GERNASDARZI MENUJU MANUSIA

INDONESIA PRIMA
(Pentingnya Nutirisi 1.000 hari pertama)
Oleh :

JOKO SUSILO
0274 6607527 / 0816671800
email :
jokosusilo_gizi@yahoo.com
Tinom – Sidoarum – Godean – Sleman
Jurusan Gizi – Politeknik Kesehatan
Kemenkes Yogyakarta,
telp/fax (0274) 617679
26/10/22 SUN-GERNASDARZI, Joko Susilo, 2013 1
 Bismillahir Rahmaanir Rahiem

Rabbi Zidni ‘Ilman

“ Tuhanku Tambahkan Ilmu Kepadaku “

26/10/22 SUN-GERNASDARZI, Joko Susilo, 2013 2

 STUDI KASUS ...
1. Anak SD, SMP, SMA, (+ Mhs)  minum “Suplemen tertentu”
menjelang ujian berharap nilai “BAIK & LULUS”

2. Ibu hamil & menyusui TIDAK BOLEH makan Ikan  Anak

“REMBESEN”

3. Produk Susu diperkaya dengan DHA dan EPA  gambar “SEL

OTAK”  Asumsi “CEPAT PINTAR”

4. Iklan  Mhs minum Suplemen tertentu  WISUDA

5. Fenomena “BIMBINGAN TES”

6. dll 3
26/10/22 SUN-GERNASDARZI, Joko Susilo, 2013
PEMAPARAN

I. PERMASALAHAN STATUS GIZI (saat ini)

II. UPAYA PENANGANAN / INTERVENSI :

A. Scaling Up Nutrition (SUN)  1000 hari pertama
B. GERAKAN NASIONAL SADAR GIZI

26/10/22 SUN-GERNASDARZI, Joko Susilo, 2013 4

 POLA MAKAN TERBALIK
IBU MENYUSUI MAKAN
SAYUR & BUAH
BAYI KUALITAS &
ASI TIDAK BERMUTU KUANTITAS
NASI CAMPUR PISANG SEL OTAK
RENDAH
“PANTANG” TELUR
BALITA
“PANTANG” IKAN
PENYAKIT²
LANSIA MAKAN “ENAK-ENAK” BERBAHAYA

JEPANG :
BAYI, ANAK, REMAJA : BODOH
MAKAN IKAN CEPAT
MATI
LANSIA : SAYUR MAYUR

PANDAI &
PANJANG UMUR SUN-GERNASDARZI, Joko Susilo, 2013
26/10/22
 Mengapa Tumbuh Kembang Janin dan Bayi Penting?

Dampak jangka pendek Dampak jangka panjang

Perkembangan Kognitif dan

Otak
(75-80% sel otak
prestasi
di bentuk dlm kandungan) belajar
Gizi pada
1000 hari pertama
kehidupan
Pertumbuhan
massa tubuh Kekebalan
(janin dan
dan komposisi badan Kapasitas kerja
bayi 2 tahun)

Diabetes, Obesitas,
Metabolisme Penyakit jantung &
Mati glukosa, lipids, protein pembuluh darah,
Hormon/receptor/gen kanker, stroke,
Sumber: Short and long term effects of early nutrition (James et al 2000)
dan disabilitas lansia
6
26/10/22 SUN-GERNASDARZI, Joko Susilo, 2013
 I.
PERMASALAHAN STATUS GIZI

26/10/22 SUN-GERNASDARZI, Joko Susilo, 2013 7

 SASARAN DAN INDIKATOR
PEMBINAAN GIZI MASYARAKAT
 GRAFIK KECENDERUNGAN
CAKUPAN KUNJUNGAN BALITA KE POSYANDU (D/S)
DI INDONESIA TAHUN 2005 – 2012

100.0
90.0 75.1
80.0 68.4 67.9 71.4
65.3 67.1 63.9
70.0 63.0
60.0
50.0
40.0
30.0
20.0
10.0
-
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
 Status Gizi Balita

Status Gizi Balita 2010 Gizi Lebih 2007-2010

20

15 14,2
12,2

10

0
2007 2010

Sumber : Riskesdas 2010

26/10/22 SUN-GERNASDARZI, Joko Susilo, 2013 10

 Kekurangan Gizi Balita (BB/U : Buruk + Kurang, 2010)
(Target MDG 2015 15,5%)

DIY = 11,2%

Disparitas angka prevalensi kekurangan gizi yang masih tinggi antar provinsi 11
GIZI BURUK + KURANG VS GIZI LEBIH (BB/ U)
Di Sleman
BALITA KURUS + SANGAT KURUS (BB/TB, 2010)

25

20

15
DIY = 9,1%

10 20
17,2 17,7 17,8
15,6 15,6 15,8 16,7 16,7
13,2 13,2 13,3 13,9 13,9 13,9 14 14,1 14,1 14,2 14,2 14,6 14,8
12,9 13,1
11 11,3 11,5 11,8 12
5 9,1 9,3
7,5 8 8,2

0
DIY

NTB
NTT

Jatim
Bali

Riau
Aceh

Malut
Kepri

Sulut

Kaltim

Sultra
Jabar

Pabar

Papua
Sumut
Sulsel

Kalsel

Jambi
Maluku

Banten

Jateng

Kalbar
Sulbar
Kalteng
Sulteng
Sumsel
Sumbar

Lampung

Bengkulu
Gorontalo

Indonesia
Kep Babel

DKI Jakarta
 10
15
20
25

0
5
Malut
Sulsel
Gorontalo
Maluku
Sumbar
Sulut
Kalteng
Jambi
Babel
Kaltim
Kalsel
Sulteng
Kepri
Papua
Kalbar
Banten
Sulbar
NTT
NTB
DIY

13,6%
Jateng
Indonesia
Jabar
Papua Barat
Bengkulu
Riau
Obese Balita (BB/TB, 2010)

Aceh
Lampung
Sumsel
Jatim
Bali
Sultra
Sumut
DKI
KURUS + SANGAT KURUS VS GEMUK (BB/TB)
di Sleman

Mlati, Pramb, Gmping .. Kurus + Kurus sekali < gemuk

 10
20
30
40
50
60
70

0
DIY
DKI

DIY = 22,5%
Kepri
Sulut
Papua
Kaltim
Babel
Bali
Malut
Jambi
Bengkulu
Riau
Sumbar
Banten
Jabar
Jateng
Kalsel
Indonesia
2010)

Jatim
Sulteng
Lampung
Maluku
Sultra
Sulsel
Aceh
Kalteng
Kalbar
Sumsel
Gorontalo
Sulbar
Sumut
Pendek + Sangat Pendek Balita (TB/U,

NTB
Papua Barat
NTT
SANGAT PENDEK + PENDEK VS TINGGI (TB/U)
Di Sleman
Tinggi Badan Anak Indonesia
- 7.3 cm
 MASUK USIA SEKOLAH
(ANAK KELAS EMPAT SEKOLAH DASAR, TINGGI BADAN
BERBEDA)
 Prevalensi Balita Pendek
Menurut TB Orangtua & StatEkon RT
70
57,3

6070 48,4

44,2
43,5
50 41,8
60

39,3

35,4
PERSEN

32,8
40
40

30,3

30,3
30,2

25,2
3030

2020

1010

0
Ayah & Ibu Ayah Pendek Ayah Normal Ayah & Ibu
Pendek Ibu Normal Ibu Pendek Normal

Kuintil 4-5 / Kaya

Kuintil 1-2 / Miskin Kuintil 3 / Cukup
 STATUS PADA STATUS PADA STATUS PADA
SAAT LAHIR UMUR 6 BULAN UMUR12 BULAN

Tdk Stunting
146 (77,2%)
Tdk Stunting
STUDI KOHOR STUNTING

156 (82,5%) Stunting

10 (5,3%)
Tdk Stunting
170 (89,9%) Tdk Stunting
Stunting 2 ( 1,1%)
14 (7,4%) Stunting
12 (6,3%)

Tdk Stunting
11 (5,8%)
Tdk Stunting
15 (7,9%) Stunting
4 (2,1%)
Stunting
19 (10,1%) Tdk Stunting
2 (1,1%)
Stunting
4 (2,2%) Stunting
Sumber: Fitrah E, dkk, 2012 2 (1,1%)
 II.
UPAYA PENANGANAN / INTERVENSI :
A. Scaling Up Nutrition (SUN)
B. GERAKAN NASIONAL SADAR GIZI

26/10/22 SUN-GERNASDARZI, Joko Susilo, 2013 27

 Intervensi Gizi
Intervensi Spesifik (langsung);
Intervensi yang langsung diberikan kepada sasaran untuk
meningkatkan asupan pangan/gizi pengobatan penyakit.

Intervensi Sensitif (tidak langsung);

intervensi yang sangat terkait dalam meningkatkan
ketahanan pangan, pola asuh dan pemeliharaan
kesehatan.

26/10/22
SUN-GERNASDARZI, Joko Susilo, 2013
 PBB : SUN
(1000 hari)

RISKESDAS 2010
Balita gizi kurang 17,9% PRIORITAS
Balita pendek 35,6% MANUSIA
Balita kurus 13,3% SASARAN
Usia >18 tahun  Kegemukan
GIZI REMAJA PRA INDONESIA
Pengetahuan dan sikap,
perilaku gizi seimbang rendah
BAIK
KEHAMILAN PRIMA
Meningkatnya penyakit IBU HAMIL Sehat
degeneratif (jantung, DM, stroke) BAYI Cerdas
ANAK s.d USIA 2 Produktif
TAHUN

GERNAS
DARZI
26/10/22 SUN-GERNASDARZI, Joko Susilo, 2013 29
 II. A.
Scaling Up Nutrition (SUN)

26/10/22 SUN-GERNASDARZI, Joko Susilo, 2013 30

 Periode Kritis Tumbuh Kembang

Proses tumbuh kembang tidak terjadi sama (tidak uniform,

tidak liniear), terdapat periode kritis, periode emas/periode
sensitif.
26/10/22 SUN-GERNASDARZI, Joko Susilo, 2013 31
 Masa Emas dan Kritis
Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
MASA “EMAS ” DAN
(1.000 hari) “KRITIS”
Kehamilan & Pertumbuhan Janin Pertumbuhan Bayi & Anak

Pertumbuhan otak
Untuk Mencapai Tinggi dan Berat
Membangun Membangun berat
badan optimal
tinggi badan badan potensial
potensial

Dibutuhkan seluruh zat gizi (makro dan mikro)

Butuh gizi
secara seimbang, diperoleh dari menyusui
mikro & protein Butuh Kalori eksklusif sampai 6 bulan, diteruskan dengan
ASI dan MP-ASI

Konsepsi 20 mg LAHIR 2 TAHUN

32
 PERTUMBUHAN OTAK
Dewasa
Penambahan Luar Biasa

Usia 5 tahun

Usia 2 tahun

1.4 KG
90% berat otak
dewasa
Lahir
70% berat otak
dewasa

25% berat otak

dewasa 33
 Intervensi Utama Pembangunan Gizi

• ASI Eksklusif
• MP - ASI
• Cuci Tangan Pakai Sabun

• Zat Gizi Mikro utk Anak-2 :

Vitamin A, therapeutic Zinc, bubuk tabur
gizi (multiple micronutrient powders),
dan obat kecacingan
Intervensi • Suplementasi gizi bagi Ibu Hamil :
Utama Fe-asam folat dan kapsul yodium (jika
diperlukan)
• Fortifikasi bagi masyarakat :
Garam beryodium & fortifikasi besi pada
bahan pangan pokok

• Pencegahan dan penanganan gizi buruk

dan gizi kurang

26/10/22 34
SUN-GERNASDARZI, Joko Susilo, 2013
 Jika Tercapai,
maka ...
INDIKATOR :
- D/S
- PERAWATAN GIZI BURUK
- CAK VIT A
- CAKUPAN Fe
- CAKUPAN GARAM BERYODIUM
- CAKUPAN ASI-E - Gz Kurang < 15%
- Pendek <32%
 II. B.
GERAKAN NASIONAL SADAR GIZI
(GERNAS DARZI)
============================
1.SASARAN,
2.TUJUAN,
3.KEGIATAN,
4.INDIKATOR,
5.PENGORGANISASIAN
26/10/22 SUN-GERNASDARZI, Joko Susilo, 2013 36
 PBB : SUN
(1000 hari)

RISKESDAS 2010
Balita gizi kurang 17,9% PRIORITAS
Balita pendek 35,6% MANUSIA
Balita kurus 13,3% SASARAN
Usia >18 tahun  Kegemukan
GIZI REMAJA PRA INDONESIA
Pengetahuan dan sikap,
perilaku gizi seimbang rendah
BAIK
KEHAMILAN PRIMA
Meningkatnya penyakit IBU HAMIL Sehat
degeneratif (jantung, DM, stroke) BAYI Cerdas
ANAK s.d USIA 2 Produktif
TAHUN

GERNAS
DARZI
26/10/22 SUN-GERNASDARZI, Joko Susilo, 2013 37
 MANUSIA PRIMA

PENGERTIAN
GERNAS
DARZI

26/10/22 SUN-GERNASDARZI, Joko Susilo, 2013 38

 TUJUAN

Meningkatkan kesadaran gizi masyarakat melalui

UMUM pengembangan dan pengaktifan norma-norma
sosial yang mendukung perilaku gizi yang baik

1. Meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku

masyarakat tentang pola dan kebiasaan makan
dengan prinsip gizi seimbang
KHUSUS 2. Meningkatkan kerjasama dan kontribusi para
pemangku kepentingan (Pemerintah, Swasta,
Masyarakat) dalam pengembangan dan pengaktifan
norma sosial untuk berperilaku sadar gizi

26/10/22 SUN-GERNASDARZI, Joko Susilo, 2013 39

 STRATEGI

5 PILAR
GERNAS
DARZI

26/10/22 SUN-GERNASDARZI, Joko Susilo, 2013 40

 LIMA PELAKU DAN SASARAN

26/10/22 SUN-GERNASDARZI, Joko Susilo, 2013 41

 EMPAT KEGIATAN POKOK

26/10/22 SUN-GERNASDARZI, Joko Susilo, 2013 42

  Ibu Hamil makan 1 porsi lebih banyak
TIGA FOKUS  Bayi :
 ASI eksklusif selama 6 bulan

PESAN 
 MP ASI s.d 2 tahun
Anak sekolah sarapan pagi
 Masyarakat :
 Makan beraneka ragam
1. PERILAKU MAKAN  Makan sayur dan buah
 Keluarga : menggunakan garam
beryodium

 Anak Balita ke Posyandu

 Anggota keluarga mengukur BB dan TB
2. POLA ASUH ANAK  Cuci tangan pakai sabun
 Asuhan yang baik pada anak

 Sering berolahraga :
3. AKTIFITAS FISIK  Min 2 kali/minggu
 Min. 30 menit/kali
26/10/22 SUN-GERNASDARZI, Joko Susilo, 2013 43
 CONTOH PESAN GIZI
UNTUK SELURUH KELOMPOK USIA
 Makan 1 porsi lebih banyak
 Periksa kehamilan teratur

 Makan beragam  Makan 1,5 porsi lebih

 Aktifitas fisik teratur banyak
 Pantau BB teratur  Memberikan ASI
 Hindari rokok, Eksklusif sampai usia
alkohol, narkoba 6 bulan

 Makan beragam  Lanjutkan ASI

 Aktifitas fisik teratur sampai 2 tahun
 Pertahankan BB ideal  Pantau BB teratur

 Makan beraneka  Biasakan sarapan

ragam pagi
 Hindari rokok,  Cuci tangan pakai
alkohol, narkoba sabun
 Aktifitas fisik teratur  Timbang BB teratur
26/10/22 44
SUN-GERNASDARZI, Joko Susilo, 2013
 PENGORGANISASIAN
1. Ketua Penasehat : Ibu Negara
2. Ketua Harian : Menkes
NASIONAL 3. Wakil ketua Harian : Ketua Umum TP-PKK
4. Satuan Tugas : Media Massa, Ormas, Perguruan
Tinggi, Organisasi Profesi, Dunia Usaha, Legislatif,
Pemerintah
PROVINSI

KABUPATEN/
KOTA Provinsi, Kabupaten/Kota,
Kecamatan dan Desa analog
dengan Organisasi Pusat.
KECAMATAN

DESA SUN-GERNASDARZI, Joko Susilo, 2013

26/10/22
45
 INDIKATOR KEBERHASILAN

26/10/22 SUN-GERNASDARZI, Joko Susilo, 2013 46

 INDIKATOR KEBERHASILAN
YANG DIKUMPULKAN MELALUI RISKESDAS

• Tingkat konsumsi pangan hewani

• Tingkat konsumsi buah dan sayur
• Tingkat penggunaan garam beryodium di RT
• Cakupan anak sekolah yang sarapan pagi
• Cakupan ASI ekslusif pada bayi 0-6 bulan
• Tingkat kunjungan balita ke Posyandu (D/S)
• Cakupan anak sekolah yang mencuci tangan
menggunakan sabun
26/10/22 SUN-GERNASDARZI, Joko Susilo, 2013 47
 30.0
40.0
50.0
60.0
70.0
80.0
90.0
100.0

0.0
10.0
20.0
Papua 41.8
Papua Barat 47.9

Target
Malut 54.4

2012: 80%
Kaltim 68.0 2014: 85%
Maluku 69.1
Kep. Riau 70.2
Banten 71.6

Hijau : ≥ 80%

Merah : < 75%

Gorontalo 76.9
DKI Jakarta 77.0
Sumut 78.0

Kuning : 75% - 79,9%

Kalbar 78.1
Riau 78.7
Sulteng 79.7
Jatim 80.7
Sumsel 80.8
Lampung 81.8
Kep. Babel 83.2
Sultra 84.1
Jabar 84.6
NTT 84.8
Sumbar 85.2
Jambi 85.4
Bengkulu 85.6
di Indonesia Tahun 2012

Sulsel 86.8
Sulbar 87.4
Aceh 87.8
Kalsel 87.9
Sulut 90.5
Kalteng 92.2
Bali 96.2
Persentase Capaian Vitamin A Menurut Provinsi

NTB 96.5
Jateng 98.4
DIY 99.1
indonesia 82.8
 20.0
40.0
60.0
80.0
100.0
120.0
140.0

0.0
Papua Barat 32.0
Papua 33.3

Target
Kaltim 69.8

2012 : 90%
2014 : 95%
Kep Riau 71.2
Sumbar 71.6
NTT 72.0
Sulbar 74.0

Hijau : ≥ 90%

Merah : < 84%

Sultra 75.6
Kalsel 75.8

Kuning : 84% - 89,9%

Malut 76.4
Sumut 78.3
Lampung 80.6
Sulteng 81.3
Maluku 82.0
Aceh 82.3
Sulut 82.9
Gorontalo 83.1
Jatim 83.8
NTB 84.3
Bengkulu 85.0
Riau 86.4
Kalbar 86.9
di Indonesia Tahun 2012

Banten 87.2
Sulsel 88.8
Sumsel 88.8
Jabar 89.3
DIY 89.6
Persentase Capaian Fe3 Menurut Provinsi

Jambi 89.8
Jateng 91.1
Kep Babel 92.3
Bali 92.7
DKI JaKarta 101.9
Kalteng 115.3
Indonesia 85.0
 100.0

0.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
70.0
80.0
90.0
Kep. Babel tad
NTB tad
Papua tad Target
Papua Barat tad
2014 : 90%

Maluku 59.6 2012 : 80%

NTT 67.2
Bali 74.6
Aceh 75.2

Hijau : ≥ 80%

Merah : < 75%

Banten 81.3
Riau 83.0

Kuning : 75% - 79,9%

Jateng 86.0
Malut 86.8
DKI Jakarta 87.1
Sulsel 91.4
Lampung 93.1
Sumbar 93.2
Sulteng 93.4
Jatim 93.5
Sulbar 94.1
Jabar 94.2
Kalteng 94.8
Kalbar 95.1
Kalsel 95.2
Sultra 95.4
di Indonesia Tahun 2012

Bengkulu 96.7
Sumut 97.1
Kaltim 97.2
DIY 97.3
Kep. Riau 97.6
Sumsel 97.9
Sulut 98.3
Jambi 99.1
Gorontalo 100.0
Persentase Capaian Garam Beriodium Menurut Provinsi

Indonesia 87.9
 0.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
70.0
80.0
90.0
Papua tad
Papua Barat 20.6
Sulteng 30.4 Target
Sumut 32.2

2012 : 70%
2014 : 80%

Hijau
Maluku 32.4
Jabar 34.4
Sulut 36.1
Kep. Riau 37.3
Aceh 38.0
Kep. Babel 40.6
Jateng 42.7
Kalteng 43.8
Kalbar 45.0
Gorontalo 45.0
Riau 45.6
Banten 47.9
Jambi 48.7
Kalsel 49.3
Sultra 50.5
Lampung 57.2
Sumsel 57.7
DIY 58.2
DKI Jakarta 59.0
NTT 59.5
di Indonesia Tahun 2012

Kaltim 60.9
Sumbar 61.2
: ≥ 70%; Kuning : 65% - 69,9%; Merah : < 65%
Malut 61.7
Sulsel 62.9
Jatim 64.5
Bengkulu 66.0
Bali 66.9
Sulbar 67.0
Persentase Capaian ASI Eksklusif Menurut Provinsi

NTB 69.8
Indonesia 48.6
 100

10
20
30
40
50
60
70
80
90

0
Papua 31.0
Papua Barat 48.9

Hijau
Target
Malut 52.5

2012 : 75%
2014 : 85%
DKI JAKarta 53.3
Kalteng 56.8
Kalbar 57.7
Sulteng 59.6
Kep Riau 59.7
Maluku 60.2
Riau 60.7
Kep Babel 60.9
Kaltim 61.3
Sultra 62.3
Aceh 66.6
Banten 68.8
Bengkulu 69.2
Kalsel 71.5
Sumbar 72.9
Sulbar 73.4
Sulsel 73.5
Jambi 74.4
Sumsel 74.5
Lampung 74.9
di Indonesia Tahun 2012

Sulut 75.5
Sumut 75.8
: ≥ 75%; Kuning : 65% - 74,9%; Merah : < 65%
NTT 78.6
DIY 79.0
NTB 79.6
Persentase Capaian D/S Menurut Provinsi

Gorontalo 81.0
Bali 81.7
Jateng 82.1
Jabar 83.6
Jatim 87.8
Indonesia 75.1
 TUJUAN AKHIR ...

MANUSIA INDONESIA PRIMA

Sehat
Cerdas  I-E-SQ (“IMTAQ + IPTEK”)
Produktif
26/10/22 SUN-GERNASDARZI, Joko Susilo, 2013 55
26/10/22 SUN-GERNASDARZI, Joko Susilo, Nop 2012 56