Anda di halaman 1dari 11

PENYAKIT PARU DAN SALURAN NAPAS

PADA JEMAAH HAJI INDONESIA

Disampaikan oleh :
Dr. dr. Eka Jusup Singka, MSc

WEBINAR PUSKESHAJI-FDKHI, 21 JUNI 2020


Karakteristik Jemaah Haji Indonesia 2019
• Jumlah Jemaah Haji Indonesia 231.000 orang dengan Jemaah Risiko Tinggi 63 - 67%.
• Penyakit Paru dan Saluran Napas pada jemaah haji sebanyak 4 %.
• Faktor pencetus: Kelelahan, dehidrasi, metabolik, kondisi sosial dan lingkungan.

28%
27%
<20y 20 - 39y
0% 9%

≥ 60y 12%
34%
<20y
7%
5%
20 - 39y 4% 4%
3%
2% 1%
40 - 59y

e…
es

aly

e
es
us

y
ia

ut

re
it
as
in
≥ 60y

em

as

Go
as

ilu
lit

es
eg

id

se
se

el

ise

Fa
Ob
rim
da

Di
m
di

io

td

t
pi

ry
py

ar
es
ive

rd
sli

ar

to

He
et

Ca
Di

nd

he
ns

ira
ab

ea
rte

sp
ic
Di

em
in
pe

Re
ur
Hy

ha
40 - 59y

fp

Is c
so
er
57%

rd
so
Di
Sumber : Siskohatkes Sumber : Siskohatkes

Sebaran Usia Jemaah Haji Penyakit Terbanyak yang diderita Jemaah Haji
Penyakit Paru dan Saluran Napas
pada Jemaah Haji Indonesia (2019)

Sumber : Siskohatkes
Jemaah Haji Wafat
Berdasarkan Umur (2019)

19%
≥ 70 tahun
47% ≥ 60 - 69 tahun
40 - 49 tahun
34%

Jumlah JH wafat 453 jemaah dari 529 kloter


Sumber : Siskohatkes Rate = 453/231.000 = 1,96 permil
Jemaah Haji Wafat
Berdasarkan Penyebab Penyakit (2019)

Respiratory Diseases

Cardiovascular Diseases

2%11%
%1%
3%2% Cerebrovascular Diseases
4%
7%
37% Infectious And Parasitic Diseases

10%
Endocrine, nutritional and
metabolic diseases
Digestive Diseases

32%
Malignant Neoplasms (cancers)

Diseases of the genitourinary


system

Sumber : Siskohatkes
Penyakit Paru dan Saluran Napas
Penyebab Kematian Jemaah Haji (2019)
2% 2%
6%
Pneumonia

8%
COPD

Pulmonary oedema

Pneumonitis due to solids


and liquids
19% 61% Asthma

Tuberculosis

Sumber : Siskohatkes
Ibadah Haji dan Faktor Yang Mempengaruhi
Kesehatan di Arab Saudi
Kumpulan
Massa

Lingkungan
Sosial Dirawat

IBADAH • Penyakit Baru


Perjalanan • Eksaserbasi/
HAJI Semakin Berat

Rukun dan
Wafat Wajib Haji
Tidak Dijalani

Aktivitas Fasilitas
Fisik Pelayanan

ISTITHA'AH
Teori Faktor Risiko dengan
Status Kesehatan Jemaah Haji

Y
Keterangan
ZONA
• Sumbu X = status kesehatan Jamaah
Existing Disease Haji (faktor intrinsik).
AMAN
Z1 • Sumbu Y = faktor risiko kesehatan
X (faktor ekstrinsik).

-Exacerbasi akut berat • Z1 = intervensi melalui penguatan


pelayanan kesehatan dan pengobatan
-New diseases berat
(kuratif dan rehabilitatif) diperkuat
-Mortality New Diseases dengan pembimbingan dan
Z2
pengendalian faktor risiko kesehatan
jamaah haji.
• Z2 = intervensi melalui pembimbingan
dan pengendalian faktor risiko
kesehatan haji serta pelayanan dan
pengobatan penyakit.
Kesimpulan
1. Penyakit Kardiovaskular, Saluran Pernapasan, dan Metabolik adalah penyakit
terbanyak yang diderita jemaah haji sekaligus berkontribusi menyebabkan kematian
jemaah haji.
2. Penyakit tersebut harus dikelola dengan baik melalui kegiatan promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif.
3. Dibutuhkan kolaborasi berbagai pihak dalam pengelolaannya, termasuk Organisasi
Keagamaan, Organisasi Profesi, dan Organisasi Kemasyarakatan.
4. Perlu paket anjuran kegiatan dan manasik kegiatan spesifik untuk jemaah haji dengan
penyakit paru dan saluran napas.
5. Beberapa penyakit paru dan saluran napas merupakan penyakit yang dapat dicegah
dengan vaksinasi.
6. Anjuran untuk jemaah haji : vaksinasi influenza dan pneumonia.
7. Perlu penguatan pengendalian faktor risiko kesehatan haji.
Catatan Penting dalam Kesehatan Haji
1. Membawa 231,000 Jemaah haji.
2. 63-67% Risti → Sekitar 120,000 JH
a. Usia di atas 60 tahun
b. Usia di atas 60 tahun dengan penyakit
c. Usia di bawah 60 tahun dengan penyakit
3. Pola pandangan tentang pendekatan penyelenggaraan Kesehatan haji (saat di
Tanah Air dan di Tanah Suci) masih heterogen.
4. JH di bawa di suatu tempat dengan lingkungan yang berbeda dengan Indonesia.
5. Pola aktifitas JH yang berubah total.
6. Pemahaman tentang kondisi Kesehatan diri dengan aktifitas yang dijalankan
masih rendah.
7. Kepentingan2 lain yang mempengaruhinya.
8. Pemerintah tidak pernah membawa Jemaah Haji dalam keadaan serangan panik
depressive, atau dalam keadaan di infus, atau diberikan O2, bahkan koma. Tapi
harusnya semua pihak bertanya, kenapa kondisi tersebut bisa terjadi di Saudi?
9. Pemahaman tentang penentapan istithaah Kesehatan haji dengan Risti masih
belum sepenuhnya dimengerti oleh Sebagian besar tenaga dan pengamat
Kesehatan haji.
10. Fasilitas umum (akomodasi, konsumsi, transportasi, Kesehatan)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai