Disusun Oleh:
Adhi Risky Putra (030.11.015)
Nuvita Hasrianti (030.10.210)
Ayu Amaliah (030.11.051)
BGM Jumlah balita yang berada dibawah garis merah bulan ini pada KMS
O Jumlah balita yang ditimbang bulan ini tapi bulan lalu tidak
ditimbang
B Jumlah balita yang baru ditimbang bulan ini dari posyandu yang
melapor
A. Jenis Data
1. Jumlah balita yang ada (S) di wilayah posyandu Kenanga 1 Puskesmas
kelurahan Cilandak Barat.
2. Jumlah balita yang memiliki Kartu Menuju Sehat (K), di wilayah
posyandu Kenanga 1 Puskesmas kelurahan Cilandak Barat.
3. Jumlah balita yang datang ditimbang (D) pada bulan penimbangan, di
wilayah posyandu Kenanga 1 Puskesmas kelurahan Cilandak Barat.
4. Jumlah balita yang naik berat badannya (N) pada bulan penimbangan,
di wilayah posyandu Kenanga 1 Puskesmas kelurahan Cilandak Barat.
5. Jumlah balita yang bawah garis merah pada KMS (BGM) pada bulan
penimbangan di wilayah posyandu Kenanga 1 Puskesmas kelurahan
Cilandak Barat.
B. Sumber Data
C. Periode Waktu
ii. April Juni 2017
D. Pengolahan
Data SKDN dihitung dalam bentuk jumlah misalnya S,K,D,N atau
dalam bentuk proporsi misalnya N/D, D/S, K/S dan BGM/D untuk
masing-masing Posyandu.
Setelah melakukan kegiatan di Posyandu atau di pos penimbangan
petugas kesehatan dan kader Posyandu (petugas sukarela) melakukan
analisis SKDN. Analisisnya terdiri dari:
1. Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam Penimbangan Balita
Yaitu jumlah balita yang ditimbang dibagi dengan jumlah balita yang
ada di wilayah kerja Posyandu atau dengan menggunakan rumus (D/S
x 100%), hasilnya minimal harus mencapai 80%, apabila dibawah 80%
maka dikatakan partisipasi masyarakat untuk kegiatan pemantauan
pertumbuhan dan perkembangan berat badan rendah. Hal ini akan
berakibat pada balita tidak akan terpantau oleh petugas kesehatan
ataupun kader Posyandu dan memungkinkan balita ini tidak diketahui
pertumbuhan berat badannya atau pola pertumbuhan berat badannya.
3. Indikator lainnya
Adalah (N/D x 100%) yaitu jumlah balita yang naik berat badannya
dibandingkan dengan jumlah seluruh balita yang ditimbang. Sebaiknya
semua balita yang ditimbang harus mengalami peningkatan berat
badannya.
E. Penyajian
1. Penyajian dalam bentuk tabular dan grafik/balok
2. Di tingkat Posyandu pada grafik/balok SKDN
S K D N BG S K D N BG S K D N BG
M M M
75 69 64 36 21 75 69 64 36 21 75 75 55 27 0
BALOK SKDN
POSYANDU KENANGA 1
70
60
50 S
K
40
D
30 N
BGM
20
10
0
April 2017 Mei 2017 Juni 2017
80
D/S (%)
60 N/D (%)
K/S (%)
40 D/K (%)
K-D)/K (%)
20 BGM/D (%)
0
April-17 Mei-17 Juni-17
4. Kesinambungan Program
Yaitu jumlah balita yang ditimbang dibagi dengan jumlah balita yang
memiliki KMS di wilayah posyandu atau dengan menggunakan rumus
(D/K x 100%). Target kesinambungan program di posyandu Kenanga 1
wilayah Puskesmas kelurahan Cilandak Barat adalah 70%. Berdasarkan
tabel di atas, didapatkan bahwa tingkat kesinambungan program pada
bulan April dan Mei 2017 sudah mencapai target yaitu 92,7%. Untuk bulan
Juni 2017 tingkat kesinambungan program didapatkan 100%. Hal ini
berarti tingkat kesinambungan program di posyandu Kenanga 1 sudah
baik, dan perlu dipertahankan di bulan-bulan berikutnya.
5. Indikator lainnya adalah Indikator Drop Out yaitu balita yang sudah
mempunyai KMS dan pernah datang menimbang berat badannya tetapi
kemudian tidak pernah datang lagi di posyandu untuk selalu mendapatkan
pelayanan kesehatan. Rumusnya adalah jumlah balita yang telah mendapat
KMS dikurangi dengan jumlah balita ditimbang hasilnya dibagi dengan
balita yang punya KMS yaitu (K-D)/ K x 100 %. Pada Posyandu Kenanga
1 Puskesmas kelurahan Cilandak Barat didapatkan presentase drop out
pada bulan April dan Mei 2017 adalah 7,25%. Untuk bulan Juni 2017,
indikator drop out adalah 26,6%. Hal ini menandakan para kader dan
petugas kesehatan di wilayah tersebut perlu menghimbau kepada warga
untuk datang secara rutin ke posyandu untuk menimbang berat badan
anaknya agar dapat di evaluasi dari waktu ke waktu.
KESIMPULAN