Sahabat
Remaja
WONG CILIK
§ Miskin (+)
§ Pendidikan (-)
§ Di Pelosok
BKKBN
Baru
Sahabat Sahabat
Keluarga Keluarga
Balita Lansia
BKKBN harus memberikan
perhatian yang besar dan
memprioritaskan program
untuk warga yang terisolir
Arah Pembangunan Kependudukan
Remaja
1 Menjadi Fokus Perhatian
Penting
63,4 Juta
Pemuda*) di Indonesia
24,3% dari total penduduk
(Statistik Pemuda Indonesia, BPS, 2017)
Kualitas SDM : Adolescent Menjadi Prasyarat
Penentu memetik Bonus Demografi
Stunting
2 Menjadi Remaja
Yang Sehat Reproduksi
Healthy friendship
No child marriage
Everything is planned
2 Menjadi Remaja
Yang Sehat Reproduksi
Healthy friendship
No child marriage
Everything is planned
Toxic : Racun….
9
Target Audiens
10
Toxic
Relationship….
11
Hati-Hati Bergaul
Dilingkungan Kita Banyak Orang
Eror
10
15
20
25
0
5
Sulteng
Gorontalo
19.8
NTT
Banten
Malut
Sumbar
NTB
Sulsel
Jabar
Sumut
Maluku
Pabar
Babel
Sultra
Kalbar
Sulut
Riau
2013
Kaltara
DKI
2018
Balitbangkes, 071118
DIY
6
INDONESIA
9.8
Kaltim
Aceh
Sulbar
Papua
Bali
Kalsel
Jateng
Bengkulu
Kalteng
Jatim
BERUMUR > 15 TAHUN MENURUT PROVINSI, 2013-2018
Sumsel
Lampung
Kepri
PREVALENSI GANGGUAN MENTAL EMOSIONAL PADA PENDUDUK
Jambi
3.6
103
%
10
2
4
6
8
0
7
Sulteng
Kaltara
Gorontalo
Sulsel
Sumbar
Banten
DKI
DIY
Maluku
Kaltim
Babel
Kalsel
Bali
NTT
Sultra
Malut
Sumut
Sulut
Balitbangkes, 071118
INDONESIA
3.3
Jatim
Papua
Riau
Bengkulu
Jateng
Jabar
NTB
Kalbar
Pabar
Kepri
Kalteng
Aceh
Sumsel
Jambi
Lampung
PROPORSI DISABILITAS ANAK 5-17 TAHUN MENURUT PROVINSI, 2018
Sulbar
1.4
!
‰
0
5
10
15
20
25
Bali
11.0
DIY
NTB
Aceh
Jateng
Sulsel
Sumbar
Kalbar
Sulbar
Sulteng
Sumsel
Babel
DKI
Gorontalo
INDONESIA
7.0
Jambi
Kaltara
Pabar
Balitbangkes, 071118
Sulut
Banten
Jatim
ODGJ
Lampung
Riau
Sultra
Sumut
Bengkulu
Jabar
Kalsel
Kaltim
Malut
SKIZOFRENIA/PSIKOSIS MENURUT PROVINSI, 2018 (PER MIL)
Papua
PREVALENSI RUMAH TANGGA DENGAN ART GANGGUAN JIWA
Kalteng
Maluku
98
NTT
Kepri
3.0
Menjadi Remaja
3 Yang Sehat Reproduksi
Healthy friendship
No child marriage
Everything is planning
Pernikahan Dini
Lebih Menjadi Beban
Perempuan dan Bayi
DATA KEHAMILAN REMAJA
•
ditkespro@bkkbn.go.id
Risiko Kehamilan & Persalinan
Pada Usia Muda
Kawin Muda Moobiditas & Mortalitas
Ibu dan Bayi
Dewasa : 10 Cm
Diameter Biparietal Janin Aterm : 9- 10
Cm
Perdarahan : Pada Kehamilan & Persalinan
Hamil : Tulang Berhenti
Tumbuh
KARAKTERISTIK IBU HAMIL DAN KAITANNYA DENGAN
KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI KECAMATAN
Karakateristik Bumil
TAMANSARI KOTA TASIKMALAYA
Dan Kaitannya Dengan Stunting
CHARACTERISTICS OF PREGNANT WOMAN WITH STUNTING
Media Informasi AMONG TODDLER IN TAMANSARI SUB-DISTRICT
Volume 15 nomor 1 Tahun 2019 TASIKMALAYA CITY Halaman 13
Tabel 3. Nilai Crude Odds Rasio (COR) dan Interval Konfidensi 95 Karakteristik Ibu Hamil
ABSTRAK
di pada
Stunting Kelurahan Mulyasari
balita merupakan Kecamatan
salah Tamansari
satu permasalahan Kota pada
kesehatan Tasikmalaya
balita di Indonesia
diantara masalah lainnya. Prevalensi stunting menurut data Riset Kesehatan Dasar 2013
termasuk kategori tinggi yaitu sebesar 37.2%.Tujuan
Variabel penelitian untuk mengetahui
Stunting COR karakteristik
p-value
ibu hamil dan kaitannya dengan kejadian stunting pada balita di Kelurahan Mulyasari
Status Karakteristik Ibu
Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya. Ya Jenis penelitian observasional
Tidak dengan desain case-
Hamil
control pada 105 pasangan ibu-balita stunting dan 105 non-stunting. Variabel karakteristik Ibu
hamil diantaranya adalah: usia ibu n %
pada saat hamil, umur N %
kehamilan, jarak kelahiran, dan tinggi
badan ibu. Data dianalisis secara statistik menggunakan chi square dan regresi logistik
Usiasederhana.
Ibu padaHasilsaatpenelitian
hamil menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan variabel usia ibu
pada
< 20 tahunsaat hamil, umur kehamilan, 8dan jarak66,7
kelahiran antara
4 balita 33,3
stunting dan2,08
non-stunting, 0,234
sedangkan tinggi badan ibu secara signifikan merupakan faktor risiko stunting pada balita usia
≥ 20 tahun 97 48,9 101 51,0 1.00 (ref)
0-59 bulan (p value = 0,000; α < 0,05). Simpulan diketahui tinggi badan ibu < 145 cm berisiko
Tinggi Badan
terjadinya Ibu pada balita sebesar 5,712 kali dibandingkan dengan ibu dengan tinggi badan
stunting
≥ 145
< 145 cm cm. Perlu adanya upaya pencegahan
27 peningkatan 6
81,8 faktor risiko lainnya terhadap
18,2 5,71 stunting0.000
disamping maternal faktor.
≥ 145 cm 78 44,1 99 55,9 1.00 (ref)
Umur Kehamilan
Kata Kunci : Karakteristik Ibu Hamil, Stunting, Balita, Tinggi Badan
≤ 37 minggu 27 58,7 19 41,3 1,56 0,182
> 37 minggu 78 ABSTRACT
47,6 86 52,4 1.00 (ref)
Stunting among toddlers is one of the health problem health in Indonesia. The prevalence of
Jarak Kelahiran
stunting according to Health Research of Ministry of Health Data 2013, the prevalance was high
Dekat < 1 tahun
37.2%. The purpose of this study2 was to determine
66,7 the1 characteristics
33,3 of pregnant
0,49 woman 1,000
associated with stunting
Tdk ada+Jauh ≥ 1 Tahun among toddlers
103 in Mulyasari
49,8 Urban
104 Village,
50,2Tamansari sub-district, (ref)
1,00
Tasikmalaya City. The type of this study was observational with case-control design on mother
and toddler mates 105 stunting and 105 non-stunting. Variable of characteristics is maternal
age, gestational age, birth spacing and height of mother. Data were analyzed statistically using
PEMBAHASAN
Hindari “4 T”
Terlalu Tua
Terlalu Muda
Abortus Ilegal
Hamil tidak Stunting
dikehendaki Kematian IBU & Bayi
Anak terlantar
Perceraian Anak jalanan
KDRT
3 Persiapan Membangun Keluarga
Menjadi Pasangan Usia Subur (PUS)
Healthy friendship
No child marriage
Everything is planned
Menyiapkan
Pasangan Usia Subur
Psikologi
Ekonomi
Biologi
Perbaiki “Pabrik” SDM
or Encephalocele
http://www.wakefieldcam.freeserve.co.uk/extremedeformities.htm
Manusia Diciptakan Dengan Cepat Dan Sempurna
Pertumbuhan Otak dalam Kandungan
• Setelah usia
kehamilan 3 minggu
otak beserta sel-sel
saraf akan tumbuh
dan berkembang
hingga mencapai
berat 360-380 gram
ketika lahir
• Pertumbuhan otak
tercepat terjadi pada
trimester III
kehamilan
Gizi Ibu Hamil
Gizi
gizi ibu Radiasi
radiasi
Hormon
hormon
Toksin
toksin/zat
kimia
Kehamilan Harus
Terencana
3 Jangan 4 Terlalu
Jangan Hamil kalau Terlalu Muda
tidak terencana
Terlalu Tua
Jangan terlantarkan
kehamilan anda
Terlalu Sering
Jangan bikin anak Terlalu Banyak
hanya tersia-sia
Hal Lain
Kesehatan Reproduksi
4 Penting Diketahui
to-pregnancy intervals were increased to 3 years, 2.0 1.81
Adjusted Relati
1.49
1.6 million under-5 deaths could be prevented annu- 1.5 1.22 1.14
1.00 0.96 0.92 1.05
ally. This brief recommends three key programmatic 1.0
actions to strengthen family planning as an essential 0.5
intervention for child survival.
0
<6 6–11 12–17 18–23 24–29 30–35 36–47* 45–59 60–95 96+
Healthy Timing and Spacing of Pregnancies:
1. Educate families on family planning’s role in A Family
Birth-to-Pregnancy Intervals
Planning Investment Strategy for Accelerating
Peran ASI & Jarak Kehamilan
Source: Rutstein, 2008
ensuring pregnancies occur at the healthiest *Ref Group
the Pace of Improvements in Child Survival
times in a woman’s life. This helps avoid
Figure
Healthy Timing and Spacing 2: Child Undernutrition Risk by Birth-to-Pregnancy Intervals
of Pregnancies:
high-risk pregnancies. Healthy for
A Family Planning Investment Strategy timing and spacing of pregnancies helps
Accelerating Figure 1: Under-5 Mortality Risk by Birth-to-Pregnan
Intervals from 52 Demographic and Health Surveyswomen bear children at healthy times in their lives.
the Pace of Improvements 1.4 in Child Survival
1.30 and infants are then more likely to survive 3.5
1.25 Mothers 1.12 2.97
and stay healthy. A U.S. 1.16 Agency for International 3.0
0.90
2.0
0.95
ASI
1.0 0
actions to strengthen family planning0.6
as an essential <6 6–11 12–17 18–23 24–29 30–35 36–47* 45–59
• At least 6 months after a miscarriage 1. Educate families on family planning’s Birth-to-Pregnancy Intervals
Source: Rutstein, 2008
ensuring pregnancies occur at the healthiest times in a woman’s life. This helps avoid *Ref Group
times in a woman’s life. This helps avoid Figure 2: Child Undernutrition Risk by Birth-to-Preg
0.2 high-risk
Figure 2: Childpregnancies.
Stunted Undernutrition Risk by Birth-to-Pregnancy Intervals
high-risk pregnancies. 1.4
Underweight
1.4
1.25 1.30 1.12
1.25 1.30
1.12
Multiple studies show that when families recognize
1.16
Healthy times for a pregnancy are: Healthy
1.2 times
1.29 for a 1.11
1.16
pregnancy
1.29 are:1.11 1.07 1.2
0
• At least 24 months after a live birth* – this
1.22 1.22
1.19 1.13
1.07
1.00
1.19 1.13 1.00
• At
1.0 least 24 months after1.00
1.11 1.06
a live
96+ birth*
0.90 0.95
1.11 1.06 – this 36–47*
0.82 30–35
interval is consistent with the WHO/UNICEF <6 6–11 12–17 45–59 60–9518–23 24–29
KB
that family planning supports maternal, newborn, interval
0.8
is consistent with the WHO/UNICEF
0.90 0.89 1.00
0.82
recommendation of breastfeeding for 2 years 0.90 0.8
• Between ages 18 and 34 recommendation
0.6
ofBirth-to-Pregnancy
breastfeeding for 2 years Intervals
and child health, family planning use increases• At least 6 months after a miscarriage Source: Rutstein,
• Between2008 ages 18 and 34 0.4
Stunted
0.6
*Ref Group
• At least 6 months after a miscarriage
0.2
0.4
and children are healthier with longer intervals with longer intervals and child health, family planning use increases
between births. A key message is “after a live birth, significantly. Behavior change communication
Perinatal Mortality by Mother’s Age at Birth,Adolescent vs.Women 20–29 Source: Rutstein, 2008
*Ref Group
Spacing
Bangladesh 2004
nancy”* (see Figures 1 and 2). Programs can also ASI Eksklusif merupakan KB Alami (LAM)
India 2005/2006
wait at least 24 months before attempting a preg-
nancy”* (see Figures 1 and 2). Programs can also
*Report of a WHO Technical Consultation on Birth Spacing, Geneva, Switzerland,
Mozambique 2003
Senegal 2005
India 2005/2006
13-15 June, 2005, available at http://www.who.int/maternal_child_adolescent/ Age 20–29
help families understand the risks for newborns when help families understand the risks for newborns when
documents/birth_spacing05/en/index.html
Tanzania 2004 Age < 20 Ethiopia 2005
Ethiopia 2005
pregnancy occurs before age 18 (see Figure 3).**
**WHO is reviewing evidence on pregnancy spacing and health outcomes. The
pregnancy occurs before age 18 (see Figure 3).** related, high-risk pregnancies (high/low maternal age, closely spaced, high parity) Perinatal Mortality Rate Mozambique 2003
Mozambique 2003
*Report of a WHO Technical Consultation on Birth Spacing, Geneva, Switzerland,
13-15 June, 2005, available at http://www.who.int/maternal_child_adolescent/
Senegal 2005
Sasaran Strategis
1,958,394 1,936,934
1,837,185
PUS Tahun
Catin 1 Bulan
Berbicara jumlah pernikahan, data BPS menunjukkan, paling banyak
terlaksana di Jawa. Selama tiga tahun berturut-turut, Jawa Barat 25 %
(Jabar), Jawa Tengah (Jateng), dan Jawa Timur (Jatim) menjadi
6 Bulan
penyumbang jumlah pernikahan terbanyak di seluruh Indonesia. 63%
9 Bulan 75%
Stunting
ADVERTISEMENT
12 Bulan 80%
18 Bulan 90%
(MacLennan,1991)
Program BKKBN : “Siap Nikah” Banyak IBU baru (muda) belum bisa menyusui
Walau begitu, trennya sempat turun pada 2016 dan kembali naik pada
2017 ke angka 400.311. Pola serupa juga terjadi di wilayah Jateng dan
400,311
386,242
331,250
327,521
313,150
306,963
300,911
290,225
Perlu Akselerasi dan Perubahan Fundamental
“Zero Penambahan Stunting “ è Pendekatan Hulu
Sumber : Pusat Data dan Informasi Kemenkes: - Riskesdas 2018 & - SSGBI 2019 Sumber: Perpres 18/2020 ttg RPJMN 2020-2024
Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian
Stunting
Tidak
Langsung
Intermediate Langsung
• Sanitasi • Jarak anak • Nutrisi
• Pendidikan • Jumlah • ASI Stunting
• Sosek anak • Penyakit
• Kemiskinan • Umur Ibu
1000 HPK
Catin atau Hamil + Bayi 730 hari
Pra hamil
Tidak Langsung
• Sanitasi
Turunkan
• Pendidikan Stunting
• Sosek
• Kemiskinan Tetap berjalan seperti sedia kala oleh K/L terkait
Intermediate Langsung
1000 HPK
Catin atau
Pra hamil
Hamil + Bayi 730 hari
Programnya : Keluarga Berencana Menuju
Kelurga Berkualitas
Berorientasi Pada Penurunan
Stunting
Prospektif:
Retrospektif: Mencegah Stunting
Pencegahan
1. Program siap nikah dan siap hamil
1. Promosi dan KIE Pengasuhan
cegah stunting (kehamilan
1000 HPK berencana) : 66 jt remaja
2. Pemantauan & intervensi 2. Program Pengendalian jarak dan
tumbuh kembang anak usia jumlah kelahiran
0-5 tahun pada 3,6 juta
3. Penerapan Pola Baru ANC
keluarga melalui 83 ribu
kelompok BKB Penanganan 4. Edukasi tentang Gizi bayi , kesehatan
reproduksi dan KB kepada 25 juta
Ibu Pasca Persalinan.
Mencegah/menjaga
Menangani sekitar 3,6 Program 4 tahun
Juta Balita Stunting Kedepan
lahirnya (sekitar 20 juta)
bayi jangan stunting
Target : Caten, Ibu Hamil dan Melahirkan/bayi