Anda di halaman 1dari 232

TUGAS BESAR

STRUKTUR BETON BERTULANG

Disusun Oleh:

GENTHA MAULID FIKRY S. (201910340311269)

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2023
LEMBAR PENGESAHAN

TUGAS BESAR STRUKTUR BETON BERTULANG

Disusun oleh:

GENTHA MAULID FIKRY S. (201910340311269)

Tugas akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mengikuti program Praktek Kerja Nyata
di Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Muhammadiyah Malang.

Laporan ini di setujui pada

Hari :

Tanggal :

Tempat :

Mengetahui

Dosen Pembimbing

Zamzami Septiropa, ST., MT. Ph.D


KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Besar Struktur Beton Bertulang
ini dengan baik.

Maksud dan tujuan laporan Tugas Besar ini disusun adalah sebagai aplikasi tugas mata kuliah
Struktur Beton Bertulang dan diharapkan para mahasiswa mendapatkan bekal untuk melajutkan
pekerjaan dilapangan.

Pada kesempatan ini penyusun menyampaikan terimakasih kepada :

1. Bapak Zamzami Septiropa, ST., MT, Ph.D selaku dosen pembimbing Tugas Besar Struktur Beton
Bertulang.
2. Ibu Aulia Indira Kumalasari selaku dosen pengampu mata kuliah Struktur Beton Bertulang
3. Bapak Dr. Ir. Sulianto, MT. Selaku ketua jurusan teknik sipil
4. Rekan-rekan mahasiswa yang telah banyak membantu hingga terselesaikannya laporan
tugas besar ini

Akhirnya penyusun berharap semoga laporan ini dapat berguna bagi penyusun pada khususnya dan
pembaca pada umumnya. Penyusun berharap akan adanya kritik, saran dan masukan yang bersifat
membangun demi kesempurnaan laporan Tugas Besar ini.

Semoga laporan Tugas Besar ini berguna untuk para pembaca sekalian dan khususnya mahasiswa-
mahasiwa Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Malang, Aamiin

Malang, .........2023

GENTHA MAULID F S.
(201910340311269)
TUGAS MATA KULIAH STRUKTUR BETON BERTULANG

NAMA : GENTHA MAULID FIKRY S.


NIM 201910340311269
SEMESTER/KELAS : 4/F
SOAL TIPE B :
I. Data-data yang diketahui :
a. Panjang bentang arah memanjang a ( pilih salah satu ) : 4.0 m ; 5.0 m ; 6.0 m
b. panjang bentang arah melintang b ( pilih salah satu ) : 7.0 m ; 8.0 m .; 9.0 m
c. Tinggi antar tingkat : ( pilih salah satu )
Lantai 1 : h = 4.0 m ; 4.5 m ; 5.0 m
Lantai 2 : h = 3.5 m ; 4.0 m ; 4.5 m
d. Mutu bahan : ( pilih salah satu )
Beton ( fc’) : 25Mpa ; 30Mpa ; 35Mpa
Mutu baja ( fy ) : tulangan plat dan sengkang : 240Mpa ; 400 Mpa
: Tulangan pokok / utama : 240Mpa ; 400Mpa
e. Data tanah : ( pilih salah satu )
Teganagan ijin tanah : 200KN/m2 ; 220KN/m2 ; 240KN/m2
Kedalaman tanah keras dari lantai dasar : 2.0 m ; 2.25 m ; 2.5 m
f. Fungsi bangunan : (pilih salah satu ) :
Ruang Kelas ; Ruang kantor ; Rumah sakit ; Perpustakaan ;
Ruang pertemuan ; Gudang ; Ruang arsip

II. Komponen struktur yang direncanakan :


a. Gambar rencana denah pembalokan dan rencana dimensi plat, balok dan kolom.
b. Perencanaan penulangan dan gambar penulangan plat atap & plat lantai
c. Perencanaan penulangan dan gambar penulangan balok anak atap dan balok anak lantai
(a) B - 1 – 2 - 3 – 4 – 5; (b) E - 1 – 2 - 3 – 4 – 5
d. Perencanaan penulangan dan gambar tulangan portal melintang : (pilih salah satu )
(a) : 1A – C –D – F ; (b) : 2A – C –D – F ; (c) : 3A - C – D – F
e. Perencanaan penulangan dan gambar tulangan portal memanjang: ( pilih salah satu )
(a) : A1 – 2 – 3 – 4 – 5 ; (b) : C1 – 2 – 3 – 4 – 5
f. Perencanaan dan penulangan pondasi dibawah portal yang sudah dihitung serta gambar
penulangannya.
Pembimbing :

( Zamzami Septiropa )
TUGAS TIPE B
1 2 3 4 5
A

C
½b
D

a a a a
Gambar Denah Lantai Dasar tipe B

1 2 3 4 5
A
½b
B
½b
C
½b
D
½b
E
½b
F
a a a a

Gambar Denah Lantai 1,2 dan atap Tipe B


BAB 1
DIMENSI

1
A. PENENTUAN DIMENSI AWAL BALOK

1. DIMENSI BALOK INDUK MEMANJANG


Bentang balok memanjang = 4 m ~ 4000 mm

 Tinggi balok minimum = 4000𝑚𝑚 = 216,22 mm


18,5

 Tinggi balok maksimum = 4000𝑚𝑚= 400 mm


10

Digunakan h = 300 mm

 Lebar balok minimum = 300𝑚𝑚 = 150 mm


2

 Lebar balok maksimum = 2 𝑥 300 = 200 mm


3

Digunakan b = 150mm

Jadi ukuran Balok Induk Memanjang adalah 150mm x 300mm

2. DIMENSI BALOK INDUK MELINTANG


Bentang balok melintang = 7 m ~ 7000 mm

 Tinggi balok minimum = 7000𝑚𝑚 = 378,38 mm


18,5

 Tinggi balok maksimum = 7000𝑚𝑚= 700 mm


10

Digunakan h = 500 mm

 Lebar balok minimum = 500𝑚𝑚 = 250 mm


2

 Lebar balok maksimum = 2 𝑥 500 = 333,33 mm


3

Digunakan b = 300mm

Jadi, Ukuran Balok Induk Melintang adalah 300mm x 500mm

3. DIMENSI BALOK ANAK


Bentang balok memanjang = 4 m ~ 4000 mm

2
 Tinggi balok minimum = 4000𝑚𝑚 = 216,22 mm
18,5

 Tinggi balok maksimum = 4000𝑚𝑚= 400 mm


10

Digunakan h = 300 mm

 Lebar balok minimum = 300𝑚𝑚 = 150 mm


2

 Lebar balok maksimum = 2 𝑥 300 = 200 mm


3

Digunakan b = 150mm

Jadi, Ukuran Balok Anak adalah 150mm x 300mm

B. PENENTUAN DIMENSI AWAL KOLOM

Diambil Asumsi Kasar :


Penampang kolom = Lebar balok + (2 x selimut beton) + (2 x diameter sengkang) +
(2 x diameter tulangan utama)
Penampang kolom = Lebar balok + (2 x 40 mm) + (2 x 10 mm)

Dimensi kolom = 300 mm + (2 x 40 mm) + (2 x 10 mm)


Dimensi kolom = 400 mm

Digunakan kolom ukuran 400 x 400 mm

C. PENENTUAN TEBAL PELAT DUA ARAH

Bentang panjang ly = 4 m
 Bentang bersih = ly – lebar balok = 4m – 0,3m = 3,7 m

Bentang pendek lx = 3,5 m


 Bentang bersih = lx - lebar balok = 3,5m – 0,15m = 3,35 m
3,7 𝑚
𝛽= = 1,10
3,35 𝑚

𝑓𝑦 240
ln(0,8+ ) 5300mm(0,8+ )
ℎ𝑠 = 1400
= 1400
=112,15
36+9β 36+9(1,10)
ℎ𝑠 = 112,15mm ~ 110mm

Diambil tebal plat 120mm > 90mm


Cek kekakuan balok
ℎ 500𝑚𝑚
= = 4,46mm > 3 (Balok kaku dan metode koefisien momen bisa
ℎ𝑠 112𝑚𝑚

digunakan (ok))
3
BAB 2
PEMBEBANAN

4
1. PEMBEBANAN PELAT ATAP
Tebal pelat = 120mm

a. Beban mati
- Pelat : 0,12 m . 24 kN/m3 = 2,88 kN/m2
- Plafond : (11kg/m2 + 7kg/m2)x10-2 = 0,18 kN/m2
qdl = 3,06 kN/m2

b. Beban Hidup (SNI 1727 : 2013 Tabel 4-1)


- Beban Guna (Atap) qll = 0,96 kN/m2

c. Beban rencana plat atap : qu = 1,2 . qdl + 1,6 qll


= 1,2 (3,06 kN/m2) + 1,6 . (0,96
kN/m2)
qu = 5,21 kN/m2

 PERENCANAAN PELAT LANTAI


Tebal pelat = 120mm

 Beban rencana Pelat Lantai


- Pelat : 0,12 . 1,0 . 1,0 . 24 = 2,88 kN/m2
- Plafond : 1,0 . 1,0 . 0,18 = 0,18 kN/m2
- Spesi : 0,02 . 21 = 0,42 kN/m2
- Keramik : 0,01.24 = 0,24 kN/m2
- Instalasi listik, AC, plumbing = 0,20 kN/m2
qdl = 3,92 kN/m2
 Beban Hidup (SNI 1727 :2013 Tabel 4-1)
- Beban Guna Ruang Kelas ql = 4,79 kN/m2

c. Beban rencana plat atap : qu = 1,2 . qd + 1,6 ql


= 1,2 . 3,92 + 1,6 . 4,79
= 12,37 kN/m2

5
BAB 1
DIMENSI
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Dimensi Balok

Balok induk memanjang ( L = 6 m = 600 cm )

• Tinggi balok ( h ) = ×L
50cm
1
= 1 ×𝐿 = × 600 = 50𝑐𝑚
12 12

• Lebar balok ( b ) = × h
25cm

= × 50 = 25 cm

Dimensi balok induk memanjang yang dipakai adalah 25/50 cm


Balok induk melintang ( L = 9 m = 900 cm )

• Tinggi balok ( h ) = 1 ×L
12

1 75cm
= × 900 = 75 cm
12

• Lebar balok ( b ) = × h

40cm
= × 75 = 37.5 cm = 40 cm

Dimensi balok induk melintang yang dipakai adalah 40/75 cm


Balok anak memanjang ( L = 6 m = 600 cm )
• Tinggi balok ( h ) = 1
×L
14

1
= × 600 = 42.86 cm = 45 cm 40cm
14

• Lebar balok ( b ) = × h
25cm
= 1 × 45 = 22.5 cm = 25 cm
2

Dimensi balok anak memanjang yang dipakai adalah 25/45 cm


Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Dimensi Kolom

Syarat kekakuan :
𝐸𝐼 𝐾𝑜𝑙𝑜𝑚 ≥ 3. 𝐸𝐼 𝐵𝑎𝑙𝑜𝑘
Direncanakan kolom berbentuk persegi, dengan asumsi;
b = 70 cm , h = 70 cm
Perhitungan kekakuan balok dan kolom;
• Balok
1
𝐼 𝐵𝑎𝑙𝑜𝑘 × 𝑏 × ℎ3
= 12
𝐿 𝐿 70 cm
1
×40×703
= 12
900

= 1270.37 𝑐𝑚3
40cm

• Kolom
d = 𝑑kolom − 10
= 70 – 10 70cm

= 60 cm

1
𝐼 𝐾𝑜𝑙𝑜𝑚 × 𝑑4
= 12 70cm
𝐿 𝐿
1
×604

= 12
450

= 2400 𝑐𝑚3
Karena tinggi kolom pada lantai 1 dan lantai 2 bernilai sama maka
hasilnya dikali 2.
Sehingga;

𝐾 𝐾𝑜𝑙𝑜𝑚 ≥ 𝐾 𝐵𝑎𝑙𝑜𝑘

EI Kolom 3.EI Balok



L L

4800 ≥ 3811.11 (OK)


Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Dimensi Sloof

Menurut SNI 03 – 2847- 2013 Perencanaan dimensi sloof dihitung dengan


rumus:
- Tinggi sloof (h)
L= bentang terpanjang antar tumpuan = 9000 mm
1
h= 1 ×𝐿 = × 9000 = 750 𝑚𝑚 750
mm
12 12

- Lebar sloof
375mm
b = 1 × ℎ = 1 × 750 = 375 𝑚𝑚
2 2

Dimensi sloof yang digunakan adalah 375/750 mm

Dimensi Pelat

Tebal plat atap = 10 cm

Tebal plat lantai = 12 cm


Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Plat terjepit pada kolom dengan persyaratan tebal minimal menurut SK-SNI
1727:2013 tebal pelat didapatkan dari perkiraan berat sendiri dari pelat:
Ly Ly
= 450 = 0,75 ≤ 2 sehingga plat 2 arah
Lx 600 Lx

Menentukan ketebalan minimum plat:

Tebal plat lantai 12 cm (120mm) arah Ly dan Lx,


dimana:
Ly = 4500 mm 450 cm

Lx = 6000 mm

600 cm

Momen inersia arah panjang

1
IL = × 6000 × 1203 = 86.4 × 107𝑚𝑚4
12

1
Ibalok = × 400 × 7503 = 14.06 × 109𝑚𝑚4
12

EI Balok 14.06 ×109 = 16.27 𝑚𝑚4


αIf = =
EIL 86.4 ×107

Momen inersia arah pendek


1
IL = × 4500 × 1203 = 64.8 × 107𝑚𝑚4
12

1
Ibalok = × 400 × 7503 = 14.06 × 109𝑚𝑚4
12

EI Balok 14.06 ×109


αIf = = = 21.70 𝑚𝑚4
EIL 64.8×107

alf(y)+ alf(x) 16.27+21.70


αfm = = = 18.99𝑚𝑚4
2 2

β=
bpanjang -dkolom
=
6000-600 = 1.16
b pendek-( 1 .b 1 1
× 1b )
4500-( .400 .700)
2 balok 2 kolom 2 2

αfm > 2, maka berdasarkan SNI 2647 2013 pasal 95.3.3 butir c, tentukann
plat minimum tidak boleh kurang dari
fy
ln(0.8+ )
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

ℎmin = 1400
36+9/3

400
6000-700(0.8+ )
= 1400 = 112.40 𝑚𝑚
36+9(1.18)
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Jadi ketebalan pelat 120 mm, tidak boleh kurang dari 112.40 mm dan tidak boleh
kurang dari 90 mm.

*kesimpulan : karena tebal pelat yang akan digunakan seragam maka dapat
diambil tebal pelat sebesar 120 mm untuk pelat lantai dan 100 mm untuk pelat
atap.
BAB 2
PEMBEBANAN
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Perencanaan Pelat

Pelat Atap
Beban Mati (D)
o Berat sendiri Pelat (10 cm) = 0.1 × 2400 = 240 kg/𝑚2
o Berat Plafond + penggantung
Rangka plafond Aluminium = 10 = 10 kg/𝑚2
Rangka calciboard / gypsum = 5 = 5 kg/𝑚2
𝑞DL = 255 kg/𝑚2
Beban Hidup (L) ( SNI 1727 tabel 4-1)
o Beban guna atap dasar = 0.96 𝑘𝑁/𝑚2 = 96 kg/𝑚2
o Berat air hujan 30 mm
(0,03x1000Kg/m3) = 30 kg/m2
𝑞LL = 126 kg/𝑚2

Beban berfaktor (SNI 2847 2013 pasal 9.2.1)


𝑞u = 1.2 𝑞DL + 1.6 𝑞LL
= 1.2 (255 kg/𝑚2) + 1.6 ( 126 kg/𝑚2)
= 507.6 kg/𝑚2
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Pelat Lantai
Beban Mati (D)
o Berat sendiri Pelat (12 cm) = 0.12 × 2400 = 288 kg/𝑚2
o Berat keramik + spesi
Keramik 60 × 60 = 7.2 kg/𝑚2
Spesi 2 cm = 0.02 × 2200 = 44 kg/𝑚2
o Berat Plafond + penggantung
Rangka plafond Aluminium = 10 = 10 kg/𝑚2
Rangka calciboard / gypsum = 5 = 5 kg/𝑚2
𝑞DL = 354.2 kg/𝑚2

Beban Hidup (Perpustakaan) ( SNI 1727 2013 tabel 4-1)


o Beban guna merata = 3.83 𝑘𝑁/𝑚2 = 383 kg/𝑚2
𝑞LL = 383 kg/𝑚2

Beban Hidup (Perpustakaan) ( SNI 1727 2013 tabel 4-1)


o Beban guna terpusat (P) = 4.45 𝑘𝑁/𝑚2 = 445 kg/𝑚2

Beban berfaktor (SNI 2847 2013 pasal 9.2.1)


𝑞u = 1.2 𝑞DL + 1.6 𝑞LL
= 1.2 (354.2 kg/𝑚2) + 1.6 ( 383 kg/𝑚2)
= 1037.84 kg/𝑚2
BAB 3
PERENCANAAN
PELAT
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

TUGAS BESAR BETON BERTULANG


Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

= (0.001)( 5076 N/m2)(6m)2 (13,75)

= (0.001)( 5076 N/m2)( 6m)2(28,75)

= -6578,50 Nm/m

= -8634,28 Nm/m
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

MLx = Mu = 2512,62 Nm/m x 10-3


= 2,5126 kNm
fc’ = 30 MPa
fy = 400 Mpa
drencana = (100 – 50) mm
= 50 mm
fy 400 MPa
m = 0,85 . fer
= 0,85 . 30 MPa

= 15,686
Tebal plat = (b) ⇨ 1000 mm ;
(h) ⇨ 100 mm
Mu 2512,62 . 103
K = =
∅. bd2 0,9 . 1000 . (50)2

= 1,117 N/mm2
K
ꭃ = 0,85 - j0,72 − 1,7 .
𝑓𝑐′

1,117
= 0,85 - j0,72 − 1,7 .
30

= 0, 039
𝛽1 = 0,85 – 0,008 (fc’ - 28)
= 0,85 – 0,008 (30 – 28)
= 0,834
𝑓𝑐′
𝜌 =w. fy
30
= 0,039 .
400

= 0,0029
1,4 1,4
𝜌𝑚𝑖𝑛 = fy
=
400

= 0,0035
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

𝜌𝑏

= 0,0319
𝜌𝑚𝑎𝑥 = 0,75 𝜌𝑏 = 0,75 (0,0319)
= 0,0239

p < pmin < pmax

0,0029 < 0,0035 < 0,0239

*yang digunakan adalah 𝜌min = 0,0035

As = ρ.b.d
= 0,0035 × 1000 × 50
= 175 mm2
Dari Tabel A-4 Luas Tulangan Baja, didapatkan tulangan baja
yang digunakan : ∅9 − 300
As ∅9 − 300= 212,1 mm2
Kontrol

Asaktual > Asrencana

⇨ 212,1 mm2 > 175 mm2 (OK)

Jarak max = 3h

= 3 x 100

= 300 mm
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

As = 0,0014 x b x h
= 0,0014 x 1000 mm x 100 mm
= 140 mm2

Dari tabel A-5, dipakai tulangan Ø6-200 (As = 141,4 mm2)


Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

daktual = 100 – 40 - (1/2 x 9)


= 55,5
drencana = 50
daktual > drencana
55,5 >50 (OK)

Menghitung Tulangan Sebenarnya


As.fy 212,1 . 400
𝑎 = =
0,85 . fer. b 0,85 . 30 . 1000

= 3,327

a 3,327
c = = = 3,989
{31 0,834

Kontrol
𝜀s = d-e × 0,003 = 55,5-3,989 × 0,003
e 3,989

= 0,0387
fs = 𝜀s × 𝐸s = 0,0387 (2 x 105)
= 7740 Mpa
a
Mn = 𝐴𝑠 × 𝑓𝑦 (𝑑 − )
2

3,327
= 212,1 × 400 (55,5 − )
2

= 4567488,66 Nmm x 106


= 4,567 kNm
MR = 𝜃 Mn
= 0,9 (4,567 kNm)
= 4,110 kNm
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Syarat Kontrol Kekakuan/Syarat Aman


𝑀𝑅 ≥ 𝑀𝑢

ℇc = 0,003 0,85 . fc’

h d c c

9 Ø 300 mm

z = d - a/2
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

MLy = Mu = 5253,66 Nm x 10-3


= 5,25366 kNm
fc’ = 30 MPa
fy = 400 MPa
drencana = (100 – 50) mm
= 50 mm
fy 400 MPa
m = 0,85 . fer
= 0,85 . 30 MPa

= 15,69
Tebal plat = (b) ⇨ 1000 mm ;
(h) ⇨ 100 mm
Mu
k =
∅ .b .drenc 2
5253,66 . 103
= 0,9 . 1000 . 502

= 2,33 N/mm2
ꭃ = 0,85 - ✓0,72 − 1,7 . 𝑘/𝑓𝑐′
= 0,85 - ✓0,72 − 1,7 . 2,33/30
= 0,083
𝜌 = w . fc’/fy
= 0,083 . 30/400
= 0,00623
𝛽1 = 0,85 – 0,008 (fc’ – 28)
= 0,85 – 0,008 (30 – 28)
= 0,834
1,4
𝜌𝑚𝑖𝑛 =
fy
1,4
= 400

= 0,0035
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

𝜌𝑏
0,85 . 30 . 0,834 . 600
=

= 0,032
𝜌𝑚𝑎𝑥 = 0,75 𝜌𝑏
= 0,75 (0,032)
= 0,024

p < pmin < pmax

0,00623 < 0,0035 < 0,024

*yang digunakan adalah 𝜌 = 0,00623

As = ρ.b.d
= 0,00623 × 1000 × 50
= 311,5 mm2
Dari Tabel A-4 Luas Tulangan Baja, didapatkan tulangan baja
yang digunakan : 9 ∅ 200
As 9 ∅ 200= 318,1 mm2
Kontrol

Asaktual > Asrencana

⇨ 318,1 mm2 > 305 mm2 (OK)

Jarak max = 3h

= 3 x 100

= 300 mm
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

As = 0,0014 x b x h
= 0,0014 x 1000 mm x 100 mm
= 140 mm2
Dari tabel A-5, dipakai tulangan Ø6-200 (As = 141,4 mm2)
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

daktual = 100 – 40 - (1/2 x 9)


= 55.5
drencana = 50
daktual > drencana
55,5 >50 (OK)

Menghitung Tulangan Sebenarnya


As.fy 318,1 . 400
𝑎 = =
0,85 . fer. b 0,85 . 30 . 1000

= 4,99

a 4,99
c = = = 5,98
{31 0,834

Kontrol
𝜀s = d-e × 0,003 = 55,5-5,98 × 0,003
e 5,98

= 0,0248

fs = 𝜀s × 𝐸s = 0,0248 (2 x 105)
= 4960 Mpa
a
Mn = 𝐴𝑠 × 𝑓𝑦 (𝑑 − )
2

4,99
= 318,1 × 400 (55,5 − )
2

= 6744356,2 Nmm x 106


= 6,744 kNm
MR = 𝜃 Mn
= 0,9 (6,744 kNm)
= 6,07 kNm
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Syarat Kontrol Kekakuan/Syarat Aman


𝑀𝑅 ≥ 𝑀𝑢

ℇc = 0,003 0,85 . fc’


ℇc = 0,003 0,85 . fc’

h
h d c c
T
9 Ø 200 mm

z = d - a/2
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Penulangan Momen Tumpuan Arah x Atap

MTx = Mu = -6578,50 Nm/m x 10-3


= -6,5785 kNm
fc’ = 30 MPa
fy = 400 MPa
drencana = (100 – 50) mm
= 50 mm
fy 400 MPa
m = 0,85 . fer
= 0,85 . 30 MPa

= 15,69
Tebal plat = (b) ⇨ 1000 mm ;
(h) ⇨ 100 mm
Mu 6578,50 . 103
K = =
∅ . bd2 0,9 . 1000 . (50)2

= 2,92 N/mm2
K
ꭃ = 0,85 - j0,72 − 1,7 .
𝑓𝑐′
2,92
= 0,85 - j0,72 − 1,7 .
30

= 0,105
𝛽1 = 0,85 – 0,008 (fc’ - 28)
= 0,85 – 0,008 (30 – 28)
= 0,834
𝑓𝑐′
𝜌 =w. fy
30
= 0,105 .
400

= 0,00788
1,4 1,4
𝜌𝑚𝑖𝑛 = fy
=
400

= 0,0035
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

𝜌𝑏

= 0,0319

𝜌𝑚𝑎𝑥 = 0,75 𝜌𝑏 = 0,75 (0,0319)


= 0,0239

p < pmin < pmax

0,00788< 0,0035 < 0,0239

*yang digunakan adalah 𝜌 = 0,00788

As = ρ.b.d
= 0,00788 × 1000 × 50
= 394 mm2
Dari Tabel A-4 Luas Tulangan Baja, didapatkan tulangan baja
yang digunakan : 9 ∅ 150
As 9 ∅ 150 = 424,1 mm2
Kontrol

Asaktual > Asrencana

⇨ 424,1 mm2 > 335,5 mm2 (OK)

Jarak max = 3h

= 3 x 100

= 300 mm
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

As = 0,0014 x b x h
= 0,0014 x 1000 mm x 100 mm
= 140 mm2
Dari tabel A-5, dipakai tulangan Ø6-200 (As = 141,4 mm2)
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

daktual = 100 – 40 - (1/2 x 9)


= 55,5
drencana = 50
daktual > drencana
55,5 >50 (OK)

Menghitung Tulangan Sebenarnya


As.fy 424,1 . 400
𝑎 = =
0,85 . fer. b 0,85 . 30 . 1000

= 6,65

a 6,65
c = = = 7,97
{31 0,834

Kontrol
𝜀s = d-e × 0,003 = 55,5-7,97 × 0,003
e 7,97

= 0,0179
fs = 𝜀s × 𝐸s = 0,0179 (2 x 105)
= 3580 Mpa
a
Mn = 𝐴𝑠 × 𝑓𝑦 (𝑑 − )
2

6,65
= 424,1 × 400 (55,5 − )
2

= 8850967 Nmm x 106


= 8,850967 kNm
MR = 𝜃 Mn
= 0,9 (8,850 kNm)
= 7,965 kNm
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Syarat Kontrol Kekakuan/Syarat Aman


𝑀𝑅 ≥ 𝑀𝑢
7,965 kNm ≥ 6,579 kNm (𝐎𝐊)

9 Ø 150 mm
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

MTy = Mu = -8634,28 Nm x 10-3


= -8,63428 kNm
fc’ = 30 MPa
fy = 400 MPa
drencana = (100 – 50) mm
= 50 mm
fy 400 MPa
m = 0,85 . fer
= 0,85 . 30 MPa

= 15,69
Tebal plat = (b) ⇨ 1000 mm ;
(h) ⇨ 100 mm
Mu
k =
∅ .b .drenc 2
8634,28 . 103
=
0,9 . 1000 . 502

= 3,837 N/mm2
ꭃ = 0,85 - ✓0,72 − 1,7 . 𝑘/𝑓𝑐′
= 0,85 - ✓0,72 − 1,7 . 3,837 /30
= 0,141
𝜌 = w . fc’/fy
= 0,141 . 30/400
= 0,0106
𝛽 = 0,85 – 0,008 (fc’ – 28)
= 0,85 – 0,008 (30 – 28)
= 0,834

1,4
𝜌𝑚𝑖𝑛 = fy
1,4
=
400

= 0,0035
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

𝜌𝑏
0,85 . 30 . 0,834 . 600
=

= 0,0319
𝜌𝑚𝑎𝑥 = 0,75 𝜌𝑏
= 0,75 (0,0319)
= 0,0239

p < pmin < pmax

0,0106 < 0,0035 < 0,0239

*yang digunakan adalah 𝜌 = 0,0106

As = ρ.b.d
= 0,0106 × 1000 × 50
= 530 mm2
Dari Tabel A-4 Luas Tulangan Baja, didapatkan tulangan baja
yang digunakan : 9 ∅ 100
As 9 ∅ 100= 636,2 mm2
Kontrol

Asaktual > Asrencana

⇨ 636,2 mm2 > 520 mm2 (OK)

Jarak max = 3h

= 3 x 100

= 300 mm
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

As = 0,0014 x b x h
= 0,0014 x 1000 mm x 100 mm
= 140 mm2
Dari tabel A-5, dipakai tulangan Ø6-200 (As = 141,4 mm2)
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

daktual = 100 – 40 - (1/2 x 9)


= 55,5
drencana = 50
daktual > drencana
55,5 >50 (OK)

Menghitung Tulangan Sebenarnya


As.fy 636,2 . 400
𝑎 = =
0,85 . fer. b 0,85 . 30 . 1000

= 9,98

a 9,98
c = = = 11,97
{31 0,834

Kontrol
𝜀s = d-e × 0,003 = 55,5-11,97 × 0,003
e 11,97

= 0,0109
fs = 𝜀s × 𝐸s = 0,0109 (2 x 105)
= 2180 Mpa
a
Mn = 𝐴𝑠 × 𝑓𝑦 (𝑑 − )
2

9,98
= 636,2 × 400 (55,5 − )
2

= 12853784,8 Nmm x 106


= 12,853 kNm
MR = 𝜃 Mn
= 0,9 (12,853 kNm)
= 11,6 kNm
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Syarat Kontrol Kekakuan/Syarat Aman


𝑀𝑅 ≥ 𝑀𝑢

ℇc = 0,003 0,85 . fc’

T
9 Ø 100 mm
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Pelat Atap k 𝜔 𝜌𝑚𝑖𝑛 𝜌 𝜌𝑚𝑎𝑥 Tulangan Pokok Tulangan Susut


PERENCANAAN PELAT ATAP

Ø9-300 Ø6-200
Lapangan 1,117 0,039 0,0035 0,0029 0,0239
As = 212,1 𝑚2 As = 141,4 𝑚2
Arah X

Ø9-150 Ø6-200
Tumpuan 2,92 0,105 0,0035 0,00788 0,0239
As = 424.1 𝑚2 As = 141,4 𝑚2

Pelat Atap k 𝜔 𝜌𝑚𝑖𝑛 𝜌 𝜌𝑚𝑎𝑥 Tulangan Pokok Tulangan Susut


Ø9-200 Ø6-200
Lapangan 2,33 0,083 0,0035 0,00623 0,0239
As = 318,1 𝑚2 As = 141,4 𝑚2
Arah Y

Ø9-100 Ø6-200
Tumpuan 3,837 0,141 0,0035 0,0106 0,0239
As = 636,2 𝑚2 As = 141,4 𝑚2
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Perencanaan Penulangan Plat Lantai

= 0,75 m/m

qu = 1037,84 kg/m2
= 10378,4 N/m2
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

1. Momen Lapangan

Mlx = 0,001 . (qu) . (Lx2)(x)

= 0,001 . (10378,4) . (62) . (13,75)

= 5137,31 Nm

Mly = 0,001 . (qu) . (Lx2) . (y)

= 0,001 (10378,4) . (62) . (28,75)

= 10741,64 Nm

2. Momen Tumpuan

Mtx = -0,001 . (qu) . (Lx2) . (x)

= -0,001 (10378,4) . (62) . (36)

= -13450,41 Nm

Mty = -0,001 . (qu) . (Lx2) . (x)

= -0,001 (10378,4) . (62) . (47,25 )

= -17653,66 Nm
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Penulangan Momen Lapangan Arah x Lantai

MLx = Mu = 5137,31 Nm
fc’ = 30 Mpa
fy = 400 Mpa
h = 120 mm
b = 1 m = 1000 mm
d rencana = h – 60 mm

= 120 – 60 mm

= 60 mm

Mu
K=
∅ .b .dren 2

5137,31 . 103
=
0,9. 1000 . 60 2

= 1,586 N/mm2

ꭃ = 0,85 - ✓0,72 − 1,7 . 𝑘/𝑓𝑐′

= 0,85 - ✓0,72 − 1,7 . 1,586 /30

= 0,0562

𝜌 = ꭃ . fc’/fy

= 0,0562 . 30/400

= 0,00422

𝛽 = 0,85 – 0,008 (fc’ – 28)

= 0,85 – 0,008 . (30-28)

= 0,834
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

600
𝜌b = 0,85 . fe’ . 𝛽 ( )
fy 600 .+fy

0,85.30 600
= . 0,834 . ( )
400 600+400

= 0,0319

𝜌max = 0,75 . 𝜌b

= 0,75 . 0,0319

= 0,0239

𝜌min = 1,4/fy

= 1,4/400

= 0,0035
pmin < p < pmax

0,0035< 0,00422 <0,0239

*yang digunakan adalah 𝜌 = 0,00422

Luas Tulangan Lapangan :


As = 𝜌 . b . d ren
= 0,00422. 1000. 60

= 253,2 mm2

Dari Tabel A-4 Luas Tulangan Baja, didapatkan tulangan baja


yang digunakan : ∅12 − 350
As ∅12 − 350 = 323,1 mm2
Kontrol

Asaktual > Asrencana

⇨ 323,1 mm2 > 253,2 mm2 (OK)


Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Jarak max = 3h

= 3 x 120

= 360 mm

Luas Tulangan Susut


As = 0,0014 x b x h
= 0,0014 x 1000 mm x 120 mm
= 168 mm2
Dari table A-5 dipakai tulangan Ø6-150 (As = 188,5 mm2)
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

daktual = 120 – 40 - (1/2 x 12)


= 74 mm
drencana = 60 mm
daktual > drencana
74 >60 (OK)
Menghitung Tulangan Sebenarnya
As.fy 323,1 . 400
𝑎 = =
0,85 . fer. b 0,85 . 30 . 1000

= 5,068 mm

a 5,068
c = = = 6,077 mm
{31 0,834

Kontrol
74 – 6,077
𝜀s = d-e
e
× 0,003 = x 0,003
6,077

= 0,0335
fs = 𝜀s × 𝐸s = 0,0335 (2 x 105)
= 6700 Mpa
a
Mn = 𝐴𝑠 × 𝑓𝑦 (𝑑 − )
2

5,068
= 323,1 × 400 (74 − )
2

= 9236265,84 Nmm x 106


= 9,23626584 kNm
MR = 𝜃 Mn
= 0,9 (9,23626584 kNm)
= 8,313 kNm
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Syarat Kontrol Kekakuan/Syarat Aman


𝑀𝑅 ≥ 𝑀𝑢

ℇc = 0,003 0,85 . fc’

h d c c

Ø12 - 350 mm

z = d - a/2
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Penulangan Momen Lapangan Arah y Lantai

MLy = Mu = 10741,64 Nm x 10-3


fc’ = 30 MPa
fy = 400 MPa
drencana = (120 – 60) mm
= 60 mm
Tebal plat = (b) ⇨ 1000 mm ;
(h) ⇨ 120 mm
Mu
k =
∅ .b .drenc 2
10741,64 103
= 0,9. 1000 . 60 2

= 3,315 N/mm2

ꭃ = 0,85 - ✓0,72 − 1,7 . 𝑘/𝑓𝑐′


= 0,85 - ✓0,72 − 1,7 . 3,315/30
= 0,121
𝜌 = w . fc’/fy
= 0,121. 30/400
= 0,00907
𝛽 = 0,85 – 0,008 (fc’ – 28)
` = 0,85 – 0,008 . (30 - 28)

= 0,834

1,4
𝜌𝑚𝑖𝑛 = fy

1,4
=
400

= 0,0035

0,85 . fer. {31 . 600


𝜌𝑏 =
fy(600+fy)
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

= 0,0319
𝜌𝑚𝑎𝑥 = 0,75 𝜌𝑏
= 0,75 . 0,0319

= 0,0239

pmin < p < pmax

0,0035< 0,00907 < 0,0239

*yang digunakan adalah 𝜌 = 0,00907

As = ρ.b.d
= 0,00907. 1000. 60

= 544,2 mm2
Dari Tabel A-4 Luas Tulangan Baja, didapatkan tulangan baja yang
digunakan : Ø12 - 200 mm.
As Ø12 - 200 mm = 565,5 mm2
Kontrol

Asaktual > Asrencana

565,5 mm2 > 544,2 mm2 (OK)

Jarak max = 3h

= 3 x 120

= 360 mm
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

As = 0,0014 x b x h
= 0,0014 x 1000 mm x 120 mm
= 168 mm2
Dari table A-5 dipakai tulangan Ø6-150 (As = 188,5 mm2)
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

daktual = 120 – 40 - (1/2 x 12)


= 74
drencana = 60
daktual > drencana
74 >60 (OK)

Menghitung Tulangan Sebenarnya


As.fy 565,5 . 400
𝑎 = =
0,85 . fer. b 0,85 .30.1000

= 8,871

a 8,871
c = = = 10,637
{31 0,834

Kontrol
74 – 10,637
𝜀s = d-e
e
× 0,003 = x 0,003
10,637

= 0,0179

fs = 𝜀s × 𝐸s = 0,0179 (2 x 105)
= 3580 Mpa
a
Mn = 𝐴𝑠 × 𝑓𝑦 (𝑑 − )
2

8,871
= 565,5 × 400 (74 − )
2

= 15735489,9 Nmm x 106


= 15,7354899 kNm
MR = 𝜃 Mn
= 0,9 (15,7354899)
= 14,162 kNm
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Syarat Kontrol Kekakuan/Syarat Aman


𝑀𝑅 ≥ 𝑀𝑢

ℇc = 0,003 0,85 . fc’


ℇc = 0,003 0,85 . fc’

h d c c
T
Ø12 - 200 mm

z = d - a/2
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Penulangan Momen Tumpuan Arah x Lantai

MTx = Mu = -13450,41Nm/m x 10-3


fc’ = 30 MPa
fy = 400 MPa
drencana = (120 – 60) mm
= 60 mm
Tebal plat = (b) ⇨ 1000 mm ;
(h) ⇨ 120 mm
Mu 13450,41 . 103
K = ∅ . bd2
= 0,9 . 1000 . (60)2

= 4,151 N/mm2
K
𝜔 = 0,85 - j0,72 − 1,7 .
𝑓𝑐′
4,151
= 0,85 - j0,72 − 1,7 .
30

= 0,154
𝛽1 = 0,85 – 0,008 (fc’ – 28)

= 0,85 – 0,008 . (30-28)

= 0,834

𝑓𝑐′
𝜌 =𝜔.
fy
30
= 0,154 .
400

= 0,0116
1,4 1,4
𝜌𝑚𝑖𝑛 = fy
=
400

= 0,0035
600
𝜌𝑏 = 0,85 . fe’ . 𝛽 ( )
fy 600 .+fy

600
= 0,85 . 30 . 0,834 . ( )
400 600+400

= 0,0319
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

𝜌𝑚𝑎𝑥 = 0,75 . 𝜌b

= 0,75 . 0,0319

= 0,0239

pmin < p < pmax

0,0035< 0,0116 <0,0239

*yang digunakan adalah 𝜌 = 0,0116

As = ρ.b.d
= 0,0116× 1000 × 60
= 696 mm2
Dari Tabel A-4 Luas Tulangan Baja, didapatkan tulangan baja yang
digunakan : Ø12 - 150 mm.

As Ø12 - 150 = 754 mm2

Asaktual > Asrencana

754 mm2 > 696 mm2 (OK)


Jarak max = 3h

= 3 x 120

= 360 mm
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

= 0,0014 x b x h
= 0,0014 x 1000 mm x 120 mm
= 168 mm2
Dari table A-5 dipakai tulangan Ø6-150 (As = 188,5 mm2)
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

daktual = 120 – 40 - (1/2 x 12)


= 74
drencana = 60
daktual > drencana
74 >60 (OK)

Menghitung Tulangan Sebenarnya


As.fy 754. 400
a = =
0,85 . fer. b 0,85 .30.1000

= 11,827

a 11,827
c = = = 14,181
{31 0,834

Kontrol
74 – 14,181
𝜀s = d-e
e
× 0,003 = x 0,003
14,181

= 0,0127
fs = 𝜀s × 𝐸s = 0,0127 (2 x 105)
= 2540 Mpa
a
Mn = 𝐴𝑠 × 𝑓𝑦 (𝑑 − )
2

11,827
= 754 × 400 (74 − )
2

= 20534888,4 Nmm x 106


= 20,5348884 kNm
MR = 𝜃 Mn
= 0,9 (20,5348884 kNm)
= 18,481 kNm
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Syarat Kontrol Kekakuan/Syarat Aman


𝑀𝑅 ≥ 𝑀𝑢
18,481 kNm ≥ 13,450 kNm (𝐎𝐊)

Ø12 - 150mm
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Penulangan Momen Tumpuan Arah y Lantai

MTy = Mu = -17653,66 Nm x 10-3


fc’ = 30 MPa
fy = 400 MPa
drencana = (120 – 60) mm
= 60 mm
fy 400 MPa
m = =
0,85 . fer 0,85 . 30 MPa

= 15,686

Tebal plat = (b) ⇨ 1000 mm ;


(h) ⇨ 120 mm
Mu
k =
∅ .b .drenc 2
17653,66 . 103
= 0,9 . 1000 . 602

= 5,449 N/mm2

𝜔 = 0,85 - ✓0,72 − 1,7 . 𝑘/𝑓𝑐′


= 0,85 - ✓0,72 − 1,7 . 5,449 /30
= 0,209
𝜌 = 𝜔 . fc’/fy
= 0,209 . 30/400
= 0,0157

𝛽 = 0,85 – 0,008 (fc’ – 28)


= 0,85 – 0,008 (30 – 28)
= 0,834

1,4
𝜌𝑚𝑖𝑛 = fy
1,4
=
400

= 0,0035
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

600
𝜌𝑏 = 0,85 . fe’ . 𝛽 ( )
fy 600 .+fy

600
= 0,85 . 30 . 0,834 . ( )
400 600+400

= 0,0319

𝜌𝑚𝑎𝑥 = 0,75 𝜌𝑏
= 0,75 (0,0319)
= 0,0239

pmin < p < pmax

0,0035< 0,0157< 0,0239


*yang digunakan adalah 𝜌 = 0,0157

Luas Tulangan Lapangan :


As = ρ.b.d
= 0,0157× 1000 × 60
= 942 mm2
Dari Tabel A-4 Luas Tulangan Baja, didapatkan tulangan baja yang
digunakan : Ø12 - 100 mm (As = 1131).

As Ø12 - 100 = 1131 mm2


Kontrol

Asaktual > Asrencana

⇨ 1131 mm2 > 942 mm2 (OK)


Jarak max = 3h

= 3 x 120

= 360 mm
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

As = 0,0014 x b x h
= 0,0014 x 1000 mm x 120 mm
= 168 mm2

Dari table A-5 dipakai tulangan Ø6 - 150 (As = 188,5 mm2)


Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

daktual = 120 – 40 - (1/2 x 12)


= 74
drencana = 60
daktual > drencana
74 >60 (OK)

Menghitung Tulangan Sebenarnya


As.fy 1131 . 400
𝑎 = =
0,85 . fer. b 0,85 .30.1000

= 17,741

a 17,741
c = = = 21,272
{31 0,834

Kontrol
74 – 21,272
𝜀s = d-e
e
× 0,003 = x 0,003
21,272

= 0,00744
fs = 𝜀s × 𝐸s = 0,00744 (2 x 105)
= 1488 Mpa
a
Mn = 𝐴𝑠 × 𝑓𝑦 (𝑑 − )
2

17,741
= 1131 × 400 (74 − )
2

= 29464585 Nmm x 106


= 29,4645858 kNm
MR = 𝜃 Mn
= 0,9 (29,4645858 kNm)
= 26,518 kNm
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Syarat Kontrol Kekakuan/Syarat Aman


𝑀𝑅 ≥ 𝑀𝑢
26,518 kNm ≥ 17,653 kNm (𝐎𝐊)

ℇc = 0,003 0,85 . fc’

T
Ø12 - 100 mm
Gentha Maulid Fikry S. (201810340311269)

Pelat Lantai k 𝜔 𝜌𝑚𝑖𝑛 𝜌 𝜌𝑚𝑎𝑥 Tulangan Pokok Tulangan Susut


PERENCANAAN PELAT LANTAI

Ø12-350 Ø6-150
Lapangan 1,586 0,0562 0,0035 0,00422 0,0239
As = 323,1 𝑚2 As = 188,5 𝑚2
Arah X

Ø12-150 Ø6-150
Tumpuan 4,151 0,154 0,0035 0,0116 0,0239
As = 754 𝑚2 As = 188,5 𝑚2

Pelat Lantai k 𝜔 𝜌𝑚𝑖𝑛 𝜌 𝜌𝑚𝑎𝑥 Tulangan Pokok Tulangan Susut


Ø12-200 Ø6-150
Lapangan 3,315 0,121 0,0035 0,00907 0,0239
As = 565,5 𝑚2 As = 188,5 𝑚2
Arah Y

Ø12-100 Ø6-150
Tumpuan 5,449 0,209 0,0035 0,0157 0,0239
As = 1131 𝑚2 As = 188,5 𝑚2
TUGAS BESAR BETON BERTULANG
BAB 4
PERENCANAAN
BALOK ANAK
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

PERENCANAAN PENULANGAN BALOK ANAK ATAP


MEMANJANG
Grid E-1-2-3-4-5
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Pendistribusian pembebanan dari pelat atap ke balok anak

Beban Mati :
Beban sendiri pelat = 240 kg/𝑚2
Beban Hidup :
Berat sendiri pelat = 255 kg/𝑚2
Beban kombinasi = 507,6 kg/𝑚2

Ly = 4500 mm = 4,5 m
Lx = 6000 mm = 6 m

1 . 1,5))] 2 . 507,6

= 9423,086 kgm

9423,086×8
qeq = = 2094,0191 kg/m

Berat sendiri balok = 0,25 × (0,45-0,10) × 2400


= 210 kg/m
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Q = qeq + Berat sendiri balok


= 2094,019 kg/m + 210 kg/m
= 2304,019 kg/m
=23,04 kN/m
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Perencanaan Penulangan Balok Anak Atap Memanjang

Penulangan Daerah Tumpuan

Fc’ = 30 Mpa
Fy = 400 Mpa
Mu = 88,576 kNm (Diambil dari data maksimum momen di Staad.Pro)
hf = 100 mm
bw = 250 mm
h = 450 mm
drenc = h – 70 = 450 – 70 = 380 mm
L = 6000 mm

- Persyaratan kekuatan desain SNI 2847 2018 (Pasal 9.3)


Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

𝜔 fer

30
𝜌 = 0,098 . fer = 0,098 . = 0,00735

= 0,85 – 0,008 (fc’-28)


= 0,85 – 0,008 (30-28)
= 0,834

= 0,032
= 0,75 . 𝜌b = 0,75 (0,032) = 0,024
1,4
𝜌 = = 1,4 = 0,0035

Pemeriksaan Rasio Tulangan

0,0035 < 0,00735 <0,024 Dipakai 𝜌 = 0,00735


𝐴s = 𝜌 . b. d
= 0,00735 . 250. 380
= 698,25 mm2

= 2×selimut beton + 2×tulangn sengkang + n×tulgn pokok + (n-1)×25mm


= 2(40mm) + 2(10mm) + 3(18) + (3-1)×25mm
= 204 mm (Tulangan 1 lapis)
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

𝑑 = h – selimut beton – sengkang - 1 ∅

= 450 – 40 – 10 - 1 . 18

Mn

= 112,08 kNm
= ∅ 𝑀𝑛
= 0,9 (112,08)
= 100,872 kNm > Mu = 88,576 kNm (OK!)
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Penulangan Daerah Lapangan

Fc’ = 30 Mpa
Fy = 400 Mpa
Mu = 59,392 kNm (Diambil dari data maksimum momen di Staad.Pro)
hf = 100 mm
bw = 250 mm
h = 450 mm
drenc = h – 70 = 450 – 70 = 380 mm
L = 6000 mm

Lebar balok T :
bf

bf = bw + (16 × hf) = 250 + (16 × 100) = 1850 mm


bf = bw + Ln = 250 + (6000 – 380) = 5870 mm
Maka, dipakai bf = 1500 mm
Anggap seluruh sayap tekan :

M
100
= 0,9 (0,85. (30). (1500). (100). (380 − )

(Balok T persegi)

𝜔 fer
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

30
𝜌 = 0,012 . fer = 0,012 . = 0,0009

= 0,85 – 0,008 (fc’-28)


= 0,85 – 0,008 (30-28)
= 0,834

= 0,032
= 0,75 . 𝜌b = 0,75 (0,032) = 0,024
1,4
𝜌 = = 1,4 = 0,0035

Pemeriksaan Rasio Tulangan

0,0035 < 0,0009 <0,024 Dipakai 𝜌 = 0,0035


𝐴s = 𝜌 . b. d
= 0,0035 . 250. 380
= 332,5 mm2

= 2×selimut beton + 2×tulangn sengkang + n×tulgn pokok + (n-1)×25mm


= 2(40mm) + 2(10mm) + 2(18) + (2-1)×25mm
= 161 mm (Tulangan 1 lapis)
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

𝑑 = h – selimut beton – sengkang - 1 ∅

= 450 – 40 – 10 - 1 . 18

Mn

= 76,36 kNm
= ∅ 𝑀𝑛
= 0,9 (76,36)
= 68,720 kNm > Mu = 59,392 kNm (OK!)
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Perhitungan Tulangan Geser Balok Anak Atap Memanjang


Vu = 83,883 kN (Diambil dari data maksimum gaya lintang di Staad.Pro)

Vs

h = 450 mm
d
b = 250 mm
fc’ = 30 Mpa
fy = 400 Mpa

• Hitung øVc ; ½ øVc ; Vc1 ; Vc2

Vc
∅ 𝑉𝑐 = 0,65 × 39,9 kN
= 25,935 kN

½ øVc = ½ × 25,935 kN

= 12,968 kN


Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Vu =

Vu =

Jika Vu < ½ øVc tidak dibutuhkan tulangan geser

dipasang tulangan sengkang vertikal berdiameter 10 mm dengan jarak

Jika Vu ≥ øVc tulangan geser harus disediakan.

Perhitungan sengkang daerah tumpuan (0,175 – 1,325)

Maka, tulangan geser harus disediakan.


Rencana ∅ sengkang = 10 mm

S
78,989 kN 78,989 kN
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Karena jarak max sengkang :


d 175
S = = = 87,5 ≈ 100mm
max 2 2

Maka dipakai sengkang ∅10 − 100 mm

Perhitungan sengkang daerah tumpuan (1,325 – 1,500)


Vu kritis 2 ≥ ∅Vc
41,942 kN ≥ 25,935 kN
Maka, tulangan geser harus disediakan
Rencana ∅ sengkang = 10 mm
A = 2. As = 2. 1 . π. d2 = 2. 1 . (3,14). 102 = 157 mm2
V 4 4
157.400.175
S = Av.fy.d = = 262,028 mm ≈ 300 mm
41,942 41,942

Karena jarak max sengkang :


d 175
S = = = 87,5 ≈ 100mm
max 2 2

Maka dipakai sengkang ∅10 − 100 mm

Perhitungan sengkang daerah tumpuan (0 – 0,175)


Digunakan jarak sengkang minimum sebesar ukuran agregat maksimum yaitu 50
mm. Maka, dipakai sengkang ∅10 − 50 mm

PERENCANAAN BALOK ANAK ATAP


Mu/Vu As (Pakai)
Daerah Penulangan
KN mm²
Tumpuan 88,576 kNm 763,4 3 ∅ 18
Lapangan 59,392 kNm 509,0 2 ∅ 18
Sengkang 83,883 kN 157 ∅10 − 100 mm
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

PERENCANAAN PENULANGAN BALOK ANAK LANTAI


MEMANJANG
Grid E-1-2-3-4-5
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Pendistribusian pembebanan dari pelat lantai ke balok anak

Beban Mati :
Beban sendiri pelat = 354 kg/𝑚2
Beban Hidup :
Berat sendiri pelat = 383 kg/𝑚2
Beban Terpusat = 445 kg/𝑚2
Beban kombinasi = 1037,84 kg/𝑚2

Ly = 4500 mm = 4,5 m
Lx = 6000 mm = 6 m

1 . 1,5))] 2 . 1037,84

1037,84
= [ 15,189 − 3,376 − 2,531] . 2 . 1037,84
= 19.266,462 kgm
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

19.266,462×8
qeq = = 4281,436 kg/m

Berat sendiri balok = 0,25 × (0,45-0,12) × 2400


= 198 kg/m
Q = qeq + Berat sendiri balok
= 4281,436 kg/m + 198 kg/m
= 4479,44 kg/m
= 44,79 kN/m
Beban terpusat = 1,6 (445 kg/𝑚2)
= 712 kg/𝑚2
= 7,12 kN/ 𝑚2
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Perencanaan Penulangan Balok Anak Lantai Memanjang


Penulangan Daerah Tumpuan

Fc’ = 30 Mpa
Fy = 400 Mpa
Mu = 262,907 kNm (Diambil dari data maksimum momen di Staad.Pro)
hf = 120 mm
bw = 250 mm
h = 450 mm
drenc = h – 70 = 450 – 70 = 380 mm
L = 6000 mm

- Persyaratan kekuatan desain SNI 2847 2018 (Pasal 9.3)


Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

𝜔 fer

30
𝜌 = 𝜔 . fer = 0,339 . = 0,0254

= 0,85 – 0,008 (fc’-28)


= 0,85 – 0,008 (30-28)
= 0,834

= 0,032
= 0,75 . 𝜌b = 0,75 (0,032) = 0,024
1,4
𝜌 = = 1,4 = 0,0035

Pemeriksaan Rasio Tulangan

0,0035 < 0,0254 <0,024 Dipakai 𝜌 = 0,024


𝐴s = 𝜌 . b. d
= 0,024 . 250. 380
= 2280 mm2

= 2×selimut beton + 2×tulangn sengkang + n×tulgn pokok + (n-1)×25mm


= 2(40mm) + 2(10mm) + 5(25) + (5-1)×25mm
= 325 mm (Tulangan dua lapis)
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

KONTROL:
As = 2454,8 𝑚𝑚2
As’ = 981,9 𝑚𝑚2
Fy = 400 Mpa
Fc’ = 30 Mpa

𝑑 = h – selimut beton – sengkang - 1 ∅

= 450 – 40 – 10 - 1 . 25

2454 8
a

c
/31 0,834

Mn

= 201,074 kNm
Mn2 = As’ . fy. (d-d’)
= (981,9) × 400 (387,5- 6

= 127,647 kNm

= 328,721 kNm
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

SNI 2847 2013 PASAL 9.2 ∅ = 0,9, penampang terkendali tarik


Mr = ∅ × Mn

= 295,85 kNm > Mu = 262,907 kNm


Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Penulangan Daerah Lapangan

Fc’ = 30 Mpa
Fy = 400 Mpa
Mu = 180,023 kNm (Diambil dari data maksimum momen di Staad.Pro)
hf = 120 mm
bw = 250 mm
h = 450 mm
drenc = h – 70 = 450 – 70 = 380 mm
L = 6000 mm

Lebar balok T :
bf

bf = bw + (16 × hf) = 250 + (16 × 120) = 2170 mm


bf = bw + Ln = 250 + (6000 – 380) = 5870 mm
Maka, dipakai bf = 1500 mm
Anggap seluruh sayap tekan :

M
120
= 0,9 (0,85. (30). (1500). (120). (380 − )

(Balok T persegi)

k
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

30
𝜌 =𝜔. fer = 0,033 . = 0,0025

= 0,85 – 0,008 (fc’-28)


= 0,85 – 0,008 (30-28)
= 0,834

= 0,032
= 0,75 . 𝜌b = 0,75 (0,032) = 0,024
1,4
𝜌 = = 1,4 = 0,0035

Pemeriksaan Rasio Tulangan

0,0035 < 0,0025 <0,024 Dipakai 𝜌 = 0,0035


𝐴s = 𝜌 . b. d
= 0,0035 . 250. 380
= 332,5 mm2

= 2×selimut beton + 2×tulangn sengkang + n×tulgn pokok + (n-1)×25mm


= 2(40mm) + 2(10mm) + 3(25) + (3-1)×25mm
= 225 mm (Tulangan 1 lapis)
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

𝑑 = h – selimut beton – sengkang - 1 ∅

= 450 – 40 – 10 - 1 . 25

Mn

= 201,039 kNm
= ∅ 𝑀𝑛
= 0,9 (201,039)
= 180,935 kNm > Mu = 180,023 kNm (OK!)

3∅25
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Perhitungan Tulangan Geser Balok Anak Lantai Memanjang


Vu = 246,484 kN (Diambil dari data maksimum gaya lintang di Staad.Pro)

Vs

h = 450 mm
d
b = 250 mm
fc’ = 30 Mpa
fy = 400 Mpa

• Hitung øVc ; ½ øVc ; Vc1 ; Vc2

Vc
∅ 𝑉𝑐 = 0,65 × 39,9 kN
= 25,935 kN
½ øVc = ½ × 25,935 kN

= 12,968 kN


Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Vu =

Vu =

Jika Vu < ½ øVc tidak dibutuhkan tulangan geser

dipasang tulangan sengkang vertikal berdiameter 10 mm dengan jarak

Jika Vu ≥ øVc tulangan geser harus disediakan.

Perhitungan sengkang daerah tumpuan (0,175 – 1,325)

Maka, tulangan geser harus disediakan.


Rencana ∅ sengkang = 10 mm

S
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Karena jarak max sengkang :


d 175
S = = = 87,5 ≈ 100mm
max 2 2

Maka dipakai sengkang ∅10 − 50 mm

Perhitungan sengkang daerah tumpuan (1,325 – 1,500)


Vu kritis 2 ≥ ∅Vc
123,242 kN ≥ 25,935 kN
Maka, tulangan geser harus disediakan.
Rencana ∅ sengkang = 10 mm
A = 2. As = 2. 1 . π. d2 = 2. 1 . (3,14). 102 = 157 mm2
V 4 4
Av.fy.d 157.400.175
S = = = 89,17 mm ≈ 100 mm
123,242 123,242

Karena jarak max sengkang :


d 175
S = = = 87,5 ≈ 100mm
max 2 2

Maka dipakai sengkang ∅10 − 100 mm

Perhitungan sengkang daerah tumpuan (0 – 0,175)


Digunakan jarak sengkang minimum sebesar ukuran agregat maksimum yaitu 50
mm. Maka, dipakai sengkang ∅10 − 50 mm

PERENCANAAN BALOK ANAK LANTAI


Mu/Vu As (Pakai)
Daerah Penulangan
KN mm²
Tumpuan 262,907 kNm 2454,8 5 ∅ 25
Lapangan 180,023 kNm 1472,6 3 ∅ 25
Sengkang 246,484 kN 157 ∅10 − 100 mm
TUGAS BESAR BETON BERTULANG
BAB 5
PERENCANAAN
BALOK INDUK
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

PERENCANAAN BALOK INDUK ATAP MEMANJANG


Grid C-1-2-3-4-5

Pendistribusian pembebanan dari pelat atap ke balok induk

Beban Merata
Beban Mati :
Beban sendiri pelat = 240 kg/𝑚2
Beban Hidup (SNI 1727 tabel 4-1)
Berat sendiri pelat = 255 kg/𝑚2
Beban kombinasi = 507,6 kg/𝑚2
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Ly = 4500 mm = 4,5 m
Lx = 6000 mm = 6 m

= 9423,086 kgm

9423,086×8
qeq = = 2094,0191 kg/m
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Beban equivalen

Berat sendiri balok = 0,25 × (0,50-0,10) × 2400


= 240 kg/m

Q = qeq + Berat sendiri balok


= 2094,019 kg/m + 240 kg/m
= 2334,019 kg/m
=23,34 kN/m
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

PERENCANAAN BALOK INDUK LANTAI MEMANJANG


Grid C-1-2-3-4-5

Pendistribusian pembebanan dari pelat lantai ke balok induk

Beban Mati :
Beban sendiri pelat = 354 kg/𝑚2
Beban Hidup :
Berat sendiri pelat = 383 kg/𝑚2
Beban kombinasi = 1037,84 kg/𝑚2
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Ly = 4500 mm = 4,5 m
Lx = 6000 mm = 6 m

1. 1,5))] 2 . 1037,84

= [ 15,189 − 3,376 − 2,531] . 2 . 1037,84


= 19266,46 kgm

Beban equivalen

Berat sendiri balok = 0,25 × (0,50-0,12) × 2400


= 228 kg/m
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Berat bata ringan = b × h(bersih) × bj bata ringan


= 0,15 × 3,5 × 650
= 341,25 kg/m

Q = qeq + Berat sendiri balok + berat bata ringan


= 4281,436 kg/m + 228 kg/m + 341,25 kg/m
= 4850,686 kg/m
= 48,50 kN/m
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

PEMBEBANAN PADA SLOOF ARAH MEMANJANG (37,5/75)


Berat sendiri = b . h . bj beton
= 0,375 . 0,75 . 2400
= 675 kg/m
Berat bata ringan = b . h(bersih) . bj bata ringan
= 0,15 . 3,75 . 650
= 365,63 kg/m
Q = Berat sendiri + Berat bata ringan
= 675 + 365,63
= 1040,63 kg/m
= 10,40 kN/m
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Perencanaan Penulangan Balok Induk Atap Memanjang


Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Penulangan Lapangan Balok Induk Memanjang (Atap)

Asumsi tulangan rangkap berdarkan SNI 2847:2013

Fc’ = 30 Mpa
Fy = 400 Mpa
Mu = 63,546 kNm (Diambil dari data maksimum momen di Staad.Pro)
hf = 100 mm
bw = 250 mm
h = 500 mm
drenc = h – 70 = 500 – 70 = 430 mm
𝜌

= 0,032
= 0,75𝜌b = 0,75 (0,032) = 0,024

Ru
(0,024) .(400)
= 0,9 (0,024). (400). (1 −

= 7,014 Mpa
d = 500 – 62,5 = 437.5 mm
Mu1 = Rumaks. b. d2 = (7,014) . (250) . (437,5)2 = 335,630 kNm
Mu1 > Mu maka tidak perlu dipasang tulangan tekan
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Penulangan Daerah Lapangan

Fc’ = 30 Mpa
Fy = 400 Mpa
Mu = 63,546 kNm (Diambil dari data maksimum momen di Staad.Pro)
hf = 100 mm
bw = 250 mm
h = 500 mm
drenc = h – 70 = 500 – 70 = 430 mm
L = 6000 mm

Lebar balok T :

bf

bf = bw + (16 × hf) = 250 + (16 × 100) = 1850 mm

bf = bw + Ln = 250 + (6000 – 380) = 5870 mm


Maka, dipakai bf = 1500 mm
Anggap seluruh sayap tekan :

M
100
= 0,9 (0,85. (30). (1500). (100). (430 − )

(Balok T persegi)

𝜔
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

30
𝜌 = 0,010 . fcr = 0,010 . = 0,00075

= 0,85 – 0,008 (fc’-28)


= 0,85 – 0,008 (30-28)
= 0,834

= 0,032
= 0,75 . 𝜌b = 0,75 (0,032) = 0,024
1,4
𝜌 = = 1,4 = 0,0035

Pemeriksaan Rasio Tulangan

0,0035 < 0,00075 <0,024 Dipakai 𝜌 = 0,0035


𝐴s = 𝜌 . b. d
= 0,0035 . 250. 430
= 376,25 mm2

= 2×selimut beton + 2×tulangn sengkang + n×tulgn pokok + (n-1)×25mm


= 2(40mm) + 2(10mm) + 2(18) + (2-1)×25mm
= 161 mm ( Tulangan satu lapis)
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

𝑑 = h – selimut beton – sengkang - 1 ∅

= 500 – 40 – 10 - 1 . 18

a = 31,937 𝑚𝑚

Mn

= 86,536 kNm
= ∅ 𝑀𝑛
= 0,9 (159,734)
= 77,883 kNm > Mu = 63,546 kNm (OK!)
c
/31 0,834

,294 × 0,003

= 0,032

= 0,032 . (2× 105)


= 6400 Mpa > fy = 400 Mpa (OK!)
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Penulangan Tumpuan Balok Induk Memanjang (Atap)

Asumsi tulangan rangkap berdarkan SNI 2847:2013

Fc’ = 30 Mpa
Fy = 400 Mpa
Mu = 125,729 kNm (Diambil dari data maksimum momen di Staad.Pro)
hf = 100 mm
bw = 250 mm
h = 500 mm
drenc = h – 70 = 500 – 70 = 430 mm
𝜌

= 0,032
= 0,75𝜌b = 0,75 (0,032) = 0,024

Ru
(0,024) .(400)
= 0,9 (0,024). (400). (1 −

= 7,014 Mpa
d = 500 – 62,5 = 437.5 mm
Mu1 = Rumaks. b. d2 = (7,014) . (250) . (437,5)2 = 335,630 kNm
Mu1 > Mu maka tidak perlu dipasang tulangan tekan
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Penulangan Daerah Tumpuan

Fc’ = 30 Mpa
Fy = 400 Mpa
Mu = 125,729 kNm (Diambil dari data maksimum momen di Staad.Pro)
hf = 100 mm
bw = 250 mm
h = 500 mm
drenc = h – 70 = 500 – 70 = 430 mm
L = 6000 mm

Persyaratan kekuatan desain SNI 2847 2018 (Pasal 9.3)

30
𝜌 = 0,109 . fcr = 0,109 . = 0,0082

= 0,85 – 0,008 (fc’-28)


= 0,85 – 0,008 (30-28)
= 0,834
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

= 0,032
= 0,75 . 𝜌b = 0,75 (0,032) = 0,024
1,4
𝜌 = = 1,4 = 0,0035

Pemeriksaan Rasio Tulangan

0,0035 < 0,00818 <0,024 Dipakai 𝜌 = 0,0082


𝐴s = 𝜌 . b. d
= 0,0082 . 250. 430
= 881,5 mm2

= 2×selimut beton + 2×tulangn sengkang + n×tulgn pokok + (n-1)×25mm


= 2(40mm) + 2(10mm) + 4(18) + (4-1)×25mm
= 247 mm (Tulangan satu lapis)

𝑑 = h – selimut beton – sengkang - 1 ∅

= 500 – 40 – 10 - 1 . 18

a
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Mn

= 157,459 kNm
= ∅ 𝑀𝑛
= 0,9 (157,459)
= 141,713 kNm > Mu = 125,729 kNm (OK!)
c
/31 0,834

𝜀
441
=

= 0,015

= 0,015 . (2× 105)


= 3000 Mpa > fy = 400 Mpa (OK!)
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Perhitungan Tulangan Geser Balok Induk Atap Memanjang

Vu = 124,421 kN (Diambil dari data maksimum gaya lintang di Staad.Pro)

Vs

h = 500 mm
d
b = 250 mm
fc’ = 30 Mpa
fy = 400 Mpa
Hitung øVc ; ½ øVc ; Vc1 ; Vc2

Vc
∅ 𝑉𝑐 = 0,65 × 39,9 kN
= 25,935 kN
½ øVc = ½ × 25,935 kN
= 12,968 kN


Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Vu = 124,421 kN
Vu 1 = 117,163 kN

Vu2 = 62,211 kN

Vu =

Vu =
124,421 ×1,5
x = = 62,211 Kn

Persyaratan :
Jika Vu < ½ øVc tidak dibutuhkan tulangan geser
Jika ½ øVc ≤ Vu ≤ øVc dibutuhkan tulangan geser minimum. Dapat
dipasang tulangan sengkang vertikal berdiameter 10 mm dengan jarak
maksimum ditentukan.
Jika Vu ≥ øVc tulangan geser harus disediakan.
Perhitungan sengkang daerah tumpuan (0,175 – 0,95)
Vu kritis 1 ≥ ∅Vc = 117,163 kN ≥ 25,935 kN
Maka, tulangan geser harus disediakan.
Rencana ∅ sengkang = 10 mm

Karena jarak max sengkang :

Maka dipakai sengkang ∅10 − 100 mm


Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Perhitungan sengkang daerah tumpuan (0,95 – 1,125)


Vu kritis 2 ≥ ∅Vc = 62,211 kN ≥ 25,935 kN
Maka, tulangan geser harus disediakan
Rencana ∅ sengkang = 10 mm
A = 2. As = 2. 1 . π. d2 = 2. 1 . (3,14). 102 = 157 mm2
V 4 4
Av.fy.d 157.400.175
S = = = 185,4 mm ≈ 180 mm
62,211 62,211

Karena jarak max sengkang :


d 175
S = = = 87,5 ≈ 100mm
max 2 2

Maka dipakai sengkang ∅10 − 100 mm


Perhitungan Sengkang Berjarak (0 – 0,75)
Digunakan jarak sengkang minimum sebesar ukuran agregat maksimum yaitu 50
mm, maka digunakan sengkang Ø10 – 50 mm

PERENCANAAN BALOK INDUK ATAP


MEMANJANG
Mu/Vu As (Pakai)
Daerah Penulangan
KN mm²
Lapangan 63,546 kNm 509 2 ∅ 18
Tumpuan 125,729 kNm 957,9 4 ∅ 18
Sengkang 124,421 kN 157 ∅10 − 100 mm
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Perencanaan Penulangan Balok Induk Lantai Memanjang


Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Penulangan Lapangan Balok Induk Memanjang (Lantai)

Asumsi tulangan rangkap berdarkan SNI 2847:2013

Fc’ = 30 Mpa
Fy = 400 Mpa
Mu = 124,503 kNm (Diambil dari data maksimum momen di Staad.Pro)
hf = 100 mm
bw = 250 mm
h = 500 mm
drenc = h – 70 = 500 – 70 = 430 mm
𝜌

= 0,032
= 0,75𝜌b = 0,75 (0,032) = 0,024

Ru
(0,024) .(400)
= 0,9 (0,024). (400). (1 −

= 7,014 Mpa
d = 500 – 62,5 = 437.5 mm
Mu1 = Rumaks. b. d2 = (7,014) . (250) . (437,5)2 = 335,630 kNm
Mu1 > Mu maka tidak perlu dipasang tulangan tekan
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Penulangan Daerah Lapangan

Fc’ = 30 Mpa
Fy = 400 Mpa
Mu = 124,503 kNm (Diambil dari data maksimum momen di Staad.Pro)
hf = 120 mm
bw = 250 mm
h = 500 mm
drenc = h – 70 = 500 – 70 = 430 mm
L = 6000 mm

Lebar balok T :
bf

bf = bw + (16 × hf) = 250 + (16 × 120) = 2170 mm


bf = bw + Ln = 250 + (6000 – 380) = 5870 mm
Maka, dipakai bf = 1500 mm
Anggap seluruh sayap tekan :

M
120
= 0,9 (0,85. (30). (1500). (120). (430 − )

(Balok T persegi)

k
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

𝜌 0,00135

= 0,85 – 0,008 (fc’-28)


= 0,85 – 0,008 (30-28)
= 0,834

= 0,032
= 0,75 . 𝜌b = 0,75 (0,032) = 0,024
1,4
𝜌 = = 1,4 = 0,0035

Pemeriksaan Rasio Tulangan

0,0035 < 0,00135 <0,024 Dipakai 𝜌 = 0,0035


𝐴s = 𝜌 . b. d
= 0,0035 . 250. 430
= 376,25 mm2

= 2×selimut beton + 2×tulangn sengkang + n×tulgn pokok + (n-1)×25mm


= 2(40mm) + 2(10mm) + 3(22) + (3-1)×25mm
= 216 mm (Tulangan satu lapis)
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

𝑑 = h – selimut beton – sengkang - 1 ∅

= 500 – 40 – 10 - 1 . 22

Mn

= 183,935 kNm
= ∅ 𝑀𝑛
= 0,9 (183,935)
= 165,542 kNm > Mu = 124,503 kNm (OK!)

c
/31 0,834

= 0,012

= 0,012 . (2× 105)


= 2400 Mpa > fy = 400 Mpa (OK!)
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Penulangan Tumpuan Balok Induk Memanjang (Lantai)

Asumsi tulangan rangkap berdarkan SNI 2847:2013

Fc’ = 30 Mpa
Fy = 400 Mpa
Mu = 247,209 kNm (Diambil dari data maksimum momen di Staad.Pro)
hf = 100 mm
bw = 250 mm
h = 500 mm
drenc = h – 70 = 500 – 70 = 430 mm
𝜌

= 0,032
= 0,75𝜌b = 0,75 (0,032) = 0,024

Ru
(0,024) .(400)
= 0,9 (0,024). (400). (1 −

= 7,014 Mpa
d = 500 – 62,5 = 437.5 mm
Mu1 = Rumaks. b. d2 = (7,014) . (250) . (437,5)2 = 335,630 kNm
Mu1 > Mu maka tidak perlu dipasang tulangan tekan
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Penulangan Daerah Tumpuan

Fc’ = 30 Mpa
Fy = 400 Mpa
Mu = 247,209 kNm (Diambil dari data maksimum momen di Staad.Pro)
hf = 120 mm
bw = 250 mm
h = 500 mm
drenc = h – 70 = 500 – 70 = 430 mm
L = 6000 mm

Persyaratan kekuatan desain SNI 2847 2018 (Pasal 9.3)

30
𝜌 = 0,231 . fcr = 0,231 . = 0,0173

= 0,85 – 0,008 (fc’-28)


= 0,85 – 0,008 (30-28)
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

= 0,834

= 0,032
= 0,75 . 𝜌b = 0,75 (0,032) = 0,024
1,4
𝜌 = = 1,4 = 0,0035

Pemeriksaan Rasio Tulangan

0,0035 < 0,0173 <0,024 Dipakai 𝜌 = 0,0173


= 𝜌 . b. d
= 0,0173 . 250. 430
= 1859,75 mm2

= 2×selimut beton + 2×tulangn sengkang + n×tulgn pokok + (n-1)×25mm


= 2(40mm) + 2(10mm) + 5(22) + (5-1)×25mm
= 310 mm (Tulangan 2 lapis)

blapis1 = 2×selimut beton + 2×tulangn sengkang + n×tulgn pokok + (n-1)×25mm


= 2(40mm) + 2(10mm) + 3(22) + (3-1)×25mm
= 216 mm < b = 250 mm (OK!)
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

blapis2 = 2×selimut beton + 2×tulangn sengkang + n×tulgn pokok + (n-1)×25mm


= 2(40mm) + 2(10mm) + 2(22) + (2-1)×25mm
= 169 mm = b = 250 mm (OK!)

KONTROL:
As = 1900,7 mm2
As’ = 760,2 mm2
Fy = 400 Mpa
Fc’ = 30 Mpa
𝑑 = h – selimut beton – sengkang - 1 ∅

= 450 – 40 – 10 - 1 . 22

c
/31 0,834

Mn

= 161,139 kNm
Mn2 = As’ . fy. (d-d’)
= (760,2) × 400 (389- 6

= 99,738 kNm

= 260,877 kNm
SNI 2847 2013 PASAL 9.2 ∅ = 0,9, penampang terkendali tarik

= 254,789 kNm > Mu = 247,209 kNm


Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Perhitungan Tulangan Geser Balok Anak Lantai Memanjang

Vu = 245,617 kN (Diambil dari data maksimum gaya lintang di Staad.Pro)

Vs

h = 500 mm
d
b = 250 mm
fc’ = 30 Mpa
fy = 400 Mpa
Hitung øVc ; ½ øVc ; Vc1 ; Vc2

Vc
∅ 𝑉𝑐 = 0,65 × 39,9 kN
= 25,935 kN
½ øVc = ½ × 25,935 kN
= 12,968 kN


Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Vu = 245,617 kN
Vu 1 = 231,289 kN

Vu 2 = 122,809 kN

Vu =

Vu =

Jika Vu < ½ øVc tidak dibutuhkan tulangan geser

dipasang tulangan sengkang vertikal berdiameter 10 mm dengan jarak

Jika Vu ≥ øVc tulangan geser harus disediakan.


Perhitungan sengkang daerah tumpuan (0,175-0,95)
Vu kritis 1 ≥ ∅Vc = 231,289 kN ≥ 25,935 kN
Maka, tulangan geser harus disediakan.
Rencana ∅ sengkang = 10 mm

Karena jarak max sengkang :

Maka dipakai sengkang ∅10 − 50 mm


Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Perhitungan sengkang daerah tumpuan (0,9 – 1,125)


Vu kritis 2 ≥ ∅Vc = 122,809 kN ≥ 25,935 kN
Maka, tulangan geser harus disediakan.
Rencana ∅ sengkang = 10 mm
A = 2. As = 2. 1 . π. d2 = 2. 1 . (3,14). 102 = 157 mm2
V 4 4
Av.fy.d 157.400.175
S = = = 89,49 mm ≈ 100 mm
122,809 122,809

Karena jarak max sengkang :


d 175
S = = = 87,5 ≈ 100mm
max 2 2

Maka dipakai sengkang ∅10 − 100 mm


Perhitungan Sengkang Berjarak (0 – 0,75)
Digunakan jarak sengkang minimum sebesar ukuran agregat maksimum yaitu 50
mm, maka digunakan sengkang Ø10 – 50 mm

PERENCANAAN BALOK INDUK LANTAI


MEMANJANG
Mu/Vu As (Pakai)
Daerah Penulangan
KN mm²
Lapangan 124,503 kNm 1140,4 3 ∅ 22
Tumpuan 247,209 kNm 1900,7 5 ∅ 22
Sengkang 245,617 kN 157 ∅10 − 100 mm
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Penulangan pada Sloof Arah Memanjang (37,5/75)


Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Penulangan Tumpuan Sloof Memanjang

Asumsi tulangan rangkap berdarkan SNI 2847:2013

Fc’ = 30 Mpa
Fy = 400 Mpa
Mu = 60,993 kNm (Diambil dari data maksimum momen di Staad.Pro)
hf = 100 mm
bw = 250 mm
h = 500 mm
drenc = h – 70 = 500 – 70 = 430 mm
𝜌

= 0,032
= 0,75𝜌b = 0,75 (0,032) = 0,024

Ru
(0,024) .(400)
= 0,9 (0,024). (400). (1 −

= 7,014 Mpa
d = 500 – 62,5 = 437.5 mm
Mu1 = Rumaks. b. d2 = (7,014) . (250) . (437,5)2 = 335,630 kNm
Mu1 > Mu maka tidak perlu dipasang tulangan tekan
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Penulangan Tumpuan Sloof


Fc’ = 30 Mpa
Fy = 400 Mpa
Mu = 60,993 kNm
h = 750 mm
b = 375 mm
drenc = h – 70 = 750 – 70 = 680 mm

Persyaratan kekuatan desain SNI 2847 2018 (Pasal 9.3)

30
𝜌 = 0,015 . fcr = 0,015 . = 0,00113

= 0,85 – 0,008 (fc’-28)


= 0,85 – 0,008 (30-28)
= 0,834
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

= 0,032
= 0,75 . 𝜌b = 0,75 (0,032) = 0,024
1,4
𝜌 = = 1,4 = 0,0035

Pemeriksaan Rasio Tulangan

0,0035 < 0,00113 <0,024 Dipakai 𝜌 = 0,0035


𝐴s = 𝜌 . b. d
= 0,0035 . 375. 680
= 892,5 mm2

= 2×selimut beton + 2×tulangn sengkang + n×tulgn pokok + (n-1)×25mm


= 2(40mm) + 2(10mm) + 4(18) + (4-1)×25mm
= 247 mm (Tulangan 1 lapis)

𝑑 = h – selimut beton – sengkang - 1 ∅

= 750 – 40 – 10 - 1 . 18

a
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Mn

= 257,087 kNm
= ∅ 𝑀𝑛
= 0,9 (257,087)
= 231,378 kNm > Mu = 60,993 kNm (OK!)
c
/31 0,834

= 0,0401

= 0,0401 . (2× 105)


= 8020 Mpa > fy = 400 Mpa (OK!)
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Penulangan Lapangan Sloof Memanjang

Asumsi tulangan rangkap berdarkan SNI 2847:2013

Fc’ = 30 Mpa
Fy = 400 Mpa
Mu = 30,213 kNm (Diambil dari data maksimum momen di Staad.Pro)
hf = 100 mm
bw = 250 mm
h = 500 mm
drenc = h – 70 = 500 – 70 = 430 mm
𝜌

= 0,032
= 0,75𝜌b = 0,75 (0,032) = 0,024

Ru
(0,024) .(400)
= 0,9 (0,024). (400). (1 −

= 7,014 Mpa
d = 500 – 62,5 = 437.5 mm
Mu1 = Rumaks. b. d2 = (7,014) . (250) . (437,5)2 = 335,630 kNm
Mu1 > Mu maka tidak perlu dipasang tulangan tekan
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Penulangan Lapangan Sloof Memanjang


Fc’ = 30 Mpa
Fy = 400 Mpa
Mu = 30,213 kNm
h = 750 mm
b = 375 mm
drenc = h – 70 = 750 – 70 = 680 mm

Persyaratan kekuatan desain SNI 2847 2018 (Pasal 9.3)

30
𝜌 = 0,008 . fcr = 0,008 . = 0,0006

= 0,85 – 0,008 (fc’-28)


= 0,85 – 0,008 (30-28)
= 0,834
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

= 0,032
= 0,75 . 𝜌b = 0,75 (0,032) = 0,024
1,4
𝜌 = = 1,4 = 0,0035

Pemeriksaan Rasio Tulangan

0,0035 < 0,0006 <0,024 Dipakai 𝜌 = 0,0035


𝐴s = 𝜌 . b. d
= 0,0035 . 375. 680
= 892,5 mm2

= 2×selimut beton + 2×tulangn sengkang + n×tulgn pokok + (n-1)×25mm


= 2(40mm) + 2(10mm) + 4(18) + (4-1)×25mm
= 247 mm (Tulangan 1 lapis)

𝑑 = h – selimut beton – sengkang - 1 ∅

= 750 – 40 – 10 - 1 . 18

a
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Mn

= 257,087 kNm
= ∅ 𝑀𝑛
= 0,9 (257,087)
= 231,378 kNm > Mu = 30,213 kNm (OK!)
c
/31 0,834

= 0,0401

= 0,0401 . (2× 105)


= 8020 Mpa > fy = 400 Mpa (OK!)
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Penulangan Tulangan Geser pada Sloof Memanjang

Vu = 60,658 kN (Diambil dari data maksimum gaya lintang di Staad.Pro)

Vs

h = 750 mm
d
b = 375 mm
fc’ = 30 Mpa
fy = 400 Mpa
Hitung øVc ; ½ øVc ; Vc1 ; Vc2

Vc
∅ 𝑉𝑐 = 0,65 × 128,372 kN
= 83,442 kN
½ øVc = ½ × 83,442 kN
= 41,721 kN


Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Vu = 60,658 kN
Vu 1 = 55,940 kN

Vu 2 = 30,329 kN

Vu =

Vu =

Persyaratan :
Jika Vu < ½ øVc tidak dibutuhkan tulangan geser
Jika ½ øVc ≤ Vu ≤ øVc dibutuhkan tulangan geser minimum. Dapat
dipasang tulangan sengkang vertikal berdiameter 10 mm dengan jarak
maksimum ditentukan.
Jika Vu ≥ øVc tulangan geser harus disediakan.
Perhitungan sengkang daerah tumpuan (0,175-0,95)
Vu kritis 1 ≤ ∅Vc = 55,940 kN ≤ 83,442 kN
Maka, dibutuhkan tulangan geser minimum. Dapat dipasang tulangan sengkang
vertikal berdiameter 10 mm dengan jarak maksimum ditentukan.
Rencana ∅ sengkang = 10 mm
Jarak max sengkang :

Maka dipakai sengkang ∅10 − 100 mm


Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Perhitungan sengkang daerah tumpuan (0,9 – 1,125)


Vu kritis 2 ≤ ∅Vc = 30,329 kN ≤ 83,442 kN
Maka, dibutuhkan tulangan geser minimum. Dapat dipasang tulangan sengkang
vertikal berdiameter 10 mm dengan jarak maksimum ditentukan.
Rencana ∅ sengkang = 10 mm
Jarak max sengkang :
d 175
S = = = 87,5 ≈ 100mm
max 2 2

Maka dipakai sengkang ∅10 − 100 mm

Perhitungan Sengkang Berjarak (0 – 0,75)


Digunakan jarak sengkang minimum sebesar ukuran agregat maksimum yaitu 50
mm, maka digunakan sengkang Ø10 – 50 mm

PERENCANAAN SLOOF LANTAI MEMANJANG


Mu/Vu As (Pakai)
Daerah Penulangan
KN mm²
Lapangan 30,213 kNm 957,9 4 ∅ 18
Tumpuan 60,993 kNm 957,9 4 ∅ 18
Sengkang 60,658 kN 157 ∅10 − 100 mm
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

➢ PERENCANAAN BALOK INDUK ATAP MELINTANG


Grid 1-A-C-D-F

Beban Merata
• Beban Mati
Berat sendiri pelat = 240 kg/m2
• Beban Hidup (SNI 1727 tabel 4-1)
Berat sendiri pelat = 255 kg/m2
Beban kombinasi = 507,6 kg/m2
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Beban Segitiga

Lx = Ly
R = ( ½ × b × lx ) . 4,5 × ½ × qu
= ( ½ × 4,5 × 1,5 ) . 4,5 × ½ × 507,6
= 3854,6 Kg
P = ½ × 2 (4,5 ×1,5) × 507,6
= 3426,3 Kg
Mc = Meq
(3426,3 . 4,5) – (3426,3 . 4,5/2) = 1/8 . qeq . 4,52
7709,175 = 1/8 qeq . 4,52
Qeq = 3045,6 kN

berat sendiri balok = b . h . bj beton


= 0,4 . (0,75 – 0,10) . 2400
= 624 kg/m
Qsegitiga = qeq + berat sendiri balok
= 3045,6 + 624
= 3669,6 kg/m
= 36,69 kN/m

Beban P balok anak = 20,94 kN


Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

➢ PERENCANAAN PENULANGAN BALOK INDUK LANTAI


MELINTANG

Beban Merata
• Beban Mati
Berat sendiri pelat = 288 kg/m2
• Beban Hidup (SNI 1727 tabel 4-1)
Berat sendiri pelat = 354,2 kg/m2
Beban kombinasi = 1037,84 kg/m2
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Beban Segitiga

Lx = Ly
R = ( ½ × b × lx ) . 4,5 × ½ × qu
= ( ½ × 4,5 × 1,5 ) . 4,5 × ½ × 1037,84
= 7881,09 Kg
P = ½ × 2 (4,5 ×1,5) × 1037,84
= 7005,42 Kg
Mc = Meq
(7005,42 . 4,5) – (7005,42 . 4,5/2) = 1/8 . qeq . 4,52
15762,195 = 1/8 qeq . 4,52
Qeq = 6227,04 kN

berat sendiri balok = b . h . bj beton


= 0,4 . 0,63 . 2400
= 604,8 kg/m
Berat Bata Ringan = b . h . bj bata ringan
= 0,15 . 3,75 . 650
= 365,6 kgm
Qsegitiga = qeq + berat sendiri balok + berat bata ringan
= 6227,04 + 604,8 + 365,6
= 7197,44 kg/m
= 71,97 kN/m
Beban P balok anak = 42,81 kN
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

➢ PEMBEBANAN PADA SLOOF ARAH MELINTANG

Berat Sendiri = b . h . bj beton


= 0,375 . 0,75 . 24
= 6,75 kN/m
Berat bata ringan = b . h(bersih) . bj bata ringan
= 0,15 . 3,75 . 650
= 365 Kgm
= berat sendiri + berat bata ringan
= 675 + 365
= 1040 Kgm
=10,40 kNm
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

✓ Perencanaan Penulangan Balok Induk Atap Melintang


Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Penulangan Lapangan Balok Induk Atap Melintang


Asumsikan sebagai tulangan rangkap
Fc’ = 30 Mpa
Fy = 400 Mpa
Mu = 307,815 kNm (Diambil dari data maksimum momen di Staad.Pro)
hf = 100 mm
bw = 400 mm
h = 750 mm
drenc = h – 70 = 750 – 70 = 680 mm

= 0,032
ρ Max = 0,75 ρb = 0,75 × 0,032 = 0,024
ρMax .fy
Ru max = Ø . ρMax . fy ( 1 − )
1,7 .𝑓𝑐′
0,024 .400
= 0,9 . 0,024 . 400 ( 1 − )
1,7 . 30

= 7,01 Mpa
d = 680 – 62,5 = 617,5 mm
Mu1 = Rumax . b. d2
= 7,01 . 400 . 617,52
= 1069,18 kNm
Mu1 ˃ Mu maka tidak perlu dipasang tulangan tekan.
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Penulangan Lapangan Balok Induk Melintang Atap


Fc’ = 30 Mpa
Fy = 400 Mpa
Mu = 307,815 kNm (Diambil dari data maksimum momen di Staad.Pro)
hf = 100 mm
bw = 400 mm
h = 750 mm
drenc = h – 70 = 750 – 70 = 680 mm
L = 4500 mm

Lebar Balok T
bf = ¼ . 4500 = 1125 mm
bf = bw + (16 . hf) = 250 + (16 . 100) = 1850 mm
bf = bw + Ln = 250 + (4500 – 500) = 4250 mm
dipakai= bf = 1125 mm
Anggap seluruh sayap tertekan
Mr = Ø (0,85 . fc’ . bf . hf (d - ℎ𝑓)

= 0,9 (0,85 . 30 .1125 . 100 (680 - 100) . 10-6

= 1626,58 kNm
Mr ˃ Mu = 1626,56 kNm ˃ 307,815 kNm (termasuk balok T persegi)
307,815×10
= = = 0,657

0,657
= 0,85 − √0,72 − 1,7.
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

= 0,024

𝜌 = 𝜔 . fc = 0,024 30 = 0,0018

β = 0,85 – 0,008 (fc’-28)


= 0,85 – 0,008 (30-28)
= 0,834

= 0,032
1,4
𝜌 = = 1,4 = 0,0035

ρ Max = 0,75 ρb = 0,75 × 0,032 = 0,024


Pemeriksaan rasio tulangan
Syarat = 𝜌𝑚𝑖𝑛 ˂ 𝜌 ˂ ρ Max
= 0,0035 ˂ 0,0018 ˂ 0,024
Dipakai 𝜌 = 0,0035
As = 𝜌 . bw . drencana
= 0,0035 . 400 . 680
= 952 mm2
Di pakai 4Ø22 (As = 1520,5 mm2)
= 2×selimut beton + 2×tulangn sengkang + n×tulgn pokok + (n-1)×25mm
= 2(40mm) + 2(10mm) + 4(22) + (4-1)×25mm
= 263 mm ( Tulangan satu lapis)
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

dpakai = h – selimut beton – sengkang – ½ Ø tulangan


= 750 – 40 – 10 – ½ . 22
= 689 mm ˃ drenc (OK)
𝐴𝑠.𝑓𝑦 1520,5.400
a = = = 59,627 𝑚𝑚
𝑎
Mn = As. fy . (𝑑 − )
59,627
= 1520,5 . 400 (689 − ). 10−6

= 400,917 kNm
= ∅ 𝑀𝑛
= 0,9 x 400,917
= 360,825 kNm ˃ Mu = 307,815 kNm (OK)
c
𝑑−𝑐
Ɛs = ×𝜀

fs = Ɛs . Es = 0,026 . 2 . 105 = 5200 Mpa > fy = 400 Mpa (OK)


Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Penulangan Tumpuan Balok Induk Atap Melintang Asumsikan sebagai


tulangan Rangkap
Fc’ = 30 Mpa
Fy = 400 Mpa
Mu = 472,661 kNm (Diambil dari data maksimum momen di Staad.Pro)
hf = 100 mm
bw = 400 mm
h = 750 mm
drenc = h – 70 = 750 – 70 = 680 mm

= 0,032
ρ Max = 0,75 ρb = 0,75 × 0,032 = 0,024
ρMax .fy
Ru max = Ø . ρMax . fy ( 1 − )
1,7 .𝑓𝑐′
0,024 .400
= 0,9 . 0,024 . 400 ( 1 − )
1,7 . 30

= 7,01 Mpa
d = 680 – 62,5 = 617,5 mm
Mu1 = Rumax . b. d2
= 7,01 . 400 . 617,52
= 1069,18 kNm
Mu1 ˃ Mu maka tidak perlu dipasang tulangan tekan.
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Penulangan Tumpuan Balok Induk Atap Melintang

Fc’ = 30 Mpa
Fy = 400 Mpa
Mu = 472,661 kNm (Diambil dari data maksimum momen di Staad.Pro)
bw = 400 mm
h = 750 mm
drenc = h – 70 mm = 750 – 70 = 680 mm

Persyaratan kekuatan desain SNI 2847 2018 (Pasal 9.3)

472,661×10
= = = 2,839

2,839
= 0,85 − √0,72 − 1,7.

= 0,102

𝜌 = 𝜔 . fc = 0,102 30 = 0,0076

β = 0,85 – 0,008 (fc’-28)


= 0,85 – 0,008 (30-28)
= 0,834

𝜌
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

= 0,032
ρ Max = 0,75 ρb = 0,75 × 0,032 = 0,024
1,4
𝜌 = = 1,4 = 0,0035

Pemeriksaan Rasio Tulangan


Syarat = 𝜌𝑚𝑖𝑛 ˂ ρ ˂ ρ Max
= 0,0035 ˂ 0,0076 ˂ 0,024
Dipakai ρ = 0,0035
As =ρ.b.d
= 0,0035 . 400 . 680
= 952 mm2
Dipakai tulangngan 6Ø22 (As = 2280,8 mm2)
= 2×selimut beton + 2×tulangn sengkang + n×tulgn pokok + (n-1)×25mm
= 2(40mm) + 2(10mm) + 6(22) + (6-1)×25mm
= 357 mm ( Tulangan satu lapis)

dpakai = h – selimut beton – sengkang – ½ Ø tulangan


= 750 – 40 – 10 – ½ . 22
= 689 mm ˃ drenc (OK)
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

𝐴𝑠.𝑓𝑦 2280,8.400
a = = = 89,443 𝑚𝑚
𝑎
Mn = As. fy . (𝑑 − )
89,443
= 2280,8 . 400 (689 − ). 10−6

= 587,788 kNm
= ∅ 𝑀𝑛
= 0,9 x 587,788
= 529,009 kNm ˃ Mu = 472,661 kNm (OK)
c
𝑑−𝑐
Ɛs = ×𝜀

fs = Ɛs . Es = 0,016 . 2 . 105 = 3200 Mpa > fy = 400 Mpa (OK)


Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Perhitungan Tulangan Geser Balok Induk Atap Melintang

Vu = 324,651 kNm(Diambil dari data maksimum gaya lintang di Staad.Pro)


h = 750 mm

d = 750 = 375 mm
b = 400 mm
fc’ = 30 Mpa
fy = 400 Mpa

• Hitung øVc ; ½ øVc ; Vc1 ; Vc2

Vc = 1/6 . bw . d √fc′
= 1/6 . 400 . 375 √30
= 136,930 kN
ØVc = 0,65 . 136,930 = 89,005 Kn
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Vu = 324,651 kN
Vu 1 = 299,400 kN

Vu 2 = 162,325 kN

Vu kritis 1 = = 2,075 = 299,400 kN

Vu kritis 2 = = 1,125 = 162,325 kN

Persyaratan :
✓ Jika Vu < ½ øVc tidak dibutuhkan tulangan geser
✓ Jika ½ øVc ≤ Vu ≤ øVc dibutuhkan tulangan geser minimum. Dapat
dipasang tulangan sengkang vertikal berdiameter 10 mm dengan jarak
maksimum ditentukan.
✓ Jika Vu ≥ øVc tulangan geser harus disediakan.

Perhitungan sengkang daerah tumpuan (0,175 – 1,125)


Vu kritis 1 > ØVc = 299,400 kN > 89,005 kN
Maka tulangan geser harus disediakan
Rencana Ø sengkang = 10 mm
Av = 2 As
= 2 . ¼ . 3,14 . 102
= 157 mm2
Av .fy .d 157 .400 . 375
= = = 786,5 mm ~ 800 mm
299,400 299,400

smax = d/2 = 187,5 mm ~ 200 mm


Dipakai sengkang Ø10 – 200 mm
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Perhitungan Sengkang Daerah Lapangan (1,125 – 2,25)


Vu kritis 2 > ØVc = 162,325 kN > 89,005 kN
Maka, dibutuhkan tulangan geser minimum.
Rencana ∅ sengkang = 10 mm
Karena jarak max sengkang :
d 375
S = = = 187,5 ≈ 200mm
max 2 2

Maka dipakai sengkang ∅10 − 200 mm

Perhitungan Sengkang Berjarak (0 – 0,75)


Digunakan jarak sengkang minimum sebesar ukuran agregat maksimum yaitu 50
mm, maka digunakan sengkang Ø10 – 50 mm

PERENCANAAN BALOK INDUK ATAP MELINTANG


Mu/Vu As (Pakai)
Daerah Penulangan
KN mm²
Tumpuan 472,661 kNm 2280,8 6 ∅ 22
Lapangan 307,815 kNm 1520,5 4 ∅ 22
Sengkang 324,651 kNm 157 ∅10 − 200 mm
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

✓ Perencanaan Penulangan Balok Induk Lantai Melintang


Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Penulangan Lapangan Balok Induk Melintang Lantai


Asumsi tulangan rangkap

Fc’ = 30 Mpa
Fy = 400 Mpa
Mu = 551,597 kNm (Diambil dari data maksimum momen di Staad.Pro)
hf = 120 mm
bw = 400 mm
h = 750 mm
drenc = h – 70 = 750 – 70 = 680 mm

= 0,032
ρ Max = 0,75 ρb = 0,75 × 0,032 = 0,024
ρMax .fy
Ru max = Ø . ρMax . fy ( 1 − )
1,7 .𝑓𝑐′
0,024 .400
= 0,9 . 0,024 . 400 ( 1 − )
1,7 . 30

= 7,01 Mpa
d = 750 – 62,5 = 687,5 mm
Mu1 = Rumax . b. d2
= 7,01 . 400 . 687,52
= 1325,34 kNm
Mu1 ˃ Mu maka tidak perlu dipasang tulangan tekan.
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Penulangan Lapangan Balok Induk Melintang Lantai


Fc’ = 30 Mpa
Fy = 400 Mpa
Mu = 551,597 kNm (Diambil dari data maksimum momen di Staad.Pro)
hf = 120 mm
bw = 400 mm
h = 750 mm
drenc = h – 70 = 750 – 70 = 680 mm
L = 4500 mm

Lebar Balok T
bf = ¼ . 4500 = 1125 mm
bf = bw + (16 . hf) = 250 . (16 . 120) = 480000 mm
bf = bw . Ln = 250 . (4500 – 500) = 1000000 mm
dipakai bf = 1125 mm
anggap seluruh sayap tertekan

Mr = Ø (0,85 . fc’ . bf . hf (d - ℎ𝑓)

= 0,9 (0,85 . 30 .1125 . 120 (680 - 120) . 10-6

= 1920,915 kNm
Mr ˃ Mu = 1920,915 kNm ˃ 551,597 kNm (termasuk balok T persegi)
551,597×10
= = = 1,178

1,178
= 0,85 − √0,72 − 1,7.
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

= 0,042

𝜌 = 𝜔 . fc = 0,042 30 = 0,0031

β = 0,85 – 0,008 (fc’-28)


= 0,85 – 0,008 (30-28)
= 0,834

= 0,032
1,4
𝜌 = = 1,4 = 0,0035

ρ Max = 0,75 ρb = 0,75 × 0,032 = 0,024


Pemeriksaan rasio tulangan
Syarat = 𝜌𝑚𝑖𝑛 ˂ 𝜌 ˂ ρ Max
= 0,0035 ˂ 0,0031 ˂ 0,024
Dipakai 𝜌 = 0,0035
As = 𝜌 . bw . drencana
= 0,0035 . 400 . 680
= 952 mm2
Di pakai 5Ø25 (As = 2454,8 mm2)
= 2×selimut beton + 2×tulangn sengkang + n×tulgn pokok + (n-1)×25mm
= 2(40mm) + 2(10mm) + 5(25) + (5-1)×25mm
= 325 mm ( Tulangan satu lapis)
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

dpakai = h – selimut beton – sengkang – ½ Ø tulangan


= 750 – 40 – 10 – ½ . 25
= 687,5 mm ˃ drenc (OK)
𝐴𝑠.𝑓𝑦 2454,8 .400
a = = = 96,267 𝑚𝑚
𝑎
Mn = As. fy . (𝑑 − )
96,267
= 2454,8 . 400 (687,5 − ). 10−6

= 627,807 kNm
= ∅ 𝑀𝑛
= 0,9 x 627,807
= 565,026 kNm ˃ Mu = 551,597 kNm (OK)
c
𝑑−𝑐 687,5−115,428
Ɛs = ×𝜀 = × 0,003 = 0,015

fs = Ɛs . Es = 0,015 . 2 . 105 = 3000 Mpa > fy = 400 Mpa (OK)


Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Penulangan Tumpuan Balok Induk Melintang (Lantai)


Asumsi Tulangan Rangkap
Fc’ = 30 Mpa
Fy = 400 Mpa
Mu = 881,672 kNm (Diambil dari data maksimum momen di Staad.Pro)
hf = 120 mm
bw = 400 mm
h = 750 mm
drenc = h – 70 = 750 – 70 = 680 mm

= 0,032
ρ Max = 0,75 ρb = 0,75 × 0,032 = 0,024
ρMax .fy
Ru max = Ø . ρMax . fy ( 1 − )
1,7 .𝑓𝑐′
0,024 .400
= 0,9 . 0,024 . 400 ( 1 − )
1,7 . 30

= 7,01 Mpa
d = 750 – 62,5 = 687,5 mm
Mu1 = Rumax . b. d2
= 7,01 . 400 . 687,52
= 1325,34 kNm
Mu1 ˃ Mu maka tidak perlu dipasang tulangan tekan.
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Penulangan Tumpuan Balok Induk Melintang Lantai


Fc’ = 30 Mpa
Fy = 400 Mpa
Mu = 881,672 kNm (Diambil dari data maksimum momen di Staad.Pro)
hf = 120 mm
bw = 400 mm
h = 750 mm
drenc = h – 70 = 750 – 70 = 680 mm

Persyaratan kekuatan desain SNI 2847 2018 (Pasal 9.3)

881,672×10
= = = 1,883

1,883
= 0,85 − √0,72 − 1,7.

= 0,067

𝜌 = 𝜔 . fc = 0,067 30 = 0,0050

β = 0,85 – 0,008 (fc’-28)


= 0,85 – 0,008 (30-28)
= 0,834
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

= 0,032
1,4
𝜌 = = 1,4 = 0,0035

ρ max = 0,75 ρb = 0,75 × 0,032 = 0,024


Pemeriksaan rasio tulangan
Syarat = 𝜌𝑚𝑖𝑛 ˂ 𝜌 ˂ ρ Max
= 0,0035 ˂ 0,0050 ˂ 0,024
Dipakai 𝜌 = 0,0035
As = 𝜌 . bw . drencana
= 0,0035 . 400 . 680
= 952 mm2

Di pakai 9Ø25 (As = 4418,1 mm2)


= 2×selimut beton + 2×tulangn sengkang + n×tulgn pokok + (n-1)×25mm
= 2(40mm) + 2(10mm) + 9(25) + (9-1)×25mm
= 525 mm ( Tulangan dua lapis)
blapis1 = 2×selimut beton + 2×tulangn sengkang + n×tulgn pokok + (n-1)×25mm
= 2(40mm) + 2(10mm) + 6(25) + (6-1)×25mm
= 375 mm ˂ b = (OK)
blapis2 = 2×selimut beton + 2×tulangn sengkang + n×tulgn pokok + (n-1)×25mm
= 2(40mm) + 2(10mm) + 3(25) + (3-1)×25mm
= 225 mm ˂ b = (OK)
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

dpakai = h – selimut beton – sengkang – ½ Ø tulangan


= 750 – 40 – 10 – ½ . 25
= 687,5 mm ˃ drenc (OK)
d’ = 40 + 10 + 25/2 = 62,5 mm
Kntrol = As = 4418,1 mm2
Fy = 400 Mpa
Fc’ = 30 Mpa
𝐴𝑠.𝑓𝑦 4418,1 .400
a = = = 173,259 𝑚𝑚
𝑎
Mn = As. fy . (𝑑 − )
173,259
= 4418,1 . 400 (687,5 − ). 10−6
= 1061,882 kNm
= ∅ 𝑀𝑛
= 0,9 x 1061,882
= 955,694 kNm ˃ Mu = 881,672 kNm (OK)

c
𝑑−𝑐 687,5−207,745
Ɛs = ×𝜀 = × 0,003 = 0,007

fs = Ɛs . Es = 0,007 . 2 . 105 = 1400 Mpa > fy = 400 Mpa (OK)


Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Perhitungan Tulangan Geser Balok Induk Melintang Lantai

Fc’ = 30 Mpa
Fy = 400 Mpa
Vu = 596,724 kNm (Diambil dari data maksimum momen di Staad.Pro)
hf = 120 mm
bw = 400 mm
h = 750 mm
d = h/2 = 750/2 = 375 mm

• Hitung øVc ; ½ øVc ; Vc1 ; Vc2

Vc = 1/6 . bw . d √𝑓𝑐
= 1/6 . 400 . 375 √30
= 136,930 kN
ØVc = 0,65 . 136,930 = 89,004 kN
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Vu = 596,724 kN
Vu 1 = 550,312 kN

Vu 2 = 298,362 kN

Vu kritis 1 = = 2,075 = 550,312 kN

Vu kritis 2 = = 1,125 = 298,362 kN

Persyaratan :
✓ Jika Vu < ½ øVc tidak dibutuhkan tulangan geser
✓ Jika ½ øVc ≤ Vu ≤ øVc dibutuhkan tulangan geser minimum. Dapat
dipasang tulangan sengkang vertikal berdiameter 10 mm dengan jarak
maksimum ditentukan.
✓ Jika Vu ≥ øVc tulangan geser harus disediakan.

Perhitungan Sengkang Daerah Tumpuan (0,175 – 1,125)


Vu kritis 1 ˃ ØVc
550,312kN ˃ 89,004 kN
Maka, diperlukan tulangan geser
Rencana Ø sengkang = 10 mm
Av = 2. ¼ . 3,14 . 102
= 157 mm2
𝐴𝑣 .𝑓𝑦 .𝑑 157 .400 .375
= = = 427,9 mm~ 400 mm

Smax = d/2 = 375/2 = 187,5 mm ~ 200 mm


Maka dipakai sengkang Ø10 – 100 mm.
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Perhitungan Sengkang Daerah Lapangan (1,125 – 2,25)


Vu kritis 2 > Vc ; 298,362 kN > 89,004 kN
Maka, diperlukan tulangan geser
Rencana Ø sengkang = 10 mm
Av = 2. ¼ . 3,14 . 102
= 157 mm2
𝐴𝑣 .𝑓𝑦 .𝑑 157 .400 .375
s = = = 789,3 mm ~ 800 mm
298,362 298,362

Smax = d/2 = 375/2 = 187,5 mm ~ 200 mm


Maka dipakai sengkang Ø10 – 200 mm.

Perhitungan Sengkang Berjarak (0 – 0,175)


Digunakan jarak sengkang minimum sebesar ukuran agregat max yaitu 50 mm,
maka dipakai sengkang Ø10 – 50 mm.

PERENCANAAN BALOK INDUK LANTAI


MELINTANG
Mu/Vu As (Pakai)
Daerah Penulangan
KN mm²
Tumpuan 881,672 kNm 4418,1 9 ∅ 25
Lapangan 551,597 kNm 2454,8 5 ∅ 25
Sengkang 596,724 Knm 157 ∅10 − 200 mm
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

✓ Penulangan Pada Sloof Arah Melintang


Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Penulangan Tumpuan Sloof Memanjang


Fc’ = 30 Mpa
Fy = 400 Mpa
Mu = 178,618 kNm
h = 750 mm
b = 375 mm
drenc = h – 70 = 750 – 70 = 680 mm
Persyaratan kekuatan desain SNI 2847 2018 (Pasal 9.3)

178,618×106
k =
Mu = = 1,144 N/mm2
∅.b.drencana2 0,9.375.6802

k
𝜔 = 0,85 − √0,72 − 1,7.
fc′

1,144
= 0,85 − √0,72 − 1,7.
30

= 0,041
30
𝜌 = 0,030 . fc′ = 0,041 . = 0,0031
fy 400

𝛽1 = 0,85 – 0,008 (fc’-28)


= 0,85 – 0,008 (30-28)
= 0,834
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

𝜌
30
= 0,85 . . 0,834. (

= 0,032
= 0,75 . 𝜌𝑏 = 0,75 (0,032) = 0,024
1,4
𝜌 = = 1,4 = 0,0035

Pemeriksaan Rasio Tulangan


Syarat : 𝜌𝑚𝑖𝑛 < 𝜌 < 𝜌𝑚𝑎𝑥
0,0035 < 0,0031 <0,024 Dipakai 𝜌 = 0,0035
𝐴𝑠 = 𝜌 . b. d
= 0,0035 . 375. 680
= 892,5 mm2
Dipakai tulangan 4 ∅ 18 = 957,9 mm2
= 2×selimut beton + 2×tulangn sengkang + n×tulgn pokok + (n-1)×25mm
= 2(40mm) + 2(10mm) + 4(18) + (4-1)×25mm
= 247 mm (Tulangan 1 lapis)

𝑑 = h – selimut beton – sengkang - 1 ∅

= 750 – 40 – 10 - 1 . 18

𝐴𝑠.𝑓𝑦 957,9.400
a = = = 40,07 𝑚𝑚
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

𝑎
Mn = As. fy . (𝑑 − )
40,07
= 957,9. 400 . (691 − ). 10−6

= 257,087 kNm
= ∅ 𝑀𝑛
= 0,9 (257,087)
= 231,378 kNm > Mu = 178,618 kNm (OK!)
c
𝑑−𝑐
𝜀 = .𝜀
691−48,05
= × 0,003

= 0,040

= 0,040 . (2× 105)


= 8000 Mpa > fy = 400 Mpa (OK!)
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Penulangan Lapangan Sloof Melintang


Fc’ = 30 Mpa
Fy = 400 Mpa
Mu = 83,506 kNm
h = 750 mm
b = 375 mm
drenc = h – 70 = 750 – 70 = 680 mm
Persyaratan kekuatan desain SNI 2847 2018 (Pasal 9.3)

Mu 83,506×106
k = = = 0,535 N/mm2
∅.b.drencana2 0,9.375.6802

k
𝜔 = 0,85 − √0,72 − 1,7.
fc′

0,535
= 0,85 − √0,72 − 1,7.
30

= 0,019
30
𝜌 = 0,019 . fc′ = 0,019 . = 0,0014
fy 400

𝛽1 = 0,85 – 0,008 (fc’-28)


= 0,85 – 0,008 (30-28)
= 0,834
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

𝜌
30
= 0,85 . . 0,834. (

= 0,032
= 0,75 . 𝜌𝑏 = 0,75 (0,032) = 0,024
1,4
𝜌 = = 1,4 = 0,0035

Pemeriksaan Rasio Tulangan


Syarat : 𝜌𝑚𝑖𝑛 < 𝜌 < 𝜌𝑚𝑎𝑥
0,0035 < 0,0014 <0,024 Dipakai 𝜌 = 0,0035
𝐴𝑠 = 𝜌 . b. d
= 0,0035 . 375. 680
= 892,5 mm2
Dipakai tulangan 2 ∅ 18 = 509,0 mm2
= 2×selimut beton + 2×tulangn sengkang + n×tulgn pokok + (n-1)×25mm
= 2(40mm) + 2(10mm) + 2(18) + (2-1)×25mm
= 161 mm (Tulangan 1 lapis)

𝑑 = h – selimut beton – sengkang - 1 ∅

= 750 – 40 – 10 - 1 . 18

𝐴𝑠.𝑓𝑦 509,0.400
a = = = 21,292 𝑚𝑚
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

𝑎
Mn = As. fy . (𝑑 − )
21,292
= 509,0. 400 . (691 − ). 10−6

= 138,520 kNm
= ∅ 𝑀𝑛
= 0,9 . 138,520
= 124,668 kNm > Mu = 83,506 kNm (OK!)
c
𝑑−𝑐
𝜀 = .𝜀

= 0,078 . (2× 105)


= 15600 Mpa > fy = 400 Mpa (OK!)
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Penulangan Tulangan Geser pada Sloof Melintang

Vu = 116,131 kN (Diambil dari data maksimum gaya lintang di Staad.Pro)

Vs

h = 750 mm
d = 750 = 375 mm
b = 375 mm
fc’ = 30 Mpa
fy = 400 Mpa
Hitung øVc ; ½ øVc ; Vc1 ; Vc2

1 1
Vc = . bw. d. √fc′ = . 375 . 375 . √30 = 128,372 kN
∅ 𝑉𝑐 = 0,65 × 128,372 kN
= 83,442 kN
½ øVc = ½ × 83,442 kN

= 41,721 kN
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Vu = 116,131 kN
Vu 1 kritis = 107,098 kN

Vu 2 kritis = 58,065 kN

2,075
Vu = = = 107,098 kN
1,125
Vu = = = 58,065 kN

Persyaratan :
✓ Jika Vu < ½ øVc tidak dibutuhkan tulangan geser
✓ Jika ½ øVc ≤ Vu ≤ øVc dibutuhkan tulangan geser minimum. Dapat
dipasang tulangan sengkang vertikal berdiameter 10 mm dengan jarak
maksimum ditentukan.
✓ Jika Vu ≥ øVc tulangan geser harus disediakan.
Perhitungan sengkang daerah tumpuan (0,175-0,95)
Vu kritis 1 ˃ ∅Vc = 107,098 kN ≤ 83,442 kN
Maka, dibutuhkan tulangan geser minimum. Dapat dipasang tulangan sengkang
vertikal berdiameter 10 mm dengan jarak maksimum ditentukan.
Rencana ∅ sengkang = 10 mm
Jarak max sengkang :
d 175
S = = = 87,5 ≈ 100mm

Maka dipakai sengkang ∅10 − 100 mm


Perhitungan sengkang daerah tumpuan (0,9 – 1,125)
Vu kritis 2 ≤ ∅Vc = 58,065 kN ≤ 83,442 kN
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Maka, dibutuhkan tulangan geser minimum. Dapat dipasang tulangan sengkang


vertikal berdiameter 10 mm dengan jarak maksimum ditentukan.
Rencana ∅ sengkang = 10 mm
Jarak max sengkang :
d 175
S = = = 87,5 ≈ 100mm
max 2 2

Maka dipakai sengkang ∅10 − 100 mm

Perhitungan Sengkang Berjarak (0 – 0,75)


Digunakan jarak sengkang minimum sebesar ukuran agregat maksimum yaitu 50
mm, maka digunakan sengkang Ø10 – 50 mm

PERENCANAAN SLOOF MELINTANG


Mu/Vu As (Pakai)
Daerah Penulangan
KN mm²
Lapangan 83,506 kNm 509,0 2 ∅ 18
Tumpuan 178,618 kNm 957,9 4 ∅ 18
Sengkang 116,131 kNm 157 ∅10 − 100 mm
TUGAS BESAR BETON BERTULANG
BAB 6
PERENCANAAN
KOLOM
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

PERENCANAAN KOLOM LANTAI 1


Pu = 860,683 kN + 1480 kN = 2340,683 kN
Data Perencanaan Arah (x) Memanjang

Pux = 860,683 kN
Mux = 0 kNm
e

e min = 0,1 . h = 0,1 . 700 = 70 mm

TUGAS BESAR BETON BERTULANG


Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Data Perencanaan Arah (y) Melintang

Puy = 1480 kN
Muy = 248,038 kNm
e
148O

e min = 0,1 . h = 0,1 . 700 = 70 mm

TUGAS BESAR BETON BERTULANG


Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Menentukan Kolom Panjang dan Kolom Pendek

Ex = 4700 . √fc
= 4700 . √30
= 25742,96 N/mm2
Ik = 1/12 . bh3
= 1/12 . 700 . 7003
= 20008333333 mm4
Lk = 4500 mm – 700 mm = 3800 mm
25742,96 .2OOO833333
= = 13554571700
38OO

Ib(x) = 1/12 . bh3


= 1/12 . 250 . 5003
= 2604166667 mm4
Lb(x) = 6000 mm – 700 mm = 5300 mm
ec . Ib(x) 25742,96 . 26O4166667
= = 12648860060
53OO

Ib(y) = 1/12 . bh3


= 1/12 . 400 . 7503
= 14062500000 mm4
Lb(y) = 4500 mm – 700 mm = 3800 mm
ec . Ib(y) 25742,96 .14O625OOO
= = 952658881,6
38OO

TUGAS BESAR BETON BERTULANG


Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

(135545717OO).2
ΨA = = 1,99
(1264886OO6O+952658881,6)

ΨB = 0 (jepit)

Dari Nomogram, didapat panjang efektif nilai K = 0,65

.7OO^3
r . 700 = 202,07
7OO

TUGAS BESAR BETON BERTULANG


Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

O,65
= 13,35
2O2,O7

34 – 12 (M1) = 34 -12 ( 83,O12 ) = 29,18


2O6,828

k .Lu = 13,35 < 34-12 (M1) = 29,18 (Kolom pendek)

Perencanaan Kolom Pendek Equivalen


Ag = P . L = 700 . 700 = 490000 mm2
Penulangan Kolom dipakai 1 % Ac ˂ As ˂ 4 % Ac
Dicoba ρg = 1%

Ast = 0,01 . 490000 = 4900 mm2


Dipakai tulangan 10 Ø 25 (As = 4906,25)

TUGAS BESAR BETON BERTULANG


Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Pemeriksaan Kekuatan Penampang Arah X (Memanjang)


Pux = 860,683 kN
Mux = 0 kNm
e

e min = 0,1 . h = 0,1 . 700 = 70 mm


As = As’ = 4 Ø 25 = 1963 mm2
dpakai = 700 – 40 – 10 – ½ . 25
= 637,5 mm
d’ = 40 + 10 + ½ . 25
= 62,5 mm
1963 .4OO
a =( )= = 43,989 mm
O,85 .3O .7OO O,85 .3O .7OO

Mn = As . fy (d – a/2) = 1963 . 400 (637,5 - 43,989). 10-6

= 483,295 kNm
Mr = ØMn = 0,9 . 483,295 = 434,966 kNm ˃ Mu = 0 kNm (OK)
Kondisi Balance (Pemeriksaan Pu Terhadap Kondisi Seimbang)
Dpakai = 700 – 40 – 10 – 12,5 = 637,5 mm
d’ = 40 + 10 + 12,5 = 62,5 mm
As = As’ = 4 Ø 25 = 1963 mm2
cb = 637,5 . ( 6OO ) = 382,5 mm

ab = β1 . cb = 0,834 . 382,5 = 319,005 mm


fs’ = Es’ . Ɛs

319,OO5

= 482,447 Mpa ˃ 400 Mpa

Maka dalam perhitungan selanjutnya digunakan fs’ = fy


ØPnbx = 0,65 (0,85 . fc’ . ab . b + As’ . fs’ – As . fy) . 10-3
= 0,65 (0,85 . 30 . 319,005 . 700 + 1962,5 . 400 – 1962,5 . 400) . 10-3
= 3701,256 kN ˃ Pu = 2340,683 kN (Keruntuhan Tarik)

TUGAS BESAR BETON BERTULANG


Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Kapasitas Penampang Pada Keruntuhan Tarik


4OO
m = = = 15,69
O,85 ..fcr O,85 .3O

ρ = 0,0044
bd 7OO .637,5

√62,5
)

= 12295,99 kN
ØPnx = 0,65 . 12295,99 = 7992,39 kN ˃ Pu = 2340,683 kN (Aman)
Pemeriksaan Kekuatan Penampang Arah (y) Melintang
Puy = 1480 kNm
Muy = 248,038 kNm
e

e min = 0,1 . h = 0,1 . 700 = 70 mm


Kondisi Balance
Dpakai = 700 – 40 – 10 – 12,5 = 637,5 mm
d’ = 40 + 10 + 12,5 = 62,5 mm
As = As’ = 3 ∅ 25 = 1473
cb = 637,5 . ( 6OO ) = 382,5 mm
6OO+4OO

ab = β1 . cb = 0,834 . 382,5 = 319,005 mm


fs’ = Es’ . Ɛs

319,OO5

= 482,447 Mpa ˃ 400 Mpa


Mn = 1473 . 400 (637,5 – 43,989/2) = 362,655 kNm
Mr = ØMn = 0,9 . 362,655 = 326,389 kNm ˃ Mu = 248,038 kNm (OK)
Pemeriksaan regangan pada masing-masing:

= 0,00251

TUGAS BESAR BETON BERTULANG


Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

= 2×105×0,00251
= 502 Mpa > Fy = 400 Mpa
= 400 Mpa (Dipakai)
= (1/4 × 𝜋 ×𝑑2)×3
= (1/4 × 𝜋 × 252) × 3
= 1473,214 mm²

b. 𝜀 ′

= 0,000255

= 2×105×0,000255
= 51 Mpa < Fy = 400 Mpa
= 51 Mpa (Dipakai)
= (1/4 × 𝜋 ×𝑑2)×7
= (1/4 × 𝜋 × 252) × 7
= 3437,5 mm²

c. 𝜀 ′

= 0,002

= 2×105×0,002
= 400Mpa = Fy = 400 Mpa
= 400 Mpa (Dipakai)
= (1/4 × 𝜋 ×𝑑2)×3
= (1/4 × 𝜋 × 252) × 3
= 1473,214 mm²

TUGAS BESAR BETON BERTULANG


Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Rekapitulasi Perhitungan disajikan dalam bentuk tabel

Tabel 1. Perhitungan regangan pada daerah tekan

Cs1 Cs2
As’ (mm²) 1473,214 3437,5
Fs’/Fy (Mpa) 400 51
As’ × (Fs’/Fy) (N) 589285,6 175312,5
⅀ Cs1 + Cs2 (N) 769959,814

Tabel 2. Perhitungan regangan pada daerah tarik

T
As’ (mm²) 1473,214
Fs’/Fy (Mpa) 400
As’ × (Fs’/Fy) (N) 589285,6
⅀ T (N) 591158,814

Maka dalam perhitungan selanjutnya digunakan fs’ = fy


ØPnby = 0,65 (0,85 . fc’ . ab . b + As’ . fs’ – As . fy) . 10-3
= 0,65 (0,85 . 30 . 319,005 . 700 + 1473 . 400 – 1473 . 400) . 10-3
= 3701,256 kN ˃ Pu = 2340,683 kN (Keruntuhan Tarik)
Kapasitas Penampang Pada Keruntuhan Tarik
.fy 4OO
m = = = 15,69
O,85 ..fcr O,85 .3O

As 1473
ρ = = = 0,0033
bd 7OO .637,5

)(7OO- . O,)2
Pny = 0,85 . 30 . 700 . 637,5 ( 7OO-2 .O, + + 2 . 15,69 . 0,0033 (1-
2 .637,5 2 .637,5

√62,5
) . 10-3
637,5

= 10981,41 kN
ØPny = 0,65 . 10981,41 = 7137,916 kN ˃ Pu = 2340,683 kN (Aman)

TUGAS BESAR BETON BERTULANG


Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Kontrol Kapasitas Penampang 2 Arah


∅Pnx = 0,65 . Pnx = 0,65 (12295,99) = 7992,39 kN > Pu = 2340,683 kN (Aman)

∅Pny = 0,65 . Pny = 0,65 (10981,41) = 7137,92 kN > Pu = 2340,683 kN (Aman)

Persyaratan Menurut SNI 2847:2013

Ukuran sengkang yang digunakan adalah Ø10 karena tulangan pokok kurang dari
D32
Jarak spasi sengkang tidak boleh lebih besar dari
16 kali diameter tulangan memanjang = 16 x 25 = 400 mm
48 kali diameter sengkang / sengkang ikat = 48 x 10 = 480 mm
Dimensi terkecil dari penampang kolom = 750 mm
Maka digunakan sengkang Ø10 – 400

TUGAS BESAR BETON BERTULANG


Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

TUGAS BESAR BETON BERTULANG


Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

PERHITUNGAN KOLOM LANTAI 2

Pu = 309,285 kN + 538,350 kN = 847,635 kN

Data Perencanaan Arah X (Memanjang)

Pux = 309,285 kN(Max)


Mux = 0 kNm(Max)
Mux
e = = 0 mm
Pux

e min = 0,1 h = 0,1 . 700 mm = 70 mm


Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Data Perencanaan Arah Y (Melintang)

Puy = 538,350 kN(Max)


Muy = 295,091 kNm(Max)
Mux 295,091 kNm
e = = = 0,548 m = 548 mm
Pux 538,350 kNm

e min = 0,1 h = 0,1 . 700 mm = 70 mm


Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Menentukan kolom panjang dan kolom pendek

• Ec = 4700 × √fc′

= 4700 × √30

= 25742,96 Mpa = 25742,96 N/mm2

• Ik = 1 . b. h3= 1 . 700. 7003 =20008333330 mm4


12 12

Lk = 4500 mm – 700 mm = 3800 mm

Ee .Ik 25742,96 . 20008333330


= = 13554571700
Lk 3800

• Ib(x) = 1 . b. h3 = 1 . 250. 5003 = 2604166667 mm4


12 12

Lb(x) = 6000 mm – 700 mm = 5300 mm


Ee .Ib(x) 25742,96 . 2604166667
= = 12648860060
Lk 5300

• Ib(y) = 1 . b. h3 = 1 . 400. 7503 = 14062500000 mm4


12 12

Lb(y) = 4500 mm – 700 mm = 3800 mm


Ee .Ib(y) 25742,96 . 14062500000
= = 952658881,6
Lk 3800

⅀lk
• Lk (13554571700).2 = 1,99
φ = =
A ⅀lb (12648860060+95265888 ,6)
Lb
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

⅀lk
Lk
• φb = ⅀lb = 1,99
Lb

Dari Nomogram, didapat panjang efektif nilai K = 0,84

1.
j . 700 .7003
• r = √I . h = 1.2
. 700 = 202,073
A 700 .700
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

700
0,84 .(4500- )
• k .Lu = 2 = 17,251
r 202,073

• 34-12 (M1) = 34 – 12 (262,197) = 22,132


M2 265,116

• k .Lu = 17,251 < 34-12 (M1) = 22,132 (Kolom pendek)


r M2

Perencanaan Kolom Pendek Equivalen

• Ag = p . l = 700 . 700 = 490000 mm2


Penulangan kolom dipakai 1% Ac < As < 9% Ac
Dipakai ρg = 1%

• Ast = 0,01 . 490000 = 4900 mm2


Dipakai tulangan 10 ∅ 25 (As = 4909 mm2 )
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Pemeriksaan Kekuatan Penampang Arah X (Memanjang)


Pux = 309,285 kN(Max)

Mux = 0 kNm(Max)

Mux
e = = 0 mm
Pux

e min = 0,1 h = 0,1 . 700 mm = 70 mm

d pakai = 700 – 40 – 10 - 1 . 25 = 637,5 mm


2

d’ = 40 + 10 +1 . 25 = 62,5 mm
2

As = As’ = 4 ∅ 25 = 1963 mm2


As .fy 1963 .400 = 43,989 mm
a = =
0,85.fer.b 0,85 .30 .700

Mn = As . fy . (d - a2)

= 1963 . 400 . (637,5 - 43,989) . 10-6


2

= 483,295 kNm

Mr = ∅ Mn

= 0,9 (483,295 kNm)

= 434.965 kNm > Mu = 0 kNm OK!

Kondisi Balance ( Pemeriksaan Pu terhadap kondisi seimbang)

d pakai = 700 – 40 – 10 -1 . 25 = 637,5 mm


2

d’ = 40 + 10 + 1.25 = 62,5 mm
2

As = As’ = 4∅ 25 = 1963 mm2

cb = 637,5 ( 600 ) = 382,5 mm


600+400

ab = 𝛽1 . cb = 0,834 . 382, 5 = 319,005 mm


fs = E . ε = 2. 105. (319,00 ,5 = 2462,45 Mpa > fy = 400
s s ).0,003
62,5

Mpa
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Maka dalam perhitungan selanjutnya digunakan fs’ = fy

∅ Pnbx = 0,65 (0,85. fc’.ab.b + As’. fs’ – As. fy) . 10-3

= 0,65 (0,85 . 30 . 319,005 . 700 + 0) . 10-3

= 3701,256 kN > Pu = 847,635 kN (Keruntuhan Tarik)

Kapasitas Penampang Pada Keruntuhan Tarik

fy 400
m = = = 15,686
0,85 .fer 0,85 .30

As 1963
𝜌 = = = 0,0044
b .d 700 .637,5

௛-2௛ 2 dr
Pnx = 0,85.fc’.b.d (௛-2௛ + j( ) + 2𝑚𝜌(1 − )) . 10-3
2d 2d d

= 0,85.30.700.637,5 (700-2(10,91) +
2.637,5

700-2(10,91) 2 62,5
j( ) + 2(15,686). ( 0,0044) . (1 − )) . 10-3
2.637,5 637,5

= 7868,737 kN

∅Pnx = 0,65 . Pnx = 0,65 (7868,737) = 5114,679 kN > Pu = 847,635 kN (Aman)

Pemeriksaan Kekuatan Penampang Arah (y) Melintang


Puy = 538,350 kN

Muy = 295,091 kNm

Mux
e = = 295,091 kNm = 0,548 m = 548 mm
Pux 538,350 kN

Kondisi Balance

d pakai = 700 – 40 – 10 -1 . 25 = 637,5 mm


2

d’ = 40 + 10 + 1.25 = 62,5 mm
2

As = As’ = 3 ∅ 25 = 1473 mm2

600
cb = 637,5 ( ) = 382,5 mm
600
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

ab = 𝛽1 . cb = 0,834 . 382, 5 = 319,005 mm


fs = E . ε = 2. 105. (319,005-6 ,5 = 2462,45 Mpa > fy = 400
s s ).0,003
62,5

Mpa

Mn = As . fy . (d - a2)

= 1473 . 400 . (637,5 - 43,989) . 10-6


2

= 362,655 kNm

Mr = ∅ Mn

= 0,9 (362,655 kNm)

= 326,390 kNm > Mu = 295,091 kNm OK!

Pemeriksaan regangan pada masing-masing:


Cb-d
a. 𝜀s1 ′ =
Cb
× 0,003

382,5-62,5
= × 0,003
382,5

= 0,00251
𝑓s1 = 𝐸s × 𝜀s1′
= 2×105×0,00251
= 502 Mpa > Fy = 400 Mpa
= 400 Mpa (Dipakai)
𝐴s1′ = (1/4 × 𝜋 ×𝑑2)×3
= (1/4 × 𝜋 × 252) × 3
= 1473,214 mm²

b. 𝜀s2 ′ = Cb-dr × 0,003


Cb
382,5-350
= × 0,003
382,5

= 0,000255
𝑓s2 = 𝐸s × 𝜀s1′
= 2×105×0,000255
= 51 Mpa < Fy = 400 Mpa
= 51 Mpa (Dipakai)
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

𝐴s2′ = (1/4 × 𝜋 ×𝑑2)×7


= (1/4 × 𝜋 × 252) × 7
= 3437,5 mm²

c. 𝜀s1 ′ = d-Cb × 0,003


Cb
637,5-382,5
= × 0,003
382,5

= 0,002
𝑓s1 = 𝐸s × 𝜀s1′
= 2×105×0,002
= 400Mpa = Fy = 400 Mpa
= 400 Mpa (Dipakai)

𝐴s1′ = (1/4 × 𝜋 ×𝑑2)×3


= (1/4 × 𝜋 × 252) × 3
= 1473,214 mm²
Rekapitulasi Perhitungan disajikan dalam bentuk tabel

Tabel 1. Perhitungan regangan pada daerah tekan

Cs1 Cs2
As’ (mm²) 1473,214 3437,5
Fs’/Fy (Mpa) 400 51
As’ × (Fs’/Fy) (N) 589285,6 175312,5
⅀ Cs1 + Cs2 (N) 769959,814

Tabel 2. Perhitungan regangan pada daerah tarik

T
As’ (mm²) 1473,214
Fs’/Fy (Mpa) 400
As’ × (Fs’/Fy) (N) 589285,6
⅀ T (N) 591158,814
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Maka dalam perhitungan selanjutnya digunakan fs’ = fy

∅ Pnby = 0,65 (0,85. fc’.ab.b + As’. fs’ – As. fy) . 10-3

= 0,65 (0,85 . 30 . 319,005 . 700 + 0) . 10-3

= 3701,256 kN > Pu = 847,635 kN (Keruntuhan Tarik)

Kapasitas Penampang Pada Keruntuhan Tarik

fy 400
m = = = 15,686
0,85 .fer 0,85 .30

As 1473
𝜌 = = = 0,0033
b .d 700 .637,5

-2 dr
Pny = 0,85.fc’.b.d ( -2 + j( )2 + 2𝑚𝜌(1 − )) . 10-3
2d 2d d

= 0,85.30.700.637,5 (700-2(0) +
2.637,5
700-2(0) 2 62,5 -3
j( ) + 2 (15,686). (0,0033 ). (1 − )) . 10
2.637,5 637,5

= 9780,46 kN

∅Pny = 0,65 . Pnx = 0,65 (9780,46) = 6357,3 kN > Pu = 847,635 kN (Aman)


Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Kontrol Kapasitas Penampang 2 Arah

∅Pnx = 0,65 . Pnx = 0,65 (7868,737) = 5114,68 kN > Pu = 847,635 kN (Aman)

∅Pny = 0,65 . Pny = 0,65 (9780,46) = 6357,3 kN > Pu = 847,635 kN (Aman)

Persyaratan menurut SNI 2847:2013

Ukuran sengkang dipakai ∅10 karena tulangan pokok kurang dari D32

Jarak spasi sengkang tidak boleh besar dari

• 16 kali diameter tulangan memanjang = 16 × 25 = 400 mm


• 48 kali diameter sengkang/sengkang ikat = 48 × 10 = 480 mm
• Dimensi terkecil dari penampang kolom = 700 mm

Maka, digunakan sengkang ∅10 − 400 mm


Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

TABEL PERHITUNGAN PENULANGAN KOLOM

KOLOM ARAH Pu (kN) Mu DIMENSI TULANGAN TULANGAN


LANTAI (kN/m) KOLOM POKOK SENGKANG
1 Arah 860,683 0 kNm 70 X 70 10 Ø 25 10 Ø 400
X kN ( 4906,25
mm2)
Arah 1480 kN 248,038 70 x70 3 ∅ 25 10 Ø 400
Y kNm (1473 mm 2)
2 Arah 309,285 0 kNm 70 x 70 10 Ø 25 10 Ø 400
X kN ( 4906,25
mm2)
Arah 538,350 295,091 70 x 70 3 ∅ 25 10 Ø 400
Y kN kNm (1473 mm 2)
BAB 7
PERENCANAAN
PONDASI
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

PERENCANAAN PONDASI TELAPAK ARAH X

Pu = 981,292 kN
Mu = 21,922 kNm
𝜎 tanah = 220 kN/m2
𝜎 tanah = 22,43 t/m3 = 22 kN/m3
Kedalaman tanah keras = 2,5 m
Mu 21,922
e = = = 0,022
Pu 981,292

L = 8 . e = 8 (0,022) = 0,176 ≈ 2,5 m


Diasumsikan B = 2,5 m ; L = 2,5 m
Mu
𝜎 max = Pu + ≤ σtanah = 220 kN/m2
A w

=
981,292
+
21,922 ≤ 220 kN/m2
1
2,5 X 2,5 ×2,5×2,52
6

= 165,425 kN/m2 ≤ 220 kN/m2


Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Ukuran pondasi
B = 2,5 m
L = 2,5 m
t = 0,4 m (diasumsikan)
d = t – d’ = 34 cm
a = 70 + 34 = 104 cm
Gaya Lentur
Vn = Pu = 981,292 = 157,007 kN
A 6,25

Vu = Vn = 157,007 = 241,549 kN
∅ 0,65

Gaya Geser Vn sejauh d dari muka kolom


t
Vn = (L − − d). L. Vu
2 2
0,4
= (2,5 − − 0,34). 2,5 . 241,549 = 428,749 kN
2 2

Vc = 1 . b. d√fc′
6
1
= . 250. 340√30
6

= 775,94 kN
Vc ˃ Vn = 775,94 kN ˃ 428,749 kN
Kontrol Geser Pondasi
Vu = Pu . [(𝑎. 𝑏) − (70+1/2.d).(70+1/2.d)]
A

= 981,292 . [(104.250) − (70+1/2.34).(70+1/2.34)]


6,25
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

= 28,93 kN
Bo = 70/70 = 1
bo = 2(a+b) = 2(104+250) = 708 cm
Vc1 = [1+ 2 ].2.√fc′.bo.d
Bo
2
= [1+ ].2.√30.7080.340
1

= 79108,66 kN

Vc2 = 4.√fc . bo. d


= 4. √30. 7080.340
= 52739,11 kN
Vc2 = 52739,11 kN > Vn = 428,749 kN (OK)
Kontrol Tegangan Max
Pu Mu.6 981,282 21,922 . 6
𝜎maX = + = + = 165,423 kN/m2
A B.L2 6,25 2,5 . 2,52

(1,35 .2,5.2,5)16 0,4 .9.24


𝜎netto = 220 – [ ]–[ ] = 184,576 kN/m2
6,25 6,25

𝜎netto = 184,576 kN/m2 > 𝜎maX = 165,423 kN/m2


Tegangan Pada Tulangan Pondasi Arah X
Pu Mu.6
𝜎 = +
A B.L2

𝜎maX = 981,282 + 0 = 157,005 kN/m2


6,25

𝜎min = 981,282 − 0 = 157,005 kN/m2


6,25

Tegangan Pada Muka Kolom


𝜎 =𝜎 +
1,35
(𝜎 -𝜎 ) ;𝜎 = 157,005 kN – 157,005 kN = 0
1 min 2,5 maX min 2

= 157,005 + 1,35 (0)


2,5

= 157,005 kN/m2
P1 = σ1 . 0,65
= 157,005 . 0,65
= 102,053 kN/m
P2 = σ2 . 0,65. ½
= 0 . 0,65 . ½
= 0 kN/m
Mu = P1 ( 0,65 . ½ ) + P2 ( 2/3 . 0,65 )
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

= 102,053 kNm ( 0,65 . ½ ) + 0


= 33,2 kNm
Penulangan Plat Pondasi
Mu = 33,2 kNm
h = 400 mm
b = 1000 mm (direncanakan tiap 1 m lebar plat )
drenc = h - 60 = 400 – 60 = 340 mm
Mu. 33,2 kNm .106
k = = = 0,3
∅.b.drenc2 0,9 . 1000 . 3402

β1 = 0,834 ~ fc’ = 30 Mpa


k
𝜔 = 0,85 − j0,72 − 1,7.
fc

0,3
= 0,85 − j0,72 − 1,7.
30

= 0,012
t
𝜌 = 𝜔 . fc = 0,012 30
= 0,0009
fy 400
0,85 X fCt X {] 600
𝜌b = fy
( )
600+f

0,85 X 30 X 0,834 600


= ( )
400 600+400

= 0,032
1,4
𝜌 = 1,4 = = 0,0035
min fy 400

𝜌maX = 0,75 ρb = 0,75 × 0,032 = 0,024

Pemeriksaan rasio tulangan


Syarat = 𝜌min ˂ 𝜌 ˂ ρ Max
= 0,0035 ˂ 0,0009 ˂ 0,024
Dipakai 𝜌 = 0,0035
As = 𝜌 . bw . drencana
= 0,0035 . 1000 . 340
= 1190 mm2
Di pakai Ø19 – 200 mm (As = 1417,6 mm2)
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

d pakai= h – selimut beton - ∅ sengkang - 1 ∅ tulangan


2

= 400 – 75 -10 - 1.19


2

= 305,5 mm
Kontrol :
As.fy 1417,6.400 = 22,235 𝑚𝑚
a = =
0,85 .fCt.b 0,85 .30.1000
Mn = As. fy . a

(𝑑 − )
2
22,235
= 1417,6 . 400 (305,5 − ) . 10
-6
2

= 166,926 kNm
MR = ∅ 𝑀𝑛
= 0,9 x 186,773
= 150,233 kNm ˃ Mu = 33,2 kNm (OK)
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Perhitungan Transfer Beban Kolom ke Pondasi

Pu = 981,292 kN
• Kuat tumpu pada dasar kolom
N1 = ∅ (0,85.fc.A1)
= 0,65 × (0,85 . 30. 700 . 700). 10-3
= 8121,75 kN

Maka N1 = 8121,75 kN > Pu = 981,292 kN (OK)


• Kuat tumpu pada sisi atas pondasi
A2 = 3,75 × 3,75 = 14,0625 m2 , luasan tumpu pondasi
A1 = 0,7 × 0,7 = 0,49 m2 , luasan tumpu kolom
A2 14,0625
j =j = 5,35
A1 0,49

𝐍𝟐 = 2 . 𝐍𝟏
= 2 × 8121,75 kN = 16243,5 kN
N2 = 16243,5 kN > Pu = 981,292 kN (OK)

NB : maka dapat disimpulkan bahwa sebenarnya tidak perlu tulangan


tambahan berupa stek namun SNI 2847 : 2013 mewajibkan untuk
menyalurkan beban kolom pada pomdasi
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Perhitungan Tulangan Stek / Pasak

• Menghitung kebutuhan tulangan stek


As = 0,005Ag
= 0,005 (700×700)
= 2450 mm2 (dipakai tulangan 9∅19 = 2552 mm2)

• Panjang penyaluran tulangan stek/pasak diambil dari nilai terbesar dari :


0,24 fy
𝑙dC =( ) 𝑑b
fC

0,24 .400
=( ) 19
1,00 √30

= 333,02 mm
𝑙d = (0,043 fy) 𝑑b
= (0,043 . 400) 19
= 326,8
𝑙d = 300 mm

Maka dapat disimpulkan bahwa panjang tulangan pasak/stek adalah


333,02 mm = 300 mm
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

PERENCANAAN PONDASI TELAPAK ARAH Y

Pu = 1171 kN
Mu = 34,937 kNm
𝜎 tanah = 220 kN/m2
𝜎 tanah = 22,43 t/m3 = 22 kN/m3
Kedalaman tanah keras = 2,5 m
Mu 34,937
e = = = 0,03
Pu 1171

L = 8 . e = 8 (0,03) = 0,24 ≈ 2,5 m


Diasumsikan B = 2,5 m ; L = 2,5 m
Mu
𝜎 max = Pu + ≤ σtanah = 220 kN/m2
A w

=
1171
+
34,937 ≤ 220 kN/m2
1
2,5 X 2,5 ×2,5×2,52
6

= 200,76 kN/m2 ≤ 220 kN/m2


Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Ukuran pondasi
B = 2,5 m
L = 2,5 m
t = 0,4 m (diasumsikan)
d = t – d’ = 34 cm
a = 70 + 34 = 104 cm
Gaya Lentur
Vn = Pu = 1171 = 187,36 kN
A 6,25

Vu = Vn = 34,937 = 53,75 kN
∅ 0,65

Gaya Geser Vn sejauh d dari muka kolom


t
Vn = (L − − d). L. Vu
2 2
0,4
= (2,5 − − 0,34). 2,5 . 53,75 = 95,41 kN
2 2

Vc = 1 . b. d√fc′
6
1
= . 250. 340√30
6

= 775,94 kN
Vc ˃ Vn = 775,94 kN ˃ 95,41 kN
Kontrol Geser Pondasi
Vu = Pu . [(𝑎. 𝑏) − (70+1/2.d).(70+1/2.d)]
A

= 1171 . [(104.250) − (70+1/2.34).(70+1/2.34)]


6,25
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

= 3453,23 kN
Bo = 70/70 = 1
bo = 2(a+b) = 2(104+250) = 708 cm
Vc1 = [1+ 2 ].2.√fc′.bo.d
Bo
2
= [1+ ].2.√30.7080.340
1

= 79108,66 kN

Vc2 = 4.√fc . bo. d


= 4. √30. 7080.340
= 52739,11 kN
Vc2 = 52739,11 kN > Vn = 95,41 kN (OK)
Kontrol Tegangan Max
Pu Mu.6 1171 34,937 . 6
𝜎maX = + = + = 165,423 kN/m2
A B.L2 6,25 2,5 . 2,52

(1,35 .2,5.2,5)16 0,4 .9.24


𝜎netto = 220 – [ ]–[ ] = 184,576 kN/m2
6,25 6,25

𝜎netto = 184,576 kN/m2 > 𝜎maX = 165,423 kN/m2


Tegangan Pada Tulangan Pondasi Arah X
Pu Mu.6
𝜎 = +
A B.L2

𝜎maX = 1171 + 0 = 187,36 kN/m2


6,25

𝜎min = 1171 − 0 = 187,36 kN/m2


6,25

Tegangan Pada Muka Kolom


𝜎 =𝜎 +
1,35
(𝜎 -𝜎 ) ;𝜎 = 187,36 kN – 187,36 kN = 0
1 min 2,5 maX min 2

= 187,36 + 1,35 (0)


2,5

= 187,36 kN/m2
P1 = σ1 . 0,65
= 187,36 . 0,65
= 121,784 kN/m
P2 = σ2 . 0,65. ½
= 0 . 0,65 . ½
= 0 kN/m
Mu = P1 ( 0,65 . ½ ) + P2 ( 2/3 . 0,65 )
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

= 121,784 kNm ( 0,65 . ½ ) + 0


= 39,58 kNm
Penulangan Plat Pondasi
Mu = 33,2 kNm
h = 400 mm
b = 1000 mm (direncanakan tiap 1 m lebar plat )
drenc = h - 60 = 400 – 60 = 340 mm
Mu. 34,937 kNm .106
k = = = 0,3
∅.b.drenc2 0,9 . 1000 . 3402

β1 = 0,834 ~ fc’ = 30 Mpa


k
𝜔 = 0,85 − j0,72 − 1,7.
fc

0,3
= 0,85 − j0,72 − 1,7.
30

= 0,012
t
𝜌 = 𝜔 . fc = 0,012 30
= 0,0009
fy 400
0,85 X fCt X {] 600
𝜌b = fy
( )
600+f

0,85 X 30 X 0,834 600


= ( )
400 600+4

= 0,032
1,4
𝜌 = 1,4 = = 0,0035
min fy 400

𝜌maX = 0,75 ρb = 0,75 × 0,032 = 0,024

Pemeriksaan rasio tulangan


Syarat = 𝜌min ˂ 𝜌 ˂ ρ Max
= 0,0035 ˂ 0,0009 ˂ 0,024
Dipakai 𝜌 = 0,0035
As = 𝜌 . bw . drencana
= 0,0035 . 1000 . 340
= 1190 mm2
Di pakai Ø19 – 200 mm (As = 1417,6 mm2)
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

d pakai= h – selimut beton - ∅ sengkang - 1 ∅ tulangan


2

= 400 – 75 -10 - 1.19


2

= 305,5 mm
Kontrol :
As.fy 1417,6.400 = 22,235 𝑚𝑚
a = =
0,85 .fCt.b 0,85 .30.1000
Mn = As. fy . a

(𝑑 − )
2
22,235
= 1417,6 . 400 (305,5 − ) . 10
-6
2

= 166,927 kNm
MR = ∅ 𝑀𝑛
= 0,9 x 166,927
= 150,234 kNm ˃ Mu = 34,937 kNm (OK)
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Perhitungan Transfer Beban Kolom ke Pondasi

Pu = 981,292 kN
• Kuat tumpu pada dasar kolom
N1 = ∅ (0,85.fc.A1)
= 0,65 × (0,85 . 30. 700 . 700). 10-3
= 8121,75 kN

Maka N1 = 8121,75 kN > Pu = 981,292 kN (OK)


• Kuat tumpu pada sisi atas pondasi
A2 = 3,75 × 3,75 = 14,0625 m2 , luasan tumpu pondasi
A1 = 0,7 × 0,7 = 0,49 m2 , luasan tumpu kolom
A2 14,0625
j =j = 5,35
A1 0,49

𝐍𝟐 = 2 . 𝐍𝟏
= 2 × 8121,75 kN = 16243,5 kN
N2 = 16243,5 kN > Pu = 981,292 kN (OK)

NB : maka dapat disimpulkan bahwa sebenarnya tidak perlu tulangan


tambahan berupa stek namun SNI 2847 : 2013 mewajibkan untuk
menyalurkan beban kolom pada pomdasi
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

Perhitungan Tulangan Stek / Pasak

• Menghitung kebutuhan tulangan stek


As = 0,005Ag
= 0,005 (700×700)
= 2450 mm2 (dipakai tulangan 9∅19 = 2552 mm2)

• Panjang penyaluran tulangan stek/pasak diambil dari nilai terbesar dari :


0,24 fy
𝑙dC =( ) 𝑑b
fC

0,24 .400
=( ) 19
1,00 √30

= 333,02 mm
𝑙d = (0,043 fy) 𝑑b
= (0,043 . 400) 19
= 326,8
𝑙d = 300 mm

Maka dapat disimpulkan bahwa panjang tulangan pasak/stek adalah


333,02 mm = 300 mm
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

TABEL PERENCANAAN PONDASI


DAERAH PONDASI MEMANJANG MELINTANG KET
Pu (Kn) 981,292 1171 OK
Mu (kNm) 21,922 34,937 OK
Tegangan Ijin Tanah (𝜎)
220 220 OK
(kN/m²)
Berat Jenis Tanah (𝛾) (kN/𝑚3) 22 22 OK
Dimensi Pondasi (mm) / Bujur
2500 2500 OK
Sangkar
Tebal pondasi (mm) 400 400 OK
Tulangan Stek 9∅19 9∅19 OK
Panjang Penyaluran Tulangan
300 300 OK
Stek (mm)
Tulangan Pondasi Ø19 – 200 Ø19 – 200 OK
Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

PENUTUP
Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan data-data dari soal dan hasil analisa
perencanaan struktur yang telah dilakukan untuk fungsi bangunan sebagai
perpustakaanS dapat dilihat pada tabel berikut ini :

REKAPITULASI HASIL PERHITUNGAN PELAT

TEBAL
TULANGAN TULANGAN
PELAT ARAH DAERAH PELAT
POKOK SUSUT
(cm)
Ø9-150 Ø6-200
TUMPUAN 10
ARAH As = 424.1 𝑚2 As = 141,4 𝑚2
X Ø9-300 Ø6-200
LAPANGAN 10
As = 212,1 𝑚2 As = 141,4 𝑚2
ATAP
Ø9-100 Ø6-200
TUMPUAN 10
ARAH As = 636,2 𝑚2 As = 141,4 𝑚2
Y Ø9-200 Ø6-200
LAPANGAN 10
As = 318,1 𝑚2 As = 141,4 𝑚2
Ø12-150 Ø6-150
TUMPUAN 12
ARAH As = 754 𝑚2 As = 188,5 𝑚2
X Ø12-350 Ø6-150
LAPANGAN 12
As = 323,1 𝑚2 As = 188,5 𝑚2
LANTAI
Ø12-100 Ø6-150
TUMPUAN 12
ARAH As = 1131 𝑚2 As = 188,5 𝑚2
Y Ø12-200 Ø6-150
LAPANGAN 12
As = 565,5 𝑚2 As = 188,5 𝑚2

TUGAS BESAR BETON BERTULANG


Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

REKAPITULASI HASIL PERHITUNGAN BALOK ANAK

Penulangan Balok Anak Memanjang


DIMENSI
BALOK DAERAH MOMEN TULANGAN
(cm)
3 ∅ 18
TUMPUAN 88,576 kNm 25 × 50
(As = 763,4 mm²)
ATAP
2 ∅ 18
LAPANGAN 59,392 kNm 25 × 50
(As = 509,0 mm²)

5 ∅ 25
TUMPUAN 262,907 kNm 25 × 50 (As = 2454,8
mm²)
LANTAI
3 ∅ 25
LAPANGAN 180,023 kNm 25 × 50 (As = 1472,6
mm²)

Penulangan Sengkang Balok Anak Memanjang


BALOK DAERAH Vu TULANGAN
TUMPUAN 73,965 kN ∅10 − 100 mm
ATAP
LAPANGAN 83,883 kN ∅10 − 100 mm
TUMPUAN 217,048 kN ∅10 − 100 mm
LANTAI
LAPANGAN 246,484 kN ∅10 − 100 mm

TUGAS BESAR BETON BERTULANG


Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

REKAPITULASI PERHITUNGAN BALOK INDUK

Tulangan Pokok
DIMENSI
ARAH BALOK DAERAH MOMEN TULANGAN
(cm)
4 ∅ 18
125,729
TUMPUAN 25 × 50 (As = 957,9
kNm
mm²)
ATAP
2 ∅ 18
63,456
LAPANGAN 25 × 50 (As = 509,0
kNm
mm²)
5 ∅ 22
247,209
MEMANJANG

TUMPUAN 25 × 50 (As = 1900,7


kNm
mm²)
LANTAI
3 ∅ 22
124,503
LAPANGAN 25 × 50 (As = 1140,4
kNm
mm²)
4 ∅ 18
60,993
TUMPUAN 25 × 50 (As = 957,9
kNm
mm²)
SLOOF
4 ∅ 18
30,213
LAPANGAN 25 × 50 (As = 957,9
kNm
mm²)
6 ∅ 22
472,661
TUMPUAN 40 × 75 (As = 2280,8
kNm
mm²)
ATAP
MELINTANG

4 ∅ 22
307,815
LAPANGAN 40 × 75 (As = 1520,5
kNm
mm²)
9 ∅ 25
881,672
LANTAI TUMPUAN 40 × 75 (As = 4481,1
kNm
mm²)

TUGAS BESAR BETON BERTULANG


Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

5 ∅ 25
551,597
LAPANGAN 40 × 75 (As = 2454,8
kNm
mm²)
4 ∅ 18
178,618
TUMPUAN 40 × 75 (As = 957,9
kNm
mm²)
SLOOF
2 ∅ 18
83,506
LAPANGAN 40 × 75 (As = 509,0
kNm
mm²)

Tulangan Sengkang
ARAH BALOK DAERAH Vu TULANGAN
TUMPUAN 122,942 kN ∅10 − 100 mm
ATAP
LAPANGAN 124,421 kN ∅10 − 100 mm
MEMANJANG

TUMPUAN 243,560 kN ∅10 − 100 mm


LANTAI
LAPANGAN 245,617 kN ∅10 − 100 mm
TUMPUAN 5,035 kN ∅10 − 100 mm
SLOOF
LAPANGAN 60,658 kN ∅10 − 100 mm
TUMPUAN 151,212 kN ∅10 − 200 mm
ATAP
LAPANGAN 324,651 kN ∅10 − 200 mm
MELINTANG

TUMPUAN 278, 220 kN ∅10 − 200 mm


LANTAI
LAPANGAN 596,724 kN ∅10 − 200 mm
TUMPUAN 114,819 kN ∅10 − 100 mm
SLOOF
LAPANGAN 116,131 kN ∅10 − 100 mm

TUGAS BESAR BETON BERTULANG


Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

REKAPITULASI HASIL PERHITUNGAN KOLOM

KOLOM Mu DIMENSI TULANGAN TULANGAN


ARAH Pu (kN)
LANTAI (kN/m) KOLOM POKOK SENGKANG
1 Arah 860,683 0 kNm 70 X 70 10 Ø 25 10 Ø 400
X kN
( 4906,25
mm2)
Arah 1480 kN 248,038 70 x70 3 ∅ 25 10 Ø 400
Y kNm
(1473 mm 2)
2 Arah 309,285 0 kNm 70 x 70 10 Ø 25 10 Ø 400
X kN
( 4906,25
mm2)
Arah 538,350 295,091 70 x 70 3 ∅ 25 10 Ø 400
Y kN kNm
(1473 mm 2)

TUGAS BESAR BETON BERTULANG


Gentha Maulid Fikry S. (201910340311269)

REKAPITULASI HASIL PERHITUNGAN PONDASI

DAERAH PONDASI MEMANJANG MELINTANG KET

Pu (Kn) 981,292 1171 OK

Mu (kNm) 21,922 34,937 OK

Tegangan Ijin Tanah (𝜎)


220 220 OK
(kN/m²)

Berat Jenis Tanah (𝛾) (kN/𝑚3) 22 22 OK

Dimensi Pondasi (mm) / Bujur


2500 2500 OK
Sangkar

Tebal pondasi (mm) 400 400 OK

Tulangan Stek 9∅19 9∅19 OK

Panjang Penyaluran Tulangan


300 300 OK
Stek (mm)

Tulangan Pondasi Ø19 – 200 Ø19 – 200 OK

TUGAS BESAR BETON BERTULANG

Anda mungkin juga menyukai