Tugas2 Juhaeni Eks FIH
Tugas2 Juhaeni Eks FIH
NAMA : JUHAENI
NIM : 210222231
1. Fungsi Belanja Ketertiban dan Keamanan untuk membiayai penyelenggaraan ketertiban dan
keamanan yang menjadi tanggung jawab pemerintah.Contohnyq beberapa kementerian
negara/lembaga yang terdiri dari beberapa subfungsi, yang meliputi: (1) kepolisian;(2)
penanggulangan bencana; dan(3) pembinaan hukum.
2.. Fungsi Belanja Perumahan dan Fasilitas Umum untuk membiayai penyelenggaraan penyediaan
perumahan dan fasilitas umum yang menjadi tanggung jawab pemerintah. Contoh nya realisasi
anggaran fungsi perumahan dan fasilitas umum pada beberapa kementerian negara/ lembaga.
.1.Kementrian Agama : Contoh nya peningkatan kehidupan beragama, kerukunan hidup beragama,
litbang agama, pelayanan keagamaan, dll
2.Kementerian sosial : Seperti, perlindungan sosial, pelayanan sosial, pelayanan keuangan sosial,
pemberdayaan perempuan, bantuan perumahan dll.
C. Belanja pemerintah pusat menurut Program :
1.Program Indonesia Pintar belanja pemerintah pusat berupa uang dari pemerintah kepada peserta
didik SD, SMP, SMA/SMK, dan sederajat baik formal maupun formal bagi keluarga miskin
Pemerintah membayarkan iuran bagi masyarakat tidak mampu contohnya kartu bpjs
Jawaban :
A.DBH Cukai Hasil Tembakau adalah bagian dari transfer ke Daerah yang dibagikan kepada Provinsi
penghasil cukai dan/atau Provinsi penghasil tembakau. seperti sigaret, cerutu serta rokok daun, yang
dipungut dan berlaku pada saat pembelian.
B.DBH Pajak Bumi dan Bangunan (DBH PBB) merupakan bagian dari Transfer ke Daerah yang berasal
dari penerimaan PBB yang dikenakan atas bumi dan bangunan, kecuali Pajak Bumi dan Bangunan
perdesaan dan Perkotaan. Contohnya Jalan Tol dan Dermaga dan galangan kapal
2. DANA ALOKASI UMUM ( DAUD ) sejumlah dana yang harus dialokasikan Pemerintah Pusat kepada
setiap Daerah Otonom (Provinsi/Kabupaten/Kota) di Indonesia setiap tahunnya sebagai dana
pembangunan
Adapun contoh Dana Alokasi Umum yaitu belanja pegawai, pembiayaan pembangunan infrastruktur,
dll.
3 Dana alokasi khusus adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada
daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan
daerah dan sesuai dengan prioritas nasional.
A.Dana Otonomi Khusus Provinsi ditujukan untuk pembiayaan pembangunan dan pemeliharaan
infrastruktur, pemberdayaan ekonomi rakyat, pengentasan kemiskinan, serta pendanaan pendidikan,
sosial, dan kesehatan.
B.Dana Tambahan Infrastruktur dalam rangka Otonomi Khusus yang selanjutnya disebut DTI adalah
dana tambahan dalam rangka Otonomi Khusus Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat, yang
besarnya ditetapkan antara Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat berdasarkan usulan provinsi
pada setiap tahun anggaran, yang terutama ditujukan pembangunan infrastruktur. untuk pembiayaan
dana yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang dialokasikan untuk mendanai
kewenangan istimewa dan merupakan bagian dari dana Transfer Ke Daerah dan Dana Desa.
A.Dana keistimewaan DIY beberapa contoh pembangunan yang dapat didukung oleh dana
keistimewaan:
- Infrastruktur: Dana keistimewaan dapat digunakan untuk pembangunan infrastruktur, seperti jalan,
jembatan, irigasi, sistem drainase, dan fasilitas umum lainnya
- Kesehatan: Penggunaan dana keistimewaan juga dapat difokuskan pada pembangunan fasilitas
kesehatan, perawatan medis, program kesehatan masyarakat, serta peningkatan aksesibilitas dan
kualitas layanan kesehatan
6.Dana Desa
contoh dari Dana Desa diprioritaskan untuk pemenuhan kebutuhan dasar meliputi:
Contoh lain dari Dana Desa diprioritaskan untuk pembangunan sarana dan prasarana desa,
3.Menurut pandangan saudara (i), mengapa subsidi dan insentif fiscal tidak boleh dihilangkan
dalam perekonomian? Jelaskan mengapa kedua hal tersebut berperan penting bagi perekonomian !
Jawaban :
Menurut saya, Subsidi dan insentif fiskal tidak boleh merugikan perekonomian karena keduanya
memiliki peran penting. Subsidi membantu mengurangi beban biaya hidup masyarakat, mendorong
konsumsi dan investasi, serta menjaga stabilitas sosial. Sementara itu, insentif fiskal mendorong
investasi, meningkatkan daya saing, dan dapat digunakan sebagai stimulus ekonomi pada saat krisis.
Namun pemberian subsidi dan insentif fiskal harus dilakukan dengan bijak dan efisien agar tidak
menyebabkan defisit anggaran yang berlebihan.