Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Teori Pemerolehan Bahasa Kedua:


Teori Kompetensi Variabel & Teori Hipotesis Universal
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metode Pembelajaran Bahasa Arab 2

‫ي‬

Disusun Oleh:
Irma Nurhasanah 2188204005

Sri Hikmah Yanti 2188204009

Firman Budianto 2188204026

PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
2022/2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa atas berkat
rahmat dan karunia-Nya lah sehingga kita masih diberi kesempatan untuk beribadah dan
berkarya. Sholawat dan salam, tak lupa pula kita haturkan kepada Nabi besar kita Muhammad
SAW beserta sahabat dan keluarga beliau.
Dengan disusunnya makalah ini, penulis berharap agar makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan yang lebih luas tentang “ Teori Pemerolehan Bahasa Kedua: Teori
kompetensi variabel & Teori hipotesis universal “. Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas
mata kuliah metode pembelajaran bahasa arab 2.
Dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan pihak yang mendorong atau
memotivasi, supaya lebih baik dan lebih efisien. Penulis mengucapkan terima kasih kepada
Ustadz Faedurrohman, M.Pd.I. Selaku dosen mata kuliah metode pembelajaran bahasa arab 2.
Tugas yang telah diberikan ini sangat memberikan pengetahuan dan wawasan terkait bidang
yang kami pelajari. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak yang
kurang sempurna, oleh karena itu kami berharap bagi pihak yang membaca makalah ini bisa
memberikan kritik dan saran untuk mengembangkan serta dalam penyempurnaan makalah ini.
Semoga penyusunan makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi para pembaca.

Tangerang, Sabtu 21 Oktober 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................4
A. Latar Belakang................................................................................................................4
B.Rumusan Masalah............................................................................................................4
C. Tujuan Masalah..............................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................6
A. Pengertian Pemerolehan Bahasa Kedua.........................................................................6
B. Teori Kompetensi Variabel.............................................................................................8
C. Teori Hipotesis Universal...............................................................................................8
BAB III PENUTUP...........................................................................................................11
A. Kesimpulan.....................................................................................................................11
B. Saran...............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................12

BAB I

3
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Bahasa berkembang sesuai dengan perkembangan zaman, dan orang tua harus
memperhatikan pembelajaran bahasa anaknya. Orang tua yang berhasil memberikan
pembelajaran bahasa secara maksimal maka perkembangan bahasa anak selanjutnya akan
lebih signifikan dan berbeda dengan anak yang kurang pengenalan dari orang tua.
Pembelajaran bahasa kedua berkaitan dengan proses-proses yang terjadi ketika anak
mempelajari bahasa pertamanya.
Penggunaan bahasa pertama biasa disebut dengan istilah bahasa ibu yaitu bahasa
yang dikuasai anak sejak lahir dan juga bahasa yang dikuasai ibunya. Pemerolehan
bahasa pertama erat sekali dengan perkembangan sosial anak dan pemebentukan
idenditas sosialnya yang akan berpengaruh ketika anak berada di lingkungannya
(masyarakat). Bahasa memudahkan anak mengekspresikan pikiran, kemauannya dengan
cara yang benar-benar dapat diterima secara sosial.
Bahasa kedua diperoleh setelah penguasaan bahasa pertama. Pemerolehan bahasa
pertama berbeda dengan pemerolehan bahasa kedua. Perbedaannya itu dari sisi
pemerolehannya, bahasa pertama diperoleh secara tidak disengaja dan bersifat alamiah,
sedangkan bahasa kedua diperoleh melalui proses pembelajaran di pendidikan formal
maupun informal secara sadar atau disengaja.
Pemerolehan bahasa anak adalah proses anak mulai mengenal komunikasi dengan
lingkungannya secara verbal. Pemerolehan bahasa dibedakan menjadi pemerolehan
bahasa pertama dan pemerolehan bahasa kedua. Pemeroleha bahasa pertama terjadi jika
anak belum pernah belajar bahasa apapun, lalu memperoleh bahasa. Pemerolehan ini bisa
satu bahasa atau monolingual FLA (First Language Acquisition), bisa dua bahasa secara
bersamaan atau berurutan (Bilingual FLA). Sedangkan pemerolehan bahasa kedua
terjadi jika seseorang memperoleh bahasa setelah menguasai bahasa pertama atau
merupakan proses seeorang mengembangkan keterampilan dalam bahasa kedua atau
bahasa asing.1

B. Rumusan Masalah
a. Apa Pengertian Pemerolehan Bahasa Kedua ?
b. Apa itu Teori Kompetensi Variabel ?
c. Apa itu Tori Hipotesis Universal ?

C. Tujuan Masalah
a. Untuk mengetahui Pengertian Pemerolehan Bahasa Kedua
1
Nafisatun Niami, Pemerolehan Bahasa Kedua, 2021. Diakses pada tanggal 21 Oktober 2023, melalui
Kompasiana beyon blogging https://www.kompasiana.com/nafisatunniami/6062c8848ede48165d74b3f2/
pemerolehan-bahasa-kedua

4
b. Untuk mengetahui Teori Kompetensi Varabel
c. Untuk mengetahui Teori Hipotesis Universal

BAB II
PEMBAHASAN

5
A. Pengertian Pemerolehan Bahasa Kedua

Ada beberapa pengertian terhadap pemerolehan bahasa kedua :


Menurut Chaer A. dan Agusitina, 2004. Pemerolehan bahasa kedua atau bilingualisme adalah
rentangan bertahap yang dimulai dari menguasai bahasa pertama (B1) ditambah mengetahui
sedikit bahasa kedua (B2), lalu penguasaan B2 meningkat secara bertahap, sampai akhirnya
menguasai B2 sama baiknya dengan B1.
Menurut Akhadiah, S., dkk dalam (1997:2.2) pemerolehan bahasa kedua adalah proses
saat seseorang memperoleh sebuah bahasa lain setelah lebih dahulu ia menguasai sampai
batas tertentu bahasa pertamanya.
Pemerolehan bahasa kedua (Second-language Acquisition) atau disingkat PB2, adalah
studi yang membahas tentang bagaimana bahasa kedua dipelajari oleh individu. Dengan kata
lain pemerolehan bahasa kedua adalah studi tentang akuisisi atau pemerolehan bahasa selain
bahasa ibu. Bahasa non primer atau tambahan tersebut dinamakan bahasa kedua (B2),
walaupun bahasa tersebut adalah bahasa lain yang kedua, ketiga, keempat bahkan lebih yang
sedang dipelajari oleh seseorang. Bahasa kedua yang dipelajari disebut bahasa target (BT).
Bahasa target tersebut tidak dibatasi atas bahasa asing, daerah, ataupun nasional.
Beberapa pakar teori belajar bahasa kedua beranggapan bahwa anak-anak memperoleh
bahasa, sedangkan orang dewasa hanya dapat mempelajarinya. Akan tetapi hipotesis
pemerolehan-belajar menuntut orang-orang dewasa juga memperoleh, bahwa kemampuan
memungut bahasa tidaklah hilang pada masa puber. Hipotesis di atas dapat menjelaskan
perbedaan pemerolehan dan belajar bahasa, Krashen dan Terrel (1983, dalam Akhadiah,
dkk,1997:2.3) menegaskan perbedaan keduanya dalam lima hal:
1. Pemerolehan bahasa kedua memiliki ciri-ciri yang sama dengan pemerolehan bahasa
pertama seorang anak penutur asli sedangkan belajar bahasa adalah pengetahuan
secara formal.
2. Pemerolehan dilakukan secara bawah sadar sedangkan pembelajaran adalah proses
sadar dan disengaja.
3. Pemerolehan seorang anak atau pelajar bahasa kedua belajar seperti memungut
bahasa kedua sedangkan dalam pembelajaran seorang pelajar bahasa kedua
mengetahui bahasa kedua.
4. Dalam pemerolehan pengetahuan didapat secara implisit sedangkan dalam
pembelajaran pengetahuan didapat secara eksplisit
5. Pemerolehan pengajaran secara formal tidak membantu kemampuan anak sedangkan
dalam pembelajaran pengajaran secara formal hal itu menolong sekali.2

B. Teori Pemerolehan Bahasa Kedua

Dalam perkembangan ilmu linguistik, studi tentang pemerolehan bahasa pun ikut
berkembangan. Pada awalnya teori pemeorlehan bahasa cenderung pada pemerolehan bahasa
pertama pada anak. Selanjutnya teori tersebut dapat digunakan untuk melihat proses
pemerolehan bahasa terutama pada pemerolehan bahasa kedua. Berikut ini ada beberapa teori
dalam pemerolehan bahasa kedua antara lain:
2
http://batrasiafkipunila2015.blogspot.com/2016/06/pemerolehan-bahasa-kedua.html

6
1. Teori Kompetensi Variabel

Teori ini menyatakan bahwa cara seseorang yang sedang mempelajari bahasa
akan mencerminkan bagaimana cara orang itu menggunakan bahasa yang dipelajarinya.
Produk penggunaan bahasa terdiri dari produk bahasa yang tidak terencana sampai
terencana. Produk yang tidak terencana adalah wujud penggunaan bahasa yang
penyampaiannya bersifat spontan, tanpa persiapan, dan tanpa pemikiran yang matang.
Penggunaan bahasa ini terjadi dalam penggunaan bahasa rutin, seperti sapaan,
percakapan, dll. Produk bahasa yang direncanakan merupakan wujud penggunaan bahasa
yang pengungkapannya didahului persiapan dan pemikiran yang cukup matang.
Penggunaan bahasa ini umumnya terjadi pada dalam aktivitas berbahasa resmi, seperti
berpidato, sambutan, dan diskusi resmi. Prinsip-prinsip teori kompetensi variabel, yaitu :
a. Pada diri siswa terdapat penyimpan pengetahuan tunggal. Penyimpan ini berisi
kaidah bahasantara. Penyimpan ini lebih dekat dengan istilah kompetensi yang
sudah dikenal. Secara otomatis, penyimpan ini akan aktif jika dieksploitasi untuk
berlatih menggunakan bahasa kedua
b. Siswa memiliki kemampuan menggunakan bahasa. Kemampuan itu berbentuk
proses wacana primer, proses wacana sekunder, dan proses kognitif. Wujud
wacana primer adalah penyederhanaan semantik, yang dimana pada proses ini
berperan memunculkan wacana yang tidak direncanakan dan dihasilkan
berdasarkan pada pengetahuan otomatis yang tidak teranalisis siswa. Wujud
wacana sekunder adalah penyuntingan performansi bahasa. Dengan kata lain
Proses ini menghasilkan wacana yang direncanakan berdasarkan pada
pengetahuan yang teranalisis oleh siswa. Proses kognitif yang membangun
struktur konseptual pokok suatu pesan yang disampaikan, serta pengurangan
unsur bahasa yang berlebihan.
c. Performansi bahasa kedua merupakan variabel yang dihasilkan dari proses primer
dalam wacana yang tidak terencana atau proses sekunder dari wacana terencana.
d. Perkembangan kemampuanan pemerolehan bahasa kedua merupakan akibat dari
kemampuanan kaidah- kaidah baru dari bahasa kedua melalui keterlibatan siswa
dalam berbagai tipe wacana. Dan pengaktifan kaidah-kaidah bahasa kedua yang
sudah ada, sehingga dapat digunakan untuk wacana yang tidak direncanakan.3

2. Teori Hipotesis Universal

Hipotesis universal menyatakan bahwa terdapat kesemestaan Linguistik yang


menentukan jalannya kemampuanan bahasa kedua seperti berikut ini:
a. Kesemestaan Linguistik (linguistic universal) membebankan kendala-kendala
pada bentuk yang dapat diambil oleh bahasa antara (interlanguage).
b. Siswa lebih mudah memperoleh pola-pola yang sesuai dengan kesemestaan
Linguistik daripada yang tidak. Ciri-ciri Linguistik kaidah bahasa kedua
menjelaskan akan urutan suatu perkembangan.

3
Jessica Wong, Pemerolehan Bahasa Kedua, 2016. Diakses pada tanggal 21 Oktober 2023 melalui
blogspot.com https://eatlikevioletha.blogspot.com/2016/06/pemerolehan-bahasa-kedua.html?m=1

7
c. Kesemestaan Linguistik yang dimanifestasikan oleh bahasa pertama dapat
membantu pengembangan bahasantara melalui transfer.4

Ada beberapa fakta yang menyarankan bahwa kemampuanan bahasa akan


memperoleh kemajuan dengan penguasaan sarana-sarana takbermarkah (unmarked
properties) yang lebih mudah sebelum sarana-sarana yang bermarkah (marked properties)
. Dalam pembelajaran bahasa kedua terdapat pula fakta bahwa. jika. Siswa menemukan
tugas bahasa kedua yang bermarkah, pembelajar tersebut akan kembali ke bahasa
pertama, terutama jika Bahasa ibunya nya memiliki kaidah tak bermarkah yang
sama/ekuivalen. Keunggulan teori ini terletak pada dua hal yaitu, memusatkan perhatian
pada hakikat bahasa sasaran bahasa kedua, dan menyajikan suatu pertimbangan ulang
(reconsideration) mengenai transfer bahasa sebagai faktor yang penting dalam
kemampuanan bahasa kedua.

4
Baso Pallawagau dan Rasna, Pemerolehan Bahasa Asing sebagai Bahasa Kedua ( Kajian Pemerolehan
Bahasa Arab ), JAEL: Journal Of Arabic Education and Linguistic, Vol. 2, No. 2, 2022, h. 74.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pemerolehan Bahasa Kedua (Second language acquisition) atau disingkat PB2, adalah
studi yang membahas tentang bagaimana bahasa kedua dipelajari oleh individu.
Pemerolehan bahasa kedua tidak sama dengan pemerolehan bahasa pertama. Pada pe-
merolehan bahasa pertama siswa berawal dari awal (saat kanak-kanak belum menguasai
bahasa apa pun) dan perkembangan pemerolehan bahasa ini seiring dengan perkembangan
fisik dan psikhisnya. Pada pemerolehan bahasa kedua, siswa sudah me-nguasai bahasa
pertama dengan baik dan perkembangan pemerolehan bahasa kedua tidak seiring dengan
perkembangan fisik dan psikhisnya. Selain itu pemerolehan bahasa pertama dilakukan
secara informal dengan motivasi yang sangat tinggi (siswa memerlukan bahasa pertama ini
untuk dapat berkomunikasi dengan orang-orang yang ada di sekelilingnya), sedangkan
pemerolehan bahasa kedua dilakukan secara formal dan motivasi siswa pada umumnya tidak
terlalu tinggi karena bahasa kedua tersebut tidak dipakai untuk berkomunikasi sehari-hari di
lingkungan masyarakat siswa tersebut.
Diantara beberapa teori pemerolehan bahasa kedua terdapat teori kompentensi
variabel & hipotesis universal. Teori kompetensi variabel menyatakan bahwa cara seseorang
yang sedang mempelajari bahasa akan mencerminkan bagaimana cara orang itu
menggunakan bahasa yang dipelajarinya. Produk penggunaan bahasa terdiri dari produk
bahasa yang tidak terencana sampai terencana. Sedangkan Teori Hipotesis universal
menyatakan bahwa terdapat kesemestaan Linguistik yang menentukan jalannya
kemampuanan bahasa kedua.

B. Saran
Jika ada kesalahan dalam penulisan makalah, kami mohon maaf. Karena tak ada
gading yang tak retak begitu juga dengan penulisan makalah ini, kemudian jika ada kritik dan

9
sarannya yang bersifat membangun sangat kami nantikan untuk kesempurnaan makalah kami
yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

Chaer Abdul and Nana Jumhana, Pemerolehan Bahasa Pada Anak, Al-Ittijah Jurnal
Keilmuan Dan Kependidikan Bahasa Arab, 6.2 (2014).

Fransori Arinah, Pemerolehan Bahasa Kedua, 2010. Diakses pada tanggal 21 Oktober 2023,
melalui Fransori's Blog WordPrees.com
https://nenggelisfransori.wordpress.com/2010/04/02/pemerolehan-bahasa-kedua/

Niami Nafisatun, Pemerolehan Bahasa Kedua, 2021. Diakses pada tanggal 21 Oktober 2023,
melalui Kompasiana beyon blogging
https://www.kompasiana.com/nafisatunniami/6062c8848ede48165d74b3f2/pemerolehan-
bahasa-kedua
Pallawagau Baso dan Rasna, Pemerolehan Bahasa Asing sebagai Bahasa Kedua ( Kajian
Pemerolehan Bahasa Arab ), JAEL: Journal Of Arabic Education and Linguistic, Vol. 2,
No. 2, 2022, h. 74.

Syahid, Bahasa Arab Sebagai Bahasa Kedua (Kajian Teoretis Pemerolehan Bahasa Arab
Pada Siswa Non-Native).

Tono Yukio, The Role of Leamer Corpora in SLA Research and Foreign Language Teaching:
The Multiple Comparison Approach (Lancaster University, 2002).

Wong Jessica, Pemerolehan Bahasa Kedua, 2016. Diakses pada tanggal 21 Oktober 2023
melalui blogspot.com https://eatlikevioletha.blogspot.com/2016/06/pemerolehan-bahasa-
kedua.html?m=1
Zainuri Azid, 6 Perbedaan antara pemerolehan bahasa pertama dan bahasa kedua, 2018,
diakses pada tanggal 21 Oktober 2023 melalui, blog Kolom Ilmu
https://www.azid45.web.id/2018/05/6-perbedaan-antara-pemerolehan-bahasa.html

10

Anda mungkin juga menyukai