Anda di halaman 1dari 53

STANDAR PELAYANAN MINIMAL

PENYAKIT TIDAK MENULAR

Seksi P2PTM dan Keswa


Bidang P2P
Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur
1
LATAR BELAKANG SPM PTM

2
PTM Sebagai Masalah Utama Kesehatan

3
Transisi Epedemiologi di Kaltim

1990 2017
11% 8%

23%
43%

68%
45%

PTM PM, GIZI, KIA


PTM PM, GIZI, KIA CEDERA CEDERA

Transisi Epidemiologi Tiga Kelompok Penyakit Berdasarkan DALY’s Di Provinsi Kalimantan Timur Tahun
4 1990 dan 2017
Penyebab Kematian di Kaltim
Tahun 1990 Tahun 2017

Dua Puluh Peringkat Teratas Penyebab Kematian


5
Di
Provinsi Kalimantan Timur Tahun 1990 dan 2017
PREVALENSI ASMA PADA PENDUDUK SEMUA UMUR MENURUT PROVINSI, 2013-2018

2013 2018

4.5 4.5
Persen (%)

2.4

1.0

INDONESIA
Gorontalo

Lampung
Bengkulu

Sumbar
Sumsel
Kalteng

Sulteng

Sumut
Kalsel

Sulsel

Jambi

Sulbar
Kaltara

Banten

Jateng
Kalbar

Pabar

Papua
Maluku
Babel

Sultra

Malut
Kepri

Sulut
Jabar
Kaltim

DKI
Bali

Jatim

Aceh
NTB

Riau

NTT
DIY

• 2013: wawancara semua umur berdasarkan gejala (belum ada provinsi Kalimantan Utara)
• 2018: wawancara semua umur berdasarkan diagnosis dokter

6
Persen (%)
DKI

3.4
Kaltim
DIY
Sulut
Jatim
Babel
Aceh
Gorontalo
Kaltara
Banten
Sulteng
Jateng
INDON...
1.5
2.0

Sumut
Pabar
Riau
Sulsel
Kalsel
Jabar
Bali
Kepri
Sumbar
NTB
Kalbar
Kalteng
Malut
Jambi
Lampung
Sultra
Sumsel
Bengkulu
PENDUDUK UMUR ≥ 15 TAHUN MENURUT PROVINSI, 2013-2018

Sukbar
Maluku
Papua
PREVALENSI DIABETES MELITUS BERDASARKAN DIAGNOSIS DOKTER PADA

NTT
0.9

7
Persen (%)
Sulut

13.2
DIY
Kaltim
Kaltara
DKI
Gorontalo
Kalsel
Jabar
Bali
Aceh
Sulteng
Kepri
Banten
Riau
Bengkulu
Kalteng
8.4

INDON...
Babel
Jateng
Kalbar
Lampung
Jatim
Pabar
Jambi
Sumbar
UMUR ≥ 18 TAHUN MENURUT PROVINSI, 2018

Sumsel
NTB
Sulsel
Sulbar
Riskesdas 2013: 9.4%

Sultra
Malut
Sumut
NTT
PREVALENSI HIPERTENSI BERDASARKAN DIAGNOSIS DOKTER PADA PENDUDUK

Maluku
8
4.4

Papua
10
15
20
25
30
35

0
5
Nusa Tenggar...

10.3
Nusa Tenggara...
Kalimantan B...
Lampung
Sumatera Sel...
Jambi
Sulawesi Barat
Kalimantan T...
Sulawesi Sel...
Sulawesi Ten...

Indikator obesitas dewasa yaitu IMT ≥ 27


Kalimantan Se...
Maluku
Bengkulu
Papua
Jawa Tengah
Sumatera Barat
Sulawesi Te...
DI Yogyakarta
INDONESIA
21.8

Banten
Jawa Timur
Jawa Barat
Bali
Bangka Belitung
Riau
Aceh
>18 TAHUN MENURUT PROVINSI, 2018

Gorontalo
PROPORSI OBESITAS PADA DEWASA UMUR

Maluku Utara
Sumatera Utara
Kalimantan U...
Kepulauan Riau
Papua Barat
Kalimantan T...
DKI Jakarta
9

Sulawesi Utara
30.2
PTM Sebagai Prioritas

3/10
• Hanya 3 dari 10 penderita Hipertensi dan
DM yang terdeteksi, selebihnya tidak
mengetahui bahwa dirinya sakit karena
tidak ada gejala dan tanda sampai terjadi
komplikasi ;
• Dari 3 penderita tersebut hanya 1 orang
yang berobat teratur.
1/3
10
CAPAIAN SPM PROV. KALTIM

11
CAPAIN SPM PROV. KALTIM TAHUN 2017
Layanan SPM Capaian (%)
(1) Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
(2) Pelayanan kesehatan ibu bersalin 80,96
(3) Pelayanan kesehatan bayi baru lahir 86,95
(4) Pelayanan kesehatan balita 62,13
(5) Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar 77,81
(6) Pelayanan kesehatan pada usia produktif 42,51
(7) Pelayanan kesehatan pada usia lanjut 42,61
(8) Pelayanan kesehatan penderita hipertensi 52,31
(9) Pelayanan kesehatan penderita Diabetes Melitus 66,66
(10) Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) 65,73
(11) Pelayanan kesehatan orang dengan TB 82,83
(12) Pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi HIV 69,23
12
CAPAIN SPM PROV. KALTIM TAHUN 2018
Layanan SPM Capaian (%)
(1) Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
(2) Pelayanan kesehatan ibu bersalin
(3) Pelayanan kesehatan bayi baru lahir
(4) Pelayanan kesehatan balita
(5) Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar
(6) Pelayanan kesehatan pada usia produktif 35,60
(7) Pelayanan kesehatan pada usia lanjut
(8) Pelayanan kesehatan penderita hipertensi 42,80
(9) Pelayanan kesehatan penderita Diabetes Melitus 44,70
(10) Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) 84,20
(11) Pelayanan kesehatan orang dengan TB
(12) Pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi HIV
13
PELAYANAN KESEHATAN PADA USIA PRODUKTIF
(15 – 59 TAHUN)

NO Kab/Kota Capaian Target Realisasi


. Capaian 2018
2017 (%) (%)
1 Paser 28,41 193.580 104.407 53,90
2 Kutai Barat 14,35 95.115 85.011 89,04
3 kutai kartanegara 522.991  100.051  19.10
4 kutai timur 1,61 291.504 119.571 41,00
5 berau   139.194  26.881  19.30 
6 Penajam Paser utara 30,00 107.203 30.662 28,60
7 Mahakam Ulu 67,60
8 balikpapan 17,02 458.270 120.186 26.20
9 Samarinda 78,62 24.542 17.906 73,00
10 bontang 57,43 120.683 13.928
14 73,00
Total 42,51 1.737.284 618.603 35,60
PELAYANAN KESEHATAN PENDERITA HIPERTENSI

NO. Kab/Kota Target Realisasi (%)


1 Paser 54.347 26.421 48,62
2 Kutai Barat 30.480 8682 28,48
3 kutai kartanegara 163.291 38.332 23,47
4 kutai timur 12.260 1.226 10,00
5 berau 25.585 9.990 39,05
6 Penajam Paser utara 9.205 5.065 55,02
7 Mahakam Ulu 5.337 2.199 41,20
8 balikpapan 36.565 22.644 61,93
9 Samarinda 291.117 216.843 74,49
10 bontang 30.675 13.239 43,16
Total 658.862 344.641 52,31
15
PELAYANAN KESEHATAN PENDERITA DM

NO. Kab/Kota Target Realisasi (%)


1 Paser 7.403 5.314 71,78
2 Kutai Barat 10.142 3517 34,68
3 kutai kartanegara 20.306 12.677 62,43
4 kutai timur 3.300 330 10,00
5 berau 3.867 2.555 66,07
6 Penajam Paser utara 2.750 2.325 84,55
7 Mahakam Ulu 710 627 88,31
8 balikpapan 10.810 6.261 57,92
9 Samarinda 26.555 21.967 82,72
10 bontang 11.772 9.497 80,67
Total 97.615 65.070 66,66
16
PELAYANAN KESEHATAN ODGJ

NO. Kab/Kota Target Realisasi (%)


1 Paser 437 1.749 400,23
2 Kutai Barat 215 202 93,95
3 kutai kartanegara 489 490 100,20
4 kutai timur 273 91 33,33
5 berau 159 159 100,00
6 Penajam Paser utara 155 51 32,90
7 Mahakam Ulu 127 87 68,50
8 balikpapan 6.285 1.931 30,72
9 Samarinda 831 786 94,58
10 bontang 1.086 1.065 98,05
Total 10.057 6.611 65,73
17
KEBIJAKAN PEMERINTAH

18
KEBIJAKAN NASIONAL
TARGET
GLOBAL

GERMAS RPJMN

PTM REN-
SPM STRA

PIS- RAN
PK PTM
19
GERAKAN MASYARAKAT
HIDUP SEHAT (INPRES No.1/2017)

Latar Belakang Tujuan


Riskesdas 2013 : • Meningkatkan produktivitas
• 26,1% penduduk ≥10 th kurang • Menurunkan beban biaya pelayanan
aktivitas fisik. kesehatan
• Hanya 36,8% penderita Hipertensi • Memperbaiki kualitas hidup
(usia ≥ 18 th) dan 30,4% penderita masyarakat
DM (usia ≥15 th) yang terdeteksi.
• 93,5% penduduk ≥10 th kurang Fokus Kegiatan
konsumsi buah dan sayur. • Peningkatan Aktifitas Fisik
• Konsumsi Buah dan Sayur
• Deteksi Dini

20
STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)

21
 SPM merupakan ketentuan mengenai jenis dan mutu
pelayanan dasar yang merupakan urusan pemerintah wajib
yang berhak diperoleh setiap warga negara secara minimal.
 SPM merupakan hal minimal yang harus dilaksanakan
pemerintah daerah untuk rakyatnya.

22
DASAR HUKUM

Urusan Pemerintahan Wajib yang


Pasal 18 (3) UU No. 23/2014 berkaitan dengan Pelayanan Dasar
tentang Pemerintahan Daerah : meliputi :
Ketentuan lebih lanjut 1. Pendidikan
mengenai standar pelayanan 2. Perumahan Rakyat dan Kawasan
minimal diatur dengan Permukiman
peraturan pemerintah 3. Kesehatan
4. Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan
PP No. 2/2018 Perlindungan masyarakat
Permendagri No. 18/2016 5. Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Permenkes No. 43/2016
6. Sosial 23
Prinsip Standar Pelayanan Minimal

Merupakan kebutuhan dasar bagi Merupakan kewajiban


1 setiap individu secara universal bagi pemerintah
daerah provinsi
maupun
Pemenuhan kebutuhan dasar 4 kabupaten/kota untuk
2 dapat dipenuhi sendiri oleh
menjamin setiap warga
warga negara atau oleh
negara memperoleh
pemerintah daerah
kebutuhan dasarnya
Merupakan pelayanan dasar yang
3 menjadi kewenangan daerah 5 Berlaku secara nasional
provinsi maupun kabupaten/kota
24
MANFAAT SPM BAGI PEMDA

1. Terjaminnya penyediaan pelayanan untuk masyarakat;


2. Membantu dalam menentukan kebutuhan anggaran untuk pelayanan
publik;
3. Landasan dalam menentukan anggaran kinerja dan alokasi dalam
penentuan perimbangan keuangan yang lebih adil dan transparan;
4. Membantu penilaian kinerja kepala daerah secara lebih akurat dan
terukur;
5. Alat bantu untuk meningkatkan akuntabilitas pemda.

25
SPM Kesehatan (PP No. 2 Tahun 2018 dan Permenkes
No. 4 Tahun 2019)
PROVINSI KABUPATEN / KOTA
1. Pelayanan kesehatan bagi 1. Pelayanan kesehatan ibu hamil
2. Pelayanan kesehatan ibu bersalin
penduduk terdampak krisis
3. Pelayanan kesehatan bayi baru lahir
kesehatan akibat bencana 4. Pelayanan kesehatan balita
dan/ atau berpotensi bencana 5. Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar
provinsi; dan 6. Pelayanan kesehatan pada usia produktif
7. Pelayanan kesehatan pada usia lanjut
2. Pelayanan kesehatan bagi 8. Pelayanan kesehatan penderita hipertensi
penduduk pada kondisi 9. Pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus
kejadian luar biasa provinsi. 10. Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat
11. Pelayanan kesehatan orang dengan tuberkulosis
12. Pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi virus
yang melemahkan daya tahan tubuh manusia (HIV)

26
PEMETAAN SPM PTM

27
RUMUS PERHITUNGAN TARGET SASARAN SPM PTM & KESWA

1. Skrining usia produktif (15 – 59 Th) : sudah jelas ada di data litbangkes
Kementerian Kesehatan RI.
2. Penderita Hipertensi mendapatkan pelayanan sesuai standart : Jumlah
Penduduk usia ≥ 15 tahun di Kab./Kota X prevalensi hipertensi Kab./Kota
(sesuai dengan data Riskesdas 2018)
3. Penderita DM mendapatkan pelayanan sesuai standart : Jumlah penduduk
usia ≥ 15 Kab./Kota X prevalensi DM Kab./Kota (sesuai Riskesdas 2018)
4. Penderita ODGJ mendapatkan pelayanan seuai standart : Jumlah Rumah
tangga Kab./Kota X prevalensi ODGJ Provinsi sesuai Riskesdas 2018

28
Pelayanan Kesehatan Pada Usia Produktif (1)
1. Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan/atau Jasa
No Barang Jumlah Fungsi

1 Pedoman dan media KIE Minimal 2 perpuskesmas Panduan dalam melakukan skrining
kesehatan sesuai standar
2 - Alat ukur berat badan, - Sesuai jumlah sasaran Melakukan skrining kesehatan
Alat ukur tinggi badan, -
Alat ukur lingkarperut, -
Tensimeter, -
Glukometer, - Tes
strip gula darah, -
Lancet -
Kapas alkohol, - KIT
IVA tes.
3 Formulir pencatatan dan Sesuai kebutuhan Pencatatan dan pelaporan
pelaporan Aplikasi Sistem
Informasi Penyakit Tidak
Menular (SI PTM)

29
Pelayanan Kesehatan Pada Usia Produktif (2)
2. Standar Jumlah dan Kualitas Personil/Sumber daya Manusia Kesehatan
a.Tenaga kesehatan: Dokter, Bidan, Perawat, Gizi, Tenaga kesehatan masyarakat
b.Tenaga non kesehatan terlatih atau mempunyai kualifikasi tertentu, kader kesehatan

No Kegiatan SDM Kesehatan


1 Pengukuran TB, BB, Lingkar perut dan Tekanan Darah Perawat/Petugas Pelaksana Posbindu
terlatih
2 Pemeriksaan kadar gula darah Dokter/Perawat/Bidan/ Petugas
Pelaksana Posbindu terlatih
3 Pemeriksaan SADANIS dan IVA (bagi sasaran wanita usia 30- Dokter/Bidan terlatih
50 tahun)
4 Melakukan rujukan jika diperlukan Nutrisi/Tenaga Gizi/Petugas
Pelaksana Posbindu terlatih
5 Memberikan penyuluhan kesehatan Dokter/Perawat/Bidan/petu gas
kesehatan terlatih lainnya/ Petugas
Pelaksana Posbindu terlatih

30
Pelayanan Kesehatan Pada Usia Produktif (3)
3. Petunjuk Teknis atau Tata Cara Pemenuhan Standar
a. Pengertian Pelayanan kesehatan usia produktif sesuai standar meliputi :
1) Edukasi kesehatan termasuk keluarga berencana.
2) Skrining faktor risiko penyakit menular dan penyakit tidak menular.
b. Mekanisme Pelayanan
1) Penetapan sasaran usia produktif (berusia 15-59 tahun) di wilayah kabupaten/kota
dalam satu tahun menggunakan data proyeksi BPS atau data riil yang diyakini
benar, dengan mempertimbangkan estimasi dari hasil survei/ riset yang terjamin
validitasnya, yang ditetapkan oleh Kepala Daerah.
2) Pelayanan edukasi pada usia produktif adalah Edukasi yang dilaksanakan di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan/atau UKBM.
3) Pelayanan Skrining faktor risiko pada usia produktif adalah skrining yang dilakukan
minimal 1 kali dalam setahun untuk penyakit menular dan penyakit tidak menular
meliputi: pengukuran tinggi badan, berat badan dan lingkar perut, pengukuran
tekanan darah, pemeriksaan gula darah, anamnesa perilaku berisiko.
4) Tindaklanjut hasil skrining kesehatan meliputi: melakukan rujukan jika diperlukan.
Memberikan penyuluhan kesehatan.
31
Pelayanan Kesehatan Pada Usia Produktif (4)

Definisi Operasional Capaian Kinerja : Capaian kinerja Pemerintah Daerah


Kabupaten/Kota dalam memberikan pelayanan skrining kesehatan warga negara berusia
15-59 tahun dinilai dari persentase pengunjung usia 15-59 tahun yang mendapat pelayanan
skrining kesehatan sesuai standar di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.

Rumus Perhitungan Kinerja


Jumlah pengunjung usia 15-59 tahun mendapat pelayanan
Persantase warga negara usia
skrining kesehatan sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun
15-59 tahun mendapatkan
skrining kesehatan sesuai X 100%
= Jumlah warga negara usia 15-59 tahun yang ada di wilayah kerja
standar
dalam kurun waktu satu tahun yang sama

Target : Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota dalam pelayanan skrining
kesehatan sesuai standar pada warga negara yang berusia 15-59 tahun yang
membutuhkan pelayanan skrining di wilayah kerja adalah 100 persen.
32
Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi (1)
1. Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan/atau Jasa
No Barang Jumlah Fungsi

1 Pedoman pengendalian Minimal 2 perpuskesmas Panduan dalam melakukan


Hipertensi dan media KIE penatalaksanaan dan edukasi sesuai
standar
2 Tensimeter Sesuai kebutuhan Mengukur tekanan darah

3 Formulir pencatatan dan Sesuai kebutuhan Pencatatan dan pelaporan


pelaporan Aplikasi Sistem
Informasi Penyakit Tidak
Menular (SI PTM)

33
Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi (2)
2. Standar Jumlah dan Kualitas Personil/Sumber daya Manusia Kesehatan
Tenaga kesehatan: Dokter, Bidan, Perawat, Tenaga kesehatan masyarakat

No Kegiatan SDM Kesehatan

1 Pengukuran tekanan darah Dokter atau Tenaga Kesehatan yang


berkompeten atau tenaga kesehatan
lain yang terlatih
2 Edukasi Dokter dan/ atau Tenaga Kesehatan
yang berkompeten dan/ atau tenaga
kesehatan terlati
3 Terapi farmakologi Dokter

34
Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi (3)
3. Petunjuk Teknis atau Tata Cara Pemenuhan Standar
a. Pengertian
Pelayanan kesehatan penderita hipertensi sesuai standar meliputi:
1) Pengukuran tekanan darah
2) Edukasi
b. Mekanisme Pelayanan
1) Penetapan sasaran penderita hipertensi ditetapkan oleh Kepala Daerah dengan
menggunakan data RISKESDAS terbaru yang di tetapkan oleh Menteri Kesehatan
2) Pelayanan kesehatan hipertensi adalah pelayanan kesehatan sesuai standar yang
meliputi:
a) Pengukuran tekanan darah dilakukan minimal satu kali sebulan di fasilitas
pelayanan kesehatan
b) Edukasi perubahan gaya hidup dan/atau kepatuhan minum obat
c) Melakukan rujukan jika diperlukan

Keterangan: Tekanan Darah Sewaktu (TDS) lebih dari 140 mmHg ditambahkan
pelayanan terapi farmakologi
35
Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi (4)

Definisi Operasional Capaian Kinerja : Capaian kinerja Pemerintah Daerah


Kabupaten/ Kota dalam memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar bagi
penderita Hipertensi dinilai dari persentase jumlah penderita Hipertensi yang
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar di wilayah kerjanya dalam kurun
waktu satu tahun
Rumus Perhitungan Kinerja
Jumlah penderita Hipertensi yangmendapat pelayanan kesehatan
Persantase penderita sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun
Hipertensi mendapatkan = X 100 %
pelayanan kesehatan Jumlah estimasi penderita Hipertensi berdasarkan angka prevalensi
sesuai standar kab/kota dalam kurun waktu satu tahun pada tahun yang sama

Target : Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota yang memberikan


pelayanan kesehatan terhadap penderita Hipertensi atau orang dengan keluhan
Hipertensi sesuai standar adalah 100 persen
36
Pelayanan Kesehatan Penderita DM (1)
1. Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan/atau Jasa
No Barang Jumlah Fungsi

1 - Glukometer - Sesuai kebutuhan Melakukan pemeriksaan Gula Darah


Strip tes Gula Darah - Sesuai sasaran Sesuai
Kapas Alkohol - sasaran Sesuai
Lancet sasaran
2 Formulir pencatatan dan Sesuai kebutuhan Pencatatan dan pelaporan
pelaporan Aplikasi SI PTM
3 Pedoman dan media KIE Minimal 2 perpuskesmas Panduan dalam melakukan
penatalaksanaan sesuai standart

37
Pelayanan Kesehatan Penderita DM (2)
2. Standar Jumlah dan Kualitas Personil/Sumber daya Manusia Kesehatan
Tenaga kesehatan: Dokter, Bidan, Perawat, Gizi, Tenaga kesehatan masyarakat

No Kegiatan SDM Kesehatan

1 Pengukuran kadar gula darah Dokter / Tenaga Kesehatan yang


berkompeten
2 Edukasi gaya hidup dan/ atau nutrisi Dokter / Tenaga Kesehatan yang
berkompeten
3 Terapi farmakologi Dokter

38
Pelayanan Kesehatan Penderita DM (3)
3. Petunjuk Teknis atau Tata Cara Pemenuhan Standar
a. Pengertian
Pelayanan kesehatan penderita DM sesuai standar meliputi:
1) Pengukuran gula darah
2) Edukasi
3) Terapi farmakologi
b. Mekanisme Pelayanan
1) Penetapan sasaran penderita DM ditetapkan oleh Kepala Daerah dengan
menggunakan data RISKESDAS terbaru yang di tetapkan oleh Menteri Kesehatan
2) Pelayanan kesehatan DM adalah pelayanan kesehatan sesuai standar yang
meliputi:
a) Pengukuran gula darah dilakukan minimal satu kali sebulan di fasilitas
pelayanan kesehatan
b) Edukasi perubahan gaya hidup dan/atau nutrisi
c) Melakukan rujukan jika diperlukan

Keterangan: Gula darah sewaktu (GDS) lebih dari 200 mg/dl ditambahkan pelayanan
terapi farmakologi 39
Pelayanan Kesehatan Penderita DM (4)

Definisi Operasional Capaian Kinerja : Capaian Kinerja Pemerintah Daerah


Kabupaten/ Kota dalam memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar bagi
penyandang DM dinilai dari persentase penyandang DM yang mendapatkan
pelayanan sesuai standar di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.

Rumus Perhitungan Kinerja


Jumlah penyandang DM yangmendapat pelayanan kesehatan sesuai
Persantase penyandang standar dalam kurun waktu satu tahun
DM mendapatkan = X 100 %
pelayanan kesehatan Jumlah estimasi penyandang DM berdasarkan angka prevalensi DM
sesuai standar Nasional dalam kurun waktu satu tahun pada tahun yang sama

Target : Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten /Kota dalam memberikan


pelayanan tatalaksana kepada Penyandang DM sesuai standar di wilayah kerjanya
adalah 100 persen.
40
SPM Pelayanan ODGJ Berat (1)
SPM : Setiap ODGJ berat mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar

1. Pelayanan promotif preventif yang bertujuan meningkatkan kesehatan jiwa ODGJ berat
(psikotik) dan mencegah terjadinya kekambuhan dan pemasungan.
2. Pelayanan kesehatan jiwa pada ODGJ berat diberikan oleh perawat dan dokter
Puskesmas di wilayah kerjanya.
3. Pelayanan kesehatan jiwa pada ODGJ berat meliputi:
a) Edukasi dan evaluasi tentang: tanda dan gejala gangguan jiwa, kepatuhan minum
obat dan informasi lain terkait obat, mencegah tindakan pemasungan, kebersihan
diri, sosialisasi, kegiatan rumah tangga dan aktivitas bekerja sederhana, dan/atau
b) Tindakan kebersihan diri ODGJ berat
4. Dalam melakukan pelayanan promotif preventif diperlukan penyediaan materi KIE dan
Buku Kerja sederhana.

41
Pelayanan Kesehatan ODGJ (1)
1. Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan/atau Jasa
No Barang Jumlah Fungsi
1 Buku Pedoman Diagnosis Minimal 1 per puskesmas Pedoman gejala klinis ODGJ (Psikotik
Penggolongan Gangguan akut dan Skizofrenia) untuk
Jiwa (PPDGJ III) atau buku menentukan diagnosis
Pedoman Diagnosis
Penggolongan Gangguan
Jiwa terbaru (bila sudah
tersedia)
2 Kit berisi 2 Alat Fiksasi Sesuai kebutuhan Alat fiksasi sementara yang
digunakan saat ODGJ dalam kondisi
akut/gaduh gelisah
3 Penyediaan Formulir Sesuai kebutuhan Pencatatan dan pelaporan
Pencatatan dan Pelaporan
4 Media KIE Sesuai kebutuhan Media Komunikasi, Informasi dan
edukasi sebagai alat penyuluhan

42
Pelayanan Kesehatan ODGJ (2)
2. Standar Jumlah dan Kualitas Personil/Sumber daya Manusia Kesehatan
Pelayanan kesehatan Penderita Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Berat
dilakukan oleh minimal 1 orang dokter dan/atau perawat terlatih jiwa dan/atau tenaga
kesehatan lainnya. Jenis pelayanan dan sumber daya kesehatan yang dibutuhkan
sebagai berikut :

No Kegiatan SDM Kesehatan


1 Pemeriksaan kesehatan jiwa Dokter dan/ atau Perawat yang terlatih jiwa
dan/ atau tenaga kesehatan terlatih
2 Pemeriksaan status mental Dokter dan/ atau Perawat yang terlatih jiwa
dan/ atau tenaga kesehatan terlatih
3 Wawancara Dokter dan/ atau Perawat yang terlatih jiwa
dan/ atau tenaga kesehatan terlatih
4 Edukasi Dokter dan/ atau Perawat yang terlatih jiwa
dan/ atau tenaga kesehatan terlatih

43
Pelayanan Kesehatan ODGJ (3)
3. Petunjuk Teknis atau Tata Cara Pemenuhan Standar
a. Pengertian
Pelayanan kesehatan pada ODGJ berat sesuai standar bagi psikotik akut dan
Skizofrenia meliputi:
1) Pemeriksaan kesehatan jiwa
2) Edukasi
b. Mekanisme Pelayanan
1) Penetapan sasaran pada ODGJ berat ditetapkan oleh Kepala Daerah dengan
menggunakan data RISKESDAS terbaru yang di tetapkan oleh Menteri Kesehatan
2) Pemeriksaan kesehatan jiwa meliputi:
a) Pemeriksaan status mental
b) Wawancara
c) Edukasi kepatuhan minum obat
d) Melakukan rujukan jika diperlukan

44
Pelayanan Kesehatan ODGJ (4)

Definisi Operasional Capaian Kinerja : Capaian kinerja Pemerintah Kabupaten/Kota


dalam memberikan pelayanan kesehatan ODGJ berat dinilai dengan jumlah ODGJ
berat (psikotik) di wilayah kerja nya yang mendapat pelayanan kesehatan jiwa
promotif preventif sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun.

Rumus Perhitungan Kinerja


Jumlah ODGJ berat (psikotik) di wilayah kerja Kab./Kota
Persantase ODGJ berat yangmendapat pelayanan kesehatan jiwa promotif preventif sesuai
yang mendapatkan standar dalam kurun waktu satu tahun X 100 %
pelayanan kesehatan jiwa =
sesuai standar Jumlah ODGJ berat (psikotik) yang ada di wilayah kerja Kab./Kota
dalam kurun waktu yang sama

Target : Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam pelayanan


kesehatan jiwa pada orang dengan gangguan jiwa berat sesuai standar di wilayah
kerja adalah 100 persen.
45
UPAYA MENCAPAI SPM
BIDANG KESEHATAN

46
Strategi Pencapaian Indikator SPM

2
Identifikasi/
analisis
1 Kebutuhan 3
Kondisi Saat ini Penentuan target
capaian/ gap analisis

6 4
Monitoring dan Penyusunan Program
Evaluasi 5 dan kegiatan
Kebutuhan
Anggaran
47
Upaya Mencapai SPM Bidang Kesehatan
(1)

Merupakan pelayanan yang harus diberikan di tingkat primer

Melibatkan lintas sektor dan masyarakat/ swasta, untuk


mencapai cakupan maksimal

Cakupan total (Univesal Coverage)

Menggunakan sumber daya daerah dan kebijakan Pemda

Pendekatan keluarga dan Germas


48
Upaya Mencapai SPM Bidang Kesehatan
(2)
Kegiatan Output
Peningkatan kapasitas SDM Kesehatan di
Puskesmas melalui : Meningkatkan kemampuan
1. Pelatihan Manajemen Puskesmas SDM di Puskesmas dalam
2. Pelatihan untuk Pembina Keluarga mendukung Pencapaian SPM
3. Pelatihan Teknis/ Intervensi Program
1. Pelaksanaan Pendekatan Keluarga dengan
BOK, kapitasi dll
Meningkatkan kemampuan
2. Pemberdayaan masyarakat melalui UKBM
masyarakat untuk menjangkau
3. Pelaksanaan JKN/ Jamkesda
fasilitas Kesehatan
4. Integrasi kegiatan PKH, Jampersal untuk
menjangkau sasaran ibu dan anak 49
Upaya Mencapai SPM Bidang Kesehatan
(3)
LINGKUNGAN POLITIK, HUKUM, EKONOMI, SOSIAL, AGAMA,
BUDAYA, FISIK, BIOLOGI, ILMU DAN TEKNOLOGI
PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN
KESEHATAN
KELUARGA SPM
PEMBIAYAAN
SEHAT UPAYA KESEHATAN
KESEHATAN
SUMBER DAYA
KESEHATAN
SEDIAAN FARMASI,
ALKES DAN
MAKANAN

MANAJEMEN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KESEHATAN

*PERPRES 72/2012 SKN; PMK 36/2016 PDKT KELUARGA;


50
PMK 46/2016 SPM KES
Kewajiban Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah
Pasal 67 UU No.23/2014 : Salah satu kewajiban kepala daerah dan wakil
kepala daerah adalah “Melaksanakan Program Strategis Nasional”.

“Program Strategis Nasional” adalah program yang ditetapkan


presiden sebagai program yang memiliki sifat strategis secara
nasional dalam upaya meningkatkan pertumbuhan dan SPM
pemerataan pembangunan serta menjaga pertahanan dan merupakan
keamanan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan msyarakat program
startegis
nasional

NAWA CITA PRESIDEN


Agenda 5 : Agenda 5 : Meningkatkan kualitas hidup manusia
Indonesia melalui program …Indonesia Sehat… 51
Sanksi Kepala dan Wakil Kepala Daerah
(Pasal 68 UU No.23/2014)

 Kepala daerah dan/ atau wakil kepala daerah yang tidak melaksanakan
program strategis nasional dikenai sanksi administratif berupa teguran tertulis
oleh menteri untuk gubernur dan/atau wakil gubernur serta oleh gubernur
sebagai wakil pemerintah pusat untuk bupati dan/ atau wakil bupati atau
walikota dan/ atau walikota.
 Dalam hal teguran tertulis telah disampaikan 2 (dua) kali berturut-turut dan
tetap tidak dilaksanakan, kepala daerah dan/ atau wakil kepala daerah
diberhentikan sementara selama 3 (tiga) bulan.
 Dalam hal kepala daerah dan/ atau wakil kepala daerah telah selesai menjalani
pemberhentian sementara, tetap tidak melaksanakan program strategis
nasional, yang bersangkutan diberhentikan sebagai kepala daerah dan/ atau
wakil kepala daerah. 52
Terima Kasih
53

Anda mungkin juga menyukai