Anda di halaman 1dari 5

NAMA : WULANDARI

NIM : 22042344

REVIEW JURNAL

Judul TRANSFORMASI ORGANISASI DENGAN TEKNOLOGI


INFORMASI SEBAGAI ENABLER
Jurnal Journal Civics and Social Studies
Volt.& Hal. VVol 4, No 2 , Bulan Desember, Halaman 24
Tahun 2020
Penulis Galih Abdul Fatah Maulani , Teten Mohamad Sapril Mubarok

Reviewer Wulandari 22042344

Abstrak Dalam era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 peran dan posisi

Teknologi Informasi menjadi sangat vital bagi setiap organisasi

dimana teknologi informasi menjadi strategi bisnis yang dapat

menjada eksistensi sebuah organisasi, tak terkecuali Perguruan Tinggi

Swasta. Tujuan Penelitian ini adalah untuk menganalisis dan

mengetahui pengaruh teknologi informasi terhadap iklim organisasi

perguruan tinggi swasta di Kabupaten Garut serta dampaknya

terhadap komitmen organisasi pada lingkungan perguruan tinggi.

Pendahuluan Pada dasarnya penelitian ini memiliki urgensi yaitu dapat mengetahui

seberapa besar peranan teknologi informasi ditengah-tengah organisasi

yang belum optimal menerapkan Teknologi tersebut sebagai alat

pendukung dalam proses bisnis di perguruan tinggi swasta. sehingga

pihak manajemen atau pimpinan perguruan tinggi dapat membuat

kebijakan yang relevan, efektif dan efisien


Kajian Konsep komitmen organisasi pada dasarnya adalah keterikatan secara
Pustaka
psikologis bagi karyawan terdapat organisasi(Cesário and Chambel,

2017). Komitmen organisasi merupakan suatu kekuatan dalam

mengidentifikasi individu dengan tujuan organisasi. Komitmen

organisasi pula merupakan konstruk yang multidimensi yang terdiri

dari tiga komponen yaitu afektif, kontinuitas dan normatif. Komitmen

afektif berkaitan dengan keterikatan secara emosional bagi karyawan

terdapat keterlibatannya dalam organisasi(Genevičiūtė-Janonienė and

Endriulaitienė, 2014). Komitmen kontinuitas berkaitan dengan

kesadaran seseorang dengan biaya yang terkait ketika meninggalkan

organisasinya saat ini. Sedangkan komitmen normatif adalah Persepsi

kewajiban bagi karyawan untuk tetap bersama organisasi

Metode Metode penelitian yang digunakan adalah metode descriptive survey


Penelitian
dan explanatory survey dengan unit analisis organisasi, yaitu

perguruan tinggi swasta di Jawa Barat khususnya di Kabupaten Garut

dan unit observasi adalah pengelola perguruan tinggi swasta yang

terdiri atas Pimpinan Perguruan Tinggi, Tenaga Kependidikan dan

Tenaga Pendidik.

Hasil dan ada salah satu indikator yaitu Responsibility yang mengukur variabel
Pembahasan
Iklim Organisasi memiliki nilai 0,478 < 0,5. Ini artinya indikator

Responsibility tidak valid, sehingga perlu dipertimbangkan untuk

dipertahankan atau dibuang dengan meilhat uji lanjutan lainnya. Untuk

menghitung validitas diskriminan dengan cara membandingkan nilai

loading factor pada Cross Loading.

Kesimpulan Teknologi Informasi memiliki pengaruh yang sangat signifikan


terhadap iklim organisasi pada perguruan tinggi swasta di Kabupaten

Garut. Hal terlihat dari beberapa performa yang dapat dikaji dari

masing-masing karakteristik perguruan tinggi. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa semakin meningkatnya Teknologi Informasi maka

akan berdampak pada peningkatan kualitas Iklim Organisasi Perguruan

Tinggi Swasta di Kabupaten Garut. Namun demikian, perubahan

Teknologi Informasi tidak berdampak pada perubahan Komitmen

Organisasi Perguruan Tinggi Swasta di Kabupaten Garut.

Kelebihan 1. Teori dan model analisis yang diguakan tepat

2. Bahasa yang digunakan oleh penulis mudah dipahami maksud dan

tujuannya oleh pembaca. Analisisnya sangat rinci dan mudah

dipahami

3. penulis detail dalam memberikan hasil yang didapat dalam

melakukan penelitiannya

Kekurangan Penulis kurang lengkap dalam menyimpulkan keseluruhan isi dari

jurnal ini.
OPINI :

Menurut saya Peran teknologi diperlukan dalam organisasi sebagai alat

bantu dalam upaya memenangkan suatu persaingan yang pasti terjadi dalam dunia

organisasi. Ditambah lagi kita dihadapkan oleh kenyataan bahwa saat ini dunia berada

pada era persaingan yang sangat ketat. Adanya peran teknologi informasi dalam

organisasi memungkinkan setiap proses yang dijalankan menjadi lebih mudah dan

cepat. Dengan menggunakan teknologi informasi, kendala jarak dan biaya operasional

menjadi bukan masalah yang utama lagi. Dengan kata lain, teknologi informasi dapat

memenuhi kebutuhan informasi dalam suatu organisasi dengan sangat cepat, tepat

waktu, relevan dan akurat.

Berdasarkan contoh : Kementerian Komunikasi dan Informatika

menetapkan Sumatera Barat sebagai salah satu provinsi cyber di Tanah Air dengan

mengembangkan teknologi komunikasi dan informasi pada berbagai aspek sehingga

menjadi efisien. Penetapan provinsi cyber tersebut merupakan upaya untuk

meningkatkan level atau indeks teknologi komunikasi dan informasi (ICT)

masyarakat Sumatera Barat. Konsep provinsi cyber ini telah selesai dirancang melalui

kerja sama antara Kementerian Kominfo, Universitas Andalas dan Pemprov Sumbar

serta kalangan pengusahan.

Terkait hal itu telah disepakati nota kesepahaman (MoU) dimana

pemerintah sebagai pembuat kebijakan, perguruan tinggi sebagai inkubator dan

pengusaha sebagai operator. Kemudian dalam penerapannya akan dikembangkan

jaringan cyber di Sumatera Barat untuk menghidupkan kabupaten dan kota yang ada

menjadi daerah cyber dengan adanya saluran optik hinga ke perumahan.

Melalui hal ini juga diharapkan dapat mendorong hadirnya sumber daya

manusia yang handal di bidang teknologi informasi di Sumatera Barat. Selain itu
untuk mewujudkannya juga melalui bantuan pihak ketiga. Dengan penetapan provinsi

cyber tersebut dapat melahirkan terobosan baru di bidang teknoloi informasi seperti

munculnya lembaga riset software (perangkat lunak) yang menghasilkan inovasi baru.

Anda mungkin juga menyukai