Anda di halaman 1dari 16

BAHAN

AJAR
BAHAN AJAR

Mata Pelajaran : PENDIDIKAN PANCASILA


Bab ke : 1
Kelas / Semester : V/I
Hari/ Tanggal :
Alokasi Waktu : 5 x 35 menit

A. CAPAIAN PEMBELAJARAN

ELEMEN CAPAIAN PEMBELAJARAN


Peserta didik mampu memahami dan menyajikan hubungan
antarsila dalam Pancasila sebagai suatu kesatuan yang utuh.
Peserta didik mampu mengidentifikasi dan menyajikan makna
PANCASILA
nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup berbangsa dan
bernegara. Peserta didik mampu menerapkan nilai- nilai
Pancasila di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Peserta didik mampu menganalisis dan menyajikan Dasar
Negara hasil analisis bentuk-bentuk sederhana norma, Republik
aturan, hak, dan kewajiban dalam kedudukannya
Indonesia Tahun sebagai anggota keluarga, warga sekolah, dan
bagian dari masyarakat.
Undang-Undang Dasar Peserta didik mampu menganalisis secara sederhana dan
Negara Republik menyajikan hasil analisis pelaksanaan norma, aturan, hak,
Indonesia Tahun 1945 dan kewajiban sebagai anggota keluarga, dan warga sekolah.
Peserta didik melaksanakan kewajiban dan hak sebagai
anggota keluarga, warga sekolah, dan bagian dari masyarakat.
Peserta didik mampu mempraktikkan membuat kesepakatan
dan aturan bersama serta menaatinya dalam kehidupan sehari-
hari di keluarga dan di sekolah.
Peserta didik mampu menganalisis, menyajikan hasil analisis,
Bhinneka Tunggal Ika menghormati, menjaga, dan melestarikan keragaman budaya
dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika di lingkungan sekitarnya.
Negara Kesatuan Peserta didik mampu mengenal wilayahnya dalam konteks
ELEMEN CAPAIAN PEMBELAJARAN
kabupaten/kota, provinsi sebagai bagian yang tidak terpisahkan
dari wilayah NKRI. Peserta didik mampu membangun
Republik Indonesia
kebersamaan, persatuan, dan berkontribusi menciptakan
kenyamanan di sekolah dan lingkungan sekitar.

B. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Siswa dapat menunjukkan dan menceritakan perilaku yang sesuai dengan nilai-iai
Pancasila sebagai suatu kesatuan dalam bentuk keimanan ketakwaan kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
2. Peserta didik dapat membiasakan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila
sebagai ideologi, nilai, dan pandangan hidup.
3. Peserta didik dapat bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nilai dan semangat
royong yang berkembang di Indonesia.
4. Peserta didik dapat menelaah kedudukan manusia sebagai makhluk sosial yang
membutuhkan orang lain.
5. Peserta didik dapat menyajikan hasil telaah terhadap perbedaan karakter yang ada di
lingkungannya.
6. Peserta didik dapat dapat menganalisis perilaku terpuji yang harus ditunjukkan
terhadap orang lain di mana pun berada.

C. URAIAN MATERI
Bab 1 :
A. Pancasila dalam Kehidupanku

a. Pengertian Pancasila

Kata Pancasila yang berasal dari bahasa Sansekerta yaitu kata panca memiliki arti yaitu
lima dan kata sila yang memiliki arti dasar. Jika digabungkan, Pancasila memiliki
pengertian yaitu lima dasar negara Indonesia.

b. Pancasila sebagai Dasar Negara

Makna Pancasila sebagai dasar negara tentunya harus dipahami setiap warga negara
Indonesia. Pancasila digunakan sebagai dasar untuk mengatur pemerintah negara, atau pun
sebagai dasar untuk mengatur seluruh penyelenggaraan negara.

Berikut makna Pancasila dan lambangnya :

Sila Pertama: Ketuhanan yang Maha Esa

Seperti diketahui, sila pertama berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Makna Pancasila sila
pertama ini dapat dipahami bahwa Indonesia merupakan negara yang mempercayai adanya
Tuhan. Bahkan Indonesia mengakui adanya keberagaman agama yang sama-sama
menjunjung tinggi nilai ketuhanan.

Sila pertama ini dilambangkan oleh simbol bintang berkepala lima dengan warna kuning
keemasan yang berada di dalam perisai hitam. Simbol ini mencerminkan sebuah cahaya
seperti layaknya Tuhan yang menjadi penerang bagi setiap jiwa manusia.

Selain itu, nilai Ketuhanan yang dijadikan sebagai sila pertama menunjukkan bahwa Tuhan
menjadi pedoman paling utama bagi setiap manusia untuk menjalankan kehidupan.

Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Makna Pancasila sila kedua mengangkat nilai kemanusiaan yang adil dan beradab. Hal ini
tercermin oleh simbol rantai yang tersambung utuh satu dengan yang lain. Gelang-gelang
kecil yang menyusun rantai tersebut menunjukkan eratnya hubungan manusia satu dengan
yang lain.

Di mana masing-masing saling membantu dan bergotong royong dalam hal kebaikan. Sila ini
juga menunjukkan kehidupan manusia yang rukun, damai dan sejahtera.

Sila Ketiga: Persatuan Indonesia

Sila ketiga berbunyi “Persatuan Indonesia” dan dilambangkan oleh simbol pohon beringin
yang besar dan kokoh. Pohon beringin ini berada di dalam perisai berwarna putih. Pemilihan
simbol ini menggambarkan nilai kesatuan dan persatuan yang harus dijunjung tinggi oleh
setiap warga negara Indonesia.

Makna Pancasila sila ketiga ini adalah mskipun bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam
suku, agama, dan unsur latar belakang yang berbeda namun bisa tetap bersatu untuk negara.
Hal ini juga menunjukkan bahwa perbedaan bukan menjadi halangan untuk mewujudkan
kehidupan yang damai dan sejahtera.

Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan/ Perwakilan

Sila keempat ini dilambangkan oleh simbol kepala banteng yang berwarna hitam dengan latar
perisai berwarna merah. Simbol kepala banteng ini dipilih untuk menunjukkan sikap
demokrasi dan musyawarah dalam pengambilan setiap keputusan.

Di mana masyarakat bisa berkumpul, saling mengutarakan pendapat, menampung setiap


gagasan dan mengambil keputusan berdasarkan hasil kesepakatan yang terbaik.

Makna Pancasila sila keempat ini adalah berkumpul dan berdiskusi menjadi solusi untuk
setiap perbedaan atau pertentangan yang terjadi di kehidupan. Sila ini juga mengajarkan
untuk tidak menggunakan kekerasan untuk menyelesaikan setiap masalah dan konflik di
masyarakat.
Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Sila kelima dilambangkan oleh simbol padi dan kapas dengan berlatar perisai putih.
Pemilihan simbol padi dan kapas ini menunjukkan bahwa pangan dan sandang merupakan
kebutuhan pokok bagi seluruh masyarakat untuk terwujudnya kehidupan yang layak.

Makna Pancasila sila kelima ini mencerminkan sikap keadilan sosial yang berhak didapatkan
oleh setiap masyarakat tanpa melihat status maupun kedudukannya. Selain itu, lambang padi
dan kapas juga menunjukkan bahwa pemerintah berupaya untuk mewujudkan kemakmuran
dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Indonesia.

c. Pancasila sebagai Ideologi Negara

Ideologi berasal dari kata ideos dan logos dalam bahasa Yunani. Ideos artinya ide, sedangkan
logos berarti ilmu pengetahuan. Artinya secara sederhana, ideologi adalah ide atau pemikiran
yang dapat dipelajari bersama untuk dipraktikkan. Dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara, ideologi merupakan hal yang penting karena bermakna sebagai kumpulan
gagasan, nilai, dan kepercayaan yang dapat mengarahkan tingkah laku warga negara demi
mencapai tujuan hidup bersama.

Pancasila sebagai ideologi merupakan penuntun bagi negara dan masyarakat untuk
mewujudkan cita-cita masyarakat yang adil dan makmur melalui pembangunan nasional.
Namun, Pancasila sebagai ideologi tidak akan ada artinya jika masyarakat tidak menjalankan
atau mengamalkan nilai-nilai yang ada di dalam Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Artinya, cita-cita negara tidak akan terwujud jika masyarakat tidak mau melakukan usaha-
usaha sesuai ideologi bangsa, yaitu nilai-nilai Pancasila.

Adapun contoh Pancasila sebagai ideologi negara adalah penetapan cita-cita negara.
a. Sumber daya manusia Indonesia memiliki kecerdasan yang mengungguli bangsa-bangsa
lain di dunia.
b. Masyarakat Indonesia yang menjunjung tinggi pluralisme, berbudaya, religius, dan nilai-
nilai etika.
c. Indonesia menjadi pusat pendidikan, teknologi, dan peradaban dunia.
d. Masyarakat dan aparatur pemerintah Indonesia terbebas dari perilaku korupsi.
e. Terbangunnya infrastruktur yang merata di seluruh Indonesia.
f. Indonesia menjadi negara yang mandiri dan paling berpengaruh di Asia.
g. Indonesia menjadi barometer pertumbuhan ekonomi dunia.

d. Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa

Pandangan hidup merupakan wawasan atau cara pandang mereka untuk memenuhi kehidupan
di dunia dan bekal di hari akhir. Bangsa Indonesia yang terdiri dari suku bangsa tersebut,
meyakini adanya kehidupan di dunia dan hari akhir. Berdasarkan hal tersebut kita menemukan
persamaan pandangan hidup di antara suku-suku bangsa di tanah air ini, ialah keyakinan
mereka adanya dua dunia kehidupan Inilah yang menyatukan pandangan hidup bangsa
Indonesia, walaupun mereka terdiri atas berbagai suku yang berbeda. Bangsa Indonesia yang
terikat oleh keyakinan Kepada Tuhan yang Maha Kuasa dan kuatnya tradisi sebagai norma dan
nilai kehidupan dalam masyarakat adalah tali persamaan pandangan hidup antara berbagai
suku bangsa di Nusantara ini. Pandangan hidup kita berbangsa dan bernegara tersimpul dalam
falsafah kita Pancasila. Pancasila memberikan pancaran dan arah untuk setiap orang Indonesia
tentang masa depan yang ditempuhnya. Inilah pandangan hidup bangsa Indonesia sebagaimana
tertuang dalam kelima Sila Pancasila.

e. Nilai- nilai Pancasila

Nilai-nilai Pancasila merupakan suatu kesatuan yang bulat dan utuh. Adapun nilai-nilai yang
terkandung dalam setiap sila Pancasila sebagai ideologi negara sebagai berikut :

a) Sila Ketuhanan yang Maha Esa

1). Percaya kepada tuhan yang maha Esa

2). Bertakwa kepada Tuhan Ynag Maha Esa sesuai agama dan kepercayaan yang dianut.

3). Membina toleransi dengan sesama pemeluk gama

4). Tidak memaksakan suatu agama kepada orang lain.

b) Sila Kemanusiaan yang adil dan beradap

1). Mengakui bahwa manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa
2). Mengakui bahwa manusia memiliki derajat, hak, dan kewajiban yang sama.

3). Tidak membeda-bedakan manusia berdasarkan suku, agama, golongan, jenis kelamin,
warna kulit, status sosial.

4). Gemar melakukan kegiatan-kegiatan kemanusiaan.

5). Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

c) Sila Persatuan Indonesia

1). Menempatkan keselamatan bangsa dan negara diatas keselamatan pribadi dan golongan.

2). Bersedia berkorban demi bangsa dan negara

3). Mencintai bangsa dan negara.

4). Membina Kerjasama dan kerukunan hidup dengan suku lain yang hidup di Indonesia.

d) Sila Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat dalam Permusyawaratan/Perwakilan

1). Manusia memiliki kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.

2). Melakukan musyawarah dengan semnagat kebersamaan dan kekeluargaan.

3). Keputusan yang diambil dengan mengutamakan kepentingan Bersama.

e) Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

1). Menyadari adanya hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan sosial
dalam kehidupan bermasyarakat.

2). Tidak melakukan hal-hal yang merugikan kepentingan umum.

3). Berusaha mewujudkan keadilan dalam kehidupan sosial.


f.Penerapan Nilai-nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari

Berikut nilai-nilai Pancasila yang terkandung pada sila 1 sampai 5 dan contohnya dalam
kehidupan sehari-hari.

1. Nilai Ketuhanan

Pancasila sila pertama, "Ketuhanan Yang Maha Esa" mengandung nilai ketuhanan. Dikutip
dari Pendidikan Kewarganegaraan: Kecakapan Berbangsa dan Bernegara oleh Aa Nurdiaman,
perwujudan nilai sila pertama Pancasila ini antara lain:

a) Meyakini adanya Tuhan Yang Maha Esa dengan sifat-sifatnya yang Maha sempurna.
b) Bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dengan cara menjalankan semua perintah-Nya,
sekaligus menjauhi segala larangan-Nya.
c) Saling menghormati dan menoleransi antar pemeluk agama yang berbeda-beda.
d) Menjaga kebebasan bersama menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan
masing-masing.

2. Nilai Kemanusiaan

Sila kedua Pancasila, "Kemanusiaan yang adil dan beradab" mengandung nilai kemanusiaan,
yakni bangsa Indonesia diakui dan diperlakukan sesuai harkat dan martabatnya sebagai
makhluk ciptaan Tuhan yang sama derajat, hak, dan kewajibannya tanpa membeda-bedakan
berdasarkan agama, suku, ras, atau keturunannya. (detik.com/tag/pancasila)

Contoh penerapan nilai kemanusiaan Pancasila yaitu:

a) Mengakui adanya harkat dan martabat manusia.


b) Mengakui keberadaan manusia sebagai makhluk yang paling mulia diciptakan Tuhan.
c) Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan berlaku adil terhadap sesama manusia.
d) Tenggang rasa dan tidak semena-mena terhadap orang lain.
3. Nilai Persatuan

Makna sila ketiga Pancasila "Persatuan Indonesia" adalah kebulatan utuh dari berbagai aspek
kehidupan, baik dari ideologi, politik, sosial, budaya, dan pertahanan keamanan yang terwujud
dalam satu wadah bernama Indonesia. Nilai kesatuan dalam sila ketiga Pancasila dapat
diwujudkan sehari-hari lewat sikap dan perilaku:

a) Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi dan golongan.
b) Menumbuhkan rasa cinta tanah air dan bangsa.
c) Menumbuhkan rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
d) Mengakui keragaman suku dan budaya bangsa serta mendorongnya ke arah persatuan dan
kesatuan.

4. Nilai Kerakyatan

Nilai Pancasila sila ke-4 adalah nilai kerakyatan, dengan manusia Indonesia memiliki
kedudukan, hak, dan kewajiban sama sebagai warga masyarakat dan warga negara. Berikut
penerapan nilai kerakyatan dalam Pancasila:

a) Mengakui kedaulatan negara ada di tangan rakyat.


b) Mengakui manusia Indonesia sebagai warga masyarakat dan warga negara punya
kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.
c) Bermusyawarah untuk mencapai mufakat untuk hal-hal yang menyangkut kepentingan
bersama dengan diliputi semangat kekeluargaan.
d) Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat daripada kepentingan pribadi atau
golongan.
e) Mengutamakan musyawarah dalam setiap pengambilan keputusan.

5. Nilai Keadilan

Keadilan merupakan salah satu tujuan NKRI sebagai negara hukum. Untuk mencapainya, nilai
keadilan pada sila kelima Pancasila perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, contohnya:
a) Berlaku adil pada semua orang sesuai hak dan kewajibannya.
b) Merawat keseimbangan hak dan kewajiban diri sendiri.
c) Menghormati hak-hak orang lain.
d) Memberikan pertolongan pada orang yang membutuhkan secara adil.
e) Mengembangkan perbuatan-perbuatan terpuji yang mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan dan gotong royong.
f) Mendukung kemajuan dan pembangunan bangsa, baik material maupun spiritual.

B. Pancasila Kebiasaan Hidupku

1. Kebiasaan hidup sesuai nilai-nilai Pancasila

a. Musyawarah

Musyawarah adalah pembahasan Bersama dengan maksud mencapai keputusan atau


penyelesaian Bersama/ mufakat.

b. Kejujuran

Jujur dapat diartikan sebagai perilaku yang sesuai dengan aturan yang berlaku dan
sesuainya perilaku dan perbuatan.

c. Saling Membantu

Ketika kita menolong orang lain maka akan muncul sikap solidaritas.

d. Menghargai Pendapat

Sikap menghargai pendapat orang lain adalah suatu sikap dimana seseorang memiliki
rasa hormat dan mampu menerima setiap perbedaan yang ada tanpa melihat siapapun
dan apa yang dimilikinya.

e. Gotong Royong

Gotong royong merupakan kegiatan yang sering dilakukan Masyarakat Indonesia guna
mempererat tali persaudaraan.
C. Gotong Royong adalah ciri Khas Bangsaku

1). Pengertian gotong Royong

Gotong royonng merupakan bentuk kerjasama diantara orang-orang atau komunitas.


Contoh gotong royong yang menjadi tradisi di Indonesia ; Ngayah, Marsiadapri, Gugur
Gunung/Sambatan, Marakka’ bola.

2). Unsur dalam gotong Royong

a). Kebersamaan

b). Kerjasama

c). Kerukunan

d). Kekeluargaan

e). Tanggung Jawab

f). Suka Rela dan Tanpa Pamrih

g). Demi kepentingan Bersama

3). Ciri-ciri dan Manfaat Gotong Royong

Ciri-ciri gotong Royong :

a). Kegiatan yang dilakukan bersama.

b). Adanya saling tolong menolong dalam kegiatan gotong royong.

c). Kegiatan gotong royong dilakukan untuk kepentingan umum, seperti membuat pos
kamling, jembatan, tempat ibadah, dan kebersihan lingkungan.

d). Tidak adanya imbalan.


Manfaat gotong Royong :

a).Beban pekerjaan menjadi ringan.

b). Menumbuhkan sikap tolong menolong, kebersamaan, dan kekeluargaan.

c). Membangun hubungan yang baik dan rukun.

d). Meningkatkan persatuan dan kesatuan.

4). Nilai dan semangat Gotong Royong

Berikut ini merupakan nilai-nilai yang terkandung dalam gotong royong, antara lain:

a). Tolong Menolong

Gotong royong bisa menumbuhkan sikap tolong menolong dalam masyarakat.

b). Kebersamaan
kebersamaan dalam gotong royong memiliki arti bahwa masyarakat secara sukarela
dan bersama-sama membantu orang lain.

c). Persatuan

Kegiatan gotong royong mampu meningkatkan persatuan antar warga.Adanya


persatuan membuat masyarakat menjadi lebih dekat, kuat, dan mampu menghadapi
permasalahan yang muncul di lingkungan tempat tinggal.

d). Sosialisasi

Sosialisasi merupakan salah satu nilai yang terkandung dalam gotong royong. Dengan
bergotong royong maka orang-orang sadar sebagai makhluk sosial. Kegiatan gotong
royong membantu masyarakat mengenal satu sama lain sehingga proses sosialisasi
bisa tetap terjaga.
e). Rela Berkorban

Nilai rela berkorban dalam gotong royong bisa berupa apa saja, seperti ide, waktu,
tenaga, dan juga uang.Masyarakat rela berkorban dan mengesampingkan kepentingan
pribadi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat bersama.

5). Perilaku yang menunjukkan Nilai dan Semangat Gotong Royong

Nilai-Nilai Gotong royong dan Kerja Sama di Lingkungan Keluarga

- Membantu pekerjaan rumah dengan semangat

- Bekerja sama menyelesaikan permasalahan keluarga

- Menolong sesama anggota keluarga tanpa pamrih

- Saling mengasihi dan mencintai sesama anggota keluarga

- Menjaga kebersihan lingkungan rumah

Nilai-Nilai Gotong royong dan Kerja Sama di Lingkungan Masyarakat

- Kerja bakti membersihkan lingkungan tempat tinggal

- Membantu warga yang terkena musibah

- Gotong royong dan kerja sama membangun fasilitas umum di lingkungan rumah

- Gotong royong dan kerja sama mempersiapkan lomba tujuh belas Agustus

- Berpartisipasi dalam pemilihan kepala desa

Nilai-Nilai Gotong royong dan Kerja Sama di Lingkungan Sekolah

- Melaksanakan tugas piket harian sesuai tanggung jawab dan semangat gotong
royong bersama teman-teman

- Menjaga fasilitas sekolah yang sudah tersedia dan tidak merusaknya


- Menjaga kebersihan lingkungan sekolah

- Kerja sama yang baik ketika mengerjakan tugas kelompok

- Memilih ketua kelas dengan adil dan jujur

D. Gotong Royong dalam tolong-menolong

1. Kedudukan Manusia sebagai makhluk sosial

Manusia sebagai makhluk sosial artinya manusia sebagai warga masyarakat.Setiap


manusia cenderung untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan bersosialisasi dengan
manusia lainnya. Dapat dikatakan bahwa sejak lahir, dia sudah disebut sebagai
makhluk sosial.

 Gotong Royong: Ini adalah kegiatan yang menggambarkan kerja sama


antarindividu. Entah itu membersihkan lingkungan, menanam pohon, atau bahkan
membantu dalam perayaan-perayaan komunitas.
 Pemberian Bantuan: Manusia yang menawarkan bantuan kepada mereka yang
membutuhkan, menunjukkan rasa empati dan solidaritas sosial.
 Kesopanan: Menunjukkan rasa hormat kepada orang lain, tanpa memandang latar
belakang, agama, atau status sosial mereka. Hal ini mencerminkan kesadaran
individu akan pentingnya hubungan sosial yang harmonis.
 Penghargaan Terhadap Orang Lain: Menghargai orang lain berarti mengakui dan
menghormati hak dan keberadaan orang lain dalam masyarakat.
 Hubungan Interpersonal: Manusia membangun hubungan dengan orang lain
melalui pernikahan, pertemanan, dan jaringan sosial lainnya.

E. Gotong Royong dalam Keberagaman

1. Keberagaman di Indonesia.

Indonesia merupakan negara kepulauan yang enuh dengan kekayaan dan


keragaman budaya, ras, suku, bangsa, kepercayaan, agama, dan Bahasa
daerah. Beberapa factor yang menyebabkan keragaman bangsa Indonesia
antara lain ; Letak strategis, Respons Masyarakat Atas Perubahan, Keadaan
Transportasi dan Komunikasi, Perbedaan Kondisi Geografis, Pengaruh
Kebudayaan luar

2. Pentingnya Gotong Royong dalam Keberagaman


Kebersamaan bangsa Indonesia menjadi semangat untuk melaksanakan gotong
royong.

F. Gotong Royong dalam Berinteraksi

1. Makna Gotong Royong dalam Berinteraksi

Interaksi adalah hal saling melakukan aksi, berhubungan, dan mempengaruhi. Saat
gotong royong semua anggota Masyarakat saling melakukan interaksi.

2. Perilaku Terpuji dalam Gotong Royong


Perilaku terpuji adalah segala sikap, ucapan, dan perbuatan yang baik. Contoh
perilaku terpuji dalam gotong royong :
a). Menyapa warga masyarakat meskipun belum saling mengenal.
b). Meminta tolong dengan sopan santun.

Mengetahui: Payakumbuh, Juli 2023


Kepala SD Negeri 14 Payakumbuh Guru Kelas V

YETMI LILIZA, S.Pd. DORA MADONA, S.Pd.


NIP. 196405051983082001 NIPPPK. 199801042022212001

Anda mungkin juga menyukai