Anda di halaman 1dari 38

KEMENTERIAN

KESEHATAN
REPUBLIK
INDONESIA

SISTEM PENCATATAN DAN


PELAPORAN PROGRAM
KESEHATAN LANJUT USIA

Orientasi Pelayanan
Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
Bagi Petugas Puskesmas

Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri


PENGERTIAN
3 KOMPONEN PENCATATAN DAN PELAPORAN :
1.Pencatatan : kegiatan memasukkan dan
mengumpulkan semua data yang diperoleh dari
semua pelayanan yang diberikan oleh petugas
kesehatan.
2.Pelaporan : kegiatan untuk melaporkan hasil
pencatatan dari unit yang lebih rendah kepada unit
yang lebih tinggi.
3.Analisis dan Evaluasi : suatu kegiatan untuk
menganalisis setiap kegiatan yang menjawab
pertanyaan 5 W - 1 H

Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri


TUJUAN DAN MANFAAT
PENCATATAN DAN PELAPORAN

 Tujuan Pencatatan dan Pelaporan : untuk


mendapatkan data-data hasil kegiatan yang dilakukan
oleh petugas kesehatan mulai dari kegiatan di
masyarakat, kelompok lanjut usia dan kegiatan di
Puskesmas
 Pencatatan dan pelaporan yang rapi akan
menghasilkan data yang dapat digunakan sebagai
bahan advokasi, komunikasi dan sosialisasi suatu
program.
 Upaya-upaya advokasi akan lebih efektif dan berhasil
bila disertai dukungan fakta dalam bentuk data atau
informasi yang akurat

Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri


PENCATATAN
4
1. Rekam Medik / 2. Buku Kesehatan Lansia
Status Pasien (dipegang pasien)

Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri


REKAM MEDIK
1. Pencatatan Hasil pemeriksaan meliputi :
a. Anamnesis
b. Status Fisik
c. Status fungsional,
- Activity Daliy Living (ADL) dari barthel,
- Instrumen Activities of Daily Living (IADL) Lawton
- Risiko Jatuh Pasien Lansia
d. Status mental dan kognitif
1. Abbreviated Mental Test (AMT)
2. Mini Cog dan clock drawing test (CDT4)
3. Mini Mental State Examination (MMSE)
4. Geriatric Depression Scale (GDS)
e. Status Nutrisi
- Mini Nutritional Assessment (MNA)
f. Status Sosial Ekonomi
Meliputi keluarga, lingkungan fisik, masyarakat sekitar, ekonomi dan aspek hukum
yang dapat terkait dengan pasien lanjut usia.
2. Diagnosa dan Tata laksana
Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
PELAPORAN

1. LB 1 atau form SIP yg ada


2. Form Laporan Pelayanan Kesehatan
Lansia

Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri


DATA YANG DILAPORKAN
Kegiatan di Luar gedung
• Jumlah dan nama kelompok lanjut usia (Posyandu
Lansia/Posbindu)
• Jumlah kunjungan Lansia di kelompok
• Tingkat kemandirian Lansia
• Hasil pemeriksaan (gangguan ME dan kognitif, gizi, Tekanan
Darah, Hb, kolesterol, gula darah, asam urat, ggn ginjal, ggn
penglihatan, ggn pendengaran)
• Jumlah Lansia yang diskrining kesehatannya
• Jumlah Lansia yang diobati/dirujuk
• Jumlah Lansia yang diberikan konseling
• Frekuensi penyuluhan
• Jumlah pemberdayaan Lansia
• Jumlah Lansia dengan kunjungan rumah
Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
DATA YANG DILAPORKAN
Kegiatan Dalam gedung
• Jumlah sasaran pra lansia dan lansia
• Jumlah kunjungan pasien baru dan lama
• Jumlah lansia yang diskrining kesehatannya
• Tingkat kemandirian lansia
• Jumlah lansia dengan kelainan (ME, Gizi lebih/Kurang, DM, Asam
Urat, Ggn ginjal, ggn Kognitif, ggn penglihatan, ggn pendengaran)
• Jumlah lansia yang diobati/dirujuk
• Jumlah lansia yang diberikan konseling
• Frekuensi penyuluhan
• Jumlah Pemberdayaan Lansia
• Jumlah panti wredha yang dibina
• Jumlah kunjungan rumah
• 10 penyakit terbanyak pada lansia

Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri


PENCATATAN DAN PELAPORAN
• Hasil pencatatan Puskesmas dilaporkan ke Dinas
kesehatan Kabupaten/Kota setiap bulan.
• Hasil kegiatan yang dilaporkan merupakan penggabungan
dari hasil kegiatan didalam dan diluar gedung
• Untuk memantau kesehatan lanjut usia digunakan Buku
Kesehatan Lansia dengan memindahkan hasil
pemeriksaan di Rekam Medik ke dalam Buku tersebut,
kemudian hasil pencatatan dipindahkan ke dalam fomulir
pelaporan.
• Setiap lansia yang dilayani baik di dalam maupun di Luar
gedung Puskesmas harus memiliki Buku Kesehatan lansia

Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri


FORM LAPORAN (Poksila)
(1) FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN KESEHATAN LANJUT USIA DI POSYANDU LANSIA
POSYANDU :
DESA/KELURAHAN :
PUSKESMAS :
KECAMATAN :
BULAN :

Jml Kasus
Umur Kegiatan sehari-hari Hasil pemeriksaan Pengobatan
Kunjungan Konseling Penyulu Pemberda
No Nama Lansia 45-59 60-69 > 70 Kemandirian Ggn IMT Tek. Darah Hb
Kolesterol Gula Darah Asam Urat Ggn Ggn yaan Ket.
Ggn Ggn han
Diobati Dirujuk B L S Lansia
B L L P L P L P A B C ME L N K T N R N K N T N T N T ginjal kognitif Penglihatan pendengaran
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

JUMLAH

Mengetahui
Penanggung jawab wilayah Ketua kader Posyandu ......

________________ ________________

Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri


PETUNJUK PENGISIAN
1 No Urut : Sudah jelas

2 Nama Lansia : Sudah jelas


3 Kunjungan B = Baru adalah pasien yang berkunjung untuk pertama kali
dalam tahun berjalan
L = lama adalah pasien yang berkung untuk yang kedua dan
seterusnya dalam tahun berjalan
Kunjungan berlaku untuk 1 tahun berjalan
4 Umur ditulis umur pada kolom yang sesuai dengan kelompok umur
lansia dan diberi tanda diberi tanda Laki2(L) atau Perempuan (P)
5. Kemandirian : Sesuai dengan hasil pemeriksaan instrumen AKS / ADL
Kategori A: apabila lanjut usia masih mampu melakukan
kegiatan hidup sehari-hari tanpa bantuan sama sekali dari orang
lain (mandiri)
Kategori B: apabila ada gangguan dalam melakukan sendiri,
hingga kadang-kadang perlu bantuan (Ketergantungan Ringan
dan Ketergantungan Sedang)
Kategori C: apabila lanjut usia sama sekali tidak mampu
melakukan kegiatan sehari-hari, sehinga sangat tergantung
(Ketergantungan Berat dan Ketergantungan Total)

Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri


PETUNJUK PENGISIAN
6. Mental : Lakukan pemeriksaan status mental yang berhubungan dengan
emosional keadaan mental emosional, dengan menggunakan pedoman
metode 2 menit melalui 2 tahap pertanyaan.
Pertanyaan tahap 1:
1. Apakah anda mengalami sukar tidur ?
2. Apakah anda sering merasa gelisah?
3. Apakah anda sering murung dan atau menangis sendiri ?
4. Apakah anda sering merasa was-was atau khawatir ?

Bila ada 1 atau lebih jawaban “ya” lanjutkan pada pertanyaan


tahap 2
Pertanyaan tahap 2:
1. Apakah lama keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 kali
dalam sebulan ?
2. Apakah anda mempunyai masalah atau banyak pikiran
3. Apakah anda mempunyai gangguan atau masalah dengan
keluarga atau orang lain ?
4. Apakah anda menggunakan obat tidur atau penenang atas
anjuran dokter?
5. Apakah anda cenderung mengurung diri didalam kamar ?

atau menggunakan instrumen Geriatric Depresion Scale (GDS)

Bila 1 atau lebih jawaban “ya” maka lanjut usia mempunyai


masalah emosional
Bila ada gangguan mental emosional beri tanda positif (+) pada
kolom
Bila tidak ada gangguan mental emosional beri tanda negatif (-)
pada kolom

Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri


PETUNJUK PENGISIAN
7 IMT : Indeks Masa Tubuh ditentukan dengan mencari titik temu antara garis
bantu yang menghubungkan berat badan yang sudah diukur dengan
L (lebih) tinggi badan. Atau dengan menggunakan rumus:
N (normal)
K (kurang) BB (kg)
2
TB (m)

Nilai normal IMT untuk lanjut usia berkisar antara 18.5 – 25.
L: bila titik temu terdapat pada daerahgrafik dengan warna merah (IMT
lebih dari 25)
N: bila titik temu terdapat pada daerah grafik dengan warna hijau
K: bila titik temu terdapat pada daerah grafik dengan warna kuring (IMT
kurang dari 18.5)

Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri


PETUNJUK PENGISIAN
8 Tekanan : Ukur tekanan darah dengan tensimeter dan stetoskop
Darah T: bila salah satu dari sistole atau diastole, atau keduanya di atas
T (tinggi) normal
N (normal) N: bila sistole antara 100 -140 mmHg dan diastole 70 – 95 mmHg
R (rendah) R: bila sistole atau diastole dibawah normal.

9 Hb : Pemeriksaan hemoglobin :
N (normal) Bila menggunakan sahli maka :
K (kurang) N: nilainya 13 g% untuk pria dan 12 g% untuk wanita.
10 Kolesterol : Diperoleh dari hasil pemeriksaan kolesterol.
N (normal) Tuliskan hasil pemeriksaan pada kolom
T (Tinggi) Normal : bila kadar kolesterol total < 190 mg / dL
Tinggi : Bila kadar kolesterol total ≥ 190 mg / dL
11 Gula Darah : Diperoleh dari hasil pemeriksaan gula darah.
N (normal) Tuliskan hasil pemeriksaan pada kolom
T (Tinggi) Normal : bila kadar gula darah sewaktu < 200 mg/dL
Tinggi : Bila kadar gula darah sewaktu ≥ 200 mg/dL
12 Asam Urat : Diperoleh dari hasil pemeriksaan asam urat.
N (normal) Tuliskan hasil pemeriksaan pada kolom
T (Tinggi) Normal : bila kadar asam urat L (3.5 mg/dL – 7 mg/dL) dan
P (2.6 mg/dL – 6.0 mg/dL )
Tinggi : Bila kadar asam urat L > 7 mg/dL dan P > 6 mg/dL
13 Gangguan : Berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik :
Ginjal Beri tanda (+) apabila ada gejala gangguan ginjal ditemukan
Beri tanda (-) apabila tidak ada gejala gangguan ginjal ditemukan
14 Gangguan : Dengan menggunakan instrumen Mini Cog dan Clock Drawing
Kognitif Test
Beri tanda (+) apabila ada penurunan fungsi kognitif
Beri tanda (-) apabila tidak ada penurunan fungsi kognitif
15 Gangguan : Berdasarkan hasil anamnesa dan pemeriksaan ditemukan
penglihatan gangguan penglihatan (katarak, glaukoma, presbiop dll)
Beri tanda (+) : apabila ditemukan gangguan penglihatan
Beri tanda (-) : tidak ditemukan gangguan penglihatan
Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
PETUNJUK PENGISIAN
16 Gangguan : Berdasarkan hasil anamnesa dan pemeriksaan ditemukan
pendengaran gangguan pendengaran
Beri tanda (+) : apabila ada keluhan dari lansia bahwa dia sulit
untuk mendengar atau waktu pemeriksaan lansia sulit mengerti
apa yang dibicarakan atau hasil tes pendengaran ada gangguan
pendengaran
Beri tanda (-) : tidak ditemukan gangguan pendengaran
17 Diobati : Beri tanda (+) atau (–) bila :
(+) : bila lanjut usia diobati
(-) : bila lanjut usia tidak diobati
18 Dirujuk : Beri tanda (+) atau (–) bila :
(+) : bila lanjut usia dirujuk ke tingkat pelayanan kesehatan yang
lebih tinggi
(-) : bila lanjut usia tidak dirujuk/hanya sampai di Puskesmas
19 Konseling Beri tanda angka jumlah kasus pada kolom yang sesuai apakah
pasien diberikan konseling sesuai dengan masalah kesehatannya
Baru : apabila konseling diberikan untuk kasus baru
Lama: apabila konseling diberikan untuk kasus lama
Selesai : apabila pasien sudah selesai diberikan konseling untuk
satu kasus
20 Penyuluhan Apabila ada penyuluhan beri tanda positif (+)

21 Pemberdayaa Apabila Lansia dilakukan pemberdayaan dalam meningkatkan


n Lansia kesehatan keluarga beri tanda positif (+)
Apabila Lansia tidak dilakukan pemberdayaan dalam
meningkatkan kesehatan keluarga beri tanda positif (-)
22 Ket Apabila ada keterangan yang dirasa perlu untuk ditambahkan

Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri


FORM LAPORAN (Puskesmas) (2)
FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN KESEHATAN LANJUT USIA DI PUSKESMAS
PUSKESMAS : :
KECAMATAN : :
BULAN : :

Sasaran Lansia Kunjungan Lansia Kegiatan sehari-hari Jumlah Lansia dengan Kelainan Pengobatan
Konseling
45-59 60-69 > 70 45-59 60-69 > 70 Kemandirian IMT Tek. Darah Jml Lansia dgn Jumlah
Jumlah Ggn Hb Kolestero As. Urat Ggn Ggn Ggn Pemberd Jumlah
Jumlah DM Ggn ginjal Lain-lain kelainan Penyuluh Panti
No Nama Desa Panti L P L P L P ME L K T R Kurang l tinggi tinggi kognitif Penglihatan pendengaran ayaan Kunjungan Ket.
Posyandu
Wredha Diobati Dirujuk an Wredha
L P L P L P A B C B L S Lansia Rumah
dibina
BLBLBLBLBLBL L P LPLPL P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28

JUMLAH

Mengetahui
Kepala Puskesmas Pengelola Program Kesehatan Lansia

________________ ________________

Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri


FORM LAPORAN (Puskesmas) (3)
FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN KESEHATAN LANJUT USIA DI PUSKESMAS
PUSKESMAS : :
KECAMATAN : :
BULAN : :

Sasaran Lansia Kunjungan Kegiatan sehari-hari Jumlah Lansia dengan Kelainan Pengobatan
Konseling
45-59 60-69 > 70 45-59 60-69 > 70 Usia ≥60 tahun yang Kemandirian IMT Tek. Darah Jml Lansia dgn Jumlah
Jumlah diskrining kesehatannya Ggn Hb Kolestero As. Urat Ggn Ggn Ggn Pemberd Jumlah
Jumlah DM Ggn ginjal Lain-lain kelainan Penyuluh Panti
No Nama Desa Panti L P L P L P ME L K T R Kurang l tinggi tinggi kognitif Penglihatan pendengaran ayaan Kunjungan Ket.
Posyandu
Wredha Diobati Dirujuk an Wredha
L P L P L P A B C B L S Lansia Rumah
dibina
BLBLBLBLBLBL L P L P LPLPLPLP L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28

JUMLAH

Mengetahui
Kepala Puskesmas Pengelola Program Kesehatan Lansia

________________ ________________
Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
BUKU KESEHATAN LANSIA

Buku Kesehatan Lanjut Usia : Buku bagi Pra Lansia


(45-59 tahun) dan Lansia (60 tahun ke atas) yang
berisi catatan kesehatan serta berbagai informasi
cara memelihara kesehatan Pra Lansia/Lansia,
sehingga kesehatan Pra Lansia/Lansia dapat
terpantau dengan baik.

MANFAAT BUKU KESEHATAN LANSIA


•Sebagai Instrumen
MANFAAT BUKU KESEHATAN LANSIA Pemantauan
Kesehatan
• Sebagai Instrumen Lansia Kesehatan Lansia
Pemantauan
•Sebagai
• Sebagai dokumen dokumen
pencatatan pencatatan
pelayanan pelayanan
kesehatan
Pra Lansia dankesehatan
Lansia Pra Lansia dan Lansia
• Sebagai Media•Sebagai MediaInformasi
Komunikasi, Komunikasi,
dan Informasi
Edukasi dan
Edukasi

Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri


OUTLINE
• BAB 1 • BAB 4
IDENTITAS CATATAN
PERKEMBANGAN
KESEHATAN
• BAB 2
PRA- LANSIA/ LANSIA
RIWAYAT
KESEHATAN • BAB 5
PEMANTAUAN
• BAB 3 PENGGUNAAN OBAT
CATATAN KEADAAN • BAB 6
KESEHATAN DAN INFORMASI KESEHATAN /
KELUHAN KIE

Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri


PENGISIAN BUKU KESEHATAN LANSIA

A. Bagian Buku Kesehatan Lansia yang diisi oleh tenaga


kesehatan:
1. Lembar pengenal buku dan foto (hal 1)
2. Riwayat kesehatan (hal 10-27)
3. Catatan perkembangan kesehatan Pra Lansia / Lansia (hal 36-
51)

B. Bagian Buku Kesehatan Lansia yang diisi oleh Pra


Lansia/Lansia sendiri/ keluarga/ pengasuh/ kader
1. Identitas (hal 8-9)
2. Catatan keadaan kesehatan dan keluhan (hal 28)
3. Pemantauan penggunaan obat (hal 52 – 57)

Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri


BAB 1: Identitas
• Berisi tentang data
pribadi Pra Lansia/Lansia
• Diisi oleh Lansia/keluarga

Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri


BAB 2: Riwayat kesehatan

Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri


Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
x

Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri


Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
• Catatan ini dapat diisi dengan apa yang dirasakan oleh
Lansia dan tindakan apa yang diambil untuk mengatasi
keluhan tersebut.
• Diisi oleh Pra Lansia/Lansia/ Keluarga/ Kader

Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri


• BAB ini merupakan catatan
perkembangan kesehatan Pra
Lansia dan Lansia. Bagian ini
berfungsi sebagai Kartu Menuju
Sehat (KMS) sehingga menjadi
bagian yang tidak terpisah dari
buku ini. Catatan ini diisi
berdasarkan keluhan serta
tindakan termasuk konseling
dan tindak lanjut pada setiap kali
kunjungan. Untuk pengisian
tingkat kemandirian, risiko jatuh,
MNA, status mental dan tingkat
kebugaran dapat merujuk pada
instrument di lampiran.

Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri


• BAB ini berisi catatan obat yang dikonsumsi pra
Lansia/Lansia sesuai anjuran dokter
• Pemantauan penggunaan obat ini dapat diisi
oleh Pra Lansia/Lansia/ Keluarga/ Kader

Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri


BAB 6
berisi informasi-nformasi mengenai
lansia yang dapat menjadi
pembelajaran bagi lansia itu sendiri
– Hal yang perlu diperhatikan oleh pra
lansia/lansia
• Kenali perubahan pada lansia
• Persiapan diri untuk memasuki
masa pra lansia/lansia
– Perilaku hidup bersih dan sehat bagi
pra lansia/lansia
– Keluhan yang perlu diperhatikan
– Masalah kesehatan pada pra
lansia/lansia
• Berisi 12 penyakit terbanyak yang
diderita lansia

Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri


BAB 6 (Lanjutan...)
– Makanan gizi seimbang pra lansia/lansia
• Bahan makanan yang dianjurkan untuk
lansia
• Bahan makanan yang dibatasi untuk
lansia
– Menu pra lansia/lansia dengan penyulit
– Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
penyiapan makanan
– Masalah yang sering dihadapi lansia
yang dapat menimbulkan masalah gizi
– Aktivitas fisik bagi pra lansia/lansia
• Manfaat latihan fisik bagi pra lansia/lansia
• Kaidah dan tahapan latihan fisik bagi pra
lansia/lansia
• Latihan fisik
• Jenis latihan fisik yang tidak dianjurkan
bagi pra lansia/lansia
– Hal-hal yang perlu diperhatikan bagi
lansia yang akan melakukan perjalanan
jauh
– Peran anggota keluarga terhadap pra
lansia/lansia

Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri


INDIKATOR YANG DAPAT DIGUNAKAN UNTUK
MEMANTAU PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN LANJUT
USIA ADALAH:

• Jumlah Pra Lansia yang mendapatkan buku


Kesehatan Lanjut Usia
• Jumlah Lansia yang mendapatkan buku
Kesehatan Lanjut Usia
• Jumlah Pra Lansia yang membawa buku
Kesehatan Lanjut Usia
• Jumlah Lansia yang membawa buku
Kesehatan Lanjut Usia

Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri


KOHORT LANSIA

Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri


Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri

Anda mungkin juga menyukai