjutkan pertandingan saat
hitungan ke-8 (yeo-dul), maka Referee akan (red.
Meneruskan hitungan sd. 10) menyatakan lawannya
sebagai pemenang.
1.5. Hitungan tetap dilanjutkan walau pertandingan sudah
berakhir.
1.6. Bila kedua kontestan knocked down, maka Referee terus
menghitung selama salah seorang belum pulih (siap).
1.7. Bila kedua kontestan knocked down dan keduanya belum
siap pada hitungan ke-10 (yeol), pemenangnya
ditentukan oleh skor sebelum terjadinya Knock Down
tersebut.
1.8. Bila Referee menyimpulkan kontestan tidak dapat
melanjutkan pertandingan, maka Referee dapat
memutuskan pemenangnya tanpa menghitung atau
pada saat menghitung.
2. Dalam hal kontestan terkena KO atau cidera di kepala atau
bagian tubuh lain, yang menyebabkan dia tidak dapat
melanjutkan pertandingan. Kontestan tersebut hanya dapat
bertanding kembali dalam waktu 30 hari, setelah mendapat
pernyataan tertulis dari dokter yang ditunjuk oleh MNA. Izin
t WT Medical Chairman
2.1. Kecuali dalam keadaan darurat, kontestan dengan cidera
serius atas perintah ketua tim medis harus segera
dievaluasi / diperiksa oleh dokter pertandingan di
ruangan medis.
2.2. Kontestan yang Knock Out dan mengalami cedera
kepala, wajib dilakukan pengecekan oleh Dokter ,
38 | Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018)
Pengurus Taekwondo Indonesia Provinsi Jawa Timur
dibawah WT Medical Rules. Dokter harus menggunakan
SCAT5 untuk diagnosa.
2.3. Kontestan yg didiagnosa gegar otak berdasarkan evaluasi
SCAT5 tidak boleh bertanding selama 30 hari untuk
senior, 45 hari untuk junior dan 60 hari untuk cadet.

(Penjelasan # 1) Menjauhkan si penyerang:


Kontestan penyerang harus kembali ke posisi awalnya
(Contestant Mark), tapi bila kontestan yang Knocked Down
berada di posisi tersebut (atau di dekatnya), maka si penyerang
Attention Line Coach-nya.

(Pedoman bertugas)
Referee harus selalu waspada untuk terjadinya situasi knock
down yang tiba-tiba dimana kontestan terhuyung-huyung, yang
biasanya ditandai dengan serangan kuat yang menimbulkan
dampak. Referee segera menghentikan pertandingan dengan
aba- Kal-yeo melakukan hitungan tanpa keraguan.

(Penjelasan # 2) Pertama memeriksa kondisi kontestan:


Kal-yeo
kontestan lawannya, pertama Referee harus memeriksa kondisi
kontestan yang knocked down. Pemeriksaan harus dengan cepat
dan tanpa membuang waktu langsung melakukan hitungan. Bila
terjadi knock down akibat kontak yang sangat keras dan
situasinya terlihat membahayakan, Referee harus segera
memanggil dokter dan menghentikan hitungannya atau sambil
terus menghitung.
(Ingat: paling utama adalah keselamatan kontestan! red).

(Penjelasan #3)
Referee harus merasa yakin atas kemampuan kontestan
melanjutkan pertandingan pada saat menghitung sampai 8,
setelah itu dengan cepat mengkonfirmasikan kesiapan tersebut
dan melanjutkan pertandingan tanpa membuang waktu.

Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018) | 39


Pengurus Taekwondo Provinsi Jawa Timur
(Penjelasan #4)
Kontestan yang terkena knock down harus menyatakan kesiapan
melanjutkan pertandingan dengan cara menggerakkan tubuhnya
fighting position dengan tinju terkepal.
Bila sikap tersebut tidak dapat ditunjukkan sampai pada hitungan
ke-8, maka Referee meneruskan hitungan sampai 10, lalu
menyatakan lawannya menang.
Kesiapan kontestan setelah hitungan ke-8 sudah terlambat.
Bahkan bila kontestan telah menyatakan siap, namun Referee
meragukan kesiapannya, maka Referee dapat meneruskan
hitungan dan menyatakannya kalah.

(Pedoman bertugas)
1. Referee harus terus mengamati kondisi kontestan pada saat
menghitung, sehingga setelah hitungan ke-8 tidak
membuang banyak waktu untuk mengkonfirmasikan
kesiapan kontestan tersebut.
2. Bila kontestan yang terkena knock down dengan jelas
menyatakan kesiapannya sebelum hitungan ke-8, namun
kontestan tersebut terluka yang membutuhkan tindakan
medis, maka Referee terlebih dulu melanjutkan
Kye-sok
menghentikannya dengan aba- Kal-yeo
Kye-shi
prosedur pada artikel 19.

40 | Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018)


Pengurus Taekwondo Indonesia Provinsi Jawa Timur

19. PROSEDUR MEMBERHENTIKAN SEMENTARA


PERTANDINGAN
Bila pertandingan harus dihentikan karena terdapat kontestan
yang cidera, maka Referee melaksanakan prosedur sebagai
berikut:
1. Referee menghentikan pertandingan dengan aba- Kal-
yeo Recorder untuk menghentikan
waktu pertandingan dengan aba- Kye-shi
2. Referee mempersilahkan kontestan yang cidera untuk
mendapatkan pertolongan medis dari dokter pertandingan
dalam waktu satu (1) menit, Referee dapat mengijinkan
dokter tim untuk memberikan pertolongan pertama jika
dokter pertandingan tidak tersedia atau jika dipandang
perlu.
2.1. Kemungkinan dokter akan meminta waktu tambahan (1
menit lagi) apabila dirasa perlu.
2.2. Apabila tidak ada tim dokter atau ketua medis, dokter
lain dari manapun (asosiasi medis lain) yang dekat
dengan arena pertandingan dapat dimintai bantuan
untuk kontestan lawannya sebagai pemenang.
3. Bila kontestan yang mengalami cedera tidak dapat
melanjutkan pertandingan setelah 1 menit, Referee wajib
menyatakan kontestan lawannya sebagai pemenang.
4. Bila pertandingan tidak dapat dilanjutkan setelah 1 menit,
kontestan yang melakukan pelanggaran hingga
menyebabkan cedera diberi potongan "Gamjeom"
dandinyatakan kalah.
5. Bila kedua kontestan cidera dan tidak dapat melanjutkan
pertandingan setelah satu (1) menit, maka pemenangnya
ditentukan oleh skor terakhir sebelum terjadinya cidera.
6. Bila Referee menentukan kontestan hanya mengalami
memar, Referee segera menyatakan "Kal-yeo" dan
memberikan perintah untuk melanjutkan pertandingan
dengan aba-aba "bangun". Jika kontestan menolak untuk
melanjutkan pertandingan setelah Referee memberikan

Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018) | 41


Pengurus Taekwondo Provinsi Jawa Timur
perintah "bangun" sebanyak 3 kali, Referee harus
menghentikan pertandingan dan menyatakan kemenangan
RSC.
7. Bila Referee menentukan kontestan mengalami patah tulang,
dislokasi, keseleo pergelangan kaki, dan/atau perdarahan,
Referee harus mengijinkan kontestan untuk mendapat
pertolongan medis selama 1 menit setelah "Kyeshi". Referee
harus mengijinkan kontestan untuk mendapat pertolongan
medis walaupun telah memberikan perintah "bangun", jika
kontestan ditentukan cedera seperti salah satu kategori di
atas.
8. Menghentikan pertandingan karena cedera: Bila Referee
menentukan kontestan mengalami cedera seperti patah
tulang, dislokasi, keseleo pergelangan kaki dan/atau
perdarahan, Referee harus berkonsultasi dengan Ketua
Komite Medis atau dokter yang ditugaskan oleh Ketua
Panpel. Jika kontestan mengalami kembali cedera yang
sama, Ketua Komite Medis atau dokter yang ditugaskan oleh
Ketua Panpel dapat menyarankan agar Referee
menghentikan pertandingan dan menyatakan kontestan
yang cedera kalah.

(Penjelasan #1)
Bila Referee beranggapan bahwa pertandingan tidak dapat
diteruskan karena terdapat cidera berat atau situasi darurat,
maka Referee dapat bertindak sebagai berikut:
1. Bila situasi sangat kritis (kontestan pingsan atau cidera
berat/terluka parah), Referee tidak boleh membuang waktu
untuk segera menghentikan pertandingan dan memanggil
pertolongan medis. Pertandingan ditutup (dianggap selesai)
dengan hasil sebagai berikut:
a. Bila penyebabnya adalah pelanggaran berat (Gamjeom)
lawannya, maka lawannya dinyatakan kalah.
b. Bila hal tersebut akibat serangan yang sah atau karena

maka kontestan yang cidera dinyatakan kalah.


42 | Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018)
Pengurus Taekwondo Indonesia Provinsi Jawa Timur
c. Bila hal tersebut diakibatkan oleh sesuatu yang tidak ada
hubungannya dengan jalannya pertandingan, maka
hasilnya ditentukan oleh skor terakhir sebelum
pertandingan dihentikan. Namun bila terjadi sebelum
ronde pertama (1) berakhir, maka pertandingan
dibatalkan.
2. Jika cederanya memerlukan perawatan, kontestan mendapat
waktu pengobatan selama maksimum satu (1) menit sejak
Referee -
a. Referee dapat memutuskan apakah kontestan dapat
melanjutkan pertandingan, setelah berkonsultasi dengan
dokter/tim medis. Referee dapat memanggil kontestan
kapan saja (tidak harus menunggu sampai waktu 1 menit
berakhir) untuk melanjutkan pertandingan, dan bila
kontestan tidak mematuhinya, maka Referee dapat
menyatakan kontestan tersebut kalah.
b. Sewaktu kontestan mendapatkan pertolongan medis
(waktu pemulihan), s -
maka Referee mulai mengumumkan dengan lantang sisa
waktunya dengan interval lima (5) detik. Bila kontestan
tidak kembali pada posisinya (
saat satu (1) menit berakhir, maka partai tersebut
ditutup dan hasilnya diumumkan.
c. Begitu d -
harus diperhatikan dengan baik tanpa menghiraukan
keberadaan dokter/ tim medis. Namun bila dokter
terlambat datang atau dibutuhkan suatu perawatan
tambahan, maka dapat diberikan waktu tambahan
setelah satu (1) menit atas pertimbangan Referee
-g (red: namun tidak boleh
terlalu lama!).
d. Bila pertandingan tidak dapat dilanjutkan setelah satu (1)
menit, maka hasilnya diputuskan berdasarkan sub artikel
1 dari artikel penjelasan ini.

Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018) | 43


Pengurus Taekwondo Provinsi Jawa Timur
3. Bila kedua kontestan tidak dapat melanjutkan pertandingan
setelah satu (1) menit atau timbul situasi darurat, maka hasil
pertandingan diputuskan sebagai berikut:
a.
yang melakukan pelanggaran tersebut dinyatakan kalah.
b. Bila tidak diakibatkan oleh suatu pelanggaran

terakhir sebelum pertandingan dihentikan. Namun bila


terjadi sebelum ronde pertama (1) berakhir, maka
pertandingan dibatalkan dan Panitia Pelaksana akan
menentukan waktu yang pantas untuk pertandingan
ulang. Kontestan yang tidak dapat melanjutkan
pertandingan dianggap mengundurkan diri.
c.
dilakukan oleh kedua kontestan, maka kedua-duanya
dinyatakan kalah.

(Penjelasan #2)
Pada situasi yang menuntut penghentian pertandingan di luar
kasus-kasus di atas akan berlaku ketentuan sebagai berikut :
1. Bila timbul situasi yang tak terkendali, maka Referee segera
menghentikan pertandingan dan mengikuti petunjuk dari
Panitia Pelaksana.
2. Bila pertandingan dihentikan setelah ronde II (ke-2) berakhir
dan tidak dapat di lanjutkan, maka hasilnya diputuskan
berdasarkan skor terakhir sebelum pertandingan dihentikan.
3. Bila pertandingan dihentikan sebelum ronde II (ke-2)
berakhir, maka harus dilakukan pertandingan ulang (3
ronde).

44 | Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018)


Pengurus Taekwondo Indonesia Provinsi Jawa Timur

20. TECHNICAL OFFICIALS


1. Technical Delegate (TD) :
1.1 Kualifikasi:
WT President akan menunjuk Technical Delegate dari
anggota "WT Technical Committee"atas usulan WT
Secretary General dan akan menjadi Technical Delegate
pada pertandinganpertandingan yang di "promote" oleh
WT.
1.2 Tugas dan Tanggung Jawab :
Technical Delegate harus menjamin bahwa WT
Competition Rule diterapkan dengan benar pada suatu
pertandingan. Technical Delegate harus memimpin acara
"Head of Team Meeting" dan pengundian. Technical
Delegate mensahkan hasil pengundian dan
penimbangan. Technical Delegate mempunyai
wewenang untuk keputusan akhir atas masalah teknis
yang terkait dengan pertandingan, termasuk hal- hal
yang tidak tercantum dalam "Competition Rule" terlebih
dahulu berkonsultasi dengan CSB. Technical Delegate
merangkap sebagai pimpinan CSB.
2. Competition Supervisory Board (CSB):
2.1. Persyaratan : orang yang memiliki cukup pengalaman
dan wawasan dalam taekwondo, serta ditunjuk oleh
Presiden atas usulan Sekjen WT.
2.2. Komposisi : harus 1(satu) Ketua dan tidak lebih dari 6
anggota. Ketua atau anggota Games Committee WT, WT
Referee Committee, WT Medical Committee dan WT
Athlete Committee harus dimasukkan dalam CSB
sebagai anggota ex officio. Komposisi tersebut dapat
disesuaikan oleh President WT, jika perlu.
2.3. Tugas & Tanggung Jawab: Mengevaluasi penampilan
Review Jury dan Refereeing official. Membantu TD
dalam aspek penyelenggaraan kejuaraan agar sesuai
jadwal, dan hal-hal teknis lainnya. Bertindak sebagai
Extraordinary Committee of Sanction (Komisi Disiplin

Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018) | 45


Pengurus Taekwondo Provinsi Jawa Timur
Luar Biasa) selama kejuaraan berlangsung, dalam hal-
hal yang berhubungan dengan penyelenggaraan
pertandingan (kejuaraan).

3. Refereeing Official:
3.1. Persyaratan : Pemegang sertifikat International Referee
yang diterbitkan oleh WT.
3.2. Tugas:
3.2.1.Referee (Wasit tengah)
3.2.1.1. Referee mengendalikan jalannya
pertandingan.
3.2.1.2. Referee Shi-jak Keu-man
Kal-yeo Kye-sok Kye-shi Shi-gan
istirahat, peringatan, penambahan poin,
dan pemenang.
3.2.1.3. Referee berwenang memutuskan secara
independen sesuai dengan peraturan
pertandingan.
3.2.1.4. Referee pada dasarnya tidak memberikan
poin. Namun apabila terjadi salah-satu
Judge mengangkat tangannya karena ada
poin yang tidak muncul, maka Referee akan
mengumpulkan seluruh Judge untuk
mengkonfirmasi, bila 2 Judge (dari 3
Judges) menyatakan poin, maka Referee
harus mengkoreksi dan memberi tambahan
poin. Bila menggunakan sistem 2 Judge,
poin akan dikoreksi apabila kedua Judge
dan Referee setuju atas koreksi tersebut.
3.2.1.5. Bila terjadi kasus seperti yang didefinisikan
oleh artikel 15, pemenang diputuskan
berdasarkan kriteria superioritas oleh
Refereeing Officials setelah akhir ronde
empat (4) apabila diperlukan.

46 | Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018)


Pengurus Taekwondo Indonesia Provinsi Jawa Timur
3.2.2.Judge (Wasit sudut)
3.2.2.1. Judge harus mencatat/memberikan poin
yang sah dengan segera.
3.2.2.2. Judge harus menyatakan pendapatnya
secara langsung dan Jujur bila diminta oleh
Referee.
3.2.3.Review Jury (RJ)
Review Jury me-review rekaman pertandingan
(Instant Video Replay) dan menyampaikan
keputusannya kepada Referee, dalam waktu 30
detik.
3.2.4.Technical Assistant (TA)
3.2.4.1. Technical Assistant harus terus memantau
papan skor selama pertandingan untuk
memastikan poin, potongan dan waktu
telah dicatat dengan benar dan segera
memberitahu Referee bila terjadi masalah
dalam hal-hal tersebut.
3.2.4.2. Technical Assistant harus memberitahu
Referee untuk memulai atau menghentikan
pertandingan dan membantu komunikasi
dengan operator sistem dan alat perekam.
3.2.4.3. Technical Assistant mencatat semua poin,
potongan dan hasil IVR dalam TA paper
secara manual.
3.3. Komposisi "Refereeing Official" per Arena.
3.3.1.Terdiri dari satu (1) Referee dan tiga (3) Judge.
3.3.2.Terdiri dari satu (1) Referee dan dua (2) Judge.
3.4. Penugasan "Refereeing Official".
3.4.1.Penugasan "Refereeing Official" akan dibuat
setelah Bagan pertandingan/ Jadwal pertandingan
ditetapkan.
3.4.2. Refereeing Official
kewarganegaraannya (Red. Kedaerahannya yang
sama dengan kontestan, tidak boleh bertugas pada
partai tersebut).
Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018) | 47
Pengurus Taekwondo Provinsi Jawa Timur
3.5. Tanggung jawab atas suatu keputusan.
Keputusan yang dibuat oleh Referee dan Judge harus
konklusif dan mereka harus bertanggung jawab kepada
CSB untuk konten dari keputusan tersebut.
3.6. Seragam.
3.6.1."Refereeing Official" harus mengenakan seragam
yang ditetapkan oleh WT.
3.6.2."Refereeing Official" tidak boleh membawa atau
mengenakan materi yang dapat mengganggu
kontes. Penggunaan telepon genggam harus
dibatasi, jika perlu.
4. Recorder :
Recorder bertugas mengontrol jalannya waktu pertandingan
dan waktu istirahat, serta waktu penghentian sementara.
Disamping itu juga bertugas untuk mencatat/memasukkan
poin tambahan dan/atau peringatan (penalti).

(Interprestasi)
Penjelasan rinci tentang persyaratan, penugasan & pengaturan
lain- Refereeing Official WT
Regulations on the Administration of IR
IR).

(Interpretasi)
Technical Delegate dapat mengganti atau menghukum
"Refereeing Officials" dengan konsultasi kepada CSB, bila :
Terjadi kesalahan penempatan /penugasan. Refereeing Officials
diindikasikan melakukan kecurangan/ketidakadilan atau
membuat suatu kesalahan yang keterlaluan (Nyata nyata
keliru).

48 | Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018)


Pengurus Taekwondo Indonesia Provinsi Jawa Timur
(Pedoman bertugas)
Bila terjadi para Judge memberikan poin yang berbeda atas
suatu serangan sah ke kepala, misalnya :
Judge 1 memberikan 1 poin, Judge 2 memberikan 2 poin, Judge 3
dan Judge 4 tidak memberikan poin, sehingga poin yang sah
tidak keluar, atau dalam hal Recorder membuat kesalahan dalam
masalah waktu, pencatatan poin atau penalti, maka setiap Judge
wajib menyatakan keganjilan tersebut (Red. Dengan cara
mengangkat tangan) dan meminta konfirmasi dari seluruh
rekannya melalui Refereeing Officials.
Maka Referee menyatakan "Kal-yeo" dan mengumpulkan seluruh
Judge untuk mengkonfirmasi. Setelah itu, Referee harus
mengumumkan hasil keputusannya.
(Red. Bila ada Coach meminta Instant Video Replay untuk
masalah yang sama, tetapi sudah teratasi oleh proses "Referee
Meeting" maka Coach dapat membatalkan permintaan Instant
Video Replay-nya).

21. INSTANT VIDEO REPLAY (IVR)


1. Bila terjadi keberatan atas keputusan Refereeing Officials,
maka Coach dapat mengajukan appeal kepada Referee untuk
melaksanakan Instant Video Replay. Coach hanya dapat
appeal mengajukan IVR untuk hal-hal sbb:
1.1. Meminta penalti untuk lawannya atas pelanggaran jatuh,
atau keluar boundary line, atau menyerang lawan
Kal-yeo menyerang lawan yang sudah
jatuh.
1.2. Technical point.
1.3. Penalti terhadap atletnya sendiri. (Pembatalan red.)
1.4. Akibat tidak berfungsinya Scoring System atau kesalahan
dalam manajemen waktu.
1.5. Ketika Refereee Gam-
Jeom
1.6. Salah identifikasi serangan pukulan oleh Judge.

Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018) | 49


Pengurus Taekwondo Provinsi Jawa Timur
2. Ketika Coach mengajukan appeal, Referee segera
menghentikan pertandingan dan menghampiri Coach
tersebut untuk menanyakan persoalannya. Appeal tidak
diperkenankan untuk poin yang diperoleh dari pukulan dan
tendangan ke arah pelindung badan. Juga appeal tidak akan
diterima untuk poin yang dihasilkan melalui tendangan ke
PSS Body dan PSS Head Guard. Instant Video Replay dibatasi
hanya untuk satu (1) kejadian yang terjadi dalam kurun
waktu lima (5) detik sebelum Coach mengangkat kartu
Instant Video Replay -nya. Bila Coach meminta Instant Video
Replay maka dianggap bahwa Coach telah menggunakan
haknya untuk menanyakan apapun, kecuali hasil Refereeing
official sudah dapat memenuhi keinginannya.
3. Referee lalu meminta Review Jury untuk segera melihat
rekaman video, Review Jury yang bukan berkebangsaan
sama dengan salah-satu kontestan.
4. Setelah melihat rekaman Instant Video Replay, Review Jury
menyampaikan hasil keputusannya kepada Referee untuk
dilaksanakan. Keputusan Review Jury tersebut harus
dilakukan dalam waktu 30 (tiga puluh) detik setelah
permintaan Instant Video Replay.
5. Setiap Coach diberikan satu (1) kesempatan untuk
mengajukan appeal dalam setiap partai. Berdasarkan jenis
& bobot pertandingan, Technical Delegate dapat
Head of Team meeting , jumlah quota
appeal untuk setiap kontestan (red.: satu, dua atau tiga).
Bila appeal-nya diterima dan dieksekusi keputusan Review
Jury, maka quota appeal-nya masih dapat digunakan bagi
atlet tersebut pada partai selanjutnya.
6. Keputusan Review Jury adalah final; tidak ada banding
selama atau sesudah partai tersebut.
7. Dalam hal terdapat kesalahan yang sangat nyata dalam
keputusan pemenang, akibat dari salah mengidentifikasi
scoring system
Judge (red. dengan cara angkat tangan) harus
menyampaikan kesalahan tersebut dan mengkoreksinya
50 | Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018)
Pengurus Taekwondo Indonesia Provinsi Jawa Timur
(red. melalui Referee) segera sebelum partai tersebut
berakhir. Karena bila Refereeing official telah meninggalkan
arena, maka tidak mungkin untuk melakukan evaluasi &
merubah keputusan lagi.
8. Bila appealnya berhasil, maka CSB akan melakukan
investigasi terhadap partai tersebut saat pertandingan hari
tersebut selesai, dan bila perlu dapat memberikan tindakan
disiplin (sanksi) kepada anggota Refereeing Officials yang
melakukan kesalahan.
9. Dalam hal kejuaraan tidak menggunakan sistem Instant
Video Replay, maka protes atas suatu keputusan wasit dapat
dilakukan sesuai prosedur berikut :
9.1. Ofisial resmi dari kontingen melengkapi formulir protes
lalu menyerahkan beserta uang protes US$ 200 kepada
badan Arbitrase/CSB, dalam waktu sepuluh (10) menit
setelah partai berakhir.
9.2. CSB (tidak termasuk dengan anggota yang
berkebangsaan sama dengan kontestan) segera
melaksanakan pertemuan untuk mengevaluasi kejadian
tersebut, dan keputusan dari hasil diskusi harus
berdasarkan azas mayoritas.
9.3. Bila perlu CSB dapat memanggil wasit yang bertugas
untuk dimintai keterangan dan mengkonfirmasi
kejadiannya.
9.4. Keputusan CSB adalah final dan tidak ada naik banding
terhadapnya.
9.5. Prosedur Persidangan sebagai berikut:
9.5.1.Coach atau Head of Team dari Negara yang protes,
dipersilahkan untuk menjelaskan dengan ringkas
kepada CSB. Coach atau Head of Team dari Negara
lawannya diizinkan pula menyampaikan secara
ringkas sanggahannya.
9.5.2.Setelah menerima & mendengarkan isi protes, CSB
mengkategorikan protes bisa diproses (Acceptable)
lebih lanjut atau tidak (unacceptable).

Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018) | 51


Pengurus Taekwondo Provinsi Jawa Timur
9.5.3.Bila perlu CSB dapat memanggil wasit yang
bertugas untuk dimintai pendapatnya.
9.5.4.Bila perlu CSB dapat meminta data tertulis atau
rekaman video, dari panitia lapangan sebagai alat
bukti.
9.5.5.Setelah evaluasi dilaksanakan, dewan memutuskan
berdasarkan hasil pemungutan suara terbanyak
yang dilakukan secara rahasia.
9.5.6.Ketua CSB lalu mencatat hasil tersebut dan
mengumumkannya, serta membuat dokumen
laporan.
9.5.7. Kemudian proses pengambilan keputusan
berpedoman pada :
i. Kesalahan dalam penghitungan nilai akhir atau
salah mengidentifikasi kontestan dapat dikoreksi.
ii. Kesalahan yang sangat jelas dan nyata yang
dilakukan oleh Referee dalam penerapan
peraturan pertandingan dapat dikoreksi, dan
Referee harus dikenakan sanksi.
iii. Kesalahan dalam penilaian wasi Impact
suatu serangan, kadar suatu pelanggaran, tingkat
kesengajaan, dan timing dalam mengambil suatu
keputusan, tidak dapat dikoreksi, namun wasit
yang ditemukan melakukan kesalahan harus
dikenakan sanksi.

22. DEAF TAEKWONDO


Artikel ini menjelaskan modifikasi Peraturan Pertandingan yang
digunakan untuk Deaf Taekwondo. Untuk hal-hal yang tidak
tercantum pada artikel 23 ini, digunakan aturan yang sama
dengan Peraturan Pertandingan WT.

1. Persyaratan kontestan: Kontestan harus telah memenuhi


kualifikasi seperti yang dituangkan dalam WT Para-

52 | Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018)


Pengurus Taekwondo Indonesia Provinsi Jawa Timur
Taekwondo and Deaf-Taekwondo Classification Code serta
telah ditetapkan Kelas dan Statusnya
2. Pembagian Kelas : Menggunakan kategori Kelas Olimpiade
3. WT World Deaf-Taekwondo Championships akan diatur
berdasarkan aturan dan prosedur terbaru dari WT World
Deaf-Taekwondo Championships

23. SANKSI
1. Presiden, Sekretaris jendral WT atau Technical Delegate
dapat meminta sidang Komisi Disiplin Luar Biasa bila
tindakan yang tidak pantas dilakukan oleh Coach, kontestan,
official dan/atau anggota dari MNA.
2. Komisi Disiplin Luar Biasa akan membahas masalah tersebut
dan dapat memanggil oknum terkait untuk dimintai
keterangan dan konfirmasi tentang kejadiannya.
3. Komisi Disiplin Luar Biasa akan membahas masalah tersebut
dan menentukan tindakan disiplin. Hasil sidang harus segera
diumumkan kepada publik dan dilaporkan secara tertulis,
berikut fakta-fakta yang relevan dan rasional, kepada
Presiden WT dan/atau Sekretaris Jenderal
3.1. Pelanggaran yang biasa dilakukan kontestan :
3.1.1.Menolak perintah Referee untuk menyelesaikan
prosedur akhir pertandingan, termasuk namun
tidak terbatas pada, menolak melakukan
penghormatan pada lawannya di akhir
pertandingan atau tidak mengikuti prosedur
pengangkatan pemenang.
3.1.2.Melempar barang miliknya (pelindung kepala,
gloves, dll) sebagai ungkapan ketidakpuasan atas
keputusan pemenang.
3.1.3.Tidak meninggalkan Competition Area setelah
selesai pertandingan
3.1.4.Tidak kembali bertanding setelah Referee
memanggilnya berulang- ulang.

Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018) | 53


Pengurus Taekwondo Provinsi Jawa Timur
3.1.5.Tidak mematuhi keputusan atau hasil
pertandingan.
3.1.6.Manipulasi peralatan scoring, sensor dan/atau
bagian PSS manapun.
3.1.7.Tindakan tidak sportif selama pertandingan atau
melakukan tindakan yang tidak pantas terhadap
pejabat pertandingan.
3.2. Pelanggaran yang biasa dilakukan Coach, official team
atau anggota lain MNA :
3.2.1.Protes dan/atau tidak menerima keputusan resmi
selama atau setelah pertandingan.
3.2.2.Berdebat dengan Referee atau pejabat lainnya.
3.2.3.Melakukan tindakan atau berkomentar keras
terhadap pejabat, kontestan, pihak lawan atau
penonton selama pertandingan.
3.2.4.Memprovokasi penonton atau menyebarkan berita
yang tidak benar.
3.2.5.Memerintahkan atlet untuk melakukan tindakan
yang tidak pantas, seperti tetap berada dalam
Competition Area setelah selesai pertandingan atau
menolak melakukan penghormatan.
3.2.6.Melakukan tindakan kasar seperti melempar atau
menendang barang-barang miliknya atau peralatan
pertandingan lain.
3.2.7.Tidak mematuhi instruksi pejabat pertandingan
untuk meninggalkan arena atau Venue.
3.2.8.Tindakan tidak pantas lainnya terhadap pejabat
pertandingan.
3.2.9.Setiap usaha untuk menyuap pejabat
pertandingan.

4. Tindakan Disiplin :
Tindakan Disiplin yang dikeluarkan oleh Komisi Disiplin Luar
Biasa dapat bervariasi sesuai dengan tingkat
pelanggarannya. Sangsi yang dapat diberikan seperti :
4.1. Diskualifikasi.
54 | Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018)
Pengurus Taekwondo Indonesia Provinsi Jawa Timur
4.2. Peringatan dan perintah untuk mengeluarkan
permintaan maaf resmi.
4.3. Penghapusan akreditasi.
4.4. Melarang untuk berada di tempat pertandingan selama 1
hari atau selama berlangsungnya kejuaraan.
4.5. Pembatalan hasil baik hasil pertandingan maupun
pembatalan poin ranking WT.
4.6. Skorsing atlet, pelatih, dan/atau official tim dari semua
kegiatan WT (termasuk CU dan kegiatan di tingkat MNA)
selama 6 bulan, 1 tahun, 2 tahun, 3 tahun atau 4 tahun.
4.7. Melarang MNA tersebut untuk berpartisipasi dalam
kejuaraan yang diselenggarakan atau disetujui oleh WT,
baik pada kejuaraan tertentu maupun pada seluruh
kejuaraan dalam jangka waktu tertentu selama
maksimal 4 tahun.
4.8. Denda berupa uang sebesar USD 100 hingga USD 5.000
untuk tiap pelanggaran yang dilakukan.

5. Komisi Disiplin Luar Biasa dapat merekomendasikan kepada


WT bahwa tambahan tindakan disiplin yang diambil
terhadap anggota yang terlibat, termasuk namun tidak
terbatas hanya pada skorsing jangka panjang, larangan
seumur hidup dan/atau tambahan denda keuangan.
6. Banding atas tindakan disiplin yang diambil oleh Komisi
Disiplin Luar Biasa dapat dibuat sesuai dengan artikel 6
dalam aturan WT mengenai Penyelesaian Sengketa dan
Tindakan Disiplin.

24. HAL-HAL LAIN YANG BELUM DIJELASKAN


DALAM PERATURAN
Bila terdapat hal-hal yang belum/tidak dijelaskan dalam
Peraturan Pertandingan ini, maka dilaksanakan sebagai berikut :
1. Hal-hal yang berhubungan dengan jalannya pertandingan
(kontes) diputuskan melalui konsensus Refereeing Officials
yang bertugas dalam partai tersebut.

Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018) | 55


Pengurus Taekwondo Provinsi Jawa Timur
2. Hal-hal yang tidak berhubungan dengan suatu partai
pertandingan, seperti hal teknis, kompetisi, dan sebagainya,
diputuskan oleh Technical Delegate.

Red. Catatan Tambahan:


1. Istila
tingkat nasional (Indonesia) disesuaikan maksudnya sebagai

2. Segala sesuatu hal yang terjadi di luar daripada kasus-kasus


yang diuraikan/dijelaskan dalam buku peraturan ini,
common sense
(logika). Pemahaman tentang esensi (maksud utama) dari
peraturan pertandingan ini harus dimiliki oleh setiap WASIT.

56 | Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018)


Pengurus Taekwondo Indonesia Provinsi Jawa Timur

Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018) | 57


Pengurus Taekwondo Provinsi Jawa Timur

58 | Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018)


Pengurus Taekwondo Indonesia Provinsi Jawa Timur

Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018) | 59


Pengurus Taekwondo Provinsi Jawa Timur

60 | Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018)


Pengurus Taekwondo Indonesia Provinsi Jawa Timur

Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018) | 61


Pengurus Taekwondo Provinsi Jawa Timur

62 | Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018)


Pengurus Taekwondo Indonesia Provinsi Jawa Timur

Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018) | 63


Pengurus Taekwondo Provinsi Jawa Timur

64 | Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018)


Pengurus Taekwondo Indonesia Provinsi Jawa Timur

Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018) | 65


Pengurus Taekwondo Provinsi Jawa Timur

66 | Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018)


Pengurus Taekwondo Indonesia Provinsi Jawa Timur

Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018) | 67


Pengurus Taekwondo Provinsi Jawa Timur

68 | Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018)


Pengurus Taekwondo Indonesia Provinsi Jawa Timur

Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018) | 69


Pengurus Taekwondo Provinsi Jawa Timur

70 | Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018)


Pengurus Taekwondo Indonesia Provinsi Jawa Timur

Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018) | 71


Pengurus Taekwondo Provinsi Jawa Timur

72 | Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018)


Pengurus Taekwondo Indonesia Provinsi Jawa Timur

Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018) | 73


Pengurus Taekwondo Provinsi Jawa Timur

74 | Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018)


Pengurus Taekwondo Indonesia Provinsi Jawa Timur

Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018) | 75


Pengurus Taekwondo Provinsi Jawa Timur

76 | Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018)


Pengurus Taekwondo Indonesia Provinsi Jawa Timur

Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018) | 77


Pengurus Taekwondo Provinsi Jawa Timur

78 | Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018)


Pengurus Taekwondo Indonesia Provinsi Jawa Timur

Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018) | 79


Pengurus Taekwondo Provinsi Jawa Timur

80 | Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018)


Pengurus Taekwondo Indonesia Provinsi Jawa Timur

Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018) | 81


Pengurus Taekwondo Provinsi Jawa Timur

82 | Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018)


Pengurus Taekwondo Indonesia Provinsi Jawa Timur

Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018) | 83


Pengurus Taekwondo Provinsi Jawa Timur

84 | Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018)


Pengurus Taekwondo Indonesia Provinsi Jawa Timur

Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018) | 85


Pengurus Taekwondo Provinsi Jawa Timur

86 | Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018)


Pengurus Taekwondo Indonesia Provinsi Jawa Timur

Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018) | 87


Pengurus Taekwondo Provinsi Jawa Timur

88 | Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018)


Pengurus Taekwondo Indonesia Provinsi Jawa Timur

Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018) | 89


Pengurus Taekwondo Provinsi Jawa Timur

90 | Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018)


Pengurus Taekwondo Indonesia Provinsi Jawa Timur

Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018) | 91


Pengurus Taekwondo Provinsi Jawa Timur

92 | Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018)


Pengurus Taekwondo Indonesia Provinsi Jawa Timur

Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018) | 93


Pengurus Taekwondo Provinsi Jawa Timur

94 | Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018)


Pengurus Taekwondo Indonesia Provinsi Jawa Timur

Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018) | 95


Pengurus Taekwondo Provinsi Jawa Timur

96 | Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018)


Pengurus Taekwondo Indonesia Provinsi Jawa Timur

Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018) | 97


Pengurus Taekwondo Provinsi Jawa Timur

98 | Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018)


Pengurus Taekwondo Indonesia Provinsi Jawa Timur

Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018) | 99


Pengurus Taekwondo Provinsi Jawa Timur

100 | Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018)


Pengurus Taekwondo Indonesia Provinsi Jawa Timur

Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018) | 101


Pengurus Taekwondo Provinsi Jawa Timur

102 | Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018)


Pengurus Taekwondo Indonesia Provinsi Jawa Timur

Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018) | 103


Pengurus Taekwondo Provinsi Jawa Timur

104 | Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018)


Pengurus Taekwondo Indonesia Provinsi Jawa Timur

Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018) | 105


Pengurus Taekwondo Provinsi Jawa Timur

106 | Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018)


Pengurus Taekwondo Indonesia Provinsi Jawa Timur

Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018) | 107


Pengurus Taekwondo Provinsi Jawa Timur

108 | Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018)


Pengurus Taekwondo Indonesia Provinsi Jawa Timur

Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018) | 109


Pengurus Taekwondo Provinsi Jawa Timur

110 | Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018)


Pengurus Taekwondo Indonesia Provinsi Jawa Timur

Competition Rules and Interpretation (In force as of June 01 , 2018) | 111

Anda mungkin juga menyukai