Anda di halaman 1dari 8

GAMBAR

MENGENAL UNSUR SENI RUPA

Oleh

Dhea Noor Syamdhany

KRIYA KULIT DAN IMITASI

SMK NEGERI 3 TASIKMALAYA

2020
Kegiatan 1
Pertemuan 1, 24 Juli 2020

Unsur seni rupa

Seorang seniman atau desainer (perancang) mengolah unsur-unsur seni rupa sesuai dengan
keahlian dan kepekaan yang dimilikinya dalam mewujudkan sebuah karya seni. Secara umum
unsur-unsur yang mewujudkan sebuah karya seni rupa terdiri dari unsur fisik dan non fisik. Unsur
fisik adalah bagian yang secara langsung dapat dilihat dan atau di raba dalam sebuah karya seni
rupa seperti garis, bidang, bentuk, ruang, tekstur, warna dan tone (nada gelap terang). Adapun
unsur non fisik adalah prinsip atau kaidah-kaidah umum yang digunakan untuk menempatkan

unsur-unsur fisik dalam sebuah karya seni.

A. Unsur-unsur seni rupa

Unsur-unsur fisik dalam sebuah karya seni rupa pada dasarnya meliputi semua unsur fisik yang
terdapat pada sebuah benda. Dengan demikian pengamatan terhadap unsur-unsur visual pada
karya seni rupa ini tidak berbeda dengan pengamatan terhadap benda-benda yang ada di
sekeliling kita. Semakin baik pengenalan terhadap unsur-unsur visual ini akan semakin baik pula
pengamartan seseorang terhadap segala sesuatu yang dilihatnya.
Unsur-unsur seni rupa atau unsur-unsur visual tersebut umumnya dikelompokan sebagai berikut:

1. Titik
Titik merupakan unsur seni rupa paling dasar dalam seni rupa yang paling kecil. Segala wujud dan
bentuk seni rupa dimulai dari titik. Dalam membuat seni rupa dibutuhkan adanya titik yang
digunakan untuk membentuk garis, atuapun suatu bidang. Sehingga titik menjadi pusat perhatian
tersendiri.
2. Garis
Unsur ini merupakan unsur yang tersusun dari unsur titik-titik hingga membentuk sebuah garis.
Sebuah garis memiliki dimensi memanjang dengan arah tertentu. Ada beberapa macam-macam
garis seperti garis pendek, garis panjang, garis vertikal atau garis horizontal.

Garis memiliki dimensi


memanjang dan mempunyai arah serta sifat-sifat khusus seperti: pendek, panjang, vertikal,
horizontal, lurus, melengkung, berombak dan seterusnya. Garis dapat terjadi karena titik yang
bergerak dan membekaskan jejaknya pada sebuah permukaan benda.
Dalam sebuah karya seni rupa garis dapat juga digunakan sebagai simbol ekspresi. Garis tebal tegak
lurus misalnya, memberi kesan kuat dan tegas, sedangkan garis tipis melengkung, memberi kesan
lemah dan ringkih. Karakter garis yang dihasilkan oleh alat yang berbeda akan menghasilkan
karakter yang berbeda pula. Coba bendingkan karakter garis yang dihasilkan oleh jejak spidol pada
white board dan jejak kapur pada papan tulis.

3. Bidang
Bidang adalah unsur seni rupa yang dihasilkan dengan
menggabungkan beberapa garis hingga membentuk beberapa
sisi. Bidang merupakan dimensi kedua yang memiliki ukuran
panjang dan lebar. Contoh bidang misalnya adalah persegi,
segitiga, trapesium dan lain-lain. Bidang dapat pula ditimbulkan
dan dibentuk oleh pulasan warna atau nada gelap-terang.
Bidang dapat memiliki macam-macam raut bidang berikut.

1. Raut bidang geometri


2. Raut bidang organik
3. Raut bidang bersudut-sudut bebas
4. Raut bidang gabungan
5. Raut bidang gabungan

4. Bentuk
Bentuk adalah susunan titik, garis dan bidang yang menyerupai obyek tiga dimensi/trimatra
dalam ruang dua dimensi. Bentuk biasanya dibuat dengan menggunakan gelap terang yang
dimanipulasi oleh proses gradasi. Bentuk atau bangun, yaitu unsur yang selalu berkaitan dengan
benda, baik benda alami maupun buatan. Bantuk atau bangun benda dapat berupa bangun
beraturan seperti lingkaran, segi empat segi tiga atau tidak beraturan. Selain berupa bangun,

benda juga memiliki bentuk palstis. Bentuk terdiri dari beberapa bidang. Ada beberapa jenis
bentuk yakni bentuk geometris seperti kubus, balok, tabung atau bentuk non-geometris seperti
manusia, hewan, alam.

5. Ruang
Unsur keruangan dari sebuah karya seni rupa menunjukan dimensi dari karya seni rupa tersebut.
Ruang dua dimensi hanya menunjukan ukuran (dimensi) panjang dan lebar sedangkan ruang pada
karya seni rupa tiga dimensi terbentuk karena adanya volume yang memberikan kesan kedalaman

Ruang adalah dalam Seni Rupa adalah area disekitar


obyek, baik dibelakang, diatas ataupun di dalam. Secara
umum biasanya ruang dikaitkan dengan tiga dimensi,
namun dalam seni rupa, ruang adalah unsur yang
memberi kesan keluasan, kesatuan, kedalaman, jauh atau
dekatnya suatu obyek. “Dikarenakan bentuk dapat dua
dimensi dan tiga dimensi, maka ruang pun meliputi
ruang dua dimensi/dwimatra dan tiga
dimensi/trimatra” (Sadjiman Ebdi Sanyoto, 2005: 97).

6. Warna

Warna pada dasarnya merupakan kesan yang ditimbulkan


akibat pantulan cahaya yang mengenai permukaan suatu benda. Pada karya seni rupa, warna
dapat berwujud garis, bidang, ruang dan nada gelap terang. Warna membuat karya seni menjadi
lebih hidup dan eksresif. Berdasarkan teori warna terhadap cahaya terdapat tujuh spektrum warna.
Dalam teori warna seni rupa terdapat teori warna pigmen yaitu pengelompokkan warna sebagai
berikut.

 Warna primer yaitu warna dasar atau pokok yang tidak dapat diperoleh dari campuran
warna lain, contohnya adalah merah, kuning dan biru.
Warna sekunder yaitu warna yang dapat diperoleh dengan mencampur dua warna dasar
dalam takaran tertentu, contohnya adalah oranye, ungu dan hijau.
 Warna tersier yaitu warna yang dihasilkan melalui pencampuran warna sekunder.
 Warna analogus yaitu deretan warna yang letaknya berdampingan dalam lingkaran warna,
misalnya kuning kehijau-hijauan atau oranye kemerah-merahan.
 Warna komplementer yakni warna kontras yang letaknya berseberangan dalam lingkaran
warna, misalnya, kuning dengan ungu, merah dengan hijau dan lain-lain.

7. Tekstur
Unsur tekstur atau barik adalah kualitas taktil dari
suatu permukaan. Taktil artinya dapat diraba atau yang
berkaitan dengan indra peraba. Disamping itu, tekstur
juga dapat dimaknai sebagai penggambaran struktur
permukaan suatu objek baik halus maupun kasar.
Berdasarkan wujudnya, tekstur dapat dibedakan atas
tekstur asli dan tekstur buatan. Tekstur asli adalah
perbedaan ketinggian permukaan objek yang nyata
dan dapat diraba, sedangkan tekstur buatan adalah
kesan permukaan objek yang timbul pada suatu benda
karena pengolahan garis, warna, ruang, terang-gelap
dsb.

8. Gelap Terang
Benda apapun yang terdapat pada alam
kita akan memiliki intensitas cahaya yang
berbeda pada setiap bagian. Begitu pula
pada karya seni rupa. Gelap Terang adalah
unsur terpenting dalam membuat
bentuk/gempal agar tampak tiga dimensi
dengan memanfaatkan highlight (bagian
terang) dan shading (bayangan). Gelap
Terang juga berlaku
untuk tint dan shading pada warna, misal:
merah muda, merah tua.
Unsur gelap terang timbul karena adanya
perbedaan intensitas cahaya yang jatuh pada
permukaan benda. Perbedaan ini
menyebabkan munculnya tingkat nada warna (value) yang berbeda. Perbedaan unsur nada gelap
terang memberikan kesan permukaan yang sempit, lebar, arah dan efek keruangan. Ruang yang
gelap seringkali memberikan kesan sempit dan berat sedangkan ruang yang terang memberikan
kesan ringan, luas dan lapang.

Latihan 1 : Menarik garis


Pertemuan 2, 31 Juli 2020

Tujuan
Siswa dapat menarik garis dengan fleksibel dan leluasa

Waktu
6x45 menit

Tugas Praktikum
1. Buatlah 6 kotak dengan ukuran sisi 8x8cm pada kertas HVS A4

2. isilah masing masing kotak dengan 1 macam garis (lurus,Lengkung,Zigzag, bergelombang, dll)
3. untuk lebih mengerti,
perhatikan contoh di bawah ini

Anda mungkin juga menyukai