Anda di halaman 1dari 17

TUGAS JAWABAN PERTANYAAN

MANAJEMEN KONSTRUKSI

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Konstruksi


Dosen Pengampu:

Taufiq Lilo Adi Sucipto S.T.,M.T

Disusun Oleh:
Adi Prasetyo K1514002
Alvian Novitasari K1514008
Anggi Nurmala A. K1514011
Anggita Alviana Ariesati K1514012
Arif Suryanto K1514017
Fitri Dwi Astutuik K1514032
Langgeng Setyo Pramono K1514042
M. Abdul Mughni K1514047
Natanael Aditya Laksono K1514054
Tabhita Kirani K1514069
Sabilla Fairuz Rn K1514067
Zainab Izzah Muslimah K1514074

PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN


UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2017
DAFTAR PERTANYAAN KELOMPOK 3

1. Pada pengertian Build Operate Tranfer (BOT) dan Turnkey terdapat kalimat "dengan
kekuatan sendiri (fully self /with agreement financing)"Bagaimana maksud dari
kalimat "kekuatan sendiri (fully self /with agreement financing)" dalam pengertian
tersebut?
2. Pada pelaksanaan sistem pembangunan Turn key project apa saja kelebihan dan
kekuranganya ?
3. Tipe kontrak itu apa saja? dalam materi ada tipe kontrak antara pemberi tugas dan
team management konstruksi, perencana serta pelaksana//kontraktor, itu kontrak
seperti apa? isi kontrak apa saja? apa saja yg dibahas dalam kontrak tersebut?
4. Apa yang dimaksud dengan downstream didalam sudut pandang sistem Vertical
Forward Linkage ?
5. Apa kelebihan dan kelemahan dari kemitraan level kepemilikan modal(aspek
keuangan) dalam pelaksanaan konstruksi kemitraan? Dan adakah badan hukum yang
mengatur tentang kemitraan level kepemilikan modal?
6. Dalam modul disebutkan 3 jenis sistem pelaksanaan bangunan yaitu konsultan MK
BOT dan Turnkey. Kapan sistem tersebut digunakan dan apa kelebihan serta
kekurangan dari masing-masing sistem tersebut?
7. Metode produksi & inventory ada just in time dan lean production. Apa kelebihan dan
kekurangan dari kedua metode tsb?
8. Dalam sistem pelaksanaan pembangunan terdapat sistem Build Operator Transfer
(BOT) dan Turn-key Project. Apa perbedaan signifikan dr kedua sistem tersebut dan
sistem management seperti apa yg diterapkan di dalam pelaksanaan tersebut?
9. Dalam pembangunan fast track, apa saja yang perlu diperhatikan agar hasilnya sesuai
dengan yg diharapkan? Dimana disini proyek dipercepat tanpa mengurangi mutu atau
kualitas bangunan.
10. Kemitraan pada level operasional menjelaskan tentang metode produksi & inventory
just in Time dan metode produksi & inventory "lean production". Sebutkan kelebihan
dan kekurangan masing-masing, dan menurut Anda untuk menghasilkan produk yg
berkualitas lebih baik menggunakan metode produksi yg mana?
11. Bagaimana rincian tugas/pekerjaan Konsultan MK sebagai koordinator proyek?
JAWABAN KELOMPOK 1 :

1. Istilah fully-self/ with agreement financing dapat diartikan bahwa


investor/kontraktor/penyedia jasa yang melaksanakan pembangunan suatu proyek
dengan perjanjian Build-Operate-Transfer (BOT) atau TunKey Project, memiliki hak
sepenuhnya utk melaksanakan pembangunan dari awal hingga akhir serta
berkewajiban utk mendanai keseluruhan pembangunan proyek tersebut, sesuai dengan
perjanjian yang telah disepakati dengan pihak pengguna jasa/pemilik lahan.

2. Kelebihan dan kekurangan Sistem Turnkey Project

Tabel 1 Kelebihan dan Kekurangan Sistem Turnkey Project ditimjau dari Pemberi
Tugas
KELEBIHAN KEKURANGAN

a) Tidak perlu memikirkan a. Harus membayar provisi Bank


proses konstruksi dari perencanaan sampai untuk payment guarantee
selesai konstruksi selama masa pembangunan
b) Tidak perlu menyediakan dana dari sejak b. Harus menanggung beban biaya
awal proyek hingga proyek selesai bunga selama pembangunan
terhadap harga kontruksi
c) Tidak perlu QS (Quantity Surveyor) c. Biaya konstruksi akan lebih
mahal daripada kontrak biasa.
d) Tidak perlu pengawasan pekerjaan secara d. Apabila dana investasi yang
lengkap (cukup beberapa saja) sudah tersedia sejak awal
konstruksi tidakdigunakan oleh
Owner (Pemberi Tugas) dengan
optimal di bidang lain maka
menurut analisa ekonomi pada
dasarnya Owner membayar
lebih mahal dibandingkan
dengan jasa konstruksi
konvensional
e) Tidak ada resiko keuangan (membayar e. Harus menanggung beban biaya
lebih dari prestasi) asuransi dan beban biaya
pengamanan investasi lainnya
akan dibebankan pada harga
konstruksi
f) Dapat menunda pembayaran jika mutu f. Kemungkinan pemblokiran
konstruksi belum seusai kontrak, hingga sebagian rekening di Bank
kontraktor dapat memenuhi seluruh sebagai pendukung Payment
persyaratan dalam kontrak Guarantee
g) Dapat menggunakan dana yang tersedia
sejak awal pembangunan untuk
kepentingan lain.
h) Dapat terhindar dari keterlambatan dan
selesai tepat waktu.
i) Mutu konstuksi dapat terjamin

Tabel 2 Kelebihan dan Kekurangan Sistem Turnkey Project ditinjau dari Penerima Tugas

KELEBIHAN KEKURANGAN

a) Dapat membebankan semua biaya 1. Harus menyediakan dana sejak awal


pengamanan kepada harga konstruksi proyek hingga selesai (bisa mengganggu
likuiditas)
b) Tidak ada hambatan dalam 2. Bila penyelesaian terlambat selain
perhitungan prestasi dikenakan denda juga cost of money
bertambah
c) Bebas mengatur tahapan agar 3. Bila nilai proyek yang cukup besar, maka
pekerjaan lebih efisien dana yang dipinjamkan ke pihak
keuangan cukup besar yang berarti
memerlukan agunan besar pula.
d) Mengetahui persis seluruh aspek 4. Dibutuhkan jaminan ketersediaan modal
pekerjaan selama pembangunan.
e) Tidak ada birokrasi dalam proses 5. Mempunyai resiko keuangan yang cukup
pekerjaan tinggi
f) Dapat mendorong SDM menjadi lebih 6. Apabila tidak dapat bekerja efisien akan
efisien dan profesional rentan terhadap keterlambatan berarti
akan menambah beban bunga uang.
g) Mendorong terbiasa bekerja lebih hati- 7. Apabila tidak dapat bekerja hati-hati atau
hati agar terhindar dari penundaan tidak bisa menjaga mutu akan rentan
pembayaran untuk keperluan terhadap waktu dan biaya tambah untuk
perbaikan perbaikan berarti beban bunga.
h) Dapat menciptakan penyedia jasa
menjadi usaha konstruksi yang
profesional dan punya peluang bisnis
yang menjanjikan

3. Jenis-Jenis Kontrak Dalam Dunia Konstruksi

Jenis-Jenis Kontrak

Dalam dunia konstruksi, perjanjian antara pihak ownerdengan pihak kontraktor diikat dalam
sebuah kontrak kerja. Pengaturan hukum kontrak kerja proyek konstruksi diatur oleh pihak-
pihak yang terlibat dan sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku (KUHP pasal 1601b). Kontrak proyek konstruksi ini berupa dokumen tertulis dan
wajib menjelaskan tentang kesepakatan keselamatan umum dan tertib bangunan karena
sebuah proyek konstruksi merupakan pekerjaan yang mengandung resiko tinggi.

Jenis-jenis kontrak proyek konstruksi adalah:

1. Kontrak harga satuan (Unit price contract)

Dalam kontrak ini, pihak kontraktor hanya menentukan harga satuan pekerjaan untuk biaya
semua jenis pekerjaan yang mungkin dikeluarkan termasuk biaya overhead dan keuntungan.
Biasanya, kontrak ini digunakan jika kuantitas aktual dan masing-masing item pekerjaan sulit
untuk diestimasi secara akurat sebelum proyek dimulai. Pemilik dan kontraktor akan
melakukan opname atau pengukuran bersama terhadap jumlah bahan yang terpasang untuk
menentukan kuantitas pekerjaan yang sesungguhnya. Kelemahan dari jenis kontrak ini yaitu
pemilik tidak dapat mengetahui secara pasti biaya aktual proyek hingga proyek itu selesai.

2. Kontrak biaya plus jasa (Cost plus fee contract)


Dalam kontrak ini, kontraktor akan menerima pembayaran atas pengeluarannya, ditambah
dengan biaya untuk overhead dan keuntungan. Besarnya biaya overhead dan keuntungan
biasanya dihitung berdasarkan presentase biaya yang akan dikeluarkan kontraktor. Yang
menjadi kelemahan jenis kontrak ini hampir sama dengan jenis kontrak harga satuan dimana
pemilik tidak dapat mengetahui biaya aktual proyek yang akan dilaksanakan. Biasanya
kontrak jenis ini dipakai jika proyek tersebut harus diselesaikan dalam waktu yang singkat
sementara rencana dan spesifikasinya belum dapat diselesaikan.

3. Kontrak biaya menyeluruh (Lump sum contract)

Dalam kontrak ini menyatakan bahwa kontraktor akan melaksanakan proyek sesuai dengan
rancangan biaya tertentu. Apabila terjadi perubahan dalam kontrak, perlu dilakukan negosiasi
antara pemilik dan kontraktor untuk menetapkan besarnya pembayaran (baik tambah maupun
kurang) yang akan diberikan kepada kontraktor terhadap perubahan tersebut.

Kontrak jenis ini hanya bisa diterapkan apabila ada perencanaan yang telah benar-benar
selesai, dimana kontraktor sudah dapat melakukan estimasi kuantitas secara akurat. Biasanya
pemilik proyek dengan jumlah anggaran yang terbatas akan memilih jenis kontrak ini karena
merupakan satu-satunya jenis kontrak yang memberi nilai pasti terhadap biaya yang akan
dikeluarkan.

Pengaturan hukum Kontrak kerja proyek konstruksi

Kontrak Proyek Konstruksi termasuk perjanjian untuk melakukan pekerjaan (KUHP pasal
1601 b) Isinya diatur oleh: Pihak-pihak yang terlibat dan sesuai dengan ketentuan peraturan
dan perundang-undangan yang berlaku.Bentuk Kontrak Proyek Konstruksi tertulis,
mengandung resiko tinggi menyangkut keselamatan umum dan tertib bangunan.Kontrak
dengan luar negeri formatnya sesuai kesepakatan.

Jenis-jenis Kontrak proyek Konstruksi

Menurut cara terjadinya:

– Hasil tender

– Penunjukan

– negosiasi

Menurut cara penentuan harga:


– Fixed price or lump sum price contract

– Fixed unit price contract

– Escalation contract

– Cost plus fee contract

– Target estimate with penalty and incentive fee contract

Jenis-jenis Kontrak Konstruksi menurut Keppres 80 tahun 2003

Berdasarkan bentuk imbalan

– Lump sum

– Harga satuan

– Gabungan lump sum dan harga satuan

– Terima jadi (turn key)

– persentase

¨ Berdasarkan jangka waktu pelaksanaan

– Tahun tunggal

– Tahun jamak

Berdasarkan jumlah pengguna barang/jasa:

– Kontrak pengadaan tunggal

– Kontrak pengadaan bersama

Pengertian sistem Kontrak proyek konstruksi

Kontrak proyek system Lump sum

Adalah kontrak pengadaan barang/jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas
waktu tertentu, dengan jumlah harga yang pasti dan tetap, dan semua resiko yang mungkin
terjadi dalam proses penyelesaian pekerjaan sepenuhnya ditanggung penyedia barang/jasa.

Kontrak proyek system Harga satuan


Adalah kontrak pengadaan barang/jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas
waktu tertentu, berdasarkan harga satuan yang pasti dan tetap, untuk Setiap satuan/unsur
pekerjaan dengan Spesifikasi teknis tertentu, yang volume Pekerjaannya masih bersifat
sementara, Sedangkan pembayarannya didasarkan Pada hasil pengukuran bersama atas
volumePekerjaan yang benar-benar telah dilaksanakan oleh penyedia barang/jasa.

Kontrak proyek system Gabungan lump sum & harga satuan

Adalah kontrak pengadaan barang/jasa yang merupakan gabungan lump sum dan harga
satuan dalam satu pekerjaan yang diperjanjikan.

Kontrak proyek system Terima jadi

Adalah kontrak pengadaan barang/jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas
waktu tertentu dengan jumlah harga pasti dan tetap sampai seluruh bangunan/konstruksi
peralatan dan jaringan utama maupun penunjangnya dapat berfungsi dengan baik sesuai
dengan kriteria kinerja yang telah ditetapkan.

Kontrak proyek system Persentase

Adalah kontrak pelaksanaan jasa konsultansi bidang konstruksi atau pekerjaan pemborongan
tertentu, dimana konsultan yang bersangkutan menerima imbalan jasa berdasarkan prosentase
tertentu dari nilai pekerjaan fisik konstruksi/pemborongan tersebut.

Jenis-jenis Kontrak proyek konstruksi yang lain

Kontrak rancang bangun (design and build contract)

Kontrak putar kunci (turn key contract)

Contractors full pre financing

Build operate and transfer (BOT)

Build operate and own (BOO)

Build lease and transfer (BLT)


4. Segmen Rantai Suplai Hilir/Downstream supply chain segment
Downstream (arah muara) supply chain meliputi semua aktivitas yang melibatkan pengiriman
produk kepada pelanggan akhir. Di dalam downstream supply chain, perhatian diarahkan
pada distribusi, pergudangan, transportasi, dan after-sales-service.

5. Lembaga keuangan, seperti bank komersial, sangat berperan dalam menukung pelaksanaan
pengadaan barang/jasa pemerintah, dan sebaliknya, pihak-pihak pelaku pembangunan adalah
mitra komersial bagi pihak lembaga keuangan. PPK maupun penyedia jasa pelaksana
konstruksi sama-sama berkepentingan terhadap lembaga keuangan. Berbagai fasilitas
perbankan diperlukan untuk mendukun kegiatan bisnis jasa pelaksana konstruksi, seperti
fasilitas kredit untuk modal kerja, jaminan-jaminan berupa non cash loan (NCL), dan credit
line (CL).

Badan hukum yang mengatur :

 Perseroan Terbatas (PT)


 PT non PMA/PMDN (swasta nasional)
 Koperasi
 Perseroan Komanditer (CV)
 Firma
6. A. Sistem Manajemen Konstruksi

Untuk marketing agent adalah optional tergantung jenis proyek, dengan demikian system
manajemen konstruksi digunakan biasanya untuk yang komersial seperti mall, apartemen,
dan hotel yang strata title.
Keunggulan dan Kelemahannya Menggunakan Sistem Manajemen Konsultan .
1. Keunggulan :
 Praktis, pemilik proyek cukup mempelajari company profile konsultan MK dan diundang
untuk presentasi memaparkan prosedur kerjanya , personal-personalnya dan harga yang
ditawarkan. Dari sini jika dilihat “ capable” maka dapat dipilih.
 Pembayaran untuk team MK ini adalah tetap selama masa proyek dan pengeluaran ini
dapat dijadikan komponen biaya(expense). Selain itu perusahaan/pemilik proyek tidak
ada kewajiban lain terhadap personil team MK ini.
 Personil dapat dilakukan pengantian jika dilihat kurang cakap dalam menjalankan
tugasnya.
 Karena banyak konsultan MK, maka dapat memilih yang paling baik.
2. Kelemahan :
 Jika pemilik proyek menyerahkan sepenuhnya kontrol proyek dilapangan pada konsultan
MK, rawan terjadi penyimpangan.
 Jika konsultan MK pada saat awal kurang bisa menempatkan diri dalam proyek, maka
akan menjadi kurang wibawa dihadapan para kontraktor.
 Kadang-kadang terdapat konsultan MK yang agak susah dikendalikan.
 Perlu mencari konsultan lagi yaitu Manajemen Properti untuk operasional
gedung/bangunan.

B. Sistem BOT (Build, Operate and Transfer)


Build, operate, and transfer (BOT) adalah perjanjian untuk suatu proyek yang dibangun
oleh pemerintah dan membutuhkan dana yang besar, yang biasanya pembiayaannya dari
pihak swasta, pemerintah dalam hal ini menyediakan lahan yang akan digunakan oleh
swasta guna membangun proyek.
1. Keuntungan
 Bagi Pemerintah Daerah, pembangunan infrastruktur dengan metode BOT
menguntungkan, karena dapat membangun infrasturktur dengan biaya perolehan dana
dan tingkat bunga yang relatif rendah, dapat mengurangi pengunaan dana anggaran
publik dan juga mengurangi jumlah pinjaman publik, serta setelah masa konsensi
bangunan dan fasilitas yang ada akan diserahkan kepada pemerintah. Pemerintah Daerah
juga tidak menanggung resiko kemungkinan terjadinya perubahan kurs.
 Bagi investor, pembangunan infrasruktur dengan pola BOT merupakan pola yang
menarik, karena memiliki hak penguasaan yang tinggi terhadap infrastruktur yang
dibangunnya, adanya kesempatan untuk memasuki bidang usaha dengan hak ekslusif
yang hanya dimiliki oleh pemerintah atau BUMN atau juga BUMD yang bersangkutan
serta mendapatkan keuntungan saat pengoperasian. Namun dengan kerja sama ini
dapat menguntungkan para pihak yang berjanji.
2. Kerugian
 Bagi pemerintah melepaskan hak ekslusif beserta hak untuk mengelola untuk jangka
waktu tertentu.
 Bagi investor usaha yang dilakukan mengandung resiko yang tinggi karena
memerlukan perhitungan dan pertimbangan yang matang selain itu juga menggunakan
dana yang sangat besar dan pembangunan proyek tersebut juga memiliki resiko
kegagalan bangunan yang dapat saja disebabkan karena salah perhitungan, salah
pengerjaan, dan lain-lain.
C. Sistem Turn key
Proyek yang dilakukan dengan pola Turn-key Project adalah pola pekerjaan dimana
masing-masing pihak yang terlibat mengikatkan diri dengan kontrak kerja, tetapi Pihak
Pemberi Tugas akan melakukan pembayaran pekerjaan setelah prestasi pekerjaan selesai
100% dan telah disetujui oleh Pemberi Tugas.
1. Keuntungan
 Keuntungan dari proyek-proyek turnkey adalah owner tidak perlu
mengeluarkan tenaga ekstra dalam mengkoordinasi semua elemen dibawahnya. Selain
itu, karena dari proses perencanaan hingga pembangunan dilaksanakan oleh satu pihak,
maka proses optimalisasi desain bisa dilakukan sepanjang proyek berlangsung dan
lebih cepat dilaksanakan.
 Keuntungan yang diraih pemberi kerja tentu saja hasil kerja yang
kemungkinan bisa lebih cepat, minimalisasi konflik dan mengurangi resiko adanya
saling lempar tanggung jawab apabila terjadi kegagalan konstruksi.
2. Kerugian
Kelemahan dari struktur seperti ini adalah Adanya resiko kegagalan konstruksi
yang lebih besar karena biasanya kontraktor-kontraktor EPC berasal dari kontraktor
maupun konsultan murni. Apabila proyek dimenangkan oleh kontraktor dengan basic
konsultan, kemungkinan bangunan yang akan dibuat boros dalam pembiayaan.
Apabila dimenangkan oleh kontraktor dengan basic pelaksana, sudah pasti harga akan
efisien, namun resiko yang timbul akan lebih besar.

7. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN JUST IN TIME


Keuntungan Just In Time

Kelebihan metode just in time antara lain adalah :

1. Karena produksi berjalan sangat singkat, jadi lebih mudah untuk menghentikan
produksi satu jenis produk tertentu dan beralih ke produk lain yang berbeda untuk
memenuhi perubahan permintaan pelanggan.
2. Tingkat persediaan sangat rendah, hal ini berarti bahwa biaya persediaan seperti biaya
ruang gudang dapat diminimalkan.
3. Ruang yang sebelumnya digunakan untuk menyimpan persediaan dapat digunakan
untuk keperluan lainnya yang lebih produktif.
4. Perusahaan menginvestasikan uang yang jauh lebih sedikit karena persediaan kurang
diperlukan.
5. Kesalahan produksi dapat lebih cepat dilihat dan diperbaiki, sehinga akan
menghasilkan produk cacat yang jauh lebih sedikit dan memicu kepuasan pelanggan
yang lebih besar.

Kelemahan Just In Time

Kelemahan sistem just in time / kendala just in time antara lain adalah :

1. Perusahaan mungkin tidak bisa segera memenuhi kebutuhan pesanan yang besar dan
tak terduga, karena memiliki sedikit atau bahkan tidak ada stok barang jadi.
2. Investasi harus dilakukan di bidang teknologi informasi untuk menghubungk sistem
komputer perusahaan dan supplier agar dapat mengkoordinasikan pengiriman suku
cadang dan bahan baku lainnya.
3. Supplier yang tidak mengirimkan barang kepada perusahaan secara tepat waktu dan
dalam jumlah yang benar dapat mempengaruhi proses produksi secara krusial.
4. Ada ketergantungan yang tinggi pada pemasok / supplier, yang pada umumnya
kinerjanya di luar lingkup produsen.
5. Biaya transaksi akan relatif lebih tinggi dikarenakan transaksi seringkali dibuat.
6. Bencana alam dapat mengganggu aliran barang dari supplier ke perusahaan yang
bisa menghentikan produksi secara seketika.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN LEAN PRODUCTION

A. KELEBIHAN
1. Meningkatkan kualitas: Untuk tetap kompetitif di pasar saat ini, perusahaan harus
memahami keinginan pelanggan dan kebutuhan dan proses desain untuk
memenuhi harapan mereka dan persyaratan.
2. Hilangkan limbah: Limbah adalah segala aktivitas yang mengkonsumsi waktu,
sumber daya, atau ruang tetapi tidak menambah nilai apapun untuk produk atau
layanan.
3. Mengurangi waktu: Mengurangi waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan
kegiatan dari awal sampai akhir adalah salah satu cara yang paling efektif untuk
menghilangkan limbah dan biaya yang lebih rendah.
B. Mengurangi biaya total: Untuk meminimalkan biaya, perusahaan harus memproduksi
hanya untuk kebutuhan pelanggan. Overproduksi meningkatkan persediaan
perusahaan karena kebutuhan biaya penyimpanan.

KEKURANGAN
1. prinsip-prinsip lean tidak selalu berlaku bila permintaan pelanggan tidak stabil
dan tak terduga.
2. inventori, stok atau persediaan yang berlebihan
3. manajemen tidak memanfaatkan kemampuan dan keterampilan staf dengan benar
bahkan tidak melibatkan mereka dalam proyek improvement di organisasi
8. Dalam sistem pelaksanaan pembangunan terdapat sistem Build Operate Transfer dan turn
key. Perbedaannya apa? sistem menejemen apa yg diterapkan?
Jawab:
a. Build Operate Transfer adalah suatu bentuk kontrak dimana investor membangun
pada lahan pemilik, setelah itu investor mengelola selama kurun waktu tertentu
dan setelah masa pengoperasian selesai fasilitas tersebut dikembalikan kepada
pemilik. Kontrak BOT merupakan bentuk kontrak yang memindahkan tanggung
jawab atas biaya, pembangunan, dan operasional ke pihak investor dan di akhir
proyek pihak pemilik akan menerima penyerahan kembali atas aset yang telah
digunakan/dioperasionalkan selama janhka waktu tertentu.
b. Turn Key adalah suatu sistem konrak dimana semua biaya ditanggung oleh pihak
kontraktor terlebih dahulu. Pemayaran oleh developer kepada kontraktor sebagai
pelaksana pada saat pekerjaan telah selesai seluruhnya atau pada saat serak terima
dari pelaksana ke pemilik.

Perbedaan yang mencolok dari keduanya adalah pada kontrak Build Operate
Tranfer proyek akan diserahkan kepada pemilik atau developer apabila pihak
pelaksana atau kontraktor telah mengalami balik modal, karena seluruh
pembiayaan ditanggung oleh pihak pelaksana (pemilik/developer tidak
mengeluarkan dana) sedangkan untuk system turn key proyek akan diserahkan
kepada pemilik atau developer setelah proyek 100% jadi dengan persetujuan dari
pemilik/developer dan apabila proyek tersebut tidak memenuhi syarat maka
pemilik/developer tidak akan mau melakukan pembayaran.

9. Setiap pemilihan aktivitas yang ditetapkan akan bermuara pada waktu, biaya, dan mutu dari
suatu kegiatan proyek. Untuk proyek konstruksi pada umumnya mutu merupakan elemen
yang harus tetap dipertahankan agar selalu sesuai dengan perencanaan, sedangkan apabila
terjadi adanya keterlambatan waktu pelaksanaan proyek atau karena atas permintaan dari
owner/pemilik proyek untuk mempersingkat waktu pelaksanaannya, maka perlu dilakukan
usaha percepatan waktu pelaksanaan proyek.

Secara umum, Fast Track adalah sebuah upaya untuk mempercepat penyelesaian proyek,
apapun alasannya. Keputusan pelaksanaan Fast Track bisa dilakukan dengan:

 Menambah waktu kerja


 Menambah jumlah pekerja
 Menambah jumlah peralatan
 Merubah metoda konstruksi atau susunan jadwal
Dalam suatu proyek pasti bermuara pada waktu, biaya, dan mutu. Kita bisa saja mempercepat
fast tracking itu tetapi dengan langkah-langkah di atas, umumnya usaha Fast track akan
selalu berarti menambah biaya proyek. Persoalannya sekarang, bagaimana kita dapat
melakukan Fast Track dengan biaya paling optimal.
10. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN METODE PRODUKSI JUST IN TIME
a. Kelebihan
 Tingkat Persediaan atau Stock Level yang rendah sehingga menghemat tempat
penyimpanan dan biaya-biaya terkait seperti biaya sewa tempat dan biaya
asuransi
 Bahan-bahan produksi hanya diperoleh saat diperlukan saja sehingga hanya
memerlukan modal kerja yang rendah
 Dengan Tingkat persedian yang rendah, kemungkinan terjadinya pemborosan
akibat produk yang ketinggalan zaman, lewat kadaluarsa dan rusak atau usang
akan menjadi semakin rendah
 Menghindari penumpukan produk jadi yang tidak terjual akibat perubahan
mendadak dalam permintaan
 Memerlukan penekanan pada kualitas bahan-bahan produksi yang dipasok
oleh Supplier (Pemasok) sehingga dapat mengurangi waktu pemeriksaan dan
pengerjaan ulang
 Karena produksi berjalan singkat, jadi lebih mudah untuk menghentikan
produksi satu jenis produk tertentu untuk beralih ke produk lain yang berbeda
untuk memenuhi perubahan permintaan pelanggan
 Kesalahan produksi dapat lebih cepat dilihat dan diperbaiki sehingga akan
menghasilkan produk cacat yang jauh lebih sedikit dan memicu kepuasan
pelanggan yang lebih besar
b. Kekurangan
 Sistem Produksi Just In Time tidak memiliki toleransi terhadap kesalahan atau
“Zero Tolerance for mistakes” sehingga akan sangat sulit untuk melakukan
perbaikan/pengerjaan ulang pada bahan-bahan produksi ataupun produk jadi
yang mengalami kecacatan. Hal ini dikarenakan tingkat persediaan bahan-
bahan produksi dan produk jadi yang sangat minimum.
 Ketergantungan yang sangat tinggi terhadap pemasok baik dalam kualitas
maupun ketepatan pengiriman yang pada umumnya diluar lingkup perusahaan
manufakturing yang bersangkutan. Keterlambatan pengiriman oleh satu
pemasok akan mengakibatkan terhambatnya semua jadwal produksi yang telah
direncanakan.
 Biaya Transaksi akan relatif tinggi akibat frekuensi Transaksi yang tinggi
 Perusahaan Manufaktring yang bersangkutan akan sulit untuk memenuhi
permintaan yang mendadak tinggi karena pada kenyataannya tidak ada produk
jadi yang lebih.
 Bencana alam dapat mengganggu aliran barang dari supplier ke perusahaan
yang bisa menghentikan produksi secara seketika

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN METODE PRODUKSI LEAN PRODUCTION


Kelebihan
 Produksi yang berkualitas tinggi bertujuan agar mutu baik itu produk maupun layanan
yang diberikan dapat mencapai tingkat kepuasan pelanggan
 Biaya produksi rendah
 Meminimalisir inventory
 lingkungan kerja yang tertata dan rapi
 Peningkatan serta pemerataan skill karyawan
 terciptanya komunikasi dalam perusahaan yang efektif

11. Pada kontrak proyek, perusahaan Konsultan Manajemen Konstruksi bertanggung jawab
mengatur seluruh kegiatan atau aktifitas proyek. Kegiatan dan aktifitas tersebut, mulai dari
konsep desain sampai hasil proyek. Atau Konsultan Manajemen Konstruksi bertindak
sebagai tangan dari pemilik proyek terhadap aktifitas proyek.

Perusahaan atau Konsultan yang bergerak dibidang Manajemen Konstruksi(MK)


Menyediakan pelayanan Manajemen selama pra-desain, desain dan tahap pelaksanaan
konstruksi proyek. CM ikut memberikan pelayanan dalam penjadwalan waktu pelaksanaan
proyek dan biaya proyek. Manajer Proyek atau disebut Prusahaan Konsultan Manajemen
Konstruksi tersebut mewakili pemilik proyek dalam hal perencanaan, waktu dan biaya serta
kualitas dalam proyek. Pada gambar dibawah ini, ditampilkan struktur organisasi proyek,
mulai proses perencanaan dan sampai hasil proyek.

Dari gambar struktur Manajemen organisasi Proyek, dapat dilihat perusahaan Konsultan
Manajemen Konstruksi adalah sebagai perantara atau penghubung antara pemilik proyek
dengan pelaksana atau kontraktor. Dan sebagai penghubung antara pemilik proyek dengan
perencana desain, arsitektur, engineer. Maksud dari perantara disini, yaitu memberikan:

Berupa saran kepada owner project.


Rekomendasi lankah-langkah yang ditempuh.

Memberikan Keputusan kepada arsitek, desainer dan engineer.

Sedangkan pada tahap pelaksanaan :

Memberikan saran dan rekomendasi terhadap masalah desain, arsitek dan engineer.

Mengawasi pelaksanaan proyek.

Memberikan saran dan rekomendasi terhadap kontraktor, terhadap masalah yang terjadi.

Di sisi lain pihak-pihak yang terlibat dalam proses konstruksi mempunyai latar belakang
kepentigan yang berbeda, misalnya kontraktor yang ber-orientasi kepada profit,
arsitek/engineer adalah perusahaan yang mengadakan jasa, maka peranan Construction
Manajemen (CM) didalam Manajemen proyek menjadi sangat penting, yaitu sebagai
Supervisor/perantara/pengawas antara pemilik proyek dengan arsitek/engineer dan
kontraktor.

Manajemen Konstruksi harus mempunyai pengetahuan yang lebih dalam segala aspek yang
berhubungan dengan bidang konstruksi, bisnis, organisasi, ilmu teknik, hukum perburuhan,
kontrak kerja, sosial, politik, akutansi keuangan serta linkungan, yang terpadu secara
baik/profesional dalam bidang manajemen. Hal ini sangat dibutuhkan untuk memperoleh
sasaran kualitas yang maksimal dalam waktu dan biaya sebuah proyek.

Anda mungkin juga menyukai