Anda di halaman 1dari 55

PERAN DAN SINERGISITAS LINTAS PROGRAM

DAN SEKTOR DALAM UPAYA PERCEPATAN


PENURUNAN STUNTING
PROGRAM 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN
DI SULAWESI SELATAN
Materi Seragam untuk 9 Kabupaten dengan Prevalensi Stunting tertinggi
di Sulawesi Selatan
Sinjai tanggal 3 Desember 2018
Sistematika

• Latar Belakang
• Potret Permasalahan Gizi di Provinsi Sulawesi
Selatan
• Analisa Utama Penyebab Tingginya Prevalensi
Stunting
• Kerangka Konsep Penurunan Stunting
• Rencana Intervensi Stunting
• Penutup
Latar Belakang
TREND MASALAH GIZI BALITA DI INDONESIA
(PEMANTAUAN STATUS GIZI 2014-2017)

Hasil
19.3 18.8 17.8 22..8
Underweight
• Sampling 134 Kab/Kota
2014 • N: 39.168
2014 2015 2016 2017

Masih
• 496 Kab/Kota menjadi
2015 • N: 165.523 MASALA
H
• 514 kab/kota GIZI
2016 • N: 165.085 MASYARA
KAT
• 514 kab/kota
2017 • N: 164.626

Ket: merupakan batasan masalah menurut WHO 2010


PETA KATEGORI PREVALENSI STUNTING (TB/U)
BALITA USIA 0-59 BULAN PER PROVINSI TAHUN 2017
(PEMANTAUAN STATUS GIZI 2017)

PSG 2017 - Stunting


Indonesia: 29.6% (MEDIUM)

KETERANGAN :
•RENDAH (<20%): 2 Provinsi, yaitu DI YOGYAKARTA DAN BALI Definisi menurut WHO :
•MEDIUM (20-29%): 13 Provinsi Stunting: height for age < –2 SD of the
•TINGGI (30-39%): 17 Provinsi WHO Child Growth Standards median
•SANGAT TINGGI (≥40%): 2 Provinsi, yaitu NTT dan SULAWESI BARAT
PROPORSI STATUS GIZI BURUK DAN GIZI KURANG
PADA BALITA, (RISKESDAS 2007-2018)

2007 2013 2018

13.0 13.9 13.8


• 2013: Gizi Kurang dan
Buruk 19.6%
5.4 5.7 • 2018: Gizi Kurang dan
3.9 Buruk 17.7%

Gizi buruk Gizi Kurang


Balita gizi buruk dan gizi kurang
Riskesdas Target
2018 RPJMN 2019
17.7% VS 17%

6
PROPORSI STATUS GIZI SANGAT PENDEK DAN PENDEK
PADA BALITA, ( RISKESDAS 2007-2018 )
2007 2013 2018

18.8 18.0 18.0 19.2 19.3


• 2013: Sangat pendek dan
11.5 pendek 37.2%
• 2018: Sangat pendek dan
pendek 30.8%

Sangat Pendek Pendek


Balita gizi sangat pendek dan pendek
Riskesdas 2018 Target RPJMN 2019
30.8% (balita) VS 28% (baduta)

7
PROPORSI STATUS GIZI KURUS, SANGAT KURUS,
GEMUK PADA BALITA, (RISKESDAS 2007-2018

2007 2013 2018 2007 2013 2018

7.4 6.8 6.7 12.2 11.9


6.2
5.3 8.0
3.5

Sangat kurus Kurus Gemuk


• 2013: Sangat kurus dan
kurus 12.1%
• 2018: Sangat kurus dan
kurus 10.2%

8
Kebijakan dalam Percepatan Perbaikan Gizi
Perpres No. 2/ 2015 tentang RPJMN
• Arah kebijakan dan strategi percepatan perbaikan gizi
• Fokus pada penurunan stunting pada anak baduta
Perpres No. 42 /2013 tentang Gernas Percepatan Perbaikan Gizi
• Penurunan stunting fokus pada 1000 HPK
• Pendekatan multisektor
Perpres No. 83/2017 tentang Kebijakan Strategis Pangan dan Gizi
• Ketersediaan pangan
• Keterjangkauan pangan
• Pemanfaatan pangan
• Perbaikan gizi masyarakat
• Penguatan kelembagaan pangan dan gizi
Ratas Wakil Presiden 9 Agustus 2017
1) Kampanye melalui materi dan pemanfaatan media
2) Fokus lokasi intervensi multisektor di 100 kab/kota

Rencana Aksi Nasional Pangan & Gizi (RAN-PG)


1. 25 provinsi: sudah menyelesaikan RAD-PG
2. 12 provinsi menyusun Peraturan Gubernur
PROGRAM PRIORITAS
PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN DAN GIZI MASYARAKAT
Penurunan kematian ibu dan bayi
1 Peningkatan pelayanan keluarga • Kemenkes
berencana dan kesehatan • BKKBN
PP
Peningkatan reproduksi • KPPPA
Kesehatan Ibu, Imunisasi dasar lengkap
KP Anak, Keluarga
• BPOM Berencana dan
• Kemenperin Kesehatan • Kemenkes • KKP
ProP Reproduksi • BKKBN • Kementan
• Kemendag
2 • Kemendes • Kemendikbu
5 PDTT d
• KPPPA • Kemen
Penguatan pengawasan obat dan 2
Peningkatan • Kemenag PUPR
makanan
Efektivitas Percepatan • BPOM
Penegakan hukum pengawasan obat Penurunan
Pengawasan Peningkatan pendidikan gizi
dan makanan Stunting
Obat dan
Makanan PENINGKATAN Penguatan surveilans gizi
PELAYANAN
KESEHATAN DAN Pemberian suplementasi gizi
GIZI MASYARAKAT

• Kemenkes Peningkatan kualitas lingkungan sehat


• BPOM 3
4 Peningkatan aktivitas fisik

Penyediaan fasilitas kesehatan dasar Pencegahan dan pengendalian faktor risiko


Peningkatan Penguatan
dan rujukan berkualitas Gerakan penyakit tidak menular
Akses dan Pencegahan dan pengendalian penyakit
Masyarakat Hidup
Pemenuhan dan pemerataan SDM Mutu Sehat dan menular
kesehatan Pelayanan Pengendalian
Kesehatan • Kemenkes • Kemen PUPR • Kemenhukha
Penyakit
Penyediaan dan peningkatan mutu • KPPPA • KKP m
farmasi dan alat kesehatan • KLHK • Kemendikbud • BPOM
• Kemenaker • Kementan
POTRET STATUS GIZI PROVINSI
SULAWESI SELATAN
PREVALENSI GIZI BURUK + GIZI KURANG (UNDERWEIGHT)
BERDASARKAN HASIL PSG 2015 S/D 2017
PREVALENSI PENDEK+SANGAT PENDEK (STUNTING)
BERDASARKAN HASIL PSG 2015 S/D 2017
Target
ISU Target
RPJMN
NASIONAL RPJMN
28 %
SAAT INI 28%
PREVALENSI KURUS + SANGAT KURUS (WASTING)
BERDASARKAN HASIL PSG 2015 S/D 2017
INTERVENSI PALING MENENTUKAN DALAM UPAYA
PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING ADALAH
PADA
Apa itu 1000 HPK ???
Masa awal Kehidupan sejak dari dalam kandungan sampai 2 tahun
pertama setelah kelahiran

550 Hari
180 Hari 6-24 Bulan
270 Hari
0-6 Bulan Masa ASI
(+ 9 Bulan
Masa ASI Eksklusif +
Kehamilan)
Eksklusif MP-ASI
Mengapa 1000 HPK, Penting?
8 minggu pertama sejak
pembuahan terjadi
pembentukan semua cikal
bakal organ tubuh
Bersifat irreversibel

Lahir sampai 6 bulan


Perkembanganpenting
Perkembangan pesat beberapa
sebagian
organberlanjut
organ penting: sampai kira-kira
- sistem
2 tahunimun
pertama kehidupan
- sistem saraf
Kekurangan zat gizi pada 1000 hari pertama
kehidupan, Menyebabkan :

Gangguan Pertumbuhan dan Perkembangan Tidak dapat diperbaiki setelah


anak anak mencapai 2 tahun
(Stunting, Wasting, Underweight)

Pada Ibu Hamil Terlambatnya


Potensial Menderita Perkembangan
anemia, KEK dan Motorik &
akan melahirkan Kecerdasan
Bayi BBLR

Dampak yang
ditimbulkan
Rendahnya Daya Tahan Tubuh terhadap Penyakit Infeksi
malnutritition pada
sehingga menyebabkan Kematian
periode ini bersifat
permananen DAN
Jangka panjang
PERKEMBANGAN
SISTEM SARAF
Tampak perkembangan pesat dan puncak-
puncak pertumbuhan fungsi otak berada
pada 2 tahun pertama setelah kelahiran

Pertumbuhan saraf otak anak yang


mempengaruhi perkembangan fungsi
otak, motorik, sensorik dan mental

1 tahun  pemberian nutrisi dan stimulus


yang tepat dan baik membantu
perkembangan motorik dan psikologik anak

2 tahun  penyapihan ASI (kemandirian),


perkembangan fungsi otak dan saraf lanjut.
Dampak Kekurangan Gizi Kronis Dalam 1000 HPK Terhadap Pertumbuhan
Otak Anak

Gambar A
Menunjukkan Otak Gambar B
anak yang Menunjukkan Otak
mengalami dengan Gizi Baik
Kekurangan Gizi (Sehat)
Kronis dalam 1000 (Otak Berkembang
HPK Optimal)
(Otak tidak
berkembang
Optimal)

Kekurangan Gizi Kronis Dalam 1000 HPK berdampak pada Kerusakan


dan Keterlambatan Perkembangan Otak.
Kerusakan ini sifatnya menetap sehingga anak tidak bisa mencapai
tumbuh kembang optimal
KERANGKA KONSEP PENURUNAN STUNTING TERINTEGRASI
Intermediate
Program Intervensi Efektif
Outcome

Konsumsi Remaja Putri


Gizi yang
Bumil &
• Perbaikan Gizi 1. Pemberian Tablet Tambah Darah
Adekuat
Masyarakat
Busui:
(remaja putri, catin, bumil)
• PKGBM 2. Promosi ASI Eksklusif • Anemia
• GSC 3. Promosi Makanan Pendamping- • BBLR
• PKH ASI • ASI Eksklusif
• PAUD-GCD Pola Asuh
• PAMSIMAS
4. Suplemen gizi mikro (Taburia) yang • Kecacingan Stunting
5. Suplemen gizi makro (PMT) tepat
• SANIMAS 6. Tata Laksana Gizi Kurang/Buruk
• STBM 7. Suplementasi vit.A
• BKB 8. Promosi garam iodium
• KRPL 9. Air bersih, sanitasi, dan cuci
• Kegiatan Lain tangan pakai sabun
Akses ke
Baduta:
10. Pemberian obat cacing
11. Bantuan Pangan Non-Tunai
pelayanan
kesehatan,
•Diare
dan •Gizi buruk
kesehatan
lingkungan

Enabling Factor
Advokasi, JKN, NIK, Akta Kelahiran, Dana Desa, Dana Insentif Daerah, Keamanan dan Ketahanan Pangan
31
Kelembagaan Pelaksanaan PforR
Untuk Percepatan Pencegahan Stunting
Komite Pengarah
• Wakil Presiden
• Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan

DLI 1

PENGELOL
Memperkuat K/L Koordinator Program
komitmen
A kepemimpinan DLI 2
DUKUNGAN di tingkat nasional Kementerian PPN/
Kementerian Keuangan
Bappenas
DLI 3
Kementerian
Sekretariat
Negara/
Sekretariat K/L Pelaksana Program
Memperkuat DLI 4
Wakil
pelaksanaan
Presiden program sektoral Kemenkes Kemendikbud Kemensos
DLI 5
di tingkat nasional

Sekretariat DLI 6 Kemendesa Kemendagri BPS


TNP2K

Memperkuat
konvergensi DLI 7
kegiatan di tingkat Pemerintah Kabupaten/Kota
kabupaten/kota DLI 8

Memperkuat konvergensi DLI 9


pelaksanaan pelayanan
di tingkat desa
Pemerintah Desa
DLI 10
PENETAPAN 5 PILAR
PENCEGAHAN STUNTING
2019: 100+60 KAB/KOTA

PILAR 1 PILAR 2 PILAR 3 PILAR 4 PILAR 5

Kampanye
Nasional Berfokus Konvergensi,
Komitmen dan pada Koordinasi, dan
Mendorong Pemantauan
Visi Pimpinan pemahaman, Konsolidasi
Kebijakan dan Evaluasi
Tertinggi Negara perubahan Program Nasional,
“Nutritional
perilaku, Daerah, dan
Food Security”
komitmen politik Masyarakat
dan akuntabilitas
PILAR 1 PILAR 2 PILAR 3 PILAR 4 PILAR 5

Kampanye Nasional Konvergensi,


Komitmen dan Berfokus pada Mendorong
Koordinasi, dan Pemantauan
Visi Pimpinan pemahaman, Kebijakan
Konsolidasi Program dan Evaluasi
Tertinggi Negara perubahan perilaku,
Nasional, Daerah, “Nutritional
komitmen politik dan
dan Masyarakat Food Security”
akuntabilitas

INTERVENSI GIZI SPESIFIK INTERVENSI GIZI SENSITIF

TUMBUH KEMBANG ANAK YANG MAKSIMAL


(dengan kemampuan emosional, sosial dan fisik siap untuk belajar, berinovasi dan berkompetisi)

MENGURANGI
MENINGKATKAN DAYA SAING
KESENJANGAN/INEQUALITY
RENCANA AKSI INTERVENSI STUNTING

-Kegiatan dilakukan oleh


sektor kesehatan.
-Ditujukan khusus untuK
GIZI SPESIFIK 1000 Hari Pertama
(berkontribusi 30%) Kehidupan (HPK)
-Bersifat jangka pendek
RENCANA AKSI -Hasilnya didapat dalam
waktu relatif pendek
INTERVENSI

GIZI SENSITIF -Kegiatan pembangunan


(berkontribusi 70%) diluar sektor kesehatan.
-Sasaran masyarakat
umum
-Bersifat jangka panjang

35
RENCANA AKSI INTERVENSI SPESIFIK DAN SENSITIF KEMENTERIAN KESEHATAN
Intervensi Gizi Spesifik
1. Pemberian Tablet Tambah Darah untuk remaja putri, calon
pengantin, ibu hamil (suplementasi besi folat)
2. Promosi dan kampanye Tablet Tambah Darah
3. Kelas Ibu Hamil Intervensi Gizi Sensitif lingkup Kemenkes:
4. Pemberian kelambu berinsektisida dan pengobatan bagi 1. Pemantauan pertumbuhan dan
perkembangan
ibu hamil yang positif malaria
2. Penyediaan air bersih dan sanitasi
5. Suplementasi vitamin A 3. Pendidikan gizi masyarakat
6. Promosi ASI Eksklusif 4. Imunisasi
7. Promosi Makanan Pendamping-ASI 5. Pengendalian penyakit Malaria
8. Suplemen gizi mikro (Taburia) 6. Pengendalian penyakit TB
7. Pengendalian penyakit HIV/AIDS
9. Suplemen gizi makro (PMT)
8. Memberikan Edukasi Kesehatan Seksual dan
10. Promosi makanan berfortifikasi termasuk garam beryodium Reproduksi, serta Gizi pada Remaja.
dan besi 9. Jaminan Kesehatan Nasional
11. Promosi dan kampanye gizi seimbang dan perubahan 10. Jaminan Persalinan (Jampersal)
perilaku 11. Program Indonesia Sehat melalui Pendekatan
Keluarga (PIS PK)
12. Tata Laksana Gizi Kurang/Buruk
12. Nusantara Sehat (Tenaga Ahli Gizi dan Tenaga
13. Pemberian obat cacing Promosi Kesehatan, Tenaga Kesling)
14. Zinc untuk manajemen diare 13. Akreditasi Puskesmas dan RS
15. Kelas Ibu Balita
36
16. SDIDTK ANUNG untuk STUNTING KEMENKES 2018
RENCANA AKSI INTERVENSI GIZI SENSITIF K/L
KEMENDIKBUD KEMENKEU
• PAUD dengan muatan pendidikan gizi dan • Dana Insentif Daerah
kesehatan
• Pendidikan Kesehatan Reproduksi dan KEMENTAN
gizi untuk anak sekolah dan Remaja • Ketahanan pangan
• Pemanfaatan Pekarangan Rumah Tangga
KEMENPUPR
KEMENAG
• Sarana air bersih dan sanitasi
• Pendidikan gizi dan kesehatan kepada
calon pengantin melalui KUA
KEMEN. PERINDUSTRIAN • Pendidikan Kesehatan dan
• Pembinaan iodidasi industri garam rakyat gizi untukdi madrasah dan pondok
• Pengawasan fortifikasi garam beryodium pesantren
KEMENSOS • Mendorong peran serta ulama untuk
• Bantuan Pangan Non-Tunai dengan sumber pendidikan gizi dan kesehatan
protein (telur)
BPOM
• PKH, pemanfaatan fasilitator untuk
• Keamanan pangan
pendidikan gizi dan pemantauan kepatuhan • Monitoring pangan terfortifikasi di lapangan
layanan kesehatan secara berkala
KEMENDAGRI BKKBN
• Nomor Induk Kependudukan • Pendidikan Kesehatan Reproduksi untuk Remaja
termasuk madrasah dan pondok pesantren
• Akta kelahiran
• Bina Keluarga Balita untuk peningkatan pengetahuan
• Fasilitasi program dan kegiatan gizi dalam APBD dan keterampilan orang tua dan anggota kelurga lain
KEMENDESPDTT dalam pembinaan tumbuh kembang anak sejak
• Pengangaran Dana Desa untuk kegiatan gizi dalam kandungan
14
KERANGKA RENCANA AKSI DAERAH PENANGGULANGAN STUNTING

 Kelas Ibu Hamil


 Penyelenggaraan PAUD
Kementan, BPOM, Kemen KKP, dll
1  Kelas Parenting
KEMENKES, Kemendikbud,
BKKBN, Kemen
 Pemanfaatan pekarangan/ KRPL  Pelatihan Guru dan Tenaga Kependidikan
 Bina Keluarga Baduta
PPPA,Kemendes,
Desa Mandiri Pangan Pendidikan dll
• Optimalisasi Reproduksi Hewan Kesehatan dan  Bina Keluarga Remaja
• Desa Pangan Aman Gizi  KIE Gizi
• Pemasaran Hasil Kelautan & Perikanan

5 2
KEMENKES
 Sosialisasi, orientasi dan
Penguatan advokasi surveilans kesehatan, gizi, dan pangan
Peningkatan Surveilans  Pemantauan pertumbuhan
Akses Pangan Kesehatan, Gizi, di Posyandu
RENCANA AKSI & Pangan • SKPG
Kementan
DAERAH MULTI
SEKTOR
PENANGGULANGAN
STUNTING
KEMENKES, Kemen PU PR, dll
 Pemeriksaan Kehamilan, persalinan nakes
 Penyediaan sarana & prasarana STBM
sanitarian kit, kit kesling, cetakan
4 3  Imunisasi dasar lengkap KEMENKES
Pelayanan  Tablet Tambah Darah bagi Ibu
jamban)
Penyediaan kesehatan Hamil & Remaja Putri
• Pembangunan SPAM di kawasan MBR dasar, • Vitamin A bagi Ibu Nifas, Anak 6-11
• Pembangunan IPAL kawasan, IPLT, Air bersih dan Pemberian bln, dan Anak 11-59 bln
TPA/TPS, sarana SANIMAS, drainase Sanitasi Suplementasi • PMT bagi Balita Kurus & Bumil KEK
Gizi • Pemberian Obat Cacing bagi Balita, obat diare (zink)

38
39
PEMBELAJARAN
RENCANA AKSI PENURUNAN STUNTING
KONVERGENSI KEGIATAN TAHUN 2018 DAN
RENCANA TAHUN 2019
OPD yang melaksanaan aksi konvergensi intervensi
penurunan stunting Kabupaten Ketapang

1. DINAS KESEHATAN
2. DINAS PENDIDIKAN
3. DINAS PU & TR
4. DINAS PERKIM & LH
5. DINAS SOSIAL, PP, PA&KB
6. DINAS PM&PD
7. DINAS PERTANIAN, PERTERNAKAN DAN PERKEBUNAN
8. DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERIKANAN
9. BAPPEDA (Kegiatan dukungan manajemen)
KONVERGENSI MULTI SEKTOR
INTERVENSI GIZI SPESIFIK PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING 10 DESA PRIORITAS
(Kesehatan)
1. Pelayanan ibu hamil (bumil) di posyandu RENCANA KEGIATAN TAHUN 2019
2. Pendampingan kelas bumil INTERVENSI GIZI SENSITIF
3. Sweeping bumil KEK, Resiko tinggi (resti),
K1-K4
 Perluasan SPAM  PAMSIMAS
4. PMT bumil KEK (kekurangan energi kronis) DINAS DINAS
perpipaan PERKIM &  MCK pribadi
5. Pendampingan P4K  Pembangunan MCK++ PU & TR LH  Sanitasi perdesaan padat karya
6. Pemantauan dan pemberian PMT WC septic tank
7. Pembentukan pendukung ASI
8. Pelaksanaan POPM kecacingan  Jampersal
9. Skerining hepatitis bumil  STBM DINAS DINAS
 Sarana & Prasanana
 Antropometri kit, Sanitarian kit, KESEHATA PAUD
10. Kunjungan ibu Nifas PENDIDIKA
Kesling kit N N  BO PAUD (Kelas
11. Pemantauan ibu Nifas resiko tinggi  Cetakan septic tank / WC Parenting, Konseling)
12. Kelas ASI Exklusif
13. Kampanye imunisasi
 Kelompok ketahanan DINAS  Budidaya ayam kampung, kambing
14. Imunisasi di posyandu keluarga PERTANIAN
DINAS ,  Pelatihan petani &pelaku agribisnis
15. Sweeping imunisasi  Kampung KB SOSIAL,PP, PETERNAKA  Bantuan benih sayuran,bibit
16. Pelayanan KIA di posyandu  PKH & BPNT PA & KB N& tanaman
PERKEBUNA
17. Pemantauan neonatus N  Bantuan pupuk
18. Sweeping dan pelayanan BBLR & resti  Lomba cipta menu pangan
19. Penanganan balita BGM / Gizi buruk  Gerakan makan telur & minum susu DINAS  Pembangunan sarana &
20. Detiksi dini tumbuh kembang (DDTK)  Kawasan rumah pangan lestari KETAHANA prasana posyandu
N PANGAN DINAS PM &
21. Pemberian Vit A lengkap bayi & bufas  Kawasan mandiri pangan & PEMDES  Optimalisasi pelayanan,
22. Sweeping pemberian Vit A  Pengawasan usaha pangan masy PERIKANAN pembinaan posyandu
23. Bantuan PMT bayi  Pengolahan hasil pertanian
 Lumbung pangan masy

Enabling Factors : • Bupati & DPRD (Komitmen dan Kebijakan)


• Bappeda (Koordinator program)
Kesepakatan dan Komitmen
Hasil Rembuk Stunting
Hasil kesepakatan dan komitmen
RENCANA TINDAK LANJUT
No KEGIATAN / PROGRAM WAKTU INSTANSI PELAKSANAN

1 Menyusun tim koordinasi percepatan 2018 Bappeda


penurunan stunting
2 Rapat koordinasi dan sikronisasi anggaran 2018-2019 Bappeda dan OPD terkait
dan kegiatan penurunan stunting
3 Monitoring dan evaluasi terpadu ke desa 2018-2019 Bappeda dan tim koordinasi
prioritas stunting
4 Monitoring dan pembinaan teknis 2018-2019 Dinas PM&Pemdes
pengangaran APBDes untuk program
penurunan stunting
5 Update data prevalensi stunting dan cakupan 2018 Dinkes & Puskesmas
pelayanan per puskesmas
6 Menyusun rencana aksi daerah percepatan 2019 Bappeda dan tim koordinasi
penurunan stunting
TERIMA KASIH
KONVERGENSI MULTI SEKTOR
INTERVENSI GIZI SPESIFIK PERCEPATAN PENURUNAN STANTING 10 DESA PRIORITAS
(Sektor Kesehatan) PELAKSANAAN TAHUN 2018
INTERVENSI GIZI SENSITIF
1. Pelayanan ibu hamil (bumil) di posyandu
2. Pendampingan kelas bumil
3. Sweeping bumil KEK, Resiko tinggi (resti),
K1-K4 DINAS DINAS -PAMSIMAS
4. PMT bumil KEK PERKIM & -Sanitasi perdesaan padat karya
PU&TR LH WC septic tank
5. Pendampingan P4K
6. Pemantauan dan pemberian PMT
7. Pembentukan pendukung ASI
8. Pelaksanaan POPM kecacingan -Jampersal DINAS DINAS -BO PAUD (Kelas
9. Skerining hepatitis bumil -STBM KESEHAT PENDIDIK Parenting,
-PIS PK AN AN Konseling)
10. Kunjungan ibu Nifas
11. Pemantauan ibu Nifas resti
12. Kelas ASI Exklusif DINAS
PERTANIA
13. Kampanye imunisasi -Kampung KB DINAS N,
14. Imunisasi di posyandu SOSIAL,PP, PETERNAK
-PKH & BPNT PA & KB AN &
15. Sweeping imunisasi PERKEBUN
16. Pelayanan KIA di posyandu AN

17. Pemantauan neonatus


DINAS
18. Sweeping dan pelayanan BBLR & resti -Analisis sistem kewaspadaan KETAHANA
19. Penanganan balita BGM / Gizi buruk pangan dan gizi N PANGAN DINAS PM
& & PEMDES
20. Detiksi dini tumbuh kembang (DDTK) -Lumbung pangan masy PERIKANA
N
21. Pemberian Vit A lengkap bayi & bufas
22. Sweeping pemberian Vit A
23. Bantuan PMT bayi
Enabling Factors : • Bupati & DPRD (Komitmen dan Kebijakan)
• Bappeda (Koordinator program)

Anda mungkin juga menyukai