Terkini Obesitas
Direktur P2PTM
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
DITJEN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
2023
• Situasi Obesitas
• Transformasi Kesehatan
• Kebijakan dan Strategi Pencegahan dan
Pengendalian Obesitas
• Penutup
Situasi Obesitas - Dunia
IHME, 2019
Prevalensi Obesitas pada Anak dan
Remaja 2013-2018
10.0%
9.2%
8.8%
9.0%
7.0%
6.0%
4.8% 2013
5.0%
4.0%
4.0% 2018
3.0% 2.5%
2.0% 1.6%
1.0%
0.0%
5-12 tahun 13-15 tahun 16-18 tahun
0.1
8%
0.08
0.06 5%
4% 5%
0.04 4% Laki-laki
0.02 Perempuan
0
5-12 thn 13-15 thn 16-18 thn
0
5
10
15
20
25
30
35
Nusa Tenggara Timur
10.3
Nusa Tenggara Barat
Kalimantan Barat
Lampung
Sumatera Selatan
Jambi
Sulawesi Barat
Kalimantan Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Maluku
Bengkulu
Papua
Jawa Tengah
Sumatera Barat
Sulawesi Tengah
DI Yogyakarta
INDONESIA
21.8
Banten
Jawa Timur
Jawa Barat
Bali
Bangka Belitung
Riau
Aceh
>18 TAHUN MENURUT PROVINSI, 2018
Gorontalo
Maluku Utara
PROPORSI OBESITAS PADA DEWASA UMUR
Sumatera Utara
Kalimantan Utara
Kepulauan Riau
Papua Barat
Kalimantan Timur
DKI Jakarta
5
Sulawesi Utara
30.2
PROPORSI OBESITAS SENTRAL PADA DEWASA ≥15 TAHUN, 2018
18.8
Indikator lingkar perut wanita yaitu > 80 cm; dan pria yaitu > 90 cm 6
• Indonesia memiliki prevalensi obesitas anak
yang tinggi
• Anak-anak usia 5-19 tahun: prevalensi obesitas
dan berat badan berlebih meningkat hingga 2x
lipat dalam 10 tahun terakhir [1]
v Berat badan berlebih dari 8.6% pada
2006 menjadi 15.4 pada 2016
v Obesitas dari 2.8% pada 2006 menjadi
6.1% pada 2016
• Remaja (usia 13-17): 14.8% mengalami berat
badan berlebih dan 4.6% mengalami obesitas
[2]
• Anak-anak dan remaja obesitas memiliki risiko
5 x lebih tinggi mengalami obesitas di masa
dewasa yang berpotensi mengalami PTM
Tren berat badan berlebih dan obesitas pada anak usia 5-19 tahun,
dari 2006-2016 (WHO GHO data).
• Dampak medis : peningkatan PTM
Dampak • Dampak ekonomi : kerugian ekonomi yang dipicu oleh biaya perawatan
penyakit komorbiditas (PTM)
• Masalah multifaktor.
• Peningkatan asupan energi
• Perubahan pola makan dari tradisional ke modern
Akar • Urbanisasi dan penurunan aktivitas fisik, semuanya berperan terhadap
Penyebab peningkatan obesitas.
• Kontribusi faktor (aspek sosial ekonomi, budaya, perilaku dan lingkungan.
• Situasi Obesitas
• Transformasi Kesehatan
• Kebijakan dan Strategi Pencegahan dan
Pengendalian Obesitas
• Penutup
Transformasi Sistem Kesehatan 2021-2024
5 RPJMN dan 6 Pilar Transformasi
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan
Meningkatkan kesehatan
Outcome Memperkuat sistem
ibu, anak, keluarga Mempercepat perbaikan Memperbaiki Gerakan Masyarakat
RPJMN kesehatan & pengendalian
berencana dan kesehatan gizi masyarakat pengendalian penyakit Hidup Sehat (GERMAS)
bidang obat dan makanan
reproduksi
kesehatan
Meningkatkan
a b c d akses dan mutu a b
Edukasi Pencegahan Pencegahan Meningkatkan layanan sekunder Meningkatkan Memperkuat
6 penduduk primer sekunder kapasitas dan ketahanan sektor ketahanan
kategori & tersier
7 kampanye utama: Penambahan Skrining 14 penyakit kapabilitas farmasi & alat tanggap darurat
utama layanan primer Pembangunan RS di
kesehatan
imunisasi, gizi imunisasi rutin penyebab kematian Kawasan Timur, jejaring Jejaring nasional
seimbang, olah raga, menjadi 14 antigen tertinggi di tiap sasaran Pembangunan pengampuan 6 layanan Produksi dalam negeri surveilans berbasis lab,
anti rokok, sanitasi & dan perluasan usia, skrining stunting, Puskesmas di 171 kec., unggulan, kemitraan 14 vaksin rutin, top 10 tenaga cadangan
kebersihan lingkungan, cakupan di seluruh & peningkatan ANC penyediaan 40 obat dengan world’s top obat, top 10 alkes by tanggap darurat, table
skrining penyakit, Indonesia. untuk kesehatan ibu & esensial, pemenuhan healthcare centers. (a.l volume & by value. top exercise
kepatuhan pengobatan bayi. SDM kesehatan primer DM, Jantung, Stroke, kesiapsiagaan krisis.
Kanker)
Transformasi SDM
4 Transformasi sistem 5 6 Transformasi teknologi
pembiayaan kesehatan Kesehatan kesehatan
Regulasi pembiayaan kesehatan dengan 3 Penambahan kuota mahasiswa, Pengembangan dan pemanfaatan teknologi, digitalisasi,
tujuan: tersedia, cukup, dan dan bioteknologi di sektor kesehatan.
beasiswa dalam & luar negeri,
berkelanjutan; alokasi yang adil; dan kemudahan penyetaraan nakes lulusan
pemanfaatan yang efektif dan efisien. luar negeri.
11
Topik
• Situasi Obesitas
• Transformasi Kesehatan
• Kebijakan dan Strategi Pencegahan dan Pengendalian
Obesitas
• Penutup
RPJMN GERMAS
PIS PK
TARGET
PTM
SPM
GLOBAL
Target 3.4:
Pada tahun 2030, penurunan
sepertiga kematian dini karena
penyakit tidak menular (PTM)
Penurunan Peningkatan Penurunan Cakupan Cakupan Terapi
FOKUS PADA 4 PTM UTAMA PENYEBAB 60% KEMATIAN: Pengobatan Farmakologis &
KARDIOVASKULER, DM, KANKER, PPOK DAN
Konsumsi Diabetes/ Asupan
Tembakau Obesitas Garam Esensial dan Konseling
PENGENDALIAN 4 FAKTOR RISIKO BERSAMA YANG
30% 30% Teknologi untuk mencegah
DAPAT MENCEGAH PTM SAMPAI 80%: DIET TIDAK SEHAT, 0% untuk serangan jantung
KURANG AKTIVITAS FISIK, MEROKOK, MENGKONSUMSI
ALKOHOL pengobatan dan stroke
PTM 80% 50%
14
Indikator Pembangunan Kesehatan
Indikator RPJMN 2020-2024 (Perpres 18 tahun 2020)
Target
No Indikator
2022 2023 2024
1 Persentase merokok penduduk usia 10-18 tahun 8,9% 8,8 % 8,7%
Prevalensi obesitas pada penduduk umur >18
2 21,8% 21,8% 21,8%
tahun
Indikator RENSTRA 2022-2024 (Permenkes 13 tahun 2022)
Target
No Indikator
2022 2023 2024
Persentase penduduk sesuai kelompok usia yang
1 45% 70% 90%
dilakukan skrining PTM prioritas
Populasi Dengan
Populasi sehat
Obesitas
POSBINDU PTM
(Masyarakat/institusi/Kampus/LSM/Dunia Usaha YAN PTM DI FASYANDAS
GERAKAN LAWAN OBESITAS (GENTAS)
PESAN-PESAN GENTAS
PENGATURAN PENGATURAN
PENGATURAN PENGATURAN PERILAKU
POLA MAKAN AKTIVITAS WAKTU TIDUR MENGELOLA
DAN LATIHAN STRESS
FISIK
UPAYA
7 Kementerian Perhubungan • Mendorong penataan sarana dan fasilitas • Jumlah pembangunan fasilitas pejalan kaki
perhubungan yang aman dan nyaman bagi termasuk jalur pesepeda
pejalan kaki dan pesepeda • Jumlah fasilitas antarmoda angkutan
• Mendorong konektivitas antarmoda transportasi transportasi massal yang terkoneksi
massal termasuk penyediaan “park and ride” dengan jalur sepeda dan jalur pejalan kak
untuk meningkkatkan akktifitas fisik masyarakat
8 Kementerian Perdagangan • Meningkatkan promosi makanan dan minuman Jumlah kegiatan promosi makanan dan
sehat termasuk sayur dan buah produksi dalam minuman sehat termasuk sayur dan buah
negeri produksi dalam negeri
9 Gubernur • Menyusun dan menetapkan kebijakan daerah • Jumlah kebijakan di daerah yang
yang diperlukan untuk pelaksanaan GERMAS mendukung GERMAS
di wilayahnya • Terlaksananya koordinasi GERMAS di
• Melakukan fasilitasi, koordinasi, pemantauan, kabupaten/kota di wilayahnya
dan evaluasi pelaksanaan GERMAS di
GAMBARAN UPAYA PROMOSI KESEHATAN/EDUKASI
PERAN PEMDA
TRANSISI
EPIDEMIOLOGI
CAKUPAN
DETEKSI DINI
LINGKUNGAN
OBESOGENIK
PERAN SERTA
MASYARAKAT 24
PENUTUP
q Prevalensi obesitas makin meningkat, baik pada dewasa maupun anak dan
remaja yang berpotensi meningkatkan angka penyakit tidak menular.
q Gaya hidup tidak sehat antara lain konsumsi gula-garam-lemak berlebih,
kurang makanan berserat, dan kurang aktivitas fisik dapat memicu timbulnya
obesitas.
q Strategi pencegahan dan pengendalian obesitas pada anak dilakukan
dengan edukasi / promosi kesehatan, deteksi dini dan penatalaksanaan
kasus
q Dukungan kebijakan dan regulasi dalam pencegahan dan pengendalian
Obesitas pada anak sangat diperlukan.
q Upaya pencegahan dan pengendalian obesitas pada anak bisa dilakukan di
fasilitas pelayanan kesehatan, di sekolah melalui UKS, di masyarakat melalui
UKBM dan juga melalui pendekatan keluarga.
q Dibutuhkan kontribusi lintas sektor dalam upaya Gerakan Lawan Obesitas
(GENTAS) dan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) untuk
menurunkan kasus kematian dini penyakit tidak menular yang di akibatkan
karena peningkatan obesitas
TERIMA
KASIH