Anda di halaman 1dari 47

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembangunana kesehatan yang diselenggarakan di UPTD puskesmas
Sumberwringin berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan republik Indonesia no 43 tahun
2019 bertujuan untuk mewujudkan wilayah kerja UPTD Puskesmas Sumberwringin
yang sehat dengan masyarakat yang a) memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat b), mamapu menjangkau pelayanan pelayanan
Kesehatan bermutu,c) hidup dalam lingkungan sehat dan d) memiliki derajat kesehatan
yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat, dalam rangka
mewujudkan kecamatan sehat.dan untuk mencapai kabupaten Bondowoso yang sehat.
Berdasarkan prinsip paradigma sehat UPTD pusksmas Sumberwringin
mendorong seluruh pemangku kepentingan berpartisipasi dalam upaya pencegahan dan
mengurangi resiko kesehatan yang dihadapi individu ,keluarga,kelompok,dan masyarakat
melalui Gerakan Mayarakat Hidup Sehat . Berdasarkan prinsip kemandirian masyarakat
UPTD Puskesmas Sumberwringin mendorong kemandirian hidup sehat bagi individu,ke
luarga, kelompok,dan masyarakat.
UPTD puskesmas Sumberwringin mempunyai tugas melaksanakan kebijakan
kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan Untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan, UPTD Puskesmas Sumberwringin memiliki fungsi sebagai
penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilwyah kerja UPTD Puskesmas
Sumberwringin, dengan cara mengintegrasikan program yang dilaksanakan dengan
pendekatan keluarga .pendekatan keluarga merupakan salah satu cara untuk
meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan akses pelayanan kesehatan diwilayah
kerja UPTD Puskesmas Sumberwringin dengan mendatangi keluarga.
Pusat kesehatan masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan apaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama,dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif di wilayah kerjanya.
Dalam penyelenggaraan pelayanan upaya kesehatan masyarakat menggunaka
prinsip keterpaduan dan kesinambungan dengan mengintegrasikan dan mengkordinasikan
penyelenggaraan UKM dan UKP lintas program dan lintas sektor.
Upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama meliputi upaya kesehatan
masyaraka tesensial dan upaya kesehatan masyarakat pengembangan, Upaya kesehatan
masyarakat esensial meliputi 1) pelayanan promosi kesehatan, 2) pelayanan
kesehatanlingkungan, 3) pelayanan kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana, 4)
pelayanangizi, 5) pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.
Upaya kesehatan masyarakat pengembangan merupakan upaya kesehatan
masyarakat yang kegiatannya memerlukan upaya yang sifatnya inovatif dan/ataubersifat
1
ekstensifikasi dan intensifikasi pelayanan, disesuaikan dengan prioritasmasalah
kesehatan, kekhususa wilayah kerja dan potensi sumber daya yang tersediadi masing-
masing Puskesmas.
Penyelenggaraan upaya kesehatan di Puskesmas dapat terlaksana secara
optimaldengan manajemen yang baik. Manajemen Puskesmas adalah rangkaian
kegiatanyang dilaksanakan secara sistematik untuk menghasilkan output Puskesmas
secaraefektif dan efisien. Manajemen Puskesmas terdiri dari perencanaan, pelaksanaan
dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban. Seluruh kegiatan diatas
merupakan satu kesatuan yang saling terkait dan berkesinambungan.
Perencanaan adalah suatu proses kegiatan yang urut yang harus dilakukan untuk
mengatasi permasalahan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan
memanfaatkan sumberdaya yang tersedia secara berhasilguna dan
berdayaguna.Perencanaan Tingkat Puskesmas diartikan sebagai proses penyusunan
rencanakegiatan Puskesmas pada tahun yang akan datang yang dilakukan secara
sistematis,untuk mengatasi masalah atau sebagian masalah kesehatan masyarakat di
wilayah kerjanya.
Perencanaan Tingkat |Puskesmas merupakan gabungan rencana usulan dari
kegiatan UKM, UKP dan Manajemen sehingga perencanaan Tingkat Puskesmas dapat
menjangkau segala kegiatan yang ada di Puskesmas.
Rencana Usulan Kegiatan ( RUK ) UKM dibentuk berdasarkan usulan dari
pelaksana pelayanan program , baik program essensial maupun program pengembangan,
yang berguna sebagai acuhan pelaksana pelayanan program dalam meningkatkan hasil
kinerja kegiatan.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
RUK dapat dipergunakan sebagai acuan bagi penanggung jawakb UKM
dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan UK tahun 2023,agar terwujud pelayana
kesehatan masyarakat yang efektif, efisien, rasional, bermutu, proporsional,
terpadu dan professional

1.2.2 Tujuan Khusus


1. Tersedianya rencana usulan kegiatan untuk melaksanakan pelayanan upaya
kesehatan masyarakat yang bermutu di UPTD Puskesmas Sumberwringin dan
jaringan nya.
2. Tersedianya acuan bagi penanggung jawab UKM ,kordinator dan pelaksana
pelayanan kesehatan masyarakat untuk melihat usulan ukm dan kegiatan yang
nsudah dilaksanakan.
3. Tersedianya acuan dalam penyelesaian masalah dan rencana tindak lanjut
dalam meningkatkan capaian hasil kinerja selanjutnya.
2
4. Terselenggaranya pelayanan kesehatan masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan
1.3 Manfaat
1. Terciptanya rencana kerja program di Puskesmas secara efektif, efisien, dan
proporsional
2. adanya acuan pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di
Puskesmas dan jaringannya sesuai dengan rencana kegiatan yang ada,.

3
BAB II
GAMBARAN UMUM KECAMATAN SUMBERWRINGIN

2.1. Keadaan Geografi


Kecamatan Sumber Wringin terletak diantara 7’57 LS dan114’0 BT serta
ketinggian rata-rata 600-700 M DPL.
Luas Wilayah Kecamatan Sumber Wringin adalah 1386164 km² dengan 6 desa
71 dusun 36 RW 193 RT

Batas Wilayah:

Sebelah utara : Kecamatan Sukosari

Sebelah Timur : Kecamatan Klabang dan Kecamatan Botolinggo

Sebelah Selatan : Kecamatan Ijen

Sebelah Barat : Kecamatan Tlogosari dan Kecamatan Sukosari

Kondisi daratan di Kecamatan Sumber Wringin terdiri dari:

Pegunungan dan perbukitan : 9,19%

Dataran tinggi : 62,4 %

Dataran rendah : 28,41 %

Pegunungan/perbukitan yang ada adalah Gunung Raung terletak di Sumber Wringin.

2.2. Kependudukan
Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Kecamatan Sumber Wringin Tahun 2022

Desa JENIS KELAMIN


NO JUMLAH
Laki-laki Perempuan
1 Sumber Wringin
2.352 2.519 4.871
2 Sumber Gading
2.946 3.080 6.026
3 Sukosari Kidul
2.210 2.270 4.480
4 Tegal Jati
3.367 3.587 6.954
5 Rejoagung
3.064 3.125 6.189
6 Sukorejo
3.253 3.359 6.612
Kecamatan
17.192 17.940 34.997
Sumber: Badan Pusat Statistik

4
2.3. Pendidikan
2.3.1. Keadaan Pendidikan
Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2021 penduduk Kecamatan
Sumber Wringin (usia 5 tahun keatas) adalah:
1) Tidak Tamat Sekolah : (0%)
2) Tamat SD : (0%)
3) Tamat SLTP : (0%)
4) Tamat SLTA : (0%)
5) Tamat akademi/PT : (0%)
2.3.2. Sarana Pendidikan
Tabel 2.3.2 Jumlah sarana Pendidikan di Kecamatan Sumber Wringin tahun 2022
Jumlah Jumlah Murid Kader
Sekolah Jumlah UKS/dr
No Desa Laki- Perem Guru
Dasar/M UKS kecil/PMR
laki puan UKS
I /KSR
1 Sumber Wringin 2 248 259 2 2
2 Sumber Gading 3 185 138 3 32 3
3 Sukosari Kidul 7 512 474 9 47 9
4 Tegal Jati 9 243 172 9 41 9
5 Rejoagung 9 296 411 9 70 9
6 Sukorejo 11 434 995 11 140 11
jumlah 41 1909 2430 43 378 43

Tabel 2.3.2 Jumlah sarana Pendidikan di Kecamatan Sumber Wringin tahun 2022
Jumlah Murid Kader
Jumlah
Jumlah UKS/dr
No Desa SMP/MT Laki- Perem Guru
UKS kecil/PMR
S laki puan UKS
/KSR
1 Sumber Wringin 2 239 240 2 48 2
2 Sumber Gading 3 185 138 3 32 3
3 Sukosari Kidul 7 512 474 9 47 9
4 Tegal Jati 9 243 172 9 41 9
5 Rejoagung 9 296 411 9 70 9
6 Sukorejo 11 434 995 11 140 11
jumlah 41 1909 2430 43 378 43

5
Tabel 2.3.2 Jumlah sarana Pendidikan di Kecamatan Sumber Wringin tahun 2022
Jumlah Kader
Jumlah Murid Jumlah UKS/dr
No Desa Guru
SLTA/SMK Laki Perem UKS kecil/PMR
UKS
-laki puan /KSR
1 Sumber Wringin 2 239 240 2 48 2
2 Sumber Gading 3 185 138 3 32 3
3 Sukosari Kidul 7 512 474 9 47 9
4 Tegal Jati 9 243 172 9 41 9
5 Rejoagung 9 296 411 9 70 9
6 Sukorejo 11 434 995 11 140 11
jumlah 41 1909 2430 43 378 43

2.4. Keadaan Ekonomi


Pendapatan perkapita Penduduk Kecamatan Sumber Wringin sebesar sebagian
besar penduduk adalah petani.
Industri yang ada di Kecamatan Sumber Wringin terdiri dari industri kecil baik
dari sektor usaha makanan maupun minuman sandang, pangan, papan bahan bangunan.

2.5. Kesehatan
2.5.1. Sarana Kesehatan
1) Puskesmas :1
2) Puskesmas pembantu :2
3) Ponkesdes :4
4) Posyandu : 54
5) Kendaraan roda empat/Pusling :1
6) Kendaraan roda dua :7
7) Dokter Praktek Swata :1
8) Bidan Praktek Mandiri :6
9) Perawat Praktek :2

2.6 SARANA/UPAYA KESEHATAN BERBASIS MASYARAKAT


Secara umum jumlah sarana pelayanan kesehatan berbasis masyarakat yang ada di
Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Sumberwringin dapat dilihat pada tabel berikut:
NO JENIS PELAYANAN JUMLAH KETERANGAN
20 madya, 30
1 Posyandu Balita 54 pos
purnama, 4mandiri
2 Posyandu Lansia 36 pos

6
3 Posbindu 6 pos
4 Posyandu Remaja 6pos
5 Kelompok /klub olah raga
6 UKK
8 Jumlah Pondok Pesantren
9 Jumlah Desa Siaga
10 Jumlah Poskesdes
11 Jumlah TTU ( Tempat Tempat Umum)
12 Jumlah TPM (Tempat Pengelolaan Makanan)
13 Jumlah SBH ( Saka Bhakti Husada)
14 Jumlah Poskestren
15 Jumlah Taman Posyandu

16 Jumlah Batra ( pijat urat, patah tulang, jamu


gendong, bekam )

2.7 SARANA DAN PRASARANA PENUNJANG


Dalam rangka pelaksanaan program di Puskesmas beserta jaringannya dibutuhkan sarana dan
prasarana penunjang berupa obat-obatan/unit farmasi, laboratorium, Radiologi, ECG, USG maupun
alat kesehatan lainnya yang dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Jumlah Sarana Penunjang


No. Jenis Sarana Penunjang Kurang Cukup Lebih

1. Obat-obatan - V -
2. Laboratorium V -
3. Alkes lainnya V -

2.8 Visi Misi


2.8.1 Visi Puskesmas Sumber Wringin :
Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat Sumber Wringin Demi
Terwujudnya Bondowoso Melesat
2.8.2 Misi Puskesmas Sumber Wringin
2.8.2.1 Mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dan unggul di
Kecamatan Sumber Wringin
2.8.2.2 Memberdayakan masyarakat Sumber Wringin untuk hidup sehat dan mandiri
dalam bidang kesehatan
2.8.2.3 Memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas, baik upaya kesehatan
primer dan sekunder maupun upaya kesehatan tersier

2.9 Motto
Melayani dengan Hati Kesehatan anda adalah Kepuasan kami.

7
BAB III
ANALISISA MASALAH
8
3.1 Identifikasi Masalah
Masalah adalah kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Identifikasi masalah

dilaksanakan dengan membuat daftar masalah yang dikelompokkan menurut

pencapaian/cakupan. Berikut hasil identifikasi masalah Pelayanan Upaya Kesehatan

Masyarakat tahun

3.2 Hasil Kinerja


Tabel . Identifikasi masalah kesehatan hasil penilaian kenerja tahun 2021
Target Kesenjanga
Pencapaian
Sasaran n
No   Kegiatan
Komul (% (% Kom
Komul. (%)
. ) ) ul.
                 
4.1.UKM ESSENSIAL
4.1.1.Upaya Promosi Kesehatan
  4.1.1.1 Pengkajian PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat)
13100 20 2620 20,0 0 0%
1.Rumah Tangga yang dikaji %

41 50 41 100, 0 0%
2.Institusi Pendidikan yang
dikaji % 0

5 70 5 100, 0 0%
3. Pondok Pesantren
(Ponpes) yang Dikaji % 0

                 
  4.1.1.1.2.Tatanan Sehat
1. Rumah Tangga Sehat 2620 63 1000 60,6 1620 2,4
yang memenuhi 10 indikator % %
PHBS
2. Institusi Pendidikan yang 21 72 10 66,1 11 5,9
memenuhi 7-8 indikator % %
PHBS (klasifikasi IV)
3. Pondok pesantren yang 5 40 0 0,0 5 40%
memenuhi16-18 indikator %
pondok pesantren
(klasifikasi IV)
4.1.1.3.Intervensi/ Penyuluhan 
1.Kegiatan intervensi pada 324 100 324  0 0%
Kelompok Rumah Tangga %

2. Kegiatan intervensi pada 41 100 41 100, 0 0%


Institusi Pendidikan % 0

3.Kegiatan intervensi pada 5 100 5 100, 0 0%


Pondok Pesantren % 0

4.1.1.4.Pengembangan UKBM
1. Posyandu Balita PURI 54 75 43 100, 0 0%

9
( Purnama Mandiri ) % 0

2.Poskesdes/poskeskel aktif 6 76 6 100, 0 0%


% 0

4.1.1.5 Pengembangan Desa Siaga Aktif 


1.Desa/kelurahan Siaga Aktif 6 97, 6 100, 0 0%
7% 0

2.Desa/kelurahan Siaga Aktif 6 17 1 98,0 0 0%


PURI ( Purnama Mandiri ) %

3.Pembinaan Desa/kelurahan 6 100 6 100, 0 0%


Siaga Aktif % 0

4.1.1.6. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat


1.Promosi kesehatan untuk 7 100 7 100 0 0%
program prioritas di dalam % %
gedung Puskesmas dan
jaringannya (Sasaran
masyarakat )

2. Pengukuran dan Pembinaan 71 100 71 100 0 0%


tingkat perkembangan UKBM % %

4.1.2. Upaya Kesehatan Lingkungan 


4.1.2.1.Penyehatan Air  
1. Inspeksi Kesehatan 63 40 27 42,9 0 0%
Lingkungan Sarana Air Bersih %
(SAB) / Sarana Air Minum
(SAM)

2.Sarana Air Bersih 26 88 26 100, 0 0%


(SAB)/Sarana Air Minum % 0
(SAM) yang memenuhi syarat
kesehatan

3.Sarana Air Bersih 26 64 4 15,4 22 48,6


(SAB)/Sarana Air Minum % %
(SAM) yang diperiksa kualitas
airnya

4.1.2.2.Penyehatan Makanan dan Minuman 


1.Pembinaan Tempat 9 67 7 77,8 0 0%
Pengelolaan Makanan ( TPM ) %

2.TPM yang memenuhi syarat 8 50 5 62,5 0 0%


kesehatan %

  4.1.2.3.Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar  


1..Pembinaan sanitasi 3710 41 1518 99,8 0 0%
    perumahan %

2.Rumah yang memenuhi 1099 76 7718 92,3 0 0%


%

10
syarat kesehatan 8

4.1.2.4.Pembinaan Tempat-Tempat Umum ( TTU )  


1.Pembinaan sarana TTU 35 88 31 100, 0 0%
prioritas % 0

2.TTU prioritas yang 13 65 17 100, 0 0%


memenuhi syarat kesehatan % 0

4.1.2.5.Yankesling (Klinik Sanitasi) 


1.Konseling Sanitasi 437 10 35 80,1 0 0%
%

2. Inspeksi Sanitasi PBL 35 20 7 100, 0 0%


% 0

3.Intervensi terhadap pasien 4 40 4 100, 0 0%


PBL yang di IS % 0

4.1.2.6. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ( STBM ) = Pemberdayaan


Masyarakat 
1.KK memiliki Akses terhadap 1340 93 11046 88,5 2360 4,5
jamban sehat 6 % %

2.Desa/kelurahan yang sudah 6 82 4 81,3 2 0,7


ODF % %

3.Pelaksanaan Kegiatan 6 10 0 0,0 6 10%


STBM di Puskesmas %

4.1.3 Upaya Pelayanan Kesehatan Ibu , Anak dan Keluarga Berencana 


4.1.3.1.Kesehatan Ibu
1. Kunjungan Pertama Ibu 465 100 478 102, 0 0%
Hamil (K1) % 8

2.Pelayanan kesehatan untuk 465 100 451 97,0 14 3%


ibu hamil (K4) %

3.Pelayanan Persalinan oleh 444 100 463 104, 0 0%


tenaga kesehatan di fasilitas % 3
kesehatan (Pf)

4.Pelayanan Nifas oleh tenaga 444 98% 463 104, 0 0%


kesehatan (KF) 3

5.Penanganan komplikasi 93 80% 84 90,3 0 0%


kebidanan (PK)

6. Ibu hamil yang diperiksa 465 95% 458 98,5 0 0%


HIV

4.1.3.2. Kesehatan Bayi 

11
1.Pelayanan Kesehatan 423 100 462 109, 0 0%
neonatus pertama ( KN1) % 2

2.Pelayanan Kesehatan 423 100 458 108, 0 0%


Neonatus 0 - 28 hari (KN % 3
lengkap)

3.Penanganan komplikasi 63 80% 44 69,3 19 10,7


neonatus %

4.Pelayanan kesehatan bayi 29 415 98% 461 111, 0 0%


hari - 11 bulan 1

4.1.3.3. Kesehatan Anak Balita dan Anak Prasekolah 


1. Pelayanan kesehatan balita 2191 100 1835 100, 0 0%
(0 - 59 bulan) % 0

2. Pelayanan kesehatan Anak 913 100 457 50,1 456 32,9


pra sekolah (60 - 72 bulan) % %

4.1.3.4. Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja 


1. Sekolah setingkat 24 100 24 100, 0 0%
SD/MI/SDLB yang % 0
melaksanakan pemeriksaan
penjaringan kesehatan

2. Sekolah setingkat 10 100 10 100, 0 0%


SMP/MTs/SMPLB yang % 0
melaksanakan pemeriksaan
penjaringan kesehatan

3. Sekolah setingkat 7 100 7 100, 0 0%


SMA/MA/SMK/SMALB yang % 0
melaksanakan pemeriksaan
penjaringan kesehatan

4.Pelayanan Kesehatan pada 2871 100 2871 100, 0 0%


Usia Pendidikan Dasar kelas 1 % 0
sampai dengan kelas 9 dan di
luar satuan pendidikan dasar

5. Pelayanan kesehatan remaja 3974 100 2509 63,1 1465 36,9


% %

4.1.3.5. Pelayanan Keluarga Berencana (KB)


1.KB aktif (Contraceptive 5949 70% 4187 100, 0 0%
Prevalence Rate/ CPR) 0

2. Peserta KB baru 5949 10% 523 80,5 0 0%

3. Akseptor KB Drop Out 4165 < 10 504 10,0 0 0%


(< 10%) %

4. Peserta KB mengalami 4165 < 0 0,0 0 0%


komplikasi (< 3.5%) 3 ,5

12
%

5. PUS dengan 4 T ber KB 453 80% 308 68,3 71 11,7


%

6. KB pasca persalinan 444 60% 382 100, 0 0%


0

7. CPW di layanan kespro 296 62% 33 11,1 259 51%


Catin

4.1.4.Upaya Pelayanan Gizi 


4.1.4.1.Pelayanan Gizi Masyarakat
1. Pemberian kapsul vitamin A 2195 87% 2435 110, 0 0%
dosis tinggi pada balita (6-59 9
bulan )

2.Pemberian 90 tablet Besi 465 81% 427 91,8 0 0%


pada ibu hamil

3.Pemberian Tablet Tambah 556 52% 194,5 35,0 361, 17%


Darah pada Remaja Putri 5

4.1.4.2. Penanggulangan Gangguan Gizi 


1.Pemberian makanan 64 85 54,0 84,4 10 0,6
tambahan bagi balita gizi % %
kurang

2.Pemberian makanan 61 80 57,0 93,4 0 0%


tambahan pada ibu hamil %
Kurang Energi Kronik
(KEK )

3. Balita gizi buruk 7 100 7,00 100, 0 0%


mendapat perawatan sesuai % 0
standar tatalaksana gizi
buruk

4.Pemberian Proses Asuhan 12 12 12 100, 0 0%


Gizi di Puskesmas (sesuai dok 0
buku pedoman asuhan gizi um
tahun 2018 warna kuning ) en (
100
%)

4.1.4.3. Pemantauan Status Gizi


1.Penimbangan balita D/S 2191 70% 1493 68,1 698 1,9
%

2.Balita naik berat badannya 997 82% 856 85,9 0 0%


(N/D)

3.Balita Bawah Garis Merah 2191 21,1 147 6,7 2044 14,4
(BGM) ( < 1,8%) % %

13
4.Rumah Tangga 71 50% 37 52,1 0 0%
mengkonsumsi garam
beryodium

5.Ibu Hamil Kurang Energi 441 58% 459 104, 0 0%


Kronis (KEK) ( < 16%) 1

6. Bayi usia 6 (enam ) bulan 465 14,5 61 13,1 404 1,4


mendapat ASI Eksklusif % %

7. Bayi yang baru lahir 156 84% 153 98,1 0 0%


mendapat IMD (Inisiasi
Menyusu Dini )

8. Balita pendek (Stunting ) 2191 70% 1493 68,1 698 1,9


( < 24%) %

4.1.5.Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 


4.1.5.1. Diare 
1.Pelayanan Diare Balita 369 100 221 59,9 148 40,1
% %

2. Proporsi penggunaan oralit 369 100 221 59,9 148 40,1


pada balita % %

3. Proporsi penggunaan Zinc 369 100 221 59,9 148 40,1


% %

4. Pelaksanaan kegiatan 369 100 221 59,9 148 40,1


Layanan Rehidrasi Oral Aktif % %
(LROA)

4.1.5.2. ISPA ( Infeksi Saluran Pernapasan Atas) 


Penemuan penderita 97 65% 72 100 0 0%
Pneumonia balita %

4.1.5.3.Kusta 
1. Pemeriksaan kontak dari 0 lebi 0 0 0 0
kasus Kusta baru ( >80%) h
dari
80%

2. RFT penderita Kusta 0 lebi 0 0 0 0


( >90%) h
dari
90%

3. Proporsi tenaga kesehatan 64 lebi 64 100, 0 0


Kusta tersosialisasi (>95%) h 0
dari
95%

4. Kader Posyandu yang telah 6 lebi 6 100, 0 0


mendapat sosialisasi kusta h 0
(>95%) dari

14
95%

5. SD/ MI telah dilakukan 24 100 22 91,7 0 0


screening Kusta %

4.1.5.4.Tuberculosis Bacillus (TB) Paru


1.Kasus TBC yang ditemukan 26 26 100, 0 0%
dan diobati >81 0
%

2.Persentase Pelayanan orang 384 100 176 44,0 208 56%


terduga TBC mendapatkan %
pelayanan TBC sesuai standar

3.Angka Keberhasilan 25 >90 26 100, 0 0%


pengobatan semua kasus TB % 0
( Success Rate/SR)

4.1.5.5.Pencegahan dan Penanggulangan PMS dan HIV/AIDS 


1.Sekolah (SMP dan 15 100 15 100, 0 0%
SMA/sederajat) yang sudah % 0
dijangkau penyuluhan
HIV/AIDS

2. Orang yang beresiko 449 100 365 79,1 84 20,9


terinfeksi HIV mendapatkan % %
pemeriksaan HIV

4.1.5.6. Demam Berdarah Dengue (DBD) 


1. Angka Bebas Jentik (ABJ) 2206 ≥95 2168 98,3 0 0%
(>95%) %

2. Penderita DBD ditangani 5 100 5 100,0 0 0%


%

3.PE kasus DBD 5 100 5 100,0 0 0%


%

4.1.5.7. Malaria 
1.Penderita Malaria yang 200 100 204 100,0 0 0%
dilakukan pemeriksaan SD %

2.Penderita positif Malaria 0 100 0 100,0 0 0%


yang diobati sesuai standar %
(ACT)

3.Penderita positif Malaria 0 100 0 100,0 0 0%


yang di follow up %

4.1.5.8. Pencegahan dan Penanggulangan Rabies 


1.Cuci luka terhadap kasus 0 100 0 100,0 0 0%
gigitan HPR %

2.Vaksinasi terhadap kasus 0 100 0 100,0 0 0%


gigitan HPR yang berindikasi %

15
4.1.5.9. Pelayanan Imunisasi
1.IDL (Imunisasi Dasar 415 93% 457 110,1 0 0%
Lengkap)

2. UCI desa 6 100 6 100 0 0%


%

3.Imunisasi Lanjutan Baduta 845 95% 799 87,6 46 7,4


Lengkap ( usia 18 sd 24 bulan) %

4. Imunisasi DT pada anak 380 95% 369 97,1 0 0%


kelas 1 SD

5. Imunisasi Campak pada 380 95% 371 97,6 0 0%


anak kelas 1 SD

6. Imunisasi Td pada anak SD 863 95% 821 95,1 0 0%


kelas 2 dan 5

7. Imunisasi TT5 pada WUS 8610 85% 1150 13,4 7460 71,6
(15-49 th) %

8.Imunisasi TT2 plus bumil 488 85% 413 84,6 75 0,4


(15-49 th) %

9. Pemantauan suhu, VVM, 12 100 12 100,0 0 0%


serta Alarm Dingin pada %
lemari es penyimpan vaksin

10.Ketersediaan buku catatan 12 100 12 100,0 0 0%


stok vaksin sesuai dengan %
jumlah vaksin program
imunisasi serta pelarutnya

11. Laporan KIPI Zero 12 90% 12 100,0 0 0%


reporting / KIPI Non serius

4.1.5.10.Pengamatan Penyakit (Surveillance Epidemiology)


1. Laporan STP yang tepat 1 >80 1 100,0 0 0%
waktu (>=80%) %

2.Kelengkapan laporan STP 1 > 1 100,0 0 0%


(>=90%) 90%

3.Laporan C1 tepat waktu 1 >80 1 100,0 0 0%


(>=80%) %

4.Kelengkapan laporan C1 1 > 1 100,0 0 0%


(>=90%) 90%

5.Laporan W2 (mingguan) 4 >80 4 100,0 0 0%


yang tepat waktu (>=70%) %

6.Kelengkapan laporan W2 4 > 4 100,0 0 0%


(mingguan) (>=90%) 90%

7.Grafik Trend Mingguan 4 100 4 100,0 0 0%

16
Penyakit Potensial Wabah %

8.Desa/ Kelurahan yang 1 100 1 100,0 0 0%


mengalami KLB ditanggulangi %
dalam waktu kurang dari 24
(dua puluh empat) jam

4.1.5.11.Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular


1.Sekolah yang ada di wilayah 41 65% 8 19,5 33 45,5
Puskesmas melaksanakan %
KTR atau Puskesmas
melaksanakan KTR

2. Persentase merokok 4272 < 61 1,4 0 0%


penduduk usia 10- 18 tahun 9%

3. Puskesmas dan 7 50% 2 28,6 5 21,4


jejaringnya /faskes %
diwilayahnya melayani Upaya
Berhenti Merokok (UBM)

4. Pelayanan Kesehatan Usia 2203 100 712 3,2 2132 96,8


Produktif 9 % 7 %

5. Deteksi Dini Faktor Risiko 2825 80% 1097 3,9 2715 76,1
PTM usia ≥ 15 tahun 5 5 %

6. Deteksi dini kanker 5363 80% 18 0,3 5345 79,7


payudara dan kanker serviks %
pada perempuan usia 30-50
tahun atau perempuan yang
memiliki riwayat seksual aktif

4.2. UKM PENGEMBANGAN


4.2.1.Pelayanan Keperawatan Kesehatan
1. Cakupan Kunjungan Rumah 1310 100 9825 75,0 3275 25%
0 %

2. Kepala Keluarga (KK) 9825 70% 2308 23,5 7517 46,5


rawan kesehatan yang %
mendapat Asuhan
Keperawatan (Askep
Keluarga)

3.Kepala Keluarga (KK) yang 6877 50% 1512 22,0 5365 28%
dibina dan telah Mandiri/
memenuhi kebutuhan
kesehatan

4. Kelompok Masyarakat 133 50% 133 100,0 0 0%


rawan yang mendapat Asuhan
Keperawatan (Askep
Kelompok)

4.2.2.Pelayanan Kesehatan Jiwa

17
1. Pelayanan Kesehatan Orang 25 100 15 60,0 10 40%
Dengan Gangguan Jiwa. %
dari
Targ
et
SPM

2. Pelayanan Kesehatan Jiwa 2 3% 1 50,0 0 0%


Depresi dari
estim
asi

3. Pelayanan Kesehatan Jiwa 2 2% 1 50,0 0 0%


Gangguan Mental Emosional dari
(GME) estim
asi

4. Temuan Kasus Pemasungan 2 2 100,0 0 0%


pada Orang Dengan Gangguan
Jiwa (ODGJ). 10%
Catatan untuk Kinerja dari
Puskesmas : estim
<5%=0% ; 5-10%=25% ; >10- asi
15%=50% ; >15-20%=75% ;
>20%=100%

5. Penurunan Jumlah Kasus 2 2 100,0 0 0%


15,03
Pasung yang belum dilepas
%
Catatan untuk Kinerja
dari
Puskesmas :
kasus
<5%=100% ; 5-10%=75% ;
yang
>10-15%=50% ; >15-
20%=25% ; >20%=0% ada

6. Kunjungan Pasien ODGJ 36 30 83,3 0 0%


40%
Catatan untuk Kinerja
dari
Puskesmas :
kasus
<15%=0% ; 15-20%=25% ;
yang
>20-25%=50% ; >25-
ada
30%=75% ; >30%=100%

7. Penanganan Kasus Melalui 10 25% 10 100,0 0 25%


Rujukan ke Rumah Sakit (Bata
Umum / RSJ. s
<25%=100% ; 25-30%=75% ; Maksi
>30-35%=50% ; >35- mal
40%=25% ; >40%=0% rujuk
an)
dari
kasus
yang
ada

18
4.2.3.Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat
1.PAUD/TK yang mendapat 51 50% 0 0,0 51 50%
penyuluhan/pemeriksaan gigi
dan mulut

2.Kunjungan ke Posyandu 54 30% 0 0,0 54 30%


terkait kesehatan gigi dan
mulut

4.2.4.Pelayanan Kesehatan Tradisional


1.Penyehat Tradisional yang 7 15% 3 42,9 0 0%
memiliki STPT

2.Kelompok Asuhan Mandiri 6 20% 1 16,7 5 3,3


yang terbentuk %

3.Panti Sehat berkelompok 0 15% 0 0,0 0 15%


yang berijin

4. Fasilitas Pelayanan 0 15% 0 0,0 0 15%


Kesehatan Tradisional
berkelompok yang berijin
(Griya Sehat)

5.Pembinaan ke Penyehat 7 50% 1 14,3 6 35,7


Tradisional %

4.2.5.Pelayanan Kesehatan Olahraga


1.Kelompok /klub olahraga 88 35% 88 100,0 0 0%
yang dibina

2.Pengukuran Kebugaran 0 80% 0 0,0 0 80%


Calon Jamaah Haji

3.Pengukuran kebugaran 1220 33 27,2 888 22,8


50%
jasmani pada anak sekolah 2 %

4.2.6.Pelayanan Kesehatan Indera


2.2.6.1.Kesehatan Indera
Deteksi dini ganguan 1 40% 3,3 100% 0 0%
penglihatan dan ganguan 93
pendengaran paling kurang
pada 40% populasi

4.2.6.2.Mata
1.Penemuan dan penanganan 21 100% 76 100% 0 0%
Kasus refraksi.

2.Penemuan kasus penyakit 342 100% 54 100% 0 0%


mata di Puskesmas 1

3.Penemuan kasus katarak 31 100% 40 100% 0 0%


pada usia diatas 45 tahun

4.Pelayanan rujukan mata 171 100% 98 100% 73 0%

19
4.2.6.3.Telinga 
1.Penemuan kasus penyakit 630 100% 968 100 0 0%
telinga di puskesmas %

2.Penemuan Kasus Serumen 630 100% 620 98,4 10 1,59


prop 1% %

4.2.7. Pelayanan Kesehatan Lansia


1.Pelayanan Kesehatan pada 6216 100% 794 12,8 5422 87,2
Usia Lanjut (usia ≥ 60 tahun ) %

2. Pelayanan Kesehatan pada 6999 100% 358 5,1 6641 94,9


Pra usia lanjut (45 - 59 tahun) %

4.2.8. Pelayanan Kesehatan Kerja


1.Puskesmas 11 25% 4 66,1 0 0%
menyelenggarakan K3
Puskesmas (internal)

2.Puskesmas 7 30% 3 56,2 0 0%


menyelenggarakan pembinaan
K3 perkantoran

3. Promotif dan preventif yang 7 35% 7 100, 0 0%


dilakukan pada kelompok 0
kesehatan kerja

4.2.9. Kesehatan Matra (Pencegahan dan Imunisasi)


1.Hasil pemeriksaan kesehatan 0 100% 0 0% 0 100
jamaah haji 3 bulan sebelum %
operasional terdata.

4.2.10 Kefarmasian
Edukasi dan Pemberdayaan 3513 25% 1340 3,8 2634 21,2
masyarakat tentang obat pada 2 9 %
Gerakan masyrakat cerdas
menggunakan obat

3.3 Rekapitulasi Hasil Pendataan PIS-PK tahun 2022

No 12 INDIKATOR HASIL MASALAH

1 Keluarga mengikuti program 75,29% Masih ada wanita usia subur tidak
Keluarga Berencana KB

2 Ibu melakukan persalinan di 90,91% Masih ada ibu bersalin tidak di


fasilitas kesehatan faskes

3 Bayi mendapat imunisasi dasar 95,21% Masih ada bayi tidak mendapatkan
lengkap imunisasi dasar lengkap

20
4 Bayi mendapat Air Susu Ibu (ASI) 94,67% Masih ada bayi tidak mendapat Air
eksklusif selama 6 bulan Susu Ibu (ASI) eksklusif selama 6
bulan

5 Bayi mendapatkan pemantauan 89,19% Masih ada bayi tidak melakukan


pertumbuhan pemantauan pertumbuhan

6 Keluarga mempunyai akses sarana 94,08% Masih ada keluarga tidak punya
air bersih akses air bersih

7 Keluarga mempunyai akses atau 69,97% Masih ada keluarga tidak punya
menggunakan jamban sehat akses jamban sehat

8 Keluarga sudah menjadi anggota 56,34% Masih ada anggota rumah tangga
Jaminan Kesehatan Nasional tidak menjadi anggota JKN

9 Anggota keluarga tidak ada yang 38,42% Masih ada anggota rumah tangga
merokok yang merokok

10 Penderita hipertensi melakukan 30,72% Masih ada individu yang


pengobatan secara teratur didiagnosis HT tidak berobat teratur

11 Penderita gangguan jiwa 23,38% Masih ada keluarga dengan kasus


mendapatkan pengobatan dan tidak ODGJ tidak diobati/ditelantarkan
ditelantarkan

12 Penderita tuberkulosis paru 19,76% Masih ada individu yang


mendapatkan pengobatan sesuai didiagnosis TB tidak berobat sesuai
standar standar

3.4 Rekapitulasi Data hasil SMD dan MMD

1. Desa Sukosari Kidul


Hasil MMD desa Sukosari kidul terdapat pada tabel di bawah ini :

No Temuan Masalah Kesehatan Akar Penyebab Pemecahan Masalah


Masalah

1 Kepemilikan Jamban 1. Masyarakat belum 4. Menjaga komitmen


memiliki keinginan desa ODF, walaupun
semua membuat masih belum memiliki
jamban jamban tetapi masih
2. Masyarakat lebih bisa akses ke jamban
nyaman BAB umum atau tetangga.
disungai 5. Menghimbau desa
3. Belum memiliki untuk bisa meyediakan
biaya membuat MCK untuk komunal
jamban 6. Memberikan edukasi
kepada masyarakat
terkait pentingnya BAB

21
di jamban
2 Kepemilikan KIS/BPJS 1. Data belum valid 1. Himbauan kepada
2. Belum masuk data
masyarakat untuk
DTKS
segara mengurusi NIK

yang tidak aktif,

pencetakan kartu KIS

dan memperbaiki

apabila ada kekeliruan

2. Pendataan data DTKS

oleh desa

3 Pengelolaan sampah 1. Tidak punya lahan 1. Pengusulan TPA ke


tempat
DLH untuk desa
pembuangan
2. Edukasi pemilahan
2. Pengetahuan
tentang pemilahan sampah organic dan
sampah masih
anorganik serta daur
kurang
ulang sampah

4 Merokok 1. Sulit untuk Edukasi mengurangi


mengurangi
jumlah merokok,
kebiasaan merokok
menunda merokok dan
2. Lingkungan masih
banyak yang merokok diluar rumah
merokok

2. Desa Sukorejo
Hasil MMD desa Sukorejo terdapat pada table di bawah ini :

No Temuan Masalah Kesehatan Akar Penyebab Pemecahan Masalah


Masalah

1 Ibu hamil belum melakukan Ibu hamil kurang Peningkatan upaya kunjungan
ANC rutin sadar akan
pentingnya ANC rutin ANC oleh ibu hamil
rutin, menutupi
dengan pendekatan yang
kehamilan
dilakukan oleh kader

2 Imunisasi dasar lengkap 1. Kurangnya 1. Pemberian penyuluhan

22
belum tercapai kesadaran ibu akan tentang imunisasi
pentingnya 2. Melakukan KIE tentang
imunisasi imunisasi bukan hanya
2. Takut anak panas kepada ibu bayi tetapi
setelah imunisasi ke seluruh keluarga
3 Gizi Ibu hamil dan balita Belum menertapkan 1. Edukasi isi piringku
gizi seimbang 2. Penerapan PMBA
4 Kepemilikan KIS/BPJS 1. Data belum valid 1. Himbauan kepada
2. Belum masuk
masyarakat untuk segara
data DTKS
mengurusi NIK yang

tidak aktif, pencetakan

kartu KIS dan

memperbaiki apabila ada

kekeliruan

2. Pendataan dan

memasukkan data DTKS

oleh desa

5 Kepemilikan Jamban 1. Masyarakat 1. Menjaga komitmen desa


belum memiliki ODF, walaupun masih
keinginan semua belum memiliki jamban
membuat jamban tetapi masih bisa akses ke
2. Masyarakat lebih jamban umum atau
nyaman BAB tetangga.
disungai 2. Menghimbau desa untuk
3. Belum memiliki bisa meyediakan MCK
biaya membuat untuk komunal
jamban 3. Memberikan edukasi
kepada masyarakat terkait
pentingnya BAB di
jamban
6 Belum rutin membersihkan Masyarakat enggan Menguras di waktu tertentu,
bak penampungan air menguras/membuang penggunaan ABATE
air karena merasa
sayang untuk
membuang air, takut
sulit dapat air

23
3.Rejo Agung
Hasil MMD desa Rejo Agung terdapat pada table di bawah ini :

No Temuan Masalah Akar Penyebab Pemecahan Masalah


Kesehatan Masalah

1 Kepemilikan KIS/BPJS 1. Data belum valid 1. Himbauan kepada


2. Belum masuk
masyarakat untuk segara
data DTKS
mengurusi NIK yang

tidak aktif, pencetakan

kartu KIS dan

memperbaiki apabila

ada kekeliruan

2. Pendataan dan

memasukkan data

DTKS oleh desa

2 Ibu hamil belum melakukan Ibu hamil kurang 1. Peningkatan upaya


ANC rutin sadar akan
kunjungan rutin ANC
pentingnya ANC
oleh ibu hamil dengan
rutin
pendekatan yang

dilakukan oleh kader

2. Melibatkan lintas sector

untuk menggerakkan ibu

hamil agar mau

memeriksakan

kehamilannya

3. Sosialisasi penghidupan

kembali desa siaga

3 Kepemilikan Jamban 1. Masyarakat 1. Menjaga komitmen desa


belum memiliki ODF, walaupun masih
keinginan semua belum memiliki jamban
membuat jamban tetapi masih bisa akses
2. Masyarakat lebih ke jamban umum atau
nyaman BAB tetangga.

24
disungai 2. Menghimbau desa untuk
3. Belum memiliki bisa meyediakan MCK
biaya membuat untuk komunal
jamban 3. Memberikan edukasi
kepada masyarakat
terkait pentingnya BAB
di jamban
4 Merokok Sulit untuk Edukasi mengurangi
mengurangi jumlah merokok, menunda
kebiasaan merokok merokok dan merokok
diluar rumah

5 Posyandu Lansia 1. Tingkat 1. Penyesuaian waktu


kehadiran lansia kegiatan posyandu
masih kurang lansia dengan jam kerja
2. Kurangnya lansia
pengetahuan 2. Memberikan
lansia terkait pemahaman kepada
pentingnya lansia untuk tidak
posyandu lansia berpatokan pada obat
suntik

4.Desa Sumberwringin

Hasil MMD desa Sumberwringin kidul terdapat pada table di bawah ini :

No Temuan Masalah Kesehatan Akar Penyebab Pemecahan Masalah


Masalah

1 Kepemilikan KIS/BPJS 1. Data belum valid 1. Himbauan kepada


2. Belum masuk
masyarakat untuk segara
data DTKS
mengurusi NIK yang

tidak aktif, pencetakan

kartu KIS dan

memperbaiki apabila

ada kekeliruan

2. Pendataan dan

memasukkan data

25
DTKS oleh desa

2 Belum rutin membersihkan Masyarakat enggan Menguras di waktu tertentu,


bak penampungan air menguras/membuang penggunaan ABATE
air karena merasa
sayang untuk
membuang air, takut
sulit dapat air

3 Pengelolaan sampah 1. Tidak punya 1. Pengusulan TPA ke DLH


lahan tempat
untuk desa
pembuangan
2. Edukasi pemilahan
2. Belum ada
pemilahan sampah organic dan
sampah
anorganik serta daur

ulang sampah

4 Gizi Ibu hamil dan balita Belum menertapkan 1. Edukasi isi piringku
gizi seimbang 2. Penerapan PMBA
5 Posyandu Lansia 1. Tingkat 1. Penyesuaian waktu
kehadiran lansia kegiatan posyandu
masih kurang lansia dengan jam kerja
2. Kurangnya lansia
pengetahuan 2. Memberikan
lansia terkait pemahaman kepada
pentingnya lansia untuk tidak
posyandu lansia berpatokan pada obat
suntik

BAB IV
MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH
5.1 Mententukan Prioritas Masalah
Tabel 5.1. Prioritas Masalah Upaya Kesehatan Masyarakat
NO Kriteria Nilai Nilai Total Rangking

26
U+S+G
U S G
1. Survei keluarga sehat 5 5 4 14 2
2. SOP Pelayanan Kefarmasian 3 4 2 9 8
3. Data dan informasi Pelayanan 2 2 2 6 15
Kefarmasian
4. Sanitasi Total Berbasis 1 1 3 5 17
Masyarakat ( STBM ) =
Pemberdayaan Masyarakat
5. CPW dilayanan kespro catin 5 4 4 13 3
6. Pelaksanaan Kegiatan STBM di 2 2 4 8 13
Puskesmas
7. Pelayanan kesehatan Anak pra 2 2 3 7 14
sekolah (60 - 72 bulan)
8. Program diare 3 3 3 9 9
9. Persentase Pelayanan orang 3 3 3 9 10
terduga TBC mendapatkan
pelayanan TBC sesuai standar
(Standar Pelayanan Minimal ke
11)
10. Imunisasi TT 5 pada WUS (15- 4 3 2 9 11
49 th)
11. PTM 5 5 5 15 1
12. Kepala Keluarga (KK) rawan 2 3 4 9 12
kesehatan yang mendapat
Asuhan Keperawatan (Askep
Keluarga)
13. Kepala Keluarga (KK) yang 2 2 2 6 16
dibina dan telah Mandiri/
memenuhi kebutuhan kesehatan
14. Lansia 4 4 2 10 6
15. Prolanis 3 3 3 9 7
16. Pelayanan penderita Hipertensi 5 5 2 12 4
17. Bumil yang mendapat 5 5 1 11 5
pelayanan kesehatan gigi

Urutan Prioritas Masalah


1. PTM
2. Survei keluarga sehat

27
3. CPW dilayani kespro catin
4. Pelayanan penderita hipertensi
5. Bumil yang mendapat pelayanan kesehatan gigi
6. Lansia
7. Prolanis
8. SOP Pelayanan Kefarmasian
9. Program diare
10. Persentase Pelayanan orang terduga TBC mendapatkan pelayanan TBC sesuai standar
(Standar Pelayanan Minimal ke 11)
11. Imunisasi TT 5 pada WUS (15-49 th)
12. Kepala Keluarga (KK) rawan kesehatan yang mendapat Asuhan Keperawatan (Askep
Keluarga)
13. Pelaksanaan Kegiatan STBM di Puskesmas
14. Pelayanan kesehatan Anak pra sekolah (60 - 72 bulan)
15. Data dan informasi Pelayanan Kefarmasian
16. Kepala Keluarga (KK) yang dibina dan telah Mandiri/ memenuhi kebutuhan kesehatan
17. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ( STBM ) = Pemberdayaan Masyarakat

28
5.2 Rumusan Masalah
Masih rendahnya capaian PTM di Puskesmas Sumber Wringin pada tahun 2022

5.2. Metode Tulang Ikan

Man Methode

Kurangnya
Kesadaran masyarakat
Tingkat peran lintas Kurangnya penyuluhan
tentang pentingnya
pengetahuan sektor tentang PTM kepada
pemeriksaan PTM
masyarakat masyarakat
masih kurang
tentang PTM
masih rendah
Masih rendahnya capaian
PTM di Puskesmas
Sumber Wringin pada
tahun 2022
Kurangnya Tidak semua Jangkauan
reagen untuk masyarakat tempat
pemeriksaan di memiliki Kartu pelayanan yg
PTM KIS jauh

Mechine Money Environtment

29
Rumusan Masalah

Masih Rendahnya capaian CPW dilayani kespro catin di Puskesmas Sumberwringin Pada Tahun 2022

Man Methode
Kurangnya penyuluhan tentang
Kurangnya catin kepada masyarakat
Tingkat Kesadaran masyarakat
peran lintas
pengetahuan tentang pentingnya
sektor
masyarakat pemeriksaan kespro catin
tentang catin masih kurang
masih rendah

Masih rendahnya capaian CPW


dilayani kespro catin di
Puskesmas Sumber Wringin
pada tahun 2022(target 62 %
Jangkauan tempat
Pemeriksaan lab Tidak semua catin capaian 53,7%)
kespro catin hanya memiliki Kartu KIS pelayanan yg jauh
bisa dilakukan di
Puskesmas

Mechine Money Environtment

30
Rumusan Masalah

Masih Rendahnya capaian Rumah Tangga Sehat yang memenuhi 10 indikator PHBS Pada Tahun 2022

Man Methode
Kurang pemahaman
Pembinaan belum
dan kepedulian
optimal
masyarakat terhadap
PHBS Perlu inovasi

Kurang dukungan lintas


sektor
Minimnya pengetahuan
kader PHBS

Rumah tangga yang belum


Sarana memenuhi 10 indikator
Media Minimnya dana
penyuluhan untuk kegiatan
pembuangan PHBS di Sumber Wringin
sampah dll
kurang PHBS masih minim

Sarana
Budaya
informasi
Belum adanya perilaku
PHBS kurang
sarana yang kesehatan
mendukung

Money Envirotment
Mechine

31
No. PENYEBAB MASALAH TIM MANAJEMEN PUSKESMAS
drg. Agung Suratin Khusnul TOTAL

1. Kurangnya peran lintas sektor 5 5 5 15

2. Tingkat pengetahuan masyarakat tentang PTM masih rendah 3 3 4 10

Kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan PTM masih


3. kurang 4 5 4 13

4. Kurangnya penyuluhan tentang PTM kepada masyarakat 4 4 4 12

5. Kurangnya reagen untuk pemeriksaan d PTM 4 4 3 11

6. Tidak semua masyarakat memiliki Kartu KIS 5 4 5 14

7. Jangkauan tempat pelayanan yg jauh 3 3 3 9

Tabel : 5.3.. Penyebab Masalah

32
No. PENYEBAB MASALAH TIM MANAJEMEN PUSKESMAS

drg.
Suratin Khusnul TOTAL
Agung

1 Kurangnya peran lintas sektor 5 5 5 15

2 Tingkat pengetahuan masyarakat tentang catin masih rendah 3 3 4 10

Kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan kespro catin


3 4 5 4 13
masih kurang
4 Kurangnya penyuluhan tentang catin kepada masyarakat 4 4 4 12

5 Pemeriksaan lab kespro catin hanya bisa dilakukan di Puskesmas 4 4 3 11

6 Tidak semua catin memiliki Kartu KIS 5 4 5 14

7 Jangkauan tempat pelayanan yg jauh 3 3 3 9

Tabel : 5.3.. Penyebab Masalah

33
SKOR Hasil
No PEMECAHAN MASALAH TERPILIH Ranking
C A R L CxAxRxL

1. Kurangnya peran lintas sektor 5 5 5 5 625 1

Tingkat pengetahuan masyarakat tentang PTM


2. masih rendah 3 3 4 3 108 6

Kesadaran masyarakat tentang pentingnya


3. pemeriksaan PTM masih kurang 4 4 4 4 256 3

Kurangnya penyuluhan tentang PTM kepada


4. masyarakat 4 4 3 4 192 4

5. Kurangnya reagen untuk pemeriksaan d PTM 4 3 3 4 144 5

6. Tidak semua masyarakat memiliki Kartu KIS 5 5 5 4 500 2

7. Jangkauan tempat pelayanan yg jauh 4 3 2 3 72 7

Tabel : 5.4. Alternatif Pemecahan Masalah

34
SKOR Hasil
No PEMECAHAN MASALAH TERPILIH Ranking
C A R L CxAxRxL

1 Kurangnya peran lintas sektor 5 5 5 5 625 1


Tingkat pengetahuan masyarakat tentang catin
2 3 3 4 3 108 6
masih rendah
Kesadaran masyarakat tentang pentingnya
3 4 4 4 4 256 3
pemeriksaan kespro catin masih kurang
Kurangnya penyuluhan tentang catin kepada
4 4 4 3 4 192 4
masyarakat
Pemeriksaan lab kespro catin hanya bisa
5 4 3 3 4 144 5
dilakukan di Puskesmas
6 Tidak semua catin memiliki Kartu KIS 5 5 5 4 500 2
7 Jangkauan tempat pelayanan yg jauh 4 3 2 3 72 7

5.5. Rencana Tindak Lanjut


35
MASALAH ANALISIS SEBAB PERENCANAAN PELAKSANAAN PERIKSA HASILNYA KET.
MASALAH (PLAN) (DO) (CHECK)

Masih rendahnya capaian Meningkatkan Koordinasi dengan Lintas sector bisa


PTM peran lintas sektor lintas sektor menggerakkan
Kurangnya peran lintas sektor
masyarakat agar aktif
datang ke kegiatan PTM

Tingkat pengetahuan Meningkatkan Penyuluhan oleh Dilakukan penyuluhan


masyarakat tentang PTM pengetahuan tenaga kesehatan dengan menggunakan
masih rendah masyarakat media sosial

Memberikan Memberikan Materi tentang PTM


Kesadaran masyarakat penyuluhan tentang materi tentang tersampaikan pada lintas
tentang pentingnya
pemeriksaan PTM masih pentingnya PTM pada acara sektor
kurang pemeriksaan PTM pertemuan lintas
pada masyarakat sektor
Meningkatan Memberikan Dilakukan penyuluhan di
Kurangnya penyuluhan
pemberian penyuluhan PTM kegiatan masyarakat
tentang PTM kepada
masyarakat penyuluhan pada di kegiatan misal pengajian,
masyarakat masyarakat Posyandu, dll.
  Menyediakan reagen Pemeriksaan Semua sasaran diperiksa
Kurangnya reagen untuk
pemeriksaan d PTM untuk pemeriksaan laboratorimun laborat
PTM PTM
  Tidak semua masyarakat Pemeriksaan PTM Pemeriksaan PTM Semua sasaran yang
memiliki Kartu KIS menggunakan menggunakan tidak mempunyai KIS

36
persyaratan KTP persyaratan KTP menggunakan KTP
  Mempermudah akses Membuat jadwal Ssaran bisa melakukan
Jangkauan tempat pelayanan layanan kesehatan pemeriksaan PTM pemeriksaan di desa
yg jauh di masing masing
desa

37
3.1 Rencana Tindak Lanjut
MASALAH ANALISIS SEBAB PERENCANAAN PELAKSANAAN (DO) PERIKSA HASILNYA KET.
MASALAH (PLAN) (CHECK)
Masih rendahnya Meningkatkan peran Koordinasi dengan lintas Dilakukan MOU dan
capaian CPW dilayani Kurangnya peran lintas lintas sektor ( KUA ) sektor pembaharuan Mou setiap
kespro catin sektor tahun jika ada perubahan

Tingkat pengetahuan Meningkatkan Penyuluhan oleh tenaga Dilakukan penyuluhan


pengetahuan masyarakat kesehatan disetiap kegiatan Posyandu
masyarakat tentang catin
Remaja
masih rendah

Memberikan penyuluhan Memberikan materi Materi tentang catin kespro


Kesadaran masyarakat
tentang pentingnya tentang pentingnya tentang catin kespro tersampaikan pada lintas
pemeriksaan kespro pemeriksaan kespro pada acara pertemuan sektor
catin masih kurang catin pada masyarakat lintas sektor
Kurangnya penyuluhan Meningkatan pemberian Memberikan penyuluhan Dilakukan penyuluhan di
tentang catin kepada penyuluhan pada catin kespro di kegiatan kegiatan masyarakat misal
masyarakat masyarakat masyarakat pengajian, Posyandu, dll.
  Pemeriksaan lab kespro Menyediakan reagen Pemeriksaan Semua catin diperiksa laborat
catin hanya bisa untuk pemeriksaan catin laboratorimun catin
dilakukan di Puskesmas kespro kespro
  Pemeriksaan kespro Pemeriksaan kespro Semua catin kespro yang
Tidak semua catin catin bisa menggunakan catin menggunakan tidak mempunyai KIS
memiliki Kartu KIS
persyaratan KTP persyaratan KTP menggunakan KTP

38
  Mempermudah akses Membuat jadwal Catin bisa melakukan

Jangkauan tempat layanan kesehatan pemeriksaan catin pemeriksaan kespro di desa


pelayanan yg jauh kespro di masing masing
desa

39
MASALAH ANALISIS PERENCANAA PELAKSANAA PERIKSA KET.
SEBAB N (PLAN) N (DO) HASILNYA
MASALAH (CHECK)
Rumah tangga yang belum memenuhi 10 indikator PHBS di Kurangnya Meningkatkan Penyuluhan oleh Memastikan
Sumber Wringin pemahaman dan pengetahuan petugas dilakukan
kepedulian masyarakat kesehatan penyuluhan disetiap
acara
terhadap PHBS
keagamaan,diacara
sosial
kemasyarakatan
diamana
masayarakat
berkumpul
Kurangnya Meningkatkan koordinasi Dilakukan kegiatan
peran lintas dengan lintas bersama dengan
dukungan lintas
sektor sektor lintas sektor
sector

Minimnya Meningkatkan Melakukan Dilakukan


pengetahuan pengetahuan pembinaan dan pembinaan dan
kader PHBS
kader PHBS pendampingan pendampingan
rutin kepada kader oleh petugas
kader PHBS kesehatan
Pembinaan Mengoptimalka Melakukan Memastikan
n kembali pembinaan kehadiran dari kader
belum optimal
pembinaan secara rutin PHBS
dengan
pengawasaan

40
  Perlu inovasi Membuat Melaksanakan Memastikan inovasi
inovasi inovasi yang tersebut berjalan
berkaitan telah dibuat dengan optimal
dengan PHBS
  Kurangnya Mengadakan Menyebarluaska Memastikan media
media media n media yang dapat dimanfaatkan
penyuluhan
penyuluhan ada secara optimal
  Sarana Meningkatkan Melakukan Memastikan
informasi masih penyebaran penyebaran penyebaran
kurang
informasi informasi informasi tepat
dengan media sasaran
cetak (poster,
leaflet) maupun
elektronik
seperti
Whatsapp dan
youtube
Belum adanya Memenuhi Mengoptimalka Memastikan sarana
sarana yang kebutuhan n sarana yang masih dapat
mendukung sarana yang tersedia sembari dioptimalkan
kurang mengusahakan
terpenuhinya

41
sarana yang
mendukung
Minimnya dana Mengupayakan Melakukan Memastikan dana
untuk kegiatan tersedianya dana penyerapan dana terserap dengan baik
PHBS untuk PHBS seoptimal
mungkin
Sarana Mengupayakan Mengoptimalka Memastikan sarana
pembuangan tersedianya n sarana yang masih dapat
sampah dll yang sarana tersedia sembari dioptimalkan
masih minim pembuangan mengusahakan
sampah terpenuhinya
sarana yang
mendukung
Budaya perilaku Meningkatkan Memberikan Memastikan
kesehatan yang pengetahuan penyuluhan dilakukan
kurang
masyarakat tentang penyuluhan pada
pentingnya Masyarakat disetiap
PHBS sekolah, posyandu
dan faskes lainnya

42
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 KESIMPULAN
UPTD Puskesmas Sumber Wringin telah melaksanakan beberapa program dan
pelayanan kesehatan yang diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
secara keseluruhan. Program – program yang sudah dilaksanakan adalah upaya kesehatan
peroragan, upaya kesehatan masyarakat dengan pelayanan kesehatan yang berbasis
promotif, preventif untuk mendukung visi UPTD Puskesmas Sumber Wringin yaitu
“Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat Sumber Wringin Demi Terwujudnya
Bondowoso Melesat”. Namun masih ada beberapa program yang belum mencapai target,
sehingga diperlukan adanya penyelesaian masalah kesehatan.

1.2 SARAN
1. Kepada pemegang program di UPTD Puskesmas Sumber Wringin agar senantiasa
meningkatkan kualitas dan ketepatan waktu pengumpulan laporan, sehingga proses
informasi yang dihasilkan semakin bermutu dan tepat waktu.
2. Kepada pemegang program di UPTD Puskesmas Sumber Wringin agar senantiasa
meningkatkan koordinasi lintas program dalam penetapan sasaran yang sama agar
ada kesamaan data.
Kepada pihak-pihak yang terkait semoga informasi yang tersaji dalam RUK ini bisa digunakan
sebagai bahan pertimbangan dalam perencanaan, pelaksanaan, maupun pengambilan keputusan.

43
BAB IX
PENUTUP

Rencana Usulan Kegiatan sangat bermanfaat untuk melaksanakan kegiatan yang akan
dilakukan pada tahun 2023 dengan melihat dari permasalahan kesehatan dari capaian penilaian
kinerja puskesmas tahun 2022. Dari permasalahan tersebut dapat disimpulkan alternatif
pemecahan masalah yang dipilih untuk dilaksanakan pada tahun 2023 melalui Rencana Usulan
Kegiatan (RUK), sehingga kegiatan yang akan direncanakan dapat tersusun tersistematika
dengan baik sehingga rencana kerja dapat terealisasi sesuai dengan perencanaan yang telah
direncanakan

44
45
46
47

Anda mungkin juga menyukai