Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh moralitas individu, komitmen
organisasi, kultur organisasi, dan gaya kepemimpinan terhadap good corporate
governance pada LPD Se-Kabupaten Buleleng. Populasi penelitian ini adalah seluruh
pegawai yang bekerja di LPD Se-Kabupaten Buleleng sejumlah 818 orang, teknik
sampel yang digunakan yaitu purposive sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini
yaitu 96 responden. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan
menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil dari penelitian menunjukkan
bahwa (1) Moralitas Individu berpengaruh positif dan signifikan terhadap good
corporate governance, (2) Komitmen Organisasi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap good corporate governance, (3) Kultur Organisasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap good corporate governance, (4) Gaya Kepemimpinan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap good corporate governance.
Abstract
This research aims to determine the effect of individual morality, organizational
commitment, organizational culture, and leadership style on good corporate
governance in LPDs throughout Buleleng Regency. The population of this research is
all employees who work in LPD in Buleleng Regency totaling 818 people, the sample
technique used is purposive sampling. The number of samples in this research are 96
respondents. The data analysis technique in this research is quantitative using multiple
linear regression analysis. The results of this research indicate that are (1) individual
morality has a positive and significant effect on good corporate governance, (2)
organizational commitment has a positive and significant effect on good corporate
governance, (3) organizational culture has a positive and significant effect on good
corporate governance, (4) Leadership Style has a positive and significant effect on
good corporate governance.
PENDAHULUAN
Bali telah terkenal dengan sebutan kemasyarakatannya yang dikenal dengan
satu dari banyaknya lingkup daerah yang nama Desa Adat. Aturan mengenai Desa
dijadikan sebuah tujuan untuk tempat Adat tertera termasuk ke dalam Peraturan
berwisata. Selain karna faktor keindahan Daerah No. 4 Tahun 2019 mengenai Desa
alamnya, Bali juga terkenal dengan sistem Adat di Bali, 2019. Mengingat pembiayaan
794
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol : 12 No : 03
Tahun 2021 e- ISSN: 2614 – 1930
desa adat berada diluar kebijakan mempunyai LPD di masa sekarang ini
pembiayaan pemerintah, tentunya desa saat ini tidak memerlukan adanya
adat memiliki peranan dan kontribusi yang keraguan dari masyarakat yang alasannya
begitu besar dalam masyarakat sehingga LPD sudah bisa memperbaiki aspek
di tahun 1984 ini kebijakan dari perekonomian yang terjadi pada
pemerintah yang berada di Bali masyarakat pedesaan di daerah Bali.
mengeluarkan pembangunan Lembaga Namun, pada saat ini masih banyaknya
Perkreditan Desa (selanjutnya disebut LPD di Bali yang tidak beroperasi. Berikut
LPD) pada setiap Desa Adat yang berada diperlihatkan table 1.
di daerah Bali. Setiap daerah yang
Persentase
No. Kabupaten LPD Tidak
Beroperasi
1 Tabanan 15, 58%
2 Buleleng 13, 02%
3 Karangasem 11, 58%
4 Gianyar 7, 04%
5 Bangli 5, 03 %
6 Klungkung 4, 20%
7 Badung 4, 10 %
8 Denpasar 2,86%
9 Jembrana 0,00%
Sumber : (LP-LPD, 2020)
Berdasarkan tabel data LPD yang (LPD Adat Kota Tabanan, LPD
tidak beroperasi per Kabupaten tahun Sunantaya), LPD Kabupaten Karangasem
2020 bahwa Kabupaten Tabanan (LPD Desa Adat Sega), LPD Kabupaten
menempati posisi pertama yang dianggap Jembrana (LPD Desa Adat Tuwed), LPD
memiliki persentase LPD yang tidak Kabupaten Gianyar (LPD Desa Adat
beroperasi sebanyak 15,58% pada tahun Pacaung), LPD Kabupaten Bangli (LPD
2002 artinya Kabupaten Tabanan memiliki Desa Adat Selat), sedangkan LPD
keadaan LPD yang macet paling tinggi di Klungkung dan LPD Denpasar tidak
Provinsi Bali. Posisi kedua ditempati oleh terdapat kasus kecurangan. Sehingga
Kabupaten Buleleng memiliki persentase LPD yang berada di Kabupaten Buleleng
LPD yang tidak beroperasi sebanyak menempati posisi pertama yang
13,02% Artinya, Kabupaten Buleleng mempunyai kasus kecurangan tertinggi di
menempati posisi kedua yang memiliki Provinsi Bali. Terjadinya peningkatan LPD
keadaan LPD macet paling tinggi di macet ini karena masih terdapat LPD yang
Provinsi Bali. penyebab LPD tidak belum mampu menerapkan prinsip Good
beroperasi disebabkan karena banyaknya Corporate Governance yaitu prinsip
terjadi kasus penggelapan. Adapun kasus akuntanbilitas secara maksimal hal ini bise
penggelapan yang terjadi sejak tahun diperlihatkan kalau untuk sekarang ini
2018-2020 yang terdapat di LPD Provinsi masih adanya LPD yang sampai pada
Bali yaitu melibatkan LPD Kabupaten saat ini belum memiliki kejelasan fungsi
Buleleng (LPD Desa Adat Anturan, LPD dan wewenang yang terdapat pada LPD
Desa Adat Kalianget, LPD Desa Adat karena belum dibuat secara tertulis fungsi
Gerokgak, LPD Desa Adat Sangsit, LPD dan tugas masing-masing stakeholder dan
Desa Adat Unggahan, LPD Desa Adat masih banyak LPD tidak transaparan
Bebetin, dan LPD Desa Adat Bangkang), dalam pengelolaan dana yang
sedangkan LPD Kabupaten Tabanan mengakibatkan terjadinya beberapa
795
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol : 12 No : 03
Tahun 2021 e- ISSN: 2614 – 1930
penggelapan (Mudiarta, 2018). Selain itu, dan gaya kepemimpinan sebagai variabel
masih terdapat beberapa LPD yang belum baru karena terjadi ketidakonsistenan
memiliki struktur dan sistem yang pada hasil penelitian terdahulu sehingga
kompleks, alasannya dikarenakan SDM peneliti ingin menguji kembali variabel ini.
yang ada masih kurang dalam mengelola Perbedaan kedua pada penelitian ini yaitu
LPD tersebut, dan masih terdapat peran berada pada tempat penelitian yang
ganda pada LPD sehingga memudahkan diambil oleh peneliti yang alasannya
oknum-oknum dalam mencari celah untuk sebelumnya dilihat dari penelitian
melakukan kecurangan. terdahulu hanya dilaksanakan pada LPD
Dari banyaknya kasus kecurangan Se-Kecamatan Sukasada, namun pada
yang dialami LPD maka perlu penelitian ini cakupannya lebih luas yaitu
meningkatkan implementasi dari GCG. dilakukan di LPD Se-Kabupaten Buleleng.
Penerapan atau implementasi dari GCG Pemilihan lokasi penelitian ini karena LPD
(good corporate governance) perlu di Kabupaten Buleleng merupakan salah
dilakukan agar peluang bisa diminimalis satu LPD yang mengalami penurunan
teruntuk petinggi yang mengelola LPD tingkat kesehatan, asset, dan laba serta
yang memiliki perilaku menyimpang serta banyaknya terjadi kasus kecurangan.
yang serakah karena individual besar Penerapan good corporate governance
harapannya bisa mengikuti nilai sebual harus didukung oleh moralitas individu,
lembaga perusahaan sehingga bisa lebih komitmen organisasi, kultur organisasi dan
meningkat, seperti contohnya bisa gaya kepemipinan yang tinggi agar dapat
membuat peningkatan akan adanya aset melaksanakan good corporate governance
yang tertera pada LPD sertapun bisa dengan baik.
meningkatkan nilai tabungan yang sudah Moralitas memiliki keterikatan antar
dipercayai oleh masyarakat sekitar. Dalam sifat serta perlakuan dari tiap individu. Bila
penerapan GCG secara baik dan benar makin meningkatnya jenjang penalaran
waji diikuti bersamaan antar keinginan moral suatu individu, jadinya bisa
beserta keyakinan secara dalam dari tiap membuat kemungkinan dalam
orang yang berada dalam lembaga melaksanakan sesuatu secara baik.
perusahaan agar bisa meraih tujuan untuk Begitupun bila dibalik, bila makin kecil
kesejahteraan beserta ketercapaian dari jenjang dari penalaran moral suatu
tiap lembaga dalam suatu organisasi. individu jadinya bisa membuat
Teori yang mendasari dengan kemungkinan didapatkannya perlakuan
penganalisaan penelitian ini dengan yang tidak etis. Seseorang yang memiliki
memakai teori agensi. Penelitian yang jenjang penalaran moral yang besar
dianalisa ini mengkaji tentang akuntansi didalam setiap aktivitasnya bisa lebih
keprilakuan (behavioral accounting), memperlihatkan perhatiannya terhadap
khususnya tentang prilaku pengelola LPD kepentingan dari setiap individu yang
dalam memenuhi transparansi dan berada pada sekitarannya serta dijadikan
kehandalan informasi keuangan dalam sebagai pendasaran yang berpatokan
menyajikan laporan. pada prinsip moral. Hubungan antara
Penelitian yang dianalisa ini moralita individu terhadap good corporate
memakai patokan dari penelitian yang governance sangat erat karena kalau
dijalankan peneliti (Kristiana et al., 2017). seorang individu mendapatkan moral
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian secara besar jadinya semakin mungkin
terdahulu terletak dari variabel bebas dan bisa melaksanakan tindakan yang benar
lokasi penelitian. Perbedaan pada variable sehingga dapat terlaksannaya penerapan
bebas yaitu dengan menambahkan good corporate governance. Hasil ini
variabel baru seperti moralitas individu, dilakukan oleh (Puspasari & Suwardi,
komitmen organisasi, gaya kepemimpinan 2016), (Kesuma et al., 2020) memberi
dan menghilangkan dua variabel yaitu pernyataan terdapat pengaruh signifikan
pengaruh sistem pengendalian intern, terhadap penerapan good corporate
kinerja organisasi. Penggunaan variabel governance karena dalam lembaga
moralitas individu, komitmen organisasi, apabila memliki moral yang rendah maka
796
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol : 12 No : 03
Tahun 2021 e- ISSN: 2614 – 1930
797
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol : 12 No : 03
Tahun 2021 e- ISSN: 2614 – 1930
artian yang disebut sebagai bentuk atau pengumpulan data dengan instrumen
sebuah wujud dari perilaku maupun penelitian ini berupa pengumpulan
tingkah laku di tiap individu yang kuisioner. Data selanjutnya akan
memimpin dengan latar belakang dilaksanakan penganalisaan melalui
keahliannya untuk menjadi pemimpin di sebagian dari beberapa analisa seperti
dalam organisasi. Sehingga apabila gaya statistik deskriptif, uji asumsi klasik serta
kepemimpinan baik dilakukan di analisis regresi berganda bersamaan dari
organisasi maka akan memudahkan penyajian data atas bantuan aplikasi
tercapainya good corporate governance program seperti SPSS versi 20. Subjek
karena arahan seorang atasan sangat yang dipergunakan dari penelitian yang
berpengaruh terhadap bawahannya. diambil ini mempergunakan LPD di
Berdasarkan penelitian yang sudah Kabupaten Buleleng. Sedangkan objek
ada terdahulu dari pelaksanaan peneliti penelitian adalah moralitas individu (X1),
(Topan, 2016) yang menyatakan gaya komitmen organisasi (X2), kultur organisasi
kepemimpinan tidak berpengaru positif (X3), gaya kepemimpinan (X4), dan good
dan sgnifikan terhadap penerapan good corporate governance (Y).
corporate governance. Sedangkan Populasi diberikan artian sebagai
penelitian yang dilaksanakan peneliti wilayah ataupun lokasi yang secara
(Aulia, 2019), (Sudarsana & Budiasih, generali terliput atas obyek maupun
2019), (Baihaqi, 2016), (Wiratno, 2018) subyek dengan memiliki sebuah
dan (Rahmah, 2018) menyatakan bahwa kelayakan serta sifat yang akan
gaya kepemimpinan membuat pengaruh dipergunakan oleh peneliti untuk meneliti
positif dan signifikan terhadap good lebih dalam sehingga bisa membuat
corporate governance. kesimpulan yang akan ditariknya. Populasi
H4 : Gaya kepemimpinan berpengaruh disini bukan Cuma perolehan atas jumlah
positif dan signifikan terhadap yang didapatkan dari setiap objek maupun
good corporate governance subjek yang dipergunakan, namun juga
terdiri atas semua jenis yang yang
Penelitian yang di analisa ini dipunyai ke dalam subjek bahkan
mempunyai bentuk tujuannya (1) untuk objeknya (Sugiyono, 2017). Sehingga
mengetahui pengaruh moralitas individu populasi yang digunakan dari
terhadap good corporate governance pada penganalisaan penelitian yang diambil ini
LPD Se-Kabupaten Buleleng, (2) untuk yaitu seluruh pegawai yang bekerja di LPD
mengetahui pengaruh komitmen Se-Kabupaten Buleleng sejumlah 818
organisasi terhadap good corporate orang. Teknik sampel mempergunakan
governance pada LPD Se-Kabupaten purposive sampling. Sampel yang
Buleleng, (3) untuk mengetahui pengaruh dipergunakan ke penelitian yang diambil
kultur organisasi terhadap good corporate ini sebanyak 96 responden.
governance pada LPD Se-Kabupaten
Buleleng, (4) untuk mengetahui pengaruh
gaya kepemimpinan terhadap good HASIL DAN PEMBAHASAN
corporate governance pada LPD Se- Perolehan analisa dari
Kabupaten Buleleng. pengambilan penelitian peneliti terdiri atas
perolehan dengan perhitungan SPSS dari
uji statistik deskriptif, uji kualitas data, uji
METODE
asumsi klasik, beserta pengujian atas uji
Penelitian yang diambil ini
hipotesis. Uji statistik deskriptif dibuatkan
memakai sebuah teknik pendekatan
agar bisa tahu perolehan minimal,
kuantitatif deskriptif. Penelitian yang
maksimal, mean beserta perolehan
dianalisa ini menguji hubungan antara
standar deviasi. Perolehan pengujian dari
variabel bebas (X), pada penelitian yang
uji SPSS statistik deskriptif tertera di table
diambilnya yakni moralitas individu,
2.
komitmen organisasi, kultur organisasi dan
gaya kepemimpinan. Metode
798
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol : 12 No : 03
Tahun 2021 e- ISSN: 2614 – 1930
Sesudah pengujian dari SPSS uji variabel prediktor (X) yang lebih dari satu
asumsi klasik terlaksana, langkah untuk dipergunakan agar tahu pengaruh
menjalankan pengujian SPSS uji sebagian sub variabel bebas akan adanya
hipotesis. Hipotesis dari pengambilan variabel terikat (Ghozali, 2016). Perolehan
penelitian yang dianalsisis ini memakai analisis dengan bantuan output SPSS
jenis model regresi berganda. Analisis pada table model summary atas pengujian
yang akan diuji ini mengikutsertakan regresi linier berganda terdapat di table 3.
800
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol : 12 No : 03
Tahun 2021 e- ISSN: 2614 – 1930
801
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol : 12 No : 03
Tahun 2021 e- ISSN: 2614 – 1930
802
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol : 12 No : 03
Tahun 2021 e- ISSN: 2614 – 1930
803
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol : 12 No : 03
Tahun 2021 e- ISSN: 2614 – 1930
804