Anda di halaman 1dari 37

RENCANA KONTIJENSI

BANJIR
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pengertian bencana yang terdapat di UU Nomor. 24 tahun 2007 Bencana adalah peristiwa atau
rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang
disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau non-alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan
timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis□.
Secara singkat bencana dapat diartikan sebagai Peristiwa yang mengancam dan menyebabkan kerugian
bagi manusia, yang disebabkan oleh interaksi antara faktor alam dan manusia.
Definisi bencana seperti dipaparkan diatas mengandung tiga aspek dasar, yaitu:
1. Terjadinya peristiwa atau gangguan yang mengancam dan merusak (hazard).
2. Peristiwa atau gangguan tersebut mengancam kehidupan, penghidupan, dan fungsi dari
masyarakat.
3. Ancaman tersebut mengakibatkan korban dan melampaui kemampuan masyarakat
untuk mengatasi dengan sumber daya mereka.
Untuk itu diperlukan upaya dalam mengurangi risiko kerugian bila bencana terjadi. Tujuan dari
upaya tersebut adalah mengurangi jumlah kesakitan, risiko kecacatan dan kematian pada saat terjadi
bencana; mencegah atau mengurangi risiko munculnya penyakit menular dan penyebarannya; dan
mencegah atau mengurangi risiko dan mengatasi dampak kesehatan lingkungan akibat bencana.
Di dalam Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana menyatakan bahwa Penanggulangan Bencana dilaksanakan secara terencana,
terpadu, terkoordinasi dan menyeluruh dalam rangka memberikan perlindungan kepada masyarakat dari
ancaman, risiko dan dampak bencana.

1.2. Pengertian Rencana Kontijensi


Kontijensi adalah suatu kondisi yang bisa terjadi, tetapi belum tentu benar benar terjadi.
Perencanaan kontijensi merupakan suatu upaya untuk merencanakan sesuatu peristiwa yang mungkin
terjadi, tetapi tidak menutup kemungkinan peristiwa itu tidak akan terjadi. Oleh karena ada unsur
ketidakpastian, maka diperlukan suatu perencanaan untuk mengurangi akibat yang mungkin terjadi.
Atas dasar pemikiran itu, maka perencanaan kontijensi didefinisikan sebagai “Proses
perencanaan ke depan, dalam keadaan tidak menentu, dimana skenario dan tujuan disepakati,
tindakan manajerial dan teknis ditetapkan, dan sistem untuk menanggapi kejadian disusun agar dapat
mencegah, atau mengatasi secara lebih baik keadaan atau situasi darurat yang dihadapi”. Melalui
perencanaan kontijensi, akibat dari ketidak-pastian dapat diminimalisir melalui pengembangan
skenario dan asumsi proyeksi kebutuhan untuk tanggap darurat.
Dari definisi tersebut, dapat diambil beberapa butir penting bahwa perencanaan kontijensi :
 dilakukan sebelum keadaan darurat berupa proses perencanaan ke depan.

 lebih merupakan proses daripada menghasilkan dokumen.


 merupakan suatu proses pembangunan konsensus untuk menyepakati skenario dan tujuan yang
akan diambil.
 merupakan suatu kesiapan untuk tanggap darurat dengan menentukan langkah dan system
penanganan yang akan diambil sebelum keadaan darurat terjadi.
 mencakup upaya-upaya yang bersifat mencegah dan juga membatasi konsekuensi
yang kemungkinan akan terjadi.

1.3. Tujuan
Rencana kontijensi ini disusun sebagai pedoman dalam penanganan bencana banjir khususnya
ketika banjir yang diakibatkan oleh tingginya curah hujan dan gelombang pasang yang tinggi pada
wilayah UPTD Puskesmas .

1.4. Ruang Lingkup


Ruang lingkup rencana kontijensi ini adalah wilayah UPTD Puskesmas .

1.5. Tahapan Penyusunan Rencana Kontijensi


 Penilaian Risiko
 Penetuan kejadian
 Skenario
 Penetapan Kebijakan dan tujuan
 Analisis kesenjangan
 Formalisasi

1.6. Aktivasi Rencana Kontijensi


Aktivasi rencana kontijensi dilaksanakan setelah terdapat tanda-tanda peringatan dini akan
datangnya ancaman bencana banjir bandang akibat tingginya curah hujan dan gelombang pasang air
laut pada wilayah Puskesmas .
BAB II

GAMBARAN UMUM WILAYAH

2.1. Geografi
Puskesmas Sukagalih merupakan salah satu Puskesmas di kabupaten Sumedang yang terletak di

sebelah Selatan kota Kabupaten Sumedang yang berjarak 4 kilometer , dengan waktu tempuh 15 menit

menggunakan kendaraan roda 4. Keadaan geografis dataran Sedang dan tinggi yang berbukit bukit dengan

ketingian 200-300 Meter di atas permukaan laut dengan suhu maksimum 24 derajat celsius, dengan curah

hujan tertinggi pada bulan Januari.

Luas Wilayah Kerja Puskesmas Sukagalih adalah 1.170,5 Ha.

1. Desa Sukagalih : 191,3 Ha


2. Desa Baginda : 487,8 Ha
3. Desa Cipancar : 162,6Ha
4. Desa Citeungah : 196,0Ha
5. Desa Gunasari : 118,2Ha
6. Kelurahan Cipameungpeuk : 14,6Ha

Adapun batas-batas wilayah kerja secara administrasi Puskesmas Sukagalihadalah:


 Sebelah Utara : Kecamatan Sumedang Selatan
 Sebelah Timur : Kecamatan Sumedang Utara/Ganeas
 Sebelah Selatan : Kecamatan Cibugel
 Sebelah Barat : Kecamatan Sumedang Selatan (Desa Margamekar)

4
Gambar 2.1
Peta Wilayah Puskesmas Sukagalih

Keterjangkauan pelayanan kesehatan salah satunya dapat dilihat dari geografis wilayah, dimana secara

geografis dapat digambarkan jarak dan waktu tempuh ke fasilitas kesehatan dalam hal ini Puskesmas.

Daerah – daerah yang ada di wilayah kerja Puskesmas Sukagalih pada dasarnya dapat dijangkau dengan

5
kendaraan roda 2 atau 4.

Dimana waktu tempuh terlama yaitu dari dusun Andir desa Citengah selama 30 menit dengan biaya

menggunakan angkot sebesar 5.000 rupiah.

Tabel.2.1
Situasi geografis Jarak tempuh Puskesmas Sukagalih tahun 2022

Jarak &Waktu tempuh Jarak &Waktu tempuh


dari kota Kecamatan dari kota Kabupaten
NO Desa/Kelurahan
Jarak Waktu Jarak Waktu
(Km) (Menit) (Km) (Menit)
1 Sukagalih 5 15 8 20
2 Baginda 7 25 10 35
3 Cipancar 9 35 12 45
4 Citengah 13 50 15 60
5 Gunasari 9 35 12 45
6 Cipamengpek 4 10 5 15

2.2. Kependudukan

Puskesmas Sukagalih pada tahun 2022 mempunyai jumlah penduduk sebanyak 25.305 orang terdiri dari
laki-laki 12.614 perempuan 12.691 orang dengan jumlah KK sebanyak 8.430 KK.

Tabel 2.2
Jumlah RW/RT/KK Dan Jiwa Per Desa/Kelurahan
Di Wilayah Puskesmas Sukagalih
Tahun 2022

N
NAMA DESA/KEL. JML RW JML RT JML KK JML JIWA
O
1 Sukagalih 6 21 1.084 3.213
2 Baginda 5 18 1.597 4.938
3 Cipancar 7 23 998 2.931
4 Citengah 3 10 524 1.590
5 Gunasari 9 35 1994 5.969
6 Cipamengpeuk 11 43 2233 6.664
Jumlah 41 150 8.430 25.305
Sumber dari : Pendataan
6
Tabel 2.3
Jumlah Penduduk Per Desa/Kelurahan
Di Wilayah Puskesmas Sukagalih
Tahun 2022
Jumla

h
N Nama Pend Jumla
O Desa/Kel h
uduk

Pria Wanita

1 Sukagalih 1.587 1.626 3.213

2 Baginda 2.556 2.382 4.938

3 Cipancar 1.365 1.566 2.931

4 Citengah 818 772 1.590

5 Gunasari 3.161 2.808 5.969

Cipamengpe
6 3.127 3.237 6.664
uk

Jumlah 12.614 12.691 25.305

Berdasarkan data di atas terlihat bahwa jumlah penduduk paling banyak berada di Kelurahan

Cipameungpeuk dikarenakan wilayah ini merupakan dekat dengan pusat kota dan pusat pembelanjaan

sehingga mobilisasi penduduknya sangat tinggi.

2.3. Bentang Alam


Wilayah Kelurahan teridiri dari perbukitandengan kemiringan yang bervariasi antara 2-40%.
Kelurahan terletak >20m dpl.
Lokasi bangunan UPTD Puskesmas terletak di dataran rendah yang dikelilingi oleh wilayah
yang lebih tinggi/bukit.

7
Sebagian besar lahan berjenis podsolik merah kuning dan pasir kuarsa, serta bertekstur kasar dengan
ikatan batuannya lemah, karena tanah tersebut dibentuk dari batuan yang umumnya relatif muda. Sifat tanah
demikian sangat mudah ter-erosi dan jenuh oleh air.

2.4. Iklim
Kota beriklim tropis mempunyai dua musim, yaitu : musim penghujan dan musim kemarau. Musim
kemarau biasa terjadi antara bulan Mei sampai dengan Oktober, sedangkan musim penghujan terjadi
antara bulan November sampai dengan bulan April. Keadaan ini terus berlangsung setiap tahun yang
diselingi dengan musim peralihan pada bulan-bulan tertentu. Dalam beberapa tahun terakhir, keadaan
musim di Kota tidak menentu. Pada bulan-bulan yang seharusnya turun hujan namun tidak turun hujan
demikian juga sebaliknya. Curah hujan di Kota rata-rata tertinggi adalah 705 mm dan rata-rata
terendah tercatat 71 mm (Bappeda, 2009).

8
BAB III
PENILAIAN RISIKO, PENENTUAN KEJADIAN
DAN PENGEMBANGAN SKENARIO

3.1. Penilaian Risiko dan Penentuan Kejadian


Penilaian bahaya dilakukan melalui identifikasi jenis ancaman dan pembobotan ancaman
di wilayah UPTD Puskesmas dengan menggunakan instrument HVA sebagai berikut:

Berikut adalah peta rawan bencana Kelurhan :

Dari peta rawan bencana tersebut tampak bahwa bencana yang mungkin terjadi di wilayah
Kleurahan adalah bencanan banjir dan longsor, bencana kebakaran, bencana konflik, dan bahaya
longsor.
Bangunan UPTD Puskesmas terletak di daerah rawan banjir. Selain itu terdapat parit besar yang
mengelilingi bangunan Puskesmas, dimana parit tersebut menjadi saluran air dari daerah yang lebih
tinggi untuk menuju ke saluran air utama kecamatan Tengah yang pada akhirnya menuju ke laut.
Faktor yang berperan yaitu curah hujan yang tinggi, gelombang pasang air laut yang tinggi,
terjadi pelanggaran tata ruang wilayah, system drainase yang buruk dan disiplin masyarakat
membuang sampah pada saluran air dan laut.

9
3.2. Pengembangan Skenario
Berdasarkan peta wilayah, dapat diidentifikasi masyarakat dan daerah/lokasi yang terancam
bencana (daerah rawan bahaya/bencana) sehingga dapat diperkirakan luas/besarnya dampak bencana
yang mungkin terjadi. Tingkat ancaman yang terjadi akibat tingginya curah hujan dan tingginya
gelombang pasang air laut yang diasumsikan terjadi pada malam hari di bulan September 2020 –
Bulan Appril 2021 dapat berupa ancaman ringan, sedang dan berat.

1
0
Skenario bencana banjir Puskesmas Kota .
Terjadi waktu malam hari/ tengah malam
Bencana banjir akibat curah hujan tinggi dan laut pasang
Kejadian hujan pada musim hujan September 2020 – April 2020, Tanggap darurat 7 (Tujuh) hari

No Jenis Sarana Terancam Terancam Rusak Terancam jiwa


Rusak Ringan- Berat
sedang
1 Sistem Listrik V
2 Komputer, Printer v
3 Genset v
4 Dental Unit V
5 Kompressor poli gigi V
6 UPS V
7 Internet v
8 Mebelair v
9 Alat Kesehatan V
10 Timbangan V
11 Tabung Oksigen V
12 Ambulans V
13 APAR V
14 Exhaust Fan V
15 Obat, PMT V
16 Rekam Medis V
17 Arsip/Dokumen v
18 Sistem air v
19 Rumah dinas dan isinya V
20 Penghuni rumah dinas V
21 Gedung Puskesmas V
22 Tanaman V
23 Pelayanan Puskesmas TERGANGGU

Perencanaan Kontijensi ini adalah skenario ancaman berat, sehingga skenario yang
digunakan adalah skenario untuk penanganan sarana prasarana dan system utilitas. Adapun dampak
bencana ini diperkirakan akan banyak menimbulkan korban dan kerusakan meliputi:
1. Sistem listrik
Sambungan listrik yang terancam adalah di lantai satu, terutama di ruang pelayanan Gigi.
2. Komputer dan Printer
Komputer dan Printer yang terancam rusak sebanyak 60% yang terletak di lantai satu.
3. Genset
Genset terletak di dalam “rumahnya” yang terletak di halaman Puskemas dengan ketinggan 1 meter.
Apabila banjir lebih dari 1 meter maka akan terncam rusak berat dan tidak dapat difungsikan.
4. Dental Unit
Ternacam rusak berat, karena terletak di lantai satu dan sulit untuk dipindahkan.
5. Kompresor Poli Gigi
Ternacam rusak berat, karena terletak di lantai satu dan sulit untuk dipindahkan.
6. UPS
UPS di lantai saru terancam rusak berat
7. Internet

1
1
Apabila system listrik terancam, maka internet juga akan terancam tidak bisa digunakan
8. Mebelair
Kursi tunggu, meja kursi kantor, meja periksa, loket pendaftaran, lemari, rak, loker terancam rusak
ringan sampai berat.
9. Alat Kesehatan
Alat Kesehatan yang terancam rusak sebanyak 60% yang terletak di lantai satu.
10. Timbangan
Timbangan berat badan terancam rusak berat sebanyak 50%.
11. Tabung oksigen
Tabung oksigen di ruang Tindakan terncama rusak berat 100%.
12. Mobil Puskesmas KelilingAmbulans
Mobil Pusling/ambulan diparkir di halaman Puskesmas dan terancam rusak berat.
13. APAR
Apar yang menenpel di dinding terancam rusak 50%.
14. Exhaust fan
Exhaust fan terancam kemasukan air dan diperkirakan rusak sedang.
15. Obat, PMT
Terancam rusak berat dan tidak dapat dimanfaatkan.
16. Rekam Medis
Rekam Medis yang terancam rusak berat 50%
17. Arsip/Dokumen
Arsip/dokumen ternacam rusak 20%
18. Sistem air
Saluran pembuangan akan kemasukan air dan lumpur, akibatnya akan mampet.
19. Rumah Dinas
Rumah dinas sebanyak 6 dan terbuat dari kayu yang sudah lapuk. Dari keenam rumah dinas, yang
dihuni 4 rumah yang terdiri dari 17 orang dimana terdapat lansia dan balita.
20. Peralatan rumah tangga rumah dinas
Peralatan rumah tangga rumah dinas terncam rusak 80%.
21. Penghuni rumah dinas
Sebanyak 17 orang terancam luka-luka, kedinginan, bahkan tenggelam.
22. Gedung puskesmas
Terancam rusak sedang sampai berat, kotor dan bau.
23. Tanaman
TOGA dan bunga terancam rusak berat dan mati.
24. Pelayanan Puskesmas
Terancam terganggu 100%.

1
2
Skenario bencana banjir Puskesmas Kota .
Terjadi waktu malam hari/ tengah malam
Bencana banjir akibat curah hujan tinggi dan laut pasang
Kejadian hujan pada musim hujan September 2020 – April 2020, Tanggap darurat 7 (Tujuh) hari

13
BAB IV
KEBIJAKAN DAN
STRATEGI

4.1. Kebijakan
Dalam rangka penanganan terhadap dampak yang ditimbulkan oleh bencana banjir
akibat tingginya curah hujan dan tingginya gelombang pasang air laut, maka perlu diambil
beberapa kebijakan untuk meminimalkan akibat bencana tersebut. Beberapa kebijakan penting
yang harus diambil yaitu :
1. Penanggulangan bencana dilaksanakan secara terpadu terkoordinir yang melibatkan seluruh
pegawai dan OPD yang terkait.
2. Penanggulangan bencana dilakukan sejak dini untuk mencegah meluasnya dampak
bencana, terutama korban manusia,
4. Penanganan bencana dilakukan dengan memprioritaskan keselamatan jiwa manusia, dan target
utama kelompok rentan. Bagi korban yang luka-luka diberikan pengobatan cuma- cuma,
sedangkan yang meninggal dunia segera dimakamkan;
5. Memantau dan melaporkan kerugian yang ditimbulkan oleh bencana, baik harta benda maupun
jiwa.
6. Memastikan lokasi alternative untuk mengevakuasi korban maupun barang yang masih dapat
diselamatkan.
4.2. Strategi
Untuk merealisasikan kebijakan yang telah ditetapkan di atas, maka perlu dilakukan kegiatan
sebagai berikut:
1. Membentuk tim untuk memantau dan mengendalikan operasi penanganan bencana/kedaruratan.
2. Koordinasi dengan lintas sektor (kelurahan, BPBD, PSC, DKKdll) terkait koordinasi efektif
dan efisien terhadap implementasi prosedur tetap yang disusun, menentukan arah / langkah
permasalahan yang akan dilaksanakan, serta pembagian tugas pelaksanaan kerja dari unsur
yang terkait;
3. Mengerahkan semua sumber-daya dengan mengutamakan sumber-daya dan potensi lokal.
4. Mengerahkan unsur dinas terkait, k e l u r a h a n , BPBD, PSC dan masyarakat untuk
mendukung pelaksanaan operasi tanggap darurat.
5. Prioritas adalah lansia, anak-anak, orang sakit, penyandang cacat, ibu hamil, orang stres;
6. Melakukan penilaian kerusakan serta taksiran kebutuhan dan prediksi perkembangan
kejadian untuk tanggap darurat, pemulihan darurat.
7. Menyediakan mobilisasi orang dan barang serta tempat evakuasi.
8. Memberikan laporan pertanggung jawaban tugas yang diberikan dan mengevaluasi seluruh
pelaksanaan kegiatan yang sudah dilaksanakan serta tindak lanjut yang direncanakan.
9. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang perkembangan penanganan bencana, jadwal
pelayanan dan alternative tempat pelayanan Kesehatan.

14
BAB V
PERENCANAAN SEKTORAL

5.1. SEKTOR MANAJEMEN DAN KOORDINASI (POSKO)


Sektor ini berfungsi sebagai pengendali semua kegiatan tanggap darurat bagi sector-sektor yang dibentuk
untuk melaksanakan kegiatan tanggap darurat di lapangan.

Pelibat Sektor

Unsur
No Kontak Peran
1 Kepala Mengkoordinasikan seluruh pegawai Puskesms
Puskesmas
2 Kelurahan Mengorganisasikan tokoh masyarakat dan unsur
masyarakat. Mendata, memverifikasi, menyiapkan dan
menggerakkan seluruh potensu sumber daya di
wilayah Kr Rejo
3 BPBD Mengkoordinir seluruh OPD non OPD (LSM, Ormas,
dan lain-lain)
4 Diskominfo Menyebarluaskan informasi Kedaruratan

5 DISHUB Bertanggung jawab mengakomodir kebutuhan


transportasi
6 KECAMATA Penanggung jwb & Menyiapkan Posko Pembantu
N
7 Dinas Sosial Koordinator,Penanggung Jwb Logistik semua pihak

8 Diskominfo Meneruskan informasi dari lokasi bencana ke


POSKO Bencana

9 TNI , POLRI Mengkoordinasikan pendidtribusian sumberdaya &


Penanggung jwb

1 Dinas PenanggungJwb & Koordinator Medis


0 Kesehatan/
PSC
1 BPBD Mengkoordinasikan penyiapan & pendidtribusian
1 sumberdaya
1 BPBD Koordinator/Penanggung Jwb Evakuasi
2
1 BPKAD Penanggung jwb Keuangan & admin.
3

15
5.1.1. Sasaran

1. Terselenggaranya koordinasi yang melibatkan seluruh komponen dan


stakeholder;
2. Tersedianya data sumberdaya yang ada pada masing-masing pihak;
3. Terorganisasikannya perencanaan sektoral sesuai kebijakan dan strategi serta
kebutuhan menghadapi becana banjir;
4. Terkendalinya penyelenggaraan kegiatan tanggap darurat;
5. Terkoordinirnya pengerahan sumber daya dari seluruh pihak terkait;
6. Terlaksananya kegiatan evakuasi dan penyelamatan penduduk dari ancaman banjir;
7. Terlaksananya kegiatan pengamanan wilayah pada saat situasi darurat;
8. Terlaksananya kegiatan pelayanan kesehatan bagi para penduduk yang terdampak
banjir;
9. Terlaksananya kegiatan untuk pemenuhan kebutuhan dasar penduduk yang terdampak
banjir;
10. Terlaksananya kegiatan pemulihan darurat bagi fungsi-fungsi infrastruktur dasar
yang terdampak;Terdistribusikannya informasi kesiapan dan penanganan bencana
bencana banjir kepada publik.

5.1.2. Kegiatan

N
O
Kegiatan Pelak u Waktu

1 Menyelenggarakan rapat BPBD, TNI Sebelum musim hujan


koordinasi lintas sektor POLRI,
DINKES, DINSOS/
2 Melakukan pendataan TAGANA, DISHUB, Sebelum musim hujan
sumberdaya dari TRIPIKA, LSM,
seluruh sector PRAMUKA, SATPOL
PP, PMI, RELAWAN,
3 Mengorganisasikan TOMAS, TOGA, SAR, Sebelum musim hujan
perencanaan sektoral

4 Mengkoordinasikan Memasuki awal musim


penyiapan sumberdaya penghujan
dari seluruh sektor

5 Mengaktifkan pusat Setelah mendapatkan


pengendali operasi informasi peringatan dini
(pusdalops) tanggap darurat

6 Mengendalikan Sebelum dan pada saat


pengerahan terjadi banjir
sumberdaya dari
seluruh pihak
7 Menerima Pada saat tanggap
dan darurat
mendistribusikan
informasi terbaru kepada

16
8 Menyusun laporan Setiap hari pada saat
kegiatan tanggap darurat dan di akhir
tanggap darurat kegiatan tanggap darurat

5.1.3. Kebutuhan dan Ketersediaan Sumberdaya


Perhitungan Kebutuhan Jmlh Ketersediaan Kesen
Kebutuhan
Satuan Jm Fre Kebutuhan Jm Asal Jangan
l q l
Posko/Seketariat - - -

a. Ruang rapat buah 1 - - -

b. Meja buah 1 - - -
0
c. Kursi buah 3 - - -
0
d. Papan Informasi buah 1 - - -

e. Komputer ( Laptop) Unit 3 - - -

f. Peralatan ( ATK ) Paket 1 - - -

g. Alat Komunikasi - - -

1. Pesawat Rik Set 5 - - -

2.Papan Data buah 5 - - -

3. Telephone Unit 1 - - -

4.Mesin Fax Unit 1 - - -

5.Pengeras Suara Tiga 3 - - -

6.Peta Rawan
buah 1 - - -
7.HT Unit 2 - - -
0
h. Jaringan Internet Unit 1 - - -

i. Kendaraan roda 2 Unit 2 - - -

j. Media Info - - -

a. Radio Lokal Unit 3 - - -

b. Leaflet Lemb 1 - - -
ar 0
c. Handicamp Unit 1 - - -

d. Camera Digital Unit 1 - - -

k. Kendaran Roda 4 Unit 1 - - -

l. BBM/HARI Liter 7 - - -
5
m. Konsumsi/org Ribu 2 - - -
5

17
5.2. SEKTOR PENCARIAN DAN PENYELAMATAN (SAR)

5.2.1. Tugas pokok personil evakuasi :


1. Melakukan pencarian korban
2. Melakukan penyalamatan dan penilaian medis sesuai dengan kondisi korban yang
ditemukan
3. Memberikan penatalaksanaan gawat darurat medis (pertolongan pertama)
sesuai dengan kondisi korban yang ditemukan
4. Memberikan rujukan atau tindak lanjut sesuai dengan kondisi korban

5.2.2. Kebutuhan dan Ketersediaan Sumberdaya

Perhitungan Kebutuhan Jmlh Ketersediaan Kesen


Kebutuhan
Satuan Jm Fre Kebutuhan Jm Asal Jangan
l q l
Posko/Seketariat - - -

a. Ruang rapat 1 Buah 1 - - -

b. Meja 1 Buah 1 - - -
0 0
c. Kursi 3 Buah 3 - - -
0 0
d. Papan Informasi 2 Buah 1 - - -

e. Komputer ( Laptop) 3 Unit 3 - - -

f. Peralatan ( ATK ) 1 Paket 1 - - -

g. Alat Komunikasi - - -

1. Pesawat Rik 8 Set 5 - - -

2.Papan Data 8 Buah 5 - - -

3. Telephone 1 Unit 1 - - -

4.Mesin Fax 1 Unit 1 - - -

5.Pengeras Suara 3 Tiga 3 - - -

6.Peta Rawan
1 Buah 1 - - -
7.HT 2 Unit 2 - - -
0 0
h. Jaringan Internet 1 Unit 1 - - -

i. Kendaraan roda 2 2 Unit 2 - - -

j. Media Info - - -

a. Radio Lokal 3 Unit 3 - - -

b. Leaflet 1 Lemb 1 - - -
0 ar 0
c. Handicamp 1 Unit 1 - - -

d. Camera Digital 1 Unit 1 - - -

18
k. Kendaran Roda 4 1 Unit 1 - - -

19
TABEL
Kebutuhan Sektor SAR

BANYAK HARGA JUMLAH


N NAMA TYPE KE KE KE
BU TE KU SATU
BARANG (R T
TU RS RA AN P)
ED
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Scuba Dacor
Tabung Oksigen
2 GEA/ 6 M3
5000 ml
3 GPS Garmin
4 Kompas Sunto
5 Peta Topografi Jantop-AD
6 Masker 3M
7 Kendr.Roda 4 Minibus
8 Motor Trail Kawasaki
9 Rescue Ford Jeep

10 Perahu Karet Avon

11 Kamera Digital Nikon

12 Chain Saw Shill

13 Kompresor Scuba Bower

14 Kantong Mayat -

15 Sepatu boot AP

16 Life Jaket -

17 HT Kenwood

18 Papan Informasi -

JUMLAH

20
5.3. Sektor Kesehatan
Sektor kesehatan bertugas untuk memberikan Pelayanan kesehatan baik pada saat terjadi
banjir, maupun bagi korban yang terdampak banjir. Sector ini mempunyai tanggung jawab untuk
menyelenggarakan pelayanan kesehatan kepada penduduk yang kena dampak, baik yang tidak
mengungsi (Bertahan di lokasi bencana) maupun yang berada dilokasi pengungsian serta penduduk
yang mengalami cedera / luka yang berada di masing masing posko pelayanan dan rumah sakit
rujukan.

5.3.1. Situasi
Banjir akan menyebabkan sejumlah penduduk menderita cidera/luka, terpapar penyakit,
bahkan mungkin akan menimbulkan korban jiwa dan sebagian besar penduduk harus mengungsi ke
tempat yang aman. Kondisi pengungsian yang minim sarana dan prasarana juga akan menyebabkan
ancaman ; menurunnya kualitas kesehatan bagi para penduduk yang berada dipengungsian.

□ Kelurahan memiliki 1 Puskesmas dan 2 klinik.


• Jumlah Korban bencana/lokasi/kondisi
• Jumlah Penduduk Kelurahan :
• Jumlah Orang yang terkena dampak = Jiwa
• Jumlah Korban Jiwa :
a. Luka – luka : orang
□ Meninggal : org
□ Luka ringan : org
□ Luka sedang : org
□ Luka Berat/Patah Tulang : 2 org
b. Kasus lain : Kejadian Penyakit
□ Diare
□ ISPA
□ Peny. Kulit
□ DBD
□ Leptospirosis
• Kondisi Masyarakat: ketakutan, panik, dan Mengungsi ketempat yang lebih aman.

21
• Lokasi kejadian
□ Wilayah Kelurahan : 15 % dari seluruh wilayah
□ Kena dampak terhadap penduduk : %( jiwa )

5.3.2.
Sasaran
a. Terlaksananya pelayanan kesehatan yang optimal dan merata bagi para penduduk yang
mengungsi, dengan mendirikan Posko Pelayanan Kesehatan di 2 tempat yaitu:
□ Posko Induk : …..

b. Tersedianya Sumber Daya Manusia bidang kesehatan yang profesional;


c. Tersedianya Rumah Sakit Rujukan beserta tenaga dan sarananya (RSUD Beriman,
Klinik Ibnu Sina)
d. Terlaksananya penanganan lanjutan bagi penduduk yang mengalami cidera / luka akibat
banjir;
e. Terlaksananya rujukan kesehatan yang optimal.
f. Terkirimnya laporan mengenai perkembangan situasi dan kondisi kesehatan kepada
instansi terkait sesuai dengan format yang ada.

5.3.3. Kegiat an

N KEGIAT PELAKSANA WAKTU


O AN
1 Menyiapkan Tim Kesehatan
Tim reaksi cepat pelayanan kes. RSU, DINKES, PMI, Hari I kejadian

2 Menyiapkan obat, bahan habis DINKES, RSU Sda


pakai dan alat kesehatan

3 Menyiagakan ambulance DINKES, RSU, PSC Sda


4 Pelayanan Rujukan DINKES, RSU, PSC Hari ke – I / II
5 Membentuk pos kesehatan DINKES, PMI, Pramuka Hari ke- II dst
SBH
6 Mengaktifkan Puskesmas yang DINKES Sda
tidak terkena bencana selama 24
jam

22
5.3.4. Kebutuhan dan Ketersediaan Sumberdaya

KETERSE
H K
KE DI HAR
N JENIS E
STANDAR VO B KE GA JUML KE
KEBUTUH A K K
L UT LU SAT AH T
O AN U
R UH RA E R (Rp BIAYA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1

Dr. Bedah 7
1 1 per 1 1 0 0 100,00 700.00
(Transport) Kab. 1
0 0

7
2 Dr. Anastesi 1 per 1 0 0 1 100,00 700.00
Kab. 1
0 0

2 per 4
3 Dr. Umum P 8 2 0 100,00 5.600.00
7
o 7 0 0
s

Perawat/Bi 4 per
4 Pos 470 0 50,00 5.600.00
da n 4 7 1
6 0 0

5 Tenaga 1 per 2 0 50,00 1.400.00


P
4 7 4
Supir o 5 0 0
s

1 per 2 50,00 1.400.00


6 Sanitarian P 0
4 7 4
o 8 0 0
s

7 Ahli Gizi 1 per 1 0 50,00 1.400.00


P
4 7 4
o 8 0 0
s

8 Relawan 2 per 130 0 50,00 ,2.800,00


P
4 7 8
PMI o 0 0
s

1 Psikolog 1 per 4 1 0 1 1 100,00 4,200,00


prov 7
0 0 0

1 2 per 2 50.00 2.800.00


Tim reaksi P 4 8 0
7
1 cpt o 0 0 0
s

1 Ulama 7 per 4 7 5 0 100,00 700,00


prov 7
2 6 0 0

JUMLAH 27.300,00
0

23
Kebutuhan Bahan Habis Pakai

KETERSE
H DI K
JENIS
N A A E HARG K
KEBUT STANDA VOL K KE JUML
K A SAT E
UH AN R E C AH
O I R U (Rp)
L BIAY
R T
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1
Obat &
1 bahan 30 per 59,439 7 17,832 10,00 6,00 1,83 10,00 18,320,00
% 0 0 2 0 0
habis org
Obat 10 per
2 % 59,439 7 5,944 4,00 1,00 944 30,00 28,320,00
Spesialis 0 0 0 0
org
Po
Tabung
3 1 per sko 4 7 4 2 1 1 1,000,00 1,000,00
Oksigen 0 0
Po
4 Darah 2 per sko 4 7 8 0 0 2 250,00 500,00
0 0
Isi Ulang Po
7
5 Tabung 1 per 4 4 0 0 4 100,00 400.00
0 0
Oksigen

Infus pos 7
6 100 per 400 0 0 400 25,00 10.000.00
Lengkap ko 4 0 0

pos 7
7 Cairan Infus 100 per 400 0 0 400 10,00 4.000,00
ko 4 0 0
5.4. SEKTOR LOGISTIK/ DAPUR UMUM

Sektor ini bertugas untuk memberikan pelayanan kebutuhan dasar bagi para penduduk yang
mengungsi. Tanggungjawab sektor ini adalah menyediakan logistik yang dibutuhkan di
lokasi pengungsian.

5.4.1. Sasaran
a. Tersedianya logistik untuk kebutuhan korban bencana;
b. Penyaluran barang logistik yang merata pada korban bencana
c. Terpenuhinya kebutuhan konsumsi bagi korban bencana
d. Terwujudnya layanan pangan, sandang yang dibutuhkan pengungsi dan
dibedakan antara laki-laki dan perempuan;
5.4.2. Kegiatan

N Kegiatan Pelak Waktu


o u
1 - Mengolah data sebagai acuan Dinsos, BPBD, Tanggap Darurat
dalam pendistribusian logistic, Tagana, PMI
memdirikan tenda dan dapur Umum
- Mendistribusikan Logistik kepada
Korban Bencana

2 - Menghitung Jumlah Kebutuhan Ketapang, Dinsos Tanggap Darurat


Pangan Yang Dibutuhkan oleh
korban
bencana dalam hal pendistribusian pangan
- Memperhatikan akses dalam
penyediaan pangan kelokasi
korban bencana
3 - Menyediakan Tenaga-Tenaga Dunia Usaha,PMI, Tanggap Darurat
Terampil Untuk Membantu
Pendistribusian Logistic Dan DU
- Membantu Pendanaan Dengan Cara
Menggalang Para Dunia Usaha
Untuk Membantu

27
Keperluan Logistic Dan DU.
4 - Melaksanakan pengamanan POLRI Tanggap Darurat
ditempat penampungan
barang logistic
- Melaksanakan pengamanan
pada saat pendistribusian
logistic ketempat lokasi bencana

28
5.5. Sektor Sarana dan Prasarana (Infrastruktur)

5.5.1. Situasi

Apabila terjadi bencana banjir, sebagian dan seluruh penduduk akan


menyelamatkan diri ke tempat yang aman (ketinggian) yang telah di tunjuk
bpbd, dimana rumah masyarakat sebagian kebanjiran.

Sarana dan prasarana yang rusak adalah sebagai


berikut :
- Jembatan :+ unit
- Jalan :+ km
- Air bersih :+ kecamatan
- Jaringan Listrik :+ km

- Pohon tumbang : buah

- Lampu jalan : unit

5.5.2. Sasaran

- Tersedianya jalur penyelamatan / evakuasi ke tempat yang aman.


- Tersedianya areal pengungsian dengan sarana dan prasarana yang memadai.
- Pulihnya seluruh sarana dan prasarana seperti jalur transportasi, sarana
air bersih, sarana kesehatan dll.

30
5.5.3. Kegiatan

N Kegiata Pelaksana Waktu Pelaksanaan


o. 1
n
Menyiapkan jalur evakuasi PU,Perkim,& Pada saat Tanggap Darurat
.
BPBD

2 Menyiapkan lokasi evakuasi dan sarana PU, PDAM,


Depkes,Diknas, Pada saat Tanggap Darurat
: Pos Kesehatan, Air Bersih, B LH&P,
MCK, Tempat Ibadah, Sekolah Kem.Agama
darurat
3 Memulihkan jalur transportasi (jalan PU Pada saat Tanggap Darurat
.
dan jembatan)
4 Memulihkan jaringan listrik PLN Pada saat Tanggap Darurat
.
5 Memulihkan sarana air bersih PDAM Pada saat Tanggap Darurat
.
6 Memulihkan jaringan komunikasi TELKOM Pada saat Tanggap Darurat
.

5.5.4. Standar

1. Areal aman / evakuasi dengan ketinggian > 15 meter dengan jalur transportasi yang
memadai dan ketentuan luas areal adalah 300 jiwa / Ha
2. Air bersih 15 ltr/hari/jiwa
3. M.C.K : unit, ukuran 5,5 x 10 m / 300 jiwa
4. Tempat ibadah : 1 unit, ukuran 5,5 x 10 m / 300 jiwa
5. Sekolah darurat : 1unit, ukuran 5,5 x 10 m / 300 jiwa
6. Pos kesehatan : 1unit, ukuran 5,5 x 10 m / 300 jiwa
7. Sarana air bersih 1 unit kapasitas 2 ltr/hari x 300 jiwa x 7 hari
8. Membangun jembatan darurat, bentang + 4 m’ : 0,5 m3 kayu / m’
9. Pemulihan jalan : 1 Excavator + 2 Dump truk / 10 km jalan
10.
11. Pemulihan jaringan listrik

31
5.5.5. Proyeksi Kebutuhan dan Ketersediaan Sumber Daya

Jeni Tot Harg


No s Standa V al Persediaa Kekuranga a Jumlah Ket.
. kebutuha r ol Kebutuha n n satua
1 Hidrant U B
. ni h
Umum t
2 Water Meter U B
. ni h
3 Pipa 4 inch In Bt 4 M per btg
. ch g
4 Pipa 3 inchi In Bt
. ch g
5 Pipa 2 inchi In Bt
. ch g
6 Mobil Dapur U 1
. ni
Umum t mobil=100
7 Grader U
. ni
8 Loader U
. ni
9 Excavator U
. ni
10 Dump Truck U
. ni
11 Mobil U 1 mobil = 2 m3
. Tangki nit
Air
12 Mobil Truk U 1 mobil = 20 orang
. nit
Operasional
13 BBM Liter 100 100x10x7
. Lt
14 Kayu Jemb M 1 m3 Per jembatan
. 3
15 SDM Teknis
.
operator
16 Tenda U 30 orang
. nit
Peleton
17 Tenda Regu U
. nit
18 Tenda U
. nit
Keluarga
19 Tenda Posko U
. nit
20 Tenda Dapur
.
21 Somel U
. nit
22 Chainsaw
.
23 Senter Sorot
.
24 Motor
. Trailer

3
32
BAB VII
RENCANA TINDAK
LANJUT

1. Rencana kontijensi banjir di Kelurahan disusun berdasarkan kesepakatan seluruh unsur baik
pemerintah, lembaga non-pemerintah, dan masyarakat yang terkait dengan penanggulangan
bencana banjir musim hujan tahun 2020 – 2021.

2. Rencana Kontijensi ini disetujui dan ditandatangai serta menjadi komitmen bersama oleh setiap
unsur yang terlibat dalam penyusunan.

3. Untuk menguji ketepatan Rencana Kontijensi yang telah disusun, maka perlu dilakukan uji coba
dalam bentuk simulasi atau gladi. Dalam gladi ini diusahakan supaya besaran dan skalanya
mendekati peristiwa/kejadian yang di-skenario-kan. Apabila tidak memungkinkan, dapat diambil
sebagian dari luas yang sesungguhnya.

4. Rencana Kontijensi diaktivasi menjadi Rencana Operasi pada saat terjadi bencana setelah
dilakukan penilaian awal secara cepat dan penyesuaian komponen kebutuhan sesuai kondisi dan
intensitas bencana.

5. Koordinasi secara berkala untuk memperbarui dokumen Rencana Kontijensi ini perlu
dilakukan untuk disesuaikan dengan perkembangan termasuk updating data ketersediaan sumber
daya pada masing-masing instansi.

6. Perlu dilakukan identifikasi kerentanan wilayah rawan bencana yang meliputi berbagai aspek
antara lain sosial, perumahan, infrastruktur, dan lingkungan.

7. Inventarisasi persediaan (buffer stock) untuk pemenuhan kebutuhan darurat perlu


diselenggarakan dengan manajemen logistik yang baik.

8. Perlu dibangun jejaring yang lebih luas (termasuk dengan lembaga usaha) agar seluruh sumber
daya di Kelurahan dapat dioptimalkan dalam penanggulanagan bencana baik dalam tahap pra-
bencana, saat tanggap darurat, maupun pasca bencana.

9. Perlu upaya semua pihak untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana yang
mungkin terjadi melalui beberapa kegiatan antara lain sebagai berikut :

a. Penyuluhan, pelatihan dan simulasi penanggulangan bencana pada masyarakat di wilayah


rawan bencana.

33
b. Melengkapi peralatan bencana termasuk menyiapkan jalur evakuasi pada wilayah rawan
bencana.
c. Mengoptimalkan peran fungsi Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops).

10. Mempersiapkan masa transisi ketika menghadapi potensi terjadinya bencana dengan kemungkinan
2 (dua) kemungkinan, yaitu terjadi bencana atau tidak terjadi bencana.

a. Apabila terjadi bencana:


□ Jenis bencana yang terjadi sama/sesuai sebagaimana diperkirakan sebelumnya, maka rencana
kontijensi diaktivasi/diaplikasikan menjadi Rencana Operasi Tanggap Darurat.
□ Rencana operasi tersebut menjadi pedoman bagi POSKO untuk penanganan darurat yang
didahului dengan kaji cepat untuk penyesuaian data dan kebutuhan sumberdaya.
□ Jenis bencana yang terjadi tidak sama dengan yang diperkirakan dalam rencana kontijensi,
maka komponen kebutuhan sumberdaya mengalami perubahan sesuai dengan jenis ancaman dan
kebutuhan berdasarkan hasil kaji cepat.

Beberapa hal yang perlu dilakukan apabila bencana terjadi:


□ Rapat Koordinasi
Segera setelah terjadi bencana, dilakukan rapat koordinasi penanggulangan bencana
untuk melakukan hal-hal berikut:
- aktivasi Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) menjadi POSKO.
- penetapan dan pengiriman Tim Reaksi Cepat (TRC) ke lapangan untuk melakukan
kaji cepat (rapid assessment) untuk pendataan korban, kerusakan/kerugian, kebutuhan dan
kemampuan sumberdaya serta prediksi perkembangan kondisi ke depan. Hasil kerja TRC
menjadi acuan untuk melakukan tanggap darurat dan pemulihan darurat prasarana dan sarana
vital.
□ Pelaksanaan Operasi Tanggap Darurat
Sektor-sektor yang telah dibentuk segera melaksanakan tugas tanggap darurat sampai dengan
kondisi darurat pulih/kembali ke kondisi normal.
□ Evaluasi
Evaluasi berkala/rutin dilakukan terhadap pelaksanaan operasi tanggap darurat, yang hasilnya
antara lain berupa:
- pemecahan masalah-masalah yang dihadapi.

34
- perpanjangan masa tanggap darurat (jika diperlukan).
- pernyataan secara resmi berakhirnya tanggap darurat.

b. Apabila tidak terjadi bencana:


□ Apabila waktu kejadian bencana yang diperkirakan telah terlampaui (tidak terjadi bencana),
maka rencana kontijensi dapat diberlakukan atau diperpanjang untuk periode/kurun waktu tertentu
berikutnya.
□ Apabila setelah melalui kaji ulang dan perpanjangan masa berlaku ternyata tidak terjadi
bencana, rencana kontijensi dapat di deaktivasi (dinyatakan tidak berlaku) dengan pertimbangan
bahwa potensi bencana tidak lagi menjadi ancaman. Rencana kontijensi yang telah di-deaktivasi
dapat diaktifkan kembali setiap saat (aktivasi) jika diperlukan.

11. Kembali dari kondisi darurat kesiapsiagaan ke kondisi normal (Re-entry)

Re-entry adalah proses kembali dari kondisi darurat kesiapsiagaan ke kondisi normal. Dilakukan setelah
masa kedaruratan berakhir untuk mengetahui kekurangan/kelemahan apa yang terjadi pada saat
melaksanakan operasi tanggap darurat.

Memetik manfaat dari perencanaan kontijensi untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan dalam sistem
penanggulangan bencana melalui berbagai kegiatan, misalnya penyusunan kebijakan, pembuatan prosedur
tetap/SOP, penyebarluasan/ sosialisasi kebijakan dan kegiatan-kegiatan lainnya, dalam rangka
penyempurnaan upaya penanggulangan bencana.

35
BAB

VIII

PEN

UTU

Rencana Kontijensi ini dibuat sebagai acuan dan referensi bagi kelurahan dan segenap
unsur yang terlibat dalam penanggulangan bencana dalam menghadapi kemungkinan terjadinya
bencana banjir pada Tahun 2020 – 2021..

Jumlah anggaran biaya yang muncul dari beberapa sektor yang termuat dalam
Rencana Kontijensi ini bukan merupakan Daftar Isian Kegiatan/Dokumen Pelaksanaan Anggaran
tetapi merupakan proyeksi kebutuhan apabila bencana seperti yang diskenariokan benar-benar
terjadi. Kebutuhan ini dipenuhi dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada, baik dari
pemerintah, lembaga usaha, maupun masyarakat.

Rencana kontijensi ini masih perlu penyempurnaan dan review secara berkala untuk
pemutakhiran data dan informasi.

36

Anda mungkin juga menyukai