Anda di halaman 1dari 29

PROGRAM PENANGGULANGAN

GANGGUAN INDERA & FUNGSIONAL


oleh:
Afriyenti, SKM, MKM

Sosialisasi Program Gangguan Indera dan Fungsional


Aula Dinas Kesehatan 05 April 2018
1
OUTLINE
1. PENDAHULUAN

2. PERMASALAHAN GANGGUAN INDERA DAN


FUNGSIONAL

3. KEBIJAKAN OPERASIONAL DAN STRATEGI


PENANGGULANGAN GANGGUAN INDERA DAN
FUNGSIONAL

4. PENUTUP
1. PENDAHULUAN
KESEHATAN INDERA

PEMBANGUNAN MENINGKATKAN DERAJAT KESEHATAN


KESEHATAN KESADARAN, KEMAUAN MASYARAKAT
INDONESIA DAN KEMAMPUAN SETINGGI2NYA
HIDUP SEHAT SETIAP
ORANG

KESEHATAN MASYARAKAT
INDONESIA YANG
INDERA BERKUALITAS
Mengapa perlu memelihara kesehatan
Indera Penglihatan ?
83% informasi sehari – hari masuk melalui indera
penglihatan.

90% para penyandang gangguan penglihatan karena kelainan


refraksi yang tidak terkoreksi dan 70-80 % ancaman kebutaan
karena katarak . Kedua permasalahan tersebut dapat
dilakukan deteksi dini sehingga dapat dilakukan pencegahan

Prevalensi katarak pada penduduk usia ≥ 50 tahun di


beberapa Provinsi diatas 2 % dan prevalensi kebutaan rata –
rata lebih dari 1%
 Inisiatif global untuk menanggulangi gangguan penglihatan dan
kebutaan yang dapat dicegah.

 Pencanangan di Indonesia 15 Februari 2000 Ibu Megawati

 Pencanangan berarti pemberian hak bagi setiap warga negara


Indonesia untuk mendapatkan penglihatan yang optimal.
Pentingnya memelihara kesehatan
Indera Pendengaran, karena :
Indera pendengaran merupakan investasi masa depan dan
merupakan salah satu faktor penting dalam peningkatan
kualitas sumber daya manusia yang cerdas dan produktif.

Gangguan indera pendengaran akan mengakibatkan ganggu


an komunikasi yang menyebabkan gangguan penyerapan
informasi berupa ilmu dan pembinaan masa depan, sehingga
perlu penanganan lebih lanjut untuk meningkatkan kualitas
hidup dan produkfitas seseorang.

Hasil Riskesdas 2013 : prevalensi gangguan pendengaran pada


penduduk usia ≥ 5 tahun sebesar 2,6% dan prevalensi
ketuliannya sebesar 0,09%
 Sebuah inisiatif global untuk mengurangi gangguan pendengaran
yang dapat dicegah, telah dimulai di Asia Tenggara dengan
dicetuskannya Sound Hearing 2030 (SH 2030) yang mempunyai
tujuan utama : Pengembangan program pendengaran dan perawatan
telinga secara komprehensif, inklusif, dan berkelanjutan di tingkat
nasional dan wilayah untuk meningkatkan kualitas hidup manusia
dengan gangguan pendengaran
 Pelaksanaan SH 2030 : setiap penduduk Indonesia mempunyai hak
untuk memiliki derajat kes telinga & pendengaran yang optimal pada
2030
2. PERMASALAHAN GANGGUAN
INDERA DAN FUNGSIONAL
Penanggulangan Gangguan Indera
diprioritaskan pada Gangguan Indera
Penglihatan dan Indera Pendengaran

Prioritas Penanggulangan Proritas Penanggulangan


Gangguan Indera Gangguan Indera
Penglihatan : Pendengaran :
1. Tuli Kongenital
1. Katarak
2. OMSK (Otitis Media
2. Kelainan Refraksi Supuratif Kronis)
3. Serumen Prop
3. Glaukoma 4. Gangguan
4. Retinopati Diabetik Pendengaran Akibat
Bising.
5. Presbikusis
A. Gangguan Indera Penglihatan

• Penyebab Gangguan Penglihatan yang dapat dilakukan upaya deteksi dini :


1.Katarak
2.Gangguan refraksi
• Penyebab Kebutaan yang dapat dicegah:
1.Katarak
2.Glaukoma

Penyebab Gangguan Penglihatan yang dapat dilakukan upaya deteksi dini :


1.Katarak
2.Gangguan refraksi
Penyebab Kebutaan yang dapat dicegah:
1.Katarak
2.Glaukoma
B. Gangguan Indera Pendengaran dan Ketulian
Prevalensi gangguan pendengaran semakin meningkat dengan bertambahnya
usia di Indonesia
3. KEBIJAKAN OPERASIONAL DAN
STRATEGI PENANGGULANGAN
GANGGUAN INDERA DAN FUNGSIONAL
ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN
(2005-2024)
RPJMN I RPJMN II RPJMN III RPJMN IV
2005-2009 2010-2014 2015-2019 2020-2024

Derajat
Universal
Coverage kesehatan
Upaya Kuratif masyarakat
yang setinggi-
tingginya

Pendukung/penunjang

Pembangunan Kesehatan diarahkan pada terwujudnya


derajat kesehatan masyarkat yang setinggi-tingginya
dengan mengutamakan upaya promotif-preventif agar
kejadian penyakit berkurang, jumlah orang berobat
SASARAN PRIORITAS
Pelayanan
Lansia
• Perilaku Cerdik

1) PENDEKATAN SIKLUS • Diet sehat


• Aktivitas Fisik

HIDUP
• Posbindu PTM
• Posyandu
lansia
Pelayanan bagi • Deteksi Dini &
Monitoring
Dewasa faktor risiko
PTM
• Deteksi Dini
Pelayanan bagi Glaucoma,
Katarak,
anak Sekolah Retinopati
dan Remaja Diabetikum,
Pelayanan Presbikusis
bagi bayi dan • Perilaku Cerdik
• Diet sehat gizi seimbang
balita • Aktivitas Fisik
Pelayanan ibu hamil • Posbindu PTM
• Deteksi Dini dan Monitoring faktor
dan Ibu Menyusui risiko PTM
• Deteksi dini kanker leher rahim
dan payudara (wanita usia 30 – 50
•Penjaringan Kesehatan
Pelayanan th)
•Imunisasi Anak Sekolah
• UBM
PUS & WUS •UKS (Cerdik Di Sekolah)
• Deteksi Dini Katarak, Glaucoma,
•PMT (Diet sehat gizi seimbang)
Retinopati Diabetikum
•Aktivitas Fisik
• ASI eksklusif • Presbikusis
•Pencegahan merokok
• Pemeriksaan dan • Imunisasi dasar lengkap • Rehabilitasi Bersumberdaya
•Konseling: Gizi HIV/AIDS,
Monitoring TD • Pemberian makan / PMT Masyarakat
NAPZA dll
• Deteksi dini dan (diet sehat gizi seimbang) •Kespro remaja
Monitoring FR PTM • Penimbangan •Fe
• Diet sehat • Vit A •Pembinaan SLB
• Konseling
• Deteksi Dini Glaucoma • MTBS
• Skrining pra nikah
Kongenital, katarak • Pemantauan tumbuh kembang •Deteksi Dini Kelainan
• Monitoring faktor Refraksi, OMSK dan
kongenital dan tuli dan habilitasi 19
risiko PTM
kongenital • Deteksi Dini Retino Blastoma serumen serta GPAB
2).Pendekatan Keluarga

Puskesmas

Poskestren/
Posyandu- Rumah Sehat Desa- UKBM lain-
Posbindu Posbindu PTM Posbindu PTM
PTM

Keluarga Keluarga Keluarga Keluarga Keluarga

Pendekatan keluarga dalam pengendalian PTM dilakukan melalui UKM di FKTP


Intervensi langsung terhadap keluarga yang tidak terjangkau akses UKBM
PENGENDALIAN FAKTOR RISIKO GANGGUAN
INDERA PENGLIHATAN DAN PENDENGARAN
DENGAN PERILAKU CERDIK DAN PATUH
P Periksa Kesehatan secara rutin
dan ikuti anjuran dokter
Atasi Penyakit dengan
A
pengobatan yang tepat dan
teratur
T Tetap diet sehat dengan gizi
seimbang,
U Upayakan beraktivitas fisik
dengan aman,
Hindari rokok, alkohol dan zat
H karsinogenik lainnya

Promosi kesehatan untuk berperilaku Program Patuh bagi yang sudah


CERDIK dalam mengatasi PTM dan menyandang PTM
Hindari rokok, alkohol dan zat
mengimplementasikan dalam Posbindu diselenggarakan agar mereka
karsinogenik lainnya
PTM rajin kontrol dan minum obat

21
DETEKSI DINI GANGGUAN INDERA
TERINTEGRASI MELALUI :

DETEKSI DINI
DETEKSI DINI
GANGGUAN
GANGGUAN
PENGLIHATAN
PENDENGARAN

Stimulasi, Deteksi
dan Intervensi Dini PENJARINGAN
Tumbuh Kembang KESEHATAN (UKS)
(SDIDTK)

POSBINDU PTM UPAYA KESEHATAN


KERJA

Prioritas Penanggulangan :
Prioritas o Tuli Kongenital
Penanggulangan : o Otitis Media Supuratif
o Katarak Kronik (OMSK)
o Kelainan Refraksi o Serumen
o Glaukoma o Gangguan Pendengaran
o Retinopati Akibat Bising (GPAB)
Diabetikum o Presbikusis
POSBINDU PTM

Kegiatan terintegrasi :
• KIE PTM
• Deteksi dini faktor risiko PTM
• Monitoring faktor risiko PTM
• Konseling + Rujukan Kegiatan RBM

• Kegiatan lain: Penyuluhan, senam,


bersepeda, dll

KEGIATAN DI FKTP
1. Promotif  Penyuluhan Faktor Risiko dan Pengenalan Kasus
2. Preventif  Penemuan Dini Kasus Gangguan Indra, baik di dalam gedung
(Pelayanan Kesehatan) maupun luar gedung (Penjaringan Kesehatan)
3. Kuratif  Tatalaksana GIF sesuai Standar Kompetensi
4. Rehabilitatif  Rehabilitasi Medik, Penggunaan alat bantu, Pembinaan
Rehabilitasi Bersumberdaya Masyarakat (RBM)
STRATEGI PENANGGULANGAN
GANGGUAN INDERA DAN FUNGSIONAL
INPUT
Sarana Prasarana penanggulangan
Regulasi di bidang penanggulangan gangguan indera dan fungsional yang SDM yang kompeten di
gangguan Indera dan Fungsional sesuai standar di fasyankes primer dan fasyankes primer dan rujukan
rujukan

PROSES Penguatan jejaring surveilans untuk Dukun


ketersediaan data dan informasi gangguan gan
Indera dan Fungsinal pembi
ayaan
di
Penguatan advokasi dan komunikasi Pusat,
lintas program & lintas sektor Provin
si,
Kab/K
ota
untuk
2) Peningkatan skrining/deteksi 3) Peningkatan akses masyarakat thd
1) Pengendalian faktor pelaks
dini gangguan Indera dan pelayanan kesehatan Indera dan Fungsional
risiko melalui promosi anaan
Fungsinal pada kel ompok yg komprehensif & merata di fasyankes primer
kesehatan progra
masyarakat berisiko & rujukan melalui sistem jaminan kesehatan
m PG
nasional
Indera
&
Fungsi
onal
Penurunan angka gangguan
OUTPUT Indera dan Fungsional

Mata Sehat 2020 : Setiap Penduduk


Indonesia Pada Tahun 2020 memperoleh
OUTCOME Hak untuk melihat secara optimal
Sound Hearing 2030
RENSTRANAS Penanggulangan Gangguan Penglihatan dan
Kebutaan (PGPK) Kepmenkes nomor 1437/Menkes/SK/X/2005

Masyarakat Indo. mempunyai penglihatan yg optimal tahun


VISI 2020

1. Promosi kesehatan utk memberdayakan masyarakat.


2. Deteksi dini gangguan penglihatan & kebutaan

MISI 3. Pemerataan pelayanan kesehatan Indera Penglihatan yg


bermutu dan terjangkau
4. Menggalang kemitraan dgn masy.& pihak terkait

RENSTRANAS Penanggulangan Gangguan Pendengaran


dan Ketulian (PGPKT) ( KEPMENKES RI NO 879/MENKES/SK/XI/2006 )
Masyarakat Indonesia mempunyai hak untuk memiliki
VISI derajat kesehatan telinga dan pendengaran yang
optimal pada thn 2030

1. Promosi kes utk memberdayakan masy.


2. Deteksi dini gangguan pendengaran dan ketulian
MISI 3. Pemerataan pelayanan Indera Pendengaran yg

bermutu & terjangkau


4. Menggalang kemitraan dgn masyarakat & pihak

terkait
Strategi RENSTRANAS
Strategi RENSTRANAS Penanggulangan Gangguan
Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian(PGPKT)
Penglihatan dan Kebutaan (PGPK)

1. Pembentukan Komite 1. Pembentukan Komite Nas.


PGPKT dan Komite Daerah
Nas.PGPK dan Komda PGPKT
PGPK 2. Meningkatkankan advokasi dan
2. Penguatan advokasi dan komunikasi LP/LS dalam
komunikasi LP/LS PGPKT
3. Menjalin kemitraan dgn stake 3. Menggalang kemitraan dalam
PGPKT
holder dan NGO
(FHF,CBM,HKI,dll) 4. Penguatan manajemen dan
infrastruktur program PGPKT
4. Penguatan manajemen dan 5. Peningkatan kualitas, kuantitas
infrastruktur SDM dalam PGPKT
5. Peningkatan kualitas, dan 6. Mobilisasi SD Pemerintah,
kuantitas, SDM Swasta , Masyarakat dan
lembaga donor dalam dan luar
6. Mobilisasi sumber daya negeri yang mendukung
seluruh unsur terkait pelaksanaan kegiatan PGPKT
4. PENUTUP
PENUTUP
 Upaya penanggulangan gangguan Indera dan Fungsional bertujuan
untuk mengurangi angka kesakitan dan disabilitas .

 Gangguan Indera dan Fungsional masih menjadi permasalahan


kesehatan masyarakat baik di tingkat Global maupun Nasional.

 Gangguan Indera dan Fungsional apabila tidak ditangani dengan


baik akan mempengaruhi kualitas hidup, produktivitas, dan daya
saing manusia Indonesia.

 Kegiatan penanggulangan mencakup pelayanan kesehatan, baik


promosi, deteksi dini, tatalaksana, dan rehabilitasi, serta
peningkatan SDM kesehatan yang peduli terhadap disabilitas terkait
indera penglihatan dan pendengaran.

 Peningkatan kerjasama Lintas Program dan Lintas Sektor


diperlukan terkait penanggulangan gangguan Indera dan Fungsional
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai