2
PTM Sebagai Masalah Utama Kesehatan
3
Transisi Epedemiologi di Kaltim
1990 2017
11% 8%
23%
43%
68%
45%
Transisi Epidemiologi Tiga Kelompok Penyakit Berdasarkan DALY’s Di Provinsi Kalimantan Timur Tahun
4 1990 dan 2017
Penyebab Kematian di Kaltim
Tahun 1990 Tahun 2017
2013 2018
4.5 4.5
Persen (%)
2.4
1.0
INDONESIA
Gorontalo
Lampung
Bengkulu
Sumbar
Sumsel
Kalteng
Sulteng
Sumut
Kalsel
Sulsel
Jambi
Sulbar
Kaltara
Banten
Jateng
Kalbar
Pabar
Papua
Maluku
Babel
Sultra
Malut
Kepri
Sulut
Jabar
Kaltim
DKI
Bali
Jatim
Aceh
NTB
Riau
NTT
DIY
• 2013: wawancara semua umur berdasarkan gejala (belum ada provinsi Kalimantan Utara)
• 2018: wawancara semua umur berdasarkan diagnosis dokter
6
Persen (%)
DKI
3.4
Kaltim
DIY
Sulut
Jatim
Babel
Aceh
Gorontalo
Kaltara
Banten
Sulteng
Jateng
INDON...
1.5
2.0
Sumut
Pabar
Riau
Sulsel
Kalsel
Jabar
Bali
Kepri
Sumbar
NTB
Kalbar
Kalteng
Malut
Jambi
Lampung
Sultra
Sumsel
Bengkulu
PENDUDUK UMUR ≥ 15 TAHUN MENURUT PROVINSI, 2013-2018
Sukbar
Maluku
Papua
PREVALENSI DIABETES MELITUS BERDASARKAN DIAGNOSIS DOKTER PADA
NTT
0.9
7
Persen (%)
Sulut
13.2
DIY
Kaltim
Kaltara
DKI
Gorontalo
Kalsel
Jabar
Bali
Aceh
Sulteng
Kepri
Banten
Riau
Bengkulu
Kalteng
8.4
INDON...
Babel
Jateng
Kalbar
Lampung
Jatim
Pabar
Jambi
Sumbar
UMUR ≥ 18 TAHUN MENURUT PROVINSI, 2018
Sumsel
NTB
Sulsel
Sulbar
Riskesdas 2013: 9.4%
Sultra
Malut
Sumut
NTT
PREVALENSI HIPERTENSI BERDASARKAN DIAGNOSIS DOKTER PADA PENDUDUK
Maluku
8
4.4
Papua
10
15
20
25
30
35
0
5
Nusa Tenggar...
10.3
Nusa Tenggara...
Kalimantan B...
Lampung
Sumatera Sel...
Jambi
Sulawesi Barat
Kalimantan T...
Sulawesi Sel...
Sulawesi Ten...
Banten
Jawa Timur
Jawa Barat
Bali
Bangka Belitung
Riau
Aceh
>18 TAHUN MENURUT PROVINSI, 2018
Gorontalo
PROPORSI OBESITAS PADA DEWASA UMUR
Maluku Utara
Sumatera Utara
Kalimantan U...
Kepulauan Riau
Papua Barat
Kalimantan T...
DKI Jakarta
9
Sulawesi Utara
30.2
PTM Sebagai Prioritas
3/10
• Hanya 3 dari 10 penderita Hipertensi dan
DM yang terdeteksi, selebihnya tidak
mengetahui bahwa dirinya sakit karena
tidak ada gejala dan tanda sampai terjadi
komplikasi ;
• Dari 3 penderita tersebut hanya 1 orang
yang berobat teratur.
1/3
10
CAPAIAN SPM PROV. KALTIM
11
CAPAIN SPM PROV. KALTIM TAHUN 2017
Layanan SPM Capaian (%)
(1) Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
(2) Pelayanan kesehatan ibu bersalin 80,96
(3) Pelayanan kesehatan bayi baru lahir 86,95
(4) Pelayanan kesehatan balita 62,13
(5) Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar 77,81
(6) Pelayanan kesehatan pada usia produktif 42,51
(7) Pelayanan kesehatan pada usia lanjut 42,61
(8) Pelayanan kesehatan penderita hipertensi 52,31
(9) Pelayanan kesehatan penderita Diabetes Melitus 66,66
(10) Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) 65,73
(11) Pelayanan kesehatan orang dengan TB 82,83
(12) Pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi HIV 69,23
12
CAPAIN SPM PROV. KALTIM TAHUN 2018
Layanan SPM Capaian (%)
(1) Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
(2) Pelayanan kesehatan ibu bersalin
(3) Pelayanan kesehatan bayi baru lahir
(4) Pelayanan kesehatan balita
(5) Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar
(6) Pelayanan kesehatan pada usia produktif 35,60
(7) Pelayanan kesehatan pada usia lanjut
(8) Pelayanan kesehatan penderita hipertensi 42,80
(9) Pelayanan kesehatan penderita Diabetes Melitus 44,70
(10) Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) 84,20
(11) Pelayanan kesehatan orang dengan TB
(12) Pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi HIV
13
PELAYANAN KESEHATAN PADA USIA PRODUKTIF
(15 – 59 TAHUN)
18
KEBIJAKAN NASIONAL
TARGET
GLOBAL
GERMAS RPJMN
PTM REN-
SPM STRA
PIS- RAN
PK PTM
19
GERAKAN MASYARAKAT
HIDUP SEHAT (INPRES No.1/2017)
20
STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)
21
SPM merupakan ketentuan mengenai jenis dan mutu
pelayanan dasar yang merupakan urusan pemerintah wajib
yang berhak diperoleh setiap warga negara secara minimal.
SPM merupakan hal minimal yang harus dilaksanakan
pemerintah daerah untuk rakyatnya.
22
DASAR HUKUM
25
SPM Kesehatan (PP No. 2 Tahun 2018 dan Permenkes
No. 4 Tahun 2019)
PROVINSI KABUPATEN / KOTA
1. Pelayanan kesehatan bagi 1. Pelayanan kesehatan ibu hamil
2. Pelayanan kesehatan ibu bersalin
penduduk terdampak krisis
3. Pelayanan kesehatan bayi baru lahir
kesehatan akibat bencana 4. Pelayanan kesehatan balita
dan/ atau berpotensi bencana 5. Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar
provinsi; dan 6. Pelayanan kesehatan pada usia produktif
7. Pelayanan kesehatan pada usia lanjut
2. Pelayanan kesehatan bagi 8. Pelayanan kesehatan penderita hipertensi
penduduk pada kondisi 9. Pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus
kejadian luar biasa provinsi. 10. Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat
11. Pelayanan kesehatan orang dengan tuberkulosis
12. Pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi virus
yang melemahkan daya tahan tubuh manusia (HIV)
26
PEMETAAN SPM PTM
27
RUMUS PERHITUNGAN TARGET SASARAN SPM PTM & KESWA
1. Skrining usia produktif (15 – 59 Th) : sudah jelas ada di data litbangkes
Kementerian Kesehatan RI.
2. Penderita Hipertensi mendapatkan pelayanan sesuai standart : Jumlah
Penduduk usia ≥ 15 tahun di Kab./Kota X prevalensi hipertensi Kab./Kota
(sesuai dengan data Riskesdas 2018)
3. Penderita DM mendapatkan pelayanan sesuai standart : Jumlah penduduk
usia ≥ 15 Kab./Kota X prevalensi DM Kab./Kota (sesuai Riskesdas 2018)
4. Penderita ODGJ mendapatkan pelayanan seuai standart : Jumlah Rumah
tangga Kab./Kota X prevalensi ODGJ Provinsi sesuai Riskesdas 2018
28
Pelayanan Kesehatan Pada Usia Produktif (1)
1. Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan/atau Jasa
No Barang Jumlah Fungsi
1 Pedoman dan media KIE Minimal 2 perpuskesmas Panduan dalam melakukan skrining
kesehatan sesuai standar
2 - Alat ukur berat badan, - Sesuai jumlah sasaran Melakukan skrining kesehatan
Alat ukur tinggi badan, -
Alat ukur lingkarperut, -
Tensimeter, -
Glukometer, - Tes
strip gula darah, -
Lancet -
Kapas alkohol, - KIT
IVA tes.
3 Formulir pencatatan dan Sesuai kebutuhan Pencatatan dan pelaporan
pelaporan Aplikasi Sistem
Informasi Penyakit Tidak
Menular (SI PTM)
29
Pelayanan Kesehatan Pada Usia Produktif (2)
2. Standar Jumlah dan Kualitas Personil/Sumber daya Manusia Kesehatan
a.Tenaga kesehatan: Dokter, Bidan, Perawat, Gizi, Tenaga kesehatan masyarakat
b.Tenaga non kesehatan terlatih atau mempunyai kualifikasi tertentu, kader kesehatan
30
Pelayanan Kesehatan Pada Usia Produktif (3)
3. Petunjuk Teknis atau Tata Cara Pemenuhan Standar
a. Pengertian Pelayanan kesehatan usia produktif sesuai standar meliputi :
1) Edukasi kesehatan termasuk keluarga berencana.
2) Skrining faktor risiko penyakit menular dan penyakit tidak menular.
b. Mekanisme Pelayanan
1) Penetapan sasaran usia produktif (berusia 15-59 tahun) di wilayah kabupaten/kota
dalam satu tahun menggunakan data proyeksi BPS atau data riil yang diyakini
benar, dengan mempertimbangkan estimasi dari hasil survei/ riset yang terjamin
validitasnya, yang ditetapkan oleh Kepala Daerah.
2) Pelayanan edukasi pada usia produktif adalah Edukasi yang dilaksanakan di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan/atau UKBM.
3) Pelayanan Skrining faktor risiko pada usia produktif adalah skrining yang dilakukan
minimal 1 kali dalam setahun untuk penyakit menular dan penyakit tidak menular
meliputi: pengukuran tinggi badan, berat badan dan lingkar perut, pengukuran
tekanan darah, pemeriksaan gula darah, anamnesa perilaku berisiko.
4) Tindaklanjut hasil skrining kesehatan meliputi: melakukan rujukan jika diperlukan.
Memberikan penyuluhan kesehatan.
31
Pelayanan Kesehatan Pada Usia Produktif (4)
Target : Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota dalam pelayanan skrining
kesehatan sesuai standar pada warga negara yang berusia 15-59 tahun yang
membutuhkan pelayanan skrining di wilayah kerja adalah 100 persen.
32
Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi (1)
1. Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan/atau Jasa
No Barang Jumlah Fungsi
33
Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi (2)
2. Standar Jumlah dan Kualitas Personil/Sumber daya Manusia Kesehatan
Tenaga kesehatan: Dokter, Bidan, Perawat, Tenaga kesehatan masyarakat
34
Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi (3)
3. Petunjuk Teknis atau Tata Cara Pemenuhan Standar
a. Pengertian
Pelayanan kesehatan penderita hipertensi sesuai standar meliputi:
1) Pengukuran tekanan darah
2) Edukasi
b. Mekanisme Pelayanan
1) Penetapan sasaran penderita hipertensi ditetapkan oleh Kepala Daerah dengan
menggunakan data RISKESDAS terbaru yang di tetapkan oleh Menteri Kesehatan
2) Pelayanan kesehatan hipertensi adalah pelayanan kesehatan sesuai standar yang
meliputi:
a) Pengukuran tekanan darah dilakukan minimal satu kali sebulan di fasilitas
pelayanan kesehatan
b) Edukasi perubahan gaya hidup dan/atau kepatuhan minum obat
c) Melakukan rujukan jika diperlukan
Keterangan: Tekanan Darah Sewaktu (TDS) lebih dari 140 mmHg ditambahkan
pelayanan terapi farmakologi
35
Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi (4)
37
Pelayanan Kesehatan Penderita DM (2)
2. Standar Jumlah dan Kualitas Personil/Sumber daya Manusia Kesehatan
Tenaga kesehatan: Dokter, Bidan, Perawat, Gizi, Tenaga kesehatan masyarakat
38
Pelayanan Kesehatan Penderita DM (3)
3. Petunjuk Teknis atau Tata Cara Pemenuhan Standar
a. Pengertian
Pelayanan kesehatan penderita DM sesuai standar meliputi:
1) Pengukuran gula darah
2) Edukasi
3) Terapi farmakologi
b. Mekanisme Pelayanan
1) Penetapan sasaran penderita DM ditetapkan oleh Kepala Daerah dengan
menggunakan data RISKESDAS terbaru yang di tetapkan oleh Menteri Kesehatan
2) Pelayanan kesehatan DM adalah pelayanan kesehatan sesuai standar yang
meliputi:
a) Pengukuran gula darah dilakukan minimal satu kali sebulan di fasilitas
pelayanan kesehatan
b) Edukasi perubahan gaya hidup dan/atau nutrisi
c) Melakukan rujukan jika diperlukan
Keterangan: Gula darah sewaktu (GDS) lebih dari 200 mg/dl ditambahkan pelayanan
terapi farmakologi 39
Pelayanan Kesehatan Penderita DM (4)
1. Pelayanan promotif preventif yang bertujuan meningkatkan kesehatan jiwa ODGJ berat
(psikotik) dan mencegah terjadinya kekambuhan dan pemasungan.
2. Pelayanan kesehatan jiwa pada ODGJ berat diberikan oleh perawat dan dokter
Puskesmas di wilayah kerjanya.
3. Pelayanan kesehatan jiwa pada ODGJ berat meliputi:
a) Edukasi dan evaluasi tentang: tanda dan gejala gangguan jiwa, kepatuhan minum
obat dan informasi lain terkait obat, mencegah tindakan pemasungan, kebersihan
diri, sosialisasi, kegiatan rumah tangga dan aktivitas bekerja sederhana, dan/atau
b) Tindakan kebersihan diri ODGJ berat
4. Dalam melakukan pelayanan promotif preventif diperlukan penyediaan materi KIE dan
Buku Kerja sederhana.
41
Pelayanan Kesehatan ODGJ (1)
1. Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan/atau Jasa
No Barang Jumlah Fungsi
1 Buku Pedoman Diagnosis Minimal 1 per puskesmas Pedoman gejala klinis ODGJ (Psikotik
Penggolongan Gangguan akut dan Skizofrenia) untuk
Jiwa (PPDGJ III) atau buku menentukan diagnosis
Pedoman Diagnosis
Penggolongan Gangguan
Jiwa terbaru (bila sudah
tersedia)
2 Kit berisi 2 Alat Fiksasi Sesuai kebutuhan Alat fiksasi sementara yang
digunakan saat ODGJ dalam kondisi
akut/gaduh gelisah
3 Penyediaan Formulir Sesuai kebutuhan Pencatatan dan pelaporan
Pencatatan dan Pelaporan
4 Media KIE Sesuai kebutuhan Media Komunikasi, Informasi dan
edukasi sebagai alat penyuluhan
42
Pelayanan Kesehatan ODGJ (2)
2. Standar Jumlah dan Kualitas Personil/Sumber daya Manusia Kesehatan
Pelayanan kesehatan Penderita Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Berat
dilakukan oleh minimal 1 orang dokter dan/atau perawat terlatih jiwa dan/atau tenaga
kesehatan lainnya. Jenis pelayanan dan sumber daya kesehatan yang dibutuhkan
sebagai berikut :
43
Pelayanan Kesehatan ODGJ (3)
3. Petunjuk Teknis atau Tata Cara Pemenuhan Standar
a. Pengertian
Pelayanan kesehatan pada ODGJ berat sesuai standar bagi psikotik akut dan
Skizofrenia meliputi:
1) Pemeriksaan kesehatan jiwa
2) Edukasi
b. Mekanisme Pelayanan
1) Penetapan sasaran pada ODGJ berat ditetapkan oleh Kepala Daerah dengan
menggunakan data RISKESDAS terbaru yang di tetapkan oleh Menteri Kesehatan
2) Pemeriksaan kesehatan jiwa meliputi:
a) Pemeriksaan status mental
b) Wawancara
c) Edukasi kepatuhan minum obat
d) Melakukan rujukan jika diperlukan
44
Pelayanan Kesehatan ODGJ (4)
46
Strategi Pencapaian Indikator SPM
2
Identifikasi/
analisis
1 Kebutuhan 3
Kondisi Saat ini Penentuan target
capaian/ gap analisis
6 4
Monitoring dan Penyusunan Program
Evaluasi 5 dan kegiatan
Kebutuhan
Anggaran
47
Upaya Mencapai SPM Bidang Kesehatan
(1)
MANAJEMEN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KESEHATAN
Kepala daerah dan/ atau wakil kepala daerah yang tidak melaksanakan
program strategis nasional dikenai sanksi administratif berupa teguran tertulis
oleh menteri untuk gubernur dan/atau wakil gubernur serta oleh gubernur
sebagai wakil pemerintah pusat untuk bupati dan/ atau wakil bupati atau
walikota dan/ atau walikota.
Dalam hal teguran tertulis telah disampaikan 2 (dua) kali berturut-turut dan
tetap tidak dilaksanakan, kepala daerah dan/ atau wakil kepala daerah
diberhentikan sementara selama 3 (tiga) bulan.
Dalam hal kepala daerah dan/ atau wakil kepala daerah telah selesai menjalani
pemberhentian sementara, tetap tidak melaksanakan program strategis
nasional, yang bersangkutan diberhentikan sebagai kepala daerah dan/ atau
wakil kepala daerah. 52
Terima Kasih
53