A. Uraian Umum
Pelat beton bertulang yaitu struktur tipis yang dibuat dari beton bertulang dengan
bidang yang arahnya horizontal, dan beban yang bekerja tegak lurus pada bidang struktur
tersebut. Pelat beton bertulang banyak digunakan pada bangunan sipil, baik sebagai lantai
bangunan, lantai atap dari suatu gedung, lantai jembatan maupun lantai pada dermaga.
Dalam proyek pembangunan Masjid Siti Aisyah Solo ini pelat beton digunakan untuk pelat
lantai dan dak atap.
b) Lantai 1 berfungsi untuk tempat sholat laki-laki, tempat wudhu, kamar mandi, selasar
Gambar 4.2 Lantai 1
c) Lantai 2 berfungsi untuk Ruang Kelas TPA/PAUD, Ruang Meeting, Lobby Lft
d) Lantai 3 berfungsi untuk Tempat Sholat Perempuan, Tempat Wudhu dan Toilet
Perempuan, Lobby Lift.
Gambar 4.4 Lantai 3
3. Luas pelat :
a. Basement : 232,480 m2
b. Lantai 1 : 433,948 m2
c. Lantai 2 : 128,656 m2
d. Lantai 3 : 281,917 m2
e. Lantai 4 : 115,713 m2
f. Dak Atap 1 : 259,852 m2
g. Dak Atap 2 : 61,665 m2
Pemebahasan ini mengambil hasil perhitungan dari pihak proyek dengan menampilkan
sampel perhitungan yaitu kebutuhan beton pelat dan kebutuhan tulangan pada lantai 3.
Perhitungan ini menjadi contoh cara menghitung kebutuhan beton dan banyaknya tulangan
untuk pelat lantai lainnya. Berikut hasil dari perhitungan kebutuhan beton dan banyaknya
tulangan pada lantai 3: (Proses Hitungan terlampir)
Kebutuhan beton (hanya pelat) : 33,99 m3 ~ 35 m3
Kebutuhan tulangan : 507 batang ~ 510 batang
5. Analisa perhitungan sesuai dengan pehitungan mix design mata kuliah praktik beton :
Jumlah volume beton x factor keamanan/safety factor/wise
33,830 x 2,5
2. Aktualisasi
Pembesian menggunakan sistem dua arah (two way slab) dengan menyamakan
tulangan tumpuan dengan lapangan.
D. Urutan Pelaksanaan
1. Perakitan Perancah
a. Persiapan
1) Mempersiapkan alat dan bahan
Scaffolding
Balok Kayu 8/15 dan 4/6
Multiplek 9 mm
Paku
Palu
Meteran
Gambar kerja
2) Mempersiapkan tempat kerja
b. Langkah Kerja
1) Dirikan Scaffolding seperti gambar
Gambar 4.9 Scaffolding
2) Pasangkan balok kayu 8/15 diatas U-Head sebagai balok penahan, balok 6/12
dan 5/7 seperti gambar 4.10
c. Pengechekan
1) Pengecekan ukuran bekisting terhadap gambar kerja
2) Pengecekan elevasi bekisting terhadap gambar kerja
3) Pengecekan kekuatan balok penahan
2. Pembesian
a. Persiapan
1) Mempersiapkan bahan dan alat:
Besi dengan ukuran sesuai rencana (Ø16/ Ø10)
Banyaknya besi yang dibutuhkan
Pemotong besi
Catut
Kawat bendrat
Pembengkok besi (bar bender)
Gambar Kerja
b. Langkah Kerja
1) Tempatkan besi tulangan diatas bekisting dengan banyak dan jarak yang telah
ditentukan.
2) Penempatan besi bisa dimulai dari arah x dahulu
3) Setelah tulangan arah x sudah tertata, selanjutnya tulangan arah y di
tempatkan diatasnya serta diperhatikan jaraknya.
4) Ikat pertemuan tulangan x dan y dengan kawat bendrat dan di kencangkan
dengan catut.
5) Setelah lapis pertama atau lapis bawah sudah selesai, dibawah tulangan bawah
di beri beton tahu. Serta diatasnya diberi decking dari besi,
6) Kerjakan lapis kedua atau lapis atas seperti langkah perakitan lapis pertama
atau lapis bawah.
Gambar 4.15 Pembesian siap cor
c. Pengecekan
1) Pengecekan ukuran tinggi antar tulangan
2) Pengecekan jarak antar tulangan
3) Pengecekan kekuatan rangkaian besi tulangan
4) Pengecekan kesediaan besi decking dan beton tahu
5) Pengecekan ikatan kawat bendrat
3. Pengecoran
a. Persiapan
1) Mempersiapkan bahan dan alat:
Alat perata beton
Alat Sorok beton
Vibrator
Besi ukur untuk cek ketebalan
Readymix
Concrete Pump Truck + Pipa
Gambar Kerja
2) Uji Slump
1) Cuaca dan suhu udara yang seiring berubah-ubah dan kurang bersahabat dengan
pelaksanaan proyek yaitu cuaca yang seringkali terjadi hujan pada siang hingga sore
hari.
2) Beton ready mix datang terlambat sehingga waktu tidak berjalan sesuai jadwal dan
harus menunggu lama.