Anda di halaman 1dari 11

ACUAN TATA TERTIB !

TP3D dapat menambah hal-hal


yang bersifat teknis.

KEPUTUSAN TIM PENCALONAN PENGANGKATAN


PERANGKAT DESA DESA ………………..
KECAMATAN …………………..
KABUPATEN KLATEN
NOMOR ........................
TENTANG

TATA TERTIB TIM PENCALONAN PENGANGKATAN


PERANGKAT DESA DESA ……………………

TIM PENCALONAN PENGANGKATAN PERANGKAT DESA


DESA ………………..
KECAMATAN……………………..
KABUPATEN KLATEN
TIM PENCALONAN PENGANGKATAN PERANGKAT DESA
DESA ………………..…………
DESA …………….KECAMATAN …………………. KABUPATEN KLATEN
Sekretariat : Kantor Desa …………Kecamatan……....Kabupaten Klaten
=================================================================
KEPUTUSAN TIM PENCALONAN PENGANGKATAN PERANGKAT DESA DESA
DESA ………………….
KECAMATAN …………………. KABUPATEN KLATEN
NOMOR .......................

TENTANG

TATA TERTIB TIM PENCALONAN PENGANGKATAN PERANGKAT DESA


DESA ……………………

Menimbang : a. bahwa guna kelancaran dan ketertiban pelaksanaan


pengangkatan Perangkat Desa Desa ……………
dipandang perlu menetapkan tata tertib Tim
Pencalonan Pengangkatan Perangkat Desa;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
tersebut pada huruf a, perlu ditetapkan dengan
Keputusan Tim Pencalonan Pengangkatan Perangkat
Desa ……….tentang Tata Tertib Tim Pencalonan
Pengangkatan Perangkat Desa Desa…..........;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam
Lingkungan Propinsi Jawa Tengah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 42);
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5679);
3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234);
5. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5495);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan
atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014
tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5717);
7. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang 12 Tahun
2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 199);
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 112 Tahun
2014 tentang Pemilihan Kepala Desa; (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2092);
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 83 Tahun 2015
tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat
Desa sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2017 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 83 Tahun 2015 tentang Pengangkatan dan
Pemberhentian Perangkat Desa;
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun 2015
tentang Susunan Organisasi dan Tatakerja Pemerintah
Desa;
11. Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 14 Tahun
2017 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian
Perangkat Desa sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2019 (Lembaran
Daerah Kabupaten Klaten Tahun 2019 Nomor 3,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Klaten Nomor
195);
12. Peraturan Bupati Klaten Nomor 30 Tahun 2022
Tentang Pedoman dan Tatacara Pengangkatan dan
Pemberhentian Perangkat Desa;
13. Keputusan Kepala Desa Desa........ Nomor........Tahun
2022 Tentang Penetapan Tim Pencalonan Pengangkat
Perangkat Desa

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : TATA TERTIB TIM PENCALONAN PENGANGKATAN


PERANGKAT DESA DESA ……………….
BAB I
TIM PENCALONAN PENGANGKATAN PERANGKAT DESA
Bagian Kesatu
Pelaksanaan Tugas
Pasal 1

TP3D sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berjumlah gasal terdiri atas
lembaga Kemasyarakatan Desa dan Tokoh Masyarakat diluar unsur
Pemerintah Desa dan BPD, dengan susunan keanggotaan :
a. Ketua.
b. Sekretaris.
c. Bendahara.
d. Anggota sesuai dengan kebutuhan.

Pasal 2

(1) TP3D mempunyai tugas :


a. menyusun rencana penggunaan anggaran biaya pengangkatan
Perangkat Desa bersama Kepala Desa;
b. menyusun tahapan dan sosialisasi pelaksanaan pengangkatan
Perangkat Desa;
c. mengumumkan kekosongan jabatan dan membuka pendaftaran
Bakal Calon Perangkat Desa kepada warga masyarakat;
d. membuat daftar nama dan alamat Bakal Calon/Calon Perangkat
Desa;
e. menerima dan meneliti kelengkapan administrasi berkas lamaran
Bakal Calon Perangkat Desa;
f. mengumumkan Bakal Calon Perangkat Desa yang memenuhi
persyaratan sebagai Calon Perangkat Desa;
g. melaksanakan kerjasama dengan Perguruan Tinggi yang memiliki
kompetensi sesuai materi ujian dimaksud Peraturan Bupati Klaten
Nomor 30 Tahun 2022 Tentang Pedoman dan Tatacara Pengangkatan
dan Pemberhentian Perangkat Desa dan telah menjalin kerja sama
dengan Daerah;
h. menyampaikan daftar nama dan alamat Calon Perangkat Desa
kepada Perguruan Tinggi mitra kerjasama;
i. melakukan penilaian dan membuat daftar nilai pengalaman
pengabdian bagi Calon Perangkat Desa yang memiliki pengalaman
pengabdian kepada Desa;
j. menetapkan jadwal, waktu dan tempat pelaksanaan assesment
sosial kultural dan seleksi akademik;
k. menerima Hasil Penyaringan Calon Perangkat Desa berupa nilai
komulatif dan ranking dari Perguruan Tinggi mitra kerjasama;
l. mengumumkan Hasil Penyaringan Calon Perangkat Desa berupa
nilai komulatif dan ranking sebagaimana dimaksud huruf k; dan
m.membuat Berita Acara Pengumuman Hasil Penyaringan Calon
Perangkat Desa berupa nilai komulatif dan ranking Calon Perangkat
Desa sebagaimana dimaksud huruf l, ditandatangani oleh Ketua dan
Sekretaris TP3D, untuk diserahkan kepada Kepala Desa.
(2) Untuk kelancaran dan ketertiban pengisian Perangkata Desa, TP3D
melaksanakan koordinasi dengan aparat keamanan setempat.

BAB II
PENJARINGAN
Bagian Kesatu
Pengumuman Kekosongan
Pasal 3

(1) Penjaringan pengakatan Perangkat Desa dilakukan melalui pengumun


kekosongan jabatan Perangkat Desa.
(2) Pengumuna Kekosongan sebagaimana dimaksud ayat (1) berdasarkan
Keputusan Kepala Desa tentang Kekosongan Jabatan Perangkat Desa.
(3) Pengumuna Kekosongan sebagaimana dimaksud ayat (1) ditempelkan
pada Kantor/Balai Desa dan/atau Kantor Sekretariat TP3D.

Bagian Kedua
Pendaftaran
Pasal 4
(1) TP3D mengumumkan pembukaan pendaftaran Calon Perangkat Desa.
(2) Pendaftaran Calon Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan pada hari Senin sampai dengan Kamis Pukul 08.00 WIB
sampai dengan Pukul 14.00 WIB, hari Jumat Pukul 08.00 WIB sampai
dengan Pukul 11.00 WIB, hari Sabtu Pukul 08.00 WIB sampai dengan
Pukul 14.00 WIB.
(3) Pendaftaran Calon Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
dilaksanakan diluar hari Minggu dan hari Libur Nasional.

Bagian Ketiga
Seleksi Administrasi
Pasal 5
(1) TP3D mengadakan penelitian administratif berkas lamaran Bakal Calon
Perangkat Desa.
(2) Penelitian administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan
selama 2 (dua) hari sejak berakhirnya jangka waktu pendaftaran.
(3) Apabila terjadi Bakal Calon Perangkat Desa belum lengkap persyaratannya
dan diberikan waktu selama 2 (dua) hari untuk melengkapi kekurangan
berkas persyaratan.

Bagian Keempat
Pengumuman Calon Perangkat Desa
Pasal 6
(1) Hasil seleksi administrasi diumumkan selama 1 (satu) hari.
(2) Hasil seleksi administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), di
umumkan pada papan pengumuman yang berada di Kantor/Balai Desa
dan/atau Kantor Sekretariat TP3D.
Bagian Kelima
Penjaringan Ulang
Pasal 7
(1) Penjaringan ulang dilaksanakan hanya untuk 1 (satu) kali kesempatan.
(2) Dalam penjaringan ulang, TP3D menyusun kembali jadwal dan tahapan
pengangkatan Perangkat Desa.
(3) Jika sampai dengan berakhirnya batas waktu penjaringan ulang
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ternyata Bakal Calon Perangkat
Desa yang memenuhi persyaratan administratif kurang dari 2 (dua)
orang, Kepala Desa menunda proses pengangkatan Perangkat Desa dan
menyampaikan pemberitahuan secara tertulis kepada BPD dan Camat.
(4) Proses pengangkatan Perangkat Desa dapat dilaksanakan kembali setelah
dikonsultasikan secara tertulis dan mendapatkan persetujuan tertulis
Camat.
Bagian Keenam
Penetapan Bakal Calon Perangkat Desa Menjadi Calon
Perangkat Desa
Pasal 8
(1) Setelah berakhirnya jangka waktu pengumuman, TP3D menetapkan Bakal
Calon Perangkat Desa yang memenuhi persyaratan administratif untuk
ditetapkan menjadi Calon Perangkat Desa dengan Keputusan Ketua TP3D.
(2) Calon Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berjumlah
paling sedikit 2 (dua) orang.
(3) Dalam hal Calon Perangkat Desa yang memenuhi persyaratan
administrasi kurang dari 2 (dua) orang, TP3D melaksanakan penjaringan
ulang.

BAB III
Penilaian Pengabdian
Pasal 8
(1) Bagi Calon Perangkat Desa yang memiliki pengalaman pengabdian kepada
Desa memperoleh tambahan nilai.
(2) Tambahan nilai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Calon Perangkat
Desa berasal dari penduduk Desa setempat yang memiliki pengalaman
pengabdian kepada Desa setempat mendapatkan tambahan nilai 15 (lima
belas).
(3) Pengalaman pengabdian kepada Desa dibuktikan dengan Keputusan
Kepala Desa yang ditetapkan paling sedikit 1 (satu) tahun sebelum
pendaftaran dan / atau Keputusan Camat untuk anggota BPD yang
memiliki pengalaman tersebut.
(4) TP3D menyerahkan hasil nilai pengabdian kepada tim penguji sebelum
dilakukan pelaksanaan ujian assesment sosial kultural.

BAB IV
PENYARINGAN
Bagian Kesatu
Kerjasama TP3D dan Perguruan Tinggi
Pasal 9
(1) TP3D menyelenggarakan assesment sosial kultural dan seleksi akademik
bekerjasama dengan Perguruan Tinggi yang berkompeten.
(2) Perguruan Tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah
Perguruan Tinggi Negeri dan/atau swasta yang dalam aktivitas
pendidikannya menyelenggarakan pendidikan yang sesuai dengan
materi seleksi akademik serta telah menjalin kerja sama dengan
Daerah.
(3) Pelaksanaan kerjasama antara TP3D dan Perguruan Tinggi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), dituangkan dalam naskah perjanjian kerjasama.

Bagian Kedua
Hak dan Kewajiban Perguruan Tinggi
Pasal 10
(1) Perguruan Tinggi mempunyai hak mendapatkan biaya seleksi dari TP3D
(2) Perguruan Tinggi bertugas dan bertanggung jawab :
a. membuat dan menyiapkan materi assesment sosial kultural dan
soal seleksi akademik;
b. menjamin kerahasiaan materi assesment sosial kultural dan soal
seleksi akademik;
c. melaksanakan assesment sosial kultural bersama Tim Assesment
Sosial Kultural;
d. membuat dan menyerahkan hasil penyaringan Calon Perangkat
Desa kepada TP3D, yaitu :
1) daftar nilai assesment sosial kultural, nilai seleksi akademik dan
tambahan nilai pengalaman pengabdian kepada Desa masing
masing Calon Perangkat Desa;
2) rekapitulasi jumlah nilai komulatif yang diperoleh masing-masing
Calon Perangkat Desa, meliputi penjumlahan dari :
a. nilai assesment sosial kultural;
b. nilai ujian Akademik;
c. nilai pengalaman pengabdian kepada Desa.
3) daftar nilai sebagaimana dimaksud pada angka 1) dan
rekapitulasi jumlah nilai komulatif sebagaimana dimaksud
pada angka 2) dibuat dan diserahkan 1 (satu) kali kepada
TP3D dan tidak dapat dilakukan revisi.
4) daftar ranking perolehan nilai komulatif Calon Perangkat Desa
sebagaimana dimaksud angka 2) disusun secara berurutan mulai
dari nilai komulatif yang tertinggi sampai yang paling rendah.
(3) Pelaksanaan kerjasama antara TP3D dan Perguruan Tinggi dituangkan
dalam naskah perjanjian kerjasama.
(4) Pelaksanaan kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (3) difasilitasi
oleh Camat.

Bagian Ketiga
Ujian Assesment sosial kultural
Pasal 11
(1) Assesment sosial kultural dilaksanakan 1 (satu) hari sebelum
pelaksanaan seleksi akademik.
(2) Assesment sosial kultural sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
dilakukan oleh Tim Assesment sosial kultural yang beranggotakan 2 (dua)
orang, terdiri atas :
a. Kepala Desa setempat;
b. 1 (satu) orang dari unsur Perguruan Tinggi mitra kerjasama.
(3) Tim Assesment sosial kultural sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
ditetapkan oleh TP3D.
(4) Tim Assesment sosial kultural sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
dengan tugas :
a. melakukan assesment sosial kultural terhadap Calon Perangkat Desa;
dan
b. memberikan nilai hasil assesment sosial kultural masing-masing
Calon Perangkat Desa.
(5) Pelaksanaan, tata tertib dan durasi waktu assesment sosial kultural
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diatur lebih lanjut oleh Perguruan
Tinggi

Pasal 12
(1) Peserta assesment sosial kultural adalah seluruh Calon Perangkat Desa.
(2) Materi assesment sosial kultural meliputi :
a. Kemampuan Komunikasi dengan bobot nilai 10;
b. Wawasan Lokal Desa dengan bobot nilai 10;
c. Kemampuan Analisis Kasus dengan bobot nilai 10;
d. Kemampuan Berinovasi dengan bobot nilai 10.

Pasal 13
(1) Penilaian assesment sosial kultural harus adil, jujur dan obyektif
dilakukan pada saat itu juga setelah berakhirnya pelaksanaan assesment
sosial kultural.
(2) Tim Assesment sosial kultural membuat Berita Acara Hasil Pelaksanaan
dan Penilaian Assesment sosial kultural ditandatangani oleh Tim
Assesment sosial kultural yang selanjutnya diserahkan kepada TP3D.

Bagian Keempat
Seleksi Akademik
Pasal 14
(1) Seleksi akademik meliputi :
a. Ujian tertulis; dan
b. Ujian praktik komputer.
(2) Seleksi akademik sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a, dengan
materi sebagai berikut :
a. Pancasila dan UUD 1945;
b. Pendidikan Kewarganegaraan;
c. Pengetahuan tentang Pemerintahan Desa;
d. Bahasa Indonesia.
(3) Jumlah soal ujian tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebanyak
70 (tujuh puluh) soal dengan bobot nilai setiap soal 0,5 (nol koma lima)
dan alokasi waktu pengerjaan selama 90 (sembilan puluh) menit dengan
bobot nilai 35 (tiga puluh lima).

Pasal 15
(1) Ujian praktik komputer sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1)
huruf b, berupa ujian kemampuan mengoperasikan program microsoft
word, microsoft excel dan microsoft powerpoint, dengan bobot nilai 25 (dua
puluh lima).
(2) Kriteria, waktu pengerjaan dan penilaian praktik komputer ditetapkan oleh
Perguruan Tinggi mitra kerjasama.

Bagian Kelima
Bobot Nilai
Pasal 16
(1) Penilaian dalam penyaringan Calon Perangkat Desa, ditetapkan bobot nilai
assesment sosial kultural dan seleksi akademik sebagai dasar
penghitungan perolehan nilai masing-masing Calon Perangkat Desa.
(2) Bobot nilai assesment sosial kultural dan seleksi akademik sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), adalah sebagai berikut :
a. assesment sosial kultural bobot 40 (empat puluh) dengan perolehan
nilai tertinggi 40 (empat puluh);
b. ujian akademik bobot 60 (enam puluh) dengan perolehan nilai
tertinggi 60 (enam puluh).

Bagian Keenam
Pengumuman Hasil Penyaringan
Pasal 17
(1) Setelah menerima Berita Acara Penyerahan Hasil Penyaringan Calon
Perangkat Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16, TP3D
mengumumkan perolehan nilai komulatif dan ranking berdasarkan hasil
penyaringan calon Perangkat Desa dari Perguruan Tinggi pada hari dan
tempat yang sama setelah selesainya pelaksanaan dan pemberian nilai
hasil ujian dan praktek komputer.
(2) Pada saat pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat (1), TP3D
mengundang Kepala Desa dan BPD.
(3) TP3D dan/atau Perguruan Tinggi mitra kerjasama tidak berwenang
mengubah dan/atau merevisi nilai dan/atau hasil penyaringan Calon
Perangkat Desa yang telah diumumkan.

Pasal 18
(1) Setelah pengumuman perolehan nilai komulatif dan ranking Calon
Perangkat Desa, TP3D membuat Berita Acara Hasil Penyaringan Calon
Perangkat Desa.
(2) Berita Acara Pengumuman Hasil Penyaringan Calon Perangkat Desa
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditandatangani oleh Ketua dan
Sekretaris TP3D, dilampiri dengan :
a. daftar perolehan nilai komulatif Calon Perangkat Desa; dan
b. daftar ranking nilai komulatif Calon Perangkat Desa.
(3) Berita Acara Pengumuman Hasil Penyaringan Calon Perangkat Desa
beserta lampirannya sebagaimana dimaksud pada ayat (2), diserahkan oleh
TP3D kepada Kepala Desa.

Bagian Ketujuh
Calon Perangkat Desa terpilih
Pasal 19
(1) Calon Perangkat Desa terpilih adalah Calon Perangkat Desa yang
memperoleh nilai komulatif dengan ranking tertinggi.
(2) Dalam hal terdapat lebih dari 1 (satu) Calon Perangkat Desa yang
memperoleh nilai komulatif dengan ranking tertinggi yang sama, untuk
menentukan ranking tertinggi dilakukan ujian ulang.
(3) Ujian ulang hanya diikuti oleh Calon Perangkat Desa yang memperoleh
nilai komulatif dan ranking tertinggi sama.
(4) Ujian ulang, dilaksanakan paling lambat 1 (satu) hari setelah ujian
pertama dilaksanakan.
(5) Ujian tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (4) sebanyak 20 (dua
puluh) soal dengan bobot nilai setiap soal 0,5 (nol koma lima), dengan
perolehan nilai tertinggi 10 (sepuluh) dan alokasi waktu pengerjaan
selama 30 (tiga puluh) menit.

BAB V
PENANGANGAN PENGADUAN
Pasal 20
(1) Setiap pengaduan yang berkaitan dengan pleksanaan pencalonan
pengangkatan Perangkat Desa disampaikan secara tertulis kepada TP3D
pada saat sebelum diserhkannya berita acara hasil akumulasi nilai ujian
Calon Perangkat Desa.
(2) Pengaduan yang disampaikan diluar ketentuan sebagaimana dimaksud
ayat (1) tidak dapat diterima.
(3) Pengaduan jalanya pencalonan pengangkatan perangkat desa yang
disampaikan diluar tahapan sebagaimna dimaksud pada ayat(2)
dilaksanakan sesui proses hukum yang berlaku.

BAB VI
SANKSI
Pasal 21
Setiap orang yang terbukti melakukan pelanggaran terhadap ketentuan yang
berlaku bagi pencalonan pengangkatan Perangkat Desa sebagaimana diatur
dalam Tata Tertib ini. Dapat dikenakan sanksi sesuai denga ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB VII
PENUTUP
Pasal 22
Apabila terdapat hal-hal yang timbul dalam pencalonan pengangkatan
perangkat Desa Desa.............Kecamatan..........dan belum diatur dalam tata
tertib pencalonan pengangkatan perangkat Desa
Desa.............Kecamatan..........,selanjutnya diatur dalam musyawarah TP3D
sesuai dengan aturan yang ada.

Pasal 23
Tata Tertib ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di ………………………
Pada tanggal, ………………..2022
TIM PENCALONAN PENGANGKATAN PERANGKAT DESA (TP3D)
DESA …………….KECAMATAN………………..KABUPATEN KLATEN

SEKRETARIS TP3D KETUA TP3D


Ttd Ttd

(NAMA TERANG) (NAMA TERANG)

Anda mungkin juga menyukai