Anda di halaman 1dari 37

Nurlina Supartini, SKp, MPH

Kasubdit Kesehatan Lanjut Usia

Penatalaksanaan Pelayanan Kesehatan Terstandar pada Warga Negara


Indonesia Usia 60 tahun ke atas di Provinsi DKI Jakarta

Jakarta, 14 Maret 2019


1
Ibu Bersalin Bayi
Ibu Hamil Balita
dan Nifas Baru Lahir

Usia Usia Usia Penderita


Pendidikan
Dasar
Produktif Lanjut Hipertensi

Orang dengan risiko


Penderita Orang dengan
Orang Terduga
terinfeksi virus yang
Diabetes Gangguan Jiwa melemahkan daya
Tuberkulosis tahan tubuh
Melitus Berat
manusia (HIV)
2
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
(SPM)
Permenkes no 4 tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu
Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan

Lampiran: BAB III:


butir G. Pelayanan Kesehatan Pada Usia Lanjut

Indikator: Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota memberikan


pelayanan kesehatan sesuai standar pada warga negara usia 60
tahun atau lebih (cakupan warga negara berusia 60 tahun atau
lebih yang mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar minimal
1 kali di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun)
SPM PELAYANAN KESEHATAN LANSIA

Setiap warga negara Lingkup pelayanan sesuai standar :


Indonesia usia 60 tahun ke
atas mendapatkan pelayanan 1.Edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
kesehatan usia lanjut sesuai 2.Skrining faktor risiko penyakit menular
standar dan penyakit tidak menular :
a. Pengukuran TB, BB dan Lingkar Perut
b. Pengukuran tekanan darah.
Pemerintah Daerah c. Pengukuran gula darah
Kabupaten/Kota wajib d. Pengukuran kadar kolesterol dalam darah
memberikan pelayanan e. Pemeriksaan gangguan mental
kesehatan Sesuai Standar
f. Pemeriksaan gangguan kognitif
pada warga negara usia 60
tahun ke atas di wilayah g. Pemeriksaan tingkat kemandirian usia
kerjanya minimal 1 kali dalam lanjut
kurun waktu satu tahun. h. Anamnesa Perilaku berisiko

Target : 100% Tindak lanjut hasil skrining :


• Melakukan rujukan jika diperlukan
• Memberikan penyuluhan kesehatan
4
Edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Skrining Faktor Risiko

KOMPONEN P3G
a. Anamnesis
b. Status Fisik
c. Status fungsional,
- Activity Daliy Living (ADL) dari barthel,
- Instrumen Activities of Daily Living (IADL) Lawton
- Risiko Jatuh Pasien Lansia
d. Status mental
- Geriatric Depression Scale (GDS)
e. Status kognitif
• Abbreviated Mental Test (AMT)
• Mini Cog dan clock drawing test (CDT4)
• Mini Mental State Examination (MMSE)
f. Status Nutrisi
- Mini Nutritional Assessment (MNA)
g. Status Sosial Ekonomi
Meliputi keluarga, lingkungan fisik, masyarakat sekitar, ekonomi dan aspek hukum yang dapat
terkait dengan pasien lanjut usia.
h. Pemeriksaan Penunjang
i. Diagnosa dan Tata laksana
Anamnesa Perilaku Berisiko

Menggunakan Buku Kesehatan Lansia


STANDAR JUMLAH DAN KUALITAS PERSONIL
/SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

Tenaga kesehatan:
1.Dokter, atau
2.Bidan, atau
3.Perawat
4.Gizi
5.Tenaga kesehatanmasyarakat

Tenaga non kesehatan terlatih atau mempunyai


kualifikasi tertentu, kader kesehatan
RUMUS PENGHITUNGAN

Sasaran :
• Data proyeksi BPS
• Data riil yang diyakini benar dan sudah
mempertimbangkan estimasi hasil
survey yang terjamin validitasnya yg
ditetapkan kepala daerah
CONTOH
PENGHITUNGAN
STANDAR JUMLAH DAN KUALITAS BARANG
DAN/ATAU JASA

No Barang Jumlah Fungsi


1 Strip uji pemeriksaan : Sesuai jumlah sasaran warga • Pemeriksaan kadar
-Gula darah negara usia lanjut (≥ 60 tahun) gula darah dan
kolesterol dalam darah
-Kolesterol

2 Instrumen Geriatric Sesuai jumlah sasaran warga • Pemeriksaan


Depression Scale (GDS), negara usia lanjut (≥ 60 tahun) kesehatan usia lanjut
Instrumen Abbreviated (≥ 60 tahun) meliputi
Mental Test (AMT), dan pemeriksaan status
Instrumen Activity Daily mental, status kognitif
Living (ADL) dalam paket dan tingkat
Pengkajian Paripurna kemandirian pada usia
Pasien Geriatri (P3G) lanjut.

3 Buku Kesehatan Lansia Sesuai jumlah sasaran warga  Pencatatan hasil


negara usia lanjut (≥ 60 tahun) pemeriksaan
kesehatan usia lanjut
(≥ 60 Tahun)
 Media KIE
STRATEGI PENCAPAIAN TARGET
INDIKATOR SPM
1. Peningkatan jumlah UKBM (Posyandu Lansia) -- >
mendekatkan akses
2. Menyediakan sarana dan prasarana (lansia kit dan
reagen, buku kesehatan lansia, form P3G, form
pencatatan dan pelaporan
3. Mengoptimalkan pemanfaatan register kohort kesehatan
lansia
4. Dilakukan secara terpadu dengan LP terkait
5. Melakukan kerjasama dengan semua fasilitas di wilayah
Puskesmas termasuk dengan fasilitas swasta
18
Pencatatan Hasil Kegiatan
FORM LAPORAN (Poksila)
FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN KESEHATAN LANJUT USIA DI POSYANDU LANSIA
POSYANDU :
DESA/KELURAHAN :
PUSKESMAS :
KECAMATAN :
BULAN :

Jml Kasus
Umur Kegiatan sehari-hari Hasil pemeriksaan Pengobatan
Kunjungan Konseling Penyulu Pemberda
No Nama Lansia 45-59 60-69 > 70 Kemandirian Ggn IMT Tek. Darah Hb
Kolesterol Gula Darah Asam Urat Ggn Ggn yaan Ket.
Ggn Ggn han
Diobati Dirujuk B L S Lansia
B L L P L P L P A B C ME L N K T N R N K N T N T N T ginjal kognitif Penglihatan pendengaran
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

JUMLAH

Mengetahui
Penanggung jawab wilayah Ketua kader Posyandu ......

________________ ________________
PETUNJUK PENGISIAN
1 No Urut : Sudah jelas
2 Nama Lansia : Sudah jelas

3 Kunjungan B = Baru adalah pasien yang berkunjung untuk pertama


kali dalam tahun berjalan
L = lama adalah pasien yang berkung untuk yang kedua
dan seterusnya dalam tahun berjalan
Kunjungan berlaku untuk 1 tahun berjalan
4 Umur ditulis umur pada kolom yang sesuai dengan kelompok
umur lansia dan diberi tanda diberi tanda Laki2(L) atau
Perempuan (P)
PETUNJUK PENGISIAN
5. Kemandirian : Ditulis skor hasil sesuai dengan hasil pemeriksaan
dengan instrumen AKS / ADL dan dibelakangnya ditulis
sesuai kategori yaitu M, R, S, B, T pada kolom sesuai
kriteria skor

Kategori A: apabila lanjut usia masih mampu


melakukan aktifitas kegiatan sehari-hari tanpa bantuan
sama sekali dari orang lain.
-- > Mandiri (skor ADL: 20) ditulis “hasil pemeriksaan
(M)”

Kategori B: apabila ada gangguan dalam melakukan


sendiri, hingga kadang-kadang perlu bantuan
- Ketergantungan Ringan (skor ADL: 12 – 19) ditulis
“hasil pemeriksaan (R)” atau
- Ketergantungan Sedang (skor ADL: 12-19 atau 9 –
11) ditulis “hasil pemeriksaan (S)”

Kategori C: apabila lanjut usia sama sekali tidak mampu


melakukankegiatan sehari-hari, sehinga sangat
tergantung
- Ketergantungan Berat (skor ADL : 5-8) ditulis
“hasil pemeriksaan (B)” atau
- Ketergantungan Total (skor ADL 0 – 4) ditulis
“hasil pemeriksaan (T)”
PETUNJUK PENGISIAN
6. Mental : Diisi hasil pemeriksaan status mental yang berhubungan
emosional dengan keadaan mental emosional, sesuai dengan
instrumen pemeriksaan status mental Geriatric
Depression Scale (GDS)

Tulis skor hasil pemeriksaan, dan selanjutnya:


‐ beri tanda (+) apabila ada dugaan gangguan mental
emosional : jumlah skor 5-9 menunjukkan
kemungkinan besar ada gangguan depresi atau skor ≥
10 menunjukkan ada gangguan depresi
‐ beri tanda (-) apabila tidak ada gangguan mental
emosional : jumlah skor 0-4
PETUNJUK PENGISIAN
7 I M T : Penilaian status gizi lansia dengan melakukan
pengukuran Berat Badan dan Tinggi Badan untuk
L (lebih) menentukan IMT
IMT = BB/(TBxTB2)
N (normal)
K (kurang)
Disamping itu, dalam penentuan IMT, apabila Tinggi
Badan tidak memungkinkan bisa menggunakan panjang
depa atau tinggi lutut atau tinggi duduk

Diisi dengan nilai hasil pengukuran Berat Badan (kg) dan


Tinggi Badan (meter).
Kemudian hitung Indeks Masa Tubuh (IMT) dengan
mencari titik temu antara garis bantu yang
menghubungkan berat badan yang sudah diukur dengan
tinggi badan.
Atau hitung IMT menggunakan rumus:

IMT =

Selanjutnya tulis juga hasil perhitungan IMT tersebut


beserta kode IMT. Nilai normal IMT untuk lanjut usia
berkisar antara 18.5 – 25.
Hasil diisi pada kolom sesuai kriteria IMT
‐ (L) Lebih: bila titik temu terdapat pada daerah grafik
dengan warna merah (IMT lebih dari 25)
‐ (N) Normal: bila titik temu terdapat pada daerah grafik
dengan warna hijau (18,5 – 25)
‐ (K) Kurang: bila titik temu terdapat pada daerah grafik
dengan warna kuning (IMT kurang dari 18.5)

Pengisian dilakukan pada kolom sesuai bulan kunjungan


Contoh : 50/1,5
22,2
PETUNJUK PENGISIAN
8 Tekanan : Ukur tekanan darah dengan tensimeter digital atau
Darah tensimeter dan stetoskop
T (tinggi) Tuliskan angka hasil pemeriksaan pada kolom sesuai
N (normal) kriteria :
R (rendah) ‐ (T) Tinggi: bila salah satu dari sistole atau diastole,
atau keduanya di atas normal
‐ (N) Normal: bila sistole antara 100 -140 mmHg dan
diastole 70 – 95 mmHg
‐ (R) Rendah: bila sistole atau diastole dibawah normal

9 Hb : Tuliskan nilai/kadar hemoglobin hasil pemeriksaan pada


N (normal) kolom sesuai kriteria:
K (kurang) - (N) Normal: bila kadar hemoglobin 13 g% untuk pria
dan 12 g% untuk wanita
- (K) Kurang: bila kadar hemoglobin di bawah kadar
normal sesuai jenis kelamin
Contoh: pada kolom N ditulis 12

10 Kolesterol : Diperoleh dari hasil pemeriksaan kolesterol.


N (normal) Tuliskan nilai/kadar kolesterol hasil pemeriksaan pada
T (Tinggi) kolom sesuai kriteria :
- (N) Normal : bila kadar kolesterol total < 190 mg / dL
- (T) Tinggi : Bila kadar kolesterol total ≥ 190 mg / dL

Contoh : pada kolom N ditulis 165


11 Gula Darah : Diperoleh dari hasil pemeriksaan gula darah.
N (normal) Tuliskan nilai/kadar gula darah hasil pemeriksaan pada
T (Tinggi) kolom sesuai kriteria :
- (N) Normal : bila kadar gula darah sewaktu < 200
mg/dL
- (T) Tinggi : bila kadar gula darah sewaktu ≥ 200
mg/dL

Contoh : pada kolom N ditulis 188


PETUNJUK PENGISIAN
12 Asam Urat : Diperoleh dari hasil pemeriksaan asam urat.
N (normal) Tuliskan nilai/kadar asam urat hasil pemeriksaan pada
T (Tinggi) kolom sesuai kriteria :
- (N) Normal : bila kadar asam urat L (3.5 mg/dL – 7
mg/dL) dan P (2.6 mg/dL – 6.0 mg/dL )
- (T) Tinggi : bila kadar asam urat L > 7 mg/dL dan P >
6 mg/dL

Contoh : pada kolom N ditulis 4


13 Gangguan : Berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik:
Ginjal - beri tanda (+) apabila ditemukan gejala gangguan
ginjal
- beri tanda (-) apabila tidak ditemukan gejala gangguan
ginjal
14 Gangguan
PETUNJUK PENGISIAN
: Diisi hasil pemeriksaan status kognitif lansia
Kognitif menggunakan instrumen Abbreviated Mental Test (AMT)
atau Mini Cog dan Clock Drawing Test (CDT4) atau Mini
Mental State Examination (MMSE)

Tulis kode jenis instrumen yang digunakan :


1. AMT*: Abbreviated Mental Test
2. CDT4* : Mini Cog dan Clock Drawing Test
3. MMSE* : Mini Mental State Examination

Kemudian tulis skor hasil pemeriksaan, dan selanjutnya:


‐ beri tanda (+) apabila ada penurunan fungsi kognitif
‐ beri tanda (-) apabila tidak ada penurunan fungsi
kognitif

* Penentuan nilai batas skor untuk (+) atau (-) dari


masing-masing instrumen adalah :
1. AMT :
- Skor 8-10 menunjukkan tidak ada gangguan
ingatan  (-)
- Skor 0 - 7 menunjukkan adanya gangguan ingatan
sedang dan berat  (+)

2. CDT4 :
‐ Dikatakan curiga fungsi kognitifnya menurun
(+) : apabila tidak dapat mengingat satu atau lebih
kata yang diberikan sebelumnya dan atau tidak
mampu menggambar jam dengan sempurna (skor
< 4)
‐ Kemungkinan fungsi kognitif dalam batas
normal (-) : Apabila dapat mengingat tiga kata
yang diberikan sebelumnya dan atau mampu
menggambar jam dengan sempurna (skor 4)

3. MMSE :
‐ (+ ) : Skor 0-10
fungsi kognitif global buruk, atau
skor 11-20: fungsi kognitif global sedang
‐ ( - ) : Skor 21 – 30
fungsi kognitif global masih relatif baik
contoh : AMT/7/+
15 Gangguan
PETUNJUK PENGISIAN
: Berdasarkan hasil anamnesa dan pemeriksaan
penglihatan ditemukan gangguan penglihatan (katarak, glaukoma,
presbiop dll)

- Beri tanda (+) : apabila ditemukan gangguan


penglihatan dan dituliskan jenis gangguannya
Selanjutnya dibelakangnya ditulis SK jika sudah
dikoreksi atau BK jika belum dikoreksi
- Beri tanda (-) : apabila tidak ditemukan gangguan
penglihatan
Contoh : (+) gangguan refraksi (BK)

16 Gangguan : Berdasarkan hasil anamnesa dan pemeriksaan


pendengaran ditemukan gangguan pendengaran
- Beri tanda (+) : apabila terdapat keluhan sulit untuk
mendengar atau hasil tes pendengaran menunjukkan
adanya gangguan pendengaran.
Selanjutnya tuliskan (SK) jika sudah dikoreksi atau
(BK) jika belum dikoreksi
- Beri tanda (-) : apabila tidak ditemukan gangguan
pendengaran

17 Diobati : Beri tanda (+) atau (–) bila :


(+) : bila lanjut usia diobati
(-) : bila lanjut usia tidak diobati
18 Dirujuk : Beri tanda (+) atau (–) bila :
(+) : bila lanjut usia dirujuk ke tingkat pelayanan
kesehatan yang lebih tinggi
(-) : bila lanjut usia tidak dirujuk/hanya sampai di
Puskesmas
PETUNJUK PENGISIAN
19 Konseling - Beri tanda (+) bila lansia diberikan konseling sesuai
dengan masalah kesehatannya pada sesuai kolom:
 B (Baru) : apabila konseling diberikan untuk kasus
baru
 L (Lama) : apabila konseling diberikan untuk kasus
lama
 S (Selesai) : apabila pasien sudah selesai diberikan
konseling untuk satu kasus

- Beri tanda (-) bila lansia tidak diberikan konseling


20 Penyuluhan ‐ Beri tanda (+): bila lansia mendapat penyuluhan, dan
tulis jenis penyuluhan yang diberikan
‐ Beri tanda (-): bila lansia tidak mendapat penyuluhan

Dan dibelakangnya dituliskan materi penyuluhan yang


disampaikan

Contoh : (+) Hipertensi

Note : pada bagian ini dapat juga dituliskan tentang


edukasi PHBS
PETUNJUK PENGISIAN
21 Pemberdayaan Pemberdayaan lansia dalam meningkatkan status
Lansia kesehatan keluarga atau masyarakat atau pemberdayaan
lansia dalam bidang lain yang difasilitasi oleh tenaga
Puskesmas

‐ Beri tanda (+): bila lansia dilakukan pemberdayaan


dalam meningkatkan kesehatan keluarga atau
masyarakat atau bidang lainnya. Kemudian, di bagian
belakang tuliskan jenis pemberdayaannya:
 IH : untuk kesehatan ibu hamil
 B : untuk kesehatan bayi dan anak balita
 R : untuk kesehatan anak usia sekolah dan remaja
 D : untuk kesehatan usia dewasa dan pra lansia
 L : untuk kesehatan lansia
 BL : bidang lainnya

‐ Beri tanda (-): bila lansia tidak dilakukan


pemberdayaan dalam meningkatkan kesehatan
keluarga atau masyarakat atau bidang lainnya

22 Ket Apabila ada keterangan yang dirasa perlu untuk


ditambahkan

Pada bagian ini dapat juga diisi terkait anamnesa faktor


risiko (AFR)
PETUNJUK PENGISIAN
22 Ket Apabila ada keterangan yang dirasa perlu untuk
ditambahkan

Pada bagian ini dapat juga diisi terkait :


- Anamnesa perilaku risiko (APR)
Ditulis : APR /+/tuliskan perilaku berisikonya : jika
dilakukan anamnesa perilaku berisiko dan APR /- :
jika tidak dilakukan
Contoh : APR / + / merokok

- Hasil pengukuran lingkar perut


Ditulis : LP/ hasil /kesimpulan :
(N) : jika hasil pemeriksaan lingkar perut Normal bagi
L (≤ 90 cm) dan P (≤ 80 cm)
(L) : jika hasil lebih besar dari nilai Normal

Contoh : LP / 85 / L
REGISTER KOHORT PELAYANAN KESEHATAN LANSIA

Tgl Pemeriksaan
Umur* Status Fungsional
dan Lab
No Nama Alamat L/P

45-59 60-69 ≥ 70
1 2
tahun tahun tahun

1 2 3 4 5 6 7 8 9
REGISTER KOHORT PELAYANAN KESEHATAN LANSIA
P3G
Penilaian Gangguan Gangguan Ganggunan
Gangguan
Tingkat Kemandirian Gangguan Risiko Penilaian Ginjal Penglihatan Pendengaran
Mental
(AKS/ADL)* Kognitif*) Malnutrisi Risiko Jatuh
Emosional
(MNA)

1 2
1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
A B C A B C

10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
REGISTER KOHORT PELAYANAN KESEHATAN LANSIA
PEMERIKSAAN LABORATORIUM SEDERHANA

Hb
Kolesterol (mg/dl) Gula Darah (mg/dl) Asam Urat (mg/dl)
(gr/dl)
Pemberdayaan Perawatan Jangka Panjang

1 2 1 2 1 2 1 2

30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
REGISTER KOHORT PELAYANAN KESEHATAN LANSIA

PEMERIKSAAN FISIK DAN TINDAKAN

Januari Februari …. dst


ma TD
BB/TB Lain-
BB/TB TD Lain- Tindakan Tgl (mm Tindakan
Tgl Penyuluhan (IMT) lain Penyuluhan
(IMT) (mmHg) lain Hg)
Tatalaksana K R Tatalaksana K R
2 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 53 54
REGISTER KOHORT PELAYANAN KESEHATAN LANSIA
FORM LAPORAN (Puskesmas)
FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN KESEHATAN LANJUT USIA DI PUSKESMAS
PUSKESMAS : :
KECAMATAN : :
BULAN : :

Sasaran Lansia Kunjungan Kegiatan sehari-hari Jumlah Lansia dengan Kelainan Pengobatan
Konseling
45-59 60-69 > 70 45-59 60-69 > 70 Usia ≥60 tahun yang Kemandirian IMT Tek. Darah Jml Lansia dgn Jumlah
Jumlah Ggn Hb Kolestero As. Urat Ggn Ggn Ggn Pemberd Jumlah
Jumlah diskrining kesehatannya DM Ggn ginjal Lain-lain kelainan Penyuluh Panti
No Nama Desa Panti L P L P L P ME L K T R Kurang l tinggi tinggi kognitif Penglihatan pendengaran ayaan Kunjungan Ket.
Posyandu Diobati Dirujuk an Wredha
Wredha L P L P L P A B C B L S Lansia Rumah
dibina
BLBLBLBLBLBL L P L P LPLPLPLP L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28

JUMLAH

Mengetahui
Kepala Puskesmas Pengelola Program Kesehatan Lansia

________________ ________________

Anda mungkin juga menyukai