PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kejang merupakan suatu perubahan fungsi pada otak secara mendadak dan sangat
singkat atau sementara yang dapat disebabkan oleh aktivitas otak yang abnormal serta
adanya pelepasan listrik serebral yang sangat berlebihan. Terjadinya kejang dapat
disebabkan oleh malformasi otak kongenital, faktor genetis atau adanya penyakit seperti
meningitis, ensefalitis serta demam yang tinggi atau dapat dikenal dengan istilah kejang
demam, gangguan metabolisme, trauma, dan lain sebagainya. Apabila kejangnya bersifat
kronis dapat dikatan sebagai epilepsi yang terjadi secara berulang-ulang dengan
sendirinya (Hidayat, Aziz Alimul A, 2008)
Kejang adalah masalah neurologik yang relatif sering dijumpai. Diperkirakan bahwa 1
dari 10 orang akan mengalami kejang suatu saat selama hidup mereka. Dua puncak usia
untuk insidensi kejang adalah dekade pertama kehidupan dan setelah usia 60 tahun. Data
mengenai insidensi kejang agak sulit diketahui. Diperkirakan bahwa 10% orang akan
mengalami paling sedikit satu kali kejang selama hidup mereka dan sekitar 0,3% - 0,5%
akan didiagnosis mengidap epilepsi (Price, Sylvia Anderson, 2005).
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum