Anda di halaman 1dari 65

PROSES TERJADINYA

GANGGUAN JIWA
Ns. Uswatun Hasanah, S.Kep., M.Kep.,Sp.Kep.J

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FIK UMSURABAYA
2021
POKOK BAHASAN
1. Pengertian gangguan jiwa
2. Etiologi
3. Proses terjadinya gangguan
jiwa dalam perspektif
keperawatan jiwa
4. Konsep stress, Adaptasi
35 Juta PREVALENSI
orang
Depresi

60 Juta
47,5 Juta WHO
orang
Dimensia (2016)
bipolar

21 Juta
skizofrenia
Di Indonesia, dengan berbagai faktor
biologis, psikologis dan sosial dengan
keanekaragaman penduduk; maka jumlah
kasus gangguan jiwa terus bertambah yang
berdampak pada penambahan beban
negara dan penurunan produktivitas
manusia untuk jangka panjang. Berdasarkan
hasil RISKESDAS 2018 terdapat peningkatan
jumlah kasus gangguan jiwa

10
15
20
25

0
11
Bali

2,3
DIY
NTB
Aceh
Jateng
Sulsel
Sumbar
Kalbar
Sulbar
Sulteng
Sumsel
Babel
DKI
Gorontalo
7

INDONESIA
1,7
2013

Jambi
Kaltara
Pabar
Sulut
Banten
2018

Jatim
Lampung
Riau
Sultra
Sumut
Bengkulu
Jabar
Kalsel
Kaltim
Malut
Papua
PROPORSI RUMAH TANGGA DENGAN ART GANGGUAN JIWA

Kalteng
SKIZOFRENIA/PSIKOSIS MENURUT PROVINSI (PER MIL), 2013-2018

Maluku
NTT
3

Kepri
1,3

5
PROPORSI RUMAH TANGGA YANG MEMILIKI ART GANGGUAN JIWA
SKIZOFRENIA/PSIKOSIS YANG DIPASUNG MENURUT TEMPAT TINGGAL, 2013-2018

2018
31,1 31,1 31,5

Perkotaan Perdesaan Indonesia


Pernah dipasung Dipasung 3 bulan terakhir

6
PREVALENSI DEPRESI*PADA PENDUDUK UMUR ≥15 TAHUN
MENURUT PROVINSI, 2018
25,0

20,0

Hanya 9% penderita
15,0
12,3 depresi yang minum obat
/menjalani pengobatan
10,0 medis.
6,1
5,0
1,8

0,0
NTB

Riau
NTT

DIY

Jatim
Aceh
Kaltara
Gorontalo

Sumut

Sultra
Kalbar

Sulbar
Bengkulu

Sumsel
Banten

Jateng

Lampung
Kaltim

Maluku
Sulteng

Sumbar

Sulsel

Kalsel

Kepri

Jambi
Kalteng
INDONESIA

Bali

Papua
Malut

Jabar

Pabar

Sulut
Babel

DKI
*berdasarkan wawancara dengan Mini International Neuropsychiatric Interview (MINI)

7
PREVALENSI* GANGGUAN MENTAL EMOSIONAL
PADA PENDUDUK UMUR > 15 TAHUN MENURUT PROVINSI, 2007-2018

2007 2013 2018


25 19,8
20

15 9,8

10

5 3,6
6
0

Aceh
NTT

NTB

DIY

Jatim
Riau
Gorontalo

Sumsel
Banten

Sumut

Sultra
Kalbar

Sulbar

Bengkulu

Lampung
Kaltara
Sumbar

Kaltim

Jambi
Sulsel

Maluku

Kalsel
Jateng
INDONESIA

Kepri
Sulteng

Malut

Papua
Sulut

Kalteng
Jabar

Pabar

Bali
Babel

DKI
*berdasarkan wawancara dengan Self Reporting Questionnaire-20 (SRQ-20), Nilai Batas Pisah (Cut off Point) ≥ 6

8
CAKUPAN PENGOBATAN PENDERITA
GANGGUAN JIWA SKIZOFRENIA/ PSIKOSIS, 2018

50
40 36,1 33,7
32
48, 30 23,6
84,9 9 20
15,1 51,
10 7 6,1 6,1
Berobat Rutin 1 2,4
Tdk rutin 0
merasa tidak Tidak tidak sering merasa obat lainnya
Berobat Tidak berobat sudah rutin mampu tahan lupa dosis tidak
sehat berobat beli ESO tidak tersedia
minum obat obat sesuai
rutin
rutin
Alasan tidak rutin minum obat 1 bulan terakhir (%)

9
BAGAIMANA
KONDISI KEJIWAAN
ANDA SAAT INI??
PENGERTIAN SEHAT JIWA
• kondisi dimana seorang individu dapat berkembang
secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga
UU RI no 18 thn individu tersebut menyadari kemampuan sendiri,
dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara
2014 produktif, dan mampu memberikan kontribusi untuk
komunitasnya.

Stuart, Keliat & • Keadaan sejahtera dikaitkan dengan


kebahagiaan, kegembiraan, kepuasan,
Pasaribu (2016) pencapaian, optimisme, atau harapan.
KRITERIA SEHAT JIWA (WHO)
Menyesuaikan diri secara konstruktif pada kenyataan, meskipun kenyataan itu buruk
• Merasa bebas secara relatif dari ketegangan dan kecemasan
Memperoleh kepuasan dari usahanya atau perjuangan hidupnya
• Merasa lebih puas untuk memberi daripada menerima
Berhubungan dengan orang lain secara tolong menolong dan saling memuaskan

Memiliki kasih sayang yang besar

Menerima kekecewaan untuk digunaka sebagai pelajaran di kemudian hari

Mengarahkan rasa permusuhan pada penyelesaian yang kreatif dan konstruktif


CIRI ORANG YANG SEHAT JIWA
Yusuf, Fitriasari, Nihayati dan Tristiana (2019)
Melihat setiap hari adalah baik, tidak ada satu alasan sehingga pekerjaan
harus ditunda, karena setiap hari adalah baik

Hari esok adalah hari yang baik

Mengetahui apa yang diketahui dan yang tidak diketahui

Mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan dan membuat lingkungan


menjadi lebih baik

Selalu dapat mengembangkan usahanya

Selalu puas dengan hasil karyanya

Dapat memperbaiki dirinya dan tidak menganggap dirinya selalu benar


GANGGUAN JIWA
Sindrom perilaku seseorang secara khas berkaitan dengan suatu gejala
penderitaan atau hendaya (keterbatasan atau ketidakmampuan) dalam satu
atau lebih fungsi yang penting dari manusia yaitu fungsi psikologik, perilaku,
biologik dan gangguan itu tidak hanya terletak dalam hubungan individu
dengan diri sendiri, namun juga dengan masyarakat.
(Maslim, 2002; Maramis, 2010)

Secara umum gangguan jiwa ditandai oleh adanya


penyimpangan yang fundamental dan karakteristik dari
pikiran dan persepsi, serta adanya afek yang tidak
wajar atau tumpul (Maslim, 1998; Yusuf, Fitriasari,
Nihayati,dan Tristiana, 2019)
JENIS GANGGUAN JIWA
Gg. Jiwa Ringan
(Psikososial)
Riskesdas RI
(2013) Gg. Jiwa Berat
(Psikotik)
GG. JIWA RINGAN
(PSIKOSOSIAL) Gangguan fisik : Psikologis : Ansietas, Khawatir
Hipertensi, berlebiihan, Takut, Mudah
Thypoid, DM, tersinggung, Mudah kecewa,
dan penyakit Sulit konsentrasi, Ragu-ragu,
Gg. Jiwa Ringan rendah diri, pemarah dan agresif.
(Psikososial) fisik lainnya
Masalah fisik, mental,
sosial, pertumbuhan dan
perkembangan, dan Fisik : jantung berdebar-debar,
Tidak pernah
kualitas hidup (beresiko disadari, Tidak otot tegang, sakit kepala,
mengalami gangguan jiwa) dianggap sebagai gangguan pencernaan, sering
masalah kesehatan, kencing, tangan berkeringat,
Tidak pernah peningkatan tekanan darah, nadi
diobatkan dan pernafasan

Klien dengan masalah psikososial jarang tertangani dengan


baik, tenaga kesehatan lebih sering mengamati gejala fisik
yang tampak berdasarkan hasil pemeriksaan yang didapatkan
APAKAH ADA MEMILIKI
MASALAH PSIKOSOSIAL
SAAT INI??
GG. JIWA BERAT
(PSIKOTIK)

Sekumpulan gejala dan Bentuk


atau perubahan perilaku • penderitaan
yang bermakna shg • Gg kognitif • Fungsi sehari-hari
fungsi sebagai manusia terganggu; fs.
tdk dapat berjalan dan • Gg perasaan Pekerjaan dan fs.
terhambat • Gg perilaku. Sosial

Gg. Jiwa Berat


Efek
(Psikotik)
ETIOLOGI

FAKTOR PREDISPOSISI
BIOLOGIS
ETIOLOGI PSIKOLOGIS
SOSIAL BUDAYA
FAKTOR PRESIPITASI
FAKTOR PREDISPOSISI
Faktor resiko yang menjadi sumber terjadinya stress yang mempengaruhi tipe dan
sumber dari individu untuk menghadapi stres. (Yusuf, Fitriasari, Nihayati, 2015)
Waktu : Lebih dari 6 bulan
BIOLOGIS PSIKOLOGIS SOSIAL BUDAYA
• Genetik • Intelegensi • Usia
• Status nutrisi • Keterampilan verbal • Gender
• Kepekaan biologis • Moral • Pendidikan
• Kondisi kesehatan secara • Kepribadian • Penghasilan
umum • Pengalaman masa lalu • Pekerjaan
• Paparan terhadap racun/ zat • Konsep diri dan motivasi • Latar belakang budaya
adiktif • Pertahanan psikologis • Keyakinan religi
• Pengendalian terhadap nasib • Afiliasi politik
diri sendiri. • Pengalaman sosial
• Tingkatan sosial
FAKTOR PRESIPITASI
Stimulus yang menantang, mengancam atau menuntut individu, sehingga
individu memerlukan energi tambahan yang mengakibatkan terjadinya
suatu ketegangan atau stres (Yusuf, Fitriasari, Nihayati, 2015)

Bio, Psiko,
Sifat
sosial budaya

Internal /
Sumber/ Asal
Eksternal
PRESIPITASI
6 Bulan
Waktu
terakhir

Banyak dan
Jumlah
Sering / Jarang
PROSES TERJADINYA GANGGUAN JIWA
Proses terjadinya gangguan jiwa dapat dipelajari berdasarkan berbagai model
• memandang penyimpangan perilaku terjadi karena
perkembangan dini dan resolusi konflik yang tidak adekuat,
Model psikodinamika yang menurut Freud sudah dimulai sejak manusia lahir ke
dunia.

• memandang ansietas sebagai gejala yang timbul dan dialami


Model interpersonal secara interpersonal. Rasa takut yang mendasar yaitu takut
terhadap penolakan, takut tidak diakui dalam kelompok

• Menganggap faktor sosial dan lingkungan sebagai stressor, yang


Model sosial menyebabkan ansietas sehingga menimbulkan gejala

• Menyatakan hidup ini akan sangat berarti jika seseorang dapat


Model eksistensial mengalami dan menerima keadaan diri sepenuhnya.
• Masalah terjadi sebagai akibat dari faktor biologis,
psikologis dan sosial. Keterbatasan fisik dapat
Model Supportif dioptimalkan dengan sikap hidup yang positif, berkarya
secara maksimal sehingga dapat diterima di masyarakat.

• Gangguan perilaku terjadi akibat pesan tidak


Model komunikasi tersampaikan dengan jelas

• Penyimpangan terjadi akibat dari manusia membentuk


Model perilaku kebiasaan perilaku yang tidak diinginkan.

Model medik • Gangguan perilaku disebabkan oleh penyakit biologis.

• Mengidentifikasi sehat sakit sebagai hasil berbagai karakteristik


Model stres adaptasi individu yang berinteraksi dengan faktor lingkungan.
DERAJAT KESEHATAN JIWA

Sehat Sangat Sehat Cukup Kurang Gangguan


Jiwa Sehat Sehat Sehat jiwa

Tidak satu individupun yang selalu merasa sehat


jiwa sepanjang hidupnya. Pada suatu kondisi
tertentu individu dapat mengalami stres
sehingga memunculkan masalah kejiwaan.
PENGERTIAN
• Respons tbh yg bersifat tdk spesifik thd
Selye setiap tuntutan atau beban di atasnya

• Stress adalah kejadian kehidupan seharian


Davis, dkk yg tdk dpt dihindari

• Stress adl suatu keadaan yg dihasilkan


oleh perubahan dari lingkungan yg
Hoskins dirasakan sbg tantangan, ancaman atau
merusak equilibrium dinamik seseorg
STRESSOR
• Faktor yg menyebabkan klien mengalami
stress/ mengganggu keseimbangan
• Berasal dari : sesuatu hal, peristiwa, situasi,
manusia, sesuatu yg dialami indv dlm lingk
internal/ eksternal yg hrs ditangani
• Sumber: biologik/ fisiologik, psikologik,
sosial & kultural (+ dan -)
• Proses tumbuh kembang dpt merupakan
stress
27
SUMBER STRESSOR
INTERNAL EKSTERNAL
Berasal dari dalam diri individu; Berasal dari luar diri ; keluarga,
• Keuangan lingkungan, masyarakat.
• Ketidakpuasan terhadap diri; • Konfik dalam keluarga, teman,
tubuh / fisik masyarakat
• Penyakit yang diderita • Perpisahan dengan orangg yang
berarti/ dicintai
• Masa pubertas
• Anggota keluarga mengalami sakit
• Keinginan yang tidak terpenuhi • Konfilik di tempat kerja
• Kepribadian • Kemacetan, polusi dan masalah
lingkungan lainnya.
Frustasi

SUMBER
Krisis STRES Konflik

PSIKOLOGIS

Tekanan
SUMBER STRES PSIKOLOGIS
1. Frustrasi yaitu kondisi dimana Individu
terhambat dlm usaha mencapai tujuan
sehingga timbul frustrasi. Adapun
Sumber Frustrasi yaitu :
• Dalam diri : Penyakit, Cacat, idea dll
• Luar : Bencana alam, kehilagan orang
yg dicintai, peperangan,goncangan
ekonomi dll.
2. Konflik : kondisi ini muncul ketika dua atau lebih perilaku saling berbenturan di
mana masing-masing perilaku tersebut butuh untuk diekspresikan atau malah
saling memberatkan.
• Contoh : Melakukan hal yg berbahaya atau dicap sbg pengecut
• Menjadi pengangguran atau melakukan suatu pekerjaan yg yg tdk disenangi

3. Tekanan: kondisi di mana terdapat suatu harapan atau


tuntutan yg sangat besar terhadap seseorang untuk
melakukan perilaku tertentu.
Contoh:
• Tekanan sehari2 walaupun ringan, atau bertumpuk,
sehingga suatu saat dpt timbul stress
• Tekanan dr luar/lingkungan (selalu dicela)
• Tekanan dr dlm diri : Penyesalan, merasa bersalah karena
melakukan perbuatan yang tidak baik
4. Perubahan/ Krisis : kondisi yg dijumpai ternyata merupakan
kondisi yg tidak semestinya serta membutuhkan adanya
suatu penyesuaian
Contoh:
Krisis ekonomi, Penyakit berat yg tiba2,
Tiba2 terjadi bencana bencana
JENIS STRES
• Stres yang terjadi akibat keadaan fisik maupun
STRES FISIK lingkungan, seperti suhu, suara bising, sinar
matahari dll

• Stress yang terjadi karena pengaruh zat kimia, spt


obat2an, zat beracun, asam, basa, faktor hormon,
STRES KIMIAWI gas dll

STRES • Stres yang terjadi akibat adanya paparan kuman,


MIKROBIOLOGIS spt parasit, virus, maupun bakteri
JENIS STRES
• Stres yang terjadi akibat adanya
STRES FISIOLOGIS gangguan pada fungsi tubuh

• Stres yang terjadi selama proses


STRES TUMBUH pertumbuhan dan perkembangan; spt
KEMBANG masa pubertas, pernikahan, pertambahan
usia

• Stres yang terjadi akibat ketidakmampuan


STRES PSIKOLOGIS kondisi psikologis dalam menyesuaian diri
terhadap stressor
PROSES TERJADINYA STRES
Adaptif

Usaha Mekanisme
penyelesaian koping yang Mal-
Individu masalah digunakan adaptif

Persepsi Respons
Terkait thd Dampak Stress
stressor stressor
MODEL STRESS
MODEL BERDASARKAN MODEL BERDASARKAN
RESPONS TRANSAKSI
• Stres merupakan respon • Stress merupakan respon
yang tidak spesifik dari perseptual seseorg yang
tubuh terhadap tuntutan berakar secara psikologis &
yang dihadapinya (Selye, kognitif (Lazarus &
1976) Folkman)
• Ditunjukkan oleh reaksi • Stres berasal dari proses
fisiologis tertentu hubungan antara individu
• Berupa sindrom adaptasi dengan lngkungannya
umum (general adaptation
syndrom – GAS)
MODEL ADAPTASI
4 faktor yg timbulkan stres (Mechanic, 1962)

Kemampuan untuk mengatasi stress, seperti; pengalaman, sistem


pendukung dan persepsi

Praktik dan norma kelompok

Pengaruh lingkungan, sosial ekonomi

Sumber daya
MODEL ADAPTASI BERDASARKAN STIMULUS
Fokus pd karakteristik yg bersifat mengganggu atau merusak dalam
lingkungan. Adapun asumsi-asumsi yg mendasari model ini yaitu:

Segala peristiwa yang mengubah hidup seseorang


adaah hal normal, yang membutuhkan jenis & waktu
penyesuaian yang sama

individu merupakan penerima stres yg pasif,


sehingga persepsi nya terhadap suatu peristiwa
tidaklah relevan

Semua individu memiliki ambang batas stimulus


yang sama & sakit akan timbul jika ambang batas
tersebut terlampaui
FAKTOR MEMPENGARUHI
RESPON TERHADAP STRES
SIFAT
DURASI
STRESSOR STRESSOR

PENGALA-
JUMLAH MAN MASA
STRESSOR LALU

TAHAP
TIPE
PERKEM
KEPRIBA-
B
DIAN
• Konflik kemandirian, ketergantungan pada
Anak orangtua, mulai bersekolah, Hub dgn teman
sebaya, kompetisi dgn teman

• Perubahan tubuh, Hub dgn teman,


Remaja Seksualitas, Kemandirian, pencarian jati diri

• Meninggalkan rumah, Melanjutkan


Dewasa muda pendidikan, Mulai bekerja, Menikah,
Membesarkan anak

• Menerima proses menua, Perubahan Status


Dewasa tengah sosial

• Usia lanjut, Perubahan tempat tinggal,


Dewasa tua Penyesuaian diri pada masa pensiun, Proses
kematian.
TAHAPAN STRES

Tahap pertama Tahap kedua


 Tanda:  Dampak stress
 muncul semangat yg “menyenangkan” mulai hilang
berlebihan  Timbul keluhan2
 penglihatan lbh “tajam” dr  Letih sewkt bangun pagi
biasa  Mdh lelah setlh makan
 mampu menyelesaikan siang
pekerjaan lbh dr biasa  Cepat lelah menjelang sore
 Tanpa disadari  Lambung/perut tdk
cadangan energi habis & nyaman
timbul rasa lelah berlebihan  Jantung berdebar-debar
 Otot pungung & tengkuk
tegang
 Tdk bisa santai
Tahap keempat
 Bila ke dokter tdk sakit krn
tdk ada kelainan fisik pd organ
Tahap ketiga  Kondisi berkelanjutan:
 Keluhan semakin nyata  Tdk mampu melakukan
 Gastritis, diare aktivitas rutin, mudah
 Otot tegang bosan, hilang semangat,
 Perasaan tdk tenang lelah krn krg tidur
 Tdk mampu mengingat &
 Ggn pola tidur
konsentrasi menurun
(terbangun tengah
malam & sukar tidur,  Muncul rasa takut & cemas
bangun terlalu pagi & yg tdk jelas penyebabnya
tdk dpt tidur kembali)
 Tbh terasa lemah spt
tdk bertenaga
Tahap keenam
Tahap kelima
 Tahap puncak
 Ditandai dgn:
 Ditandai dgn:
 Kelelahan fisik yg sgt
 Tdk mampu  Rasa panik & takut
menyelesaikan mati menyebabkan
pekerjaan ringan & jantung berdetak
sederhana semakin cepat
 Ggn pd sist cerna  Kesulitan utk bernafas
makin berat  Tbh gemetar &
 Rasa takut & cemas
 berkeringat
semakin berkurang
Tjd kolaps/pingsan
Respons Stress
• Respons fisiologis
Dapat ditandai dgn meningkatnya tekanan
darah, detak jantung, nadi dan sistem
pernapasan
• Respon kognitif
Dapat terlihat melalui terganggunya
proseskognitif individu, seperti pikiran
menjadi kacau, menurunnya daya
konsentrasi, pikiran berulang, dan pikiran tdk
wajar
• Respon emosi
Dapat muncul sangat luas, menyangkut
emosi yg mungkin dialami individu,seperti
takut, cemas, malu, marah
• Respon tingkah laku
Dapat dibedakan menjadi fight, yaitu
melawan situasi yg menekan,dan flight yaitu
menghindari situasi yg menekan
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RESPON
STRESS

• Faktor Fisik dan Biologis


 Genetika
Banyak ahli beranggapan bahwa masa
kehamilan mempunyai keakraban dgn
kemungkinan kerentanan stress pd anak yg
dilahirkan
 Case History
Beberapa riwayat penyakit di masa lalu yg
mempunyai efek psikologis di masa depan
 Pengalaman hidup
Pengalaman hidup yg mempengaruhi perasaan
dan kematangan
 Tidur
Istirahat yg cukup akan memberikan energi
pd kegiatan yg sedang dilakukan
 Diet
Diet yg berlebihan dpt mengakibatkan stress berat.
 Postur Tubuh
Postur tubuh dpt berperan sbgi stressor, misalnya
individu yg ingin menjadi polisi atau polwan
 Penyakit
Beberapa penyakit dapat menjadi stressor pd
individu, contohnya penyakit anemia.
Faktor Psikologis
 Persepsi : kadar stress dlm suatu peristiwa
sangat bergantung pd bagaimana individu
bereaksi trhdp stress.
 Emosi : hal yg sangat penting dan kompleks
dlm diri individu.seperti kecemasan, rasa
bersalah, khawatir, ekspresi marah,rasa
takut
 Situasi psikologis :berupa konflik, frustasi, serta
situasi atau kondisi tertentu yg memberikan
ancaman pada individu
 Pengalaman hidup: merupakan keseluruhan
kejadian yg memberikan pengaruh psikologis
bagi individu misalnya: perubahan hidup, masa
transisi dan krisis kehidupan
Faktor Lingkungan
• Lingkungan Fisik: Kejadian yg berhubungan
dgn keadaan individu misalnya: gempa
bumi, topan, badai
• Lingkungan biotik: Gangguan yg berasal dr
mahluk mikroskopik berupa virus, bakteri.
• Lingkungan sosial:Hubungan yg buruk
dengan orang tua,bos atau rekan kerja.
KONSEP ADAPTASI
• Adaptasi adalah proses dimana dimensi
fisiologis dan psikososial berubah dalam
berespons terhadap stres
• Adaptasi melibatkan refleks, mekanisme
otomatis untuk perlindungan, mekanisme
koping dan idealnya dapat mengarah pada
penyesuaian dan penguasaan (Selye, 1976)
• Mansen (1992) menyatakan adaptasi bisa
terjadi jika individu berhasil menetralisir
stress melalui perubahan tingkah laku dan
proses berfikir sehingga dia kembali
berfungsi sebagai individu yang utuh
Macam Adaptasi
A. Adaptasi Fisiologis
Menurut Hans Selye terdapat 2 adaptasi
fisiologis terhadap stres yaitu :
1. LAS (Local Adaptation Syndrom)
2. GAS (General Adaptation Syndrom)
LAS
(LOCAL ADAPTATION SYNDROM)
LAS adalah respon dari jaringan, organ,
atau bagian tubuh terhadap stres karena
trauma, penyakit atau perubahan fisiologis
lainnya
Karakteristik LAS
1. Respon yang terjadi adalah setempat
2. Respon adalah adaptif, berarti bahwa
stresor diperlukan untuk menstimulasinya
3. Respon adalah berjangka pendek
4. Respon adalah restoratif, berarti bahwa
LAS membantu dalam memulihkan
homeostasis region atau bagian tubuh
GAS
(GENERAL ADAPTATION SYNDROME )
 Proses adaptasi bersifat umum/sistemik
 Tahap reaksi alarm
 Indv siap menghadapi stresor yg akan msk ke dlm
tbh
 Tanda: perub fisiologis pengeluaran hormon oleh
hipothalamus → kel adrenal mengeluarkan adrenalin
→ denyut jantung cepat & pernafasan cepat
 Hipothalamus melepaskan hormon ACTH → adrenal
mengeluarkan kortikoid → mempengaruhi berbagai
fs tbh
 Mempersiapkan seseorg utk “fight-or-flight”
GAS (cont.)
 Tahap resistensi
 Tbh mulai stabil, tkt hormon, TD & output jantung
kembali normal
 Indv berupaya beradaptasi dgn stresor
 Jika stres dpt diselesaikan, tbh memperbaiki
kerusakan telah tjd
 Tahap kelelahan
 Tjd kelelahan krn tbh tdk mampu menanggung stres
& habisnya energi yg diperlukan utk beradaptasi
 Tbh tdk mampu melindungi dirinya sendiri
menghadapi stresor
 Regulasi fisiologis menurun
 Stres berlanjut → kematian
B. Adaptasi Psikologis
Merupakan proses Penyesuaian secara
Psikologis akibat stresor yang ada, dan
reaksinya berorientasi pada tugas dan
berorientasi pada ego
1. Reaksi yg berorientasi pd tugas
 Melibatkan penggunaan kemampuan kognitif
utk mengurangi stres & memecahkan mslh
 Perilaku yg umum
 Menyerang : bertindak menghilangkan,
mengatasi stresor, memenuhi kebut, mis.
Berkonsultasi dgn org yg ahli
 Menarik diri dr stresor scr fisik maupun
emosi
 Berkompromi : mengubah metode yg biasa
digunakan, mengganti tujuan dsb
2. Reaksi yg berorientasi pd ego

 RASIONALISASI
 PENGALIHAN
 KOMPENSASI
 IDENTIFIKASI
 REPRESI
 SUPRESI
 PENYANGKALAN
ADAPTASI SOSIAL BUDAYA
 Cara mengadakan perub
dgn melakukan proses
penyesuaian perilaku yg
sesuai dgn norma yg
berlaku di masy

ADAPTASI SPIRITUAL

Proses penyesuaian diri
dgn melakukan perub
perilaku yg didsrkan pd
keyakinan/kepercayaan
yg dimiliki sesuai dgn
agama yg dianutnya
RENTANG RESPONS ADAPTASI STRES STUART
TEKNIK MANAJEMEN STRES
 Mengatur diet & nutrisi
 Istirahat & tidur
 Olahraga teratur
 Berhenti merokok
 Menghindari minuman keras
 Mengatur berat badan
 Mengatur wkt
 Terapi psikofarmaka
 Terapi somatik
 Psikoterapi
 Terapi psikoreligius
THERE IS NO
HEALTH WITHOUT
MENTAL HEALTH

THANKS A LOT, ANY QUESTION

Anda mungkin juga menyukai