Anda di halaman 1dari 6

PROGRAM KERJA

PELAYANAN GERIATRI TAHUN 2022

UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS


RSUD DEPATI HAMZAH KOTA PANGKALPINANG

Jl. Soekarno Hatta Telp. (0717) 422693 Fax. (0717) 421324


PANGKALPINANG
PROGRAM KERJA PELAYANAN GERIATRI

A. PENDAHULUAN
Pasien geriatri adalah pasien lanjut usia dengan multi penyakit dan dan/atau
gangguan akibat penurunan fungsi organ, psikologi, sosial, ekonomi dan lingkungan
yang membutuhkan pelayanan kesehatan secara terpadu dengan pendekatan
multidisiplin yang bekerja secara interdisiplin. Terjadi peningkatan populasi lanjut usia
di Indonesia dapat menimbulkan permasalahan terkait aspek medis, psikologis,
ekonomi dan sosial sehingga diperlukan peningkatan pelayanan kesehatan terhadap
warga lanjut usia. Selain itu masalah degeneratif menurunkan daya tahan tubuh
sehingga rentan terkena infeksi penyakit menular. Hasil Riskesdas 2013, penyakit
terbanyak pada lanjut usia adalah Penyakit Tidak Menular (PTM) antara lain hipertensi,
artritis, stroke, diabetes melitus, dan lain-lain.
Salah satu upaya dari RSUD Depati Hamzah adalah dengan melaksanakan
pelayanan geriatri tingkat sederhana yang terdiri dari rawat jalan dan homecare.
Pelayanan Geriatri diberikan kepada pasien Lanjut Usia dengan kriteria memiliki lebih
dari 1 (satu) penyakit fisik dan/atau psikis; atau memiliki 1 (satu) penyakit dan
mengalami gangguan akibat penurunan fungsi organ, psikologi, sosial, ekonomi dan
lingkungan yang membutuhkan pelayanan kesehatan. Selain itu pelayanan Geriatri
juga diberikan kepada pasien dengan usia 70 (tujuh puluh) tahun ke atas yang memiliki
1 (satu) penyakit fisik dan/atau psikis. Ketenagaan dalam pelayanan Geriatri terdiri atas
tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan yang bekerja bersama-sama sebagai
Tim Terpadu Geriatri. Tim Terpadu Geriatri wajib melakukan pemantauan dan evaluasi
mutu pelayanan geriatri secara berkesinambungan dalam bentuk kegiatan pencatatan
dan pelaporan. Oleh sebab itu, dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan
geriatri di rumah sakit dan untuk mengakomodasi berbagai kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi di bidang pelayanan geriatri, perlu disusun
penyelenggaraan pelayanan geriatri di rumah sakit.

B. LATAR BELAKANG
Angka kesakitan merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk
mengukur derajat kesehatan penduduk.Angka kesakitan tergolong sebagai indikator
kesehatan negatif. Semakin rendah angka kesakitan, menunjukkan derajat kesehatan
penduduk yang semakin baik. Angka kesakitan penduduk lansia tahun 2014 sebesar
25,05% artinya bahwa dari setiap 100 orang lansia terdapat 25 orang di antaranya

TIM TERPADU GERIATRI 2


mengalami sakit. Bila dilihat perkembangannya dari tahun 2005-2014, derajat
kesehatan penduduk lansia mengalami peningkatan yang ditandai dengan
menurunnya angka kesakitan pada lansia.
Estimasi penduduk lansia tertingi di Indonesia tahun 2015 adalah Provinsi DI
Yogyakarta (13,4 %) dan terendah adalah Papua (2,8 %), sedangkan di Provinsi
Bangka -Belitung sendiri estimasinya adalah 6,8 %.
Untuk mewujudkan lansia sehat, mandiri, berkualitas dan produktif harus
dilakukan pembinaan kesehatan sedini mungkin selama siklus kehidupan manusia
sampai memasuki fase lanjut usia dengan memperhatikan faktor-faktor risiko yang
harus dihindari dan faktor-faktor protektif yang dapat dikembangkan untuk
meningkatkan kesehatan lansia. Tujuan kebijakan pelayanan kesehatan lansia adalah
meningkatkan derajat kesehatan lansia untuk mencapai lansia sehat, mandiri, aktif,
produktif dan berdaya guna bagi keluarga dan masyarakat.
Permenkes Nomor 79 Tahun 2014 berisi tentang Penyelenggaraan Pelayanan
Geriatri di Rumah Sakit, merupakan pedoman dalam pelayanan geriatri RSUD Depati
Hamzah. Pedoman penyelenggaraan pelayanan geriatri di Rumah Sakit sendiri
bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup, kualitas pelayanan, dan keselamatan
pasien geriatri di Rumah Sakit yang menjadi acuan dalam penyelenggaraan dan
pengembangan pelayanan geriatri di Rumah Sakit. Berdasarkan hal tersebut, RSUD
Depati Hamzahakan melaksanakan pelayanan geriatri tingkat sederhana yang terdiri
dari rawat jalan dan homecare.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
a. Meningkatkan kualitas hidup, kualitas pelayanan dan keselamatan Pasien
Geriatri di Rumah Sakit.
b. Memberikan acuan dalam penyelenggaraan dan pengembangan pelayanan
Geriatri di Rumah Sakit.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan di poli Geriatri.
b. Meningkatkan koordinasi dengan lintas program, lintas sektor, organisasi
profesi dan pihak terkait lainnya.
c. Meningkatnya ketersediaan data dan informasi di bidang kesehatan lansia.
d. Meningkatnya peran serta dan pemberdayaan keluarga, masyarakat dan lansia
dalam upaya peningkatan kesehatan lansia.
e. Meningkatnya peran serta lansia dalam upaya peningkatan kesehatan keluarga
dan masyarakat.

TIM TERPADU GERIATRI 3


D. KEGIATAN POKOK & RINCIAN KEGIATAN
1. Pelayanan geriatrik di rawat jalan
2. Rapat tim terpadu
3. Home care
4. Promosi kesehatan lansia

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Upaya pelayanan geriatri tingkat sederhana berupa rawat jalan dan homecare.
2. Pelayanan Geriatri dilakukan secara mandiri, terpisah dengan pelayanan lainnya di
Rumah Sakit. Bangunan pelayanan Geriatri tingkat sederhana paling sedikit terdiri
atas ruang pendaftaran/administrasi, ruang tunggu, ruang periksa dan ruang Tim
Terpadu Geriatri. Ruang pendaftaran/administrasi dapat bergabung dengan ruang
pendaftaran/administrasi lain di Rumah Sakit.
3. Alur pelayanan geriatri tingkat sederhana di Rumah Sakit yaitu pasien lanjut usia
dilakukan triase di setiap poliklinik departemen/UGD dan dilakukan asesmen
geriatri komprehensif oleh tim terpadu poli geriatri. Masalah geriatri dapat berupa
kondisi medis umum, status fungsional, psikiatri : status mental, fungsi kognitif dan
sosial dan lingkungan. Akan dilakukan rencana tatalaksana komprehensif oleh tim
terpadu poli geriatri dapat berupa rawat jalan dan home care. Rumah sakit dengan
pelayanan geriatri sederhana boleh melakukan perawatan inap namun karena
belum terdapat ruang rawat khusus yakni ruang rawat akut geriatri maka dapat
dirawat di ruang rawat biasa.
4. Pemantauan dan evaluasi dilaksanakan secara berkesinambungan guna
mewujudkan keberhasilan program pelayanan kesehatan bagi pasien geriatri.
Pencatatan sebagaimana dimaksud paling sedikit memuat jumlah pasien, status
fungsional, kualitas hidup, dan kepuasan pasien. Pencatatan sebagaimana
dimaksud ditandatangani oleh Ketua Tim Terpadu Geriatri dan dilaporkan secara
berkala paling lambat 1 (satu) tahun sekali kepada Kepala/Direktur Rumah Sakit.

F. SASARAN
1. Sasaran pelayanan geriatric adalah pasien-pasien lansia yang berobat ke poli
penyakit dalam yang berusia lebh dari 60 tahun yang memiliki satu atau lebih
penyakit dan usia 70 tahun yang memiliki satu diagnosa penyakit.
2. Semua tim terpadu geriatri dan tim PKRS.
3. Home care dilaksanakan pada pasien-pasien rawat inap yang akan melanjutkan
perawatan di rumah.

TIM TERPADU GERIATRI 4


4. Sasaran promise kesehatan lansia adalah pasien lansia dan pasien geriatri yang
berobat ke poliklinik rawat jalan RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang.

G. JADWAL KEGIATAN

NAMA
NO JAN FEB MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUST SEPT OKT NOV DES
KEGIATAN
1 Pelayanan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
geriatri
rawat jalan
2 Rapat tim √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
terpadu
3 Home care √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

4 Promosi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
kesehatan
lansia

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Seluruh rencana kegiatan yang ada di dalam program kerja Pelayanan Geriatri harus
bisa diukur, dengan tujuan untuk perbaikan program ini di waktu mendatang. Hal-hal
yang harus diperhatikan terkait pengukuran program ini adalah sebagai berikut:
1. Menentukan jenis ukuran yang akan digunakan.
2. Menentukan hal-hal yang akan dikumpulkan, format laporan, proses pelaporan, dan
frekuensinya ditujukan direktur rumah sakit

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Pencatatan
Pemantauan dan evaluasi dilaksanakan secara berkesinambungan guna
mewujudkan keberhasilan program pelayanan kesehatan bagi pasien geriatri.
Pemantauan dan evaluasi harus ditindaklanjuti untuk menentukan faktor-faktor
yang potensial berpengaruh agar dapat diupayakan penyelesaian yang efektif.
Pemantauan dan evaluasi mutu dilakukan dalam bentuk kegiatan pencatatan dan
pelaporan. Pencatatan sebagaimana dimaksud paling sedikit memuat jumlah
pasien, status fungsional, kualitas hidup dan kepuasan pasien. Pencatatan
sebagaimana dimaksud ditandatangani oleh Ketua Tim Terpadu Geriatri dan
dilaporkan secara berkala paling lambat 1 (satu) tahun sekali kepada Kepala/
Direktur Rumah Sakit.
2. Pelaporan
Laporan yang dibuat oleh Ketua Tim Terpadu Geriatri. Laporan dibuat secara
berkala dalam bentuk tertulis dan diserahkan kepada direktur rumah sakit

TIM TERPADU GERIATRI 5


3. Evaluasi Kegiatan
Kegiatan pencatatan dibuat dalam buku registrasi pelayanan pasien Geriatri. Untuk
semua kegiatan kerja yang sudah dijalankan, maka hasilnya didokumentasikan dan
dilaporkan pada evaluasi pelaksanaan kegiatan. Laporan tersebut biasa dibuat
setiap bulan oleh tim yang terkait dan dibuat evaluasi tahunan oleh Ketua Tim
Terpadu Geriatri ditujukan kepada para kepada pimpinan rumah sakit. Apabila
kegiatan tersebut berjalan setiap bulan sepanjang tahun, maka analisis dapat
direncanakan per triwulan, per kuartal, per semester, atau per tahun. Setiap
kegiatan pokok yang telah dilaksanakan, dilakukan evaluasi dan dibuatkan
analisisnya, maka harus dilanjutkan dengan pembuatan rencana tindak lanjut.
Rencana tindak lanjut bisa saja tidak merubah program kerja yang ada, tetapi lebih
ke arah memperbaiki, atau bisa juga menambah program kerja yang sudah ada.

Mengetahui, Pangkalpinang, Januari 2022


Direktur UPTD RSUD Depati Hamzah Ketua Tim Terpadu Geriatri

dr. Della Rianadita dr. Eva Julita, Sp.PD, FINASIM


NIP. 19890603 201502 2 001 NIP. 19770706 200501 2 019

TIM TERPADU GERIATRI 6

Anda mungkin juga menyukai