Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

DI DESA MEKAR SARI JAYA

KECAMATAN LAMBU KIBANG KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT

DISUSUN OLEH

KELOMPOK

1. Herlina 18. Ester Kristiani


2. Akhmad Fatoni 19. Ahmad Nawawi
3. Eko wibowo 20. Rieo Fernando
4. Irwan Rachmanto 21. Yayan Eka.S
5. Retno Tri hapsari 22. Korniati
6. Toto wahyudi 23. Desi Susanti
7. Aulia etika sakti 24. Ririn Marlina
8. Denti maulidia 25. Joko Purwanto
9. Endang Rustiani 26. Andi Saputra
10. Sri wahyuono 27. Mulyadi
11. M. Sigit Nandang.p 28. Titin Handayani
12. Hendri saputra 29. Ganggam Musriatin
13. Wiwintoro 30. Susi daniati
14. Leli Kemala Sari.H 31. Heru Warsito
15. Lisnawati Aritonang 32. Siti khoirun nimah
16. Fredi Antoro 33. Asra Wijaya
17. Wayan Sudiarta

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah
melimpahkan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini. Tugas berjudul
“LAPORAN KUNJUNGAN HIPERTENSI DI MEKAR JAYA SARI” ini dibuat untuk
melengkapi tugas kelompok mata kuliah Keperawatan Komunitas.
Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Kami manusia yang selalu memiliki
kesalahan, terutama dalam penulisan tugas ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca demi pengerjaan yang lebih baik lagi.

Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan
supaya kita selalu berada dilindungan Tuhan Yang Maha Esa.

Tulang Bawang, Agustus 2023

Penyusun

2
A. PENGKAJIAN KOMUNITAS DI KAMPUNG MEKAR SARI JAYA
KECAMATAN LAMBU KIBANG
1. Profil Wilyah

Berdasarkan keterangan yang didapat dari tokoh masyarakat serta dokumen profil

Puskesmas 2022, Puskesmas Gilang Tunggal Makarta Wilayah kerja Puskesmas

Gilang Tunggal Makarta sebagian besar merupakan daratan. Adapun batas-batas

wilayah Puskesmas Gilang Tunggal Makarta adalah sebagai berikut :

 Sebelah utara wilayah kerja berbatasan dengan puskesmas pagar dewa

 Sebelah selatan wilayah kerja berbatasan dengan puskesmas menggala

 Sebelah timur wilayah kerja berbatasan dengan puskesmas lebuh dalem

 Sebelah barat wilayah kerja berbatasan dengan puskesmas kibang budi jaya

2. Wilayah kerja puskesmas


2.1 Luas
Luas wilayah kerja Puskesmas Gilang Tunggal Makarta sekitar 36 km2
2.2 Jumlah desa
Desa diwilayah kerja Puskesmas Gilang Tunggal Makarta Berjumlah 4 desa

Gambar 2.2
Peta Wilayah Kerja
Puskesmas Non Rawat Inap Gilang Tunggal Makarta
Kecamatan Lambu Kibang Tahun 2022

3
Batas Wilayah

- Utara : Wil Pagar Dewa/Bujung Dw

- Selatan : Pkm Banjar Baru Tu-ba

- Timur : Lebuh Dalem Tu-ba

- Barat : Kibang Budi Jaya

Dari peta diatas terlihat bahwa Puskesmas Gilang Tunggal Makarta terletak di kecamatan
Lambu Kibang dengan 4 tiyuh.

3. Demografis

Tabel 3.1
JUMLAH KEPALA KELUARGA
PUSKESMAS NON RAWAT INAP GILANG TUNGGAL MAKARTA

TAHUN 2022

NO NAMA DESA JUMLAH KK


1. Pagar jaya 598 kk
2. Mekar sari Jaya 568 kk
3. Gilang tunggal makarta 472 kk
4. Lesung bakti jaya 622 kk
Jumlah 2260 kk
Sumber : website resmi tiyuh Tahun 2021

Tabel 3.2
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN UMUR
PUSKESMAS NON RAWAT INAP GILANG TUNGGAL MAKARTA

TAHUN 2022

No Tiyuh Jenis kelamin Umur


L P bayi balita Usia Usia Usia Lansia>60
prasekolah belum produktif thn
produktif
1 GTM 892 854 29 141 55 422 1196 198
2 LBJ 1004 960 32 158 62 475 1345 223
3 MSJ 855 818 28 135 53 405 1146 190
4 PJ 966 925 31 153 60 458 1295 215
Total 3717 3557 120 587 229 1760 4982 827

4
Tabel 3.3
JUMLAH BUMIL, WUS, PUS
PUSKESMAS NON RAWAT INAP GILANG TUNGGAL MAKARTA

TAHUN 2022

JUMLAH JUMLA JUMLAH


NO NAMA DESA
BUMIL H WUS PUS
1. Pagar jaya 35 363 322
2. Mekar sari 31 321 285
3. Gilangtunggal makarta 32 335 297
4. Lesung bakti jaya (LBJ) 36 377 334
JUMLAH 134 1397 1237
Sumber data: website resmi tiyuh tahun 2021
2. Pendidikan

Berdasarkan data kepala desa Mekar sari jaya dari 1185 KK, yang berpendidikan SD

paling banyak (70%) dan paling sedikit pada S1/Sederajat (0%). Mayoritas tingkat

pendidikan masyarakat di Desa Mekar sari jaya berpendidikan SD. Terdapat 2 sekolah

PAUD, 3 sekolah TK dan 2 sekolah SD.

3. Ekonomi

Dengan jumlah penduduk 4167 jiwa, mayoritas pekerjaan masyarakatnya bekerja

sebagai petani/pekebun.

4. Pelayanan Sosial dan Kesehatan

Puskesmas Gilang Tunggal Makarta dimana dalam melaksanakan programnya baik

program Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) maupun Upaya Kesehatan

Perseorangan (UKP) memiliki beberapa fasilitas kesehatan. Untuk lebih jelasnya

distribusi pelayanan kesehatan yang ada diwilayah Puskesmas Gilang Tunggal

Makarta dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

5
Tabel 3.4

Distribusi Fasilitas Kesehatan diwilayah kerja Puskesmas Gilang Tunggal Makarta

Tahun 2021

Jumlah Fasilitas Pelayanan Kesehatan


No Tiyuh
Puskesmas Pustu Poskesdes Gedung Poskesdes Lain2(Dr/Bd/BP)

1 Gilang Tunggal M 1 0 0 0 3

2 Lesung Bakti Jaya 0 0 1 1 3

3 Mekar Sari Jaya 0 0 1 1 3

4 Pagar Jaya 0 0 1 1 3

Jumlah 1 0 3 3 12

Sumber : Data Dasar Puskesmas Non Rawat Inap Gilang Tunggal Makarta Tahun 2021

1) Data 10 besar penyakit di puskesmas Gilang Tunggal Makarta

10 besar penyakit di Wilayah Kerja Puskesmas Gilang Tunggal Makarta :

No Jenis Penyakit Jumlah Kasus

1. Hipertensi 1.252

2. ISPA 985

3. Gastritis 756

4. Karies Gigi 726

5. Thypoid 689

6. Diare 653

7. DM 555

8. Asma 394

9. Rematik 367

10. Influenza 301

6
Gambaran Penyakit terbesar di Puskesmas Gilang Tunggal Makarta tahun 2021

menunjukan bahwa hipertensi masih mendominasi. Sedangkan data dari

Poskesdes desa Mekar sari jaya didapatkan data kunjungan tahun 2021,

didapatkan jumah kunjungan pasien sebagai berikut :

NO Jenis Penyakit Jumlah

1 Hipertensi 79

2 ISPA 36

3 Kolesterol 34

4 Rematik 24

5 Gastritis 19

Dari hasil pengkajian didapat bahwa masyarakat di desa Mekar sari jaya kesehatan

nya belum terpenuhi dikarenakan masih banyak keluarga di masyarakat yang

menderita hipertensi memiliki pola makan kurang baik yaitu masih mengkonsumsi

makanan asin dan gorengan, penderita hipertensi juga hanya meminum obat jika

merasakan keluhan saja serta masih banyak nya masyarakat yang merokok. Menurut

data di puskesmas Gilang Tunggal Makarta, masih banyak keluarga di desa

Keagungan Rahayu yang belum terdaftar BPJS/JKN, dan juga dikarenakan masih

banyak keluarga di masyarakat yang kurang memperthatikan pola makan ditunjukkan

dengan tingginya hasil cek kolesterol dan masyarakat jarang berolahraga. Selain itu,

masyarakat juga tidak tidak memeriksakan kesehatan rutin tiap 6 bulan, dan hanya saat

sakit saja memeriksakan kesehatan. Itu pun sudah sangat terpaksa apabila sudah tidak

manjur lag obat obatan dari warung atau tradisional yang biasa dipakai.

7
Hasil observasi dari pemeriksaan tekanan darah menunjukkan hasil sebagian besar

warga desa mengalami hipertensi. Sebagian masyarakat yang terlihat belum sehat

lingkungannya. Hal ini ditunjukan dari masih adanya pengelolaan sampah yang belum

baik karna sebagian besar masyarakat mengolah sampah hanya dengan membakarnya.

Setelah dilakukan wawancara dari beberapa rumah didapat dimana masyarakat masih

belum melakukan perawatan sederhana sesuai yang dianjurkan, belum melaksanakan

tindakan pencegahan/ preventif secara aktif, dan belum melaksanakan tindakan

promotif secara aktif. Masyarakat masih menganggap sepele beberapa penyakit,

sehingga tidak melaksanakan pencegahan secara aktif dan masyarakat tidak

melakukan perawatan sederhana karna sebagian tidak tahu caranya.

5. Lingkungan Fisik

Tipe pemukiman merupakan perumahan yang merupakan bangunan lama, banyak

pepohonan memiliki halaman yang lebar tidak ada kemacetan, tidak ada tempat

pembuangan sampah, tidak ada polusi udara.. Kondisi rumah mayoritas bersih dan

sebagian memiliki ventilasi yang baik. Setiap rumah sudah memiliki wc permanen

namun masih kurang menjaga kebersihan jamban nya, termasuk di wc balai desa nya.

Rata-rata setiap rumah memiliki sumur. Warga dalam pengolahan sampah dilakukan

masing-masing dengan cara dibakar. Kondisi rumah yang terdapat di desa Mekar sari

jaya kebanyakan rumah permanen, ventilasi keluar masuknya udara yang cukup serta

jendela yang di setiap kamar dan ada beberapa jendela di ruangan depan dan ruangan

tengah dan serta di kasih ventilasi lobang angin di setiap atas pintu rumah, sedangkan

pencahayannya untuk malam hari di setiap ruangan di kasih lampu penerangan dan

untuk pagi hari pencahayaan dari matahari yang masuk lewat jendela.

8
6. Rekreasi

Setelah dilakukan wawancara dari beberapa rumah, sebagian warga menghabiskan

waktu luang mereka dengan istirahat dirumah, waktu luang hanya pada malam hari

setelah seharian bekerja dari pagi hingga petang. Apalagi di masa pandemi warga

baanyak dilarang pergi keluar daerah bahkan kerabat jauh tidak ada yang datang,

tidak ada tempat rekreasi terdekat di desa Mekar sari jaya. Satu-satu nya sarana

hiburan keluarga pada waktu malam hari yaitu menonton tv dan mendengarkan radio.

9
7. Komunikasi

Komunikasi dalam masyarakat terbentuk secara vertikal dan horizontal. Komunikasi

horisontal yaitu komunikasi yang terbentuk antar warga masyarakat desa Mekar sari

jaya. Sedangkan komunikasi vertikal yaitu komunikasi antara warga masyarakat desa

Mekar sari jaya dengan pemerintah daerah dan puskesmas. Media komunikasi yang

sering digunakan biasanya adalah masjid atau musollah sebagai pusat penyampaian

informasi disamping telepon. Dan juga melalui mulut kemulut karena jarak rumah

wargayan berdekatan. Informasi kesehatan yang telah didaptakan oleh warga

bedasarkan hasil pengkajian adalah warga mengetahui adanya penyakit yang

dideritanya namun warga tidak terlalu memperdulikan nya, warga menganggap sepele

sehingga tidak melaksanakan pencegahan secara aktif dan warga tidak melakukan

perawatan sederhana karena sebagian tidak tahu caranya.

Informasi kesehatan yang didapat sebagian warga diperoleh apabila warga datang ke

puskesmas induk yaitu puskesmas Gilang Tunggal Makarta, membaca pusat informasi

atau membaca poster, membaca leaflet yang ada dipuskes, sebagian warga

memperoleh info terkait kesehatan dari media televisi, media internet dan sebagian

juga mendapat dari beberapa kali kunjungan tenaga kesehatan saat

posyandu/posbindu. Masyarakat desa Mekar sari jaya mendapakan informasi

kesehatan mengenai COVID 19, yaitu tentang prokes yang harus dipatuhi, info lainya

yaitu tentang beberapa penyakit tidak menular seperti hipertensi. Tidak terdapat poster

yang di tempel di desa keagungan rahayu. Jarak puskesmas induk dari desa Mekar sari

jaya yang cukup jauh yaitu kurang lebih 36 km, sehingga tidak memungkinkan warga

mendapatkan informasi kesehatan yang cukup.

10
8. Transportasi dan Keamanan

Lingkungan kemasyarakatan di desa Mekar sari jaya termasuk dalam lingkungan yang

aman. Fasilitas keamanan yang terdapat di desa Mekar sari jaya berupa siskamling

yang dilakukan scara begilir oleh warga tiap malam. Alat transportasi yang digunakan

berupa sepeda motor dan beberapa warga memiliki mobil, sebagian warga banyak

berjalan kaki untuk melakukan aktivitas sehari hari. Tidak ada bus atau angkutan

umum atau saran angkutan umum lainnya.

9. Politik

Desa Mekar sari jaya memiliki pelayanan posyandu satu bulan sekali, ada posyandu

lansia satu bulan sekali. Dari hasil observasi yang didapat bahwa dukungan dari pihak

kepala desa dan pihak puskesmas cukup baik, hal ini dapat dilihat dari pengalaman

kelompok, yaitu sambutan hangat dan antusias untuk mahasiswa dalam melakukan

pengkajian data, dan juga terlihat bahwa bapak kepala desa, bapak kadus dan kepala

puskesmas sangat mendukung kegiatan kegiatan terkait masalah kesehatan di wilayah

desa Mekar sari jaya.

11
12
B. ANALISA DATA

NO. DATA MASALAH KESEHATAN


1.  Warga penderita hipertensi masih mengkonsumsi makanan asin dan gorengan Manajemen Kesehatan Tidak Efektif
 Warga desa sebagian besar perokok.
 Warga yang memiliki penyakit darah tinggi tidak melakukan pengecekan rutin.
 Warga yang memiliki hipertensi meminum obat jika merasakan keluhan saja
 Warga tidak mengecekkan kesehatan nya selama 6 bulan sekali
 Jarak menuju puskesmas kurang lebih 24km
2.  Hasil observasi menunjukkan bahwa banyak masyarakat yang melakukan gaya hidup tidak sehat Pemeliharaan kesehatan tidak efektif
seperti merokok, makan makanan yang asin, kurang berolahraga.
 Hasil wawancara didapatkan sebagian besar masyarakat tidak melakukan pengecekan kesehatan.
Hal tersebut dikarenakan masyarakat banyak menghabiskan aktivitas dengan bekerja sehari-hari
karena kebutuhan ekonomi yang terus menerus meningkat.
 Warga penderita hipertensi tidak melakukan pengecekan secara rutin
 Warga yang memiliki hipertensi meminum obat jika merasakan keluhan saja
 Hasil wawancara menunjukkan banyak masyarakat yang mengatakan kurangnya informasi akan
kesehatan sehingga tidak mengetahui cara mencegah penyakit yang dialaminya
3  Warga tidak memperhatikan pola makan nya sehingga banyak yang menderita kolesterol saat Resiko tinggi terjadinya peningkatan
dilakukan pengecekkan penyakit degeneratif
 Warga tidak berolahraga secara teratur
 Warga tidak mengecekkan kesehatan nya secara rutin

13
C. PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS

MASALAH/DIAGNOSA
NO A B C D E F G H I J K L TOTAL PRIORITAS
KEPERAWATAN

Manajemen Kesehatahan
1.
Tidak Efektif

Pemeliharaan kesehatan
2.
tidak efektif

Resiko terjadinya
3 peningkatan penyakit
degenerativ

D. RENCANA KEPERAWATAN

14
NO DATA DIAGNOSA LUARAN (SLKI) INTERVENSI (SIKI)
1.  Warga penderita Manajemen PENCEGAHAN PRIMER: PENCEGAHAN PRIMER
hipertensi masih kesehatan tidak Managemen Kesehatan (L.12104) 1. Edukasi Kesehatan
mengkonsumsi efektif (L.12104) ditingkatkan dari 2 (cukup menurun ) ke 4  Observasi :
makanan asin dan (cukup meningkat) dengan indikator - Identifikasi Kesiapan dan kemempuan menerima
gorengan  Melakukan Tindakan untuk Informasi
 Warga desa sebagian mengurangi Faktor Resiko - Identifikasi faktor- faktor yang dapat meningkatkan dan
besar perokok.  Menerapkan Program Perawatan menurunkan motivasi prilaku hidup bersih dan sehat.
 Warga yang memiliki  Aktivitas Hidup sehari-hari efektif  Teraupetik:
penyakit darah tinggi memenuhi Tujuan Kesehatan - Sediakan Materi dan media pendidikan kesehatan
tidak melakukan  Verbalisasi Kesulitan dalam - Jadwalkan Penkes sesuai kesepakatan
pengecekan rutin. menjalani Program Perawatn/ - Berikan kesempatan audien untuk bertanya
 Warga yang memiliki Pengobatan  Edukasi :
hipertensi meminum - Jelaskan factor resiko yang dapat mempengaruhi
obat jika merasakan kesehatan
keluhan saja - Ajarkan Prilaku Hidup Bersih dan sehat (PHBS) dan 5M
 Warga tidak - Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk
mengecekkan meningkatkan prilaku PHBS dan 5M
kesehatan nya selama 6
bulan sekali PENCEGAHAN SEKUNDER PENCEGAHAN SEKUNDER
 Jarak menuju Pemeliharaan Kesehatan (L.12106) 2. Edukasi Pengurangan Resiko
puskesmas kurang lebih ditingkatkan dari 2 (cukup menurun ) ke 4  Observasi :
24km (cukup meningkat) dengan indikator - Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima
 Menunjukan Prilaku adptif terhadap informasi.
Penyakit Covid-19  Teraupetik :
 Menunjukan Pemahaman Prilaku - Berikan penkes sebelum melakukan prosedur.
Sehat  Edukasi :
 Prilaku Mencari bantuan - Ajarkan cara menyimpan obat dengan tepat.
 Menunjukan minat
 Meningkatkan Prilaku Sehat
 Memiliki Sistem Pendukung

15
PENCEGAHAN TESIER PENCEGAHAN TESIER
Managemen Kesehatan: 3. Penentuan Tujuan Bersama : (I.12464)
ditingkatkan dari 2 (cukup menurun ) ke 4 - Fasilitasi memecah tujuan kompleks menjadi langkah
(cukup meningkat) dengan indikator kecil yang mudah dilakukan.
- Fasilitasi dalam mengidentifikasi hasil yang diharapakan
 Melakukan tindakan untuk untuk setiap tujuan.
mengurangi Faktor resiko
- Modifikasi rencana jika tujuan tidak tercapai.
 Menerapkan program perawatan
 Aktivitas hidup sehari –hari efektif
memenuhi tujuan kesehatan
 Verbalisasi Kesulitan dalam
menjalani Program Perawatan/

16

Anda mungkin juga menyukai