Anda di halaman 1dari 139

i

i
SURAT KEPUTUSAN
NOMOR : SKEP/01.b./V/2022

TENTANG

PERATURAN KEHIDUPAN SISWA


SMA TARUNA NUSANTARA
----------------

KEPALA SMA TARUNA NUSANTARA

Menimbang : a. Bahwa SMA Taruna Nusantara bercirikan


kenusantaraan dan berasrama penuh,
berdasarkan kepada Tri Pusat Pendidikan
yang mengembangkan lingkungan sekolah,
lingkungan keluarga dan lingkungan
masyarakat di SMA Taruna Nusantara.

b. Bahwa Peraturan Kehidupan Siswa


(Perdupsis) merupakan bagian dari
pembelajaran dalam pembinaan kehidupan
siswa SMA Taruna Nusantara yang perlu
dipahami dan dilaksanakan dalam rangka
pembentukan kepribadian siswa sebagai
calon pemimpin.

c. Bahwa penyempurnaan Perdupsis SMA


Taruna Nusantara perlu ditetapkan dengan
Surat Keputusan.

ii
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.

2. Akte Notaris Koesbiono Sarmanhadi, S.H. No.


: 21 tanggal 10 Maret tahun 1990, tentang
Pendirian Lembaga Perguruan Taman
Taruna Nusantara.

3. Surat Izin Kakanwil Depdikbud Nomor :


417.103/III/1990 tanggal 22 Maret 1990,
tentang Izin mendirikan SMA Taruna
Nusantara.

4. Surat Keputusan Bersama Yayasan


Kejuangan Panglima Besar Sudirman dan
Yayasan Kebangkitan Nasional Nomor :
001/YKPBS/1990 dan 01/UKN/1990, tentang
Pendirian Lembaga Perguruan Taman
Taruna Nusantara.

5. Akte Notaris Wenda Taurusita Amidjaja, S.H.


Nomor : C-204.Ht.03.05-Th.2004 tanggal 23
Juli 2004, tentang pengganti Akte Notaris
Koesbiono Sarmanhadi, S.H.

6. Surat Keputusan Ketua Pembina YKPP


Nomor : KEP/05/BINA/YKPP/VIII/2008
tanggal 27 Agustus 2008, tentang pengesahan
berlakunya Anggaran Rumah Tangga YKPP.

7. Peraturan Urusan Dinas Dalam SMA Taruna


Nusantara sesuai Surat Keputusan Kepala
Lembaga Perguruan Taman Taruna
Nusantara Nomor : Skep/34/VII/2018 tanggal
5 Juli 2018.

iii
Memperhatikan : Surat Keputusan Kepala LPTTN Nomor :
Skep/21/VII/2019 tanggal 12 Juli 2019,
tentang Perdupsis SMA Taruna Nusantara.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : 1. PERATURAN KEHIDUPAN SISWA SMA


TARUNA NUSANTARA

2. Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal


ditetapkan.

Dengan catatan :
Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan
dalam Surat Keputusan ini, akan diadakan
pembetulan sebagaimana mestinya.
Tembusan Yth.:
1. Menhan RI selaku Ketua Pembina
YPPSDP
2. Sekjen Kemhan selaku Pembina Harian
YPPSDP
3. Irjen Kemhan selaku Pengawas
YPPSDP
4. Ketua YPPSDP
5. Sekretaris YPPSDP
6. Bendahara YPPSDP
7. Kepala LPTTN
8. Ketua Komite SMA Taruna Nusantara.

Dikeluarkan di Magelang
Pada tanggal : 10 Mei 2022
Kepala SMA Taruna Nusantara,

Tono Suratman, S.I.P.


Mayjen TNI (Purn)

iv
v
VISI DAN MISI

Visi
Sekolah yang membentuk pemimpin bangsa berkualitas dan
berkarakter yang berwawasan Kebangsaan, Kejuangan,
Kebudayaan, dengan bercirikan kenusantaraan serta memiliki
daya saing Nasional maupun Internasional.

Misi
1. Menyiapkan pemimpin bangsa yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Menyiapkan pemimpin bangsa yang berkualitas, berkarakter
dan berbudaya.
3. Menyiapkan lulusan yang memiliki kesetiaan terhadap
Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
4. Menyiapkan lulusan yang memiliki potensi kepemimpinan
yang bewawasan Kebangsaan, Kejuangan, Kebudayaan,
bercirikan kenusantaraan.
5. Menyiapkan lulusan yang memiliki keunggulan komparatif,
kompetitif, dan distingtif dalam aspek Akademik,
Kepribadian, dan Kesamaptaan Jasmani serta kamampuan
IPTEK sehingga mempunyai daya saing yang tinggi di
tingkat nasional dan internasional.

vi
KATA PENGANTAR

Salam Nusantara,

SMA Taruna Nusantara adalah sekolah berasrama penuh yang


bercirikan kenusantaraan, dirancang untuk mengembangkan
peserta didik agar memiliki keunggulan komparatif, kompetitif, dan
distingtif dalam aspek akademik, kepribadian, dan kesamaptaan
jasmani serta berwawasan kebangsaan, kejuangan, dan
kebudayaan. Sebagai masyarakat mini Pancasila, para siswa SMA
Taruna Nusantara dipersiapkan menjadi pemimpin masa depan
bangsa yang berkualitas. Dalam proses pendidikannya, setiap
siswa SMA Taruna Nusantara wajib tinggal di asrama sebagai
wahana pembentukan karakter. Kehidupan di dalam asrama
memberi peluang berkomunikasi secara intensif untuk
pengembangan diri. Demikian pula, kehidupan di luar asrama juga
sangat berpengaruh terhadap pembentukan diri para siswa. Oleh
karena itu, perlu disusun peraturan kehidupan siswa sebagai
pedoman untuk menjamin keberhasilan pencapaian tujuan
pendidikan dalam wujud Peraturan Kehidupan Siswa (Perdupsis)
SMA Taruna Nusantara.

vii
Perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
berjalan begitu cepat dan dinamis menyebabkan perubahan segala
aspek tata kehidupan masyarakat, termasuk bidang pendidikan.
Kenyataan ini harus disikapi dengan cerdas dan arif dengan
senantiasa mengaktualkan aturan-aturan dalam Perdupsis SMA
Taruna Nusantara. Untuk kepentingan itulah, Perdupsis SMA
Taruna Nusantara Tahun 2020 perlu direvisi.

Revisi Perdupsis SMA Taruna Nusantara dilakukan sebagai upaya


esensial menyelaraskan isi aturan-aturannya agar sejalan dengan
perkembangan zaman. Masukan dan saran dari berbagai pihak
yang berkepentingan terhadap Perdupsis SMA Taruna Nusantara
sangat diharapkan.

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa penyempurnaan


Peraturan Kehidupan Siswa (Perdupsis) telah dapat direalisasikan.
Perdupsis ini harus dipedomani, ditaati, dan dilaksanakan oleh
seluruh siswa SMA Taruna Nusantara dalam rangka mendisiplinkan
siswa menuju terciptanya pemimpin bangsa yang berkualitas dan
berkarakter.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberi petunjuk dan


bimbingan kepada kita semua. Amin.

Magelang, 10 Mei 2022


Kepala SMA Taruna Nusantara,

Tono Suratman, S.I.P.


Mayjen TNI (Purn)

viii
DAFTAR ISI
PERATURAN KEHIDUPAN SISWA
SMA TARUNA NUSANTARA

SURAT KEPUTUSAN ................................................................... ii


VISI DAN MISI ............................................................................. vi
KATA PENGANTAR ................................................................... vii
DAFTAR ISI ............................................................................... iix
BAB I PENDAHULUAN ....................................................... 1
Pasal 1 Umum .................................................................... 1
Pasal 2 Dasar ......................................................................... 2
Pasal 3 Maksud dan Tujuan ................................................... 3
Pasal 4 Pengertian dan Definisi .............................................. 3
BAB II NILAI-NILAI DASAR ................................................. 8
Pasal 5 Nilai-Nilai Dasar Siswa SMA Taruna Nusantara ......... 8
Pasal 6 Tri Prasetia Siswa ..................................................... 9
Pasal 7 Kode Kehormatan Siswa ........................................... 10
BAB III PERATURAN SISWA ............................................. 11
Pasal 8 Tugas Utama, Kewajiban, dan Hak .......................... 11
Pasal 9 Organisasi ............................................................... 12
Pasal 10 Pemeliharaan Kebersihan dan Kerapian Siswa ....... 13
Pasal 11 Rokok, Minuman Keras, Napza/Obat Terlarang
dan Pornografi ........................................................ 14
Pasal 12 Pemeliharaan Kebersihan dan Kerapian
Lingkungan ............................................................. 15
Pasal 13 Pesiar ...................................................................... 16
Pasal 14 Kehidupan di Graha ................................................. 17
Pasal 15 Perlakuan Balairung Pancasila ................................ 19

ix
Pasal 16 Istirahat .................................................................... 19
Pasal 17 Siswa Sakit .............................................................. 20
Pasal 18 Libur, Cuti, dan Izin .................................................. 21
Pasal 19 Berpakaian dan Berpenampilan ............................... 22
Pasal 20 Uang dan Barang .................................................... 27
Pasal 21 Peminjaman atau Penggunaan Media Pelajaran ..... 28
Pasal 22 Pelajaran di Kelas .................................................... 29
Pasal 23 Kebebasan Mimbar .................................................. 33
Pasal 24 Pelatihan dan Praktikum .......................................... 33
Pasal 25 Belajar Mandiri ........................................................ 34
Pasal 26 Kelas Khusus ........................................................... 35
Pasal 27 Pembebasan dari Pelajaran, Pelatihan, dan Tes ..... 36
Pasal 28 Pengasuhan........................................................... 37
Pasal 29 Evaluasi ................................................................... 38
Pasal 30 Perlakuan terhadap Bendera, Lagu Kebangsaan,
dan Lagu Wajib ....................................................... 39
Pasal 31 Hubungan Antar Siswa ............................................ 40
Pasal 32 Hubungan Siswa dengan Sesama Generasi Muda .. 41
Pasal 33 Hubungan Siswa dengan Para Pejabat / Pamong ... 42
Pasal 34 Hubungan Siswa dengan Masyarakat ...................... 42
Pasal 35 Kegiatan Sosial Siswa ............................................. 43
Pasal 36 Malam Keakraban .................................................... 44
Pasal 37 Buku Saku dan Buku 100 Langkah Meraih
Prestasi ................................................................... 44
Pasal 38 Kegiatan Keagamaan .............................................. 45
Pasal 39 Kegiatan Olahraga ................................................... 46
Pasal 40 Kegiatan Seni Budaya ............................................. 46
Pasal 41 Kegiatan Ilmiah ........................................................ 47

x
Pasal 42 Teguran Antarsiswa ................................................. 47
Pasal 43 Perpindahan Tempat ............................................... 48
Pasal 44 Apel Pagi, Siang, dan Malam ................................... 49
Pasal 45 Penggunaan Komputer dan Internet Sekolah........... 49
Pasal 46 Penggunaan Laptop Siswa ...................................... 51
Pasal 47 Penggunaan Telepon Seluler (Ponsel)..................... 52
BAB IV TATA KRAMA SISWA .......................................... 53
Pasal 48 Pedoman Umum ...................................................... 53
Pasal 49 Berdiri, Berjalan, dan Duduk .................................... 55
Pasal 50 Berbicara ................................................................. 56
Pasal 51 Penggunaan Media Sosial ....................................... 58
Pasal 52 Bertamu/Berkunjung ................................................ 58
Pasal 53 Tata Cara Menerima Tamu ...................................... 60
Pasal 54 Mendampingi Tamu Resmi ...................................... 62
Pasal 55 Berkenalan............................................................... 62
Pasal 56 Bepergian bersama Orang yang Pantas Dilindungi .. 63
Pasal 57 Siswa Putra Bepergian dengan Rekan Putri ............ 64
Pasal 58 Siswa Putri Bepergian dengan Rekan Putra ............ 65
Pasal 59 Mengunjungi Orang Sakit......................................... 66
Pasal 60 Melayat .................................................................... 67
Pasal 61 Pemakaman dan Ziarah ........................................... 68
Pasal 62 Berbelanja ............................................................... 68
Pasal 63 Tata Cara Makan bersama di Lingkungan SMA
Taruna Nusantara ................................................... 69
Pasal 64 Tata Cara Makan di Rumah Makan ......................... 73
Pasal 65 Tata Cara Makan di Rumah Keluarga ...................... 73
Pasal 66 Tata Cara Makan di Perjamuan atau Pesta.............. 74
Pasal 67 Menunggu Kendaraan ............................................. 75

xi
Pasal 68 Di dalam Kendaraan Umum ..................................... 76
Pasal 69 Berkendaraan .......................................................... 77
Pasal 70 Menyewa Kendaraan ............................................... 77
Pasal 71 Membuat Janji ......................................................... 78
Pasal 72 Pinjam Meminjam .................................................... 79
Pasal 73 Menulis Surat ........................................................... 79
Pasal 74 Membuat dan Menghadiri Undangan ....................... 80
Pasal 75 Menonton Hiburan ................................................... 81
Pasal 76 Menelepon dan Menerima Telepon .......................... 82
BAB V PENGHARGAAN DAN SANKSI ............................. 83
Pasal 77 Penghargaan ........................................................... 83
Pasal 78 Kegiatan Yang Merugikan ........................................ 84
Pasal 79 Sanksi ...................................................................... 85
Pasal 80 Pemberhentian sebagai Siswa ................................. 87
BAB VI PENUTUP ............................................................... 89
Pasal 81 Penutup ................................................................... 89
PENJELASAN ............................................................................ 90
I. UMUM ............................................................................... 90
II.PASAL DEMI PASAL............................................................ 93
Lampiran
I. Lampiran 1. PENEMPATAN PAKAIAN DAN
PERLENGKAPAN PERORANGAN SISWA
SMA TARUNA NUSANTARA ………………………………..107
II. Lampiran 2. DAFTAR PANITIA PENDUKUNG POKJA
REVISI PUDD DAN PERDUPSIS SMA TARUNA
NUSANTARA TAHUN 2022 ………………………………….126

xii
PERATURAN KEHIDUPAN SISWA SMA TARUNA NUSANTARA

BAB I
PENDAHULUAN

Pasal 1
Umum

1.1 Lembaga Perguruan Taman Taruna Nusantara disingkat


LPTTN, didirikan dalam rangka upaya ikut serta
mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana diamanatkan
oleh UUD 1945 untuk mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat, bertujuan untuk mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreaktif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab sebagaimana
tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003,
tentang Sistem Pendidikan Nasional.

1.2 Dalam mewujudkan partisipasi mencerdaskan kehidupan


bangsa, LPTTN membangun dan mengembangkan SMA
Taruna Nusantara berasrama yang dilengkapi perangkat dan
fasilitas pendidikan yang mendukung pencapaian tujuan
pendidikan. SMA Taruna Nusantara bertanggungjawab dan
berkewajiban merealisasikan visi dan misi Lembaga dijalur
pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas sesuai ketentuan
undang-undang.

1.3 Fungsi SMA Taruna Nusantara adalah mengembangkan


generasi muda Indonesia terpilih untuk menjadi tunas-tunas
muda pemimpin bangsa yang sekaligus kader penerus
1
perjuangan bangsa yang memiliki pengetahuan yang tinggi,
kepribadian yang luhur, kesegaran jasmani yang
baik,serta berwawasan kebangsaan, kejuangan dan
kebudayaan.Agar fungsi itu terlaksana maka kehidupan siswa
selama mengikutipendidikan perlu diarahkan dan diatur dalam
Peraturan Kehidupan Siswa disingkat Perdupsis dan disusun
berdasarkan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.

1.4 Siswa SMA Taruna Nusantara wajib memahami, menghayati,


dan mengamalkan nilai, norma dan kaidah yang terdapat
dalam Perdupsis di dalam kehidupan sehari-hari baik di dalam
maupun di luar SMA Taruna Nusantara. Nilai, norma, dan
kaidah ini menjadi bekal kepribadian yang bernilai untuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan
pengembangan diri dalam masyarakat.
Dengan bekal tersebut, dikemudian hari siswa dapat
mengabdikan ilmu pengetahuan dan keterampilannya untuk
pembangunan bangsa dan negara Indonesia.

Pasal 2
Dasar

Perdupsis merupakan pedoman siswa dalam menepati


peraturan tata tertib dan disiplin yang bersumber pada nilai-nilai
luhur kepribadian dan tradisi bangsa serta ciri khas siswa SMA
Taruna Nusantara. Sumber nilai-nilai tersebut adalah :

1. Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.


2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
3. Ketentuan-ketentuanyang ditetapkan LPTTN.

2
4. Tri Prasetia Siswa Perguruan Taman Taruna Nusantara.
5. Kode Kehormatan Siswa.
6. Tradisi Budaya Bangsa.

Pasal 3
Maksud dan Tujuan

3.1 Perdupsis ini disusun dengan maksud untuk menjadi


pedoman bagi seluruh siswa dalam melaksanakan kegiatan
kehidupan sehari-hari baik di dalam maupun di luar SMA
Taruna Nusantara.

3.2 Perdupsis bertujuan membentuk pribadi siswa agar dapat


memiliki sifat dan sikap pemimpin dan kader penerus
perjuangan bangsa yang beriman, berilmu, jujur, berani, adil,
dan bijaksana, sehingga dapat menjadi teladan bagi
masyarakat dan lingkungannya.

Pasal 4
Pengertian dan Definisi
1. Peraturan adalah petunjuk, kaidah, dan ketentuan yang dibuat
untuk mengatur.

2. Nilai adalah alat yang menunjukkan alasan dasar bahwa “cara


pelaksanaan atau keadaan akhir tertentu lebih disukai secara
sosial dibandingkan cara pelaksanaan atau keadaan akhir
yang berlawanan”. Nilai memuat elemen pertimbangan yang
membawa ide-ide seorang individu mengenai hal-hal yang
benar, baik atau diinginkan.

3
3. Nilai Dasar Siswa SMA Taruna Nusantara adalah nilai-nilai
utama yang menjadi dasar dan pedoman sikap perilaku siswa
dalam pembentukan karakternya.

4. Nilai aspiratif adalah nilai-nilai yang menjadi bagian dari diri


para siswa yang harus diperjuangkan dan diwujudkan dalam
sikap dan perilaku sehingga menjadi karakter yang kuat. Nilai
aspiratif dituangkan dalam Tri Prasetia Siswa.

5. Nilai imperatif adalah nilai-nilai yang mengikat secara mutlak


untuk dilakukan atau dilarang dilakukan oleh para siswa
dengan sanksi hukuman berat jika dilanggar. Nilai imperatif
dituangkan dalam Kode Kehormatan Siswa.

6. Kode Kehormatan adalah suatu norma (aturan) yang menjadi


ukuran kesadaran mengenai ahlak (budi pekerti) yang
tersimpan dalam hati seseorang yang menyadari harga
dirinya.

7. Kekerasan verbal adalah kekerasan yang dilakukan dengan


kata kata seperti membentak, memaki, menghina, menjuluki,
meneriaki, memfitnah, menuduh, mempermalukan didepan
umum dengan lesan dan lain lain.

8. Kekerasan fisik adalah kekerasan yang melibatkan kontak


langsung dan dimaksudkan untuk menimbulkan perasaan
intimidasi, cedera, atau penderitaan fisik lain.

9. Kekerasan Psikis adalah suatu tindakan penyiksaan secara


verbal yang mengakibatkan menurunya rasa percaya diri,
meningkatnya rasa takut, hilangnya kemampuan untuk
bertindak dan tidak berdaya.

4
10. Hak adalah segala sesuatu yang harus di dapatkan oleh
setiap orang yang telah ada sejak lahir bahkan sebelum lahir.

11. Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilaksanakan.

12. Organisasi adalah suatu tempat atau wadah orang-orang


untuk berkumpul, bekerja sama secara rasional dan
sistematis, terencana, terpimpin dan terkendali dalam
memanfaatkan sumber daya, sarana prasarana, data dan
lain-lain yang digunakan secara efektif dan efisien untuk
mencapai tujuan organisasi.

13. Napza (Narkotika, Alkohol, Psikotropika, dan Zat Adiktif


lainnya) adalah Zat adiktif yang mempengarui kondisi
kejiwaan atau psikologi seseorang (pikiran, perasaaan, dan
perilaku) serta dapat menimbulkan ketergantungan fisik
maupun psikologi.

14. Alat elektrik adalah alat-alat yang menggunakan sambungan


listrik arus kuat/AC seperti daya listrik dari PLN.

15. Alat Elektronik adalah alat-alat yang menggunakan


sambungan listrik arus lemah/DC seperti daya listrik dari aki.

16. Kegiatan Rutin Terjadwal adalah kegiatan keseharian siswa


yang harus diikuti oleh seluruh siswa dari bangun tidur sampai
tidur kembali.

17. Kegiatan Terprogram adalah kegiatan yang direncanakan


oleh sekolah untuk mewadahi peminatan siswa.

5
18. Kegiatan Terproyek adalah kegiatan yang dilaksanakan pada
waktu-waktu atau momentum tertentu, seperti peringatan hari
besar nasional, agama, kegiatan latihan lapangan, karya
wisata, jumpa tokoh nasional, dan kegiatan-kegiatan tradisi
sekolah.

19. Kegiatan Kreatif Mandiri adalah kegiatan pengembangan diri


yang dilakukan siswa di kampus SMA Taruna Nusantara, di
luar jadwal kegiatan yang telah ditentukan.

20. Tata Cara adalah suatu cara yang ditempuh untuk mengatur
sebuah kegiatan agar terlaksana dengan baik sesuai norma.

21. Kehidupan Kemasyarakatan adalah tata krama pergaulan


sekelompok individu atau orang yang saling tergantung satu
sama lain dan hidup bersama dalam satu komunitas, dimana
sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang
berada dalam kelompok tersebut.

22. Pengabdian Masyarakat adalah suatu kegiatan yang


bertujuan membantu masyarakat tertentu dalam beberapa
aktivitas tanpa mengharapkan imbalan dalam bentuk apapun.

23. Daring/online adalah kegiatan yang tersambung dengan


fasilitas internet.

24. Ponsel (telepon seluler) adalah perangkat telekomunikasi


elektronik yang mempunyai kemampuan dasar yang sama
dengan telepon konvensional, tetapi dapat dibawa ke mana-
mana, serta memiliki kemampuan tambahan antara lain
mengirim gambar, mengirim pesan, membuat grup
komunitas, dll.

6
25. Tata Krama adalah norma atau sebuah kebiasaan yang
mengatur sikap sopan dan santun dan disepakati oleh
lingkungan.

26. Tata Tertib adalah peraturan yang telah disepakati oleh suatu
institusi yang harus ditaati oleh warganya, apabila dilanggar
akan diberikan sanksi.

27. Piket Siswa adalah tugas yang dibebankan kepada anggota


pamong graha yang ditunjuk untuk melakukan kegiatan
menjaga ketertiban di luar kegiatan belajar mengajar (KBM)
serta melaporkan dan mengambil tindakan yang diperlukan
dalam tugasnya.

28. Piket Harian adalah tugas yang dibebankan kepada pamong


pengajar pengasuh yang ditunjuk untuk melakukan kegiatan
menjaga ketertiban di luar kegiatan belajar mengajar (KBM)
serta melaporkan dan mengambil tindakan yang diperlukan
dalam tugasnya.

29. Penghargaan adalah sesuatu yang diberikan pada


perorangan atau kelompok jika mereka mencapai prestasi
bidang tertentu.

30. Pelanggaran adalah perilaku yang menyimpang untuk


melakukan tindakan menurut kehendak sendiri tanpa
memperhatikan peraturan yang telah dibuat.

31. Sanksi adalah suatu langkah hukuman yang dijatuhkan oleh


institusi tertentu karena terjadi pelanggaran yang dilakukan
oleh seseorang atau kelompok dapat berupa tindakan disiplin
dan atau hukuman disiplin.
7
32. Tindakan Disiplin adalah serangkaian tindakan fisik/nonfisik
yang bersifat membina, yang dijatuhkan secara langsung
kepada anggota organisasi yang tidak mematuhi aturan.

33. Hukuman Disiplin adalah serangkaian tindakan berupa


keputusan hukum yang bersifat membina, yang dijatuhkan
secara langsung kepada anggota organisasi yang tidak
mematuhi aturan.

34. Rehabilitasi adalah hak seseorang untuk mendapat


pemulihan haknya dalam kemampuan, kedudukan, dan
harkat serta martabatnya karena kekeliruan mengenai
orangnya atau sanksi yang diterapkan.

BAB II
NILAI-NILAI DASAR

Pasal 5
Nilai-Nilai Dasar Siswa SMA Taruna Nusantara

5.1 Menyadari kewajiban dan haknya sebagai generasi muda,


setiap siswa SMA Taruna Nusantara menjadi penerus nilai-
nilai perjuangan 1945, sehingga setiap siswa dituntut untuk
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
memahami tentang karakteristik bangsanya, dengan ilmu
pengetahuan yang tinggi, ketekunan, etos kerja, kegigihan,
kepribadian luhur meliputi kepedulian, kejujuran, keadilan,
tanggung jawab, dan rasa hormat, terhadap diri sendiri, dan
orang lain serta memiliki kesehatan rohani dan kesegaran
jasmani yang baik.

8
5.2 Meyakini tugas dan tanggung jawab yang diemban generasi
muda tersebut, maka siswa SMA Taruna Nusantara dituntut
untuk memantapkan jati dirinya dengan memahami,
menghayati dan mengamalkan Tri Prasetia Siswa sebagai
nilai aspiratif yaitu nilai yang harus diperjuangkan dan
diwujudkan menjadi bagian dari diri siswa dan Kode
Kehormatan Siswa sebagai nilai imperatif yaitu nilai-nilai yang
mengikat harus dijalankan atau dilarang dilakukan siswa.

Pasal 6
Tri Prasetia Siswa

Susunan dan isi Tri Prasetia Siswa sebagai berikut :

Tri Prasetia Siswa


Perguruan Taman Taruna Nusantara

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa,

Pertama :
Kami Siswa Perguruan Taman Taruna Nusantara, beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Bertanah air satu : Tanah air Indonesia.


Berbangsa satu : Bangsa Indonesia.
Berbahasa satu : Bahasa Indonesia.
Bernegara satu : Negara Kesatuan Republik Indonesia.

9
Kedua :
Kami Siswa Perguruan Taman Taruna Nusantara, adalah Putra Putri
Ibu Pertiwi Indonesia.
Setia kepada Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.
Setia kepada Pancasila.
Setia kepada Undang-Undang Dasar 1945.
Bersedia menyerahkan seluruh jiwa raga bagi cita-cita perjuangan
bangsa Indonesia.

Ketiga :
Kami Siswa Perguruan Taman Taruna Nusantara, berkepribadian
mandiri dan berjiwa merdeka.
Memegang teguh disiplin, persatuan dan kesatuan.
Mewujudkan kecerdasan, kemajuan dan kesejahteraan dan
dimanapun berada, memberikan karya terbaik bagi masyarakat,
bangsa, negara dan dunia.

Pasal 7
Kode Kehormatan Siswa

Kode Kehormatan Siswa terdiri atas 10 (sepuluh) butir sebagai berikut:

1. Menjunjung tinggi Tri Prasetia Siswa.


2. Hormat kepada orang tua.
3. Hormat kepada Pamong
4. Pantang menyontek.
5. Pantang menipu.
6. Pantang mencuri.
7. Pantang berkelahi.
8. Pantang berbuat asusila.

10
9. Pantang melakukan kekerasan verbal, fisik atau psikis.
10. Pantang merokok, mengonsumsi minuman keras, dan
menyalahgunakan napza.

BAB III
PERATURAN SISWA

Pasal 8
Tugas Utama, Kewajiban, dan Hak

8.1 Tugas utama setiap siswa adalah belajar dan selama


mengikuti pendidikan di SMA Taruna Nusantara wajib
mengikuti seluruh kegiatan yang ditentukan oleh sekolah.

8.2 Siswa wajib memelihara peralatan dan perlengkapan yang


diberikan sekolah. Apabila merusakkan atau menghilangkan,
wajib melapor kepada Pamong Piket/Wali Kelas/Wali Graha.

8.3 Siswa yang merusakkan atau menghilangkan inventaris


sekolah, wajib mengganti atau membayar ganti rugi atas
inventaris yang rusak atau hilang.

8.4 Siswa dengan sadar dan penuh rasa tanggung jawab wajib
menaati semua ketentuan, peraturan, dan prosedur yang
ditetapkan oleh lembaga atau sekolah.

8.5 Siswa yang diberhentikan oleh sekolah, biaya kembali ke


tempat asalnya ditanggung oleh orang tua atau walinya.

8.6 Siswa wajib membayar iuran sekolah tepat waktu sesuai


ketentuan yang berlaku. Siswa yang tidak membayar Biaya

11
Operasional Pendidikan (BOP) lebih dari 3 bulan, akan
dikembalikan ke orang tua dengan tahapan:
8.6.1 Orang tua diberi peringatan tertulis dari sekolah.
8.6.2 Dikembalikan kepada orang tua.

8.7 Siswa wajib membayar iuran OSIS sesuai ketentuan yang


berlaku.

8.8 Siswa wajib turut menjaga ketertiban lingkungan SMA Taruna


Nusantara.

8.9 Selama dalam pendidikan, siswa mendapat perlengkapan


sekolah, perlengkapan perorangan awal, dan ulang sesuai
dengan ketentuan.

8.10 Siswa berhak mendapat pelayanan kesehatan sesuai


ketentuan.

Pasal 9
Organisasi

9.1 Untuk memupuk, melatih, dan mengembangkan potensi


kepemimpinan siswa, dibentuk Organisasi Siswa Intra
Sekolah (OSIS) sebagai satu-satunya organisasi siswa di
sekolah. OSIS bertugas mengelola kegiatan Kepramukaan,
Kelompok Ilmiah Remaja (KIR), Kelompok Pecinta Alam,
Kelompok Palang Merah Remaja, Kelompok Drum/Marching
Band, Kelompok Kesenian Tari dan Karawitan, Kelompok
Olahraga Prestasi, Kelompok Paduan Suara, Kelompok Band
Musik, Kelompok Kewanitaan, Peleton Upacara (Tonpara),
Peleton Pataka, Patroli Keamanan Sekolah, dan Kelompok

12
Bela Diri (Pencak Silat, Karate, Tae Kwon Do atau lainnya)
dengan Pamong Pengajar Pengasuh yang ditunjuk sebagai
Pembina.

9.2 Pembentukan organisasi siswa ditentukan dengan Surat


Keputusan Kepala Sekolah dengan struktur sesuai ketentuan
dan prosedur yang digariskan oleh Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan dan kebutuhan sekolah yang ditetapkan
oleh lembaga.

9.3 Persyaratan menjadi pengurus OSIS serta proses dan tata


cara pemilihan pengurus OSIS disusun oleh OSIS dan
disahkan oleh Kepala Sekolah.

9.4 Pemilihan Pengurus OSIS dilaksanakan secara langsung dan


terbuka oleh siswa dan kepengurusan disahkan oleh Kepala
Sekolah.

9.5 Siswa dilarang membuat dan/atau mengikuti


organisasi/kelompok yang melakukan kegiatan bertentangan
dengan ketentuan sekolah.

Pasal 10
Pemeliharaan Kebersihan dan Kerapian Siswa

10.1 Setiap siswa wajib menjaga dan memelihara kebersihan,


kerapian diri, dan tata cara berpakaian sesuai ketentuan.

10.2 Rambut siswa harus rapi, bersih, alami, dan tidak


menggunakan aksesoris rambut.

13
10.3 Rambut siswa :
10.3.1 Rambut siswa putra dipotong pendek dengan ukuran
gradasi 3/2/0 cm.
10.3.2 Rambut siswa putri dipotong pendek di atas kerah
baju baik yang berhijab maupun tidak berhijab dan
diatur rapi, yang tidak berhijab terlihat telinganya.
Penggunaan jepit lidi diatur ketentuan tersendiri.

10.4 Siswa putra dilarang memelihara kumis, cambang, jenggot,


kuku panjang, memakai anting-anting, kalung, gelang, dan
cincin.

10.5 Siswa putri diizinkan menggunakan tata rias sederhana


dengan bedak tipis, dilarang memakai perhiasan,
memanjangkan kuku, memakai cat kuku, celak mata dan
lipstik serta asesoris yang menyolok.

10.6 Siswa dilarang bertato di bagian anggota badan manapun,


kecuali karena adat.

Pasal 11
Rokok, Minuman Keras, Napza/Obat Terlarang, dan Pornografi

11.1 Siswa dilarang memegang, membawa, menyimpan, membeli,


menjual, mengedarkan, dan menghisap rokok tembakau atau
elektrik baik selama berada di dalam maupun di luar SMA
Taruna Nusantara.

11.2 Siswa dilarang memegang, membawa, menyimpan, membeli,


menjual, mengedarkan, dan minum minuman keras baik

14
selama berada di dalam maupun di luar SMA Taruna
Nusantara.

11.3 Siswa dilarang memegang, membawa, menyimpan, membeli,


menjual, mengedarkan, dan menggunakan napza/obat
terlarang baik selama berada di dalam maupun di luar SMA
Taruna Nusantara.

11.4 Siswa dilarang memegang, menyimpan, membawa, membeli,


menjual, mengedarkan, melihat atau membaca
buku/majalah/file porno, menonton film porno, menggambar
atau mengambil gambar porno dengan alat elektronik,
mengakses situs porno melalui internet baik selama berada di
dalam maupun di luar SMA Taruna Nusantara.

Pasal 12
Pemeliharaan Kebersihan dan Kerapian Lingkungan

12.1 Siswa bertanggung jawab terhadap keamanan, kebersihan,


kerapian, ketertiban, keindahan kelas, dan tempat-tempat lain
yang digunakan untuk kegiatan siswa, termasuk keindahan
lingkungan di SMA Taruna Nusantara sesuai ketentuan.

12.2 Siswa tidak diperbolehkan mencorat-coret dinding/peralatan


lain dan membuang sampah di sembarang tempat.

15
Pasal 13
Pesiar

13.1 Hak pesiar diberikan kepada seluruh siswa sesuai tingkat


kecuali yang sedang menjalani sanksi.

13.2 Waktu Pesiar diatur sebagai berikut :


13.2.1 Hari Sabtu(minggu ganjil) : pukul 15.30-19.00 WIB
untuk kelas XII putra.
13.2.2 Hari Sabtu (minggu genap) : pukul 15.30-19.00 WIB
untuk kelas XII putri.
13.2.3 Hari Libur : pukul 09.00-17.00 WIB untuk seluruh
siswa.
13.2.4 Siswa yang pesiar mendahului wajib lapor tertulis ke
Pamong Piket Siswa.

13.3 Pada hari pesiar dan hari libur, siswa diperbolehkan menerima
tamu dan diizinkan pesiar mendadak dengan mengajukan
permohonan secara tertulis kepada Pamong Piket
Harian/Wali Graha.

13.4 Siswa tidak diizinkan pesiar selama Pendidikan Dasar


Kedisiplinan dan Kepemimpinan (PDK) atau selama menjalani
sanksi/mendapat tugas khusus sekolah. (ada pengurangan)

13.5 Siswa yang akan melaksanakan pesiar, wajib mendaftarkan


diri ke Wali Graha dan diserahkan ke Staf Kesiswaan paling
lambat 2 hari sebelum pelaksanaan pesiar. Sebelum
berangkat pesiar, siswa wajib melaksanakan apel pesiar
sesuai ketentuan.

16
13.6 Saat berangkat, selama, dan kembali pesiar, siswa harus
dalam kelompok minimum 2 orang bagi siswa putra atau putri
saja, dan minimum 3 orang atau lebih dan harus ganjil bagi
kelompok campuran siswa putra dan putri.

13.7 Dilarang mendatangi tempat-tempat perjudian, lokalisasi/


prostitusi, dan tempat-tempat lain yang tidak pantas untuk
dikunjungi bagi para siswa sesuai norma masyarakat
setempat.

13.8 Selesai pesiar, siswa wajib kembali ke SMA Taruna Nusantara


sesuai dengan ketentuan waktu pesiar dengan mengisi data
kedatangan di Pos Pam dan untuk diperiksa barang-barang
bawaan oleh petugas.

Pasal 14
Kehidupan di Graha

14.1 Siswa wajib menjaga kebersihan, ketertiban, dan kerapian di


luar maupun di dalam graha.

14.2 Siswa bertanggung jawab atas keamanan dan kenyamanan


graha.

14.3 Siswa bertanggung jawab atas kebersihan kamar mandi dan WC


serta tempat cuci pakaian.

14.4 Siswa wajib mengatur pakaian dan alat perlengkapan siswa


sesuai ketentuan yang telah ditetapkan sekolah. (keterangan
gambar pada lampiran).

17
14.5 Siswa dilarang :
14.5.1 Membunyikan musik/suara dari gadget/alat
elektronik yang keras dan mengganggu lingkungan
sekitarnya
14.5.2 Membawa alat elektrik diluar ketentuan.
14.5.3 Membawa alat masak atau alat yang dapat
digunakan untuk memasak.
14.5.4 Membawa senjata api, senapan angin,
senjata/benda tajam atau alat sejenisnya.
14.5.5 Membawa dan memasang poster atau gambar
dinding di dalam graha.
14.5.6 Melakukan aktivitas olahraga selain sit up, push up,
dan stretching.
14.5.7 Membawa sepeda dan/atau papan skateboard.
14.5.8 Memegang, membawa, menyimpan, membeli,
menjual, mengedarkan, dan membunyikan/
meledakkan petasan dan kembang api.

14.6 Siswa yang sakit dan tidak bisa mengikuti kegiatan, dilarang
tinggal di graha dan wajib tinggal di poliklinik mengikuti rawat
inap. Apabila poliklinik tidak mampu menampung karena
pasien melebihi kapasitas maka diizinkan melaksanakan
rawat jalan, atas seizin dokter.

14.7 Siswa hanya diizinkan membawa makanan ringan (lihat pada


penjelasan 14.7.b) dan harus habis 1 hari.

14.8 Pamong Graha dan Pamong Piket Graha bertanggung jawab


atas kebersihan, ketertiban, kerapian, keamanan, dan
kenyamanan graha.

18
Pasal 15
Perlakuan Balairung Pancasila

15.1 Siswa wajib menjaga kebersihan dan kerapian baik di dalam


maupun di sekitar Balairung Pancasila.

15.2 Siswa dilarang melintas atau melakukan kegiatan lainnya di


dalam Balairung Pancasila diluar kegiatan resmi sekolah.

Pasal 16
Istirahat

16.1 Pada waktu istirahat siang, siswa diperbolehkan melakukan


kegiatan mandiri tanpa mengganggu siswa lain yang sedang
beristirahat.

16.2 Waktu tidur malam dimulai dengan bunyi terompet pukul 22.00
WIB dan bangun tidur dengan bunyi terompet pukul 04.30
WIB, sedangkan malam hari libur dimulai dengan bunyi
terompet pukul 22.30 WIB dan bangun tidur dengan bunyi
terompet pukul 05.30 WIB.

16.3 Siswa tidur di graha menempati tempat tidur masing-masing


yang telah ditetapkan dan tidak menggunakan tempat tidur
untuk dua orang atau lebih.

16.4 Siswa tidur wajib memakai piyama yang diberikan sekolah,


menggunakan selimut, sprei, dan bantal sesuai dengan
ketentuan sekolah dengan menjaga ketenangan dan
memadamkan lampu-lampu kecuali lampu tidur.

19
16.5 Selama istirahat malam, siswa dilarang membuat kegaduhan,
bermain musik, atau berada di luar Graha tanpa seizin
Pamong Piket Graha.

16.6 Siswa yang ingin meneruskan belajar di Graha, tidak boleh


mengganggu siswa lain yang sedang istirahat dengan
menggunakan lampu belajar masing-masing dan dilarang
menyalakan lampu ruangan.

16.7 Setelah bangun tidur, siswa wajib membuka jendela,


merapikan tempat tidur, melipat selimut, dan membersihkan
kamar/tempat tidur masing-masing.

16.8 Siswa yang bangun tidur sebelum terompet bangun tidur


dibunyikan, wajib menjaga ketenangan dan ketertiban graha.

Pasal 17
Siswa Sakit

17.1 Siswa yang sakit atau memerlukan pertolongan segera


dibawa/dilaporkan ke Poliklinik, dan Ketua Kelas/Graha atau
siswa lain segera melaporkan kepada Pamong Piket Tatap
Muka/Pamong Piket Siswa.

17.2 Apabila terjadi kecelakaan atau dalam keadaan darurat, siswa


atau pamong yang mengetahui segera memberikan
pertolongan pertama pada kecelakaan, sedangkan siswa atau
pamong lainnya memberitahukan kepada Dokter Sekolah
atau Petugas Piket Kesehatan.

20
17.3 Siswa yang sakit diizinkan tidak mengikuti kegiatan belajar
dan kegiatan lain atas rekomendasi/surat Dokter Sekolah dan
disampaikan kepada Wali Kelas, Wali Graha, dan Pamong
Graha.

17.4 Siswa yang dirujuk ke Rumah Sakit atas pertimbangan Dokter


Sekolah harus dilaporkan kepada Pengurus Sekolah. (PUDD
pasal 27 dan pasal 28)

17.5 Siswa yang berobat/rawat inap di rumah sakit atas permintaan


orang tua harus mendapat rekomendasi Dokter Sekolah dan
seizin Pengurus Sekolah.

17.6 Tata cara berobat diatur dalam ketentuan tersendiri.

Pasal 18
Libur, Cuti, dan Izin

18.1 Libur atau cuti diberikan setelah siswa menjalani program


semester atau tahunan berdasarkan kalender pendidikan
sekolah, kecuali pada kondisi darurat atau waktu tertentu.

18.2 Izin keluar kampus (IKK) untuk keperluan yang sangat penting
diberikan kepada siswa sesuai dengan Peraturan Urusan Dinas
Dalam (PUDD) Pasal 11.3, 11.4, dan 11.5.

18.3 Bagi siswa yang akan ke luar negeri pada saat libur atau cuti,
diberikan atas izin Kepala Sekolah.

21
18.4 Selama melaksanakan libur, cuti, dan izin, siswa diwajibkan
memegang teguh Kode Kehormatan Siswa serta menaati
peraturan setempat yang berlaku.

18.5 Surat izin cuti yang digunakan harus diketahui dan


ditandatangani oleh orang tua atau kepala keluarga tempat
cuti dilaksanakan, dan tanda tangan serta stempel dari aparat
setempat (Ketua RT/Ketua RW/Kadus/Kades/Camat/
Kapolsek/Danramil).

Pasal 19
Berpakaian dan Berpenampilan

19.1 Siswa wajib memakai seragam sekolah selama mengikuti


pendidikan, baik di dalam maupun di luar lingkungan SMA
Taruna Nusantara, kecuali saat cuti dengan catatan dalam
perjalanan berangkat dan kembali ke kampus, tetap
berpakaian seragam sekolah.

19.2 Siswa dilarang mengganti pakaian seragam sejak berangkat


ke luar kampus hingga kembali ke kampus.

19.3 Siswa harus mengenakan seragam dalam setiap kegiatan.


19.3.1 Senin : Seragam putih abu-abu ber-nametag bordir,
singlet putih, topi, dasi, sepatu pesiar (putra) / sepatu
pesiar (putri), kaos kaki hitam menutupi mata kaki,
ikat pinggang SMA Taruna Nusantara.

19.3.2 Selasa s.d. Kamis : Seragam putih abu-abu ber-


nametag bordir, singlet putih, topi, dasi, sepatu pesiar
untuk siswa putra, sepatu Pakaian Dinas Harian/

22
PDH untuk siswa putri, kaos kaki hitam menutupi
mata kaki, ikat pinggang SMA Taruna Nusantara.

19.3.3 Siswa putri yang beragama Islam diperkenankan


memakai seragam hijab sesuai ketentuan sekolah.

19.3.4 Jumat : Seragam pramuka ber-nametag bordir,


singlet putih, baret pramuka, hasduk, sepatu Pakaian
Dinas Lapangan (PDL) untuk siswa putra, kaos kaki
hitam menutupi betis, sepatu PDH untuk siswa putri,
kaos kaki hitam menutupi mata kaki, ikat pinggang
SMA Taruna Nusantara.

19.3.5 Sabtu pada minggu ganjil : Seragam PDL lengkap


ber-nametag bordir, pada saat makan malam
menggunakan pakaian batik sekolah.

19.3.6 Sabtu pada minggu genap : Seragam batik ber-


nametag hitam, sepatu PDH (putra)/PDH (putri),
kaos kaki hitam menutupi mata kaki, ikat pinggang
SMA Taruna Nusantara.

19.3.7 Pesiar pada hari libur


19.3.7.1 Siswa keluar lingkungan sekolah wajib
mengenakan pakaian pesiar sesuai
dengan ketentuan yang berlaku seragam
pesiar sekolah, nametag hitam, baret
sekolah, dasi pesiar, epolet, sepatu pesiar,
kaos kaki hitam, ikat pinggang sekolah,
dan membawa tas pesiar dengan cara
dijinjing menggunakan tangan kiri.

23
19.3.7.2 Saat pesiar malam, siswa mengenakan
Pakaian Dinas Pesiar Malam (PDPM)

19.3.8 Kegiatan olahraga: seragam olahraga atau training


SMA Taruna Nusantara, sepatu olah raga
pembagian SMA TN, kaos kaki putih.

19.3.9 Piket graha: kaos piket graha dan celana midi (putri)
atau celana olahraga (putra); mengenakan ban piket
graha selama bertugas.

19.3.10 Kegiatan lapangan: seragam PDL ber-nametag hijau,


topi PDL, sepatu PDL, T-Shirt hijau, kaos kaki hitam,
kopel rim.

19.3.11 Siswa beragama Islam yang hendak ke masjid wajib


mengenakan seragam sekolah yang berlaku pada
hari itu.

19.3.12 Siswa beragama non Islam yang hendak beribadah


keluar wajib mengenakan seragam pesiar atau
sesuai petunjuk pamong pembina keagamaan.

19.3.13 Kegiatan di malam hari wajib mengenakan jaket


almamater SMA Taruna Nusantara.

19.3.14 Kegiatan kreatif mandiri di dalam graha


diperkenankan mengenakan baju kasual pembagian
berlogo TN dengan tetap menjaga kesopanan.

19.3.15 Kegiatan terprogram dan terproyek mengenakan


pakaian seragam sesuai ketentuan.

24
19.3.16 Selama berada di graha siswa menggunakan
pakaian sopan yang diizinkan oleh sekolah dan tidak
diizinkan menggunakan pakaian bebas.

19.4 Siswa dilarang mengubah bentuk, bahan, dan spesifikasi


seragam sesuai dengan fungsinya.
19.4.1 Celana siswa putra harus menutup mata kaki, tidak
boleh ‘hipster’, tidak boleh model ‘pensil’, ataupun
dijahit diluar ketentuan seragam pembagian SMA
Taruna Nusantara.

19.4.2 Rok siswa putri harus di bawah lutut, tidak terlalu


ketat, tidak boleh ‘hipster’, ataupun dijahit diluar
ketentuan seragam pembagian SMA Taruna
Nusantara.

19.4.3 Kemeja siswa putra dan putri tidak boleh terlalu


ketat, dengan standar minimal dua jari dari kulit.

19.4.4 Penggunaan jaket wajib mengancingkan resleting


sampai atas, lengan jaket dikancingkan, dan tidak
digulung

19.5 Siswa wajib menggunakan perlengkapan khusus meliputi


tanda/atribut jabatan yang diberikan oleh sekolah dengan
penggunaan sesuai ketentuan yang berlaku dan tidak boleh
menggunakan tanda/atribut lain tanpa seizin Pengurus
Sekolah.

19.6 Siswa wajib menjaga penampilan dengan senantiasa


menggunakan baju bersih yang disetrika rapi sesuai dengan

25
ketentuan. Sepatu disemir dan mata ikat pinggang digosok
mengkilap.

19.7 Siswa SMA Taruna Nusantara wajib memeriksa kembali


kerapian dan kelengkapan pakaian yang dikenakan sebelum
berangkat sekolah.
19.7.1 Siswa harus menyemir sepatunya sendiri.

19.7.2 Topi harus selalu bersih dan lidah topi tidak boleh
ditekuk melengkung.

19.7.3 Penggunaan dasi wajib dengan mengancingkan


baju bagian atas dan sampai pangkal kerah,
dengan panjang dua jari di bawah mata ikat
pinggang dan harus selalu bersih.

19.7.4 Tas PDH harus selalu bersih, diberi identitas sesuai


ketentuan, tidak dicorat-coret dan tidak boleh
mengenakan gantungan apapun.

19.7.5 Siswa harus selalu membawa perlengkapan berupa


(1) buku saku, (2) buku catatan kecil/ memo, (3)
buku 100 langkah meraih prestasi, (4) pulpen, (5)
sapu tangan dan (6) dompet bagi siswa putra.

19.8 Siswa diwajibkan menjaga postur dan penampilan tubuh yang


sehat dan ideal.

19.9 Siswa berkewajiban untuk menjaga kebersihan dan kerapihan


diri serta lingkungan kampus SMA TN.

26
19.10 Selama menjadi siswa SMA TN, siswa harus menjaga nama
baik almamater dengan berpakaian sesuai ketentuan di
dalam kampus, di luar kampus, dan di sosial media.

Pasal 20
Uang dan Barang

20.1 Siswa harus membiasakan diri hidup hemat, tidak boros


dalam menggunakan uang, berbelanja harus yang
bermanfaat, serta tidak berlebihan.

20.2 Siswa wajib memiliki rekening dan menyimpan uangnya di


Bank yang ditetapkan sekolah, dan dilarang menyimpan uang
tunai melebihi Rp. 500.000,00.

20.3 Pengambilan uang tabungan di Bank harus seizin Pamong


Graha dan saldo minimal di rekening senilai BOP per bulan
ditambah Rp. 100.000,00.

20.4 Pengambilan uang tabungan di bank oleh siswa maksimal Rp


500.000,00 per bulan, kecuali untuk keperluan-keperluan
tertentu harus seizin Wakasekmin atau Wakasek yang lain.

20.5 Penarikan iuran OSIS dilakukan satu kali dalam tiga tahun
pendidikan dan dilaksanakan pada saat siswa kelas X, yang
besaranya ditentukan oleh sekolah.

20.6 Ketua OSIS dengan kesepakatan Pengurus OSIS dan izin


Kepala Sekolah dapat mengumpulkan sumbangan sukarela
siswa untuk membantu korban bencana alam, panti asuhan
atau kepentingan sosial lainnya.

27
20.7 Siswa wajib menggunakan dan merawat perlengkapan yang
diberikan sekolah sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan
dilarang memindahkan atau memberikan perlengkapannya
kepada orang lain tanpa izin Pengurus Sekolah.

20.8 Siswa diperbolehkan mengambil uang pada mesin ATM yang


berada dilingkungan Sekolah dengan menulis surat izin
kepada Wali Graha atau Pamong Graha dengan nominal
maksimal Rp 500.000,00. Jika ada keperluan khusus
mengambil uang tunai lebih dari Rp 500.000,00 harus
mengajukan izin kepada Pengurus Sekolah dengan batas
waktu maksimal pukul 21.00 WIB.

20.9 Siswa dapat menerima kiriman barang dari orang tua atau
pihak lain berupa paket diterima di Pos Pam dan diteruskan
ke bagian kesiswaan. Paket diterima siswa melalui
pemeriksaan petugas dan disaksikan oleh siswa. Siswa tidak
diizinkan mengambil paket di pos pam.

20.10 Siswa tidak diizinkan menerima kiriman paket yang tidak


berkaitan dengan kepentingan pendidikan.

Pasal 21
Peminjaman atau Penggunaan Media Pelajaran

21.1 Siswa dapat meminjam atau menggunakan media pelajaran


untuk pendalaman materi pelajaran.

21.2 Peminjaman atau penggunaan media pelajaran dilakukan


secara pribadi atau kelompok kepada penanggung jawab

28
media pelajaran yang bersangkutandan harus dikembalikan
sebelum batas waktu peminjaman atau penggunaan berakhir.

21.3 Media pelajaran harus dipiket dan dipertanggungjawabkan


keutuhannyadan dikembalikan dalam keadaan baik.

21.4 Apabila terjadi kerusakan atau kehilangan, siswa wajib segera


melaporkan kepada petugas media pelajaran tersebut dan
siswa bertanggung jawab atas setiap kerusakan atau
kehilangan.

Pasal 22
Pelajaran di Kelas

22.1 Siswa wajib secara aktif mengikuti setiap pelajaran di kelas


dan selalu menjaga serta memelihara ketenangan, ketertiban,
kebersihan, dan kedisiplinan.

22.2 Setiap kelas dipimpin oleh seorang Ketua Kelas yang ditunjuk
selama satu minggu dan dibantu oleh beberapa siswa yang
bertugas. Serah terima jabatan Ketua Kelas dilaksanakan
setiap hari Sabtu siang dan dilaporkan kepada Wali Kelas.

22.3 Setiap masuk dan keluar kelas, siswa wajib melakukan


penghormatan kepada Bendera Merah Putih di dalam ruang
kelas.

22.4 Tugas dan tanggung jawab Ketua Kelas.

22.1.1 Menyiapkan kelas, siswa tidak ada yang terlambat


masuk kelas.

29
22.1.2 Menyiapkan buku absen, buku kemajuan kelas, alat
tulis dan alat pelajaran serta menyerahkan kembali
buku kemajuan kelas dan buku absen setiap akhir
pekan kepada Bagian Pengajaran.
22.1.3 Dalam melaksanakan tugasnya, Ketua Kelas dibantu
pengurus kelas dan piket kelas serta bertanggung
jawab kepada Wali Kelas.

22.5 Tata cara sebelum memulai pelajaran.

22.1.4 Ketua Kelas menyiapkan siswa.


22.1.5 Ketua Kelas memberikan penghormatan kepada
Pamong yang akan mengajar dan setelah dibalas
menyampaikan laporan.
22.1.6 Setelah menyampaikan laporan, langsung balik
kanan tanpa memberikan penghormatan lagi dan
selanjutnya mengistirahatkan siswa untuk menerima
pelajaran.
22.1.7 Sebelum jam pelajaran pertama dimulai, dilakukan
doa bersama yang dipimpin oleh Ketua Kelas.
22.1.8 Untuk mengikuti mata pelajaran yang berbeda, Ketua
Kelas melaksanakan kegiatan.

22.6 Tata cara setelah selesai pelajaran.

22.1.9 Ketua Kelas menyiapkan kelas, kemudian


menyampaikan laporan kepada Pamong yang
selesai mengajar tanpa didahului penghormatan.
22.1.10 Selesai laporan, Ketua Kelas menyampaikan
penghormatan kemudian kelas dapat diistirahatkan
kembali.

30
22.1.11 Setelah jam pelajaran terakhir ditutup, dilakukan doa
bersama dipimpin oleh Ketua Kelas dan selanjutnya
Ketua Kelas membubarkan kelas.

22.7 Tugas dan tanggung jawab Piket Kelas.

22.7.1 Bertanggung jawab atas kebersihan kelas meliputi


bendera, lantai, dinding, meja, kursi dan papan tulis.
22.7.2 Menyiapkan sarana dan prasarana kelas.
22.7.3 Bertanggung jawab terhadap absensi kelas.
22.7.4 Dalam melaksanakan tugasnya, Piket Kelas
bertanggung jawab kepada Ketua Kelas.

22.8 Apabila Kepala LPTTN atau Kepala Sekolah masuk ke kelas


sewaktu proses belajar mengajar berlangsung, pamong yang
sedang mengajar saat itu mengambil sikap sempurna,
menyiapkan siswa, kemudian menyampaikan salam.

22.9 Tata cara mengajukan pertanyaan di kelas bagi siswa


dilakukan dengan mengambil sikap duduk siap sambil
mengangkat tangan kanan, setelah diberikan kesempatan
kemudian berdiri dan mengajukan pertanyaannya.

22.10 Tata cara menjawab pertanyaan di kelas bagi siswa dilakukan


dengan sikap berdiri, kemudian menjawab pertanyaan
tersebut.

22.11 Baik siswa yang lain maupun pamong yang sedang mengajar
tidak dibenarkan untuk memotong pertanyaan atau jawaban
siswa yang mendapat giliran berbicara.

31
22.12 Pada waktu siswa mengikuti pelajaran dalam kelas gabungan,
apabila mengajukan pertanyaan atau menjawab, ia
mengambil sikap berdiri dan menyebut nama serta kelasnya.

22.13 Siswa yang datang terlambat wajib melapor kepada Pamong


Piket Tatap Muka sebelum masuk kelas.

22.14 Siswa yang meninggalkan ruang kelas sewaktu pelajaran


sedang berlangsung, harus meminta izin kepada pamong
yang sedang mengajar di kelas tersebut.

22.15 Siswa yang akan meninggalkan kelas sewaktu tidak ada


pelajaran, tetapi bukan waktu istirahat dengan maksud untuk
melaksanakan kegiatan ekstra kurikuler sesuai ketentuan
sekolah, dapat melakukannya dengan izin Ketua Kelas.

22.16 Ketentuan tersebut pasal 22.9 s.d 22.12, berlaku dalam


kegiatan ceramah dan bagi siswa dilarang meninggalkan
ruangan sebelum acara selesai, kecuali ada keperluan lain
atau seizin Pamong Pengawas.

22.17 Gerakan pemindahan kelas dan tempat pelatihan atau praktik


harus dilakukan dengan cepat dan teratur dipimpin oleh Ketua
Kelas.

22.18 Apabila dalam waktu 5 menit setelah waktu jam pelajaran atau
pelatihan yang ditentukan dimulai dan Pamong yang akan
mengajar belum hadir, maka Ketua Kelas wajib segera
melapor kepada Pamong Piket Tatap Muka.

32
Pasal 23
Kebebasan Mimbar

23.1 Sekolah memberi kebebasan mimbar kepada siswa, untuk


mengajukan pertanyaan kepada pamong yang sedang
mengajar atau Penceramah pada saat pelajaran atau
ceramah berlangsung.

23.2 Setiap pembelajaran atau ceramah, siswa tidak boleh


menyebarluaskan atau memberitakan materi pelajaran atau
ceramah kepada pihak lain di luar SMA Taruna Nusantara.

23.3 Hak penyebarluasan atau pemberitaan materi pelajaran ke


pihak lain di luar SMA Taruna Nusantara berada pada
Pamong Pengajar Pengasuh materi pelajaran dan atas izin
Kepala Sekolah, sedangkan hak penyebarluasan atau
pemberitaan materi ceramah berada pada Penceramah.

Pasal 24
Pelatihan dan Praktikum

24.1 Dalam pelatihan dan praktikum, siswa harus memahami dan


menaati petunjuk yang disampaikan oleh pamong yang
sedang mengajar atau Petugas Laboratorium.

24.2 Selama mengikuti pelatihan atau praktikum siswa wajib


menaati semua ketentuan tentang penggunaan alat, bahan dan
sarana pelatihan, maupun laboratorium.

33
24.3 Siswa harus memperhatikan cara penanggulangan dalam
menghadapi kecelakaan ringan maupun pencegahan
terhadap bahaya kebakaran atau keracunan yang mungkin
terjadi di laboratorium.

24.4 Siswa dilarang bersikap ceroboh atau bersenda gurau di


laboratorium atau tempat kegiatan yang dapat mengakibatkan
kecelakaan.

Pasal 25
Belajar Mandiri

25.1 Siswa melaksanakan belajar mandiri pada hari Minggu


sampai dengan Jumat, mulai pukul 19.00 sampai dengan
pukul 21.00 WIB kecuali malam hari libur.

25.2 Tempat belajar mandiri bagi siswa putra dilakukan di kelas,


bagi siswa putri dilakukan di ruang belajar graha dengan
berpakaian rapi sesuai ketentuan sekolah. Siswa putri yang
akan keluar graha harus seizin Pamong Piket Tutorial Putri
secara tertulis.

25.3 Siswa diizinkan belajar mandiri tambahan sesuai waktu yang


ditetapkan :
25.3.1 Setelah apel malam sampai dengan pukul 23.00
WIB.
25.3.2 Mulai pukul 04.00 WIB sampai waktu bangun pagi.

25.4 Tempat belajar mandiri tambahan bagi siswa putra dilakukan


di graha masing-masing, bagi siswa putri dilakukan di ruang
belajar graha masing-masing.

34
25.5 Selama belajar mandiri, siswa diizinkan meminta bimbingan
belajar kepada Pamong Piket Tutorial atau kepada Pamong
Pengajar Pengasuh lainnya, bagi siswa putra di ruang kelas
dan siswa putri di ruang belajar graha.

25.6 Pada waktu belajar mandiri, setiap siswa harus menjaga


ketenangan, ketertiban, dan kebersihan ruang belajar masing-
masing.

25.7 Pada waktu belajar mandiri pukul 19.00 sampai pukul 21.00
WIB, seluruh graha putra lampu listrik dipadamkan oleh siswa
Piket Graha dan tidak ada siswa satupun berada di graha
putra.

Pasal 26
Kelas Khusus

26.1 Siswa yang memperoleh nilai mata pelajaran di bawah nilai


minimal yang ditetapkan sekolah, wajib mengikuti program
Kelas Khusus.

26.2 Siswa yang telah memperoleh nilai mata pelajaran di atas nilai
minimal, dapat mengikuti program Kelas Khusus.

26.3 Pelaksanaan Kelas Khusus diatur oleh sekolah meliputi


waktu, tempat, siswa peserta, dan Pamong Pengajar
Pengasuh serta ketentuan lainnya.

26.4 Graha tidak digunakan untuk pelaksanaan Kelas Khusus.

35
26.5 Kegiatan program kelas khusus disertai kewajiban siswa
mengisi buku aktivitas siswa (diatur tersendiri).

26.6 Kelas khusus adalah kelas yang disesuaikan dengan mata


pelajaran.

26.7 Siswa yang memerlukan kelas khusus dengan bimbingan


tentor dari luar, diatur oleh Pengurus Sekolah.

Pasal 27
Pembebasan dari Pelajaran, Pelatihan, dan Tes

27.1 Pada prinsipnya siswa wajib mengikuti semua pelajaran,


pelatihan, dan tes.

27.2 Jika siswa sakit atas izin Dokter Sekolah atau bertugas untuk
kepentingan SMA Taruna Nusantara, dapat dibebaskan dari
kegiatan belajar dan/atau pelatihan setelah mendapat
persetujuan Kepala Sekolah.

27.3 Siswa yang dibebaskan dari pelajaran, harus mempelajari


pelajaran yang tidak diikutinya dengan cara belajar mandiri,
bertanya kepada teman atau Pamong Pengajar Pengasuh.

27.4 Siswa yang tidak mengikuti tes pada jadwal yang ditentukan
dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan, wajib
melaksanakan tes susulan sesuai dengan waktu yang
ditentukan sekolah.

36
27.5 Siswa yang mendapatkan nilai kurang dari KKM wajib
mengikuti kegiatan pembelajaran remedi dan tes remedi
dilaksanakan sesuai waktu yang ditentukan sekolah.

Pasal 28
Pengasuhan

Siswa wajib aktif mengikuti kegiatan pengasuhan, meliputi:

1. Pembinaan kehidupan mental, ideologi, bernegara bangsa,


keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Pembinaan kepemimpinan untuk mengembangkan potensi


kepemimpinan siswa melalui Organisasi Kesiswaan (OSIS),
penugasan sebagai Ketua Kelas, pemimpin apel dan senam,
petugas upacara atau penugasan perorangan lainnya.

3. Kegiatan dalam rangka membina persahabatan yang sehat


dan dinamis untuk memupuk rasa persatuan dan kesatuan,
kebangsaan, rasa tanggung jawab, menumbuhkan
kepemimpinan, tradisi, dan kemampuan berorganisasi serta
aspek-aspek kepribadian lain yangberhubungan dengan
kehidupan siswa.

4. Pembinaan kepribadian untuk menghayati wawasan


kebangsaan, kejuangan, dan kebudayaan dalam semua
kegiatan pengasuhan dan pelatihan.

5. Pembinaan Bela Negara melalui kegiatan pengenalan dan


pengembangan kesadaran Bela Negara sesuai Kurikulum
Khusus.

37
6. Pembinaan keterampilan olahraga dan kesehatan jasmani
melalui kegiatan pengembangan dan pemeliharaan
kesehatan, kemampuan olahraga, dan mengukir prestasi,
kesamaptaan jasmani serta seni budaya.

7. Pembinaan motivasi belajar dan olah pikir melalui kegiatan


pengembangan dan pemupukan kreativitas, perhatian
terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi serta semangat
berprestasi.

Pasal 29
Evaluasi

29.1 Siswa wajib mengikuti evaluasi yang diselenggarakan oleh


sekolah meliputi :
29.1.1 aspek akademik
29.1.2 aspek kepribadian
29.1.3 aspek kesamaptaan jasmani

yang penyelenggaraannya diatur berdasarkan peraturan


sekolah.

29.2 Siswa wajib menaati ketentuan dan tata tertib dalam


pelaksanaan evaluasi.

38
Pasal 30
Perlakuan terhadap Bendera, Lagu Kebangsaan,
dan Lagu Wajib

30.1 Setiap siswa wajib memperlakukan Bendera Merah Putih


dengan penuh penghargaan, ketika Bendera Merah Putih
dinaikkan, wajib memberikan penghormatan dimanapun
berada.

30.2 Pada saat penaikan dan penurunan bendera di dalam kampus


SMA Taruna Nusantara, setiap siswa yang berada di luar
ruangan berdiri dengan sikap sempurna menghadap bendera
dan yang melihat bendera memberikan penghormatan
sedangkan siswa yang berada di dalam ruangan
menghentikan kegiatan dan mengambil sikap sempurna.

30.3 Setiap siswa wajib menunjukkan sikap penghormatan ketika


mendengar lagu kebangsaan Indonesia Raya dinyanyikan
dimanapun berada.

30.4 Pada saat lagu kebangsaan Indonesia Raya diperdengarkan


di dalam kampus SMA Taruna Nusantara, siswa berdiri
dengan sikap sempurna menghadap bendera, kemudian
menyanyikan lagu Indonesia Raya.

30.5 Siswa wajib menguasai lagu dan syair Lagu Kebangsaan


Indonesia Raya serta menunjukkan sikap hormat dan khidmat
pada saat menyanyikannya.

30.6 Siswa wajib menguasai minimal 10 lagu wajib nasional


beserta syairnya.

39
30.7 Siswa wajib menguasai lagu dan syair Mars dan Himne SMA
Taruna Nusantara.

Pasal 31
Hubungan Antar Siswa

31.1 Setiap siswa wajib memperlakukan siswa lainnya sebagai


saudara, dengan mengedepankan hubungan saling asah,
saling asuh, dan saling asih berdasarkan pada azas
kekeluargaan.

31.2 Siswa wajib menyapa dengan sebutan abang bagi siswa putra
yang lebih tinggi tingkatannya dan menyebut kakak bagi siswa
putri, sedangkan siswa wajib menyapa dengan sebutan adik
bagi siswa tingkat bawahnya, kecuali pada pertemuan formal.

31.3 Siswa abang/kakak kelas senantiasa membantu,


membimbing, atau menuntun siswa adik kelasnya dalam
mengikuti pendidikan di SMA Taruna Nusantara sehingga
dapat mencapai prestasi pendidikan yang optimal.

31.4 Siswa abang/kakak kelas merupakan suri teladan bagi siswa


adik kelasnya sehingga perbuatan siswa abang/kakak kelas
menjadi contoh, bertingkah laku yang sopan terhadap siswa
adik kelas, dan dilarang bertindak kasar, serta memberi
tindakan terhadap siswa adik kelasnya untuk melakukan
pekerjaan pribadi siswa abang/kakak kelas.

31.5 Siswa adik kelas wajib meneladani perilaku yang baik dari
siswa abang/kakak.

40
31.6 Siswa adik kelas wajib memberi hormat dan memberi salam
terlebih dahulu kepada siswa abang/kakak dalam setiap
perjumpaan. Sebaliknya siswa abang/kakak wajib membalas
penghormatan adik kelasnya.

31.7 Siswa abang /kakak kelas tidak diperbolehkan memanggil


adik kelas ke graha abang /kakak tanpa seizin pamong.

31.8 Siswa tidak diperbolehkan mengunjungi graha abang/kakak


atau graha adik tanpa seizin pamong.

31.9 Siswa putra dan putri dilarang berduaan dan atau


berpegangan/bergandengan tangan.

Pasal 32
Hubungan Siswa dengan Sesama Generasi Muda

32.1 Setiap siswa wajib menjalin hubungan persahabatan,


persaudaraan, dan kekeluargaan dengan sesama siswa atau
generasi muda lainnya di luar SMA Taruna Nusantara.

32.2 Siswa wajib memegang teguh Kode Kehormatan Siswa dalam


menjalin hubungan persahabatan, persaudaraan, dan
kekeluargaan dengan sesama siswa dan generasi muda
lainnya.

32.3 Siswa putra/putri dilarang berduaan atau berpegangan/


bergandengan tangan dengan lawan jenis yang bukan
saudara kandung.

41
Pasal 33
Hubungan Siswa dengan Para Pejabat/Pamong

33.1 Siswa hendaknya dapat menempatkan diri dalam hubungan


siswa dengan pengurus sekolah dan atau pamong yang tidak
selalu bersifat kedinasan, namun dapat menjalin hubungan
bersifat kekeluargaan

33.2 Dalam hubungan formal terhadap pengurus dan pamong,


siswa wajib menggunakan kaidah formal yang berlaku,
sedangkan dalam hubungan kekeluargaan siswa dapat
menempatkan diri sebagai anggota keluarga, dengan tetap
menjaga etika dan kesopanan.

33.3 Siswa wajib memberi salam dilanjutkan penghormatan


kepada pengurus sekolah, pamong, dan orang yang lebih tua
ketika bertemu/berpapasan, kecuali siswa sedang
berkomunikasi dengan orang yang lebih tinggi jabatannya.

33.4 Ketika siswa dalam formasi barisan dan berpapasan dengan


orang yang lebih tinggi jabatannya, wajib memberikan
penghormatan.

Pasal 34
Hubungan Siswa dengan Masyarakat

34.1 Siswa harus dapat menyesuaikan diri dalam pergaulan


dengan masyarakat dan tetap menjaga nama baik almamater.

34.2 Siswa wajib mengikuti perkembangan kehidupan masyarakat,


baik melalui komunikasi sosial maupun media masa.

42
34.3 Dalam berkomunikasi sosial, siswa wajib bersikap luwes
tanpa meninggalkan kode kehormatan siswa dan tata krama
serta menghormati adat istiadat dan budaya masyarakat
setempat.

34.4 Dalam keadaan bahaya dan darurat, siswa wajib memberikan


pertolongan kepada anggota masyarakat yang memerlukan
pertolongan tanpa mengabaikan keselamatan diri sendiri.

34.5 Siswa dilarang membuat pernyataan resmi yang berhubungan


dengan Sekolah tanpa izin atau tugas dari Kepala Sekolah.

Pasal 35
Kegiatan Sosial Siswa

35.1 Siswa dianjurkan untuk mengikuti kegiatan sosial seperti


donor darah, kunjungan ke Panti Asuhan, Panti Wreda atau
bhakti sosial di masyarakat yang pelaksanaannya diatur oleh
Pengurus Sekolah.

35.2 Dalam kegiatan sosial siswa wajib menjalin hubungan dengan


masyarakat umum, menjaga kesopanan, ketertiban, dan
kekeluargaan.

35.3 Siswa melaksanakan kegiatan sosial di daerah/tempat/


institusi yang telah ditetapkan oleh Sekolah

43
Pasal 36
Malam Keakraban

36.1 Malam keakraban merupakan sarana untuk menghibur dan


memupuk rasa kekeluargaan dengan sesama siswa maupun
dengan generasi muda di luar SMA Taruna Nusantara serta
pengembangan bakat dan kreativitas siswa.

36.2 Siswa dapat menyelenggarakan atau menghadiri malam


keakraban di dalam maupun di luar SMA Taruna Nusantara
atas persetujuan Sekolah.

36.3 Dalam penyelenggaraan malam keakraban, siswa wajib


memperhatikan kesederhanaan dan sedapat mungkin
menghindari permintaan bantuan atau sumbangan dari pihak
luar tanpa seizin Sekolah.

36.4 Acara malam keakraban senantiasa disesuaikan dengan


identitas dan kepribadian siswa SMA Taruna Nusantara serta
menjauhkan diri dari acara atau kegiatan yang bertentangan
dengan nilai-nilai luhur budaya bangsa dan menghindari
timbulnya konflik yang mengandung unsur SARA.

Pasal 37
Buku Saku dan Buku 100 Langkah Meraih Prestasi

37.1 Setiap siswa dilengkapi dengan Buku Saku dan Buku 100
Langkah Meraih Prestasi sebagai pegangan dalam setiap
kegiatan selama dalam pendidikan di SMA Taruna Nusantara.

44
37.2 Buku Saku dan Buku 100 Langkah Meraih Prestasi wajib
selalu dibawa dalam setiap kegiatan baik intra dan ekstra
kurikuler.

37.3 Penghargaan dan hukuman dicatat dalam Buku Saku/catatan


khusus siswa yang bersangkutan oleh Pengurus Sekolah,
Pamong Pengajar Pengasuh, Koordinator Wali Graha/Kelas,
Wali Graha/Kelas dan Pamong Graha.

37.4 Paling lambat 1x24 jam setelah Buku Saku diisi, siswa wajib
melapor kepada Wali Kelas/Graha dan Pamong Graha.

37.5 Siswa wajib membawa, mempelajari, dan


mengimplementasikan Buku 100 Langkah Meraih Prestasi
sebagai pedoman dalam setiap kegiatan.

Pasal 38
Kegiatan Keagamaan

38.1 Setiap siswa wajib secara aktif melaksanakan ibadah menurut


agama masing-masing, baik di dalam maupun di luar SMA
Taruna Nusantara, secara perorangan maupun bersama-
sama sesuai ketentuan yang berlaku.

38.2 samping kegiatan sehari-hari secara perorangan,


hendaknya siswa mengikuti bimbingan melalui kegiatan
pengajaran atau ceramah agama yang diselenggarakan oleh
Sekolah.

45
38.3 Pelaksanaan ibadah dan peringatan hari besar keagamaan
diselenggarakan oleh OSIS di bawah pembinaan Wakil
Kepala Sekolah Kesiswaan.

38.4 Pelaksanaan kegiatan keagamaan di dalam SMA Taruna


Nusantara tidak boleh bertentangan dengan prinsip-prinsip
kerukunan hidup umat beragama.

Pasal 39
Kegiatan Olahraga

39.1 Setiap siswa wajib mengikuti kegiatan olahraga pagi hari,


serta wajib mengikuti minimal satu kecabangan selain bela diri
pada kegiatan terprogram pilihan.

39.2 Siswa wajib memelihara kesehatan jasmani sesuai dengan


jadwal keseharian siswa yang ditetapkan.

39.3 Dalam pelaksanaan kegiatan olahraga, siswa wajib


berpakaian olahraga sesuai ketentuan.

39.4 Siswa wajib mengikuti kegiatan olahraga yang diatur sekolah,


kecuali yang sakit berdasarkan surat keterangan dokter.

Pasal 40
Kegiatan Seni Budaya

40.1 Setiap siswa wajib mengikuti kegiatan kesenian, minimal


dalam satu cabang sesuai minatnya, seperti seni tari, seni

46
karawitan, seni musik, seni drama, seni sastra, seni lukis dan
seni lainnya.

40.2 Pilihan kesenian sesuai dengan cabang kesenian yang


disediakan oleh sekolah.

Pasal 41
Kegiatan Ilmiah

Siswa hendaknya mengikuti salah satu kegiatan pengembangan


bakat dan kreativitasnya di bidang keilmuan sesuai minatnya dalam
Kelompok Karya Ilmiah Remaja, Robotik, Aeromodeling, Fotografi,
dan lainnya.

Pasal 42
Teguran Antarsiswa

42.1 Teguran antarsiswa adalah peringatan oleh siswa kepada


siswa lain yang melakukan pelanggaran terhadap peraturan
perguruan, norma, adat istiadat, maupun perbuatan yang
tidak pantas dilakukan oleh siswa.

42.2 Teguran berbentuk pernyataan kesalahan diikuti nasihat,


pengarahan, perbaikan, atau bimbingan sebagai bagian dari
upaya saling asah, saling asuh, dan saling asih.

42.3 Pemberian teguran harus bersifat edukatif dan merupakan


bagian dari upaya penegakan disiplin siswa.

47
42.4 Siswa yang boleh memberikan teguran pada siswa lain atau
adik kelas adalah siswa Abang/Kakak kelas, pejabat OSIS,
dan siswa yang menjalankan tugas kedinasan.

42.5 Siswa yang memberikan teguran kepada rekan siswa atau


adik siswa wajib melapor kepada Wali Graha/ Wali Kelas/
Pamong yang sedang bertugas.

Pasal 43
Perpindahan Tempat

43.1 Pada saat berangkat maupun kembali dari ruang kelas atau
tempat belajar atau pelatihan, siswa berbaris rapi dalam
bentuk peleton atau susunan kelas atau kompi sesuai dengan
urutan yang ditentukan.

43.2 Pada saat berangkat apel pagi siswa wajib melakukan


langkah tegap dan hormat kanan/kiri saat melewati tempat
yang sudah ditentukan.

43.3 Pemakaian tas sekolah di punggung dan barang lainnya


dibawa dengan tangan kiri.

43.4 Siswa dilarang berbicara dalam barisan.

43.5 Perpindahan siswa dalam lingkungan SMA Taruna Nusantara


dari satu tempat ke tempat yang lain wajib berbaris dalam
kelompok paling kecil tiga siswa dengan satu siswa sebagai
pemimpin barisan.

48
Pasal 44
Apel Pagi, Siang, dan Malam

44.1 Pada saat apel, siswa berpakaian lengkap sesuai dengan


ketentuan sekolah.

44.2 Siswa yang tidak mengikuti apel, wajib melapor kepada Ketua
Graha /Kelas.

44.3 Siswa wajib menjaga ketertiban dan ketenangan selama di


lapangan apel.

44.4 Sebelum laporan jumlah personel, Ketua Graha/Kelas


memeriksa kerapian pakaian siswa dalam barisan.

44.5 Ketua Graha/Kelas melaporkan dan menyerahkan buku


laporan apel kepada Pamong Piket Pengasuhan/ Pamong
Piket Graha siswa.

44.6 Ketentuan tentang pelaksanaan apel diatur tersendiri oleh


sekolah sesuai PUDD pasal 15.

Pasal 45
Penggunaan Komputer dan Internet Sekolah

45.1 Sekolah menyediakan komputer dan internet secara memadai


untuk digunakan siswa selama dalam proses pembelajaran di
SMA Taruna Nusantara.

45.2 Kewajiban dan ketentuan penggunaan komputer.


45.2.1 Hanya membuka folder/file sendiri.

49
45.2.2 Untuk kepentingan penyelesaian tugas-tugas
sekolah.
45.2.3 Untuk mencari informasi yang berkaitan dengan
tugasnya melalui jaringan internet.
45.2.4 Untuk mengirim dan menerima e-mail.
45.2.5 Pegang teguh etika dan kehormatan dalam
menyampaikan informasi melalui e-mail.
45.2.6 Perhatikan keamanan dan ketertiban dalam
penggunaan komputer.
45.2.7 Melaporkan segera kepada Wali Kelas atau Wali
Graha atas setiap pelanggaran terhadap larangan
dalam penggunaan komputer.

45.3 Larangan dalam penggunaan komputer


45.3.1 Membuka situs yang tidak pantas seperti pornografi
dan judi atau sejenis judi atau promosi yang berkaitan
dengan pornografi.
45.3.2 Membuka folder atau file orang/siswa lain.
45.3.3 Menerima dan menyampaikan informasi yang tidak
benar dan menyesatkan, informasi tentang materi
test/ujian SMA Taruna Nusantara, maupun informasi
dari hasil perbuatan curang, menyontek dan mencuri.
45.3.4 Mencetak dan menyebarkan informasi yang tidak
benar atau infomasi dari hasil perbuatan curang,
menyontek dan mencuri.
45.3.5 Membawa modem perorangan diluar ketentuan
sekolah.

45.4 Dalam keadaan komputer sekolah diperkirakan kurang untuk


penyelesaian tugas sekolah, siswa dapat membawa
komputer atau laptop sesuai prosedur yang berlaku yang

50
penggunaannya untuk kepentingan penyelesaian tugas
sekolah.

45.5 Selain komputer sekolah, komputer yang dapat digunakan


oleh siswa adalah sebagai berikut.
45.1.1 Komputer milik sekolah sesuai ketentuan dan
prosedur yang berlaku.
45.1.2 Komputer milik OSIS.
45.1.3 Komputer sewa di dalam/luar lingkungan SMA
Taruna Nusantara sesuai ketentuan yang berlaku.

45.6 Ketentuan penggunaan komputer dan internet sekolah diatur


dalam peraturan khusus.

45.7 Ketentuan penggunaan media sosial dan pemanfaatan


teknologi informasi diatur dalam PUDD Pasal 51 tentang
Larangan Siswa dalam Menggunakan Media Sosial.

Pasal 46
Penggunaan Laptop Siswa

46.1 Spesifikasi laptop yang dapat dibawa siswa diatur oleh


sekolah.

46.2 Laptop harus diregistrasi /didaftarkan kepada wali kelas untuk


siswa putra dan wali graha untuk siswa putri serta disimpan di
loker kelas untuk siswa putra dan loker graha untuk siswa
putri.

46.3 Kerusakan laptop selama penyimpanan bukan menjadi


tanggung jawab sekolah.

51
46.4 Tempat penggunaan laptop :
46.4.1 Siswa putra tidak diizinkan menggunakan laptop di
graha, kecuali mendapatkan izin tertulis dari pamong.
46.4.2 Siswa putri tidak diizinkan menggunakan laptop di
kamar graha.
46.4.3 Siswa putri diizinkan menggunakan laptop di
lingkungan kelas selama proses kegiatan
pembelajaran/di graha dengan seizin pamong piket

46.5 Waktu penggunaan laptop pukul 07.00 s.d. 20.45 WIB dan
pukul 21.00 WIB sudah tersimpan di loker masing-masing, di
luar waktu tersebut harus seizin pamong pembina.

46.6 Laptop rusak yang akan diperbaiki, dapat diambil pada saat
siswa akan berangkat izin keluar kampus (IKK) dan
dikembalikan setelah laptop diambil disertai dengan
nota/faktur perbaikan laptop.

46.7 Pelanggaran ketentuan menggunakan laptop diberi sanksi


tidak boleh menggunakan laptop selama 1 (satu) bulan sejak
pelanggaran dilakukan.

46.8 Dalam hal khusus/pertimbangan pedagogis sekolah berhak


untuk meminta password.

Pasal 47
Penggunaan Telepon Seluler (Ponsel)

47.1 Ponsel harus diregistrasi / didaftarkan kepada pamong graha


dan disimpan oleh pamong graha.

52
47.2 Kerusakan akibat penyimpanan ponsel diluar tanggung jawab
pamong graha

47.3 Siswa dilarang menyimpan dan menggunakan alat


komunikasi khusus (ponsel), radio komunikasi dan sejenis
lainnya di lingkungan SMA Taruna Nusantara pada hari
dinas/hari belajar.

47.4 Penggunaan ponsel dan sarana komunikasi akan diatur


dalam peraturan khusus.

47.5 Spesifikasi ponsel yang dapat dibawa siswa diatur sekolah.

47.6 Siswa dilarang membawa dan menggunakan smartwatch.

BAB IV
TATA KRAMA SISWA

Pasal 48
Pedoman Umum

48.1 Untuk menjamin tercapainya tujuan pendidikan SMA Taruna


Nusantara, maka perilaku siswa dalam kehidupan di
lingkungan SMA Taruna Nusantara diatur dalam Pedoman
Tata Krama Siswa sebagai tuntunan sikap dan perilaku siswa
SMA Taruna Nusantara.

48.2 Siswa SMA Taruna Nusantara berasal dari berbagai daerah


dan suku bangsa dengan beraneka-ragam norma, adat-
istiadat, dan budaya. Perilaku dalam kehidupan bersama

53
memerlukan bimbingan dan tuntunan normatif selama
mengikuti pendidikan di perguruan SMA Taruna Nusantara.

48.3 Sebagai kader penerus perjuangan bangsa, siswa SMA


Taruna Nusantara dibimbing dan diarahkan agar memiliki
sifat-sifat kepribadian pemimpin yang baik, sikap keteladanan,
konsistensi antara kata dengan perbuatan, mencerminkan
perwujudan nilai-nilai luhur bangsa, adat-istiadat, dan
kebudayaan nasional.

48.4 Seluruh siswa SMA Taruna Nusantara terikat dalam satu tali
persaudaraan seperguruan yang ditata dalam hubungan
abang/kakak dan adik sesuai dengan tingkat kelasnya.

48.5 Sikap dan tingkah laku bertata-krama merupakan kehormatan


yang senantiasa wajib diwujudkan oleh siswa, menjadi
pedoman dan arah kehidupan sehari-hari siswa.

48.6 Kepatuhan siswa untuk bersikap dan berperilaku sesuai


ketentuan tata krama merupakan pencerminan ciri khas siswa
SMA Taruna Nusantara yang sesungguhnya,
merupakan perwujudan dari kemanunggalan cipta, rasa, dan
karsa dalam kehidupan yang teratur.

48.7 Pedoman umum tata krama siswa SMA Taruna Nusantara


adalah bersikap sopan, rendah hati, terbuka namun lugas
dalam setiap kesempatan.

48.8 Secara umum setiap siswa dipanggil dengan sebutan


saudara/anda dan sebutan terhadap siswa yang lebih tinggi
tingkatan kelasnya adalah abang untuk siswa putra dan kakak
untuk siswa putri.

54
Pasal 49
Berdiri, Berjalan, dan Duduk

49.1 Siswa dalam sikap berdiri, hendaknya selalu tegap namun


tidak kaku, disesuaikan dengan situasi dan kondisi setempat
yang pantas tetapi tidak mengurangi kehormatan diri sebagai
siswa SMA Taruna Nusantara.

49.2 Apabila mengajak berbicara atau berhadapan dengan orang


yang lebih tua, siswa hendaknya berdiri dengan sikap yang
sopan dan baik.

49.3 Pada saat berdiri atau berjalan siswa hendaknya tidak


memasukkan tangan ke dalam saku, berkacak pinggang atau
sikap lain yang berkesan sombong.

49.4 Apabila berjalan sendiri, siswa melakukan langkah yang


wajar, sedangkan jika berjalan bersama orang lain, posisi
diatur sesuai dengan adat yang cocok, tidak berbicara
berlebihan yang mengurangi sikap kesopanan, penampilan,
dan kehormatan sebagai siswa SMA Taruna Nusantara.

49.5 Apabila berjalan dengan orang yang pantas dilindungi, siswa


menempatkan diri di sebelah kanannya atau pada posisi
rawan.

49.6 Apabila berjalan melewati sekumpulan orang, perhatikan nilai


kesopanan, adat istiadat atau kebiasaan setempat yang
berlaku. Siswa wajib menyapa dengan sopan pada saat
berjalan melewati kumpulan orang yang sedang duduk.

55
49.7 Siswa duduk dengan badan yang tegak dan sikap yang sopan,
terutama pada saat menghadap Pengurus Sekolah, para
pamong, orang yang pantas dihormati dan juga pada waktu
menghadiri pertemuan atau menjalani kegiatan pelatihan di
dalam atau di luar di lingkungan SMA Taruna Nusantara. Di
hadapan orang-orang yang lebih tua, tidak duduk mengangkat
kaki.

49.8 Siswa putri saat duduk di kursi hendaknya merapatkan lutut.

49.9 Apabila siswa harus duduk di lantai, posisi duduk dilakukan


dengan melipat kaki untuk putra bersila, untuk putri
bertimpuh, dengan posisi yang sopan, sesuai dengan
ketentuan yang berlaku di lingkungan SMA Taruna Nusantara
atau yang berlaku di daerah setempat.

Pasal 50
Berbicara

50.1 Siswa berbicara dengan jelas, dengan kalimat yang tersusun


baik serta menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar, dengan tutur kata yang sopan, kapanpun dan
dimanapun berada. Siswa menggunakan bahasa daerah atau
bahasa asing sesuai dengan ketentuan sekolah.

50.2 Saat melakukan pembicaraan, siswa hendaknya:


50.2.1 Menghadap kepada lawan bicara, kedua mata
hendaknya memandang lawan bicara dengan sikap
yang sopan.
50.2.2 Mengatur volume dan jarak pada saat berbicara.
50.2.3 Memberi kesempatan berbicara kepada orang lain.

56
50.2.4 Menjaga rasa hormat serta sikap yang baik.
50.2.5 Mengusahakan agar pembicaraan dapat berakhir
positif.
50.2.6 Menjadi pendengar yang baik dan menjawab
pertanyaan dengan sopan dan arif.

50.3 Siswa dilarang berbicara kasar, berkata-kata kotor, menghina,


mengumpat, atau berbicara menggunakan bahasa daerah
dalam berinteraksi sesama siswa, pamong, dan siapapun.

50.4 Siswa dilarang memotong pembicaraan orang lain, dan jika


harus melakukannya sebaiknya meminta izin dengan sopan.

50.5 Siswa harus dapat menyesuaikan pembicaraan dengan lawan


bicara (orang lebih tua atau teman), tempat dan situasi,
serta topik dan tujuan, termasuk tidak membicarakan
kejelekan orang lain.

50.6 Selama diajak bicara atau berbicara, siswa senantiasa


berusaha tidak menguap, batuk atau bersin. Apabila terpaksa,
dia harus menutup mulut dengan tangan atau sapu tangan
dan meminta maaf.

50.7 Penggunaan bahasa isyarat atau berbisik-bisik harus dihindari


pada saat berbicara di muka umum atau dalam kelompok.

50.8 Siswa harus menghindari pembicaraan yang mengarah


kepada pertentangan suku, agama, ras, dan antar golongan
(SARA) yang dapat menimbulkan keresahan.

57
Pasal 51
Penggunaan Media Sosial

51.1 Siswa dilarang menulis, membuat, mengunduh, menyimpan,


dan mengirim tulisan, gambar, rekaman suara, dan video yang
mengandung ujaran kebencian, kata-kata kasar, umpatan,
dan yang mengandung unsur SARA.

51.2 Siswa dilarang menulis, membuat, mengedit, mengunduh,


menyimpan, dan mengirim berita bohong, palsu, mengandung
unsur penipuan, dan informasi yang belum diketahui
kebenarannya.

51.3 Siswa dilarang menulis, membuat, mengedit, mengunduh,


menyimpan, dan mengirim tulisan, gambar, rekaman suara,
dan video yang mengandung hal-hal yang menurunkan/
mencoreng nama baik dan martabat diri sendiri, siswa lain,
pamong, keluarga, SMA Taruna Nusantara, serta Bangsa dan
Negara Indonesia.

51.4 Siswa dilarang menulis, membuat, mengedit, mengunduh,


menyimpan, dan mengirim tulisan, gambar, rekaman suara,
dan video yang mengandung konten pornografi dan sadisme.

Pasal 52
Bertamu/Berkunjung

52.1 Saat siswa akan bertamu/berkunjung, sebaiknya siswa


membuat perjanjian terlebih dahulu dan mendapat
persetujuan dari orang yang akan dikunjungi.

58
52.2 Jika bertamu/berkunjung di luar lingkungan SMA Taruna
Nusantara, diusahakan maksimal 3 orang, kecuali mendapat
persetujuan dari tuan rumah.

52.3 Bertamu ke rumah pamong adalah kunjungan yang bersifat


kekeluargaan, lebih santai, namun tetap menjaga kesopanan
dan kesantunan.

52.4 Sebelum masuk, siswa harus mengetuk pintu atau menekan


tombol bel kemudian memberi salam kepada tuan rumah atau
yang membukakan pintu.

52.5 Siswa harus duduk dengan sopan dan baik ditempat yang
disediakan oleh tuan rumah.

52.6 Sewaktu bertamu siswa hendaknya aktif berbicara, tetapi


tidak mendominasi pembicaraan.

52.7 Siswa hendaknya memperhatikan waktu bertamu, misalnya


tidak bertamu pada jam istirahat atau makan, kecuali situasi
darurat.

52.8 Siswa harus bersikap baik dan hormat kepada tuan rumah dan
keluarga, dengan tidak memberikan kesan penghargaan yang
berlebihan.

52.9 Selesai bertamu siswa hendaknya mengucapkan terima


kasih, merapikan barang-barang, dan lain-lain yang
digunakannya selama bertamu, mohon diri dan hormat
kepada tuan rumah.

59
52.10 Jika bertamu kepada orang yang baru dikenal, hendaknya
tidak terlalu lama.

Pasal 53
Tata Cara Menerima Tamu

53.1 Siswa setelah bertukar salam mempersilahkan tamu ke


tempat yang telah ditentukan dengan cara yang sopan.
Apabila tamu tersebut orang tua atau keluarga siswa lain,
siswa memberikan salam hormat terlebih dahulu dan
mengantarkan sampai ke tempat duduk yang telah ditentukan.

53.2 Apabila tidak dapat menemani tamu lebih lama karena suatu
hal, siswa menemuinya sebentar, kemudian menyatakan
penyesalan dan minta maaf karena tidak dapat menemani
lebih lanjut.

53.3 Tempat menerima tamu siswa adalah di Gedung Serba Guna.


Tamu diperbolehkan diajak ke kantin, mini market, GOR,
masjid, dan rumah pamong. Tidak diizinkan ke lingkungan
graha dan keluar kampus SMA Taruna Nusantara.

53.4 Apabila mengajak tamu ke kantin dan perlu memesan


makanan dan minuman, harus disesuaikan dengan keadaan,
tidak berlebihan dan tidak menghidangkan makanan minuman
yang menjadi pantangan tamu.

53.5 Dalam pembicaraan dengan tamu, setiap siswa wajib


menjunjung tinggi nama baik SMA Taruna Nusantara.

60
53.6 Bila siswa bertindak sebagai penerima tamu dalam suatu
acara, hendaknya mengantarkan tamu sampai ke tempat
duduk yang ditentukan.

53.7 Siswa mengantarkan tamu yang akan pulang sampai ke


depan pintu atau kendaraanya. Bila tamu adalah orang tua
atau keluarga yang berjalan kaki, siswa mengantarkan sampai
ke pintu gerbang lingkungan SMA Taruna Nusantara.

53.8 Apabila tamu berkendara bersama wanita atau orang tua,


siswa membukakan pintu kendaraan untuk wanita atau orang
tua tersebut terlebih dahulu, kemudian membantu dengan
sopan apabila diperlukan.

53.9 Apabila akan meninggalkan lingkungan SMA Taruna


Nusantara bersama tamu, siswa melakukan prosedur keluar
lingkungan SMA Taruna Nusantara sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.

53.10 Menerima tamu di luar jam pelajaran dan di luar waktu pesiar,
harus izin Pamong Piket dengan menggunakan pakaian
belajar harian atau OSIS, berpedoman kepada PUDD pasal
14.4 dan 14.6.

53.11 Bila hujan, siswa masuk/keluar lingkungan SMA Taruna


Nusantara dapat berkendara dengan orang tua atau tamu,
melapor ke pos piket dan siswa turun di tempat batas akhir
kendaraan boleh masuk di lingkungan SMA Taruna Nusantara
dan kendaraan parkir sesuai ketentuan pada PUDD pasal
14.6.5.

61
Pasal 54
Mendampingi Tamu Resmi

54.1 Sebelum tamu resmi datang, siswa yang ditunjuk untuk


menerima dan mendampingi tamu resmi, wajib mengadakan
persiapan dengan mendapatkan petunjuk dari Kepala
Sekolah atau pamong yang ditunjuk berkaitan dengan
kegiatan yang akan dihadapi, memahami jadwal kegiatan dan
acara yang sudah direncanakan.

54.2 Siswa hendaknya mengetahui identitas tamu antara lain


nama, pangkat, jabatan, keluarga, hobby dan kebiasaan.

54.3 Pada waktu tamu tiba, siswa menjemput dan menghormat


sesuai dengan ketentuan.

54.4 Siswa berjalan bersama tamu dengan posisi di sebelah kiri


agak di belakang tamu.

54.5 Apabila tamu akan pulang, siswa mengantarkan ke tempat


yang telah ditentukan.

54.6 Apabila ada pertanyaan dari tamu, siswa menjawab dengan


sikap sopan dan sesuai ketentuan yang berlaku.

Pasal 55
Berkenalan

55.1 Berkenalan dengan seseorang hendaknya dilakukan dengan


kesungguhan, menghadap, dan menatap ke arah orang
tersebut dengan mengulurkan tangan untuk berjabat tangan

62
sesuai dengan kebiasaan, situasi dan kondisi setempat.
Jangan berbicara dengan orang lain saat bersalaman.

55.2 Ketika berkenalan hendaknya menyebutkan nama dengan


ucapan yang jelas dan lengkap, dan jika bersama teman, beri
kesempatan untuk berkenalan. Apabila bersama siswa yang
lebih tinggi tingkatnya, persilahkan untuk berkenalan lebih
dahulu.

55.3 Berkenalan dengan orang yang belum dikenal hendaknya


melalui teman yang sudah mengenal orang itu.

55.4 Dengan orang yang lebih tua atau terhadap wanita, siswa
harus memperkenalkan diri terlebih dahulu. Bila ingin
mengetahui alamat rumah atau ponsel, siswa menyampaikan
dengan sopan, bila mempunyai kartu nama disampaikan
terlebih dahulu.

55.5 Siswa hendaknya berbicara dengan sopan dan tidak bertanya


terlalu banyak tentang keadaan diri kenalan baru, khususnya
pada perkenalan pertama.

55.6 Pada waktu berpisah dengan kenalan, hendaknya siswa


mengucapkan salam perpisahan.

Pasal 56
Bepergian bersama Orang yang Pantas Dilindungi

56.1 Siswa harus bertanggung jawab terhadap keselamatannya


dan menempatkan diri selalu pada posisi yang siap untuk
melindungi.

63
56.2 Siswa mempersilakan orang yang pantas dilindungi untuk
berjalan dan duduk pada sisi dan tempat yang aman.

56.3 Pada saat naik tangga, siswa menempatkan diri di samping


dan agak ke belakang dari orang yang pantas dilindungi,
sedangkan jika turun, siswa menempatkan diri di samping dan
agak ke depan dengan posisi siap melindungi.

56.4 Pada waktu bepergian menggunakan kendaraan umum


hendaknya orang yang pantas dilindungi mendapat tempat
yang terlindung dan aman. Sewaktu turun dari kendaraan,
siswa turun lebih dahulu dan membantu orang yang pantas
dilindungi.

56.5 Ketentuan tentang bepergian diatur secara lebih rinci dalam


ketentuan pesiar.

Pasal 57
Siswa Putra Bepergian dengan Rekan Putri

57.1 Jika siswa putra hendak pergi bersama rekan putri dari luar
lingkungan SMA Taruna Nusantara, diharuskan minimal
bertiga dan tidak berpasangan.

57.2 Apabila berjalan bersama rekan putri agar tetap bersikap


sopan dan menempatkan diri di sebelah kanan atau pada
tempat yang rawan.

57.3 Apabila menaiki tangga, menempatkan diri di samping kanan


sejajar atau satu langkah atau satu anak tangga di belakang

64
teman putri. Apabila turun tangga, menempatkan diri di
samping kanan sejajar atau satu langkah atau satu anak
tangga di depan.

57.4 Mengantar pulang setelah bepergian, harus sesuai dengan


waktu yang telah ditentukan atau dijanjikan serta
mengucapkan terima kasih dan pamit kepada orang tua atau
wali teman putri.

57.5 Ketentuan bepergian dengan siswa putri diatur dalam


ketentuan pesiar.

57.6 Tidak boleh memisahkan diri berdua antara putra dan putri.

Pasal 58
Siswa Putri Bepergian dengan Rekan Putra

58.1 Apabila hendak pergi bersama rekan putra dari luar


lingkungan SMA Taruna Nusantara yang menjemputnya ke
lingkungan SMA Taruna Nusantara, harus sepengetahuan
orang tua dan mendapat izin dari Pamong Piket yang sudah
mendapatkan pemberitahuan dari orangtua siswa yang
bersangkutan serta diharuskan minimal bertiga, tidak
berpasangan.

58.2 Apabila berjalan bersama rekan putra, agar tetap bersikap


sopan dan menempatkan diri pada tempat yang aman.

58.3 Jika menaiki tangga, menempatkan diri di samping kiri sejajar


atau satu langkah atau satu anak tangga di depan putra dan

65
jika turun tangga, menempatkan diri di sebelah kiri sejajar atau
satu langkah atau satu anak tangga di belakang.

58.4 Kembali ke lingkungan SMA Taruna Nusantara harus sesuai


dengan waktu yang telah ditentukan dan lapor kepada
Pamong Piket.

58.5 Ketentuan bepergian dengan siswa putra diatur dalam


ketentuan pesiar.

Pasal 59
Mengunjungi Orang Sakit

59.1 Siswa hendaknya mematuhi ketentuan dan peraturan waktu


kunjungan yang berlaku di rumah sakit/tempat perawatan.

59.2 Bila membawa makanan dan buah tangan saat berkunjung,


hendaknya disesuaikan dengan peraturan rumah sakit/tempat
perawatan.

59.3 Siswa menyampaikan salam dan rasa simpati kepada orang


yang sakit maupun terhadap keluarganya.

59.4 Bila terpaksa harus berkunjung di luar ketentuan waktu, minta


izin kepada petugas dan mengutarakan kepentingannya serta
menjaga ketertiban sesuai dengan ketentuan yang berlaku di
rumah sakit.

59.5 Siswa hendaknya membatasi pembicaraan dan menghindari


perilaku yang dapat mengganggu ketenangan pasien lain.
Wajib menciptakan suasana yang membesarkan hati orang

66
yang sakit dan sampaikan kesediaan kalau ada hal-hal yang
dapat dan mungkin dibantu.

Pasal 60
Melayat

60.1 Siswa hendaknya meluangkan waktu untuk melayat atau


mengunjungi anggota keluarga siswa dan Pamong, yang
mengalami musibah sesuai dengan petunjuk Kepala Sekolah.

60.2 Siswa hadir sebelum jenazah dikebumikan dan berusaha ikut


mengantar sampai ke tempat pemakaman dan turut
mendoakannya.

60.3 Bila sudah ada pelayat yang hadir, siswa memberi salam
dengan menganggukkan kepala kepada mereka, kemudian
menghormat jenazah, berdoa memohon ampunan bagi
almarhum atau almarhumah.

60.4 Siswa hendaknya menyampaikan ucapan dukacita dan


dorongan moril bagi keluarga yang ditinggalkan serta
memberikan bantuan sosial yang diatur oleh OSIS.

60.5 Siswa mengambil tempat duduk dan menyesuaikan dengan


keadaan setempat.

60.6 Siswa tidak melakukan gerakan-gerakan yang tidak pantas,


berbicara keras, tertawa, atau membuat lelucon.

60.7 Siswa memberikan penghormatan pada saat jenazah


meninggalkan rumah menuju ke pemakaman.

67
Pasal 61
Pemakaman dan Ziarah

61.1 Jika siswa menghadiri acara pemakaman dan ziarah


pelaksanaannya mengikuti ketentuan yang berlaku di daerah
setempat.

61.2 Peletakan karangan bunga atau penaburan bunga di atas


pusara dilakukan dengan khidmat dan disesuaikan dengan
kebiasaan daerah setempat.

61.3 Pada saat pembacaan doa, siswa mengikuti dengan khidmat.

61.4 Siswa memberi penghormatan sebelum dan sesudah


meletakkan karangan bunga.

Pasal 62
Berbelanja

62.1 Siswa disarankan memenuhi kebutuhannya dari Koperasi


Sekolah. Apabila berbelanja di luar, siswa hendaknya memilih
tempat belanja yang bersih dan pantas.

62.2 Siswa tidak boleh minta prioritas dalam pelayanan.

62.3 Siswa tidak boleh berdiri dan melihat barang di depan etalase
dari luar toko terlalu lama. Kalau memerlukan sesuatu
sebaiknya segera masuk dan minta informasi kepada
pelayan.

68
62.4 Apabila membawa barang belanjaan, sebaiknya barang
tersebut dibungkus dengan rapi tanpa mengurangi sikap dan
penampilan, serta membawa dengan tangan kiri. Berbelanja
hendaknya tidak berlebihan dan sebatas yang diperlukan
saja.

62.5 Berbelanja di pasar atau di tempat umum harus dengan


rencana dan siap dengan daftar barang yang akan dibeli.

62.6 Jika perlu melakukan tawar menawar, lakukan dengan cara


yang sopan dan wajar.

62.7 Jika melakukan pembeliaan barang dengan sistem daring


harus seizin Pamong Wali Graha atau Wali Kelas.

62.8 Siswa dilarang membeli barang-barang yang tidak sesuai


ketentuan SMA Taruna Nusantara.

62.9 Pembelian makanan dengan sistem daring harus mengikuti


ketentuan sekolah baik waktu, jumlah, cara pengiriman
maupun tempat memakannya.

Pasal 63
Tata Cara Makan bersama di Lingkungan SMA Taruna
Nusantara

63.1 Menuju ruang makan/Ruang Komunikasi Bersama, siswa


wajib berbaris, badan dan tangan dalam keadaan bersih, dan
berpakaian rapi sesuai dengan seragam yang ditentukan.
Barang atau tas yang dibawa diatur rapi di tempat yang
ditentukan.

69
63.2 Memasuki ruang makan dilakukan dengan cara antre dan saat
memasuki pintu ruang makan melakukan penghormatan
kepada Bendera Merah Putih.

63.3 Siswa makan sesuai dengan waktu dan tempat yang telah
ditentukan dan dilaksanakan secara bersama dan terpimpin
dalam suasana kekeluargaan. Kepala Meja diduduki oleh
siswa yang lebih tinggi tingkatnya atau siswa yang dituakan.

63.4 Jika berhalangan makan di Ruang Komunikasi Bersama


karena sakit, siswa wajib makan di poliklinik.

63.5 Para siswa duduk di tempat yang telah disediakan dengan rapi
dan sopan. Isi setiap susunan meja secara penuh, sebelum
menempati meja yang lain. Usahakan setiap meja diisi siswa
dari kelas yang berbeda, kecuali pada keadaan tertentu
susunan tempat duduk diatur oleh sekolah.

63.6 Siswa yang menempati meja kehormatan adalah siswa yang


tingkatannya paling tinggi dan diatur oleh Sekolah.

63.7 Pada saat gong/lonceng dibunyikan satu kali oleh pejabat


yang ditunjuk, semua siswa berdoa secara terpimpin.

63.8 Pada saat gong/lonceng dibunyikan dua kali, Kepala Meja


mengucapkan “Selamat Makan”, kemudian disambut siswa
yang lain dengan ucapan “Selamat Makan”

63.9 Setelah menempatkan serbet makan (jika ada) dipangkuan,


Kepala Meja atau Abang/Kakak dipersilahkan mengambil

70
makanan lebih dahulu. Makan dimulai setelah semua siswa
dalam meja itu mengambil bagiannya.

63.10 Selama makan berlangsung, semua siswa wajib menjaga


ketertiban, ketenangan, dan kebersihan ruang makan.

63.11 Selama makan berlangsung, semua posisi tangan siswa tidak


menyentuh meja makan.

63.12 Saat makan, mulut jangan berbunyi, dan pada waktu


mengunyah makanan, dilarang berbicara dan hendaknya
mengunyah makanan dengan sopan, mulut tertutup dan
jangan bergurau. Dilarang membicarakan hal-hal yang tidak
pantas atau yang dapat menimbulkan perasaan yang tidak
enak bagi yang mendengar.

63.13 Apabila sedang makan dan ingin minum, sendok garpu


diletakkan di ompreng atau piring diawali dengan
membersihkan bibir terlebih dahulu, baru kemudian minum.

63.14 Pada saat sedang makan kemudian datang orang yang


pantas dihormati, siswa harus berhenti makan sejenak,
menegakkan badan untuk memberikan salam.

63.15 Jika perlu membersihkan sisa makanan di mulut, dihadapan


orang lain harus menutup mulut dengan tangan atau sapu
tangan.

63.16 Makanan yang diambil harus dihabiskan dan selesai makan,


sendok dan garpu diletakkan dalam keadaan tertelungkup
serong ke kiri di atas sisa makanan jika ada. Tempat nasi dan

71
sayur, ompreng atau piring dan gelas diatur pada tempat
masing-masing.

63.17 Makan dan minum tidak boleh berlebihan. Selesai makan dan
minum, perilaku harus tetap sopan, tidak melonggarkan ikat
pinggang dan tidak bersendawa.

63.18 Bila siswa terlambat datang ke ruang makan, wajib melapor


kepada Pamong/Siswa Piket dan siswa mengambil tempat
duduk setelah mendapat izin Pamong/Siswa Piket.

63.19 Bila karena sesuatu hal siswa harus meninggalkan ruang


makan sebelum makan selesai, ia wajib minta izin kepada
Pamong/Siswa Piket.

63.20 Setelah Ketua OSIS, pejabat, petugas, atau Siswa Piket


memukul gong/lonceng satu kali tanda selesai makan, para
siswa berdoa menurut agama masing-masing.

63.21 Pada saat gong/lonceng dibunyikan dua kali, para siswa


serentak mengucapkan Terima Kasih dan selanjutnya
mendengarkan pengumuman (kalau ada). Setelah
pengumuman selesai, langsung berdiri dan mengembalikan
kursi ke kolong meja tanpa menimbulkan bunyi gaduh.

63.22 Saat meninggalkan ruang makan harus dilakukan dengan


tertib dan rapi, berbaris menuju ke graha masing-masing atau
tempat acara berikutnya setelah sebelumnya melakukan
penghormatan kepada bendera merah putih.

63.23 Siswa wajib menempati meja yang berbeda bersama siswa


yang berbeda setiap makan.

72
63.24 Kedalam ruang makan siswa tidak diperbolehkan membawa
ponsel selama makan berlangsung.

63.25 Tidak boleh membawa makanan lain selain yang disajikan


oleh sekolah.

Pasal 64
Tata Cara Makan di Rumah Makan

64.1 Siswa hendaknya memilih rumah makan yang pantas dan


menempatkan diri di tempat yang aman dan bersih.

64.2 Memesan makanan sesuai dengan selera dan kemampuan.

64.3 Menunggu dengan sabar hidangan yang disajikan atau ikut


antri sesuai dengan sistem pelayanan setempat, tidak minta
diistimewakan.

64.4 Siswa wajib makan dengan tata cara makan yang baik.

64.5 Bersikap sopan pada pelayan atau tamu lainnya.

Pasal 65
Tata Cara Makan di Rumah Keluarga

65.1 Siswa duduk dan menempatkan diri di tempat yang telah


disediakan oleh tuan rumah.

73
65.2 Mengambil makanan setelah dipersilahkan oleh tuan rumah
dan mengambil makanan sepantasnya.

65.3 Siswa makan dengan sopan dan tidak tergesa-gesa serta


mengatur cara mengunyah makanan agar tidak berbunyi.

65.4 Siswa hendaknya bersikap wajar dan tidak kaku sehingga


tidak menyulitkan tuan rumah.

65.5 Apabila perlu, siswa dapat bertanya dengan sopan tentang


jenis makanan yang dihidangkan sebelum mengambil.
Habiskan makanan yang telah diambil dan jika ingin
menambah ambillah sepantasnya.

65.6 Usahakan untuk menyelesaikan makan bersamaan dengan


tuan rumah.

65.7 Jika hendak meninggalkan tempat makan, siswa


mengembalikan kursi dengan rapi dan mengucapkan terima
kasih kepada tuan rumah atas hidangan yang telah
disediakan.

Pasal 66
Tata Cara Makan di Perjamuan atau Pesta

66.1 Siswa memperhatikan sopan santun sewaktu mengambil


hidangan yang disediakan, mengusahakan dengan tangan
kanan dan menggunakan alat-alat yang disediakan sesuai
kegunaannya.

74
66.2 Mempersilahkan orang yang lebih tua atau wanita atau yang
pantas dihormati untuk mengambil makanan terlebih dahulu.

66.3 Jika pelaksanaan makan tanpa meja, piring hendaknya


diletakkan di atas pangkuan jika duduk atau dipegang dengan
tangan kiri jika berdiri.

66.4 Apabila jamuan makan sambil berdiri, siswa antre dengan rapi
saat mengambil makanan dan tidak mengunyah makanan
sambil berjalan, bila ada kursi harus diutamakan untuk wanita
atau yang lebih tua.

66.5 Selesai makan, siswa menempatkan peralatan makan di


tempat yang telah ditentukan.

Pasal 67
Menunggu Kendaraan

67.1 Siswa hendaknya memperhatikan sikap dan kehormatan diri


pada waktu menunggu kendaraan pada waktu pesiar atau
bepergian jauh.

67.2 Siswa hendaknya menunggu dengan tertib di tempat yang


telah ditentukan.

67.3 Siswa jangan berbuat sesuatu yang tidak pantas sehingga


menimbulkan perhatian umum.

67.4 Bila siswa membawa barang, letakkan di tempat yang aman


dan tidak mengganggu orang lain.

75
67.5 Siswa naik kendaraan dengan tertib dan tidak berebut.

Pasal 68
Di Dalam Kendaraan Umum

68.1 Siswa mencari tempat duduk yang masih kosong dan bila
tempatnya terhalang oleh orang yang telah duduk, minta izin
dengan sopan untuk lewat.

68.2 Siswa duduk dengan sopan dan tertib sewaktu


kendaraan berhenti atau sedang berjalan.

68.3 Apabila tempat terbatas, wanita atau orang tua atau siswa
yang lebih tinggi tingkatnya dipersilahkan duduk lebih dulu.

68.4 Siswa berlaku sopan dan ramah terhadap penumpang yang


lain.

68.5 Siswa memberikan tempat duduk kepada orang yang sakit,


ibu hamil, ibu dengan anak kecil, orang yang pantas
dilindungi, atau orang yang lebih tua.

68.6 Menaati semua peraturan yang berlaku dalam kendaraan


tersebut dan tidak membeli sesuatu lewat jendela.

68.7 Usahakan untuk tidak tertidur selama perjalanan dan tetap


duduk dalam keadaan sopan.

68.8 Hindari pembicaraan yang tidak perlu dengan pengemudi.

76
68.9 Siswa wajib memperhatikan tata cara naik dan turun
kendaraan serta mengikuti petunjuk dan larangan yang
berlaku.

68.10 Apabila terpaksa siswa harus naik becak/kendaraan kecil,


harus dihindari penawaran yang berkepanjangan.

Pasal 69
Berkendaraan

69.1 Apabila mengemudikan kendaraan, siswa harus memiliki SIM


dan memperhatikan serta menyiapkan kondisi kendaraannya
dengan baik.

69.2 Siswa wajib memperhatikan kelengkapan surat-surat


kendaraan yang diperlukan, bersikap sopan di jalan, menaati
rambu-rambu lalu lintas, menghormati pemakai jalan, dan
petugas jalan raya.

69.3 Selama berlangsung aktivitas pendidikan termasuk waktu


pesiar, siswa tidak diperbolehkan mengemudikan kendaraan.

Pasal 70
Menyewa Kendaraan

70.1 Saat akan menyewa kendaraan hendaknya memperhatikan


pihak yang menyewakan dan dapat dipercaya serta dijamin
keamanannya.

77
70.2 Siswa tidak diperbolehkan mengendarai sendiri kendaraan
yang disewa.

70.3 Tujuan penggunaan kendaraan sewa tidak boleh ke tempat di


luar wilayah pesiar, kecuali atas izin sekolah.

70.4 Saat akan menggunakan kendaran sewa, nomor mobil dan


nama pengemudi harus diberitahukan kepada pamong piket
atau wali graha setidak-tidaknya melalui pesan sosial media.

Pasal 71
Membuat Janji

71.1 Apabila membuat janji, siswa harus menepatinya sesuai yang


disepakati.

71.2 Siswa dilarang membuat janji apabila diperkirakan tidak dapat


menepatinya.

71.3 Siswa harus berusaha untuk hadir lebih awal dari waktu yang
disepakati di tempat yang telah ditentukan.

71.4 Kalau terpaksa atau berhalangan sehingga tidak dapat


menepati janji, siswa harus secepat mungkin memberitahu
disertai permohonan maaf.

78
Pasal 72
Pinjam Meminjam

72.1 Siswa hendaknya tidak meminjam sesuatu kepada orang lain


kalau tidak perlu sekali.

72.2 Apabila siswa terpaksa menggunakan barang orang lain,


siswa wajib meminta izin terlebih dahulu kepada pemiliknya
dan segera mengembalikan dalam keadaan bersih serta
mengucapkan terima kasih.

72.3 Apabila terlambat mengembalikan pinjaman, siswa harus


meminta maaf dan memberikan penjelasan sebab
keterlambatan.

72.4 Apabila barang yang digunakan rusak atau hilang, siswa wajib
mengganti sesuai barang yang dipinjam.

72.5 Apabila meminjamkan sesuatu, siswa tidak boleh meminta


persyaratan yang memberatkan peminjam, menolak dengan
halus adalah lebih baik.

Pasal 73
Menulis Surat

73.1 Apabila menulis surat resmi, bentuk surat disesuaikan dengan


peraturan yang berlaku dan isi surat harus ringkas, jelas dan
menggunakan bahasa yang baik.

73.2 Untuk surat yang tidak resmi, bentuk surat dapat dibuat secara
bebas dengan menggunakan bahasa yang sopan dan baik.

79
Hindari menceritakan hal-hal yang tidak baik atau yang tidak
pasti, terutama yang berkaitan dengan SMA Taruna
Nusantara.

73.3 Siswa harus menulis nama dan alamat si pengirim dan


penerima dengan jelas dan lengkap, termasuk kode pos.

73.4 Siswa menempelkan perangko yang cukup di sudut kanan.

73.5 Apabila menulis surat elektronik, menulis/memposting di


sosial media hendaknya memperhatikan dan mematuhi UU
ITE.

Pasal 74
Membuat dan Menghadiri Undangan

74.1 Dalam membuat undangan, siswa harus memperhatikan:


74.1.1 Hari, tanggal, waktu, dan tempat.
74.1.2 Susunan acara.
74.1.3 Pakaian yang dikenakan.
74.1.4 Nama dan alamat yang diundang secara benar dan
jelas.
74.1.5 Berlaku untuk berapa orang.
74.1.6 Nomor telepon tempat/narahubung pertemuan (bila
ada) atau tempat pemberitahuan apabila berhalangan
hadir.
74.1.7 Pimpinan dan peserta rapat.

74.2 Undangan hendaknya dikirim dengan memperhatikan


tenggang waktu agar tidak diterima dengan mendadak.

80
74.3 Apabila mendapat undangan, usahakan untuk hadir tepat
pada waktunya.

74.4 Apabila menghadiri undangan, siswa berpakaian sesuai


dengan ketentuan yang telah ditentukan.

74.5 Siswa menempati tempat duduk sesuai dengan tempat duduk


yang ditentukan.

74.6 Dalam hal pesta remaja, siswa dapat mengikuti seluruh acara
yang disiapkan selama tidak melampaui waktu pesiar dan
tidak melanggar ketentuan sekolah.

Pasal 75
Menonton Hiburan

75.1 Menonton bioskop, tempat pertunjukan hiburan atau


mengunjungi tempat-tempat rekreasi, siswa hendaknya
memilih tempat yang pantas sesuai dengan ketentuan
sekolah.

75.2 Siswa membeli tiket di tempat atau loket yang telah ditentukan
dan mengikuti ketentuan bila harus antri, tidak berdesak-
desakan, dilarang membeli tiket dari calo.

75.3 Siswa tetap bersikap sopan, menjaga ketertiban, dan


ketenangan sewaktu masuk, di dalam, dan saat keluar tempat
pertunjukan hiburan.

81
75.4 Siswa dilarang menonton pertunjukan di luar batas usia yang
ditentukan atau hiburan yang tidak pantas dilihat atau
dikunjungi siswa.

75.5 Siswa wajib menaati ketentuan dan tata tertib yang berlaku di
tempat pertunjukan.

75.6 Siswa putra dan putri dilarang menonton secara berpasangan.

Pasal 76
Menelepon dan Menerima Telepon

76.1 Saat telepon tersambung, siswa lebih dahulu mengucapkan


salam, menanyakan kebenaran nomor telepon yang
dihubungi, menyebutkan namanya, dan meminta nama yang
akan dihubungi.

76.2 Berbicara dengan siapapun melalui telepon harus


menggunakan kata-kata yang baik, jelas, singkat, dan sopan.

76.3 Menerima telepon dilakukan dengan lebih dahulu


menyampaikan salam, lalu menyebutkan nama penerima, dan
menanyakan identitas penelpon. Apabila harus disampaikan
kepada orang lain agar mencatat pesan-pesan penelepon.

76.4 Siswa tidak diperbolehkan mempergunakan ponsel ketika


sedang berjalan.

76.5 Saat mempergunakan ponsel harus memperhatikan


keamanan diri sendiri dan lingkungan.

82
BAB V
PENGHARGAAN DAN SANKSI

Pasal 77
Penghargaan

77.1 Siswa yang berprestasi di bidang akademik, kepribadian,


olahraga, kesenian, atau prestasi yang bersifat khusus
diberikan penghargaan serta dicatat dalam Buku Saku.
Bentuk dan macam penghargaan diatur dalam ketentuan
tersendiri.

77.2 Penghargaan yang telah diberikan dapat dicabut apabila


siswa yang bersangkutan melakukan perbuatan yang tercela.

77.3 Siswa yang berhasil menamatkan pendidikan dengan prestasi


tertinggi dalam aspek akademis, kepribadian, dan
kesamaptaan jasmani, mendapat penghargaan Bintang
Garuda Trisakti Tarunatama Emas, Perak, dan Perunggu.

77.4 Siswa yang berhasil menamatkan pendidikannya dengan nilai


akademik tertinggi pada saat mengikuti ujian akhir sesuai
kurikulum yang berlaku dari tiap jurusan atau program,
mendapat penghargaan Piagam Kartika Taruna Cendekia.

77.5 Siswa yang berhasil menamatkan pendidikan dengan nilai


rata-rata akademik pada ujian akhir mencapai nilai ≥ 90,0 dan
tidak pernah remedial test selama mengikuti pendidikan
mendapat penghargaan akademik tertinggi Piagam Taruna
Cendekia Utama.

83
77.6 Siswa yang berhasil meraih prestasi pada tingkat
internasional diberikan penghargaan Piagam Taruna
Cendekia Buana.

77.7 Siswa yang berhasil menamatkan pendidikan dengan nilai


rata-rata kepribadian tertinggi selama mengikuti pendidikan
mendapat penghargaan kepribadian tertinggi Piagam Kartika
Taruna Tanggon.

77.8 Siswa yang berhasil menamatkan pendidikan dengan nilai


rata-rata samapta jasmani tertinggi selama mengikuti
pendidikan mendapat penghargaan samapta jasmani tertinggi
Piagam Kartika Taruna Trengginas.

77.9 Kriteria penilaian dan penentuan penerima penghargaan


ditetapkan melalui Sidang Dewan Sekolah.

Pasal 78
Kegiatan yang Merugikan

78.1 Siswa yang melakukan penyimpangan, kesalahan, atau


kecerobohan dalam mengikuti kegiatan sekolah yang
mengakibatkan terjadinya kerusakan fasilitas, sarana, dan
prasarana pendidikan, mendapat sanksi.

78.2 Siswa melakukan pelanggaran terhadap ketentuan ketentuan


tertulis yang ditetapkan oleh lembaga dan sekolah, maupun
terhadap norma-norma yang berlaku umum yaitu segala
sesuatu yang tidak boleh terjadi dalam kehidupan siswa SMA
Taruna Nusantara.

84
78.3 Siswa melakukan tindakan atau perbuatan yang berbentuk
kekerasan, ucapan atau tindakan kasar, tindakan fisik, dan
non-fisik yang merendahkan martabat, pelecehan, atau
pemberian tindakan di luar batas kemampuan, dilarang dan
tidak boleh terjadi.

Pasal 79
Sanksi

79.1 Segala bentuk tindak pelanggaran siswa atas ketentuan SMA


TN akan dikenakan sanksi sesuai kategori dan bersifat
mendidik yang berakibat pada pengurangan nilai kepribadian
yang diperhitungkan dalam penentuan kenaikan kelas/
kelulusan/keberadaan siswa di SMA Taruna Nusantara.

79.2 Sanksi diberikan dapat berupa:

79.2.1 Tindakan Disiplin diberikan oleh pamong dapat


berupa teguran lisan maupun tertulis, tindakan fisik/
non fisik sebagai respons pamong terhadap tindak
pelanggaran yang dilakukan oleh siswa.

79.2.2 Hukuman Disiplin adalah keputusan sekolah yang


dijatuhkan atas terjadinya pelanggaran oleh siswa,
meliputi kategori sedang atau berat dengan prosedur
sesuai ketentuan yang berlaku.

85
79.3 Sanksi atas pelanggaran siswa disesuaikan dengan kategori
pelanggarannya,

79.3.1 Ringan : diberikan teguran lisan dan tindakan fisik.


Jika siswa melakukan pelanggaran yang bentuknya
sama atau berbeda dalam kategori Ringan sebanyak
sembilan kali, maka penindakan selanjutnya akan
mengikuti kategori Sedang.

79.3.2 Sedang : diberi teguran tertulis, diberi tindakan


fisik/nonfisik, surat pemberitahuan kepada orang tua
dan diberi surat penjatuhan hukuman dari
wakaseksis. Jika siswa melakukan pelanggaran yang
bentuknya sama atau berbeda dalam kategori
Sedang sebanyak enam kali, maka penindakan
selanjutnya akan mengikuti kategori Berat.

79.3.3 Berat : ditegur di tempat, pemanggilan orang tua oleh


sekolah, penjatuhan hukuman melalui Sidang Dewan
Sekolah, dapat berdampak dikeluarkan dari sekolah.
Sesuai PUDD pasal 54.3

79.4 Setiap pamong diberikan kewenangan untuk memberikan


tindakan disiplin dengan cara yang baik dan mendidik kepada
siswa yang melakukan pelanggaran, serta dicatat dalam kartu
pelanggaran dan buku saku siswa. Apabila pelanggaran
sedang/berat agar dilaporkan untuk ditindaklanjuti sesuai
ketentuan yang berlaku.

79.5 Setiap pelanggaran dicatat dalam catatan pelanggaran yang


ditandatangani pamong dan siswa terkait. Catatan
pelanggaran diserahkan kepada Bagian Penyelidikan dan

86
BP/BK untuk dimasukkan dalam database siswa sebagai data
pembinaan siswa.

79.6 Siswa, pamong, dan orang tua siswa wajib memahami dan
mengikuti segala ketentuan dan keputusan Sidang Dewan
Sekolah.

79.7 Siswa yang melakukan pelanggaran selain dari perbuatan


yang masuk pelanggaran Kode Kehormatan Siswa dan
pelanggaran berat, diberi hukuman yang bersifat mendidik
berpedoman kepada PUDD pasal 53, 54, dan 55.

79.8 Sanksi sedang diberikan oleh Wakaseksis, sanksi berat


diputuskan melalui Sidang Dewan Sekolah yang dipimpin oleh
Kepala Sekolah.

79.9 Semua sanksi yang diberikan kepada siswa diinformasikan


kepada Wali Kelas, Wali Graha, dan Pamong Graha.

Pasal 80
Pemberhentian sebagai Siswa

80.1 Kedudukan sebagai siswa SMA Taruna Nusantara adalah


kehormatan yang harus senantiasa dijaga harkat dan
martabatnya, sehingga setiap siswa wajib menjaga nama baik
SMA Taruna Nusantara.

80.2 Siswa dapat diberhentikan dalam masa pendidikan apabila :


80.2.1 Meninggal dunia.
80.2.2 Mengalami cacat fisik/non fisik, berada dalam
keadaan sakit, sehingga tidak mampu lagi

87
meneruskan pendidikan berdasarkan keterangan
dokter.
80.2.3 Tidak naik kelas.
80.2.4 Melanggar Kode Kehormatan Siswa.
80.2.5 Melakukan pelanggaran berat.
80.2.6 Mengundurkan diri.
80.2.7 Nilai kepribadian kurang dari 70
80.2.8 Melakukan tindak pidana yang sudah mendapat
keputusan berkekuatan hukum tetap.

80.3 Siswa yang telah diterima, namun dikemudian hari ternyata


tidak memenuhi persyaratan secara administratif sebagai
siswa SMA Taruna Nusantara, dapat dibatalkan haknya
menjadi siswa SMA Taruna Nusantara atas keputusan
LPTTN.

88
BAB VI
PENUTUP

Pasal 81
Penutup

81.1 Seluruh keluarga besar SMA Taruna Nusantara wajib


menegakkan Perdupsis.

81.2 Untuk menyelaraskan kehidupan siswa dengan


perkembangan masyarakat lingkungannya yang dinamis,
secara periodik peraturan ini akan dievaluasi dan
disempurnakan.

Magelang, 10 Mei 2022


Kepala SMA Taruna Nusantara,

Tono Suratman, S.I.P.


Mayjen TNI (Purn)

89
PENJELASAN
ATAS
SKEP KEPALA SMA TARUNA NUSANTARA
NOMOR : SKEP/01.b./V/2022
TANGGAL : 10 Mei 2022
TENTANG
PERATURAN KEHIDUPAN SISWA SMA TARUNA NUSANTARA

I. UMUM

Pemikiran para pendiri SMA Taruna Nusantara menyatakan bahwa


wawasan kebangsaan Indonesia akan luntur tergerus oleh sisi negatif
perubahan zaman bila kita tidak bersikap arif dan cerdas. Kondisi itu
mengarahkan bahwa upaya penguatan wawasan kebangsaan tunas-
tunas pemimpin generasi mendatang paling tepat dilakukan melalui
pendidikan tingkat SMA. Sekolah dimaksud, memerlukan rancangan
khusus yang mampu mengembangkan kepemimpinan dan
kesadaran kebangsaan yang sejalan dengan pengembangan
akademik siswa. Gagasan itu diwujudkan pada tahun 1990 dengan
membentuk Lembaga Perguruan Taman Taruna Nusantara sebagai
badan pengelola sekolah yang di dalamnya adalah SMA Taruna
Nusantara sebagai badan operasional pendidikan.

Dengan rancangan khusus itu, SMA Taruna Nusantara


diperuntukkan menjadi sekolah yang bercirikan kenusantaraan, dan
bertujuan untuk mengembangkan siswa agar memiliki pengetahuan
akademik berkualitas, berkepribadian mandiri yang kreatif, kesehatan
rohani dan kesemaptaan jasmani yang handal yang diarahkan
menjadi tunas-tunas generasi masa depan Indonesia yang
berwawasan Kebangsaan, Kejuangan, dan Kebudayaan.

90
Seiring dengan perjalanan waktu, ilmu pengetahuan dan
teknologipun berkembang dengan pesat, yang kemudian menjadi
penggerak arus globalisasi. Nilai-nilai dan kriteria yang sebelumnya
berlaku secara nasional, mulai dipengaruhi oleh nilai-nilai global.
Pendidikan di Indonesia juga dipengaruhi oleh globalisasi meliputi
nilai-nilai, kriteria, dan metoda dalam proses pendidikan, termasuk
SMA Taruna Nusantara. Demikian pula dengan sumber pembiayaan
yang semula berasal dari pemerintah, beralih kepada orang tua siswa
sebagai sumber utama pembiayaan SMA Taruna Nusantara
berbentuk iuran sekolah. Karena itu, para orang tua siswa sebagai
pemangku kepentingan SMA Taruna Nusantara menjadi faktor yang
berpengaruh atas penyelenggaraan pendidikan.

Dengan perubahan itu, faktor signifikan dalam proses pembelajaran


SMA Taruna Nusantara yaitu kehidupan siswanya perlu diposisikan
secara tepat dan proporsional melalui pengaturan kehidupan siswa.
Peraturan Kehidupan Siswa SMA Taruna Nusantara mengatur
perilaku siswa selama menjadi siswa SMA Taruna Nusantara agar
tujuan pendidikan berhasil dicapai.

Pencapaian idealisme dan gagasan itu diarahkan melalui Visi dan


Misi Lembaga Perguruan Taman Taruna Nusantara yang diuraikan
menjadi Visi dan Misi SMA Taruna Nusantara.

91
Visi Perguruan SMA Taruna Nusantara adalah :
Sekolah yang membentuk pemimpin bangsa berkualitas dan
berkarakter yang berwawasan Kebangsaan, Kejuangan,
Kebudayaan, dengan bercirikan kenusantaraan serta memiliki
daya saing Nasional maupun Internasional

Sedangkan Misi SMA Taruna Nusantara adalah :


1. Menyiapkan pemimpin bangsa yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan YME.
2. Menyiapkan pemimpin bangsa yang berkualitas, berkarakter
dan berbudaya.
3. Menyiapkan lulusan yang memiliki kesetiaan terhadap
Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
4. Menyiapkan lulusan yang memiliki potensi kepemimpinan
yang bewawasan Kebangsaan, Kejuangan, Kebudayaan,
bercirikan kenusantaraan.
5. Menyiapkan lulusan yang memiliki keunggulan komparatif,
kompetitif, dan distingtif dalam aspek Akademik, Kepribadian
dan Kesamaptaan Jasmani serta kamampuan IPTEK
sehingga mempunyai daya saing yang tinggi di tingkat
nasional dan internasional.

92
Untuk menghindari terjadinya salah penafsiran terhadap pasal-pasal
didalamnya, perlu penjelasan pasal demi pasal yang ada di dalam
perdupsis ini.

II. PASAL DEMI PASAL


Pasal 1
Cukup jelas

Pasal 2
Cukup jelas

Pasal 3
Cukup jelas

Pasal 4
Cukup jelas

Pasal 5
Cukup jelas

Pasal 7

Siswa SMA Taruna Nusantara adalah siswa yang memegang


teguh kejujuran dan memiliki intregitas kepribadian sehingga
wajib memahami dan menghayati Kode Kehormatan Siswa
serta melaksanakannya dengan tepat dan sungguh -
sungguh. Pelanggaran Kode Kehormatan Siswa diatur oleh
sekolah.

7.1 Yang dimaksud menjunjung tinggi adalah :


Keharusan siswa memahami dan menghayati Tri
Prasetia Siswa serta senantiasa bersikap dan
berperilaku sesuai dengan isi dari Tri Parsetia Siswa.

93
7.2 Yang dimaksud dengan hormat kepada orang tua
adalah :
Sikap yang menghargai pendapat, petunjuk, instruksi,
nasehat, atau petuah Bapak/Ibu dengan keharusan
menunjukkan tingkah laku yang sopan dan santun
dengan tetap memperhatikan tata-krama, adat-
istiadat, atau etika pergaulan masyarakat berbudaya
luhur.

7.3 Yang dimaksud dengan hormat kepada pamong adalah:

Sikap menghargai pendapat, petunjuk, dan instruksi


bapak/ibu pamong dalam kegiatan belajar mengajar,
pengasuhan, maupun pelatihan yang diwujudkan
dengan tingkah laku yang sopan dan santun dengan
tetap memperhatikan tata-krama, adat istiadat, atau
etika pergaulan masyarakat berbudaya luhur.
Penyampaian pendapat dan pertanyaan tidak
dilakukan secara emosional dengan kata-kata kasar,
vandalisasi, atau tindakan yang melecehkan.

7.4 Yang dimaksudkan dengan menyontek adalah :

a. Siswa diketemukan membawa contekan saat


ulangan/ujian berlangsung.
b. Siswa kedapatan bertanya atau memberikan
jawaban soal kepada teman saat ulangan/ujian
berlangsung.

7.5 Yang dimaksud dengan menipu adalah :

a. Perbuatan yang mengelabui atau memanipulasi


untuk menyembunyikan sesuatu atau niat atau
perbuatan sendiri yang bertentangan dengan
peraturan, etika atau moral yang menimbulkan
kerugian material maupun moril kepada orang atau
badan/ instansi.

94
b. Menipu antara lain menyembunyikan identitas diri
untuk mengambil keuntungan untuk diri sendiri
dengan merugikan orang/badan lain, menjual atau
menyatakan sesuatu barang yang cacat sebagai
barang yang baik.

7.6 Yang dimaksudkan dengan mencuri adalah :

Mengambil sesuatu/barang milik orang lain tanpa


sepengetahuan atau seizin pemilik atau pemegang
sesuatu/barang tersebut dengan maksud untuk dimiliki,
digunakan, disimpan atau diserahkan kepada orang
lain.

7.7 Yang dimaksudkan berkelahi adalah :

Tindakan kekerasan fisik antara dua orang atau lebih


dengan menggunakan tubuh/anggota badan atau benda
lain untuk memaksakan kehendak.

7.8 Perbuatan asusila antara lain:


a. Berpelukan atau berciuman antara siswa putra
dengan siswa putri atau antara siswa putra/putri
dengan orang lain yang dilandasi dengan hawa
nafsu.
b. Berhubungan intim.
c. Melakukan aktivitas seksual seperti
mempermainkan kemaluan sesama siswa,
menyentuh bagian tubuh siswa lain yang dapat
menimbulkan syahwat, dan segala bentuk
pelecehan seksual lainnya.

7.9 Pantang melakukan kekerasan verbal, fisik atau psikis:


a. Kekerasan verbal adalah kekerasan yang dilakukan
dengan kata kata seperti membentak, memaki,
menghina, menjuluki, meneriaki, memfitnah,

95
menuduh, mempermalukan didepan umum dengan
lesan dan lain lain.
b. Kekerasan fisik adalah kekerasan yang melibatkan
kontak langsung dan dimaksudkan untuk
menimbulkan perasaan intimidasi, cedera, atau
penderitaan fisik lain.
c. Kekerasan Psikis adalah suatu tindakan penyiksaan
secara verbal yang mengakibatkan menurunya rasa
percaya diri, meningkatnya rasa takut, hilangnya
kemampuan untuk bertindak dan tidak berdaya.

7.10 Khusus pelanggaran merokok :


a. Satu kali pelanggaran merokok, siswa diberikan
surat peringatan dari sekolah dan diberitahukan
kepada orang tua
b. Lebih dari satu kali pelanggaran merokok,
diberhentikan sebagai siswa SMA Taruna
Nusantara

Pasal 8

8.3 Yang dimaksud merusakkan peralatan sekolah adalah


apabila diketemukan siswa merusak alat / barang
inventaris sekolah baik karena disengaja atau karena
kecerobohan dalam pemakaiannya.

Pasal 9

9.3 Kepala Sekolah mengarahkan dan mengendalikan


pemilihan pengurus OSIS untuk menjaga proses
demokrasi berjalan tertib dan siswa memahami proses
maupun makanisme yang berlaku.

96
Pasal 10

10.1 Menjaga ketertiban, kebersihan, kerapian dan tata cara


berpakaian diri sendiri adalah kewajiban pribadi setiap
siswa yang harus dilakukan sendiri. Penyiapan
kebersihan dan kerapian diri sendiri wajib dilakukan oleh
siswa sendiri dan tidak dikerjakan oleh siswa lain.

Pasal 11

11.2 Minuman keras adalah minuman yang mengandung


alkohol dan dapat memabukan, minuman campuran
beralkohol, atau minuman yang dicampur dengan zat
psikotropika dan sejenisnya yang dapat mengganggu
fungsi syaraf pusat seperti bir, tuak, arak, wine, wisky atau
yang sejenis dengan atau tanpa dicampur dengan zat
psikotropika atau yang sejenisnya.

11.3 Membawa, menyimpan, atau menggunakan obat


terlarang, narkoba, psikotropika, maupun minuman keras
adalah pelanggaran berat.

11.4 Memegang, menyimpan, membawa, membeli, menjual,


mengedarkan, melihat atau membaca buku/majalah/file
porno, menonton film porno, menggambar atau
mengambil gambar porno dengan alat elektronik,
mengakses situs porno melalui internet adalah
pelanggaran berat.

Pasal 12
Cukup jelas

97
Pasal 13

13.1 Hak pesiar dapat ditiadakan atas siswa tertentu dan


diganti menjadi wajib belajar untuk meningkatkan
pemahaman atas pelajaran tertentu atau memperbaiki nilai
ulangan/ujian.

13.7 Yang dimaksud dengan tempat yang tidak pantas adalah


:

a. Tempat yang apabila siswa berada di tempat


tersebut menimbulkan kesan negatif dan dapat
mencemarkan nama baik korps siswa.
b. Tempat yang tidak terjamin keamanannya.

Pasal 14

14.5 Penggunaan sterika pada tempat tertentu yang sudah


disediakan di graha.

14.7 a. Kategori makanan berat antara lain :


• Nasi dan lauk pauk.
• Makanan cepat saji seperti KFC, McD, dan
sejenisnya.
• Mie, Nasi dan olahan sejenisnya.
• Hamburger.
• Pizza.
• Makanan instan (mie, bubur, nasi kaleng dan
sejenisnya)

b. Kategori makanan ringan antara lain :


• Kue kering.
• Kue basah.
• Permen.
• Camilan.
• Martabak.
98
Pasal 15

15.2 Kegiatan resmi sekolah yang dimaksud adalah kegiatan


yang dilaksanakan sesuai dengan program sekolah dan
atas izin sekolah (Upacara Pembukaan/Penutupan
Pendidikan, dan acara lainnya yang bersifat seremonial).

Pasal 16
Cukup jelas

Pasal 17
Cukup jelas

Pasal 18
Cukup jelas

Pasal 19
19.3 Ketentuan aturan berpakaian :
Saat siswa memakai seragam yang bertopi, wajib
memakai topi pada saat berada di luar ruangan.
Siswa tidak diperkenankan memakai sandal pada saat
di luar lingkungan graha, kecuali untuk kepentingan
ibadah.

19.4.1 Lebar celana panjang


• Siswa tinggi badan 155 cm s.d. 165 cm lebar minimal
20 cm.
• Siswa tinggi badan 166 cm s.d. 175 cm lebar minimal
22 cm.
• Siswa tinggi badan 176 cm keatas lebar minimal 24
cm.
• Lebar maksimal tidak melebihi lebar lengan celana di
bawah lutut (cutbray).

99
Pasal 20

20.2 Yang dimaksud menyimpan uang tunai adalah


memegang uang secara tunai atau menyimpan uang
tunai di graha atau menitipkan uang tunai ke orang lain.

20.3 Tata cara pengambilan uang tabungan di Bank BRI,


Bank Mandiri, dan Bank BNI adalah:
a. Siswa minta izin kepada Pamong Graha.
b. Pamong Graha dapat mengizinkan untuk hal-hal
yang penting bagi kebutuhan siswa setelah kewajiban
pembayaran iuran sekolah pada bulan berjalan
terpenuhi.
c. Pengambilan uang tabungan diatur sesuai dengan
kebutuhan norma siswa sebanyak-banyaknya
Rp.500.000,00.

Pasal 21
Cukup jelas.

Pasal 22

22.3 Penghormatan kepada Bendera Merah Putih di dalam


ruang kelas dilaksanakan pada saat pertama kali masuk
ruang kelas untuk pelajaran pada pagi hari, sore hari,
dan malam hari. Demikian juga penghormatan kepada
Bendera Merah Putih pada saat mau keluar kelas
setelah kelas selesai pada siang, sore, maupun malam
hari.
Pasal 23

23.1 Pertanyaan maupun pendapat yang diajukan harus


dengan sikap, kata dan bahasa yang santun sesuai
norma dan tata krama masyarakat berbudaya luhur.

100
Pasal 24
Cukup jelas.

Pasal 25
Cukup jelas.
Pasal 26
26.4 Dalam keadaan tertentu dan mendesak, graha dapat
digunakan untuk pelaksanaan kelas khusus dengan izin
Kepala Sekolah.
Pasal 27
Cukup jelas.
Pasal 28
Cukup Jelas.
Pasal 29
Cukup jelas.
Pasal 30
Cukup jelas.

Pasal 31

31.3 a. Yang dimaksud membantu, membimbing, atau


menuntun adalah hak dan kewajiban siswa
Abang/Kakak kelas untuk membantu siswa Adik
kelas dalam memecahkan kesulitannya,
mengarahkan siswa Adik kelas mencapai hal-hal
yang baik, serta menegur dan mengarahkan
(secara Verbal) Adik kelas bila berbuat kekeliruan
atau kesalahan.

b. Bantuan, bimbingan, atau tuntunan kepada Adik


Kelas harus bersifat terbuka dan tidak mengganggu
tugas belajar siswa Adik Kelas.

101
c. Bantuan, bimbingan, atau tuntunan yang dilakukan
tertutup merupakan tindakan yang dilarang keras.

31.4 Menjadi suri teladan adalah kewajiban Abang/Kakak


kelas dalam perilaku sehari-hari menjadi pribadi yang
dapat dicontoh karena sesuai dengan peraturan dan
etika. Dilarang menyalahgunakan kedudukan Abang/
Kakak seperti memberi tugas kepada adik kelas untuk
melakukan pekerjaan pribadi siswa Abang/Kakak kelas.

Pasal 32
Cukup jelas

Pasal 33
Cukup jelas

Pasal 34
Cukup jelas

Pasal 35
Cukup jelas

Pasal 36
Cukup jelas

Pasal 37
Cukup jelas

Pasal 38
Cukup jelas

Pasal 39
Cukup jelas

Pasal 40
Cukup jelas

102
Pasal 41
Cukup jelas

Pasal 42
Cukup jelas

Pasal 43
Cukup jelas
Pasal 44
Cukup jelas
Pasal 45
Cukup jelas
Pasal 46
Cukup jelas

Pasal 47
Cukup jelas

Pasal 48
Cukup jelas
.
Pasal 49
Cukup jelas
Pasal 50
Cukup jelas

Pasal 52
Cukup jelas
Pasal 53
Cukup jelas
Pasal 54
Cukup jelas

103
Pasal 55
Cukup jelas
Pasal 56
Cukup jelas
Pasal 57
Cukup jelas
Pasal 58
Cukup jelas

Pasal 59
Cukup jelas

Pasal 60
Cukup jelas

Pasal 61
Cukup jelas

Pasal 62
Cukup jelas

Pasal 63
63.1 Ruang makan siswa merupakan sarana pembelajaran
sehingga selama di dalam lingkungan SMA Taruna
Nusantara SMA Taruna Nusantara, siswa wajib makan
di Ruang Komunikasi Bersama (RKB).

63.7 Gong digunakan pada saat makan bersama tamu VIP,


sedangkan lonceng digunakan pada saat makan
sesama siswa.

63.20 a. Penyampaian pengumuman merupakan bagian


dari proses pembelajaran sehingga harus bersifat
mendidik.
b. Pengumuman harus mencantumkan sumbernya.
104
c. Ketentuan tentang tata cara pengaturan
pemberian dan penyampaian pengumuman
ditetapkan oleh sekolah.

Pasal 64
Cukup jelas

Pasal 65
Cukup jelas

Pasal 66
Cukup jelas

Pasal 67
Cukup jelas

Pasal 68
Cukup jelas
Pasal 69
Cukup jelas
Pasal 70
Cukup jelas

Pasal 71
Cukup jelas

Pasal 72
Cukup jelas
Pasal 73
Cukup jelas
Pasal 74
Cukup jelas

105
Pasal 75
Cukup jelas
Pasal 76
Cukup jelas
Pasal 77
Cukup jelas

Pasal 78
Cukup jelas

Pasal 79
Cukup Jelas

Pasal 81
Cukup jelas

I. SELESAI.

Magelang, 10 Mei 2022


Kepala SMA Taruna Nusantara,

Paraf :
1. Wakil : .....
2. Ksb. Rendikjar : ..... Tono Suratman, S.I.P.
3. Ksb. Minlem : ..... Mayjen TNI (Purn)
4. Ksb. Jianbang : .....
& Humas

: ......

106
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1.

PENEMPATAN PAKAIAN DAN PERLENGKAPAN


PERORANGAN SISWA SMA TARUNA NUSANTARA

KETERANGAN :
1. Koper
2. Baret Pramuka, Baret Biru TN, dan Tas Pesiar
3. Seragam Harian (OSIS)
4. Seragam PDL dan Topi PDL.
5. Kopelriem
6. Handuk cadangan dan pakaian tidur.
7. Training pack dan pakaian olahraga.
8. Pakaian dan Jaket Pesiar (PDPM).
9. Jaket dingin almamater
10. Pakaian harian yang sudah dipakai.
11. Kontainer barang lain-lain.
12. Pakaian dalam.
13. Perlengkapan ibadah.
14. Cadangan pakaian olahraga.
15. Sepatu PDL.
16. Sepatu pesiar.
17. Sepatu Sekolah Harian.
18. Sepatu olahraga.
19. Sandal.
20. Alat pembersih.

Catatan :
1. Lebar lipatan pakaian 20 cm.
2. Tidak menyimpan barang berharga mahal,
uang dalam jumlah banyak, pisau, gunting,
rokok (termasuk rokok elektrik) dan narkoba.
3. Almari tidak dikunci.

Magelang, 10 Mei 2022


Kepala SMA Taruna Nusantara,

Tono Suratman, S.I.P.


Mayjen TNI (Purn)
107
Pakaian Dinas Pesiar Malam (PDPM) Pakaian Dinas Harian (PDH)
PERDUPSIS Pasal 19.3.7.2 PERDUPSIS Pasal 19.3.2

108
Pakaian Dinas Lapangan Seragam Pramuka
(PDL)
PERDUPSIS Pasal: PERDUPSIS Pasal 19.3.4
1. 19.3.4
2. 19.3.5
3. 19.3.10

109
Pakaian Batik Seragam Olahraga
PERDUPSIS Pasal: PERDUPSIS Pasal 19.3.8
1. 19.3.5
2. 19.3.6

110
PDPM PUTRA PDL PUTRA PRAMUKA PUTRA

111
PDL PUTRI PDPM PUTRI PRAMUKA PUTRI
112
Pakaian Training PERDUPSIS Pasal 19.3.8

113
BATIK PUTRA BATIK PUTRI
114
BATIK PUTRI TRAINING PUTRI
115
PDH BERJILBAB TRAINING PUTRA
116
PRAMUKA PDL

117
Rambut Siswa Putra PERDUPSIS Pasal :
1. 10.2
2. 10.3
118
Rambut Siswi Putri PERDUPSIS Pasal:
1. 10.2
2. 10.3
119
Penggunaan Kaos Kaki

120
Lemari Belajar

121
Tempat Tidur

PERDUPSIS Pasal:
1. 16.3
2. 16.7

122
ALMARI

KETERANGAN :
1 2 1 PDH (OSIS)

12 2 PDL dan Topi PDL


9
11 3 Pakaian Tidur
3 4 10 4 Training pack dan pakaian Olahraga
5 Pakaian Dalam
5 6 6 Perlengkapan Ibadah

7 Pakaian Cadangan Olahraga


7 8 17 8 Kerudung

9 Dasi Pramuka, Gesper dan Kopel Rim


18 10 Pakaian dan Jaket Pesiar (PDPM)
13 14 15 16 19 Jaket Dingin Almamater
Pakaian harian yang sudah dipakai

13 Sepatu PDL

Sepatu Pesiar

Sepatu Sekolah Harian

16 Sepatu Olahraga

17 Kontainer dan barang lain

18 Semir dan Brasso

19 Sandal

123
KAMAR MANDI DAN TOILET

124
TEMPAT CUCI DAN RAK HANDUK

KETERANGAN :
Ember berisi perlengkapan mandi, pakaian kotor, dan
perlengkapan mencuci

125
Lampiran 2

DAFTAR PANITIA PENDUKUNG POKJA REVISI


PUDD DAN PERDUPSIS
SMA TARUNA NUSANTARA TAHUN 2022

NO NAMA JABATAN KETERANGAN


1 Mayjen TNI (Purn) Tono Suratman, Kepala Pembina
S.I.P. Sekolah
2 Mayjen TNI (Purn) Nanang Djuana Wakasek Pengarah Revisi
Priadi, S.I.P., M.H. Administrasi PUDD
3 Mayjen TNI (Purn) Asrobudi, S.I.P., Wakasek Pengarah Revisi
M.Si. Kesiswaan PUDD
4 Drs. Eddy Kusnadi, M.Pd Wakasek Pengarah Revisi
Pendidikan Perdupsis
5 Mayjen TNI (Purn) Jacob Joko Sarosa, Wakasek Penanggung
S.H. Humas dan Jawab
Pengasuhan
6 Drs. Heri Sulistyono, M.Pd. Pamong PP Ketua
7 Drs. Maryanto Pamong PP Wakil Ketua
8 Atiek Sri Karatri, S. Psi., M.Si. Pamong PP Sekretaris 1
9 Pebri Dwi Lesmono Nugroho, S.Pd. Pamong PP Sekretaris 2
10 Dwi Widiyanti, S.S., M.Pd. Pamong PP Bendahara
11 Riyanti, S.Si., M.Pd. Pamong PP Anggota
12 Oktavianus Timtim Pamong Adm. Anggota
13 Dani Restiyanto Pamong Adm. Anggota

Magelang, 18 Maret 2022


Kepala SMA Taruna Nusantara,

Tono Suratman, S.I.P.


Mayor Jenderal TNI (Purn)
126

Anda mungkin juga menyukai