MANAJEMEN KONSTRUKSI
Disusun Oleh:
Adi Prasetyo K1514002
Alvian Novitasari K1514008
Anggi Nurmala A. K1514011
Anggita Alviana Ariesati K1514012
Arif Suryanto K1514017
Fitri Dwi Astutuik K1514032
Langgeng Setyo Pramono K1514042
M. Abdul Mughni K1514047
Natanael Aditya Laksono K1514054
Tabhita Kirani K1514069
Sabilla Fairuz Rn K1514067
Zainab Izzah Muslimah K1514074
1. Pada pengertian Build Operate Tranfer (BOT) dan Turnkey terdapat kalimat "dengan
kekuatan sendiri (fully self /with agreement financing)"Bagaimana maksud dari
kalimat "kekuatan sendiri (fully self /with agreement financing)" dalam pengertian
tersebut?
2. Pada pelaksanaan sistem pembangunan Turn key project apa saja kelebihan dan
kekuranganya ?
3. Tipe kontrak itu apa saja? dalam materi ada tipe kontrak antara pemberi tugas dan
team management konstruksi, perencana serta pelaksana//kontraktor, itu kontrak
seperti apa? isi kontrak apa saja? apa saja yg dibahas dalam kontrak tersebut?
4. Apa yang dimaksud dengan downstream didalam sudut pandang sistem Vertical
Forward Linkage ?
5. Apa kelebihan dan kelemahan dari kemitraan level kepemilikan modal(aspek
keuangan) dalam pelaksanaan konstruksi kemitraan? Dan adakah badan hukum yang
mengatur tentang kemitraan level kepemilikan modal?
6. Dalam modul disebutkan 3 jenis sistem pelaksanaan bangunan yaitu konsultan MK
BOT dan Turnkey. Kapan sistem tersebut digunakan dan apa kelebihan serta
kekurangan dari masing-masing sistem tersebut?
7. Metode produksi & inventory ada just in time dan lean production. Apa kelebihan dan
kekurangan dari kedua metode tsb?
8. Dalam sistem pelaksanaan pembangunan terdapat sistem Build Operator Transfer
(BOT) dan Turn-key Project. Apa perbedaan signifikan dr kedua sistem tersebut dan
sistem management seperti apa yg diterapkan di dalam pelaksanaan tersebut?
9. Dalam pembangunan fast track, apa saja yang perlu diperhatikan agar hasilnya sesuai
dengan yg diharapkan? Dimana disini proyek dipercepat tanpa mengurangi mutu atau
kualitas bangunan.
10. Kemitraan pada level operasional menjelaskan tentang metode produksi & inventory
just in Time dan metode produksi & inventory "lean production". Sebutkan kelebihan
dan kekurangan masing-masing, dan menurut Anda untuk menghasilkan produk yg
berkualitas lebih baik menggunakan metode produksi yg mana?
11. Bagaimana rincian tugas/pekerjaan Konsultan MK sebagai koordinator proyek?
JAWABAN KELOMPOK 1 :
Tabel 1 Kelebihan dan Kekurangan Sistem Turnkey Project ditimjau dari Pemberi
Tugas
KELEBIHAN KEKURANGAN
Tabel 2 Kelebihan dan Kekurangan Sistem Turnkey Project ditinjau dari Penerima Tugas
KELEBIHAN KEKURANGAN
Jenis-Jenis Kontrak
Dalam dunia konstruksi, perjanjian antara pihak ownerdengan pihak kontraktor diikat dalam
sebuah kontrak kerja. Pengaturan hukum kontrak kerja proyek konstruksi diatur oleh pihak-
pihak yang terlibat dan sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku (KUHP pasal 1601b). Kontrak proyek konstruksi ini berupa dokumen tertulis dan
wajib menjelaskan tentang kesepakatan keselamatan umum dan tertib bangunan karena
sebuah proyek konstruksi merupakan pekerjaan yang mengandung resiko tinggi.
Dalam kontrak ini, pihak kontraktor hanya menentukan harga satuan pekerjaan untuk biaya
semua jenis pekerjaan yang mungkin dikeluarkan termasuk biaya overhead dan keuntungan.
Biasanya, kontrak ini digunakan jika kuantitas aktual dan masing-masing item pekerjaan sulit
untuk diestimasi secara akurat sebelum proyek dimulai. Pemilik dan kontraktor akan
melakukan opname atau pengukuran bersama terhadap jumlah bahan yang terpasang untuk
menentukan kuantitas pekerjaan yang sesungguhnya. Kelemahan dari jenis kontrak ini yaitu
pemilik tidak dapat mengetahui secara pasti biaya aktual proyek hingga proyek itu selesai.
Dalam kontrak ini menyatakan bahwa kontraktor akan melaksanakan proyek sesuai dengan
rancangan biaya tertentu. Apabila terjadi perubahan dalam kontrak, perlu dilakukan negosiasi
antara pemilik dan kontraktor untuk menetapkan besarnya pembayaran (baik tambah maupun
kurang) yang akan diberikan kepada kontraktor terhadap perubahan tersebut.
Kontrak jenis ini hanya bisa diterapkan apabila ada perencanaan yang telah benar-benar
selesai, dimana kontraktor sudah dapat melakukan estimasi kuantitas secara akurat. Biasanya
pemilik proyek dengan jumlah anggaran yang terbatas akan memilih jenis kontrak ini karena
merupakan satu-satunya jenis kontrak yang memberi nilai pasti terhadap biaya yang akan
dikeluarkan.
Kontrak Proyek Konstruksi termasuk perjanjian untuk melakukan pekerjaan (KUHP pasal
1601 b) Isinya diatur oleh: Pihak-pihak yang terlibat dan sesuai dengan ketentuan peraturan
dan perundang-undangan yang berlaku.Bentuk Kontrak Proyek Konstruksi tertulis,
mengandung resiko tinggi menyangkut keselamatan umum dan tertib bangunan.Kontrak
dengan luar negeri formatnya sesuai kesepakatan.
– Hasil tender
– Penunjukan
– negosiasi
– Escalation contract
– Lump sum
– Harga satuan
– persentase
– Tahun tunggal
– Tahun jamak
Adalah kontrak pengadaan barang/jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas
waktu tertentu, dengan jumlah harga yang pasti dan tetap, dan semua resiko yang mungkin
terjadi dalam proses penyelesaian pekerjaan sepenuhnya ditanggung penyedia barang/jasa.
Adalah kontrak pengadaan barang/jasa yang merupakan gabungan lump sum dan harga
satuan dalam satu pekerjaan yang diperjanjikan.
Adalah kontrak pengadaan barang/jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas
waktu tertentu dengan jumlah harga pasti dan tetap sampai seluruh bangunan/konstruksi
peralatan dan jaringan utama maupun penunjangnya dapat berfungsi dengan baik sesuai
dengan kriteria kinerja yang telah ditetapkan.
Adalah kontrak pelaksanaan jasa konsultansi bidang konstruksi atau pekerjaan pemborongan
tertentu, dimana konsultan yang bersangkutan menerima imbalan jasa berdasarkan prosentase
tertentu dari nilai pekerjaan fisik konstruksi/pemborongan tersebut.
5. Lembaga keuangan, seperti bank komersial, sangat berperan dalam menukung pelaksanaan
pengadaan barang/jasa pemerintah, dan sebaliknya, pihak-pihak pelaku pembangunan adalah
mitra komersial bagi pihak lembaga keuangan. PPK maupun penyedia jasa pelaksana
konstruksi sama-sama berkepentingan terhadap lembaga keuangan. Berbagai fasilitas
perbankan diperlukan untuk mendukun kegiatan bisnis jasa pelaksana konstruksi, seperti
fasilitas kredit untuk modal kerja, jaminan-jaminan berupa non cash loan (NCL), dan credit
line (CL).
Untuk marketing agent adalah optional tergantung jenis proyek, dengan demikian system
manajemen konstruksi digunakan biasanya untuk yang komersial seperti mall, apartemen,
dan hotel yang strata title.
Keunggulan dan Kelemahannya Menggunakan Sistem Manajemen Konsultan .
1. Keunggulan :
Praktis, pemilik proyek cukup mempelajari company profile konsultan MK dan diundang
untuk presentasi memaparkan prosedur kerjanya , personal-personalnya dan harga yang
ditawarkan. Dari sini jika dilihat “ capable” maka dapat dipilih.
Pembayaran untuk team MK ini adalah tetap selama masa proyek dan pengeluaran ini
dapat dijadikan komponen biaya(expense). Selain itu perusahaan/pemilik proyek tidak
ada kewajiban lain terhadap personil team MK ini.
Personil dapat dilakukan pengantian jika dilihat kurang cakap dalam menjalankan
tugasnya.
Karena banyak konsultan MK, maka dapat memilih yang paling baik.
2. Kelemahan :
Jika pemilik proyek menyerahkan sepenuhnya kontrol proyek dilapangan pada konsultan
MK, rawan terjadi penyimpangan.
Jika konsultan MK pada saat awal kurang bisa menempatkan diri dalam proyek, maka
akan menjadi kurang wibawa dihadapan para kontraktor.
Kadang-kadang terdapat konsultan MK yang agak susah dikendalikan.
Perlu mencari konsultan lagi yaitu Manajemen Properti untuk operasional
gedung/bangunan.
1. Karena produksi berjalan sangat singkat, jadi lebih mudah untuk menghentikan
produksi satu jenis produk tertentu dan beralih ke produk lain yang berbeda untuk
memenuhi perubahan permintaan pelanggan.
2. Tingkat persediaan sangat rendah, hal ini berarti bahwa biaya persediaan seperti biaya
ruang gudang dapat diminimalkan.
3. Ruang yang sebelumnya digunakan untuk menyimpan persediaan dapat digunakan
untuk keperluan lainnya yang lebih produktif.
4. Perusahaan menginvestasikan uang yang jauh lebih sedikit karena persediaan kurang
diperlukan.
5. Kesalahan produksi dapat lebih cepat dilihat dan diperbaiki, sehinga akan
menghasilkan produk cacat yang jauh lebih sedikit dan memicu kepuasan pelanggan
yang lebih besar.
Kelemahan sistem just in time / kendala just in time antara lain adalah :
1. Perusahaan mungkin tidak bisa segera memenuhi kebutuhan pesanan yang besar dan
tak terduga, karena memiliki sedikit atau bahkan tidak ada stok barang jadi.
2. Investasi harus dilakukan di bidang teknologi informasi untuk menghubungk sistem
komputer perusahaan dan supplier agar dapat mengkoordinasikan pengiriman suku
cadang dan bahan baku lainnya.
3. Supplier yang tidak mengirimkan barang kepada perusahaan secara tepat waktu dan
dalam jumlah yang benar dapat mempengaruhi proses produksi secara krusial.
4. Ada ketergantungan yang tinggi pada pemasok / supplier, yang pada umumnya
kinerjanya di luar lingkup produsen.
5. Biaya transaksi akan relatif lebih tinggi dikarenakan transaksi seringkali dibuat.
6. Bencana alam dapat mengganggu aliran barang dari supplier ke perusahaan yang
bisa menghentikan produksi secara seketika.
A. KELEBIHAN
1. Meningkatkan kualitas: Untuk tetap kompetitif di pasar saat ini, perusahaan harus
memahami keinginan pelanggan dan kebutuhan dan proses desain untuk
memenuhi harapan mereka dan persyaratan.
2. Hilangkan limbah: Limbah adalah segala aktivitas yang mengkonsumsi waktu,
sumber daya, atau ruang tetapi tidak menambah nilai apapun untuk produk atau
layanan.
3. Mengurangi waktu: Mengurangi waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan
kegiatan dari awal sampai akhir adalah salah satu cara yang paling efektif untuk
menghilangkan limbah dan biaya yang lebih rendah.
B. Mengurangi biaya total: Untuk meminimalkan biaya, perusahaan harus memproduksi
hanya untuk kebutuhan pelanggan. Overproduksi meningkatkan persediaan
perusahaan karena kebutuhan biaya penyimpanan.
KEKURANGAN
1. prinsip-prinsip lean tidak selalu berlaku bila permintaan pelanggan tidak stabil
dan tak terduga.
2. inventori, stok atau persediaan yang berlebihan
3. manajemen tidak memanfaatkan kemampuan dan keterampilan staf dengan benar
bahkan tidak melibatkan mereka dalam proyek improvement di organisasi
8. Dalam sistem pelaksanaan pembangunan terdapat sistem Build Operate Transfer dan turn
key. Perbedaannya apa? sistem menejemen apa yg diterapkan?
Jawab:
a. Build Operate Transfer adalah suatu bentuk kontrak dimana investor membangun
pada lahan pemilik, setelah itu investor mengelola selama kurun waktu tertentu
dan setelah masa pengoperasian selesai fasilitas tersebut dikembalikan kepada
pemilik. Kontrak BOT merupakan bentuk kontrak yang memindahkan tanggung
jawab atas biaya, pembangunan, dan operasional ke pihak investor dan di akhir
proyek pihak pemilik akan menerima penyerahan kembali atas aset yang telah
digunakan/dioperasionalkan selama janhka waktu tertentu.
b. Turn Key adalah suatu sistem konrak dimana semua biaya ditanggung oleh pihak
kontraktor terlebih dahulu. Pemayaran oleh developer kepada kontraktor sebagai
pelaksana pada saat pekerjaan telah selesai seluruhnya atau pada saat serak terima
dari pelaksana ke pemilik.
Perbedaan yang mencolok dari keduanya adalah pada kontrak Build Operate
Tranfer proyek akan diserahkan kepada pemilik atau developer apabila pihak
pelaksana atau kontraktor telah mengalami balik modal, karena seluruh
pembiayaan ditanggung oleh pihak pelaksana (pemilik/developer tidak
mengeluarkan dana) sedangkan untuk system turn key proyek akan diserahkan
kepada pemilik atau developer setelah proyek 100% jadi dengan persetujuan dari
pemilik/developer dan apabila proyek tersebut tidak memenuhi syarat maka
pemilik/developer tidak akan mau melakukan pembayaran.
9. Setiap pemilihan aktivitas yang ditetapkan akan bermuara pada waktu, biaya, dan mutu dari
suatu kegiatan proyek. Untuk proyek konstruksi pada umumnya mutu merupakan elemen
yang harus tetap dipertahankan agar selalu sesuai dengan perencanaan, sedangkan apabila
terjadi adanya keterlambatan waktu pelaksanaan proyek atau karena atas permintaan dari
owner/pemilik proyek untuk mempersingkat waktu pelaksanaannya, maka perlu dilakukan
usaha percepatan waktu pelaksanaan proyek.
Secara umum, Fast Track adalah sebuah upaya untuk mempercepat penyelesaian proyek,
apapun alasannya. Keputusan pelaksanaan Fast Track bisa dilakukan dengan:
11. Pada kontrak proyek, perusahaan Konsultan Manajemen Konstruksi bertanggung jawab
mengatur seluruh kegiatan atau aktifitas proyek. Kegiatan dan aktifitas tersebut, mulai dari
konsep desain sampai hasil proyek. Atau Konsultan Manajemen Konstruksi bertindak
sebagai tangan dari pemilik proyek terhadap aktifitas proyek.
Dari gambar struktur Manajemen organisasi Proyek, dapat dilihat perusahaan Konsultan
Manajemen Konstruksi adalah sebagai perantara atau penghubung antara pemilik proyek
dengan pelaksana atau kontraktor. Dan sebagai penghubung antara pemilik proyek dengan
perencana desain, arsitektur, engineer. Maksud dari perantara disini, yaitu memberikan:
Memberikan saran dan rekomendasi terhadap masalah desain, arsitek dan engineer.
Memberikan saran dan rekomendasi terhadap kontraktor, terhadap masalah yang terjadi.
Di sisi lain pihak-pihak yang terlibat dalam proses konstruksi mempunyai latar belakang
kepentigan yang berbeda, misalnya kontraktor yang ber-orientasi kepada profit,
arsitek/engineer adalah perusahaan yang mengadakan jasa, maka peranan Construction
Manajemen (CM) didalam Manajemen proyek menjadi sangat penting, yaitu sebagai
Supervisor/perantara/pengawas antara pemilik proyek dengan arsitek/engineer dan
kontraktor.
Manajemen Konstruksi harus mempunyai pengetahuan yang lebih dalam segala aspek yang
berhubungan dengan bidang konstruksi, bisnis, organisasi, ilmu teknik, hukum perburuhan,
kontrak kerja, sosial, politik, akutansi keuangan serta linkungan, yang terpadu secara
baik/profesional dalam bidang manajemen. Hal ini sangat dibutuhkan untuk memperoleh
sasaran kualitas yang maksimal dalam waktu dan biaya sebuah proyek.