Anda di halaman 1dari 77

MATERI INTI 1

PENGKAJIAN PARIPURNA
PASIEN GERIATRI

Latifa Hanum Siregar, SKM


Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara

Disampaikan pada Pertemuan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri, tanggal
14 Februari 2023 di Aula Dinas Kesehatan Kab. Tapanuli Tengah

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


TUJUAN

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia
Tetap Produktif di usia lanjut

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Latar Belakang

• Jumlah pasien usia lanjut bertambah 


pengelolaan khusus tersebut bertambah
penting
• Perlu pemahaman dan perhatian khusus
agar tidak terjadi salah-kelola
(mismanagement / mistreatment)

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Fertility decline and population ageing
in Asia, 1950-2050

Percenrage of total population aged 65+


7 18
16
6
14
5
12
Total fertility rate (TFR)

4 10

3 8
6
2
4
1 2
0 0
1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 2020 2030 2040 2050

TFR % 65+

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Latar Belakang

• Pasien usia lanjut bukan pasien dewasa yang


ditambah umurnya
• Mempunyai karakteristik tertentu sehingga
pengelolaannya berbeda
– Tidak sekedar mengurangi dosis
– Banyak aspek lain yang harus ditilik

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


PENGERTIAN DAN KARAKTERISTIK
PASIEN GERIATRI

Multipatologi
Gejala dan tanda yang
tidak khas
daya cadangan faali
menurun
Gangguan Status
fungsional
Gangguan status nutrisi

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Multipatologi
♦ Lebih dari satu penyakit
♦ Polifarmasi
♦ Penyakit degeneratif, kronik

Daya Cadangan Faali Menurun


Faal organ / sistem organ menurun
Normal untuk usianya ; cadangan faali menipis
Mudah gagal pulih (failure to thrive)

Gangguan status fungsional


♦ Tanda penyakit akut
♦ Fase penyembuhan lambat

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Gejala & tanda penyakit klasik berubah
♦ Anamnesis  ungkapan tidak eksplisit,
keluhan tidak jelas, faal kognitif mungkin 

♦ Pemeriksaan  perubahan kesadaran


Infeksi : suhu tak meningkat
♦ Penyakit tumpang tindih ; [polifarmasi]

Gangguan status nutrisi


Sering tak terdeteksi secara dini
Sangat berpengaruh terhadap respon terapi
dan penyembuhan

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


• Warga usia lanjut juga berhak
memperoleh pengayoman di bidang
kesehatan dari pemerintah
• Mereka anggota masyarakat;
tergolong kelompok rentan dan
jumlahnya terus meningkat. Perlu
didukung oleh program yang terarah
untuk efisiensi

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


• Karakteristiknya berbeda dari dewasa
muda
• Perlu perhatian dan pendekatan khusus

KEBIJAKAN YANG
BERPIHAK

DUKUNGAN
PELAYANAN KESEHATAN BERBEDA

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


PENGKAJIAN PARIPURNA PASIEN GERIATRI (P3G)

Pengertian

Tujuan

Manfaat

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


PENGKAJIAN PARIPURNA PASIEN GERIATRI (P3G)

• Masalah yang amat kompleks;


memerlukan sistem kerja yang lebih
efektif
• Hasil kinerja harus berorientasi
kepentingan pasien
• Bukan kepentingan disiplin/ bidang
tertentu

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


PENGERTIAN P3G

• Mengetahui semua permasalahan kesehatan


dan seluruh aspek yang berkaitan dengan
masalah kesehatan tersebut sehingga dapat
diambil langkah yang optimal sesuai dengan
keadaan pasien
• Status fisik, fungsional, mental, nutrisi dan
sosial termasuk lingkungan dan finansial

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


PENGERTIAN DAN TUJUAN P3G

– prosedur evaluasi multidimensi


– mengungkapkan dan menguraikan berbagai masalah
pada pasien geriatri (described and explained)
– menemu kenali semua aset pasien (berbagai sumber
dan kekuatan yang dimiliki pasien)
– mengidentifikasi jenis pelayanan yang dibutuhkan
– mengembangkan rencana asuhan secara
terkoordinir
– yang semua itu berorientasi kepada kepentingan
pasien (dilihat tidak semata-mata dari sudut medik).

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia
P3G Pada Pelayanan Puskesmas

Pengkajian Paripurna Pasien Geriatri


Menapis dan mengelompokan warga usia
lanjut (status fungsionalnya)

Pengelompokan:
1. Usia lanjut sehat dan mandiri
2. Usia lanjut sehat dengan ketergantungan ringan
3. Usia lanjut sehat dengan ketergantungan sedang
4. Usia lanjut dengan ketergantungan berat/ total
5. Usia lanjut pasca-rawat (dua minggu pertama)
6. Usia lanjut yang memerlukan asuhan nutrisi
7. Usia lanjut yang memerlukan pendampingan
(memiliki masalah psiko-kognitif)

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


P3G Pada Pelayanan Puskesmas

• Kelompok 1 & 2
– Balai Lansia (ruang kegiatan usia lanjut)
• Kelompok 3 & 4
– Asuhan rumah/ home care
• Kelompok 5,6,dan 7 ketergantungan ringan
– sedang
– Balai Lansia (ruang kegiatan usia lanjut) +
pengawasan dokter

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


P3G Pada Pelayanan Puskesmas

Ruang Kegiatan Usia Lanjut


– Tujuan:
• mempertahankan derajat status fungsional pasien
agar tetap pada taraf yang paling optimal.
– Aktivitas:
• rehabilitasi medik,
• latihan jasmani,
• program nutrisi,
• KIE (komunikasi-Informasi-Edukasi),
• aktivitas psiko-sosial.

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


P3G Pada Pelayanan Puskesmas

Program Asuhan Rumah (Home Care)


– Tujuan:
• Memberikan pelayanan pada usia lanjut
ketergantungan berat/ total
• Tapi tak ada indikasi rawat inap
• Kesulitan secara teknis untuk ke Puskesmas
– Aktivitas
• Kunjungan awal untuk pengkajian masalah
• Rekomendasi pengelolaan

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


MANFAAT P3G

• Suatu kajian klinik yang bertujuan untuk:


– Mencapai derajat kesehatan optimal serta memiliki
kemampuan fungsional tertinggi
– Tidak sekedar mengobati gangguan organ
• (impairment)
– Tapi juga pada tingkat fungsi sebagai individu
• (disability)
– Dan fungsi sebagai anggota masyarakat
• (handicap)

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


MANFAAT P3G

• Promotif (mempertahankan)
• Preventif (pencegahan)
• Rehabilitatif (pemulihan)
• Kuratif (upaya penyembuhan)
• Sistem kerja INTERDISIPLIN pada Tim
Multidisiplin

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


PRINSIP P3G

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


KONSEP PENGELOLAAN PASIEN
GERIATTRI

• Pengkajian Paripurna dan Terpadu


• Paripurna : aspek fisik ( termasuk
fungsional ), psikologik dan sosial
• Terpadu : diantara dokter, petugas
paramedik dan non medik
• Pendekatan interdisiplin  tim pelayanan
terpadu

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


• Diperlukan pemahanan mendalam
tentang sistem pendekatan
INTERDISIPLIN
• Jenis dan jumlah anggota Tim
tergantung keperluan dan sumber
daya manusia yang ada

Pengkajian Paripurna Pasien Geriatri

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


PENDEKATAN INTERDISIPLIN

• Masing – masing tenaga medik, para medik


dan non medik mempunyai pengetahuan
yang sama mengenai konsep dasar ilmu
geriatri
• Sesuai dengan kompetensi akan
memberikan pelayanan yang optimal
• Kerjasama  diskusi kasus bermasalah

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Paradisiplin

INTERNIST

NEUROLOGI

PSIKIATRI

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Multidisiplin
Ilmu
INTERNIST Penyakit
Dalam

Ilmu
NEUROLOGI Saraf

Ilmu
PSIKIATRI Kesehatan
Jiwa

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Interdisiplin

INT
ER NIS
T

NEUROLOGI PASIEN

IAT RI
PSIK

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


PENGKAJIAN MULTIDIMENSI PADA P3G
DI PUSKESMAS DAN DI RUMAH

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


PENGKAJIAN MULTIDIMENSI PADA P3G
DI PUSKESMAS DAN DI RUMAH

• Pengkajian masalah medik dan fisik


(diagnosis medik)
• Pengkajian status fungsional (diagnosis
fungsional)
• Pengkajian status mental kognitif dan emosi
• Pengkajian status nutrisi
• Pengkajian kondisi sosial

Komponen P3G (pasien)


Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia
Pengkajian masalah medik dan fisik (diagnosis medik)

– Setelah melakukan wawancara medik


– Keluhan utama + riwayat perjalanan penyakit
– Pemeriksaan jasmani
– Pemeriksaan penunjang
– Tegakkan diagnosis medik (masalah kesehatan)

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Pengkajian Status Fungsional

• Menilai kemampuan seseorang untuk


melakukan aktivitas hidup dasar sehari-hari
• Merupakan gambaran umum derajat
kesehatan seseorang berusia lanjut.
• Dapat dijadikan patokan keberhasilan
pengobatan/ termasuk evaluasi
• Kalau sakit berat tentu tidak mandiri
• Jika makin membaik ketergantungannya
akan berkurang

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


PENGKAJIAN STATUS FUNGSIONAL
ADL

Mengendalikan rangsang BAB 2


Mengendalikan rangsang BAK 2
Membersihkan diri (seka,sisir,skt gigi) 1
Penggunaan WC [in/out,lepas/pakai celana,siram] 2
Makan 2
Transfer 3
Mobilisasi = ambulasi 3
Mengenakan pakaian 2
Naik turun anak tangga 2
Mandi 1

20 : Mandiri (A)
12-19 : Ketergantungan ringan (B)
9-11 : Ketergantungan sedang (B)
5- 8 : Ketergantungan berat (C)
0- 4 : Ketergantungan total (C)

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Pengkajian Status Kognitif
• Sejalan dengan usia; faal memori bisa berkurang
• Jumlah neurotransmiter di celah sinaps berkurang
• Jumlah sel di hipokampus berkurang
• Jumlah sel di amigdala juga bisa berkurang
• Pasien anak-anak belum mampu mengemukakan
keluhan dengan baik
• Pasien geriatri sudah mengalami kesulitan untuk
menyampaikan keluhan dengan benar

Sangat mempengaruhi tujuan pengobatan


Berperan pada proses pengobatan
Berpengaruh terhadap hasil pengobatan

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia
Pengkajian Status mental kognitif dan emosi

• Penting mengkaji status emosi pasien


geriatri karena:
– Sangat mempengaruhi kepatuhan
– Dapat merupakan latar belakang penyakitnya
– Mempengaruhi keberhasilan pengobatan
• Lama rawat
• Kemandirian, status fungsional
• Kematian

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Geriatric Depression Scale
1. Apakah anda sebenarnya puas dengan kehidupan Ya TIDAK
anda ?
2. Apakah anda telah meninggalkan banyak kegiatan YA Tidak
dan minat atau kesenangan anda ?
3. Apakah anda merasa kehidupan anda kosong ? YA Tidak
4. Apakah anda sering merasa bosan ? YA Tidak
5. Apakah anda mempunyai semangat yang baik Ya TIDAK
setiap saat ?
6. Apakah anda takut bahwa sesuatu yang buruk YA Tidak
akan terjadi pada anda ?
7. Apakah anda merasa bahagia untuk sebagian Ya TIDAK
besar hidup anda ?
8. Apakah anda sering merasa tidak berdaya ? YA Tidak
9. Apakah anda lebih senang tinggal di rumah YA Tidak
daripada pergi ke luar dan mengerjakan sesuatu
hal yang baru ?
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia
Geriatric Depression Scale
10. Apakah anda merasa mempunyai banyak YA Tidak
masalah dengan daya ingat anda dibandingkan
kebanyakan orang ?
11. Apakah anda pikir bahwa hidup anda sekarang ini Ya TIDAK
menyenangkan ?

12. Apakah anda merasa tidak berharga seperti YA Tidak


perasaan anda saat ini ?
13. Apakah anda merasa penuh semangat Ya TIDAK
14. Apakah anda merasa bahwa keadaan anda tidak YA Tidak
ada harapan ?
15. Apakah anda pikir bahwa orang lain lebih baik YA Tidak
keadaannya dari anda ?

- Setiap jawaban bercetak tebal mempunyai nilai 1


- Skor antara 5-9 menunjukkan kemungkinan besar depresi
- Skor 10 atau lebih menunjukkan depresi
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia
Pengkajian status nutrisi

Gizi kurang; sering kali tidak


diperhatikan oleh pasien maupun
keluarganya sampai pasien benar-
benar jatuh dalam status gizi yang
buruk

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Penapisan/ Skrining Nutrisi

Proses yang digunakan untuk


mengidentifikasi gejala-gejala
gangguan nutrisi.
Tujuan: untuk mengidentifikasi pasien
yang berisiko defisiensi nutrisi dan
masalah yang mengikutinya.

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Penilaian Nutrisi Mini (MNA)

 MNA terdiri dari bbrp pertanyaan (Penilaian


umum, penilaian diit, penilaian diri) dan
pengukuran antropometri.
 Telah divalidasi dan telah digunakan secara
luas.
 Skor indikator malnutrisi:
 24 = gizi baik
 17-23,5 = berisiko malnutrisi
 < 17 = malnutrisi

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Pengkajian Kondisi Sosial

• Erat kaitannya dengan mengapa pasien sakit


• Bagaimana rencana pengobatan di rumah sakit
• Bagaimana kalau nanti pulang ke rumah
• Siapa yang akan merawat sementara di rumah

Bagaimana keadaan pasien secara finansial?


Siapa yang selama ini menemani di rumah?
Bagaimana hubungan dengan orang-orang terdekat?

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Penutup
• Karakteristik pasien geriatri berbeda dari
dewasa muda
• Pengelolaannya harus khusus (tenaga,
sistem, dan sarana)
• Prinsip harus interdisiplin
• Pelayanan berkesinambungan

Berbasis komunitas; PKM


Berbasis Rumah Sakit

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Penutup
• Pengelolaan disesuaikan dengan
pentahapan kondisi medik dan status
fungsional
• Syarat mutlak sukses pengobatan:
paripurna dan interdisiplin

Tercapai Kualitas Hidup Yang Baik


Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia
LEMBAR KASUS P3G

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Identitas

Nama : Ny S
Usia : 78 tahun
Alamat : Jakarta Pusat

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Keluhan Utama

Keluhan Utama : batuk dan sesak


memberat 2 hari sebelum berobat.

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Riwayat Penyakit Sekarang
 Sesak dan batuk memberat sejak 2 hari sebelum berobat.
 Batuk berdahak sulit dikeluarkan. Demam (+).

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Riwayat Penyakit Sekarang

• Pasien diketahui menderita hipertensi


sejak 20 tahun SMRS. TD berkisar
130/90 mmHg
• Th/ : amlodipin 1 x 5 mg.

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


TUGAS dan PERTANYAAN

1. Apakah diperlukan data lain untuk menyelesaikan


masalah Ny. S diatas ?

2. Apakah data kasus diatas sudah memenuhi P3G ?

Bila sudah; apa masalah Ny.S ?

Bila belum; data apa yang seharusnya ada pada kasus


diatas agar memenuhi P3G ?

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


DATA TAMBAHAN TERKAIT KASUS

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Identitas

Nama : Ny S
Usia : 78 tahun
Alamat : Jakarta Pusat
Suku : Jawa
Status pernikahan : Janda
Pendidikan terakhir : SD
Pekerjaan : Pedagang kue
Jumlah anak :4
Pembiayaan : JKN

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Keluhan Utama

10 bulan 7 bulan 5 bulan 3 bulan 2 hari

(r. inap) (r. jalan) (r.inap) (r. jalan)


(r. inap)
Keluhan Utama : batuk dan sesak
memberat 2 hari sebelum berobat.

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Riwayat Penyakit Sekarang
 Sesak dan batuk memberat sejak 2 hari sebelum
berobat.
 Batuk berdahak sulit dikeluarkan. Demam (+).
 Sesak makin berat, pasien tidak bisa tidur dan gelisah.
Kadang terdengar bunyi mengi.
 Pasien diketahui menderita PPOK sejak 2 tahun, obat
rutin yang dikonsumsi adalah inhalasi beta2 agonis dan
steroid. Sehari-hari sering menggunakan oksigen 3 liter
permenit.
 PPOK kambuh terutama bila pasien kena flu atau
radang paru.
 Dalam 1 tahun pasien bisa terkena flu atau radang
paru 4-5 kali sampai perlu dirawat.

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Riwayat Penyakit Sekarang

 Sebelum sakit (2 tahun sebelum berobat)


aktivitas mandiri
 2 tahun terakhir pasien mobilisasi dengan
kursi roda karena bila aktivitas terlalu lelah
menyebabkan pasien sesak.
 Riwayat jatuh (-)
 Pikun (-). Gangguan tidur (-)
 Pasien masih dapat menahan BAB dan BAK

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Riwayat Penyakit Sekarang

• Pasien diketahui menderita hipertensi


sejak 20 tahun SMRS. TD berkisar
130/90 mmHg Th/ : amlodipin 1 x 5
mg.

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Riwayat Sosial Kemasyarakatan
• Pasien kadang pergi ke mesjid
(melakukan kegiatan keagamaan),
silatuhrami dengan anak dan cucu
pasien.
• Pasien jarang pergi berekreasi dengan
keluarga
• Kegemaran pasien: memasak dan
menonton TV (saat ini jarang dilakukan).
• Saat ini kegiatan lebih banyak di rumah
saja.
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia
Pemeriksaan Fisik

• TSB, CM, TD: 150/80 mmHg TB/BB: 162 cm/54 kg


• Nadi : 98 x/menit, regular, isi cukup
• Napas : 28 x/menit, regular, ekspirasi memanjang
• Suhu : 37,9 OC

• Mulut : oral higiene buruk


• Mata : konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-
• Leher : JVP 5-2 cmH20
• KGB : tidak teraba pembesaran

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Pemeriksaan Fisik
• Paru : vesikuler, rh +/+ wh+/+, ekspirasi
memanjang.
• Jantung : BJ I dan II normal, murmur-,
gallop –
• Abdomen: datar lemas, H/L ttb, BU+N
• Ekstremitas : akral hangat, cap refill < 2
detik.

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


ADL Barthel
Jenis Kegiatan 1 2 3
Mengendalikan rangsang pembuangan 2 2 2
tinja 1: sebelum sakit
Mengendalikan rangsang berkemih 2 2 2 2: 3 bulan SMRS
3: Saat MRS
Membersihkan diri 1 1 0
Menggunakan jamban 2 2 0
Makan 2 2 1
Berubah sikap dari berbaring ke duduk 3 3 2
Berpindah/berjalan 3 2 0
Memakai baju 2 2 1
Naik turun tangga 2 1 0
Mandi 1 1 0
Total 20 18 8

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


66

Geriatric Depression Scale= 1


Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia
28/30

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


MNA

Penapisan:8
Pengkajian: 20
(risiko malnutrisi

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Daftar Masalah
 Pneumonia
 PPOK eksaserbasi akut
 Oral hygiene buruk
 Risiko malnutrisi
 Hipertensi terkontrol
 Imobilisasi

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Ppt.... SEBAGAI PENGANTAR
JAWABAN KASUS P3G

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


PENGERTIAN DAN KARAKTERISTIK
PASIEN GERIATRI

Multipatologi
Gejala dan tanda yang
tidak khas
daya cadangan faali
menurun
Gangguan Status
fungsional
Gangguan status nutrisi

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


PRINSIP P3G

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Comprehensive Geriatric Assesment/ Pengkajian
Paripurna Pasien Geriatri

• Mengetahui semua permasalahan kesehatan dan


seluruh aspek yang berkaitan dengan masalah
kesehatan tersebut sehingga dapat diambil langkah
yang optimal sesuai dengan keadaan pasien
• Status fisik, fungsional, mental, nutrisi dan sosial
termasuk lingkungan dan finansial

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Pengkajian Paripurna Pasien Geriatri

• Suatu kajian klinik yang bertujuan untuk:


– Mencapai derajat kesehatan optimal serta
memiliki kemampuan fungsional tertinggi
– Tidak sekedar mengobati gangguan organ
• (impairment)
– Tapi juga pada tingkat fungsi sebagai individu
• (disability)
– Dan fungsi sebagai anggota masyarakat
• (handicap)

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


PENGKAJIAN MULTIDIMENSI PADA P3G
DI PUSKESMAS DAN DI RUMAH

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Pengkajian Paripurna Pasien Geriatri

• Promotif (mempertahankan)
• Preventif (pencegahan)
• Rehabilitatif (pemulihan)
• Kuratif (upaya penyembuhan)
• Sistem kerja INTERDISIPLIN pada Tim
Multidisiplin

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia

Anda mungkin juga menyukai