Anda di halaman 1dari 17

Tantangan Pemerataan Akses Layanan Kesehatan

di Daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T) di Indonesia

9 Agustus 2023

Sekretaris Jenderal

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia


▪ Gambaran Umum
Topik ▪ Strategi Pemerataan Akses Layanan
Kesehatan di Daerah 3T
▪ Tantangan

22
▪ Gambaran Umum
Topik ▪ Strategi Pemerataan Akses Layanan
Kesehatan di Daerah 3T
▪ Tantangan

33
Permasalahan Layanan Kesehatan di Daerah Tertinggal,
Terdepan dan Terluar (3T)

Kondisi geografis sulit


Budaya bervariasi 1. Akses Terhadap
dan daerah luas
Pelayanan Kesehatan
Rendah
Peran swasta pada Angka kemiskinan
YANKES rendah tinggi 2. Status Kesehatan
Masyarakat Rendah

Biaya hidup tinggi Utilisasi faskes rendah

Fasilitas dan
SDM berkualitas kemampuan faskes Perlu pola pelayanan kesehatan
langka rujukan terbatas yang sifatnya khusus dan mampu
menjangkau daerah-daerah
Prasarana dasar tersebut dengan cepat,
Persebaran penduduk
terbatas (transportasi, dilengkapi dengan fasilitas dan
tidak merata
listrik, air) tenaga medis yang handal.
▪ Gambaran Umum
Topik ▪ Strategi Pemerataan Akses Layanan
Kesehatan di Daerah 3T
▪ Tantangan

55
Layanan Telemedicine dan Pelayanan Kesehatan Bergerak
menjadi Strategi Kemenkes dalam Meningkatkan Akses dan Mutu
Pelayanan Kesehatan

Jenis Pelayan Kesehatan Bergerak (PKB)

Pelayanan Kesehatan Dasar


Pelayanan Kegawatdaruratan
Pelayanan Kesehatan spesialistik
Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Evakuasi Medis
Pemberdayaan masyarakat
Peningkatan pengetahuan dan kemampuan petugas

6
Strategi perkuatan Sistem Kesehatan termasuk Sistem Surveilans Kesehatan
lintas negara
8 Kab. Bolaang Mongondow Utara
1 Kab. Aceh Besar 4 Kab. Bintan 5 Kab. Berau 7 Kab. Gorontalo Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro
Kota Langsa Kab. Karimun Kab. Mahakam Utara Kab. Kepulauan Sangihe
Kota Sabang Ulu Kab. Kepulauan Talaud
Kab. Kepulauan Anambas
Kab. Malinau Kab. Minahasa Utara
Kab. Natuna Kab. Nunukan Kab. Halmahera Tengah
Kota Batam 12 Kab. Pulau Morotai

2 Kab. Batu Bara


Kab. Serdang Bedagai

Kab. Raja Ampat Kab. Biak


13 17 Numfor
Kab. Tambrauw
Kab. Keerom
Kab. Sarmi
Kab. Bengkalis Kab. Supiori
3 Kab. Kepulauan Meranti Kota Jayapura
Kab. Rokan Hilir
Kota Dumai Kab. Bengkayang 9
6 Kab. Toli-Toli
Kab. Kapuas Hulu
Kab. Sambas
Kab. Sanggau
Kab. Sintang 14
Kab. Mimika

15 Kab. Pegunungan Bintang


Kab. Alor
Kab. Belu Kab. Boven
10 16
Kab. Kupang Kab. Kepulauan Aru Digoel
Kab. Malaka 11 Kab. Kepulauan Tanimbar Kab. Merauke
1 : RI- Thai 10 : RI-Timur Leste Kab. Rote Ndao Kab. Maluku Barat Daya
2-4 : RI-Mal, RI-Sing 11-13: RI-Phil Kab. Sabu Raijua Kab. Maluku Tenggara
5-6 : RI Mal 14 : Perairan Autralia Kab. Timor Tengah Utara
7-9 : RI-Phil 15-17: RI-PNG
(54 kab/kota)* : (Perpres No.118/2022) 7
Strategi kesehatan di perbatasan untuk memastikan layanan kesehatan Indonesia setara
dengan negara tetangga dan memastikan perlindungan masyarakat dari penyakit menular

PENCEGAHAN SURVEILANS TERAPEUTIK


Mencegah penyakit menular Surveilans 24 penyakit Mengendalikan penularan
dengan imunisasi pada pelaku berpotensi wabah di wilayah penyakit potensial wabah, faktor
perjalanan internasional, dan penyakit yang berpotensi risiko, atau kontaminasi pada
termasuk: wabah di pintu masuk
- Meningitis manusia, alat angkut, dan barang.
(Puskesmas, KKP, RS,
- Yellow fever laboratorium)
- COVID-19 Meningkatkan pelayanan
kesehatan agar setara atau lebih
Mengendalikan faktor risiko dan baik dari negara tetangga, agar
meningkatkan screening masyarakat tetap berobat di
penyakit tidak menular.
dalam negeri.

PROTOKOL KESEHATAN
Pengawasan pintu masuk untuk penanggulangn wabah & KLB, dengan ketentuan:
• Obyek pengawasan: orang, barang, alat angkut, lingkungan
• Lokus: Pelabuhan dan bandara internasional/domestik, pos lintas batas
• Obyek pengawasan: penyakit menular, faktor risiko penyakit tidak menular, kontaminasi kimia & nuklir
Kolaborasi lintas kementerian / lembaga / pemerintah daerah dan negara tetangga dalam pengawasan pintu masuk

8
Kemenkes memberikan dukungan SARPRAS layanan kesehatan serta
pengembangan nakes

Jumlah fasilitas pelayanan kesehatan Rencana pengembangan

55 RS Umum Daerah Pengembangan menjadi RS Strata Madya


untuk jejaring jantung, stroke, kanker,
uronefrologi, dan KIA

936 Puskesmas Pembangunan gedung Puskesmas baru


serta peningkatan sarpras dan alkes

11 Pos Lintas Batas Negara (PBLN) Penguatan 11 PBLN dan 51 KKP

Pemberian beasiswa pendidikan dokter


36,659 nakes di RSUD dan spesialis dan nakes
Puskesmas

26 laboratoratorium kesehatan Pengembangan 28 labkesmas


masyarakat (labkesmas) 9
Pembangunan Puskesmas dan RSUD di beberapa daerah 3T

RSUD Sabang (C) – Prov. Aceh RSUD Sambas (C) – Prov. KalBar RSUD Nunukan (C) – Prov. Kaltara RSUD Talaud (C) - Prov. SulUt

PKM Lurasik – Kab. Timor Tengah Utara PKM Palmatak – Kep . Anambas PKM Okbab – Kab. Peg. Bintang PKM Fofi – Kab. Boven Digoel

10
1

Secara khusus di jalur darat, upaya pengendalian penyakit dilakukan


dengan menempatkan 11 Pos Lintas Batas Negara (PBLN) yang
berbatasan dengan Malaysia, Timor Leste dan Papua Nugini
Pos Lintas Batas Aruk
Pos Lintas Batas Entikong
Provinsi / KKP
Pos Lintas Batas Badau Pos Lintas Batas Negara
Pos lintas batas Skouw Kawasan Perbatasan
Pos Lintas Batas Sota
Pos Lintas Batas Mindip Tanah
KALIMANTAN 1. Pos Lintas Batas Aruk
BARAT
KKP Entikong 2. Pos Lintas Batas Entikong
3. Pos Lintas Batas Badau
4. Pos Lintas Batas Jagoi Babang
NUSA TENGGARA 5. Pos Lintas Batas Motaain
TIMUR
KKP Kupang 6. Pos Lintas Batas
Metamauk/Motamasin
7. Pos Lintas Batas Napan
Pos Lintas Batas Jagoi Babang
Pos Lintas Batas Motaain 8. Pos Lintas Batas Wini
Pos Lintas Batas Metamauk / Motamasin PAPUA 9. Pos lintas batas Skouw
Pos Lintas Batas Napan KKP Jayapura
Pos Lintas Batas Wini
KKP Merauke 10. Pos Lintas Batas Sota
11. Pos Lintas Batas Mindip Tanah

11
Jumlah lokasi/ provinsi
Fasilitas Kekarantinaan Kesehatan di Pos Lintas Batas Negara (1/2)

Pos Lintas Batas Negara Entikong Pos Lintas Batas Negara Aruk

Gedung Gedung
PLBN PLBN

Klinik Laboratorium Klinik Ruang vaksin

12
Fasilitas Kekarantinaan Kesehatan di Pos Lintas Batas Negara (2/2)

Pos Lintas Batas Negara Badau Pos Lintas Batas Negara Jagoi Babang

Gedung
Gedung PLBN
PLBN

Klinik Ambulans Klinik Ambulans

13
Telah diberikan 796 Beasiswa Pendidikan Kesehatan kepada dokter
spesialis dan tenaga Kesehatan di kawasan Perbatasan 1

16.550
Bantuan Pendidikan diberikan kepada :
• Dokter Spesialis
• Tenaga Kesehatan yang bekerja di
796 Fasyankes Pemda di Kawasan Perbatasan
3.051
Dokter Spesialis 193 Melalui Beasiswa Kemenkes
dan LPDP 2
Dokter Spesialis
3 Jenis Spesialistik terbanyak untuk Beasiswa
Melalui Beasiswa Tubel
603 SDMK Kemenkes Spesialis adalah Penyakit Dalam, Anak, dan
Tenaga Kesehatan Obsgin

5 Kabupaten Kawasan Perbatasan dengan


Penerima Beasiswa Tenaga Kesehatan tertinggi :
1. Kota Jayapura
2. Kab. Bintan (Kepri)
3. Kab. Timor Tengah Utara (NTT)
13.449 4. Kab. Alor (NTT)
Tenaga 5. Kab. Belu (NTT)
Kesehatan
Rendahnya Peminat.
Total Beasiswa Beasiswa Nakes di
5% dari total penerima beasiswa dikarenakan
Kawasan Perbatasan
Jumlah SDMK terbatas dan tidak ada pengganti
1 Selama 5 tahun terakhir saat tugas belajar. 14
2 LPDP dimulai tahun 2022
▪ Gambaran Umum
Topik ▪ Strategi Pemerataan Akses Layanan
Kesehatan di Daerah 3T
▪ Tantangan

15
15
Tantangan Pemerataan Akses Pelayanan Kesehatan di Daerah 3T

❑ Penyediaan Infrastruktur dan Fasilitas Pendukung khususnya daerah


yang susah/belum terjangkau listrik dan internet stabil
❑ Dukungan Pemerintah Daerah dalam Penyediaan Fasilitas, dan
Insentif Tambahan bagi Tenaga Kesehatan
❑ Kemudahan layanan Kesehatan berbasis Digital di fasilitas Kesehatan
(SatuSehat dan Telemedicine)
❑ Awareness stakeholder Pemerintah Daerah dalam mencapai target
SPM Bidang Kesehatan

16
16

Anda mungkin juga menyukai