Anda di halaman 1dari 43

STANDAR PELAYANAN MINIMAL

dan PIS PK, PERCEPATAN 2019 &


PERENCANAAN 2020
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
MASALAH KESEHATAN JIWA DAN NAPZA

DIREKTORAT PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN MASALAH KESEHATAN JIWA DAN NAPZA


DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
• LATAR
I. BELAKANG
DEFINISI

ORANG DENGAN ORANG DENGAN


MASALAH KEJIWAAN GANGGUAN JIWA
(ODMK) (ODGJ)

Orang yang mempunyai Orang yang mengalami gangguan


masalah fisik, mental, sosial, dalam pikiran, perilaku dan
pertumbuhan dan perasaan yang termanifestasi dalam
perkembangan, dan/atau bentuk sekumpulan gejala, dan/atau
kualitas hidup sehingga berisiko perubahan perilaku bermakna, serta
dapat menimbulkan penderitaan
mengalami gangguan jiwa
dan hambatan dalam menjalankan
(UU No. 18 Tahun 2014 ttg fungsi orang sebagai manusia
Keswa ). (UU No. 18 Tahun 2014 ttg Keswa )
RENTANG SEHAT – GANGGUAN JIWA - DISABILITAS

Pengobata Pengobatan
ODMK Deteksi
&
Dini n Cepat
Rehabilitasi

Durasi
Streso gejala
Gejala GEJAL
r yang Disabilita
SEHAT
Psiko-
Prodro A
Tidak ODGJ s Mental
mal AKUT
Sosial Dioba
ti

15-25 tahun
(Heinssen, et al, 2014)
PELAYANAN KESEHATAN JIWA PADA ODGJ

Pengobatan &
Pengobatan & Pengobatan &
Rehabilitasi
Perawatan Perawatan di RS

RECOVER MANDIRI &


AKUT REMISI
Y PRODUKTIF

Rehabilitasi
DINAS SOSIAL
Berbasis LAPANGAN
MASYARAKAT Masyarakat KERJA
UPAYA PREVENTIF KESWA

Posyandu & UKS & KESWA + UKS & KESWA +


PAUD + Stimulasi Stimulasi Stimulasi
Perkembangan Perkembangan Perkembangan
KESWA
• Deteksi dini/
12-18 Skrining
0-5 thn 6-12 th • Konseling
th • Buku
Konsultasi
• Rujukan kasus
PENCEGAHAN PENCEGAHAN PENCEGAHAN ke PKM/RS
GANGGUAN KEKERASAN & KEKERASAN &
TUMBUH NAPZA & BUNUH NAPZA & BUNUH
KEMBANG DIRI & GATGET DIRI & GATGET
Jumlah Kabupaten/Kota yang MEMILIKI PUSKESMAS DENGAN LAYANAN
Kesehatan Jiwa Th. 2018 (247 kab/kota)
Sumatera Utara Kalbar Kaltara
 1 Kab/Kota  4 Kab/Kota
Aceh  9 Kab/Kota Sulbar Malut
Riau
 23 Kab/Kota
 1 Kab/Kota
Kalteng  6 Kab/Kota Gorontalo
 6 Kab/Kota

 1 Kab/Kota
Kep Riau
 6 Kab/Kota
 4 Kab/Kota
Kaltim Sulut Pabar
Sumatera Barat  9 Kab/Kota  8 Kab/Kota
 0 Kab/Kota
 19 Kab/Kota
Jambi Sulteng
 5 Kab/Kota
Sumatera Selatan  3 Kab/Kota
Kalsel Sultra
 17 Kab/Kota Lampung 10 Kab/Kota
  1 Kab/Kota

Bengkulu 10 Kab/Kota Maluku



Bali Sulsel
 0 Kab/Kota Babel  4 Kab/Kota
 4 Kab/Kota
 9 Kab/Kota
 6 Kab/Kota

Papua
DKI Jakarta Jawa Tengah NTT  3 Kab/Kota
 5 Kota Adm  4 Kab/Kota
 12 Kab/Kota

Banten Jawa Timur NTB


 5 Kab/Kota  34 Kab/Kota  9 Kab/Kota

Jawa Barat
DI Yogyakarta
 5 Kab/Kota
 5 Kab/Kota
DATA PASUNG (DES 2018)
Kalbar Kaltara
Sumatera Utara  14  9
 427
Aceh Malut
 90 Riau  18
 40
Kalteng Gorontalo
 105  5
Kep Riau
 64
Kaltim Sulut Pabar
Sumatera Barat  38  40
3
 134
Jambi Sulteng
 33  139
Sumatera Selatan Kalsel Sultra
 601
Lampung  30 0
 131

Bengkulu 153 Maluku



Bali Sulsel  217
 39 Babel 38  30
 15

DKI Jakarta Jawa Tengah NTT


 0  117
 325

Banten Jawa Timur NTB


 131  754  616

Jawa Barat
 106
DI Yogyakarta
 24
INDIKATOR KELUARGA SEHAT
1. Mengikuti Program Keluarga Berencana
2. Ibu Bersalin di Fasilitas Kesehatan
3. Bayi Mendapat Imunisasi Dasar Lengkap
4. Bayi Mendapat ASI
5. Balita Mendapat Pantauan Pertumbuhan dan Perkembangan
6. Penderita TBC Paru Mendapat Pengobatan Standar
7. Penderita Hipertensi Mendapat Pengobatan Teratur
8. Penderita Gangguan Jiwa Mendapat Pengobatan dan Tidak Terlantar
9. Anggota Keluarga Tidak Ada Yang Merokok
10. Keluarga Menjadi Anggota Jaminan Kesehatan Nasional
11. Keluarga Memiliki Akses Sarana Air Bersih
12. Keluarga Memiliki Akses Jamban Sehat
DEFINISI OPERASIONAL INDIKATOR KESWA PIS-PK

Gangguan jiwa berat (Psikotik akut dan Skizofrenia) berdasarkan diagnosis


dokter, psikolog klinis atau dokter spesialis kedokteran jiwa (UU Keswa No
18/2014)
Minum obat teratur adalah minum obat sesuai petunjuk dokter dan
masih minum obat selama 1 bulan terakhir sampai saat ini
Pemasungan adalah segala bentuk pembatasan gerak ODGJ oleh keluarga
atau masyarakat yang mengakibatkan hilangnya kebebasan ODGJ,
termasuk hilangnya hak atas pelayanan kesehatan untuk membantu
pemulihan (Permenkes No 54/2017)

ODGJ dibatasi pada Gangguan Psikotik Akut dan Skizofrenia


Irisan Indikator SPM dan Keluarga Sehat
1. Pelayanan kesehatan ibu hamil 1. Keluarga mengikuti KB
2. Pelayanan kesehatan ibu bersalin 2. Ibu bersalin difaskes
3. Pelayanan kesehatan bayi baru lahir 3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
4. Pelayanan kesehatan balita 4. Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan
5. Pelayanan kesehatan pada usia 5. Pertumbuhan balita di pantau tiap
pendidikan dasar bulan
6. Pelayanan kesehatan pada usia 6. Penderita TB Paru berobat sesuai
produktif
• TB standar
7. Pelayanan kesehatan pada usia • Hipertensi 7. Penderita hipertensi berobat teratur
lanjut
8. Pelayanan kesehatan penderita
• Kesehatan 8.Gangguan jiwa berat di
hipertensi Jiwa obati dan tidak
9. Pelayanan kesehatan penderita • IDL
Diabetes Melitus ditelantarkan
9. Tidak ada anggota keluarga yang
10.Pelayanan merokok
Kesehatan orang 10.Keluarga memiliki atau memakai air
bersih
dengan gangguan 11.Keluarga memiliki atau memakai
jamban sehat
jiwa berat 12.Sekeluarga menjadi anggota JKN
11.Pelayanan kesehatan orang dengan
TB
12.Pelayanan kesehatan orang dengan
risiko terinfeksi HIV
INDIKATOR KESWA DI KELUARGA
KETERANGAN KELUARGA (> 15 tahun)
1. Apakah ada Anggota Keluarga yang pernah didiagnosis menderita gangguan jiwa
berat (Schizophrenia dan Psikotik akut)?
1. Ya 2. Tidak P.3
2. Bila ya, apakah selama ini penderita tersebut minum obat gangguan jiwa
berat secara teratur?
1. Ya 2. Tidak
3. Apakah ada Anggota Keluarga yang dipasung?
1. Ya 2. Tidak

Catatan
 Jika (a) jawabannya “ya” dan (b) jawabannya “ya” Y
 Jika (a) jawabannya “ya” dan (b) jawabannya “tidak”  T
 Jika (a) jawabannya “tidak” dan (c) jawabannya “ya”  T
 Jika (a) jawabannya “tidak” dan (c) jawabannya “tidak”  N
PENANGANAN AWAL DAN PERAWATAN
ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA (ODGJ) BERAT DI
KELUARGA
1. Riwayat gangguan jiwa sebelumnya
• Gangguan Jiwa
berat dapat diobati
atau riwayat gangguan jiwa dalam
jika diketahui dan keluarga
ditangani sejak awal 2. Tanyakan apa yang dipikirkan dan
• Peran keluarga dirasakan saat ini? Apakah ada pikiran
dalam yang mengganggu?
memperhatikan
tingkah laku anggota 3. Keluarga dapat menjadi tempat
keluarga lain, kalau berbagi cerita dan perasaan yang
ada perubahan, dirasakan
• Segera telusuri:
4. Kalau sulit/tidak teratasi minta
bantuan kader kesehatan, dokter atau
datang ke Puskesmas
INSTRUMEN SELF REPORTING
QUESTIONER (SRQ)
NO PERTANYAAN SRQ (UNTUK DIATAS 18 TAHUN) YA TIDAK
SRQ1 Apakah Anda sering merasa sakit kepala?    
SRQ2 Apakah Anda kehilangan nafsu makan?    
SRQ3 Apakah tidur Anda tidak nyenyak?    
SRQ4 Apakah Anda mudah merasa takut?    
SRQ5 Apakah Anda merasa cemas, tegang, atau khawatir?    
SRQ6 Apakah tangan Anda gemetar?    
SRQ7 Apakah Anda mengalami gangguan pencernaan?    
SRQ8 Apakah Anda merasa sulit berpikir jernih?    
SRQ9 Apakah Anda merasa tidak bahagia?    
SRQ10 Apakah Anda lebih sering menangis?    
SRQ11 Apakah Anda merasa sulit untuk menikmati aktivitas sehari-hari?    
SRQ12 Apakah Anda mengalami kesulitan untuk mengambil keputusan?    
SRQ13 Apakah aktivitas/tugas sehari-hari Anda terbengkalai?    
SRQ14 Apakah Anda merasa tidak mampu berperan dalam kehidupan ini?    
SRQ15 Apakah Anda kehilangan minat terhadap banyak hal?    
SRQ16 Apakah Anda merasa tidak berharga?    
SRQ17 Apakah Anda mempunyai pikiran untuk mengakhiri hidup Anda?    
SRQ18 Apakah Anda merasa lelah sepanjang waktu?    
SRQ19 Apakah Anda merasa tidak enak di perut?    
SRQ20 Apakah Anda mudah lelah?    
SRQ21 Apakah Anda minum alkohol lebih banyak dari biasanya atau Apakah Anda menggunakan narkoba?    
SRQ22 Apakah Anda yakin bahwa seseorang mencoba mencelakai Anda dengan cara tertentu?    
SRQ23 Apakah ada yang mengganggu atau hal yang tidak biasa dalam pikiran Anda?    
SRQ24 Apakah Anda pernah mendengar suara tanpa tahu sumbernya atau yang orang lain tidak dapat mendengar?    
SRQ25 Apakah Anda mengalami mimpi yang mengganggu tentang suatu bencana/musibah atau adakah saat-saat Anda seolah mengalami kembali kejadian bencana itu?    

SRQ26 Apakah Anda menghindari kegiatan, tempat, orang atau pikiran yang mengingatkan Anda akan bencana tersebut?    
SRQ27 Apakah minat Anda terhadap teman dan kegiatan yang biasa Anda lakukan berkurang? 14    
SRQ28 Apakah Anda merasa sangat terganggu jika berada dalam situasi yang mengingatkan Anda akan bencana atau jika Anda berpikir tentang bencana itu?    
SRQ29 Apakah Anda kesulitan memahami atau mengekspresikan perasaan Anda?    
SKORING PENILAIAN SRQ

Keterangan :
 Untuk pertanyaan No 1 sd 20 Jika terdapat minimal 5 (lima) Jawaban

YA, maka sebaiknya dirujuk ke profesional kesehatan jiwa (psikiater,


psikolog, dokter umum dan perawat yang sudah dilatih keswa)
 Untuk Pertanyaan No. 21 sd 29 Jika terdapat 1(satu) saja Jawaban YA,

maka sebaiknya dirujuk ke professional kesehatan jiwa (psikiater,


psikolog, dokter umum dan perawat yang sudah dilatih keswa) 

15
ODGJ BERAT MENDAPATKAN
PELAYANAN SESUAI STANDAR

Direktorat Pencegahan Dan Pengendalian


Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza

16
PERNYATAAN STANDAR, PENGERTIAN DAN MEKANISME
PELAYANAN (PMK 4/2019)
PERNYATAAN STANDAR
SETIAP ORANG dengan gangguan jiwa berat mendapatkan
pelayanan kesehatan sesuai standar, sebagai upaya pencegahan
SEKUNDER di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun

PENGERTIAN
Pelayanan kesehatan pada ODGJ Berat sesuai standar bagi
PSIKOTIK AKUT & SKIZOFRENIA, meliputi:
1) Pemeriksaan kesehatan jiwa
2) Edukasi
PERNYATAAN STANDAR, PENGERTIAN DAN MEKANISME
PELAYANAN (PMK 4/2019)

MEKANISME PELAYANAN

1. Penetapan sasaran ODGJ berat -> Kepala daerah dengan


menggunakan data RISKESDAS
2. Pemeriksaan kesehatan jiwa meliputi
a) Pemeriksaan status mental
b) Wawancara
3. Edukasi kepatuhan minum obat
4. Melakukan rujukan jika diperlukan
Capaian Kinerja
1. Definisi Operasional  
Capaian kinerja Pemerintah Kabupaten/Kota dalam memberikan pelayanan kesehatan sesuai
standar bagi ODGJ Berat, dinilai dari jumlah ODGJ berat yang mendapatkan pelayanan sesuai
standar di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.

2. Rumus Perhitungan
Standar Barang dan Tenaga
Standar Barang dan Tenaga

SDM : dilakukan oleh minimal 1 orang dokter dan/atau perawat terlatih jiwa
dan/atau tenaga kesehatan terlatih
PROPORSI RUMAH TANGGA DENGAN ART GANGGUAN JIWA
SKIZOFRENIA/PSIKOSIS MENURUT PROVINSI (PER MIL) 2013-2018

2013 2018
25

20

11
15

10
7
‰ 2.3
5
3
1.7
1.3
0

22

Sasaran ODGJ Berat  11‰ X jumlah KK


ODGJ BERAT 2017-2018

PASUNG PASUNG
NO KAB/KOTA ODGJ BERAT 2017 ODGJ BERAT 2018
2017 2018

1 Denpasar 286 375 0 0


2 Karangasem 700 780 1 0
3 Gianyar 534 800 2 1
4 Bangli 181 286 4 2
5 Klungkung 372 479 1 0
6 Badung 286 351 0 0
7 Buleleng 266 542 10 8
8 Tabanan 482 2389 0 0
9 Jembrana 335 355 5 1
  JUMLAH 3442 6357 23 12
ODGJ BERAT 2017-2018

7000 6357
6000
5000
4000 3442
3000 2389
2000 780 800 479
375 700 286 351 542 482 355
1000 286 534 181 372 286 266 335
0

2017 2018
KASUS PASUNG ODGJ

25 Chart Title 23

20

15
12
10
10 8
4 5
5
10 21 2 10 1
00 00 00
0
Series1 Series2
Kl

Bu

T
G
Ka

J
B

B
D
JUMLAH KK YANG DIAMATI 241.040 RT
DARI 905.259 RT YANG ADA
47.2%
40.0% 34.7% 31.2%
25.9% 29.7% 22.3% 29.2% 22.2% 31.1%
20.0% 15.5%
00.0%
Data Puskesmas Yang Melayani Upaya Kesehatan Jiwa

NO NAMA KAB/KOTA JUMLAH


1
Kab. Jembrana 10 Puskesmas

2 Kab. Tabanan 20 Puskesmas

3 Kab. Tabanan 12 Puskesmas


Puskesmas
4 Kab. Klungkung 9
Puskesmas
5 Kab Buleleng 20
Puskesmas
6 Kab Badung 13
Puskesmas
7 Kab Bangli 12
Puskesmas
8 Kab Gianyar 13

Puskesmas
9 Kota Denpasar 11
Puskesmas
TOTAL 120
TP-KJM
TIM PEMBINA, PENGARAH, PELAKSANA KESEHATAN JIWA
MASYARAKAT

 TP-KJM merupakan suatu wadah koodinatif lintas sektor dalam pencegahan


dan penanggulangan masalah kesehatan jiwa dan psikososial, yang terdiri
dari Tim Pembina (tingkat Pusat), Tim Pengarah (tingkat Provinsi), dan Tim
Pelaksana (tingkat Kab/Kota) Kesehatan Jiwa Masyarakat.
 Kepmenkes No: 220/Menkes/SK/III/2002
 Aktivitas hingga saat ini belum optimal (28 Prov, 33 Kab/Kota)
 Perlu bentuk payung hukum yang lebih tinggi – Pengajuan Draft Perpres –
dalam proses menjadi Gugus Tugas Nasional Pembangunan Kesehatan Jiwa
Masyarakat
TP-KJM PROVINSI YANG SUDAH TERBENTUK SK BUPATI/WALIKOTA
Kalbar Sulteng
 Kab Sanggau  Kab Donggala
 Kota Palu
 Kab Tojo Una Una
 Kab Toli Toli
 Kab Bengkayang
Aceh  Kab Banggai
 Kab Buol
 Kab Bierun  Kab Landak
Kep Riau  Kab Palu
 Kab Morowali
 Kota Singkawang  Kab Poso
 Kab Parigi Moutong
 Kab Karimun  Pontianak
 Kab Kep Banggai
Maluku Utara
Sumatera Barat  Kab Maluku Tenggara
Kota Padang
Kab Agam

Kab 50 Kota

Jawa Tengah
Bengkulu
 Kota Magelang
 Bengkulu Selatan Bali
 Kab Buleleng

Banten Jawa Timur


 Kota Cilegon  Kab Bojonegoro
Jawa Barat  Kota Batu
 Kab Sumedang
DI Yogyakarta
 Kab Sleman
 Kota Yogyakarta

 Kab Kulonprogo
• PERCEPATAN
IV. 2019
UPAYA PENCAPAIAN INDIKATOR SPM DAN PIS-PK

CAPAIAN INDIKATOR
No
UPAYA ODGJ BERAT DIOBATI DAN
TIDAK DITELANTARKAN
1 Meningkatkan pengetahuan/keterampilan SPM dan PIS PK
keswa bagi SDM kesehatan dan non
kesehatan

2 Melengkapi regulasi dan SPM dan PIS PK


pedoman/panduan yang dibutuhkan dalam
implementasi program/layanan keswa

3 Monitoring dan Evaluasi per triwulan PIS PK


Binwil
4 Supervisi Pelayanan Kesehatan Jiwa di SPM dan PIS PK
Puskesmas
STRATEGI PENGEMBANGAN KESWAMAS
 Penguatan koordinasi lintas program dan lintas sektor
dalam penanggulangan masalah kesehatan jiwa
masyarakat – termasuk MoU dengan Kemensos.
 Melanjutkan upaya untuk integrasi layanan kesehatan jiwa di
fasilitas kesehatan primer.
 Melanjutkan upaya terintegrasi keswa dalam pemberdayaan
keluarga dan masyarakat (Desa Siaga, TPKJM dan UKS).
 Meningkatkan kerjasama dalam memenuhi kebutuhan akan
data/informasi/evaluasi keswamas.
 Penguatan peran profesional lain terkait keswamas
 Promosi kesehatan jiwa untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat dan menurunkan stigma
PERAN LINTAS PROGRAM DAN LINTAS SEKTOR
DALAM PENGEMBANGAN PROGRAM
KESEHATAN JIWA MASYARAKAT
KEGIATAN TAHUN 2019
 ToT keterampilan kecakapan hidup keswa anak remaja
 Psikoedukasi dan deteksi dini masalah keswa dan napza melalui layanan keswa
bergerak (MMHS)
 Sosialisasi P2 Masalah Keswa di 26 Kab/Kota
 Bimtek, monev dan supervisi P2 Masalah Keswa dan Napza di 33 provinsi
 Dukungan Keswa dan psikososial pada situasi gawat darurat keswa dan napza (12
prov)
 WS penggunaan alat HRV bagi nakes KKP kelas 1 embarkasi haji
 Peringatan Hari Keswa se dunia
 Advokasi dan sosialisasi P2 penyalahgunaan napza
 Validasi eksternal klaim rehabilitasi medis di IPWL
 Penyediaan dana klaim rehabilitasi medis (107 IPWL)
DUKUNGAN PUSAT KEGIATAN DEKON
TA 2019

NO JENIS PELATIHAN

Pelatihan Deteksi Dini dan Penatalaksanaan Gangguan Jiwa bagi


1.
Dokter dan Perawat di Puskesmas

2.
Pelatihan pemberdayaan orang tua dalam pencegahan
penyalahgunaan napza

3. Pelatihan assist bagi tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan IPWL

Pelatihan keterampilan sosial kecakapan hidup keswa anak remaja


4. bagi guru
• RENCANA
PROGRAM &
V. KEGIATAN 2020
RENCANA KEGIATAN TAHUN 2020
NSPK
 Penyusunan pedoman manajemen keswa dan napza
 Penyusunan pedoman pelayanan keswa terintegrasi di Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama
 Penyusunan pedoman surveilans keswa dan napza
 Penyusunan pedoman P2 Napza bagi populasi berisiko
 Penyusunan juknis deteksi dini penyalahgunaan napza bagi nakes di kantor
kesehatan pelabuhan
 Penyusunan pedoman manajemen P2 masalah keswa dan napza bagi petugas
kesehatan di Dinas kesehatan
SDM BERKUALITAS
 TOT pelayanan kesehatan jiwa terintegrasi di fasilitas pelayanan tingkat pertama
 TOT Pola Asuh anak dan remaja bagi nakes
KEGIATAN TAHUN 2020
 Orientasi upaya P2 Keswa Anak Remaja bagi LP/LS
 Monev peningkatan capaian p2 Keswa anak remaja
 Pengembangan media penyuluhan keswa anak remaja
 Peringatan Hari Kesehatan Jiwa se Dunia
 Koordinasi LP/LS
KEGIATAN TAHUN 2020
 Advokasi p2 keswa dewasa dan lansia pada pemegang program kebijakan di daerah
terpilih
 Sosialisasi P2 Keswa dewasa dan lansia pada pengelola program Dinkes prov,
kab/kota serta petugas pelaksana di fasilitas pelayanan kesehatan terpilih
 Surveilans kesehatan jiwa dewasa lansia
 Monev peningkatan capaian P2 Keswa dewasa lansia
 Promosi dan edukasi program keswa dewasa lansia di kereta
 Penguatan jaringan kerja dan partisipasi masyarakat program keswa dewasa lansia
 Bimtek peningkatan capaian P2 keswa dewasa lansia
 Dukungan keswa dan psikososial pada situasi gawat darurat keswa dan napza
 WS P2 Keswa dewasa lansia
 Pemeliharaan sistim informasi keswa dewasa lansia
KEGIATAN TAHUN 2020
 Supervisi program P2 penyalahgunaan napza
 Pertemuan teknis fasilitas pelayanan kesehatan penyedia layanan IPWL
 Evaluasi program wajib lapor
 Pertemuan validasi pelaporan aplikasi SELARAS
 Mastering aplikasi napza di android
 Pengadaan alat pengolah data dan komunikasi
DUKUNGAN PUSAT KEGIATAN DEKON
TAHUN 2020
 Pelatihan deteksi dini dan pelaksanaan gangguan jiwa bagi nakes di
Puskesmas (34 prov)
 Pelatihan skrining penyalahgunaan napza dengan instrumen ASSIST (34
prov)
 Pelatihan keterampilan sosial kecakapan hidup anak remaja (34 prov)
 Pertemuan advokasi dan sosialisasi Pencegahan masalah penyalahgunaan
napza
PENGEMBANGANSARANA DAN PRASARANA

1. TRANSCRANIAL MAGNETIC STIMULATION (TMS): berfungsi untuk menstimulasi,


meningkatkan fungsi otak (central) dan syaraf tepi (peripheral)

2. HEART RATE VARIABILITY (HRV): berfungsi memberi informasi tentang sistem


saraf otonom untuk menggambarkan kondisi fisik dan mental stres secara non
infasif.

3. BIOSENS 600 : pemeriksaan skrining napza melalui saliva, keringat dan urin

4. Layanan Kesehatan Jiwa Bergerak (Mobile Mental Health Services)


Ayo hidup SEHAT...

CERDIK & CERIA

SEHAT DIMULAI DARI DIRI SENDIRI


43

Anda mungkin juga menyukai