Anda di halaman 1dari 81

Pemantauan pertumbuhan

balita dilakukan dengan


menggunakan data SKDN dan
BGM
Pengertian

 SKDN merupakan indikator


pokok untuk mengukur
keberhasilan kegiatan
penimbangan balita
Arti dari SKDN
 S = Jumlah seluruh balita yang ada
dikelompok penimbangan
 K = Jumlah balita yg terdaftar dan
mempunyai KMS atau buku KIA
 D = Jumlah balita yang ditimbang bulan ini
 D’= yaitu D yg sudah dikurangi dengan
jumlah balita yg tidak ditimbang pd bulan
lalu (O) & yg baru pertama kali ditimbang
 N = Jumlah balita yg naik berat badannya
sesuai dengan garis pertumbuhan
Singkatan lain
 T = Jumlah balita yg tidak naik BB

 O = Jumlah balita yang ditimbang


bulan ini tetapi bulan lalu tidak

 BGM (bawah garis merah) adalah


balita dengan BB menurut umur
berada di bawah garis merah pada
KMS
 D/S  Indikator partisipasi masy
 K/S  Cakupan program
penimbangan
 N/D’  Indikator keberhasilan
program
 T/D’  indikator gangguan
pertumbuhan
Cara perhitungan
Jumlah balita yg datang ditimbang
 %D/S =---------------------------
x100
Jlh sasaran yg ada diwilayah kerja

Jumlah balita yg terdaftar&punya KMS


 %K/S =---------------------------x100
Jlh sasaran yg ada diwilayah kerja
Cara perhitungan
Jumlah balita yg naik BB
 %N/D’ =---------------------------
x100
Jlh balita yg ditimbang (D’)

Jumlah balita yg tdk naik BB


 %T/D’ =---------------------------x100
Jlh balita yg ditimbang (D’)
 Persentase T juga dapat dihitung
dengan cara = 100%-%N/D’

Jumlah BGM
 %BGM=---------------------------x100
Jlh balita yg ditimbang (D)
Perhatian …!
 Selama D/S belum mencapai 100%
maka kasus gizi buruk masih ungkin
terjadi

 Target tahun 2010 : N/D’ = 80%,


BGM 5%
Pencatatan, pengolahan dan
pelaporan data pemantauan
pertumbuhan sbb:
1. Data pemantauan pertumbuhan di
Posyandu dari KMS dan Buku KIA dicatat
oleh kader pada buku register bayi dan
anak balita (R1-Gizi)/SIP

2. Data pemantauan pertumbuhan dicatat dan


diolah dalam bentuk persentase D/S, K/S,
N/D’, T/D’ dan BGM/D oleh bidan
desa/Pembina Desa untuk dlaporkan ke
Puskesmas
Pencatatan, pengolahan dan
pelaporan data pemantauan
pertumbuhan sbb:
3. Data pemantauan pertumbuhan dicatat dan
diolah dalam bentuk persentase D/S, K/S,
N/D’, T/D’ dan BGM/D oleh Tenaga Gizi
Puskesmas untuk dlaporkan ke Kabupaten

4. Data pemantauan pertumbuhan dicatat dan


diolah dalam bentuk persentase D/S, K/S,
N/D’, T/D’ dan BGM/D oleh Pengelola Gizi
Kabupaten/Kota untuk dlaporkan ke
Provinsi
Pencatatan, pengolahan dan
pelaporan data pemantauan
pertumbuhan sbb:

5. Data pemantauan pertumbuhan


(PWS) masing-masing tingkat
administrasi dianalisis dan
disampaikan pada penentu kebijakan
masing-masing
Bentuk form pencatatan
No Jenis Pencatatan Lokasi Pengumpul Waktu
data

1. Register bayi dan Posyandu Kader Tiap bulan


anak balita, KMS, Pustu
Buku KIA
(R1-Gizi/SIP)
2. F1 Gizi/SIP/Buku Posyandu Pembina Tiap bulan
bantu Pustu Desa/Bidan
di desa

3. F2 Gizi/SIP/Buku Posyandu Pembina Tiap bulan


bantu Pustu Desa/Bidan
di desa
Lanjutan

4. F3 Gizi/LB3-Gizi Puskesmas TPG Tiap bulan


Puskesmas
Contoh Pengolahan Data
 Posyandu Jeumpa di Desa X didapatkan
data hasil pencatatan posyandu pada bulan
juni 2009 sbb:
 S= 100 balita
 K= 90 balita
 D= 74 balita
 N= 56 balita
 B= 2 balita
 O= 2 balita
 T= 14 balita
 BGM = 4 balita
% indikator SKDN
 %D/S = (74/100) x 100%= 74%
 %K/S = (90/100) x 100% = 90%
 %N/D’= ((56/(74-(2+2)) x 100%=80%
 %T = ((14/(74-(2+2))x100%= 20%
Atau
100%-N/D’ = 100% -80% = 20%

 %BGM = (4/74)x100% = 5,4%


Contoh penyajian data dengan
Balok SKDN

120

100

80

60 Series1

40

20

0
S K D N
% Indikator SKDN

100.0
90.0
80.0
70.0
60.0
50.0 Series1
40.0
30.0
20.0
10.0
0.0
D/S K/S N/D' T BGM
JUMLAH KASUS GIZI BURUK TAHUN 2018 DI PUSKESMAS DALAM WILAYAHKERJA
DINKES KAB.ACEH TAMIANG

Kasus Gizi Buruk


No Puskesmas
S.D Mei 2018
1 TAMIANG HULU 0
2 BANDAR PUSAKA 0
3 KEJURUAN MUDA 0
4 SIMPANG KIRI 1
5 SAPTA JAYA 0
6 RANTAU 1
7 KOTA KUALA SIMPANG 1
8 SERUWAY 0
9 SUNGAI IYU 0
10 BENDAHARA 0
11 BANDA MULYA 0
12 KARANG BARU 0
13 SEKERAK 0
14 MANYAK PAYED 0
  Kabupaten 3
PERSENTASE BALITA YANG DITIMBANG BERAT BADANNYA DI PUSKESMAS DALAM
WILAYAH KAB.ACEH TAMIANG S.D Mei 2018
TARGET : 85%
D/S

Jumlah Balita
No Puskesmas Sasaran Balita
yang ditimbang %D/S
Ril (S)
(D)
1 TAMIANG HULU 1694 1,577 93.1
2 BANDAR PUSAKA 1507 1,253 83.1
3 KEJURUAN MUDA 3417 2,857 83.6
4 SIMPANG KIRI 1603 1,332 83.1
5 SAPTA JAYA 920 667 72.5
6 RANTAU 2114 1,634 77.3
7 KOTA KUALA SIMPANG 1695 1,449 85.5
8 SERUWAY 2366 2,076 87.7
9 SUNGAI IYU 1317 1,095 83.2
10 BENDAHARA 692 583 84.2
11 BANDA MULYA 1140 933 81.9
12 KARANG BARU 3719 3,101 83.4
13 SEKERAK 708 621 87.8
14 MANYAK PAYED 3097 2,399 77.5
  Kabupaten 25986 21,556 83
Manfaat Pemantauan pertumbuhan
 Deteksi dini balita gizi buruk
 Menentukan prioritas wilayah
sasaran/intervensi
 Perencanaan, pencegahan dan
penanggulangan balita Gizi buruk
 Monitoring dan evaluasi
Tindak lanjut

 Jika diketahui 2 kali berturut tidak


naik BB atau BGM segera rujuk ke
Puskesmas  di PKM dianalisis
apakah anak tersebut gizi buruk
(indeks BB/TB <-3 SD) atau disertai
tanda klinis marasmus dan
kwashiorkor
SELAMAT BEKERJA

JADILAH KADER YANG BAIK


DAN SELALU MENJADI
PANUTAN MASYARAKAT

BEKERJALAH SECARA IKHLAS


KARENA ITULAH SALAH
SATU TABUNGAN UNTUK
AKHIRAT
Pengertian KMS
 KMS adalah kartu yang memuat data
pertumbuhan serta beberapa lain
mengenai perkembangan anak, yang
dicatat setiap bulan dari sejak lahir
sampai usia 5 tahun

 KMS juga dapat diartikan sebagai


raport kesehatan dan gizi balita
Jenis catatan pada KMS
 Berat badan anak (pertumbuhan anak)
 Pemberian ASI ekslusif untuk bayi 0-6
bulan
 Immunisasi yang sudah diberikan pada
anak
 Pemberian Vitamin A
 Penyakit yang pernah diderita anak dan
tindakan yang diberikan
 Perkembangan anak
Manfaat catatan/informasi pada
KMS
 Dapat dijadikan acuan/dasar untuk
memberikan penyuluhan
 Dasar bagi kader untuk memberikan
rujukan baik ke langkah 5 (meja
pelayanan kesehatan) atau ke
Puskesmas
Bagian-bagian KMS
LANGKAH-LANGKAH PENGISIAN KMS
1. Memilih KMS sesuai jenis kelamin.
2. Mengisi identitas anak dan orang
tua pada halaman muka KMS.
3. Mengisi bulan lahir dan bulan
penimbangan anak
LANGKAH-LANGKAH PENGISIAN KMS
4.Meletakkan titik berat badan dan membuat garis
pertumbuhan anak
LANGKAH-LANGKAH PENGISIAN KMS
5. Mencatat setiap kejadian yang dialami anak
6. Menentukan Status Pertumbuhan Anak
Berdasarkan KMS Balita

a. TIDAK NAIK, grafik berat badan memotong


garis pertumbuhan dibawahnya atau
kenaikan berat badan kurang dari KBM
(<800 g)

b. NAIK, grafik berat badan memotong garis


pertumbuhan diatasnya atau kenaikan berat
badan lebih dari KBM (>900 g)

c. NAIK, grafik berat badan mengikuti garis


pertumbuhannya atau kenaikan berat badan
lebih dari KBM (>500 g)

d. TIDAK NAIK, grafik berat badan mendatar


atau kenaikan berat badan kurang dari KBM
(>400 g)

e. TIDAK NAIK, grafik berat badan menurun


LANGKAH-LANGKAH PENGISIAN KMS
7. Mengisi catatan
pemberian
imunisasi bayi

8. Mengisi catatan
Pemberian kapsul
vitamin A
LANGKAH-LANGKAH PENGISIAN KMS
9. Isi kolom Pemberian ASI Eksklusif
Asfek yang di monitor dalam
grafik KMS
N Asfek Arti Tindak lanjut oleh
o yang kader
dimonito
r
1. Berat Anak sehat, gizi baik Keluarga diberi
badan pujian&dukungan untuk
naik pertahankan kondisi anak
tetap sehat

2. Berat Anak mungkin kurang -Beri PMT


badan makan (jumlah dan mutu) -Penyuluhan Gizi
tidak naik atau terganggu kesehatan -Rujuk ke PKM/RS
,cacingan, demam,
campak, dll)
3. BGM -anak perlu perhatian -PMT
khusus dalm tumbangnya -Penyuluhan Gizi
-anak belum tentu -Rujuk ke PKM/RS
gangguan pertumbuhan 
cek BB/PB
-anak perlu perhatian bila
tubuhnya Kurus
TINDAK LANJUT HASIL PENIMBANGAN

1. Berat badan naik (N):


• Berikan pujian kepada ibu yang telah
membawa balita ke Posyandu
• Jelaskan arti garis pertumbuhan yang tertera
pada KMS bahwa berat badan anak naik
danpertumbuhannya baik
• Anjurkan kepada ibu untuk mempertahankan
kondisi anak dan berikan nasihat
tentangpemberian makan anak sesuai
golongan umurnya.
• Anjurkan untuk datang pada penimbangan
berikutnya.
TINDAK LANJUT HASIL PENIMBANGAN

2. Berat badan tidak naik 1 kali (T1)


• Berikan pujian kepada ibu yang telah membawa balita
ke Posyandu
• Jelaskan arti garis pertumbuhan yang tertera pada
KMS bahwa berat badan anak masih kurang dari
kenaikan berat badan minimum, dan mungkin anak
mengalami gangguan pertumbuhan
• Tanyakan dan catat keadaan anak bila ada keluhan
(batuk, diare, panas, rewel, dll) dan kebiasaan makan
anak
• Berikan penjelasan tentang kemungkinan penyebab
berat badan tidak naik tanpa menyalahkan ibu.
• Berikan nasehat kepada ibu tentang anjuran
pemberian makan anak sesuai golongan umurnya
TINDAK LANJUT HASIL PENIMBANGAN
3. Berat badan tidak naik 2 kali (T2) atau
berada di Bawah Garis Merah (BGM)
• Berikan pujian kepada ibu yang telah membawa balita ke
Posyandu dan anjurkan untuk datang kembali bulan
berikutnya.
• Jelaskan arti garis pertumbuhan yang tertera pada KMS bahwa
berat badan anak sudah tidak naik dua kali berturut-turut, dan
anak mengalami gangguan pertumbuhan.
• Tanyakan dan catat keadaan anak bila ada keluhan (batuk,
diare, panas, rewel, dll) dan kebiasaan makan anak
• Berikan penjelasan tentang kemungkinan penyebab berat
badan tidak naik tanpa menyalahkan ibu.
• Berikan nasehat kepada ibu tentang anjuran pemberian makan
anak sesuai golongan umurnya
• Rujuk anak ke Puskesmas/Pustu/Poskesdes.
TINDAK LANJUT HASIL PENIMBANGAN
4. Risiko gemuk
• Berikan pujian kepada ibu yang telah
membawa balita ke Posyandu
• Jelaskan arti garis pertumbuhan yang tertera
pada KMS bahwa anak sudah kelebihan berat
badan sehingga berisiko gemuk
• Tanyakan kepada ibu kebiasaan makan,
aktivitas anak.
• Berikan nasihat sesuai golongan umurnya
• Anjurkan untuk datang pada penimbangan
berikutnya
Cara membaca catatan KMS
JEBAKAN GIZI
SUATU KEADAAN, DIMANA BERAT
BADAN BALITA BERTAMBAH, NAMUN
GRAFIK BERAT BADANNYA BERPINDAH
KE PITA PERTUMBUHAN YANG LEBIH
RENDAH (T1)  KEADAAN GIZINYA
MEROSOT, KARENA ASUPAN GIZI
YANG TIDAK SEIMBANG
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN DI POSYANDU
Timbang SKDN/SKDT

Plot BB
N1
Buat grafik N N2

Interpretasi T T1
T2
T3
Semua
T  N1
Cari kemungkinan penyebab

Tentukan penyebab

Evaluasi Tentukan tindak-lanjut


DETEKSI DINI GIZI BURUK MELALUI
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN

 Bila kecenderungan grafik “N”


 pertumbuhan tidak bermasalah
 Bila kecenderungan grafik “T”
 pertumbuhan bermasalah
 GIZI BURUK

49
DETEKSI DINI GIZI BURUK MELALUI
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN (Lanjutan…)

KESALAHAN MENILAI STATUS


PERTUMBUHAN

Berat Badan Berat Badan


Bulan Lalu Bulan ini
DIBANDINGK
AN
PENILAIAN KADER/
TENAGA KESEHATAN

ASAL NAIK
50
ALUR KEGIATAN POSYANDU

2. PENIMBANGAN BALITA

1. PENDAFTARAN

3. PENGISIAN KMS

5. PELAYANAN OLEH
4. PENYULUHAN PETUGAS
B. CARA MENIMBANG BERAT
BADAN (lanjutan…..)
 Menggunakan Timbangan BayiBatang
(“Baby dacinScale”):
tidak
datar (seimbang)
 Letakkan timbangan ditempat yang rata dan
datar
Pastikan jarum timbangan menunjukkan angka
nol Bandul penyeimbang
tidak dipasang

Sarung timbang Anak langsung ditimbang


sudah dipasang  berat badan anak lebih
Timbang bayi dengan pakaianberat
minim/telanjang
dari sebenarnya
Baca dan catat berat badan anak sesuai dengan
MEMASANG DACIN YANG
angka yang ditunjuk oleh jarum timbang SALAH
52
CARA MENGUKUR
TINGGI/PANJANG BADAN

Kunci pengait berada di samping papan pengukur


Posisi balita dan pengukur Posisi tangan asisten pengukur
(memegang telinga) dan posisi
kepala

Posisi pengukur yang benar (mata Posisi kaki yang benar, telapak kaki
tegak lurus ke jendela baca alat menempel tegak lurus pada papan
pengukur) penggeser
CARA MENGUKUR
TINGGI BADAN PADA ANAK

Posisi microtoise di
Posisi microtoise setelah
lantai
ditarik sampai menunjukkan
angka nol

Posisi microtoise yang siap pakai


CARA MENGUKUR
TINGGI BADAN PADA ANAK

56
CARA MENGUKUR
TINGGI BADAN PADA ANAK

57
SELAMAT BEKERJA

JADILAH KADER YANG BAIK


DAN SELALU MENJADI
PANUTAN MASYARAKAT

BEKERJALAH SECARA IKHLAS


KARENA ITULAH SALAH
SATU TABUNGAN UNTUK
AKHIRAT
MENGENAL POSYANDU
Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) merupakan
salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya
Masyarakat (UKBM) yang dilaksanakan oleh, dari
dan bersama masyarakat, untuk memberdayakan
dan memberikan kemudahan kepada masyarakat
guna memperoleh pelayanan kesehatan bagi ibu,
bayi dan
anak balita.
KEGIATAN PELAYANAN DI
POSYANDU
A. Kegiatan Posyandu terdiri dari kegiatan
utama dan kegiatan
pengembangan/pilihan.
Kegiatan utama,mencakup;
- kesehatan ibu dan anak;
- keluarga berencana;
- imunisasi;
- gizi;
- pencegahan dan penanggulangan diare.

B. Kegiatan pengembangan/pilihan,
masyarakat dapat
menambah kegiatan baru disamping lima
kegiatan
utama yang telah ditetapkan, dinamakan
Posyandu
Terintegrasi.
Kegiatan baru tersebut misalnya;
- Bina Keluarga Balita (BKB);
- Tanaman Obat Keluarga (TOGA);
- Bina Keluarga Lansia (BKL);
Bina Keluarga Balita
POSYANDU

- Pos Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD);


- berbagai program pembangunan masyarakat desa lainnya.

Semua anggota masyarakat yang membutuhkan pelayanan


kesehatan
dasar yang ada di Posyandu terutama;
 - bayi dan anak balita;
 - ibu hamil, ibu nifas dan ibu menyusui;
 - pasangan usia subur;
MANFAAT POSYANDU
A. Bagi Masyarakat
1. Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi dan pelayanan
kesehatan bagi ibu, bayi, dan anak balita.
2. Pertumbuhan anak balita terpantau sehingga tidak menderita gizi kurang

atau gizi buruk.


3. Bayi dan anak balita mendapatkan kapsul Vitamin A.
4. Bayi memperoleh imunisasi lengkap.
5. Ibu hamil akan terpantau berat badannya dan memperoleh tablet tambah
darah (Fe) serta imunisasi Tetanus Toksoid (TT).
6. Ibu nifas memperoleh kapsul Vitamin A dan tablet tambah darah (Fe).
7. Memperoleh penyuluhan kesehatan terkait tentang kesehatan ibu dan
anak.
8. Apabila terdapat kelainan pada bayi, anak balita, ibu hamil, ibu nifas dan
ibu menyusui dapat segera diketahui dan dirujuk ke puskesmas.
9. Dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang kesehatan ibu, bayi,
dan anak balita.
lebih dahulu dan lebih lengkap.
2. Ikut berperan secara nyata dalam
perkembangan
tumbuh kembang anak balita dan
kesehatan ibu.
3. Citra diri meningkat di mata masyarakat
sebagai
orang yang terpercaya dalam bidang
kesehatan.
4. Menjadi panutan karena telah mengabdi
demi
pertumbuhan anak dan kesehatan ibu.

PENYELENGGARAAN POSYANDU

A. Pengelola Posyandu
 Dalam penyelenggaraannya, pengelola Posyandu dipilih dari dan oleh
 masyarakat pada saat musyawarah pembentukan Posyandu. Pengurus
 Posyandu sekurang-kurangnya terdiri dari ketua, sekretaris, dan
 bendahara.
BAGAN KEPENGURUSAN POSYANDU
(Contoh)

Penanggung jawab
Datok Penghulu

Ketua kader

Sekretaris
Bendahara

Kader Kader Kader Kader Kader Kader


Berikut ini beberapa kriteria pengelola Posyandu.
1. Sukarelawan dan tokoh masyarakat setempat.
2. Memiliki semangat pengabdian, berinisiatif
tinggi,dan mampu memotivasi masyarakat.
3. Bersedia bekerja secara sukarela bersama
masyarakat.

B. Waktu dan Lokasi Posyandu


 Penyelenggaraan Posyandu sekurang-kurangnya
satu (1) kali dalam sebulan. Jika diperlukan, hari
buka Posyandu dapat lebih dari satu (1) kali dalam
sebulan.
 Hari dan waktunya sesuai dengan hasil kesepakatan
masyarakat.
 Posyandu berlokasi di setiap desa/kelurahan/RT
atau dusun, salah satu kios di pasar, salah satu
ruangan perkantoran, atau tempat khusus yang
dibangun oleh swadaya masyarakat.
 Tempat penyelenggaraan kegiatan Posyandu sebaiknya
berada di lokasi yang mudah dijangkau oleh
masyarakat.
PEMBENTUKAN POSYANDU

Langkah-langkah pembentukan Posyandu.


1. Mempersiapkan para petugas/aparat sehingga bersedia dan memiliki
kemampuan mengelola serta membina Posyandu.
2. Mempersiapkan masyarakat, khususnya tokoh masyarakat sehingga
bersedia mendukung penyelenggaraan Posyandu.
3. Melakukan Survei Mawas Diri (SMD) agar masyarakat mempunyai rasa
memiliki, melalui penemuan sendiri masalah yang dihadapi dan potensi
yang dimiliki.
4. Melakukan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) untuk mendapatkan
dukungan dari tokoh masyarakat.
5. Membentuk dan memantau kegiatan Posyandu dengan kegiatan pemilihan
pengurus dan kader, orientasi pengurus dan pelatihan kader Posyandu,
pembentukan dan peresmian Posyandu, serta penyelengaraan dan
pemantauan kegiatan Posyandu.
PESAN KADER UNTUK IBU HAMIL

1.Pengaturan Kelahiran

• Seorang ibu sebaiknya hamil pada usia 20-


30
tahun.Karena pada usia tersebut tubuh
wanita telah
siap secara fisik maupun mental untuk
hamil dan
melahirkan.
• Untuk menjaga kesehatan ibu dan anak
sebaiknya jarak
antara anak pertama dan kedua paling
sedikit dua thn
Kesehatan ibu akan terancam jika
melahirkan dengan
jarak waktu terlalu dekat, demikian pula
bayi yang akan
lahir sebelum waktunya dgnberat badan
lahir rendah.
2. Pemeriksaan Kehamilan
3. Makanan yang Sehat Bagi Ibu Hamil
4. Menjaga Kebersihan Diri
5. Mengenali Tanda-Tanda Bahaya Pada Ibu Hamil

PESAN KADER UNTUK IBU BERSALIN


1.Pertolongan Persalinan
2.Mengenali Tanda-Tanda Persalinan
3.Mengenali Tanda-Tanda Bahaya Pada Ibu Bersalin
PESAN KADER UNTUK IBU NIFAS

1. Yang Harus Dilakukan Oleh Ibu Nifas Tentang


ASI
2. Menjaga Kesehatan Pada Ibu Nifas
3. Mengenali Tanda-Tanda Bahaya pada ibu nifas
4. Pentingnya ibu nifas ikut program KB
5. Jenis-Jenis Alat KB dan Cara Menggunakannya
A. Alat ber-KB untuk suami
B. Alat ber-KB untuk istri
PESAN KADER UNTUK IBU KADER
1. Pemberian ASI
2. Pola Makan Anak
3. Tumbuh Kembang Anak
4. Pemberian kapsul vitamin A
5. Yang perlu dilakukan bila balita
batuk
6. Yang perlu dilakukan bila balita
diare
7. Yang perlu dilakukan bila anak
demam
8. Yang perlu dilakukan bila anak sakit
kulit
9. Mencegah agar anak tdk terkena
penyakit kulit
10. Merawat gigi anak
ALUR KEGIATAN POSYANDU

2. PENIMBANGAN BALITA

1. PENDAFTARAN

3. PENGISIAN KMS

5. PELAYANAN OLEH
4. PENYULUHAN PETUGAS
 Lima langkah kegiatan bukan
berarti benar – benar harus ada
lima meja karena ini hanya
merupakan sistem kegiatan,artinya
lima jenis kegiatan,bisa saja tidak
semua kegiatan menggunakan
meja yang sesungguhnya
INDIKATOR STRATA POSYANDU
PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI
1) Blm ada SK 1).Blm ada SK 1). Ada SK kepala 1).SK kepala Desa/
kepala Desa kepala Desa/ Pokja
2) Blm ada Desa/Pokja Pokja Posyandu
pembagian 2).Blm ada 2). Ada pembagian Posyandu/Pokjanal
tugas pembagian tugas 3). Jlh kader 2).Ada pembagian
3) Jlh kader 5 org tugas 8 org yg tugas
4) Sarana / 3).Jlh kader > 5 org menikuti plthn 3). Jlh kader 10 org
prasarana blm yg 4). Sarana memadai yg
lengkap sdh mengikuti 5). Lokasi Posyandu sudah terlatih
5) Belum ada lokasi plthn sudah menetap 4) Sarana memadai
posyandu 4). Sarana / 6). Jlh dana cukup sesuai
6) Jumlah dana prasarana blm 7). Keg. 5 meja kebutuhan
kurang lengkap sesuai dgn 5). Tempat/lokasi
7) Keg. 5 meja blm 5.Lokasi posyandu sasaran posyandu
semua belum 8). Program permanen
dilaksanakan menetap pengembang 6). Sumberdana
8) Program 6). Jlh dana bersifat an berasal
pengembangan rutin dilaksanakan dari swadaya
blm dilakukan 7). Keg. 5 meja 9). Buku ADM hanya masy
9) Buku ADM > 5 belum 6 bh 7). Sasaran
bh semua 10).D/S > 50 % keg.lengkap
10) D/S < 50 % dilaksanakan 11). Cak. Linakes, 8). Program
11) Cak. Linakes, 8). Program K4, Aks. pengembang
K4, Aks. KB, pengembang an KB, Immun, an
Immun, FE, blm dilakukan FE, vit.A, dilaksanakan dan
vit.A, Dana 9). Buku ADM > 6 Dana Sehat
RUANG LINGKUP PROGRAM KEGIATAN
POSYANDU PLUS
Pergub Aceh no. 60 tahun 2015 Pasal 3 (ayat 5)
POSYANDU YANG MELAKSANAKAN
PENGINTEGRASIAN PROGRAM KEGIATAN
LAYANAN SOSIAL DASAR LAINNYA DISEBUT
POSYANDU PLUS
Posyandu Plus Paling sedikit melaksanakan
4 (empat) program kegiatan terintegrasi :
1. Posyandu
2. Pos PAUD/PAUD
3. BKB dan
4. TPA
BINA KELUARGA BALITA
 Bina Keluarga Balita yang selanjutnya disingkat
BKB adalah upaya peningkatan pengetahuan,
keterampilan dan kesadaran ibu serta anggota
keluarga lain dalam membina tumbuh kembang
balitanya melalui rangsangan fisik, motorik,
kecerdasan, sosial, emosional serta moral yang
berlangsung dalam proses interaksi antara
ibu/anggota keluarga lain nya dengan anak balita
 BENTUK KEGIATAN BKB
1. SOSIALISASI
2. PENYULUHAN 7 ASPEK PEKEMBANGAN ANAK
3. PENGISIAN KKA (KARTU KEMBANG ANAK)
4. PENGGUNAAN MEDIA INTERAKSI ANTARA ORANG
TUA DAN ANAK
5. KETERAMPILAN PENGASUHAN BALITA
6. MEMBANGUN KELEKATAN DENGAN ANAK
7. PENERAPAN DISIPLIN POSITIF (TANPA KEKERASAN)
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
(PAUD)

 PAUD ADALAH : Suatu upaya pembinan yang ditujukan


kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 (enam)
tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar memiliki kesiapan
dalam memasuki pendidikan lebih tinggi
 Dilaksanakan 3 sampai 6 kali dalam seminggu
 BENTUK LAYANAN PAUD
 1. PENGASUHAN BERSAMA ANAK USIA 0-2 TAHUN
 2. BERMAIN BERSAMA ATAU PEMBELAJARAN UNTUK
ANAK USIA 2-4 THN DAN 4-6 THN
 3. DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK
 4. PENERAPAN DISIPLIN POSITIF (TANPA KEKERASAN)
TPA ( TAMAN PENDIDIKAN
ALQUR’AN)
 TPA adalah tempat kegiatan belajar membaca alqur’an dan
pembinaan dasar Agama Islam bagi anak mulai usia 3 (iga)
sampai dengan 12 (dua belas ) tahun
 BEBERAPA KEGIATAN PEMBELAJARAN
 1. BELAJAR MENGENAL HURUF DAN MEMBACA AL-QUR’AN
 2. BELAJAR/PRAKTEK DASAR-DASAR IBAAH SEPERTI
BACAAN SHALAT DAN PRAKTEK SHALAT
 3. BELAJAR DO’A HARIAN
 PEMBELAJARAN AKHAQUL KARIMAH
KRITERIA KADER POSYANDU

 Diutamakan berasal dari anggota


masyarakat setempat
 Dapat membaca & menulis huruf latin
 Mempunyai jiwa pelopor, pembaharu &
penggerak masyarakat
 Bersedia bekerja secara sukarela, memiliki
kemampuan & waktu luang

Anda mungkin juga menyukai