BANJIR
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
Rencana kontijensi ini disusun sebagai pedoman dalam penanganan bencana banjir khususnya
ketika banjir yang diakibatkan oleh tingginya curah hujan dan gelombang pasang yang tinggi pada
wilayah UPTD Puskesmas .
2.1. Geografi
Puskesmas Sukagalih merupakan salah satu Puskesmas di kabupaten Sumedang yang terletak di
sebelah Selatan kota Kabupaten Sumedang yang berjarak 4 kilometer , dengan waktu tempuh 15 menit
menggunakan kendaraan roda 4. Keadaan geografis dataran Sedang dan tinggi yang berbukit bukit dengan
ketingian 200-300 Meter di atas permukaan laut dengan suhu maksimum 24 derajat celsius, dengan curah
4
Gambar 2.1
Peta Wilayah Puskesmas Sukagalih
Keterjangkauan pelayanan kesehatan salah satunya dapat dilihat dari geografis wilayah, dimana secara
geografis dapat digambarkan jarak dan waktu tempuh ke fasilitas kesehatan dalam hal ini Puskesmas.
Daerah – daerah yang ada di wilayah kerja Puskesmas Sukagalih pada dasarnya dapat dijangkau dengan
5
kendaraan roda 2 atau 4.
Dimana waktu tempuh terlama yaitu dari dusun Andir desa Citengah selama 30 menit dengan biaya
Tabel.2.1
Situasi geografis Jarak tempuh Puskesmas Sukagalih tahun 2022
2.2. Kependudukan
Puskesmas Sukagalih pada tahun 2022 mempunyai jumlah penduduk sebanyak 25.305 orang terdiri dari
laki-laki 12.614 perempuan 12.691 orang dengan jumlah KK sebanyak 8.430 KK.
Tabel 2.2
Jumlah RW/RT/KK Dan Jiwa Per Desa/Kelurahan
Di Wilayah Puskesmas Sukagalih
Tahun 2022
N
NAMA DESA/KEL. JML RW JML RT JML KK JML JIWA
O
1 Sukagalih 6 21 1.084 3.213
2 Baginda 5 18 1.597 4.938
3 Cipancar 7 23 998 2.931
4 Citengah 3 10 524 1.590
5 Gunasari 9 35 1994 5.969
6 Cipamengpeuk 11 43 2233 6.664
Jumlah 41 150 8.430 25.305
Sumber dari : Pendataan
6
Tabel 2.3
Jumlah Penduduk Per Desa/Kelurahan
Di Wilayah Puskesmas Sukagalih
Tahun 2022
Jumla
h
N Nama Pend Jumla
O Desa/Kel h
uduk
Pria Wanita
Cipamengpe
6 3.127 3.237 6.664
uk
Berdasarkan data di atas terlihat bahwa jumlah penduduk paling banyak berada di Kelurahan
Cipameungpeuk dikarenakan wilayah ini merupakan dekat dengan pusat kota dan pusat pembelanjaan
7
Sebagian besar lahan berjenis podsolik merah kuning dan pasir kuarsa, serta bertekstur kasar dengan
ikatan batuannya lemah, karena tanah tersebut dibentuk dari batuan yang umumnya relatif muda. Sifat tanah
demikian sangat mudah ter-erosi dan jenuh oleh air.
2.4. Iklim
Kota beriklim tropis mempunyai dua musim, yaitu : musim penghujan dan musim kemarau. Musim
kemarau biasa terjadi antara bulan Mei sampai dengan Oktober, sedangkan musim penghujan terjadi
antara bulan November sampai dengan bulan April. Keadaan ini terus berlangsung setiap tahun yang
diselingi dengan musim peralihan pada bulan-bulan tertentu. Dalam beberapa tahun terakhir, keadaan
musim di Kota tidak menentu. Pada bulan-bulan yang seharusnya turun hujan namun tidak turun hujan
demikian juga sebaliknya. Curah hujan di Kota rata-rata tertinggi adalah 705 mm dan rata-rata
terendah tercatat 71 mm (Bappeda, 2009).
8
BAB III
PENILAIAN RISIKO, PENENTUAN KEJADIAN
DAN PENGEMBANGAN SKENARIO
Dari peta rawan bencana tersebut tampak bahwa bencana yang mungkin terjadi di wilayah
Kleurahan adalah bencanan banjir dan longsor, bencana kebakaran, bencana konflik, dan bahaya
longsor.
Bangunan UPTD Puskesmas terletak di daerah rawan banjir. Selain itu terdapat parit besar yang
mengelilingi bangunan Puskesmas, dimana parit tersebut menjadi saluran air dari daerah yang lebih
tinggi untuk menuju ke saluran air utama kecamatan Tengah yang pada akhirnya menuju ke laut.
Faktor yang berperan yaitu curah hujan yang tinggi, gelombang pasang air laut yang tinggi,
terjadi pelanggaran tata ruang wilayah, system drainase yang buruk dan disiplin masyarakat
membuang sampah pada saluran air dan laut.
9
3.2. Pengembangan Skenario
Berdasarkan peta wilayah, dapat diidentifikasi masyarakat dan daerah/lokasi yang terancam
bencana (daerah rawan bahaya/bencana) sehingga dapat diperkirakan luas/besarnya dampak bencana
yang mungkin terjadi. Tingkat ancaman yang terjadi akibat tingginya curah hujan dan tingginya
gelombang pasang air laut yang diasumsikan terjadi pada malam hari di bulan September 2020 –
Bulan Appril 2021 dapat berupa ancaman ringan, sedang dan berat.
1
0
Skenario bencana banjir Puskesmas Kota .
Terjadi waktu malam hari/ tengah malam
Bencana banjir akibat curah hujan tinggi dan laut pasang
Kejadian hujan pada musim hujan September 2020 – April 2020, Tanggap darurat 7 (Tujuh) hari
Perencanaan Kontijensi ini adalah skenario ancaman berat, sehingga skenario yang
digunakan adalah skenario untuk penanganan sarana prasarana dan system utilitas. Adapun dampak
bencana ini diperkirakan akan banyak menimbulkan korban dan kerusakan meliputi:
1. Sistem listrik
Sambungan listrik yang terancam adalah di lantai satu, terutama di ruang pelayanan Gigi.
2. Komputer dan Printer
Komputer dan Printer yang terancam rusak sebanyak 60% yang terletak di lantai satu.
3. Genset
Genset terletak di dalam “rumahnya” yang terletak di halaman Puskemas dengan ketinggan 1 meter.
Apabila banjir lebih dari 1 meter maka akan terncam rusak berat dan tidak dapat difungsikan.
4. Dental Unit
Ternacam rusak berat, karena terletak di lantai satu dan sulit untuk dipindahkan.
5. Kompresor Poli Gigi
Ternacam rusak berat, karena terletak di lantai satu dan sulit untuk dipindahkan.
6. UPS
UPS di lantai saru terancam rusak berat
7. Internet
1
1
Apabila system listrik terancam, maka internet juga akan terancam tidak bisa digunakan
8. Mebelair
Kursi tunggu, meja kursi kantor, meja periksa, loket pendaftaran, lemari, rak, loker terancam rusak
ringan sampai berat.
9. Alat Kesehatan
Alat Kesehatan yang terancam rusak sebanyak 60% yang terletak di lantai satu.
10. Timbangan
Timbangan berat badan terancam rusak berat sebanyak 50%.
11. Tabung oksigen
Tabung oksigen di ruang Tindakan terncama rusak berat 100%.
12. Mobil Puskesmas KelilingAmbulans
Mobil Pusling/ambulan diparkir di halaman Puskesmas dan terancam rusak berat.
13. APAR
Apar yang menenpel di dinding terancam rusak 50%.
14. Exhaust fan
Exhaust fan terancam kemasukan air dan diperkirakan rusak sedang.
15. Obat, PMT
Terancam rusak berat dan tidak dapat dimanfaatkan.
16. Rekam Medis
Rekam Medis yang terancam rusak berat 50%
17. Arsip/Dokumen
Arsip/dokumen ternacam rusak 20%
18. Sistem air
Saluran pembuangan akan kemasukan air dan lumpur, akibatnya akan mampet.
19. Rumah Dinas
Rumah dinas sebanyak 6 dan terbuat dari kayu yang sudah lapuk. Dari keenam rumah dinas, yang
dihuni 4 rumah yang terdiri dari 17 orang dimana terdapat lansia dan balita.
20. Peralatan rumah tangga rumah dinas
Peralatan rumah tangga rumah dinas terncam rusak 80%.
21. Penghuni rumah dinas
Sebanyak 17 orang terancam luka-luka, kedinginan, bahkan tenggelam.
22. Gedung puskesmas
Terancam rusak sedang sampai berat, kotor dan bau.
23. Tanaman
TOGA dan bunga terancam rusak berat dan mati.
24. Pelayanan Puskesmas
Terancam terganggu 100%.
1
2
Skenario bencana banjir Puskesmas Kota .
Terjadi waktu malam hari/ tengah malam
Bencana banjir akibat curah hujan tinggi dan laut pasang
Kejadian hujan pada musim hujan September 2020 – April 2020, Tanggap darurat 7 (Tujuh) hari
13
BAB IV
KEBIJAKAN DAN
STRATEGI
4.1. Kebijakan
Dalam rangka penanganan terhadap dampak yang ditimbulkan oleh bencana banjir
akibat tingginya curah hujan dan tingginya gelombang pasang air laut, maka perlu diambil
beberapa kebijakan untuk meminimalkan akibat bencana tersebut. Beberapa kebijakan penting
yang harus diambil yaitu :
1. Penanggulangan bencana dilaksanakan secara terpadu terkoordinir yang melibatkan seluruh
pegawai dan OPD yang terkait.
2. Penanggulangan bencana dilakukan sejak dini untuk mencegah meluasnya dampak
bencana, terutama korban manusia,
4. Penanganan bencana dilakukan dengan memprioritaskan keselamatan jiwa manusia, dan target
utama kelompok rentan. Bagi korban yang luka-luka diberikan pengobatan cuma- cuma,
sedangkan yang meninggal dunia segera dimakamkan;
5. Memantau dan melaporkan kerugian yang ditimbulkan oleh bencana, baik harta benda maupun
jiwa.
6. Memastikan lokasi alternative untuk mengevakuasi korban maupun barang yang masih dapat
diselamatkan.
4.2. Strategi
Untuk merealisasikan kebijakan yang telah ditetapkan di atas, maka perlu dilakukan kegiatan
sebagai berikut:
1. Membentuk tim untuk memantau dan mengendalikan operasi penanganan bencana/kedaruratan.
2. Koordinasi dengan lintas sektor (kelurahan, BPBD, PSC, DKKdll) terkait koordinasi efektif
dan efisien terhadap implementasi prosedur tetap yang disusun, menentukan arah / langkah
permasalahan yang akan dilaksanakan, serta pembagian tugas pelaksanaan kerja dari unsur
yang terkait;
3. Mengerahkan semua sumber-daya dengan mengutamakan sumber-daya dan potensi lokal.
4. Mengerahkan unsur dinas terkait, k e l u r a h a n , BPBD, PSC dan masyarakat untuk
mendukung pelaksanaan operasi tanggap darurat.
5. Prioritas adalah lansia, anak-anak, orang sakit, penyandang cacat, ibu hamil, orang stres;
6. Melakukan penilaian kerusakan serta taksiran kebutuhan dan prediksi perkembangan
kejadian untuk tanggap darurat, pemulihan darurat.
7. Menyediakan mobilisasi orang dan barang serta tempat evakuasi.
8. Memberikan laporan pertanggung jawaban tugas yang diberikan dan mengevaluasi seluruh
pelaksanaan kegiatan yang sudah dilaksanakan serta tindak lanjut yang direncanakan.
9. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang perkembangan penanganan bencana, jadwal
pelayanan dan alternative tempat pelayanan Kesehatan.
14
BAB V
PERENCANAAN SEKTORAL
Pelibat Sektor
Unsur
No Kontak Peran
1 Kepala Mengkoordinasikan seluruh pegawai Puskesms
Puskesmas
2 Kelurahan Mengorganisasikan tokoh masyarakat dan unsur
masyarakat. Mendata, memverifikasi, menyiapkan dan
menggerakkan seluruh potensu sumber daya di
wilayah Kr Rejo
3 BPBD Mengkoordinir seluruh OPD non OPD (LSM, Ormas,
dan lain-lain)
4 Diskominfo Menyebarluaskan informasi Kedaruratan
15
5.1.1. Sasaran
5.1.2. Kegiatan
N
O
Kegiatan Pelak u Waktu
16
8 Menyusun laporan Setiap hari pada saat
kegiatan tanggap darurat dan di akhir
tanggap darurat kegiatan tanggap darurat
b. Meja buah 1 - - -
0
c. Kursi buah 3 - - -
0
d. Papan Informasi buah 1 - - -
g. Alat Komunikasi - - -
3. Telephone Unit 1 - - -
6.Peta Rawan
buah 1 - - -
7.HT Unit 2 - - -
0
h. Jaringan Internet Unit 1 - - -
j. Media Info - - -
b. Leaflet Lemb 1 - - -
ar 0
c. Handicamp Unit 1 - - -
l. BBM/HARI Liter 7 - - -
5
m. Konsumsi/org Ribu 2 - - -
5
17
5.2. SEKTOR PENCARIAN DAN PENYELAMATAN (SAR)
b. Meja 1 Buah 1 - - -
0 0
c. Kursi 3 Buah 3 - - -
0 0
d. Papan Informasi 2 Buah 1 - - -
g. Alat Komunikasi - - -
3. Telephone 1 Unit 1 - - -
6.Peta Rawan
1 Buah 1 - - -
7.HT 2 Unit 2 - - -
0 0
h. Jaringan Internet 1 Unit 1 - - -
j. Media Info - - -
b. Leaflet 1 Lemb 1 - - -
0 ar 0
c. Handicamp 1 Unit 1 - - -
18
k. Kendaran Roda 4 1 Unit 1 - - -
19
TABEL
Kebutuhan Sektor SAR
14 Kantong Mayat -
15 Sepatu boot AP
16 Life Jaket -
17 HT Kenwood
18 Papan Informasi -
JUMLAH
20
5.3. Sektor Kesehatan
Sektor kesehatan bertugas untuk memberikan Pelayanan kesehatan baik pada saat terjadi
banjir, maupun bagi korban yang terdampak banjir. Sector ini mempunyai tanggung jawab untuk
menyelenggarakan pelayanan kesehatan kepada penduduk yang kena dampak, baik yang tidak
mengungsi (Bertahan di lokasi bencana) maupun yang berada dilokasi pengungsian serta penduduk
yang mengalami cedera / luka yang berada di masing masing posko pelayanan dan rumah sakit
rujukan.
5.3.1. Situasi
Banjir akan menyebabkan sejumlah penduduk menderita cidera/luka, terpapar penyakit,
bahkan mungkin akan menimbulkan korban jiwa dan sebagian besar penduduk harus mengungsi ke
tempat yang aman. Kondisi pengungsian yang minim sarana dan prasarana juga akan menyebabkan
ancaman ; menurunnya kualitas kesehatan bagi para penduduk yang berada dipengungsian.
21
• Lokasi kejadian
□ Wilayah Kelurahan : 15 % dari seluruh wilayah
□ Kena dampak terhadap penduduk : %( jiwa )
5.3.2.
Sasaran
a. Terlaksananya pelayanan kesehatan yang optimal dan merata bagi para penduduk yang
mengungsi, dengan mendirikan Posko Pelayanan Kesehatan di 2 tempat yaitu:
□ Posko Induk : …..
□
5.3.3. Kegiat an
22
5.3.4. Kebutuhan dan Ketersediaan Sumberdaya
KETERSE
H K
KE DI HAR
N JENIS E
STANDAR VO B KE GA JUML KE
KEBUTUH A K K
L UT LU SAT AH T
O AN U
R UH RA E R (Rp BIAYA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1
Dr. Bedah 7
1 1 per 1 1 0 0 100,00 700.00
(Transport) Kab. 1
0 0
7
2 Dr. Anastesi 1 per 1 0 0 1 100,00 700.00
Kab. 1
0 0
2 per 4
3 Dr. Umum P 8 2 0 100,00 5.600.00
7
o 7 0 0
s
Perawat/Bi 4 per
4 Pos 470 0 50,00 5.600.00
da n 4 7 1
6 0 0
JUMLAH 27.300,00
0
23
Kebutuhan Bahan Habis Pakai
KETERSE
H DI K
JENIS
N A A E HARG K
KEBUT STANDA VOL K KE JUML
K A SAT E
UH AN R E C AH
O I R U (Rp)
L BIAY
R T
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1
Obat &
1 bahan 30 per 59,439 7 17,832 10,00 6,00 1,83 10,00 18,320,00
% 0 0 2 0 0
habis org
Obat 10 per
2 % 59,439 7 5,944 4,00 1,00 944 30,00 28,320,00
Spesialis 0 0 0 0
org
Po
Tabung
3 1 per sko 4 7 4 2 1 1 1,000,00 1,000,00
Oksigen 0 0
Po
4 Darah 2 per sko 4 7 8 0 0 2 250,00 500,00
0 0
Isi Ulang Po
7
5 Tabung 1 per 4 4 0 0 4 100,00 400.00
0 0
Oksigen
Infus pos 7
6 100 per 400 0 0 400 25,00 10.000.00
Lengkap ko 4 0 0
pos 7
7 Cairan Infus 100 per 400 0 0 400 10,00 4.000,00
ko 4 0 0
5.4. SEKTOR LOGISTIK/ DAPUR UMUM
Sektor ini bertugas untuk memberikan pelayanan kebutuhan dasar bagi para penduduk yang
mengungsi. Tanggungjawab sektor ini adalah menyediakan logistik yang dibutuhkan di
lokasi pengungsian.
5.4.1. Sasaran
a. Tersedianya logistik untuk kebutuhan korban bencana;
b. Penyaluran barang logistik yang merata pada korban bencana
c. Terpenuhinya kebutuhan konsumsi bagi korban bencana
d. Terwujudnya layanan pangan, sandang yang dibutuhkan pengungsi dan
dibedakan antara laki-laki dan perempuan;
5.4.2. Kegiatan
27
Keperluan Logistic Dan DU.
4 - Melaksanakan pengamanan POLRI Tanggap Darurat
ditempat penampungan
barang logistic
- Melaksanakan pengamanan
pada saat pendistribusian
logistic ketempat lokasi bencana
28
5.5. Sektor Sarana dan Prasarana (Infrastruktur)
5.5.1. Situasi
5.5.2. Sasaran
30
5.5.3. Kegiatan
5.5.4. Standar
1. Areal aman / evakuasi dengan ketinggian > 15 meter dengan jalur transportasi yang
memadai dan ketentuan luas areal adalah 300 jiwa / Ha
2. Air bersih 15 ltr/hari/jiwa
3. M.C.K : unit, ukuran 5,5 x 10 m / 300 jiwa
4. Tempat ibadah : 1 unit, ukuran 5,5 x 10 m / 300 jiwa
5. Sekolah darurat : 1unit, ukuran 5,5 x 10 m / 300 jiwa
6. Pos kesehatan : 1unit, ukuran 5,5 x 10 m / 300 jiwa
7. Sarana air bersih 1 unit kapasitas 2 ltr/hari x 300 jiwa x 7 hari
8. Membangun jembatan darurat, bentang + 4 m’ : 0,5 m3 kayu / m’
9. Pemulihan jalan : 1 Excavator + 2 Dump truk / 10 km jalan
10.
11. Pemulihan jaringan listrik
31
5.5.5. Proyeksi Kebutuhan dan Ketersediaan Sumber Daya
3
32
BAB VII
RENCANA TINDAK
LANJUT
1. Rencana kontijensi banjir di Kelurahan disusun berdasarkan kesepakatan seluruh unsur baik
pemerintah, lembaga non-pemerintah, dan masyarakat yang terkait dengan penanggulangan
bencana banjir musim hujan tahun 2020 – 2021.
2. Rencana Kontijensi ini disetujui dan ditandatangai serta menjadi komitmen bersama oleh setiap
unsur yang terlibat dalam penyusunan.
3. Untuk menguji ketepatan Rencana Kontijensi yang telah disusun, maka perlu dilakukan uji coba
dalam bentuk simulasi atau gladi. Dalam gladi ini diusahakan supaya besaran dan skalanya
mendekati peristiwa/kejadian yang di-skenario-kan. Apabila tidak memungkinkan, dapat diambil
sebagian dari luas yang sesungguhnya.
4. Rencana Kontijensi diaktivasi menjadi Rencana Operasi pada saat terjadi bencana setelah
dilakukan penilaian awal secara cepat dan penyesuaian komponen kebutuhan sesuai kondisi dan
intensitas bencana.
5. Koordinasi secara berkala untuk memperbarui dokumen Rencana Kontijensi ini perlu
dilakukan untuk disesuaikan dengan perkembangan termasuk updating data ketersediaan sumber
daya pada masing-masing instansi.
6. Perlu dilakukan identifikasi kerentanan wilayah rawan bencana yang meliputi berbagai aspek
antara lain sosial, perumahan, infrastruktur, dan lingkungan.
8. Perlu dibangun jejaring yang lebih luas (termasuk dengan lembaga usaha) agar seluruh sumber
daya di Kelurahan dapat dioptimalkan dalam penanggulanagan bencana baik dalam tahap pra-
bencana, saat tanggap darurat, maupun pasca bencana.
9. Perlu upaya semua pihak untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana yang
mungkin terjadi melalui beberapa kegiatan antara lain sebagai berikut :
33
b. Melengkapi peralatan bencana termasuk menyiapkan jalur evakuasi pada wilayah rawan
bencana.
c. Mengoptimalkan peran fungsi Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops).
10. Mempersiapkan masa transisi ketika menghadapi potensi terjadinya bencana dengan kemungkinan
2 (dua) kemungkinan, yaitu terjadi bencana atau tidak terjadi bencana.
34
- perpanjangan masa tanggap darurat (jika diperlukan).
- pernyataan secara resmi berakhirnya tanggap darurat.
Re-entry adalah proses kembali dari kondisi darurat kesiapsiagaan ke kondisi normal. Dilakukan setelah
masa kedaruratan berakhir untuk mengetahui kekurangan/kelemahan apa yang terjadi pada saat
melaksanakan operasi tanggap darurat.
Memetik manfaat dari perencanaan kontijensi untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan dalam sistem
penanggulangan bencana melalui berbagai kegiatan, misalnya penyusunan kebijakan, pembuatan prosedur
tetap/SOP, penyebarluasan/ sosialisasi kebijakan dan kegiatan-kegiatan lainnya, dalam rangka
penyempurnaan upaya penanggulangan bencana.
35
BAB
VIII
PEN
UTU
Rencana Kontijensi ini dibuat sebagai acuan dan referensi bagi kelurahan dan segenap
unsur yang terlibat dalam penanggulangan bencana dalam menghadapi kemungkinan terjadinya
bencana banjir pada Tahun 2020 – 2021..
Jumlah anggaran biaya yang muncul dari beberapa sektor yang termuat dalam
Rencana Kontijensi ini bukan merupakan Daftar Isian Kegiatan/Dokumen Pelaksanaan Anggaran
tetapi merupakan proyeksi kebutuhan apabila bencana seperti yang diskenariokan benar-benar
terjadi. Kebutuhan ini dipenuhi dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada, baik dari
pemerintah, lembaga usaha, maupun masyarakat.
Rencana kontijensi ini masih perlu penyempurnaan dan review secara berkala untuk
pemutakhiran data dan informasi.
36