Anda di halaman 1dari 44

LAYANAN KESEHATAN JÌWA

DI UPTD PUSKESMAS BLAHBATUH II

K. Duara
OUTLINE :
I. GAMBARAN UMUM UPTD PUSKESMAS BLAHBATUH II

II. PROGRAM KESEHATAN JIWA UPTD PUSK. BLAHBATUH II

1. KEBUJAKAN

2. PROGRAM KERJA

3. PENYEDIAAN SUMBER DAYA

4. PENGGERAKAN & PELAKSANAAN

5. PENGAWASAN, PENGENDALIAN, PENILAIAN

III. KENDALA

IV. SARAN DAN HARAPAN


GAMBARAN UMUM
UPTD PUSKESMAS BLAHBATUH II
MAP
PETA WILAYAH
WILAYAH KERJA
UPTD PUSKESMAS BLAHBATUH II
TAHUN 2022

DESA / LUAS WILAYAH JUMLAH PENDUDUK JUMLAH


NO
KELURAHAN ( KM2) (JIWA) BANJAR

1 Desa Blahbatuh 4,67 10.943 12

2 Desa Saba 6,60 10.485 8

3 Desa Buruan 4,21 6.932 7

4 Desa Bedulu 4,57 9.688 11


38.048
Puskesmas 20,05 38

ALAMAT : Jln. Wisma Gajah Mada No. 46, Desa /Kec. Blahbatuh, Kabupaten
Gianyar
Koordinat : 8º33'586" LS - 115º17'46,974" BT
Jarak terjauh : Desa Bedulu (5 km, waktu tempuh ±15 menit.
Jarak tempuh ke Kabupaten rata-rata 15 menit (Kec. Desa Saba ± 25 menit.
VISI & MISI
Visi :
"Terwujudnya Masyarakat Wilayah Puskesmas Blahbatuh II
Sehat dan Mandiri Berlandaskan Tri Hita Karana".

Misi :
1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan
melalui gerakan masyakat hidup sehat (Germas) dan
2. Memberdayakan masyarakat dan keluarga dalam
pembangunan kesehatan melaui perilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS)
3. Meningkatkan kemandirian hidup sehat dengan tetap
memperhatikan nilai - nilai adat, budaya dan agama
4. Memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang
bermutu.
TATÀ NILAI & MOTTO

S (Senyum) ; Menyapa dengan senyum dan


keramahan.
A (Aktif) ; Berperan aktif dan berinisiatif
dalam setiap keadaan.
N (Nyaman) ; Penuh dengan rasa nyaman

T (Terampil) ; Dedikasi dan ketrampilan yang


memadai.

U (Usaha) ; Berusaha menjaga mutu pelayanan.

N (Netral) ; Bersikap netral.

TATÀ NILAI : “SANTUN”


DATA KETENAGAAN
UPTD PUSKESMAS BLAHBATUH II
TAHUN 2022

JUMLAH
JENIS TENAGA
PNS PTT KONTRAK THL
Dokter Umum 4 1
Dokter Gigi 2
SKM 1 1
DIII Kebidanan 16 1 1
DIV Kebidanan 1
DIII Keperawatan 4
Nurs 5
DIII Perawat Gigi 3
SPPH 1
DIII Kesling 1
DIV Kesling 2
Apoteker 1
SMF 1
DIV Gizi 1
DIII Gizi 1
Analis Lab. 1
Pekarya Kesehatan 1
SMA (administrasi) 3
SMA (Kebersihan) 1
SMA (Sopir) 1
47 1 4 2
SARANA KESEHATAN
Sarana Pemerintah
▪ Sarana trasportasi
Mobil puskel : 1
Mobil ambulan : 1
Sepeda motor : 10
▪ Puskesmas Induk : 1
▪ Puskes Pembantu : 3
Sarana Swasta
▪ Rumah Sakit/Klinik Swasta : 2
▪ Dokter praktek swasta : 19
▪ Bidan praktek swasta : 14
▪ Perawat Praktek Swasta : 6
▪ Pengobatan tradisional :
▪ Apotek : 5
▪ Toko Obat : 1
UKBM
▪ Posyandu : 39
▪ Kader Posyandu : 195
▪ Posbindu : 4
▪ Poskesdes : 2
KEBIJAKAN / REGULASI EKSTERNAL

UNDANG - UNDANG KMK & PMK


1. UU No 36 / 2009 tentang Kesehatan 1. KMK No 514 / 2015 tentang
2. UU No 35 / 2009 tentang Narkotika Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di
3. UU No 18 / 2014 tentang Kesehatan Jiwa Fasilitas Pelayanan Kesehatan
4. UU No 8 / 2016 tentang Disabilitas tingkat Pertama
2. PMK No 39 tahun 2016 tentang
Program Indonesia Sehat Dengan
Pendekatan Keluarga
3. PMK No 4 / 2019 tentang Standar
PP & PERPRES Pelayanan Minimal Bidang
1. PP No 2 / 2018 tentang Standar Kesehatan
Pelayanan Minimal 4. PMK No 54 / 2017 tentang
2. PERPRES No 72 / 2012 tentang Sistem Penanggulangan Pemasungan pada
Kesehatan Nasional. ODGJ
3. PERPRES No 12 / 2013 tentang Jaminan 5. PMK No 43 / 2019 tentang
Kesehatan Puskesmas
KEBIJAKAN & REGULASI INTERNAL
SK KAK & SOP
• SK Kepala Puskesmas Blahbatuh II • KAK Program Kesehatan Jiwa
No. 440/003/PUSK.BBII/2022
tentang Jenis Pelayanan • SOP Pengawasan dan
• SK Kepala Puskesmas Blahbatuh II Pengendalian Penggunaan
No. 440/006/PUSK.BBII/2022 Psikotropika & Narkotik
tentang Struktur Organisasi
• SOP Penyimpanan Obat
• SK Kepala Puskesmas Blahbatuh II
No. 440/010/PUSK.BBII/2022 Psikotropika
Tentang Indikator Mutu dan Kinerja • SOP Peresepan Psikotropika &
• SK Kepala Puskesmas Blahbatuh II Narkotika
No. 440/028/PUSK.BBII/2022
tentang Pedoman Pelayanan Klinis • SOP Pencatatan obat
psikotropika

PEDOMAN & PANDUAN


• Pedoman layanan klinis
• Panduan layanan rawat
jalan
PROGRAM KERJA / RENCANA KEGIATAN

NO KEGIATAN SASARAN
1 Koordinasi lintas program Program terkait

2 Koordinasi Lintas sektor Sektor terkait

3 Pembentukan dan pelaksanaan posyandu jiwa Desa

4 Penyuluhan kesehatan jiwa dan Napza di sekolah Sekolah

5 Penjaringan pasien jiwa Masyarakat


Konseling dan deteksi dini masalah kesehatan jiwa dan
6 Sekolah
nafza

7 Melaksanakan pelayanan pasien jiwa dan rujukan Pasien

Pendampingan penderita gangguan jiwa dan NAFZA


8 Kasus
intervensi PIS- Pk

9 Pencatatan dan pelaporan Laporan


10 Monitoring dan evaluasi program jiwa Program
PENYEDIAAN SUMBER DAYA

• SDM :
- Pemegang program Keswa : 1 orang paramedis / perawat,
terlatih (Skrining kesehatan Jìwa), merangkap sebagai
pemegang program PTM, Piket jaga pelayanan (UKP) 3x/Minggu

• ANGGARAN
- BOK : Kegiatan keswa bersifat UKM, manajemen, ATK
- APBN /APBD / BLUD : Penyediaan Sarpras (Alkes, BHP, Obat)
• SARPRAS & LOGISTIK :
- Alkes / Kit PTM
- BHP dan Formulir2
- Aplikasi (dg. Perangkatnya)
- Obat – obat psikotropika :

- Amitriptylinne HCL - Haloperidol


- Chlopromazine - Phenobarbital
- Clozapine - Risperidon
- Diazepam - Trifluoperazine
- Diazepam Injeksi - Trihexyphenidyl
P2
PENGGERAKAN & PELAKSANAAN
• PENGGERAKAN :
KOMUNIKASI KOORDINASI ADVOKASI SOSIALISASI KOLABORASI

LINTAS PROGRAM : Pralokmin, Lokmin linpro


LINTAS SEKTOR : MMD, Lokmin Linsek,
STAKEHOLDER LAIN :
- YAYASAN - YAYASAN : Rumah Berdaya, Home Visite
- RUMAH SAKIT : Kunjungan Spesialis Jìwa
- TPKJM & PSC : Rujukan Emergensi
- BNN : Penyuluhan
- DOKTER INTERNSIP

- KAMPUS (KKM)
EDUKASI TERPADU EDUKASI DALAM
PAÐA KELOMPOK PKK GEDUNG

PELAKSANAAN

EDUKASI KESWA ONLINE EDUKASI KESWA


PD KADER REMAJA PROMOTIF PADA SISWA

&
PREVENTIF
SKRINING KESWA PAÐA SKRINING DAN KIE KESWA
ORANGTUA BALITA PAÐA GURU

SKRINING
KESWA
ONLINE
(GOOGLE FORM)
KURATIF

PATIENT CENTERED
FAMILY FOCUSED
COMUNTY ORIENED
REHABILITATIF

KETRAMPILAN AKSI SOSIAL


INTEGRASI PROGRAM
KOLABORASI
SISTEM RUJUKAN

• SISRUTE

• RUJUKAN EMERGENSI :

- PSC

- TKJM

- Tim UGD Puskesmas


PENCATATAN & PELAPORAN

❖ MANUAL :
▪ Register
▪ Laporan bulanan
▪ Laporan Tahunan
❖ ELKTRONIK :
▪ Pcare
▪ E-pusk
▪ Asik
Proporsi Kasus Jìwa
Menurut Jenis Kelamin
s/d Sept 2022

48
Laki - laki
Perempuan
73
Proporsi Kasus Menurut Kelompok Umur
s/d Sept 2022

18 13

< 15 th
15 - 59 th
> 59 th
90
Distribusi Kasus menurut Diagnosa
s/d Sept 2022
60

50

40

30
55 Series 1
49
20

10
4 7 3 3
0
Schiz Psik Dep Bip Neu Epil
Trend Kunjungan Kasus Jiwa
Tahun 2019 - 2021

300
270
250 242
220
200
187

150 147 Laki


132 Perempuan
100

50

0
2019 2020 2021
REKAPITULASI KASUS
TAHUN 2022

J.K Usia Diagnosa


No Desa Jumlah 15 -
L P < 15 >59 Schiz Psik Dep Bip Neu RM GMO Epil Nafza
59

1 Saba 22 18 4 4 15 3 11 11

2 Blahbatuh 40 23 17 2 30 8 17 3 5 2 2 11

3 Buruan 15 6 9 3 11 1 7 1 7

4 Bedulu 22 16 6 2 17 3 11 1 10

Luar
5 22 10 12 2 17 3 9 1 1 1 10
Wilayah

Puskesmas 121 73 48 13 90 18 55 4 7 3 3 49
LAPORAN PROGRAM KESEHATAN JIWA
TAHUN 2019
JUMLAH
NO DIAGNOSA B L
L P L P
1 GANGGUAN MENTAL ORGANIK
2 GANGGUAN PENGGUNAAN NAFSA 52 21 125 34
SKIZOPRENIA DAN GANGGUAN PSIKOTIK KRONIK
3
LAIINYA
4 GANGGUAN PSIKOTIK AKUT
5 GANGGUAN BIPOLAR 1 1 2 1
6 GANGGUAN DEPRESIF 6 3 2 2
7 GANGGUAN NEUROTIK 1 2 1 7
8 RETARDASI MENTAL 0 1 0 0
9 GANGGUAN KESEHATAN JIWA ANAK DAN REMAJA 0 0 0 0
10 EPILEPSI 32 27 32 36
11 TINDAKAN BUNUH DIRI
JUMLAH 92 55 162 80
LAPORAN PROGRAM KESEHATAN JIWA
TAHUN 2020
JML
NO DIAGNOSA B L

1 GANGGUAN MENTAL ORGANIK 1


2 GANGGUAN PENGGUNAAN NAFSA
3 SKIZOPRENIA DAN GANGGUAN PSIKOTIK KRONIK LAIINYA 71 137
4 GANGGUAN PSIKOTIK AKUT 2 1
5 GANGGUAN BIPOLAR 2 2
6 GANGGUAN DEPRESIF 8 7
7 GANGGUAN NEUROTIK 4 2
8 RETARDASI MENTAL 2 1
9 GANGGUAN KESEHATAN JIWA ANAK DAN REMAJA
10 EPILEPSI 40 120
11 TINDAKAN BUNUH DIRI
JUMLAH 132 270
LAPORAN PROGRAM KESEHATAN JIWA
TAHUN 2021
NO DIAGNOSA B L
L P L P
1 GANGGUAN MENTAL ORGANIK 2 0 0 0
2 GANGGUAN PENGGUNAAN NAFSA 0 0 0 0
SKIZOPRENIA DAN GANGGUAN PSIKOTIK KRONIK
3 59 29 97 22
LAIINYA
4 GANGGUAN PSIKOTIK AKUT 1 3 0 2
5 GANGGUAN BIPOLAR 7 3 7 3
6 GANGGUAN DEPRESIF 6 8 2 10
7 GANGGUAN NEUROTIK 12 2 1 1
8 RETARDASI MENTAL 3 1 0 0

9 GANGGUAN KESEHATAN JIWA ANAK DAN REMAJA

10 EPILEPSI 30 21 32 43
11 TINDAKAN BUNUH DIRI
JUMLAH 120 67 139 81
P3
(PENGAWASAN, PENGENDALIAN, PENILAIAN)

➢ PENGAWASAN :

▪ Monitoring Pelaksanaan Kegiatan oleh Pemegang Program, P.J Upaya

▪ Bulanan (Pra Lokmin & Lokmin)

▪ Tidak terlaksana / tidak optimal, Kendala, Solusi :

➢ PENGENDALIAN

▪ Evaluasi oleh pemegang program, P.J Upàya

▪ Pra Lokmin & Lokmin

▪ Masalah (belum mencapai target), Analisis penyebab, RTL

➢ PENILAIAN : PENILAIAN KINERJA PROGAM

PKP
MONITORING
NO KEGIATAN KEDALA SOLUSI
1 Koordinasi lintas program Sering berhalangan Rescedule atau digantikan

2 Koordinasi Lintas sektor Alur koordinasi belum terorganisir Perlu disusun alur dg lebih jelas

3 Pembentukan dan Posyandu belum terbentuk, belum Sudah dikonfirmasi dan mauk di
pelaksanaan posyandu jiwa masuk anggaran anggaran tahun 2023
4 Penyuluhan kesehatan jiwa Terkendala waktu (tidak sesuai jadwal Membuat jadwal dengan
dan Napza di sekolah sekolah) memperhatikan kegaiatan sekolah
(MPLS, dll)
5 Penjaringan pasien jiwa Tidak ada jadwal khusus Membuat jadwal khusus atau
dengan google form
6 Konseling masalah kesehatan Petugas belum bisa mengalokasikan Jadwal konseling bersifat insidentil
jiwa dan nafza waktu khusus dengan jadwal rutin, nakes
lain belum terlatih

7 Melaksanakan pelayanan Kendala alur dan Sistem (Sisrute) Konfirmasi rujukan lewat WA
pasien jiwa dan rujukan group, konsultasi melalui group
WA (bila memungkinkan)
8 Pendampingan penderita Stigma dan penerimaan keluarga dengan Berkoordinasi dengn lintas sektor
gangguan jiwa dan NAFZA kedatangan petugas
intervensi PIS- Pk
9 Pencatatan dan pelaporan Pelaporan rutin masih manual Pelaporan online briging dengan
RME
10 Monitoring dan evaluasi TL hasil monev sering membutuhkan Merujuk / mengusulkan RTL dan
program jiwa kebijakan yang lebih tinggi folow up
EVALUASI & PENILAIAN KINERJA PROGRAM

Cakupan
Upaya Target
No. Kegiatan Satuan Capaian Sub
Kesehatan Sasaran Var.
Var.
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT PENGEMBANGAN

A. PELAYANAN KESEHATAN JIWA 100%

1. Pelayanan Kesehatan Orang dengan Gangguan


Jiwa (ODGJ) Berat (Persentase ODGJ berat yang
mendapatkan pelayanan kesehatan jiwa sesuai ODGJ 94 94 100%
standar

2. Penemuan gangguan jiwa baru


Orang 3 3 100%
KENDALA

1. SDM : Kurang jumlah petugas terlatih

2. Anggaran : kurangnya anggaran (BLUD) untuk pengadaan


obat

3. Sarpras & Logistik : tidak ada / kurangnya obat psikotropika


tertentu

4. Metode / Sistem :

▪ Sistem rujukan (Sisrute) belum optimal

▪ Alur dan prosedur rujukan emergensi di tingkat desa belum


terorganisir dan tersosialisasikan dengan baik

▪ Alur pelayanan kesehatan jìwa belum diprioritaskan

▪ Skrining paða siswa masih jarang dilakukan (risiko bunuh


diri)
5. Masyarakat / sasaran :

▪ Masih tingginya stigma,


▪ Konflik keluarga

▪ Penolakan kembali ke rumah / ke masyarakat paða


pasien pasca rawat (paða kasus tertentu)

▪ Masih ada kasus pemasungan

6. Stakeholder lainnya :

▪ Masih kurangnya pemahaman, penyamaan persepsi dan


komitmen terkait kesehatan jìwa (sebagai salah satu
indikator SPM dan PIS-PK)
SARAN dan HARAPAN
1. Perlunya peningkatan kompetensi SDM (pelatihan), kunjungan spesialis ke puskesmas dan
telemedicine antar faskes
2. Perlunya peningkatan alokasi anggaran (khususnya pengadaan obat program jìwa, sbg salah
satu indikator SPM)
3. Perlunya peningkatan advokasi dan sosialisasi lintas sektor dalam penganggaran kegiatan
pemberdayaan masyarakat (terkait layanan kesehatan jìwa)
4. Perlunya evaluasi sistem rujukan (sisrute)
5. Perlu diatur / disepakati dengan lebih jelas alur dan prosedur rujukan emergensi psikiatri di
tingkat Desa / Kecamatan
6. Perlunya kebijakan internal faskes terkait prioritas layanan paða pasien jìwa (sebagai
disabilitas)
7. Perlu ditingkatkan metode skrining pada siswa
8. Perlu ditingkatkan edukasi , sosialisasi pada kelompok sasaran, keluarga dan masyarakat
terkait stigma pada gangguan
9. Perlunya peningkatan pendampingan dari berbagai lintas sektor terkait konflik keluarga
penderita gangguan jìwa
10. Pentinya rumah berdaya / panti jìwa / rumah singgah sebagai wahana rehabiltasi dan
pemberdayaan penderita ganggaun jìwa sampai siap diterima oleh keluarga / masyarakat
11. Perlu peningkatan sosialisasi bebas pasung
12. Perlu peningkatan pemahaman lintas sektor (stakeholder lainnya) terkaiit kesehatan jìwa
sebagai salah satu indikator SPM dan PIS-PK, yang menjadi indikator kinerja Kepala Daerah
SURVEI KENDALA DAN HARAPAN MELALUI GOOGLE FORM

Jelaskan kendala / masalah yang Bapak /


Jelaskan harapan / solusi untuk perbaikan
No Selaku : Ibu ketahui terkait pelayanan kesehatan
ke depan
jiwa
1 Tenaga kesehatan Ada odgj tapi tidak ada dukungan keluarga Pelacakan odgj ke tempat tersebut
utk pemeriksaan jiwa
2 Tenaga kesehatan kurangnya layanan konseling bagi individu setiap orang mengetahui tentang
yang mengalami keluhan, kurangnya kesehatan jiwa melalui promosi kesehatan,
promosi tentang masalah kejiwaan serta mudah mendapatkan layanan
sehingga banyak yg belum menyadari kalau kesehatan jiwa apabila merasa mengeluh
keluhan yg dirasakan memerlukan bantuan gejala kejiwaan, sehingga keluhan dapat di
konseling, masih merasa canggung untuk intervensi segera dan tidak semakin parah
melakukan konseling baik itu karena biaya
konseling yang mahal, dan layanan psikolog
yg susah di akses dan takut mendapat
stigma "orang sakit jiwa" dari masyarakat
3 Kader kesehatan Di desa belum banyak yang mengetahui Semoga adanya perkembangan mengenai
apa itu kesehatan jiwa warga menganggap kesehatan jiwa di desa, dan untuk odgj
kesehatan jiwa berhubungan hanya pada lebih di perhatikan di desa agar tidak
orang dengan gangguan jiwa, padahal diacuhkan sehingga membuat
leehatan jiwa itu termasuk bagaimana cara ketidaknyamanan bagi warga lain
mengelila stres, cara memenegemen stres
dan tentunya cara menenangkan pikiran
jiwa di masa pandemi ini
Jelaskan kendala / masalah yang Bapak / Ibu Jelaskan harapan / solusi untuk perbaikan
No Selaku :
ketahui terkait pelayanan kesehatan jiwa ke depan

4 Warga masyarakat Pelayanan pasien jiwa masih jadi satu Buat pelayanan yg terpisah dengan pasien
dengan pelayanan pasien umum lain

5 Tenaga kesehatan Pihak keluarga biasanya tidak menjelaskan Segera Lapor ke pihak kesehatan untuk
semuanya tentang awal sakitnya si pasien. memantau kesehatan kelanjutan sehingga
Sehingga masih ada yang disembunyikan. tidak mengalami masalah di keluarga dan
Dan pihak keluarga tidak mw dirujuk ke masyarakat sekitarnya
fasilitas kesehatan

6 Keluarga penderita Saya sebagai keluarga penderita odgj terkait Harapan saya ke pada pelayanan kesehatan
gangguan jiwa pelayanan kesehatan hanya mencari obat seharusnya Ada pemeriksaan minimal 2
rutin setiap bulan ke puskesmas terdekat bulan sekali di cek kesehatan
tanpa ada pemeriksaan terhadap pasien. pasiennya.agar bisa mengontrol kesehatan
pasienya supaya tidak kumat lagi
sakitnya.terima kasih

7 Warga masyarakat Tidak tau.. Mungkin perku di sosialisasikan ke


masyarakat umum..
Jelaskan kendala / masalah yang Bapak /
Jelaskan harapan / solusi untuk perbaikan
No Selaku : Ibu ketahui terkait pelayanan kesehatan
ke depan
jiwa
8 Perangkat Kurang nya sosialisasi dan pemantauan Diharapkan adanya pemantauan berkala
Kecamatan / Desa / terhadap warga yg kena gangguan jiwa bagi warga kami yg kena gangguan jiwa.
Banjar

9 Perangkat Kendalanya biasanya orang yg sakit jiwa Biar ada pendekatan dan kasih sayang dri
Kecamatan / Desa / bisa mengamuk tiba",dan sangat susah keluarga untuk orang yg menderita tekanan
Banjar dibkontrol jiwa

10 Perangkat Kurangnya fasilitas kesehatan mengenai Harapan kedepannya puskesmas bisa


Kecamatan / Desa / deteksi dini gangguan jiwa dilingkungan mmberikan penyuluhan ke banjar2 mngenai
Banjar desa karna jika ada kasus harus merujuk pemahaman ttg kesehatan jiwa🙏
ke fasilitas kesehatan sepeti ke rs
kabupaten dan kurangnya kie ato
sosialisasi mngenai batasan seseorang
dikatakan dg gangguan jiwa.

11 Kader posyandu Tempat berobat/ RS jiwanya jauh Mohon di setiap puskesmas di sediakan
obat untuk yg mengalami kesehatan jiwa,,,
agar bisa cepat mendapatkan pertolongan
obat🙏
Jelaskan kendala / masalah yang Bapak
Jelaskan harapan / solusi untuk perbaikan
No Selaku : / Ibu ketahui terkait pelayanan
ke depan
kesehatan jiwa
12 Tenaga kesehatan Keterbatasan ketersediaan obat jiwa di Agar Dinkes memfasilitasi ketersediaan
fasyankes tk 1 obat jiwa dan sarana pendukung lainnya
utk mewujudkan pelayanan kesehatan
jiwa yg optimal dan mempermudah akses
pengobatan pasien jiwa
13 Warga masyarakat Kurang tau...karena belum pernah Proaktif melakukan pendataan pada orang
menghadapi orang terkena gangguan yg terkena gangguan jiwa...lalu dilakukan
jiwa penangan/ pengobatan yg intensif..dengan
harapan bisa disembuhkan
14
15 Keluarga penderita Sering waktu kontrol ada aja salah satu Harapan kedepannya obat jiwa itu tidak
gangguan jiwa obat dari 3 jenis obat yg harus di dapat boleh sampe kosong krn klo pasien jiwa
kosong persediaannya. Bisa clozapin, tidak dapat obat dalam 3 hr atau seminggu
bisa stelosi, dan bisa txp yg kosong pasien itu bisa jelek kondisinya bahkan
sampai kambuh sakit jiwanya 100persen.
Solusinya stok obat harus terus dipantau,
klo sudah menipis ya harus ditambah lagi
dari apotik pusat ke apotik yg
memerlukan.semoga masukan saya
bermanfaat bagi kita semua. Salam Sehat
Jiwa....

Anda mungkin juga menyukai