Anda di halaman 1dari 18

RENCANA USULAN KEGIATAN

“PROGRAM GIZI”
Tahun 2022

DI SUSUN OLEH

RISKI ALIFATUL MAULITA, A.Md.Gz

PUSKESMAS SUKAPURA
DINAS KESEHATAN KABUPATEN PROBOLINGGO
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat ALLAH SWT, karena dengan rahmat dan
karuniaNya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan RUK ini.Tidak lupa kami
ucapkan kami kepada Kepala Puskesmas Sukapura sebagai pembimbing dan teman-teman yang
telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan RUK ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan RUK ini jauh dari sempurna dan masih banyak
kekurangan, oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran membangun dari
pembaca.
Dan semoga dengan selesainya RUK ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-
teman.Amin.

Sukapura, Januari 2022

Penyusun RUK
Penanggung Jawab Program Gizi

RISKI ALIFATUL.M. A.Md.Gz


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pembangunan suatu bangsa bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan setiap
warga negara. Peningkatan kemajuan dan kesejahteraan bangsa sangat tergantung pada
kemampuan dan kualitas sumberdaya manusia dapat dilihat pada indeks pembangunan
manusia ( IPM ), sedangkan ukuran kesejahteraan masyarakat dapat dilihat pada tingkat
kemiskinan dan status gizi masyarakat.
Kebehasilan pembangunan suatu bangsa ditentukan oleh ketersediaan sumber daya
manusia ( SDM ) yang berkualitas, yaitu SDM yang memiliki fisik yang tangguh , mental
yang kuat, kesehatan yang prima serta tangkas dan cerdas. Investasi gizi berperan penting
untuk memutuskan lingkaran setan kemiskinan dan kurang gizi sebagai upaya peningkatan
kualitas SDM. ( RAN Pangan dan Gizi , 2011)
Faktor makanan dan penyakit infeksi merupakan penyebab langsung masalah gizi,
keduanya saling berkaitan. Anak balita yang tidak mendapat cukup makanan bergizi
seimbang memiliki daya tahan yang rendah terhadap penyakit sehingga mudah terserang
penyakit infeksi. Sebaliknya, penyakit infeksi seperti diare dan infeksi saluran pernafasan
atas ( ISPA ) dapat mengakibatkan asupan gizi tidak dapat diserap tubuh dengan baik
sehingga berakibat gizi buruk. Oleh karena itu, mencegah terjadinya infeksi juga dapat
mengurangi kejadian gizi kurang dan gizi buruk. BBLR akibat kurang energi kronis
( KEK) pada ibu hamil, dapat meningkatkan kematian bayi dan balita. Anemia pada ibu
hamil dapat meningkatkan resiko kematian ibu dan bayi. Kurang Vitamin A ( KVA ) pada
bayi dan balita dapat menurunkan daya tahan tubuh , meningkatkan resiko kebutaan dan
meningkatkan resiko kesakitan dan kematian akibat infeksi. ( Tarwotjo, et al 1989 )
Program gizi merupakan salah satu program wajib yang ada di puskesmas. Atas
dasar hal tersebut di atas, maka perlu dibuat suatu perencanaan tahunan atau RENCANA
USULAN KEGIATAN yang bertujuan untuk menanggulangi masalah gizi dan
meningkatkan status gizi masyarakat.
1.2 VISI DAN MISI
1.2.1 VISI
Terwujudnya pelayanan yang optimal dan bermutu dalam rangka mewujudkan
kecamatan SUKAPURA SEHAT
1.2.2 MISI
1)
a. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh
masyarakat
b. Meningkatkan kualitas SDM yang profesional dan berkomitmen tinggi
c. Meningkatkan tata kelola puskesmas yang baik melalui perbaikan menejemen
yang profesional, akuntabel, efetif dan efisien
d. Meningkatkan kualitas dan kualitas sarana dan prasaran
e. Membangun sistem informasi dan manejemes puskesmas

1.3 TUJUAN
1.3.1 Tujuan Umum
Meningkatkan cakupan pelayanan program GIZI sesuai dengan masalah yang
ada, sehingga dapat meningkatkan pelayanan danstatus kesehatan masyarakat,
khususnya ibu dan anak.
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Teridentifikasinya permasalahan program GIZI di wilayah kerja Puskesmas
Sukapura
b. Teridentifikasinya masalah GIZI prioritas
c. Teridentifikasinya prioritas penyebab masalah GIZI
d. Teridendifikasinya alternatif pemecahan masalah prioritas
e. Tersusunnya Rencana Anggaran Belanja sesuai alternatif pemecahan masalah
yang terpilih
f. Tersusunnya Rencana Usulan Kegiatan Program GIZI Tahun 2022
g. Tersusunnya Rencana Pelaksanaan Kegiatan Progam GIZI Tahun 2022

1.4 RUANG LINGKUP


Perencanaan Program GIZI yang tertuang dalam RUK Program GIZI Puskesmas
Sukapura hanya berlaku dalam ruang lingkup wilayah kerja puskesmas Sukapura dimana
puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat
pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
Dalam rangka mencapai fungsi puskesmas tersebut, puskesmas Sukapura melaksanakan
kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam Upaya Kesehatan Esensial/Wajib dan Upaya
Kesehatan Pengembangan.
BAB II
ANALISIS SITUASI
2.1 GAMBARAN UMUM
Kecamatan sukapura terletak di pegunungan Tengger dengan ketinggian antara 750
meter sampai 2500 meter diantara permukaan laut.Jarak Kecamatan Sukapura dengan Kota
Kabupaten adalah 65 Km, yang dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat selama 65
menit.
Terdiri dari 12 desa yang dapat dijangkau dengan kendaraan roda dua maupun
kendaraan roda empat. Namun ada dua dusun didesa Sapikerep yang tidak bisa dilalui
dengan kendaraan roda empat yaitu dusun posung malang dan dusun kedukan karena
keadaan geografis yang sangat sulit. Jarak desa terjauh adalah desa Ngadisari dengan jarak
20 Km, dengan waktu tempuh sekitar 45 menit.
a. Luas Wilayah Kecamatan Sukapura
 Luas Wilayah : 10.208,50 Km²
 Luas Hunian/Pekarangan : 452,812 Km²
 Luas Sawah : 26,000 Km²
 Luas Hutan : 3.864,675 Km²
 Luas Tegalan/Perkebunan : 4.476,654 Km²
 Lain-lain : 1.360,966 Km²
b. Batas wilayah Kerja Pukesmas Sukapura
 Utara : Kec. Lumbang
 Timur : Kec. Kuripan dan Kec. Sumber
 Selatan : Kab. Lumajang dan Kab. Pasuruan
 Barat : Kab. Pasuruan
c. Pembagian Wilayah
 Jumlah Desa : 12 Desa
 Jumlah Dusun : 41 Dusun
 Jumlah RW : 30 RW
 Jumlah RT : 103 RT
d. Peta Kecamatan Sukapura
2.2 DEMOGRAFI
Gambaran Penduduk Kecamatan Sukapura adalah gambaran penduduk yang sedang
berkembang. Jumlah penduduk se-Kecamatan Sukapura Tahun 2016sebanyak 20.562 jiwa
dengan jumlah penduduk terbanyak didesa Sukapura 3.809 jiwa dan terendah didesa jetak
dengan jumlah 635 jiwa.
Tabel 2.2.1 Data Jumlah Penduduk Menurut Desa Kecamatan Sukapura

NO Nama Desa Jumlah Dusun Jumlah Penduduk


1 Sukapura 5 3996
2 Sapikerep 5 2850
3 Ngadirejo 3 1558
4 Wonokerto 3 1352
5 Ngadas 2 730
6 Jetak 2 638
7 Wonotoro 2 814
8 Ngadisari 3 1600
9 Sariwani 5 1708
10 Pakel 5 1823
11 Kedasih 3 1922
12 Ngepung 3 2155
JUMLAH 41 21.146

Tabel 2.2.2 Data Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur di Kecamatan Sukapura

Kelompok Jumlah Rasio Jenis


No    
Umur  (Tahun) Penduduk  Kelamin 

Laki+Perempu
Laki-laki Perempuan
an

1 0–4 727 641 1368 113,4 %

2 5–6 307 274 581 112 %

3 7 153 137 290 111,6 %

4 8 149 140 289 106,4 %

5 9 147 145 292 101,3 %

6 10-19 1313 1348 2661 97,4 %

7 >= 18 7697 8062 15665 95,4 %

JUMLAH 10.493 10.747 21.146


2.3 SASARAN PROGRAM PERBAIKAN GIZI
Tabel 2.3.1 Sasaran Program Perbaikan Gizi
NAMA DESA BALITA
BUMIL BUFAS
0-11 Bln 12-59 Bln 0-59 Bln

Sukapura 49 225 275 54 51


Sapikerep 35 159 194 38 36
Ngadirejo 16 73 89 17 17
Wonokerto 16 74 90 18 17
Ngadas 8 37 45 9 9
Jetak 7 32 40 8 8
Wonotoro 8 36 44 9 8
Ngadisari 19 88 107 22 21
Sariwani 18 80 98 19 18
Pakel 21 99 120 27 26
Kedasih 22 98 119 23 22
Ngepung 25 113 137 27 26
JUMLAH 244 1114 1358 271 259

2.4 PROGRAM PERBAIKAN GIZI


Jumlah balita yang ada (S) : 1358 Balita
Jumlah balita yang mempunyai KMS (K) : 1358 Balita
Jumlah balita yang dating dan di timbang (D) : 1100 Balita
Balita yang naik Berat Badannya (N) : 860 Balita
Jumlah bayi dengan ASI Ekslusif : 197 Bayi
Jumlah balita Gizi Buruk yang baru ditemukan : 0 Balita
Jumlah Ibu hamil dapat Fe 90 Tablet : 244 Ibu hamil

2.5 DATA KHUSUS


Tabel 2.5.1. Hasil Cakupan Kinerja Program Gizi Tahun 2020

NO PROGRAM TARGET PENCAPAIAN


1. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi 86% 89,7%
pada bayi umur 6-11 bulan
2 Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi 86% 76,0%
pada balita umur 12-59 bulan 2 (dua)
kali setahun
3. Pemberian 90 tablet Besi pada ibu hamil 80% 74,9%

4. Pemberian Tablet Tambah Darah pada 50% 67,4%


Remaja Putri
5. Pemberian PMT-P pada balita kurus 85% 0%
6. Ibu Hamil KEK yang mendapat PMT- 80% 50%
Pemulihan
7. Balita gizi buruk mendapat perawatan 100% 0%
sesuai standar tatalaksana gizi buruk
8. Penimbangan balita D/S 80% 65,1%

9. Balita naik berat badannya (N/D) 80% 51,6%

10. Balita Bawah Garis Merah (BGM) < 1,8% 0,4%

11. Rumah Tangga mengkonsumsi garam 82% 0%


beryodium
12. Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) 16% 12,0%

13. Bayi usia 6 (enam ) bulan mendapat ASI 50% 29,9%


Eksklusif
14. Bayi yang baru lahir mendapat IMD 54% 43,2%
(Inisiasi Menyusu Dini )
15. Balita pendek (Stunting) 24,1% 18,0%

Sumber Data : Data P2KPUS dan SPM Puskesmas Sukapura Tahun 2020
BAB III
HASIL ANALISIS

3.1 IDENTIFIKASI MASALAH


Adapun identifikasi maslah dapat dilihat dari hasil pencapaian program gizi pada
tahun 2020 dapat dilihat pada table berikut :
Tabel 3.1.1. Identifikasi masalah program gizi Tahun 2020
NO PROGRAM TARGET PENCAPAIAN KESENJANGAN
1. Pemberian kapsul vitamin A 86% 89,7% -
dosis tinggi pada bayi umur 6-
11 bulan
2 Pemberian kapsul vitamin A 86% 76,0% 10%
dosis tinggi pada balita umur
12-59 bulan 2 (dua) kali
setahun
3. Pemberian 90 tablet Besi pada 80% 74,9% 4,1%
ibu hamil
4. Pemberian Tablet Tambah 50% 67,4% -
Darah pada Remaja Putri
5. Pemberian PMT-P pada balita 85% 0% -
kurus
6. Ibu Hamil KEK yang mendapat 80% 50% 30%
PMT-Pemulihan
7. Balita gizi buruk mendapat 100% 0% -
perawatan sesuai standar
tatalaksana gizi buruk
8. Penimbangan balita D/S 80% 65,1% 14,9%
9. Balita naik berat badannya 80% 51,6% 28,4%
(N/D)
10. Balita Bawah Garis Merah < 1,8% 0,4% -
(BGM)
11. Rumah Tangga mengkonsumsi 82% 0% 82%
garam beryodium
12. Ibu Hamil Kurang Energi Kronis 16% 12,0% -
(KEK)
13. Bayi usia 6 (enam ) bulan 50% 29,9% 20,1%
mendapat ASI Eksklusif
14. Bayi yang baru lahir mendapat 54% 43,2% 10,8%
IMD (Inisiasi Menyusu Dini )
15. Balita pendek (Stunting) 24,1% 18,0% -
Sumber Data : Data P2KPUS dan SPM Puskesmas Sukapura Tahun 2020
3.2 PENETAPAN PRIORITAS MASALAH
Berdasarkan dari analisis penentuan permasalahan diatas maka perlu ditentukan
prioritas masalah agar terwujud pelaksanaan kegiatan yang menganut prinsip efektif,
efesien, proporsional serta rasional dengan mengunakan alat analisis manajemen yaitu:
USG (Urgensi Seriousness Growth) sebagai berikut:
Tabel 3.2.1 Penentuan Prioritas Masalah

NO PROGRAM U S G TOTAL

1. Pemberian kapsul vitamin A


dosis tinggi pada bayi umur 6- 2 4 3 24
11 bulan

2 Pemberian kapsul vitamin A


dosis tinggi pada balita umur
5 4 5 100
12-59 bulan 2 (dua) kali
setahun

3. Pemberian 90 tablet Besi pada


4 4 4 64
ibu hamil

4. Pemberian Tablet Tambah


2 4 3 24
Darah pada Remaja Putri

5. Pemberian PMT-P pada balita


2 2 2 8
kurus

6. Ibu Hamil KEK yang mendapat


4 5 4 80
PMT-Pemulihan

7. Balita gizi buruk mendapat


perawatan sesuai standar 2 2 2 8
tatalaksana gizi buruk

8. Penimbangan balita D/S 3 4 3 36

9. Balita naik berat badannya


5 5 5 125
(N/D)

10. Balita Bawah Garis Merah


2 3 2 12
(BGM)

11. Rumah Tangga mengkonsumsi


3 3 3 27
garam beryodium

12. Ibu Hamil Kurang Energi


2 2 2 8
Kronis (KEK)

13. Bayi usia 6 (enam ) bulan


5 4 5 100
mendapat ASI Eksklusif

14. Bayi yang baru lahir mendapat


3 3 4 36
IMD (Inisiasi Menyusu Dini )

15. Balita pendek (Stunting) 2 5 5 50


BAB IV
RUMUSAN MASALAH

Dari hasil analisis situasi dan hasil capaian 2020, maka dapat dirumuskan permasalahan
dari program Gizi di Puskesmas Sukapura adalah kurangnya cakupan balita naik berat badannya
di puskesmas Sukapura (51,6%) dibandingkan dengan target 80% dan balita stunting karena
merupakan program nasional.

4.1 PENENTUAN DAN MENCARI AKAR PENYEBAB MASALAH


Upaya pencarian akar penyebab masalah dengan menelusuri faktor penyebab yang
berpengaruh terhadap masalah tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung
dengan menggunakan alat analisis Ishikawa atau diagram tulang ikan (Fish Bone
Diagram). Beberapa akar penyebab masalah tersebut dikelompokkan dalam faktor Man
(manusia), Money (dana), Material (bahan), Methode (metode), Environment (lingkungan)
yang dapat dilihat dalam diagram berikut:
DIAGRAM FISH BONE BALITA NAIK BERAT BADAN KURANG
BAB V
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

5.1 MENENTUKAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH


Setelah penyebab masalah prioritas terpilih maka tahap selanjutnya perlu dicari
alternatif pemecahan masalah dengan menggunakan analisis USG sebagai berikut:
Tabel 5.1.1. Analisa USG untuk Menentukan Prioritas Penyebab Masalah
HASIL RANGKING
PEMECAHAN
NO MasalahPrioritas U S G UXSX
MASALAH
G
Pemberian kapsul Berkoordinasi dengan Linsek 4 4 5 80 II
vitamin A dosis agar mengajak
Kunjungan Orangtua
Rumah danyang 5
balita 4 5 100 I
tinggi pada balita tidak mendapatkan Vit A di
1.
umur 12-59 bulan Posyandu
2 (dua) kali
setahun
Berkoordinasi degan Linsek 5 4 5 100 I
mengenai penemuan ibu hamil
Pemberian 90 pada K1 bersama Kader
Sosialisasi 4 4 5 80 II
2. tablet Besi pada mengenai Mual muntah pada
ibu hamil
Bumil
Penyuluhan di posyandu tentang 4 4 4 64 III
Manfaat TTD

Ibu Hamil KEK PMT Bumil 5 5 5 125 I

3. yang mendapat Pendampingan Bumil KEK 4 5 4 80 III


PMT-Pemulihan Skreening Bumil KEK 5 5 4 100 II

Inovasi PMT 4 5 4 80 III


4. Penimbangan Pelatihan Kader 5 5 4 100 II
balita D/S Penyuluhan tentang manfaat 5 5 5 125 I
posyandu
Pelatihan kader posyandu 5 5 5 125 I
Balita naik berat tentang cara pengukuran
5.
badannya (N/D) Kelas Ibu Balita 5 5 4 100 II
Berkoordinasi dengan linsek 4 4 4 64 III
Survei dan Penyuluhan Garam 5 5 4 100 II
Beryodium di posyandu
Rumah Tangga
Pembinaan Keluarga Tidak 4 4 4 64 III
6. mengkonsumsi
Beryodium
garam beryodium
Pemantauan Garam 5 5 5 125 I
Beryodium Tk Masyarakat
4 3 5 60 IV

Penyuluhan ASI Eksklusif


Bayi usia 6
Sosialisasi ASI Ekslusif pada 4 4 4 64 III
(enam) bulan
7. linsek
mendapat ASI Pembentukan Kelompok 4 4 5 80 II
Eksklusif Pendukung ASI
Pendataan bumil 4 3 4 48 V
Konseling ASI saat ANC-T 4 3 3 36 I

Dari hasil analisis USG maka diperoleh prioritas pemecahan masalah, yaitu :
I. Kunjungan Rumah balita yang tidak mendapatkan Vit A di Posyandu
II. Berkoordinasi degan Linsek mengenai penemuan ibu hamil
III. PMT Bumil
IV. Penyuluhan tentang manfaat posyandu
V. Pelatihan kader posyandu tentang cara pengukuran
VI. Pemantauan Garam Beryodium Tk Masyarakat
VII. Pembentukan Kelompok Pendukung ASI
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 KESIMPULAN
Untuk meningkatkan capaian hasil kegiatan pada tahun 2022 khususnya pada
program atau kegiatan yang belum mencapai target, maka diperlukan dukungan dan
komitmen dari berbagai pihak. Dukungan berupa ketersediaan anggaran yang bersumber
dari BOK, JKN atau APBD dan sumber lainnya yang sah. Sedangkan dukungan
ketersediaan sumber daya kesehatan dan dukungan lintas program maupun Lintas Sektor
juga diperlukan untuk mendukung dan meningkatkan kualitas kerja program.

6.2 SARAN
Diperlukan koordinasi yang terpadu dan berkesinambungan baik dari lintas program
maupun lintas sektor dalam bentuk komitmen terhadap peningkatan pelayanan kesehatan
yang sesuai dengan Visi dan Misi Puskesmas Sukapura.
BAB VII
PENUTUP

Di dalam upaya melaksanakan kerja sebagai program wajib, maka kegiatan dari Program
Gizi di Puskesmas tidak bisa dilakukan oleh perorangan atau penenggung jawab program dan
kepala Puskesmas saja, akan tetapi diperlukan advokasi dengan pemegang pimpinan tertinggi di
wilayah Kecamatan, kemitraan dengan seluruh program yang ada di Puskesmas, pengembangan
bina suasana dengan seluruh lintas sektor yang ada dan pentingnya KIE di dalam sebuah
kegiatan Program Gizi. Demikian RUK Gizi ini di Buat Untuk kegiatan tahun 2022.

Mengetahui, Sukapura, 2022


Kepala Puskesmas Sukapura Pelaksana Kegiatan
Kabupaten Probolinggo

Akhmad Munir,S.Kep.Ns Riski Alifatul Maulita, A.Md.Gz


NIP. 19680818 199003 10 11 NIP. 19930902 202012 2 028
Lampiran 1

RENCANA USULAN KEGIATAN UPAYA KESEHATAN WAJIB

PUSKESMAS SUKAPURA

NO UPAYA KEGIATAN TUJUAN SASARAN TARGET KEBUTUHAN SUMBER DAYA INDIKATOR SUMBER
KESEHATAN
DANA ALAT TENAGA KEBERHASILAN PEMBIAYAAN

1 Pencegahan Edukasi dan Menguragi Ibu balita 240 Orang Rp.26.457.400 -LCD Pet.Gizi, Tercapainya BOK 2022
Stunting konseling angka stunting stunting, Ibu -Lap Top Bidan, cakupan persentase
bersama ibu balita -Banner Promkes balita stunting <
balita stunting bermasalah -ATK 20%
dan balita -leaflet
bermasalah
Evaluasi Untuk Kepala Desa, 20 Orang Rp. 2.257.400 -LCD Pet.Gizi, Tercapainya BOK 2022
Rembuk memonitoring Kesra, Kader -Lap Top Bidan, cakupan persentase
Stunting dan -ATK Promkes balita stunting <
mengevaluasi 20%
hasil kegiatan
Edukasi dan
konseling
Kelas Ibu Hamil Untuk Ibu Hamil 180 orang Rp. 21.600.000 LCD Pet.Gizi, Meningkatnya BOK 2022
meningkatkan Bidan, pengetahuan ibu
dan balita pengetahuan dan Balita -Lap Top Promkes hamil dan balita
kesehatan ibu -Konsleor Kit tentang asi
hamil dan balita eksklusif, gizi
-ATK
seimbang
-Pre dan Post
Test

Mengetahui, Sukapura, ………………..2022


Kepala Puskesmas Sukapura Pelaksana Kegiatan
Kabupaten Probolinggo

Akhmad Munir, S.Kep.Ns Riski Alifatul Maulita, A.Md.Gz


NIP. 19680818 199003 10 11 NIP. 19930902 202012 2 028

Anda mungkin juga menyukai