:3
08
m
ja
21
20
ril
Ap
7
l2
ga
ng
TATA KERJA ORGANISASI
Ta
da
Pa
y
PRAKTIK KERJA AMAN
m
nl
co
O
a.
in
m
(SAFE WORK PRACTICES)
se
rta
li
pe
da
U
@
en
ra
rk
B6-016/KT1040/2020-S9
al
ut
te
ap
ak
rn
.s
tid
an
REVISI Ke - 2
te
en
hs
um
ik
In
k.
ok
lm
D
ai
Em
na
ng
de
ra
put
Sa
ar
m
ha
D
an
hs
Ik
eh
ol
k
eta
ic
D
DAFTAR ISI
2
:3
DAFTAR ISI .................................................................................................. 1
08
m
I. TUJUAN ................................................................................................. 3
ja
21
II. RUANG LINGKUP ................................................................................. 3
20
ril
Ap
III. PENGERTIAN DAN BATASAN.............................................................. 4
7
l2
IV. REFERENSI........................................................................................... 7
ga
ng
Ta
V. DOKUMEN TERKAIT ........................................................................... 10
da
Pa
A. Daftar Dokumen .............................................................................. 10
y
m
nl
co
B. Retensi Dokumen ........................................................................... 11
O
a.
in
VI. FUNGSI/ORGANISASI/JABATAN TERKAIT ....................................... 12
m
se
rta
li
pe
da
VII. PROSEDUR ......................................................................................... 31
U
@
en
ra
rk
al
ut
ak
rn
.s
tid
en
hs
um
ik
Lampiran 3 - Tata Kerja Metode Kerja dan Job Safety Analysis .......... 40
Sa
ar
2
Lampiran 12 - Tata Kerja Hot Work (Kerja Panas) ............................. 106
:3
08
Lampiran 13 - Tata Kerja Isolation of Hazardous Energy (Isolasi
m
ja
Energi Berbahaya) ..................................................... 113
21
20
Lampiran 14 - Tata Kerja Lifting dan Rigging ..................................... 122
ril
Ap
Lampiran 15 - Tata Kerja Portable Gas Detection (Deteksi Gas
7
l2
Portabel) .................................................................... 132
ga
ng
Lampiran 16 - Tata Kerja Simultaneous Operations - SIMOPs
Ta
(Operasi Simultan) ..................................................... 139
da
Pa
y
Lampiran 17 - Tata Kerja Work at Height (Bekerja di Ketinggian) ...... 142
m
nl
co
O
a.
Lampiran 18 - Terminologi dan Defenisi Lanjutan .............................. 148
in
m
se
li
pe
da
U
en
ra
rk
al
ut
te
ak
rn
.s
tid
an
te
en
hs
um
ik
In
k.
ok
lm
D
ai
Em
na
ng
de
ra
put
Sa
ar
m
ha
D
an
hs
Ik
eh
ol
k
eta
ic
D
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 3 dari 231
I. TUJUAN
2
:3
Tujuan dari tata kerja Praktik Kerja Aman (Safe Work Practices - SWPs) adalah untuk
08
mendukung operasi dan aktifitas kerja yang selamat dan bebas dari insiden dengan
m
ja
mengidentifikasi, menilai dan menghilangkan, mengurangi, atau mengendalikan bahaya
21
20
yang berhubungan dengan pekerjaan.
ril
Ap
Tata kerja SWP memberikan penjelasan tentang identifikasi dan evaluasi bahaya
7
l2
pekerjaan, spesifikasi dari tindakan pengendalian, pengelolaan tindakan tersebut,
ga
ng
pengendalian pekerjaan, dan perilaku untuk mendukung kerja yang selamat. Tata kerja
Ta
SWP merupakan bagian dari komitmen Health, Safety, Security and Environmental
da
Pa
(QHSSE) korporasi Pertamina dan Anak Perusahaannya (AP).
y
m
nl
co
II. RUANG LINGKUP
O
a.
in
m
se
Tata kerja SWP ini berlaku untuk pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan Pertamina
rta
li
pe
da
Hulu Kalimantan Timur (PHKT), delegasinya, kontraktor/mitra kerja dan
U
@
en
ra
rk
te
ap
ak
rn
tid
an
te
en
kerja; oleh karena itu, tata kerja ini berlaku untuk subkontraktor/sub-mitra kerja.
hs
um
ik
In
k.
Tata kerja SWP dapat digunakan untuk mengatur dan mengkomunikasikan cara bekerja
na
ng
Pekerjaan didefinisikan sebagai suatu kegiatan yang melibatkan fasilitas operasi, drilling
put
Sa
pemeliharaan, inspeksi, dan kegiatan sejenis lainnya yang berpotensi untuk memberikan
m
ha
PHKT mengacu pada lingkup lokasi, peralatan, kegiatan atau proyek yang dimiliki,
eh
ol
dioperasikan, disewakan atau dikendalikan melalui hak yang dijamin oleh PHKT atau
k
eta
Tata kerja ini tidak berlaku secara umum di operasi Pertamina lainnya namun dapat
memiliki kesamaan di dalam pelaksanannya dengan anak perusahaan atau unit operasi
lainnya.
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 4 dari 231
2
Tabel 1. Pengertian dan Batasan
:3
08
ISTILAH PENGERTIAN
m
ja
Secara sementara, memblokir, mengisolasi, override,
21
20
menghambat, force, jumper, memutuskan atau dengan
ril
Ap
kata lain menonaktifkan perangkat atau sistem yang
7
Bypass/override
l2
tidak akan menjalankan fungsi awalnya dalam rangka
ga
untuk tujuan pengujian, pemeliharaan dan startup atau
ng
Ta
untuk menjaga operasi yang selamat dan handal.
da
Pa
y
Panduan untuk melakukan verifikasi di lokasi kerja
m
nl
co
terhadap penerapan mitigasi pekerjaan. Cek Memulai
O
a.
in
Pekerjaan (CMP) selalu digunakan sebelum memulai
m
Cek Memulai
se
rta
da
U
@
en
rk
al
ut
te
serius.
ap
ak
rn
.s
tid
an
en
hs
um
ik
In
Confined Space Entry yang ada ke dalam ruang terbatas. Dianggap telah
ol
k
ta
ISTILAH PENGERTIAN
yang berfungsi merupakan komponen vital dari sistem
2
:3
08
keselamatan yang dirancang dan dipasang untuk
m
ja
meningkatkan kemungkinan operasi yang selamat,
21
handal dan ramah lingkungan.
20
ril
Setiap tugas yang melibatkan pekerjaan pada atau
Ap
dekat (dalam 3,2 meter atau 10 ft) setiap sistem,
7
l2
ga
peralatan, saluran listrik yang beroperasi pada
ng
Electrical Work
tegangan 50 volt atau lebih dan memaparkan konduktor
Ta
da
atau bagian sirkuit yang beraliran listrik (ini termasuk
Pa
y
bekerja pada peralatan non-electrical).
m
nl
co
Setiap potongan, rongga, parit, atau penekanan yang
O
a.
Excavation in
dibuat manusia pada permukaan dengan cara
m
se
rta
li
membuang tanah.
pe
da
U
@
en
rk
al
ut
te
ak
rn
.s
tid
en
hs
D
ai
Hot Work solder dan grit blasting. Hal ini juga termasuk pekerjaan
na
ng
Isolation
beberapa metode seperti blinding, isolasi listrik atau
k
eta
ISTILAH PENGERTIAN
membawa beban dari posisi rendah ke posisi yang lebih
2
:3
08
tinggi atau sebaliknya.
m
ja
21
Sebuah perangkat yang dapat dipakai, biasanya
20
Personal Gas Detector dioperasikan baterai, untuk mendeteksi keberadaaan
ril
Ap
(Wearable) gas termasuk oksigen, gas beracun dan/atau mudah
7
l2
terbakar.
ga
ng
Ta
Alat pendeteksi gas secara diskrit (spot-reading) atau
da
terus-menerus (continuous-duty) yang dirancang untuk
Pa
y
mudah dibawa dari satu tempat ke tempat lain. Sebuah
m
nl
co
perangkat portabel yang dioperasikan dengan baterai
O
a.
in
dan termasuk namun tidak terbatas pada hal berikut:
m
se
rta
li
pe
da
U
en
rk
tangan
al
ut
te
ap
ak
tid
an
te
SIMOPs
ut
beberapa lokasi.
ar
m
ISTILAH PENGERTIAN
lubang/bukaan, kerja tinggi diatas peralatan berbahaya,
2
:3
08
dll.
m
ja
21
20
IV. REFERENSI
ril
Ap
Berikut ini adalah daftar lengkap dokumen referensi tata kerja SWP:
7
l2
Tabel 2.Referensi Tata Kerja SWP
ga
ng
Ta
JUDUL NAMA FILE
da
Pa
y
SK No. Kpts -12 /C00000/2019-S0 Guideline Corporate Life Saving Rules
m
nl
co
tentang Tentang Corporate Life Revisi 1 Tahun 2019
O
a.
Saving Rules Pertamina dan atau in
m
se
rta
perubahannya li
pe
da
U
@
en
ra
rk
te
ap
ak
rn
tid
an
te
atau perubahannya
ai
Em
n
perubahannya
Sa
ar
m
ha
2
:3
08
Kepmenaker 326/MEN/XII/2011dan Tentang bekerja di ruang terbatas
m
atau perubahannya (Confined Space Entry).
ja
21
20
Praktik yang Direkomendasikan Klasifikasi Lokasi-Lokasi untuk Instalasi
ril
Ap
Institut Perminyakan Amerika Listrik di Fasilitas-Fasilitas Perminyakan
7
l2
(American Petroleum Institute (API) yang Diklasifikasikan sebagai Kelas 1,
ga
ng
Recommended Practice (RP)): Divisi 1, dan Divisi 2.
Ta
Klasifikasi Lokasi-Lokasi untuk Instalasi
da
500 Praktik yang
Pa
y
Direkomendasikan untuk Listrik di Fasilitas-Fasilitas Perminyakan
m
nl
co
Klasifikasi Lokasi-Lokasi untuk yang Diklasifikasikan sebagai Kelas 1,
O
a.
Instalasi Listrik di Fasilitas- in
Zona 0, dan Zona 2.
m
se
rta
da
U
@
en
rk
al
ut
te
ak
rn
.s
tid
an
en
hs
Direkomendasikan untuk
um
ik
In
k.
ok
lm
2
:3
08
Spesifikasi-Spesifikasi Institut Spesifikasi untuk derek-derek yang
m
Perminyakan Amerika (American Dipasang pada tiang penyangga lepas
ja
21
Petroleum Institute/API): pantai.
20
ril
2C Spesifikasi untuk derek-
Ap
7
derek yang dipasang pada tiang
l2
ga
penyangga lepas pantai.
ng
Ta
da
Praktik yang Direkomendasikan Kegiatan Operasional dan Pemeliharaan
Pa
y
(RP) Institut Perminyakan Amerika Derek Lepas Pantai.
m
nl
co
(American Petroleum Institute/API):
O
a.
in
m
2D Praktik yang
se
rta
li
pe
da
direkomendasikan untuk
U
@
en
rk
al
ut
te
ap
tid
an
pantai.
te
en
hs
um
ik
In
ASTM F 479
k.
ok
D
ai
ASTM F 496
a
listriknya.
ol
k
2
:3
terpapar bunga api listrik sejenak dan
08
bahaya panas terkait.
m
ja
21
ASTM F 1959 Metode pengujian standar untuk
20
menentukan nilai kinerja bahan terhadap
ril
Ap
panas bunga api untuk pakaian.
7
l2
NFPA 70E-edisi terbaru Standar keamanan listrik di tempat kerja
ga
ng
OSHA 1910.28; 1926.502; Code Federal Regulation terkait:
Ta
1926.451; 1910.252; 1926.352; scaffolding and safety requirement; fall
da
Pa
y
1910.146; 2226; 1926.651; protection; welding cutting requirements;
m
nl
co
1910.147 fire prevention for welding; confined space
O
a.
in
enrty requirement; the control of
m
se
rta
da
U
@
en
ra
rk
al
ut
te
ap
V. DOKUMEN TERKAIT
ak
rn
.s
tid
an
te
en
A. Daftar Dokumen
hs
um
ik
In
k.
D
ai
Em
Tata Kerja Organisasi Operasi Lifting & TKO PHKT Operasi Lifting &
a
ng
Rigging Rigging
de
ra
perubahannya
Ik
eh
perubahannya
D
2
Revisi Ke – 2 dan/atau perubahannya
:3
08
m
ja
B. Retensi Dokumen
21
20
Dokumen-dokumen dan data yang tercantum dalam Tabel di bawah harus
ril
Ap
dikelola dan ditangani seperti sesuai persyaratan yang sudah ditentukan.
7
l2
ga
ng
Tabel 4. Penentuan Retensi Dokumen SWP
Ta
da
PENENTUAN RETENSI DOKUMEN SWP PHKT
Pa
y
m
KLASIFIKASI
nl
co
KATEGORI INFORMASI
INFORMASI KRITIKAL PROTEKSI
O
a.
RETENSI FORMAT in
INFORMASI
m
se
rta
da
U
@
en
rk
al
ut
te
peninjauan
ap
ak
rn
.s
major (secara
tid
an
te
en
hs
keseluruhan)
um
ik
In
k.
setiap 3 tahun.
ok
lm
D
ai
Confidential
ra
ut
Confidential Training
ar
m
Dokumen Pendukung
ol
CMP
ic
D
2
:3
08
Data Leadership Company 3 tahun Data sharepoint
m
ja
Engagement di share Confidential
21
20
point
ril
Ap
Informasi 'Critical’ adalah semua dokumentasi TKO yang diperlukan dan semua
7
l2
informasi yang diambil dan dibuat selama pelaksanaan tata kerja. 'Controlled’ adalah
ga
ng
informasi yang memerlukan persetujuan.
Ta
da
Pa
VI. FUNGSI/ORGANISASI/JABATAN TERKAIT
y
m
nl
co
O
a.
in
Tabel 5.Tabel Uraian Peran Dan Tanggung Jawab Dari Fungsi/Organisasi/Jabatan
m
se
rta
Terkait li
pe
da
U
@
en
ra
te
ap
ak
tid
Mengkoordinasikan Memiliki
an
en
hs
Engineer –
um
Memiliki
Ik
perencanaan.
e
ic
Memiliki pemahaman
D
2
Memiliki
:3
kemampuan
08
untuk memberikan visi
m
ja
dan arahan strategis.
21
20
PHKT P2K3 Secara berkala memantau Memiliki kefasihan
ril
Ap
efektivitas tata kerja SWP dalam memahami
7
Memastikan SWP leadership
l2
komitmen mutu QHSSE,
ga
engagements terpenuhi dan golden rules dan life
ng
Ta
terpantau saving rules.
da
Menyediakan sumber daya untuk Memiliki
Pa
kemampuan
y
m
memastikan pekerjaan dilakukan nl untuk memberikan visi
co
O
a.
dengan selamat dan sesuai m
in dan arahan strategis.
Memahami tata kerja
se
li
pe
da
Melakukan SWP.
U
SWP leadership
@
en
ra
Memahami komponen
rk
te
ap
ak
rn
tid
an
te
pendukungnya sebelum
ra
ut
diterbitkan.
p
Sa
secara bersamaan.
k
ta
Mengkomunikasikan
e
tindakan
ic
D
2
Memahami
:3
kapan harus
08
menghentikan pekerjaan (SWA).
m
ja
Permit Memahami pekerjaan yang Lihat lampiran 6 di Tata
21
20
Approver direncanakan dan prosedur Kerja Pelatihan &
ril
Ap
pemberitahuan kondisi darurat. Verifikasi Kompetensi.
7
Meninjau semua jenis izin dan
l2
ga
rencana kerja sebelum
ng
Ta
diterbitkan.
da
Meninjau dokumen Metode Kerja
Pa
y
m
dan Job Safety Analysis nl
co
O
a.
(MKJSA). m
in
Menerbitkan izin kerja umum dan
se
rta
li
pe
da
U
en
ra
rk
te
ap
ak
rn
tid
an
te
secara bersamaan.
k.
ok
lm
harian, dll).
ra
Memahami
ut
kapan harus
p
Sa
Area Controller
ha
(AC)
D
2
sedang berlangsung di daerah
:3
08
tugasnya.
m
ja
Memahami kapan harus
21
20
menghentikan pekerjaan (SWA).
ril
Ap
Area Controller yang
7
l2
berpengalaman dapat berperan
ga
sebagai mentor.
ng
Ta
Pimpinan Tim Menunjukkan pemahaman Lihat lampiran 6 di Tata
da
Kerja (PTK)
Pa
terhadap lingkup pekerjaan, Kerja Pelatihan &
y
m
analisis bahaya, dan nl
Verifikasi Kompetensi.
co
O
a.
mempraktikkan dalam pekerjaan m
in
se
yang dilaksanakan.
rta
li
pe
da
en
ra
rk
te
ap
ak
jawab.
rn
.s
tid
an
te
direncanakan, operasi/perawatan
k.
ok
lm
kondisi darurat.
n
a
Safety Analysis.
ra
mendokumentasikan JSA.
ar
dokumen pendukungnya.
hs
Ik
Mengkomunikasikan lingkup
eh
ol
kerja.
Memantau tempat kerja untuk
memastikan bahwa area kerja
selamat.
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 16 dari 231
2
Memfasilitasi
:3
penyelesaian
08
pekerjaan (seperti: diskusi
m
ja
lessons learn, penutupan izin
21
20
kerja, dll).
ril
Memahami
Ap
kapan harus
7
l2
menghentikan pekerjaan (SWA).
ga
Authorized Diberi wewenang oleh Lihat lampiran 6 di Tata
ng
Ta
Confined perusahaan untuk memasuki Kerja Pelatihan &
da
Space Entrant Verifikasi Kompetensi
Pa
ruang terbatas.
y
m
Mematuhi kondisi izin kerja, nl
co
O
a.
dokumen pendukung izin kerja, m
in
se
li
pe
da
Memahami
U
kapan harus
@
en
ra
rk
te
ap
ak
Authorized
.s
tid
an
te
berbahaya (listrik).
ai
Em
operator, dll).
an
2
Memiliki pengetahuan tentang
:3
08
potensi bahaya di area remote.
m
ja
Mendiskusikan izin dan rencana
21
20
kerja bersama dengan Pimpinan
ril
Ap
tim kerja di lapangan sebelum
7
l2
mengeluarkan persetujuan
ga
secara lisan.
ng
Ta
Membahas Metode Kerja dan Job
da
Safety Analysis bersama
Pa
y
m
Pimpinan tim kerja di lapangan nl
co
O
a.
sebelum mengeluarkan m
in
se
li
pe
da
en
ra
rk
te
ap
ak
tid
an
en
hs
um
ik
In
lebih dalam dari 6,1 meter (20 ft). Expert (SME) dalam
m
ha
proteksi penggalian.
hs
Ik
2
Merupakan Subject Matter Expert
:3
08
(SME) untuk pekerjaan khusus
m
ja
(seperti: inspektur penggalian,
21
20
spesialis lifting & rigging, dll).
ril
Menangani
Ap
bahaya yang
7
l2
berhubungan dengan pekerjaan
ga
khusus.
ng
Ta
Memahami kapan harus
da
menghentikan pekerjaan.
Pa
y
m
CMP Verifier Memeriksa secara visual bahwa Lihat lampiran 6 di Tata
nl
co
O
a.
safeguard telah terpasang dan Kerja m Pelatihan
in &
se
li
pe
da
pekerjaan.
U
@
en
ra
rk
te
ap
ak
tid
an
verifikasi.
te
en
hs
um
ik
terpasang.
n
CMP.
put
dimulai.
eh
dilengkapi.
Periksa kembali CMP ketika:
o Lingkup kerja atau kondisi
berubah.
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 19 dari 231
2
o Waktu kerja diperpanjang
:3
08
lebih dari satu shift atau ketika
m
ja
terjadi pergantian kru.
21
20
o Tempat kerja ditinggalkan.
ril
o Diminta oleh Pimpinan Tim
Ap
7
Kerja.
l2
ga
ng
Confined Memahami pekerjaan yang Lihat lampiran 6 di Tata
Ta
Space Entry
da
direncanakan dan prosedur Kerja Pelatihan &
Pa
y
Supervisor pemberitahuan kondisi darurat. Verifikasi Kompetensi.
m
nl
co
Mendukung dan membantu Entry
O
a.
Watch. in
m
se
rta
Memantau
li
pekerjaan yang
pe
da
U
@
en
rk
al
ut
te
memverifikasi kesesuaian
ap
ak
rn
.s
en
hs
D
ai
bahaya.
Em
terbatas.
D
2
Memonitor pekerja dan kondisi di
:3
08
dalam ruang terbatas.
m
ja
Selalu berkomunikasi dengan
21
20
pekerja di dalam ruang terbatas.
ril
Memahami
Ap
kapan harus
7
l2
menghentikan pekerjaan (SWA).
ga
Harus selalu berada di pintu
ng
Ta
masuk ruang terbatas (ruang
da
Pa
terbatas tunggal) selama
y
m
pekerjaan sedang berlangsung. nl
co
O
a.
Dive Memahami rencana kontingensi Lihat lampiran 6 di Tata
m
in
se
li
pe
da
Verifikasi Kompetensi.
@
en
ra
rk
te
ap
ak
rn
tid
an
te
Memahami
m
kapan harus
ha
D
menghentikan operasi
an
penyelaman.
hs
Ik
pekerjaan yang
ic
D
2
Memantau
:3
Penyelam dan
08
peralatannya didalam air (seperti
m
ja
saluran udara, komunikasi, dll).
21
20
Memahami kapan harus
ril
Ap
menghentikan pekerjaan (SWA).
7
Memahami yang Lihat lampiran 6 di Tata
l2
Diver (Working) pekerjaan
ga
direncanakan dan prosedur Kerja Pelatihan &
ng
Ta
pemberitahuan kondisi darurat. Verifikasi Kompetensi.
da
Berkomunikasi dengan Dive
Pa
y
m
Tender. nl
co
O
a.
Melakukan operasi penyelaman m
in
se
li
pe
da
en
ra
rk
berlaku.
al
ut
te
ap
ak
tid
an
te
bahaya.
ai
Em
berbahaya (listrik).
ha
Memahami
D
pekerjaan yang
an
hs
2
Environmental Memberikan dan Lulusan
:3
evaluasi Sarjana
08
Specialist konsultasi pembuangan ketika dan/atau terlatih dalam
m
ja
tanah, air tanah, dll diduga telah ilmu lingkungan.
21
20
terkontaminasi. Memiliki pengetahuan
ril
Ap
tentang Tata Kerja
7
l2
Excavation.
ga
Memiliki pengetahuan
ng
Ta
tentang peraturan dan
da
persyaratan
Pa
y
m
nl
pembuangan limbah
co
O
a.
Fire Watch Memeriksa tempat kerja sebelum Lihat lampiran 6 di Tata
m
in
se
li
pe
da
en
ra
rk
te
ap
ak
dilindungi.
rn
.s
tid
an
en
hs
um
ik
In
2
memberikan o Masuk kedalam inert keselamatan proses dan
:3
08
persetujuan) atmospheres pengamanan.
m
ja
Menyetujui pengisolasian yang Memahami dan
21
20
mengharuskan isolasi fisik positif menjunjung Stop Work
ril
Ap
namun isolasi fisik positif tersebut Authority.
7
tidak dapat dilakukan.
l2
ga
Menyetujui pekerjaan yang
ng
Ta
tingkat bahayanya tidak dapat
da
dimitigasi ke tingkat kemungkinan
Pa
y
m
dan keparahan bahaya sedang
nl
co
O
a.
atau rendah sesuai dengan Tabel m
in
8 Tata Kerja Metode Kerja dan
se
rta
li
pe
da
Job Safety Analysis.
U
@
en
ra
rk
te
ap
engagements.
ak
rn
.s
tid
an
en
hs
um
ik
In
radio.
ra
sebelum digunakan.
k
ta
2
(permit), rencana pengangkatan
:3
08
(lift plan) dan analisis bahaya.
m
ja
Memahami kapan harus
21
20
menghentikan pekerjaan (SWA).
ril
Memastikan crane dirakit sesuai Lihat lampiran 6 di Tata
Ap
Qualified
7
l2
Assembly/ dengan spesifikasi pabrik. Kerja Pelatihan &
ga
Disassembly Memastikan crane sesuai dengan Verifikasi Kompetensi.
ng
Ta
Director lingkup dan lokasi pekerjaan.
da
Pa
Memahami kapan harus
y
m
menghentikan pekerjaan (SWA). nl
co
O
a.
Qualified Assembly/Disassembly m
in
se
li
pe
da
U
en
ra
rk
te
ap
ak
rn
tid
an
te
Verifikasi Kompetensi.
en
radio.
ai
Em
communications, dll).
p
Sa
digunakan.
an
e
2
Memahami
:3
kapan harus
08
menghentikan pekerjaan (SWA).
m
ja
Qualified Crane Operator yang
21
20
berpengalaman dapat berperan
ril
Ap
sebagai mentor.
7
Memiliki pengetahuan tentang Lihat lampiran 6 di Tata
l2
Qualified
ga
Electrical konstruksi dan operasi peralatan Kerja Pelatihan &
ng
Ta
Person dan instalasi listrik (misalnya Verifikasi Kompetensi.
da
Pa
electrician bersertifikat, dll).
y
m
Melakukan analisis bahaya nl
co
O
a.
kejutan dan nyala percikan listrik m
in
se
li
pe
da
en
ra
rk
te
ap
tid
an
te
berbahaya (listrik).
n
Memahami
ut
kapan harus
p
Sa
Qualified Gas
ha
D
gas.
eh
ol
2
Melakukan
:3
dan
08
mendokumentasikan hasil
m
ja
pengujian gas.
21
20
Memverifikasi dan memvalidasi
ril
Ap
kalibrasi peralatan pengujian gas
7
l2
di lapangan.
ga
Memahami kapan harus
ng
Ta
menghentikan pekerjaan (SWA).
da
Qualified Gas Tester yang
Pa
y
m
berpengalaman dapat berperan nl
co
O
a.
sebagai mentor. m
in
Memecahkan/menyelesaikan Lihat lampiran 6 di Tata
se
Qualified
rta
li
pe
da
Person
U
en
ra
rk
te
ap
gelar,
.s
tid
an
te
Memahami
D
paparan, dll.
k
ta
dan aman.
Memahami kapan harus
menghentikan pekerjaan (SWA).
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 27 dari 231
2
Qualified
:3
Rigger yang
08
berpengalaman dapat berperan
m
ja
sebagai mentor.
21
20
Scaffolding Memahami bagaimana cara Lihat lampiran 6 di Tata
ril
Ap
SME merancang, menegakkan, Kerja Pelatihan &
7
l2
membongkar, memodifikasi, Verifikasi Kompetensi
ga
memeriksa perancah dan
ng
Ta
memasang label/tag yang tepat
da
sesuai dengan praktik terbaik
Pa
y
m
yang diterima dalam manufaktur, nl
co
O
a.
rekayasa dan industri m
in
Memahami
se
dan dapat
rta
li
pe
da
en
ra
rk
perundang-undangan yang
al
ut
te
ap
ak
tid
an
en
hs
um
ik
In
2
Melaksanakan
:3
pertemuan
08
SIMOP yang sudah dijadwalkan.
m
ja
Mendokumentasikan catatan/log
21
20
SIMOP.
ril
Melakukan komunikasi dengan
Ap
7
l2
semua tim kerja yang terlibat di
ga
dalam kegiatan SIMOP.
ng
Ta
Memahami kapan harus
da
Pa
menghentikan pekerjaan (SWA).
y
m
SIMOPs Controller yang nl
co
O
a.
berpengalaman dapat berperan m
in
se
sebagai mentor.
rta
li
pe
da
SIMOPs
@
en
ra
rk
te
ap
ak
rn
tid
an
te
dilakukan.
en
hs
um
ik
Bertanggung
In
jawab untuk
k.
ok
lm
telah ditentukan.
ng
de
SIMOP.
p
Sa
Mengkomunikasikan rencana
ar
m
jawabnya.
hs
Ik
2
bahaya dan dokumen/check list
:3
08
lainnya yang diperlukan.
m
ja
Spotter/ Signal Memahami lingkup kerja dan Lihat lampiran 6 di Tata
21
20
person komunikasi yang dibutuhkan Kerja Pelatihan &
ril
Ap
untuk pekerjaan. Verifikasi Kompetensi
7
l2
Memiliki pengetahuan tentang
ga
isyarat tangan dan komunikasi
ng
Ta
radio.
da
Pa
Mengawasi jalur dan operasi
y
m
pengangkatan untuk menjamin nl
co
O
a.
pengangkatan yang selamat. m
in
se
li
pe
da
en
ra
rk
te
ap
ak
rn
tid
an
te
mengarahkan pengangkatan.
k.
ok
lm
D
a
sebagai mentor.
ut
p
Sa
Diver.
Memahami kapan harus
menghentikan pekerjaan (SWA).
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 30 dari 231
2
Work at Height Memahami yang Lihat lampiran 6 di Tata
:3
pekerjaan
08
Safety Standby direncanakan dan prosedur Kerja Pelatihan &
m
ja
pemberitahuan keadaan darurat. Verifikasi Kompetensi
21
20
Memiliki pengetahuan tentang
ril
Ap
sistem perlindungan jatuh.
7
Memastikan orang yang bekerja
l2
ga
di ketinggian memakai
ng
Ta
perlindungan jatuh yang tepat.
da
Memastikan orang yang bekerja
Pa
y
m
di ketinggian 100 % tied-off. nl
co
O
a.
Harus tetap berada di tempat m
in
se
li
pe
da
ketinggian berlangsung.
U
@
en
ra
Memahami
rk
kapan harus
al
ut
te
ap
ak
rn
tid
an
Person pekerjaan
en
hs
um
ik
In
ketinggian.
ra
persyaratan.
ar
Memahami
m
kapan harus
ha
D
pekerjaan
Ik
ada.
Mematuhi semua kondisi yang
ada di dalam izin kerja dan
analisis bahaya.
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 31 dari 231
2
Memahami
:3
kapan harus
08
menghentikan pekerjaan (SWA)
m
ja
21
20
VII. PROSEDUR
ril
Ap
Untuk mematuhi tata kerja Pertamina dan peraturan yang berlaku seperti (nasional,
7
l2
wilayah, provinsi, kabupaten, dll.) setiap pekerjaan harus memenuhi persyaratan-
ga
ng
persyaratan SWP dengan pendekatan Plan, Do, Check, Action (PDCA) sebagai berikut:
Ta
da
Plan
Pa
y
m
1. Perencanaan kerja harus selalu disertai dengan identifikasi Metode Kerja dan Job
nl
co
O
Safety Analysis sesuai dengan tata kerja Metode Kerja dan Job Safety Analysis.
a.
in
m
se
rta
2. Personel harus taat pada tingkat wewenangnya yang disetujui sebelum melakukan li
pe
da
U
pekerjaan atau selalu berada dibawah arahan penyelia (supervisor) atau mentor yang
@
en
ra
rk
al
berpengetahuan.
ut
te
ap
ak
rn
.s
tid
an
3. Personel yang memegang peranan SWP harus memahami tata kerja dan prosedur
te
en
hs
SWP yang berlaku untuk pekerjaannya dan harus menunjukkan kompetensi yang
um
ik
In
k.
ok
lm
Do
na
ng
dan penyelesaian pekerjaan yang memadai dengan melaksanakan tata kerja SWP
Sa
ar
(termasuk, namun tidak terbatas pada tata kerja Metode Kerja dan Job Safety Analysis,
m
ha
Check
hs
Ik
eh
1. Pimpinan (Leader) harus melakukan SWP Leadership Engagement, sesuai dengan tata
ol
dilakukan untuk:
ic
D
b. Memastikan bahwa ruang lingkup kerja dan kondisi kerja yang selamat yang
didokumentasikan pada izin kerja, rencana kerja dan analisis bahaya, telah konsisten
2
:3
08
dengan persyaratan SWP.
m
ja
c. Memastikan bahwa prosedur diikuti.
21
20
d. Memastikan bahwa bahaya di tempat kerja ditangani dan/atau dihilangkan.
ril
Ap
Action
7
l2
ga
1. Penerapan Stop Work Authority (SWA) atau intervensi yang:
ng
Ta
a. Memberikan wewenang dan tanggung jawab kepada semua pekerja untuk
da
“menghentikan pekerjaan” jika pekerjaan tersebut tidak dapat dilakukan dengan
Pa
y
selamat.
m
nl
co
b. Beritahukan atau libatkan Pimpinan jika berada di tempat.
O
a.
in
m
c. Selesaikan dan laporkan masalahnya.
se
rta
li
d. Lanjutkan pekerjaan setelah diselesaikan masalahnya.
pe
da
U
@
en
rk
al
ut
te
ap
ak
rn
2. Praktik kerja aman milik Kontraktor/mitra kerja harus konsisten dengan rancangan dan
.s
tid
an
te
maksud dari persyaratan tata kerja SWP, serta selaras dengan tata kerja Contractor
en
hs
um
ik
In
D
ai
Dokumen ini akan direvisi mengikuti TKO Pengendalian dokumen Sistem Tata Kerja (B6-
Em
Pengukuran Kinerja
ha
D
an
Parameter berikut harus dipantau sebagai pertimbangan utama untuk memastikan bahwa
hs
tata kerja SWP sudah efektif dalam memenuhi tujuan yang ditetapkan.
Ik
eh
ol
Tujuan dari pengukuran kinerja ini adalah untuk mengukur kualitas pelaksanaan JSA, Izin
k
ta
Kerja dan Cek Memulai Pekerjaan sesuai persyaratan SWP. Sasarannya adalah untuk
e
ic
D
Setiap tahun Tata Kerja Organisasi SWP akan menetapkan dan mengkomunikasikan nilai
pencapaian target dan secara periodik dilaporkan kepada Komite P2K3 setidaknya setiap
2
:3
08
tiga bulan yang mencakup leading dan lagging measure dibawah ini.
m
ja
21
A. Leading Measures
20
ril
Kualitas Pelaksanaan JSA, Izin Kerja dan Cek Memulai Pekerjaan:
Ap
7
Persentase kualitas pelaksanaan JSA, Izin Kerja dan Cek Memulai Pekerjaan dihitung
l2
ga
dengan menghitung pemenuhan JSA, Izin Kerja dan Cek Memulai Pekerjaan
ng
Ta
berdasarkan pelaporan Leadership Engagement.
da
Pa
y
B. Lagging Measures
m
nl
co
Jumlah Kematian Tenaga Kerja (Total Workforce Fatalities):
O
a.
in
m
se
rta
Jumlah Kematian Tenaga Kerja adalah jumlah total dari seluruh kematian tenaga
li
pe
da
U
en
ra
rk
al
ut
te
Tujuan dari metrik ini adalah untuk menelusuri korban jiwa yang terjadi di PHKT.
ap
ak
rn
.s
tid
an
te
IX. LAMPIRAN
D
ai
Em
Alur kerja tata kerja SWP digambarkan dalam SWP Process Flow Diagram.
put
Sa
Setiap bagian di bawah ini bertautan dengan dokumen atau prosedur yang terkait dengan
ar
SWP.
m
ha
D
2
:3
08
Lampiran 12: Tata Kerja Hot Work
m
ja
Lampiran 13: Tata Kerja Isolation of Hazardous Energy
21
Lampiran 14: Tata Kerja Lifting & Rigging
20
ril
Lampiran 15: Tata Kerja Portable Gas Detection
Ap
Lampiran 16: Tata Kerja Simultaneous Operations – SIMOPs
7
l2
ga
Lampiran 17: Tata Kerja Bekerja di Ketinggian (Work at Height)
ng
Lampiran 18: Terminologi dan Definisi Lanjutan
Ta
da
Lampiran 19: Rujukan Dokumen dan Informasi Tambahan
Pa
y
Lampiran 20: Formulir Cek Memulai Pekerjaan (CMP)
m
nl
co
Lampiran 21: Catatan Perubahan Dokumen
O
a.
in
m
se
rta
li
pe
da
U
@
en
ra
rk
te
ap
ak
rn
HSSE Engineer Ast. Manager HSSE Strategy Pjs. Manager QHSSE PHKT
.s
tid
an
te
en
hs
um
ik
In
k.
ok
lm
D
ai
Em
na
2
A. Diagram Alur SWP
:3
08
m
ja
21
20
ril
Ap
7
l2
ga
ng
Ta
da
Pa
y
m
nl
co
O
a.
in
m
se
rta
li
pe
da
U
@
en
ra
rk
al
ut
te
ap
ak
rn
.s
tid
an
te
en
hs
um
ik
In
k.
ok
lm
D
ai
Em
na
ng
de
ra
put
Sa
ar
m
ha
D
an
hs
Ik
eh
ol
k
eta
ic
D
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 36 dari 231
2
:3
08
m
ja
21
20
ril
Ap
7
l2
ga
ng
Ta
da
Pa
y
m
nl
co
O
a.
in
m
se
rta
li
pe
da
U
@
en
ra
rk
al
ut
te
ap
ak
rn
.s
tid
an
te
en
hs
um
ik
In
k.
ok
lm
D
ai
Em
na
ng
de
ra
put
Sa
ar
m
ha
D
an
hs
Ik
eh
ol
k
eta
ic
D
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 37 dari 231
2
:3
08
A. Pengantar
m
ja
21
Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam mencapai operasi yang bebas insiden
20
adalah kepemimpinan. Hal yang penting bagi pemimpin diterjemahkan melalui perilaku
ril
Ap
dan tindakan kepada para pekerja. Pimpinan/Manajemen PHKT menekankan budaya
7
l2
kerja yang selamat, HSE Golden Rules, Life Saving Rules dan komitmen terhadap
ga
ng
keselamatan kerja dan kemanan proses serta memverifikasi dan memvalidasi
Ta
kesesuaian dengan tata kerja SWP.
da
Pa
y
Prosedur ini mengatur tata kerja Leadership Engagement di lapangan. Prosedur ini
m
nl
co
berlaku bagi para pimpinan PHKT yang termasuk dalam lingkup melakukan Leadership
O
a.
in
m
Engagement (Management Walktrough).
se
rta
li
pe
da
en
ra
rk
al
ut
te
Hal ini menjadi tanggung jawab pimpinan/manajemen untuk memastikan bahwa SWP
ap
ak
rn
.s
en
hs
2
:3
Engineering, HSE, Fungsi lain
08
yang melakukan SWP).
m
ja
21
Group 3: 3 engagement per triwulan
20
ril
Ap
Sr. Operator yang melakukan (semua engagement harus
7
SWP dan keselamatan proses. dilakukan di lapangan)
l2
ga
ng
Ta
da
Step 2: Gunakan formulir engagement yang tersedia dan rencanakan onsite
Pa
y
engagement, termasuk namun tidak terbatas pada:
m
nl
co
1. Transportasi (seperti udara, laut, darat) ke, dari dan di lokasi.
O
a.
in
m
2. Memastikan kontak utama (seperti pihak tuan rumah / pendamping), di lokasi,
se
rta
li
pe
da
sebelum melakukan engagement.
U
@
en
ra
rk
te
ap
ak
rn
tid
an
te
5. Jika anda baru berperan sebagai pimpinan, cari pembimbing dalam melakukan
ok
lm
3. Tentukan kegiatan pekerjaan apa yang sedang berlangsung dan pilih aktivitas kerja
an
Step 4: Datangi tim kerja yang akan diamati setelah anggota tim kerja menyatakan
e
ic
1. Lakukan perkenalan.
2. Jelaskan tujuan dari SWP leadership engagement.
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 39 dari 231
3. Jelaskan kepada kru pekerja bahwa umpan balik akan diberikan pada akhir
engagement.
2
:3
08
4. Sampaikan bahwa Anda akan membuat catatan pengamatan dalam rangka
m
ja
mendokumentasikan engagement.
21
20
ril
Ap
7
Step 5: Amati tim yang melakukan pekerjaan dan catat hasil pengamatannya.
l2
ga
Pertimbangkan hal berikut:
ng
Ta
1. Jangan menciptakan situasi berbahaya seperti menginterupsi tim kerja selama
da
Pa
tahapan atau operasi tugas yang kritis sedang berlangsung.
y
m
nl
co
2. Selalu hentikan pekerjaan ketika:
O
a.
in
m
se
li
pe
da
U
@
en
rk
al
ut
te
ap
ak
rn
.s
tid
an
te
Step 6: Berikan umpan balik kepada tim kerja ketika pekerja istirahat/ berhenti dengan
en
hs
um
ik
In
D
ai
3. Sampaikan terima kasih atas waktu dan komitmen dalam mengelola pekerjaan
ra
ut
dengan selamat.
p
Sa
2
:3
08
A. Pengantar
m
ja
Tata kerja Metode Kerja dan Job Safety Analysis mengidentifikasi pekerjaan yang harus
21
20
dilakukan, metode kerja, peralatan yang digunakan, menentukan bahaya dan risikonya,
ril
Ap
menjelaskan langkah-langkah yang akan diterapkan untuk mengendalikan risiko itu dan
7
l2
menetapkan bagaimana langkah-langkah pengendalian harus dilaksanakan dan
ga
dipelihara. Metode Kerja dan Job Safety Analysis harus dinyatakan dengan cara yang
ng
Ta
mudah diakses dan dimengerti oleh semua orang yang menggunakan.
da
Pa
y
Pedoman penilaian bahaya di tempat kerja dengan mempertimbangkan potensi bahaya
m
nl
co
yang berhubungan dengan aktifitas dan pelaksanaan pekerjaan, termasuk identifikasi,
O
a.
in
mitigasi, pengendalian dan komunikasi bahaya. Pelaksanaan penentuan Metode Kerja
m
se
rta
da
U
@
en
Tata kerja ini tidak berlaku untuk tinjauan desain HSE fasilitas, Integrated Hazard
ra
rk
al
ut
te
Identification Studies (iHAZID) atau studi penilaian risiko lainnya sebagaimana diatur di
ap
ak
rn
.s
tid
en
hs
um
ik
In
Prosedur ini berlaku untuk pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan PHKT dan
k.
ok
lm
Analisis bahaya dilakukan bersamaan dengan penentuan metode kerja aman untuk
de
semua aktifitas atau pekerjaan dan menjadi tanggung jawab Pimpinan Tim Kerja untuk
ra
ut
memastikan bahwa analisis bahaya sesuai lingkup Tata Kerja Metode Kerja dan Job
p
Sa
Safety Analysis.
ar
m
Analisa bahaya harus mencakup aktivitas housekeeping baik di awal maupun di akhir
ha
D
setiap aktivitas/pekerjaan.
an
hs
Berikut adalah kriteria atau klasifikasi potensi bahaya berdasarkan aktifitas atau
Ik
menjelaskan prosedur Tata Kerja Metode Kerja dan Job Safety Analysis.
k
eta
Step 1: Gunakan Tabel 7 di bawah ini untuk mengidentifikasi klasifikasi potensi bahaya
ic
D
2
:3
08
Persyaratan Metode
m
Contoh Aktifitas (termasuk namun tidak Potensi
ja
Kerja dan Job Safety
21
terbatas) Bahaya
Analysis dan CMP
20
Dokumentasi Metode
ril
Kegiatan SIMOPs.
Ap
Bypassing critical protection. Kerja dan Job Safety
7
l2
Kegiatan Commercial Diving. Analysis (termasuk
ga
ng
Kegiatan dalam ruang terbatas (confined JSA).
Ta
space). Cek Memulai Pekerjaan
da
(CMP) yang terkait.
Pa
Pekerjaan pada atau dekat peralatan
y
m
bertegangan listrik (lived) lebih dari 50
nl
co
O
Volt.
a.
in
m
Kegiatan penggalian yang memerlukan
se
rta
li
system pelindung (seperti: shoring,
pe
da
U
@
en
rk
al
te
ap
ak
rn
tid
an
te
Classified.
en
hs
um
ik
In
(vessel).
D
Sedang
ai
hingga
yang didokumentasikan dengan detail
n
tinggi
a
ng
ut
an
eh
Persyaratan Metode
Contoh Aktifitas (termasuk namun tidak Potensi
Kerja dan Job Safety
2
:3
terbatas) Bahaya
08
Analysis dan CMP
m
Kegiatan lain yang diidentifikasi memiliki
ja
21
risiko medium atau tinggi (sesuai
20
penilaian risiko menggunakan Risk
ril
Assessment Matrix – RAM PHKT).
Ap
7
l2
Kegiatan yang tidak memerlukan permit JSA verbal dengan
ga
ng
dan berpotensi kecil menimbulkan seluruh tim kerja (dapat
Ta
kecelakaan serius insiden memiliki risiko Rendah menggunakan alat
da
rendah berdasarkan matriks penilaian identifikasi bahaya)
Pa
y
risiko (RAM)
m
nl
co
O
a.
in
Step 2: Setiap aktifitas kerja, melakukan identifikasi pekerjaan termasuk metode kerja aman,
m
se
rta
li
menentukan bahaya dan risikonya, menjelaskan langkah-langkah yang akan diterapkan
pe
da
U
@
en
rk
al
ut
te
pengendalian. Gunakan ilustrasi di bawah ini untuk menentukan jenis aktifitas, pekerjaan
ap
ak
rn
.s
tid
dan langkah kerja yang akan di tuliskan di dalam formulir standar Metode Kerja dan Job
an
te
en
hs
Safety Analysis.
um
ik
In
k.
ok
lm
D
ai
Em
na
ng
de
ra
ut
p
Sa
ar
m
ha
D
an
hs
Ik
eh
ol
k
eta
ic
D
Gambar 1. Ilustrasi Aktivitas, Pekerjaan dan Langkah Kerja dalam penulisan Metode Kerja
dan Job Safety Analysis
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 43 dari 231
Gunakan formulir Metode Kerja dan Job Safety Analysis sesuai petunjuk yang tercantum di
bawah ini. :
2
:3
08
1. Dokumentasikan informasi aktifitas yang akan dilakukan, termasuk namun tidak terbatas
m
ja
pada:
21
20
a. Uraian aktivitas kerja secaran rinci yang akan dilakukan.
ril
Ap
7
b. Nomor Metode kerja dan JSA merujuk pada sistem penomoran berikut :
l2
ga
1) MKJSA/ABCD/XXX/IV/YYYY\
ng
Ta
2) ABCD merupakan singkatan dari : AB adalah singkatan lokasi/field (misal : Santan
da
Pa
y
Terminal ST, Lawe-Lawe Terminal LL, dst.), dan CD adalah singkatan dari
m
nl
co
fasilitas/plant (misal : Process Plant PP, Compressor Platform CP, dst.). Apabila
O
a.
in
ingin menggunakan prefix huruf lebih dari 4 (misal: SPGCP, NIBSA), maka
m
se
rta
da
U
@
en
3) XXX adalah nomor urut dari MKJSA yang dikeluarkan (misal : 001 dst.)
ra
rk
al
ut
te
ap
ak
rn
tid
an
te
en
hs
b) Identifikasi peralatan yang akan dikerjakan dan perusahaan mitra kerja yang
na
akan terlibat.
ng
de
dimaksud.
p
Sa
ar
teknis(rescue plan).
D
an
(TKO, TKI, TKPA, dll.), dan peran/role yang dibutuhkan untuk setiap pekerjaan, termasuk
eh
ol
b. Identifikasi metode pekerjaan aman untuk setiap pekerjaan (seperti metode cold
cutting, perancah, isolasi positif, dll)
c. Daftar peralatan/perkakas yang akan digunakan.
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 44 dari 231
d. Daftar prosedur operasi dan/atau pemeliharaan (TKO, TKI, TKPA, dll.) yang
diperlukan untuk pekerjaan yang akan dilakukan.
2
:3
08
e. Identifikasi peran/role tertentu untuk setiap pekerjaan (seperti fire watch, qualified gas
m
ja
tester, scaffolder, dll.).
21
20
Step 3: Gunakan formulir standar Metode Kerja dan Job Safety Analysis untuk melakukan
ril
Ap
dokumentasi JSA untuk setiap pekerjaan pada tahapan perencanaan dengan
7
l2
mengidentifikasi setiap langkah kerja seperti ilustrasi pada gambar 1 dan sebagaimana
ga
ng
petunjuk yang tercantum di bawah ini:
Ta
da
1. Dokumentasikan informasi terkait dengan pekerjaan yang harus dilakukan (setelah
Pa
y
melengkapi informasi yang dibutuhkan metode kerja aman), termasuk namun tidak
m
nl
co
terbatas pada:
O
a.
in
m
se
a. Uraian singkat lingkup pekerjaan dan langkah kerja yang akan dilakukan.
rta
li
pe
da
U
@
en
rk
al
ut
te
ak
rn
.s
tid
an
te
D
ai
a. Dapatkah anggota tim mengalami cedera serius atau fatal? Bagaimana dan
ar
m
mengapa? (seperti kegagalan sistem, prosedur tidak lengkap, faktor kinerja manusia,
ha
D
dll).
an
hs
mengapa? (seperti penyakit akibat kerja yang terjadi secara kronik maupun akut, dll)
ol
k
ta
c. Apa yang bisa rusak? (seperti fasilitas, peralatan, bejana, dll) Bagaimana dan
e
ic
D
mengapa? (seperti kegagalan sistem, prosedur tidak lengkap, faktor kinerja manusia,
dll).
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 45 dari 231
2
:3
08
faktor kinerja manusia, dll).
m
ja
e. Uraikan potensi kesalahan atau kegagalan manusia terkait faktor kinerja manusia
21
20
(human performance factor).
ril
Ap
4. Diskusikan dan dokumentasikan bagaimana semua bahaya yang teridentifikasi akan
7
l2
dikendalikan termasuk yang berkaitan dengan faktor kinerja manusia (misalnya eliminasi
ga
ng
bahaya, mitigasi bahaya, mengamankan potensi bahaya benda jatuh, dll).
Ta
da
5. Dokumentasikan petugas yang bertanggung jawab untuk memverifikasi bahwa semua
Pa
y
pengaman sudah ada sebelum melakukan tugas.
m
nl
co
O
a.
6. Diskusikan apabila ada langkah kritikal dari setiap langkah kerja yang didokumentasikan.
m
in
se
rta
da
U
@
en
rk
al
ut
te
a. HSSE Golden rules atau Corporate Life Saving Rules tidak diikuti.
ap
ak
rn
.s
tid
an
te
b. Seseorang dalam tim kerja memiliki kekhawatiran tentang tugas yang sedang
en
hs
um
ik
In
dilakukan.
k.
ok
lm
D
ai
8. Tinjau dan komunikasikan JSA (dalam bahasa yang sesuai bagi tim kerja) untuk semua
ra
b. Personel Operations.
D
an
c. Personel Maintenance.
hs
Ik
eh
hadir pengguna izin kerja yang menyatakan bahwa setiap anggota tim kerja telah
memahami isi MKJSA.
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 46 dari 231
2
:3
08
sebelum pekerjaan dimulai yang menyatakan telah memahami isi JSA.
m
ja
a. Semua anggota tim kerja baru yang datang setelah JSA dilakukan harus mereview
21
20
JSA bersama dengan onsite Pimpinan tim kerja dan menyatakan telah memahami isi
ril
Ap
JSA (dengan tandatangan basah) dan didokumentasikan dalam dokumen pendukung
7
daftar hadir pengguna izin kerja.
l2
ga
ng
b. Jika petugas pengawas berubah selama waktu kerja berlangsung, personel
Ta
pengawas baru harus meninjau JSA dan menyatakan memahami isi JSA (dengan
da
Pa
tanda tangan basah) dan didokumentasikan dalam dokumen pendukung daftar hadir
y
m
pengguna izin kerja. nl
co
O
a.
in
10. Dokumentasi persetujuan dengan tandatangan basah dalam formulir Metode Kerja dan
m
se
rta
li
Job Safety Analysis-MKJSA setiap anggota dan pimpinan tim yang terlibat dalam
pe
da
U
@
en
rk
al
ut
te
ap
ak
11. Simpan dokumen Metode Kerja dan Job Safety Analysis/JSA di tempat kerja bersama
rn
.s
tid
an
en
hs
um
ik
In
k.
ok
lm
D
ai
Em
Step 4: Untuk setiap pekerjaan harus dilengkapi dengan dokumen JSA yang sudah
n
semua anggota tim kerja sebelum pekerjaan dimulai dan didokumentasikan dengan tanda
de
ra
Langkah kerja, maka MKJSA harus ditinjau ulang, didiskusikan dan dikomunikasikan
D
an
Lingkup kerja, maka pekerjaan dihentikan (izin kerja dibatalkan) dan dokumen Metode
Ik
eh
Step 6: Tutup dokumen JSA bersamaan dengan Izin Kerja dan dokumen pendukung izin
kerja seperti petunjuk di bawah ini:
1. Diskusikan pekerjaan yang telah selesai dan tuliskan catatan penyelesaian termasuk
pembelajaran jika ada pada lembar Izin Kerja.
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 47 dari 231
2. Kembalikan semua dokumentasi (misal Metode Kerja dan Job Safety Analysis, dokumen
pendukung izin kerja) ke control room atau tempat sentralisasi lainnya untuk maksud
2
:3
08
penyimpanan catatan.
m
ja
21
20
ril
Ap
7
l2
ga
ng
Ta
da
Pa
y
m
nl
co
O
a.
in
m
se
rta
li
pe
da
U
@
en
ra
rk
al
te
ap
ak
rn
.s
tid
an
te
en
hs
um
ik
In
k.
ok
lm
D
ai
Em
na
ng
de
ra
put
Sa
ar
m
ha
D
an
hs
Ik
eh
ol
k
eta
ic
D
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 48 dari 231
2
A. Pengantar
:3
08
Tata kerja Izin Kerja merupakan sebuah mekanisme untuk mengidentifikasi,
m
ja
mengkomunikasikan, mengurangi dan mengendalikan bahaya terkait pekerjaan yang
21
20
memiliki potensi dampak buruk terhadap kesehatan, lingkungan dan keselamatan.Izin
ril
Ap
kerja diberikan setelah dilakukan kajian risiko, upaya pencegahan bahaya untuk
7
l2
mengurangi risiko, adanya organisasi kerja yang kompeten, ada proses otorisasi
ga
pemberian izin, pengkomunikasian proses kerja dan kajian risiko, pengawasan pekerjaan
ng
Ta
sesuai dengan izin kerja dan proses penutupan izin kerja secara formal.
da
Pa
Tata kerja ini mengatur persyaratan untuk izin kerja dan dapat dilihat pada diagram alir
y
m
nl
co
tata kerja Izin Kerja untuk mendapatkan gambaran visual.
O
a.
in
Tata kerja Izin Kerja meliputi unsur-unsur berikut:
m
se
rta
li
pe
da
1. Izin Kerja.
U
@
en
ra
rk
al
ut
te
2. Dokumen Pendukung yang diwajibkan dan dokumen Cek Memulai Pekerjaan (CMP)
ap
ak
rn
tid
an
te
D
ai
Prosedur ini berlaku untuk pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan PHKT dan
Em
Untuk menilai kinerja praktek izin kerja, maka fungsi terkait internal melakukan analisa
ra
efektivitas kinerja atau audit izin kerja setidaknya sekali dalam satu tahun dengan ruang
put
Sa
lingkup seperti namun tidak terbatas pada implementasi surat izin kerja di PHKT.
ar
m
Merupakan tanggung jawab Pimpinan tim kerja untuk memastikan bahwa izin kerja dibuat
hs
sesuai dengan rincian prosedur ini. Pimpinan tim kerja bertanggung jawab untuk
Ik
eh
Step 1: Gunakan Tabel 8 dibawah untuk mengidentifikasi kapan izin kerja dibutuhkan.
2
:3
08
Tabel 8. Menentukan kapan izin kerja diperlukan
m
ja
21
Izin kerja diharuskan dalam kondisi- Contoh
20
kondisi berikut (termasuk tapi tidak terbatas pada)
ril
Ap
Pekerjaan yang melibatkan
7
l2
pembobolan jalur, peralatan atau
ga
ng
Pekerjaan dengan potensi yang bejana
Ta
signifikan terhadap cedera, insiden atau Pekerjaan khusus (misal masuk
da
Pa
loss of containment. ruang terbatas, pekerjaan panas,
y
m
nl
penggalian, penyelaman,
co
O
a.
pengangkatan kompleks, dll).
m
in
se
Pekerjaan
rta
li yang melibatkan
pe
da
U
en
ra
rk
al
te
ak
rn
tid
en
(keselamatan proses)
um
ik
In
Pekerjaan
m
Pekerjaan Pengangkatan/Lifting.
hs
Ik
bertegangan listrik.
k
ta
Transfer
e
pekerjaan antar
ic
D
2
kondisi berikut (termasuk tapi tidak terbatas pada)
:3
08
Transfer pekerjaan antar perusahaan
m
ja
kontraktor/mitra kerja dan PHKT.
21
Kegiatan operasi dan pemeliharaan
20
ril
yang berlangsung di daerah yang
Ap
7
sama.
l2
ga
Kegiatan konstruksi dan operasi yang
ng
Simultaneous operations (SIMOPs).
Ta
berlangsung di daerah yang sama.
da
Operasi produksi dan pengeboran
Pa
y
m
yang berlangsung di lokasi yang
nl
co
O
a.
sama.
in
m
Area Controller.
se
rta
Atas permintaan.
li
pe
da
en
rk
al
ut
te
ap
ak
rn
.s
tid
an
Catatan:
te
en
hs
Aktifitas yang tidak memerlukan izin kerja adalah seperti, namun tidak terbatas pada,
um
ik
In
k.
ok
D
ai
aktivitas memasak di dapur, perbaikan peralatan (hand tool) di maintenance shop yang dapat
Em
memindahkan stock ATK dari living quarter loading area ke kantor, memasang
ng
de
spanduk/banner yang dapat dilakuakn tanpa tangga, membersihkan toilet (oleh janitor) dan
ra
sebagainya.
put
Sa
Step 2: Setiap aktivitas harus dilengkapi dengan Metode Kerja dan Job Safety Analysis dan
ar
m
dilengkapi juga dengan dokumen pendukung izin kerja yang terkait dengan pekerjaan.
ha
D
an
hs
Ik
Step 3: Sesuai Tabel 8, buatlah izin kerja sesuai petunjuk yang tercantum di bawah ini.
eh
ol
1. Dokumentasikan pekerjaan yang akan dilakukan dalam bahasa yang sesuai bagi tim
k
ta
2
:3
08
fasilitas/plant (misal : Process Plant PP, Compressor Platform CP, dst.)
m
ja
3) XXX adalah nomor urut dari izin kerja yang dikeluarkan (misal : 001 dst.)
21
4) IV adalah angka romawi yang menunjukkan bulan dikeluarkannya izin kerja
20
ril
5) YYYY adalah angka tahun dikeluarkannya izin kerja
Ap
7
c. Uraian peralatan yang akan dikerjakan.
l2
ga
ng
d. Nama perusahaan termasuk kontraktor/ mitra kerja.
Ta
da
e. Lokasi dimana pekerjaan akan dilakukan.
Pa
y
m
f. Nama orang yang meminta pekerjaan. nl
co
O
a.
g. Durasi izin (tidak lebih 16 jam tanpa periode validasi ulang). in
m
se
rta
li
h. Nomor referensi Metode Kerja dan Job Safety Analysis yang akan dilampirkan.
pe
da
U
@
en
ra
rk
i. Daftar jenis pekerjaan tertentu/khusus yang terlibat dan dokumen pendukung yang
al
ut
te
ap
ak
rn
tid
an
te
en
hs
Step 4: Setiap anggota tim kerja mengisi informasi yang dibutuhkan dalam daftar pengguna
ng
de
izin kerja dengan bertanda tangan basah, yang menyatakan bahwa setiap pekerja :
ra
ut
3. Telah mengikuti diskusi sebelum memulai pekerjaan (ruang lingkup kerja, JSA) serta
an
Step 5: Untuk setiap jenis pekerjaan tertentu/khusus, harus dilengkapi dengan dokumen
eta
ic
1. Semua dokumen pendukung izin kerja dilengkapi sesuai dengan identifikasi jenis
pekerjaan dan potensi bahaya atau risiko pekerjaan.
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 52 dari 231
2
:3
08
(WAH Plan), perencanaan penyelamatan (rescue plan) termasuk dokumen pendukung
m
ja
yang harus dilengkapi sesuai dengan persyaratan dokumen pendukung.
21
20
3. Melengkapi dokumen Cek Memulai Pekerjaan (CMP) yang terkait dengan jenis pekerjaan
ril
Ap
yang diidentifikasi.
7
l2
Catatan : apabila dokumen pendukung izin kerja, CMP dan tindakan mitigasi tidak dipenuhi
ga
ng
dan diterapkan maka pekerjaan dapat ditunda untuk dilaksanakan.
Ta
da
Pa
y
m
nl
Step 6: Untuk perencanaan pengangkatan (lifting plan) dan perencanaan SIMOPs (SIMOPs
co
O
a.
plan) didokumentasikan sesuai petunjuk yang tercantum di bawah: m
in
se
rta
1. Dokumentasikan pekerjaan yang akan dilakukan dalam bahasa yang sesuai bagi tim li
pe
da
U
@
en
rk
al
ut
te
ak
rn
.s
tid
an
te
D
ai
d. Nomor referensi izin kerja (lampirkan rencana kerja pada lembar paket pekerjaan).
Em
na
Step 7: Izin kerja harus disetujui sesuai petunjuk yang tercantum di bawah, sebelum
hs
pekerjaan dimulai.
Ik
eh
ol
1. Perusahaan harus menjaga dokumen yang berisi daftar semua petugas yang diberi
k
ta
wewenang untuk menyetujui izin kerja (termasuk daftar Remote Permit Approvers yang
e
ic
D
diberi wewenang).
2. Izin kerja umum harus disetujui, dengan tanda tangan basah, sesuai peran yang terdaftar
di bawah ini dan dalam urutan sebagai berikut:
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 53 dari 231
a. Permit Approver ataupun authorize remote permit approver yang telah diberikan
wewenang dan disetujui.
2
:3
08
b. Pimpinan tim kerja.
m
ja
21
Step 8: Menerbitkan kelengkapan paket kerja yang akan menjadi bagian dari paket dokumen
20
ril
kerja (seperti izin kerja, Metode Kerja dan Job Safety Analysis, dokumen pendukung, dll)
Ap
kepada Pimpinan tim kerja.
7
l2
ga
ng
Ta
da
Step 9: Melakukan komunikasi (melalui toolbox meeting) sebelum melakukan pekerjaan
Pa
y
yang melibatkan Pimpinan Tim Kerja, seluruh tim kerja, dan pihak yang berdampak, terkait
m
nl
co
namun tidak terbatas pada hal berikut:
O
a.
in
m
se
li
pe
da
U
@
en
2. Mitigasi/tindakan pencegahan,
ra
rk
al
ut
te
ak
rn
.s
tid
an
te
en
hs
um
ik
In
k.
ok
Step 10: Gunakan formulir standar Metode Kerja dan Job Safety Analysis untuk melakukan
lm
D
ai
dokumentasi JSA yang sudah dipersiapkan pada tahapan perencanaan sesuai petunjuk
Em
yang tercantum di dalam Prosedur Metode Kerja dan Job Safety Analysis dan didiskusikan
na
ng
Simpan dokumen MKJSA di tempat kerja bersama dengan lembar paket pekerjaan.
put
Sa
ar
m
ha
Step 11: Lakukan/pastikan pemasangan isolasi dan penghalang, jika diperlukan, sesuai
D
an
dengan tata kerja SWP yang sesuai (seperti Isolation of Hazard Energy Standard, Work at
hs
Ik
Height, dll).Gunakan dokumen Cek Memulai pekerjaan (CMP) yang terkait dengan jenis
eh
Step 12: Jika diperlukan, lakukan pengujian gas harus segera, sebelum pekerjaan dimulai,
sesuai dengan Tata Kerja Portable Gas Detection. Ketika melakukan pemasangan isolasi di
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 54 dari 231
daerah yang berpotensi gas berbahaya, pengujian gas harus dilakukan sebelum melakukan
isolasi, sesuai dengan Tata Kerja Portable Gas Detection.
2
:3
08
m
ja
21
Step 13: Tinjau dan komunikasikan kondisi Metode Kerja dan Job Safety Analysis, izin kerja
20
ril
kepada seluruh tim kerja (dalam bahasa yang sesuai bagi pekerja).
Ap
7
l2
ga
ng
Step 14: Lakukan pekerjaan sesuai dengan kondisi yang dijelaskan dalam dokumen izin
Ta
da
kerja, Metode Kerja dan Job Safety Analysis.
Pa
y
m
nl
Saat melakukan pekerjaan, salinan izin kerja termasuk MKJSA yang masih berlaku, izin
co
O
a.
kerja, dokumen pendukung izin kerja dll.) harus disimpan di lokasi dan di ruang sentral/ruang
m
in
se
li
pe
da
1. Pekerjaan harus dipantau oleh seluruh tim kerja dan onsite Pimpinan tim kerja untuk
U
@
en
ra
rk
memastikan pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan dengan selamat dan sesuai
al
ut
te
ap
ak
tid
an
2. Izin kerja harus divalidasi ulang di lapangan melalui tanda tangan basah Pimpinan tim
te
en
hs
um
ik
kerja, kecuali dalam kondisi tanggap darurat, sebelum pekerjaan dapat dilanjutkan ketika:
In
k.
ok
lm
Pekerjaan harus dihentikan sampai Pimpinan tim kerja yang baru berada di lokasi dan
na
Pekerjaan harus dihentikan, kondisi tidak selamat harus ditangani dan Pimpinan tim
ar
Pekerjaan harus dihentikan, kondisi tidak selamat harus ditangani dan Pimpinan tim
Ik
eh
kerja harus memvalidasi ulang kondisi izin dengan tanda tangan basah.
ol
k
Pekerjaan harus dihentikan, kondisi tidak selamat harus ditangani dan Pimpinan tim
kerja harus memvalidasi ulang kondisi izin dengan tanda tangan basah.
e. Fasilitas alarm darurat diaktifkan.
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 55 dari 231
2
:3
2) Kondisi izin harus divalidasi ulang, melalui tanda tangan basah Pimpinan tim kerja.
08
m
f. Terjadi kegiatan dari lokasi yang berdekatan yang dapat berpotensi mempengaruhi
ja
21
pekerjaan.
20
ril
1) Pekerjaan harus dihentikan, sampai tempat kerja dinyatakan aman.
Ap
7
l2
2) Kondisi izin harus divalidasi ulang, melalui tanda tangan basah Pimpinan tim kerja.
ga
ng
g. Tempat kerja ditinggalkan untuk periode waktu tertentu.
Ta
da
Pimpinan tim kerja harus memvalidasi ulang kondisi izin melalui tanda tangan basah,
Pa
y
sebelum pekerjaan dilanjutkan.
m
nl
co
O
a.
h. Pekerjaan melebihi masa berlaku izin 16 jam atau sesuai dengan durasi yang
m
in
se
rta
da
U
@
en
rk
al
ut
te
ap
tid
an
te
en
i. Kondisi tempat kerja di lokasi kerja berubah (seperti cuaca parah, housekeeping, dll.).
hs
um
ik
In
k.
ok
D
ai
seperti semula dan divalidasi ulang melalui tanda tangan basah Pimpinan tim kerja.
Em
n
j. Anggota tim kerja berubah (misal: 1 anggota tim kerja berubah, 3 anggota tim kerja
a
ng
berubah, dll.)
de
ra
ut
Anggota tim kerja baru harus diberikan penjelasan dan menandatangani JSA sebelum
p
Sa
memulai pekerjaan.
ar
m
ha
2) Kondisi izin harus divalidasi ulang melalui tanda tangan basah Pimpinan tim kerja.
eh
ol
l. Jika lingkup pekerjaan berubah (seperti ada tambahan langkah kerja, peralatan
k
eta
1) Pekerjaan harus dievaluasi ulang sesuai Tata Kerja Metode Kerja dan Job Safety
Analysis.
2) Izin baru harus dibuat dan diterbitkan.
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 56 dari 231
m. Jika izin kerja berlaku lebih dari 16 jam sesuai ketentuan atau durasi yang disetujui,
untuk pekerjaan excavation dan isolasi energy berbahaya yang dapat berlaku selama
2
:3
08
7 hari, maka: Izin kerja direvalidasi untuk melanjutkan pekerjaan pada hari berikutnya
m
ja
dan pemeriksaan harian penggalian (pada dokumen pendukung) sudah dilakukan
21
dan dinyatakan pekerjaan dapat dilanjutkan dengan persetujuan dari permit approver.
20
ril
Ap
7
l2
Step 15 : Setelah menyelesaikan pekerjaan, Pimpinan tim kerja harus memberitahukan
ga
ng
kepada Permit Approver bahwa pekerjaan telah selesai dan hal lainnya sebagai berikut:
Ta
da
1. Peralatan pengendalian sudah dipindahkan (seperti isolasi, barikade, dll).
Pa
y
m
2. Peralatan telah kembali bekerja. nl
co
O
a.
3. Tempat kerja telah dikembalikan ke kondisi operasi normal in
m
se
rta
li
4. Diskusi penutupan pekerjaan dengan tim kerja telah dilakukan dan didokumentasikan
pe
da
U
@
en
rk
al
ut
te
ap
ak
rn
5. Izin kerja harus ditutup dengan tandatangan, sesuai peran yang terdaftar di bawah ini
.s
tid
an
te
D
ai
6. Dokumen lembar paket pekerjaan harus disimpan dalam jangka waktu yang ditentukan
ng
de
7. Masa berlaku dan tingkatan persetujuan izin kerja disesuaikan dengan tabel berikut :
p
Sa
ar
Persetujuan
D
an
Permit Approver
Ik
Fasilitas (Paraf)
eh
ol
HCA
e
ic
D
2
:3
08
pekerjaan yang
m
ja
mengharuskan isolasi fisik
21
positif namun isolasi fisik
20
ril
positif tersebut tidak dapat
Ap
dilakukan
7
l2
Hot Work Open Flame diluar 16 jam Supervisor atau
ga
Tidak
ng
HCA DOA
Ta
da
Confined Space Entry 16 Jam Superintendent Ya
Pa
y
Excavation 7 hari Superintendent Ya
m
nl
co
dan pemeriksaan
O
a.
harian in
disetujui
m
se
rta
oleh Supervisor
li
pe
da
U
@
en
rk
al
ut
te
part)
ap
ak
rn
.s
Tidak
an
te
en
hs
khusus
ok
lm
D
ai
DOA
de
ra
put
Sa
ar
Step 14:
m
ha
D
a. Hot tapping,
e
ic
D
2
:3
08
Tabel 10. Klasifikasi persetujuan High Level Leader
m
ja
21
Jabatan High
20
Dept/Tim Keterangan (refer ke step 14)
Level Leader
ril
Ap
7
Operations Manager - Untuk pekerjaan 1 pada bullet a (step 14)
l2
ga
Operations dengan potensi LOC ≥ 7 BBLS
ng
Ta
- Untuk pekerjaan b, c, d, e pada bullet 1 (step
da
14)
Pa
y
m
Superintendent nl
- Untuk pekerjaan 1 pada bullet a (step 14)
co
O
a.
Operations dengan potensi LOC ≤ 7 BBLS dan
m
in
se
li
pe
da
en
ra
rk
te
ap
ak
tid
an
en
hs
um
ik
In
Drilling Manager Drilling Jika ada pekerjaan pada bullet 1 dan 2 (step 14)
de
2
A. Pengantar
:3
08
m
Tata kerja Cek Memulai Pekerjaan (CMP) merupakan alat/ tool yang merupakan
ja
21
administrative safeguards yang digunakan sebagai panduan untuk melakukan verifikasi
20
di lokasi kerja terhadap penerapan mitigasi pekerjaan. Cek Memulai Pekerjaan (CMP)
ril
Ap
selalu digunakan sebelum memulai pekerjaan untuk memastikan safeguards yang dibuat
7
l2
tersedia dan berfungsi untuk mencegah kecelakaan serius.
ga
ng
Tujuan dari tata kerja ini adalah untuk mencegah kecelakaan serius yang terjadi karena
Ta
da
kegagalan melaksanakan persyaratan SWP dan memastikan pekerjaan tidak akan
Pa
y
dimulai sampai semua safeguard secara fisik di verifikasi secara menyeluruh sepanjang
m
nl
co
waktu.
O
a.
in
m
Tata kerja ini mengatur persyaratan Cek Memulai Pekerjaan (CMP).
se
rta
li
pe
da
U
Tata kerja ini berlaku untuk pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan PHKT dan delegasi
@
en
ra
rk
al
te
ap
ak
rn
.s
tid
en
hs
um
Step 1. Cek Memulai Pekerjaan (CMP) digunakan setiap kali pekerjaan berikut dilakukan:
ik
In
k.
ok
lm
4. Penggalian (Excavation)
put
Sa
Step 2. Meninjau Cek Memulai Pekerjaan (CMP) yang diperlukan sesuai dengan ruang
lingkup pekerjaan:
2
:3
08
1. Identifikasi CMP Verifier yang akan melakukan verifikasi akhir.
m
ja
21
2. Tentukan semua jenis CMP yang dibutuhkan untuk ruang lingkup kerja yang
20
dimaksud.
ril
Ap
7
3. Lengkapi Cek Memulai Pekerjaan (CMP) oleh pelaksana kerja/pimpinan tim kerja
l2
ga
segera sebelum memulai pekerjaan bersamaan dengan pengurusan izin kerja di
ng
tahapan perencanaan.
Ta
da
Pa
y
m
nl
Step 3. Cek Memulai Pekerjaan (CMP) diterapkan dengan cara sebagai berikut :
co
O
a.
1. Setelah izin kerja dikeluarkan oleh pelaksana/pimpinan tim kerja. in
m
se
rta
li
2. Setelah kegiatan diskusi Analisa Bahaya (contoh: JSA, toolbox talks).
pe
da
U
@
en
ra
rk
te
ap
ak
rn
.s
4. Pada formulir CMP terdapat verifikasi saat inisiasi maupun revalidasi yang dilakukan
tid
an
te
en
hs
D
ai
Em
Step 4. Apabila Cek Memulai Pekerjaan tidak dapat diselesaikan/diperiksa baik saat
na
2. Para pekerja pelaksana dan pengawas lapangan (site supervisor) harus bekerja sama
ar
3. Ketika masalah sudah selesai, para pekerja pelaksana harus memverifikasi secara
an
4. CMP Verifier harus secara fisik memverifikasi setiap safeguard untuk menyelesaikan
ol
k
verifikasi.
eta
ic
D
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 61 dari 231
Step 5. Penyelesaian cek memulai pekerjaan dilakukan dengan cara sebagai berikut:
2
:3
1. CMPVerifier menuliskan nama dan tanggal pada kotak bagian bawah yang telah
08
disediakan saat inisiasi maupun revalidasi CMP.
m
ja
21
2. Aktifitas kerja dapat dimulai sesuai arahan dari Pimpinan tim kerja.
20
ril
3. CMP harus dilengkapi ulang jika terjadi perubahan lingkup kerja atau pekerjaan harus
Ap
7
dihentikan.
l2
ga
ng
4. Lakukan verifikasi ulang CMP ketika:
Ta
da
a. Ruang lingkup atau kondisi kerja berubah
Pa
y
m
b. Waktu kerja diperpanjang melebihi satu shift atau ketika terjadi pergantian kru.
nl
co
O
a.
c. Tempat kerja ditinggalkan tanpa ada yang menunggu. in
m
se
rta
li
d. Diminta oleh Pimpinan Fasilitas atau orang yang berwenang.
pe
da
U
@
en
ra
rk
al
ut
te
ap
ak
rn
.s
en
hs
dokumen paket kerja lainnya ke control room atau tempat sentralisasi lainnya untuk
um
ik
In
k.
D
ai
Em
na
ng
de
ra
put
Sa
ar
m
ha
D
an
hs
Ik
eh
ol
k
eta
ic
D
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 62 dari 231
2
A. Pengantar
:3
08
m
Tata kerja verifikasi pelatihan dan kompetensi dirancang untuk membantu mencegah
ja
21
terjadinya cedera pada personel, kerusakan peralatan/aset atau dampak buruk terhadap
20
lingkungan diakibatkan oleh potensi bahaya yang berhubungan dengan kurangnya
ril
Ap
pengetahuan dan pemahaman tentang Tata Kerja SWP Tertentu atau Khusus.
7
l2
ga
Pelatihan (Training) memberikan landasan bagi pelaksanaan proses, prosedur dan
ng
standar SWP yang efektif dan selamat serta berkontribusi terhadap kompetensi tenaga
Ta
da
kerja.
Pa
y
m
Verifikasi kompetensi (Competency Verification) merupakan sebuah pengamatan
nl
co
O
a.
terhadap keterampilan dan pengetahuan pekerja dalam melakukan pekerjaan untuk
in
m
memastikan kesesuaian dengan persyaratan SWP PHKT.
se
rta
li
pe
da
U
Tata kerja ini mengatur persyaratan untuk pelatihan dan verifikasi kompetensi SWP.
@
en
ra
rk
al
ut
te
Tata kerja ini berlaku untuk pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan PHKT dan delegasi
ap
ak
rn
.s
tid
en
hs
um
ik
B. Persyaratan
In
k.
ok
lm
1. Setiap orang yang berperan dalam SWP harus terlatih. Pelatihan awal peran-khusus
ai
Em
SWP harus dilakukan sebelum pekerja yang diberikan wewenang khusus melakukan
na
peran tersebut.
ng
de
a. Semua personel PHKTyang menjalankan peran khusus SWP harus terlatih sesuai
ra
put
b. Semua personel kontraktor/mitra kerja yang melakukan salah satu peran penting
m
ha
SWP sebagai berikut, harus terlatih sesuai dengan persyaratan pelatihan PHKT
D
an
1) Area Controller
eh
ol
k
3) Permit Approver
4) Pimpinan tim kerja
5) SIMOPs representative
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 63 dari 231
2
:3
08
2. Semua pelatihan SWP yang telah selesai dilakukan harus didokumentasikan.
m
ja
21
a. Harus dilakukan tes tertulis.
20
ril
b. Hasilnya harus didokumentasikan dan disimpan sesuai peraturan perundangan,
Ap
7
persyaratan retensi catatan perusahaan, mana yang lebih lama.
l2
ga
3. Pelatihan penyegaran harus dilakukan minimal 3 tahun sekali dan setiap saat terdapat
ng
Ta
perubahan pada proses, prosedur dan/atau standar SWP yang mengharuskan
da
dilakukan pelatihan penyegaran.
Pa
y
m
nl
co
4. Semua pelatihan, sertifikasi, dan lain lain yang dilakukan pihak ketiga harus tersedia
O
a.
in
atas permintaan perwakilan karyawan PHKT dan delegasi serta kontraktor/mitra kerja
m
se
rta
da
U
@
en
5. Kompetensi SWP dari semua personel PHKT yang menjalankan peran SWP dan
ra
rk
al
ut
te
ak
rn
.s
tid
en
hs
um
ik
In
a. Baru terhadap lapangan dan/atau operasi lapangan PHKT (< 6 bulan kerja).
k.
ok
lm
D
ai
g. Short Service Employee (SSE) kontraktor/mitra kerja harus dikelola sesuai dengan
an
6. Kompetensi SWP harus diverifikasi melalui training SWP yang bersifat fundamental
ol
k
2
:3
08
8. Kontraktor/mitra kerja yang dipekerjakan untuk pekerjaan khusus harus terlatih dan
m
ja
disertifikasi (atau kompeten) sesuai dengan semua peraturan perundangan yang
21
20
berlaku dan/atau standar industri (seperti Commercial Divers, Crane Operators,
ril
Ap
Electricians, Welders, Heavy Equipment Operators, dll).
7
l2
9. Catatan pelatihan dan verifikasi kompetensi harus disimpan sesuai dengan peraturan
ga
ng
perundangan, persyaratan retensi catatan dokumen PHKT, mana yang lebih lama.
Ta
da
10. Uji kompetensi untuk pekerja baru atau pekerja lama yang sudah habis masa
Pa
y
berlakunya training SWP, dilaksanakan di akhir sesi pelatihan. Tindak lanjut
m
nl
co
berdasarkan hasil uji kompetensi tersebut sebagai berikut:
O
a.
in
m
se
a. Jika peserta training mendapat nilai lebih besar dari 70 maka peserta pelatihan
rta
li
pe
da
dinyatakan lulus dan sebagai competent person dan akan menerima:
U
@
en
ra
rk
te
ap
ak
rn
2) Certificate of completion.
.s
tid
an
te
en
hs
3) HES Passport.
um
ik
In
k.
ok
lm
b. Jika peserta pelatihan mendapatkan nilai kurang dari 70 maka peserta pelatihan
D
ai
dinyatakan tidak lulus dan akan menerima pelatihan penyegaran dan remedial
Em
PENGETAHUAN/KOMPETENSI MINIMUM
Sa
PERAN SWP
ar
TERHADAP SWP
m
ha
Komprehensif:
hs
Affected Area
k
Authorities (AAA)
ic
PENGETAHUAN/KOMPETENSI MINIMUM
PERAN SWP
2
TERHADAP SWP
:3
08
Komprehensif:
m
Tata Kerja Izin Kerja
ja
21
Tata Kerja Metode Izin Kerja dan Analisis Bahaya
20
ril
Area Controller (AC) Tata Kerja Cek Memulai Pekerjaan
Ap
Penerapan Kewenangan Menghentikan Pekerjaan
7
l2
ga
ng
Pengetahuan (Pengenalan) Dasar:
Ta
Tata Kerja SWP Tertentu atau Khusus
da
Pa
Komprehensif:
y
m
Tata Kerja Izin Kerja nl
co
O
a.
Tata Kerja Metode Izin Kerja dan Analisis Bahaya
in
m
Authorized Remote
se
rta
da
Permit Approver
U
en
ra
rk
al
ut
te
ap
tid
en
hs
um
ik
Komprehensif:
In
k.
ok
lm
Permit Approver
n
(PA)
Penerapan Kewenangan Menghentikan Pekerjaan
de
ra
ut
Komprehensif:
ha
D
PENGETAHUAN/KOMPETENSI MINIMUM
PERAN SWP
2
TERHADAP SWP
:3
08
Komprehensif:
m
Tata Kerja Izin Kerja
ja
21
Tata Kerja Metode Izin Kerja dan Analisis Bahaya
20
SIMOPs
ril
Tata Kerja SIMOPs
Ap
Representative
7
Penerapan Kewenangan Menghentikan Pekerjaan
l2
ga
ng
Pengetahuan (Pengenalan) Dasar:
Ta
Tata Kerja SWP Tertentu atau Khusus
da
Pa
Peran Tertentu/Khusus SWP
y
m
nl
co
Komprehensif:
O
Tata Kerja Izin Kerja a.
in
m
se
rta
da
U
en
ra
rk
al
te
ap
ak
rn
tid
an
te
en
hs
D
ai
Komprehensif:
Em
Authorized Electrical
ra
ut
Komprehensif:
Ik
PENGETAHUAN/KOMPETENSI MINIMUM
PERAN SWP
2
TERHADAP SWP
:3
08
Komprehensif:
m
Bidang keahlian yang terkait (sepertin Lifting & Rigging,
ja
21
20
Excavation, dll.)
ril
Standar bidang keahlian SWP yang terkait
Ap
Tata Kerja Izin Kerja
7
l2
Competent Person
ga
Tata Kerja Metode Izin Kerja dan Analisis Bahaya
ng
Ta
Tata Kerja Cek Memulai Pekerjaan
da
Penerapan Kewenangan Menghentikan Pekerjaan
Pa
y
m
nl
co
Pengetahuan (Pengenalan) Dasar:
O
Tata Kerja SWP Tertentu atau Khusus a.
in
m
se
rta
li
Komprehensif:
pe
da
U
@
en
rk
al
ut
te
ak
rn
.s
Confined Space
an
te
en
hs
Komprehensif:
ra
Komprehensif:
e
ic
Dive Supervisor Tata Kerja Metode Izin Kerja dan Analisis Bahaya
Tata Kerja Cek Memulai Pekerjaan
Tata Kerja Izin Kerja
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 68 dari 231
PENGETAHUAN/KOMPETENSI MINIMUM
PERAN SWP
2
TERHADAP SWP
:3
08
Penerapan Kewenangan Menghentikan Pekerjaan
m
ja
Komprehensif:
21
Tata Kerja Commercial Diving
20
ril
Dive Tender Tata Kerja Metode Izin Kerja dan Analisis Bahaya
Ap
7
Tata Kerja Izin Kerja
l2
ga
Penerapan Kewenangan Menghentikan Pekerjaan
ng
Ta
Komprehensif:
da
Tata Kerja Electrical Safe Work
Pa
y
m
Penerapan Kewenangan Menghentikan Pekerjaan
nl
co
Electrical Standby
O
a.
Person Pengetahuan (Pengenalan) Dasar: in
m
se
rta
da
U
@
en
rk
al
ut
te
ak
rn
.s
tid
Komprehensif:
an
te
en
hs
Fire Watch
Tata Kerja Izin Kerja
na
Emergency procedures
p
Sa
Komprehensif:
ar
m
Person Work at Tata Kerja Metode Izin Kerja dan Analisis Bahaya
an
hs
Komprehensif:
D
Qualified (non-
Crane) Lifting Tata Kerja Lifting & Rigging
Equipment Operator Tata Kerja Izin Kerja
Tata Kerja Metode Izin Kerja dan Analisis Bahaya
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 69 dari 231
PENGETAHUAN/KOMPETENSI MINIMUM
PERAN SWP
2
TERHADAP SWP
:3
08
Penerapan Kewenangan Menghentikan Pekerjaan
m
ja
21
Pengetahuan (Pengenalan) Dasar:
20
Tata Kerja SWP Tertentu atau Khusus
ril
Ap
Komprehensif:
7
l2
Tata Kerja Lifting & Rigging
ga
Penerapan Kewenangan Menghentikan Pekerjaan
ng
Qualified Assembly/
Ta
da
Disassembly Director Pengetahuan (Pengenalan) Dasar:
Pa
Semua SWP Standar lainnya
y
m
Tata Kerja Izin Kerja nl
co
O
a.
Tata Kerja Metode Izin Kerja dan Analisis Bahaya in
m
se
rta
Komprehensif: li
pe
da
en
rk
al
ut
te
Qualified Crane
Tata Kerja Metode Izin Kerja dan Analisis Bahaya
ap
ak
rn
Operator
.s
tid
en
hs
um
ik
In
Komprehensif:
Tata Kerja Izin Kerja
an
ng
Qualified Electrical
Sa
Komprehensif:
eta
Qualified Gas Tester Tata Kerja Metode Izin Kerja dan Analisis Bahaya.
Tata Kerja Portable Gas Detection.
Tata Kerja Confined Space Entry.
Tata Kerja Hot Work.
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 70 dari 231
PENGETAHUAN/KOMPETENSI MINIMUM
PERAN SWP
2
TERHADAP SWP
:3
08
Tata Kerja Confined Space Entry.
m
ja
Tata Kerja Excavation.
21
Tata Kerja Cek Memulai Pekerjaan.
20
ril
Penerapan Kewenangan Menghentikan Pekerjaan.
Ap
7
Pengetahuan (Pengenalan) Dasar:
l2
ga
Tata Kerja SWP Tertentu atau Khusus.
ng
Ta
Komprehensif:
da
Bidang keahlian terkait (seperti Lifting & Rigging,
Pa
y
Excavation, dll.).
m
nl
co
Tata KerjaSWP tertentu/khususyang terkait dengan bidang
O
a.
in
m
keahlian.
se
rta
Qualified Person li
Tata Kerja Izin Kerja.
pe
da
U
@
en
rk
al
ut
te
ak
rn
.s
tid
an
te
en
D
ai
Komprehensif:
Em
Qualified Rigger Tata Kerja Metode Izin Kerja dan Analisis Bahaya.
ra
ut
Komprehensif:
hs
Ik
Scaffolding SME
ic
D
PENGETAHUAN/KOMPETENSI MINIMUM
PERAN SWP
2
TERHADAP SWP
:3
08
Tata Kerja Metode Izin Kerja dan Analisis Bahaya.
m
ja
Tata Kerja SWP tertentu atau khusus.
21
20
Komprehensif:
ril
Tata Kerja Izin Kerja.
Ap
7
Tata Kerja Metode Izin Kerja dan Analisis Bahaya.
l2
ga
SIMOPs Controller Tata Kerja SIMOPs.
ng
Ta
Penerapan Kewenangan Menghentikan Pekerjaan.
da
Pa
y
Pengetahuan (Pengenalan) Dasar:
m
nl
co
Tata Kerja SWP Tertentu atau Khusus.
O
a.
Komprehensif: in
m
se
rta
da
U
@
en
rk
Spotter/ Signal
al
ut
te
ap
ak
rn
tid
an
en
hs
um
ik
In
Komprehensif:
na
Standby Diver Tata Kerja Metode Izin Kerja dan Analisis Bahaya.
ra
ut
Komprehensif:
ha
D
CMP Verifier
eh
PENGETAHUAN/KOMPETENSI MINIMUM
PERAN SWP
2
TERHADAP SWP
:3
08
Penerapan Kewenangan Menghentikan Pekerjaan.
m
ja
21
Pengetahuan (Pengenalan) Dasar:
20
Tata Kerja Izin Kerja.
ril
Ap
Tata Kerja Metode Izin Kerja dan Analisis Bahaya.
7
l2
Tata Kerja SWP tertentu atau khusus.
ga
ng
Komprehensif:
Ta
Penerapan Kewenangan Menghentikan Pekerjaan.
da
Pa
y
Work Tim Members
m
Pengetahuan (Pengenalan) Dasar: nl
co
(i.e. Field personnel)
O
Tata Kerja Izin Kerja.
a.
in
m
Tata Kerja Metode Izin Kerja dan Analisis Bahaya.
se
rta
li
pe
da
en
ra
rk
Komprehensif:
al
ut
te
ap
ak
tid
an
Working Diver Tata Kerja Metode Izin Kerja dan Analisis Bahaya.
te
en
hs
um
ik
In
2
A. Pengantar
:3
08
Tata kerja Bypassing/ Override Proteksi Kritikal (BCP) dirancang untuk memastikan
m
ja
bahwa pelindung (safeguard) dan/atau sistem keselamatan yang penting (kritikal) di-
21
20
bypass dengan cara yang memastikan bahwa pengoperasian sistem keselamatan kritikal
ril
Ap
tetap selamat dan handal, untuk mengurangi kemungkinan cedera, kerusakan properti,
7
l2
atau dampak terhadap lingkungan.
ga
ng
Standar ini berlaku untuk pekerjaan termasuk, namun tidak terbatas pada, pengujian,
Ta
pemeliharaan, instalasi dan commissioning dari perubahan teknis, dan/atau startup
da
Pa
fasilitas atau peralatan yang membutuhkan bypass critical protecion.
y
m
nl
co
Standar ini berlaku untuk perlindungan kritikal peralatan atau fasilitas, dimana
O
a.
in
dimungkinkan untuk menerapkan bypass terhadap perangkat lunak dan/atau perangkat
m
se
rta
li
keras untuk memblokir sementara, mengisolasi, override, menghambat, memaksa,
pe
da
U
@
en
rk
al
ut
te
ak
rn
.s
tid
an
Standar ini tidak berlaku untuk start up overrides dari perangkat yang aktivasinya
te
en
hs
um
ik
In
dirancang secara otomatis setelah jeda waktu tertentu (time delay),bypass permanen
k.
ok
lm
atau jangka panjang terhadap perangkat pelindung yang dikelola oleh Tata Kerja
D
ai
Em
Management of Change.
na
Standar ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan standar Tata Kerja Isolasi Energi
ng
de
Berbahaya.
ra
ut
p
Standar ini mengatur persyaratan Tata Kerja untuk melakukan Bypass Critical Protection
Sa
(BCP).
ar
m
ha
Standar ini berlaku untuk pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan PHKT dan
D
an
kritikal.
D
2
:3
08
3. Ketika bypass perlindungan kritikal direncanakan melebihi 72 jam, bypass harus
m
ja
dikelola sesuai Tata Kerja Management of Change (MOC).
21
20
4. Ketika melakukan bypass terhadap perlindungan kritikal (BCP), selalu lakukan bypass
ril
Ap
terhadap perlindungan kritikal dengan jumlah seminimum mungkin.
7
l2
5. Ketika melakukan Bypass Critical Protection (BCP), minimal satu perlindungan
ga
ng
tambahan harus selalu terpasang dan didokumentasikan dalam Job Safety Analysis
Ta
da
atau dokumen yang setara, misal risk assessment.
Pa
y
m
6. Selalu lakukan Metode Kerja dan Job Safety Analysissesuai dengan Tata Kerja
nl
co
O
a.
Metode Kerja dan Job Safety Analysis dan formulir standar sebelum melakukan
in
m
bypass pada perlindungan kritikal.
se
rta
li
pe
da
U
7. Bypass Critical Protection (BCP) yang dilakukan pada system yang didalamnya
@
en
ra
rk
terdapat material kimia berbahaya dan/atau reaktif dalam jumlah yang siginifikan,
al
ut
te
ap
ak
rn
harus dilengkapi dengan Process Hazard Analysis (Risk Man 2) sesuai dengan Tata
.s
tid
an
te
8. Izin Kerja dan dokumen pendukung terkait harus dipenuhi untuk semua kegiatan
lm
D
ai
Periode waktu dimana bypass disetujui dan tandatangan pihak yang memberikan
a
ng
de
9. Pekerjaan harus dihentikan, bahaya dinilai dan dimitigasi, serta semua permit harus
p
Sa
terbatas pada:
ha
D
10. Izin kerja harus ditutup sesuai Tata Kerja Izin Kerja, termasuk:
D
2
:3
08
11. Job Safety Analysis (JSA) harus dipersiapkan dan didiskusikan serta dikomunikasikan
m
ja
dengan anggota tim kerja sesuai dengan Tata Kerja Metode Kerja dan Job Safety
21
20
Analysis sebelum melakukan Bypass Critical Protection (BCP).
ril
Ap
Semua tindakan pencegahan terhadap aspek keselamatan dan/atau operasional
7
l2
yang terkait dengan bypass harus didokumentasikan dalam JSA serta
ga
ng
dikomunikasikan kepada semua pekerja yang terlibat dan tim kerja yang terkena
Ta
dampak.
da
Pa
y
12. Perlindungan kritikal yang dapat di-bypass meliputi hal berikut, namun tidak terbatas
m
nl
co
pada:
O
a.
in
m
se
li
pe
da
Safety High High (PSHH), Emergency Shutdown Devices (ESDS), dll).
U
@
en
ra
rk
al
ut
b. Perangkat deteksi api dan gas serta perangkat pemadam api (misal fire pumps,
te
ap
ak
rn
tid
an
te
en
hs
c. Katup kritikal manual yang (dalam keadaan normal) dikunci terbuka, atau tertutup
um
ik
In
k.
ok
D
ai
Em
e. Pressure safety valves (PSV), blow down valves (BDV), thermal relief devices,
de
13. Perlindungan kritikal yang dibypass harus diidentifikasi secara visual pada titik bypass
Ik
eh
atau isolasi (seperti personal tag/flags, electronic flags for software, dll).
ol
k
ta
a. Tags/bendera bypass, kunci bypass, kode bypass dan/atau kartu bypass harus
e
ic
disimpan dengan aman saat tidak digunakan dan hanya boleh digunakan oleh
D
b. Perangkat bendera sekunder yang terlihat harus dipasang di bagian depan panel
kendali/kontrol tambahan bilamana perangkat di-bypass pada panel kontrol,
2
:3
08
plugged relay ports, boat landing ESDs, slave panels, dll.
m
ja
c. Tags/bendera harus disimpan dengan aman (misal dalam control room, dll).
21
20
bilamana tidak digunakan.
ril
Ap
14. Melakukan Bypass Critical Protection (BCP) selama keadaan darurat hanya
7
l2
diperbolehkan untuk tujuan melindungi manusia, lingkungan dan properti.
ga
ng
15. Semua bypass perlindungan kritikal harus didokumentasi dalam Bypass Register.
Ta
da
a. Bypass Register harus ditinjau setiap hari. Hasil tinjauan harus didokumentasikan
Pa
y
m
dengan cara ditanda tangani. nl
co
O
a.
in
b. Setiap bypass yang melebihi batas waktu 72 jam harus disertai dengan dokumen
m
se
rta
da
U
@
en
16. Area Controller harus menentukan proses dan frekuensi monitoring setiap perangkat
ra
rk
al
ut
te
ak
rn
.s
tid
an
te
frekuensi monitoring harus didocumentasikan dalam Metode Kerja dan Job Safety
k.
ok
lm
Analysis (PHA).
D
ai
Em
b. Pemantauan terhadap perangkat pelindung yang dibypass pada sistem yang telah
na
ng
1) Pressure safety valves hanya bisa dinyatakan tidak beroperasi (out of service)
Sa
ar
2) Pressure safety valve dari peralatan yang dinyatakan out of service harus tetap
hs
Ik
17. Setiap perangkat perlindungan kritikal pada sebuah peralatan yang tidak memiliki
ic
D
perangkat yang sama dan/atau lebih untuk mendeteksi kondisi yang sama harus terus
dimonitor oleh Qualified Person di tempat kerja selama perangkat tersebut di bypass.
18. Semua bypass yang aktif dan tercantum dalam Bypass Register harus diperiksa
setiap minggu. Hasil inspeksi harus didokumentasikan dalam Bypass Register.
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 77 dari 231
19. Setiap unit/fasilitas harus memelihara dokumentasi dari semua pekerja yang
diberikan wewenang untuk melakukan kegiatan bypass critical protection.
2
:3
08
20. Personel yang ditunjuk untuk bertanggung jawab dalam peran Bypass Critical
m
ja
Protection (BCP) harus terlatih dan kompeten.
21
20
a. Persyaratan training harus didokumentasikan.
ril
Ap
7
b. Penilaian kompetensi harus didokumentasikan.
l2
ga
ng
Ta
da
Pa
y
m
nl
co
O
a.
in
m
se
rta
li
pe
da
U
@
en
ra
rk
al
ut
te
ap
ak
rn
.s
tid
an
te
en
hs
um
ik
In
k.
ok
lm
D
ai
Em
na
ng
de
ra
put
Sa
ar
m
ha
D
an
hs
Ik
eh
ol
k
eta
ic
D
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 78 dari 231
2
A. Pengantar
:3
08
m
Persyaratan penyelaman komersial dirancang untuk membantu mencegah cedera
ja
21
personel, kerusakan properti atau dampak buruk terhadap lingkungan karena potensi
20
bahaya yang berhubungan dengan operasi penyelaman komersial (selanjutnya disebut
ril
Ap
sebagai 'diving'). Operasi diving termasuk penyelaman atmosfer (Atmospheric Diving -
7
l2
ADS), penyelaman di permukaan yang dipasok udara, penyelaman saturasi dan
ga
ng
penyelaman di permukaan dengan pasokan campuran gas.
Ta
da
Standar ini mengatur persyaratan PHKT untuk operasi penyelaman lepas pantai, dekat
Pa
y
pantai, darat dan dengan kapal selam.
m
nl
co
O
a.
Standar ini berlaku untuk pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan PHKT dan
in
m
delegasinya serta kontraktor/mitra kerja di dalam operasi PHKT.
se
rta
li
pe
da
U
B. Persyaratan
@
en
ra
rk
al
te
ap
ak
rn
.s
tid
en
hs
um
ik
In
3. Selalu lakukan Metode Kerja dan Job Safety Analysis sesuai dengan Tata Kerja
k.
ok
lm
Metode Kerja dan Job Safety Analysis dan formulir standar sebelum memulai kegiatan
ai
Em
penyelaman komersial.
na
ng
4. Metode Kerja dan Job Safety Analysis diving juga harus mencakup, tetapi tidak
de
terbatas pada:
ra
put
Sa
pada:
m
ha
D
1) Modus diving.
an
hs
3) Bahaya permukaan.
k
eta
5) Cuaca.
6) Kapal.
7) Ruang tertutup atau terbatas.
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 79 dari 231
2
:3
c. Menentukan kebutuhan gas untuk bernapas (termasuk cadangan).
08
m
d. Menetapkan persyaratan peralatan perlindungan bahaya dan/atau termal.
ja
21
e. Mengidentifikasi izin tambahan yang diperlukan untuk pekerjaan (seperti Isolasi
20
ril
energi yang berbahaya, pekerjaan panas, ruang tertutup, dll.).
Ap
7
l2
f. Mengidentifikasi kegiatan operasi simultan.
ga
ng
g. Mengidentifikasi tindakan pencegahan dan/atau alat-alat lain untuk memastikan
Ta
pekerjaan dapat dilakukan dengan selamat (seperti checklist, prosedur, dll).
da
Pa
y
5. Rencana tanggap darurat penyelaman-khusus (berdasarkan pekerjaan yang
m
nl
co
dilakukan) harus didokumentasikan untuk memberikan respon terhadap kemungkinan
O
a.
in
m
keadaan darurat, termasuk namun tidak terbatas pada:
se
rta
li
pe
da
U
a. Kebakaran/ledakan.
@
en
ra
rk
al
ut
te
ak
rn
.s
en
hs
um
f.
ra
ut
pada:
D
e. Rencana evakuasi.
D
2
:3
08
a. Operasi crane (dimana operasi crane tidak terkait dengan tugas penyelam).
m
ja
21
b. Perancah kerja di atas wilayah penyelaman dan/atau diatas kapal penyelam.
20
ril
c. Pengoperasian kapal dalam zona pengecualian (misalnya menutup point of
Ap
7
approach) dari kapal selam atau struktur penyelaman lepas pantai.
l2
ga
d. Kegiatan pipeline (seperti depressurization).
ng
Ta
e. Operasi pompa caisson (seperti pompa air kebakaran)
da
Pa
y
f. Operasi kendaraan secara remote (Remotely Operated Vehicle - ROV).
m
nl
co
O
a.
8. Izinkerja dan dokumen pendukung harus dilengkapi m
in untuk semua operasi
se
rta
da
U
@
en
9. Pekerjaan harus dihentikan, bahaya dinilai dan dimitigasi serta semua izin harus
ra
rk
al
ut
te
ak
rn
.s
terbatas pada:
tid
an
te
en
hs
um
10. Job Safety Analysis (JSA) harus dipersiapkan dan didiskusikan serta dikomunikasikan
an
dengan anggota tim kerja sesuai dengan Tata Kerja Metode Kerja dan Job Safety
hs
Ik
11. Jumlah minimum penyelam yang diperlukan dalam operasi penyelaman harus,
eta
ic
2
:3
e. Penunggu untuk Standby Diver.
08
m
f. Penyelam siaga (Standby Diver) tambahan lainnya dan/atau personel pendukung
ja
21
diving harus didokumentasikan dalam Metode Kerja dan Job Safety Analysis
20
didasarkan pada kondisi operasi penyelaman (misalnya penyelaman dekompresi,
ril
Ap
penyelaman saturasi, dll).
7
l2
ga
12. Prosedur dan checklist keselamatan untuk modus penyelaman (diving modes) yang
ng
berlaku harus didokumentasikan dan dilampirkan pada Metode Kerja dan Job Safety
Ta
da
Analysis dan dokumen pendukung izin kerja, termasuk namun tidak terbatas pada:
Pa
y
m
a. Pembatasan kedalaman dan waktu penyelaman. nl
co
O
a.
b. Informasi dekompresi. in
m
se
rta
li
c. Profil penyelaman.
pe
da
U
@
en
ra
rk
d. Ketinggian penyelaman.
al
ut
te
ap
ak
rn
.s
en
hs
termasuk namun tidak terbatas pada potensi buruk yang merugikan kesehatan dan
ra
17. Penyelaman dengan pasokan udara di permukaan yang diperkaya (seperti NITROX)
k
ta
19. Penyelaman saturasi (saturation diving) hanya diperbolehkan pada kedalaman air <
600 meter (1.968,5 ft).
2
:3
08
20. Persyaratan hot work dibawah air selama operasi penyelaman termasuk, namun tidak
m
ja
terbatas pada hal berikut:
21
20
a. Selalu pertimbangkan alternatif selain hot work di bawah air selama operasi
ril
Ap
penyelaman.
7
l2
ga
b. Selalu lakukan Metode Kerja dan Job Safety Analysis dengan masukan dari
ng
Subject Matter Expert.
Ta
da
c. Selalu gunakan prosedur penyelaman hot work tertulis.
Pa
y
m
nl
co
d. Pekerjaan hot work bawah air selama operasi penyelaman selalu membutuhkan
O
a.
in
persetujuan dari High Level Leader atau manajer PHKT (seperti manajer fasilitas,
m
se
rta
da
U
@
en
21. Penggunaan bahan peledak selama operasi penyelaman membutuhkan, namun tidak
ra
rk
al
ut
te
ak
rn
.s
tid
an
te
penyelaman.
k.
ok
lm
D
ai
b. Selalu lakukan Metode Kerja dan Job Safety Analysis dengan masukan dari
Em
operasi penyelaman.
Sa
ar
persetujuan dari High Level Leader atau Manager PHKT (seperti manajer fasilitas,
D
an
22. Penyelaman dalam ruangan terbatas membutuhkan, namun tidak terbatas pada hal
ol
berikut:
k
eta
ic
penyelaman.
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 83 dari 231
b. Selalu lakukan Metode Kerja dan Job Safety Analysis dengan masukan dari
Subject Matter Expert dan termasuk persyaratan pelatihan tambahan yang
2
:3
08
diperlukan untuk melakukan pekerjaan.
m
ja
c. Selalu miliki Entry Watch (selain Standby Diver) pada titik masuk ke bawah air.
21
20
d. Masuk ruang terbatas selama operasi penyelaman selalu membutuhkan
ril
Ap
persetujuan dari High Level Leader atau manager PHKT (seperti manajer fasilitas,
7
l2
manajer operasi, dll)
ga
ng
23. Semua peralatan menyelam harus memenuhi persyaratan perundangan dan standar
Ta
da
industri termasuk namun tidak terbatas pada hal berikut:
Pa
y
m
a. Kualitas gas pernapasan. nl
co
O
a.
in
b. Tabung gas bertekanan, manifold, analisis gas dan peralatan pencampuran gas
m
se
rta
lainnya. li
pe
da
U
@
en
rk
al
ut
te
ap
ak
rn
d. Kompresor udara.
.s
tid
an
te
en
hs
e. Selang udara.
um
ik
In
k.
ok
lm
j. Cara untuk membantu/memulihkan penyelam yang cedera/ pingsan dari air atau
ar
m
ke bel menyelam.
ha
D
k. Ruang hiperbarik.
an
hs
Ik
24. Peralatan menyelam harus diinspeksi sebelum digunakan. Kondisi dan inspeksi
eh
2
:3
f. Perangkat komunikasi.
08
m
25. Dokumentasi harus dipelihara dan tersedia yang menjelaskan pengujian, kalibrasi,
ja
21
pemeliharaan dan sertifikasi dari peralatan penyelaman.
20
ril
26. Persyaratan penggunaan perkakas dan peralatan listrik genggam selama operasi
Ap
7
penyelaman harus didokumentasikan dalam Metode Kerjadan Job Safety Analysis.
l2
ga
27. Personel yang ditugaskan untuk bertanggung jawab dalam peran penyelaman (diving)
ng
Ta
harus terlatih dan kompeten.
da
Pa
y
a. Persyaratan training harus didokumentasikan.
m
nl
co
b. Penilaian kompetensi harus didokumentasikan.
O
a.
in
m
se
rta
da
U
en
ra
rk
al
ut
te
ak
rn
.s
en
hs
um
2
A. Pengantar
:3
08
Tata kerja Memasuki Ruang Terbatas (Confined Space Entry – CSE) dimaksudkan untuk
m
ja
membantu mencegah insiden, cidera personel, kerusakan properti atau dampak buruk
21
20
terhadap lingkungan. Ruang terbatas didefinisikan sebagai ruang yang cukup besar dan
ril
Ap
memungkinkan bagian tubuh pekerja dapat masuk untuk melakukan pekerjaan yang
7
l2
ditugaskan, memiliki akses terbatas untuk masuk atau keluar (seperti tanki, bejana,
ga
tungku, pipa, tempat penyimpanan, gerbong, kubah, lubang dan penggalian) dan tidak
ng
Ta
dirancang untuk ditempati pekerja secara terus menerus.
da
Pa
Tata kerja ini mengatur persyaratan untuk masuk ruang terbatas, termasuk ruang
y
m
nl
co
terbatas dengan karakteristik bahaya khusus (seperti ruang terbatas yang memerlukan
O
a.
permit sesuai persyaratan peraturan pemerintah). in
m
se
rta
li
Standar ini berlaku untuk pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan PHKT dan
pe
da
U
@
en
rk
al
ut
te
ap
ak
tid
an
te
en
hs
1. Sedapat mungkin untuk menghindari aktifitas atau pekerjaan di dalam ruang terbatas
um
ik
In
k.
D
ai
2. Ruang terbatas harus dapat ditandai secara visual kepada pekerja (seperti
Em
3. Harus dilakukan tindakan untuk mencegah orang tidak berwenang masuk ke dalam
ra
ruang terbatas.
put
Sa
4. Selalu lakukan Metode Kerja dan Job Safety Analysis sesuai dengan Tata Kerja
ar
m
Metode Kerja dan Job Safety Analysis menggunakan formulir standar sebelum
ha
D
5. Metode Kerja dan Job Safety Analysis dan dokumen pendukung izin kerja untuk
Ik
eh
memasuki ruang terbatas harus mencakup, namun tidak terbatas pada hal berikut:
ol
k
ta
a. Kondisi masuk ruang terbatas yang dapat diterima (seperti konsentrasi oksigen,
e
ic
D
% LEL, dll).
b. Frekuensi pengujian gas.
c. Persyaratan peralatan pelindung diri.
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 86 dari 231
2
:3
e. Pencegahan masuknya orang yang tidak berwenang kedalam ruang terbatas.
08
m
f. Peralatan khusus (seperti peralatan pernapasan, peralatan penyelamatan, dll).
ja
21
g. Persyaratan ventilasi terus menerus.
20
ril
Ap
h. Kondisi heat stress.
7
l2
6. Rencana penyelamatan (rescue plan) harus dibuat untuk ruang terbatas dengan
ga
ng
karakteristik bahaya khusus termasuk, namun tidak terbatas pada:
Ta
da
a. Lokasi responden terlatih (onsite dan/atau offsite).
Pa
y
m
b. Peralatan penyelamatan. nl
co
O
a.
c. Kemudahan akses masuk ke dalam ruang terbatas. in
m
se
rta
li
pe
da
d. Penggunaan sistem penarikan (sperti chest/full-body harness dengan tali penarik,
U
@
en
wristlets, alat-alat mekanis untuk ruang vertikal ≥ 1,52 meter atau 5 ft, dll) untuk
ra
rk
al
ut
te
ap
tid
an
te
en
D
ai
7. Selalu tunggu tim penyelamat tiba di situasi darurat sebelum mencoba untuk
Em
8. Izin kerja dan dokumen pendukung izin kerja diperlukan untuk semua kegiatan masuk
ra
ruang terbatas dan jika diperlukan dilengkapi dengan dokumen Cek Memulai
put
Sa
Pekerjaan.
ar
m
9. Pekerjaan harus dihentikan, bahaya dinilai dan dimitigasi, serta semua permit harus
ha
D
terbatas pada:
Ik
eh
b. Entry Watch meninggalkana area CSE tanpa ada pengganti yang memiliki
e
ic
D
2
:3
08
e. Terjadi insiden dan/atau near miss.
m
ja
21
10. Job Safety Analysis (JSA) harus dipersiapkan dan didiskusikan serta dikomunikasikan
20
dengan anggota tim kerja sesuai dengan Tata Kerja Metode Kerja dan Job Safety
ril
Ap
Analysis sebelum melakukan kegiatan memasuki ruang terbatas.
7
l2
ga
11. Pengukuran gas harus dilakukan oleh Qualified Gas Tester sesuai dengan Tata Kerja
ng
Portable Gas Detection ketika melakukan kegiatan memasuki ruang terbatas.
Ta
da
Pekerja berhak untuk mengamati kegiatan pengujian dan pemantauan gas.
Pa
y
m
nl
co
12. Ruang terbatas yang memenuhi semua kriteria dari ruang terbatas, yang memiliki satu
O
a.
atau lebih karakteristik berikut: in
m
se
rta
li
a. Berisi atau memiliki potensi untuk menampung atmosfer udara
pe
da
U
@
en
beracun/berbahaya.
ra
rk
al
ut
te
ap
ak
rn
tid
an
te
masuk.
en
hs
um
ik
In
k.
c. Memiliki konfigurasi masuk yang membuat orang masuk dapat terjebak atau sesak
ok
lm
D
ai
napas dengan kondisi dinding yang konvergen atau lantai yang miring dan
Em
13. Ruang terbatas dengan karakteristik bahaya khusus harus mencakup, namun tidak
put
Sa
b. Peralatan Rescue.
hs
Ik
c. Entry watch
eh
ol
k
14. Ruang terbatas dengan karakteristik bahaya khusus harus memiliki seorang dengan
tugas khusus sebagai entry watch dan entry supervisor (atau setara) yang harus
melakukan kegiatan berikut:
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 88 dari 231
a. Menjaga kontak (suara dan/atau visual) secara terus menerus dengan pekerja
yang berada di dalam ruang terbatas.
2
:3
08
b. Menjaga entry log onsite (pada titik masuk ruang terbatas).
m
ja
21
c. Tetap berada di luar ruang terbatas sampai dibebaskan dari tugas atau sampai
20
semua pekerja telah keluar dari ruang terbatas.
ril
Ap
7
d. Memantau kondisi dan kegiatan untuk mengevaluasi keselamatan masuk ruang
l2
ga
terbatas.
ng
Ta
e. Memahami protokol komunikasi untuk situasi darurat (seperti tahu siapa yang
da
harus dihubungi).
Pa
y
m
nl
co
Sementara untuk ruang terbatas tanpa bahaya khusus harus memiliki entry watch.
O
a.
in
Persyaratan untuk Confined Space (CS) dengan karakterisitik bahaya khusus dan
m
se
rta
da
U
@
en
Tabel 12. Persyaratan confined space dengan karakteristik bahaya khusus dan
ra
rk
al
ut
te
ak
rn
.s
tid
an
te
en
hs
CS DENGAN CS TANPA
um
ik
In
k.
D
ai
Entry Watch Ya Ya
ng
de
ra
Izin Kerja Ya Ya
eh
ol
k
ta
Ya Ya
D
JSA
CMP Ya Ya
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 89 dari 231
15. Masuk ke dalam kondisi atmosfer lembam (inert) harus selalu dianggap sebagai
kegiatan yang sangat berbahaya. Persyaratan masuk suasana lembam (inert)
2
:3
08
mencakup, namun tidak terbatas pada, hal berikut:
m
ja
a. Selalu pertimbangkan kegiatan alternatif sebelum memasuki atmosfer lembam
21
20
(inert).
ril
Ap
b. Selalu lakukan Metode Kerja dan Job Safety Analysis dengan masukan dari
7
l2
Subject Matter Expert.
ga
ng
c. Selalu gunakan prosedur tertulis untuk masuk atmosfer lembam (inert).
Ta
da
d. Selalu gunakan alat bantu pernapasan bertekanan udara positif dilengkapi dengan
Pa
y
m
nl
tabung udara (escape set) atau cadangan pasokan udara independen lainnya.
co
O
a.
in
e. Pastikan ada persetujuan dari High Level Leader atau Manajer PHKT (seperti
m
se
rta
da
U
@
en
16. Klasifikasi ruang terbatas yang diturunkan (Downgraded Confined Space) tidak
ra
rk
al
ut
te
ak
rn
.s
tid
sebuah klasifikasi ruang terbatas dengan karakteristik bahaya khusus, kondisi berikut
an
te
en
hs
harus dipenuhi:
um
ik
In
k.
ok
lm
f. Dokumentasi dari down grade (yaitu tanggal dan tanda tangan otorisasi down
D
an
grade) harus disimpan di tempat kerja dan menjadi lampiran dari izin kerja sesuai
hs
17. Tinjauan dokumentasi tahunan dari semua kegiatan masuk ruang terbatas dengan
k
ta
karakteristik bahaya khusus (termasuk izin kerja) harus dilakukan untuk menilai
e
ic
D
2
:3
b. Penilaian kompetensi harus didokumentasikan.
08
m
19. Perusahaan harus menjaga dokumentasi dari semua personel yang berwenang untuk
ja
21
melakukan peran ruang terbatas berikut:
20
ril
a. Confined Space Entry Watch.
Ap
7
l2
b. Authorized Confined Space Entrant.
ga
ng
c. Confined Space Entry Supervisor.
Ta
da
d. Rescue Personnel.
Pa
y
m
nl
co
O
a.
in
m
se
rta
li
pe
da
U
@
en
ra
rk
al
ut
te
ap
ak
rn
.s
tid
an
te
en
hs
um
ik
In
k.
ok
lm
D
ai
Em
na
ng
de
ra
put
Sa
ar
m
ha
D
an
hs
Ik
eh
ol
k
eta
ic
D
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 91 dari 231
2
A. Pengantar
:3
08
m
Tata kerja listrik yang aman (Electrical Safe Work) dirancang untuk membantu mencegah
ja
21
cedera personel, kerusakan properti atau dampak lingkungan yang diakibatkan sengatan
20
listrik (electrical shock), nyala percikan (arc flash), ledakan percikan api (arc blast) dan
ril
Ap
nyala api (fire ignition).
7
l2
ga
Selain persyaratan dalam tata kerja ini, peraturan kelistrikan dan keselamatan lokal juga
ng
berlaku dan mungkin memerlukan praktik tambahan dan/atau yang lebih ketat daripada
Ta
da
yang ditetapkan dalam tata kerja ini.
Pa
y
“The Standard for Electrical Safety in the Workplace” (NFPA 70E, edisi terbaru) berlaku
m
nl
co
O
a.
jika peraturan kode listrik dan keselamatan lokal atau standard perundangan untuk
in
m
keselesamatan listrik (electrical safety) ditempat kerja tidak tersedia.
se
rta
li
pe
da
U
Tata kerja ini tidak berlaku untuk pekerjaan pada sistem listrik dengan tegangan/arus
@
en
ra
rk
al
rendah yang didefinisikan lebih kecil dari 50 volt DC atau AC (RMS) dan tidak diharuskan
ut
te
ap
ak
rn
tid
an
te
en
hs
keselamatan listrik di tempat kerja diharapkan untuk memenuhi atau melampaui "The
lm
Standard for Electrical Safety in the Workplace” (NFPA 70E, edisi terbaru).
ai
Em
n
Standar ini mengatur persyaratan PHKT untuk melakukan pekerjaan dengan aman pada
a
ng
atau dekat peralatan listrik yang beroperasi pada 50 volt DC atau AC (RMS) atau lebih.
de
ra
ut
Standar ini berlaku untuk pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan PHKT dan
p
Sa
B. Persyaratan
D
an
2. Selalu asumsikan sistem listrik, kabel listrik, peralatan listrik dan/atau komponen listrik
k
eta
berada dalam keadaan berenergi sampai keadaan tersebut diverifikasi dalam kondisi
ic
D
condition) sebelum personel melakukan pekerjaan bilamana terdapat salah satu dari
kondisi berikut ini:
2
:3
08
a. Pekerja berada dalam limited approach boundary, untuk perlindungan terhadap
m
ja
sengatan listrik.
21
20
b. Seorang pekerja berinteraksi dengan peralatan listrik (seperti merubah saklar
ril
Ap
(switch), menyalakan/mematikan) dimana konduktor atau bagian sirkuit tidak
7
l2
terbuka tetapi ada peningkatan risiko cedera dari paparan bahaya nyala percikan
ga
ng
(arc flash) listrik.
Ta
da
c. Pengecualian terhadap persyaratan (3.a) dan (3.b) diatas adalah:
Pa
y
m
nl
1) Element isolasi yang sesuai dipasang dan dijaga, atau sebuah cara pemutusan
co
O
a.
dioperasikan, dibuka, ditutup, dihapus atau dimasukkan untuk mencapai kondisi
m
in
se
kerja listrik yang selamat untuk peralatan yang terhubung (de-energi) atau
rta
li
pe
da
U
@
en
rk
al
ut
kondisi kerja listrik yang selamat (electrically safe work condition) dimana risk
te
ap
ak
rn
tid
an
te
en
4. Lakukan Metode Kerja dan Job Safety Analysis dan gunakan formulir standar
lm
D
ai
sebelum memulai pekerjaan listrik, sesuai dengan Tata Kerja Metode Kerja dan Job
Em
Safety Analysis.
na
ng
de
5. Shock and arc flash Hazard Analysis harus dilakukan dan ditinjau oleh Qualified
ra
yang ditetapkan oleh persyaratan perudangan yang berlaku, tata kerja SWP dan/atau
ar
best practice industri sebelum seorang pekerja mendekati setiap konduktor atau
m
ha
bagian rangkaian listrik berenergi yang belum ditempatkan dalam kondisi kerja listrik
D
an
yang selamat. Persyaratan ini mencakup, namun tidak terbatas pada kegiatan berikut:
hs
Ik
eh
6. Analisis bahaya shock dan arc flash harus mencakup, tetapi tidak terbatas pada:
2
:3
a. Tegangan yang dapat terpapar bagi seorang pekerja.
08
m
b. Hal-hal yang terkait dengan shock and arc flash boundaries.
ja
21
c. PPE yang diperlukan oleh orang-orang yang bekerja didalam shock and arc flash
20
ril
boundaries.
Ap
7
l2
7. Kondisi di mana analisis bahaya nyala percikan (arc flash) tidak diperlukan, harus
ga
didokumentasikan oleh the Qualified Electrical Person pada formulir standar Metode
ng
Ta
Kerja dan Job Safety Analysis.
da
Pa
y
8. Bahaya khusus nyala percikan (arc flash) di ruang terbatas harus dipertimbangkan
m
nl
co
sebelum memeberikan wewenang/otorisasi pekerjaan Confined Space Entry.
O
a.
in
m
9. Selalu gunakan izin kerja dan dokumen pendukung sesuai dengan Tata Kerja Izin
se
rta
li
Kerja ketika melakukan pekerjaan pada peralatan dan/atau komponen listrik yang
pe
da
U
@
en
berenergi.
ra
rk
al
ut
te
ap
ak
rn
10. Izin kerja listrik berenergi (Energized Electrical Work Permit) harus digunakan ketika
.s
tid
an
te
pengencangan baut, dll) di dalam limited approach atau arc flash boundary pada
k.
ok
lm
konduktor atau bagian sirkuit listrik berenergi yang terbuka dan tidak berada dalam
D
ai
Em
kondisi kerja listrik yang selamat (electrically safe work condition) dengan
n
sebagai berikut:
ra
ut
b. Memasang ground pada peralatan yang dalam berada dalam electrically safe
hs
condition.
Ik
eh
ol
tools).
e
ic
D
11. Pekerjaan harus dihentikan, bahaya dinilai dan dimitigasi, serta semua permit harus
divalidasi ulang sebelum memulai kembali pekerjaan ketika, termasuk namun tidak
2
:3
08
terbatas pada:
m
ja
a. Unauthorized entry masuk kedalam batas limited approach boundary.
21
20
b. Kegagalan peralatan pengujian (seperti volt meter, dll).
ril
Ap
7
c. Hasil pengukuran tegangan listrik berada diluar batas kerja yang selamat.
l2
ga
d. Pemanfaatan penggunaan tools/PPE yang tidak sesuai.
ng
Ta
e. Terjadi insiden dan/atau near miss.
da
Pa
y
12. Sistem dan peralatan listrik harus dihilangkan energinya (de-energized), diisolasi dan
m
nl
co
di berikan energi kembali (re-energized) sesuai dengan Tata Kerja Isolasi Energi
O
a.
in
m
Berbahaya.
se
rta
li
pe
da
U
13. Pekerjaan listrik yang dilakukan dalam area Hazardous (Classified) harus dilakukan
@
en
ra
rk
al
te
ap
ak
rn
.s
tid
14. Pekerjaan listrik yang membutuhkan rencana kerja dan/atau prosedur tertulis harus
an
te
en
hs
15. Job Safety Analysis (JSA) harus dipersiapkan oleh Qualified Electrical Person dan
ai
Em
didiskusikan serta dikomunikasikan dengan anggota tim kerja sesuai dengan Tata
na
Kerja Metode Kerja dan Job Safety Analysis sebelum memulai pekerjaan pada atau
ng
de
16. Bahaya listrik dalam approach boundaries yang terkait dengan konduktor listrik atau
Sa
bagian sirkuit berenergi bagi Unqualified, Authorized dan Qualified Electrical Persons
ar
m
ha
harus ditentukan dan sesuai dengan persyaratan perundangan yang berlaku, tata
D
17. Hanya Qualified Electrical Persons yang diizinkan bekerja didalam restricted
eh
ol
approach boundary.
k
eta
ic
18. Minimum 2 pekerja diperlukan untuk semua pekerjaan yang mengharuskan pekerja
D
masuk kedalam limited approach boundary dimana terdapat bahaya kejutan listrik.
a. Pekerja di dalam limited approach boundary harus seorang Qualified Electrical
Person dan harus menguji tegangan listrik dengan menggunakan sarung tangan
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 95 dari 231
karet isolasi yang sesuai tegangan sebelum bekerja pada konduktor atau bagian
sirkuit yang awalnya berenergi.
2
:3
08
b. Pekerja kedua harus bertindak sebagai seorang Electrical Standby dan harus
m
ja
tetap berada diluar limited approach boundary kecuali membantu dalam situasi
21
daruruat.
20
ril
c. Satu-satunya pengecualian untuk persyaratan ini adalah:
Ap
1) Semua sumber tegangan peralatan > 50 volt telah dibuktikan tidak berenergi
7
l2
ga
(de-energized) dan diverifikasi oleh Qualified Electrical Person, termasuk
ng
kemungkinan back feed sebelum memulai pekerjaan.
Ta
da
2) Peralatan yang memiliki perangkat grounding bawaan yang dengan jelas
Pa
y
m
terlihat untuk memastikan bahwa grounding telah dipenuhi.
nl
co
O
a.
19. Personel yang bekerja dalam batas limited approach boundary dari paparanin
m
se
rta
da
U
en
ra
rk
al
ut
te
20. Zona kerja yang selamat seperti yang ditentukan oleh limited approach boundary atau
ap
ak
rn
.s
tid
arc flash boundary, mana yang lebih besar, harus terlihat diberi barikade dan ditandai
an
te
en
hs
attendants, dll) harus tersedia ditempat untuk mencegah atau membatasi masuknya
n
pihak yang tidak berwenang ke daerah pekerjaan listrik dimana terdapat konduktor
a
ng
22. Prosedur pengujian tegangan listrik harus mencakup, namun tidak terbatas pada hal
p
Sa
berikut:
ar
m
ha
a. PPE yang sesuai (misal gloves, clothing, arch rated face shield, class E hard hat,
D
dll).
an
hs
Ik
c. Verifikasi bahwa instrumen tes dalam kondisi kerja yang tepat sebelum dan
sesudah pengujian.
d. Area kerja yang selamat harus ditentukan di sekitar area kerja dan peralatan yang
akan diuji.
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 96 dari 231
2
:3
08
fase) harus diuji.
m
ja
f. Setiap saat terjadi perubahan kondisi atau tempat kerja ditinggalkan, maka
21
20
tegangan listrik harus diuji kembali.
ril
Ap
g. Metoda alternatif pengujian tegangan yang disetujui harus diidentifikasi dan
7
l2
didokumentasi bilamana tidak ada exposed point untuk melakukan pengujian.
ga
ng
23. Peralatan listrik yang memberikan paparan pekerja ke tingkat energi insiden lebih
Ta
da
besar dari 167,4 J/cm2 (40 cal/cm2) (dihitung pada jarak untuk bekerja pada energi
Pa
y
konduktor listrik dan/atau bagian sirkuit) hanya boleh dikerjakan pada saat sirkuit telah
m
nl
co
berada dalam kondisi kerja listrik yang selamat (electrically safe work condition).
O
a.
in
Tingkat energy insiden harus ditentukan oleh qualified electrical person.
m
se
rta
li
pe
da
24. Peralatan, termasuk peralatan mobile (seperti perancah, crane, bucket truck selain
U
@
en
ra
rk
untuk pekerjaan listrik, pemompa semen, fork truck, dll) haus menjaga jarak clearance
al
ut
te
ap
ak
tid
an
te
en
Tabel 13. Jarak Minimum Clearance Distance pada Tegangan Listrik tertentu
hs
um
ik
In
k.
ok
lm
51- 200 kV
de
≥ 1001 kV
Qualified Person dalam bidang electrical power
transmission and distribution.
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 97 dari 231
2
:3
Unknown 6.1 meter (20 feet)
08
m
ja
21
25. Berikut ini persyaratan untuk peralatan bergerak yang digunakan untuk pekerjaan
20
listrik (seperti truck, crane, cement pumper, aerial man-lift, dll) termasuk, namun tidak
ril
Ap
terbatas pada:
7
l2
a. Boom dan bucket peralatan bergerak harus terisolasi dari listrik, dan diuji minimum
ga
ng
setiap tahun.
Ta
da
b. Peralatan bergerak hanya boleh dioperasikan oleh tenaga yang terlatih dan
Pa
y
berpengalaman dalam penggunaan peralatan.
m
nl
co
O
a.
c. Peralatan bergerak harus di ground (dibumikan) dengan pengecualian bahwa
m
in
se
rta
ketika konduktor listrik atau bagian sirkuit yang berhubungan dengan kabel listrik
li
pe
da
U
diatas kepala (termasuk kemungkinan back feed) telah dibumikan (grounded) dari
@
en
ra
rk
te
ap
ak
rn
.s
tid
en
hs
yang akan dioperasikan dalam radius 3,1 meter (10 ft) dari limited approach
um
ik
In
k.
boundary.
ok
lm
D
ai
Em
e. Spotter khusus harus digunakan saat peralatan dioperasikan didekat kabel listrik
n
diatas kepala.
a
ng
de
26. Tangga yang digunakan untuk pekerjaan listrik harus memiliki komponen vertikal (sisi
ra
ut
anak tangga) terbuat dari bahan non-konduktif sesuai dengan semua peraturan
p
Sa
perundangan yang berlaku, tata kerja perusahaan Pertamina dan/atau best practice
ar
m
industri.
ha
D
27. Peralatan dan perkakas yang digunakan dalam limited approach boundary dari
an
hs
paparan konduktor dan/atau bagian sirkuit berenergi listrik harus diisolasi dan diberi
Ik
eh
28. Peralatan dan perkakas yang digunakan untuk pekerjaan live line harus disimpan di
e
ic
lokasi yang kering dan harus dibersihkan serta diperiksa setiap kali sebelum dipakai.
D
a. Peralatan dan perkakas live line harus ditest setiap tahunan atau sesuai peraturan
yang belaku, mana yang lebih ketat.
b. Hasil inspeksi dan pengujian harus didokumentasikan.
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 98 dari 231
29. Isolasi kabel dan/atau konduktor berenergi yang dilengkapi dengan ground fault
protection (yaitu sirkuit yang dilindungi oleh Ground-Fault Circuit Interrupter (GFCI) or
2
:3
08
Residual Current Device (RCD) yang sensitif) hanya boleh ditangani dengan memakai
m
ja
PPE yang sesuai.
21
20
30. Personel yang melakukan pekerjaan listrik harus dilengkapi dengan PPE yang sesuai
ril
Ap
dengan standar industri (seperti ANSI, ASTM, NFPA 70E, dll).
7
l2
31. Ground-Fault Circuit Interrupter (GFCI) dan/atau Residual Current Device (RCD)
ga
ng
harus disediakan bagi perkakas dan perangkat lain yang terhubung kabel listrik yang
Ta
dipakai diluar ruangan, dalam lingkungan lembab dan/atau pada beton yang memiliki
da
Pa
kemiringan tertentu. Peralatan ini harus digunakan sesuai dengan semua peraturan
y
m
nl
perundangan yang berlaku, tata kerja perusahaan Pertamina dan/atau persyaratan
co
O
a.
koda lokal. in
m
se
rta
li
32. Grounding harus ada (termasuk peralatan terisolasi) untuk mencegah back-feed pada
pe
da
U
@
en
rk
al
ut
te
ap
ak
a. Switchgear buses.
rn
.s
tid
an
te
en
D
ai
Em
33. Generator, portable dan yang menempel pada kendaraan bergerak, yang digunakan
de
untuk menyediakan listrik bagi perkakas dan peralatan terhubung kabel listrik harus
ra
ut
a. Generator lebih besar 5kW single phase harus memiliki sambungan ke bumi
m
ha
(ground).
D
an
b. Hanya stop kontak (plug soket) terpasang pada generator atau kendaraan yang
hs
Ik
harus digunakan untuk memberikan listrik bagi perkakas atau peralatan yang
eh
ol
c. Bagian logam dari peralatan yang bukan penghantar arus dan konduktor
ic
D
grounding dari stop kontak peralatan harus terikat pada kerangka generator.
d. Kerangka generator yang terpasang pada kendaraan harus terikat rangka
kendaraan.
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 99 dari 231
2
:3
34. Semua peralatan listrik harus dipelihara, diperiksa dan disimpan sesuai dengan
08
instruksi pabrikan, peraturan perundangan yang berlaku, tata kerja perusahaan
m
ja
Pertamina dan/atau best practice industri.
21
20
35. Setiap tim kerja harus membuat dokumentasi dari semua pekerja yang berwenang
ril
Ap
untuk melakukan pekerjaan listrik.
7
l2
ga
36. Personel yang tidak qualified, dimana pekerjaannya dapat berhubungan dengan
ng
tegangan > 50 volt, harus dilatih dan paham dengan praktik-praktik yang terkait
Ta
da
dengan keselamatan kerja listrik.
Pa
y
m
nl
37. Personel yang ditugaskan untuk bertanggung jawab dalam peran listrik harus terlatih
co
O
a.
dan kompeten. m
in
se
rta
da
U
@
en
rk
al
ut
te
ap
ak
rn
.s
tid
an
te
en
hs
um
ik
In
k.
ok
lm
D
ai
Em
na
ng
de
ra
put
Sa
ar
m
ha
D
an
hs
Ik
eh
ol
k
eta
ic
D
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 100 dari 231
2
A. Pengantar
:3
08
Tata kerja penggalian (termasuk trenching) dirancang untuk membantu mencegah
m
ja
cedera personel, kerusakan properti dan dampak lingkungan yang merugikan sebagai
21
20
akibat dari potensi bahaya yang berhubungan dengan pekerjaan penggalian, termasuk
ril
Ap
menghadapi utilitas bawah tanah, bahaya potensial di atas kepala, instalasi subsurface,
7
l2
atmosfer berbahaya, jatuh, terkubur dan/ atau runtuhan.
ga
ng
Tata kerja ini mengatur persyaratan PHKT untuk Penggalian (Excavation).
Ta
da
Tata kerja ini berlaku untuk pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan PHKT dan delegasi
Pa
y
serta kontraktor/mitra kerja di dalam operasi PHKT.
m
nl
co
O
a.
B. Persyaratan m
in
se
rta
1. Lakukan Metode Kerja dan Job Safety Analysis sebelum memulai kegiatan li
pe
da
U
@
en
penggalian dan gunakan form standar sesuai dengan Tata Kerja Metode Kerja dan
ra
rk
al
ut
te
ak
rn
.s
tid
2. Izin kerja dan dokumen pendukung izin kerja terkait penggalian diperlukan sebelum
an
te
en
hs
dll).
ra
ut
b. Penggalian 1,5 meter (5 feet) atau lebih menggunakan peralatan tangan (hand
p
Sa
tools).
ar
m
ha
c. Setiap kali tambahan izin kerja khusus (seperti Confined Space Entry, Isolation of
D
an
Izin kerja dan dokumen pendukung penggalian harus digunakan sesuai dengan Tata
k
3.
eta
4. Pekerjaan harus dihentikan, bahaya dinilai dan dimitigasi, serta semua permit harus
divalidasi ulang sebelum melanjutkan pekerjaan ketika, termasuk namun tidak
terbatas pada:
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 101 dari 231
a. Setiap saat tempat kerja ditinggalkan. Hal ini berlaku untuk penggalian yang
dirancang bagi pekerja untuk masuk ke dalam penggalian.
2
:3
08
b. Setiap kali ada pihak yang tidak berwenang memasuki barikade area penggalian.
m
ja
21
c. Sistem perlindungan (seperti shoring, benching, dll.) rusak dan /atau tidak
20
tersedia saat dibutuhkan.
ril
Ap
7
d. Hasil pengujian gas menunjukkan nilai yang melibihi batas klasifikasi penggalian
l2
ga
menjadi ruang terbatas (confined space).
ng
Ta
e. Peralatan pengujian gas portabel atau kontinyu mengalami kegagalan.
da
Pa
f. Utilitas (seperti jalur listrik bawah tanah, pipa air, dll) putus, bocor dan / atau rusak.
y
m
nl
co
g. Terjadi insiden dan/atau near miss.
O
a.
in
m
5. Pekerjaan harus dihentikan dan dikonsultasikan kepada seorang spesialis
se
rta
li
lingkungan (untuk persyaratan penanganan dan pembuangan) bilamana tanah, air
pe
da
U
@
en
rk
al
ut
te
ap
ak
rn
tid
an
te
dikomunikasikan dengan anggota tim kerja sesuai dengan Tata Kerja Metode Kerja
en
hs
um
ik
In
7. Deteksi Gas, jika diperlukan, harus dilakukan oleh Qualified Gas Tester sesuai
ai
Em
meter atau 4 ft) harus dikelola sesuai dengan tata kerja Confined Space Entry dan
put
b. Peralatan penyelamatan.
ol
k
ta
10. Potensi bahaya dan/atau halangan pada permukaan (seperti pohon, tiang listrik,
batu, lokasi yang dekat dengan struktur, kendaraan/peralatan, dll) harus dihilangkan
dan/atau diamankan sebelum memulai kegiatan penggalian, termasuk (ketika
berlaku):
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 102 dari 231
a. Utilitas bawah tanah atau instalasi subsurface (seperti listrik, minyak, air, udara
terkompresi, selokan dan/atau jaringan telekomunikasi) harus diidentifikasi
2
:3
08
secara jelas.
m
ja
b. Pemberitahuan mengenai rencana penggalian harus dilakukan kepada semua
21
20
pihak yang terkait (seperti perusahaan pipa, mitra aset, perusahaan utilitas, dll)
ril
Ap
sebelum memulai kegiatan penggalian.
7
l2
c. Pengaturan harus dibuat dengan perusahaan utilitas atau agensi yang sesuai
ga
ng
untuk perlindungan, dukungan, penghapusan, pencabutan, mematikan, isolasi
Ta
dan/atau relokasi utilitas atau instalasi subsurface.
da
Pa
y
d. Utilitas yang tetap berada di tempatnya harus dilindungi (misal barricades,
m
nl
co
shoring, supports, etc).
O
a.
in
m
se
e. Saluran bawah tanah, kabel listrik, perpipaan produksi dan/atau selokan dalam
rta
li
pe
da
batas-batas penggalian harus diisolasi sesuai dengan Tata Kerja Isolasi Energi
U
@
en
ra
rk
Berbahaya Standard.
al
ut
te
ap
ak
rn
11. Posisi yang pasti dari utilitas harus diidentifikasi pada saat merencanakan
.s
tid
an
te
en
pendekatan penggalian lokasi dengan cara yang selamat dan dapat diterima (misal
hs
um
ik
In
k.
day-lighting, dll).
ok
lm
D
ai
12. Penggalian yang jaraknya dekat dengan bangunan, jalan, dinding penahan dan
Em
struktur lainnya atau lebih dalam dari 6,1 meter (20 feet) harus ditinjau dan disetujui
na
ng
oleh seorang insinyur sipil atau Qualified Person lainnya (seperti Registered
de
13. Daerah galian harus diisolasi dan hambatan harus berada di tempat untuk mencegah
ar
akses yang tidak sah oleh kendaraan dan pekerja yang tidak terlibat dalam
m
ha
pekerjaan.
D
an
hs
14. Perlindungan pada publik harus disediakan sesuai keperluan, termasuk namun tidak
Ik
terbatas pada:
eh
ol
k
e. Dll.
2
:3
15. Jangan pernah masuk ke area penggalian ketika alat berat (seperti peralatan
08
penggali mekanik, alat angkat, dll) sedang digunakan di dekat area penggalian.
m
ja
21
16. Jangan pernah bekerja pada penampang penggalian sloped atau benched pada
20
tingkat diatas pekerja lain tanpa perlindungan (seperti jaring pengaman,
ril
Ap
perlindungan jatuh, dll) untuk karyawan yang bekerja di bawah.
7
l2
ga
17. Penggalian pada kedalaman lebih besar dari 1.2 meter (4 feet) harus dilengkapi
ng
dengan sarana akses masuk dan keluar yang selamat (seperti tangga panjat, tangga
Ta
da
dengan rail, jalur jalan/ ramps dll) sampai dengan 7,6 meter (25 feet) jarak lateral.
Pa
y
m
nl
18. Langkah-langkah harus diambil untuk melindungi pekerja dari bahaya terkubur
co
O
a.
termasuk, namun tidak terbatas pada: m
in
se
rta
da
U
@
en
rk
al
ut
te
bahaya terkubur/ runtuh (cave-in) dalam penggalian kurang dari 1.5 meter (5 ft).
ap
ak
rn
.s
tid
an
te
19. Personel memasuki penggalian harus dilindungi oleh sistem perlindungan termasuk
en
hs
um
ik
In
dan/atau system shield/ perisai. Sistem ini harus dirancang dan dibangun sesuai
D
ai
Em
dengan metode desain yang didokumentasikan (seperti manufaktur, dll) atau harus
n
dirancang oleh seorang insinyur sipil atau Qualified Person lainnya (seperti
a
ng
de
a. Bahan dan peralatan yang digunakan untuk sistem pelindung harus bebas dari
p
Sa
kerusakan dan/atau cacat dan harus dipasang dan dipelihara sesuai dengan
ar
m
rekomendasi manufaktur.
ha
D
an
berlaku, tata kerja perusahaan Pertamina dan/atau best practice dalam industri.
e
ic
D
20. Personel harus dilindungi dari batuan lepasan, tanah, galian atau bahan dan/atau
peralatan (termasuk kendaraan) lain yang bisa masuk ke dalam penggalian,
termasuk namun tidak terbatas pada:
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 104 dari 231
2
:3
b. Pemasangan barikade pelindung atau perangkat penahan.
08
m
c. Gunakan sistem peringatan (seperti barikade, sinyal tangan atau mekanik,
ja
21
catatan berhenti/ stop logs, dll) untuk memperingatkan operator peralatan
20
mengenai sudut penggalian.
ril
Ap
7
d. Menempatkan, menyimpan dan/atau mempertahankan bahan dan/atau peralatan
l2
ga
tidak lebih dekat dari 0,6 meter (2 feet) dari tepi penampang penggalian kecuali
ng
dinyatakan pada rancangan dan disetujui oleh Qualified Engineer.
Ta
da
21. Seorang Civil Engineer, QualifiedPerson (missal Registered Professional Engineer,
Pa
y
m
nl
dll) atau Competent Person (misal ahli tanah, dll) harus menentukan kondisi tanah
co
O
a.
dan mengidentifikasi jenis tanah sesuai dengan persyaratan perundangan yang
m
in
se
li
pe
da
U
@
en
22. Bilamana penggalian dilakukan pada jenis tanah campuran, jenis tanah yang paling
ra
rk
al
ut
tidak stabil di dalam campuran tersebut harus diambil sebagai dasar penentuan
te
ap
ak
rn
metode untuk mencegah bahaya terkubur atau runtuh ketika bekerja dengan tanah
.s
tid
an
te
en
23. Personel harus dilindungi dari akumulasi air dalam penggalian termasuk, namun
lm
D
ai
a. Permukaan air dan drainase harus dikumpulkan dan dibuang jauh dari wilayah
a
ng
de
kerja melalui drainase buatan, parit pengalihan (diversion ditches), berms, dikes,
ra
dll.
put
Sa
b. Seorang yang kompeten harus memantau permukaan air dan drainase untuk
ar
m
inspeksi penggalian (termasuk daerah yang berada di dekat galian dan sistem
Ik
eh
b. Harian.
c. Setelah peristiwa alam (seperti hujan, badai, tornado, gempa bumi, dll).
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 105 dari 231
2
:3
08
(waterseepage), penggembungan (bulging), dll.
m
ja
e. Ketika ada perubahan yang signifikan dalam ukuran dan/atau lokasi dari struktur
21
20
tanah.
ril
Ap
f. Seperti ditentukan oleh pekerjaan yang sedang dilakukan.
7
l2
ga
25. Personel yang terekspose atau yang mengarahkan kendaraan pada lokasi
ng
penggalian harus memakai pakaian reflektif atau yang memiliki visibilitas tinggi/
Ta
da
mencolok.
Pa
y
m
nl
26. Penggalian yang memotong melewati firewall atau burm/bund harus memiliki
co
O
a.
alternatif dan metode protektif dan penahan yang sama. m
in
se
rta
27. Selalu pertimbangkan alternatif lain selain menggali di sebuah situs arkeologi.
li
pe
da
U
@
en
rk
al
ut
te
berlaku.
ap
ak
rn
.s
tid
an
te
28. Jika diperlukan sesuai peraturan kualitas udara setempat, teknik pengendalian debu
en
hs
um
ik
In
D
ai
29. Personel yang ditugaskan bertanggung jawab dalam peran penggalian harus terlatih
Em
dan kompeten
na
ng
30. Perusahaan harus memelihara dokumen semua personel yang berwenang untuk
ar
m
2
:3
08
A. Pengantar
m
ja
Tata kerja persyaratan Hot Work dirancang untuk membantu mencegah cedera personel,
21
20
kerusakan properti atau dampak terhadap lingkungan akibat kebakaran atau ledakan.
ril
Ap
Hot Work dianggap sebagai setiap proses atau pekerjaan yang memiliki potensi signifikan
7
l2
untuk menimbulkan kebakaran atau menyebabkan ledakan yang diakibatkan oleh
ga
munculnya api, panas dan/atau percikan api dalam ruang yang mengandung gas/material
ng
Ta
mudah terbakar (flammable material).
da
Pa
Tata kerja ini mengatur persyaratan PHKT untuk Hot Work.
y
m
nl
co
Tata kerja ini berlaku untuk pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan PHKT dan
O
a.
in
delegasinya serta kontraktor/mitra kerja di dalam operasi PHKT.
m
se
rta
li
pe
da
B. Persyaratan
U
@
en
ra
rk
al
ut
te
ak
rn
.s
en
hs
2. Hot work tidak diizinkan dalam ruang atmosfer yang mengandung gas/material mudah
D
ai
3. Lokasi Hazardous (Classified) dan area Safe Hot Work harus ditentukan dan disetujui
ng
de
oleh Manajemen.
ra
ut
4. Selalu lakukan Metode Kerja dan Job Safety Analysis sesuai dengan Tata Kerja
p
Sa
Metode Kerja dan Job Safety Analysis sebelum memulai kegiatan hot work.
ar
m
ha
5. Izin kerja dan dokumen pendukung terkait diperlukan untuk pekerjaan hot work yang
D
an
6. Izin kerja dan dokumen pendukung terkait tidak diperlukan untuk pekerjaan hot work
eh
ol
yang dilakukan didalam area yang telah ditentukan sebagai Safe Hot Work Area.
k
eta
7. Izin kerja dan dokumen pendukung terkait digunakan sesuai dengan Tata Kerja Izin
ic
D
Kerja.
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 107 dari 231
8. Pekerjaan harus dihentikan, bahaya dinilai dan dimitigasi, serta semua permit harus
divalidasi ulang sebelum melanjutkan pekerjaan ketika, termasuk namun tidak
2
:3
08
terbatas pada:
m
ja
a. Setiap saat tempat kerja ditinggalkan.
21
20
b. Fire Watch meninggalkan area hot work.
ril
Ap
c. LEL ≥ 10% terdeteksi.
7
l2
ga
d. Kegagalan pada peralatan uji gas portable atau kontinu.
ng
Ta
e. Terjadi incident dan/atau near miss.
da
Pa
y
9. Job Safety Analysis (JSA) harus dipersiapkan dan didiskusikan serta dikomunikasikan
m
nl
co
dengan anggota tim kerja sesuai dengan Tata Kerja Metode Kerja dan Job Safety
O
a.
in
m
Analysis sebelum memulai aktivitas kerja panas (hot work).
se
rta
li
pe
da
U
10. Penerapan persyaratan pekerjaan panas api terbuka (open flame dan api tertutup)
@
en
ra
rk
te
ap
ak
rn
.s
en
hs
um
ik
In
Ya Ya Ya Ya Ya Ya
ut
2
Kerja Work Testing Watch
:3
08
m
ja
Non-Open flame hot work dilakukan pada:
21
20
4 Hazardous Classified Area (HCA) Ya Ya Ya Ya Tidak Tidak
ril
Ap
7
l2
5 Designated Safe Hot Work Area Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
ga
ng
Ta
6 Non-Hazardous Classified Area (NHCA) Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
da
Pa
y
* Fire watch dapat diperlukan jika hasil analisa risiko mempersyaratkan
m
nl
co
O
a.
11. Persyaratan untuk kerja panas api terbuka (open flame hot work) adalah sebagai
in
m
berikut:
se
rta
li
pe
da
U
a. Pekerjaan panas api terbuka (Open flame hot work) yang dilakukan dalam jarak 10
@
en
ra
rk
m dari batas Hazardous Classified Area – HCA (yang sudah didefinisikan di dalam
al
ut
te
ap
ak
rn
dokumen gambar PSI atau sesuai dengan API RP 500 dan 505) dianggap sebagai
.s
tid
an
te
en
kerja panas api terbuka di HCA. Hal ini untuk memperhitungkan percikan api yang
hs
um
ik
In
berpindah/memasukiHCA.
k.
ok
lm
D
ai
Em
na
ng
de
ra
put
Sa
ar
m
ha
D
an
hs
Ik
eh
ol
k
eta
ic
D
b. Penggunaan jack hammer atau, chipping atau, pahat, yang dapat menimbulkan
percikan api, dalam HCA harus dianggap sebagai kerja panas api terbuka di HCA.
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 109 dari 231
c. Hot Tapping dan kerja panas api terbuka pada/di dalam tangki, kapal, perpipaan
atau peralatan yang ada dalam layanan atau (sebelumnya) mengandung
2
:3
08
hidrokarbon harus diperlakukan dan dianggap sama dengan kerja panas api
m
ja
terbuka di HCA.
21
20
d. Hot tapping dan kerja panas api terbuka pada tangki hidrokarbon, kapal atau
ril
Ap
perpipaan apa pun yang beroperasi harus mendapat masukan dari Subject Matter
7
Expert (selama analisis bahaya tahap perencanaan) dan persetujuan High Level
l2
ga
Leader.
ng
Ta
e. Superintendent Fasilitas/Operasi harus memastikan bahwa perlindungan yang
da
Pa
diperlukan relevan untuk Hot Tapping atau kerja panas api terbuka pada tangki
y
m
nl
hidrokarbon, kapal atau perpipaan apa pun yang beroperasi dengan berkonsultasi
co
O
a.
dengan MOC 2ndApprover. in
m
se
rta
li
f. Kerja panas api terbuka di dalam tangki, kapal, pipa atau peralatan yang telah
pe
da
U
@
en
dibersihkan dapat dianggap sebagai pekerjaan panas api terbuka di dalam area
ra
rk
al
ut
te
kerja panas yang aman selama telah ditetapkan dan disetujui oleh manajemen
ap
ak
rn
.s
tid
en
hs
um
ik
g. Kerja panas api terbuka yang dilakukan dalam area Safe Hot Work yang ditentukan
In
k.
ok
lm
h. Pengujian gas untuk pekerjaan panas api terbuka atau aktivitas Hot Tapping harus
na
dilakukan oleh Qualified Gas Tester menggunakan Portable Gas Detector dengan
ng
de
pompa aspiratif.
ra
put
i. Pemantau Api (Fire Watch) Khusus diperlukan untuk pekerjaan panas api terbuka
Sa
dan atau kegiatan Hot Tapping yang dilakukan di HCA, atau ≤ 10 m dari / di luar
ar
m
ha
batas HCA.
D
an
12. Persyaratan untuk kerja panas api tertutup (non-open flame) adalah sebagai berikut :
hs
Ik
1) Memiliki izin kerja untuk bekerja dan persetujuan dari Pemberi Izin fasilitas dan
D
memiliki pengujian gas LEL yang dilakukan oleh Penguji Gas Berkualitas.
2) Diperiksa dan bebas dari percikan sebelum dinyatakan aman untuk
dioperasikan.
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 110 dari 231
2
:3
08
b. Pekerjaan panas Non-Open Flame dilakukan di Area Berbahaya Berbahaya:
m
ja
21
1) Izin Kerja disetujui oleh Permit Approver.
20
ril
2) Pengujian gas harus dilakukan oleh QGT menggunakan detektor gas portabel
Ap
7
dengan pompa aspirasi.
l2
ga
3) Peran Fire Watch harus ditugaskan kepada orang yang melakukan pekerjaan.
ng
Ta
4) MKJSA dan/atau prosedur yang disetujui yang mencakup identifikasi dan
da
Pa
y
mitigasi bahaya (mis. OP, SRP, SMP dll.) harus tersedia dan digunakan.
m
nl
co
c. Pekerjaan panas bukan api terbuka (non-open flame hot work) dilakukan di NHCA
O
a.
in
m
atau Area Kerja Panas Aman yang ditunjuk:
se
rta
li
pe
da
U
1) Izin Kerja tidak diperlukan oleh pekerja yang secara langsung di bawah
@
en
ra
rk
te
ap
ak
rn
.s
en
hs
um
HCA tidak boleh dibiarkan dalam keadaan idle kecuali pengujian gas area
na
dilakukan.
ng
de
13. Persyaratan Rencana Pemetaan Gas (gas mapping plan) adalah sebagai berikut :
ra
put
Sa
b. Rencana Pemetaan Gas diperlukan untuk nyalaapi terbuka dalam HCA atau ≤ 10
hs
Ik
m dari batas HCA dan nyala api tidak terbuka dalam HCA.
eh
ol
k
14. Pengukuran gas harus dilakukan oleh Qualified Gas Tester sesuai denganTata Kerja
eta
ic
Portable Gas Detection ketika melakukan aktivitas kerja panas (hot work).
D
15. Fire Watch khusus (dedicated) diperlukan bilamana kegiatan hot work dilakukan diluar
Safe Hot Work area yang sudah ditentukan atau adanya potensi kebakaran yang lebih
dari kebakaran kecil.
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 111 dari 231
Fire Watch harus tetap berada ditempat kerja 30 menit setelah aktivitas kerja panas
(hot work) selesai dan harus memeriksa daerah sekitarnya dimana percikan atau api
2
:3
08
mungkin telah menjalar.
m
ja
16. Peralatan pemadam kebakaran khusus (dedicatedfire-fighting) harus tersedia ditempat
21
20
kegiatan hot work untuk merespon potensi insiden.
ril
Ap
Peralatan pemadam kebakaran harus diinspeksi dan berfungsi penuh. Hasil inspeksi
7
l2
harus didokumentasika (seperti tag inspeksi peralatan).
ga
ng
17. Sebelum digunakan, semua peralatan yang diperlukan untuk melakukan hot work
Ta
da
harus diinspeksi, untuk memastikan:
Pa
y
m
a. Peralatan berfungsi dengan baik. nl
co
O
a.
b. Peralatan pengaman (safeguard) tersedia di tempat. in
m
se
rta
li
18. Wilayah aktivitas hot work harus secara visual diidentifikasi dengan memasang
pe
da
U
@
en
rk
al
ut
te
ap
ak
rn
19. Bahan mudah terbakar (combustible material) harus disingkirkan atau dilindungi dalam
.s
tid
an
te
Bahan mudah terbakar yang tidak dapat dipindahkan harus ditutup dengan
ok
lm
D
ai
penutup/lapisan tahan api dan/atau harus tetap basah selama aktivitas hot work.
Em
n
20. Panas, kerak hasil pembakaran (slag) dan/atau percikan api yang mungkin dihasilkan
a
ng
21. Saluran pembuangan dalam area aktivitas kerja panas (hot work) harus disegel.
put
Sa
22. Vent di daerah kegiatan hot work harus diarahkan menjauh dari pekerjaan panas (hot
ar
m
work) atau sumber input menuju vent harus diisolasi sesuai dengan Tata Kerja Isolasi
ha
D
23. Selalu putuskan dan/atau pasang blind piping dari tangki (atau peralatan lain) sebelum
Ik
eh
26. Bukaan dan celah pada peralatan, tangki atau pipa dalam radius 10 meter dari area
aktivitas kerja panas (hot work) harus disegel sebelum hot work dimulai.
2
:3
08
27. Hot tapping selalu dianggap sebagai kegiatan yang sangat berbahaya. Persyaratan
m
ja
hot tapping termasuk, namun tidak terbatas pada hal berikut:
21
20
a. Selalu pertimbangkan alternatif lain sebelum melakukan hot tapping.
ril
Ap
7
b. Selalu lakukan Metode Kerja dan Job Safety Analysis dengan masukan dari
l2
ga
Subject Matter Expert.
ng
Ta
c. Selalu gunakan prosedur tertulis hot tapping.
da
Pa
y
d. Hot tapping memerlukan persetujuan dari High Level Leader atau Manager PHKT
m
nl
co
(seperti manajer fasilitas, manajer operasi, dll).
O
a.
in
m
28. Setiap unit/fasilitas harus memelihara dokumentasi (seperti daftar, spreadsheet,
se
rta
li
database, dll) dari seluruh pekerja yang berwenang untuk melakukan aktivitas kerja
pe
da
U
@
en
panas berbahaya tinggi (seperti pengelasan diatas level cairan pada tangki) dan/atau
ra
rk
al
ut
te
ak
rn
.s
tid
an
te
29. Personel yang ditugaskan untuk bertanggung jawab dalam peran hot work harus
en
hs
um
ik
In
D
ai
2
A. Pengantar
:3
08
m
Tata kerja persyaratan Isolation of Hazardous Energy (IHE) dirancang untuk membantu
ja
21
mencegah cedera personel, kerusakan properti atau dampak buruk terhadap lingkungan
20
karena pengenergian peralatan secara tidak terduga, atau pelepasan energi sisa
ril
Ap
dan/atau energi yang disimpan selama kegiatan perbaikan dan pemeliharaan. Energi
7
l2
berpotensi berbahaya meliputi listrik, mekanik, hidrolik, pneumatik, kinetik, potensial,
ga
ng
termal, kimia dan radiasi.
Ta
da
Tata kerja ini mengatur persyaratan PHKT untuk pembukaan peralatan proses dan
Pa
y
melakukan pengisolasian terhadap mesin, peralatan, bejana, perpipaan dan sistem dari
m
nl
co
sumber energi berbahaya.
O
a.
in
m
Tata kerja ini berlaku untuk pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan PHKT dan delegasi
se
rta
li
pe
da
serta kontraktor/mitra kerja di dalam operasi PHKT.
U
@
en
ra
rk
al
B. Persyaratan
ut
te
ap
ak
rn
.s
tid
en
hs
um
ik
a. Kapan saja ada potensi untuk pengenergian yang tak terduga, start-up atau
In
k.
ok
lm
pelepasan energi sisa atau disimpan dari peralatan dan proses selama perbaikan
D
ai
Em
dan pemeliharaan.
na
b. Kapan saja perangkat pengaman atau pelindung kritikal lainnya di-bypass, diubah
ng
de
atau dihilangkan.
ra
put
c. Kapan saja pekerja harus menempatkan bagian dari tubuh mereka ke dalam
Sa
peralatan untuk melakukan pekerjaan pada suatu titik operasi atau ketika ada zona
ar
m
ha
2. Selalu melakukan Metode Kerja dan Job Safety Analysis sebelum melakukan
hs
Ik
kegiatan isolasi sesuai dengan Tata Kerja Metode Kerja dan Job Safety Analysis.
eh
ol
3. Izin kerja dan dokumen pendukung izin kerja yang terkait harus digunakan sesuai
k
eta
4. Pekerjaan harus dihentikan, bahaya dinilai dan dimitigasi, serta semua permit harus
divalidasi ulang sebelum melanjutkan pekerjaan ketika, termasuk namun tidak
terbatas pada:
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 114 dari 231
a. Isolasi gagal.
2
:3
b. Adanya isolasi yang belum lengkap.
08
m
c. Isolasi tidak dikunci sempurna dan tidak di tag dengan jelas (setelah verifikasi
ja
21
dan/atau inspeksi).
20
ril
d. Terjadi insiden dan/atau near miss.
Ap
7
l2
5. Diagram Isolasi harus terkini dan diverifikasi sebelum memulai isolasi dan diperlukan
ga
untuk semua isolasi dengan pengecualian sebagai berikut:
ng
Ta
a. Peralatan yang diisolasi hanya memiliki sumber energi tunggal yang dapat dengan
da
Pa
y
mudah diidentifikasi dan diisolasi.
m
nl
co
b. Isolasi akan menghilangkan energi (de-energized) dan menon-aktifkan peralatan
O
a.
in
m
secara keseluruhan.
se
rta
li
pe
da
U
en
ra
rk
al
ut
te
6. Job Safety Analysis (JSA) harus dipersiapkan dan didiskusikan serta dikomunikasikan
ap
ak
rn
.s
dengan anggota tim kerjasebelum memulai kegiatan sesuai dengan Tata Kerja
tid
an
te
en
hs
7. Isolasi harus dikomunikasikan kepada semua pekerja yang terkena dampak dan tim
D
ai
status peralatan (misalnya dari beroperasi normal ke out- of-service, out- of-service
a
ng
8. Pimpinan Tim Kerja harus memeriksa dan memverifikasi isolasi dan memastikan
put
Sa
membutuhkan isolasi energi berbahaya (yaitu verifikasi dan validasi visual terhadap
m
ha
Verifikasi dan validasi isolasi harus didokumentasikan, melalui tanda tangan basah,
Ik
eh
10. Perangkat Lockout yang digunakan untuk mengisolasi energi yang berbahaya, harus:
a. Hanya dipakai untuk tujuan IHE.
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 115 dari 231
2
:3
08
c. Kunci, tag dan warna ditugaskan untuk masing-masing kelompok fungsional harus
m
ja
distandarisasi dan dikomunikasikan diseluruh PHKT.
21
20
d. Tags harus terlihat dan terbaca untuk mengidentifikasikan nama orang yang
ril
Ap
mengaplikasikan perangkat dan tanggal kapan kunci/tag diapasangkan pada
7
l2
peralatan
ga
ng
e. Tahan lama untuk lingkungan di mana mereka digunakan (seperti tahan terhadap
Ta
da
suhu ekstrim, hujan, angin, dll)
Pa
y
m
f. nl
Terlihat jelas dan substansial untuk meminimalkan pengenergian kembali yang
co
O
a.
tidak sah. m
in
se
rta
g. Ditempelkan dengan aman pada titik isolasi (jangan menempelkan tag pada li
pe
da
U
@
en
peralatan).
ra
rk
al
ut
te
ak
rn
.s
tid
en
hs
um
ik
In
i. Gembok harus diberi kode warna untuk mengidentifikasi kelompok kerja yang
k.
ok
lm
masing-masing.
Ik
eh
ol
11. Kunci dan tag pribadi yang digunakan untuk mengisolasi energi yang berbahaya
k
ta
harus:
e
ic
D
b. Dipasang dan dilepaskan dalam urutan yang didefinisikan oleh PHKT sesuai
dengan persyaratan perundangan, tata kerja perusahaan Pertamina dan/atau best
2
:3
08
practice di industri:
m
ja
1) Kunci pihak operasi harus menjadi kunci dan tag yang pertama terpasang dan
21
20
yang terakir dilepas.
ril
Ap
2) Jika berlaku, kunci/tag pihak Instrumentasi & Listrik (I&E) harus dipasang pada
7
urutan kedua dan segera dilepas sebelum pihak operasi melepaskan kunci/tag.
l2
ga
3) Apabila ada kunci/tag pihak pekerjaan lain.
ng
Ta
c. Pelepasan kunci/tag personal oleh orang lain selain individu yang memasang
da
Pa
perangkat loto harus dilakukan dengan, namun tidak terbatas pada:
y
m
nl
co
1) Verifikasi bahwa pemilik kunci/tag tidak beradadi fasilitas tersebut.
O
a.
in
m
se
li
pe
da
en
ra
rk
te
ap
ak
rn
.s
3) Persetujuan didokumentasikan di izin IHE atau check list peralatan isolasi oleh
tid
an
te
en
hs
12. Poin isolasi harus dikunci, ditandai dan didokumentasikan pada dokumen pendukung
D
ai
izin kerja terkait IHE atau melalui checklist peralatan isolasi sebelum memulai
Em
Energy).
de
ra
13. Poin isolasi yang tidak dapat dikunci harus ditandai dengan jelas dan
ut
p
Sa
didokumentasikan pada izin IHE atau melalui checklist peralatan isolasi sebelum
ar
14. Group locks hanya diperbolehkan jika pemasangan beberapa kunci dan tag pada titik
an
hs
15. Protokol untuk melakukan isolasi multi- group termasuk, namun tidak terbatas pada:
ol
k
ta
a. Individu tunggal bertanggung jawab dan akuntabel untuk kunci kelompok dan harus
e
ic
D
16. Isolasi fisik positif diperlukan untuk masuk ke dalam bejana, tangki atau pipa yang
berhubungan dengan aktivitas kerja panas (hot work).
2
:3
08
a. Satu-satunya pengecualian dari persyaratan:
m
ja
21
1) Penyimpanan dan ballast tank di kapal , Floating Production Storage &
20
Offloading Vessels ( FPSO), Floating Storage & Offloading Vessels ( FSO).
ril
Ap
7
2) Membuka pipa dimana tidak memungkinkan untuk mengaplikasikan isolasi
l2
ga
fisik positif karena desain dan/ atau rentang pipa.
ng
Ta
3) Membuka jaringan pipa yang berada di bawah tanah dan/atau terendam.
da
Pa
y
4) Stasiun pengukuran (metering) pipa gas.
m
nl
co
5) Cellar sumur minyak.
O
a.
in
m
se
rta
da
U
en
ra
rk
te
ap
ak
rn
.s
2) Persetujuan high level leader yang telah ditentukan (misal leader fasilitas,
tid
an
te
en
hs
17. Ketika membuka peralatan, pipa, bejana, dll. yang mengandung bahan berbahaya
ha
D
(seperti H2S, bahan mudah terbakar, dll), pengujian gas harus dilakukan sesuai
an
18. Isolasi peralatan listrik harus dilakukan sesuai dengan tata kerja electrical safety.
ol
k
ta
19. Selalu perhitungkan pelepasan tekanan ketika melakukan isolasi terhadap pipa atau
e
ic
D
bejana lainnya yang menyimpan fluida, termasuk namun tidak terbatas kepada bagian
yang diisolasi dan area di setiap sisi dari isolasi.
20. Kondisi zero energy state atau positif cek harus dilakukan untuk meyakinkan bahwa
sumber energi sudah tidak terdapat dalam/pada sistem yang diisolasi. Pedoman
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 118 dari 231
2
:3
08
Tabel 15. Pedoman pengisolasian dan pemeriksaan zero energy state untuk
m
ja
sumber energi berbahaya
21
20
ril
Pedoman Penguncian (Lockout)
Ap
Sumber Energi
7
Bentuk Energi Umum dan pemeriksaan zero
l2
(Contoh-Contoh)
ga
energy state
ng
Ta
Motor listrik
da
Listrik 1. Mematikan listrik dari mesin
Pa
y
Solenoida
m
2. Mematikan listrik dari pemutus
nl
co
O
a.
arus pemasok utama, atau
Kapasitor in
m
mengisolasi dengan melepaskan
se
rta
Kabel/kawat listrik
li
pe
da
sekering
U
@
en
Saluran-saluran
ra
rk
te
ap
tid
an
te
Baterai
en
hs
D
ai
yang ditekan
Em
go/no-go
put
Sa
Listrik Aman)
eh
ol
k
ta
2
:3
Bentuk Energi Umum dan pemeriksaan zero
08
(Contoh-Contoh)
energy state
m
ja
21
penghentak (stamping 2. Mengunci dan menandai katup-
20
machines)) katup tersebut
ril
Ap
7
3. Membuang habis tekanan hidrolik
l2
ga
yang tersimpan secara perlahan-
ng
Ta
lahan
da
Pa
4. Mengosongkan saluran-saluran
y
m
nl sebagaimana perlu
co
O
a.
in
5. Menandai semua pengosongan
m
se
rta
tersebut
li
pe
da
U
@
en
rk
al
ut
te
ap
tid
an
en
hs
D
ai
(pneumatic system)
n
menandainya
m
ha
D
sistem
hs
Ik
eh
2
:3
Bentuk Energi Umum dan pemeriksaan zero
08
(Contoh-Contoh)
energy state
m
ja
21
apakah terdapat kenaikan tekanan
20
pada pressure gauge
ril
Ap
7
l2
Energi Kinetik Flywheels 1. Menghentikan semua bagian yang
ga
ng
bergerak
(Energi dari objek Material dalam saluran
Ta
da
atau materi yang pasokan di atas tanki, 2. Memblokir bagian-bagian yang
Pa
y
bergerak) tempat sampah (bins) bergerak untuk mencegah
m
nl
co
atau silos gerakan (sebagai contoh, chock
O
a.
in
flywheels, spade atau saluran-
m
Blades
se
rta
da
U
@
en
penyimpanan overhead)
ra
rk
al
ut
te
ap
tid
an
en
hs
um
titik pemblokiran
ng
de
ra
21. Isolasi yang melampaui pergeseran shift harus diverifikasi dan divalidasi terpasang
p ut
Sa
dan bekerja oleh Pimpinan Tim Kerjapada setiap awal setiap shift dan
ar
didokumentasikan di JSA.
m
ha
D
22. Isolasi yang melibatkan perubahan prosedur dan/atau peralatan operasional harus
an
dikelola sesuai dengan Tata Kerja Management of Change for Facilities, termasuk
hs
Ik
23. Pimpinan Tim Kerja di lokasi kerja harus memverifikasi dan memvalidasi, melalui
eta
ic
tanda tangan bahwa semua dapat dioperasikan dan siap untuk dinyalakan kembali
D
2
:3
08
25. Unit/fasilitas harus memelihara dokumentasi dari semua pekerja yang berwenang
m
ja
untuk:
21
20
a. Melakukan isolasi energi berbahaya.
ril
Ap
7
b. Memasang/ melepas kunci/tags dan peralatan isolasi energi lainnya.
l2
ga
c. Menyalakan ulang (restart) peralatan.
ng
Ta
d. Inspeksi, verifikasi, dan melepas isolasi.
da
Pa
y
e. Inspeksi, verifikasi, dan memperbolehkan kembali ke service.
m
nl
co
O
a.
26. Personel yang ditugaskan bertanggung jawab dalam peran IHE harus terlatih dan
m
in
se
rta
kompeten: li
pe
da
U
@
en
rk
al
ut
te
ap
tid
an
te
en
hs
um
ik
In
k.
ok
lm
D
ai
Em
na
ng
de
ra
put
Sa
ar
m
ha
D
an
hs
Ik
eh
ol
k
eta
ic
D
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 122 dari 231
2
A. Pengantar
:3
08
Tata kerja persyaratan Lifting dan Rigging dirancang untuk membantu mencegah cedera
m
ja
personel, kerusakan properti dan dampak terhadap lingkungan. Lifting dan Rigging
21
20
adalah proses dimana beban diikat, diangkat dan dipindahkan menggunakan perangkat
ril
Ap
mekanik.
7
l2
Tata kerja ini tidak berlaku untuk peralatan yang tidak secara khusus dirancang untuk
ga
ng
tujuan dan aktivitas Lifting and Rigging seperti elevated work platform, mengangkat orang
Ta
(man lift) dan forklift (kecuali dikonfigurasi untuk mengangkat, menurunkan dan
da
Pa
memindahkan beban tergantung secara horizontal).
y
m
nl
co
Tata kerja ini mengatur persyaratan PHKT untuk Lifting dan Rigging.
O
a.
in
m
se
Tata kerja ini berlaku untuk pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan PHKT dan
rta
li
pe
da
en
ra
rk
al
ut
te
ak
rn
.s
tid
1. Selalu lakukan identifikasi Metode Kerja dan Job Safety Analysis sebelum melakukan
an
te
en
hs
kegiatan Lifting and Rigging sesuai dengan Tata Kerja Metode Kerja dan Job Safety
um
ik
In
k.
ok
lm
Analysis.
D
ai
Em
didokumentasikan ke dalam Metode Kerja dan Job Safety Analysis sebelum memulai
ng
de
pekerjaan dan harus mencakup namun tidak terbatas pada hal berikut:
ra
ut
dan selamat.
ar
m
ha
baskets, dll).
eh
ol
2
:3
08
g. Zona line of fire yang bebas dari semua personel tidak berkepentingan.
m
ja
21
h. Persyaratan untuk personel pemberi sinyal.
20
ril
i. Modus komunikasi (seperti suara, radio dan sinyal tangan) ditetapkan dan disetujui
Ap
7
oleh semua pekerja yang terlibat dalam kegiatan ini.
l2
ga
j. Pengekangan (seperti baut hold-down, pengencang laut, dll), puing-puing
ng
Ta
dan/atau penghalang disingkirkan sebelum melakukan kegiatan lifting.
da
Pa
y
k. Kebutuhan ruang untuk penyebaran cadik (outrigger).
m
nl
co
l. Toleransi kedekatan terhadap kabel listrik di atas kepala.
O
a.
in
m
se
rta
m. Persyaratan kondisi tanah untuk operasi lifting mobile crane (termasuk potensial
li
pe
da
U
bahaya bawah tanah seperti fasilitas bawah tanah dan kekopongan tanah).
@
en
ra
rk
al
ut
te
ak
rn
.s
tid
an
3. Lift Plan tertulis diperlukan untuk pengangkatan kritis dan/atau non-routine, termasuk
te
en
hs
um
e. Pengangkatan yang melibatkan orang naik ke dalam keranjang kerja (man riding
ar
m
ha
work basket).
D
an
keunikannya.
eh
ol
2
:3
08
m
ja
21
20
ril
Ap
7
l2
ga
ng
Ta
da
Pa
y
m
nl
co
O
a.
Catatan: in
m
se
rta
li
pe
da
(1) Kategori Critical Lifts namun dilakukan secara rutin.
U
@
en
ra
rk
te
ap
ak
rn
(3) Boleh dilakukan minimum oleh 2 (dua) orang yaitu Operator Crane dan Rigger yang
.s
tid
an
te
kewajiban penggunaan alat bantu keselamatan seperti push pull stick, tagline dll
k.
ok
lm
4. Lift plan tertulis harus dibuat dan ditinjau oleh orang yang kompeten (Competent
na
ng
c. Dimensi, berat dan pusat gravitasi dari beban sebagaimana dinilai oleh Qualified
an
hs
Rigger.
Ik
eh
d. Verifikasi oleh qualified lifting operator bahwa alat angkat yang sesuai telah dipilih
ol
k
ta
2
:3
f. Inspeksi peralatan.
08
m
g. Identifikasi potensi benda jatuh (dropped objects)
ja
21
h. Persyaratan komunikasi (seperti komunikasi lift plan ke anggota tim kerja,
20
ril
komunikasi selama pengangkatan seperti radio dan sinyal tangan, dll).
Ap
7
l2
i. Identifikasi dan mitigasi potensi bahaya terkait dengan lift (termasuk pertimbangan
ga
lingkungan (seperti kondisi angin, kondisi laut, dll)).
ng
Ta
j. Emergency plans.
da
Pa
y
k. Persetujuan yang diperlukan untuk lift plan.
m
nl
co
O
a.
5. Pekerjaan lifting dan rigging harus dihentikan ketika, termasuk namun tidak terbatas
m
in
se
rta
pada: li
pe
da
U
@
en
rk
al
ut
te
ap
b. Kecepatan angin melebihi instruksi pabrik atau ketika kecepatan angin mencapai
ak
rn
.s
tid
an
en
hs
um
ik
In
stabil/steady diposisinya dalam 30 menit atau kapal rolling dan pitching lebih dari 2o
na
6. Job Safety Analysis (JSA) harus dipersiapkan dan didiskusikan serta dikomunikasikan
eh
dengan anggota tim kerja sebelum melakukan kegiatan lifting and rigging di tempat kerja
ol
k
ta
sesuai dengan Tata Kerja Metode Kerja dan Job Safety Analysis.
e
ic
D
7. Crane dan derek untuk mengangkat personel pada platform yang digantungkan (seperti
man riding basket, dll) hanya digunakan ketika:
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 126 dari 231
a. Mekanisme transfer lain (seperti perancah, tangga, lift udara, person hoist, dll)
berpotensi lebih berbahaya.
2
:3
08
b. Kendala fisik dari area kerja membuat penggunaan mekanisme transfer lainnya
m
ja
menjadi tidak praktis.
21
20
8. Operasi Pengangkatan Personel harus mencakup, namun tidak terbatas pada:
ril
Ap
7
a. Peralatan lifting yang dipakai untuk menangani orang (seperti personnel platforms,
l2
ga
personnel transfer devices, attachment/suspension systems, dll.) harus disertifikasi
ng
sesuai dengan peraturan perundangan dan tata kerja perusahaan Pertamina yang
Ta
da
berlaku.
Pa
y
m
b. Peralatan lifting yang dipakai untuk menangani orang harus diberi label “personnel
nl
co
O
a.
handling”. m
in
se
rta
c. Peralatan lifting yang dipakai untuk menangani orang harus dirakit, diikat, dimuat dan
li
pe
da
U
@
en
rk
al
ut
ak
rn
.s
tid
en
hs
diperiksa dan diuji setidaknya sesuai antisipasi berat angkat oleh qualified personnel
um
ik
In
k.
ok
D
ai
Em
e. Tes pengangkatan sebesar 125% dari kapasitas beban personnel platform dan
n
rigging harus dilakukan terhadap personel platform dan rigging yang dipakai untuk
a
ng
de
menangani personel sebelum pemakaian peralatan pertama kali di tempat kerja dan
ra
f. Tag line harus digunakan bersama peralatan lifting untuk personnel handling, sesuai
ar
m
instruksi pabrik (misal Billy Pugh, Frog personnel transfer capsules, dll).
ha
D
an
g. Sistem perlindungan jatuh persnol (personal fall protection) harus dipakai selama
hs
marine transfer.
e
ic
D
b. Berada dalam kondisi kerja yang baik melalui verifikasi inspeksi berkala dan sebelum
pemakaian.
2
:3
08
c. Dipasang dan di-support dengan benar.
m
ja
21
d. Memiliki semua alat pengaman yang terpasang dan berada dalam kondisi kerja yang
20
baik.
ril
Ap
7
e. Digunakan dan disimpan sesuai dengan spesifikasi pabrik peralatan, peraturan
l2
ga
perundangan dan tata kerja perusahaan Pertamina yang berlaku.
ng
Ta
10. Jangan gunakan peralatan lifting and rigging yang dibuat atau telah dimodifikasi tanpa
da
dilengkapi dengan sertifikasi.
Pa
y
m
nl
co
11. Jangan berdiri atau jalan dibawah beban yang tergantung.
O
a.
in
m
12. Alat pengaman peralatan lifting and rigging (yaitu perlindungan kritis) tidak boleh di-
se
rta
li
bypass atau dihambat kecuali secara khusus dirancang untuk tujuan bypass. Bypass alat
pe
da
U
@
en
pengaman peralatan lifting and rigging harus dilakukan sesuai dengan PHKT Bypassing
ra
rk
al
ut
te
ak
rn
.s
tid
an
te
13. Cranes harus dirakit dan dibongkar dibawah arahan Qualified Assembly/Disassembly
en
hs
um
ik
In
Director dan harus dirakit/dibongkar sesuai dengan peraturan perundangan, tata kerja
k.
ok
lm
14. Alat bantu operasional dan peralatan keselamatan crane (seperti boom/jib stop, anti - two
na
ng
block device, indikator berat, stingers, load limiting devices, dll.) harus digunakan dan
de
berfungsi sesuai dengan rekomendasi pabrik dan tata kerja perusahaan Pertamina.
ra
put
15. Informasi berikut harus terlihat oleh operator crane dalam ruang kabin:
Sa
ar
d. Alat kendali (control) harus ditandai dengan jelas sesuai dengan fungsinya.
k
eta
ic
16. Jangan memindahkan peralatan lifting ketika boom ditinggikan atau dalam posisi sedang
bekerja. Satu-satunya pengecualian untuk persyaratan ini adalah jika alat angkat tersebut
diproduksi khusus untuk tujuan "angkat dan bawa (pick and carry)".
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 128 dari 231
17. Floating crane/derrick atau land crane/derrick pada perangkat pengapung harus
digunakan sesuai dengan rekomendasi pabrik, peraturan perundangan dan tata kerja
2
:3
08
perusahaan Pertamina yang berlaku.
m
ja
18. Tower crane harus digunakan sesuai dengan rekomendasi pabrik, peraturan
21
20
perundangan dan tata kerja perusahaan Pertamina yang berlaku.
ril
Ap
19. Pickup truck// kendaraan yang terpasang crane harus digunakan sesuai dengan
7
l2
rekomendasi pabrik, peraturan perundangan dan tata kerja perusahaan Pertamina yang
ga
ng
berlaku.
Ta
da
20. Hanya unit kargo pembawa bersertifikat (Cargo Carying Unit - CCU) yang boleh
Pa
y
digunakan untuk operasi lifting (seperti chemical transit tank; drum rack, cylinder rack,
m
nl
co
tote tank, dll).
O
a.
in
m
se
a. CCUs harus menampilkan secara visual tanda berat maksimum yang diizinkan
rta
li
pe
da
(maximum allowable weight), berat tara (tare weight) dan berat bersih (net weight)
U
@
en
ra
rk
pada CCU.
al
ut
te
ap
ak
rn
tid
an
te
en
ini jika CCU dirancang khusus untuk double stack dan ditunjuk sesuai dalam instruksi
hs
um
ik
In
k.
penyimpanan produsen.
ok
lm
D
ai
21. Selalu gunakan dua sling dengan panjang dan SWL (safe working load) yang sama saat
Em
a. Sling harus ditempatkan pada jarak yang sama dari tiap ujung beban.
ra
ut
c. Tubular dengan diameter lebih 14 cm (5.5 inches) harus dibundel dalam jumlah ganjil.
m
ha
22. Saat menggunakan tag line, selalu pasang tag line langsung pada beban (jangan pernah
D
an
a. Jangan pernah melilitkan tag line disekitar pergelangan tangan, lengan atau bagian
ol
tubuh lainnya.
k
eta
ic
b. Disamping penggunaan tag line, push pull stick digunakan untuk mengontrol beban
D
24. Untuk operasi lifting and rigging, jarak minimum clearance ke energized power diatur
sesuai dengan Tabel 17.
2
:3
08
Tabel 17. Jarak Minimum Clearance ke Energized Power
m
ja
21
20
Voltage Jarak Minimum Clearance
ril
Ap
0 – 50 kV 3.1 meters (10 feet)
7
l2
ga
ng
51- 200 kV 4.6 meters (15 feet)
Ta
da
201 – 350 kV
Pa
6.1 meters (20 feet)
y
m
nl
co
351 – 500 kV
O
a.
7.6 meters (25 feet)
in
m
se
rta
li
501 – 750 kV 10.7 meters (35 feet)
pe
da
U
@
en
ra
rk
al
751 – 1000 kV
ut
te
ak
rn
.s
tid
an
te
en
≥ 1001 kV
D
distribution
ng
de
ra
25. Saat melakukan operasi lifting and rigging didekat kabel listrik diatas kepala,
put
Sa
a. Izin kerja listrik (energized electrical permit) diperlukan sesuai dengan Tata Kerja Izin
ha
D
Kerja.
an
hs
b. Batas zona kerja harus diidentifikasi (misalnya dengan menggunakan bendera dan
Ik
eh
Zona kerja didefinisikan sebagai 360° mengelilingi radius kerja maksimum peralatan
eta
ic
tsb.
D
c. Saat mendekati sembarang bagian dari peralatan lifting, beban atau tali beban yang
berada di dalam jarak minimum clearance terhadap saluran listrik berenergi (lihat
Tabel 17), hal berikut harus diperhatikan:
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 130 dari 231
1) Personel yang bekerja di area tersebut harus diberitahu tentang lokasi jaringan
listrik dan potensi bahaya yang terkait dengan bekerja di dekat jaringan listrik.
2
:3
08
2) Batas zona kerja harus diidentifikasi secara visual (seperti: garis peringatan,
m
ja
barikade, rambu dan tanda-tanda, yang ditinggikan, dll).
21
20
3) Peralatan lifting harus secara visual ditandai dengan peringatan, label atau tanda-
ril
Ap
tanda (bahaya listrik).
7
l2
ga
4) Spotter khusus (Signal person), alarm radius (proximity alarm), pembatas rentang
ng
(range limiter), atau perangkat isolasi harus digunakan.
Ta
da
5) Petugas lokal yang bertanggung jawab (seperti electrical engineer, Instrument &
Pa
y
m
nl
Electrical (I&E) spesialist, utility company, dll) harus diberitahukan minimal 24 jam
co
O
a.
sebelum melakukan pekerjaan yang membutuhkan identifikasi tegangan, de-
m
in
se
energization, penerapan safety ground atau relokasi kabel listrik (power line).
rta
li
pe
da
U
@
en
6) Semua tag line yang dipakai harus terbuat dari bahan non-conductive.
ra
rk
al
ut
te
26. Setiap saat sebelum meninggalkan perangkat lifting yang tidak dijaga, qualified operator
ap
ak
rn
.s
tid
harus:
an
te
en
hs
um
ik
In
D
ai
27. Semua peralatan lifting and rigging harus diperiksa dan didokumentasikan oleh qualified
p
Sa
personnel sesuai dengan spesifikasi pabrik, peraturan perundangan dan tata kerja
ar
m
c. Pemeriksaan 6 bulanan.
D
28. Inspeksi lifting and rigging bulanan dan tahunan harus didokumentasikan dan minimal
meliputi hal berikut:
2
:3
08
a. Tipe peralatan yang diinspeksi.
m
ja
21
b. Hasil inspeksi.
20
ril
c. Tanggal inspeksi.
Ap
7
l2
d. Nama dan tanda tangan Inspektor yang kompetent/qualified.
ga
ng
29. Personel yang ditugaskan untuk bertanggung jawab dalam peran lifting & rigging harus
Ta
terlatih dan kompeten.
da
Pa
y
a. Kebutuhan pelatihan harus didokumentasikan.
m
nl
co
O
a.
b. Penilaian kompetensi harus didokumentasikan m
in
se
rta
Catatan: Referensi tehnikal lifting dan rigging termasuk, namun tidak terbatas pada:
li
pe
da
U
@
en
rk
al
ut
te
ap
ak
rn
b. ASME
.s
tid
an
te
en
hs
um
ik
In
k.
ok
lm
D
ai
Em
na
ng
de
ra
put
Sa
ar
m
ha
D
an
hs
Ik
eh
ol
k
eta
ic
D
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 132 dari 231
2
A. Pengantar
:3
08
m
Persyaratan pengujian gas dirancang untuk membantu mencegah personel dari potensi
ja
21
paparan atau cedera, kerusakan properti atau dampak lingkungan yang merugikan dari
20
atmosfer berbahaya yang mungkin ada di tempat kerja.
ril
Ap
Monitoring untuk keperluan occupational hygiene tidak termasuk dalam tata kerja ini.
7
l2
ga
Tata kerja ini mengatur persyaratan PHKT untuk pengujian gas.
ng
Ta
Tata kerja ini berlaku untuk pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan PHKT dan delegasi
da
Pa
serta kontraktor/mitra kerja di dalam operasi PHKT.
y
m
nl
co
B. Persyaratan tata kerja
O
a.
in
m
se
1. Pengujian gas diperlukan bila ada potensi kondisi udara/ atmosfir berbahaya di lokasi
rta
li
pe
da
kerja termasuk lingkungan dengan kekurangan atau kelebihan oksigen, mudah
U
@
en
ra
rk
te
ap
ak
segera (immediately dangerous to life or health/ IDLH), atmosfer beracun di atas batas
rn
.s
tid
an
paparan diperbolehkan.
te
en
hs
um
ik
In
k.
2. Selalu lakukan pengujian gas dalam hubungannya dengan izinkerja dan dokumen
ok
lm
pendukung izin kerja terkiat untuk bekerjasesuai dengan Tata Kerja Izin Kerja.
ai
Em
3. Pengujian gas portabel harus dilakukan dan dievaluasi oleh Qualified Gas Tester.
na
ng
de
4. Pengujian Gas dan/atau penggunaan detektor gas personal (yang dapat dipakai
ra
perorangan) diperlukan selama kegiatan berikut bilamana ada potensi bahaya pada
put
Sa
2
:3
g. Kegiatan proses dan produksi (misal operasi fasilitas pabrik, drilling & operasi
08
produksi, dll).
m
ja
21
h. Kegiatan lain atau kondisi sebagaimana yang didefinisikan oleh unit/fasilitas.
20
ril
5. Gas harus diuji dalam urutan sebagai berikut:
Ap
7
l2
a. Kandungan Oxygen.
ga
ng
b. Gas dan uap mudah terbakar/meledak.
Ta
da
c. Gas dan uap beracun (misal hidrogen sulfida (H2S), benzene).
Pa
y
m
nl
6. Kondisi kerja yang dapat diterima sesuai dengan persyaratan tata kerja perusahaan
co
O
a.
Pertamina dan peraturan perundangan yang berlaku adalah sebagai berikut:
m
in
se
rta
da
U
@
en
b. LEL: <10%.
ra
rk
al
ut
te
ap
ak
rn
c. H2S:
.s
tid
an
te
en
hs
1) Kondisi atmosfer yang dapat diterima untuk aktivitas kerja dengan durasi 15
um
ik
In
k.
ok
D
ai
Em
2) Kondisi atmosfer yang dapat diterima untuk aktivitas kerja dengan durasi 15
n
d. Benzena:
ra
put
1) Kondisi atmosfer yang dapat diterima untuk aktivitas kerja dengan durasi 15
Sa
2) Kondisi atmosfer yang dapat diterima untuk aktivitas kerja dengan durasi lebih
D
an
7. Pekerjaan tidak bisa dimulai sampai hasil pengujian gas berada dalam batas yang
eh
ol
dapat diterima.
k
eta
ic
8. Semua hasil pengujian gas harus didokumentasikan dan dicantumkan pada izin kerja
D
a. Pengujian gas awal harus dilakukan di luar confined space segera sebelum
pekerja masuk ke dalam.
2
:3
08
b. Setelah pengujian gas awal dilakukan di luar confined space, uji gas harus
m
ja
dilakukan di dalam confined space
21
20
1) Sebuah tongkat ekstensi harus digunakan untuk sampel sejauh mungkin
ril
Ap
kedalam ruangan tanpa melanggarentry barrier.
7
l2
ga
2) Ketika ruang terbatas/ confined space tidak dapat disampel menggunakan
ng
tongkat ekstensi, tester gas yang memenuhi syarat (Qualified Gas Tester)
Ta
da
harus memasuki ruang memakai alat bantu pernapasan dengan pasokan
Pa
y
udara untuk menguji gas di ruangan terbatas.
m
nl
co
O
a.
Qualified Gas Tester harus memiliki izin masuk ruang terbatas/ Confined
m
in
se
Space Entry Permit (diterbitkan khusus untuk pengujian gas) sesuai dengan
rta
li
pe
da
Tata Kerja Izin Kerja.
U
@
en
ra
rk
al
ut
ak
rn
tid
an
te
en
hs
Ventilasi tersebut harus dihidupkan kembali setelah menyelesaikan tes gas dan
um
ik
In
k.
ok
tidak boleh dihentikan/ dimatikan selama pekerja berada di dalam confined space.
lm
D
ai
Em
d. Confined space entry harus dimulai tidak lebih dari 30 menit setelah Qualified Gas
n
Jika entry dimulai lebih dari 30 menit setelah diperbolehkan untuk masuk oleh
ra
ut
Qualified Gas Tester, pengujian gas harus diulang dan izin divalidasi ulang
p
Sa
sebelum masuk.
ar
m
ha
setiap 4 jam kecuali jenis pekerjaan yang dilakukan tidak memungkinkan untuk
hs
11. Persyaratan gas testing pada excavation and trenching termasuk tetapi tidak terbatas
k
ta
pada:
e
ic
D
2) Ada struktur subsurface yang tidak diharapkan (misal: perpipaan, drum, tangki,
dll.).
2
:3
08
3) Ada buangan yang tidak diharapkan.
m
ja
21
b. Kegiatan excavation harus dilakukan tidak lebih dari 30 menit sesudah qualified gas
20
tester melakukan test area dan diperbolehkan untuk bekerja.
ril
Ap
7
Jika kegiatan excavation dimulai lebih dari 30 menit sesudah area dinyatakan
l2
ga
diperbolehkan untuk masuk oleh Qualified Gas Tester, maka pengujian gas harus
ng
diulang sebelum aktivitas excavation dapat dilanjutkan.
Ta
da
c. Qualified Gas tester akan menentukan frekuensi untuk tindak lanjut pengujian gas
Pa
y
m
nl
berdasarkan potensi bahaya diidentifikasi dan akan mendokumentasikannya pada
co
O
a.
dokumen gas testing log sebagai bagian dari dokumen pendukung izin kerja.
m
in
se
rta
12. Persyaratan gas testing hot work termasuk tetapi tidak terbatas pada: li
pe
da
U
@
en
a. Pengujian gas awal yang harus dilakukan setelah lokasi kerja dan peralatan diisolasi
ra
rk
al
ut
te
dan disiapkan.
ap
ak
rn
.s
tid
an
te
b. Aktivitas kerja panas harus dimulai tidak lebih dari 30 menit setelah qualified gas
en
hs
um
ik
In
tester telah menguji gas di daerah pekerjaan dan memperbolehkan untuk memulai
k.
ok
lm
pekerjaan.
D
ai
Em
Jika kegiatan hot work dimulai lebih dari 30 menit sesuah area dinyatakan boleh untuk
na
ng
bekerja oleh qualified gas tester, maka pengujian gas harus diulang sebelum aktivitas
de
c. Qualified Gas tester akan menentukan frekuensi untuk tindak lanjut pengujian gas
Sa
ar
work permit.
D
an
d. Pengujian gas harus dilakukan didaerah sekitar aktivitas kerja panas pada jarak
hs
Ik
e. Bilamana melakukan pekerjaan panas didalam tangki atau, bejana atau pipa,
k
eta
1) Di semua bukaan dan ruang tertutup di atas dan di bawah lokasi di mana
pekerjaan panas sedang dilakukan.
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 136 dari 231
2) Di semua bukaan ≤ 15 meter horizontal (50 feet) dimana pekerjaan panas sedang
dilakukan.
2
:3
08
f. Pengujian gas diperlukan bila kendaraan bermotor (baterai atau pembakaran internal)
m
ja
sedang dioperasikan didalam wilayah dimana uap mudah terbakar mungkin ada.
21
20
g. Gas testing diperlukan bila peralatan elektronik “non-intrinsically safe” atau “non-
ril
Ap
explosion proof” yang dioperasikan dengan baterai digunakan dalam area berbahaya
7
l2
(classified area).
ga
ng
h. Personel yang menggunakan peralatan non-intrinsically safe atau non- explosion
Ta
da
proof di tempat kerja harus memakai monitor gas pribadi.
Pa
y
m
nl
13. Atmosfer yang berpotensi terdapat penumpukan gas harus diuji sesuai dengan
co
O
a.
persyaratan perundangan dan tata kerja perusahaan Pertamina yang berlaku dan/atau
m
in
se
li
pe
da
U
@
en
14. Ketika suatu area diduga terkontaminasi, pembacaan deteksi gas harus diambil selama
ra
rk
al
ut
ak
rn
.s
tid
en
hs
um
ik
In
a. Sebagaimana ditentukan oleh qualified gas tester saat melakukan semua jenis
k.
ok
lm
to Life or Death/ IDLH), atmosfer beracun diatas batas paparan yang diperbolehkan
a
ng
de
b. Setelah setiap istirahat kerja di lokasi kerja berlangsung lebih dari 30 menit.
p
Sa
ar
d. Setiap kali ada perubahan kondisi kerja (seperti darurat, perubahan suhu lingkungan,
D
an
16. Jika hasil pengujian gas melebihi batas yang dapat diterima, tindakan berikut harus
e
ic
2
:3
d. Menerapkan solusi mitigasi.
08
m
e. Tes ulang kondisi atmosfer.
ja
21
f. Validasi ulang izin kerja.
20
ril
Ap
17. Peralatan portable gas testing, personal gas detectors (yang dapat dipakai/ dikenakan)
7
l2
harus:
ga
ng
a. Secara intrinsik aman dan disetujui untuk digunakan dalam atmosfer berpotensi
Ta
berbahaya oleh organisasi pengujian yang diakui. Satu-satunya pengecualian untuk
da
Pa
y
persyaratan ini jika peralatan yang instrictly safe tidak terdapat dipasaran.
m
nl
co
b. Sesuai untuk digunakan dalam lingkungan yang dipantau (seperti sensitivitas,
O
a.
in
m
spesifisitas, suhu, kelembaban, lingkungan inert dan kerentanan sensor terhadap gas
se
rta
li
beracun atau inhibisi oleh gas lain yang ada).
pe
da
U
@
en
ra
rk
c. Mampu mengukur kandungan oksigen, batas gas mudah terbakar/ mudah menyala
al
ut
te
ap
ak
rn
dan gas beracun dan uap secara akurat hingga konsentrasi terendah dimana bahan
.s
tid
an
te
menjadi berbahaya.
en
hs
um
ik
In
k.
D
ai
18. Personal gas monitor harus dikenakan sesuai dengan instruksi penempatan monitor dari
ng
de
produsen.
ra
ut
19. Peralatan dan perlengkapan pengujian gas (seperti tabung kolorimetri, gas kalibrasi, dll)
p
Sa
tidak boleh digunakan jika telah diubah, rusak atau telah kadaluarsa melampaui umur
ar
m
20. Peralatan pengujian gas dan perlengkapan harus dirawat, diperiksa dan disimpan sesuai
hs
21. Peralatan pengujian Gas dan perlengkapan harus dikalibrasi dengan gas kalibrasi
k
ta
didokumentasikan.
Jika instrumen tidak lulus uji kalibrasi penuh, harus dikalibrasi ulang oleh produsen.
22. Peralatan pengujian Gas dan perlengkapan harus verifikasi di lapangan:
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 138 dari 231
a. Personal (wearable) gas detector harus diperiksa setiap hari untuk fungsi auto zero-
nya (misalnya: sebelum digunakan).
2
:3
08
b. Handheld/portable gas detectors harus berfungsi dan/atau di-bump test setiap hari
m
ja
atau sesuai dengan instruksi pabrikan (pengujian harian harus didokumentasikan).
21
20
c. Semua peralatan pengujian gas dan perlengkapan yang tidak digunakan secara
ril
Ap
teratur harus berfungsi dan/atau di-bump test bulanan (tidak melebihi jangka waktu
7
l2
30 hari, tes harus didokumentasikan).
ga
ng
d. Semua peralatan pengujian gas dan perlengkapan harus berfungsi dan/atau di-bump
Ta
da
test pada interval tambahan sesuai dengan instruksi pabrikan (tes harus
Pa
y
didokumentasikan).
m
nl
co
O
a.
23. Semua personel yang terlibat dalam aktivitas kerja yang membutuhkan pengujian gas
m
in
se
harus diizinkan untuk mengamati tes gas awal dan semua urutan test berikutnya.
rta
li
pe
da
U
@
en
24. Personel yang ditugaskan bertanggung jawab dalam peran pendeteksian gas dan
ra
rk
al
ut
ak
rn
.s
tid
en
hs
um
ik
In
D
ai
Em
na
ng
de
ra
put
Sa
ar
m
ha
D
an
hs
Ik
eh
ol
k
eta
ic
D
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 139 dari 231
2
A. Pengantar
:3
08
m
Tata kerja persyaratan Operasi Simultan (SIMOP) dirancang untuk mengelola potensi
ja
21
konflik, risiko dan bahaya melalui perencanaan yang efektif, komunikasi dan eksekusi
20
dari dua atau lebih aktivitas kerja yang berlangsung bersamaan pada atau dekat lokasi,
ril
Ap
area kerja atau aliran proses yang sama dimana ada potensi untuk unplanned shutdown,
7
l2
pengurangan proses, cedera personel, kerusakan properti dan dampak lingkungan yang
ga
ng
merugikan.
Ta
da
Tata kerja ini mengatur persyaratan PHKT untuk Operasi Simultan (Simultaneous
Pa
y
Operations).
m
nl
co
O
a.
Tata kerja ini berlaku untuk pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan PHKT dan delegasi
in
m
serta kontraktor/mitra kerja di dalam operasi PHKT.
se
rta
li
pe
da
U
B. Persyaratan
@
en
ra
rk
al
ut
te
ak
rn
.s
tid
an
2. Selalu melakukan Metode Kerja dan Job Safety Analysis sesuai dengan Tata Kerja
te
en
hs
um
ik
Metode Kerja dan Job Safety Analysis sebelum memulai kegiatan SIMOP.
In
k.
ok
lm
3. Rencana SIMOP (SIMOPs Plan) yang tertulis, sesuai dengan Tata Kerja Izin Kerja,
ai
Em
diperlukan untuk:
na
ng
operasi lapangan dengan beberapa kapal atau unit kerja, operasi di area kerja
ra
put
b. Identifikasi aset yang terlibat (seperti rig pengeboran dan platform produksi,
jaringan pipa dalam wilayah produksi, dll).
2
:3
08
c. Kedekatan aktivitas kerja simultan (misalnya potensi konflik fisik, dll).
m
ja
21
d. Schedule.
20
ril
e. SIMOP Controller PHKT yang ditunjuk.
Ap
7
l2
f. Perwakilan SIMOP (SIMOPs Representatives) yang ditunjuk untuk setiap kegiatan
ga
simultan.
ng
Ta
g. Pimpinan tim kerja for yang ditunjuk untuk setiap kegiatan simultan.
da
Pa
y
h. Potential bahaya dan mitigasi.
m
nl
co
O
a.
i. List semuaTata Kerja SWP dan prosedur lainnya (seperti prosedur operasi,
m
in
se
rta
da
U
@
en
j. Otorisasi.
ra
rk
al
ut
te
ap
k. Batasan.
ak
rn
.s
tid
an
te
en
l. Rencana kontigensi.
hs
um
ik
In
k.
ok
D
ai
Em
n. Rencana komunikasi.
na
5. SIMOPs plans harus dikomunikasikan kepada semua personel yang terkena dampak
ng
de
oleh aktivitas kerja simultan yang sedang dilakukan dan rencana komunikasi harus
ra
ut
kerja simultan.
k
eta
ic
d. Pertemuan harian pergantian shift yang mencakup semua pihak yang terlibat.
D
e. Dokumentasi dari semua komunikasi (seperti log harian SIMOP, pergantian shift,
dll).
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 141 dari 231
6. Izin kerja khusus harus digunakan dalam hubungannya dengan izin kerja umum
sesuai dengan Tata Kerja Izin Kerja.
2
:3
08
7. Pekerjaan harus dihentikan, bahaya dinilai dan dimitigasi dan rencana SIMOP/
m
ja
SIMOPs Plan harus divalidasi ulang ketika, termasuk namun tidak terbatas pada:
21
20
a. Ruang lingkup SIMOPs Plan berubah.
ril
Ap
7
b. Terjadi kecelakaan dan/atau near miss.
l2
ga
8. Job Safety Analysis (JSA) harus dipersiapkan dan didiskusikan serta dikomunikasikan
ng
Ta
dengan anggota tim kerjasesuai dengan Tata Kerja Metode Kerja dan Job Safety
da
Analysis sebelum memulai kegiatan SIMOP.
Pa
y
m
nl
co
9. Ketika operasi simultan mengakibatkan peningkatan staf sementara dan/atau struktur
O
a.
in
di sebuah fasilitas, revalidasi terhadap penilaian risiko (risk assessment) harus
m
se
rta
da
U
@
en
rk
al
ut
te
ak
rn
.s
tid
an
te
1) Kebutuhan tanggap darurat (termasuk muster area yang ditentukan dan sarana
en
hs
um
ik
In
D
ai
2) Kebutuhan penyelamatan.
Em
n
3) Kemapuan shelter.
a
ng
de
masuk untuk melarang personel yang tidak sah masuk ke dalam fasilitas.
ar
m
c. Kebutuhan sanitasi.
ha
D
an
10. Personel yang ditugaskan bertanggung jawab dalam peran SIMOP harus terlatih dan
hs
kompeten.
Ik
eh
ol
11. Perusahaan harus menjaga dokumen semua personel yang berwenang untuk
melakukan peran SIMOP.
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 142 dari 231
2
A. Pengantar
:3
08
m
Tata kerja Persyaratan Bekerja di Ketinggian dirancang untuk membantu mencegah
ja
21
cedera atau kematian pada personel akibat jatuh dari ketinggian. Bekerja di Ketinggian
20
didefinisikan sebagai pekerjaan yang dilakukan di mana ada potensi seseorang
ril
Ap
mengalami cedera akibat jatuh, termasuk dibawah permukaan tanah atau dalam rangka
7
l2
mendapatkan akses atau jalan keluar (tidak termasuk tangga/ staircases serta tangga
ga
ng
tetap dan portabel dengan pengecualian pada persyaratan 21, 24, 25 dan 33).
Ta
da
Tata kerja ini mengatur persyaratan PHKT untuk Bekerja di Ketinggian.
Pa
y
m
Tata kerja ini berlaku untuk pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan PHKT dan delegasi
nl
co
O
a.
serta kontraktor/mitra kerja di dalam operasi PHKT.
in
m
se
rta
B. Persyaratan li
pe
da
U
@
en
rk
al
ut
te
ak
rn
.s
tid
en
hs
um
ik
2. Selalu lakukan analisis bahaya sesuai dengan Tata Kerja Metode Kerja dan Job
In
k.
ok
lm
3. Jika diperlukan, Metode Kerja dan Job Safety Analysis dari bekerja di ketinggian
na
4. Rencana bekerja di ketinggian (WAH Plan) tertulis harus dibuat untuk semua
pekerjaan di ketinggian. WAH Plan dibuat dan dikaji oleh orang yang berkompeten.
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 143 dari 231
2
:3
08
system) di dalam melakukan pekerjaan dan harus terikat 100%, yang mencakup,
m
ja
namun tidak terbatas pada:
21
20
a. Safety Standby.
ril
Ap
b. Lokasi dari responder terlatih (onsite dan offsite).
7
l2
ga
c. Peralatan penyelamatan (rescue).
ng
Ta
d. Pengenalan terhadap potensi suspension trauma.
da
Pa
6. Izin kerja dan dokumen pendukung izin kerja terkait dengan pekerjaan di ketinggian,
y
m
nl
sesuai dengan Tata Kerja Izin Kerja, diperlukan ketika melakukan kegiatan berikut:
co
O
a.
a. Mendirikan, memodifikasi dan/atau membongkar perancah. in
m
se
rta
li
b. Pekerjaan yang membutuhkan penggunaan sistem perlindungan jatuh personal
pe
da
U
@
en
rk
al
ut
te
ak
rn
.s
tid
en
hs
D
ai
Em
8. Pekerjaan harus dihentikan, bahaya dinilai dan dimitigasi, serta permit harus divalidasi
ra
ut
(defective).
hs
Ik
eh
9. Job Safety Analysis (JSA) harus dibuat sesuai dengan Tata Kerja Metode Kerja dan
eta
ic
11. Jika memungkinkan, perangkat pencegahan jatuh harus digunakan atau disediakan
sebagai pilihan prioritas dari sistem perlindungan jatuh pribadi sesuai dengan hirarki
2
:3
08
prioritas pengendalian bahaya jatuh ketinggian.
m
ja
12. Sistem perlindungan jatuh harus dikenakan oleh pekerja yang berpotensi terpapar jatuh
21
20
(termasuk di bawah tanah) dan tidak dilindungi dengan cara pencegahan jatuh apapun.
ril
Ap
a. Selalu gunakan full body harness.
7
l2
ga
b. Body belt tidak pernah diizinkan.
ng
Ta
13. Personel yang memakai sistem perlindungan jatuh harus 100% terikat (tied off) setiap
da
saat selama bekerja di ketinggian.
Pa
y
m
nl
co
14. Personel yang memakai sistem perlindungan jatuh tidak diizinkan untuk bekerja
O
a.
sendirian. in
m
se
rta
li
15. Sistem perlindungan jatuh harus dipakai oleh para pekerja ketika membuat bukaan
pe
da
U
@
en
rk
al
ut
te
ap
ak
rn
16. Sistem perlindungan jatuh harus diperiksa setiap kali sebelum dipakai.
.s
tid
an
te
en
hs
Sistem perlindungan jatuh harus dihancurkan jika hasil pemeriksaan menunjukkan bukti
um
ik
In
k.
D
ai
17. Sistem perlindungan jatuh harus diperiksa dan harus didokumentasikan oleh orang
Em
n
dilakukan.
ar
m
ha
18. Titik tambat (anchorage point) harus dipilih dan diperiksa sesuai dengan peraturan
D
an
19. Titik tambat (anchorage point) harus disetujui oleh orang yang berkompeten (Competent
eh
ol
Person).
k
eta
ic
20. Selalu pasang barikade, penutup dan/atau pagar pengaman pada permukaan bukaan
D
Tangga portabel yang berdiri sendiri hanya diperbolehkan untuk durasi kerja pendek
(misalnya 30 menit atau kurang).
2
:3
08
22. Tangga portabel yang berdiri sendiri harus memenuhi peraturan perundangan, tata kerja
m
ja
perusahaan Pertamina yang berlaku dan/atau best practice yang berlaku di industri.
21
20
23. Tangga yang digunakan untuk pekerjaan listrik harus memiliki komponen vertikal
ril
Ap
(pendukung sisi anak tangga) terbuat dari material/bahan non-konduktif sesuai dengan
7
l2
semua peraturan perundangan, tata kerja perusahaan Pertamina dan/atau best practice
ga
ng
industri yang berlaku.
Ta
da
24. Jenis tangga apapun yang cacat, rusak atau tidak aman harus terlihat ditandai dan
Pa
y
disingkirkan agar tidak digunakan.
m
nl
co
O
a.
25. Jarak aman (clearance) antara peralatan bekerja di ketinggian (seperti MEWP, perancah,
m
in
se
dll) dengan kabel listrik harus sesuai dengan Tata Kerja Electrical Safe Work.
rta
li
pe
da
U
@
en
26. Mobile Elevated Work Platforms (MEWP) (seperti scissor lift, cherry picker, man lift, crane
ra
rk
al
ut
lift platform, dll.) harus dioperasikan oleh orang yang berkompeten (Competent Person).
te
ap
ak
rn
.s
tid
en
hs
28. Perancah harus dirancang, didirikan, diperiksa, diberi label/tag, dimodifikasi dan
put
Sa
a. Perancah harus didirikan dengan pemasangan papan kaki (toe board), layar (screen),
Ik
eh
pagar (guardrail), jaring puing-puing (debris nets), catch platforms dan/atau struktur
ol
k
ta
kanopi untuk menampung dan/atau membelokkan benda jatuh ketika ada orang
e
ic
bekerja dibawah perancah dan/atau dalam jalur jatuhnya potensi benda jatuh
D
2
d. Perancah tidak boleh dimuat melebihi maksimum beban atau nilai kapasitas yang
:3
08
diperuntukkannya.
m
ja
21
30. Rambu-rambu peringatan barikade diperlukan:
20
ril
a. Ketika mendirikan, memodifikasi atau membongkar perancah.
Ap
7
b. Disekitar perancah yang belum lengkap.
l2
ga
ng
c. Ketika perancah terekspons pada lalu lintas pejalan feet atau alat berat.
Ta
da
d. Untuk daerah dibawah perancah dimana ada potensi bahaya benda jatuh.
Pa
y
m
nl
31. Sistem perlindungan jatuh personal harus dipakai saat bekerja pada/dengan perancah
co
O
a.
dimana pekerja berpotensi terpapar jatuh pada ketinggian minimal 10 ft (3.05 m),
m
in
se
li
pe
da
U
@
en
rk
al
ut
te
b. Bekerja pada perancah yang belum benar-benar tertutup oleh pagar (guardrail).
ap
ak
rn
.s
tid
an
te
d. Bekerja pada/dengan perancah yang belum disetujui/ diberi tag hijau (green tag).
ok
lm
D
ai
32. Tag inspeksi/pemeliharaan harus terlihat dan dipasang pada setiap unit perancah.
Em
na
1) Registrasi perancah.
ol
k
eta
33. Unit/fasilitas pelapor harus memelihara dokumentasi dari semua pekerja yang diberikan
wewenang untuk melakukan pekerjaan di ketinggian.
2
:3
08
34. Personel yang ditugaskan bertanggung jawab dalam peran pekerjaan di ketinggian harus
m
ja
terlatih dan kompeten.
21
20
a. Persyaratan training harus didokumentasikan.
ril
Ap
7
b. Penilaian kompetensi harus didokumentasikan.
l2
ga
ng
Ta
da
Pa
y
m
nl
co
O
a.
in
m
se
rta
li
pe
da
U
@
en
ra
rk
al
ut
te
ap
ak
rn
.s
tid
an
te
en
hs
um
ik
In
k.
ok
lm
D
ai
Em
na
ng
de
ra
put
Sa
ar
m
ha
D
an
hs
Ik
eh
ol
k
eta
ic
D
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 148 dari 231
2
Term Definition
:3
08
Metode pengendalian dimana seseorang yang bekerja
m
ja
di ketinggian selalu terhubung ke titik tambat (anchor)
21
20
sehingga mereka dilindungi oleh sistem perlindungan
100% Tie Off
ril
jatuh (fall protection system) atau system pengaturan
Ap
7
posisi kerja sewaktu bergerak naik, turun, pindah dari
l2
ga
titik ke titik atau melakukan aktivitas pekerjaan.
ng
Ta
Pengaturan tetap atau dapat diatur dari peralatan
da
(apparatus) yang dimaksudkan untuk mengatur (preset)
Pa
y
Alarm Set Point tingkat konsentrasi dimana apparatus secara otomatis
m
nl
co
akan memulai dan mengindikasikan alarm atau fungsi
O
a.
in
m
output lain.
se
rta
li
pe
da
Sebuah komponen tetap atau yang dicor kedalam
U
@
en
rk
al
ut
te
ak
rn
.s
tid
en
hs
Anti-Two Block Device blok hoist dan/atau beban terangkat dan mengenai
Sa
ar
ujung boom.
m
ha
Catatan:
2
Bahaya nyala percikan (arc flash) dapat timbul ketika
:3
08
energi konduktor listrik atau bagian sirkuit dalam kondisi
m
ja
terbuka atau ketika bagian sirkuit atau konduktor berada
21
dalam peralatan dalam kondisi terkurung atau tertutup,
20
ril
interkasi antara seseorang dengan peralatan
Ap
sedemikian rupa sehingga dapat menyebabkan
7
l2
ga
percikan listrik. Dalam kondisi normal, peralatan
ng
beraliran listrik yang telah terpasang dan terpelihara
Ta
da
dengan benar sangat kecil kemungkinannya untuk
Pa
y
menimbulkan bahaya nyala percikan listrik (arc flash).
m
nl
co
Sebuah studi yang menyelidiki potensi pekerja terpapar
O
a.
in
pada energi nyala percikan (arch flash), yang dilakukan
m
se
rta
da
U
@
en
rk
al
ut
te
ak
rn
.s
tid
an
te
Auto Zero Check dilakukan dengan menekan tombol pada perangkat dan
ai
Em
nada konfirmasi.
ng
de
mudah dikenali.
eh
ol
Benching
D
2
Blind Lifts tidak memiliki pandangan langsung terhadap seluruh
:3
08
atau sebagian dari objek yang dipindahkan.
m
ja
21
Blind/blank flange dipasang/diinstal di ujung pipa,
20
nozzle terbuka, atau katup yang beroperasi (valve in
ril
Ap
service). Blind/blank flange merupakan flange datar,
7
l2
tanpa lubang pada pusatnya, yang dibaut ke ujung
ga
ng
flange pipa, atau ke peralatan nozzle atau katup yang
Ta
dipasang flange.
da
Blind/Blank Flange
Pa
y
CATATAN: Peralatan harus mematuhi standar lokal
m
nl
co
untuk perangkat isolasi. Peralatan harus diperiksa oleh
O
a.
in
qualified personnel untuk penggunaan dan fabrikasi
m
se
rta
li
yang sesuai. Jika peralatan ini dicap atau disertifikasi
pe
da
U
@
en
rk
al
ut
te
memenuhi tujuannya.
ap
ak
rn
.s
tid
en
hs
D
ai
Body Belt
e
(Safety Belt)
lanyard, lifeline, atau perangkat deselerasi.
Sebuah komponen dari sistem pelindung jatuh pribadi,
Body Harness
yang mencakup tali, yang dapat mengamankan pekerja
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 151 dari 231
2
setidaknya pada paha, panggul, pinggang, dada dan
:3
08
bahu dengan cara menempelkannya pada komponen
m
ja
lain dari sistem perlindungan jatuh pribadi.
21
Pengikatan atau penyambungan secara elektrik dua
20
ril
badan logam penghantar listrik kepada potensial yang
Ap
7
sama. Bonding mencegah akumulasi statis dengan
l2
ga
menyediakan jalur resistansi rendah untuk listrik statis
ng
Bonding yang dihasilkan. Ukuran kabel bonding harus cukup
Ta
da
untuk memberikan kontinuitas listrik yang memadai,
Pa
y
misalnya, 4 AWG (American Wire Gauge) atau kawat
m
nl
co
tembaga yang lebih besar atau logam grounding straps
O
a.
yang dikepang. in
m
se
rta
li
Sebuah perangkat yang membatasi boom bergerak
pe
da
U
@
en
Boom Stop
rk
al
ut
te
kebelakang.
ap
ak
rn
.s
tid
an
te
as it applies to
de
dll).
D
an
hs
Bump Test/Functional
e
ic
Test
(sesuai ditentukan pada materi uji atau sertifikat).
Kalibrasi diverifikasi jika respon instrumen berada
dalam rentang toleransi yang dapat diterima (ditentukan
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 152 dari 231
2
sebenarnya.
:3
08
m
Calibration (of Portable Sebuah instrumen untuk mengukur akurasi relatif
ja
21
Gas Detectors) terhadap konsentrasi gas yang diketahui.
20
Kontainer yang disetujui untuk operasi pengangkatan
ril
Ap
(seperti kontainer tertutup, tangki pengangkut bahan
7
l2
kimia, tangki penerbangan, tangki tote, keranjang,
ga
Cargo Carrying Unit
ng
container sampah, rak drum, rak/pembawa tabung gas,
Ta
keranjang panjang, pembawa peralatan, logging unit,
da
Pa
power pack, toolbox dan kontainer sejenisnya).
y
m
nl
Titik disekitar suatu objek yang beratnya terdistribusi
co
Center of Gravity
O
a.
secara merata. in
m
se
rta
da
U
en
ra
rk
al
te
Certification
ap
ak
rn
tid
an
te
en
Certified
de
2
keadaan unik lainnya) atau operasi dan kondisi
:3
08
pengangkatan yang memerlukan masukan dari
m
ja
engineering.
21
Aktivitas kerja seperti konstruksi, commissioning/
20
ril
decommissioning, operasi lapangan dengan beberapa
Ap
7
Complex Work kapal atau unit kerja, operasi didaerah terlarang kerja,
l2
ga
operasi penyelaman, kegiatan seismik, turnaround, dan
ng
perbaikan/pemeliharaan.
Ta
da
Pengangkatan yang sulit karena sifat dari beban yang
Pa
y
diangkat (seperti bentuk yang aneh (awkward), pusat
m
nl
co
gravitasi yang bergeser atau tinggi, rapuh, berisi cairan,
O
a.
in
tidak ada cantolan lifting/sulit untuk dipasangi sling, dan
m
se
rta
Complicated Lifts li
karakteristik unik lainnya). Operasi pengangkatan atau
pe
da
U
@
en
rk
al
ut
te
ak
rn
.s
tid
en
hs
Komprehensif
k.
ok
Knowledge
ai
karakteristik berikut:
put
Special Hazardous
hs
Characteristics
eh
2
dihasilkan selama bekerja terus dipantau. Pengujian
:3
08
gas terus menerus biasanya diperlukan dimana ada
m
Continuous Gas Test
ja
kemungkinan besar terjadi perubahan konsentrasi gas
21
dan/atau ada risiko tinggi bagi pekerja jika konsentrasi
20
ril
gas berubah secara tak terduga.
Ap
7
Merupakan elemen kunci untuk meyakinkan bahwa
l2
ga
suatu pekerjaan dilakukan secara benar, aman,
ng
Corporate Life Saving mematuhi standar yang berlaku dan berwawasan
Ta
da
Rules (CLSR) lingkungan sehingga dapat dilakukan pencegahan
Pa
y
insiden dan potensi risiko kecelakaan fatal dapat
m
nl
co
dikurangi
O
a.
in
Perangkat pengangkatan yang digunakan untuk
m
se
rta
li
mengangkat, menurunkan dan gerakan horisontal dari
pe
da
U
@
en
rk
al
ut
te
ak
rn
.s
tid
en
hs
Critical
ok
titik krisis.
lm
D
ai
Em
Critical (Non-Routine) yang melibatkan man riding work basket (orang berada
ra
ut
pengangkatannya.
ha
D
Day-lighting
ol
merusak utilitas.
Bebas dari sambungan listrik ke sumber beda potensial
De-energized dan dari muatan listrik; tidak memiliki beda potensial
dengan bumi.
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 155 dari 231
2
Delegate wewenang untuk bertindak atas nama orang, kelompok,
:3
08
atau organisasi lain.
m
ja
Gambaran dari paparan tekanan seorang penyelam
21
Dive Profile
yang mempertimbangkan kedalaman dan waktu.
20
ril
Sebuah kompartemen tertutup, bertekanan (closed bell)
Ap
7
atau tanpa tekanan (open bell), yang memungkinkan
l2
ga
Diving Bell Penyelam dipindahkan ke dan dari area kerja bawah air
ng
Ta
dan yang dapat digunakan sebagai tempat tinggal
da
sementara selama operasi penyelaman.
Pa
y
Suatu jenis penyelaman yang membutuhkan peralatan,
m
nl
co
Diving Mode prosedur dan teknik khusus (pasokan udara atau
O
a.
in
m
campuran gas dari permukaan).
se
rta
li
pe
da
Dapat berupa sebuah katup (valve) khusus atau
U
@
en
rk
al
te
ak
rn
Bleed
.s
tid
en
hs
Singkatan untuk:
ng
de
Seperti
ra
e.g.
ut
Sebagai contoh
p
Sa
Misalnya
ar
m
ha
Electrically Safe Work listrik telah terputus dari bagian yang berenergi,
Condition dikunci/dilabeli (locked/tagged) sesuai dengan standar
yang ada, diuji untuk memastikan ketiadaan tegangan
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 156 dari 231
2
diperlukan.
:3
08
Energized (Electrical) Memasok dengan arus listrik.
m
ja
21
Untuk merancang atau membuat menggunakan teknik
20
Engineered
atau metode rekayasa.
ril
Ap
Catatan (Log) yang berisi nama dan waktu dari orang
7
Entry Log
l2
yang masuk ke dan keluar dari ruang terbatas.
ga
ng
Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas kinerja
Ta
Error Trap
manusia dan meningkatkan kemungkinan kesalahan.
da
Pa
y
Pengetahuan dan keterampilan praktis yang diperoleh
m
nl
co
Experienced dari partisipasi langsung dalam kejadian atau kegiatan
O
a.
tertentu. in
m
se
rta
da
U
@
en
rk
al
ut
te
ak
rn
.s
en
hs
Explosive Atmosphere
Em
terbakar).
ra
ut
mengenergi konduktor
ha
sirkuit)
Ik
eh
Fall Arrest System absorbing lanyard atau short restraining lanyard atau
self-restricting lifeline, self-locking snap hooks (atau ring
tipe carabineer) dan sejumlah titik tambat (anchorage
point) yang aman.
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 157 dari 231
2
Fall Prevention seseorang dari terjatuh. Fall prevention biasanya
:3
08
Devices melibatkan penggunaan pembuatan perlindungan
m
ja
seperti pagar.
21
Metode mengurangi dampak dari seseorang yang
20
ril
terjatuh. Perlindungan jatuh biasanya dicapai melalui
Ap
Fall Protection
7
penggunaan sistem perlindungan jatuh pribadi
l2
ga
(personal fall protection system).
ng
Ta
Sebuah sistem yang digunakan untuk menahan
da
seorang pekerja yang terjatuh dari tempat kerja yang
Pa
Fall Protection
y
tinggi. Fall protection system terdiri dari anchorage,
m
Systems nl
co
konektor, body harness dan dapat termasuk lanyard,
O
a.
in
perangkat deselerasi, lifeline, atau kombinasinya.
m
se
rta
li
Mencegah pekerja dari mencapai bahaya jatuh melalui
pe
da
U
en
rk
al
ut
te
ak
rn
.s
tid
en
hs
Fire Watch
k.
ok
lm
Fixed Ladder
ra
Fundamental
ol
Knowledge
eta
tingkat awal.
ic
D
2
terus menerus atau selang-seling (intermittent)
:3
08
dipantau. Pengujian gas secara kontinyu atau intermiten
m
ja
biasanya diperlukan ketika ada kemungkinan
21
perubahan konsentrasi gas dan/atau ada risiko tinggi
20
ril
bagi pekerja jika konsentrasi gas berubah secara tak
Ap
terduga.
7
l2
ga
Aturan perusahaan mengenai 3 hal, yaitu :
ng
Patuh
Ta
Golden Rules
da
Intervensi
Pa
y
Peduli
m
nl
co
O
Izin kerja adalah pernyataan tertulis resmi dari
a.
in
m
pekerjaan yang harus diselesaikan, peringatan
se
rta
Izin Kerja li
pe
da
keselamatan yang harus diperhatikan dan penegasan
U
@
en
rk
al
ut
te
ap
tid
an
en
hs
um
Handheld/ Portable
ng
Gas Detector
ra
Hazard Analysis
ic
lingkungan kerja.
Hazard identification Sebuah alat untuk membantu pekerja membuat
Tool dan/atau meninjau Metode Kerja dan Job Safety
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 159 dari 231
2
melakukan penilaian bahaya individu (Individual Hazard
:3
08
Assessment). Alat ini membantu pekerja dalam
m
ja
mengidentifikasi sumber-sumber energi yang ada di
21
lingkungan kerja yang dapat menimbulkan potensi
20
ril
bahaya jika terlepas secara tanpa direncanakan, atau
Ap
tersentuh dengan cara yang tidak diinginkan.
7
l2
ga
Suatu daerah yang diklasifikasikan sebagai daerah
ng
berpotensi bahaya kebakaran atau ledakan karena
Ta
da
adanya gas atau uap yang mudah terbakar, cairan yang
Pa
y
mudah terbakar, debu mudah terbakar atau serat yang
m
nl
co
Hazardous (Classified) bisa terbakar. Daerah ini termasuk setiap daerah
O
a.
Areas in
diklasifikasikan sebagai daerah zona berbahaya /
m
se
rta
li
hazardous zone area (zona 0, 1 atau 2 atau kelas 1,
pe
da
U
@
en
rk
al
ut
te
ak
rn
.s
tid
en
hs
D
ai
(LEL).
p
Sa
Hazardous
• Debu beterbangan yang mudah terbakar pada
ar
Atmosphere
m
23,5%.
Ik
yang diizinkan.
k
eta
2
bergerak)
:3
08
• Energi potensial (energi tersimpan yang berpotensi
m
ja
untuk dilepaskan)
21
• Cairan atau gas bertekanan, termasuk udara
20
ril
• Energi kimia
Ap
• Energi panas
7
l2
• Energi mekanik
ga
ng
• Energi hidrolik
Ta
• Energi pneumatic
da
Pa
y
• Radiasi
m
nl
co
Pengangkatan yang melebihi 75% dari nilai kapasitas
O
a.
Heavy Lifts in
(sesuai load chart) crane atau hoist untuk suatu
m
se
rta
li
pengangkatan.
pe
da
U
@
en
rk
al
ut
te
ak
rn
.s
tid
en
hs
D
ai
terhadap bahaya.
Sa
High Voltage
D
campurannya.
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 161 dari 231
2
Hoist menurunkan beban dengan menggulung tali ke atau
:3
08
dari sebuah drum.
m
ja
Ini adalah mekanisme supply udara untuk penyelaman
21
di permukan biasanya digunakan untuk penyelaman
20
ril
perairan dangkal dan rekreasi. Udara disalurkan melalui
Ap
7
Hookah Diving System selang tunggal dan memanfaatkan satuan pengiriman
l2
ga
tahap kedua SCUBA. Dengan demikian, hookah diving
ng
system dianggap jenis menyelam SCUBA dan tidak
Ta
da
diperbolehkan di Operasi PHKT.
Pa
y
Sebuah prosedur yang digunakan dalam kegiatan
m
nl
co
perbaikan, pemeliharaan dan servis yang melibatkan
O
a.
in
pengelasan dan kemudian membuat lubang pada
m
se
rta
li
peralatan (pipa, bejana atau tangki) yang bertekanan
pe
da
U
@
en
rk
HotTapping
al
ut
te
ak
rn
.s
tid
en
hs
D
ai
kebakaran.
Em
Human Error
menyimpang dari seperangkat aturan atau yang
ra
put
diharapkan.
Sa
Human Performance
eh
dengan:
ol
k
ta
kritis, dan
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 162 dari 231
2
kesalahan (error) dan menerapkan alat untuk
:3
08
mengurangi kesalahan.
m
ja
21
Sebuah bejana bertekanan untuk hunian manusia
20
seperti ruang dekompresi permukaan (surface
ril
Ap
Hyperbaric Chamber decompression chamber), closed bell atau deep diving
7
l2
system digunakan untuk dekompresi penyelam dan
ga
ng
untuk mengobati penyakit dekompresi.
Ta
Singkatan untuk "yaitu". Ini merupakan daftar yang pasti
da
Pa
i.e. dan/atau eksklusif. Anda tidak akan pernah melihat "dll.
y
m
nl
(etc.)" digunakan setelah ‘yaitu (i.e)’.
co
O
a.
Suatu konsentrasi atmosfer dari zat beracun, korosif
in
m
Immediately
se
rta
da
U
en
Health (IDLH)
ra
rk
al
te
Atmosphere
ap
ak
rn
tid
an
te
en
In Service
um
ik
In
sesuai rancangannya.
k.
ok
lm
Individual Hazard
de
Assessment (IHA)
ut
keselamatan.
ha
D
Inert Atmosphere nitrogen atau karbon dioksida yang secara efektif bebas
hs
Ik
oksigen.
eh
ol
2
work)
:3
08
m
Pengujian dapat dilakukan dalam dua bagian: pengujian
ja
21
ruang terbatas diawalnya dari luar dan kemudian
20
menguji lagi di dalam untuk menentukan apakah
ril
Ap
pekerjaan sudah aman untuk dimulai.
7
l2
ga
Suatu ujian terorganisir atau latihan evaluasi formal
ng
dimana hasilnya dibandingkan dengan persyaratan dan
Ta
da
standar tertentu untuk menentukan apakah peralatan ini
Pa
y
sejalan dengan target tersebut.
m
nl
co
O
a.
Inspection Inspeksi terdiri dari: m
in
se
rta
•
li
Prosedur yang diakui
pe
da
U
@
en
rk
al
ut
te
ak
rn
.s
•
tid
en
hs
um
ik
In
Job
Sa
2
dimulai.
:3
08
Metrik yang digunakan untuk mengukur kinerja proses,
m
ja
Key Performance proyek, unit bisnis, dll.
21
20
Indicator (KPI) KPI adalah pengukuran kuantitatif yang mencerminkan
ril
Ap
dan menekankan faktor penentu keberhasilan.
7
l2
Sebuah alat yang dirancang untuk tujuan memanjat dan
ga
ng
Ladder turun yang terdiri dari dua bagian struktur panjang yang
Ta
dipasang anak tangga menyilang secara paralel.
da
Pa
Tindakan pengukuran hasil dari upaya HSE yang
y
m
Lagging Measures nl
mencerminkan keberhasilan (atau kegagalan) dari
co
O
a.
sistem pengelolaan bahaya. in
m
se
rta
da
U
en
Lanyard
ra
rk
al
te
ap
ak
rn
tid
an
te
en
Layers of Protection/
D
Lines of Defense
Em
terjadinya insiden.
ng
de
Limited Approach
D
Boundary
hs
Load Capacity
proof test dilakukan sebelum personel platform pertama
kali digunakan di lokasi kerja).
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 165 dari 231
2
statis, dinamis dan personnel handling pada beragam
:3
08
Load Chart konfigurasi sudut boom, radius dan reeving. Load chart
m
ja
akan berisi panjang boom, ukuran kabel (cable size),
21
berat block, model crane dan serial number.
20
ril
Ap
Sebuah perangkat yang dirancang untuk melepaskan
7
l2
tenaga ketika peralatan angkat (lifting equipment)
ga
ng
mencapai sudut operasi tertentu. Perangkat ini juga
Load Limiting Devices
Ta
mengatur pengereman dan menutup katup (valve)
da
Pa
untuk mencegah turunnya beban setelah tenaga
y
m
dilepaskan. nl
co
O
a.
Peralatan lifting and rigging yang telah difabrikasi,
m
in
Locally
se
rta
da
Fabricated/Modified
U
en
ra
rk
al
ut
te
ak
rn
.s
tid
en
hs
Lockout
k.
ok
D
ai
dilepaskan.
na
ng
Lockout Devices
ha
dll.
D
2
Low Voltage diantara konduktor atau yang < 600 volt AC (900 volt
:3
08
DC) diantara konduktor dan bumi.
m
ja
21
Konsentrasi terendah (%) dari gas atau uap di udara
20
Lower Explosive Limit yang mampu menghasilkan percikan atau api dalam
ril
Ap
(LEL) kondisi ada sumber api (percikan, api, panas). Juga
7
l2
biasa disebut Lower Flammable Limit (LFL).
ga
ng
Sebuah mesin yang digunakan untuk mengangkat
Ta
orang didalam kerangkeng yang selamat ketempat kerja
da
Pa
yang lebih tinggi. Mesin ini mencakup platform,
y
Mobile Elevated Work
m
nl
mekanisme pengangkat, dan sasis atau kendaraan
co
Platform (MEWP)
O
a.
yang sesuai. Juga dikenal sebagai power elevating work
m
in
se
rta
da
U
en
ra
rk
al
te
ap
ak
NITROX
rn
tid
an
te
en
hs
Non-Explosion Proof
ok
lm
area.
p
Sa
ar
dunia.
Ik
eh
ol
2
19.5%.
:3
08
m
Kondisi atmosfer yang mengandung volume oksigen >
ja
Oxygen Enriched
21
23.5%.
20
ril
Biasanya merupakan crane untuk tujuan tertentu
Ap
7
dengan kapasitas 3,200 lbs (1,450 Kg) atau kurang,
l2
ga
yang secara permanen dipasang pada sebuah truk
ng
Ta
Passenger Pickup pickup penumpang.
da
Truck Mounted Crane Catatan: kapasitas angkat sebuah Pickup Truck
Pa
y
Mounted Crane dibatasi oleh kapasitas terendah dari
m
nl
co
sembarang komponen; serta konfigurasi pengangkatan
O
a.
in
dan load chart.
m
se
rta
li
Modus Kinerja - model mental yang orang-orang
pe
da
U
@
en
rk
al
ut
te
ak
rn
.s
tid
an
te
en
hs
D
ai
(dari memori).
3. Knowledge Based (Berbasis Pengetahuan) -
Situasi baru diselesaikan melalui pengalaman
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 168 dari 231
2
tersedia untuk menangani situasi sementara Anda
:3
08
memiliki pertanyaan dalam pikiran. Anda tidak tahu
m
ja
apa yang Anda tidak tahu dan Anda tidak bisa
21
memikirkan jalan keluar. Tingkat kesalahan adalah
20
ril
1:2 - 1:10.
Ap
7
l2
Permit Approval Izin formal untuk melakukan pekerjaan tertentu.
ga
ng
Ta
Untuk membuat valid, membuktikan dan menegaskan
da
bahwa kondisi dalam dokumentasi masih tetap berlaku
Pa
y
setelah pekerjaan dihentikan (SWA) untuk periode
m
nl
co
Permit Revalidation waktu tertentu. Revalidasi permit dilakukan oleh
O
a.
in
Pimpinan tim kerja dan didokumentasikan dalam permit
m
se
rta
li
melalui paraf inisial atau tanda tangan.
pe
da
U
@
en
ra
rk
al
te
ap
ak
rn
Permit User
didokumentasikan dalam izin kerja.
na
ng
de
pekerjaan di ketinggian.
ar
m
ha
Safety Analysis
ic
2
energi. Artinya, peralatan secara positif dipisahkan dari
:3
08
energi berbahaya dan zat beracun menggunakan salah
m
Positive Physical
ja
satu metode berikut: pelepasan bagian (spool) pipa;
21
Isolation pelepasan fisik circuit breaker dan membumikan
20
ril
grounding system; pelepasan kopling mekanik; atau
Ap
pemasangan blind.
7
l2
ga
ng
Kemungkinan tetapi saat ini belum terjadi: memiliki
Ta
Potential kemungkinan dapat terjadi (likelihood).
da
Pa
y
Batasan untuk mendekat dimana pekerjaan dianggap
m
nl
co
sama dengan membuat kontak dengan konduktor listrik
O
a.
in
atau bagian sirkuit. Batasan mendekat (approach limit)
m
se
rta
li
berada dalam batas dimana ada peningkatan risiko
pe
da
Prohibited Approach
U
@
en
Boundary
rk
al
ut
te
ak
rn
.s
tid
en
hs
Protective System
de
menyelesaikan masalah.
D
2
stasiun metering dan pipa, dll).
:3
08
m
Batasan untuk mendekat dimana pekerjaan dianggap
ja
21
sama dengan membuat kontak dengan konduktor listrik
20
atau bagian sirkuit. Batasan mendekat (approach limit)
ril
Ap
berada dalam batas dimana ada peningkatan risiko
7
l2
shock, karena bunga api listrik (arc) dikombinasikan
ga
ng
dengan gerakan yang tidak disengaja, untuk karyawan
Ta
Restricted Approach yang bekerja didekat paparan konduktor listrik berenergi
da
Pa
Boundary atau bagian sirkuit.
y
m
nl
co
Sebuah batas pendekatan dimana ada peningkatan
O
a.
in
risiko shock, karena terjadi bunga api listrik
m
se
rta
li
dikombinasikan dengan gerakan yang tidak disengaja,
pe
da
U
@
en
rk
al
ut
te
ak
rn
.s
tid
an
te
Permit/ Work Plan) Revalidasi hanya dapat dilakukan oleh Pimpinan tim
ra
2
Pada dasarnya, jenis pengangkatan (lift) ini terdiri dari
:3
08
operasi normal crane di dalam instalasi dan ke atau dari
m
ja
kapal suplai (supply vessel).
21
Suatu area khusus yang disetujui oleh manajemen
20
ril
bebas dari material yang mudah terbakar (combustible,
Ap
7
ignitable, and flammable material), dalam radius
l2
ga
minimal 10 meter, dan bebas dari atmosphere gas yang
ng
Safe Hot Work Areas mudah meledak. Safeguards harus tersedia ditempat
Ta
da
dan sesuai dengan persyarakan didalam izin kerja dan
Pa
y
dokumen pendukung izin kerja serta pemeriksaan
m
nl
co
sebelum memulai pekerjaan yang dikeluarkan.
O
a.
in
m
se
rta
da
U
en
ra
te
ap
ak
rn
melebihi SWL.
.s
tid
an
te
en
hs
D
ai
Saturation Diving
a
ng
penyelaman.
Sa
ar
m
yang di pre-fabrikasi.
Self-contained underwater breathing apparatus:
SCUBA Peralatan penyelaman (diving) dimana pasokan udara
pernafasan dibawa oleh penyelam yang membuat
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 172 dari 231
2
udara pernafasan lain.
:3
08
m
Self Permitting Membuat (menulis) dan menyetujui Permit diri sendiri.
ja
21
20
Sebuah gulungan inersia digunakan untuk menahan
ril
jatuh. SRL menempel ke troli. Kabel SRL yang
Ap
7
memanjang dan memendek saat pengguna bergerak
l2
ga
untuk mempertahankan ketegangan konstan antara
ng
Self Retracting Line
Ta
pengguna dan troli. Dalam hal jatuh, SRL akan terkunci
da
(SRL) dalam 45 cm (18 inch) dan biasanya akan menahan
Pa
y
jatuh dalam 60 cm (24 inch).
m
nl
co
O
a.
CATATAN: Lifeline self-retracting tidak boleh digunakan
m
in
se
rta
da
U
en
ra
rk
al
te
ap
ak
rn
tid
an
Shield Systems
te
pekerjaan berlangsung.
ai
Em
Shift
ra
sehari.
put
Sa
Shock
m
tubuh.
ha
D
an
Shoring
eh
2
spesialis rigging. Pengangkatan ini akan melibatkan
:3
08
pengangkatan langsung menggunakan alat angkat
m
ja
bersertifikat yang digantungkan pada titik angkat khusus
21
seperti padeyes atau runway beams, misalnya
20
ril
electrician menggunakan portable lifting gear sling dari
Ap
padeye khusus untuk mengangkat motor dengan titik-
7
l2
ga
titik pengangkatan tertentu.
ng
Bagian peralatan yang digunakan untuk
Ta
Sling
da
menghubungkan beban ke main hook atau stinger.
Pa
y
m
nl
Membuang tanah dari sisi-sisi sebuah penggalian
co
O
a.
sehingga cukup landau untuk mencegah longsoran
m
in
se
rta
da
Sloping
U
en
ra
rk
te
ap
ak
rn
tid
an
te
en
hs
D
ai
kembali.
D
an
hs
Stinger/Single Leg
dilengkapi dengan hook dan kait pengaman (safety
Sling/ Crane Pennant
latch) dan master link pada ujung lainnya. Benda ini
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 174 dari 231
2
penunjang hoist headache ball kontak dengan pekerja.
:3
08
Sebuah tanggung jawab dari semua tenaga kerja untuk
m
ja
menghentikan pekerjaan saat munculnya kondisi atau
21
Stop Work Authority tindakan tidak aman yang dapat mengakibatkan
20
ril
kejadian yang tidak diinginkan.
Ap
7
l2
Kepadatan gas dan uap dapat menghasilkan atmosfer
ga
ng
yang bertingkat atau berlapis, khususnya di ruang
Ta
terbatas.
da
Pa
y
Sebagai contoh:
m
nl
co
O
a.
Beberapa gas lebih berat daripada udara, dan
in
m
Stratified Atmosphere
se
rta
da
en
ra
rk
al
te
ap
ak
rn
tid
an
te
en
monoksida).
k.
ok
lm
Support systems
a
Diving
ha
Suspension Trauma
D
2
induced patologi", dapat menyebabkan kematian.
:3
08
m
Sebuah perangkat yang digunakan untuk
ja
21
mengidentifikasi titik isolasi dan untuk menunjukkan
20
alasan diisolasi. Label (tag) memperingatkan para
ril
Ap
Tag pekerja untuk tidak mengoperasikan benda yang
7
l2
dipasang tag tersebut. Setiap label harus menunjukkan
ga
ng
kapan dipasang dan siapa pemasangnya.
Ta
da
Sebuah tali panjang yang melekat pada beban yang
Pa
y
diangkat untuk tujuan mengendalikan beban berputar
m
nl
co
Tag Line dan berayun atau digunakan untuk menstabilkan
O
a.
in
keranjang atau magnet selama operasi penanganan
m
se
rta
li
material.
pe
da
U
@
en
rk
al
ut
te
ak
rn
.s
Tagout
tid
en
hs
labelnya dilepaskan.
um
ik
In
k.
ok
lm
Temporarily Out of
ar
fasilitas produksi.
hs
Ik
Think Incident Free perilaku yang tidak aman, dan kemudian merencanakan
e
ic
D
2
perkakas yang tepat (proper tools & equipment).
:3
08
m
Sebuah galian sempit (dalam kaitannya dengan
ja
21
panjangnya) yang dibuat dibawah permukaan tanah.
20
Kedalamannya lebih besar dari lebar tapi lebar parit
ril
Ap
Trench (diukur dibagian bawah) tidak lebih besar dari 4,6 meter
7
l2
(15 ft) . Parit dengan kedalaman > 1,2 meter (4 ft)
ga
ng
dianggap ruang terbatas.
Ta
da
Untuk melacak dan memperbaiki kesalahan dalam
Pa
y
Troubleshooting sistem mekanik atau elektronik.
m
nl
co
O
a.
Bundle selang komposit antara lokasi penyelaman dan
in
m
se
rta
da
U
en
ra
rk
Umbilical
al
te
ap
ak
rn
tid
an
te
Vicinity (as it applies to mendengar petir; diberitahu tentang petir secara lisan;
ar
lightening)
m
Weight Indicator
eh
tergantung.
ol
k
eta
Wet Signature
D
2
yang memiliki potensi untuk mempengaruhi aspek
:3
08
kesehatan, lingkungan, keamanan, efisiensi dan/atau
m
ja
keandalan dari personel, lingkungan dan/atau fasilitas.
21
20
Dengan sengaja melakukan kontak dengan konduktor
ril
Ap
atau bagian sirkuit listrik berenergi dengan tangan, feet
7
l2
atau bagian tubuh lainnya dengan alat, probe atau
ga
ng
dengan peralatan uji, terlepas dari PPE dipakai
Ta
seseorang. Dua kategori bekerja pada adalah:
da
Work on Energized
Pa
y
Pengujian diagnostik - Mengambil pembacaan atau
m
Electrical Conductors
nl
co
pengukuran peralatan listrik dengan peralatan
O
a.
or Circuit Parts in
pengujian yang disetujui tanpa perlu membuat
m
se
rta
li
perubahan fisik pada peralatan.
pe
da
U
@
en
rk
al
ut
te
ak
rn
.s
tid
en
hs
D
ai
Zero Energy State yang tersimpan, atau aliran cairan atau gas saat
pemeliharaan atau perbaikan dilakukan.
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 178 dari 231
2
A. Pengujian Atmosferik, Batas-Batas yang Dapat Diterima
:3
08
m
Tingkat Perlindungan Pernapasan
ja
Masuk yang Diperlukan
21
Aman Tidak
20
Gas untuk Saringan SCBA atau Boleh Keterangan
ril
Masuk Masuk
Ap
yang Mekanis Supplai
diukur
7
Udara
l2
ga
Oksigen 19,5 sampai Tidak 16,5% - <16.5% or
ng
dengan Diperlukan >23,5 %
Ta
19,5%
da
23%
Pa
y
LEL 0-9% - - ≥ 10%
m
nl
co
O
a.
H2S < 5 ppm Tidak 5-100 ppm >100 ppm Konsentrasi aman untuk
Dibolehkan in masuk di bawah 5 ppm
m
se
rta
da
U
en
ra
rk
diperkenankan
al
ut
te
ap
ak
rn
Benzena 0 ppm Lebih besar >6 ppm Data Tidak Perlindungan kulit
.s
tid
an
en
hs
ppm kontak
ok
lm
D
ai
Toluena < 50 ppm 51 sampai >251 ppm Data Tidak Perlindungan kulit
Em
kontak. Gunakan
de
ra
kacamata pelindung
ut
keseluruhan untuk
m
ha
perlindungan mata.
D
an
Xilena < 100 ppm >101 sampai >301 ppm Data Tidak Perlindungan kulit
hs
kontak. Gunakan
k
ta
kacamata pelindung
e
ic
2
Aman Tidak
:3
08
Gas untuk Saringan SCBA atau Boleh Keterangan
m
yang Masuk Mekanis Supplai Masuk
ja
21
diukur Udara
20
Karbon < 25 ppm Tidak >26 ppm Tidak
ril
Ap
Monoksid Dibolehkan Tersedia
7
l2
a
ga
Sulfur < 2 ppm >2 sampai 21-100 >100 ppm Perlindungan kulit
ng
Ta
Dioksida dengan 20 diperlukan untuk
da
ppm mencegah terjadinya
Pa
y
kontak. Gunakan
m
nl kacamata pelindung
co
O
a.
m
in terhadap bahan kimia
atau pelindung wajah
se
rta
li
keseluruhan untuk
pe
da
U
@
en
perlindungan mata.
ra
rk
al
ut
te
Amonia < 25 ppm >25 sampai >300 Data Tidak Perlindungan kulit
ap
ak
rn
tid
an
te
kontak. Gunakan
ik
In
k.
ok
kacamata pelindung
lm
keseluruhan untuk
a
ng
perlindungan mata.
de
ra
kontak. Gunakan
ha
kacamata pelindung
D
an
keseluruhan untuk
eh
ol
perlindungan mata.
k
eta
ic
D
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 180 dari 231
2
:3
08
m
ja
21
20
ril
Ap
7
l2
ga
ng
Ta
da
Pa
y
m
nl
co
O
a.
in
m
se
rta
li
pe
da
U
@
en
ra
rk
al
ut
te
ap
ak
rn
.s
tid
an
te
en
hs
um
ik
In
k.
ok
lm
D
ai
Em
na
ng
de
ra
put
Sa
ar
m
ha
D
an
hs
Ik
eh
ol
k
eta
ic
D
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 181 dari 231
2
:3
08
m
ja
21
20
ril
Ap
7
l2
ga
ng
Ta
da
Pa
y
m
nl
co
O
a.
in
m
se
rta
li
pe
da
U
@
en
ra
rk
al
ut
te
ap
ak
rn
.s
tid
an
te
en
hs
um
ik
In
k.
ok
lm
D
ai
Em
na
ng
de
ra
put
Sa
ar
m
ha
D
an
hs
Ik
eh
ol
k
eta
ic
D
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 182 dari 231
2
:3
08
m
ja
21
20
ril
Ap
7
l2
ga
ng
Ta
da
Pa
y
m
nl
co
O
a.
in
m
se
rta
li
pe
da
U
@
en
ra
rk
al
ut
te
ap
ak
rn
.s
tid
an
te
en
hs
um
ik
In
k.
ok
lm
D
ai
Em
na
ng
de
ra
put
Sa
ar
m
ha
D
an
hs
Ik
eh
ol
k
eta
ic
D
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 183 dari 231
D. Entrant Log
2
:3
08
m
ja
21
20
ril
Ap
7
l2
ga
ng
Ta
da
Pa
y
m
nl
co
O
a.
in
m
se
rta
li
pe
da
U
@
en
ra
rk
al
ut
te
ap
ak
rn
.s
tid
an
te
en
hs
um
ik
In
k.
ok
lm
D
ai
Em
na
ng
de
ra
put
Sa
ar
m
ha
D
an
hs
Ik
eh
ol
k
eta
ic
D
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 184 dari 231
2
:3
08
m
ja
21
20
ril
Ap
7
l2
ga
ng
Ta
da
Pa
y
m
nl
co
O
a.
in
m
se
rta
li
pe
da
U
@
en
ra
rk
al
ut
te
ap
ak
rn
.s
tid
an
te
en
hs
um
ik
In
k.
ok
lm
D
ai
Em
na
ng
de
ra
put
Sa
ar
m
ha
D
an
hs
Ik
eh
ol
k
eta
ic
D
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 185 dari 231
F. Rescue Plan
2
:3
08
m
ja
21
20
ril
Ap
7
l2
ga
ng
Ta
da
Pa
y
m
nl
co
O
a.
in
m
se
rta
li
pe
da
U
@
en
ra
rk
al
ut
te
ap
ak
rn
.s
tid
an
te
en
hs
um
ik
In
k.
ok
lm
D
ai
Em
na
ng
de
ra
put
Sa
ar
m
ha
D
an
hs
Ik
eh
ol
k
eta
ic
D
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 186 dari 231
2
:3
08
m
ja
21
20
ril
Ap
7
l2
ga
ng
Ta
da
Pa
y
m
nl
co
O
a.
in
m
se
rta
li
pe
da
U
@
en
ra
rk
al
ut
te
ap
ak
rn
.s
tid
an
te
en
hs
um
ik
In
k.
ok
lm
D
ai
Em
na
ng
de
ra
put
Sa
ar
m
ha
D
an
hs
Ik
eh
ol
k
eta
ic
D
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 187 dari 231
2
:3
08
m
ja
21
20
ril
Ap
7
l2
ga
ng
Ta
da
Pa
y
m
nl
co
O
a.
in
m
se
rta
li
pe
da
U
@
en
ra
rk
al
ut
te
ap
ak
rn
.s
tid
an
te
en
hs
um
ik
In
k.
ok
lm
D
ai
Em
na
ng
de
ra
put
Sa
ar
m
ha
D
an
hs
Ik
eh
ol
k
eta
ic
D
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 188 dari 231
2
:3
08
m
ja
21
20
ril
Ap
7
l2
ga
ng
Ta
da
Pa
y
m
nl
co
O
a.
in
m
se
rta
li
pe
da
U
@
en
ra
rk
al
ut
te
ap
ak
rn
.s
tid
an
te
en
hs
um
ik
In
k.
ok
lm
D
ai
Em
na
ng
de
ra
put
Sa
ar
m
ha
D
an
hs
Ik
eh
ol
k
eta
ic
D
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 189 dari 231
2
:3
08
m
ja
21
20
ril
Ap
7
l2
ga
ng
Ta
da
Pa
y
m
nl
co
O
a.
in
m
se
rta
li
pe
da
U
@
en
ra
rk
al
ut
te
ap
ak
rn
.s
tid
an
te
en
hs
um
ik
In
k.
ok
lm
D
ai
Em
na
ng
de
ra
put
Sa
ar
m
ha
D
an
hs
Ik
eh
ol
k
eta
ic
D
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 190 dari 231
I. Inspeksi Perancah
2
:3
08
m
ja
21
20
ril
Ap
7
l2
ga
ng
Ta
da
Pa
y
m
nl
co
O
a.
in
m
se
rta
li
pe
da
U
@
en
ra
rk
al
ut
te
ap
ak
rn
.s
tid
an
te
en
hs
um
ik
In
k.
ok
lm
D
ai
Em
na
ng
de
ra
put
Sa
ar
m
ha
D
an
hs
Ik
eh
ol
k
e ta
ic
D
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 191 dari 231
J. Inspeksi MEWP
2
:3
08
m
ja
21
20
ril
Ap
7
l2
ga
ng
Ta
da
Pa
y
m
nl
co
O
a.
in
m
se
rta
li
pe
da
U
@
en
ra
rk
al
ut
te
ap
ak
rn
.s
tid
an
te
en
hs
um
ik
In
k.
ok
lm
D
ai
Em
na
ng
de
ra
put
Sa
ar
m
ha
D
an
hs
Ik
eh
ol
k
eta
ic
D
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 192 dari 231
K. Inspeksi Tangga/Ladder
2
:3
08
m
ja
21
20
ril
Ap
7
l2
ga
ng
Ta
da
Pa
y
m
nl
co
O
a.
in
m
se
rta
li
pe
da
U
@
en
ra
rk
al
ut
te
ap
ak
rn
.s
tid
an
te
en
hs
um
ik
In
k.
ok
lm
D
ai
Em
na
ng
de
ra
put
Sa
ar
m
ha
D
an
hs
Ik
eh
ol
k
eta
ic
D
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 193 dari 231
L. WAH Plan
2
:3
WAH Plan Lokasi Kerja: Referensi No Ijin Kerja
08
………….(diisi) …………..(diisi)
m
ja
Deskripsi Pekerjaan:
21
20
(Gambar Sketch WAH Plan) Keterangan
ril
Ap
Legend:
7
l2
Life line
ga
ng
Lanyard Harness
Ta
Fall Arrest
da
Pa
Fall Restrain
y
m
nl Anchor Point
co
O
a.
in
m
se
li
pe
da
U
Scaffolder
@
en
ra
rk
al
Helper
ut
te
ap
ak
rn
Pulley
.s
tid
an
te
en
hs
um
ik
In
k.
D
ai
WAH Competent
Ik
ditunjuk)
k
eta
ic
D
2
1. Foto atau gambar lokasi tempat pekerjaan.
:3
08
2. Penentuan titik anchor point di lokasi kerja.
m
ja
21
3. Ketinggian tempat bekerja.
20
ril
4. Posisi Pekerja/scaffolder yang bekerja di ketinggian.
Ap
7
5. Posisi WAH Stand by Person dan helper.
l2
ga
6. Titik kaitan lanyard dari setiap langkah kerja.
ng
Ta
7. Sketsa tali lanyard dan tali lifeline/restrain system.
da
Pa
y
8. Area yang harus dibarikade.
m
nl
co
9. Tangga akses.
O
a.
in
m
se
li
pe
da
pengaman serta toe boards nya.
U
@
en
ra
rk
te
ap
ak
rn
tid
an
te
en
hs
1. Detail step by step pada saat akan dan pada saat Bekerja di Ketinggian.
um
ik
In
k.
ok
lm
2. Identifikasi langkah kritikal dimana potensi jatuh dan dropped object bisa terjadi.
D
ai
Em
3. Jumlah, tipe alat pelindung diri (APD) yang digunakan, fall restrain atau fall
n
arrest.
a
ng
de
7. Data kekuatan titik anchor, kekuatan load bearing capacity struktur atap untuk
D
bekerja di atap.
an
hs
Ik
2
:3
08
m
ja
21
20
ril
Ap
7
l2
ga
ng
Ta
da
Pa
y
m
nl
co
O
a.
in
m
se
rta
li
pe
da
U
@
en
ra
rk
al
ut
te
ap
ak
rn
.s
tid
an
te
en
hs
um
ik
In
k.
ok
lm
D
ai
Em
na
ng
de
ra
put
Sa
ar
m
ha
D
an
hs
Ik
eh
ol
k
eta
ic
D
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 196 dari 231
2
:3
08
m
ja
21
20
ril
Ap
7
l2
ga
ng
Ta
da
Pa
y
m
nl
co
O
a.
in
m
se
rta
li
pe
da
U
@
en
ra
rk
al
ut
te
ap
ak
rn
.s
tid
an
te
en
hs
um
ik
In
k.
ok
lm
D
ai
Em
na
ng
de
ra
put
Sa
ar
m
ha
D
an
hs
Ik
eh
ol
k
eta
ic
D
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 197 dari 231
N. SIMOPs Plan
2
:3
08
m
ja
21
20
ril
Ap
7
l2
ga
ng
Ta
da
Pa
y
m
nl
co
O
a.
in
m
se
rta
li
pe
da
U
@
en
ra
rk
al
ut
te
ap
ak
rn
.s
tid
an
te
en
hs
um
ik
In
k.
ok
lm
D
ai
Em
na
ng
de
ra
put
Sa
ar
m
ha
D
an
hs
Ik
eh
ol
k
eta
ic
D
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 198 dari 231
2
:3
08
m
ja
21
20
ril
Ap
7
l2
ga
ng
Ta
da
Pa
y
m
nl
co
O
a.
in
m
se
rta
li
pe
da
U
@
en
ra
rk
al
ut
te
ap
ak
rn
.s
tid
an
te
en
hs
um
ik
In
k.
ok
lm
D
ai
Em
na
ng
de
ra
put
Sa
ar
m
ha
D
an
hs
Ik
eh
ol
k
eta
ic
D
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 199 dari 231
O. SIMOPs Checklist
2
:3
08
m
ja
21
20
ril
Ap
7
l2
ga
ng
Ta
da
Pa
y
m
nl
co
O
a.
in
m
se
rta
li
pe
da
U
@
en
ra
rk
al
ut
te
ap
ak
rn
.s
tid
an
te
en
hs
um
ik
In
k.
ok
lm
D
ai
Em
na
ng
de
ra
put
Sa
ar
m
ha
D
an
hs
Ik
eh
ol
k
eta
ic
D
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 200 dari 231
2
:3
08
m
ja
21
20
ril
Ap
7
l2
ga
ng
Ta
da
Pa
y
m
nl
co
O
a.
in
m
se
rta
li
pe
da
U
@
en
ra
rk
al
ut
te
ap
ak
rn
.s
tid
an
te
en
hs
um
ik
In
k.
ok
lm
D
ai
Em
na
ng
de
ra
put
Sa
ar
m
ha
D
an
hs
Ik
eh
ol
k
eta
ic
D
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 201 dari 231
P. SIMOPs Log
2
:3
08
m
ja
21
20
ril
Ap
7
l2
ga
ng
Ta
da
Pa
y
m
nl
co
O
a.
in
m
se
rta
li
pe
da
U
@
en
ra
rk
al
ut
te
ap
ak
rn
.s
tid
an
te
en
hs
um
ik
In
k.
ok
lm
D
ai
Em
na
ng
de
ra
put
Sa
ar
m
ha
D
an
hs
Ik
eh
ol
k
eta
ic
D
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 202 dari 231
2
:3
08
m
ja
21
20
ril
Ap
7
l2
ga
ng
Ta
da
Pa
y
m
nl
co
O
a.
in
m
se
rta
li
pe
da
U
@
en
ra
rk
al
ut
te
ap
ak
rn
.s
tid
an
te
en
hs
um
ik
In
k.
ok
lm
D
ai
Em
na
ng
de
ra
put
Sa
ar
m
ha
D
an
hs
Ik
eh
ol
k
eta
ic
D
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 203 dari 231
2
:3
08
m
ja
21
20
ril
Ap
7
l2
ga
ng
Ta
da
Pa
y
m
nl
co
O
a.
in
m
se
rta
li
pe
da
U
@
en
ra
rk
al
ut
te
ap
ak
rn
.s
tid
an
te
en
hs
um
ik
In
k.
ok
lm
D
ai
Em
na
ng
de
ra
put
Sa
ar
m
ha
D
an
hs
Ik
eh
ol
k
eta
ic
D
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 204 dari 231
2
:3
08
m
ja
21
20
ril
Ap
7
l2
ga
ng
Ta
da
Pa
y
m
nl
co
O
a.
in
m
se
rta
li
pe
da
U
@
en
ra
rk
al
ut
te
ap
ak
rn
.s
tid
an
te
en
hs
um
ik
In
k.
ok
lm
D
ai
Em
na
ng
de
ra
put
Sa
ar
m
ha
D
an
hs
Ik
eh
ol
k
eta
ic
D
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 205 dari 231
2
:3
08
m
ja
21
20
ril
Ap
7
l2
ga
ng
Ta
da
Pa
y
m
nl
co
O
a.
in
m
se
rta
li
pe
da
U
@
en
ra
rk
al
ut
te
ap
ak
rn
.s
tid
an
te
en
hs
um
ik
In
k.
ok
lm
D
ai
Em
na
ng
de
ra
put
Sa
ar
m
ha
D
an
hs
Ik
eh
ol
k
eta
ic
D
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 206 dari 231
2
:3
08
m
ja
21
20
ril
Ap
7
l2
ga
ng
Ta
da
Pa
y
m
nl
co
O
a.
in
m
se
rta
li
pe
da
U
@
en
ra
rk
al
ut
te
ap
ak
rn
.s
tid
an
te
en
hs
um
ik
In
k.
ok
lm
D
ai
Em
na
ng
de
ra
put
Sa
ar
m
ha
D
an
hs
Ik
eh
ol
k
eta
ic
D
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 207 dari 231
V. Lifting Plan
2
:3
08
m
ja
21
20
ril
Ap
7
l2
ga
ng
Ta
da
Pa
y
m
nl
co
O
a.
in
m
se
rta
li
pe
da
U
@
en
ra
rk
al
ut
te
ap
ak
rn
.s
tid
an
te
en
hs
um
ik
In
k.
ok
lm
D
ai
Em
na
ng
de
ra
put
Sa
ar
m
ha
D
an
hs
Ik
eh
ol
k
eta
ic
D
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 208 dari 231
2
:3
08
m
ja
21
20
ril
Ap
7
l2
ga
ng
Ta
da
Pa
y
m
nl
co
O
a.
in
m
se
rta
li
pe
da
U
@
en
ra
rk
al
ut
te
ap
ak
rn
.s
tid
an
te
en
hs
um
ik
In
k.
ok
lm
D
ai
Em
na
ng
de
ra
put
Sa
ar
m
ha
D
an
hs
Ik
eh
ol
k
eta
ic
D
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 209 dari 231
W. Checklist Radiography
2
:3
08
m
ja
21
20
ril
Ap
7
l2
ga
ng
Ta
da
Pa
y
m
nl
co
O
a.
in
m
se
rta
li
pe
da
U
@
en
ra
rk
al
ut
te
ap
ak
rn
.s
tid
an
te
en
hs
um
ik
In
k.
ok
lm
D
ai
Em
na
ng
de
ra
put
Sa
ar
m
ha
D
an
hs
Ik
eh
ol
k
eta
ic
D
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 210 dari 231
X. Inspeksi Peralatan
2
:3
08
m
ja
21
20
ril
Ap
7
l2
ga
ng
Ta
da
Pa
y
m
nl
co
O
a.
in
m
se
rta
li
pe
da
U
@
en
ra
rk
al
ut
te
ap
ak
rn
.s
tid
an
te
en
hs
um
ik
In
k.
ok
lm
D
ai
Em
na
ng
de
ra
put
Sa
ar
m
ha
D
an
hs
Ik
eh
ol
k
eta
ic
D
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 211 dari 231
Y. Checklist Hydrotest
2
:3
08
m
ja
21
20
ril
Ap
7
l2
ga
ng
Ta
da
Pa
y
m
nl
co
O
a.
in
m
se
rta
li
pe
da
U
@
en
ra
rk
al
ut
te
ap
ak
rn
.s
tid
an
te
en
hs
um
ik
In
k.
ok
lm
D
ai
Em
na
ng
de
ra
put
Sa
ar
m
ha
D
an
hs
Ik
eh
ol
k
eta
ic
D
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 212 dari 231
2
:3
08
m
ja
21
20
ril
Ap
7
l2
ga
ng
Ta
da
Pa
y
m
nl
co
O
a.
in
m
se
rta
li
pe
da
U
@
en
ra
rk
al
ut
te
ap
ak
rn
.s
tid
an
te
en
hs
um
ik
In
k.
ok
lm
D
ai
Em
na
ng
de
ra
put
Sa
ar
m
ha
D
an
hs
Ik
eh
ol
k
eta
ic
D
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 213 dari 231
2
A. Commercial Diving
:3
08
m
Cek Memulai Pekerjaan (CMP)
ja
21
Penyelaman Komersial (Commercial Diving)
20
ril
Ap
A. Periksa apakah ruang lingkup dan peralatan kerja sesuai dengan SIKA: ☐ Ya ☐ Tidak, jika tidak lakukan SWA/Intervensi
7
B. Untuk pengisian Tabel lihat Keterangan Pengisian Tabel dibawah.
l2
ga
Wewenang Mulai-Bekerja: Pastikan hal berikut tersedia dan diverifikasi sebelum mulai bekerja
ng
Ta
I. Pimpinan II. CMP III. CMP
Tindakan Keselamatan Penting Tim Kerja Verifier Verifier
da
Semua pekerja yang terlibat harus memastikan setiap tindakan dibawah. (inisial) (inisial) (revalidasi)
Pa
y
Saya telah memastikan bahwa:
m
nl
co
Prosedur yang disetujui telah tersedia untuk lingkup kerja penyelaman yang
1 direncanakan.
O
a.
in
m
Bahaya sudah diidentifikasi menggunakan penilaian resiko untuk lingkup kerja
se
li
pe
da
Dokumentasi kontraktor penyelam yang sesuai, termasuk bridging document,
U
en
ra
rk
te
4 telah dievaluasi.
ap
ak
rn
.s
en
hs
5
ok
lm
☐ Ya ☐ Tidak
ai
6
ng
Komunikasi telah diperiksa antara semua pihak baik dari kapal, instalasi atau
p
Stop dan cari bantuan jika ada safeguard di atas yang tidak tersedia
m
ha
*Note: Daftar periksa penyelaman dilakukan oleh PTK yang memiliki pengetahuan tentang aktivitas Diving (diving supervisor) dan CMP
ol
verifier dilakukan oleh facility Representative dikarenakan lingkup pekerjaan yang sangat khusus.
k
ta
2
:3
08
Penyelaman Komersial (Commercial Diving)
m
ja
21
Wewenang Mulai-Bekerja: Saya tidak akan mulai bekerja sampai saya yakin…
20
ril
Aksi Bagaimana (contoh)
Ap
Prosedur yang disetujui tersedia untuk Hubungi Job Owner atau offshore/onshore diving SME/perwakilannya dan pastikan
7
1
l2
lingkup kerja penyelaman yang prosedur yang disetujui tersedia untuk pekerjaan yang direncanakan.
ga
direncanakan. Tinjau prosedur yang terkait dengan penyelaman.
ng
Ta
Bahaya sudah diidentifikasi Tinjau penilaian resiko/bahaya (risk/hazard assessment) yang terkait dengan
2
da
menggunakan penilaian resiko untuk penyelaman.
lingkup kerja penyelaman yang
Pa
y
direncanakan.
m
nl
Pastikan dokumentasi kontraktor penyelam berikut tersedia:
co
Dokumentasi kontraktor penyelam
3
O
a.
yang sesuai, termasuk bridging Diving Operations Manuals
document, telah tersedia di lokasi kerja in
m
Emergency and Contingency Manuals
se
rta
da
Pre- and post-dive checklists
U
@
en
rk
Dive Log
al
ut
te
ak
rn
tid
an
en
hs
Pastikan tindakan darurat yang akan dilakukan (terhadap penyelaman atau asset)
k.
ok
lm
telah disepakati.
D
ai
Operasi penyelaman telah dievaluasi Hubungi Job Owner atau offshore/onshore diving SME/perwakilannya dan pastikan
de
5 untuk aktivitas Marine Assurance. marine assurance telah dilakukan (seperti kapal untuk bekerja pada asset Chevron
ra
Pastikan uji coba kapal yang sesuai (seperti uji coba posisi dinamis masuk area)
Sa
telah dilakukan.
ar
m
Persyaratan SimOps untuk operasi Hubungi Job Owner atau offshore/onshore diving SME/perwakilannya dan pastikan
6
ha
penyelaman telah dievaluasi. jika SimOps Plan diperlukan untuk operasi penyelaman.
D
Tetapkan dan pastikan jalur komunikasi antara Otoritas Area dan Otoritas Pelaksana
an
atau lokasi kerja, dan rencana Tetapkan metode komunikasi sekunder jika diperlukan (radio, telepon genggam,
eh
2
:3
Cek Memulai Pekerjaan (CMP)
08
Masuk Ruang Terbatas (Confined Space Entry)
m
ja
21
A. Periksa apakah ruang lingkup dan peralatan kerja sesuai dengan SIKA: ☐ Ya ☐ Tidak, jika tidak lakukan SWA/intervensi
20
B. Untuk pengisian Tabel lihat Keterangan Pengisian Tabel dibawah
ril
Ap
Wewenang Mulai-Bekerja: Pastikan hal berikut tersedia dan diverifikasi sebelum mulai bekerja
7
l2
I. Pimpinan II. CMP III. CMP Verifier
Tindakan Keselamatan Penting
ga
Tim Kerja Verifier
Semua pekerja yang terlibat harus memastikan setiap tindakan dibawah. (inisial) (irevalidasi)
ng
(inisial)
Ta
Isolasi Energi Berbahaya
da
Saya telah memastikan bahwa:
Pa
y
Persyaratan Isolasi Energi Berbahaya) sudah dievaluasi sebelum masuk ke
1
m
dalam Ruang Terbatas.
nl
co
Apakah masuk Ruang Terbatas memerlukan IHE? ☐ Ya
O
☐ Tidak
a.
Jika Ya: Lengkapi juga CMP- IHE.
in
m
Jika Tidak: Lanjutkan Langkah 2.
se
rta
da
U
en
ra
rk
te
ak
en
D
ai
7 PHKT dan regulasi) dan dalam kondisi fit untuk masuk ruang terbatas
p ut
Stop dan cari bantuan jika ada safeguard diatas yang tidak tersedia.
Sa
2
:3
Masuk Ruang Terbatas (Confined Space Entry)
08
m
ja
21
Wewenang Mulai-Bekerja: Saya tidak akan mulai bekerja sampai saya yakin…
20
Aksi Bagaimana (contoh)
ril
Ap
Isolasi Energi Berbahaya
7
Periksa secara fisik lokasi kerja menggunakan diagram isolasi, P&IDs atau Process
l2
1 Persyaratan Isolasi Energi Berbahaya Flow Diagrams untuk mengidentifikasi potensi sumber energi dan bahan berbahaya.
ga
sudah dievaluasi sebelum masuk ke
dalam Ruang Terbatas. Evaluasi apakah Ruang Terbatas memiliki potensi untuk mengandung atmosfer
ng
berbahaya yang aktual atau yang potensial.
Ta
Evaluasi apakah Ruang Terbatas memerlukan lockout/tagout untuk menghilangkan
da
bahaya aktual atau potensial.
Pastikan Ruang Terbatas diisolasi dari peralatan lain, pipa, dll. menggunakan metode
Pa
y
yang disetujui (seperti isolasi menggunakan blind)
m
nl
co
Sebelum Masuk Ruang Terbatas
O
a.
2 Kondisi atmosfer Ruang Terbatas Minta Qualified Gas Tester untuk menjelaskan bagaimana mereka tahu gas detector
berada dalam rentang batas yang in
m
bekerja sesuai dengan desainnya.
se
Perhatikan hasil pengujian gas awal dan pastikan hasilnya berada dalam ambang
rta
da
U
Pastikan Qualified Gas Tester telah menguji lapisan gas atmosfer atas, tengah, bawah
@
en
(stratified atmosfer).
ra
rk
al
ut
te
3 Frekuensi pengujian gas lanjutan telah Sebelum mulai bekerja, minta Qualified Gas Tester untuk menjelaskan frekuensi
ap
ak
rn
ditetapkan. pengujian gas lanjutan dan pastikan hasilnya didokumentasikan dalam permit.
.s
Setelah pengujian gas awal, pastikan pekerjaan dimulai tidak lebih dari 30 menit.
tid
an
te
en
Pastikan Ruang Terbatas memiliki ventilasi (secara alami dan/atau mekanikal) untuk
hs
mencairkan udara dari kandungan debu, asap, kabut, uap, gas, panas, dll.
k.
Jika menggunakan ventilasi mekanikal, pastikan saluran fleksibel diatur sehingga tidak
ok
lm
Pastikan saluran buangan ventilasi tidak berada di dekat sumber api (ignition source)
a
ng
Pastikan saluran udara masuk ventilasi tidak terpengaruh oleh kondisi angin/cuaca
dan tidak mengalami hambatan aliran udara.
ra
ut
5 Entry Watch telah ditunjuk dan Pastikan seorang Entry Watch telah ditunjuk untuk bertugas dan berada di lokasi kerja.
p
Diskusikan rencana komunikasi dengan Entry Watch sebelum masuk Ruang Terbatas.
an
Pastikan strategi komunikasi telah disepakati (seperti: sinyal tangan, radio, dll.).
hs
Pastikan Rescue Plan ada di lokasi kerja dan telah dikomunikasikan dengan kru kerja.
Ik
sesuai dengan Rescue Plan. dijelaskan di dalam Rescue Plan (seperti: harness, perangkat penarik).
ol
k
7 Semua pekerja yang masuk sudah Pekerja sudah mengikuti pelatihan yang dipersyaratkan, baik oleh internal perusahaan
ta
(standard PHKT dan regulasi) dan Pekerja sudah dinyatakan dalam kondisi fit untuk dapat melakukan aktivitas masuk
D
2
:3
Cek Memulai Pekerjaan (CMP)
08
Pekerjaan Pemutusan Listrik
m
ja
21
20
A. Periksa apakah ruang lingkup dan peralatan kerja sesuai dengan SIKA : ☐ Ya ☐ Tidak, jika tidak lakukan SWA/intervensi
ril
B. Untuk pengisian Tabel lihat Keterangan Pengisian Tabel dibawah
Ap
7
Wewenang Mulai-Bekerja: Pastikan hal berikut tersedia dan diverifikasi sebelum mulai
l2
ga
bekerja
I. Pimpinan II. CMP III. CMP
ng
Tindakan Keselamatan Penting Tim Kerja Verifier Verifier
Ta
Semua pekerja yang terlibat harus memastikan setiap tindakan dibawah. (inisial) (inisial) (revalidasi)
da
Pa
Saya telah memastikan bahwa:
y
m
nl
Sirkuit/peralatan yang akan dikerjakan sesuai dengan yang diidentifikasi dalam
co
1 rencana.
O
a.
in
Titik (-titik) isolasi diidentifikasi sesuai diagram dan/atau rencana (menggunakan
m
2
se
li
pe
da
Perangkat isolasi dipasang pada posisi yang diidentifikasi sesuai dengan diagram
3
U
@
dan/atau rencana.
en
ra
rk
4
te
safe condition).
ap
ak
rn
tid
5
an
en
b. Anak kuncinya dibawah kendali saya atau pengawas saya (berlaku hanya
hs
um
Bahaya pada bagian sirkuit listrik hidup yang berdekatan sudah diidentifikasi dan
lm
6
D
dimitigasi.
ai
Em
Stop dan cari bantuan jika ada safeguard diatas yang tidak tersedia.
a n
2
:3
08
Pekerjaan Pemutusan Listrik
m
ja
21
Wewenang Mulai-Bekerja: Saya tidak akan mulai bekerja sampai saya yakin…
20
ril
Aksi Bagaimana (contoh)
Ap
Pastikan peralatan yang akan dikerjakan sudah benar dengan menggunakan
7
Sirkuit/peralatan yang akan dikerjakan
l2
1 sesuai dengan yang diidentifikasi nomor tag atau penanda kabel.
ga
dalam rencana.
ng
Ta
Titik (-titik) isolasi diidentifikasi sesuai Gunakan diagram isolasi dan/atau Equipment Isolation Procedure untuk
2 diagram dan/atau rencana. memastikan secara fisik bahwa semua isolasi sudah ada dan dilabeli atau ditandai.
da
Pa
Pastikan semua switch terbuka atau tertutup sesuai diagram dan/atau rencana.
y
Perangkat isolasi dipasang pada posisi
3
m
yang diidentifikasi sesuai dengan
nl
Pastikan Switchgear atau switch peralatan Motor Control Center (MCC) dikunci
co
diagram dan/atau rencana. dan dilabeli.
O
a.
in
Pastikan kru sudah memeriksa peralatan secara fisik terkait potensi sumber energi
m
se
li
pe
da
Komponen listrik ditempatkan dalam Pakai PPE yang sesuai berdasarkan penilaian resiko shock & arc flash sampai
U
4
@
en
rk
te
ap
ak
rn
Pastikan grounding sudah dilakukan sesuai rencana dan sesuai bagi gangguan
.s
tid
an
en
hs
Titik (-titik) isolasi: Pastikan gembok, label atau perangkat pengaman terpasang pada semua titik (-
um
ik
In
5
k.
Bahaya pada bagian sirkuit listrik hidup Jika bahan isolasi tidak tersedia, maka pasang bahan isolasi sementara seperti
ra
6
ut
dan dimitigasi.
Sa
ar
m
ha
D
an
hs
Ik
eh
ol
k
eta
ic
D
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 219 dari 231
2
:3
08
m
ja
21
20
ril
Ap
7
l2
ga
ng
Ta
da
Pa
y
m
nl
co
O
a.
in
m
se
rta
li
pe
da
U
@
en
ra
rk
al
ut
te
ap
ak
rn
.s
tid
an
te
en
hs
um
ik
In
k.
ok
lm
D
ai
Em
na
ng
de
ra
put
Sa
ar
m
ha
D
an
hs
Ik
eh
ol
k
eta
ic
D
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 220 dari 231
2
:3
08
m
ja
21
20
ril
Ap
7
l2
ga
ng
Ta
da
Pa
y
m
nl
co
O
a.
in
m
se
rta
li
pe
da
U
@
en
ra
rk
al
ut
te
ap
ak
rn
.s
tid
an
te
en
hs
um
ik
In
k.
ok
lm
D
ai
Em
na
ng
de
ra
put
Sa
ar
m
ha
D
an
hs
Ik
eh
ol
k
eta
ic
D
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 221 dari 231
E. Penggalian
2
:3
Cek Memulai Pekerjaan (CMP)
08
Penggalian (Excavation)
m
ja
21
20
A. Periksa apakah ruang lingkup dan peralatan kerja sesuai dengan SIKA: ☐ Ya ☐ Tidak, jika tidak lakukan SWA/Intervensi
ril
Ap
B. Untuk pengisian Tabel lihat Keterangan Pengisian Tabel dibawah
7
l2
Wewenang Mulai-Bekerja: Pastikan hal berikut tersedia dan diverifikasi sebelum mulai bekerja
ga
Tindakan Keselamatan Penting I. Pimpinan II. CMP III. CMP
ng
Tim Kerja Verifier Verifier
Semua pekerja yang terlibat harus memastikan setiap tindakan dibawah.
Ta
(inisial) (inisial) (revalidasi)
da
Saya telah memastikan bahwa:
Pa
y
1 Fasilitas dibawah tanah (seperti: pipa, kabel listirk atau telekomunikasi) telah
m
diperiksa dan diberi tanda yang terlihat.
nl
co
O
a.
2 Peralatan penggalian menjaga jarak minimum clearance dari benda diatas kepala.
in
m
3 Area galian diamankan dan dipasang pembatas untuk mencegah akses masuk
se
rta
da
U
en
ra
rk
4 Galian telah dievaluasi untuk menentukan apakah galian termasuk sebuah Ruang
al
ut
te
Terbatas.
ap
tid
Rescue Plan tersedia untuk melindungi pekerja yang masuk galian dari:
5
um
ik
In
a. Tertimbun;
k.
ok
6 Galian yang lebih dalam dari 1,2-meter (4 ft.) memiliki akses masuk dan jalan keluar.
an
Stop dan cari bantuan jika ada safeguard diatas yang tidak tersedia.
ng
revalidasi
eh
ol
k
eta
ic
D
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 222 dari 231
2
:3
Penggalian (Excavation)
08
m
ja
Wewenang Mulai-Bekerja: Saya tidak akan mulai bekerja sampai saya yakin…
21
20
Aksi Bagaimana (contoh)
ril
Fasilitas dibawah tanah Pastikan pihak terkait sudah diberitahukan tentang rencana penggalian agar mereka bisa
1
Ap
(seperti: pipa, kabel listirk mengidentifikasi fasilitas mereka (seperti: IT Infrastructure).
atau telekomunikasi) telah Pastikan fasilitas bawah tanah teridentifikasi secara visual dengan menggunakan bendera atau cat.
7
diberi tanda yang terlihat.
l2
Pastikan kedalaman dan lebar jalur pipa diketahui sebelum penggaliana dilakukan, atau cara non-
ga
mekanik dipakai untuk menemukan jalur pipa.
ng
Peralatan (berat) Tanyakan anggota kru apakah mereka mengetahui secara pasti terkait lokasi, ketinggian dan tegangan
2
Ta
penggalian menjaga jarak dari kabel listrik diatas kepala.
minimum clearance dari
da
Pastikan peralatan penggalian berada dalam jarak aman dari kabel listrik diatas kepala dengan:
benda diatas kepala.
Pa
- Menerapkan perhitungan jarak dengan kabel listrik di atas kepala (panjang lengan peralatan + tinggi
y
peralatan + minimal 10ft.),
m
nl
- Memakai goal posting barrier pada jalur kabel listrik di atas kepala
co
- Menjaga jarak minimum 6m (20 ft.) antara peralatan dengan sumber energi listrik yang tegangannya
O
a.
tidak diketahui
in
m
Area galian diamankan dan Pastikan area penggalian teridentifikasi secara visual dengan pita kuning, terpal pembatas (silt fencing)
se
3
rta
da
mencegah akses masuk Pastikan lokasi penggalian bebas dari akses orang yang tidak berwenang.
U
@
en
orang yang tidak diijinkan. Pastikan seorang competent person menilai tipe tanah untuk menentukan penggalian.
ra
rk
Pastikan tidak ada orang dalam bahaya line-of-fire (seperti: radius swing, sisi buangan galian).
al
ut
te
Pastikan tidak ada pekerja yang dibolehkan masuk atau berada di dalam galian selama peralatan berat
ap
ak
rn
melakukan penggalian.
.s
tid
an
en
hs
Pastikan area penggalian telah dievaluasi untuk menentukan apakah galian termasuk sebuah Ruang
k.
4
lm
untuk menentukan apakah Terbatas (kedalaman parit lebih besar atau sama dengan 1,2m (4ft) dan akses masuk/keluar yang
D
Ruang Terbatas. Jika area penggalian termasuk sebuah Ruang Terbatas, ikuti standar Ruang Terbatas dan lengkapi
Em
5
ng
melindungi pekerja yang System pelindung termasuk namun tidak terbatas pada bracing, shoring, underpinning, benching,
de
b. Gas atmosfer berbahaya; Pastikan kru akan melaporkan runtuhan tanah, kontaminasi, akumulasi air atau fasilitas yang
p ut
Minta dilakukan pengujian gas jika anda menemukan bau gas, kebocoran atau peralatan yang tidak
m
diduga sebelumnya.
ha
Minta Qualified Gas Tester untuk menjelaskan bagaimana mereka mengetahui gas detector bekerja
D
Amati hasil pengukuran gas awal (initial gas testing) dan pastikan hasilnya berada dalam batas yang
hs
diizinkan.
Ik
Pastikan frekuensi pengujian gas lanjutan didokumentasikan dalam permit sebelum memulai
eh
pekerjaan.
ol
Pastikan pekerjaan dimulai tidak lebih dari 30 menit setelah pengujian gas awal (initial gas testing)
k
dilakukan.
ta
Pastikan Qualified Gas Tester telah menguji lapisan gas atmosfer bawah, tengah dan atas (stratified
e
ic
atmosphere)
D
Akumulasi air
Pastikan kru akan melakukan inspeksi harian untuk mengidentifikasi bahaya dan perubahan kondisi.
Galian yang lebih dalam Pastikan ada jalur keluar/masuk yang aman ketika memasuki sebuah galian dengan kedalaman lebih
6 dari 1,2-meter (4 ft) besar dari 1,2-meter (4ft), sampai 7,6-meter (25 ft) dalam arah lateral.
memiliki akses masuk dan Contohnya: tangga (ladder, stairway), jalur landai (ramp, sloping) untuk jalur keluar/masuk yang aman.
jalan keluar.
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 223 dari 231
F. Hot Work
2
:3
08
Cek Memulai Pekerjaan (CMP)
m
ja
Kerja Panas (Hot Work)
21
20
Periksa apakah ruang lingkup dan peralatan kerja sesuai dengan SIKA: ☐ Ya ☐ Tidak, jika tidak lakukan SWA/Intervensi
ril
Ap
Untuk pengisian Tabel lihat Keterangan Pengisian Tabel dibawah
7
l2
Wewenang Mulai-Bekerja: Pastikan hal berikut tersedia dan diverifikasi sebelum mulai bekerja
ga
I. Pimpinan II. CMP III. CMP Verifier
ng
Tindakan Keselamatan Penting Tim Kerja Verifier (revalidasi)
Semua pekerja yang terlibat harus memastikan setiap tindakan dibawah.
Ta
(inisial) (inisial)
da
Isolasi Energi Berbahaya
Pa
Saya telah memastikan bahwa:
y
m
Persyaratan Isolasi Energi Berbahaya sudah dievaluasi sebelum Kerja Panas
1
nl
co
dilakukan.
Apakah Kerja Panas memerlukan IHE? ☐ Ya ☐ Tidak
O
a.
Jika Ya: Lengkapi juga CMP- IHE.
in
m
JIka Tidak: Lanjutkan Langkah 2.
se
rta
Kerja Panas li
pe
da
U
en
Kondisi atmosfer berada dalam rentang batas yang diizinkan sebelum Kerja
ra
rk
2
al
Panas dilakukan.
ut
te
ak
rn
tid
3
In
pengujian
ai
4
Em
5 Semua bahan mudah terbakar telah disingkirkan, ditutup atau disiram air.
a
ng
Panas berlangsung.
ra
7 Penyebaran panas, kerak, atau percikan api hasil Kerja Panas akan dikontrol.
p ut
Stop dan cari bantuan jika ada safeguard diatas yang tidak tersedia.
m
2
Tindakan Keselamatan Penting (TKP)
:3
08
Kerja Panas (Hot Work)
m
ja
21
Wewenang Mulai-Bekerja: Saya tidak akan mulai bekerja sampai saya yakin…
20
Aksi Bagaimana (contoh)
ril
Ap
Isolasi Energi Berbahaya
7
l2
Persyaratan Isolasi Energi Berbahaya Pastikan semua potensi sumber energi telah diidentifikasi, diisolasi, serta dikunci
ga
1 sudah dievaluasi sebelum Kerja Panas dan dilabeli.
ng
dilakukan. Pastikan system telah dibilas, dikeringkan atau dibersihkan untuk menyingkirkan
Ta
bahan atau gas mudah terbakar.
da
Pa
Kerja Panas
y
m
2
Kondisi atmosfer berada dalam
nl
Minta Qualified Gas Tester untuk menjelaskan bagaimana mereka mengetahui gas
co
rentang batas yang diizinkan sebelum detector bekerja sesuai dengan desainnya.
O
a.
Kerja Panas dilakukan. Amati hasil pengukuran gas awal (initial gas testing) dan pastikan hasilnya berada
in
m
dalam batas yang diizinkan.
se
rta
Pastikan Qualified Gas Tester telah melakukan pengujian gas atmosfer termasuk
li
pe
da
U
pada:
@
en
rk
al
ut
te
ak
rn
Pastikan frekuensi pengujian gas lanjutan dengan memeriksa Kerja Panas Permit.
.s
3
an
ditetapkan. Pastikan pekerjaan Kerja Panas dimulai tidak lebih dari 30 menit setelah pengujian
te
en
hs
Perencanaan pemetaan gas disediakan untuk mengetahui area atau titik yang akan
k.
ok
lm
Mengukur kondisi atmosfer setiap titik pemetaan sesuai dengan frekuensi pengujian
Em
Saluran air, bukaan, dan ventilasi Amati saluran buangan (drain) di sekitar area Kerja Panas dan pastikan drain
n
4
a
Amati venting di sekitar area Kerja Panas dan pastikan venting diarahkan menjauh
de
Amati area sekeliling untuk mengidentifikasi celah atau bukaan dari tangki atau pipa,
p ut
Semua bahan mudah terbakar telah Amati area sekeliling 10 meter dan pastikan semua bahan mudah terbakar telah
ar
5 disingkirkan, ditutup atau disiram air. disingkirkan atau cara lain dipakai untuk menutup, mengurung atau membuatnya
m
ha
tetap basah.
D
Peralatan pemadam kebakaran telah Tinjau Kerja Panas Permit dan pastikan peralatan pemadam kebakaran yang ditulis
an
6 diperiksa dan berada di lokasi Kerja dalam permit berada di lokasi kerja dan berfungsi.
hs
Panas berlangsung.
Ik
eh
Penyebaran panas, kerak, atau Pastikan fire blanket dipakai untuk menutupi bahan mudah terbakar.
7
ol
percikan api hasil Kerja Panas akan Pastikan pembatas tersedia untuk mencegah percikan api menggapai sumber
k
dikontrol.
ta
Fire Watch khusus berada di tempat Pastikan Fire Watch telah ditunjuk dan berada di tempat pekerjaan berlangsung.
D
8 kerja.
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 225 dari 231
2
:3
08
m
ja
21
20
ril
Ap
7
l2
ga
ng
Ta
da
Pa
y
m
nl
co
O
a.
in
m
se
rta
li
pe
da
U
@
en
ra
rk
al
ut
te
ap
ak
rn
.s
tid
an
te
en
hs
um
ik
In
k.
ok
lm
D
ai
Em
na
ng
de
ra
put
Sa
ar
m
ha
D
an
hs
Ik
eh
ol
k
eta
ic
D
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 226 dari 231
2
:3
08
m
ja
21
20
ril
Ap
7
l2
ga
ng
Ta
da
Pa
y
m
nl
co
O
a.
in
m
se
rta
li
pe
da
U
@
en
ra
rk
al
ut
te
ap
ak
rn
.s
tid
an
te
en
hs
um
ik
In
k.
ok
lm
D
ai
Em
na
ng
de
ra
put
Sa
ar
m
ha
D
an
hs
Ik
eh
ol
k
eta
ic
D
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 227 dari 231
2
:3
08
m
ja
21
20
ril
Ap
7
l2
ga
ng
Ta
da
Pa
y
m
nl
co
O
a.
in
m
se
rta
li
pe
da
U
@
en
ra
rk
al
ut
te
ap
ak
rn
.s
tid
an
te
en
hs
um
ik
In
k.
ok
lm
D
ai
Em
na
ng
de
ra
put
Sa
ar
m
ha
D
an
hs
Ik
eh
ol
k
eta
ic
D
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 228 dari 231
2
:3
08
m
ja
21
20
ril
Ap
7
l2
ga
ng
Ta
da
Pa
y
m
nl
co
O
a.
in
m
se
rta
li
pe
da
U
@
en
ra
rk
al
ut
te
ap
ak
rn
.s
tid
an
te
en
hs
um
ik
In
k.
ok
lm
D
ai
Em
na
ng
de
ra
put
Sa
ar
m
ha
D
an
hs
Ik
eh
ol
k
eta
ic
D
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 229 dari 231
I. Working at Height
2
:3
08
m
ja
21
20
ril
Ap
7
l2
ga
ng
Ta
da
Pa
y
m
nl
co
O
a.
in
m
se
rta
li
pe
da
U
@
en
ra
rk
al
ut
te
ap
ak
rn
.s
tid
an
te
en
hs
um
ik
In
k.
ok
lm
D
ai
Em
na
ng
de
ra
put
Sa
ar
m
ha
D
an
hs
Ik
eh
ol
k
eta
ic
D
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 230 dari 231
2
:3
08
m
ja
21
20
ril
Ap
7
l2
ga
ng
Ta
da
Pa
y
m
nl
co
O
a.
in
m
se
rta
li
pe
da
U
@
en
ra
rk
al
ut
te
ap
ak
rn
.s
tid
an
te
en
hs
um
ik
In
k.
ok
lm
D
ai
Em
na
ng
de
ra
put
Sa
ar
m
ha
D
an
hs
Ik
eh
ol
k
eta
ic
D
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR : B6-016/KT1040/2020-S9
REVISI KE :2
JUDUL : PRAKTIK KERJA AMAN (SAFE BERLAKU TMT : 5 Agustus 2020
WORK PRACTICE)
HALAMAN : 231 dari 231
2
:3
08
Alasan Items Tanggal Revisi Diubah Oleh Diketahui Oleh
No
m
Perubahan Perubahan Perubahan Ke
ja
Nama Paraf Nama Paraf
21
20
1. Perubahan Tanda
ril
Ap
Organisasi tangan Yus A.
7
pengesahan, 23 Januari Sandy
l2
1
ga
Perubahan 2019 Zahaf
ng
nama Enos P.
Ta
jabatan.
da
Pa
2. Tata Kerja 5 Agustus 2 Yus A Bakhtiar
y
Review untuk
m
Izin Kerja, 2020 N.C.
beberapa tata nl
co
Tata Kerja
O
a.
kerja dan in
MKJSA, Tata
m
penyesuaian
se
rta
Kerja Lifting li
terhadap
pe
da
& Rigging,
U
@
en
perubahan
Tata Kerja
ra
rk
pada Tata
al
ut
te
Bekerja di
ap
ak
Kerja dan
rn
.s
Ketinggian
tid
dokumen
an
te
(WAH)
en
hs
terkait
um
ik
In
k.
ok
lm
D
ai
Em
na
ng
de
ra
put
Sa
ar
m
ha
D
an
hs
Ik
eh
ol
k
eta
ic
D