Anda di halaman 1dari 11

TUGAS KEPANITERAAN

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


BALOK SKDN
Posyandu Kenanga 1
Puskesmas Kelurahan Cilandak Barat

Disusun Oleh:
Adhi Risky Putra (030.11.015)
Nuvita Hasrianti (030.10.210)
Ayu Amaliah (030.11.051)

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


PUSKESMAS KELURAHAN CILANDAK BARAT
PERIODE 12 JUNI 26 AGUSTUS 2017
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
Data Penimbangan
DATA POSYANDU

S Semua balita yang ada di Daerah Kelompok Penimbangan

K Semua balita yang terdaftar dan mempunyai KMS bulan ini

D Semua balita yang ditimbang bulan ini

N/T Balita yang ditimbang 2 bulan berturut-turut dan garis


pertumbuhannya pada KMS naik (N) atau tidak naik (T)

BGM Jumlah balita yang berada dibawah garis merah bulan ini pada KMS

O Jumlah balita yang ditimbang bulan ini tapi bulan lalu tidak
ditimbang

B Jumlah balita yang baru ditimbang bulan ini dari posyandu yang
melapor

A. Jenis Data
1. Jumlah balita yang ada (S) di wilayah posyandu Kenanga 1 Puskesmas
kelurahan Cilandak Barat.
2. Jumlah balita yang memiliki Kartu Menuju Sehat (K), di wilayah
posyandu Kenanga 1 Puskesmas kelurahan Cilandak Barat.
3. Jumlah balita yang datang ditimbang (D) pada bulan penimbangan, di
wilayah posyandu Kenanga 1 Puskesmas kelurahan Cilandak Barat.
4. Jumlah balita yang naik berat badannya (N) pada bulan penimbangan,
di wilayah posyandu Kenanga 1 Puskesmas kelurahan Cilandak Barat.
5. Jumlah balita yang bawah garis merah pada KMS (BGM) pada bulan
penimbangan di wilayah posyandu Kenanga 1 Puskesmas kelurahan
Cilandak Barat.

B. Sumber Data

i. Data diperoleh dari hasil pemantauan pertumbuhan balita setiap bulan di


posyandu Kenanga 1 Puskesmas wilayah kelurahan Cilandak Barat.

C. Periode Waktu
ii. April Juni 2017

D. Pengolahan
Data SKDN dihitung dalam bentuk jumlah misalnya S,K,D,N atau
dalam bentuk proporsi misalnya N/D, D/S, K/S dan BGM/D untuk
masing-masing Posyandu.
Setelah melakukan kegiatan di Posyandu atau di pos penimbangan
petugas kesehatan dan kader Posyandu (petugas sukarela) melakukan
analisis SKDN. Analisisnya terdiri dari:
1. Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam Penimbangan Balita
Yaitu jumlah balita yang ditimbang dibagi dengan jumlah balita yang
ada di wilayah kerja Posyandu atau dengan menggunakan rumus (D/S
x 100%), hasilnya minimal harus mencapai 80%, apabila dibawah 80%
maka dikatakan partisipasi masyarakat untuk kegiatan pemantauan
pertumbuhan dan perkembangan berat badan rendah. Hal ini akan
berakibat pada balita tidak akan terpantau oleh petugas kesehatan
ataupun kader Posyandu dan memungkinkan balita ini tidak diketahui
pertumbuhan berat badannya atau pola pertumbuhan berat badannya.

2. Tingkat Liputan Program


Yaitu jumlah balita yang mempunyai KMS dibagi dengan jumlah
seluruh balita yang ada di wilayah Posyandu atau dengan
menggunakan rumus (K/S x 100%). Hasil yang didapat harus 100%.
Alasannya balita-balita yang telah mempunyai KMS telah mempunyai
alat instrumen untuk memantau berat badannya dan data pelayanan
kesehatan lainnya. Apabila tidak digunakan atau tidak dapat KMS
maka pada dasarnya program posyandu tersebut mempunyai liputan
yang sangat rendah atau biasa juga dikatakan balita yang seharusnya
mempunyai KMS karena memang mereka (Balita) masih dalam fase
pertumbuhan ini telah kehilangan kesempatan untuk mendapat
pelayanan sebagaimana yang terdapat dalam KMS tersebut. Khusus
untuk Tingkat Kehilangan Kesempatan ini menggunakan rumus ((S-
K)/S x 100%), yaitu jumlah balita yang ada di wilayah Posyandu
dikurangi jumlah balita yang mempunyai KMS, hasilnya dibagi
dengan jumlah balita di wilayah posyandu tersebut, semakin tinggi
Presentasi Kehilangan Kesempatan, maka semakin rendah kemauan
orang tua balita untuk dapat memanfaatkan KMS. Padahal KMS
sangat baik untuk memantau pertumbuhan berat badan balita atau juga
pola pertumbuhan berat badan balita.

3. Indikator lainnya
Adalah (N/D x 100%) yaitu jumlah balita yang naik berat badannya
dibandingkan dengan jumlah seluruh balita yang ditimbang. Sebaiknya
semua balita yang ditimbang harus mengalami peningkatan berat
badannya.

4. Indikator lainnya dalam SKDN adalah indikator Drop-Out, yaitu balita


yang sudah mempunyai KMS dan pernah datang menimbang berat
badannya tetapi kemudian tidak pernah datang lagi di Posyandu untuk
selalu mendapatkan pelayanan kesehatan. Rumusnya yaitu jumlah
balita yang telah mendapatkan KMS dikurangi dengan jumlah balita
yang ditimbang, dan hasilnya dibagi dengan balita yang mempunyai
KMS ((K-D)/K x 100%)

5. Indikator lainnya dalam SKDN adalah indikator perbandingan antara


jumlah balita yang status gizinya berada di Bawah Garis Merah
(BGM) dibagi dengan banyaknya jumlah balita yang ditimbang pada
bulan penimbangan (D). rumusnya adalah (BGM/D x 100%).

6. Indikator lainnya adalah kesinambungan program yaitu jumlah balita


yang ditimbang dibagi dengan jumlah balita yang memiliki KMS di
wilayah posyandu atau dengan menggunakan rumus (D/K x 100%).

E. Penyajian
1. Penyajian dalam bentuk tabular dan grafik/balok
2. Di tingkat Posyandu pada grafik/balok SKDN

SKDN Posyandu Kenanga 1 Wilayah Cakupan


Puskesmas Kelurahan Cilandak Barat Periode April - Juni 2017

April 2017 Mei 2017 Juni 2017

S K D N BG S K D N BG S K D N BG
M M M

75 69 64 36 21 75 69 64 36 21 75 75 55 27 0

BALOK SKDN

POSYANDU KENANGA 1

PUSKESMAS KELURAHAN CILANDAK BARAT


80

70

60

50 S
K
40
D
30 N
BGM
20

10

0
April 2017 Mei 2017 Juni 2017

Tabel 1. Pencapaian Program SKDN


RUMUS BULAN

April 2017 Mei 2017 Juni 2017

D/S (%) 85,3% 85,3% 73,3%

N/D (%) 56,2% 56,2% 49%

K/S (%) 92% 92% 100%

D/K (%) 92,7% 92,7% 73,3%

(K-D)/K (%) 7,25% 7,25% 26,6%

BGM/D (%) 32,8% 32,8% 0%

Grafik Pencapaian Program SKDN bulan April - Juni 2017


100

80
D/S (%)
60 N/D (%)
K/S (%)
40 D/K (%)
K-D)/K (%)
20 BGM/D (%)

0
April-17 Mei-17 Juni-17

Penjelasan Pencapaian Program SKDN

Penilaian data SKDN dihitung dalam bentuk jumlah misalnya S,K,D,N


atau dalam bentuk proporsi misalnya N/D, D/S, K/S, D/K dan (K-D)/K (%) untuk
masing-masing Posyandu di kelurahan Cilandak Barat.

Berikut ini adalah analisis SKDN berdasarkan hasil pencapaian program


SKDN yang telah disebutkan di atas:
1. Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam Penimbangan Balita
Yaitu jumlah balita yang ditimbang dibagi dengan jumlah balita yang ada
di wilayah kerja Posyandu atau dengan menggunakan rumus (D/S x
100%). Target tingkat partisipasi masyarakat di Posyandu Kenanga 1
wilayah Puskesmas kelurahan Cilandak Barat adalah 80%. Berdasarkan
tabel di atas, didapatkan bahwa tingkat partisipasi masyarakat dalam
penimbangan balita baik bulan April 85,3%, bulan Mei 85,3% dan bulan
Juni 73,3%.
Kesimpulan dari data tersebut adalah Posyandu Kenanga 1 sudah
mencapai target tingkat partisipasi masyarakat adanya untuk bulan April
dan Mei dimana hasilnya > 80% atau 85,3%. Untuk bulan Juni tingkat
partisipasi masyarakat didapatkan sebanyak 73,3 %. Tingkat partisipasi
masyarakat yang belum mencapai target untuk bulan Juni mungkin
disebabkan karena pada bulan Juni sedang berlangsung bulan Ramadhan
dan banyak warga yang mudik ke kampungnya.

2. Kecenderungan Status Gizi


Adalah (N/D x 100%) yaitu jumlah balita yang naik berat badannya
dibandingkan dengan jumlah seluruh balita yang ditimbang. Target
kecenderungan status gizi di posyandu Kenanga 1 wilayah Puskesmas
kelurahan Cilandak Barat adalah 80%. Berdasarkan tabel di atas,
didapatkan bahwa tingkat kecenderungan status gizi pada bulan April
Juni 2017 adalah 56,2%, 56,2% dan 49%. Hal ini menunjukkan bahwa
posyandu Kenanga 1 masih jauh dari target sasaran yang telah ditetapkan
dan diperlukan evaluasi lebih lanjut karena idealnya semua balita yang
ditimbang mengalami peningkatan berat badan.

3. Tingkat Liputan Program


Yaitu jumlah balita yang mempunyai KMS dibagi dengan jumlah seluruh
balita yang ada di wilayah Posyandu atau dengan menggunakan rumus
(K/S x 100%). Target tingkat liputan program di Posyandu Kenanga 1
wilayah Puskesmas kelurahan Cilandak Barat adalah 100% Berdasarkan
tabel di atas, didapatkan bahwa tingkat liputan program posyandu
Kenanga 1 di wilayah Puskesmas kelurahan Cilandak Barat belum
mencapai target dimana pencapaian di bulan April dan Mei 2017 adalah
92%. Hal ini perlu di evaluasi dan ditingkatkan karena dengan mempunyai
KMS, balita mempunyai alat instrumen untuk memantau berat badannya
dan data pelayanan kesehatan lainnya.
Sedangkan untuk dibulan Juni tingkat pencapaian liputan program sudah
mencapai target sebanyak 100% dan perlu dipertahankan

4. Kesinambungan Program
Yaitu jumlah balita yang ditimbang dibagi dengan jumlah balita yang
memiliki KMS di wilayah posyandu atau dengan menggunakan rumus
(D/K x 100%). Target kesinambungan program di posyandu Kenanga 1
wilayah Puskesmas kelurahan Cilandak Barat adalah 70%. Berdasarkan
tabel di atas, didapatkan bahwa tingkat kesinambungan program pada
bulan April dan Mei 2017 sudah mencapai target yaitu 92,7%. Untuk bulan
Juni 2017 tingkat kesinambungan program didapatkan 100%. Hal ini
berarti tingkat kesinambungan program di posyandu Kenanga 1 sudah
baik, dan perlu dipertahankan di bulan-bulan berikutnya.

5. Indikator lainnya adalah Indikator Drop Out yaitu balita yang sudah
mempunyai KMS dan pernah datang menimbang berat badannya tetapi
kemudian tidak pernah datang lagi di posyandu untuk selalu mendapatkan
pelayanan kesehatan. Rumusnya adalah jumlah balita yang telah mendapat
KMS dikurangi dengan jumlah balita ditimbang hasilnya dibagi dengan
balita yang punya KMS yaitu (K-D)/ K x 100 %. Pada Posyandu Kenanga
1 Puskesmas kelurahan Cilandak Barat didapatkan presentase drop out
pada bulan April dan Mei 2017 adalah 7,25%. Untuk bulan Juni 2017,
indikator drop out adalah 26,6%. Hal ini menandakan para kader dan
petugas kesehatan di wilayah tersebut perlu menghimbau kepada warga
untuk datang secara rutin ke posyandu untuk menimbang berat badan
anaknya agar dapat di evaluasi dari waktu ke waktu.

6. Indikator lainnya dalam SKDN adalah indikator perbandingan jumlah


balita yang status gizinya berada di Bawah Garis Merah (BGM) dibagi
dengan banyaknya jumlah balita yang ditimbang pada bulan penimbangan
(D), rumusnya adalah (BGM/D x 100%). Dari hasil perhitungan
didapatkan jumlah balita yang berada yang berada di bawah garis merah
pada bulan April dan Mei 2017 sebanyak 32,8%, sedangkan pada bulan
juli didapatkan 0%. Dalam hal ini ditemukan sebanyak 21 balita yang
berada pada bawah garis merah (BGM) di Posyandu Kenanga 1 Kelurahan
Cilandak Barat selama bulan April dan Mei 2017. Hal ini memerlukan
evaluasi lebih lanjut mengapa kondisi tersebut bisa terjadi. Akan tetapi,
pada bulan Juni tidak didapatkan balita yang status gizinya di bawah garis
merah. Kondisi ini menandakan sudah ada evaluasi dan intervensi yang
dilakukan untuk menanggulangi masalah yang terjadi di bulan April dan
Mei 2017

KESIMPULAN

Berdasarkan penyelenggaraan Posyandu Balita pada Puskesmas Kelurahan


Cilandak Barat di Posyandu Kenanga RW 06 pada bulan April Juni 2017
didapatkan hasil dari keenam indikator SKDN. Tingkat partisipasi masyarakat
dalam penimbangan balita pada bulan April sampai Mei 2017 sudah mencapai
target, yaitu lebih dari 80% ( 85,3%), namun pada bulan Juni partisipasi
masyarakat menurun sebanyak 12% (73,3). Jumlah balita yang berat badannya
naik setelah ditimbang di Posyandu (Kecenderungan Status Gizi) masih perlu
dievaluasi karena dalam tiga bulan terakhir belum mencapai target (<80%).
Jumlah balita yang memiliki KMS (Kartu Menuju Sehat) meningkat 8% menjadi
100% sesuai dengan target pada bulan Juni 2017.

Pada Kesinambungan program Posyandu sudah melebihi target (70%),


yaitu sebesar 92,7% dan semakin meningkat pada bulan Juni menjadi 100%.
Tingkat drop out balita atau balita yang tidak menimbang pada bulan berikutnya
terlansir sedikit pada bulan April dan Mei (7,25%), namun bertambah pesat
dibulan Juni sebesar 26,6%. Bayi dengan KMS berada di bawah garis merah
(BGM) sejumlah 32,8% pada bulan April dan Mei, namun menurun menjadi 0%
pada Bulan Juni.

Anda mungkin juga menyukai