HASIL UTAMA

RISKESDAS 2018
Kementerian Kesehatan
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

1
 LATAR BELAKANG
• Untuk penetapan kebijakan strategis (RPJMN, Renstra) dan
perencanaan program diperlukan data status kesehatan dan
determinannya yang diukur di masyarakat
• Untuk melihat trend keberhasilan pembangunan kesehatan
dibutuhkan Riskesdas secara serial 5 tahunan
• Riskesdas banyak dipakai sebagai bahan penyusunan kebijakan baik
oleh Kemenkes, Bappenas, TNP2K, dan K/L Lainnya, termasuk
Pemerintah Daerah
• Riskesdas juga dipergunakan untuk melihat perkembangan IPKM

2
 TUJUAN
• Menilai perubahan indikator terkait derajat kesehatan tingkat
Nasional, Provinsi, dan Kabupaten/ Kota

• Menilai perubahan indikator determinan derajat kesehatan

(Yankes, Lingkungan, Perilaku) tingkat Nasional, Provinsi, dan
Kabupaten/ Kota

• Menilai perubahan Indeks (IPKM) hasil pembangunan kesehatan

tingkat kabupaten/kota

3
 KERANGKA KONSEP
Akses Pelayanan Kesehatan, Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Tradisional,
Pelayanan Kesehatan Ibu, bayi dan Anak, Pengobatan,
Jaminan Kesehatan*

YANKES
Perilaku berisiko
(merokok, minuman
beralkohol, aktifitas PM, PTM,Keswa, cedera, RDT malaria,
fisik, konsumsi PERILAKU disabilitas, gigi-mulut, Status
BIOMEDIS Hb, Glukosa darah,
gizi, kesehatan balita, remaja
buah-sayur), kolesterol*,
putri, maternal, lansia
perilaku higienis, Trigeliserida*
pengetahuan HIV
LINGKUNGAN

Limbah, rumah/permukiman, sampah, pencemaran,

Jamban, Air*

DEMOGRAFI, SOSIAL EKONOMI*

* Susenas * sedang dilakukan pemeriksaan

4
 METODE PENELITIAN
Disain dan Lokasi
• Survei potong lintang menggunakan kerangka sampel Blok
Sensus (BS) Susenas bulan Maret 2018 dari BPS

• Populasi adalah rumah tangga mencakup seluruh provinsi

dan kabupaten/kota (34 Provinsi, 416 kabupaten dan 98 kota)
di Indonesia

SAMPEL RUTA RISKESDAS 2018 = RUTA SUSENAS 2018 MARET

5
SAMPEL RISKESDAS: 2007, 2010, 2013,
2018
Unit RKD RKD RKD RKD
2007 2010 2013 2018
Sampel Rumah tangga 280.000 70.000 300.000 300.000
Representasi Kabupaten Provinsi Kabupaten Kabupaten
Unit sampel BS BS BS BS
Jumlah BS 18.000 2800 12.000 30.000
Pemilihan Sampel BS Sama dgn Independen independen Sama dg
Susenas Susenas
Jumlah Ruta per BS 16 25 25 10

6
STATUS GIZI

7
PROPORSI STATUS GIZI BURUK DAN GIZI KURANG
PADA BALITA, 2007-2018
2007 2013 2018

13.0 13.9 13.8

• 2013: Gizi Kurang dan
Buruk 19.6%
5.4 5.7 • 2018: Gizi Kurang dan
3.9 Buruk 17.7%

Gizi buruk Gizi Kurang

Balita gizi buruk dan gizi kurang
Riskesdas Target
2018 RPJMN 2019
17.7% VS 17%

8
 10
15
20
25
30
35

0
5
13
Kepulauan Riau

15.6
Bali
Bengkulu
Jawa Barat
DKI Jakarta
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
DI Yogyakarta
Jambi

⋆ Gizi Buruk: BB/U<-3SD

Lampung
Banten
Papua
Jawa Timur

Indikator berat badan menurut umur (BB/U):

Jawa Tengah
Kalimantan Utara
Bangka Belitung

2013 Sumatera Selatan

INDONESIA
17.7
19.6

Riau
2018

Sumatera Barat
⋆ Gizi Kurang: BB/U ≥ -3SD s/d <-2SD

Papua Barat
Sumatera Utara
Kalimantan Tengah
Sulawesi Tenggara
Maluku Utara
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tengah
Aceh
Kalimantan Barat
PADA BALITA MENURUT PROVINSI, 2013-2018

Kalimantan Selatan
Sulawesi Barat
PROPORSI STATUS GIZI BURUK DAN GIZI KURANG

Maluku
Gorontalo
Nusa Tenggara Barat
9
33

Nusa Tenggara Timur

29,5
PROPORSI STATUS GIZI SANGAT PENDEK DAN PENDEK
PADA BALITA, 2007-2018
2007 2013 2018

18.8 18 18.0 19.2 19.3

• 2013: Sangat pendek dan
11.5 pendek 37.2%
• 2018: Sangat pendek dan
pendek 30.8%

Sangat Pendek Pendek

Balita gizi sangat pendek dan pendek
Riskesdas 2018 Target RPJMN 2019
30.8% (balita) VS 28% (baduta)

10
 0
10
20
30
40
50
60
DKI Jakarta

17.7
27.5
DI Yogyakarta
Bali
Kepulauan Riau
Bangka Belitung
Sulawesi Utara
Banten
Kalimantan Utara

⋆ Sangat pendek : TB/U<-3SD

Lampung
Riau
Papua Barat
Bengkulu

Indikator tinggi badan menurut umur (TB/U):

Sulawesi Tenggara
Kalimantan Timur
Sumatera Barat
Jambi
2013
INDONESIA
30.8
37.2

⋆ Pendek: TB/U ≥-3SD s/d <-2SD Jawa Barat

Jawa Tengah
Maluku Utara
2018

Sumatera Selatan
Sumatera Utara
Sulawesi Tengah
Gorontalo
Jawa Timur
Papua
Kalimantan Selatan
PADA BALITA MENURUT PROVINSI, 2013-2018

Kalimantan Barat
Nusa Tenggara Barat
PROPORSI STATUS GIZI SANGAT PENDEK DAN PENDEK

Maluku
Kalimantan Tengah
Sulawesi Selatan
Aceh
11

Sulawesi Barat
Nusa Tenggara Timur
42.6
51.7
 0
5
10
15
20
25
30
35
40
DKI Jakarta

18
9.2
DI Yogyakarta

Banten

Bangka Belitung

Bali

Riau

• Pendek
Nusa Tenggara B...

Sulawesi Tenggara

Sulawesi Utara

Lampung

Sulawesi Tengah

Gorontalo

• Sangat pendek : TB/U<-3SD

Sumatera Barat

Bengkulu

Jawa Barat

: TB/U ≥-3SD s/d <-2SD

Indikator tinggi badan menurut umur (TB/U):
Pendek

Sumatera Selatan

INDONESIA
12.8
17.1
29.9

Kalimantan Timur

Kepulauan Riau

Papua Barat

Jambi

Kalimantan Utara
Sangat pendek

Kalimantan Barat

Kalimantan Selatan

Maluku

Maluku Utara

Sumatera Utara

Jawa Tengah
PROPORSI STATUS GIZI SANGAT PENDEK DAN

Jawa Timur
PENDEK PADA BADUTA MENURUT PROVINSI, 2018

• INDONESIA: sangat pendek dan pendek 29.9%

• 18 provinsi dengan prevalensi tinggi (30% - <40%)

Sulawesi Selatan

Papua

Kalimantan Tengah

Nusa Tenggara T...

Sulawesi Barat
12
19

Aceh
18.9
 PROPORSI STATUS GIZI KURUS DAN
GEMUK PADA BALITA, 2007-2018
2007 2013 2018 2007 2013 2018

7.4 6.8 6.7 12.2 11.9

6.2
5.3 8.0
3.5

Sangat kurus Kurus Gemuk

• 2013: Sangat kurus
dan kurus 12.1%
• 2018: Sangat kurus
dan kurus 10.2%

13
 0
4
6
8
10
12
14
16
18
20
Kalimantan Utara

2 4.6
Bali

Kalimantan Timur

Bengkulu

Jawa Barat

DI Yogyakarta

Jawa Tengah

Jawa Timur

⋆ Sangat kurus: BB/TB<-3SD

Sulawesi Utara

Bangka Belitung

Sulawesi Selatan

DKI Jakarta

INDONESIA
10.2
12.1

Indikator berat badan menurut tinggi badan (BB/TB):

Papua

Banten
2013 Sulawesi Barat

Lampung
⋆ Kurus: BB/TB ≥ -3SD s/d <-2SD
Kepulauan Riau

Sumatera Barat
2018

Sumatera Selatan

Aceh

Sulawesi Tenggara

Maluku Utara
MENURUT PROVINSI, 2013-2018

Jambi

Sumatera Utara

Riau

Papua Barat

Nusa Tenggara Timur

Sulawesi Tengah

Kalimantan Selatan

Maluku
PROPORSI STATUS GIZI KURUS DAN SANGAT KURUS PADA BALITA

Kalimantan Tengah

Kalimantan Barat
14

Gorontalo

Nusa Tenggara Barat

14.4

11.9
 10
15
20
25

5
Nusa Tenggara Barat

0 3.3
8.5
Sulawesi Tengah

Nusa Tenggara Timur

DI Yogyakarta

Maluku

Sumatera Barat

Gorontalo

Sulawesi Barat

badan (BB/TB):
Maluku Utara

Sulawesi Tenggara

• Gemuk BB/TB >2SD

Kalimantan Selatan

Sulawesi Selatan

Lampung

Indikator berat badan menurut tinggi

Jawa Tengah

Kalimantan Utara

Sulawesi Utara

Riau
2013

Papua Barat
nasional

DKI Jakarta

Bali
2018

Bangka Belitung

Kalimantan Barat
• INDONESIA: gemuk 8%
8

INDONESIA
11.8

Banten
MENURUT PROVINSI, 2013-2018

Jawa Barat

Aceh

Sumatera Utara
PROPORSI STATUS GIZI GEMUK PADA BALITA

Kepulauan Riau

Jawa Timur

Kalimantan Timur
• 13 provinsi dengan prevalensi gemuk di atas prevalensi

Kalimantan Tengah

Bengkulu

Jambi
15

Sumatera Selatan

Papua
15

13.2
PROPORSI PEMBERIAN PMT PADA BALITA 6-59 BULAN, 2018

Balita mendapat PMT

Balita mendapat
PMT program

• 0-30 bungkus = 97.1%

• 31-89 bungkus = 2%
• ≥90 bungkus = 0.9%

16
 10
20
30
40
50
60
70
80
Kalimantan Utara

0 1.7
14.4
Aceh
Bengkulu
Kalimantan Timur
Riau

KEK WUS:
DKI Jakarta
Bangka Belitung
Gorontalo
Bali
Sumatera Utara
Sulawesi Utara
Lampung
Jawa Barat
Jambi
Kalimantan Barat
Wanita Tidak Hamil

Sumatera Selatan
Banten
RKD 2018: WUS hamil 17.3%, WUS tidak hamil 14.5%
RKD 2013: WUS hamil 24.2%, WUS tidak hamil 20.8%

Indikator KEK: lingkar lengan atas wanita usia subur 15-49 tahun < 23.5 cm Sumatera Barat
Kepulauan Riau
INDONESIA
14.5

17.3

Sulawesi Barat
Jawa Timur
Kalimantan Selatan
Wanita Hamil

Kalimantan Tengah
Sulawesi Selatan
Jawa Tengah
Sulawesi Tengah
Nusa Tenggara Barat
WANITA USIA SUBUR MENURUT PROVINSI, 2018
PROPORSI RISIKO KURANG ENERGI KRONIS PADA

DI Yogyakarta
Papua
Papua Barat
Sulawesi Tenggara
Maluku Utara
Maluku
17

Nusa Tenggara Timur

32.5

36.8
 PROPORSI RISIKO KURANG ENERGI KRONIS PADA
WANITA USIA SUBUR, 2007-2018
46.6

38.5
36.3 2007 2013 2018
33.5
31.3 30.9 30.1 30.6

23.8 23.3 23.3

20.9 21.4 20.7
18.2 19.3
16.1 16.7 17.3 17.6
13.1 13.512.7 12.3 13.6 12.6
10.2 11.3 10.3 10.7 11.1 11.8
8.4 8.5 8.9 8.1
6 6.5 7.9 5.2 5.6 6

Hamil Tidak Hamil Tidak Hamil Tidak Hamil Tidak Hamil Tidak Hamil Tidak Hamil Tidak
hamil hamil hamil hamil hamil hamil hamil
15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49

Umur dalam tahun

18
PROPORSI PMT YANG DIPEROLEH IBU HAMIL, 2018

Ibu hamil (bumil)

mendapat PMT Bumil mendapat
PMT program

• 0-30 bungkus = 92%

• 31-89 bungkus = 5.9%
• ≥90 bungkus = 2.1%

19
 CAKUPAN TABLET TAMBAH DARAH (TTD) YANG DIPEROLEH
REMAJA PUTRI DAN IBU HAMIL, 2018
Remaja putri Ibu hamil
mendapat TTD Remaja putri mendapat mendapat TTD
Jumlah TTD
TTD di sekolah
diperoleh
Mendapat
≥90 butir

Mendapat
<90 butir

KONSUMSI TTD KONSUMSI TTD

REMAJA PUTRI IBU HAMIL
• < 52 butir = 98.6 • < 90 butir = 61.9
• ≥ 52 butir = 1.4 • ≥ 90 butir = 38.1

20
 PROPORSI ANEMIA IBU HAMIL, 2018
Anemia ibu hamil menurut umur
60

50
48.9
40 37.1 24

30 33.6 84.6
20

10
33.7

2013 2018 15-24 tahun 25-34 tahun 35-44 tahun

21
KESEHATAN IBU

22
 KECENDERUNGAN PROPORSI PEMERIKSAAN KEHAMILAN (ANC AKSES) PADA PEREMPUAN
UMUR 10-54 TAHUN MENURUT PROVINSI, INDONESIA 2013-2018

96.1 99.0

71.7 95.4

66.8 SDKI 2017: 98%

pu
a at a h r a at ur au at au IA an n g ra ng ur r ta at ah
ar ng ga ar i m Ri ar Ri ES l a t i t u t a u i m a a r g
Pa
a B e
en
g n B
a T s i B n N Se el n
U mp a T J ak a B en
pu nT T nta ar e
l au
a
ND
O s i a B
nt a L a
aw KI te
r a T
Pa ta es
i a gg lu aw u I e g k a J D a a w
il m
an w la im Te
n S Ke
p
u la w an a l im S um J
la K S B K
Ka Su s a
Nu 2018 2013

23
 KECENDERUNGAN PROPORSI PEMERIKSAAN KEHAMILAN K1 IDEAL PADA PEREMPUAN 10-54
TAHUN MENURUT PROVINSI, INDONESIA 2013-2018 94.4
86.0

67.0 88.8
81.6

63.5

SDKI 2017: 82%

2018 2013

24
 KECENDERUNGAN PROPORSI PEMERIKSAAN KEHAMILAN K4 PADA PEREMPUAN UMUR
10-54 TAHUN MENURUT PROVINSI, INDONESIA 2013-2018
90.2
74.1
85.5

70.4
Target Renstra 2017: 76%
Hasil SDKI 2017: 77%
43.8 Hasil Sirkesnas 2016: 73%

2018 2013

25
 PROPORSI PEMERIKSAAN KEHAMILAN K4 PADA PEREMPUAN UMUR 10-54 TAHUN*
MENURUT KOMPONEN PEMERIKSAAN YANG DITERIMA, INDONESIA 2018

*Informasi berdasarkan kehamilan yang berakhir (lahir hidup/lahir mati) periode 1 Januari 2013 sd saat
survei
26
 PROPORSI TENAGA PEMERIKSA KEHAMILAN (ANC) PADA
PEREMPUAN UMUR 10-54 TAHUN YANG ANC, INDONESIA 2018

Perawat
0%

Dokter kandungan
14%

Bidan
85% Dokter umum
1%

27
DISTRIBUSI PROPORSI PENOLONG PERSALINAN* PADA PEREMPUAN UMUR
10-54 TAHUN, INDONESIA 2018
0.3 6.7

Non tenaga kesehatan

28.9
Dokter kandungan
Non-Nakes Dokter umum
Bidan
Perawat
62.7
Nakes 1.2

* Penolong persalinan berdasarkan kualifikasi tertinggi

28
 DISTRIBUSI PROPORSI TEMPAT PERSALINAN PADA PEREMPUAN
UMUR 10-54 TAHUN , INDONESIA 2018
Rumah
Poskesdes/Polindes 17%
4%

RS Pemerintah
15%

Praktik bidan mandiri

29%

RS swasta
18%
Praktik dokter mandiri
1% Klinik
Puskesmas/Pustu/Pusling 5%
12%

29
 KECENDERUNGAN PROPORSI PERSALINAN DI FASILITAS KESEHATAN* PADA
PEREMPUAN UMUR 10-54 TAHUN MENURUT PROVINSI, INDONESIA 2013-2018
97.2
79.3

30.1
66.7

25.1

Target Rensta
Tahun 2017 =
79%
2018 2013

*) fasilitas kesehatan menurut PP No. 47 Tahun 2016 : RS (pemerintah dan swasta), klinik, dan praktek nakes (dokter dan bidan mandiri)

30
 KECENDERUNGAN PROPORSI PELAYANAN KF LENGKAP* PADA PEREMPUAN
UMUR 10-54 TAHUN MENURUT PROVINSI, INDONESIA 2018
55.5
37.0

15.1 32.1

8.8

2018 2013

* KF lengkap adalah ibu bersalin yang mendapat layanan KF1, KF2 dan KF3
31
 KECENDERUNGAN PROPORSI PENGGUNAAN KB PASCA SALIN PADA
PEREMPUAN UMUR 10-54 TAHUN MENURUT PROVINSI, INDONESIA 2018
90.5

62.6 66.0

59.6
58.1

36.4

2018 2013

32
 DISTRIBUSI PROPORSI KEPEMILIKAN BUKU KIA PADA
IBU HAMIL*, INDONESIA 2018

Ya, tidak dapat menunjukkan

10%
Tidak memiliki
30%

Ya, dapat menunjukkan

60%

*) Kondisi sedang hamil saat wawancara

33
KESEHATAN ANAK

34
 PROPORSI KUNJUNGAN NEONATAL PERTAMA (6-28 JAM SETELAH LAHIR)
PADA ANAK UMUR 0-59 BULAN MENURUT PROVINSI, 2013-2018

Target RPJMN tahun 2019 = 90% 35

 PROPORSI KUNJUNGAN NEONATAL PERTAMA (6-28 JAM SETELAH LAHIR)
SESUAI STANDAR PADA ANAK UMUR 0-59 MENURUT PROVINSI, 2016-2018

SIRKESNAS 2016
Pemeriksaan sesuai standar: pengukuran berat badan, panjang badan, suhu tubuh, perawatan tali pusat, konseling ASI, pemeriksaan masalah
pemberian ASI, konseling tanda, riwayat sakit, riwayat diare, pengecekan/pemberian HB0 dan Vitamin K

36
PROPORSI IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA ANAK
USIA 12-23 BULAN, 2007-2018

Target RENSTRA tahun 2019 = 93%

SDKI 2017 = 59,4%
SUSENAS KOR 2015 = 52,26%

37
CAKUPAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA
ANAK UMUR 12-23 BULAN, 2013-2018

SDKI 2017:59%

38
PROPORSI IMUNISASI PADA ANAK USIA 12-23 BULAN MENURUT
JENIS IMUNISASI, 2013-2018

39
 PROPORSI KEPEMILIKAN BUKU KIA
PADA ANAK 0-59 BULAN MENURUT PROVINSI, 2013-2018

40
 CAKUPAN KAPSUL VITAMIN A YANG DITERIMA DALAM 12 BULAN TERAKHIR
PADA ANAK 6-59 BULAN MENURUT PROVINSI, 2018

Sesuai standar:
6-11 bulan 1 kali; 12-59 bulan 2 kali
41
 PROPORSI PENIMBANGAN BERAT BADAN PADA ANAK BALITA,
2007-2018
80
70
60 54.6
50 45.4 44.6
40 2007
40 2013
29.1
30 2018
21.1
20
10
0
Sesuai standar Tidak sesuai standar
2007 dan 2013: 6-59 bulan; ≥ 4 kali dalam 6 bulan terakhir
2018: 0-59 bulan; ≥ 8 kali dalam 12 bulan terkahir

42
PROPORSI PENGUKURAN PANJANG/TINGGI BADAN >=2 KALI DALAM 12 TERAKHIR
PADA ANAK UMUR 0-59 BULAN MENURUT PROVINSI, 2018

43
 20
40
60
80
100

0
M a lut
S ulb ar
S um u t
M a luku
P abar
B ali
K alten g
S ulse l
K altara
S ulu t
K alb ar
G orontalo
Lam p ung
B anten
R iau
S um sel
2013
B eng ku lu
B abel
N TT
2018

NTB
S ultra
IN D O N E S IA
A ceh
34,5
58,2

S ulteng
MENURUT PROVINSI, 2013-2018

K alse l
Jab ar
Jam bi
S um bar
P aba r
Ja tim
Ja te ng
K altim
K e pri
D IY
DKI
PROPORSI INISIASI MENYUSU DINI (IMD) PADA BAYI DAN ANAK USIA 0-23 BULAN

44
 PROPORSI POLA PEMBERIAN ASI PADA BAYI UMUR 0-5
BULAN MENURUT PROVINSI, 2018

ASI eksklusif

ASI eksklusif: dalam 24 jam terakhir hanya konsumsi ASI saja dan tidak mengonsumsi makanan/minuman dalam 24 jam terakhir.

45
PROPORSI KONSUMSI MAKANAN BERAGAM PADA ANAK 6-23 BULAN
MENURUT PROVINSI, 2018

46
PERBANDINGAN INDEKS PERKEMBANGAN ANAK
PADA ANAK USIA 36-59 BULAN

47
 PROPORSI BERAT BADAN LAHIR <2500 GRAM (BBLR) PADA ANAK
UMUR 0-59 BULAN MENURUT PROVINSI, 2018

Target RPJMN tahun 2019 = 8%

Sirkesnas 2016 = 6,9%

Berdasarkan 56,6% yang memiliki catatan berat lahir

48
 PROPORSI PANJANG BADAN LAHIR <48 CM PADA ANAK UMUR 0-59 BULAN
MENURUT PROVINSI, 2013-2018

Berdasarkan 47,9% yang memiliki catatan panjang lahir

49
 PROPORSI UKURAN LINGKAR KEPALA SAAT LAHIR PADA ANAK
UMUR 0-59 BULAN MENURUT PROVINSI, 2018

Berdasarkan 19,0% balita yang memiliki catatan lingkar kepala

50
PENYAKIT MENULAR

51
 PREVALENSI ISPA MENURUT DIAGNOSIS TENAGA KESEHATAN (NAKES)*
MENURUT PROVINSI, 2013-2018
25.0
22.5 2013 2018

20.0
17.5 17.2 13,8
15.0
12.5
Persen

10.0 10.5
4,4 9.2
7.5
5.0
2.5
1.5
0.0
r ng ku r li ar bi ut lut lut l el
pua ba e l u ba B a eh b lt im m m ltra NT
B
a Ri
au u lu se b
Pa P a
Ka
l t
Ma Ja Ac m a Ja Su S u M S S Ba
Su K

*Tenaga kesehatan (nakes): Dokter spesialis, dokter umum, bidan, dan perawat
52
 PREVALENSI PNEUMONIA BERDASARKAN DIAGNOSIS NAKES
MENURUT PROVINSI, 2013-2018
5.0
2013 2018
4.5
4.0
3.5 3.6
Persen

3.0 2.9
2.5 2.0
2.0
1.5
1.0 1.6 1.0
0.8
0.5
0.0
l li
p ua aba
r
ceh sel lu ba
r
la ba
r
ung S IA
t eng ta en
g
lt im t al
o
epri t e ng ultra abe DI
Y
Ba
m
Pa P A Su S K amp O NE K al J K a
oron K
S ul S B
L D G
IN

*Tenaga kesehatan (nakes): Dokter spesialis, dokter umum, bidan, dan perawat 53
 PREVALENSI TB PARU BERDASARKAN DIAGNOSIS DOKTER*
MENURUT PROVINSI, 2013-2018
1.0
Target Renstra pada 2019 Prevalensi TB Paru
0.9 0.8 2013 2018
menjadi 245 /100.000 Penduduk
0.8 Studi Inventori TB (Global Report TB 2018):
0.7
Insidens TB 321 per 100.000
Persen

0.6

0.5 0.4
0.4 0.4
0.4
0.3
0.2
0.2

0.1

0.0 0.1

* Dokter : spesialis dan dokter umum 54

 PREVALENSI DIARE BERDASARKAN DIAGNOSIS NAKES* DAN GEJALA
MENURUT PROVINSI, 2013-2018
25.0
22.5
20.0
17.5 2013 2018
15.0
12.5 10.3
Persen

10.0 8.0
7.5
8.8 4.3
5.0
2.5 7.0 3.5
0.0

*Tenaga kesehatan (nakes): Dokter spesialis, dokter umum, bidan, dan perawat 55
 PREVALENSI DIARE PADA BALITA BERDASARKAN DIAGNOSIS NAKES*
DAN GEJALA MENURUT PROVINSI, 2013-2018

50
2013 2018
45
40
35
30
2521.2 22.0
18.5
Persen

20
15
15.8
10
12.3
5
6.0
0

*Tenaga kesehatan (nakes): Dokter spesialis, dokter umum, bidan, dan perawat 56
 PROPORSI PENGGUNAAN ORALIT UNTUK PENANGANAN DIARE PADA BALITA
MENURUT PROVINSI, 2013-2018
75
2013 2018
70
65
60
55 58.9
50
45
40 34.8
35
Persen

30 24.6
25 33.3
20
23.1
15
10
5
0

57
 PROPORSI PERILAKU CUCI TANGAN DENGAN BENAR PADA PENDUDUK
UMUR ≥10 TAHUN MENURUT PROVINSI, 2007-2018
100
%
90
80
67.4
70
60 49.8
50
2007
40 47 2013
2018
30
20
20.4
10 23.2

Catatan: cuci tangan dengan benar bila cuci tangan pake sabun sebelum menyiapkan makanan, setiap kali tangan kotor (memegang uang, binatang dan berkebun),
setelah buang air besar, setelah menceboki bayi/anak, setelah menggunakan pesitisikda/insektisida, sebelum menyusui bayi dan sebelum makan

58
 PROPORSI PERILAKU BENAR DALAM BUANG AIR BESAR PADA
PENDUDUK ≥10 TAHUN MENURUT PROVINSI, 2007-2018
100 97.6
% 88.2
90
80 82.6
70
60 71.1

50 55.8
2007
40
2013
30 2018
20
10
0

Perilaku benar dalam buang air besar adalah buang air besar di jamban
59
PROPORSI CARA PENANGANAN TINJA BALITA DI RUMAH TANGGA MENURUT
TEMPAT TINGGAL, 2018
100
90
80
70
60
50
40.6
40 34.6 34 33
30 20.6
19.7
20
10 5.7 6.4 0.70000000000
1.9 1.9 1 0002
0
Menggunakan jamban Dibuang ke jamban Ditanam ke tanah Dibuang sembarangan Dibersihkan di sembarang Lainnya
tempat

Perkotaan Perdesaan

60
 PROPORSI CARA PENANGANAN TINJA BALITA DI RUMAH TANGGA , 2018

0.8
4 Menggunakan jamban

Dibuang ke jamban

Ditanam di tanah

37.8 Dibuang sembarangan

33.5 Dibersihkan di
sembarang tempat

Lainnya

3
. 20.1
7
Catatan : Hanya ditanyakan pada rumah tangga yang memiliki balita 61
 PREVALENSI MALARIA BERDASARKAN RIWAYAT PEMERIKSAAN DARAH
MENURUT PROVINSI, 2013-2018
20
18 2013 2018
16
14
12
10
Persen

8
6
4 1.4
2
0 0.4

62
 PENGGUNAAN ARTEMISININ COMBINATION TREATMENT
(ACT) PADA KASUS MALARIA MENURUT PROVINSI, 2018

100
91.3
90
80 78.3

70
60
50
39.1
Persen

40
30
20
10
0

63
 PROPORSI PENGGUNAAN KELAMBU LLIN’S* PADA BALITA DI
KABUPATEN/KOTA ENDEMIS MALARIA MENURUT PROVINSI, 2018
100
90
80
70 65.7
60
50
40
Persen

30
20 15.8
10
0

*LLIN’s = Long Lasting Insecticidal Nets Catatan: bisa select kab/kota endemis

64
 PREVALENSI FILARIASIS BERDASARKAN DIAGNOSIS NAKES*
MENURUT PROVINSI, 2007-2018
2.0
2007 2018
1.8
1.6
1.4
1.2
1.0 0.8
Persen

0.8
0.6
0.4
0.05
0.2
0.0

*Tenaga kesehatan (nakes): Dokter spesialis, dokter umum, bidan, dan perawat
65
 CAPAIAN PEMBERIAN OBAT PENCEGAHAN MASAL (POPM) FILARIASIS
BERDASARKAN CAKUPAN TARGET* MENURUT PROVINSI, 2018
100
90
80 78.9

70
60
51.8
50
Persen

40
30 16.3
20
10
0

* Denumerator: Total sampel didaerah endemis filariasis dan sudah melakukan POPM Filariasis dikurangi anak usia 2 tahun di daerah tersebut
(pada saat puldata Riskesdas 2018 berusia < 2 thn)

66
 PROPORSI PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK (PSN)
YANG DILAKUKAN RUMAH TANGGA, 2018

100
100
90
90
80
80
70
70
60
60
50
43.6
50
40
31.2 40
30 32,7
29,4
30
20 16.2
20
10

0
10

Sulteng
Kalteng

Malut

Babsel
Maluku
Jabar

INDONESIA

Jatim
Kepri

Bali
Banten

Kaltara
Riau

Gorontalo

Sultra
Sumbar

Sulbar

Kalbar
Kaltim
Sumut

DKI

NTT
Sumsel

Sulsel

Kalsel
Lampung

Jateng
NTB

Sulut
Bengkulu

Jambi
Aceh
Papua.

Pabar

DIY
0
Perkotaan Perdesaan

Catatan : Cara PSN yang ditanya adalah 3M, yaitu Menutup, Menguras dan Memusnahkan 67
 PENGETAHUAN KOMPOSIT* TENTANG HIV/AIDS MENURUT
PROVINSI, RISKESDAS 2018
TIDAK TAHU Benar 0-7 Benar 8-15 Benar 16-24
100 1.0
90
80 31.8
70
60
50
40
65.2
30
Persen

20
10
0 2.0
ceh a rat m bi
ku lu un g
arta gah
m ur B ali mu
r
ga
h ur
m t ara tan t alo l uku arat S IA
A B Ja ng elit Jak e n Ti iT e n Ti
iU el a
ron
Ma B NE
ra e
a B D KI
T a ra T an es i S o ua O
ate B k wa Jaw ga
nt a n nt w es G ap D
m ng J a ng a m a ula law
P IN
Su Ba Te
l i m a l i S
Su
a Ka K
N us

*Komposit dari pertanyaan pengetahuan umum HIV (5 pertanyaan), cara penularan dan cara pencegahan (10 pertanyaan) serta cara pemeriksaan HIV (6 pertanyaan) 68
 PENYAKIT TIDAK
MENULAR, KESEHATAN
JIWA, DAN KESEHATAN
GIGI - MULUT

69
PREVALENSI ASMA PADA PENDUDUK SEMUA UMUR MENURUT PROVINSI, 2013-2018
2013 2018

4.5 4.5
Persen (%)

2.4

1.0

INDONESIA
Gorontalo

Lampung
Bengkulu

Sumbar
Sumsel
Sulteng
Kalteng

Banten

Maluku
Sulsel

Jambi

Sumut
Kaltara

Jateng
Babel

Kalsel
Kalbar

Pabar

Sulbar
Papua

Malut
Jabar

Sulut
Sultra
Kepri
Kaltim

Aceh
Riau
Bali

DKI
Jatim

NTT
NTB
DIY

• 2013: wawancara semua umur berdasarkan gejala (belum ada provinsi Kalimantan Utara)
• 2018: wawancara semua umur berdasarkan diagnosis dokter

70
 PREVALENSI KANKER BERDASARKAN DIAGNOSIS DOKTER
MENURUT PROVINSI (PER MIL), 2013-2018

2013 2.018
4,9
P er m il (‰ )

1,8
0,9
1.4

INDONESIA

Lam pung

Bengkulu
Gorontalo

Sum sel
Sum bar

Jam bi
Banten
Sulsel
Sulteng

Jateng

Kalteng
Kalsel

M aluku
Sum ut

Babel

Jabar

Pabar
Sulbar
Papua

Kalbar
Kaltara

M alut
Kepri

Sulut

Sultra
Aceh

Kaltim
Jatim

Riau

NT B
Bali
DKI

NT T
DIY

• 2013 : wawancara semua umur berdasarkan diagnosis dokter (belum ada provinsi Kalimantan Utara)
• 2018 : wawancara semua umur berdasarkan diagnosis dokter

71
 •
•
Per m il (‰ )
K altim

14.7
D IY
S ulut
K epri
K altara
K alsel
B abel
Jatim
DKI
K alteng
Jateng
Jabar
B anten

RKD 2013: wawancara berdasarkan diagnosis nakes

RKD 2018: wawancara berdasarkan diagnosis dokter
IN D O N ES IA
10.9

G orontalo
S um bar
B ali
Sulsel
S ulteng
S um sel
K albar
2013

B engkulu
S um ut
M aluku
N TB
R iau
2018

S ultra
Lam pung
A ceh
S ulbar
Jam bi
P abar
PENDUDUK UMUR ≥ 15 TAHUN MENURUT PROVINSI, 2013-2018

N TT
PREVALENSI STROKE* (PERMIL) BERDASARKAN DIAGNOSIS PADA

M alut
P apua
4.1

72
 Per m il (‰ )
K altara

6.4
M alut
Sultra
G orontalo
Sulteng
NTB
A ceh
Jabar
M aluku
DKI
Bali
D IY
B engkulu
Kalbar
Jateng
K altim
S um bar
Lam pung
IN D O N ES IA
3.8

2.0

Sulse
2013

Papua
S ultra
N TT
S um ut
2018

P abar
K epri
Jam bi
Kalsel
Kalteng
Jatim
B abel
Sum sel
PREVALENSI PENYAKIT GINJAL KRONIS (PERMIL) ≥ 15 TAHUN

R iau
B anten
BERDASARKAN DIAGNOSIS DOKTER MENURUT PROVINSI, 2013-2018

S ulbar
1.8

73
 Sultra

2%
Malut
Kepri
Maluku
Sulteng
Kalteng
Pabar
Sulsel
Kaltara
NTT
Sumut
Papua
Sulut
Aceh
Sumbar
Kaltim
Jateng
Lampung
Sumsel
Kalbar
Sulbar
Jambi
Jabar
Indonesia
19,3%

Bengkulu
Gorontalo
Jatim
GINJAL KRONIS MENURUT PROVINSI, 2018

Kalsel
Riau
NTB
Babel
PROPORSI PERNAH/ SEDANG CUCI DARAH PADA PENDUDUK

Banten
DIY
BERUMUR ≥ 15 TAHUN YANG PERNAH DIDIAGNOSIS PENYAKIT GAGAL

Bali
DKI
38,7%

74
 PREVALENSI PENYAKIT SENDI* PADA PENDUDUK UMUR ≥ 15 TAHUN
MENURUT PROVINSI, 2013-2018

• RKD 2013: wawancara berdasarkan diagnosis nakes

• RKD 2018: wawancara berdasarkan diagnosis dokter

75
 Persen (%)

3.4
DKI
Kaltim
DIY
Sulut
Jatim
Babel
Aceh
Gorontalo
Kaltara
Banten
Sulteng
Jateng
2.0

INDONESIA
1.5

Sumut
Pabar
2013, ≥ 15 thn

Riau
Sulsel
Kalsel
Jabar
Bali
Kepri
Sumbar
NTB
2018, ≥ 15 thn

Kalbar
Kalteng
Malut
Jambi
Lampung
Sultra
Sumsel
PENDUDUK UMUR ≥ 15 TAHUN MENURUT PROVINSI, 2013-2018

Bengkulu
Sukbar
Maluku
Papua
PREVALENSI DIABETES MELITUS BERDASARKAN DIAGNOSIS DOKTER PADA

NTT
0.9

76
 PREVALENSI DM BERDASARKAN PEMERIKSAAN DARAH
PADA PENDUDUK UMUR ≥ 15 TAHUN, 2013-2018
10,9%

8,5
8,5%

6,9
6,9%

Prevalensi DM Prevalensi DM menurut

menurut konsensus konsensus Perkeni
Perkeni 2011 pada 2015 pada penduduk
penduduk umur ≥ umur ≥ 15 tahun
15 tahun

2013 2018 2018

77
 dokter

%
91
Rutin OAD/Insulin
insulin sesuai petunjuk
Rutin minum OAD/suntik

9%
Tidak rutin

Persen (%)

Merasa sudah sehat

50.4

Tidak rutin berobat ke fasyankes

30.2

Minum obat tradisional

25.3

Sering lupa

Lainnya
18.8 18.2
OAD/suntik insulin

Tidak tahan efek samping obat

Alasan tidak rutin minum

Tidak mampu membeli obat secara

12.6 8.5

rutin
78

Obat tidak tersedia di fasyankes

2.1
 P ers en (% )

2.2
K altara
G oro ntalo
D IY
S ulteng
D KI
K altim
S ulut
A ceh
Jabar
S um bar
Jaten g
S ukbar
K epri
Jatim
B abel
1.5

IN D O NE S IA
S ulsel
M aluku
B anten
S ultra
B ali
S um ut
K albar
B engkulu
K alteng
K alsel
Lam pung
P abar
PREVALENSI PENYAKIT JANTUNG (DIAGNOSIS DOKTER)
PADA PENDUDUK SEMUA UMUR MENURUT PROVINSI, 2018

S um sel
M alut
R iau
N TB
Jam bi
P apua
79
0.7

N TT
PREVALENSI HIPERTENSI MENURUT DIAGNOSIS DOKTER, DIAGNOSIS DOKTER ATAU
MINUM OBAT, DAN HASIL PENGUKURAN PADA PENDUDUK UMUR > 18 TAHUN,
RKD 2013 dan RKD 2018

40

35 34.1

30
25.8
25

20
RKD 2013
15 RKD 2018
10 9.4 8.4 9.5 8.8
5

0
D/ Dokter D/ Dokter atau Minum Ukur
Obat

80
 Persen (%)
Sulut

13.2
DIY
Kaltim
Kaltara
DKI
Gorontalo
Kalsel
Jabar
Bali
Aceh
Sulteng
Kepri
Banten
Riau
Bengkulu
Kalteng
8.4

INDONESIA
Babel
Jateng
Kalbar
Lampung
Jatim
Pabar
Jambi
Sumbar
Sumsel
UMUR ≥ 18 TAHUN MENURUT PROVINSI, 2018

NTB
Sulsel
Sulbar
Sultra
Riskesdas 2013: 9.4%

Malut
Sumut
NTT
PREVALENSI HIPERTENSI BERDASARKAN DIAGNOSIS DOKTER PADA PENDUDUK

Maluku
81
4.4

Papua
 Persen (%)

Sulut

13.5
Kaltim
Gorontalo
DIY
Kalsel
Kaltara
DKI
Sulteng
Jabar
Bali
Aceh
Kalteng
Babel
Kepri
Banten
Riau
Kalbar
8.8

Indonesia
Bengkulu
Jateng
Jatim
Lampung
Sumsel
NTB
Sulsel
Sulbar
Pabar
Sumbar
Jambi
Sultra
Malut
Riskesdas 2013: 9.5%

Maluku
Sumut
ANTIHIPERTENSI PADA PENDUDUK UMUR ≥ 18 TAHUN MENURUT PROVINSI, 2018

NTT
PREVALENSI HIPERTENSI BERDASARKAN DIAGNOSIS DOKTER ATAU MINUM OBAT

82
4.7

Papua
 P er s en (% )

K alse l

44.1
J ab ar
K altim
J aten g
K alba r
Jatim
S ulba r
K alte ng
IN D O N ES IA
34.1

DKI

RKD 2007, 2013: belum ada Kalimantan Utara

S ulut
K alta ra
D IY
S ulse l
S um s e l
B ali
L am p u ng
B ab e l
S ulte ng
S ultra
G o ro ntalo
B an te n
S um u t
R ia u
J am b i
M a luk u
B en g ku lu
NTB
NTT
A ce h
P ab a r
PADA PENDUDUK UMUR ≥ 18 TAHUN MENURUT PROVINSI, 2018
PREVALENSI HIPERTENSI BERDASARKAN HASIL PENGUKURAN

K ep ri
Riskesdas 2013: 25.8%

S um b a r
M a lut
83
22.2

P ap u a
 Per s en (% )

K alsel

44.1
Jabar
K altim
Jateng
K albar
Jatim
S ulbar
K alteng
25.8
IN D O N ES IA
34.1

RKD 2007, 2013: belum ada Kalimantan Utara

DKI
2007

S ulut
K altara
D IY
2013

S ulsel
S um sel
B ali
2018

Lam pung
B abel
S ulteng
S ultra
G orontalo
B anten
S um ut
R iau
Jam bi
M aluku
B engkulu
N TB
N TT
A ceh
P abar
PENDUDUK UMUR ≥ 18 TAHUN MENURUT PROVINSI, 2007-2018

K epri
S um bar
PREVALENSI HIPERTENSI BERDASARKAN HASIL PENGUKURAN PADA

M alut
P apua
22.2

84
 PROPORSI RIWAYAT MINUM OBAT DAN ALASAN TIDAK MINUM OBAT PADA PENDUDUK
HIPERTENSI BERDASARKAN DIAGNOSIS DOKTER ATAU MINUM OBAT, 2018

59.8
32.3%

13.3% 31.3

14.5 12.5 11.5

91,2 8.1 4.5
8,8 54.4% 2.0
at e s al y a a tin a t e s
se
h nk on ia nn lup t ru ob nk
h ya d isi L ing b a in g ya
Rutin Tidak rutin sd fas tt ra Se
r
li o m p
i fa
s
a e a e a d
as k ob b
ks a
er u tin pu fe ad
Tidak minum obat M kr nu
m m e k
Hipertensi Tidak ida Mi km
a
ha
n
at
td
T a ta Ob
Tid ida
k
T

85
 PROPORSI BERAT BADAN LEBIH
DAN OBESE PADA DEWASA >18 TAHUN, 2007-2018

Berat badan lebih (overweight) Obese

13.6 21.8
11.5
14.8
8.6
10.5

2007 2013 2018 2007 2013 2018

Indikator berat badan lebih dewasa yaitu IMT ≥25,0 s/d <27,0 Indikator berat badan lebih dewasa yaitu IMT ≥ 27,0

86
 0
5
10
15
20
25
30
35
Nusa Tenggara Timur

10.3
Nusa Tenggara Barat

Kalimantan Barat

Lampung

Sumatera Selatan

Jambi

Sulawesi Barat

Kalimantan Tengah

Sulawesi Selatan

Sulawesi Tenggara

Indikator obesitas dewasa yaitu IMT ≥ 27

Kalimantan Selatan

Maluku

Bengkulu

Papua

Jawa Tengah

Sumatera Barat

Sulawesi Tengah

DI Yogyakarta

INDONESIA
21.8

Banten

Jawa Timur

Jawa Barat

Bali

Bangka Belitung

Riau

Aceh
>18 TAHUN MENURUT PROVINSI, 2018

Gorontalo
PROPORSI OBESITAS PADA DEWASA UMUR

Maluku Utara

Sumatera Utara

Kalimantan Utara

Kepulauan Riau

Papua Barat

Kalimantan Timur

DKI Jakarta
87

Sulawesi Utara
30.2
PROPORSI OBESITAS SENTRAL PADA DEWASA ≥15 TAHUN, 2018

Series1
31
26.6

18.8

2007 2013 2018

Indikator lingkar perut wanita yaitu > 80 cm; dan pria yaitu > 90 cm 88
 10
15
20
25
30
35
40
45

0
5
Nusa Tenggara Timur

19.3
Jambi

Kalimantan Tengah

Nusa Tenggara Barat

Kalimantan Barat

Lampung

Sumatera Selatan

Sulawesi Barat

Jawa Tengah

Kalimantan Selatan

Bengkulu

Aceh

Jawa Timur

Sulawesi Tenggara

Banten

Indikator lingkar perut wanita yaitu > 80 cm; dan pria yaitu > 90 cm
INDONESIA
31

Sulawesi Selatan

Papua

Maluku

Jawa Barat

DI Yogyakarta

Maluku Utara

Riau

Kalimantan Utara
TAHUN MENURUT PROVINSI, 2018

Sumatera Barat

Sulawesi Tengah

Kepulauan Riau

Bangka Belitung
PROPORSI OBESITAS SENTRAL PADA DEWASA ≥15

Papua Barat

Sumatera Utara

Gorontalo

Bali
89

Kalimantan Timur

DKI Jakarta

Sulawesi Utara
42.5
 PREVALENSI (%) MEROKOK SAAT INI* PENDUDUK UMUR ≥10 TAHUN
MENURUT PROVINSI, 2013-2018
% 100.0
90.0 2013
80.0 2018
70.0
60.0
50.0
40.032.0 29.3
23.5
30.0
20.0 28.8
10.0
0.0
r g n r t l l u r t l r l li
ab
a un nte
a lu
ms
e IA be la uk ati
m ba mu NT
T ltra lse lba lse Ba
J p mb Ma NE
S
Ba J a Su Su u u a
m Ba Su Su O M P S S K
La D
IN

*
Merokok hisap setiap hari dan kadang-kadang
RISKESDAS 2013, Prevalensi nasional : 29.3%
RISKESDAS 2018 Prevalensi nasional : 28.8%
90
 PREVALENSI MEROKOK PADA PENDUDUK UMUR 10-18 TAHUN,
2007-2018

Target RPJMN 2019: 5.4% (total)

91
 PROPORSI KONSUMSI TEMBAKAU (HISAP DAN KUNYAH)
PADA PENDUDUK USIA 15 TAHUN KE ATAS
Laki-laki Perempuan Total

65.6 65.8 66 68.1

62.9

34.2 34.3 36.3 33.8

32.8

5.2 4.1 6.7 4.8

2.5
Riskesdas 2007 Riskesdas 2010 Riskesdas 2013 Sirkesnas 2016 Riskesdas 2018

92
PROPORSI KONSUMSI MINUMAN BERALKOHOL DAN JENIS MINUMAN
BERALKOHOL PADA PENDUDUK USIA 10+ TAHUN, 2018

Lainnya Bir 29.5 % Anggur-arak Whisky 3.8%Minuman tradisional Oplosan 3.3%

3.1% 21.6% 38.7%

Tidak: 96.7%

93
 PROPORSI KONSUMSI MINUMAN BERALKOHOL*
PADA PENDUDUK UMUR ≥10 TAHUN MENURUT PROVINSI
25
%
20
16

15

10
2007
3.3 2018
5
0.4
3.0
0

*
Dalam satu bulan terakhir.
Catatan: Struktur pertanyaan pada tahun 2018 berbeda dengan tahun 2007. Prevalensi nasional tahun 2007 sebesar 3.0.

94
 PROPORSI KONSUMSI MINUMAN BERALKOHOL YANG BERLEBIHAN PADA
PENDUDUK UMUR ≥10 TAHUN MENURUT PROVINSI, 2018
10

4 3.2
%

2
0.8
0.1
0
r a h a a ra ra ur lu t ur g
u ar a ar pu ta n
a a rta
Ri
au u ra un tan latan e h
im t ng t a le a t t im k a gk Ba im lit la Ac
ra
T
es
i U
Te u U P
is S nU ra U an T ya n a aT e Se Se
ga
i k ta e t g Be w w B n a
g al w wes
M alu we an m at an I Yo Ja Ja gk
a
nta a ter
n Su la la lim lim D n a
Te Su Su Ka Su Ka .B
a lim um
s a p Ka S
Nu Ke

95
 PROPORSI AKTIVITAS FISIK KURANG* PADA PENDUDUK
UMUR ≥10 TAHUN MENURUT PROVINSI, 2013-2018
100
% 90 2013
80 2018
70
60 47.8
50
33.5
40
25.2
30
20
26.1
10
0

*
Kurang aktivitas fisik adalah kegiatan kumulatif kurang dari 150 menit seminggu

96
 PROPORSI KONSUMSI BUAH/SAYUR KURANG*
PADA PENDUDUK UMUR ≥5 TAHUN MENURUT PROVINSI, 2018
100
%
90 98.2 95.5
80 89.7
70
60
50 Riskesdas 2013: 93.5%
40
30
20
10
0

*kurang dari 5 porsi per hari

97
 PROPORSI RUMAH TANGGA DENGAN ART GANGGUAN JIWA
SKIZOFRENIA/PSIKOSIS MENURUT PROVINSI (PER MIL), 2013-2018

25
2013 2018

20

15
11

10
7
‰
3
5
2.3 1.7
1.3
0

i
t
li

KI

ut
tim
IA

ltim
g

ra

u
TB

pr
se

lu
ba

ba
Ba

ia

pu

uk
m
lb

lta
D

ES

Su

Ke
te

m
N

Ja

Ja
m

Ka

al
Su

Su

Pa
Ka
Ja

Su

N
Su

M
O
D
IN

98
 PROPORSI RUMAH TANGGA YANG MEMILIKI ART GANGGUAN JIWA
SKIZOFRENIA/PSIKOSIS YANG DIPASUNG MENURUT TEMPAT TINGGAL, 2013-2018

2018

31.1 31.1 31.5

Perkotaan Perdesaan Indonesia

Pernah dipasung Dipasung 3 bulan terakhir

99
 CAKUPAN PENGOBATAN PENDERITA
GANGGUAN JIWA SKIZOFRENIA/ PSIKOSIS, 2018

50
45
40 36.1
35 33.7
32
30
84,9 4 25 23.6
15,1 8.
51.1 20
9
Berobat Rutin 15
Tdk rutin 10 7 6.1 6.1
5 2.4
0
Berobat Tidak berobat merasa tidak rutin Tidak tidak tahan sering lupa merasa obat tidak lainnya
sudah berobat mampu ESO dosis tidak tersedia
minum obat rutin sehat beli obat sesuai
rutin
tidak rutin
Alasan tidak rutin minum obat 1 bulan terakhir (%)

100
 PREVALENSI DEPRESI*PADA PENDUDUK UMUR ≥15 TAHUN
MENURUT PROVINSI, 2018
25.0

20.0

Hanya 9% penderita
15.0 depresi yang minum
12.3 obat /menjalani
pengobatan medis.
10.0

6.1
5.0

1.8
0.0
g r ar ar t I li el r l i
n NT
T
NT
B a b b lu ltra ltim DK DI
Y
Ba ls e h
lba n g
ms
e b
lte mb Ja Pa Su Su Ka Ka Ac u lte J am
Su Su S Ka Su

*berdasarkan wawancara dengan Mini International Neuropsychiatric Interview (MINI)

101
 PREVALENSI* GANGGUAN MENTAL EMOSIONAL
PADA PENDUDUK UMUR > 15 TAHUN MENURUT PROVINSI, 2007-2018

2007 2013 2018

25
19.8
20

15
9.8
10

5
6 3.6
0
g T lu t B ar u el r au I A h a el lu tim g b i
lte
n NT Ma NT b
alu
k b lba Ri DK SI Ac
e pu ls
gk
u
Ja pu
n
am
u Ja Ba Ka E Pa Ka J
S M
DON Be
n
La
m
IN

*berdasarkan wawancara dengan Self Reporting Questionnaire-20 (SRQ-20), Nilai Batas Pisah (Cut off Point) ≥ 6

102
 PROPORSI MASALAH GIGI & MULUT SERTA MENDAPATKAN PELAYANAN
DARI TENAGA MEDIS GIGI MENURUT PROVINSI, 2018

100

bermasalah gilut tenaga medis gigi

80 73.5

60 57.6
% 45
40

20
9.5 10.2 8.2
0
bi ut r r l r r
m pu
a n g
m ulu NT
B n g
ab
a ba be DK
I
lb a nte
n
lt r a lb a DI
Y
lu k
u ng
a a lt e Su ng
k ate J m Ba a u u a lt e
J P Ka e J Su K Ba S S M Su
B

Keterangan : Berdasarkan wawancara

103
 PROPORSI PERILAKU MENYIKAT GIGI BENAR PADA PENDUDUK
USIA 3 TAHUN KE ATAS MENURUT PROVINSI, 2018
10
8.8
8

%
4
2.8
2
1

0
i r ut ri r el l t r l
b ba ulu n g p e h IA ng ltim lb a b l o
la se ng lu lb a ls e
J am m Su
m
ng
k ate Ke Ac NE
S
a lt
e
Ka a Ba o nta K lt e Ma u Su
Su e J O K K r Su S
B
IN
D Go

104
DISABILITAS DAN
CEDERA

105
 PROPORSI DISABILITAS ANAK 5-17 TAHUN MENURUT PROVINSI, 2018

12

10

8 7
6
%

4 3.3

2 1.4

Disable anak 5-17 tahun apabila terdapat kesulitan/hambatan fungsi berat atau sangat berat

106
 PROPORSI DISABILITAS UMUR 18-59 TAHUN MENURUT PROVINSI, 2018
50
45
40.6
40
35
30
25 22
20
%
15 13.8
10
5
0

Disable dewasa umur 18-59 tahun apabila ada ketidakmampuan fisik dan mental sedang/berat/sangat berat

107
 PROPORSI DISABILITAS PADA LANSIA (≥ 60 TAHUN), 2018
100
90
80 74.3
70
60 • Disabilitas ringan: 22%
50 • Disabilitas sedang, berat, dan
% tergantung total: 3.7%
40
30
22
20
10
1.1 1 1.6
0
Mandiri Ringan Sedang Berat Tergantung total

108
 PROPORSI TINGKAT KETERGANTUNGAN LANSIA USIA ≥ 60 TAHUN
BERDASARKAN PENYAKIT YANG DIDERITA, 2018

1.9 2.1 1.5 2.8

2.1 2.1 1.1 2.1
100% 13.9
90% 9.4 28.4
30.2 30.6 29.7
80%
70%
ketergantungan total
60% 33.3 berat
50% sedang
40% 64 63.6 67.4 63.2 ringan
30% mandiri
36.3
20%
10%
0%
jantung Kencing Manis Stroke Rematik Cedera

109
 PROPORSI DISABILITAS BERAT DAN KETERGANTUNGAN TOTAL
PADA PENDUDUK ≥ 60 TAHUN MENURUT PROVINSI, 2018

Berat Tergantung total

5

% 2 1

1
1.6
0

110
 PROPORSI CEDERA YANG MENGAKIBATKAN
KEGIATAN SEHARI-HARI TERGANGGU MENURUT PROVINSI, 2007-2018

25
2007 2013 2018
20

15
13.8

9.2
% 10

5 8.2 6.9

0
g lu t n Y T a r u m r li r B h ri be
l e l
lte
n
Su nte DI NT a pu u lba alu
k
J ati a lba Ba mb
e
NT Ac
e
Ke
p a ms
Su Ba P S M K Su
B Su

RKD 2007 = 7,5%; RKD 2013 = 8,2%; RKD 2018 = 9,2%

Cedera yang menganggu kegiatan sehari-hari, dalam 1 tahun terakhir, pada semua umur. 111
 PROPORSI CEDERA PADA KEPALA MENURUT PROVINSI, 2018

50

45

40

35

30

25

% 20 17.9

15 11.9
10 8.6
5

Denominator: Penduduk yang pernah mengalami cedera dalam 1 tahun terakhir, yang mengakibatkan kegiatan sehari-hari terganggu 112
 PROPORSI TEMPAT TERJADINYA CEDERA, 2018

8.3%
Jalan Raya
9.1%
31.4% 50
45 42.8
6.5%
40
Jalan raya 35 31.4
30 25.9
25
20
15
44.7%
10
Jalan Raya Rumah dan lingkungannya 5
Sekolah dan lingkungannya Tempat bekerja 0
Lainnya Tahun 2007 Tahun 2013 Tahun 2018

Denominator: Penduduk yang mengalami cedera dalam 1 tahun terakhir yang mengakibatkan kegiatan sehari-hari terganggu 113
 PROPORSI CEDERA DISEBABKAN KECELAKAAN LALU LINTAS
MENURUT PROVINSI, 2018
12

10

%
4 3.5
2.2
2
1.1

114
Denominator: Penduduk semua umur yang pernah dan tidak pernah cedera
 PROPORSI PENGGUNAAN HELM PADA UMUR 5 TAHUN KE ATAS SAAT
MENGENDARAI/MEMBONCENG SEPEDA MOTOR, 2018

33.7%
58.2
43.1
29.8
20.3 23.9% 91.4% 8.0%
16.1 12.3 13.4 14.5

0.6%
5-14 15-24 25-34 35-44 45-54 55-64 65-74 75+

42.4%
Memakai helm standar terkancing
Ya, selalu ya, kadang-kadang Memakai helm standar tidak terkancing
Memakai helm tidak standar (helm: sepeda,
tidak pernah
proyek, tentara)

115
 KESEHATAN
LINGKUNGAN

116
PROPORSI PEMAKAIAN AIR < 20 L PER ORANG
PER HARI DI RUMAH TANGGA, 2013 - 2018

117
 PROPORSI PENGELOLAAN SAMPAH DI RUMAH TANGGA,
2013-2018

2013 2018

Diangkut
9.7 5.9 Ditanam
7.8 Dibuat kompos
24.9
10.4 Dibakar
34.9 Dibuang ke kali/selokan
Dibuang ke sembarangan
tempat

! 3.9
0.9

49.5 1.5
50.1
0.4

118
 0
100

10
20
30
40
50
60
70
80
90
Lampung
Aceh
NTT
Gorontalo
Riau
Jambi
kalbar
Jateng
Sumut
Jatim
Sumbar
Sulteng
DIY
Bengkulu
Indonesia
49.5
2013

Sultra
Sulbar
Jabar
2018

Sumsel
Sulut
Pabar
NTB
Babel
Sulsel
Kalteng
DENGAN CARA DIBAKAR, 2013-2018

Banten
Kalsel
Bali
Papua
Maluku
PROPORSI PENGELOLAAN SAMPAH DI RUMAH TANGGA

Kaltara
Kaltim
Malut
Kepri
DKI
119
AKSES PELAYANAN
KESEHATAN

120
 KEMUDAHAN AKSES KE RUMAH SAKIT BERDASARKAN PROVINSI,
RISKESDAS 2018

Mudah Sulit Sangat Sulit

100.0

26.0
80.0

60.0
36.9
40.0

20.0 37.1

0.0
a r i ra t ra lo at ra n ur
pu u b k u ra ta n
a a r ra IA ta ng iau rta
a T im am alu ga Ba la t n t a ta E S ta la im itu R k a
P a J M ng n Se uU o ro aB si
U
ON r aU Se aT Bel an gy
a
ar T e n ta s i lu k G p u
w e D te n a w a a u o
n gg e si
lim a
la we M a Pa u la IN
u m a
a nta J
n gk p ul
DIY
Te S e
a u law Ka Su S
a lim p .B
a K
s S K e
Nu K

Analisis indeks akses ke pelayanan kesehatan menggunakan Principal Component Analysis (PCA) dengan dimensi
pembentuk: jenis transportasi, waktu tempuh, dan biaya transportasi ke fasilitas kesehatan
121
YANKESTRAD

122
 PROPORSI PEMANFAATAN
Jenis tenaga yankestrad UPAYA KESEHATAN TRADISIONAL*, 2018
98.5
Proporsi jenis upaya kesehatan tradisional yang
dimanfaatkan
100
90
2.7 80
Nakestrad Hattra 70 65.3
60
5
5 31.4 50 48
.
7 40
31.8
30
20
12.9 10
1.9 2.1
0
Memanfaatkan yankestrad Melakukan upaya sendiri Ramuan Jadi Ramuan buatan keterampilan Keterampilan Keterampilan
sendiri manual olah pikir energi
Tidak

RKD 2013: 30,4% Rumah Tangga memanfaatkan Yankestrad *semua umur

123
 PROPORSI PEMANFAATAN TAMAN OBAT KELUARGA (TOGA)
BERDASARKAN PROVINSI, 2018
100

90

80

70

60 55.6
50

40

30 24.6
20
9.1
10

124
 KESIMPULAN
• Status gizi balita membaik, namun obesitas dewasa naik (double burden masalah
gizi)
• Trend Yankes Ibu hamil, Ibu Nifas, Ibu bersalin membaik dibanding RKD 2013
• Yankes bayi dan anak sedikit membaik dibanding RKD 2013
• Prevalensi PM melalui Dx Nakes sedikit naik dibanding RKD 2013 (Nakes lebih aktif?),
kecuali Malaria (menurun)
• Trend PTM (DM, hipertensi, obesitas) naik dibanding RKD 2013
• Indikator GERMAS (aktivitas fisik, makan buah dan sayur, tidak merokok) belum
menunjukkan perbaikan dibanding RKD 2013
• Proporsi cedera sedikit naik dibanding RKD 2013, remaja lebih tidak patuh
menggunakan helm
• RKD 2018 menghasilkan data disabilitas pada lansia (umur ≥ 60 th), yang dapat
digunakan untuk justifikasi pengembangan longterm care

125
TERIMA KASIH

126