Anda di halaman 1dari 23

PEMBERIAN TABLET TAMBAH

DARAH (TTD) PADA REMAJA PUTRI

SUBDIREKTORAT BINA GIZI MIKRO


KEMENTERIAN KESEHATAN RI
PEMBAHASAN

LATAR BELAKANG

KEBIJAKAN PROGRAM

PENUTUP
LATAR BELAKANG

Prevalensi anemia masih tinggi


 SKRT 1995 : 57,1% ( rematri 10-14 th)
• Permaesih (2005) : 30,0% (rematri 10-19 th)
• Riskesdas 2007 : 19,7%; (dewasa)

50.0

40.0 36.4 37.8 37.1

30.0

20.0

10.0

0.0
Perkotaan Perdesaan INDONESIA
Proporsi Anemia pada Ibu Hamil
Menurut Karakteristik, 2013 Persen Ibu Hamil mengkonsumsi
50
45
Zat Besi menurut Provinsi 2010-2013*)
40 36.4 37.8 37.1
35
30 100.0
25
20
15 80.0
10
5
0
Perkotaan Perdesaan INDONESIA 60.0 34.7

Ibu Hamil Anemia 40.0


menurut Trimester Kehamilan
20.0

18.0
0.0

Lampung

Maluku

Sulut

Jatim
Malut
Sumbar

Jateng

NTT

NTB
Kalteng

Sulteng
Sumut

Bengkulu

Kaltim

Bali
DIY
Sulsel

Sultra
Kalsel

Banten
Jabar
Indonesia
Aceh

Riau

Sumsel

Jambi

DKI

Kep,Riau
Sulbar

Kalbar

Papua
Pabar

Babel
Gorontalo
2010 2013
Prevalensi anemia pada Persentase Umur Kawin Pertama
WUS tidak hamil pada Wanita Pernah Kawin Usia
10-59 tahun
45
41.9
22.9
25 20 40
17.8
20 35 33.6

15 30
%

25
10
anemia 20
5
15
11.5
0
15-24 25-34 35-49 10
4.8 5.7
thn thn thn
5
Wanita Usia Subur (WUS) tidak 1.9
0.6
hamil usia 15-49 tahun 0
10-14 14-20 20-24 30-34 Tdk
menjawab
Sumber: Riskesdas 2013
Old Enemies

Prevalensi sangat tingg: Tetap tinggi: Riskesdas 2013


SKRT 1995i
Kelompok Umur (%) Jumlah Kelompok Umur Persen
Balita Laki-laki 29.7
Remaja putri 57.1 6.3 juta
Balita Perempuan 26.5
Bumil 50.9 2.5 juta Anak Laki-laki 6-12 thn 28.0
Balita 40.5 8.1 juta Anak Perempuan 6-12 thn 27.4
Anak usia 47.2 17 juta Perempuan >= 15 thn,
sekolah tidak hamil 22.7
WUS Laki-laki >= 15 thn 16.6
39.5 13 juta
Ibu Hamil 37.1
Usia produktif 48.9 51.8 jt
Laki-laki 18.4
Usia lanjut 57.9 5 juta Perempuan 23.9
Overload

Normal

Defisiensi Besi Ringan

Defisiensi Besi Sedang


• Belum Anemia (Hb normal)
• Periode Defisiensi Besi yg lama

• Defisiensi mempengaruhi fungsi

Defisiensi Besi Berat


Anemia Ringan
Rentang Status Besi

Anemia Sedang

Anemia Berat
Proyeksi Prevalensi Defisiensi Besi Berdasarkan Prevalensi
Anemia Defisiensi Besi
Sumber: Ray Yip, berdasarkan the Second US National Health and Nutrition
(NHANES II), dan Pizzarro et al.

Semakin tinggi
Prev. Anemia,
smkn tinggi prev
Anem. Def. Besi.

Saat Anemia Def. Besi mencapai 40%


 defisiensi besi 100%  Def. Besi +
2.5 kali Anemia Def. Besi
Mengapa intervensi
diberikan secara
menyeluruh untuk
semua ibu hamil
(Blanket Approach)?

* Prevalensi defisiensi zat


besi =
2.5 x Anemia Gizi Besi
* Lebih cost-effective

9
Tablet Tambah
Darah
(TTD)
Tablet Tambah Darah mengandung 60 mg
besi elemental dan 0.4 mg asam folat

Jika terpaksa harus menggunakan TTD Mandiri, cermati


komposisinya yaitu sekurang-kurangnya mengandung
60 mg besi elemental dan 0.4 mg asam folat.

TTD sangat aman dikonsumsi dan sangat dianjurkan bagi ibu


hamil untuk mencegah kekurangan zat besi dan asam folat
yang meningkat kebutuhannya selama kehamilan agar ibu
dan janinnya sehat.
Senyawa zat besi setara dengan 60 mg besi elemental
Komposisi
Bioavalibilitas zat Kandungan besi
Senyawa Besi senyawa besi per
besi (%) elemental (mg)
tablet (mg)
Ferro fumarat 180 33 60
Ferro gluconat 500 12 60
Ferro sulfat (7 H2O) 300 20 60
Ferro sulfat,
160 37 60
anhydrous
Ferro sulfat
200 30 60
exsiccated (1H2O)
Sumber: WHO, 2012 dan adaptasi INACG, 1998
MENGAPA PROGRAM PENANGGULANGAN ANEMIA PADA
REMAJA PENTING ?

Asupan zat gizi mikro yang rendah :


Body Image

Kebutuhan zat besi lebih besar :


menstruasi

Remaja putri akan mengalami hamil


dan melahirkan
ANEMIA
Merupakan suatu keadaan dimana tubuh
kekurangan sel darah merah sehat dan
biasanya ditandai dengan kadar hemoglobin
(Hb) kurang dari normal (<12 g%)
BATASAN ANEMIA
Anak Balita 11 gram %
Anak Usia Sekolah 12 gram %
Wanita Dewasa 12 gram %
Laki-laki Dewasa 13 gram %
Ibu Hamil 11 gram %
Ibu Menyusui> 3 bulan 12 gram %
Bagaimana aturan minum TTD yang benar?
Diminum teratur setiap minggu sebanyak 1 tablet
sebaiknya diminum dengan air putih ata jus buah
jangan diminum bersama air teh, kopi, atau susu

Remaja putri dan wanita usia subur juga harus mengkonsumsi makanan yang
kaya zat besi
contoh
-Hati
- daging sapi
-sayuran berwarna hijau
kacang-kacangan
ikan
daging ayam
KEBIJAKAN PENANGGULANGAN
ANEMIA
PADA REMAJA PUTRI
Indikator Pembinaan Gizi Masyarakat
( RENSTRA )
Target
PROGRAM/
NO SASARAN INDIKATOR
KEGIATAN Base
line 2015 2016 2017 2018 2019

% ibu hamil KEK yang 150.000 65%


1 - 50% 80% 95%
mendapatkan PMT (13%)
Persentase ibu hamil yang
Pembinaan Meningkatnya 2 mendapat Tablet Tambah Darah 82% 82% 85% 90% 95% 98%
3,1 Perbaikan Gizi pelayanan gizi (TTD)
Masyarakat masyarakat
Persentase bayi usia s/d 6 bulan
3 38% 39% 42% 44% 47% 50%
yang mendapat ASI eksklusif

Persentase bayi baru lahir


4 mendapat Inisiasi Menyusu Dini 35% 38% 41% 44% 47% 50%
(IMD)

Persentase balita kurus yang


5 0 70% 75% 80% 85% 90%
mendapat makanan tambahan

Persentase remaja puteri yang


6 mendapat Tablet Tambah Darah 0 10% 15% 20% 25% 30%
(TTD)
TUJUAN PROGRAM
Mempersiapkan kondisi fisik
remaja putri sebelum hamil agar
menjadi ibu yang sehat, saat hamil
tidak mengalami anemia
KERANGKA PIKIR
BAYI SEHAT
TTD dan Aneka
Ragam Makanan KIE
Ibu Sehat (Ibu Hamil/Nifas
Bebas Anemia/Status Besi
Cukup
TTD dan Aneka KIE
Ragam Makanan
REMAJA PUTERI dan WUS
(Bebas Anemia dan Status
Besi Cukup)

•Cukup Konsumsi FE (Hewani dan Nabati)


•Suplementasi
•Hamil > 20 tahun
•KIE Pedoman Gizi Seimbang
KEGIATAN PENANGGULANGAN ANEMIA
1. KIE
 Makanan kaya zat besi
 Manfaat TTD
 Perorangan dan kelompok

2. SUPLEMENTASI TTD
Pelaksanaan
• Cara pemberian TTD dengan dosis 1 (satu ) tablet per inggu
sepanjang tahun
• Pemberian TTD dilakukan untuk remaja putri usia 12-18 tahun

Anda mungkin juga menyukai