DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS JANGKAR
Jl. Pelabuhan Jangkar No. 1 Telp. (0338) 452334
JANGKAR 68372
POSYANDU LANSIA
I. PENDAHULUAN
Keadaan masyarakat Indonesia yang beragam sangat dipengaruhi oleh
perkembangan masyarakat dari usia dini. Pemerintah telah memperhatikan kelangsungan
pekembangan usia dini ini dengan mengoptimalkan berbagai bentuk pengembangan di
usia muda, seperti peningkatan mutu pendidikan, pengembangan pola-pola intelektual,
pola pendidikan moral dan banyak aspek lainnya. Hal ini tentu saja menggembirakan,
meskipun tidak bisa menjadi jaminan bahwa upaya tersebut dapat meningkatkan kualitas
generasi selanjutnya.
Lansia sering dianggap sebagai golongan yang lemah, tetapi sesungguhnya
lansia memiliki peran yang berarti bagi masyarakat. Lansia memiliki penalaran moral
yang bagus untuk generasi dibawahnya. Lansia memiliki semacam gairah yang tinggi
karena secara alami, manusia akan cenderung memanfaatkan masa-masa akhirnya secara
optimal untuk melakukan pewarisan nilai dan norma. Hal ini justru mempermudah kita
untuk membina moral anak-anak.
Masa lanjut usia adalah masa dimana individu dapat merasakan kesatuan,
integritas, dan refleksi dari kehidupannya. Jika tidak, ini akan menimbulkan ketimpangan
dan bahkan dapat mengakibatkan patologis, semacam penyakit kejiwaan. Jika ini terjadi
maka keadaan masyarakat juga terganggu, dimana lansia sebagai penguat transformator
nilai dan norma berkurang, baik secara kualitas dan kuantitas. Banyak contoh yang terjadi
dimasyarakat kita, dimana lansia berlaku yang kurang sopan atau bahkan kurang beradab
sehingga secara tidak langsung akan mengganggu ketentraman kehidupan bermasyarakat.
Lansia di Indonesia, menurut Depkomindo 2010, pada tahun 2008 berjumlah 23 juta
orang, sedangkan lansia yang terlantar mencapai 1,7 juta sampai 2 juta orang.
1
untuk masyarakat usia lanjut di suatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang
digerakkan oleh masyarakat dimana mereka bias mendapatkan pelayanan kesehatan
Posyandu lansia merupakan pengembangan dari kebijakan pemerintah melalui pelayanan
kesehatan bagi lansia yang penyelenggaraannya melalui program Puskesmas dengan
melibatkan peran serta pra lansia, keluarga, tokoh masyarakat, dan orgaisasi sosial dalam
penyelenggaraannya.
Pelayanan Posyandu Lansia ini berbeda dengan posyandu balita yang terdapat
sistem 5 meja, pelayanan yang diselenggarakan dalam posyandu lansia tergantung pada
mekanisme dan kebijakan pelayanan kesehatan di suatu wilayah kabupaten maupun kota
penyelenggara. Ada yang menyelenggarakan posyandu lansia sistem 5 meja seperti
posyandu balita, ada juga hanya menggunakan system pelayanan 3 meja, dengan
kegiatan sebagai berikut Meja I : sebagai tempat pendaftaran lansia, pengukuran dan
penimbangan berat badan dan atau tinggi badan, Meja II : Melakukan pencatatan berat
badan, tinggi badan, indeks massa tubuh (IMT). Pelayanan kesehatan seperti pengobatan
sederhana dan rujukan kasus juga dilakukan di meja II ini, sedangkan pada Meja III :
melakukan kegiatan penyuluhan atau konseling, disini juga bisa dilakukan pelayanan
pojok gizi.
Pemerintah telah merumuskan berbagai peraturan dan perundang-undangan,
yang diantaranya seperti tercantum dalam Undang-Undang No.23 Tahun 1992 tentang
Kesehatan, dimana pada pasal 19 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun
2007 tentang Penbentukan Posyandu, disebutkan bahwa kesehatan manusia usia lanjut
diarahkan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan dan kemampuannya agar tetap
produktif, serta pemerintah membantu penyelenggaraan upaya kesehatan usia lanjut
untuk meningkatkan kualitas hidupnya secara optimal. Oleh karena ini berbagai upaya
dilaksanakan untuk mewujudkan masa tua yang sehat, bahagia, berdaya guna dan
produktif untuk usia lanjut.
Masukan data pencapaian pelayanan kes lansia tiap desa dan total PKM.
III. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Setelah Posyandu lansia terbentuk, diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan
dan mutu pelayanan usia lanjut sebagai bagian proses deteksi dini dan peningkatan
kesehatan serta pencegahan penyakit lansia agar mencapai masa tua yang bahagia
dan berdaya guna dalam kehidupan keluarga dan masyarakat sesuai dengan
keberadaannya dalam strata kemasyarakatan.
2
2. TUJUAN KHUSUS
a. Untuk mengetahui Pengetahuan Lansia Tentang Pemanfaatan Pelayanan Posyandu
Lansia.
b. Untuk mengetahui Sikap Lansia Tentang Pemanfaatan Pelayanan Posyandu Lansia.
3
VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Bulan
No. Nama Desa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Sopet √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2. Curak Kalak √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3. Palangan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4. Jangkar √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
5. Gadingan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
6. Kumbangsari √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
7. Pesanggerahan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
8. Agel √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
X. BIAYA
Kegiatan ini dibiayai oleh BOK UPTD Puskesmas Jangkar tahun 2016 sebesar :
- BBM Petugas dalam rangka pelayanan di Posyandu Lansia :
1 unit x 10 faskes x 11 kl x 2 ltr x Rp. 8.500 ,- = Rp. 1.870.000,-
- BBM Kader dalam rangka pelayanan di Posyandu Lansia :
1 unit x 10 faskes x 11 kl x 1 ltr x Rp. 8.500 ,- = Rp. 935.000,-
4
Demikian kerangka acuan kegiatan program lansia, sebagai acuan dalam melakukan
kegiatan selama satu tahun ke depan.
Mengetahui
Kepala Puskesmas JANGKAR Programer Lansia
Puskesmas JANGKAR