Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
PENGERTIAN
3 KOMPONEN PENCATATAN DAN PELAPORAN :
1.Pencatatan : kegiatan memasukkan dan
mengumpulkan semua data yang diperoleh dari
semua pelayanan yang diberikan oleh petugas
kesehatan.
2.Pelaporan : kegiatan untuk melaporkan hasil
pencatatan dari unit yang lebih rendah kepada unit
yang lebih tinggi.
3.Analisis dan Evaluasi : suatu kegiatan untuk
menganalisis setiap kegiatan yang menjawab
pertanyaan 5 W - 1 H
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
TUJUAN DAN MANFAAT
PENCATATAN DAN PELAPORAN
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
PENCATATAN
4
1. Rekam Medik / 2. Buku Kesehatan Lansia
Status Pasien (dipegang pasien)
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
REKAM MEDIK
1. Pencatatan Hasil pemeriksaan meliputi :
a. Anamnesis
b. Status Fisik
c. Status fungsional,
- Activity Daliy Living (ADL) dari barthel,
d. Status mental dan kognitif
• Mini Cog dan clock drawing test,
• Mini Mental State Examination
• Geriatric Depression Scale
e. Status Nutrisi
- MNA
f. Status Sosial Ekonomi
Meliputi keluarga, lingkungan fisik, masyarakat sekitar, ekonomi dan aspek
hukum yang dapat terkait dengan pasien lanjut usia.
2. Diagnosa dan Tata laksana
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
PELAPORAN
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
DATA YANG DILAPORKAN
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
PENCATATAN DAN PELAPORAN
• Hasil pencatatan Puskesmas dilaporkan ke Dinas
kesehatan Kabupaten/Kota setiap bulan.
• Hasil kegiatan yang dilaporkan merupakan penggabungan
dari hasil kegiatan didalam dan diluar gedung
• Untuk memantau kesehatan lanjut usia digunakan Buku
Kesehatan Lansia dengan memindahkan hasil pemeriksaan
di Rekam Medik ke dalam Buku tersebut, kemudian hasil
pencatatan dipindahkan ke dalam fomulir pelaporan.
• Setiap lansia yang dilayani baik di dalam maupun di Luar
gedung Puskesmas harus memiliki Buku Kesehatan lansia
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
FORM LAPORAN (Poksila)
(1) FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN KESEHATAN LANJUT USIA DI POSYANDU LANSIA
Jml Kasus
giatan sehari-hari Hasil pemeriksaan Pengobatan
Konseling Penyulu Pemb
Kemandirian Ggn IMT Tek. Darah Hb Kolesterol Gula Darah Asam Urat yaa
Ggn Ggn Ggn Ggn han
Diobati Dirujuk B L S Lan
A B C ME L N K T N R N K N T N T N T ginjal kognitif Penglihatan pendengaran
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
________________
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
PETUNJUK PENGISIAN
1 No Urut : Sudah jelas
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
PETUNJUK PENGISIAN
6. Mental : Lakukan pemeriksaan status mental yang berhubungan dengan
emosional keadaan mental emosional, dengan menggunakan pedoman
metode 2 menit melalui 2 tahap pertanyaan.
Pertanyaan tahap 1:
1. Apakah anda mengalami sukar tidur ?
2. Apakah anda sering merasa gelisah?
3. Apakah anda sering murung dan atau menangis sendiri ?
4. Apakah anda sering merasa was-was atau khawatir ?
Nilai normal IMT untuk lanjut usia berkisar antara 18.5 – 25.
L: bila titik temu terdapat pada daerahgrafik dengan warna merah (IMT
lebih dari 25)
N: bila titik temu terdapat pada daerah grafik dengan warna hijau
K: bila titik temu terdapat pada daerah grafik dengan warna kuring (IMT
kurang dari 18.5)
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
PETUNJUK PENGISIAN
8 Tekanan : Ukur tekanan darah dengan tensimeter dan stetoskop
Darah T: bila salah satu dari sistole atau diastole, atau keduanya di atas
T (tinggi) normal
N (normal) N: bila sistole antara 100 -140 mmHg dan diastole 70 – 95 mmHg
R (rendah) R: bila sistole atau diastole dibawah normal.
9 Hb : Pemeriksaan hemoglobin :
N (normal) Bila menggunakan sahli maka :
K (kurang) N: nilainya 13 g% untuk pria dan 12 g% untuk wanita.
10 Kolesterol : Diperoleh dari hasil pemeriksaan kolesterol.
N (normal) Tuliskan hasil pemeriksaan pada kolom
T (Tinggi) Normal : bila kadar kolesterol total < 190 mg / dL
Tinggi : Bila kadar kolesterol total ≥ 190 mg / dL
11 Gula Darah : Diperoleh dari hasil pemeriksaan gula darah.
N (normal) Tuliskan hasil pemeriksaan pada kolom
T (Tinggi) Normal : bila kadar gula darah sewaktu < 200 mg/dL
Tinggi : Bila kadar gula darah sewaktu ≥ 200 mg/dL
12 Asam Urat : Diperoleh dari hasil pemeriksaan asam urat.
N (normal) Tuliskan hasil pemeriksaan pada kolom
T (Tinggi) Normal : bila kadar asam urat L (3.5 mg/dL – 7 mg/dL) dan
P (2.6 mg/dL – 6.0 mg/dL )
Tinggi : Bila kadar asam urat L > 7 mg/dL dan P > 6 mg/dL
13 Gangguan : Berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik :
Ginjal Beri tanda (+) apabila ada gejala gangguan ginjal ditemukan
Beri tanda (-) apabila tidak ada gejala gangguan ginjal ditemukan
14 Gangguan : Dengan menggunakan instrumen Mini Cog dan Clock Drawing
Kognitif Test
Beri tanda (+) apabila ada penurunan fungsi kognitif
Beri tanda (-) apabila tidak ada penurunan fungsi kognitif
15 Gangguan : Berdasarkan hasil anamnesa dan pemeriksaan ditemukan
penglihatan gangguan penglihatan (katarak, glaukoma, presbiop dll)
Beri tanda (+) : apabila ditemukan gangguan penglihatan
Beri tanda (-) : tidak ditemukan gangguan penglihatan
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
PETUNJUK PENGISIAN
16 Gangguan : Berdasarkan hasil anamnesa dan pemeriksaan ditemukan
pendengaran gangguan pendengaran
Beri tanda (+) : apabila ada keluhan dari lansia bahwa dia sulit
untuk mendengar atau waktu pemeriksaan lansia sulit mengerti
apa yang dibicarakan atau hasil tes pendengaran ada gangguan
pendengaran
Beri tanda (-) : tidak ditemukan gangguan pendengaran
17 Diobati : Beri tanda (+) atau (–) bila :
(+) : bila lanjut usia diobati
(-) : bila lanjut usia tidak diobati
18 Dirujuk : Beri tanda (+) atau (–) bila :
(+) : bila lanjut usia dirujuk ke tingkat pelayanan kesehatan yang
lebih tinggi
(-) : bila lanjut usia tidak dirujuk/hanya sampai di Puskesmas
19 Konseling Beri tanda angka jumlah kasus pada kolom yang sesuai apakah
pasien diberikan konseling sesuai dengan masalah kesehatannya
Baru : apabila konseling diberikan untuk kasus baru
Lama: apabila konseling diberikan untuk kasus lama
Selesai : apabila pasien sudah selesai diberikan konseling untuk
satu kasus
20 Penyuluhan Apabila ada penyuluhan beri tanda positif (+)
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
FORM LAPORAN (Puskesmas) (2)
FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN KESEHATAN LANJUT USIA DI PUSKESMAS
PUSKESMAS : :
KECAMATAN : :
BULAN : :
Sasaran Lansia Kunjungan Lansia Kegiatan sehari-hari Jumlah Lansia dengan Kelainan Pengobatan
Konseling
45-59 60-69 > 70 45-59 60-69 > 70 Kemandirian IMT Tek. Darah Jml Lansia dgn Jumlah
Jumlah Ggn Hb Kolestero As. Urat Ggn Ggn Ggn Pemberd Jumlah
Jumlah DM Ggn ginjal Lain-lain kelainan Penyuluh Panti
No Nama Desa Panti L P L P L P ME L K T R Kurang l tinggi tinggi kognitif Penglihatan pendengaran ayaan Kunjungan Ket.
Posyandu
Wredha Diobati Dirujuk an Wredha
L P L P L P A B C B L S Lansia Rumah
dibina
BLBLBLBLBLBL L P LPLPL P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
JUMLAH
Mengetahui
Kepala Puskesmas Pengelola Program Kesehatan Lansia
________________ ________________
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
BUKU KESEHATAN LANSIA
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
OUTLINE
• BAB 1 • BAB 4
IDENTITAS CATATAN
PERKEMBANGAN
KESEHATAN
• BAB 2
PRA- LANSIA/ LANSIA
RIWAYAT
KESEHATAN • BAB 5
PEMANTAUAN
• BAB 3 PENGGUNAAN OBAT
CATATAN KEADAAN • BAB 6
KESEHATAN DAN INFORMASI KESEHATAN /
KELUHAN KIE
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
Kasus,
Seorang pasien dengan Nama Ny Sutinah, dengan usia : 72 tahun dengan alamat :
Jakarta Pusat, datang pertama kali ke Posyandu Lansia Melati.
Pasien datang dengan keluhan : Kepala sering pusing.
Tidak ada keluhan gangguan penglihatan dan pendengaran.
Hasil pemeriksaan fisik pasien:
TSB, CM, TD: 150/90 mmHg, TB/BB: 162 cm/54 kg
Nadi : 98 x/menit, regular, isi cukup
Napas : 20 x/menit, regular
Suhu : 36,5 OC
Mulut : oral higiene baik
Mata : konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-
Leher : JVP 5-2 cmH20
KGB : tidak teraba pembesaran
Paru : vesikuler, rh -/-, wh-/-
Jantung : BJ I dan II normal, murmur-, gallop –
Abdomen: datar lemas, H/L ttb, BU+N
Ekstremitas : akral hangat, edema -/-
Hasil pemeriksaan Score ADL Barthel : 20, dan hasil penilaian status mental dengan
metode 2 menit negatif. Hasil pemeriksaan dengan metode Mini Cog dan Clock Drawing
Test mampu menyebutkan tiga kata kembali dan CDT : 4.
Hasil pemerikaan laboratorium sederhana : Hb : 13,5, Kolesterol darah total 205 mg/dL,
Gula darah sewaktu : 120 mg/dL dan Asam urat : 5 mg/dL.
Di rumah ibu tersebut merawat cucunya yang berusia 4 tahun.
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
Pertanyaan :
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
Jawaban :
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
2 JAWABAN
FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN KESEHATAN LANJUT USIA DI POSYANDU LANSIA
POSYANDU :
DESA/KELURAHAN :
PUSKESMAS :
KECAMATAN :
BULAN :
Jml Kasus
Umur Kegiatan sehari-hari Hasil pemeriksaan Pengobatan
Kunjungan Konseling Pemberda
Penyulu
No Nama Lansia 45-59 60-69 > 70 Kemandirian Ggn IMT Tek. Darah Hb
Kolesterol Gula Darah Asam Urat Ggn Ggn yaan Ket.
Ggn Ggn han
Diobati Dirujuk B L S Lansia
B L L P L P L P A B C ME L N K T N R N K N T N T N T ginjal kognitif Penglihatan pendengaran
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1 Ny. Sutinah B 72 A - N T N T N N - - - - + 1 + +
JUMLAH
Mengetahui
Penanggung jawab wilayah Ketua kader Posyandu ......
________________ ________________
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
MENGHITUNG TINGGI BADAN (TB) PADA LANSIA
(BONGKOK)
Rumus :
TB Laki-laki : 59.01 + (2.08 x TL)
TB Perempuan : 75.00 + (1.91 x TL)
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
CARA MENGUKUR TINGGI LUTUT :
1. Untuk Lansia yang dapat duduk
• Orang yang diukur duduk dengan kursi
• Posisi duduk sempurna (badan tegak, tangan bebas ke
bawah dan muka menghadap kedepan)
• Lutut kedua kaki membentuk sudut siku (90°)
• Telapak kaki kiri (yang diukur) juga membentuk sudut siku
(90°)
• Pasang alat pengukur tepat pada telapak kaki kiri bagian
tumit dan lutut
• Baca angka (panjang lutut) pada alat secara seksama
• Catat angka hasil pengukuran.
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
2. Untuk orang sakit (tidak dapat duduk)
• Pasien tidur telentang pada tempat tidur (usahakan posisi
tempat tidur / kasur rata / horizontal)
• Tempatkan alat penyangga diantara lipatan paha dan betis
kaki kiri membentuk sudut siku (90°)
• Beri bantuan dengan bantal pada bagian pantat pasien jika
alat penyangga terlalu tinggi
• Telapak kaki kiri pasien membentuk sudut (90°)
• Pasang alat pengukur tepat pada telapak kaki kiri pada
bagian tumit dan lutut
• Baca angka (panjang lutut) pada alat secara seksama
• Catat angka hasil pengukuran.
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri