Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG

DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA


SMPN 2 TELUKJAMBE BARAT
Jl. Raya Wanasari. Kec: Telukjambe Barat. Kab. Karawang. Kode Pos 41361

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2020/2021
Komponen : Layanan Dasar
Bidang Layanan : Belajar
Topik / Tema Layanan : Aku Bisa Berpikir Kritis dan Logis
Kelas / Semester : 8 / Ganjil
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
A. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat menjelaskan pengertian berpikir secara kritis dan logis serta
manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari
2. Peserta didik/konseli dapat menemukan cara-cara yang logis dalam mengambil keputusan-
keputusan penting dalam hidupnya
3. Peserta didk/konseli dapat mengkritisi pengalaman-pengalaman tokoh inspiratif
B. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Aku Bisa Berpikir Kritis dan Logis
C. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Memberikan salam/sapaan dengan penuh semangat dan keakraban kepada peserta didik,
kemudian mengajak peserta didik untuk mengawali kegiatan dengan berdo’a.
1.2. Guru BK memberikan pengantar singkat tentang tujuan layanan Bimbingan dan Konseling
1.3. Membina hubungan baik dengan peserta didik serta membuat suasana kegiatan menjadi lebih
semangat/bergairah dengan diawali ice breaking. (Mencaikan kebekuan di kelas)
2. Tahap Inti
2.1. Guru pembimbing menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi
layanan tersebut diatas.
2.2. Peserta didik memperhatikan penjelasan materi yang diberikan serta Guru BK mengajak
peserta didik berdialog interaktif tentang contoh penerapannya.
2.3. Setelah itu, peserta didik memperhatikan, mengamati tampilan video yang terkait dengan
“Life a Simple ”
2.4. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab setelah peserta didik melihat tayangan
video tersebut.
2.5. Guru BK membagai kelas menjadi kelompok (1 kel. : 5 – 6 orang), kemudian membagikan
“kertas kasus” untuk dibagikan kepada peserta didik dalam kelompok
2.6. Peserta didik bersama kelompok berdiskusi memecahkan persoalan yang tertera pada “kertas
kasus”. Kemudian memberi makna dari diskusi kelompok tersebut.
3. Tahap Penutup
3.1. Guru BK mengajak peserta didik melakukan refleksi atas kegiatan yang telah dilakukan
3.2. Guru BK mengajak peserta didik untuk berpikir logis dan kritis dalam kehidupan sehari-hari
3.3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang dan mengakhiri kegiatan dengan
berdoa dan salam
D. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Guru BK memperhatikan proses layanan serta melakukan refleksi dari kegiatan
layanan klasikal tersebut menggunakan lembar observasi
2. Evaluasi Hasil : Peserta didik mengisi angket evaluasi setelah mengikuti kegiatan layanan klasikal,
antara lain: suasana yang dirasakan, pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaiannya. (bisa
melalui link google form.
Karawang, Juli 2020
Mengetahui
Kepala SMPN 2 Telukjambe Barat Guru BK

HASAN RUHYAT, S.Pd, M.Pd Anissa Murni, S.Pd


NIP. 197107151999031005 NIP. 198501192009022004
1. URAIAN MATERI

AKU BISA BERPIKIR KRITIS DAN LOGIS


Berpikir Kritis
Berpikir kritis (critical thinking) adalah sinonim dari pengambilan keputusan (decision making),
perencanaan strategik (strategic planning), proses ilmiah (scientific process), dan pemecahan masalah
(problem solving). Berpikir kritis merupakan upaya pendalaman kesadaran serta kecerdasan
membandingkan dari beberapa masalah yang sedang dan akan terjadi sehingga menghasilkan sebuah
kesimpulan dan gagasan yang dapat memecahkan masalah tersebut. setiap orang memiliki pola pikir yang
berbeda. Akan tetapi, apabila setiap orang mampu berpikir secara kritis, masalah yang mereka hadapi
tentu akan semakin sederhana dan mudah dicari solusinya.
Berpikir kritis mengandung makna sebagai proses penilaian atau pengambilan keputusan yang penuh
pertimbangan dan dilakukan secara mandiri. Peter Facione, mengemukakan bahwa berpikir kritis
merupakanpProses perumusan alasan dan pertimbangan mengenai fakta, keadaan, konsep, metode dan
kriteria. Richard Paul mendefinisikan berpikir kritis sebagai proses merumuskan alasan yang tertib secara
aktif dan terampil dari menyusun konsep, mengaplikasikan, menganalisis, mengintegrasikan (sintesis),
atau mengevaluasi informasi yang dikumpulkan melalui proses pengamatan, pengalaman, refleksi,
pemberian alasan (reasoning) atau komunikasi sebagai dasar dalam menentukan tindakan.
Menurut Halpen (dalam Achmad, 2007) menyatakan bahwa berpikir kritis adalah memberdayakan
keterampilan atau strategi kognitif dalam menentukan tujuan. Proses tersebut dilalui setelah menentukan
tujuan, mempertimbangkan, dan mengacu langsung kepada sasaran-merupakan bentuk berpikir yang
perlu dikembangkan dalam rangka memecahkan masalah, merumuskan kesimpulan, mengumpulkan
berbagai kemungkinan, dan membuat keputusan ketika menggunakan semua keterampilan tersebut
secara efektif dalam konteks dan tipe yang tepat. Berpikir kritis juga merupakan kegiatan mengevaluasi,
mempertimbangkan kesimpulan yang akan diambil manakala menentukan beberapa faktor pendukung
untuk membuat keputusan.
Berpikir kritis ini juga biasa disebut dengan directed thinking, sebab berpikir langsung kepada fokus
yang akan dituju. R. Matindas (dalam Sarwono, 2009) menyatakan bahwa: “Berpikirkritisadalah aktivitas
mental yang dilakukan untuk mengevaluasi kebenaran sebuah pernyataan. Umumnya evaluasi berakhir
dengan putusan untuk menerima, menyangkal, atau meragukan kebenaran pernyataan yang
bersangkutan”.
Hal terpenting yang perlu diperhatikan dalam konsep berpikir kritis bahwa dalam proses berpikir
kritis, seseorang dapat dikatakan sedang mengevaluasi bahan atau topic yang sedang dibahas. Sebab
dalam proses berpikir kritis, seseorang akan mengalami berbagai pertimbangan dari berbagai aspek untuk
menentukan suatu tujuan yang menghasilkan jawaban yang disampaikan. Selain mampu berpikir logis dan
kritis, seorang peserta didik juga harus mampu berpikir kreatif.

Berpikir Logis
Berpikir secara logis adalah suatu proses berpikir dengan menggunakan logika, rasional dan masuk
akal. Secara etymologis logika berasal dari kata logos yang mempunyai dua arti 1) pemikiran 2) kata-kata.
Jadi logika adalah ilmu yang mengkaji pemikiran. Karena pemikiran selalu diekspresikan dalam kata-kata,
maka logika juga berkaitan dengan “kata sebagai ekspresi dari pemikiran”. Dengan berpikir logis, kita akan
mampu membedakan dan mengkritisi kejadian-kejadian yang terjadi pada kita saat ini apakah kejadian-
kejadian itu masuk akal dan sesuai dengan ilmu pengetahuan atau tidak. Tidak hanya itu, seorang peserta
didik juga harus mampu berpikir kritis sehingga ia mampu mengolah fenomena-fenomena yang diterima
oleh sistem indera hingga dapat memunculkan berbagai pertanyaan yang berkaitan dan menggelitik
untuk dicari jawabannya.
Contoh real-nya ketika seorang siswa atau peneliti melakukan metode ilmiah, maka pelaku ilmiah ini
harus melakukan kegiatan ilmiah ini dengan berpikir secara logis, mulai dari saat pelaku ilmiah melakukan
observasi/ pengamatan, merumuskan masalah, menyusun hipotesis, melaksanakan penelitian,
mengumpulkan data, mengolah dan menganalisis data, hingga menarik kesimpulan. Seluruh proses kerja
ilmiah tersebut harus dikerjakan berdasarkan prinsip yang logis, rasional, dan masuk akal agar dapat
dipertanggungjawabkan.
Cara berpikir logis yang biasa dikembangkan, dapat dibagi menjadi dua, yaitu berpikir secara deduktif
dan berpikir secara induktif. Logika deduktif adalah penarikan kesimpulan yang diambil dari proposisi
umum ke proposisi khusus. Sederhananya kata umum-khusus. Adapun logika induktif kebalikan dari logika
deduktif. Jenis logika ini harus mengikuti penalaran yang berdasarkan pengalaman atau kenyataan.
Artinya, jika tidak ada bukti maka kesimpulannya belum tentu benar atau pasti. Dengan demikian, dia
tidak akan mempercayai suatu kesimpulan yang tidak berdasarkan pengalaman atau kenyataan lewat
tangkapan panca indranya.
Manfaat Berpikir Kritis :

1. Memiliki banyak alternatif jawaban dan ide kreatif


2. Mudah memahami sudut pandang orang lain
3. Menjadi rekan kerja yang baik
4. Lebih Mandiri
5. Sering menemukan peluang baru
6. Meminimalkan salah persepsi
7. Tidak mudah ditipu

Proses Berpikir Kritis Secara Individu

1. Kenali Masalah
2. Tentukan Prioritas
3. Kumpulkan Informasi
4. Kenali Persepsi yang muncul
5. Analisa Data
6. Buat Keputusan / Kesimpulan

2. KEGIATAN (ACTIVITY) PESERTA DIDIK

KERTAS KASUS

Tujuan : Agar peserta dapat berpikir kritis dan logis untuk mencari cara agar semua keluarga bisa
menyembrang dengan selamat
Aturan Bermain
 Guru membagi peserta menjadi beberapa kelompok dalam satu kelompok terdiri dari 5 – 6 orang
 Setiap kelompok akan mendapatakn satu kertas kasus yang harus didiskusikan bersama
 Kelompok wajib menjelaskan argumen mereka kepada teman-teman yang lain

Kertas Kasus
Beberapa hari yang lalu terjadi kecelakaan pesawat dan membuat pesawat itu terdampar di sebuah pulau
asing. Para penumpang tidak dapat mengubungi keluarga dan kerabat mereka di rumah. Persedian
makanan pun juga semakin menipis.
Para penumpang pesawat itu adalah seorang dokter, seorang kakek tua, seorang tentara, seorang ibu
hamil, seorang anak kecil, pilot pesawat, dua orang laki-laki bertubuh besar, seorang pemuka agama,
seorang wanita, sepasang kekasih.
Anda adalah tim penyelamat dan Anda berhasil menemukan posisi merek. Namun sayang kapal yang
Anda kendarai hanya cukup untuk 3 orang, yaitu dirimu sendiri, dan dua orang untuk penumpang
pesawat.
Anda diminta untuk memilih siapa 2 orang yang akan Anda selamatkan. Tuliskan alasan Anda mengapa 2
orang tersebut yang Anda selamatkan !
Lampiran Instrumen Penilaian

PENILAIAN HASIL
(PENILAIAN SEGERA)

1. Apa yang dimaksud dengan berfikir kritis?

2. Apa yang diamksud dengan berfikir logis!

3. Saat kapan kamu menggunakan cara berfikir yang kritis dan logis! Jelaskan!

4. Apa yang akan terjadi pada seseorang apabila ia tidak mengunakan cara berfikir kritis dan logis
dalam kesehariannya? Jelaskan!

Karawang, Juli 2020


Mengetahui
Kepala SMPN 2 Telukjambe Barat Guru BK

HASAN RUHYAT, S.Pd, M.Pd Anissa Murni, S.Pd


NIP. 197107151999031005 NIP. 198501192009022004
INSTRUMEN
PENILAIAN PROSES

HASIL PENGAMATAN
NO PROSES YANG DINILAI KET
YA TDK
A Keterlaksanaan program
1. Program layanan terlaksana sesuai dengan RPL
2. Waktu pelaksanaan sesuai dengan RPL
3. Metode yang digunakan variatif dan menarik
4. Menggunakan media layanan BK
5. RPL minimal terdiri dari Tujuan, Materi Layanan, Kegiatan,
Sumber, Bahan dan Alat, Penilaian
B Kesesuaiaan Program
1. Program disusun sesuai dengan kebutuhan peserta didik
2. Materi layanan sesuai kebutuhan peserta didik
3. Materi layanan sesuai tugas perkembangan peserta didik
4. Materi layanan mengacu pada sumber yang jelas
5. Program dilaksanakan sesuai waktu yang telah ditentukan
C Perolehan Siswa Pasca Layanan
1. Peserta didik memperoleh pemahaman baru
2. Peserta didik mempunyai perasaan positif
3. Peserta didik berkurang masalahnya
4. Peserta didik terentaskan masalahannya
5. Berkembangnya PTSDL
D Perhatian Peserta Didik
1. Peserta didik antusia mengikuti materi layanan BK
2. Peserta didik aktif bertanya
3. Peserta didik aktif menjawab
4. Peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan konselor
5. Peserta didik hadir semua
E Ketersediaan sarana prasarana
1. Liquid Cristal Display (LCD) tersedia lengkap
2. Mebeler dan ATK tersedia lengkap
3. Ruangan bersih dan nyaman
4. Instrumen dan Sumber Buku tersedia lengkap
5. Pencahayaan ruangan mencukupi

Karawang, Juli 2020


Mengetahui
Kepala SMPN 2 Telukjambe Barat Guru BK

HASAN RUHYAT, S.Pd, M.Pd Anissa Murni, S.Pd


NIP. 197107151999031005 NIP. 198501192009022004

Anda mungkin juga menyukai